mahasiswa sebagai agen perubahan (ardana kurniaji)

23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah perguruan tinggi berkisar antara 82 PTN dengan 3051 program studi, dan 2561 PTS dengan 10287 program studi (Slameto, 2010). Dari jumlah perguruan tinggi yang ada, maka sekitar 900.000 sarjana dihasilkan pertahun, dan jumlah ini terus meningkat sekitar 20 % setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa yang dilakukan Universitas Atma Jaya bahwa dari tahun 2007, jumlah sarjana yang dihasilkan berkisar 740.000 dan pada awal 2009 meningkat hingga 900.000 sarjana (Winarno, 2009). Data ini menunjukkan bahwa pada dasarnya perguruan tinggi di Indonesia menerima calon mahasiswa dengan jumlah yang banyak. Itu berarti bahwa jumlah sumber daya manusia yang terdidik akan menambah peluang segmentasi daya saing negara. Selain itu, setiap SDM yang dihasilkan perguruan tinggi memikul tugas pengabdian terhadap masyarakat dan negara. Hal ini jelas dalam konsep tri dharma perguruan tinggi yang memuat tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Maka disadari pula bahwa peran mahasiswa yang begitu urgen ini, mampu menentukan arah kestabilan negara.

Upload: ardana-kurniaji

Post on 31-Dec-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Disampaikan dalam lomba porsiaf Unhalu 2011 (penalaran)

TRANSCRIPT

Page 1: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah perguruan tinggi berkisar

antara 82 PTN dengan 3051 program studi, dan 2561 PTS dengan 10287 program

studi (Slameto, 2010). Dari jumlah perguruan tinggi yang ada, maka sekitar 900.000

sarjana dihasilkan pertahun, dan jumlah ini terus meningkat sekitar 20 % setiap

tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa yang dilakukan Universitas Atma

Jaya bahwa dari tahun 2007, jumlah sarjana yang dihasilkan berkisar 740.000 dan

pada awal 2009 meningkat hingga 900.000 sarjana (Winarno, 2009).

Data ini menunjukkan bahwa pada dasarnya perguruan tinggi di Indonesia

menerima calon mahasiswa dengan jumlah yang banyak. Itu berarti bahwa jumlah

sumber daya manusia yang terdidik akan menambah peluang segmentasi daya saing

negara. Selain itu, setiap SDM yang dihasilkan perguruan tinggi memikul tugas

pengabdian terhadap masyarakat dan negara. Hal ini jelas dalam konsep tri dharma

perguruan tinggi yang memuat tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat. Maka disadari pula bahwa peran mahasiswa yang begitu urgen ini,

mampu menentukan arah kestabilan negara.

Mahasiswa merupakan sebuah miniatur masyarakat intelektual yang memilki

corak keberagaman pemikiran, gagasan dan ide-ide yang penuh dengan kreatifitas.

Sungguh menarik memang jika kita kembali memperbincangkan persoalan kampus

dan dinamikannya yang sangat dinamis. Kampus merupakan tempat pengembangan

diri yang memberikan perubahan pikiran, sikap, dan pencerahan, tempat mahasiswa

lahir menjadi kaum pemikir bebas yang tercerah. Dengan sifat keintelektual dan

idealismenya mahasiswa lahir dan tumbuh menjadi entitas (model) yang memiliki

paradigma ilmiah dalam memandang persoalan kebangsaan dan kemasyarakatan. Ciri

dan gaya mahasiswa terletak pada ide atau gagasan yang luhur dalam menawarkan

solusi atas persoalan-persoalan yang ada. Pijakan ini menjadi sangat relevan dengan

Page 2: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

2

nuansa kampus yang mengutamakan ilmu dalam memahami substansi dan pokok

persoalan apapun.

