paragraf/alinea pertemuan 7

15
PARAGRAF/ALINEA PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7 Pertemuan 7

Upload: hubert

Post on 14-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7. PARAGRAF/ALINEA. Paragraf adalah miniatur sebuah tulisan; kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas ketimbang kalimat. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

PARAGRAF/ALINEAPARAGRAF/ALINEAPertemuan 7Pertemuan 7

Page 2: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

PARAGRAF/ALINEAPARAGRAF/ALINEA Paragraf adalah miniatur sebuah tulisan; kesatuan pikiran yang Paragraf adalah miniatur sebuah tulisan; kesatuan pikiran yang

lebih tinggi dan lebih luas ketimbang kalimat.lebih tinggi dan lebih luas ketimbang kalimat. Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri atas beberapa Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri atas beberapa

kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu.ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu.

Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.penjelas sebagai pendukungnya.

Paragraf adalah rangkaian dari beberapa kalimat yang saling Paragraf adalah rangkaian dari beberapa kalimat yang saling berhubungan dan terkait dalam satu kesatuan serta hanya berhubungan dan terkait dalam satu kesatuan serta hanya mempunyai satu pokok pikiran atau gagasan.mempunyai satu pokok pikiran atau gagasan.

Page 3: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

A. A. Ciri-ciri ParagrafCiri-ciri Paragraf1.1. Kalimat pertama menjorok ke dalam lima ketukan spasi untuk Kalimat pertama menjorok ke dalam lima ketukan spasi untuk

jenis karangan biasa (makalah, skripsi, tesis, dan desertasi). jenis karangan biasa (makalah, skripsi, tesis, dan desertasi). Karangan berbentuk lurus ditandai dengan jarak spasi Karangan berbentuk lurus ditandai dengan jarak spasi merenggang, satu spasi lebih banyak daripada jarak antarbaris merenggang, satu spasi lebih banyak daripada jarak antarbaris lainnya. lainnya.

2.2. Paragraf menggunakan pikiran (gagasan) utama yang dinyatakan Paragraf menggunakan pikiran (gagasan) utama yang dinyatakan dalam kalimat topik. dalam kalimat topik.

3.3. Setiap paragraf menggunakan satu kalimat topik dan selebihnya Setiap paragraf menggunakan satu kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, merupakan kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik. kalimat topik.

4.4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam Paragraf menggunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat itu berisi detail-detail kalimat topik. kalimat penjelas. Kalimat itu berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat Paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail yang sangat spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

Page 4: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

B. Fungsi ParagrafB. Fungsi Paragraf

1.1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan. kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

2.2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri atas beberapa paragraf, ganti karangan yang terdiri atas beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti gagasan. paragraf berarti ganti gagasan.

3.3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembaca. dan memudahkan pemahaman bagi pembaca.

4.4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.

5.5. Memudahkan pengendalian variabel, terutama karangan Memudahkan pengendalian variabel, terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.yang terdiri atas beberapa variabel.

Page 5: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

C. Pikiran Utama dan Kalimat TopikC. Pikiran Utama dan Kalimat Topik

1. Paragraf Tanpa Kalimat Topik1. Paragraf Tanpa Kalimat TopikParagraf itu tidak memiliki pikiran utama dan pikiran penjelas, Paragraf itu tidak memiliki pikiran utama dan pikiran penjelas, juga tidak memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Semua juga tidak memiliki kalimat utama dan kalimat penjelas. Semua pikiran dan kalimat sama kedudukannya.pikiran dan kalimat sama kedudukannya.

2. Kalimat Topik Dalam Paragraf2. Kalimat Topik Dalam Paragrafa. Kalimat Topik Pada Awal Paragrafa. Kalimat Topik Pada Awal Paragraf: kalimat ini umumnya : kalimat ini umumnya berisi pikiran utama yang bersifat umum. Kalimat selanjutnya berisi pikiran utama yang bersifat umum. Kalimat selanjutnya berisi pikiran penjelas yang bersifat khusus (kalimat penjelas). Isi berisi pikiran penjelas yang bersifat khusus (kalimat penjelas). Isi kalimat itu berupa penjelasan, uraian, analisis, contoh-contoh, kalimat itu berupa penjelasan, uraian, analisis, contoh-contoh, keterangan, atau rincian kalimat topik. Paragraf tersebut keterangan, atau rincian kalimat topik. Paragraf tersebut menggunakan penalaran menggunakan penalaran deduktifdeduktif..

