plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filemateri pembelajaran menulis bahasa...
TRANSCRIPT
PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA
SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 1 DAN 2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Lidwina Wimalasari
081224044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA
SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 1 DAN 2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Lidwina Wimalasari
081224044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA
SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 1 DAN 2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Lidwina Wimalasari
081224044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA
SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 1 DAN 2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Lidwina Wimalasari
081224044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA
SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 1 DAN 2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Lidwina Wimalasari
081224044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i
PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA INDONESIA
SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 1 DAN 2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Lidwina Wimalasari
081224044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENDIDIKAIT KARAKTER TERINTEGRASI DALAM
PEMBELAJARAN MEI\ULIS BAHASA INDONESIA
SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 1 DAFI 2
Yoryakarta, 28 Agustus 2012
Pembimbing
Prof. Dr. Pranowo, M.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENDIDIKAII KARAKTER TERINTEGRASI
DALAM PEMBELAJARAN MEIYULIS BAHASA INDONESIA
SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 1 DAN 2
Dipersiapkan dan disusun oleh:Lidwina Wimalasari
081224044
Telah dipertahankan di depan Panitia Pengujipada tanggaL22 Okober 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
SUSUNAN PANITIA PENGUJI
Nama Lengkap
Ketua
Sekretaris
Anggota I
Anggota II
Anggota III
Dr. Yuliana Setiyaningsih
Rishe Punama Dewi, S.Pd., M.Hum.
Prof. Dr. Pranowo, M. Pd.
Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum.
Dr. Y. Karmin, M.Pd.
Yogyakart4 22 Oktober 2Al2
Fakultas Kegrruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
l1l
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan pada:
Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan perhatian, bantuan,
dukungan, dan doa.
Semua orang yang ada di keseharianku, teman, sahabat, dan semua orang yang
pernah mewarnai kehidupanku. Terima kasih atas kritik, saran, motivasi, dan
dukungan sehingga penulis dapat sampai pada tahap ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Hiduplah seolah kamu meninggal besok.
Belajarlah seolah kamu hidup selamanya.
(Mahatma Gandhi)
Percayalah dengan hal-hal kecil, karena
kekuatanmu berada di dalamnya.
(Bunda Teresa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERIYYATAAII KEASLIAI\ KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan di dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 22 Oktober 2012
Penulis.
h(i L.Lids'iMtffi_-a**i
v1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Wimalasari, Lidwina. 2012. Pendidikan Karakter Terintegrasi dalamPembelajaran Menulis Bahasa Indonesia Siswa SMP Kelas VIISemester 1 dan 2. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Bahas a, SastraIndonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengembangkan model pembelajaran pendidikan karakterterintegrasi dalam pembelajaran menulis Bahasa Indonesia siswa SMP kelas VIIsemester 1 dan 2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP BOPKRI 1Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 49 siswa. Penelitian inidiawali dengan menganalisis kebutuhan siswa dengan cara penyebaran angket danwawancara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghas ilkan suatu produk yaitumodul pembelajaran menulis Bahasa Indonesia siswa SMP kelas VII semester 1dan 2 terintegrasi dengan pendidikan karakter.
Dalam menganalisis data penelitian, peneliti melakukan beberap a tahapyaitu menginventarisasi data terhadap keselur uhan data yang sudah terkumpul,mengklasifikasi data, mengidentifikas i data dan refleksi. Penelitianpengembangan ini adalah pengembangan model pembelajaran dalam bentukmateri pembelajaran menulis Bahasa Indonesia y ang terintegrasi denganpendidikan karakter. Modul pembelajaran menulis Bahasa Indonesia kelas VIIsemester 1 dan 2 diujicobakan kepada siswa kelas VII SMP Bopkri Yogyakartatahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 23 siswa. Hasil uji coba dievaluasi untukmelihat keefektifan produk. Setelah itu dilakukan revisi terhadap materi dantampilan modul agar lebih baik sesuai denga n hasil evaluasi.
Pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran menulis SMPkelas VII semester 1 dan 2 disusun berdasarkan standar kompetensi dankompetensi dasar dalam KTSP 2006. Materi pembelajaran dalam pendidikankarakter yang terintegrasi dalam pembelajaran menulis disesuaikan dengankompetensi dasar yang dipadukan dengan nilai -nilai dalam pendidikan karakter.Semua materi yang disampaikan pasti mengandung nilai moral yang dapatdiambil siswa sesuai dengan nilai karakter yang diintegrasikan. Jadi, denganproduk yang dihasilkan siswa tidak semata -mata belajar Bahasa Indonesia, namunsiswa juga dapat belajar tentang nilai moral yang disisipkan dalam pembelajaranBahasa Indonesia.
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti memberikan saran kepada gurudan peneliti lain. Guru hendaknya mengintegrasikan pendidikan karakter dalampembelajaran Bahasa Indonesia agar siswa sejak dini sudah memiliki sikap yangmencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter. Penelitilain hendaknya dapat melanjutkan penelitian ini di berbagai bidang, jenjang, sertasekolah agar pendidikan karakter semakin berkembang dalam masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Wimalasari, Lidwina. 2012. Character Educatin Integrated in Learni ng ofWriting Indonesian Language of Junior High School Students GradeVII, 1st and 2nd semester. Undergraduate Thesis. Yogyakarta: PBSID,FKIP, Sanata Dharma University.
This research was improvement of the model of character educationlearning that integrated in learning of writing Indonesian language of Junior HighSchool students grade VII 1st and 2nd semester. The subject of this research is 49students of BOPKRI 1 Yogyakarta grade VII periode 2011/2012. It was begun byanalyzing student need by dividing some quistioners and doing some interview. Itaimed to create a product that is a modul o f learning of Indonesian language ofJunior High School grade VII, 1st and 2nd semester that has been integrated incharacter education.
In analyzing the data of the research, the researcher did some steps:inventaroried all data that has been collected, clarified them, identif ied andreflected them. The kind of improvement research was learning methodimprovement of the material of learning Indonesian language that has beenintegrated in character education. This modul has been applied to 23 students ofJunior High School of BOPKRI Yogyakarta grade VII periode 2012/2013. Andthen the result was being evaluated to see the efectiveness of th e product. Afterthat, the substance and the presentation has been revised and then fixed based onthe evaluation.
Integrated character education in writting of Junior High School grade VII1st and 2nd semester was arranged based on standard and basic competancy in“KTSP” 2006. The material of character education learning that integrated inwritting has been merged and fixed with character education values. All materialsthat has been presented must have moral message that can be reserved by studentsappropriate with character value that has been integrated. Moreover, the productthat has been resulted not merely foc cused on the language but also on moralvalue contained in Indonesian language.
Based on the research, the researcher gave sug gestion to the teachers andanother researcher. The teacher should integrate the character values in Indonesianlanguage learning so the students have good attitude from beginning as reflectionof the character education values. Meanwhile, the other researcher shouldcontinue this research in other fields, level, and also schools to improve charactereducation in large society.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PER}IYATAAI\ PERSETUJUAI\
PUBLIKASI KARYA ILMIAH IJNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama Lidwina Wimalasari
NomorMahasiswa :081224044
Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan, saya memberikan karya ilniah kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang berjudul:
PEI\DIDIKAI\ KARAKTER TERINTEGRASI
DALAM PEMBELAJARAN MENT'LIS BAHASA INDOI\ESIA
SISWA SMP KELAS YII SEMESTER 1 DAN 2
beserta perangkat yang ada bila diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan dat4
mendisuibusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di intemet atau media lain
unfirk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya malrpun memberikan
royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal:22 Oktober 2012
Yans menvatakan^
ll L'n
\ITt ryLidwlna Wimalasari
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kasih Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati usaha dan
pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Atas
kasihNya yang tak berkesudahan itulah penulis dapat menyelesaikan dan
mempersembahakan penelitian ini.
Keberhasilan menyelesaikan penelitian ini tak lepas dari dari bimbingan, bantuan,
nasihat, dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa, sastra Indonesia, dan Daerah.
3. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan saran kepada penulis sehingga skripsi dapat
diselesaikan dengan baik.
4. Para dosen PBSID yang dengan penuh kesabaran mendidik dan
mendampingi selama menimba ilmu di PBSID.
5. Robertus Marsidiq, karyawan sekretariat PBSID yang selalu sabar dan
memberikan kemudahan dan kelancaran penulis selama berproses dalam
menyelesaikan skripsi di PBSID.
6. Dra. Sukami, kepala sekolah SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah
memberikan izin peneletian sehingga penelitian dapat berjalan dengan
baik.
7. Drs. Giyanti, pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
8. Siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta yang membantu dalam
penelitian.
9. Bapak dan ibu, serta kakak-kakak yang selalu memberikan dukungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xt
10. Teman-teman satu angkatan dan teman-teman satu penelitian yang selalu
memberikan dukungan dan kerjasama yang luar biasa.
11. Pihak-pihak lain yang telah membantu yang tak dapat disebutkan satu per
satu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Walaupun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta 22 Oktober 2012
Pe4rulis,
Ifi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................ ................................ .............. i
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN ................................ ............. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................ ................................ ..... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN ................................ ................................ .. iv
MOTTO ................................ ................................ ................................ .. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................ ................ vi
ABSTRAK ................................ ................................ ............................. vii
ABSTRACT ................................ ................................ ............................. viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................... ix
KATA PENGANTAR ................................ ................................ ............ x
DAFTAR ISI ................................ ................................ .......................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................ ................................ ....... 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................ ............................ 1
B. Rumusan Masalah ................................ ................................ ....... 4
C. Tujuan Penelitian ................................ ................................ ........ 5
D. Manfaat Penelitian ................................ ................................ ....... 5
E. Definisi Istilah ................................ ................................ ............. 5
F. Ruang Lingkup Penelitian ................................ ........................... 6
G. Sistematika Penyajian ................................ ................................ .. 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................ ................................ . 8
A. Penelitian yang Relevan ................................ .............................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Kajian Pustaka ................................ ................................ ............ 10
1. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia ............................ 10
2. Teori Pembelajaran Menulis ................................ .................. 10
3. Pembelajaran Menulis dalam KTSP ................................ ....... 25
4. Pendidikan Berbasis Psikoogi Kognitif dan Kontruktivisme .. 27
5. Pendidikan Karakter ................................ .............................. 31
C. Kerangka Berpikir ................................ ................................ ....... 44
BAB III METODOLOBI PENELITIAN ................................ ................. 46
A. Jenis Penelitian ................................ ................................ ............ 46
B. Subjek Penelitian dan Sumber Data ................................ ............. 46
C. Data ................................ ................................ ............................ 46
D. Teknik Pengumpulan Data ................................ .......................... 47
E. Instrumen ................................ ................................ .................... 47
F. Teknik Analisis Data ................................ ................................ ... 47
G. Prosedur Pengembangan ................................ .............................. 49
H. Keluaran (output) ................................ ................................ ........ 52
BAB IV HASIL ANALISIS DATA ................................ ........................ 53
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................ ................. 53
B. Persepsi Siswa terhadap Pendidikan Karakter dan Pemaknaannya 54
C. Hasil Wawancara dengan Guru dan Pemaknaannya ..................... 83
D. Hasil Wawancara dengan Siswa dan Pemaknaannya ................... 86
E. Pembahasan Persepsi Siswa terhadap Pendi dikan Karakter .......... 89
F. Pembahasan Hasil Wawancara dengan Guru ............................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
G. Pembahasan Hasil Wawancara dengan Siswa .............................. 105
H. Pengembangan Produk ................................ ................................ 107
BAB V PENUTUP ................................ ................................ ................. 126
A. Kesimpulan ................................ ................................ ................. 126
B. Saran ................................ ................................ ........................... 126
DAFTAR PUSTAKA ................................ ................................ ............. 130
LAMPIRAN ................................ ................................ ........................... 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Kerangka Berpikir ................................ ................................ ..... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
4.1a Persepsi Siswa terhadap Nilai Religius ................................ ............ 55
4.1b Persepsi Siswa terhadap Nilai Religius ................................ ............ 56
4.2a Persepsi Siswa terhadap Nilai Kejujuran ................................ .......... 57
4.2b Persepsi Siswa terhadap Nilai Kejujuran ................................ ......... 58
4.2c Persepsi Siswa terhadap Nilai Kejujuran ................................ .......... 59
4.3a Persepsi Siswa terhadap Nilai Toleransi ................................ .......... 60
4.3b Persepsi Siswa terhadap Nilai Toleransi ................................ .......... 61
4.4 Persepsi Siswa terhadap Nilai Kedisiplinan ................................ ...... 62
4.5a Persepsi Siswa terhadap Nilai Kerja Keras ................................ ...... 63
4.5b Persepsi Siswa terhadap Nilai Kerja Keras ................................ ...... 64
4.6 Persepsi Siswa terhadap Nilai Kreatif ................................ ................ 65
4.7a Persepsi Siswa terhadap Nilai Mandiri ................................ ............. 66
4.7b Persepsi Siswa terhadap Nilai Mandiri ................................ ............ 66
4.8 Persepsi Siswa terhadap Nilai Demokratis ................................ ......... 67
4.9 Persepsi Siswa terhadap Nilai Rasa Ingin Tahu ................................ . 68
4.10a Persepsi Siswa terhadap Nilai Semangat Kebangsaan .................... 69
4.10b Persepsi Siswa terhadap Nilai Semangat Kebangsaan .................... 70
4.11a Persepsi Siswa terhadap Nilai Cinta Tanah Air .............................. 71
4.11b Persepsi Siswa terhadap Nilai Cinta Tanah Air .............................. 71
4.11c Persepsi Siswa terhadap Nilai Cinta Tanah Air .............................. 72
4.12a Persepsi Siswa terhadap Nilai Manghargai Prestasi ........................ 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
4.12b Persepsi Siswa terhadap Nilai Menghargai Prestasi ....................... 74
4.13a Persepsi Siswa terhadap Nilai Bersahabat ................................ ...... 75
4.13b Persepsi Siswa terhadap Nilai Bersahaba t ................................ ...... 76
4.14a Persepsi Siswa terhadap Nilai Cinta Damai ................................ ... 77
4.14b Persepsi Siswa terhadap Nilai Cinta Damai ................................ ... 78
4.15 Persepsi Siswa terhadap Nilai Gemar Membaca .............................. 79
4.16 Persepsi Siswa terhadap Nilai Peduli Sosial ................................ ..... 80
4.17 Persepsi Siswa terhadap Nilai Peduli Lingkungan ........................... 81
4.18 Persepsi Siswa terhadap Nilai Tanggung Jawab ............................... 82
4.19 Pemetaan Pengintegrasian Nilai Karakter dalam Keterampilan
Menulis ................................ ................................ ........................... 108
4.20 Hasil Persepsi Siswa terhadap Modul ................................ .............. 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pendahuluan penelitian. Hal-hal yang diuraikan pada
bab ini meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penyajian.
A. Latar Belakang Penelitian
Menurut Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun
2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, kemandirian, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Namun tujuan pendidikan yang tercantum dalam undang -undang tersebut,
sepertinya dewasa ini kurang te rlihat di Indonesia.
Saat ini persoalan budaya dan karakter menjadi sorotan dalam
masyarakat. Berbagai persoalan muncul di masyarakat seperti korupsi,
kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan
ekonomi yang konsumtif, dan sebagainya. Dengan kata lain, jika dil ihat dari
segi moral, masyarakat Indonesia sudah mencapai tingkat kekhawatiran yang
cukup tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Berbagai cara penyelesaian sudah diajukan untuk mengantisipasi dan
menyelesaikan persoalan-persoalan moral itu. Mulai dari peraturan, undang -
undang, sampai dengan penerapan hukum yang lebih kua t. Akan tetapi pada
praktiknya, upaya-upaya untuk memperbaiki m asyarakat justru malah
menambah daftar kekhawatiran akan moral masyarakat, bahkan
menjadikannya lebih akut. Seperti terlihat dalam sebuah berita di Vivanews
(Rabu, 12 Oktober 2011) yang berjudul “Hakim Kasus Walikota Bekasi
Tersangka Korupsi”. Pada berita tersebut tampak jelas bahwa hakim yang
seharusnya memberi contoh kepada masyarakat untuk teladan akan hukum,
justru melanggar hukum dalam tersangkut kasus ko rupsi. Tindakan hakim
tersebut menggambarkan kebobrokan karakter dan moral masyarakat.
Contoh kebobrokan karakter masyarakat Indonesia yang lainnya juga
tampak pada berita “Hakim Tersangkut Korupsi tak Layak Pimpin Sidang”.
Hakim seharusnya memimpin berjal annya sidang untuk meluruskan dan
mengadilkan sebuah masalah, namun hakim pun tersangkut masalah korupsi.
Bagaimana bisa masyarakat awam percaya pada seorang hakim? Orang yang
seharusnya bisa dipercaya orang banyak untuk memimpin sebuah sidang
perkara justru melakukan pelanggaran hukum. Sungguh suatu kejadian yang
sangat memprihatinkan di bangsa ini.
Cara lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi adalah
pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif
karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. S ebagai
alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang
dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan
karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat
dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan
dampak yang kuat di masyarakat.
Pendidikan dilaksanakan dengan menyeimbangkan domain afektif,
kognitif, dan psikomotorik (Bloom, 1959), disamping anak didik memiliki
pengetahuan (terasah kecerdasannya), tertempa wataknya, dan terampil dalam
berkarya. Keluaran lembaga pendidikan akan jauh lebih baik. Oleh karena itu,
untuk menyeimbangkan pendidikan di sekolah perlu diper kuat dengan
pendidikan watak yang memungkinkan berkembangnya domain afeksi anak
didik.
Kurikulum adalah inti dari pendidikan. Jika pembelajaran formal
diintegrasikan dengan pendidikan karakter, maka akan terbentuklah suatu
pendidikan yang merupakan alterna tif untuk memperbaiki karakter dan
budaya bangsa. Dengan latar belakang yang terpapar di atas, peneliti ingin
menyumbangkan pemikirannya dalam usaha memperbaiki budaya dan
karakter bangsa. Jalan yang ingin peneliti tempuh adalah mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam pembelajaran formal di sekolah.
Penulis akan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam
pembelajaran menulis siswa kelas VII semester 1 dan 2. Penulis mengambil
pembelajaran menulis karena pada saat ini menulis merupakan hal yang sangat
penting namun begitu sulit menumbuhkan kesadaran menulis pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
masyarakat. Seperti yang disajikan dalam Kompas online (Selasa, 15 April
2008 pukul 19:10), “Menumbuhkan budaya menulis atau riset di kalangan
guru bukanlah perkara mudah. Ini justru menjadi momok bagi kebanyakan
guru dan staf mengajar. Padahal, sertifikasi guru yang kini dilaksanakan
membutuhkan kebiasaan positif ini. ”. Jika seorang guru pun tidak memiliki
kebiasaan menulis, maka siswa pun akan mengikutinya.
Dengan mengintegrasikan pendidikan karak ter dalam pembelajaran
menulis Bahasa Indonesia, penulis berharap semakin tinggi tumbuhnya
kebiasaan menulis pada siswa. Pengamat pendidikan dari Universitas
Pendidikan Indonesia Prof. Chaedar Alwasilah, Selasa (15/4) mengatakan,
menulis itu tidak selamanya bakat. Melainkan, juga ditentukan dari kerja keras
(Kompas online, 20 Februari 2012). Maka sangat mungkin pembelajaran
menulis di sekolah dapat mempengaruhi tumbuhnya kebiasaan menulis pada
siswa yang akan dibawanya hingga kelak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti menyusun
rumusan masalah, yaitu: “Bagaimanakah mengintegrasikan pendidikan
karakter dalam pembelajaran menulis Bahasa Indonesia siswa k elas VII SMP
semester 1 dan 2?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan
mengembangkan model pendidikan berkarakter melalui pendidikan formal.
Pendidikan karakter akan diintegrasikan dengan pembelajaran menulis siswa
SMP kelas VII semester 1dan 2.
D. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian pendidikan karakter yang terintegr asi
dalam pembelajaran menulis Bahasa Indonesia siswa kelas VII semester 1
dan 2 di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
yaitu :
1. Penelitian ini dapat digunakan seba gai salah satu model pengembangan
pembelajaran menulis yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.
2. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan waw asan bagi
pengembang keilmuan terutama di bidang pengajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia dan sebagai dasar pijakan untuk penelitian selanjutnya.
E. Definisi Istilah
1. Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono, 2009: 297) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai -nilai
karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk me laksanakan nilai-nilai
tersebut (Kemendiknas, 2011).
3. Pembelajaran Menulis
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,
sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang -lambang grafik
tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran gr afik itu
(Tarigan, 1985: 21).
4. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan,
dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikem bangkan Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
F. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini hanya terbatas pada pengembangan
materi pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam pembelajaran menulis
bahasa Indonesia siswa di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, kelas VII semester 1
dan 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
G. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian dalam peneliti an ini akan terbagi menjadi lima
bab, yaitu: bab I pendahuluan, bab II landasan teori, bab III metodo logi
penelitian, bab IV hasil analisis data, dan bab V penutup. Setiap bab tersebut
terdiri atas subbab-subbab, yaitu (1) bab I akan menguraikan mengenai latar
belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelit ian, manfaat penelitian,
definisi istilah, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penyajian, (2) bab
II menguraikan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai ac uan dalam
penelitian ini yang terdiri dari penelitian yang relevan, kajian pustaka, standar
kompetensi dan kompetensi dasar untuk SMP kelas VII semester 1 dan 2,
pendidikan karakter sebagai sarana penanaman budi pekerti , nilai-nilai
pendidikan karakter, pengintegrasian pendidikan karakterdalam pembelajaran
menulis Bahasa Indonesia, serta kerangka berpikir, (3) bab III adalah
metodologi penelitian yang berisi mengenai langkah -langkah dan prosedur
penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu jenis penelitian, subjek penelitian,
data penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen, teknik analisis data,
prosedur pengembangan, dan output , (4) bab IV adalah analisis data
penelitian, persepsi siswa terhadap pendidikan karakter dan pemaknaannya,
hasil wawancara dengan guru dan siswa beserta pemaknaanya, pembahasan
persepsi siswa, pembahasan hasil wawancara guru dan sis wa, dan
pengembangan produk, (5) bab V adalah bagian penutup yang terdiri atas
kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II merupakan landasan teori yang menguraikan teori -teori yang
relevan dan mendasari topik penelitian. Landasan teori bab II ini berisi pen elitian
terdahulu yang relevan, kajian pustaka mengenai pendidikan karakter dan
pembelajaran menulis, serta kerangka berpikir.
A. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengintegrasikan pendidikan karakter dengan suatu
mata pelajaran sampai saat ini belum banyak dilakukan. Sebelumnya pernah
ada penelitian yang berjudul Model Pembelajaran Bahasa Indone sia
Berorientasi Pendidikan Karakter . Penelitian tersebut merupakan Studi Kuasi
Eksperimen pada Siswa Kelas III SDN Cilaku I Kabupaten Cianjur oleh Dra.
Sri Mulyanti, M.Pd. yang dilakukan pada tahun 2010. Penelitian ini bertujuan
mengetahui keefektifan model pembelajaran Bahasa Indonesia berorientasi
pendidikan karakter dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia dan
meningkatkan sikap dan perilaku berkarakter pada siswa kelas III SDN
Cilaku I Kabupaten Cianjur. Subjek penelitian ini ada dua kelas ya itu kelas
eksperimen dan kelas kontrol yang masing -masing terdiri dari 36 siswa.
Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah pedoman
pembelajaran berupa silabus dan RPP, lembar tes, lembar angket, lembar
observasi, pedoman wawancara, skala sikap , dan catatan anekdotal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan orientasi pendidikan karakter di kelas III SD secara signifikan efektif
dalam meningkatakan hasil pembelajaran bahasa Indonesia.
Penelitian kedua berjudul Pengembangan Silabus dan Materi
Pembelajaran Ketrampilan Menulis Narasi untuk Siswa Kelas V SDN
Kotabatu 03 Kecamatan Ciomas kabupaten Bogor jawa Barat (Nugroho,
2007). Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menentukan kriteria pembelajaran
menulis narasi dengan media gambar, (2) penyusu nan silabus, dan (3)
penyususnan materi pembelajaran.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Prabawati Yanuartiningsih (2008)
dengan judul Pengembangan Silabus dan Materi Pembelajaran Menyimak
Kritis dengan Media Rekaman Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan untuk Siswa Kelas X Semester 1 SMA Negeri 2 Sleman
Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 . Penelitian ini menghasilkan silabus dan
materi pembelajaran menyimak.
Seno (2009) mengembangkan silabus dan materi pembelajaran
ketrampilan menulis untuk siswa kelas X semester 2 SMA Sang Timur
Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Penelitian tersebut bertujuan
menghasilkan suatu produk berupa silabus dan materi pembelajaran
keterampilan menulis, melalui proses pengembangan.
Dari data di atas dapat diketahui bahwa pendidikan karakter dapat
digunakan untuk meningkatkan hasil pembelajaran di sekolah. Sekarang ini
belum banyak penelitian yang mengembangan pembelajar an yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Nugroho, Yanuartiningsih, dan
Seno hanya mengembangkan silabus dan materi pembelajaran tanpa
mengintegrasikannya dengan nilai lain. Untuk itu, masih perlu dikembangkan
pembelajaran menulis yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.
B. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Dalam KTSP terdapat banyak mata pelajaran yang terdapat dalam
pembelajaran, salah satunya Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia, terdapat empat keterampilan di dalamnya.
Keterampilan yang ada dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam
penelitian ini, keterampilan menulislah yang secara khusus akan di jadikan
bahan penelitian.
2. Teori Pembelajaran Menulis
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu:
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,
dan keterampilan menulis (Nida, 1957:19; Harris, 1977:9; tarigan, 1981:1
via Tarigan, 1985:1). Setiap keterampilan berbahasa memiliki keterkaitan
yang sangat erat dengan ketiga ket erampilan yang lain.
a. Pengertian Menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang -
lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipah ami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang -
lambang grafik tersebut (Tarigan, 1985: 21). Menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara
tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang l ain. Menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam
menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur
bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis tidak akan datang secara
otomatis, melainkan harus melalui latihan dan prak tik yang banyak dan
teratur (Tarigan, 1984: 4).
b. Bentuk Tulisan
1) Eksposisi
Eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
menguraikan suatu obyek sehingga memperluas pandangan atau
pengetahuan pembaca. Wacana digunakan untuk menjelaskan
wujud dan hakikat suatu objek, misalnya menjelaskan pengertian
kebudayaan, komunikasi, perkembangan teknologi, atau
pertumbuhan ekonomi pada pembaca (Keraf, 1995:7).
2) Argumentasi
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha
untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka
itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara. Melalui argumentasi
penulis berusaha merangkaikan fakta -fakta sedemikian rupa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sehingga ia mampu menunjukkan apakah suat u pendapat atau suatu
hal tertentu itu benar atau tidak (Keraf, 2007: 3).
3) Persuasi
Persuaai adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
mempengaruhi orang lain atau para pembaca, agar para pendengar
atau pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang mengadakan
persuasi, walaupun yang dipersuasi sebenarnya tidak terlalu
percaya akan apa yang dikatakan itu. Karena itu persuasi lebih
condong menggunakan atau memanfaatkan aspek-aspek
psikologis untuk mempengaruhi orang lain (Keraf, 1995: 14).
4) Deskripsi
Deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha
menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga
objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca,
seakan-akan para pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi
memberi suatu citra mental mengenai suatu hal yang dialami,
misalnya pemandangan, orang, atau sensasi (Keraf, 1995: 16).
5) Narasi
Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran
utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan
menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan
waktu (Keraf, 2007:136).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
c. Fungsi Menulis
Menurut Tarigan (1984: 22), pada prinsipnya fungsi utama dari
tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis
sangat bermanfaat bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar
berpikir. Menulis juga menolong untuk berpikir kritis, memperdalam
daya tanggap, memecahkan masalah, menjelaskan sesuatu, dan
sebagainya.
d. Evaluasi Pembelajaran Menulis
Kemampuan bahasa aktif -produktif merupakan kemampuan
hubungan antara kemampuan berbicara dan menulis karena adanya isi
masalah yang hendak disampaikan di samping penataan yang
sistematis terhadap isi masalah tersebu t agar dapat dipahami dengan
baik oleh pendengar atau pembaca. Kemampuan menulis
mengungkapkan pikiran secara tertulis sehingga untuk tes yang akan
diselenggarakan bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan
kemampuan mengungkapkan pikiran kepada orang lain. Pengukuran
tingkat kemampuan menulis mengacu kepada relevansi isi, keteraturan
penyusunan isi, dan bahasa yang digunakan. Menyangkut penggunaan
bahasa yang dalam tes menulis dituntut lebih ketat penyusunannya,
karena dalam ungkapan tertulis tidak menutu p kemungkinan terdapat
waktu yang lebih longgar untuk memilih kata -kata dan menyusunnya
secara tepat, bahkan terdapat waktu untuk memperbaikinya. Demikian
disusun rincian pengukur tingkat kemampuan menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
No. Unsur KemampuanMenulis
Rincian Kemampuan
1. Isi yang relevan Isi wacana tulis sesuaidan relevan dengan topikyang dimaksudkan untukdibahas.
2. Organisasi yang sistematis Isi wacana disusunsecara sistematismenurut pola tertentu.
3. Penggunaan bahasa yangbaik dan benar
Wacana diungkapkandengan susunan kalimatyang gramatikal, pilihankata yang tepat, sertagaya penulisan yangsesuai.
Tes kemampuan menulis merupakan kegiatan penggunaan
kemampuan bahasa yang aktif -produktif yang sebaiknya
diselenggarakakan dalam bentuk tes subjektif. Tes subjektif dikenal
dengan pertanyaan dan tugas yang diberikan dalam tes itu
dirumuskkan sedemikian rupa sehingga mengundang jawaban dan
pelaksanaan tugas yang beragam dalam fokus, isi, susunan kata -kata,
dan panjang pendeknya jawaban. Penyelenggaraan tes menulis dalam
bentuk tes subjektif, tidak saja lebih sesuai dengan tujuan
mengungkapkan pikiran penulis yang bersifat subjektif, melainkan
juga sesuai dengan kegiatan menulis sebagai kegiatan aktif -produktif
yang juga subjektif. Dalam penyelenggaraan tes subjektif pada
umumnya, pertanyaan-pertanyaan dapat disusun dalam bentuk a) tes
esai, b) tes dengan pertanyaan menggunakan kata tanya, c) tes dengan
pertanyaan jawaban pendek, dan d) tes melengkapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Penerapan model penskoran kemampuan menulis yang
dilandaskan pada unsur kemampuan menulis adalah sebagai berikut.
Model Penilaian Tugas Menulis dengan Skala 1 -10
No. Aspek yang Dinilai Tingkatan Skala
1. Kualitas dan ruanglingkup isi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. Organisasi danpenyajian isi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Gaya dan bentukbahasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Mekanik: tata bahasaejaan, kerapian tulisan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Respon afektif guruterhadap karangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Model Penilaian Karangan/Karya Tulis
Kompo-nen
RentangSkor
RentangMutu
Indikator
(1)Isi
27-30 Amat baiksampaidengan
sempurna
Amat menguasaimasalah; isi amatpadat; tuntas danmenyeluruh; amatsesuai denganmasalah dan judul.
22-26 Cukupsampai
dengan baik
Menguasai masalah;cakupan isi memadai;hampir tuntasmenyeluruh; sesuaidengan judul danmasalah tetapi tidakcukup terperinci
17-21 Kurangsampai
dengan biasa
Penguasaan masalahterbatas; cakupan isikurang memadai;kurang tuntas
13-16 Amat kurang Tidak menguasaimasalah; tidak cukupisi; tidak sesuaidengan judul danmasalah; tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
terdapat cukup bahanuntuk dinilai.
(2)Organi-
sasi
18-20 Amat baiksampaidengan
sempurna
Amat runtut; pokok-pokok pikirandiungkapkan dandikembangkan secarajelas, diorganisasikansecara baik, denganurutan yang logis;hubungan antarbagian amat erat(kohesif).
14-17 Cukupsampai
dengan baik
Kurang runtut;terdapat pokok-pokokpikiran tetapi kurangterorganisasikandengan rapi; tidakcukupdikembangkan;urutan logis tetapikurang menyeluruh.
10-13 Kurangsampai
dengan biasa
Tidak runtut; pokokpikiran tidak teratur;urutan kurang logis;pokok pikiran kurangterkembangkan.
7-9 Amat kurang Tidak komunikatif;tidak adapengorganisasian;tidak terdapat cukupbahan untuk dinilai.
(3)Tata
Bahasa
22-25 Amat baiksampaidengan
sempurna
Penggunaan berbagaibentuk kalimatkompleks yang amatefektif; sedikit sajakesalahanpenggunaan tatabahasa, urutankalimat, bentukanfrasa dan kata, katadepan, dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
18-21 Cukupsampai
dengan baik
Penggunaan kalimatsederhana secaraefektif; beberapakesulitan penggunaankalimat kompleks;beberapa kesalahanpenggunaan tatabahasa, urutankalimat, bentuk frasadan kata, kata depandll.
11-17 Kurangsampai
dengan biasa
Kesalahan dankesulitan penggunaankalimat sederhanamaupun kompleks;banyak kesalahanpenggunaan tatabahasa, urutankalimat, bentuk frasa,kata, kata depan dll.
5-10 Amat kurang Hampir tidakmenguasai tatabahasa; tidak dapatmengerti; tidakterdapat cukup bahanuntuk dinilai.
(4)KosaKata
18-20 Amat baiksampaidengan
sempurna
Perbendaharaan kataluas; pemilihan danpenggunaan katayang tepat danefektif; penguasaanbaik terhadap bentukdan pembentuk kata.
14-17 Cukupsampai
dengan baik
Perbendaharaan katacukup; pemilihan danpenggunaan katayang kadang-kadangtidak tepat tanpamengaburkan makna.
10-13 Kurangsampai
Perbendaharaan kataterbatas; lebih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dengan biasa kesalahan pemilihankata; makna yangkabur dan tidak jelas.
7-9 Amat kurang Perbendaharaan kataamat terbatas hinggatidak mampumengkomunikasikanmakna yangdiinginkan tidakcukup informatifuntuk dinilai.
(5)Ejaan dan
TeknikPenulisan
5 Amat baiksampaidengan
sempurna
Sepenuhnya sesuaidengaun kaidah ejaandan penulisan; amatsedikit kesalahanejaan, tanda baca,penggunaan hurufkapital, penyusunanparagraf.
4 Cukupsampai
dengan baik
Kadang terdapatkesalahan penerapankaidah, namun tanpamengaburkaon intidan makna pokok
3 Kurangsampai
dengan biasa
Banyak kesalahanpenerapan kaidahejaan dan penulisan;tulisan sulit dibaca;inti dan makna pokokkabur.
2 Amat kurang Tidak menguasaikaidah ejaan danpenulisan; penuhkesalahan ejaan,tanda baca,penggunaan hurufkapital, penyusunanparagraf, tulisan sulitdibaca; tidak cukupinformasi untukdinilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tes menulis dalam praktiknya masih dapat dilakukan dengan
cara tes bentuk objektif, namun harus memenuhi hal yang esensial
dalam aktifitas menulis, yaitu adanya unsur memilih bahasa dan
gagasan. Tes kemampuan menulis bentuk objektif yang mampu
menuntut peserta didik untuk mempertimbangkan unsur bahasa dan
gagasan adalah tugas menyusun alinea berdasarkan kalimat -kalimat
yang disediakan. Tugas tersebut menuntut peserta didik untuk
menyusun gagasan secara tepat, menentukan kalimat yang berisi
gagasan pokok dan pikiran-pikiran penjelas, dan menentukan urutan
kalimat secara logis.
Tugas menulis untuk benar -benar menghasilkan karya tulis,
haruslah mendapat prioritas dalam rangka mengukur kompetensi
menulis peserta didik. Keuntungan dari tugas menulis ini adalah
memilih bentuk-bentuk kebahasaan yang tepat untuk mengungkapkan
apa yang akan ditulis, mencari dan menyeleksi informasi dari berbagai
sumber sebagai isi tulisan, serta menyusun informasi itu ke dalam
urutan logika yang benar. Dalam tahap awal untuk merangsang
pengembangan kognisi dan imajinasi peserta didik, kita dapat
memanfaatkan tugas-tugas menulis rangsangan tertentu seperti
gambar, audiovisual, buku.
1) Menulis berdasarkan rangsang gambar
Gambar sebagai rangsang tugas menulis biasanya
diberikan kepada pelajar bahasa pada tahap awal (sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dasar). Gambar berfungsi sebagai pemancing kognisi dan
imajinasi serta pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan. Contoh:
a) Buatlah sebuah karangan berdasarkan gambar itu yang
penjangnya kurang lebih satu halaman.
b) Jangan lupa karangan harus diberi judul.
Untuk menilai tugas menulis bentuk tersebut dapat
memergunakan rubrik penilaian sebagai berikut.
Contoh rubrik penilaian menulis berdasarkan rangsang gambar
No. Aspek yang DinilaiTingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1.Kesesuaian dengangambar
2.Ketepatan logikaurutan cerita
3.Ketepatan maknakeseluruhan cerita
4. Ketepatan kata5. Ketepatan kalimat6. Ejaan dan tata tulis
Jumlah skor:
2) Menulis berdasarkan rangsang suara
Tugas menulis dengan rangsang suara ini memang
bersifat tumpang tindih dengan tes kemampuan mendengarkan.
Tugas yang diberikan kepada peserta didik berupa tugas untuk
menulis berdasarkan pesan atau informasi yang didengarnya
melalui sarana rekaman atau radio. Tugas yang diberikan
kepada peserta didik misalnya berbunyi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Dengarkan siaran sandiwara radio yang telah direkam
ini dengan seksama. Catatlah hal -hal yang penting, setelah itu
ceritakanlah kembali secara tertulis.
Rubrik penilaian yang dipergunakan adalah sebagai berikut.
No..
Aspek yang DinilaiTingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1.Kesesuaian isitulisan dengan cerita
2.Ketepatan logikaurutan cerita
3.Ketepatan maknakeseluruhan cerita
4. Ketepatan kata5. Ketepatan kalimat6. Ejaan dan tata tulis
Jumlah skor:
3) Menulis berdasarkan rangsang visual dan suara
Rangsangan visual dan suara didapat dari siaran
televisi, video, atau berbagai rekaman sejenis. Kegiatan dari
rangsangan ini dapat dilakukan di dalam kelas atau tugas
rumah. Tugas yang diberikan kepada peserta didik misalnya
berbunyi sebagai berikut.
Cermatilah siaran berita di televisi pada pukul 18.00
WIB. Catatlah hal-hal penting, setelah itu ceritakan kembali di
depan kelas hasil tulisan Anda!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Penilaian yang dilakukan dapat memergunakan rubrik
seperti berikut.
No. Aspek yang DinilaiTingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 51 Kesesuaian isi teks
2Ketepatan logikaurutan cerita
3Ketepatan detilperistiwa
4Ketepatan maknakeseluruhan cerita
5 Ketepatan kata6 Ketepatan kalimat7 Ejaan dan tata tulis
Jumlah skor:
4) Menulis berdasarkan rangsang buku
Menulis dengan rangsang buku lebih dimaksudkan
untuk melatih peserta didik secara produktif menghasilkan
bahasa. Buku yang dijadikan rangsang tugas menulis dapat
dibedakan ke dalam buku fiksi dan nonfiksi. Untuk menila i
hasil kinerja peserta didik, menulis berdasarkan rangsang buku
perlu disiapkan rubrik penilaian yang mencakup unsur
kebahasaan dan isi pesan.
No.Aspek yang
DinilaiTingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1.Kesesuaian isibuku
2.Ketepatanpenunjukkan detilisi buku
3.Ketepatanargumentasi
4. Kebermaknaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
keseluruhantulisan
5. Ketepatan kata6. Ketepatan kalimat
7.Ketepatan stilepenulisan
8.Ejaan dan tatatulis
Jumlah skor:
5) Menulis laporan
Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, menulis
laporan pun dapat dimanfaatkan untuk melatih dan
mengungkapkan kemampuan menulis peserta didik. Tugas
menulis laporan bisa dilakukan secara berkelompok, dengan
cara demikian peserta didik mampu bekerja bersama,
pembagian tugas dan memecahkan permasalahan bersama.
No.Aspek yang
DinilaiTingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1Pemahaman isiberita
2Organisasipenulisan
3Ketepatan analisisdata danpenyimpulan
4Kebermaknaankeseluruhantulisan
5 Ketepatan diksi6 Ketepatan kalimat
7Ketepatan stilepenulisan
8Ejaan dan tatatulisJumlah skor:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
6) Menulis surat
Surat merupakan salah satu jenis tulisan yang banyak
ditemukan dan dibutuhkan dalam kehidupan. Menulis surat
hendaknya telah dilatih dan ditugaskan kepada pe serta didik di
sekolah karena setiap lembaga tidak dapat melepaskan diri dari
jasa surat-menyurat, baik tradisional maupun elektronik. Jenis
surat yang diajarkan ditekankan pada surat -surat resmi, atau
penulisan surat yang menuntut penggunaan bahasa secara
benar. Penilaian hasil menulis surat sebaiknya juga
menggunakan rubrik yang khusus disiapkan.