Dengan kata lain, kampus merupakan laboratorium besar tempat melahirkan

beragam ide, pemikiran, pengembangan wawasan yang kemudian diwujudkan dalam

bentuk peranan sosial individu mahasiswa tersebut dalam kehidupan kemasyarakatan

sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Menjadi agen bagi perubahan sosial, budaya,

paradigma, ekonomi dan politik masyarakat secara luas. Dengan demikian,

kepentingan masyarakat menjadi barometer utama bagi keberhasilan suatu perubahan

sosial yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa dituntut tidak hanya berhasil

membawa ijazah, tetapi juga diharuskan membawa perubahan dari ilmu dan

pengalamannya selama berada dalam laboratorium kampus. Disinilah nampak adanya

peran mahasiswa sebagai agen perubah, dengan pemikiran intelektualnya, arah dan

kondisi negara dapat ditentukan olehnya melalui perubahan ditengah-tengah

msayarakat. Maka dengan semakin urgennya peran mahasiswa sebagai agen perubah,

sangat layak untuk kemudian melakukan penelusuran obyektif secara ilmiah akan

peran tersebut.

1.2. Perumusan Masalah

Secara umum mahasiswa merupakan miniatur masyarakat intelektual yang

memiliki corak keberagaman pemikiran, gagasan dan ide yang diembannya. Ciri

masyarakat intelektual tersebut tentu memberikan tanggung jawab besar agar

mahasiswa mampu untuk menjadi pionir untuk menyelesaikan setiap problematika

yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Masalahnya adalah bagaimana bentuk

penyelesain problem yang dilakukan mahasiswa sebagai agen perubahan baik dalam

paradigm akademik, sosial, ekonomi, budaya maupun ideology negara.

1.3. Tujuan

Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar sumbangsi mahasiswa sebagai agen perubahan dalam mengatur, mengontrol

Page 3: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

3

dan mengarahkan lingkungan akademis hingga kelingkungan masyarakat agar

kemudian mampu menjaga paradigma negara sebagai suatu kesatuan yang utuh.

1.4. Manfaat

Manfaat yang akan dihasilkan dari karya ilmiah ini adalah diharapkan

nantinya mahasiswa memiliki pandangan yang jelas terhadap fungsinya yang begitu

urgen sebagai agen perubahan, agar kelak mampu memberikan sumbangsinya

terhadap penyelesaian setiap problematika yang timbul dimasyarakat.

Page 4: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah sebagai pelaku utama dan agent of change dalam gerakan

gerakanpembaharuan memiliki makna yaitu sekumpulan manusia Intelektual,memandang

segalasesuatu dengan pikiran jernih, positif, kritis yang bertanggung jawab serta dewasa

secaramoril,karena mahasiswa akan dituntut tanggung jawab akademisnya,dalam

menghasilkanbuah karya yang berguna bagi kehidupan lingkungan.Mahasiswa dalam

peraturanpemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan

belajar diperguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa

adalah setiaporang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi

denganbatas usia sekitar 18-30 tahun.Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat

yang memperolehstatusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga

merupakan calonintelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering

kali syaratdengan berbagai predikat.

Mahasiswa menurut Knop femacher (Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan

calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang makin

menyatu dengan masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual. Mahasiswa

menurut A.Malik Fadjar dan Muhadjir Effendy (2009) dalam Djahjoko (1995) adalah

mereka merupakan aset masa depan bangsa, karena merekalah yang paling berpeluang untuk

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana keduanya menjadi alat penyelesai

utama bagitan tangan kehidupan berbangsa masa kini dan mendatang, juga

mahasiswa sebagai kelompok strategis yang memiliki peluang untuk mengembangkan

Idealismenya, karena dengan Idealisme yang berkembanglah jiwa semangat Nasionalismenya itu

bisa tumbuh dengan subur dan menyadarkan upaya membangun solidaritas bersama

memikirkan dan memenuhi kebutuhan bersama dan rela mengorbankan kepentingannya

sendiri.

