agen kemoterapeutik.doc

59
AGEN KEMOTERAPEUTIK Berbagai penyakit periodontal terjadi karena adanya infeksi dari bakteri. Bakteri mulai melekat kembali pada mahkota gigi sesaat setelah gigi dibersihkan. Lama kelamaan, plak supragingival ini menjadi lebih kompleks dan bersifat pathogen. Bakteri kemudian tumbuh ke arah apeks, menjadi subgingival, dan saat perlekatan dengan tulang dihancurkan, terbentuklah poket. Dalam poket periodontal, bakteri membentuk biofilm yang kompleks dan terstruktur, yang kemudian meluas sejauh subgingival sehingga pasien tidak dapat mencapainya saat membersihkan mulut. Sebagai tambahan, biofilm kompleks ini mempunyai perlindungan terhadap mekanisme immunologi pada host dalam poket periodontal, seperti terhadap antibiotic yang digunakan untuk perawatan. Untuk itu dibutuhkan antibiotic dengan kekuatan 500 kali lipat lebih tinggi dari dosis terapi biasa untuk melawan bakteri yang ada dalam biofilm.

Upload: ferdinan-pasaribu

Post on 02-Jan-2016

103 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

periodontal

TRANSCRIPT

Page 1: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

AGEN KEMOTERAPEUTIK

Berbagai penyakit periodontal terjadi karena adanya infeksi dari bakteri.

Bakteri mulai melekat kembali pada mahkota gigi sesaat setelah gigi dibersihkan.

Lama kelamaan, plak supragingival ini menjadi lebih kompleks dan bersifat

pathogen. Bakteri kemudian tumbuh ke arah apeks, menjadi subgingival, dan saat

perlekatan dengan tulang dihancurkan, terbentuklah poket. Dalam poket

periodontal, bakteri membentuk biofilm yang kompleks dan terstruktur, yang

kemudian meluas sejauh subgingival sehingga pasien tidak dapat mencapainya

saat membersihkan mulut. Sebagai tambahan, biofilm kompleks ini mempunyai

perlindungan terhadap mekanisme immunologi pada host dalam poket

periodontal, seperti terhadap antibiotic yang digunakan untuk perawatan. Untuk

itu dibutuhkan antibiotic dengan kekuatan 500 kali lipat lebih tinggi dari dosis

terapi biasa untuk melawan bakteri yang ada dalam biofilm.

Perawatan poket periodontal adalah dengan pembuangan secara mekanis

faktor-faktor lokal (termasuk calculus yang menjadi tempat bakteri) dan juga

dengan merusak biofilm plak subgingival itu sendiri. Pembuangan secara mekanis

ini melibatkan instrument manual (scaling dan root planning) dan instrument

mesin (scaler ultrasonic). Prosedur ini disebut juga “terapi antiinfeksi”. Sekarang

ini, tersedia banyak agen kemoterapeutik untuk perawatan penyakit periodontal.

Terapi antiinfeksi sistemik (antibiotic oral) dan terapi antiinfeksi lokal

(menempatkan agen antiinfeksi langsung pada poket periodontal) dapat

mengurangi serangan bakteri pada periodontium.

Page 2: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Bakteri dan produk-produk toksiknya menyebabkan “hilangnya tulang

secara direct”. Dan akhirnya, respon imunologi untuk infeksi bakteri ini dapat

menyebabkan lebih banyak lagi kerusakan tulang (“hilangnya tulang secara

indirect”) melebihi yang disebabkan oleh bakteri pathogen dan produk-produk

yang dihasilkannya. Respon imunologi ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan

(penggunaan tembakau), penyakit sistemik, dan faktor-faktor genetic. Agen

kemoterapeutik dapat mengatur respon imun host pada bakteri dan mengurangi

respon immunologik self destructive untuk bakteri pathogen dan mengurangi

kerusakan tulang. Ini juga melindungi pasien dari pengaruh buruk faktor-faktor

sistemik, termasuk stress dan tembakau.

DEFINISI

Agen kemoterapeutik adalah istilah umum untuk suatu substansi kimia

yang memberikan terapi klinis. Manfaat klinis dapat diperoleh dari aksi

antimicrobial atau peningkatan pertahanan host. Agen antiinfeksi adalah agen

kemoterapeutik yang bekerja dengan mengurangi jumlah bakteri. Antibiotic

terjadi secara alami, semisintetis, atau tipe sintetis agen antiinfeksi yang

menghancurkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme tertentu, pada

konsentrasi yang rendah. Antiseptic adalah agen antimicrobial kimia yang

diaplikasikan secara topical atau secara subgingival pada membrane mukosa, pada

luka, atau pada permukaan kulit yang tetap utuh untuk menghancurkan

mikroorganisme dan menghambat reproduksi serta metabolismenya. Dalam

kedokteran gigi, antiseptic digunakan sebagai bahan aktif dalam pasta gigi dan

1

Page 3: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

obat kumur antigingivitis serat antiplak. Desinfektan, salah satu jenis antiseptic,

adalah agen antimicrobial yang diaplikasikan pada permukaan yang mati untuk

menghancurkan mikroorganisme.

Agen kemoterapeutik dapat digunakan secara lokal maupun oral, untuk

mengurangi bakteri pada periodontal poket. Pengaruh sistemik dari antibiotic

adalah mambantu mengontrol infeksi bakteri, karena bakteri dapat menyerang

jaringan periodontal, dan untuk diketahui bersama, penggunaan terapi mekanis

saja terkadang kurang efektif. Pengaruh lokal dari agen antiinfeksi yang secara

umum langsung pada poket, berpotensi mempertinggi konsentrasi pada daerah

infeksi langsung dan mengurangi kemungkinan efek samping sistemik.

Sebagai tambahan, agen kemoterapeutik single dapat mempunyai dua

mekanisme aksi. Sebagai contoh, tetrasiklin (terutama doxicicline) adalah agen

kemoterapeutik yang dapat mengurangi kolagen dan menghancurkan tulang

melalui kemampuannya untuk mencegah kolagenase enzim. Sebagai agen

antibiotic, juga dapat mengurangi patogen periodontal pada jaringan periodontal.

ADMINISTRASI SISTEMIK ANTIBIOTIK

Dasar pemikiran dan latar belakang

Perawatan penyakit periodontal didasarkan pada capatnya penyebaran

penyakit ini. (table 1). Idealnya, mikroorganisme kausatif harus diidentifikasi dan

sebagian besar agen efektif dipilih menggunakan tes sensitifitas antibiotic.

Walaupun kelihataanya mudah, terdapat kesulitan pada identifikasi

2

Page 4: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

mikroorganisme khusus yang menjadi penyebab, dibandingkan mikroorganisme

sederhana yang berhubungan dengan bermacam-macam kerusakan periodontal.

Antibiotic ideal yang digunakan untuk mencegah dan merawat penyakit

periodontal harus dispesifikasi untuk patogen periodontal, allogenik dan non

toksik, substantive, tidak dalam penggunaan umum untuk perawatan penyakit

lainnya, dan murah. Sekarang ini, tidak ada antibiotic ideal untuk perawatan

penyakit periodontal. Walaupun bakteri oral peka terhadap banyak antibiotic,

tidak ada antibiotic tunggal yang mencapai konsentrasi dalam cairan tubuh

menghambat semua patogen periodontal yang bereputasi baik. Tentu saja,

kombinasi antibiotic panting untuk mengeliminasi semua patogen yang bereputasi

baik dari beberapa poket periodontal.(tabel 2).

