makalah bahasa indonesia menulis alinea
TRANSCRIPT
MAKALAH
MENULIS ALINEA
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia
Dosen Pengampu:
Drs. Suwandi, M.PdDisusun oleh:
Rombel 015
Titi Astuti (1401413)
Izdihar Yasmin Aulia (1401413)
Umi Lathifah (1401413)
Hadi Pujiana (1401413)
Fajar Mentari (1401413496)
Dina Ria Annisa (1401413509)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“Keterampilan Membaca”.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis
alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga
penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat, sehingga penulis dapat
membuat makalah ini dengan baik.
2. Bapak Drs. Suwandi, M.Pd selaku Dosen pembimbing Keterampilan
Berbahasa Indonesia dan Satra Indonesia yang telah memberi tugas makalah
ini.
3. Ibu dan Ayah, atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan
makalah ini.
4. Teman-teman Kelas 2E yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi
penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini
semata-mata karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu,
sangatlah penyusun harapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari
semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang
akan datang.
Tegal, 24 Mei 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alinea.........................................................................................
B. Fungsi Alinea...............................................................................................
C. Unsur Alinea ...............................................................................................
D. Jenis Alinea .................................................................................................
E. Kriteria alinea ..............................................................................................
BAB III PENUTUP
A.............................................................................................Kesimpulan
B........................................................................................................Saran
..
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai karangan, baik yang berupa karangan pendek maupun
panjang, kita harus berbicara mengenai beberapa hal di sekitar karangan tersebut.
Pertama adalah topik yang menjadi isi karangan. Kedua adalah struktur
pengorganisasian karangan. Kemudian, menyusul pengisian struktur karangan (bab,
subbab, dan alinea). Berikutnya,muncul masalah bahasa, seperti penggunaan kata,
kelompok kata, frase, dan klausa serta seluk-beluk pembentukan dan penyusunan
kalimat.
Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering
digunakan, baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan
dalam rapat, diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas
kerja, pelaporan, atau skripsi pasti menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila
ditanyakan definisi dari alinea maka akan bervariasi jawabannya.
Latar belakang atau keadaan pembaca menentukan panjangnya alinea. Bacaan
bagi anak-anak sebaiknya menggunakan alinea dan kalimat-kalimat yang pendek-
pendek kata-kata yang sesuai dengan perkembangan jiwa mereka. Bagi orang
dewasa, dapat menggunakan alinea yang lebih panjang, terutama buku ilmiah atau
karangan ilmiah.
Sifat atau tuntutan kalimat topik sangat mempengaruhi panjangnya alinea.
Ada kalimat topik yang membutuhkan banyak kalimat pengembang untuk
memperjelas dan memerinci maknanya. Oleh karena itu, alinea menjadi panjang.
Kadang-kadang, ada kalimat topik yang dapat diperjelas hanya dengan beberapa
kalimat pengembang. Dalam hal ini jelas alineanya agak pendek.
Ukuran panjang–pendeknya suatu alinea sangat berpengaruh terhadap sikap
psikologis pembaca. Alinea yang terlalu panjang membuat pembaca memusatkan
perhatiannya pada suatu ide pokok terlalu lama. Hal ini dapat menimbulkan
kebosanan, bahkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang terlalu banyak dapat
mengganggu konsentrasinya terhadap ide pokok itu sendiri.
Bila kita membuat alinea, kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas
ide pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok. Di
samping ide pokok ini, terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide
pokok pertama. Kedua ide pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang lebih
besar. Oleh sebab itu, ide pokok yang kedua ini diungkapkan dalam alinea berikutnya
yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa penjelasan terhadap ide
1
pokok kedua tadi. Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat sebuah
karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok
ide yang saling berkaitan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari alinea?