Contoh rubrik penilaian menulis surat resmi
No.
Aspek yang DinilaiTingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1. Ketepatan isi surat
2.Kelengkapan unsursurat
3.Kepantasan formatsurat
4. Ketepatan kata5. Ketepatan kalimat6. Ejaan dan tata tulis
Jumlah skor:
7) Menulis berdasarkan tema tertentu
Tes kemampuan berdasarkan tema tertentu adalah
sebuah tes yang memberi kebebasan untuk menjuduli
karangannya sepanjang mencerminkan tema yang dimaksud.
Melihat situasi dahulu, maka untuk tes kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berdasarkan tema tertentu ini harus memaksa peserta didik
untuk mencari sumber bahan, data, rujukan, atau hal -hal lain
yang terkait baik yang dapat diperoleh lewat buku,
majalah/jurnal, kamus, internet, narasumber, atau bahkan
pengamatan lapangan. Hal ini bermaksud mengajarkan tulisan
yang teruji kebenarannya walaupun tulisannya berjenis
nonfiksi.
No. Aspek yang DinilaiTingkat Capaian Kinerja
1 2 3 4 5
1.Kualitas isikarangan
2.Keakuratan dankeluasan isi
3.Organisasipenulisan
4.Kebermaknaankeseluruhan tulisan
5. Ketepatan diksi6. Ketepatan kalimat7. Ejaan dan tata tulis
8.Kelengkapansumber rujukanJumlah skor:
3. Pembelajaran Menulis dalam KTSP
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi
(SK), dan Kompetensi Dasar (KD).
Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup
komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan b ersastra yang meliputi
aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Berikut ini
standar kompetensi dan kompetensi dasar ket erampilan menulis Bahasa
Indonesia kelas VII semester 1 dan 2.
Kelas VII Semester 1 dan 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menulis :Mengungkapkan pikiran danpengalaman dalam buku hariandan surat pribadi.
4.1 Menulis buku harian ataupengalaman pribadi denganmemperhatikan carapengungkapan dan bahasayang baik dan benar.
4.2 Menulis surat pribadi denganmemperhatikan komposisi,isi, dan bahasa.
4.3 Menulis teks pengumumandengan bahasa yang efektif,baik dan benar.
Menulis:Mengekspresikan pikiran,perasaan, dan pengalaman melaluipantun dan dongeng.
8.1 Menulis pantun yang sesuaidengan syarat-syarat pantun.
8.2 Menulis kembali denganbahasa sendiri dongeng yangpernah dibaca atau didengar.
Menulis:Mengungkapkan berbagaiinformasi dalam bentuk narasi danpesan singkat.
12.1 Mengubah teks wawancaramenjadi narasi denagnmemperhatikan carapenulisan kalimat langsungdan tak langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
12.2 Menulis pesan singkat sesuaidengan isi menggunakankalimat efektif dan bahasayang santun.
Menulis:Mengungkapkan keindahan alamdan pengalaman melalui kegiatanmenulis kreatif puisi.
16.1 Menulis kreatif puisiberkenaan dengankeindahan alam.
16.2 Menulis kreatif puisisberkenaan dengan peristiwayang pernah dialami.
4. Pendidikan Berbasis Psikologi Kognitif dan Konstruktiv isme
a. Perkembangan kognitif anak
Untuk mencapai tujuan belajar, perkembangan kognitif siswa
sangat penting. Piaget (dalam Suparno, 2011: 24) mengelompokkan
tahap-tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi emp at
tahap: tahap sensorimotor (0–2 tahun), tahap praoperasi (2–7 tahun),
tahap operasi konkret (8–11 tahun), dan tahap operasi formal (11
tahun ke atas).
Siswa SMP masuk ke dalam tahap operasi formal karena rata -
rata usia pada jenjang SMP adalah 13 tahun. Tahap in i ditandai oleh
cara berpikir anak, dari yang konkret ke yang abstrak. Menurut
Ginsburg dan Opper (Suparno, 2001: 88), anak pada tahap ini sudah
mempunyai tingkat ekuilibrium yang tinggi. Artinya, p ola dan cara
berpikir anak menjadi lebih luwes, lebih maju , lebih efektif, dan
efisien daripada periode sebelumnya. Suparno (2011: 89 – 99)
merangkum ciri-ciri pemikiran remaja menurut Piaget, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1) Pemikiran deduktif hipotesis
Pemikiran deduktif adalah pemikiran yang menarik
kesimpulan yang spesifik dari ses uatu yang umum. Pada tahap ini
anak dapat mengambil keputusan menge nai sesuatu yang tidak
dialami. Ia dapat menarik kesimpulan yang penting dari
kebenaran yang masih berupa kemungkinan (hipotesis). Ia dapat
mengambil keputusan lepas dari kenyataan yang kon kret.
2) Pemikiran induktif saintifik
Pemikiran induktif adalah pengambilan kesimpulan yang
lebih umum berdasarkan kejadian -kejadian yang khusus.
Pemikiran ini sering disebut dengan metode ilmiah. Pada tahap
pemikiran ini, anak sudah mulai dapat merencanak an suatu
eksperimen, membuat eksperimen, dan menyimpulkan suatu
eksperimen dengan baik.
3) Pemikiran abstraksi reflektif
Abstraksi ini adalah abstraksi yang diperlukan untuk
memperoleh pengetahuan matematis -logis, yaitu suatu abstraksi
tidak langsung terhadap objek itu sendiri. Terjadi suatu abstraksi
karena seseorang melalukan tindakan terhadap objek itu.
Pemikiran ini ini disebut abstraksi reflektif karena pemikiran ini
tidak dapat disimpulkan dari pengalaman, misalnya hubungan
harimau dengan bulu, sepert i manusia dengan rambut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Menurut Piaget (Suparno, 2001:104 –110), paling sedikit
ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif
anak. Pertama, perkembangan organik dan kematangan sistem
syaraf, karena berfungsinya suatu struktur organik atau jarin gan
tertentu dalam tubuh anak akan memperngaruhi bagaimana ia
mengembangkan pemikirannya. Kedua, peran latihan dan
pengalaman, karena banyaknya pengalaman anak dan seringnya
anak latihan berpikir akan membantu anak itu untuk
mengembangkan pemikiran atau in telegensinya. Ketiga, interaksi
sosial dan transmisi, karena seorang anak dapat membandingkan
pemikiran dan pengetahuan yang telah dibentuknya dengan
pemikiran dan pengetahuan orang lain, sehingga ia tertantang
untuk semakin mengembangkan pemikiran d an pengetahuannya
sendiri. Yang terakhir dan yang paling penting adalah ekuilibrasi.
Ekulibrasi adalah adanya mekanisme internal, yaitu suatu
pengaturan dalam diri anak ketika berhadapan dengan rangsangan
atau tantangan dari luar.
b. Implikasi Teori Psikologi Ko gnitif dan Konstruktivisme terhadap
Proses Belajar Mengajar
Menurut Piaget (Suparno, 2001:141), pengetahuan itu dibentuk
sendiri oleh siswa dalam berhadapan dengan lingk ungan atau objek
yang sedang dipelajarinya. Piaget (Suparno, 2001:142) membedakan
tiga macam pengetahuan, yaitu pengetahuan fisis, matematis logis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dan sosial. Pengetahuan fisis dikonstruksi mel alui tindakan siswa
terhadap objek fisis secara langsung. Pengetahuan matematis logis
dibentuk dengan tindakan siswa terhadap ob jek secara tidak langsung,
yaitu dengan pemikiran operatif. Pengetahuan sosial dibentuk dengan
pengalaman siswa terhadap orang lain atau lingkungan sosial. Oleh
karena itu, kegiatan belajar harus memungkinkan siswa mengalami
berbagai pengalaman itu dan bertindak terhadap penga laman-
pengalaman tersebut.
Teori pengetahuan Piaget (dalam Suparno, 2001: 143)
menekankan pentingnya kegiatan seorang siswa yang aktif dalam
mengkonstruksi pengetahuan. Siswa dapat menguasai sebuah bahan
dengan cara aktif mengolah, bertanya, dan mencerna bahan secara
kritis. Selain itu, untuk membangun pengetahuan siswa, siswa juga
harus mengerjakan tugas secara pribadi, seperti mengerjakan soal,
membuat kesimpulan, dan merumuskan suatu tujuan dengan kalimat
sendiri. Untuk mewujudkannya, susunan kurikulum, bahan, cara, dan
metode pengajaran yang dipilih harus membawa siswa untuk aktif
dalam proses belajar. Metode pengajaran harus memberikan
kebebasan murid mengungkapkan apa yang diketahui dan yang tidak
diketahui. Suparno (2001:147) mengatakan bahwa kurikulum sendiri
harus lebih fleksibel, bukan merupakan susunan bahan yang mati,
melainkan lebih merupakan garis besar yang dapat dikembangkan
oleh siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
evaluasi yang dilaksanakan harus kreatif, yaitu memungkinkan siswa
berpikir dan mengungkapkan jalan pikirannya. Tekanan belajar pada
siswa yang aktif mengkonstruksi lebih menekankan proses dan bukan
hasil akhir.
Karena belajar yang baik terletak pada keaktifan siswa dalam
membentuk pengetahuan, peran guru di sini adalah lebih sebagai
mentor atau fasilitator. Seorang guru harus menciptakan suasan a agar
siswa lebih mudah mengkonstruksi pengetahuannya. Agar siswa dapat
aktif dalam pembelajaran, guru harus mengetahui kemampuan dan
tahap kognitif siswa, sehingga mampu memilih bahan yang tepat.
Cara mengajar yang berbentuk diskusi, tukar pendapat secar a bebas,
ketidaksetujuan dan konfrontasi gagasan sangat tepat untuk
merangsan pemikiran siswa. Hal itu dikarenakan integrasi dengan
teman juga sangat penting dalam pro ses belajar (Suparno, 2001:145-
146).
5. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter (Fakry Gaffar, 2010:1 via Kesuma dkk,
2011:5) adalah sebuah proses transformasi nilai -nilai sehingga menjadi
satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Menurut konteks kajian P3,
pendidikan karakter dalam setting sekolah sebagai “Pembelaj aran yang
mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh
yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah.”
Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
peserta didik mengenal, peduli dan menginte rnalisasi nilai-nilai sehingga
peserta didik berperilaku sebagai insan kamil (Kementrian Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar 2011). Pendidikan
karakter di sekolah adalah upaya yang terencana untuk memfasilitasi
peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai -nilai karakter
secara terintegrasi dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran,
kegiatan pembinaan kesiswaan, dan pengelolaan sekolah pada semua
bidang urusan.
Menurut T. Ramli (2003), pendidikan karakter memiliki es ensi
dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak.
Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia
yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik.
Pendidikan karakter merupakan upaya -upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang
Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan
yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan , dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat
istiadat.
a. Tujuan pendidikan karakter
Pendidikan karakter memiliki beberapa tujuan. Tujuan
umum Pendidikan karakter di sekolah dalam Panduan Pelaksanaan
Pendidikan Karakter di SMP (Kemendiknas, 2011) dimaksudkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
untuk memfasilitasi peserta didik mengembangkan karakter terutama
yang tercakup dalam butir -butir Standar Kompetensi Lulusan
(Permen Diknas 23/2006) sehingga mereka menjadi insan yang
berkepribadian mulia (cerdas dan kompetitif). Beberapa ahli
berpendapat tujuan pendidikan karakter sebagai berikut. Tujuan
pendidikan karakter dalam setting sekolah (Kesuma, 2011:9) sebagai
berikut:
1) menguatkan dan mengembangkan nilai -nilai kehidupan yang
dianggap penting dan perlu sehingga menjadi
kepribadian/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana
nilai-nilai yang dikembangkan;
2) mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian
dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah;
3) membangun koneksi yang harm oni dengan keluarga dan
masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan
karakter secara bersama.
Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam
pedoman sekolah “Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa (Kemendiknas, 2010) :
1) mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik
sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai -nilai
budaya dan karakter bangsa;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2) mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang
terpuji dan sejalan dengan nilai -nilai universal dan tradisi
budaya bangsa yang religius;
3) menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa;
4) mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia
yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai
lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan
persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan
penuh kekuatan (dignity).
b. Fungsi pendidikan karakter
Disamping memiliki tujuan, pendidikan karakter juga
memiliki fungsi. Fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa
adalah:
1) pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk
menjadi pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang
telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya
dan karakter bangsa;
2) perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk
bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik
yang lebih bermartabat; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3) penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya
bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai -nilai budaya dan
karakter bangsa yang bermartabat.
c. Pendidikan Karakter sebagai Sarana Penanaman Budi Pekerti
Pendidikan terbagi menjadi dua, pendidikan formal dan tidak
formal. Pendidikan formal terjadi di sekolah, sedangkan pendidikan
tidak formal terjadi di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Pendidikan di sekolah merupakan sarana yang paling efektif untuk
mentransfer ilmu dan membentuk watak siswa. Bukan hanya
pengetahuan saja yang seharusnya diajarkan di sekolah, melainkan
sikap dan watak yang baik juga harus ditanamkan. Sama seperti yang
disampaikan oleh Furqon Hidayatullah (2010: 22), pendidikan tidak
hanya cukup berhenti pada memberikan pengetahuan yang paling
mutakhir, namun juga harus mampu membentuk dan membangun
sistem keyakinan dan karakter yang kuat setiap peserta didik (siswa)
sehingga mampu mengembangkan potensi diri dan menemukan
tujuan hidupnya.
Pendidikan karakter penting untuk membentuk kepribadian
penerus bangsa. Pendidikan karakter menurut menurut Dharma
Kesuma, dkk (2011: 5-6), dalam konteks P3 yang didefinisikan
dalam seting sekolah adalah seba gai pembelajaran yang mengarah
pada penguatan pengembangan perilaku anak secara utuh yang
didasarkan oleh suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah. Ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menjelaskan juga bahwa definisi tersebut dapat mengandung makna
(1) pendidikan karakter merupakan p endidikan yang terintegrasi
dengan pembelalajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran, (2)
diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara
utuh karena anak merupakan suatu potensi yang perlu dan wajib
dikembangkan, (3) penguatan dan peril aku didasari oelh nilai yang
dirujuk oleh sekolah.
d. Nilai-nilai pendidikan karakter
Dalam pendidikan karakter terdapat 18 nilai. Nilai -nilai
tersebut adalah:
1) Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain. Indikator :
a) Mengagumi kebesaran Tuhan melalui kemampuan manusia
dalam melakukan sinkronisasi antara aspek fisik dengan
aspek kejiwaan.
b) Mengagumi kebesaran Tuhan karena kemampuan dirinya
untuk hidup sebagai anggota masyarakat.
c) Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan
berbagai alam semesta.
d) Mengagumi kebesaran Tuhan karena adanya agama yang
menjadi sumber keteraturan hidup masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
e) Mengagumi kebesaran Tuhan melalui berbagai pokok
bahasan dalam berbagai mata pelajaran.
2) Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan. Indikator:
a) Tidak menyontek atapun menjadi plagiat dalam
mengerjakan setiap tugas.
b) Mengemukakan pendapat tanpa ragu tentang suatu pokok
diskusi.
c) Mengemukakan rasa senang atau tidak senang terhadap
peajaran.
d) Menyatakan sikap terhadap suatu materi diskusi kelas.
e) Membayar barang yang dibeli di toko sekolah denagn jujur.
f) Mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan di
tempat lain.
3) Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain
yang berbeda dengan dirinya. Indikator :
a) Tidak menggangu teman yang berbeda pendapat.
b) Menghormati teman yang berbeda adat istiadatnya.
c) Bersahabat dengan teman dari kelas lain.
4) Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan. Indikator:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a) Selalu tertib dalam melaksanaka n tugas-tugas kebersihan
sekolah.
b) Tertib dalam berbahasa lisan dan tulis.
c) Patuh dalam menjalankan ketetapan -ketetapan organisasi
peserta didik.
d) Menaati aturan berbicara yang ditentukan dalam sebuah
diskusi kelas.
e) Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya
tulis.
5) Kerja keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh -
sungguh dalam mengatasi berbagai hambat an belajar, tugas, dan
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Indokator:
a) Mengerjakan semua tugas kelas selesai dengan baik pada
waktu yang telah ditetapkan.
b) Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar.
c) Selalu fokus pada pelajaran.
6) Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara
atau hasil baru dari yang telah dimiliki . Indikator:
a) Mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok
bahasan.
b) Bertanya mengenai penerapan suatu hukum/teori/prinsip
dari materi lain ke materi yang sedang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
7) Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas -tugas. Indikator:
a) Melakukan sendiri tugas kelas yang menj adi
tanggungjawabnya.
b) Mencari sendiri di kamus terjemahan kata bahasa asing
untuk bahasa Indonesia atau sebaliknya.
8) Demokratis: cara berpikir, sikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Indikator:
a) Memilih ketua kelompok berdasarkan suara terbanyak.
b) Memberikan suara dalam pemilihan di kelas dan sekolah.
c) Mengemukakan pikiran tentang teman-teman sekelas.
d) Ikut membantu melaksanakan program ketua kelas.
9) Rasa ingin tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untu k
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat, dan didengar. Ind ikator:
a) Bertanya pada guru dan teman tentang materi pelajaran.
b) Bertanya pada sesuatu tentang gejala alam yang baru
terjadi.
c) Bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari
ibu, bapak, teman, radio, atau TV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
10) Semangat kebangsaan: cara berpikir, bertindak, dan
berwawasana yang menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Indikator:
a) Mengemukakan pikiran dan sikap mengenai ancaman dari
negara lain terhadap bangsa dan negara Indonesia.
b) Mengemukakan sikap dan tindakan yang akan dilakukan
mengenai hubungan antara bangsa Indonesia dengan negara
bekas penjajah Indonesia.
11) Cinta tanah air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang
tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa. Indikator:
a) Menyenangi keunggulan geografis dan kesuburan tanah
wilayah Indonesia.
b) Menyenangi keragaman budaya dan seni di Indonesia.
c) Menyenangi keragaman suku bangsa dan bahasa daerah
yang dimiliki Indonesia.
d) Mengagumi keberagaman hasil-hasil pertanian, perikanan,
flora dan fauna Indonesia.
e) Menyenangi dan mengagumi produk, industri, dan
teknologi yang dihasilkan bangsa Indonesia.
12) Menghargai prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong
dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang
lain. Indikator:
a) Mengerjakan tugas dari guru dengan sebaik -baiknya.
b) Berlatih keras untuk berprestasi dalam olahraga dan
kesenian.
c) Hormat kepada sesuatu yang sudah dilakukan guru, kepala
sekolah,dan personali sekolah lain.
d) Menceritakan prestasi yang dicapai orang tua.
e) Menghargai hasil kerja pemimpin di masyarakat sekitarnya.
f) Menghargai tradisi dan hasil karya masyarakat di
sekitarnya.
13) Bersahabat/komunikatif: t indakan yang memperlihatkan rasa
senang berbicara, bergaul,dan bekerja sama dengan orang lain.
Indikator:
a) Bekerjasama dalam kelompok kelas.
b) Berbicara dengan teman sekelas.
c) Bergaul dengan teman sekelas ketika istirahat.
d) Bergaul dengan teman lain kelas.
e) Berbicara dengan guru, kepla sekolah, dan personalia
sekolah lainnya.
14) Cinta damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain mersa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
Indikator:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a) Melindungi teman dari ancaman fisik.
b) Berupaya mempererat pertemanan.
c) Ikut berpartisipasi dalam sistem keamanan sekolah.
15) Gemar membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk
membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya. Indikator:
a) Membaca buku atau tulisan keilmuan, sastra, seni, budaya,
teknologi, dan humaiora.
b) Membaca koran majalah dinding.
16) Peduli sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin member i
bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Indikator:
a) Ikut dalam berbagai kegiatan sosial.
b) Meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa atau
tidak punya.
17) Peduli lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnnya dengan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi. Indikator: Mengikuti berbagai kegiatan
berkenaan dengan kebersihan, keindahan, dan pemeliharaan
lingkungan.
18) Tanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial, budaya), negara dan Tuhan Yang maha Esa. Indikator:
a) Mengerjakan tugas dari guru dengan sebai k-baiknya.
b) Berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukan.
e. Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam pembelajaran Menulis
Bahasa dan Sastra Indonesia
Pada bagian sebelumnya sudah disampaikan latar belakang
dari penelitian ini. Latar belakang tersebut menjadi dasar
tersusunnya rumusan masalah penelitian. Untuk menjawab rumusan
masalah yang ada, penulis akan mengintegrasikan pendidikan
karakter ke dalam pembela jaran menulis Bahasa dan Sastra
Indonesia.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan
dalam penelitian ini sesuai dalam KTSP. Semua materi pembelajaran
akan disatukan dengan nilai -nilai karakter. Yang dimaksud dengan
menyatukan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah dalam setiap kompetensi dasar akan disisipkan
nilai-nilai karakter yang diharapkan bisa diserap siswa saat belajar
Bahasa Indonesia. Jadi siswa tidak hanya belajar mengenai materi
pembelajaran saja. Akan tetapi siswa juga belajar tentang nilai -nilai
karakter yang akan mempengaruhi akhlaknya untuk selalu bertindak
secara positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan hasil kajian pustaka di atas, kemudian disusun kerangka
berpikir sebagai berikut.
1. Pengembangan materi pembelajaran menulis diintegrasikan dengan
pendidikan karakter.
2. Pengembangan pendidikan karakter bertolak pada butir -butir
pendidikan karakter yang sudah dijabarkan oleh Depdiknas.
3. Berdasarkan butir-butir pendidikan karakter kemudian dipakai sebagai
dasar untuk menyusun indikator seluruh kompetensi dasar.
4. Atas dasar jabaran indikator berdasarkan kompetensi dasar, kemudian
dikembangkan materi pembelajaran pembelajaran menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Berdasarkan uraian di atas, dapat disusun sebuah bagan kerangka
berpikir sebagai berikut:
Bagan 1
PengembanganMateri
PembelajaranMenulis
PendidikanKarakter
Butir-butirPendidikanKarakter
Indikator SeluruhKompetensi
Dasar
MateriPembelajaranMenulis yangterintegrasi
dengan pendidikankarakter
KompetensiDasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai metodologi penelitian.
Metodolologi penelitian terdiri atas jenis penelitian, subjek penelitian dan sumber
data, data, teknik pengumpulan data, instrumen, teknik analisis data, prosedur
pengembangan, dan keluaran (output).
1.1 Jenis penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan pembelajaran .
Penelitian ini mengembangkan model pembelajaran pendidikan karakter
terintegrasi dalam pembelajaran menulis B ahasa Indonesia siswa kelas VII
semester 1 dan 2.
1.2 Subjek penelitian dan sumber data
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah standar kompetensi dan
kompetensi dasar keterampilan menulis kelas VII semester 1 dan 2. Sumber
data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
1.3 Data
Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kuantitatif berupa informasi yang diperoleh dari penyebaran kuesioner
yang kemudian akan dijelaska n secara kualitatif. Data kualitatif berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
informasi mengenai tanggapan , saran, dan kritik berdasarkan penilaian pak ar
dan praktisi pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas VII
mau pun siswa.
1.4 Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara dan kuisioner. Wawancara merupakan cara menghimpun bahan -
bahan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab secara lisan,
berhadapan muka, dan dengan tujuan yang telah ditentukan. Wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara ter pimpin, yaitu
wawancara yang terstruktur dan tersusun secara sistematis (Sudijono,
2011:82). Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia serta beberapa siswa SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
Wawancara kepada guru dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
guru mengaitkan materi pelajaran dengan penanaman nilai -nilai karakter
kepada siswa serta cara guru mengajar di kelas. Sedangkan wawancara
kepada siswa dilakukan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan sikap
siswa terhadap pendidikan karakter yang tahun ini mulai diberlakukan dan
komentar siswa terhadap cara mengajar guru.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden. Kuesioner yang dibagikan kepada
siswa sebanyak dua buah kuesioner, kuesioner untuk mengetahui kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
awal siswa, tanggapan siswa mengenai pernyataan -pernyataan yang
mengandung nilai-nilai karakter, dan kuisioner penilaian produk yang
dihasilkan oleh peneliti.
1.5 Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian
ini berupa angket dan daftar pertanyaan wawancara. Berikut ini akan
dijelaskan tentang instrumen yang digunakan dalam penelitian.
A. Angket (Kuesioner)
Dalam penelitian ini, penggunaan angke t dilakukan sebanyak dua
kali. Angket pertama digunakan untuk mendapatkan analisis kebutuhan
mengenai persepsi siswa terhadap kedelapanbelas nilai karakter. Angket
tersebut berisi 30 butir pernyataan yang disertai dengan empat pilihan
jawaban A, B, C, D yang harus dipilih salah satu oleh siswa.
Angket kedua digunakan peneliti untuk penilaian produk
pengembangan agar mendapat masukan dari siswa. Angket penilaian
produk pengembangan ini berisi 25 butir pernyataan tentang keadaan
produk yang dihasilkan disertai dengan empat pilihan jawaban SB (sangat
baik), B (baik), K (kurang), dan SK (sangat kurang).
B. Wawancara
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada dua
narasumber, yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan siswa-siswi
SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Instrumen wawancara dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
berupa daftar pertanyaan yang disusun oleh peneliti sebelum melakukan
wawancara kepada narasumber. Butir-butir pertanyaan yang disampaikan
kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah seputar pemahaman
tentang pendidikan karakter sampai dengan cara mengajar siswa di kelas.
Pertanyaan yang paling utama adalah tentang pengintegrasian pendidikan
karakter dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Butir-butir pertanyaan yang disampaikan kepada siswa adalah
tentang pengetahuan awal mengenai pendidikan karakter, pendapat
pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran dan komentar
siswa mengenai cara mengajar guru mata pelajaran Bahasa Indonesia .
Dalam butir-butir pertanyaan wawancara kepada siswa juga terdapat
pertanyaan tentang pembelajaran ket erampilan menulis.
1.6 Teknik analisis data
Data yang sudah terkumpul kemudia n dianalisis dengan proses (1)
inventarisasi data terhadap selur uh data yang sudah dikumpulkan, (2)
klasifikasi data berdasarkan kriteria tertentu, (3) identifikasi data
(berdasarkan ciri khas yang ditemukan dalam data), (4) refleksi
(memaknai seluruh data yang sudah dianalisis u ntuk menentukan tindak
lanjut), dan (5) pemaknaan hasil analisis data (untuk memberi arti apakah
hasil analisis data akan berguna untuk dikembangkan lebih lanjut ataukah
masih harus direvisi untuk menyempurnakan program).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Data yang diperoleh adalah berupa d ata kuantitatif dan kualitatif.
Peneliti menganalisis data siswa SMP BOPKRI 1 Yogyakarta, kelas VII
semester 1 dan 2, dengan cara mempresentase hasil jawaban siswa.
1.7 Prosedur pengembangan
Atas dasar hasil analisis data, kemudian disusun prosedur
pengembangan. Rancangan prosedur pengembangan materi pembelajaran
pada dasarnya menggunakan model pengembangan Borg & Gall (2003: 775),
model pengembangan desain pembelajaran Dick, Carey & Carey (20 05: 1),
dan pengembangan produk model Luther, 1994 (Ariesto hadi Sutopo). Ketiga
model pengembangan tersebut diadaptasi sehingga menghasilkan sebuah
model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan sebagai landasan
dalam penelitian. Secara garis bes ar model pengembangan ini dapat dilihat
pada Gambar 1 berikut ini :
PenelitianPengembangan
Materi Pembelajaran
Hasil Analisis Data
Pengembangan Produk
Validasi Ahli
Revisi
Uji Coba Produk
Revisi Akhir
Produk(Buku Ajar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Setiap langkah model pengembangan materi pembelajaran dijabarkan
sebagai berikut:
1. Analisis persepsi siswa
a) Analisis persepsi siswa yang dimaksud adalah analisis terhadap
sikap dan tanggapan siswa mengenai nilai -nilai karakter.
b) Analisis persepsi siswa terhadap nilai -nilai luhur yang mampu
membentuk nilai-nilai karakter yang terdapat dalam pendidikan
karakter.
2. Karena buku ajar akan digunakan oleh guru bersama siswa untuk
pembelajaran, juga perlu dilakukan wawancara dengan guru
terutama yang berkaitan dengan topik yang menurut pandangan
guru layak diajarkan kepada siswa.
3. Pengembangan produk
Pengembangan produk disusun atas dasar SK dan KD KTSP 2006
pada jenjang pendidikan SMP dengan langkah sebagai berikut.
a) SK dan KD setiap semester disebarkan menjadi bab -bab dalam
buku ajar. Setiap bab buku terdiri atas satu KD disertai
beberapa indikator dari KD tersebut.
b) Untuk mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan KD,
penyajiannya disusun dengan urutan sebagai berikut:
1) Indikator diangkat menjadi sub bab buku dengan
penyesuaian rumusan.
2) Uraian materi setiap indikator .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3) Latihan atau tugas siswa.
4) Refleksi.
5) Evaluasi, dapat berbentuk tes, non tes (unjuk kerja,
proyek,dsb).
4. Hasil pengembangan produk kemudian divalida si melalui guru dan
pakar lain yang memiliki keahlian dalam penelitian
pengembangan.
5. Atas dasar masukan dari guru dan ahli, kemudian dilakukan revisi
produk.
6. Produk yang sudah direvisi, kemudian diuji coba kepada siswa
untuk memperoleh masukan, terut ama tingkat kesukaran materi,
kekomunikatifan bahasa, kemenarikan penyajian, kemenarikan
ilustrasi, dsb.
7. Atas dasar masukan dari siswa, produk direvisi.
8. Hasil revisi kemudian dicetak sebagai produk akhir penelitian.
1.8 Keluaran (output)
Penelitian ini akan menghasilkan buku pelajaran untuk kelas VII semester
1 dan 2 keterampilan menulis. Buku ajar ini dapat digunakan sebagai
suplemen pembelajaran di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
HASIL ANALISIS DATA
Dalam bab IV disajikan paparan h asil penelitian dan pembahasan hasil
penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan penelitian, analisis data penelitian,
dan pembahasan. Selain itu, Bab IV juga merupakan pemaparan model
pembelajaran pendidikan karakter yang terintegrasi dengan pembelajar an Bahasa
Indonesia. Bagian ini berisi dasar desain pembelajaran, pengembangan materi
pembelajaran bahasa Indonesi, deskripsi hasil pengembangan materi, dan hasil uji
coba produk.
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian pengembangan ini dilakukan di SMP BOPKRI 1
Yogyakarta yang beralamat di Jalan Mas Suharto 48 Yogyakarta .
Pengumpulan data yang pertama dilakukan melalui kuisioner. Kuisioner yang
dibagikan bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pendi dikan
karakter. Hasil analisis persepsi sisiwa terhadap pendidikan karakter ini akan
dijadikan dasar untuk mengumpulkan bahan dan materi yang akan
dikembangkan pada produk penelitian (modul). Pengumpulan data ini
dilaksanakan pada tanggal 10 April 2012. Subjek penelitian pengembangan
ini adalah siswa kelas VII A dan VII C SMP BOPKRI 1 Yogyakarta denga n
jumlah keseluruhan 49 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Pengumpulan data yang kedua dilakukan melalui wawancara dengan
guru. Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana guru
mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
kelas VII. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2012 di ruang
Bimbingan dan Konseling SMP BOPKRI 1 Yogyakarta. Narasumber dari
wawancara ini adalah Sugiyati, S. Pd.. Beliau adalah guru pengampu mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
Pengumpulan data ketiga dilakukan melalui wawancara dengan siswa.
Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
pendidikan karakter dan bagaimana pendidikan karakter diterapkan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 15
Mei 2012 di ruang bimbingan dan konseling SMP Bopkri 1 Yogyakarta. Pada
pengumpulan data kali ini, peneliti mewawancari enam siswa dari kelas VII
sebagai sampel.
B. Persepsi Siswa terhadap Pendidikan Karakter dan Pemaknaannya
1. Persepsi terhadap Nilai religius
Kemendiknas (2010) memaparkan deskripsi nilai religius adalah
sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun denagn pemeluk agama lain. Siswa dianggap sudah menanamka n
nilai religiusitas dalam dirinya ketika si swa mampu bersikap seperti yang
ada dalam deskripsi di atas. Selain itu, salah satu wujud nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
melaksanakan ajaran agama adalah mengagumi kekuasaan Tuhan yang
telah menciptakan alam semesta. Di bawah ini akan di paparkan persepsi
siswa terhadap nilai religius dan pemaknaanya.
Tabel 4.1aPersepsi Siswa terhadap Nilai religius
Nilai religius sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.1a melalui pernyataan
“Ketika melihat orang sukses dan memiliki kekuas aan kemudian memberi
berbagai bantuan untuk membangun tempat ibadah atau membangun jalan
dengan meminta agar dibuatkan prasasti untuk tanda tangan sebagai
donatur adalah sifat ... “ yang dipilih oleh 48, 97% siswa yang menyatakan
bahwa sombong karena suka menonjolkan diri.
No. PernyataanJawaban
A B C D1. Ketika melihat
orang sukses danmemilikikekuasaankemudian memberiberbagai bantuanuntuk membanguntempat ibadah ataumembangun jalandengan memintaagar dibuatkanprasasti untuktanda tangansebagai donaturadalah sifat ...
28(57,14%)
8(16,32%)
8(16,32%)
5(10,20%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 4.1bPersepsi Siswa terhadap Nilai religius
Nilai religius yang dimiliki siswa juga terlihat pada tabel 4.1b
melalui pernyataan “Tuhan adalah pencipta alam se mesta beserta segala
isinya dengan maksud untuk memberi sumber penghidupan kepada
seluruh umat manusia. Oleh karena itu … “ yang dipilih oleh 48, 97%
siswa yang menyatakan bahwa pemanfaatan al am beserta isinya
diperbolehkan sebanyak-banyaknya asal diimbangi dengan konservasi dan
rehabilitasi agar alam tidak rusak.
2. Persepsi terhadap Nilai kejujuran
Kemendiknas (2010) memaparkan deskripsi nilai kejujuran adalah
perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Siswa dianggap sudah menanamkan nilai kejujuran dalam dirinya ketika
siswa mampu bersikap seperti yang ada dalam deskripsi di atas. Di bawah
No. PernyataanJawaban
A B C D2. Tuhan adalah
pencipta alamsemesta besertasegala isinyadengan maksuduntuk memberisumberpenghidupankepada seluruhumat manusia.Oleh karena itu …
1(2,04%)
1(2,04%)
24(48,97%)
23(46,93%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
ini akan dipaparkan persepsi siswa terhadap nilai religius dan
pemaknaanya.
Tabel 4.2aPersepsi Siswa terhadap Nilai Kejujuran
Nilai kejujuran sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.2a melalui pernyataan
“Ketika ada anak mencuri mangga di kebun tetangga kemudian ditangkap
pemilik kebun, anak tersebut tidak boleh dikatakan sebagai pencuri karena
perbuatan mereka adalah gejala umum pada anak -anak. Menurut pendapat
saya ... “ yang dipilih oleh 53, 06 % siswa yang menyatakan bahwa betapa
pun kecilnya nilai barang yang dicuri, mengambil barang bukan miliknya
tetap saja perbuatan mencuri. Oleh karena itu, anak tetap harus dikenai
sanksi, meskipun bukan dipenjara.
No. PernyataanJawaban
A B C D3. Ketika ada anak
mencuri mangga dikebun tetanggakemudianditangkap pemilikkebun, anaktersebut tidak bolehdikatakan sebagaipencuri karenaperbuatan merekaadalah gejalaumum pada anak-anak. Menurutpendapat saya ...
15(30,61%)
26(53,06%)
3(6,12%)
5(10,20%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.2bPersepsi Siswa terhadap Nilai Kejujuran
Nilai kejujuran yang dimiliki siswa juga terlihat pada tabel 4.2b
melalui pernyataan “Dalam cerita lama, ada seorang lelaki perkasa yang
ingin mengusir penjajah dari Nusantara. Dalam perjuangannya, dia
merampok dan mencuri di rumah orang kaya tetapi hasil rampokan atau
hasil mencurinya tidak digunakan untuk kepentingan sendiri tetapi
dibagikan kepada orang-orang miskin untuk mencari simpati atas
perjuangannya. Persepsi Anda terhadap tokoh tersebut adal ah .... “ yang
dipilih oleh 63,26% siswa yang menyatakan bahwa Dia tetap sebagai
No. PernyataanJawaban
A B C D4. Dalam cerita lama,
ada seorang lelakiperkasa yang inginmengusir penjajahdari Nusantara.Dalamperjuangannya, diamerampok danmencuri di rumahorang kaya tetapihasil rampokanatau hasilmencurinya tidakdigunakan untukkepentingan sendiritetapi dibagikankepada orang-orang miskin untukmencari simpatiatas perjuangannya.Persepsi Andaterhadap tokohtersebut adalah ....
6(12,24%)
31(63,26%)
7(14,28%)
5(10,20%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
penjahat. Perjuangan hanya dipakai sebagai dalih untuk mengha lalkan
perbuatan jahatnya.
Tabel 4.2cPersepsi Siswa terhadap Nilai Kejujuran
Nilai kejujuran yang sudah dimiliki siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta juga terlihat pada tabel 4.2c melalui pernyataan “Ketika Anda
menemukan barang di jalan (misalnya tas berisi uang jutaan rupiah,
STNK, HP), pada saat itu tidak seorangpun mengetahui barang yang Anda
temukan. Yang Anda lakukan a dalah...” yang dipilih oleh 51, 02 % siswa
yang menyatakan bahwa “Anda serahkan barang tersebut kepada pihak
kepolisian agar dicari siapa pemiliknya.
3. Nilai toleransi
Kemendiknas (2010) memaparkan bahwa toleransi adalah sikap
dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat,
sikap, dan tindakan orang lain yang ber beda dengan dirinya. Siswa
dianggap sudah menanamkan nilai toleransi dalam dirinya ketika siswa
No. PernyataanJawaban
A B C D5. Ketika Anda
menemukan barang dijalan (misalnya tasberisi uang jutaanrupiah, STNK, HP),pada saat itu tidakseorangpunmengetahui barangyang Anda temukan.Yang Anda lakukanadalah...
25(51,02%)
2(4,08%)
0 22(44,89%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
mampu bersikap seperti yang ada dalam deskripsi di atas. Di bawah ini
akan dipaparkan persepsi siswa terhadap nilai religius dan pemaknaanya.
Tabel 4.3aPersepsi Siswa terhadap Nilai Toleransi
Nilai toleransi sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4tabel 4.3a melalui pernyataan
“Ketika berdiskusi, teman Anda berbeda pendapat dengan Anda, padahal
pendapat teman Andalah yang benar. Dengan keadaan seperti itu, sikap
Anda dalam berdiskusi adalah ...“ yang dipilih oleh 79, 59% siswa yang
menyatakan bahwa secara jujur mengakui bahwa pen dapat teman Andalah
yang benar.
No. PernyataanJawaban
A B C D6. Ketika berdiskusi,
teman Anda berbedapendapat denganAnda, padahalpendapat temanAndalah yang benar.Dengan keadaanseperti itu, sikapAnda dalamberdiskusi adalah ...
3(6,12%)
39(79,59%)
6(12,24%)
1(2,04%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.3bPersepsi Siswa terhadap Nilai Toleransi
Nilai toleransi yang dimiliki siswa juga terlihat pada Tabel 4.3b
melalui pernyataan “Anda tinggal bersama orang lain yang berbeda
agama. Ketika Anda sedang berdiskusi dengan mereka, ternyata pada saat
itu menunjukkan waktu untuk beribadah. Sikap Anda adalah ...“ yang
dipilih oleh 79, 59% siswa yang menyatakan bahwa mengingatkan kepada
teman Anda agar beribadah terlebih dahulu.
4. Nilai kedisiplinan
Kemendiknas (2010) memaparkan nilai kedisipinan adalah
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada be rbagai
ketentuan dan peraturan. Siswa dianggap sudah menanamkan nilai
kedisiplinan dalam dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti yang ada
dalam deskripsi di atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi siswa
terhadap nilai religius dan pemaknaanya.
No. PernyataanJawaban
A B C D7. Anda tinggal bersama
orang lain yangberbeda agama. KetikaAnda sedang berdiskusidengan mereka,ternyata pada saat itumenunjukkan waktuuntuk beribadah. SikapAnda adalah ...
3(6,12%)
39(79,59%)
0 7(14,28%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.4Persepsi Siswa terhadap Nilai Kedisiplinan
Nilai disiplin sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.4 melalui pernyataan
“Ketika Anda sedang berdiskusi, Anda mengetahui bahwa jalannya
diskusi mulai menyimpang dari topik. Agar diskusi kembali pada topik
yang dibicarakan, sikap Anda adalah …“ yang dipilih oleh 79, 59% siswa
yang menyatakan bahwa akan menunggu sampai orang lain selesai
berbicara kemudian menyela untuk minta waktu agar diskusi kembali pada
topik yang dibicarakan.