Page 5: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

5

2.2. Peran Mahasiswa

Menurut Drs. M. Achmad Icksan bahwa mahasiswa pasti berhubungan dengan universitas

namun mahasiswa di dalam universitas tidak hanya sebagai anggota masyarakat kampus, tapi

mahasiswa harus ikut berperan dalam menentukan program-program, aturan-aturan dan

kesejahteraan dari lembaga yang ada di kampus Mahasiswa sebagai salah satu wadah pemikiran

demi kemajuan masa depanbangsa,dalam hal ini seorang mahasiswa harus dituntut untuk

mempunyai pemikiran yang sifatnya holistic dan ofensif demi masa depan indonesia yang lebih

baik,yang dapatdigalinya pemikiran tersebut dengan penanganan masalah-masalah kecil, sehingga

dari pengalaman masalah kecil tersebut dapat membentuk seorang mahasiswa menjadi kritis.

Sebagai Agent of change mahasiswa dengan upayanya yang merupakan ujung tombak

pembangunan masa depan bangsa, mempunyai relasi kontribusi yang mendalam dan

strategis, hal ini tercermin dari ide-ide dan karyanya dalam pembangunan nasional. Sejakmasa

perjuangan hingga masa sekarang sejarah mencatat bahwa pemudalah yang menyusun dasar

negara, membangunnya dan sebagai pembawa perubahan secara Global dan

eksistensinya, yang berkeahlian kritis, aktif dan inovatif serta berkemampuan multi disipliner ilmu

dalam berbagai bidang kehidupan nasional indonesia.

2.3. Strategi Mahasiswa Dalam Perannya sebagai Agen Perubahan

1. Mahasiswa berusaha membawa kenyataan kearah pemikiran tidak kalah

pentingnya dengan usaha membawa atau menerapkan pemikiran kearah

kenyataan. Meskipun kadang tindakan pragmatis kadang perlu di ambil oleh

mahasiswa tetapi kiranya tidak dapat dipungkiri kenyataan bahwa apabila

tindakan pragmatis tersebut dituntun oleh pandangan (konsep) masa depan yang jelas,

tindakan tersebut mempunyai bentuk dan akibat yang jauh berbeda. Inillah yang pada

dasarnya membedakan antara tindakan mahasiswa dengan tindakan negarawan

maupun tindakan politisi bisaa

2. Mahasiswa melakukan perubahan dalam cara berfikir ilmiah, lebih-lebih bila cara berpikir

seperti ini hendak diterapkan pada usaha pembangunan masa depan, baik

Page 6: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

6

nasional, regional, ekonomi, sosial ataupun apa saja. Di dalam masyarakat primitif, masa

depan memang semata-mata ulangan dari masa sekarang,dan masa sekarang adalah

lanjutan belaka dari masa lampau. Sampai sekarang memang selalu ada

kebutuhan untuk menggunakan. Pengalaman masa lampau sebagai dasar tindakan

dibidang politik, sosial maupun ekonomi. Tetapi kenyataannya membuktikan

bahwa pengalaman masa lampau saja tidak cukup, tidak mencukupi lagi, karena

Evolusi berjalan begitu cepat, berhubung perubahan-perubahan saling beruntun begitu cepat

sehingga pengetahuan ,masa lampau tidak lagi sanggup menuntun kita seperti dulu

dilakukannya. Dengan merombak cara berpikir ke arahyang lebih ilmiah mahasiswa

berharap tidak akan ada lagi kesenjangan sosial, ekonomi dan politik yang selama ini

menyengsarakan rakyat indonesia dalam kurungan kemiskinan, kriminalitas dan

ketidakberdayaan dalam menuju kehidupanyang adil, sejahtera dan makmur.