2. Apakah fungsi dari alinea?
3. Apakah unsur-unsur alinea?
4. Apakah jenis-jenis alinea?
5. Bagaimana cara menyusun alinea yang baik?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas tekstruktur Bahasa Indonesia yang berjudul “Menulis
Alinea”
2. Untuk mengetahui pengertian dari alinea, bagian-bagian alinea, jenis-jenis alinea,
pengembangan alinea, dan fungsi-fungsi alinea.
3. Supaya dengan pembuatan makalah yang berjudul “Menulis Alinea” ini penulis
atau pembaca makalah ini bisa menyusun alinea dengan baik dan benar.
4. Sebagai bahan presentase diskusi yang brjudul “Menulis Alinea”
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ALINEA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3, dari terbitan Departemn
Pendidikan Nasional tertera penjelasan bahwa alinea adalah bagian wacana yang
mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis
ditandai oleh baris pertama yang menjorok kedalam atau jarak spasi yang
lebih.Dalam kamus tersebut alinea diartikan pula sebagai paragraf.
Bila ditelaah pengertian alinea, seperti yang tercantum dalam sumber tersebut,
dapat ditarik simpulan. Simpulannya adalah alina berisi “sesuatu” dan penulisan
alinea selalu dimulai dengan baris yang baru yang dimajukan atau indentation.
Menurut pengamatan penulis, ada beberapa ciri atu karakteristik alinea antara
lain, sebagai berikut.
Setiap alinea mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan
dengan ide pokok keseluruhan karangan.
Alinea umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat.
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi pikiran.
Alinea adalah kesatuan yang koheren dan padat
Kalimat-kalimat alinea tersusun secara logis-sistematis.
Berdasarkan penganalisisan atas beberapa sumber yang memberikan
keterangan tentang alinea serta dilengkapi atau dipadukan dengan hasil pengamatan
penulis terhadap karakteristik alinea, sampailah penulis pada suatu simpulan bahwa
definisi alinea sebagai berikut: alinea adalah seperangkat kalimat yang tersusun
logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan akspresi pikiraa yng relevan dan
mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
B. FUNGSI ALINEA
Sesuatu yang bersifat abstrak lebih sukar dipahami daripada sesuatu yang
lebih kecil dan konkret. Pada dasarnya, pemahaman adalah memahami bagian-bagian
kecil serta hubungan antarbagian-bagian itu dalam rangka keseluruhan. Karangan pun
dapat dikatagorikan sebagai sesuatu yang abstrak. Untuk memahaminya, karangan
perlu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan nama alinea.
Dalam rangka keseluruhan karangan, alinea sering juga digunakan sebagai
pengantar, transisi atau peralihan dari satu bab ke bab lainnya. Bahkan, tidak jarang
alinea digunakan sebagai penutup. Di sini, alinea berfungsi sebagai pengantar,
3
tarnsisi, dan konklusi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa alinea berfungsi
sebagai berikut :
1. Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan
karangan.
2. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang.
3. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
4. Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
5. Sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca.sebagai
penanda bahwa piiran baru dimulai
6. Dalam rangka keseluruhan karangan, alinea dapat berfungsi sebagai pengantar,
transisi, dan penutup (konklusi).
C. UNSUR-UNSUR ALINEA
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat
yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan
menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca, supaya pikiran tersebut dapat
diterima oleh pembaca,alinea harus tersusun secara logis-sistematis. Alat bantu untuk
menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea, seperti
transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development
sentence), dan kalimat penegas (punch-line). Keempat unsur penyusun alinea
tersebut, terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang
muncul dalam sebuah alinea.
1. Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
a. Tarnsisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimat pengembang;
d. Kalimat penegas.
2. Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata, kelompok kata, atau kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimaat pengembang.
3. Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a. Kalimat topik;
b. Kalimat pengembang.