Seperti biasa, klinisi dalam mengadakan persetujuan dengan pasien

harus memberikan kemungkinan hasil akhir pada setiap perawatan. Begitu pula

pada pasien harus didasarkan pada status klinis pasien, daerah yang dirusak

bakteri, serta resiko dan keuntungan yang berhubungan dengan rencana

perawatan. klinisi bertanggung jawab pada pemilihan agen antimicrobial yang

benar. Beberapa dapat menimbulkan reaksi seperti alergi/anafilaktik, superinfeksi

atau bakteri oportunistik, perkembangan pertahanan bakteri, interaksi dengan

pengobatan, gangguan pada perut, mual dan muntah. Kebanyakan menimbulkan

reaksi pada bentuk gangguan gastrointestinal. Yang harus diperhatikan lagi adalah

harga pengobatan dan kesediaan pasien serta kemungkinan untuk mematuhi

instruksi-instruksi pada terapi.

3

Page 5: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Implikasi biologi

Antibiotik sistemik dibebaskan dari poket kedalam cairan crevicular

gingiva. Pututatif periodontal patogen (“red complex”) cenderung berada dibagian

perlekatan biofilm pada permukaan epitelial dari poket periodontal. Kepekaan

bakteri terhadap antibiotik mungkin merupakan kunci kemanjuran antibiotik

sistemik pada perawatan penyakit periodontal. Hasil sistematis terbaru

menyimpulkan bahwa penggunaan antibiotik sistemik bisa sangat bermanfaat

pada pasien dengan infeksi periodontal yang sedang menjalani perawatan.

Petunjuk penggunaan antibiotik pada terapi periodontal meliputi hal-hal

dibawah ini :

1. diagnosis klinis dan situasi bisa menjadi satu tambahan yang berarti dalam

mengontrol penyakit periodontal aktif pada terapi antibiotik. (gambar 1).

Diagnosis pasien dapat berubah sewaktu-waktu. Sebagai contoh, diagnosis

pasien yang mengalami periodontitis kronis dapat berubah menjadi

periodontal yang sehat setelah terapi inisial. Namun bagaimanapun, pasien

yang telah dirawat dan kembali mempunyai penyakit aktif, diagnosisnya dapat

berubah menjadi periodontitis refractory.

2. aktivitas penyakit yang berkelanjutan, dengan kehilangan perlekatan yang

berkelanjutan (probing poket makin dalam dan terjadi resesi), eksudat purulen,

dan poket periodontal yang berkelanjutan sedalam 5mm atau lebih, merupakan

indikasi intervensi periodontal dan memungkinkan analisis mikrobial melalui

sampel plak. Serta, kasus-kasus periodontitis agresif atau refraktori

mengindikasikan kebutuhan akan terapi antimikrobial.

4

Page 6: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

3. saat digunakan untuk merawat penyakit periodontal, antibiotik dipilih

berdasarkan status gigi dan status medis pasien, riwayat pengobatan, dan hasil

analisis mikrobial jika dilakukan.

4. sampel plak mikrobiologi mungkin terlihat menurut instruksi referensi

laboratorium. Sampel biasanya diambil pada permulaan perjanjian sebelum

instrumentasi poket. Plak supragingival dibuang, dan paper point endodontik

diinsersi ke subgingival sampai poket yang terdalam untuk mengabsorbsi

bakteri pada sekumpulan plak.

5. plak sampel dapat dilakukan pada pemeriksaan inisial, root planing,

reevaluasi, atau terapi periodontal pendukung. Indikasi klinis pemeriksaan

plak mikrobial termasuk bentuk-bentuk agresif penyakit periodontal, penyakit

refraktori untuk terapi mekanikal standard, dan periodontitis yang

berhubungan dengan kondisi sistemik. (gambar 1).

6. antibiotik juga mempunyai nilai dalam mengurangi kemungkinan tindakan

bedah periodontal pada pasien dengan periodontitis kronis.

7. beberapa penelitian menunjukkan perlekatan dapat diperoleh dengan

penggunaan antibiotik sebagai monoterapi. Namun, tidak ada cukup bukti

yang merekomendasikan terapi antimikrobial sistemik sebagai monoterapi

(peratan tersendiri tanpa scaling dan root planing atau pembedahan). Terapi

antimikrobial sistemik seharusnya menjadi terapi tambahan pada rencana

perawatan periodontal komprehensif (gambar 2). Debridement permukaan

akar, kebersihan mulut yang optimal, dan frekuensi terapi periodontal

pendukung adalah bagian penting dalam terapi periodontal komprehensif.

5

Page 7: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, diperlukan kekuatan antibiotik 500

kali lebih besar dari dosis terapeutik sistemik untuk melawan bakteri yang ada

di biofilm. Ini penting untuk mengganggu biofilm secara fisik sehingga agen

antibiotik mempunyai akses pada patogen periodontal.

Kemoterapeutik lainnya menjadi tambahan dalam penempatan agen

antiinfeksi kedalam subgingival, irigasi chlorhexidine (water pik) dengan atau

tanpa agen kemoterapeutik. Chlorhexidine gluconate efektif sebagai pembilas

antiplak untuk mengurangi gingivitis, tapi bukan untuk irigasi subgingival

untuk mengurangi pembentukan poket periodontal. Aktifitas antiinfeksi

chlorhexidine gluconate sangat baik dalam mengurangi bahan organik dalam

poket periodontal subgingival. Beberapa bukti menunjukkan bahwa povidone-

iodine (betadine) mungkin merupakan agen antibakterial yang efektif saat

digunakan langsung pada poket periodontal, selama dalam konsentrasi yang

rendah, tetapi perlu studi lebih lanjut untuk memperkuat data ini. Pada pasien

yang sensitif terhadap iodin, sedang hamil, ataupun sedang menyusui,

penggunaan povidone-iodine harus diperhatikan.

8. ada penjelasan mengenai langkah-langkah penggunaan agen antiinfeksi untuk

tambahan penyembuhan regenerasi, yang merekomendasikan permulaan

penggunaan antibiotik dari 1 sampai 2 hari sebelum pembedahan dan

kelanjutan untuk setidaknya 8 hari. Namun bagaimanapun, nilai resimen ini

tidak didokumentasikan secara baik, dan studi lebih lanjut sangat mendukung.

9. dengan teknik-teknik dasar, meta-analisis menunjukkan peningkatan yang

signifikan dalam perlekatan yang hilang saat tetrasiklin dan metronidazole

6

Page 8: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

digunakan sebagai tambahan pada scaling dan root planing. Clindamycin dan

doxycycline juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat

perlekatan. Ada batas yang nyata dengan amoxicillin plus metronidazole

karena jumlah yang lebih sedikit dari subyek yang disatukan dalam meta-

analisis. Spiramycin dan penicillin memberikan peningkatan yang paling

sedikit dalam tingkat perlekatan. Peningkatan pada perlekatan konsisten untuk

periodontitis agresif dan kronis, walaupun pasien periodontitis agresif

lebihdiuntungkan lebih dari antibiotik.

Agen-agen antiinfeksi dibawah ini telah sukses digunakan dalam

perawatan penyakit periodontal. Tetapi, tidak ada satu pilihan yang terbaik dari

antibiotik-antibiotik ini. Oleh karena itu, klinisi harus menghubungkan dengan

riwayat penyakit pasien, gejala dan tanda-tanda klinis, dan hasil pemeriksaan

radiografis dan sampel mikrobiologi untuk menentukan terapi periodontal. Klinisi

harus mengetahui dengan seksama riwayat medis pasien, termasuk medikasinya,

dan dan kemungkinan efek yang kurang baik pada kombinasi obat-obat ini,

sebelum memberi resep terapi antibiotik lain.

Tetrasiklin

Tetrasiklin telah digunakan secara luas dalam perawatan penyakit periodontal.

