pct
TRANSCRIPT
I. TUJUAN
Membuat sediaan tablet paracetamol dengan zat pengikat amilum 5%
secara granulasi basah.
II. PRINSIP
Pembentukan granul didasarkan pada efek kekuatan
ikatan mobil-liquid yang terbentuk antara partikel primer
dalam aglomerat basah.
III. LANDASAN TEORI
Tabket merupakan sediaan padat dibuat secara kempa cetak, berbentuk
rata atau cembung rangkap, umumnya bulat mengandung satujenis obat
atau lebih dengan atau zat tambahan. Tablet- tablet dapat berbeda- beda
ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, dan daya hancurnya dan
dalam aspek lain tergantung pada cara pemakaian tablet dan metode
pembuatanya.
Granulasi basah adalah proses penambahan cairan pada suatu serbuk atau
campuran serbuk dalam suatu wadah yang dilengkapi dengan pengadukan
yang akan menghasilkan aglomerasi atau granul.
IV. FORMULA
Paracetamol 250 mg
Mucilago amyli 5 %
Tween 80 0,5 %
Amilum 10 %
Laktosa qs
amilum 5%
talcum 2%
Mg stearat 1%
Monografi :
a. Paracetamol
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa
pahit.
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol
95 % P, dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 bagian
gliserol P, dalam 9 bagian propylenglikol, larut
dalam alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Antipiretik.
b. Amylum
Pemerian : Serbuk halus, kadang-kadang berupa gumpalan
kecil, putih, tidak berbau, tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam
etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk dan
kering.
Khasiat : Zat tambahan (Pengikat)
Rentang : 5% − 10%.
c. Laktosa
Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.
kelarutan : larut dalam 6 bagian air, dalam 1 bagian air
mendidih, sukar larut dalam etanol (95%) P,
praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam
eter P.
penyimpanan : dalam wadah tertutup baik,
khasiat : zat tambahan
d. Talcum
Pemerian : Serbuk hablur, sangat halus licin.mudah melekat
pada kulit, bebas dari butiran, warna putih atau
putih kelabu.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Zat tambahan.
e. Mg Stearat
Pemerian : Serbuk halus, putih, livin dan mudah melekat pada
kulit, bau lemah khas.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol 95% dan
dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Antasidum, zat tambahan (glidan).
Penimbangan
Berat @tablet 500mg dan akan dibuat sebanyak 300 tablet
Fase dalam sebanyak 92% :
Pembuatan pasta kanji 5% :
Pasta kanji dibuat dengan membuat suspensi kanji dengan sebagian air (10
ml) lalu ditambahkan tetes demi tetes pada bagian air yang dipanaskan (90
ml) diaduk hingga terbentuk pasta.
Asam mefenamat 250 mg
250 mg x 300 = 75.00mg atau 75 gram
Amilum
10% = 10
100 x 500 = 50 mg x 300 = 15.000mg atau
15gram
Laktosa q.s
= 460 – (250 + 19,16 + 50)
= 140,84 x 300
= 42.252mg atau 42,252gram
Fase Luar 8%:
Amilum 5%
5% = 5
100 x 500
= 25mg x 300
= 7.500mg atau 7,5gram
Talkum 2%
2% = 2
100 x 500
= 10mg x 300
= 3000mg atau 3gram
Magnesium Stearat 1%
1% = 1
100 x 500
= 5mg x 300
= 1500mg atau 1,5gram
V. METODE
Metode Granulasi Basah
Zat berkhasiat, pengisi dan penghancur dicampur dengan mesin pencampur
(mixer) atau manual lalu dibasahi dengan bahan pengikat dan adonan yang
lembab dilewatkan ayakan dengan ukuran yang diinginkan. Dikeringkan
dalam oven pada suhu 40-50°C, setelah kering diayak lagi sesuai ukuran yang
lebih kecil serta ditambahkan bahan pelicin kemudian dicetak menjadi tablet
dengan mesin pencetak tablet.
VI. PENGUJIAN TABLET
eavaluasi granul
Basah : gram
Kering : 203,52 gram
Kecepatan alir dan sudut istirahat
Waktu : 09.34 detik
Ketinggian: 2,5 cm
Diameter : 7 cm
Sudut istirahat : Tg θ = h
12
D
= 2,512
7
= 0,714
Tg θ 0,714 = 35,527o
Kerapatan benar
• Pikno kosong (W1) = 11,89 gram
• Pikno kosong + Paraffin (W1’) = 20,39gram
• Pikno kosong + Paraffin + granul (W3’) = 20,71 gram
Penimbangan dan pencampuran bahan
fase dalam
Pembuatan granulasi basah
Pengayakan adonan lembab
Pengeringan Pengayakan kering
Pencampuran bahan pelincir dan pengempaan
• Berat granul (W3) = 0,5 gram
• W2 = W1’ – W1
= 20,39 – 11,89
= 8,5 gram
• W4 = W3’ – W1
= 20,71 – 11,89
= 8,82 gram
ρ = W 2 xW 3
25(W 2−W 4+W 3)
= 8,5 x 0,5
25(8,5−8,82+0,5)
= 0,944 gram
Kerapatan nyata
• Berat gelas ukur 100ml (W1) = 127,72 gram
• Berat gelas ukur 100ml + granul (W2) = 180,3 gram
• W = W2 – W1
= 180,3 – 127,72
= 52,58 gram
• ρ’ = W
100
= 52,58100
= 0,5258 gram
a. Uji Keseragaman Bobot
Pada pengujian keseragaman bobot ini, tablet paracetamol ditimbang satu
persatu. Dan berat untuk 20 tablet sebesar 10,60 gram.