3. Semua mahasiswa sekarang tiba pada saat persimpangan jalan sejarah yang penting.

mahasiswa tidak saja dipaksa untuk membangun secara sadar masa depan bangsa kita

sendiri, tetapi juga dimana kita dipaksa mencari tuntunan pada cara berpikir

anti cipatrice, jadi mempergunakan sebanyak mungkin nalar daninsting. Tetapi

kita juga kini berada ditengah-tengah krisis penalaran. Mahasiswa seharusnya mampu

memegang tanggung jawab sebagai pengembang masa depan bangsa ini. Bangsa ini

ini sudah terlalu rindu dengan kemakmuran, kebahagiaan dan kelayakan hidup

sebagai manusia. Bangsa ini sudah bosan dengan balutan kemiskinan yang

menghimpit kehidupan dan inilah saatnya mahasiswa bangkit dan maju untuk masa depan

bangsa yang lebih baik

Page 7: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai peran mahasiswa sebagai agen perubahan ini

menggunakan dua tahap sekaligus, yakni tahap pengumpulan data dilapangan dan

analisis data. Pengumpulan data dilakukan di Universitas Haluoleo sebagai salah satu

perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara, yang mampu menghasilkan mahasiswa

dengan kualitas terbaik. Pengumpulan data ini dilakukan ditiap-tiap fakultas selam 2

hari berturut-turut yakni pada tanggal 25 Januari 2011 sampai 26 Januari 2012.

Selanjutnya dilakukan analisis data secara utuh untuk menemukan hasil penelitian.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metoda penelitian

deskriptif argumentatif, yakni suatu metode yang mengumpulkan,

mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data yang diambil dari data

koesioner responden, observasi dilapangan. Semua objek tersebut sangat berkaitan

dengan penelitian tentang posisi dan peran mahasiswa sebagai agen perubahan.

3.3. Teknik Mengumpulkan Data

Untuk mendapatkan dan informasi yang vaild, penulis menggunakan beberapa

teknik pengumpulkan data diantaranya :

a. Penelitian kepustakan, bertujuan untuk menganalisa suatu pengertian

yang bersifat teoritis, dan untuk itu penulis menggunakan literatur yang

mendukung pelaksanaan penelitian, penelitian kepustakaan dilakukan dan

mengacu padateori-teori yang berlaku yang dapat ditemukan pada buku

Page 8: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

8

teks atau pada hasil penelitian dengan lain, baik yang sudah terbitkan

maupun yang belum.

b. Angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dengan

memberikan beberapa pertanyaan untuk memperoleh sejumlah data

tertulis kepada mahasiswa di Universitas Haluoleo. Angket ini berisi

sepuluh pertanyaan yang disebarkan kepada 25 mahasiswa dan 5 dosen di

Universitas Haluoleo yang menjadi responden.

3.4. Teknik Analisis Data

Interprestasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang

lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang dilakukan.

Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitien secara

kritis dengan teori yang relauan dan informasi akurat yang diperoleh dilapangan.

Karena itu dalam menganalisis data-data yang sudah terkumpul, penulis mengunakan

metode statistik deskriptif, dengan cara menggambarkan keadaan objek

penelitien pada saat sekarang berdasarkan fakta dan data yang tampak sebagaimana

adanya, yang kemudian data tersebut dianalisis dan diolah untuk mengambil sebuah

kesimpulan. Sehubungan dengan hal ini semua hasil data penelitian penulis dapatkan

dianalisis dan diinterprestasikan dibab empat dengan menggunakan rumus prosentase

(distribusi frekuensi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

 

Page 9: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

9

BAB IV

ANALISIS DATA

4.1. Hasil Pengumpulan Data

Untuk melihat posisi dan peran mahasiswa perubahan akademik, masyarakat

dan negara bisa dilihat dari data kuesioner. Dari hasil 30 responden yang menjawab

angket yang telah kami sebarkan dapat diketahui hasilnya, untuk lebih mengetahui

jawaban responden maka peneliti menampilkan variable informasi yang telah di

dapat. Berdasarkan hasil observasi dengan responden maka hasilnya dapat diketahui

dalam table berikut :