Page 6: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

b. Kalimat Topik di Akhir Paragrafb. Kalimat Topik di Akhir Paragraf: paragraf diakhiri kalimat : paragraf diakhiri kalimat topik dan diawali dengan kalimat penjelas. Artinya, paragraf topik dan diawali dengan kalimat penjelas. Artinya, paragraf menyajikan kasus khusus, contoh, penjelasan, keterangan, atau menyajikan kasus khusus, contoh, penjelasan, keterangan, atau analisis lebih dahulu, barulah ditutup dengan kalimat topik. analisis lebih dahulu, barulah ditutup dengan kalimat topik. Paragraf tersebut menggunakan penalaran Paragraf tersebut menggunakan penalaran induktifinduktif..

c. Kalimat Topik di Awal dan Akhir Paragrafc. Kalimat Topik di Awal dan Akhir Paragraf: kalimat topik : kalimat topik pada awal paragraf menimbulkan sifat deduktif, pada akhir pada awal paragraf menimbulkan sifat deduktif, pada akhir menjadikan paragraf bersifat induktif, sementara pada awal menjadikan paragraf bersifat induktif, sementara pada awal dan akhir menjadikan paragraf bersifaf dan akhir menjadikan paragraf bersifaf deduktif-induktifdeduktif-induktif..

d. d. Kalimat Topik di Tengah ParagrafKalimat Topik di Tengah Paragraf: paragraf dengan kalimat : paragraf dengan kalimat topik di tengah paragraf berarti diawali dengan kalimat topik di tengah paragraf berarti diawali dengan kalimat penjelas dan diakhiri pula dengan kalimat penjelas. Paragraf penjelas dan diakhiri pula dengan kalimat penjelas. Paragraf ini menggunakan pola penalaran ini menggunakan pola penalaran iduktif-deduktifiduktif-deduktif..

Page 7: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

D. Syarat Utama Paragraf D. Syarat Utama Paragraf

1.1. KesatuanKesatuan: jika mengandung hanya satu gagasan : jika mengandung hanya satu gagasan utama; informasi lain merujuk gagasan utama utama; informasi lain merujuk gagasan utama (mengembangkan, memperjelas, menganalisis)(mengembangkan, memperjelas, menganalisis)

2.2. KepaduanKepaduan: hubungan antara satu kalimat dan : hubungan antara satu kalimat dan lainnya, tercermin pada urutan pikiran yang teratur, lainnya, tercermin pada urutan pikiran yang teratur, tidak meloncat-loncat, logis, dan gramatikal.tidak meloncat-loncat, logis, dan gramatikal.

Kepaduan dapat dibangun melaluiKepaduan dapat dibangun melalui: 1) penggunaan : 1) penggunaan kata kuncikata kunci dan dan sinonimsinonim; 2) penggunaan ; 2) penggunaan rincian rincian peristiwaperistiwa (kronologis, sebab-akibat); 3) (kronologis, sebab-akibat); 3) penggunaan penggunaan kata transisikata transisi; 4) penggunaan ; 4) penggunaan paralelismeparalelisme (repetisi); 5) penggunaan (repetisi); 5) penggunaan pronominapronomina (kata ganti).(kata ganti).

Page 8: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

3.3. Konsistensi Sudut PandangKonsistensi Sudut Pandang: konsistensi : konsistensi sudut pandang diperlukan bagi seorang sudut pandang diperlukan bagi seorang penulis karya tulis ilmiah, untuk dapat penulis karya tulis ilmiah, untuk dapat menentukan gaya penulisan yang tepat.menentukan gaya penulisan yang tepat.Sudut Pandang;Sudut Pandang; aku aku (diri sendiri), (diri sendiri), diadia (orang (orang lain), lain), penulispenulis (untuk karya ilmiah). (untuk karya ilmiah).