5. Nilai kerja keras
Kemendiknas (2010) memaparkan nilai kerja keras adalah perilaku
yang menunjukkan upaya sungguh -sungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar, tugas, dan menyelesaaikan tugas dengan sebaik -
baiknya. Siswa dianggap sudah menanamka n nilai kerja keras dalam
dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti yang ada dalam deskripsi di
No. PernyataanJawaban
A B C D8. Ketika Anda sedang
berdiskusi, Andamengetahui bahwajalannya diskusimulai menyimpangdari topik. Agardiskusi kembali padatopik yangdibicarakan, sikapAnda adalah …
5(10,20%)
39(79,59%)
4(8,16%)
1(2,04%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi siswa terhadap nilai religius
dan pemaknaanya.
Tabel 4.5aPersepsi Siswa terhadap Nilai Kerja Keras
Nilai kerja keras sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.5a melalui pernyataan
“Setiap hari Anda selalu mendapat PR dari Bapak atau lbu guru. Pada
suatu saat, ada PR yang belum selesai Anda kerjakan padahal Anda
merasa sudah sangat lelah tetapi besuk pagi harus dikumpulkan.
Menghadapi keadaan seperti itu sikap Anda adalah ...“ yang dipilih oleh
71, 42% siswa yang menyatakan bahwa Saya akan tetap ker jakan tugas
sampai selesai dan benar meskipun dengan berbagai resiko.
No. PernyataanJawaban
A B C D9. Setiap hari Anda selalu
mendapat PR dari Bapakatau lbu guru. Pada suatusaat, ada PR yang belumselesai Anda kerjakanpadahal Anda merasasudah sangat lelah tetapibesuk pagi harusdikumpulkan.Menghadapi keadaanseperti itu sikap Andaadalah ...
11(22,44%)
35(71,42%)
0 3(6,12%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4.5bPersepsi Siswa terhadap Nilai Kerja Keras
Hal tersebut juga terlihat pada tabel 4,5b melalui pernyataan
“Untuk mencapai cita-cita saya sudah bertekad seperti dalam peribahasa
"sekali layar terkembang pantang surut sebelum sampai pangai anjungan".
Hal ini berarti .... “ yang dipilih oleh 77, 55% siswa yang menyatakan
bahwa Seberat apapun tugas atau pekerjaan yang saya terima, pasti akan
saya selesaikan tepat waktu.
6. Nilai kreatif
Kemendiknas (2010) memaparkan nilai kreatif adalah berpikir dan
melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru dari yang telah
dimiliki. Siswa dianggap sudah menanamka n nilai kreatif dalam dirinya
ketika siswa mampu bersikap seperti yang ada dalam deskripsi di atas. Di
bawah ini akan dipaparkan persepsi siswa terhadap nilai religius dan
pemaknaanya.
No. PernyataanJawaban
A B C D10 Untuk mencapai
cita-cita saya sudahbertekad sepertidalam peribahasa"sekali layarterkembangpantang surutsebelum sampaipangai anjungan".Hal ini berarti ....
38(77,55%)
2(4,08%)
3(6,12%)
6(12,24%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.6Persepsi Siswa terhadap Nilai Kreatif
Nilai kreatif sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.6 melalui pernyataan “Saya
akan mulai belajar menulis. Agar tulisan yang saya buat tidak mengulang
pendapat orang lain, usaha yang saya lakukan adalah, kecuali. ..“ yang
dipilih oleh 48, 97% siswa yang menyatakan bahwa Meniru gaya penulis
lain yang sudah terkenal.
7. Nilai mandiri
Kememdiknas (2010) memaparkan mandi ri adalah sikap dan
perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas. Siswa dianggap sudah menanamka n nilai
mandiri dalam dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti yang ada
dalam deskripsi di atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi siswa
terhadap nilai religius dan pemaknaanya.
No. PernyataanJawaban
A B C D11. Saya akan mulai
belajar menulis.Agar tulisan yangsaya buat tidakmengulang pendapatorang lain, usahayang saya lakukanadalah, kecuali...
5(10,20%)
2(4,08%
)
10(20,40%)
32(48,97%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 4.7aPersepsi Siswa terhadap Nilai Mandiri
Nilai mandiri sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tebel 4.7a melalui pernyataan
“Ketika ada tugas atau tanggung jawab, bekerja kelompok dengan teman
ternyata lebih mudah penyelesaiannya. Namun, bukan berarti bahwa saya
bergantung pada orang lain.“ yang dipilih oleh 75, 51% siswa yang
menyatakan bahwa dalam kerja kelompok, masing -masing tetap memiliki
tugas dan tanggung jawab sendiri -sendiri atas penyelesaian tugas dan
tanggung jawabnya.
Tabel 4.7bPersepsi Siswa terhadap Nilai Mandiri
No. PernyataanJawaban
A B C D12. Ketika ada tugas
atau tanggungjawab, bekerjakelompok denganteman ternyatalebih mudahpenyelesaiannya.Namun, bukanberarti bahwa sayabergantung padaorang lain.
7(14,28%)
13(26,53%)
2(4,08%)
27(75,51%)
No. PernyataanJawaban
A B C D13. Ketika saya
menemukan kataatau istilah sukar,agar tidak kelirumemberi makna,usaha yang sayalakukan adalah ...
19(38,77%)
7(14,28%)
19(38,77%)
4(8,16%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Hal tersebut juga terlihat pada tabel 4.7b melalui pernyataan
“Ketika saya menemukan kata atau istilah sukar, agar tidak keliru
memberi makna, usaha yang saya lakukan adalah ... “ yang dipilih oleh 38,
77% siswa yang menyatakan bahwa membuka kamus dan mencari arti
kata atau istilah yang tepat.
8. Nilai demokratis
Kemendiknas (2010) memaparkan demokratis merupakan cara
berpikir, sikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain. Siswa dianggap sudah menanamkan nilai
demokratis dalam dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti yang ada
dalam deskripsi di atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi siswa
terhadap nilai religius dan pemaknaanya.
Tabel 4.8Persepsi Siswa terhadap Nilai Demokratis
Nilai demokratis sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKR 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel melalui pernyataan “Ketika
dilaksanakan pemilihan ketua kelas, agar program kerja kelas dapat
No. PernyataanJawaban
A B C D14. Ketika dilaksanakan
pemilihan ketuakelas, agar programkerja kelas dapatberjalan lancar, sayalebih senang jikapemilihan ketuakelas dilakukandengan cara ....
38(77,55%)
3(6,12%)
6(12,24%)
2(4,08%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
berjalan lancar, saya lebih senang jika pemilihan ketua kelas dilakukan
dengan cara... “ yang dipilih oleh 77,55% siswa yang menyatakan bahwa
pemilihan berdasarkan suara te rbanyak.
9. Nilai rasa ingin tahu
Kemendiknas (2010) memaparkan rasa ingin tahu adalah Sikap dan
tindakan yang selalu berupaya unutk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
Tabel 4.9Persepsi Siswa terhadap Nilai Rasa Ingin Tahu
Nilai rasa ingin tahu belum dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.9 melalui pernyataan “Pada
saat membaca buku dan saya tidak paham yang dimaksud oleh penulisnya,
usaha yang saya lakukan adalah, kecuali...“ yang di pilih oleh 57, 14%
siswa yang menyatakan bahwa menebak sendiri maksud penulis.
10. Nilai Semangat kebangsaan
Kemendiknas (2010) memaparkan semangat kebangsaan adalah
cara berpikir, bertindak, dan berwawasana yang menemp atkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
No. PernyataanJawaban
A B C D15. Pada saat membaca
buku dan sayatidak paham yangdimaksud olehpenulisnya, usahayang saya lakukanadalah, kecuali...
11(22,44%)
6(12,24%)
5(10,20%)
28(57,14%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Siswa dianggap sudah menanamkan nilai kebangsaan dalam dirinya ketika
siswa mampu bersikap seperti yang ada dalam deskripsi di atas. Di bawah
ini akan dipaparkan persepsi siswa terhadap nilai religius dan
pemaknaanya.
Tabel 4.10aPersepsi Siswa terhadap Nilai Semangat Kebangsaan
Nilai semangat kebangsaan sudah dimiliki oleh siswa SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada TABEL 4.10A melalui
pernyataan “Ketika bangsa lain berusaha melecehkan bangsa lndonesia,
sikap yang saya lakukan adalah …“ yang d ipilih oleh 73, 46% siswa yang
menyatakan bahwa membuktikan melalui karya nyata bahwa bangsa saya
tidak serendah yang dikatakan oleh bangsa lain.
No. PernyataanJawaban
A B C D16. Ketika bangsa lain
berusahamelecehkan bangsalndonesia, sikapyang saya lakukanadalah …
6(12,24%)
3(6,12%)
36(73,46%)
4(8,16%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 4.10bPersepsi Siswa terhadap Nilai Semangat Kebangsaan
Hal tersebut juga terlihat pada tabel 4.10b melalui pernyataan
“Membalas ejekan bangsa lain dengan cara membakar simbol bangsa lain
adalah sikap yang tidak beradab dan tidak akan mengubah apa -apa.
Pernyataan seperti itu adalah, kecuali ...“ yang dipilih ol eh 44, 89% siswa
yang menyatakan bahwa Wajar saja sebagai luapan emosi.
11. Nilai cinta tanah air
Kemendiknas (2010) memaparkan cinta tanah air adalah cara
berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Siswa dianggap sudah menanamkan
nilai cinta tanah air dalam dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti
yang ada dalam deskripsi di atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi
siswa terhadap nilai religius dan pemaknaanya.
No. PernyataanJawaban
A B C D17. Membalas ejekan
bangsa lain dengancara membakarsimbol bangsa lainadalah sikap yangtidak beradab dantidak akanmengubah apa-apa.Pernyataan sepertiitu adalah, kecuali...
9(18,36%)
14(28,57%)
4(8,16%)
22(44,89%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.11aPersepsi Siswa terhadap Nilai Cinta Tanah Air
Nilai cinta tanah air sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.11a melalui pernyataan
“Kekaguman seseorang terhadap keindahan Pulau Dewata dan selalu ingin
mengunjungi adalah salah satu bukti perwujudan rasa cinta terhadap tanah
air. Pernyataan tersebut adalah ... “ yang dipilih oleh 59, 18% siswa yang
menyatakan bahwa benar karena salah satu wujud cinta tanah air adalah
menyenangi keragaman budaya suatu bangsa.
Tabel 4.11bPersepsi Siswa terhadap Nilai Cinta Tanah Air
No. PernyataanJawaban
A B C D18. Kekaguman seseorang
terhadap keindahanPulau Dewata danselalu inginmengunjungi adalahsalah satu buktiperwujudan rasa cintaterhadap tanah air.Pernyataan tersebutadalah ...
9(18,36%)
11(22,44%)
29(59,18%)
0
No. PernyataanJawaban
A B C D19. Suka menyusuri
gua-gua alami diberbagai wilayah diIndonesia dankemudian kagumatas adanyastalaktit danstalakmit di dalamgua adalah wujud
4(8,16%)
4(8,16%)
12(24,48
%)
29(59,18%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hal tersebut juga terlihat pada tabel 4.11b melalui pernyataan
“Suka menyusuri gua-gua alami di berbagai wilayah di Indonesia dan
kemudian kagum atas adanya stalaktit dan stalakmit di dalam gua adalah
wujud cinta tanah air. Pernyataan tersebut adalah, kecuali ....“ yang dipilih
oleh 59, 18% siswa yang menyatakan bahwa kalau hanya berhenti pada
kagum tidak akan mengubah apa -apa.
Tabel 4.11cPersepsi Siswa terhadap Nilai Cinta Tanah Air
Hal yang juga mendukung pernyataan tersebut adalah tabel 4.11c
melalui pernyataan “Kesukaan untuk menggunakan produk dalam negeri
adalah perwujudan konkret rasa cinta tanah air. Pernyataan tersebut sejalan
dengan ..,” yang dipilih sebanyak 40,81 % siswa yang menyatakan bahwa
menyenangi keragaman budaya dan seni Indonesia.
cinta tanah air.Pernyataan tersebutadalah, kecuali ....
No. PernyataanJawaban
A B C D20. Kesukaan untuk
menggunakanproduk dalamnegeri adalahperwujudankonkret rasa cintatanah air.Pernyataan tersebutsejalan dengan ...
20(40,81%)
19(38,77%)
4(8,16%)
6(12,24%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
12. Nilai menghargai prestasi
Kemendiknas (2010) memaparkan menghargai prestasi adalah
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan
orang lain. Siswa dianggap sudah menanamkan nilai religiusitas dalam
dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti yang ada dalam deskripsi di
atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi siswa terhadap nilai religius
dan pemaknaanya.
Tabel 4.12aPersepsi Siswa terhadap Nilai Menghargai Prestasi
No. PernyataanJawaban
A B C D21. "Saya bangga
sebagai anakseorang petani.Ayahku petanitekun dan kreatif.Ketika orang laintergila-gilamenanamsingkong, Ayahkujustru menanamcengkih. Ternyata,70 tahun kemudianhasil panen cengkihmencukupi untukmembiayaipendidikan kakakdan adik-adikkusampai PerguruanTinggi".Pernyataan tersebutadalah ....
1(2,04%)
24(48,97%)
2(4,08%)
22(44,89%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Nilai menghargai prestasi sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI
1 Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.12a melalui pernyataan
“"Saya bangga sebagai anak seorang petani. Ayahku petani tekun dan
kreatif. Ketika orang lain tergila -gila menanam singkong, Ayahku justru
menanam cengkih. Ternyata, 70 tahun kemudian hasil panen cengkih
mencukupi untuk membiayai pendidikan kakak dan adik -adikku sampai
Perguruan Tinggi". Pernyataan tersebut adalah ....“ yang dipilih oleh 48,
97% siswa yang menyatakan bahwa sikap positif yang menghargai
prestasi yang dicapai oleh orang tuanya.
Tabel 4.12bPersepsi Siswa terhadap Nilai Menghargai Prestasi
No. PernyataanJawaban
A B C D22. Ketika aku duduk di
bangku SMP, aku inginsekali memiliki jamtangan. Keinginan ituaku sampaikan kepadaayah. Tetapi ayah justrumengatakan, "Kalaukamu pengin jam tangan,buat saja pembibitancengkih, tahun depankamu pasti bisa membelijam tangan". Setahunkemudian setelah hasilpembibitan cengkihkuberhasil, tiba-tiba ayohmengajakku ke kotauntuk membeli jamtangan". Pernyataan yangtepat untuk cerita di atasadalah, kecuali ...
2142,85%
714,28%
1428,57%
714,28%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Hal tersebut juga terlihat pada tabel 4.12b melalui pernyataan
“Ketika aku duduk di bangku SMP, aku ingin sekali memiliki jam tangan.
Keinginan itu aku sampaikan kepada ayah. Tetapi ayah justru mengatakan,
"Kalau kamu pengin jam tangan, buat saja pembibitan cengkih, tahun
depan kamu pasti bisa membeli jam tangan". Setahun kemudian setelah
hasil pembibitan cengkihku berhasil, tiba -tiba ayoh mengajakku ke kota
untuk membeli jam tangan". Pernyataan yang tepat untuk cerita di atas
adalah, kecuali ..... “ yang dipilih oleh 42, 85% siswa yang m enyatakan
bahwa Ayahku adalah orang yang pelit.
13. Nilai bersahabat
Kemendiknas (2010) memaparkan bersahabat adalah tindakan yang
memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,dan bekerja sama dengan
orang lain. Siswa dianggap sudah menanamkan nilai bersa habat dalam
dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti yang ada dalam deskripsi di
atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi siswa terhadap nilai religius
dan pemaknaanya.
Tabel 4.13aPersepsi Siswa terhadap Nilai Bersahabat
No. PernyataanJawaban
A B C D23. "Budi senang bergaul
dengan teman-temanbaik di kelas maupun diluar kelas. Bahkanketika hari libur, Budisering berkunjung kerumah teman-temannya.Budi selalu membawacerita baru yang
4591,83%
12,04%
24,08%
12,04%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Nilai bersahabat sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.13 melalui pernyataan
“"Budi senang bergaul dengan teman -teman baik di kelas maupun di luar
kelas. Bahkan ketika hari libur, Budi sering berkunjung ke rumah teman -
temannya. Budi selalu membawa cerita baru yang menarik untuk
diceritakan kepada teman-temannya". Budi adalah anak yang....“ yang
dipilih oleh 91, 83% siswa yang menyatakan b ahwa bersahabat dan
komunikatif dengan teman-temannya.
Tabel 4.13bPersepsi Siswa terhadap Nilai Bersahabat
menarik untukdiceritakan kepadateman-temannya". Budiadalah anak yang....
No. PernyataanJawaban
A B C D24. Kedekatan Ana dengan
guru di sekolah seringdituduh teman-temannyauntuk mencari muka agardiberi nilai bagus.Namun, ketiko Anaditanya, dia menjawabbahwa ketika berbicaradengan Bapak dan lbuguru selalu menanyakanmasalah pelajaran yangbelum dipahaminya. Anapun menawarkan agarteman-teman mau seringberdiskusi dengan guru.Cerita itu sebenarnyamenggambarkan bahwaAna adalah .....
16(32,65%)
29(59,18%)
4(8,16%)
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Hal tersebut juga terlihat pada pernyataan “Kedekatan Ana dengan
guru di sekolah sering dituduh teman -temannya untuk mencari muka agar
diberi nilai bagus. Namun, ketiko Ana ditanya, dia menjawab bahwa
ketika berbicara dengan Bapak dan lbu guru selalu menanyakan masalah
pelajaran yang belum dipahaminya. Ana pun menawarkan agar teman -
teman mau sering berdiskusi dengan guru. Cerita itu sebenarnya
menggambarkan bahwa Ana adalah .....“ yang dipilih oleh 59, 18% siswa
yang menyatakan bahwa Anak yang komunik atif dan enak diajak
bersahabat.
14. Nilai cinta damai
Kemendiknas (2010) memaparkan cinta damai adalah sikap,
perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain mersa senang dan
aman atas kehadiran dirinya. Siswa dianggap sudah menanamkan nilai
cinta damai dalam dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti ya ng ada
dalam deskripsi di atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi siswa
terhadap nilai religius dan pemaknaanya.
Tabel 4.14aPersepsi Siswa terhadap Nilai Cinta Damai
No. PernyataanJawaban
A B C D25. Tema yang
menarik untukmenggambarkancinta damai dalamkehidupan sehari-hari lebih tepat jikadikatakan dalambentuk ....
21(42,85%)
10(20,40%)
8(16,32%)
10(20,40%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Nilai cinta damai sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.14a melalui pernyataan
“Tema yang menarik untuk menggambarkan cinta damai dalam kehidupan
sehari-hari lebih tepat jika dikatakan dalam bentuk ....“ yan g dipilih oleh
42, 85% siswa yang menyatakan bahwa puisi.
Tabel 4.14bPersepsi Siswa terhadap Nilai Cinta Damai
Hal tersebut juga terlihat pada tabel 4.14b melalui pernyataan
“Jika teman Anda akan dipukulioleh orang lain, usaha yang kamu lakukan
adalah ...“ yang dipilih oleh 79, 59% siswa yang menyatakan bahwa
Mendudukan persoalan kemudian masalah diselesaikan secara baik -baik.
15. Nilai gemar membaca
Kemendiknas (2010) memaparkan gemar membaca adalah
kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya. Siswa dianggap sudah menanamkan
nilai gemar membaca dalam dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti
yang ada dalam deskripsi di atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi
siswa terhadap nilai religius dan pemakna anya.
No. PernyataanJawaban
A B C D26. Jika teman Anda akan
dipukulioleh orang lain,usaha yang kamulakukan adalah ...
8(16,32%)
2(4,08%)
39(79,59%)
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.15Persepsi Siswa terhadap Nilai Gemar Membaca
Nilai gemar membaca sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.15 melalui pernyataan
“"Gunakan waktu luangmu untuk membaca bacaan yang bermanfaat!".
Pesan tersebut cocok untuk ...“ yang dipilih oleh 67, 34% siswa yang
menyatakan bahwa semua siswa.
16. Nilai peduli sosial
Kemendiknas (2010) memaparkan peduli sosial adalah sikap dan
tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan. Siswa dianggap sudah menanamkan nilai
peduli sosial dalam dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti yang ada
dalam deskripsi di atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi siswa
terhadap nilai religius dan pemaknaanya.
No. PernyataanJawaban
A B C D27. "Gunakan waktu
luangmu untukmembaca bacaan yangbermanfaat!". Pesantersebut cocok untuk...
33(67,34%)
14(28,57%)
0 2(4,08%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4.16Persepsi Siswa terhadap Nilai Peduli Sosial
Nilai peduli sosial belum dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.16 melalui pernyataan
“Ketika ada warga masyarakat yang sedang terkena musibah, langkah
pertama yang saya lakukan adalah ...“ yang dipilih oleh 34, 69 % siswa
yang menyatakan bahwa melapor kepada pak RT.
