pbl 24 ca mammae
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker tertua pada manusia.
Penyakit kanker payudara telah dikenali sejak jaman mesir kuno ± 1600 SM, walaupun pada
saat itu belum ada definisi mengenai kanker. Edwin Smith Papyrus melaporkan ada 8 kasus
tumor yang disertai ulkus pada daerah payudara yang diterapi dengan cara dibakar dengan
api. Pada abad 17 seorang ahli bedah Perancis Jean Louis Petit (1674 - 1750) menemukan
kasus kanker payudara yang disertai pembesaran limfonodi didaerah aksila. Kemudian ahli
bedah dari Skotlandia Benjamin Bell (1749 -1806) melakukan operasi pengangkatan
kelenjar payudara beserta otot-otot dada dan limfonodi aksila, baru kemudian dipopulerkan
oleh William Stewart Halsted (1882) melakukan Halsted Radikal Mastectomy dan prosedur
ini tetap populer sampai tahun 1970.
SKENARIO
ANAMNESIS
Sesuai dengan kasus pada skenario ada beberapa hal yang perlu kita tanyakan kepada pasien :
- Apakah ada benjolan ?
- Apakah benjolannya keras atau lunak ?
- Apakah benjolannya semakin membesar ?
- Berapa banyak benjolan pada payudara?
- Letak benjolannya didaerah mana?
- Apakah ada rasa sakit didaerah payudara?
- Apakah ada perubahan warna ?
- Apakah terdapat abses / darah/ nanah/air susu pada puting susu?
- Apakah ada hubungannya dengan hormonal ?
- Apakah siklus menstruasinya normal?
- Apakah sudah menopause? Pada usia berapa menopause?
- Apakah sudah berkeluarga atau belum?
- Jumlah anaknya berapa?
- Umurnya berapa ?
- Pada usia berapa dia melahirkan?
- Apakah ada dikeluarga yang terkena (orang tua) ?
- Kelenjar getah bening membesar atau tidak?
- Apakah ada keluhan lain?
Jika menemukan benjolan di payudara, hal pertama yang harus diperhatikan adalah jangan
panik. Sekitar 80 persen benjolan di payudara tidak bersifat kanker. Benjolan sering berubah
menjadi kista yang tidak berbahaya atau dikarenakan adanya perubahan jaringan yang terkait
dengan siklus menstruasi Anda. Namun ada baiknya Anda memeriksakannya ke dokter untuk
memastikan.
Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah benjolan atau perubahan pada payudara Anda
disebabkan oleh sel kanker atau bukan. Beberapa pemeriksaan itu adalah berikut ini:
Pemeriksaan sewaktu mandi
Sewaktu mandi, bagian dada disabunin dahulu untuk mempermudah pemeriksaan.
Sewaktu pemeriksaan, satu tangan dibelakang kepala, satu jari diluruskan dan gerakkan jari
tangan dengan gerakan memutar, teliti semua daerah bagian payudara, lihat apakah ada
benjolan, gunakan cara ini untuk memeriksa satu sisinya lagi.
Pemeriksaan di depan cermin
Berdiri di depan cermin, kedua tangan direntangkan ke bawah, lihat dari luar apakah
payudara normal atau tidak, ada tidaknya pencekungan puting susu dan penyusutan kulit,
gejala pembengkakan, cubit perlahan puting susu ada tidaknya sekresi. Periksa bawah ketiak,
ada tidaknya pembengkakan kelenjar getah bening. Terakhir, lakukan berulang kali dengan
kedua tangan diangkat tinggi-tinggi ke atas melewati kepala.
Mammogram
Tumor atau sel kanker di payudara bisa dideteksi melalui mammogram (X-ray di
payudara). The American Cancer Society merekomendasikan, agar mammogram dilakukan
setiap tahun dimulai saat usia Anda (wanita, Red.) 40 tahun. Sedangkan The US Preventive
Services Task Force merekomendasikan mammogram dilakukan setiap dua tahun sejak usia
Anda 50 - 74 tahun.
USG dan MRI
Selain mamografi, dokter bisa melakukan pemeriksaan tambahan dengan USG
payudara. USG dapat membantu melihat adanya kista, kantung berisi cairan yang bukan
kanker. MRI dianjurkan bersama dengan mammogram untuk skrining rutin pada wanita yang
berisiko lebih tinggi mengidap kanker.
Biopsi
Satu-satunya cara pasti untuk menentukan apakah benjolan di payudara adalah kanker
adalah dengan melakukan biopsi. Yakni dengan mengambil sampel jaringan untuk
pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.
Kadang, operasi dilakukan untuk mengambil sebagian atau seluruh benjolan untuk
pengujian. Hasilnya akan menunjukkan apakah benjolan tersebut adalah kanker, apa jenisnya,
dan perawatan apa yang cocok dilakukan.
