patoklin (tugas prof. ardana)

4
Nama : Putu Bulan Sasmita Dewi NIM : 1109005040 Kelas : A Patologi Klinik Veteriner 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep eritron? Jawab : Eritron adalah jumlah total sel-sel eritrosit dan prekusornya yang tersebar luas, tetapi secara fungsional merupakan satu kesatuan. Fungsi utamanya adalah menyuplai oksigen yang diperlukan untuk metabolisme jaringan. Selain itu, eritron juga mengangkut CO 2 , suatu gas yang juga ditransport dalam bentuk larutan dalam plasma untuk dikeluarkan dari paru-paru. Eritron dapat dibagi dalam 2 fungsi yaitu yang pertama untuk ruang sirkulasi atau ruang darah dan yang kedua dapat digunakan untuk ruang medula atau pool eritropoeitik sumsum tulang dimana merupakan pembentukan sel-sel eritrosit dan prekusor yang baru, berlangsung. 2. Pada deret eritrosit, dimanakah hemoglobin mulai dibentuk? Jawab : pada tingkat normoblast hingga reticulocyte 3. Jelaskan, pada keadaan apakah jumlah retikulosit dapat meningkat?

Upload: bulan-sasmita

Post on 19-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Tugas Pribadi

TRANSCRIPT

Nama: Putu Bulan Sasmita DewiNIM: 1109005040Kelas: A

Patologi Klinik Veteriner

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep eritron?Jawab :Eritron adalah jumlah total sel-sel eritrosit dan prekusornya yang tersebar luas, tetapi secara fungsional merupakan satu kesatuan. Fungsi utamanya adalah menyuplai oksigen yang diperlukan untuk metabolisme jaringan. Selain itu, eritron juga mengangkut CO2, suatu gas yang juga ditransport dalam bentuk larutan dalam plasma untuk dikeluarkan dari paru-paru. Eritron dapat dibagi dalam 2 fungsi yaitu yang pertama untuk ruang sirkulasi atau ruang darah dan yang kedua dapat digunakan untuk ruang medula atau pool eritropoeitik sumsum tulang dimana merupakan pembentukan sel-sel eritrosit dan prekusor yang baru, berlangsung.

2. Pada deret eritrosit, dimanakah hemoglobin mulai dibentuk?Jawab :pada tingkat normoblast hingga reticulocyte

3. Jelaskan, pada keadaan apakah jumlah retikulosit dapat meningkat?Jawab :pada keadaan anemia hemolitik. Anemia hemolitik adalah suatu keadaan klinis dimana terjadi percepatan destruksi eritrosit. Pada anemia hemolitik yang kronik dan beberapa saat setelah serangan akut, umumnya terjadi peningkatan eritropoiesis yang ditandai oleh adanya retikulositosis. Retikulosit lebih besar dari eritrosit normal dan karena pelepasannya dari sumsum tulang dipercepat maka terjadi makrositosis kecuali pada sferositosis herediter dan sickle cell disease (sebab defek intrinsik cenderung menghasilkan mikrosit).

4. Jelaskan, apakah keuntungan bentuk biconcave dan kerugian bentuk sferis bagi eritrosit?Jawab :bentuk biconcave memiliki luas permukaan yang lebih besar bagi difusi O2 menembus membrane daripada yang dihasilkan oleh sel berbentuk bola (sferis) dengan volume yang sama.

5. Jelaskan, mengapa defisiensi vitamin B12 atau asam folat dapat menyebabkan bentuk eritrosit yang makrositik?Jawab :Vitamin B12 dan asam folat berperan dalam pembentukan DNA eritrosit. Kekurangan kedua zat ini dapat menghambat kecepatan pembentukan eritrosit. Sel-sel eritroblastik sumsum tulang tidak dapat berproliferasi dengan cepat sehingga ukurannya lebih besar dari normal. Hal ini karena DNA yang seharusnya menyusun tidak terbentuk dengan sempurna sehingga akan menghasilkan untaian kromosom yang longgar. Jenis eritrosit ini memiliki fungsi yang sama namun karena kekurangan unsur pembentuk, mambuat sel eritrosit yang makrositik sangat rapuh.

6. Sebutkan perbedaan antara hemolisis intravaskuler dengan ekstravaskuler!Jawab :Hemolisis ekstravaskuler terjadi pada sel makrofag dari system retikuloendothelial (RES) terutama pada lien, hepar dan sumsum tulang karena sel ini mengandung enzim heme oxygenase. Lisis terjadi karena kerusakan membrane (misalnya akibat reaksi antigen-antibody), presipitasi hemoglobin dalam sitoplasma, dan menurunnya fleksibilitas eritrosit.Hemolisis intravaskuler menyebabkan lepasnya hemoglobin bebas kedalam plasma. Hemoglobin bebas ini akan diikat oleh haptoglobin (suatu globulin alfa) sehingga kadar haptoglobin akan menurun. Komplek hemoglobin-haptoglobin akan dibersihkan oleh hati dan RES dalam beberapa menit. Apabila kapasitas haptoglobin dilampaui maka akan terjadilah hemoglobin bebas dalam plasma yang disebut sebagai hemoglobinemia.

7. Jelaskan, apakah perdarahan yang terjadi pada aplastik anemia dapat menimbulkan peningkatan retikulosit?Jawab :tidak dapat. Karena pada anemia aplastik, terjadi aplasia sumsum tulang sehingga fungsi sumsum tulang sudah tidak baik lagi. Oleh karena itu, walaupun terjadi perdarahan, sumsum tulang tidak akan bereaksi untuk menghasilkan retikulosit.