4
C.1 TRANSISI
Transisi adalah mata rantai penghubung antar alinea. Transisi berfungsi
sebagai penghubung jalan pikiran dua alinea yang berdekatan. Kata-kata tradisional
merupakan petunjuk bagi pembaca kearah mana ia sedang bergerak atau
mengingatkan pembaca apakah suatu alinea baru bergerak searah dengan ide pokok
sebelumnya .Oleh karena itu, beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi
berfungsi sebagai penunjang koherensi dan kesatuan antarbab, antarsubbab, dan
antaralinea dalam suatu karangan.
Tarnsisi tidak harus selalu ada dalam setiap alinea. Kehadiran transisi dalam
alinea bergantung pada pertimbangan pengarang. Bila pengarang merasa perlu ada
tarnsisi demi kejelasan informasi, transisi wajar ada. Sebaliknya, bila pengarang bisa
mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi, transisi tidak perlu hadir
dalam alinea tersebut.
Transisi tidak hanya terdapat pada alinea, tetapi terdapat juga dalam kalimat,
antaralinea, antarsubbab, antarbab. Bila transisi terdapat antarsubbab, transisi
berfungsi menghubungkan ide pokok dalam subbab tersebut. Bila transisi terdapat
pada antarbab transisi berfungsi sebagai jembatan penghubung ide pokok dalam bab
yang berdekatan tersebut.
Ada dua cara untuk mewujudkan hubungan di antara dua alinea.
Pertama,secara implicit. Kedua, secara eksplisit. Hubungan implisit tidak dinyatakan
oleh penanda transisi tertentu. Walaupun demikian, hubungan antaralinea masih dapat
dirasakan. Hubungan eksplisit dinyatakan oleh alat penanda transisi tertentu, seperti :
1. Kata, termasuk di dalamnya kelompok kata;
2. kalimat.
C.1.a Transisi Berupa Kata
Alat penanda transisi berupa kata dan kelompok kata sangat banyak
jenisnya.Secara garis besar, alat penanda transisi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Penanda Hubungan Kelanjutan
contoh :
dan, lagi, serta, lagi pula, tambahan lagi
contoh penanda transisi yang berupa kata lagi pula adalah sebagai berikut.
Lagi pula, munculnya para pemipin muda sangat diharapkan oleh masyarakat.
b. Penanda hubungan Urutan Waktu
Contoh:
Dahulu, kini, sekarang, sebelum, setelah , sesudah, kemudian
5
Contoh penanda transisi yang berupa kata sementara itu adalah sebagai berikut.
Sementara itu, persiapan pelantikan anggota DPRD sudah mulai dilakukan oleh
panitia pelaksana.
c. Penanda Klimaks
Contoh:
paling…, se..nya, ter…
Contoh penada transisi yang berupa kata terakhir adalah sebagai berikut.
Terakhir,dia berdagang buah-buahan pada usia 18 tahun.
d. Penanda Perbandingan
Contoh:
sama , seperti ,ibarat, bak, bagaikan
Contoh penanda transisi yang berupa kata bagaikan adalah sebagai berikut.
Bagaikan seorang ahli,ia mulai melukis di atas kanvas.
e. Penanda Kontras
Contoh:
tetapi , biarpun, walupun, sebaliknya
Contoh penanda transisi yang berupa kata sebaliknya adalah sebagai berikut.
Sebaliknya,mereka terlihat kurang antusias untuk berpartisipasi sebagi pemilih
pada pemilu tahun ini.
f. Penanda Urutan Jarak
Contoh :
di sini, di situ, di sana, dekat, jauh, sebelah…
Contoh penanda transisi yang berupa kata di sana adalah sebagai berikut.
Di sana, telah berdiri tegak sebuah monumen yang mengenang kepahlawanan
sebuah bangsa.
g. Penanda Illustrasi
Contoh :
Umpama, contoh, misalnya
Contoh penanda transisi yang berupa kata misalnya sebagai berikut.
Misalnya ,pembangunan tidak akan berjalan tanpa adanya kerja sama semua
pihak.
h. Penanda Sebab Akibat
Contoh :
karena , sebab, oleh karena itu, akibatnya
Contoh penanda transisi yang berupa kata akibatnya adalah sebagai berikut.