Dan telah sering digunakan dalam merawat periodontitis refraktori, periodontitis

agresif yang terlokalisasi (tabel 1). Tetrasiklin mempunyai kemampuan untuk

berkonsentrasi dalam jaringan periodontal dan mencegah pertumbuhan

7

Page 9: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

actinobacillus actinomycetemcomitans. Sebagai tambahan, tetrasiklin

menggunakan efek antikolagenase yang dapat menghambat kerusakan jaringan

dan dapat membantu regenerasi tulang.

Farmakologi. Tetrasiklin adalah kelompok antibiotik yang secara alami

dihasilkan oleh species streptomyces atau derivatnya secara semisintetik.

Antibiotik ini bakteriostatik dan efektif secara cepat melawan bakteri. Mereka

umumnya lebih efektif melawan bakteri gram positif dibanding bakteri gram

negatif. Tetrasiklin efektif dalam merawat penyakit periodontal karena konsentrasi

mereka dalam celah ginggiva adalah 2 hingga 10 kali didalam serum. Ini

membiarkan konsentrasi obat yang berat disalurkan ke dalam poket periodontal.

Sebagai tambahan, beberapa studi mendemonstrasikan bahwa tetrasiklin pada

konsentrasi GCF rendah (2-4ug/ml) efektif melawan banyak patogen periodontal.

Kegunaan klinis. Tetrasiklin telah diinvestigasikan sebagai pembantu dalam

perawatan LAP. A.actinomycetecomitans adalah mikroorganisme kausatif dalam

LAP dan invasif jaringan. Oleh karena itu, pemindahan secara mekanis kalkulus

dan plak dari permukaan akar bisa tidak mengeliminasi bakterium ini dari jaringan

periodontal. Tetrasiklin sistemik bisa meneliminasi jaringan bakteri dan telah

ditunjukkan untuk menahan kehilangan tulang dan penekanan tingkat

A.actinomycetecomitans dalam hubungannya dengan scaling dan root planing.

Kombinasi terapi ini memindahkan secara mekanis bakteri dari deposit

permukaan akar dan eliminasi bakteri patogenik dari jaringan. Peningkatan tingkat

tulang setelah perawatan telah dicatat menggunakan metode ini. Dikarenakan

peningkatan ketahanan pada tetrasiklin, metronidazole atau amoksilin dengan

8

Page 10: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

metronidazole ditemukan lebih efektif dalam merawat periodontitis agresif pada

anak-anak. Beberapa peneliti percaya bahwa metronidazole yang dikombinasikan

dengan amoksilin-asam klavulanik merupakan antibiotik yang dianjurkan.

Penggunaan jangka panjang antibakteri dosis rendah dari tetrasiklin telah

dianjurkan sejak dulu. Suatu studi jangka panjang dari pasien yang meminum

tetrasiklin dosis rendah (250 mg/hari untuk 2-7 tahun) menunjukan persistensi

dari poket yang dalam yang tidak berdarah saat probing. Daerah ini mengandung

proporsi yang tinggi tetrasiklin-resisiten, batang gram negatif (Fusobacterium

nucleatum). Setelah antibiotik dihentikan, flora yang merupakan karakteristik dari

daerah dengan penyakit. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk menulis resep

resimen jangka panjang dari tetrasiklin kerena kemungkinan perkembangan dari

resisten bakteri. Walaupun sering digunakan dimasa lalu sebagai agen antiinfeksi,

khususnya untuk LAP dan tipe lain dari periodontitis agresif, tetrasiklin sekarang

cenderung digantikan oleh kombinasi antibiotik yang lebih efektif.

Agen spesifik. Tetrasiklin, minoycline dan doxyxyline adalah anggota

semisintetik dari kelompok tetrasiklin yang telah digunakan dalam terapi

periodontal.

Tetrasiklin. Tetrasiklin memerlukan administrasi 250 mg 4 kali sehari. Ia

tidak mahal tetapi pemenuhan bisa berkurang dengan mengkonsumsi empat

kapsul per hari.

Minocycline. Mynocycline efektif melawan spektrum luas dari

mikroorganisme. Pada pasien dengan periodontitis dewasa, ia menekan

spirochetes dan batang motile seefektif scaling dan root planing, dengan bukti

9

Page 11: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

penekanan hingga 3 bulan setelah terapi. Minocycline bisa diberikan dua kali

sehari, dibanding memfasilitasitetrasiklin. Walaupun disertai fototoksik yang

lebih sedikit dan toksisitas renal dibanding tetrasiklin, mynocycline biasa

menyebabkan vertigo yang reversibel. Minocycline diadministrasi 200 mg/hari

untuk 1 minggu menghasilkan pengurangan total jumlah bakteri, eliminasi

sempurna dari spirochetes untuk 2 bulan, dan peningkatan semua parameter klinis.

Doxyxycline. Doxycycline memiliki spektrum yang sama dengan aktivitas

mynocycline dan bisa sama efektifnya. Dikarenakan doxycycline bisa diberikan

hanya satu kali sehari, bagaimanapun juga pasien bisa lebih rela. Kerelaan juga

disukai karena absorpsinya dari traktus gastrointestinal hanya sedikit dihalangi

oleh kalsium, ion metal atau antacid, sama seperti absorpsinya dari tetrasiklin lain.

Dosis yang direkomendasikan ketika digunakan sebagai agen anti infeksi adalah

100 mg qd. Untuk mengurangi gangguan GI, 50 mg bisa diminum bid. Ketika

digunakan dalam dosis subantimikrobial(untuk mencegah kolagenase),

doxicycline direkomendasikan dalam dosis 20 mg dua kali sehari. Perostat dan

bentuk generik tersedia dalam dosis 20 mg doxycycline.

Metronidazole.

Farmakologi. Metronidazole adalah campuran nitromidazole yang dikembangkan

di perancis untuk merawat infeksi protozoal. Ia baktericidal terhadap organisme

anaerob dan dipercaya merusak sintesis bakteri asam deoksiribonukleat (DNA)

dalam kondisi dengan potensial reduksi yang rendah. Metronidazole bukan obat

10

Page 12: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

pilihan untuk merawat infeksi A.actinomycetecomitans , tetapi bisa efektif pada

tingkat terapi karena hidoksi metabolitnya. Bagaimanapun juga, metronidazole

efektif melawan A.actinomycetecomitans ketika digunakan dalam kombinasi

dengan antibiotik lain. Metronidazole juga efektif melawan anaerob seperti

porphyromonas ginggivalis dan Prevotella intermedia.

Kegunaan klinis. Metronidazole telah digunakan secara klinis untuk merawat

ginggivitis, NUG, periodontitis kronis dan periodontitis agresif. Ia telah

digunakan sebagai monoterapi dan juga dikombinasikan dengan root planing dan

bedah atau dengan antibiotik lain. Metronidazole sukses digunakan untuk

merawat NUG.

Studi pada manusia telah mendemonstrasikan efisiensi dari metronidazole

dalam perawatan ginggivitis dan periodontitis. Dosis tunggal dari metronidazole

(250 mg secara oral) muncul dalam serum dan GCF dalam kuantitas yang cukup

untuk menghambat jangkauan yang luas dari patogen periodontal yang ditemukan.

Diadministrasikan secara sistemik (750-1000 mg/hari untuk 2 minggu),

metronidazole mengurangi pertumbuhan flora anaerob, meliputi spirochetes, dan

pengurangan tanda klinis dan histopatologis dari periodontitis. Regimen yang

paling umum adalh 250 mg tiga kali sehari untuk 7 hari.