17. Nilai peduli lingkungan
Kemendiknas (2010) memaparkan peduli lingkungan adalah sikap
dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam
di sekitarnnya dengan mengembangkan upaya -upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi. Siswa dianggap sudah menanamkan
nilai peduli lingkungan dalam dirinya ketika siswa mampu bersikap seperti
yang ada dalam deskripsi di atas. Di bawah ini akan dipaparkan persepsi
siswa terhadap nilai religius dan pemaknaanya.
No. PernyataanJawaban
A B C D28. Ketika ada warga
masyarakat yang sedangterkena musibah, langkahpertama yang sayalakukan adalah ...
16(32,65%)
16(32,65%)
17(34,69%)
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.17Persepsi Siswa terhadap Nilai Peduli Lingkungan
Nilai peduli lingkungan sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.17 melalui pernyataan
“Ketika di kampung ada kerja bakti, dengan suka rela saya ikut bergabung
dengan warga masyarakat untuk bekerja. Pernyataan tersebut merupakan
bukti nyata bahwa ... “ yang dipilih oleh 81,63% siswa yang menyatakan
bahwa saya warga masyarakat yang memiliki kepedulian sosial.
18. Nilai tanggung jawab
Kemendiknas (2010) memaparkan tanggung jawab adalah sikap
dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri s endiri, masyarakat, lingkungan
(alam, sosial, budaya), negara dan Tuhan Yang maha Esa. Siswa dianggap
sudah menanamkan nilai tanggung jawab dalam dirinya ketika siswa
mampu bersikap seperti yang ada dalam deskripsi di atas. Di bawah ini
akan dipaparkan persepsi siswa terhadap nilai religius dan pemaknaanya.
No. PernyataanJawaban
A B C D29. Ketika di kampung
ada kerja bakti,dengan suka relasaya ikut bergabungdengan wargamasyarakat untukbekera. Pernyataantersebut merupakanbukti nyata bahwa ...
7(14,28%)
1(2,04%)
40(81,63%)
1(2,04%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 4.18Persepsi Siswa terhadap Nilai Tanggung Jawab
Nilai tanggung jawab sudah dimiliki oleh siswa SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.18 melalui pernyataan “Saya
mengajak teman dari kota ke rumah saya di desa. Ketika itu teman saya
terseret banjir. Dengan penuh kesadaran akan risiko bagi saya, saya
langsung terjun ke sungai dan berusaha menolong teman agar dapat
diselamatkan nyawanya". Narasi tersebut membuktikan bahwa... “ yang
dipilih oleh 85, 71% siswa yang menyatakan bahwa tindakan yang terpuji
dan tanggung jawab meskipun penuh resiko.
No. PernyataanJawaban
A B C D30. "Saya mengajak
teman dari kota kerumah saya di desa.Ketika itu temansaya terseret banjir.Dengan penuhkesadaran akanrisiko bagi saya,saya langsung terjunke sungai danberusaha menolongteman agar dapatdiselamatkannyawanya". Narasitersebutmembuktikanbahwa...
42(85,71%
6(12,24%)
0 1(2,04%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
C. Hasil Wawancara dengan Guru dan Pemaknaannya
Peneliti mengadakan wawancara terhadap guru mata pelajaran
Bahasa Indonesia di SMP BOPKRI 1 Yogyakarta untuk memperoleh
informasi pelaksanaan pendidikan karakter. Peneliti mengajukan sepuluh
pertanyaan yang hasilnya akan diuraikan pada paragraf -paragraf berikut.
Ketika peneliti mengajukan pertanyaan “Seberapa jauh
pemahaman Anda tentang Pendidikan Karakter?”, guru menjawab
“Pendidikan karakter adalah pendidikan yang membuat anak berlaku jujur,
teliti, dan seterusnya sesuai dengan nilai -nilai yang ada dalam pendidikan
karakter. Pada intinya dengan pendidikan karakter siswa mem punya
tanggung jawab. Jika macam-macam nilainya tidak hafal, namun pernah
membaca dan tahu ada aturan baru tentang nilai karakter yang harus
diselipkan pada pembelajaran.”
Pada saat peneliti mengajukan pertanyaan “Apakah Anda
mengintegrasikan 18 nilai ka rakter ke dalam pembelajaran menulis bahasa
Indonesia?”, guru mengatakan kurang lebih sudah mencoba memasukkan
pendidikan karakter dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, tapi belum
semua nilai karakter karena tahun ini baru mulai untuk penerapan
pendidikan karakter. RPP yang digunakan untuk mengajar tahun ini belum
menggunakan RPP berkarakter, tapi dalam praktiknya sudah mulai diselipi
nilai karakter. Jadi tidak bisa menunjukkan RPP berkarakter kare na baru
dalam proses pembuatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Untuk mengetahui pendidikan karakter sudah diintegrasikan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia, peneliti mengajukan pertanyaan
“Bagaimana Anda mengintegrasikan nilai tersebu t ke dalam pembelajaran
menulis bahasa Indonesia?”. Menanggapi pertanyaan tersebut, guru
menyatakan bahwa untuk mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam
pembelajaran menulis misalnya dengan mengajak anak -anak keluar kelas.
Di luar kelas siswa diajak untuk mengadakan pengamatan dan berilustrasi.
Setelah melakukan kegiatan tersebut siswa menyimpulkan sendiri nilai
karakter yang dipelajari.
Saat peneliti melontarkan pertanyaan “Apakah Anda secara
eksplisit memasukkan nilai karakter ke dalam pengembangan materi dalam
RPP?”, guru menjawab bahwa secara eksplisit sudah mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam pengembangan materi dalam RPP yang baru
diproses. Kalau dalam RPP yang digunakan untuk mengajar saat ini masih
belum memasukkan nilai karakter dalam RPP, namun dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas sudah sedikit menyelipkan nilai -nilai karakter.
Ketika peneliti mengajukan pertanyaan “Saat pembelajaran di
kelas, apakah Anda menekankan kepada siswa untuk menerapkan nilai
karakter? Bagaimana?” kepada guru, guru menjawab bahwa dalam
pembelajaran di kelas sudah menekankan nilai karakter pada siswa.
Misalnya dengan kalimat perintah “Kamu harus mengamati tentang nilai
tanggung jawab yang terkandung”. Dengan begitu siswa mencari dan
menyimpulkan sendiri nilai karakter yang dimaksud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Peneliti mengajukan pertanyaan “Apakah Anda pernah memilih
bahan pembelajaran yang mengandung nilai-nilai karakter?” untuk
mengetahui bahan pembelajaran dalam pendidikan karakter. Menanggapi
pertanyaan tersebut, guru menyatakan bahwa guru pernah memilih bahan
pembelajaran yang mengandung nilai karakter. Bahan pembelajaran tersebut
misalnya drama tentang penyalahgunaan narkoba, kebersihan lingkungan,
dan sebagainya.
Pertanyaan “Apakah tugas yang Anda berikan kepada siswa dapat
melatih siswa untuk menerapkan nilai karakter di dalam dirinya?”
digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat kepedulian guru untuk
mengasah nilai karakter pada diri siswa. Ketika mendapat pertanyaan
tersebut, guru menjawab bahwa tugas yang diberikan dapat melatih nilai
karakter dalam diri siswa. Contohnya sangat sederhana, misalnya dengan
menuntut siswa untuk menulis dengan teliti. Cara tersebut dapat melatih
siswa untuk terus teliti.
Dari pertanyaan “Apakah Anda pernah mengevaluasi nilai -nilai
karakter yang sudah maupun yang belum tertanam dalam diri siswa?”,
peneliti mendapat jawaban dari guru bahwa guru bel um pernah atau belum
memulai untuk mengevaluasi siswa mengenai nilai karakter yang sudah atau
belum dimiliki karena tahun ini baru mulai disosialisasikan untuk
menerapkan pendidikan karakter.
Ketika peneliti mengajukan pertanyaan” Bagaimana upaya Anda
apabila Anda melihat atau menemukan siswa Anda melakukan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
yang tidak berkarakter?”, guru menjelaskan bahwa banyak perilaku siswa
yang mencerminkan perilaku tak berkarakter. Salah satu contohnya adalah
bicara kotor. Saat sedikit tersinggung saja, sis wa kemudian mengumpat. Hal
tersebut disikapi dengan memberikan nasihat kepada anak untuk tidak
berbicara kotor.
Saat menjawab pertanyaan “Apakah Anda merasa bahwa Anda
sudah menunjukkan sikap yang berkarakter dan patut diteladani oleh
siswa?”, guru menyatakan bahwa soal perilaku itu yang menilai adalah
orang lain. Perilaku dari guru yang pasti sudah bisa dicontoh siswa misalnya
ramah dan murah senyum. Jika bertemu siswa (dimana pun) pasti tersenyum
dan menyapa, sekali pun di jalan. Bahkan tidak sekedar s enyum, namun
juga berjabat tangan.
D. Hasil Wawancara dengan siswa dan Pemaknaannya
Peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui
pengalaman belajar Bahasa Indonesia mereka selama di kelas VII dan
penerapan nilai karakter dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Ketika
melakukan wawancara dengan siswa, peneliti mengajukan lima belas
pertanyaan. Peneliti melakukan wawancara den gan 6 siswa kelas VII SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta. Hasil wawancara sisiwa akan dipaparkan di bawah
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
1. Kesan siswa terhadap pembelajaran Bahasa I ndonesia
Lima dari enam siswa yang menjadi sumber data di SMP
BOPKRI 1 Yogyakarta mengaku menyukai pelajaran Bahasa Indonesia,
sedangkan 1 siswa mengaku kurang suka deng an pelajaran Bahasa
Indonesia. Lima diantaranya lebih suka ketrampilan menulis dibanding
dengan ketrampilan yang lain.
Keenam siswa memberikan jawaban bahwa pembelajaran
menulis Bahasa Indonesia selama ini kurang menarik. Metode yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kurang bisa
membangkitkan semangat belajar siswa. Selama ini guru hanya
menggunakan metode ceramah dan penugasan.
Dari enam siswa yang menjadi sumber data, lima orang
mengatakan bahwa pembelajaran menulis Bahasa Indonesia selama ini
sudah melatih siswa untuk lebih trampil dalam menulis. Satu siswa
mengatakan bahwa penugasan dari pembelajaran menulis hanya biasa -
biasa saja, kurang melatih siswa untuk lebih terampil dalam menulis.
2. Pengenalan guru terhadap nilai pendidikan karakter
Dari enam siswa yang diwawancarai, semua menjawab dengan
jawaban yang sama bahwa mereka mengetahui pendidikan karakter
bukan dari guru Bahasa Indonesia. Siswa dikenalkan dengan
pendidikan karakter oleh guru Bimbingan Konseling. Pengetahuan
keenam siswa mengenai pendidikan karakter juga masih terbatas. Siswa
tidak mengetahui semua nilai -nilai yang terkandung dalam pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
karakter. Siswa hanya mengetahui bahwa pendidikan karakter adalah
sebuah pengajaran yang ingin membentuk siswa menjadi lebih baik
dengan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya .
Dari enam siswa yang menjadi sumber data semua setuju
dengan adanya pendidikan karakter. Menurut mereka pendidikan
karakter dapat membantu memperbaiki perilaku ana k sehingga untuk ke
depannya dapat lebih baik. Dengan pendidikan karakter mereka
membayangkan juga Indonesia bisa lebih baik, misalnya kelak tidak
ada lagi korupsi.
3. Cara guru menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa
indonesia
Lima dari enam siswa yang menjadi sumber data penelitian
mengatakan bahwa guru Bahasa Indonesia mereka belum menerapkan
pendidikan karakter. Satu siswa mengatakan guru Bahasa Indonesia
sudah menerapkan pendidikan karakter namun hanya bisa
mencontohkan satu kompetensi dasar, yaitu tentang menu lis puisi dari
keindahan alam. Materi yang digunakan guru dalam pembelajaran
menulis juga masih belum berkaitan dengan pendidikan karakter.
4. Bahan-bahan pembelajaran yang digunakan guru untuk menanamk an
nilai karakter dalam diri siswa
Menurut siswa, guru belum menggunakan materi pembelajaran
berdasarkan nilai-nilai dalam pendidikan karakter. Guru hanya bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
mencontohkan satu pembelajaran yang sedikit menggunakan nilai
karakter, misalnya menggunakan artikel dengan tema narkoba.
5. Pentingnya penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa
indonesia
Keenam siswa menyadari betapa berman faatnya pendidikan
karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Siswa menyetujui pengintegrasian nilai karakter ke dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia karena selain mendapat ilmu tentang bahasa
indonesia, mereka juga sekaligus belajar nilai-nilai budi pekerti yang
akan membantu mereka tumbuh menjadi anak yang berbudi luhur.
E. Pembahasan Persepsi Siswa terhadap Pendidikan Karakter
Peneliti menyusun sebuah kuisioner untuk mengetahui persepsi
siswa terhadap pendidikan karakter. Kuisioner ini berisi 30 butir
pertanyaan objektif yang menuntut siswa menjawab dengan jujur ketika
siswa seakan-akan berada dalam posisi seperti di dalam soal. Piaget
(Suparno, 2001: 142) membedakan tiga macam pengetahuan, yaitu
pengetahuan fisis, matematis logis, dan sosial. Walaupun ada beberapa
persoalan yang belum pernah mereka alami, hasil jawaban siswa cukup
menggambarkan bahwa sebenarnya nilai karakter sudah tertanam dalam
diri mereka. Karena siswa memiliki pengetahuan matemat is logis, siswa
mampu menjawab pertanyaan yang belum pernah mereka alami sesuai
dengan pemikiran operatifnya. Untuk beberapa persoalan yang pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
mereka alami sendiri, siswa telah memiliki pengetahuan sosial yang
dibentuk dengan pengalaman siswa terhadap orang lain atau lingkungan
sosial.
Berdasarkan hasil jawaban siswa terhadap kusioner mengenai
persepsi siswa terhadap pendidikan karakter, peneliti dapat
mengelompokkan 18 nilai karakter ke dalam 9 kelompok yang nantinya
akan masuk ke dalam modul. Pembagia n kelompok itu
mempertimbangkan kemiripan masing -masing nilai dan kedekatan
hubungan antara nilai-nilai itu.
Pembahasan persepsi siswa terhadap Pendidikan karakter adalah
sebagai berikut:
1. Nilai Religius
Nilai religius terkandung dalam soal kuisioner nom er 1 dan
nomer 2. Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “Ketika
melihat orang sukses dan memiliki kekuasaan kemudian memberi
berbagai bantuan untuk membangun tempat ibadah atau
membangun jalan dengan meminta agar dibuatkan prasasti untuk
tanda tangan sebagai donatur adalah sifat ...” sebagaian besar siswa
menjawab pilihan “sombong karena suka menonjolkan diri.
Jawaban yang pilih siswa sudah sesuai dengan j awaban yang
dikehendaki peneliti, namun presentase pilihan j awaban siswa
belum mencapai 50%. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti
menyusun indikator baru yang berbunyi mengagumi kebesaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tuhan melalui membantu sesama dengan ikhlas untuk
meningkatkan nilai religius siswa.
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “Tuhan adalah
pencipta alam semesta beserta segala isinya dengan maksud untuk
memberi sumber penghidupan kepada seluruh umat manusia. Oleh
karena itu …” kebanyakan siswa memilih jawaban “ Pemanfaatan
alam beserta isinya diperbolehkan sebanyak-banyaknya asal
diimbangi dengan konservasi dan rehabilitasi agar alam tidak
rusak. Jawaban siswa sudah sesuai dengan jawaban yang
dikehendaki peneliti, namun presentasenya belum mencapai 50%.
Berdasarkan pernyataan tersebut pene liti menyusun indikator baru
yang berbunyi mensyukuri kebesaran Tuhan dengan menjaga
seluruh alam semesta beserta isinya untuk meningkatkan nilai
religius siswa.
2. Nilai Kejujuran
“Ketika ada anak mencuri mangga di kebun tetangga
kemudian ditangkap pemilik kebun, anak tersebut tidak boleh
dikatakan sebagai pencuri karena perbuatan mereka adalah gejala
umum pada anak-anak. Menurut pendapat saya ...” pilihan paling
banyak dijawab siswa adalah “Betapa pun kecilnya nilai barang
yang dicuri, mengambil barang bukan miliknya tetap saja
perbuatan mencuri. Oleh karena itu, anak tetap harus dikenai
sanksi, meskipun bukan dipenjara. Jawaban yang dipilih siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
sudah sesuai dengan jawaban yang diinginkan peneliti.
Berdasarkan pernyataan tersebut , peneliti menyusun indikator baru,
yaitu tidak mencuri untuk mendapatkan sesuatu .
Ketika dihadapkan dengan pernyataan “ Dalam cerita lama,
ada seorang lelaki perkasa yang ingin mengusir penjajah dari
Nusantara. Dalam perjuangannya, dia merampok dan mencuri di
rumah orang kaya tetapi hasil rampokan atau hasil mencurinya
tidak digunakan untuk kepentingan sendiri tetapi dibagikan kepada
orang-orang miskin untuk mencari simpati atas perjuangannya.
Persepsi Anda terhadap tokoh tersebut adalah .... ” jawaban siswa
yang paling banyak memilih “Dia tetap sebagai penjahat.
Perjuangan hanya dipakai sebagai dalih untuk menghalalkan
perbuatan jahatnya. Jawaban siswa sudah sesuai dengan jawaban
yang dikehendaki peneliti. Berdasarkan pilihan siswa tersebut,
peneliti menyusun indikator membantu orang lain dengan cara
yang baik.
Saat siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Ketika Anda
menemukan barang di jalan (misalnya tas berisi uang jutaan rupiah,
STNK, HP), pada saat itu tidak seorangpun mengetahui barang
yang Anda temukan. Yang Anda lakukan adalah...”, siswa memilih
jawaban terbanyak “. Anda serahkan barang tersebut kepada pihak
kepolisian agar dicari siapa pemiliknya. Jawaban yang dipilih
siswa sudah sesuai dengan jawaban yang dikehendaki peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Melihat jawaban yang dipilih siswa, peneliti menyusun indikator
baru mengembalikan barang yang ditemukan di jalan.
3. Nilai Toleransi
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Ketika
berdiskusi, teman Anda berbeda pendapat dengan Anda, padahal
pendapat teman Andalah yang benar. Dengan keadaan seperti itu,
sikap Anda dalam berdiskusi adalah ... ”, pilihan terbanyak siswa
adalah “Secara jujur mengakui bahwa pendapat teman Andalah
yang benar.”. Jawaban yang dipilih siswa sudah sesuai dengan
jawaban yang dikehendaki peneliti. Berdasarkan pernyataan
tersebut, peneliti menyusun indikator menghargai perbedaan
pendapat dan mempersilakan teman beragama lain untuk
melaksanakan kewajiban agamanya.
4. Nilai Kedisiplinan
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyatan “ Ketika Anda
sedang berdiskusi, Anda mengetahui bahwa jalannya diskusi mulai
menyimpang dari topik. Agar diskusi kembali pada topik yang
dibicarakan, sikap Anda adalah … ”, pilihan terbanyak siswa pada
pilihan “Menunggu sampai orang lain selesai berbicara kernudian
menyela untuk minta waktu agar diskusi kemb ali pada topik yang
dibicarakan”. Jawaban yang dipilih siswa sudah sesuai dengan
jawaban yang diinginkan peneliti. Berdasarkan jawaban pelihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
siswa tersebut, peneliti menyusun indikator melaksanakan kegiatan
sesuai dengan aturan.
5. Nilai Kerja Keras
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Setiap hari
Anda selalu mendapat PR dari Bapak atau lbu guru. Pada suatu
saat, ada PR yang belum selesai Anda kerjakan padahal Anda
merasa sudah sangat lelah tetapi besuk pagi harus dikumpulkan.
Menghadapi keadaan seperti itu sikap Anda adalah ... ”, siswa
menjawab “Saya tetap akan kerjakan tugas sampai selesai dan
benar meskipun dengan berbagai risi ko.” Jawaban yang dipilih
siswa sudah sesuai dengan jawaban yang diinginkan oleh peneliti.
Berdasarkan jawaban pilihan siswa, peneliti menyusun indikator
nilai kerja keras menyelesaikan tanggung jawab sampai tuntas.