Akibatnya, semua anggota terkena hukuman.
6
i. Penanda Kondisi Pengandaian
Contoh :
Jika, kalau, jikalau, andai kata, seandainya
Contoh penanda kata transisi yang berupa kata seandainya adalah sebagi berikut.
Seandainya, waktu dapat diulang,aku ingin keluargaku kembali berkumpul.
j. Penanda Simpulan
Contoh:
Simpulan, ringkasnya, garis besarnya, rangkumannya
Contoh penanda transisi yang berupa kata ringkasnya adalah sebagai berikut.
Ringkasnya, semua kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan penuh tanggung
jawab.
C.1.b Transisi Berupa Kalimat
Transisi jenis kedua yang berupa kalimat yang lebih terkenal dengan istilah
“LEADIN-SENTENCES”(KALIMAT PENUNTUN). Kalimat ini berfungsi ganda,
yaitu sebagai transisi dan sebagai pengantar topik utama yang akan diperbincangkan.
Kalimat penuntun tidak berfungsi sebagai pengganti kalimat topik. Letaknya selalu
mendahului kalimat topik. Bila dalam suatu alinea terdapat kalimat penuntun sebagai
transisi, kalimat topik terdapat setelah kalimat penuntun tersebut.
Contoh :(1) Ringkasnya, tata bahasa meliputi 3 hal, yaitu fonologi, morfologi, dan
sintaksis.(2) Fonologi berhubungan dengan studi tata bunyi, morfologi mengenai tata
kata, dan sintaksis membicarakan tata kalimat.
Keterangan:
Kalimat penutun (1) Kalimat topik (2)
C.2 KALIMAT TOPIK
Ada berbagai istilah yang sama maknanya dengan kalimat topik. Dalam
bahasa inggris, kita mengenal istilah-istilah, major point, main idea, central idea, dan
topik sentence. Keempat-empatnya bermakna sama mengacu kepada pengertian
kalimat topik. Dalam bahasa Indonesia, kita pun mengenal istilah-istilah, seperti
pikiran utama, pokok pikiran, ide pikiran ,dan kalimat pokok. Keempat-empatnya
juga mengandung makna yang sama yaitu mengacu pada kalimat topik.
Kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok alinea dala bentuk
umum atau abstrak. Contoh:
(1) Sial benar saya hari ini.
(2) Harga barang-barang bergerak naik.
Contoh ke-(1) menyatakan kesialan seseorang. Kesialan tersebut baru berupa
pernyataan abstrak yang harus diuraikan kedalam contoh-contoh yang konkret.
Demikian pula contoh ke-(2) harga barang naik masih bersifat umum. Yang perlu
7
diperjelas adalah berapa naiknya untuk setiap barang. Dengan begitu, akan jelas
pengertian yang terdapat pada kalimat topik.
Ada 4 kemungkinan letak kalimat topik dalam satu alinea. Kemungkinan
pertama, kalimat topik berada di awal alinea, segera setelah transsisi, kalau transisi
ada pada alinea tersebut. Kemungkinan kedua, kalimat topik berada di bagian akhir
alinea. Kemungkinan ketiga, kalimat topik berada di awal dan di akhir. Kemungkinan
keempat, kalimat topik tersebar di seluruh alinea.
C.3 KALIMAT PENGEMBANG
Sebagian besar kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu alinea termasuk
kalimat pengembang.
Susunan kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat
pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti
hakikat ide pokok. Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis, biasanya
menyangkut hubungan antara benda atau kejadian dan waktu. Urutannya masa lalu,
kini, dan yang akan datang.
Bila pengembangan kalimat topik berhubugan dengan jarak (spacial), hal ini
biasanya menyangkut hubungan antara benda, peristiwa atau hal, dan ukuran jarak.