Loesche dkk menemukan bahwa 250 mg metronidazole tid untuk 1 minggu

untung untuk pasien dengan infeksi periodontal anaerob yang terdiagnosa di

pertimbangkan “anaerob” ketika spirochetes membentuk 20% atau lebih dari total

jumalh mikrobial. Metronidazole digunakan sebagai suplemen pada scaling yang

teliti dan root planing menghasilkan pengurangan keperluan untuk bedah

11

Page 13: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

dibandingkan dengan root planing sendiri. Data bakteriologik dari studi ini

menunjukan hanya jumlah spirochetes yang berkurang. Saat ini, tingkat kritis dari

spirochetes diperlukan untuk mendiagnosa infeksi anaerob, waktu yang tepat

untuk memberi metronidazole, dan dosis ideal atau durasi dari terapi tidak

diketahui.

Sebagai monoterapi( tidak ada root planing), metronidazole inferior dan

paling baik hanya ekivalen untuk root planing. Oleh karena itu, jika

digunakan ,metronidazole diboleh diadministrasikan sebagai monoterapi.

Metronidazole menawarkan beberapa keuntungan dalam perawatan

periodontitis refraktori, khususnya ketika digunakan dalam kombinasi dengan

amoksilin. Kehadiran periodontitis refraktori sebagai kategori diagnotik

mengindikasikan bahwa beberapa pasien tidak merespon pada terapi

konvensional, mencakup root planing, bedah atau keduanya. Soder dkk

menunjukan bahwa metronidazole lebih efektif dibanding placebo dalam

perawatan daerah yang tidak responsif pada root planing. Disamping itu, banyak

pasien masih memiliki daerah yang berdarah saat probing dibanding terapi

metronidazole.

Studi menganjurkan bahwa ketika dikombinasikan dengan amoksilin atau

amoksilin-clavulanate pottasium(Augmentin), metronidazole bisa berharga dalam

perawatan pasien dengan LAP atau periodontitis refraktori.

Efek samping. Metronidazole memiliki efek antabuse ketika bertemu alkohol.

Respon umumnya proporsional pada jumlah yang diterima dan bisa menghasilkan

kram parah, nausea dan muntah. Produk yang mengadung alkohol harus dihindari

12

Page 14: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

selama terapi dan untuk sedikitnya 1 hari setelah terapi dihentikan. Metronidazole

juga mengganggu metabolisme warfarin. Pasien yang menjalani terapi

antikoagulan harus menghindari metronidazole karena ia memperpanjang waktu

protrombin. Ia juga harus dihindari pada pasien yang mengkonsumsi lithium.

Penisilin

Farmakologi. Penisilin adalah obat pilihan untuk perawatan dari banyak infeksi

serius pada manusia dan antibiotik yang paling sering digunakan secara luas.

Penisilin alami dan derivat semisintetik dari kultur Penicillium. Mereka

mengganggu produksi dinding sel bakteri dan juga bakterisidal.

Kegunaan klinis. Penisilin selain amoksilin dan amoksilin-clavulanate

pottasium(augmentin) tidak ditunjukan untuk meningkatkan tingkat perlekatan

periodontal, dan kegunaan mereka dalam terapi periodontal tidak dibenarkan.

Efek samping. Penisilin bisa menimbulkan reaksi alergi dan bakteri resisten,

hingga 10 % pasien bisa alergi terhadap penisilin.

Amoksisilin. Amoksisilin adalah penisilin semi sintetik dengan spektrum

antiinefktif yang meluas yang meliputi bakteri gram positif dan gram negatif,. Ia

menunjukan absorpsi yang sempurna setelah administrasi oral. Amoksisilin bisa

diterima oleh penisilinase, B-laktamase yang dihasilkan oleh bakteri yang

merusak struktur lingkaran penisilin dan membuat penisilin tidak efektif.

Amoksisilin bisa berguna dalam perawatan pada pasien dengan

periodontitis agresif, pada bentuk terlokalisasi dan menyeluruh. Dosis yang

dianjurkan adalah 500 mg tid untuk 8 hari.

13

Page 15: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Amoksilin-Clavulanate Pottasium. Kombinasi amoksisilin dengan potasium

clavulanate membuat agen antiinfektif ini resisten pada enzim penisilinase yang

dihasilkan oleh beberapa bakteri. Amoksisilin dengan clavulanate (augmentin)

bisa berguna dalam perawatan pada pasien dengan LAP atau periodontitis

refraktori. Bueno dkk melaporkan bahwa Augmentin menghambat kehilangan

tulang alveolar pada pasien dengan penyakit periodontal yang refraktori pada

perawatan dengan antibiotik lain, termasuk tetrasiklin, metronidazole dan

clindamysin.

Cephalosporins

Farmakologi. Famili dari B-lactam dikenal sebagai cephalosporins hampir sama

cara kerja dan strukturnya dengan penisilin. Mereka secara berkala digunakan

dalam obat dan resisten pada sejumlah B-laktamase secara normal aktif melawan

penisilin.

Kegunaan klinis. Cephalosporins umumnya tidak digunakan untuk merawat

infeksi terkait gigi. Penisilin lebih superior dibanding cephalosporins dalam

jangkauannya melawan bakteri patogenik periodontal.

Efek samping. Pasien yang alergi terhadap penisilin harus dipertimbangkan alergi

terhadap semua produk B-lactam. Rashes, urticaria, demam dan gangguan GI

telah disertai dengan cephalosporins.

Clindamycin

Farmakologi. Clindamicin efektif melawan bakteri anaerob. Ia efektif dalam

situasi dengan pasien yang alergi terhadap penisilin.

14

Page 16: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Kegunaan klinis. Clindamicin telah menunjukan efisiensi pada pasien dengan

periodontitis refraktori hingga terapi tetrasiklin. Walker dkk menunjukan bahwa

clindamicin dibantu dengan menstabilkan pasien refraktori; dosisinya adalh 150

mg qid untuk 10 hari. Jorgensen dan slots merekomendasikan regimen dari 300

mg bid untuk 8 hari.

Efek samping. Clindamicin disertai dengan pseudomembranous colitis, tetapi

insidensinya lebih tinggi dengan cephalosporins dan ampisilin. Ketika diperlukan,

bagaimanapun uga , clindamicin bisa digunakan dengan hati hati. Tetapi tidak

diindikasikan untuk pasien dengan riwayat colitis. Diare atau kram yang

berkembang selama terapi clindamicin bisa indikatif untuk colitis dan clindamicin

harus dihentikan. Jiak simptom tetap ada, pasien harus dirujuk ke internis.

Ciprofloxacin.

Farmakologi. Ciprofloxacin adalh quilonone aktif melawan batang gram negatif,

meliputi semua patogen fakultatif dan beberapa patogen periodontal anaerob

puratif.

Kegunaan klinis. Dikarenakan ia menunjukan efek yang minimal pada

streptococcus sp, dimana disertai dengan kesehatan periodontal, terapi

ciprofloxacin bisa menfasilitasi pengeluaran mikroflora yang disertai dengan

kesehatan periodontal. Saat ini, ciprofloxacin adalha satu satunya antibiotik dalam

perawatan terapi periodontal dimana semua A.actinomycetecomitans bisa

diterima. Ia juga telah digunakan dalam kombinasi dengan metronodazole.

Efek samping. Nuase, sakit kepala, dan rasa metalik dalam mulut dan

ketidaknyamanan abdominal telah disertai dengan ciprofloxacin. Quilonoes

15

Page 17: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

menggangu metabolisme theophylline dan kafein serta adminisrtsi konkuren bisa

menghasilakn toksiksitas. Quilonoes juga dilaporkan meningkatkan efek warfarin

dan antikoagulan lainnya.