No Bobot Tablet (mg)
1 540
2 540
3 520
4 520
5 510
6 540
7 550
8 530
9 530
10 530
11 540
12 540
13 530
14 510
15 520
16 530
17 540
18 530
19 520
20 530
Rata-rata 530
% penyimpangan= x− yy
×100 %
% penyimpangan=530−500500
× 100 %
% penyimpangan=6 %
x = bobot rata-rata tablet
y = bobt tablet yang diinginkan
b. Uji Keseragaman Ukuran
Pada saat pengujian keseragaman ukuran, tablet yang dihasilkan telah
memenuhi standard keseragaman ukuran menurut Farmakope Indonesia.
Karena pada uji terhadap 20 tablet tidak ditemukan adanya diameter tablet
yang melebihi 3 kali tebal tablet.
Tabel 1 Ukuran, kekerasan
No Diameter (cm) Tebal (mm)
1 1,1 3,14
2 1,1 3,20
3 1,1 3,22
4 1,1 3,13
5 1,1 3,32
6 1,1 3,24
7 1,1 3,24
8 1,1 3,22
9 1,1 3,25
10 1,1 3,22
11 1,1 3,23
12 1,1 3,30
13 1,1 3,09
14 1,1 3,23
15 1,1 3,25
16 1,1 3,30
17 1,1 3,23
18 1,1 3,21
19 1,1 3,20
20 1,1 3,24
c. Uji Kekerasan
Dilakukan terhadap 20 tablet secara acak,kemudian satu per satu
tablet diukur dengan menggunakan alat uji kekerasan tablet. Kekerasan
tablet dinyatakan dengan kg/cm2. Kekerasan tablet kecil 3-5 kg/cm2 dan
tablet besar 5-10 kg/cm2.
Tabel Uji Kekerasan
No Kekerasan (kg)
1 3
2 3
3 3
4 3
5 3
6 3
7 3
8 3
9 3
10 4
11 3
12 3
13 4
14 3
15 4
16 3
17 4
18 3
19 4
20 3
d. Uji Friabilitas
Dilakukan dengan alat Friabilator menggunakan 20 tablet. Parameter yang diuji
adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan atau bantingan selama waktu
tertentu. Uji friabilitas biasanya dilakukan selama 15-20 menit tergantung
spesifikasi alat. Tablet yang baik mempunyai friabilitas < 1%.
Perhitungan : F=a−ba
× 100 %
f = friabilitasa = bobot tablet sebelum diujib = bobot tablet setelah diujiDari 20 tablet yang awalnya berbobot 10,60 gram menjadi 9,84 gram maka dapat dihitung :
F=10,60−9,8410,60
×100 %
F=7,169%
Friabilitas > 1% artinya tablet rapuh.
e. Uji Disolusi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kapan zat aktif mulai dilepaskan dan
kapan tercapai kadar maksimum didalam media disolusi serta bagaimana
profil zat aktif secara in vitro.
Prosedur :
Siapkan alat dissolution tester dan tablet yang akan diuji. Masukkan
medium disolusi (dapar yang sesuai) sebanyak 900 ml. Masukkan tablet
kedalam chamber. Masukkan cakram pada tiap tabung dan jalankan alat
dengan kecepatan 50 rpm. Ambil larutan dalam chamber (melalui
pemipetan) sebanyak 5 ml pada menit ke 0, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30,
pada setiap pengambilan harus digantikan dengan medium dengan
sejumlah yang sama. Ukur serapannya dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis dengan menggunakan gelombang
tertentu.Tentukan kadar paracetamol yang terdisolusi persatuan waktu
menggunakan kurva kalibrasi.
Catatan :
Penentuan panjang gelombang larutan parasetamol; buat larutan
standar konsentrasi 10μg/ml dan ukur serapannya pada panjang
gelombang 242 nm.
Pembuatan kurva kalibrasi; buat larutan standar parasetamol
dengan beberapa konsentrasi yaitu, 4, 6, 8, 10, 12, dan 14μg/ml
dan ukur serapannya pada panjang gelombang maksimum.
Tabel Hasil Uji Disolusi
No Menit Ke- Absorban
1 5 0.258
2 10 0.707
3 15 0.606
4 20 0.674
5 25 0.831
6 30 0.638
f. Uji Desintegrasi
Prosedur :
1. Siapkan alat disintegrator dan tablet yang akan diuji.
2. Masukkan tablet kedalam tabung dari keranjang masing-masing 1
tablet
3. Masukkan cakram kedalam masing-masing tabung
4. Jalankan alat dengan kecepatan 50 rpm
5. Amati waktu sampai sediaan hancur
Uji waktu hancur menggunakan alat disintegrator tester menggunakan 6
tablet.
Persyaratn farmakope Indonesia 3 : kecuali dinyatakan lain semua tablet
harus hancur tidak lebih dari 15 menit (untuk tablet tidak bersalut) dan
tidak lebih dari dari 60 menit untuk tablet salut gula atau tablet salut
selaput. Hasil dari 1 tablet total waktu hancurnya adalah 01.17 detik maka
dapat dinyatakan tablet memenuhi syarat.