Tabel 1

Mahasiswa merupakan pionir intelektual mayarakat yang bertugas untuk mengatur dan mengubah paradigma sebagai solusi terhadap problem yang ada

Jawaban Responden F %

Setuju 30 100Ragu-Ragu 0 -

Tidak Setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber data : Kuisioner 1

Tabel 2

Kurangnya pemahaman mahasiswa akan tugasnya sebagai agen of change

Jawaban Responden F %

Setuju 14 46 Ragu-Ragu 14 46

Tidak Setuju 2 8

Jumlah 30 100

Sumber data : Kuisioner 2

Page 10: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

10

Tabel 3

Mahasiswa mampu mengarahkan paradigma masyarakat dibidang sosial, ekonomi dan budaya

Jawaban Responden F %

Setuju 20 66Ragu-Ragu 10 34

Tidak Setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber data : Kuisioner 3

Tabel 4

Pengaruh teknologi mendominasi kehidupan manusia, dan mahasiswa berpeluang besar dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut

Jawaban Responden F %

Setuju 22 73Ragu-Ragu 1 3

Tidak Setuju 7 20

Jumlah 30 100

Sumber data : Kuisioner 4

Tebel 5

Mahasiswa sebagai agen perubahan yang memiliki peranan terhadap suatu peradaban

Jawaban Responden F %

Setuju 24 80Ragu-Ragu 16 20

Tidak Setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber data : Kuisioner 5

Page 11: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

11

Tabel 6

Konsep perubahan yang diusung oleh lembaga-lembaga mahasiswa masih bersifat semu

Jawaban Responden F %

Setuju 19 63Ragu-Ragu 7 20

Tidak Setuju 4 17

Jumlah 30 100

Sumber data : Kuisioner 6

Tabel 7

Posisi mahasiswa sebagai agen perubahan masih dihadapkan oleh ketidakpedulian dan penentangan pemerintah sebagai penguasa

Jawaban Responden F %

Setuju 18 60Ragu-Ragu 8 26

Tidak Setuju 4 14

Jumlah 30 100

Sumber data : Kuisioner 7

Tabel 8

Perlukah mahasiswa ikut mengusung perubahan ideologi negara Indonesia

Jawaban Responden F %

Setuju 22 74Ragu-Ragu 8 26

Tidak Setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber data : Kuisioner 8

Page 12: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

12

Tabel 9

Mahasiswa adalah salah satu pihak yang mendominasi terjadinya perubahan tatanan perubahan di suatu negara

Jawaban Responden F %

Setuju 22 74Ragu-Ragu 8 26

Tidak Setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber data : Kuisioner 9

Tabel 10

Ideologi bangsa yang merupakan gagasan utama terbentuknya sebuah aturan hendaknya disandarkan pada ideologi yang benar yakni ideologi islam

Jawaban Responden F %

Setuju 29 96Ragu-Ragu 1 4

Tidak Setuju 0 -

Jumlah 30 100

Sumber data : Kuisioner 10

4.2. Pembahasan

a. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden

yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 100 %.,

sedangkan untuk yang ragu-ragu dan tidak setuju tidak ada sama sekali.

Berdasarkan perincian data tersebut, maka seluruh responden dari 30 orang

menyatakan setuju bahwa mahasiswa merupakan pionir untuk mengatur dan

mengubah paradigm sebagai solusi terhadap problem yang ada.

Page 13: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

13

b. Berdasarkan table 2 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden

yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 46 %.,

sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 46 % dan tidak setuju sekitar 8 %.

Berdasarkan perincian data tersebut, maka seluruh responden dari 30 orang

memiliki tingkat kesamaan dalam hal menyetujui dan juga merasa ragu-ragu

akan kurangnya mahasiswa sebagai agen of change

c. Berdasarkan table 3 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden

yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 66 %.,

sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 34 % dan tidak setuju tidak ada sama

sekali. Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari

30 orang menyatakan setuju bahawa mahasiswa mampu mengarahkan

paradigma masyarakat dibidang sosial, ekonomi dan budaya

d. Berdasarkan table 4 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden

yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 73 %.,

sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 3 % dan tidak setuju 14 %.

Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari 30

orang menyatakan setuju bahwa pengaruh teknologi mendominasi kehidupan

manusia, dan mahasiswa berpeluang besar dalam penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi tersebut

e. Berdasarkan table 5 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden

yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 80 %.,

sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 20 % dan tidak setuju tidak ada sama

sekali. Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari

30 orang menyatakan setuju bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan yang

memiliki peranan terhadap suatu peradaban

f. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden

yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 63 %.,

sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 20 dan tidak setuju adalah 17 %.

Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari 30

Page 14: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

14

orang menyatakan setuju bahwa konsep perubahan yang diusung oleh

lembaga-lembaga mahasiswa masih bersifat semu

g. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden

yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 60 %.,

sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 26 % dan tidak setuju adalah 14 %.

Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari 30

orang menyatakan setuju bahwa posisi mahasiswa sebagai agen perubahan

masih dihadapkan oleh ketidakpedulian dan penentangan pemerintah sebagai

penguasa

h. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden

yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 74 %.,

sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 26% dan tidak setuju tidak ada sama

sekali. Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanyakan responden dari

30 orang menyatakan setuju bahwa perlukah mahasiswa ikut mengusung

perubahan ideologi negara Indonesia

i. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden

yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 74 %.,

sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 26% dan tidak setuju tidak ada sama

sekali. Berdasarkan perincian data tersebut, maka kebanayakan responden dari

30 orang menyatakan setuju bahwa mahasiswa adalah salah satu pihak yang

mendominasi terjadinya perubahan tatanan perubahan di suatu negara

j. Berdasarkan table 1 tersebut maka dapat diketahui dari jumlah 30 responden

yang diteliti, ternyata untuk responden yang menjawab setuju adalah 96 %.,

sedangkan untuk yang ragu-ragu adalah 4% dan tidak setuju tidak ada sama

sekali. Berdasarkan perincian data tersebut, maka hamper seluruh responden

dari 30 orang menyatakan setuju bahwa ideologi bangsa yang merupakan

gagasan utama terbentuknya sebuah aturan hendaknya disandarkan pada

ideologi yang benar yakni ideologi islam

Page 15: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

15

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan Analisis data dan tinjauan pustaka yang ada maka dapat ditarik

simpulan bahwa mahasiswa yang merupakan pioneer intelektual masyarakat memiliki

fungsi penting dalam melakukan perubahan baik secara akademik maupun paradigma

masyarakat dalam bidang pendidikan, sosial, budaya maupun dalam tatanan

peradaban dunia.

5.2. Saran

Saran yang dapat kiranya kami ajukan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah sebaiknya mahasiswa lebih mengutamakan fungsi dan peranannya untuk melakukan perubahan secara universal.

Page 16: Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan (Ardana Kurniaji)

16

DAFTAR PUSTAKA

Djahjoko. 1995. Iman, Mahasiswa dan Perubahan Sosial. Jurnal Pelita Zaman. Vol-X No.1.

Fadjar, A.Malik dan Effendy, Muhadjir. 2001. Mahasiswa Calon Pemimpin Masa Depan. http://www.scribd.com. Diakses pada tanggal 26 Januari 2012

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1978. Perbedaan antara Pemimpin & Aktifitas dalam Gerakan Protes Mahasiswa. UI-Press. Jakarta.

Slameto. 2010. Peran Perguruan Tinggi Meningkatkan Daya Saing Bangsa. http://www.ispi.or.id. Diakses pada tanggal 25 Januari 2012.

Winarno. 2009. Jumlah Sarjana di Indonesia. http://www.atmajaya.ac.id. Diakses pada tanggal 25 Januari 2012.