4.4. KetuntasanKetuntasan: paragraf telah mencakup semua : paragraf telah mencakup semua hal yang diperlukan dalam mendukung hal yang diperlukan dalam mendukung gagasan utama, sehingga pembaca tidak gagasan utama, sehingga pembaca tidak bertanya-tanya maksud si penulis.bertanya-tanya maksud si penulis.

Page 9: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

E. Struktur ParagrafE. Struktur Paragraf Struktur sebuah paragraf lazimnya terbagi atas: 1) Struktur sebuah paragraf lazimnya terbagi atas: 1) paragraf paragraf

pembukapembuka; 2) ; 2) paragraf tubuhparagraf tubuh; 3) ; 3) paragraf penutupparagraf penutup..

1)1) Paragraf PembukaParagraf Pembuka,, adalah paragraf yang diletakkan di awal tulisan, adalah paragraf yang diletakkan di awal tulisan, ditujukan sebagai pengantar gagasan utama si penulis.ditujukan sebagai pengantar gagasan utama si penulis.a. a. Model 5W 1HModel 5W 1H; yakni memilih salah satu unsur dalam 5W 1H ; yakni memilih salah satu unsur dalam 5W 1H ((what, who, where, when, whywhat, who, where, when, why, dan , dan howhow).).b. b. Model KisahanModel Kisahan; menciptakan suasana yang membuat pembaca ; menciptakan suasana yang membuat pembaca seolah terlibat di dalamnya peristiwa.seolah terlibat di dalamnya peristiwa.c. c. Model PertanyaanModel Pertanyaan; menyodorkan pertanyaan yang kreatif, ; menyodorkan pertanyaan yang kreatif, menggelitik, dan merangsang rasa ingin tahu pembaca.menggelitik, dan merangsang rasa ingin tahu pembaca.d. d. Model Kutipan LangsungModel Kutipan Langsung; mengutip secara ringkas pendapat ; mengutip secara ringkas pendapat seseorang, baik itu objek tulisan maupun narasumber.seseorang, baik itu objek tulisan maupun narasumber.e. e. Model DeskriptifModel Deskriptif; menghadirkan gambaran suatu peristiwa dalam ; menghadirkan gambaran suatu peristiwa dalam pikiran pembaca, seolah pembaca mengalami peristiwa tersebut.pikiran pembaca, seolah pembaca mengalami peristiwa tersebut.f. f. Model Ucapan KondangModel Ucapan Kondang; mengutip ungkapan yang sudah dikenal ; mengutip ungkapan yang sudah dikenal secara umum.secara umum.g. g. Model MenudingModel Menuding; mengupayakan ada komunikasi langsung ; mengupayakan ada komunikasi langsung bernada akrab dengan pembaca.bernada akrab dengan pembaca.

Page 10: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

2)2) Paragraf TubuhParagraf Tubuh, adalah paragraf yang menguraikan , adalah paragraf yang menguraikan gagasan utama yang terdapat dalam di dalam paragraf gagasan utama yang terdapat dalam di dalam paragraf pembuka ke dalam paragraf-paragraf berikutnya.pembuka ke dalam paragraf-paragraf berikutnya.

a. a. Model SpiralModel Spiral; merinci gagasan utama yang terdapat dalam ; merinci gagasan utama yang terdapat dalam paragraf pembuka ke dalam paragraf2 berikutnya, hingga paragraf pembuka ke dalam paragraf2 berikutnya, hingga mencapai suatu gambaran persoalan yang bulat, padu, dan mencapai suatu gambaran persoalan yang bulat, padu, dan komprehensif.komprehensif.

b. b. Model RekatanModel Rekatan; dilakukan dengan cara menghubung2-kan ; dilakukan dengan cara menghubung2-kan antarparagraf secara kohesif melalui partikel penghubung antarparagraf secara kohesif melalui partikel penghubung atau partikel penegas; seperti “atau partikel penegas; seperti “sehubungan hal di atassehubungan hal di atas”, ”, ““berpijak dari hal di atasberpijak dari hal di atas”, “”, “akan tetapiakan tetapi”, “”, “oleh karena ituoleh karena itu”, ”, ““selanjutnyaselanjutnya”, atau “”, atau “kendati demikiankendati demikian”. Tujuan penggunaan ”. Tujuan penggunaan paragraf model ini untuk memecah gagasan utama (pokok paragraf model ini untuk memecah gagasan utama (pokok pikiran) yang semula ‘bertunpuk’ di dalam satu paragraf.pikiran) yang semula ‘bertunpuk’ di dalam satu paragraf.