Ketika siswa kembali dihadapkan dengan p ernyataan
“Untuk mencapai cita-cita saya sudah bertekad seperti dalam
peribahasa "sekali layar terkembang pantang surut sebelum sampai
pangai anjungan". Hal ini berarti .... ”, siswa menjawab “Seberat
apa pun tugas atau pekerjaan yang saya terima, pasti aka n saya
selesaikan tepat waktu”. Jawaban yang dipilih siswa sudah sesuai
dengan jawaban yang diinginkan oleh peneliti. Berdasarkan
jawaban siswa tersebut peneliti menyusun indikator nilai kerja
keras menjadi pantang menyerah sebelum pekerjaan selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
6. Nilai Kreatif
Ketika siswa kembali dihadapkan dengan pernyataan “ Saya
akan mulai belajar menulis. Agar tulisan yang saya buat tidak
mengulang pendapat orang lain, usaha yang saya lakukan adalah,
kecuali...”, pilihan terbanyak siswa jatuh kepada pilihan “ Meniru
gaya penulis lain yang sudah terkenal”. Jawaban siswa sudah sesuai
dengan jawaban yang diinginkan peneliti, namun presentase
pemilih belum lebih dari 50%. Maka untuk meningkatkan
penguasaan nilai karakter siswa peneliti menyusun indikator
menciptakan hal baru dari pemikiran pribadi.
7. Nilai Mandiri
Saat siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Ketika ada
tugas atau tanggung jawab, bekerja kelompok dengan teman
ternyata lebih mudah penyelesaiannya. Namun, bukan berarti
bahwa saya bergantung pada orang lain ”, Siswa menjawab “Dalam
kerja kelompok, masing-masing tetap memiliki tugas dan tanggung
jawab sendiri-sendiri atas penyelesaian tugas dan tanggung
jawabnya”. Jawaban siswa sudah sesuai dengan jawaban yang
dikehendaki peneliti. Berdasarkan jawaban tersebut, peneliti
menyusun indikator nilai karakter mandiri yang berbunyi tidak
bergantung pada orang lain saat menyelesaikan tugas.
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Ketika saya
menemukan kata atau istilah sukar, agar tidak keliru memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
makna, usaha yang saya lakukan adalah ...”, siswa menjawab sesuai
dengan jawaban yang diinginkan peneliti, yaitu “ Membuka kamus
dan mencari arti kata atau istilah yang tepat”. Jawaban yang dipilih
siswa sudah sesuai dengan jawaban yang dikehendaki peneliti,
namun belum mencapai presentasi 50%. Berdasarkan jawaban
siswa, peneliti menyusun indikator mencari sendiri pemecahan
suatu masalah.
8. Nilai Demokratis
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Ketika
dilaksanakan pemilihan ketua kelas, agar program kerja kelas dapa t
berjalan lancar, saya lebih senang jika pemilihan ketua kelas
dilakukan dengan cara ....”, siswa memilih jawaban “ Pemilihan
berdasarkan suara terbanyak”. Jwaban yang dipilih siswa sudah
sesuai dengan jawaban yang dikehendaki peneliti. Berdasarkan
jawaban tersebut, peneliti menyusun indikator yang berbunyi
berpandangan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk
berkreasi.
9. Nilai Rasa Ingin Tahu
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Pada saat
membaca buku dan saya tidak paham yang dimaksud oleh
penulisnya, usaha yang saya lakukan adalah, kecuali... ”, siswa
memilih jawaban “Menebak sendiri maksud penulis”. Jawaban
siswa sudah sesuai dengan jawaban yang dikehendaki peneliti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
namunpresentase pemilih belum mencapai 50%. Maka untuk
meningatkan penguasaan nilai rasa ingin tahu siswa peneliti
menyusun indikator selalu berusaha untuk mengetahui informasi
terbaru.
10.Nilai Semangat Kebangsaan
Pada saat siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Ketika
bangsa lain berusaha melecehkan bangsa lndonesia, sikap yang
saya lakukan adalah …”, siswa memilih jawaban “Membuktikan
melalaui karya nyata bahwa bangsa saya tidak serendah yang
dikatakan oleh bangsa lain”.
Ketika siswa kembali dihadapkan dengan p ernyataan nilai
semangat kebangsaan “Membalas ejekan bangsa lain dengan cara
membakar simbol bangsa lain adalah sikap yang tidak beradab dan
tidak akan mengubah apa-apa. Pernyataan seperti itu adalah,
kecuali ...”, siswa menjawab “Wajar saja sebagai luapan emosi”.
Jawaban siswa terhadap pernyataan pertama dan kedua sudah
sesuai dengan jawaban yang dikehendaki peneliti, maka peneliti
menyusun inikator membela bangsa dengan bertindak positif untuk
menghindari pandangan negatif dari bangsa lain.
11.Nilai Cinta Tanah Air
Pada saat siswa dihadapkan dengan pernyataan
“Kekaguman seseorang terhadap keindahan Pulau Dewata dan
selalu ingin mengunjungi adalah salah satu bukti perwujudan rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
cinta terhadap tanah air. Pernyataan tersebut adalah ”, siswa
memilih jawaban “Benar karena salah satu wujud cinta tanah air
adalah menyenangi keragaman budaya suatu bangsa”. Jawaban
siswa sudah sesuai dengan jawaban yang dikehendaki
peneliti.Berdasarkan jawaban pilihan siswa peneliti menyusun
indikator mengagumi keindahan alam di sekitar tempat tinggal
atau di negara sendiri.
Ketika dihadapkan dengan pernyataan “ Suka menyusuri
gua-gua alami di berbagai wilayah di Indonesia dan kemudian
kagum atas adanya stalaktit dan stalakmit di da lam gua adalah
wujud cinta tanah air. Pernyataan tersebut adalah, kecuali .... ”.
siswa memilih jawaban “Kalau hanya berhenti pada kagum tidak
akan mengubah apa-apa”. Jawaban yang dipilih siswa sudah sesuai
dengan jawaban yang diharapkan peneliti. Berdasark an pernyataan
tersebut peneliti menyusun indikator mengunjungi tempat wisata
alam di sekitar tempat tinggal atau di negara sendiri.
Pada saat siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Kesukaan
untuk menggunakan produk dalam negeri adalah perwujudan
konkret rasa cinta tanah air. Pernya taan tersebut sejalan dengan ...”,
siswa memilih jawaban “Menyenagi keragaman budaya dan seni
lndonesia”. Jawaban siswa sudah sesuai dengan jawaban yang
diharapkan oleh peneliti. Untuk nilai cinta tanah air peneliti
menyusun indikator menggunakan produk dalam negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
12.Nilai Menghargai Prestasi
Pada saat siswa dihadapkan dengan pernyataan "Saya
bangga sebagai anak seorang petani. Ayahku petani tekun dan
kreatif. Ketika orang lain tergila -gila menanam singkong, Ayahku
justru menanam cengkih. Ternyata, 70 tahun kemudian hasil panen
cengkih mencukupi untuk membiayai pendidikan kakak dan adik -
adikku sampai Perguruan Tinggi". Pernyataan tersebut adalah .... ”,
siswa memilih jawaban “Sikap positif yang menghargai prestasi
yang dicapai oleh orang tuanya”. Jawaban siswa sudah sesuai
dengan jawaban yang diharapkan peneliti, namun presentase siswa
yang memilih belum mencapai 50%. Untuk meningkatkan
presentase siswa, peneliti membuat indikator termotivasi oleh
prestasi yang diraih oleh orang lai n.
Pada saat siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Ketika aku
duduk di bangku SMP, aku ingin sekali memiliki jam tangan.
Keinginan itu aku sampaikan kepada ayah. Tetapi ayah justru
mengatakan, "Kalau kamu pengin jam tangan, buat saja pembibitan
cengkih, tahun depan kamu pasti bisa membeli jam tangan".
Setahun kemudian setelah hasil pembibitan cengkihku berhasil,
tiba-tiba ayoh mengajakku ke kota untuk membeli jam tangan".
Pernyataan yang tepat untuk cerita di atas adalah, kecuali ..... ”,
siswa memilih jawaban “Ayahku adalah orang yang pelit’. Jawaban
siswa sudah sesuai dengan jawaban yang diharapkan peneliti, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
peneliti menyusun indikator berusaha keras untuk mencapai cita -
cita.
13.Nilai bersahabat
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “ "Budi senang
bergaul dengan teman-teman baik di kelas maupun di luar kelas.
Bahkan ketika hari libur, Budi sering berkunjung ke rumah teman -
temannya. Budi selalu membawa cerita baru yang menarik untuk
diceritakan kepada teman-temannya". Budi adalah anak yang.... ”,
siswa memilih jawaban “Bersahabat dan komunikatif dengan
teman-temannya”. Jawaban pilihan siswa sudah sesuai dengan
jawaban yang diinginkan oleh peneliti, sehingga peneliti menyusun
indikator batu yang berbunyi berkumpul bersama teman dan
melakukan kegiatan bersama untuk menambah keakraban.
Ketika siswa dihadapakn dengan pernyataan ‘Kedekatan
Ana dengan guru di sekolah sering dituduh teman -temannya untuk
mencari muka agar diberi nilai bagus. Namun, ketiko Ana ditanya,
dia menjawab bahwa ketika berbicara dengan Bapak dan lbu guru
selalu menanyakan masalah pela jaran yang belum dipahaminya.
Ana pun menawarkan agar teman -teman mau sering berdiskusi
dengan guru. Cerita itu sebenarnya menggambarkan bahwa Ana
adalah .....”, siswa memilih jawaban “Anak yang komunikatif dan
enak diajak bersahabat”. Jawaban pilihan sisw a sudah sesuai
dengan jawaban yang diharapkan peneliti. Berdasarkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
pilihan siswa, peneliti menyusun indikator bergaul dengan teman
atau guru untuk emecahkan suatu masalah.
14.Cinta damai
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Tema yang
menarik untuk menggambarkan cinta damai dalam kehidupan
sehari-hari lebih tepat jika dikatakan dalam bentuk .... ”, siswa
memilih jawaban “Puisi”. Berdasarkan pilihan siswa, peneliti
memasukkan nilai cinta damai ke dalam pem belajaran menulis
puisi.
Pada saat siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Jika teman
Anda akan dipukulioleh orang lain, usaha yang kamu lakukan
adalah ...”, siswa memilih jawaban “ Mendudukan persoalan
kemudian masalah diselesaikan secara baik-baik”. Jawaban pilihan
siswa sudah sesuai dengan jawaban yang diharapkan peneliti.
Berdasarkan hasil pilihan siswa, peneliti menyusun indikator
menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
15.Nilai Gemar Membaca
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “ "Gunakan
waktu luangmu untuk membaca bacaa n yang bermanfaat!". Pesan
tersebut cocok untuk ...”, siswa memilih jawaban “semua siswa”.
Peneliti menyusun indikator baru yang berbunyi membaca
informasi di papan pengumuman sekolah saat jam istirahat untuk
meningkatkan nilai karakter siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
16.Nilai Peduli Sosial
Pada saat siswa dihadapkan dengan pernyataan ‘ Ketika ada
warga masyarakat yang sedang terkena musibah, langkah pertama
yang saya lakukan adalah ... ’, siswa memilih jawaban “Mencari
tahu musibah apa yang sedang terjadi’. Pilihan jawaban siswa
sudah sesuai dengan jawaban yang diharapkan peneliti, namun
presentase pemilih belum mencapai 50%. Berdasarkan pernyataan
tersebut peneliti menyusun indikator membantu orang lain yang
sedang terkena musibah agar siswa lebih memahami dan
melaksanakan kegiatan yang mengandung nilai peduli sosial.
17.Nilai Peduli Lingkungan
Pada saat siswa dihadapkan dengan pernyataan “ Ketika di
kampung ada kerja bakti, dengan suka rela saya ikut bergabung
dengan warga masyarakat untuk beker ja. Pernyataan tersebut
merupakan bukti nyata bahwa ...”, siswa memilih jawaban “Saya
warga masyarakat yang memiliki kepedulian sosial”. Pilihan
jawaban siswa sudah sesuai dengan jawaban yang diharapkan
peneliti, maka peneliti menyusun indikator membersihkan
lingkungan rumah agar terlihat rapi, bersih, dan indah.
18.Nilai Tanggung Jawab
Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “ "Saya
mengajak teman dari kota ke rumah saya di desa. Ketika itu teman
saya terseret banjir. Dengan penuh kesadaran aka n risiko bagi saya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
saya langsung terjun ke sungai dan berusaha menolong teman agar
dapat diselamatkan nyawanya". Narasi tersebut membuktikan
bahwa...”, siswa memilih jawaban “ Tindakan yang terpuji dan
tanggung jawab meskipun penuh risiko’. Jawaban yang di pilih
siswa sudah sesuai dengan jawaban yang diharapkan peneliti.
Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti meny usun indikator
bertindak sesuai dengan kewajiban.
F. Pembahasan Hasil wawancara dengan Guru
Peneliti melakukan wawancara dengan guru dengan tujuan untuk
mengetahui apakah guru sudah menerapkan nilai -nilai karakter ke dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII serta ingin mengetahui
bagaimana cara guru menerapkannya. Peneliti mengajukan sepeluh
pertanyaan yang meliputi: (1) Seberapa jauh pemahaman Anda tentang
Pendidikan Karakter? (2) Apakah Anda mengintegrasikan 18 nilai
karakter ke dalam pembelajaran menulis bahasa Indonesia? (3)
Bagaimana Anda mengintegrasikan nilai tersebut ke dalam pembelajaran
menulis bahasa Indonesia? (4) Apakah Anda secara eksplisit memasukkan
nilai karakter ke dalam pengembangan materi dalam RPP? (5) Saat
pembelajaran di kelas, apakah Anda menekankan kepada siswa untuk
menerapkan nilai karakter? Bagaimana? (6) Apakah Anda pernah
memilih bahan pembelajaran yang mengandung nilai-nilai karakter? (7)
Apakah tugas yang Anda berikan kepada siswa dapat melatih siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
menerapkan nilai karakter di dalam dirinya? (8) Apakah Anda pernah
mengevaluasi nilai-nilai karakter yang sudah maupun yang belum
tertanam dalam diri siswa? (9) Bagaimana upaya Anda apabila Anda
melihat atau menemukan siswa Anda melakukan kegiatan yang tidak
berkarakter? (10) Apakah Anda merasa bahwa Anda sudah menunjukkan
sikap yang berkarakter dan patut diteladani oleh siswa?
Dari hasil wawancara dengan guru, peneliti dapat memahami
bahwa pada dasarnya guru sedang berusaha mengintegrasikan pendidik an
karakter dalam pembelajaran B ahasa Indonesia. Usaha untuk
mengintegrasikan itu sudah sedikit dilakukan dalam pembelajaran. Guru
sudah mengintegrasikan beberapa nilai karakter dalam pembelajaran.
Guru juga sedang menyelesaikan RPP berkarakter untuk lebih
menyempurnakan pembelajaran yang terintegra si dengan pendidikan
karakter. Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru sebagai seorang pendidik
masih sangat terbatas dalam mengembangkan moral atau afektif siswa.
Oleh sebab itu, guru perlu diberikan bekal serta contoh bagaimana
menanamkan pendidikan karakter dengan baik. Salah satunya adalah
dengan mengintegrasikannya ke dalam setiap mata pelajaran. Hal ini
sejalan dengan prinsip pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa yang disebutkan oleh Kemendiknas (2010), yaitu pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui semua mata
pelajaran dan materi nilai karakter tidak diajarkan melainkan
dikembangkan melalui materi pokok bahasan dalam mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, pengembangan nilai karakter
dapat dikembangkan melalui metode atau kegiatan pembelajaran dan
menyisipkan bacaan serta materi meng enai pendidikan karakter di setian
aspek berbahasa.
G. Pembahasan Hasil Wawancara dengan Siswa
Peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk mengetahui
pengalaman belajar bahasa Indoensia mereka selama di kelas VII dan
penerapan nilai karakter dalam pem belajaran bahasa Indonesia. Selain itu,
penulis juga ingin mengetahui intensitas guru dalam mengajarkan serta
menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada siswa. Dari lima
belas pertanyaan yang diberikan kepada siswa, jelas terlihat bahwa
pendidikan karakter belum diintegrasikan ke dalam pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas VII SMP BOPKRI 1 Yogyakarta.
Pada dasarnya dalam diri siswa sudah tertanam sebagian kecil
nilai dalam pendidikan karakter . Siswa juga mengetahui tujuan
pendidikan karakter secara tidak langsung, namun guru belum
menerapkan pendidikan karakter secara menyeluruh dalam pembela jaran
Bahasa Indonesia di kelas.
Menurut Kesuma (2011: 9 -10), pendidikan karakter di sekolah
memiliki tiga tujuan utama. Tujuan pertama adalah memfasilitasi
penguatan dan pengembangan nilai -nilai tertentu sehingga terwujud
dalam perilaku anak. Pendidikan di sekolah bukanlah sekedar suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
dogmatisasi nilai kepada siswa, tetapi sebuah proses yang membawa
siswa untuk memahami, merefleksi, dan mewujudkan suatu nilai dalam
kesehariannya. Tujuan kedua adalah mengoreksi perilaku siswa yang
tidak bersesuaian dengan nilai -nilai yang dikembangkan o leh sekolah.
Tujuan ketiga adalah membangun hubungan yang harmoni dengan
keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan
karakter. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru dirasa melanggar tujuan
yang pertama. Guru masih mendogmatisasi nila i kepada siswa dan belum
memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami sendiri, merefleksi
sendiri, dan menerapkannya ke dalam kesehariannya sendiri. Jadi, metode
yang digunakan guru haruslah kreatif, bukan hanya ceramah di dalam
kelas sehingga siswa menjadi pasif.
Siswa cukup antusias ketika peneliti menyampaikan sedikit
informasi mengenai pendidikan karakter dan produk yang akan dihasilkan
oleh peneliti. Hal ini membuktikan bahwa siswa sebenarnya
menginginkan pendidikan karakter diintegrasikan dalam pemb elajaran
bahasa Indonesia. Antusiasme siswa ini dapat menunjukkan bahwa siswa
mau menanamkan dan menerapkan nilai karakter dalam diri mereka.
Namun, guru belum mengintegrasikan nilai tersebut ke dalam
pembelajaran. Dengan demikian akan sulit menanamkan nil ai karakter ke
dalam diri siswa. Oleh sebab itu, guru seharusnya segera
mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam pembelajaran bahasa
Indonesia melalui metode pembelajaran dan menyisipkan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
karakter ke dalam bahan pembelajaran yang digunakan d i dalam kelas.
Dengan demikian, sekolah akan benar -benar menjadi tempat penanaman
nilai karakter ke dalam diri generasi muda sehingga tercipta masyarakat
yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab
berdasarkan falsafah pancasila (Kemen diknas; 2011).
H. Pengembangan Produk
1. Dasar pengembangan produk
Peneliti mengambil data penelitian di SMP BOPKRI 1
Yogyakarta. Data yang sudah diambil kemudian dianalisis sesuai
dengan teori-teori yang sudah disampaikan pada bab 2. Berdasarkan
data tersebut, peneliti akan menyusun modul pembelajaran Bahaha
Indonesia kelas VII semester 1 dan 2 untuk ketrampilan menulis.
Modul terdiri atas sepuluh bab yang masing -masing
membahas satu kompetensi dasar. Sepuluh bab tersebut memuat
keenam belas nilai dalam pendidikan karakter. Setiap bab memuat
satu atau dua nilai karakter. Peneliti akan menyajikan modul dengan
gambaran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 4.19Pemetaan Pengintegrasian Nilai Karak ter dalam Pembelajaran
Menulis
UNITBUKU
KOMPETENSIDASAR
INDIKATOR NILAIKARAKTER
SEMESTER 1
Pelajaran1
4.1 Menulisbuku harianataupengalamanpribadi denganmemperhatikan carapengungkapandan bahasayang baik danbenar.
1. Siswa mampu mendaftarpengalaman-pengalamanpribadi yang dapat ditulisdalam buku harian.
2. Siswa mampu menuliskanpokok-pokok pengalamanpribadi.
3. Siswa mampumengembangkan pokok-pokok pengalaman pribadimenjadi sebuah tulisanyang ekspresif dalam bukuharian secara rutin sesuaidengan bagian-bagiancatatan harian.
1. Persahabatan2. Kejujuran
Pelajaran2
8.2 Menuliskembalidengan bahasasendiridongeng yangpernah dibacaatau didengar.
1. Mampu memahamisebuah dongeng denganmenentukan pokok-pokokdongeng.
2. Mampu menulis kembalidongeng yang pernahdibaca atau didengarsecara runtut berdasarkanurutan pokok-pokokdongeng.
3. Mampu mengoreksi karyateman saat menceritakankembali sebuah dongengyang pernah dibaca ataudidengar.
1. Menghargaiprestasi
2. Tanggungjawab
Pelajaran3
4.2 Menulissurat pribadidenganmemperhatika
1. Mampu memahamiperbedaan komposisi suratpribadi dan surat dinas.
2. Mampu menulis surat
1. Pedulilingkungan
2. Semangatkebangsaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
n komposisi,isi, dan bahasa.
pribadi dengan bahasayang komunikatif.