Urutannya dimulai dari jarak yang paling dekat, lebih jauh, dan paling jauh. Bila
pengembangan kalimat topik berhubungan dengan sebab akibat, kemungkinan
urutannya sebab dinyatakan lebih dahulu, lalu diikuti akibatya. Atau
sebaliknya ,akibatnya dinyatakan pertama-tama baru dipaparkan sebabnya.
Penyusunan urutan kalimat pengembang yang berdasarkan urutan nomornya dimulai
dari kejadian pertama, kedua ,ketiga, dan seterusnya.
Contoh :
Pada pagi hari, suasana lingkungan rumah andi begitu indah. Di sekitar rumah
berjejer pohon-pohon yang menambh keteduhan. Sementara itu, kicau burung
menambah semaraknya pagi itu. Di kejauhan terlihat gunung tangkuban perahu yang
penuh misteri. Sungguh pagi yang indah dan hangat.
C.4 KALIMAT PENEGAS
Kalimat penegas adalah elemen alinea yang keempat dan terakhir. Elemen
pertama adalah transisi, elemen kedua adalah kalimat topik, dan elemen ketiga adalah
kalimat pengembang.
Fungsi kalimat penegas ada dua. Pertama, kalimat penegas sebagai pengulang
atau penegas kembali kalimat topik. Kedua, kalimat penegas sebagai daya penarik
bagi para pembaca atu sebagai selingan untuk menghilangkan kejemuan.
Kedudukan kalimat penegas dalam suatu alinea tidak bersifat mutlak. Kalimat
penegas ada bila pengarang merasa memerlukannya untuk menujang kejelasan
8
informasi. Kalimat penegas tidak ada bila pengarang memandang kehadirannya tidak
diperlukan. Selain itu, kalimat penegas tidak ada bila pengarang merasa kejelasan
informasi tidak terganggu tanpa adanya kalimat penegas.
Bila kita perbandingkan kedudukan kalimat penegas dengan kedudukan
kalimat topik dan kalimat pengembang, terdapat beberapa persamaan dan beberapa
perbedaan. Jumlah kalimat penegas dan kalimat topik sama. Makna yang terkandung
dalam kalimat penegas dan kalimat topik kurang lebih sama, tetapi mungkin
diutarakan dengan redaksi yang berbeda.
Eksistensi kalimat penegas tidak mutlak dalam suatu alinea, sedang eksistensi
kalimat topik dan kalimat pengembang bersifat mutlak dalam setiap alinea. Makna
yang terkandung dalam kalimat penegas dan kalimat topik bersifat konkret sebagai
penjabaran dari makna kalimat penegas dan kalimat topik.
Sebagai contoh, baca kembali alinea pada subbab C.4. Di akhir alinea tersebut
terdapat kalimat penegas, yaitu kalimat sungguh, pagi yang indah dan hangat.
D. JENIS-JENIS ALINEA
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea dapat ditentukan jenis alinea
yang akan dibuat.
a. Alinea deduktif
Apabila ide pokok di tempatkan pada bagian awal alinea, maka alinea ini
disebut deduktif.
b. Alinea induktif
Apabila ide pokoknya ditempatkan pada bagian akhir, maka alinea ini disebut
induktif.
c. Alinea campuran
Alinea yang ide pokoknya secara simultan ditempatkan pada bagian awal dan
akhir disebut alinea campuran. Biasanya ide yang terdapat pada bagian akhir
merupakan pengulangan ide yang terdapat pada bagian awal.
d. Alinea deskriptif
Pada jenis alinea ini ide pokok tidak ditempatkan pada salah satu kalimat yang
membangun alinea karena tidak ada satu pun yang lebih penting daripada ide lainnya.
Ide pokoknya merupakan kesimpulan tersirat yang tidak dicantumkan pada alinea
tersebut. Jadi, ide pokok disini tidak dinyatakan secara eksplisit.