Page 11: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

c. Model Blockc. Model Block; model ini dengan cara menyebarkan (bagi2) ; model ini dengan cara menyebarkan (bagi2) gagasan utama menjadi beberapa pokok pikiran dan gagasan utama menjadi beberapa pokok pikiran dan menyebarkannya ke dalam paragraf2 yang terpisah. Namun, menyebarkannya ke dalam paragraf2 yang terpisah. Namun, pokok pikiran yang diuraikan dalam paragraf yang terpisah-pokok pikiran yang diuraikan dalam paragraf yang terpisah-pisah ini harus merujuk ke paragraf pembuka.pisah ini harus merujuk ke paragraf pembuka.d. Model Tematikd. Model Tematik; model ini digunakan untuk menggaris; model ini digunakan untuk menggaris--bawahi atau menegaskan gagasan utama pada paragraf bawahi atau menegaskan gagasan utama pada paragraf pembuka. Pokok pikiran yang terdapat dalam tiap-tiap pembuka. Pokok pikiran yang terdapat dalam tiap-tiap paragraf menjelaskan gagasan utama yang telah dkemukakan paragraf menjelaskan gagasan utama yang telah dkemukakan pada paragraf pembuka.pada paragraf pembuka.e. Model Kronologise. Model Kronologis; model ini digunakan jika kita hendak ; model ini digunakan jika kita hendak merinci dan mengembangkan paragraf tubuh berdasarkan merinci dan mengembangkan paragraf tubuh berdasarkan hukum sebab-akibat (kausalitas). Rincian dan pengembangan hukum sebab-akibat (kausalitas). Rincian dan pengembangan yang kausalitas ini, tentu berpangkal dari gagasan utama yang kausalitas ini, tentu berpangkal dari gagasan utama dalam paragram pembuka.dalam paragram pembuka.Kronologis dalam kaitan dengan karya tulis ilmiah dianggap Kronologis dalam kaitan dengan karya tulis ilmiah dianggap efektif untuk mendeskripsikan sebab-akibat (proses) terjadinya efektif untuk mendeskripsikan sebab-akibat (proses) terjadinya suatu persistiwa yang diteliti si penulis.suatu persistiwa yang diteliti si penulis.

Page 12: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

3)3) Paragraf PenutupParagraf Penutup, adalah paragraf yang terletak pada paragraf , adalah paragraf yang terletak pada paragraf akhir bagian simpulan. Fungsi utamanya menyimpulkan tulisan akhir bagian simpulan. Fungsi utamanya menyimpulkan tulisan kita, namun upayakan membangun paragraf penutup sedemikia kita, namun upayakan membangun paragraf penutup sedemikia rupa agar mengesankan pembaca.rupa agar mengesankan pembaca.

a. a. Model SimpulanModel Simpulan; model ini dilakukan dengan cara merumuskan ; model ini dilakukan dengan cara merumuskan antiklimaks dari keseluruhan persoalan yang telah diteliti dan antiklimaks dari keseluruhan persoalan yang telah diteliti dan dibahas oleh penulisnya dalam paragraf tubuh. Cocok untuk dibahas oleh penulisnya dalam paragraf tubuh. Cocok untuk paragraf tubuh model kronologis.paragraf tubuh model kronologis.b. b. Model MenggantungModel Menggantung; model ini efektif digunakan jika kita ; model ini efektif digunakan jika kita sengaja hendak membuat pertanyaan atau pernyataan yang tidak sengaja hendak membuat pertanyaan atau pernyataan yang tidak selesai, menyentak, atau menyengat. Kesengajaan ini berkaitan selesai, menyentak, atau menyengat. Kesengajaan ini berkaitan dengan upaya kita membuat pembaca ikut berpikir atau terlibat di dengan upaya kita membuat pembaca ikut berpikir atau terlibat di dalam persoalan yang kita teliti.dalam persoalan yang kita teliti.c. c. Model RingkasanModel Ringkasan; model ini dilakukan jika kita hendak ; model ini dilakukan jika kita hendak meringkas intisari persoalan atau temuan penelitian, dengan catatan meringkas intisari persoalan atau temuan penelitian, dengan catatan ringkasan tersebut harus memfokus pada gagasan utama pada ringkasan tersebut harus memfokus pada gagasan utama pada paragraf pembuka.paragraf pembuka.