Macrolides

Farmakologi. Antibiotik macrolide mengandung banyak cincin anggota lactone

dimana satu atau lebih gula deoxy terikat. Mereka merusak sintesis protein dengan

terikat 50s ribosomal subunit dari mikroorganisme sensitif. Macrolides bisa

bakteriostatik atau baktericidal, bergantung pada konsentrasi obat dan kealamian

microorganisme. Antibiotik macrolide digunakan untuk perawatan periodontal

mencakup erytromicin, spiramycin dan azithromycin.

Kegunaan klinis. Erytromycin tidak terkonsentrasi dalam GCF dan ia tidak

efektif melawan patogen periodontal yang paling putatif. Untuk alasan ini,

erytromycin tidak dianjurkan sebagai pembantu dalam terapi periodontal.

Spyramycin aktif melawan organisme gram positif; ia tereksresi dalam

konsentrasi tinggi dalam saliva. Ia digunakan sebagai pembantu dalam terapi

periodontal di kanada dan eropa tetapi tidak tersedia di amerik serikat.

Spyramycin memiliki efek yang minimal pada peningkatan tingkat perlekatan.

Azizthromycin adalah anggota dari kelas azalide dari macrolides. Ia

efektif melawan anaerob dan bacilli gram negatif. Setelah dosis oral dari 500 mg

qd untuk 3 hari, tingkat signifikan dari azithromycin bisa terdeteksi pada jaringan

untuk 7 – 10 hari. Konsentrasi dari aritromycin dalam specimen jaringan dari lesi

periodontal secara signifikan lebih tinggi dibanding ginggiva normal. Ia telah

diproporsalkan bahwa azitromycin menpenetrasi fibroblas dan fagosit dalam

16

Page 18: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

konsentrasi 100-1200 kali lebih dibanding kompartemen ekstraselular.

Azithromycin secara aktif ditrnspor ke daerah peradangan oleh fagosit, kemudian

dilepaskan terarah ke daerah peradangan sebagai perpecahan fagosit selama

fagositosis. Terapi memerlukasn dosis tunggal dari 250 mg/hari untuk 5 hari

setelah dosis muat awal dari 500 mg.

SERIAL DAN KOMBINASI TERAPI ANTIBIOTIK

RASIONAL

Karena infeksi periodontal bisa mengandung banyak diversitas bakteri, tidak ada

antibiotik tunggal yang efektif melawan semua patogen putatif. Perbedaan

terdapat pada flora mikrobial disertai dengan variasi sindrom penyakit

periodontal. “campuran ” infeksi bisa meliputi variasi aerob, mokroaerophilic dan

bakteri anaerob, kedua gram negartif an gram positif. Pada kasus ini ia mungkin

penting untuk menggunakan lebih dari satu antibiotik, baik serial atau kombinasi.

Sebelum kombinasi antibiotik telah digunakan, bagaimanapun juga , patogen

periodontal yang telah dirawat harus diidentifikasikan dan percobaan penerimaan

antibiotik dilakukan.

Kegunaan klinis.

Antibiotik yang bakteriostatik (cth tetrasiklin) umumnya memerlukan pembagian

mikroorganisme yang cepat untuk efektif. Mereka tidak bekerja baik jika

antibiotik bakteriocidal (cth amoksilin) secara teratur. Ketika kedua tipe obat

diperlukan, mereka lebih baik diberikan secara serial, bukan kombinasi.

17

Page 19: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Rams dan slots meninjau kembali terapi kombinasi menggunakan

metronidazole sistemik bersama dengan amoksisilin, amoksilin-clavulanate

pottasium(augmentin) atau ciprofloxacin.

Metronidazole-amoksisilin dan kombinasi metronidazole-Augmentin

menyediakan eliminasi yang sempurna dari abnyak organisme pada periodontitis

agresif dewasa dan terlokalisalsi yang telah dirawat tidak berhasil dengan

tetrasiklin dan tindakan mekanis. Obat ini memiliki efek adiktif berdasarkan

tekanan dari A.actinomycetecomitans. tinoco dkk menemukan bahwa

metronidazole dan amoksisilin bisa efekstif secara klinis dalam perawatan LAP,

walupun 50% pasien terjangkit A.actinomycetecomitans 1 tahun sesudahnya.

Kombinasi Metronidazole ciprofloxacin efektif melawan A.actinomycetecomitans;

metronidazole mengargetkan obligat anaerob, dan ciprofloxacin menargetkan

anaerob fakultatif. Ini kombinasi yang kuat melawan infeksi campuran. Studi dari

kombinasi obat ini dalam perawatan periodontitis refraktori telah mencatat

peningkatan klinis. Kombinasi ini bisa menyediakan keuntungan terapeutik

dengan mengurangi atau mengeliminasi organisme patogenik dan keuntungan

profilaktik dengan memberi peningkatan mikroflora streptococcal secara

predominan.

Terapi Antibiotik sistemik dikombinasikan dengan terapi mekanis beharga

dalam perawatan infeksi periodontal yang bandel dan infeksi LAP mencakup

A.actinomycetecomitans. Perawatan antibiotik harus disiapkan untuk subset

spesifik dari pasien periodontal yang tidak merespon pada terapi konvensional.

18

Page 20: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Pilihan agen spesifik harus disertai hasil dari kultur dan tes sensitifitas untuk

mikroorganisme plak subginggival.

Modulasi host

Doxycycline hyclate

Sekarang dikembangkan oleh administrsi makanan dan obat amerika serikat

(FDA) untuk perawatan periodontitis, doxyxyxline hyclate tersedia sebagai 20

mg kapsul untuk digunakan oleh pasien dua kali sehari. Mekanisme cara kerja

adalah dengan tekanan aktivitas kolagenase sebagian diproduksi oleh

plymorfonuklear leukosit. Walaupun dalam keluarga antibiotik, doxyxyxline tidak

mengghasilakn efek antibakterial karena dosis 20 mg bid terlalu renadah untuk

melawan bakteri. Hasilnya, resisten dari pengobatan ini tidak terlihat.

Gambar 52-3 menyediakan diagram skematik dari progresi dari penyakit

periodontal dan aturan dari matriks metallprpteinase dimana doxyxyxline sebagai

inhibitor.

Empat dobel penyembunyian, studi klinis lebih dari 650 pasien telah

mendemonstrasikan bahwa doxyxyxline hyclate meningkatan efektifitas dari

perawatan periodontal professional dan memperlambat progresi dari proses

penyakit. Hasil dari tiga studi pertama menunjukan doxyxyxline hyclate

menghasilkan kira kira 50% peningkatan tingkat perlekatan pada poket dengan

kedalaman probing 4 -6 mm dan 34% peningktana poket dengan kedalaman

probing 7 mmm atau lebih. Juga, kehilangan perlekatan yang ditemukan pada

daerah dengan kedalaman probing normal (0-3mm) dimana kelompok placebo

hilang 0,13 mm saat 12 bulan.

19

Page 21: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Caton dkk menunjukan secara ststistik penurunan signifikan dari

kedalaman probing dan peningkatan tingkat perlekatan klinis dengan docycycline

hyclate bersama dengan root planing pada 3-,6- dan 9- bulan evaluasi

dibandingkan dengan kelompok placebo dengan root planing sendiri. Walaupun

secara sttistik signifikan, perubahan yang tepat dipertimbangkan terbatas pada

pasien dengan periodontitis kronik menengah ke parah.