Jenis alinea dapat pula ditentukan berdasarkan cara kita mengembangkan ide
dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atau
keruntunan ide. jenis alinera tersebut adalah :
a. Alinea definisi
9
b. Alinea contoh
c. Alinea perbandingan
d. Alinea anlogi
e. Alinea klimaks atau induktif
f. Alinea anti klimaks atau deduktif
g. Alinea campuran
h. Alinea sebab akibat
i. Alinea proses
j. Alinea deskriptif
Berikut ini diberikan contoh untuk setiap alinea.
a. Alinea/Paragraf Definisi
Contoh :
Loyalitas pelanggan adalah suatu sikap dan prilaku seseorang untuk tetap
bertahan dalam membeli sesuatu pada topik yang diyakininya sebagai topik yang
dapat dipercaya, baik tentang harga maupun tentang kualitas barag. Meskipun banyak
toko-toko baru yang bermunculan, ia tetap menjadi pelanggan yang setia pada toko
itu betapapun gencarnya usaha pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan lain,
keyakinannya tidak goyah terhadap toko yang dilangganinya. Ide pokok pada alinea
atau paragraf ini merupakan suatu definisi yang terdapat pada bagian awal. Jadi,
alinea ini merupakan alinea definisi dan juga alinea deduktif.
b. Alinea contoh
Contoh :
Perubahan telah terjadi pada industri tradisional. Berbagai jenis peralatan
produk baru seperti mesin potong, mesin pres, mesin bor, mesin bubut, mesin las kini
telah meningkat kapasitasnya dengan berlipat ganda. Kapasitas mesin potong pada
industri modern telah banyak meningkat sebanyak ribuan kalilipat selama 1900-an.
Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya logam yang tetap keras meskipun
dioperasikan dalam kecepatan sangat tinggi. Disamping itu, telah tercipta pula mesin-
mesin peralatan yang sangat kuat untuk mendukung proses tersebut.
Ide pokok pada paragraph diatas dikembangkan dengan menggunakan contoh.
Ide pokok terdapat pada bagia awal jadi alinea ini juga merupakan alinea deduktif.
c. Alinea perbandingan
Contoh :
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat
primitif dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia
dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada
10
dilingkungannya, maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya
dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah
liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan masyarakat modern
memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-
alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk
memeperolehnya.
Ide pokok pada alinea ini terdapat pada bagian awal.Ide diungkapkan secara
perbandingan.Pada contoh diatas.ide yang dibandingkan dengan cara memperoleh
barang-barang,alat, dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan antara masyarakat
primitif dan masyarakat modern.
d. Alinea analogi
Contoh :
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan ilmiah. Bahasa
hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang diungkapakan dalam
karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab itu, sebelum
karangan itu sampai ketangan pembaca, penulis karangan tersebut harus memeriksa
bahasa yang digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah
maupun dari segi gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnya stuktur satuan
kata, frasa klausa, kalimat, dan alinea atau paragraph, juga pemakaiaan ejaan dan
tanda baca secara tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsur-unsur
bahasa tersebut, besar kemungkinan pembaca tidak dapat memahami gagasan ilmiah
yang disampaikannya itu dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan
yang digunakan untuk mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangkat,
orang yang akan bepergian dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi
kendaraannya, baik yang berkaitan dengan rem, versneling, roda, ban, bensin dan
sebagainya, kalau perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk
diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.
Ide pokok pada paragraf atau alinea diatas terdapat pada bagian awal. Jadi
alinea ini termasuk alinea deduktif. Pengungkapan ide dijelaskan dengan
membandingkan ide pokok (bahasa sebagai alat) secara analogi dengan menggunakan
hal lain yang sama karakternya dengan bahasa sebagai alat dalam penulisan karangan
ilmiah, yaitu kendaraan (mobil) sebagai alat untuk mencapai tempat tujuan dengan
selamat.
e. Alinea Klimaks atau Induktif
Contoh :
11
Pendanaan bank diperoleh dari berbagai sumber, yaitu yang bersumber dari
pemilik bank, dari masyarakat penanam modal, dari masyarakat sebagai nasabah.
