kelompok paragraf

28
Kelompok : 6 Andrie Darmawan` 0211 13017 Dadang 0211 13036 Lolla Thiadora 0211 13075 Ni putri ayu bunga kartika 0211 13076 Silvi Apriliyanti 0211 13086 PARAGRAF

Upload: lollathiadora

Post on 17-Dec-2014

1.157 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

  • 1. Kelompok : 6 Andrie Darmawan` 0211 13017 Dadang 0211 13036 Lolla Thiadora 0211 13075 Ni putri ayu bunga kartika 0211 13076 Silvi Apriliyanti 0211 13086

2. 1. Pengertian Paragraf Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan, terdapat paragraf induktif dan deduktif. 3. 2. STRUKTUR PARAGRAF Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai kalimat awal suatu paragraf. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat utama itu menjadi semakin jelas. Ciri kalimat topik adalah: 1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut 2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri 3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain 4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi. Ciri kalimat penjelas adalah: 1. (dari segi arti) sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri 2. Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam paragraf 3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi 4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik 4. 3. SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF 1. Kesatuan Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja. 2. Kepaduan Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme). 3. Kelengkapan Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap. 4. Panjang Paragraf Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran. Memperhitungkan, 4 hal : Penyusunan kalimat topik, Penonjolan kalimat topik dalam paragraf, Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf. 5. 5. Pola Susunan Paragraf Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain : (1) pola runtunan waktu, (2) pola uraian sebab akibat, (3) pola perbandingan dan pertentangan, (4) pola analogi, (5) pola daftar, dan (6) pola lain. Ada tiga teknik pengembangan paragraf : 1. Secara alami Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan. 2. Klimaks dan Antiklimaks Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks. 3. Umum Khusus dan Khusus Umum Dalam bentuk Umum ke Khusus utama diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf induktif. 6. 4.Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Jenisnya 1. Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Paragraf narasi juga dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu: 1. Narasi Ekspositoris ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat. 2. Narasi Sugestif ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa. 7. Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya 1. Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. 2. Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan- penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas. 3. Paragraf campuran Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali. Berdasarkan Tujuannya 1. Paragraf pembuka Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. 2. Paragraf penghubung Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. 3. Paragraf penutup Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting. 8. Berdasarkan Isi 1. Paragraf deskripsi Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita. 2. Paragraf proses Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks. 3. Paragraf efektif Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat. 4. Paragraf contoh Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah paragraf dengan menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai untuk memperjelas maksud dalam kalimat topik. 5. Paragraf pertanyaan Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut. 9. 5. Pengembangan Paragraf Dalam pengembangan paragraf ada dua persoalan utama yaitu: 1. Kemampuan memperinci secara maksimalgagasan utama paragraf ke dalam gagasan- gagasan bawahan. 2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasanbawahan ke dalam suatu urutan teratur. Gagasan utama biasanya didukung oleh kalimat topik. Gagasan-gagasan bawahan dapat didukung masing-masing oleh sebuah kalimat atau lebih. Adapun juga kemungkinan bahwa semua gagasan bawahan sudah tercakup dalam kalimat topik. Contoh: Kerangka Paragraf Gagasan Pokok : Keindahan alam di Batu Malang Gagasan Penunjang : manusia telah mengubah segala-galanya - hutan,sawah, dan ladang tergusur - pohon tidak ada - pagar bunga sudah diganti - gedung merah dibangun