Hasil dari studi yang aman menunjukan bahwa doxycycline hyclate (20mg

bid) dengan atau tanpa terapi mekanis (scaling dan rooot planing) tidak

menimbulakn efek anti infektif pada mikroflora periodontal dan tidak

menghasilkan perubahan yang dentrimental pada flora normal. Kolonisasi atau

pertumbuhan berlebih dari poket periodontal oleh bakteri yang resisten terhadap

doxyxyxline, tetrasiklin, minocycline, amoksisilin, erytromycine atau clindamycin

tidak ditemukan. Sebagai tambahan, tidak ada bukti dari akusisi resisten

multiantibiotik ditemukan. Periostat dan bentuk generik tersedia dalam dosis 20

mg doxyxycline.

Obat antiinflamsi nonsteroid

Aturan dari sistem inflamasi host dalam penyakit periodontal hanya relatif mulai

dimengerti sekarang. Mengikuti antivasi dari sel inflamsi dalam periodontium

oleh bakteri , phospholipid dalam membran plasma dari sel ditunjukan oleh

phospholpid. Ini mengarah pada pembebasan asam arachidonik bebas, dimana

kemudian bisa dimetabolisme ke dalam prostaglandin, tromboksan dan

prostaclyne oleh enzim cyclooxygenase. Jalur lipoxygenase bisa menghasilkan

leukotriene dan asam hydroyeicosatetraenonic dari asam arachidonic. Bukti kuat

20

Page 22: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

menganjurkan bahwa produk jalur cyclooxygenase(cth prostaglandin) bisa

menjadi mediator penting untuk beberapa kejadian patologik yang muncul pada

penyakit periodontal. Oleh karena itu, modul;asi dari respon inflamasi host

terhadap bakteri bisa menghalangi insidensi dan keparahan penyakit periodontal.

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs) bisa menjadi harga terapeutik

dalam merawat penyakit periodontal karena kemampuan mereka dalam

merintangi metabolisme asam arachidonik dan menghalangi proses inflamsi.

Perkiraan ini telah dihitung dalam studipada manusia dan hewan. Beberapa

NSAIDs telah menunjukan penagruhnya terhadap respon PMN hingga

peradangan yang tidak melibatkan inhibisi prostaglandin. Keuntungan efek dari

NSAIDs juga ditemukan setelah aplikasi topikal. Obat-obatan seperti flurbiprofen,

ibuprofenasam mefenamatdan naproxen telah dipelajari.

Flurbiprofen muncul menjadi investigasi lanjut NSAIDs yang berharga.

Ia menggangu migrasi PMN, mengurangi permeabilitas vaskular, dan menggangu

aggregrasi platelet dengan merintangi cyclooxygenase. Dalam studi selama 3

tahun, William dk melaporkan bahwa flurbiprofen secara signifikan merintangi

kehilangan tulang alveolar secra radiografik ketika dibandingkan dengan placebo.

Sayangnya, setelah 24 bulaan, perbedaan pada rata-rata kehilangan tulang

menghilang. Kelompok ini juga melaporkan kebali ke garis awal dari rata-rata

kehilangan tulang setelah perawatan dengan flubiprofen terhenti.

Studi masa kini menganjurkan bahwa andimistrasi konkomitan dari

doxyxyxline dan flurbiprofen bisa menghasilakn peningkatan efek antikolagenase

dari doxycycline dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

21

Page 23: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

PENYALURAN LOKAL DARI ANTIBIOTIK

Keterbatasan dari kemampuan mulut berkumur dan irigasi telah mendorong

penelitian untuk pengembangan sistem penyaluran alternatif. Saat ini, keuntungan

dalam teknologi penyaluran menghasilkan pelepasan terkontrol dari obat. (tabel

3). Keperluan untuk perawatan penyakit periodontal meliputi pengertian untuk

menargetkan agen antiinfeksi ke daerah infeksi dan mempertahankan konsentrasi

yang terlokalisasi pada tingkat yang efektif untuk waktu yang cukup ketika

timbulnya minimal atau tudak ada efek samping sama sekali.

Serat yang mengandung Tetrasiklin

Produk penyalur lokal pertama tersedia di amerika serikat telah dipelajari, serat

ethylene/vinyl acetate copolymer (diameter o,5mm)mengandung tetrasiklin, 12,7

mg per 9 inch. Ketika dibungkus ke dalam poket periodontal, ia bisa diterima

dengan baik oleh jaringan mulut, dan untuk 10 hari ia menahan konsentrasi

tetrasiklin 1300 ug/ml, dengan 32-64 ug/ml diperlukan untuk meghambat

pertumbuhan patogenyang terisolasi dari poket periodontal. Dalam kontras,

konsentrasi GCF dari hanya 4-8 ug/ml dilaporkan setlah administrasi tetrasiklin

sistemik, 250 mg qid untuk 10 hari (total dosis oral).

Studi mendemonstrasikan bahwa serat tetrasiklin yang biberikan dengan

atau tanpa scaling dan root planing mengurangi kedalaman probing, pendarahan

probing, dan patogen periodontal dan mendapatkan tingkat perlekatan klinis. Efek

secara signifikan lebih baik daripada yang diberikan dengan scaling dan root

planing sendiri atau dengan serat placebo. Dalam 2 bulan studi, perbandingan

dengan scaling dan root planing, serat yang digunakan sendirian menyediakan

22

Page 24: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

lebih dari 60% peningkatan kedalaman probing dan tingkat perlekatan klinis

dibandng scaling sendiri.

Tidak ada perubahan pada resisten antibiotik terhadap tetrasiklin yang

ditemukan setelah terapi serat tetrasiklin selama uji coba patogen periodontal

putatuf. Kerugian dari serat meliputi panjang waktu yang diperlukan untuk

penempatan (lebih dari 10 menit per gigi), kurva yang dipelajari diperlukan untuk

mendapatkan profisiensi pada penempatan, dan keperluan untuk perjanjian kedua

pasien 10 hari setelah penempatan untuk pemindahan serat. Juga, penempatan

serat disekitar 12 atau lebih gigi mengakibatkan kandidiasis oral pada beberapa

pasien.

Studi lain menganjurkan bahwa berkunur dengan 0,12%chlorhexidine

setelah penempatan fiber memiliki efek sinergik, meningkatkan reduksi patogen

bakterial. Evaluasi dari efek serat tetrasiklin pada permukaan akar menggunakan

sinar fluoroscent dan scaning elektron mikroskopy menunjukan penetrasi

superfisial dari tetrasiklin dengan penetrasi minor ke tubuli gigi dan sedikit daerah

permukaan akar yang demineralisasi. Mikroskopi juga menunjukan reduksi dari

flora mikrobial subgingival pada permukaan akar pada gigi yang dirawat dengan

serat melawan spesimen kontrol.

Doxycycline subginggiva

FDA menyetujui 10% doxycycline dalam sistem gel menggunakan

syringe(atridox).(gambar 4). Ia hanya sistem penyaluran lokal yang diterima oleh

assosiasi gigi amerika dan tersedia di amerika serikat dan sejumlah negara lain.

23

Page 25: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Dalam 9 bulan studi multicenter dari 180 pasien , perawatan dengan

10%doxcycline sendiri lebih efektif dibanding perawatan lainnya pada semua

periode waktu, dengan pengecualian untuk 3 bulan harga tingkat perlekatan klinis.

Untuk 10% kelompok gel doxycycline, penurunan pada tingkat perlekatan klinis

dalam 9 bulan menunjukan dapatan 0,4 mm dibandingkan dengan kontrol mesin;

perngurangan pada kedalaman proing adalah 0,6 mm lebih dibanding kontrol

mesin; dan pengurangan pendarahan probing adalah 0,2 unit lebih dibanding

kontrol mesin. Perbedaannnya secara klinis kecil tetapi secara statistik signifikan.

Walaupun resisten tidak dievaluasi pada studi ini, aplikasi lokal dari doxycycline

telah dilaporkan menunjukan peningkatan resisten yang transien dalam mikroba

oral dan tidak ada pertumbuhan berlebih dari patogen asing.