Setiap pihak menyandang dana mempunyai kepentingan dalam roda kegiatan aliran
arus dana. Tidak ada di antara mereka yang mau dirugikan dalam kebijakan
pelasanaan kegiatan tersebut. Masing-masing mengharapkan keuntungan sesuai
dengan ketentuan dan cara-cara yang lazim. Oleh sebab itu, majemen perbankan yang
sehat memegang peranan penting dalam pengelolaan dana yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penghimpunan, penyaluran, serta pengendalian dana
sehingga tidak ada pihak yang dikecewakan.
Ide pokok pada alinea di atas terdapat pada bagian akhir yang merupakan
kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan sebelumnya
(klimaks).Pengungkapan ide dijelaskan dengan hubungan sebab akibat.
f. Alinea Anti Klimaks atau Deduktif
Contoh :
Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah masalah keuangan.
Produksi barang dan jasa melimpah-limpah ditawarkan kepada masyarakat,
sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli dan memperolehnya sangat
terbatas. Penghasilan mereka rata-rata jauh lebih rendah daripada kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan pokok. Oleh sebab itu, mereka tidak bisa memperoleh semua
barang dan jasa yang diperlukan.
Ide pokok pada alinea diatas terdapat pada bagian awal. Jadi alinea ini
termasuk alinea deduktif. Ide dikembangkan dengan hubungan sebab-akibat. Kalimat
ketiga menyatakan adanya penyebab masalah ekonomi. Kalimat terakhir mengandung
ide yang menyatakan akibat dari pernyataan pada kalimat ketiga. Hal ini dipertegas
pula oleh adanya ungkapan penghubung oleh sebab itu sebagai penanda adanya
hubungan kolerasi secara eksplisit.
g. Alinea Campuran
Contoh :
Koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan kesejahteraan ekonomi
anggotanya. Mencari keuntungan besar tidak menjadi tujuan utamanya. Modalnya
dikumpulkan dari anggotanya. Kegiatan usahanya juga dilakukan oleh anggotanya.
Keuntungan yang diperoleh badab usaha ini juga diperuntukan bagi anggotanya. Oleh
sebab itu, bila usaha ini dilakukan dengan baik dan jujur, koperasi ini betul-betul
dapat mensejahterakan keadaan ekonoi anggotanya.
Ide pokok alinea terdapat pada kalimat awal dan akhir. Jadi, alinea ini
merupakan alinea campuran alinea deduktif dan induktif yang disingkat dengan
sebutan alinea campuran. Ide pada kalimat akhir alinea ini merupakan penegasan
12
terhadap ide yang diungkapkan pada kalimat awal. Jadi, ide pokok pada alinea ini
tetap satu. Kaitan ide antarkalimat yang membentuk alinea ini dinyatakan secara
eksplisit, yaitu dengan menggunakan akhiran (-nya) yang mengacu pada koperasi
sebagai suatu badan usaha.
h. Alinea Sebab Akibat
Lihat contoh (f) di atas.
i. Alinea Proses
Contoh :
Sebagai suatu fungsi penyediaan jasa, akuntansi merupakan sumber informasi
keuangan yang bersifat kuantitatif kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Sebagai suatu sistem informasi, petugas akuntansi (akuntan) melaksanakan
pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan. Perusahaan harus selalu
mengikuti perkembangan data akuntansi sehari-hari. Hari ini perlu dilakukan sebagai
pedoman untuk membuat keputusan ekonomis.
j. Alinea Deskriptif
Contoh:
Suatu lembah dikelilingi tebing terjal yang ditumbuhi oleh berbagai jenis
pepohonan. Beberapa ekor kera bermain sambil berlompatan di antara batang
pohon.Di tengah lembah terdapat sebuah sungai yang airnya jernih dan sejuk. Sungai
itu tidak terlalu dalam. Beberapa orang remaja berjingkrak menyebrangi sungai
sambil bergurau. Di pinggir sungai juga banyak remaja berjalan-jalan dan ada juga
yang sedang mengabadikan pemandangan alam yang indah itu dengan kameranya.