Benjolan
Tumor adalah terbentuknya neoplasma yang disebabkan oleh pertumbuhan atau regenerasi
setubuh yang tidak wajar. Namun, pengertian tumor semacam ini bisa jadi sangat sulit
dimengerti oleh masyarakat umum.
Gejala paling sering pada kanker payudara adalah adanya benjolan. Kanker biasanya hanya
mengenai satu payudara. Jarang ditemukan wanita dengan kanker di kedua payudara pada
saat yang sama. Benjolan ini biasanya keras dengan permukaan yang tidak rata. Benjolan
biasanya tidak bergerak (terfiksasi). Seringkali benjolan TIDAK disertai nyeri.
Benjolan tersebut muncul karena tidak normalnya pertumbuhan sel dalam organ tersebut.
Idealnya, sel baru berfungsi untuk menggantikan sel lama yang sudah waktunya "pensiun". �Akan tetapi karena sel baru yang menggantikan sel lama tersebut muncul secara tidak
seimbang, akibatnya memicu terjadinya penyakit tersebut.
Karena muncul benjolan, maka hal itu juga menganggu keseimbangan fungsi organ itu
sendiri. Akibatnya, organ tak berfungsi sebagaimana seharusnya dan mempengaruhi kondisi
tubuh secara umum. Gejala klinisTanda awal dari kanker payudara adalah ditemukannya
benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri.
Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat
pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu.
Tumor sendiri banyak jenis dan macamnya. Secara sederhana, tumor dibedakan dalam dua
jenis yaitu tumor jinak dan tumor ganas (kanker). Tumor jinak ini relatif tidak berbahaya
seperti tumor ganas.
Sebab tumor jenis ini kemampuan menyebarnya lambat dan tak mampu menginfeksi organ
tubuh lain. Namun demikian, tumor jinak harus tetap diwaspadai. Sebab dalam banyak kasus,
tumor jinak berkembang menjadi tumor ganas karena terlambat mengobatinya.
Sementara, jenis kedua adalah kanker ganas atau yang biasa disebut dengan nama kanker.
Pengertian tumor ganas adalah tumor yang memiliki kemampuan menyebar sangat cepat dan
mampu menginfeksi organ lainnya.
Oleh karena itu, tumor ini sangat berbahaya dan harus secepat mungkin diatasi. Sebab bila
tidak, penderitanya akan cepat menuju pada kematian.
Perlu juga diperhatikan letak dari benjolan tersebut, pada pemeriksaan fisik payudara
terdapat empat kuadran yang diperiksa, yaitu : lateral atas, lateral bawah, medial atas dan
medial bawah. Pemeriksaan ini penting dilakukan untuk mengetahui letak metastasis dari
tumor tersebut.
Perubahan pada Kulit Payudara
Kulit disekitar payudara dapat berwarna kemerahan, dan kadang terdapat cekungan seperti
lesung pipi di kulit payudara (dimpling). Pada keadaan lanjut, cekungan pada kulit payudara
ini semakin meluas dan banyak sehingga kulit payudara tampak seperti kulit jeruk purut.
Keadaan ini sering disebut peau d’orange.
Perubahan pada Puting Payudara
Banyak perubahan yang dapat terjadi pada puting payudara yang mungkin merupakan gejala
kanker. Luka pada puting susu yang tidak sembuh dalam 6 bulan, apalagi bila disertai dengan
perubahan kulit payudara dapat merupakan gejala kanker.
Keluarnya cairan dari puting sisi berupa cairan warna merah atau kecoklatan. Cairan ini dapat
keluar sendiri atau baru keluar bila puting ditekan.
Puting yang tadinya normal menjadi tertarik ke dalam (nipple inversion). Keadaan ini
mungkin gejala kanker bila puting menjadi tertarik ke dalam seluruhnya, tidak dapat lagi
ditarik keluar, kulit puting terasa kering (gatal, terdapat kulit yang menebal) dan berubah
warna, serta teraba adanya benjolan di balik puting.
Ada 3 pengaruh penting pada kanker payudara :
1. Faktor genetik
Faktor genetik berpengaruh dalam peningkatan terjadinya kanker payudara. Ada faktor
turunan pada suatu keluarga yang terkena kanker payudara. Kelainan ini diketahui
terletak dilokus kecil dikromosom 17q21 pada kanker payudara yang timbul pada usia
muda.
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker
dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada
beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang
cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur,
kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita
kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita
kanker payudara.
2. Faktor Lingkungan
Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut,
laring (pita suara), dan kandung kemih.
Sinar Ultraviolet dari matahari
Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar
rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom
atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang
selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II,
berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.
3. Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama
kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan
kanker adalah :
Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan
resiko terjadinya kanker lambung
Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi
terhadap kanker kerongkongan.
Zat pewarna makanan
Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang
tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
Gangguan keseimbangan hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong
terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel
yang berlebihan. - Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan
kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker
leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.
Faktor kejiwaan, emosional
Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh.
Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi
hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron
bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas
yaitu :
Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.
Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari
makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan
(berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress
berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.