Dua percobaan multicenter masing-masing mempelajari 411 pasien

dengan periodontitis sedang hingga parah. Pada dasarnya, pasien diacak pada satu

dari empat kelompok perawatan: 10% gel doxycycline, kontrol mesin, hanya

kebersihan mulut dan scaling serta root planing. Daerah dengan kedalaman

probing 5 mm atau lebih yang berdarah saat probing dirawat pada garis dasar dan

kemudian dirawat kembali dengan perawatan yang sama saat 4 bulan. Penaksiran

klinis dibuat untuk 9 bulan, mengukur tingkat perlekatan klinis, kedalaman

probing dan pendarahan saat probing. Semua kelompok perawatan pada kedua

studi menunjukan peningkatan klinis dari garis dasar hingga melewati periode 9

bulan. Hasil dari semua parameter pengukuran secara signifikan lebih baik dalam

10% doxycycline gel dibanding dengan kontrol mesin dan hanya kebersihan

mulut. Dibandingkan dengan scaling dan root planing, efek dari 10% doxycycline

24

Page 26: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

gel sebagai monoterapi pada pendapatan tingkat perlekatan klinis dab

pengurangan kedalaman probing adalah ekivalen.

Minocycline subgingival

Baru-baru ini FDA menyetujui bentuk yang baru, disalurkan secara lokal,

perlepasan untuk penempatan subgingival sebagai pembantu dalam scaling dan

root planing.(gambar 5). 2% minocycline dikamsul ke dalam microspere

bioresorpable ke dalam gel pembawa. Ketika dibandingkan dengan

kontrol(scaling dan root planing dengan media nonaktif seperti irigan sugingival),

ada signifikan secara statistik peningkatan tingkat perlekatan pada pasien yang

memiliki poket 6mm atau lebih saat probing.

Pada empat pusat, double blind, percobaan acak, pasien dengan

poketperiodontal paling sedikit 5mm dipilih dan 2 % minocycline gel atau media

diaplikasikan satu kali setiap 2 minggu untuk empat aplikasi setelah scaling awal

dan root planing. Total 343 gigi(976daerah) termasuk dalam kelompok

minocycline dengan 299gigi (810 daerah) pada kelompok kontrol. Pengurangan

pada P.ginggivalis dan P, intermedia pada minggu ke 2, 4, 6, dan 12 dan pada

minggu ke 6 dan 12 untuk A, actinomycetecomitans secara statistik signifikan.

Hasil ini menunjukan keuntungan dari debridemen pembantu subginggival

standar dengan aplikasi gel minocycline. Tiga efisiensi klinis dasar bervariasi

pada studi ini adalah kedalaman probing, tingkat perlekatan klinis dan indeks

pendaraha. Ada tren menuju peningkatan klinis dari kedua kelompok perawatan

untuk semua ketiga pengukuran, dan pengurangan dari kedalaman probing secara

signifikan lebih besar dengan gel minocycline. Ketika daerah dengan kedalaman

25

Page 27: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

probing sedikitnya 7 mm dan pendarahan signifikan pada garis dasar

dipertimbangkan, peningkatan lebih esar dari 5 mm poket. Peningkatan dengan

minocycline secara statistik signifikan lebih baik dari kelompok kontrol.

Aplikasi 2 % minocycline juga dievaluasi dalam studi selama 3 bulan pada

30 pasien. Aktif atau gel placebo ditempatkan subginggival pada daerah yang

direncanakan pada setiap subjek berdasarkan pada protokol double blind,

segerastelah scaling dan root planing dan 2 serta 4 minggu sesudahnya. Perbedaan

antara kelompok kedalaman probing tidak mencapai statistik yang signifikan pada

setiap kunjungan, tetapi berarti tingkat perlekatan klinis lebih menfavoritkan

kelompok minocycline (p<0,05) pada keduanya. Sejumlah daerah yang berdarah

setelah probing yang dalam saat 12 minggu juga difavoritkan pada kelompok

minocycline (p<0,005). Produk ini (2% minocycline) tidak tersedia di amerika

serikat.

Metronidazole subginggival

Pengobatan topikal yang mengandung metronidazole bahan dasar minyak 25%

gel gigi( glyceryn mono-oleate dan minyak cengkeh) telah diuji coba pada

beberapa studi. Produk ini tidak tersedia di amerika serikat. Ia diaplikasikan pada

konsistensi cair ke dalam poket, dimana ia dicairkan oleh panas tubuh dan

kemudian mengeras kemali, membentuk kristal saat berlkontak dengan air.

Sebagai prekursor, persiapan mengandung metronidazole-benzoate, dimana dibagi

menjadi substansi aktif dengan diesterase dalam GCF. Dua aplikasi 25% gel pada

interval 1 minggu telah digunakan.

26

Page 28: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Studi telah menunjukan bahwa gel metronidazole ekivalen pad scaling dan

root planing tetapi tidak menunjukan keuntungan yang membantu dengan scaling

dan root planing. Dalam studi 6 bulan dari 30 pasien, perawatan terdiri dari dua

aplikasi dari gel dental ke dua kuadran yang dipilih secara acak pada interval 1

minggu, sama seperti scaling subginggival yang simultan dari kuadran yang

tersisa. Instruksi kebersihan mulut telah diberikan pada hari ke 21. Analisis secara

statistik menunjukan kedua perawatan efektif dalam mengurangi kedalaman

probing lebih dari periode 6 bulan. Pada akhir dari periode, arti pengurangan

dalam kedalaman probing adalah 1,3 mm setelah perawatan gel dan 1,5 mm

setelah scaling subginggival. Pendarahan saat probing berkurang 35% dan 42%

secara respek. Tidak ada perbedaan signifikan antara dua perawatan yang

terdeteksi. Mikroskopi daerah gelap menunjukan mikroflora yang lebih sehat

untuk kedua perawatan; efeknya bertahan selama periode 6 bulan.

Studi multicenter yang besar dari 206 subjek menginvestigasi dua aplikasi

dari gel metronidazole dalam dua kuadran yang terpilih secara acak melawan dua

kuadran dari scaling. Kedalaman probing berkurang 1,2 mm dengan gel dan 1,5

mm dengan kelompok scaling. Saat 6 bulan, perbedaan antara perawatan secara

statistik tetapi tidak secara klinis signifikan. Juga, pendarahan saat probing

berkurang 88% dari kedua kelompok perawatan.

PENYALURAN LOKAL DARI AGEN ANTISEPTIK

Sistem penyaluran yang bisa diresorpsi telah diujicoba untuk penempatan

subginggival dari chlorhexidine gluconate dengan hasil klinis yang positif.

(gambar 6). PerioChip adalah chip yang kecila(4,0x5,0x0,35mm) mengandung

27

Page 29: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

matrik gelatin yang biodegredable hidrolisa, bersilangan dengan glutaraldehyde

dan juga mengandung gliserin dan air, dimana 2,5 mg chlorhexidine gluconate

dikorporasikan per chip. Sistem penyaluran ini melepaskan chlorhexidine dan

mempertahankan konsentrasi obat dalam GCF lebih dari 100ug/ml untuk

sedikitnya 7 hari, konsentrasi diatas toleransi dari kebanyakan bakteri.

Dikarenakan chip biodegradasi dalam 7 -10 hari, perjanjian kedua untuk

pemindahan tidak diperlukan.