Sebagian ada yang duduk di bawah naungan pohon yang rindang sambil
bercengkrama. Udara di lembah itui sangat sejuk. Sungguh suatu pemandangan yang
indah dengan suasana yang menyenangkan.
Ide pada alinea di atas (i) dikembangkan secara deskriptif. Tidak ada salah
satu kalimat yang mengandung ide pokok. Walaupun secara eksplisit tidak
dinyatakan ide pokoknya pada alinea ini, pembaca alinea ini dapat mengetahui ide
pokoknya adalah suatu lokasi pariwisata yang sangat indah yang sering dikunjungi
oleh para remaja pada waktu hari libur. Jadi, ide pokok pada alinea deskriptif tetap
ada, hanya tidak dinyatakan secara eksplisit. Ide pokok dapat diketahui pembaca
dengan cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diungkapkan pada
alinea ini.
E. KRITERIA ALINEA
13
Bila kita berbicara tentang kualitas suatu alinea, mau tidak mau kita
dihadapkan pada seperangkat syarat-syarat alinea yang baik. Beberapa syarat yang
harus dipenuhi agar alinea termasuk kategori baik, di antaranya:
(1) Satu alinea terdiri atas beberapa kalimat.
(2) Alinea trsebut mengandung satu ide pokok.
(3) Ide yang diungkapkan dalam kalimat-kalimat yang membangun alinea tersebut
saling berkaitan sehingga terlihat koherensi secara berkesinambungan, serta urutan
yang logis dan runtun.
(4) Pengungkapan kelompok ide dalam alinea tersebut merupakan satu kesatuan yang
padu.
(5) Alinea tertulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
(6) Struktur alinea harus bervariasi disesuaikan dengan latar belakang pembaca,sifat
media tempat alinea (karangan) diterbitkan serta sifat dan tuntutan kalimat topik.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ditinjau dari segi kalimat dan ide yang terkandung di dalamnya, alinea dapat
didefinisikan sebagai berikut. Alinea adalah seperangkat kalimat yang mengandung
sekelompok ide yang saling berkaitan dan bernaung di bawah satu ide pokok.
Ditinjau dari segi penampilannya dalam suatu wacana, alinea adalah bagian wacana
yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau oleh jarak spasi yang
lebih dari jarak spasi baris kalimat-kalimat lainnya.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea, alinea dibagi menjadi 4 jenis
yaitu alinea deduktif, alinea induktif, alinea campuran, alinea deskriptif. Dan
berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga
kesinambungan pengungkapan ide atau keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh
bagian, diantaranya alinea definisi, alinea contoh, alinea perbandingan, alinea
analogi, alinea klimaks atau induktif, alinea anti klimaks atu deduktif, alinea
campuran alinea sebab-akibat, alinea proses, alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa
unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic
sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas (punch-
line) keempat unsur penyusun alinea tersebut, terkadang muncul secara bersamaan,
terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
B. SARAN
Karya yang kami susun ini bukanlah karya yang sempurna tapi sesuatu yang
lahir dari kerja keras. Tentunya kerja keras penyusun bukan tanpa kekurangan
hasilnya ini. Maka kami senantiasa mengharapkan masukan dan kritikan rekan-rekan
pembaca, dan mudah-mudahan rekan-rekan semua dapat menggali terus konsep
mengenai alinea dan keruntunan ide agar kita dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang hal tersebut. Mudah-mudahan dengan terciptanya makalah ini
khususnya bagi penyusun umumnya untuk para pembaca bisa mengembangkan atau
membuat sebuah alinea yang baik berdasarkan kriteria yang ada.
15
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Djago. 2009. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
Nazar, NoerzisriA. 2004. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung:
Humaniora Utama Press (HUP).
16