Page 13: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

F. Pengembangan ParagrafF. Pengembangan Paragraf1.1. Secara AlamiahSecara Alamiah: Pengembangan paragraf didasarkan pada urutan : Pengembangan paragraf didasarkan pada urutan

ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam satu membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam satu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggmbarkan urutan ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggmbarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.

2.2. Klimaks-AtiklimaksKlimaks-Atiklimaks: Paragraf jenis ini lazim digunakan untuk : Paragraf jenis ini lazim digunakan untuk menyajikan sebuah cerita atau konflik. Penulisan diawali dengan menyajikan sebuah cerita atau konflik. Penulisan diawali dengan pengenalan tokoh, dilanjutkan dengan konflik, mencapai puncak pengenalan tokoh, dilanjutkan dengan konflik, mencapai puncak konflik, dan menurun menuju solusi (antiklimaks). Jenis paragraf ini konflik, dan menurun menuju solusi (antiklimaks). Jenis paragraf ini lazim digunakan untuk menulis sejarah dan cerita fiksi, kisah lazim digunakan untuk menulis sejarah dan cerita fiksi, kisah permusuhan, atau peperangan.permusuhan, atau peperangan.

3.3. Deduksi dan InduksiDeduksi dan Induksi: Deduksi adalah proses penalaran dengan : Deduksi adalah proses penalaran dengan menyebut gagasan utama yang bersifat umum dan dilanjutkan menyebut gagasan utama yang bersifat umum dan dilanjutkan dengan gagasan-gagasan yang bersifat khusus. Sementara, induksi dengan gagasan-gagasan yang bersifat khusus. Sementara, induksi adalah proses penalaran dengan menyebut gagasan-gagasan khusus adalah proses penalaran dengan menyebut gagasan-gagasan khusus dan dilanjutkan dengan gagasan utama. dan dilanjutkan dengan gagasan utama.

Page 14: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7

G. Paragraf Berdasar FungsiG. Paragraf Berdasar Fungsi1.1. Perbandingan dan PertentanganPerbandingan dan Pertentangan: adalah paragraf yang : adalah paragraf yang

berusaha memperjelas paparannya dengan jalan membandingkan berusaha memperjelas paparannya dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan. dan mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan. a. Perbandingana. Perbandingan; mengemukakan persamaan dan perbedaan ; mengemukakan persamaan dan perbedaan antara kedua hal, yakni dua hal yang tingkatannya sama dan antara kedua hal, yakni dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal tersebut memiliki perbedaan dan persamaan.kedua hal tersebut memiliki perbedaan dan persamaan.b. Pertentanganb. Pertentangan; merupakan proses argumentasi dengan ; merupakan proses argumentasi dengan melakukan penolakan. Maka, pertentangan ditargetkan menolak melakukan penolakan. Maka, pertentangan ditargetkan menolak eksistensi dan disertai pembuktian.eksistensi dan disertai pembuktian.

2.2. AnalogiAnalogi: paragraf berupa analogi biasanya digunakan penulis : paragraf berupa analogi biasanya digunakan penulis untuk membandingkan sesuatu yang dikenal oleh umum dengan untuk membandingkan sesuatu yang dikenal oleh umum dengan yang kurang dikenal.yang kurang dikenal.

3.3. Sebab - AkibatSebab - Akibat: Dalam paragraf sebab-akibat, sebab dapat : Dalam paragraf sebab-akibat, sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran penjelas. Sebaliknya, akibat sebagai pikiran utama dan sebab penjelas. Sebaliknya, akibat sebagai pikiran utama dan sebab sebagai rincian penjelasnya.sebagai rincian penjelasnya.

Page 15: PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7