Dua multicenter, acak, double-lind, kelompok paralel, percobaan klinis

terkontrol dari chip ini dilakukan di amerika serikat dengan total 447 pasien pada

10 pusat. Pada studi ini, pasien menerima profilaksis supraginggival untuk 1 jam,

didikuti scaling dan root planing selama 1 jam. Chip ditempatkan pada daerah

target dengan kedalaman proing 5 – 8 mm pada garis dasar yang berdarah saat

probing dan kembali saat 3-6 bulan jika kedalaman probing tetap 5 mm atau lebih.

Daerah subjek terkontrol menerma cip placebo(inaktif) dengan scaling dan root

planing atau scaling dan root plaing sendiri. Daerah pada subjek yang dicoba

menerima chip chlorhexidine(aktif) dengan scaling dan root planing atau scaling

dan root planing sendiri. Pemeriksaan dilakukan di garis dasar dan kembali saat

3,6, dan 9 bulan. Pada 9 bulan, sigifikan meningkat pada kedalaman probing dari

garis dasar memfavoritkan chip aktif dibandingkan dengan kontrol ditemukan:

chip chlorhexidine dengan scaling dan root planing, -0,95 ±o,o5mm ; chip placebo

dengan scaling dan root planing –o,69 ± 0,05 mm(p=0,00001). Walaupun secara

statistik signifikan, perubahan klinis yang tepat terbatas. Proporsi dari daerah

poket dengan kedalaman proing yang berkurang 2 mm atau lebih bertambah

28

Page 30: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

dengan kelompok chip hexidine (30%) dibandingkan dengan scaling dan root

planing sendiri (16%), perbedaan secara statistik signifikan pada basis per pasien

(p,0001).

Tidak ada staining telah dicatat dari tiga studi sebagai hasil perawatan chip

chorhexidine seperti yang diukur dengan indeks stain. Efek terbalik minimal,

dengan sedikit pasien yang menkomplain dari sakit yang sedikit dan penelanan

pada 24 jam pertama setelah penempatan chip.

KESIMPULAN

Scaling dan root planing sendiri efektif dalam mengurangi kedalaman poket,

memperoleh peningkatan tingkat perlekatan periodontal (pendarahan saat

probing). Ketika scaling dan root planing dikombinasikan dengan penempatan

subginggival dari media pelepasan (cth gel minocycline, microencapsulated

minocycline), bagaimanapun juga tambahan keuntungan klinis itu mungkin,

termasuk penurunan dari kedalaman poket, dapatan tambahan dari tingkat

perlekatan klinis, dan pengurangan peradangan. Peningkatan tingkat perlekatan

klinis juga muncul dengan chip chorhexidine dan gel doxycycline. Bukti

mengindikasikan bahwa beberapa antibiotik menyediakan tambahan pada tingkat

perlekatan ketika digunakan sebagai pembantu pada scaling dan root planing.

Kegunaan dari perawatan chemoterapeutik pembantu tidak menghasilkan dalam

pasien efek terbalik yang signifikan.

29

Page 31: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Tabel I

Penggunaan antibiotic untuk perawatan penyakit periodontal

Kategori Agen Fitur utama

Penicillin* Amoxycillin Memperluas spectrum

aktifitas antimicrobial;

absorpsi rongga mulut

yang sempurna;

digunakan secara

sistematis.

Augmentin+ Efektif melawan

mikroorganisme produksi

penisilinase; digunakan

secara sistematis

Tetracycline Minocycline Efektif melawan

spectrum luas

mikroorganisme ;

digunakan secara

sistematis dan

diaplikasikan secara lokal

(subgingival)

Doxycicline Efektif melawan

spectrum luas

mikroorganisme;

30

Page 32: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

digunakan secara

sistematis dan

diaplikasikan secara lokal

(subgingival)

Penggunaan secara

kemoterapeutik dalam

dosis subantimikrobial

untuk modulasi host

(periostat)

Tetracycline Efektif melawan

spectrum luas

mikroorganisme

Quinolone Ciprofloxacin Efektif melawan tangkai

gram negatif;

mempromosikan asosiasi

mikroflora sehat

Macrolide Azithromycin Konsentrasi pada sisi

radang; digunakan secara

sistematis

Uncomycin derivative Clindamycin Digunakan pada pasien

yang alergi terhadap

penisilin; efektif

melawan bakteri anaerob;

31

Page 33: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

digunakan secara

sistematis

Metromidazole++ Metronidazole Efektif melawan bakteri

anaerob; digunakan

secara sistematis dan

diaplikasikan secara lokal

(subgingival) sebagai gel

*indikasi : localized aggressive periodontitis (LAP), generalized

aggressive periodontitis (GAP), medically related periodontitis (MRP),

refractory periodontitis (RP)

+amoxicillin dan clavulanate potassium

++indikasi : LAP, GAP, MRP, RP, necrotizing ulcerative periodontitis

Tabel II

Aturan antibiotic umum yang digunakan untuk merawat penyakit

periodontal

Aturan Dosis/durasi

Agen single

Amoxicillin 500mg Tiga kali sehari selama 8

hari

Azithromycin 500mg Satu kali sehari selama 4-

7 hari

Ciprofloxacin 500mg Dua kali sehari selama 8

32

Page 34: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

hari

Clindamycin 300mg tiga kali sehari selama 10

hari

Doxycyclin atau

minocycline

100-200mg Satu kali sehari selama

21 hari

Metronidazole 500mg Tiga kali sehari selama 8

hari

Terapi kombinasi

Metronidazole +

amoxicillin

Masing-masing 250mg Tiga kali sehari selama 8

hari

Metronidazole +

ciprofloxacin

Masing-masing 500mg Dua kali sehari selama 8

hari

Tabel 3

Tersedia sekarang atau penyelidikan, antimicrobial yang terkirim secara

lokal untuk terapi periodontal

Agen antimikrobial Pemeriksaan FDA Bentuk dosis

2% minocycline

microsphere

ya Bubuk biodegradable

dalam syringe

10% doxycycline gel Ya Campuran biodegradable

dalam syringe

25% metronidazole gel Tidak Campuran biodegradable

33

Page 35: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

dalam syringe

Chlorhexydine (2,5mg)

dalam matriks gelatin

Ya Alat biodegradable

Gambar I. Petunjuk penggunaan terapi antimikrobial

34

Diagnosis Klinis

Kesehatan Periodontitis Kronis

Periodontitis yang berhubungan secara medis, atau periodontitis refraktori, atau periodontitis agresif

Terapi periodontal meliputi : Kebersihan mulut Root debridement Perawatan periodontal

pendukung, dan/atau Surgical laccess untuk

root debridement atau terapi regenerasi

Analisis Mikrobial

Efektif

Antibiotik selama diindikasikan dengan analisis mikrobial

Tidak efektif

Perawatan periodontal pendukung

Periodontitis refraktori agresif, atau yang berhu-bungan secara medis

perio-dontal

jauan ulang riwayat medis

sample

Terapi periodontal

root planning

patan anti-mikrobial sub-gingival

betadine

oral hygiene

perio-dontal

hari anti-biotik pada penyele-saian root debridement jika direko-mendasikan dengan referensi lab

intraoral di rumah

lasan chlor-hexidine selama 2 minggu

Revolusi

luasi res-pon terha-dap terapi

uatan OH

plak selama diindikasikan

Terapi perio-dontal pendu-kung

perio-dontal

jauan ulang riwayat medis

OH

root planing

plak selama diindi-kasi secara klinis

Hari 06 sampai 8 minggu

Setiap 3-4 bulan

Page 36: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Gambar II. Tuntutan agen antimicrobial

35

Page 37: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

Gambar 5. Penempatan doxycycline 10% (atridox) gel

36

Gambar 6

Penempatan minocycline microsphere

Gambar 7

Penempatan chip chlorhexidine gluconate

Page 38: AGEN KEMOTERAPEUTIK.doc

37