3. Mampu menyunting suratteman lain sesuai denganaturan penulisan surat.
Pelajaran4
8.1 Menulispantun yangsesuai dengansyarat-syaratpantun.
1. Mampu menentukansyarat-syarat pantun.
2. Mampu menulis pantunsesuai dengan isi yangsudah ditentukan.
3. Mampu menyuntingpantun sesuai dengansyarat-syarat pantun.
1. Peduli sosial2. Demokratis
Pelajaran5
16.1 Menuliskreatif puisiberkenaandengankeindahanalam.
1. Mampu menciptakanlarik-larik puisi dengantema tertentu.
2. Mampu menciptakanpuisi dengan tematertentu danmenggunakan pilihankata yang tepat dan rimayang menarik.
3. Mampu membuatantologi puisi dengantema tertentu.
1. Kreatif2. Cinta tanah
air
SEMESTER 2Pelajaran
612.1 Mengubahteks wawancaramenjadi narasidenganmemperhatikancara penulisankalimat langsungdan tak langsung.
1. Mampu mengubahkalimat langsung dalamwawancara menjadikalimat tidak langsung.
2. Mampu mengubah tekswawancara menjadinarasi.
3. Mampu menulis tekswawancara danmengubahnya menjaditeks narasi.
1. Kerja keras2. Mandiri
Pelajaran7
16.2 Menuliskreatif puisiberkenaan denganperistiwa yangpernah dialami.
1. Mampu menulislarik-larik puisi.
2. Mampu menulispuisi denganpilihan kata yang
1. Religius2. Cinta damai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
tepat dan rimayang menarik.
3. Mampumenyunting puisitentang peristiwayang pernahdialami.
Pelajaran8
4.3 Menulis tekspengumumandengan bahasayang efektif, baik,dan benar.
1. Mampu menentukanpokok-pokokpengumuman.
2. Mampu menulis tekspengumuman denganbahasa yang efektif.
3. Mampu menyuntingteks pengumuman.
1. Gemarmembaca
2. Rasa ingintahu
Pelajaran9
12.2 Menulispesan singkatsesuai dengan isimenggunakankalimat efektifdan bahasa yangsantun.
1. Mampu memahamiciri-ciri pesan singkat.
2. Mampu menulis pesansingkat sesuai dengankonteks.
1. Disiplin2. Toleransi
2. Pengembangan materi pembelajaran menulis Bahasa Indonesia
Hasil analisis data penelitian digunakan sebagai dasar dalam
pengembangan modul pembelajaran menulis Bahasa Indonesia yang
terintegrasi dengan pendidikan karakter. Pengembangan modul dalam
penelitian ini berdasarkan pada kurikulum yang sedang berlaku, yaitu
KTSP 2006. Modul yang dihasilkan adalah modul pembelajaran
menulis bahasa Indonesia kelas VII semester 1 dan 2.
Seperti yang diungkapkan di atas, hasil analisis data penelitian
ini akan dijadikan sebagai dasar pengembangan buku teks. Hasil
analisis data yang diperoleh adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
a. Berkaitan dengan guru
1) Guru bahasa Indonesia belum sepenuhnya menerapkan
pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2) Pendidikan moral yang diberikan kepada siswa cenderung
hanya sebatas menyampaikan sebuah cerita dan memberikan
maknanya sehingga kemampuan afektif siswa tidak terlibat
secara aktif.
3) Sesi sharing yang seharusnya dimanfaatkan untuk siswa
mengambil makna dari pembelajaran justru digunakan guru
untuk bercerita sehingga siswa hanya dapat memetik nilai
dalam cerita yang disampaikan guru.
4) Evaluasi terhadap nilai karakter yang telah dimiliki siswa
belum dilaksanakan oleh guru se cara khusus dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia.
5) Pendidikan karakter baru saja masuk di SMP Bopkri 1
Yogyakarta sehingga guru masih menyusun RPP berkarakter,
belum mempraktikkannya dalam pembelajaran di kelas.
b. Berkaitan dengan siswa
1) Siswa belum sepenuhnya mengenal tentang pendidikan
karakter yang harus diintegrasikan dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia.
2) Berdasarkan persepsi siswa, dari 18 nilai dalam pendidikan
karakter, hampir seluruhnya sudah dipahami oleh siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
namun ada beberapa yang belum bisa di terapkan dalam diri
siswa, misalnya nilai kreatif.
3) Siswa merasa bosan dengan metode ceramah yang diterapkan
oleh guru di dalam kelas.
c. Berkaitan dengan afeksi
Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di atas, peneliti
mencoba mengembangkan buku teks pembelajaran menulis bahasa
Indonesia yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Model
yang dipilih peneliti adalah sebagai berikut:
1) Buku teks pembelajaran berbicara B ahasa Indonesia yang
diintegrasikan dengan pendidikan karakter tidak untuk
menggantikan buku teks yang sudah ada, tetapi hanya sebagai
buku suplemen/ tambahan.
2) Rancangan materi dalam buku teks disesuaikan dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada dalam
kurikulum untuk kelas VII semester 1 dan 2.
3) Nilai-nilai karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran
berdasarkan pada nilai-nilai dalam Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa.
4) Buku teks dirancang untuk satu tahun (dua semester) dan
terdiri dari sembilan unit yang sudah dipetakan kebahasaan,
kesastraan, serta nilai karakter dalam setiap unit.
5) Setiap unit dalam buku teks terdiri atas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
a) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sudah
dirumuskan menjadi tujuan pembelajaran yang disesuaikan
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam
KTSP 2006.
b) Pada setiap awal unit terdapat sebuah narasi beserta gambar
dan ilustrasinya yang merupakan contoh konkret penerapan
nilai karakter yang akan dicapai dalam unit.
c) Materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
d) Latihan-latihan yang akan mengukur kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik siswa.
e) Refleksi siswa terhadap pencapaian siswa dan nilai karakter
yang sudah tertanam dalam diri siswa di setiap akhir unit.
3. Hasil uji coba produk
Peneliti melakukan uji coba produk terhadap 23 siswa kelas
VIIC SMP Bopkri 1 Yogyakarta pada tanggal 6 Agustus 2012. Uji
coba produk dilakukan terhadap siswa karena modul yang dirancang
akan dipakai siswa untuk belajar. Selain itu, peneliti juga meminta
saran dan kritik dari guru terhadap hasil produk tersebut agar dapat
digunakan sebagai landasan perbaikan. Uji coba produk dilaksanakan
dengan cara siswa memberikan persepsi terhadap 25 butir pernyataan
kondisi modul dalam angket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Peneliti hanya menggunakan satu unit materi pembelajaran
dalam uji coba produk. Hal itu dikarenakan waktu yang disediakan
untuk uji coba produk tidaklah banyak. Apabila peneliti
mengujicobakan semua unit dalam modul, waktu yang dibutuhkan
sangat banyak dan akan sangat meny ita jam pelajaran Bahasa
Indonesia. Selain itu, materi dalam modul adalah materi selama satu
tahun, apabila diujicobakan sekarang, akan ada materi yang belum
diajarkan guru yang akan ditemui siswa. Hal itu justru akan membuat
siswa menjadi bingung.
a. Persepsi Siswa terhadap Kondisi Modul
Angket yang disediakan peneliti untuk uji coba produk
terdiri dari 25 butir pernyataan kondisi modul. Dua puluh lima
peryataan itu mencakup tampilan cover, bagian pembuka modul,
gambar ilustrasi, narasi, materi, latihan, r efleksi dan hal-hal teknis
dalam penyajian modul. Hasil persepsi siswa terhadap modul
“Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Menulis
Bahasa Indonesia Kelas VII” akan dipaparkan di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 4.20Hasil Persepsi Siswa terhadap Modul
No.
Kondisi Modul Kualitas ModulSB B K SK
1. Cover depan dengan judul“Pendidikan Karakter TerintegrasiPembelajaran Menulis BahasaIndonesia SMP Kelas VII Semester 1dan 2” dengan ilustrasi gambar“kegiatan menulis yang sedangdilakukan siswa SMP”
3siswa
13,04%
19siswa
82,60%
1siswa4,34%
-
2. Cover depan dengan judul“Pendidikan Karakter TerintegrasiPembelajaran Menulis BahasaIndonesia SMP Kelas VII Semester 1dan 2” dengan ilustrasi gambar“siswa SMP yang sedang menulis”mencerminkan isi modul yangmembahas tentang pembelajaranmenulis kelas VII semester 1 dan 2yang diintegrasikan denganpendidikan karakter.
9siswa
39,13%
13siswa
56,52%
1siswa4,34%
-
3. Pewarnaan cover biru dan tulisanpada cover putih dan hitam.
7siswa
30,43%
10siswa
43,47%
6siswa
26,08%
-
4. Gambar yang mencerminkan nilaikarakter pada awal pelajaranmenambah kemenarikan modul dandapat membangkitkan semangatsiswa untuk mempelajari halaman-halaman selanjutnya.
5siswa
21,73%
14siswa
60,86%
3siswa
13,04%
1siswa4,34%
5. “Peta Konsep Pelajaran”memberikan kejelasan kepada siswatentang mataeri, nilai karakter, danpengintegrasian mataeri dengan nilaikarakter yang akan dipelajari.
9siswa
39,13%
13siswa
56,52%
1siswa4,34%
-
6. Bagian “Mari bercermin!”memberikan contoh dan kejelasankepada siswa tentang nilai karakteryang akan dipelajari dan dapat
11siswa
47,82%
11siswa
47,82%
1siswa4,34%
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
dijadikan sebagai alat untuk menelitidiri siswa.
7. Pada halaman 2 bagian akhir danhalaman 3 bagian awal diberikanuraian singkat tentang pengalamanpribadi dan kegiatan yang akandilakukan sebagai pengantar untukmemasuki kegiatan awal padamateri.
6siswa
26,08%
16siswa
69,56%
1siswa4,34%
-
8. Pada halaman 3 terdapat “Kolomlatihan 1” sebagai tahap awal siswamengingat pengalamannya padakolom yang disediakan.
7siswa
30,43%
15siswa
65,21%
- 1siswa4,34%
9. Pada halaman 3 terdapat uraiansingkat tentang contoh membantuorang lain dan ajakan untuk jujurdalam menulis pengalaman.
10siswa
43,47%
12siswa
52,17%
1siswa4,34%
-
10. “Kolom latihan 2” mengajak siswauntuk melihat karakter“persahabatan” yang sudahtercermin pada pengalaman siswamembantu orang lain.
10siswa
43,47%
12siswa
52,17%
1 siswa4,34%
-
11. Pada halaman 4 terdapat contoh yangdikemas dalam “Belajar dariteman”.
8siswa
34,78%
15siswa
65,21%
- -
12. Pada halaman 5 terdapat “Kolomlatihan 3” untuk mengukur tingkatpemahaman siswa menyusun pokok -pokok pengalaman.
8siswa
34,78%
15siswa
65,21%
- -
13. Pengantar dan uraian tentangkegiatan yang akan dilakukan siswadan pengertian tentang buku harian.(hlm.5)
8siswa
34,78%
14siswa
60,86%
1siswa4,34%
-
14. “Belajar dari teman” (contoh bukuharian) sebagai gambaran isi bukuharian sebelum siswa ditugaskanmenulis buku harian. (hlm.5)
5siswa
21,73%
17siswa
73,91%
1siswa4,34%
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
15. Kolom pertanyaan untuk membantusiswa memahami contoh catatanharian dan memahami bagian-bagiandalam catatan harian. (hlm.6)
3siswa
13,04%
15siswa
65,21%
5siswa
21,73%-
16. Materi tentang bagian-bagian yangada dalam catatan harian besertacontoh. (hlm.6)
11siswa
47,82%
11siswa
47,82%
1siswa4,34%
-
17. Pada halaman 6 bagian akhirdiberikan anjuran untukmemperhatikan “ruangkebahasaan”.
5siswa
21,73%
14siswa
60,86%
4siswa
17,39%-
18. Pada halaman 6 terdapat kalimatpenugasan untuk bekerja secarapribadi kemudian dilanjutkan bekerjadalam kelompok .
6siswa
26,08%
13siswa
56,52%
4siswa
17,39%-
19. Pada halaman 7 terdapat latihanmenulis catatan harian sebagai buktibahwa siswa benar-benar sudahmenguasai kompetensi dasarpelajaran.
7siswa
30,43%
16siswa
69,56%
- -
20. “Tugas akhir pelajaran” untukmelatih siswa mempraktikkanpelajaran di kelas dalam kehidupansehari-hari.
14siswa
60,86%
9siswa
39,13%
- -
21. “Ruang Kebahasaan” memberikanpengetahuan kepada siswa tentangkebahasaan yang berkaitan dengankompetensi dasar yang diberikandalam pelajaran.
6siswa
26,08%
15siswa
65,21%
2siswa8,69%
-
22. “Senyum pengukur karakter”untuk mengetahui tingkatpenguasaan siswa terhadap nilaikarakter yang diintegrasikan dalampelajaran.
14siswa
60,86%
8siswa
34,78%
1siswa4,34%
-
23. Ukuran dan jenis huruf yangdigunakan dalam modul sudah cukupuntuk ukuran saya membaca.
12siswa
52,17%
6siswa
26,08%
3siswa
13,04%
2siswa8,69%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
24. Pewarnaan dalam modul. 7siswa
30,43%
11siswa
47,82%
5siswa
21,73%
-
25. Penggunaan kata dalam kalimatpenugasan dan materi.
3siswa
13,04%
17siswa
73,91%
3siswa
13,04%
-
Berdasarkan tabel di atas, siswa menganggap cover depan
dengan judul “Pendidikan Karakter Terintegrasi Pembelajaran
Menulis Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Semester 1 dan 2”
dengan ilustrasi gambar “kegiatan menulis yang sedang dilakukan
siswa SMP” cocok digunakan untuk cover modul sebagai produk
penelitian. Hal ini terbukti dengan tanggapan siswa yang
menyatakan bagus sebanyak 82,60% dan sangat bagus sebanyak
13,04% pada kuisioner yang dibagikan. Menurut siswa Cover
depan dengan judul “Pendidikan Karakter T erintegrasi
Pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Semester
1 dan 2” dengan ilustrasi gambar “siswa SMP yang sedang
menulis” juga sudah mencerminkan isi modul yang membahas
tentang pembelajaran menulis kelas VII semester 1 dan 2 yang
diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Persepsi siswa tersebut
terlihat dalam kuisioner nomer 2 yang dianggap baik oleh 56,52%
siswa dan sangat baik oleh 39,13% siswa. Sedangkan mengenai
pewarnaan cover, siswa yang menyatakan baik sebanyak 43,47%
dan yang menyatakan sangat baik sebesar 30,43%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Siswa menyatakan bahwa gambar yang mencerminkan nilai
karakter pada awal pelajaran menambah kemenarikan modul dan
dapat membangkitkan semangat siswa untuk mempelajari
halaman-halaman selanjutnya. Hal ini terlihat pada presentase
pernyataan nomer empat pada kuisioner yang menunjukkan
sebanyak 60,86% siswa menyatakan baik dan 21,73% siswa
menyatakan sangat baik.
“Peta konsep pelajaran” juga mendapat tanggapan positif
dari siswa. Sebanyak 56,52% sisw a menyatakan baik dan 39,13%
menyatakan sangat baik. Dengan demikian, “Peta Konsep
Pelajaran” memberikan kejelasan kepada siswa tentang materi,
nilai karakter, dan pengintegrasian mataeri dengan nilai karakter
yang akan dipelajari.
Bagian “Mari bercermin!” dianggap siswa dapat
memberikan contoh dan kejelasan kepada siswa tentang nilai
karakter yang akan dipelajari dan dapat dijadikan sebagai alat
untuk meneliti diri siswa. Mengenai hal ini, sebanyak 47,82%
siswa menyatakan sangat baik dan sebanyak 47,82% si swa juga
menyatakan baik mengenai pernyataan “Mari bercermin!”.
Pengantar untuk memasuki kegiatan awal pada materi juga
dinyatakan baik oleh siswa. Sebanyak 69,56% siswa menyatakab
baik pada pernyataan nomer tujuh dalam kuisioner, sedangkan
sebanyak 26,08% siswa menyatakan sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
“Kolom latihan 1” sebagai tahap awal siswa mengingat
pengalamannya mendapatkan suara dari siswa sebanayk 65,21%
yang menyatakan baik dan 30,43% siswa menyatakan sangat baik.
“Kolom latihan 2” yang mengajak siswa untuk meliha t karakter
“persahabatan” yang sudah tercermin pada pengalaman siswa
membantu orang lain juga mendapat tanggapan positif dari siswa.
Sebanyak 52,17% siswa menyatakan baik dan 43,47% siswa
menyatakan sangat baik. Sedangkan “Kolom latihan 3” sebagai
pengukur tingkat pemahaman siswa menyusun pokok -pokok
pengalaman dipilih 65,21% persen yang menyatakan sangat baik
dan 34,78% siswa menyatakan sangat baik. Semua latihan yang
ada dalam modul dapat diterima baik oleh siswa.
Sebanyak 52,17% siswa menyatakan baik ter hadap
pernyataan tentang raian singkat contoh membantu orang lain dan
ajakan untuk jujur dalam menulis pengalaman . Pernyataan tersebut
juga dinyatakan sangat baik oleh 43,47% siswa.
Contoh yang dikemas dalam “belajar dari teman” dianggap
baik oleh 65,21% siswa dan sebanyak 34,78% siswa menyatakan
sangat baik. Sedangkan “belajar dari teman” pada halaman 5 juga
ditanggapi baik oleh 73,91% siswa dan 21,73% siswa menyatakan
sangat baik.
Kolom pertanyaan untuk membantu siswa memahami
contoh catatan harian dan memahami bagian-bagian dalam catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
harian pada halaman 6 mendapat respon baik dari 65,21% siswa.
Pada halaman 6 bagian akhir juga diberikan anjuran untuk
memperhatikan “ruang kebahasaan”. Pernyataan tersebut dipilih
siswa sebanyak 60,86% yang menyatakan b aik dan 21,73% siswa
menyatakan sangat baik. Kalimat penugasan untuk bekerja secara
pribadi kemudian dilanjutkan bekerja dalam kelompok pada halam
6 mendapat respon baik dari 56,52% siswa.
Materi tentang bagian-bagian yang ada dalam catatan
harian beserta contoh pada halaman 6 mendapat respon sebanyak
47,82% yang menyatakan baik dan 47,82% siswa juga menyatakan
sangat baik. Sebanyak 69,56% siswa menyatakan baik tentang
latihan yang terdapat pada halaman 7.
“Tugas akhir pelajaran” untuk melatih siswa
mempraktikkan pelajaran di kelas dalam kehidupan sehari -hari
mendapat suara sebanyak 60,86% siswa menyatakan sangat baik
dan 39,13% siswa menyatakan baik. Siswa menilai tugas akhir
pada kompetensi dasar yang diajarkan sudah baik.
Sebanyak 65,21% siswa menyataka n baik tentang
pernyataan mengenai “ruang kebahasaan” dan 26,08% siswa
menyatakan sangat baik. “Ruang Kebahasaan” dianggap siswa
dapat memberikan pengetahuan tentang kebahasaan yang berkaitan
dengan kompetensi dasar yang diberikan dalam pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
“Senyum pengukur karakter” untuk mengetahui tingkat
penguasaan siswa terhadap nilai karakter yang diintegrasikan
dalam pelajaran dianggap sangat baik oleh 60,86% siswa.
Pernyataan tersebut juga dinyatakan baik oleh 34,78% siswa.
Ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam modul
dianggap siswa sudah baik. Hal ini terlihat pada pilihan siswa
sebanyak 52,17% yang menyatakan sangat baik. Sedangkan
penggunaan kata dalam kalimat penugasan dan materi juga
dianggap sudah baik oleh 73,91% siswa. Namun pewarnaan pada
modul masih belum baik. Hal ini terlihat oleh jawaban siswa yang
belum mencapai 50%, yaitu hanya 47,82% siswa yang menyatakan
baik.
b. Pembahasan Saran Uji Coba Produk dari Siswa
Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai saran
yang diberikan siswa terhadap modul “Pendidikan Karakter
Terintegrasi dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia kelas
VII”. Dari hasil persepsi siswa terhadap modul, peneliti
menemukan tiga bagian yang mendapat tanggapan “baik” kurang
dari 50% jumlah siswa. Ketiga bagian itu adalah pewarnaan
modul, bagian mari bercermin, dan materi pelajaran. Peneliti
kemudian meminta saran kepada siswa terhadap tiga bagian
tersebut sebagai dasar perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Pewarnaan dalam modul menurut siswa sudah cukup
menarik, namun masih kurang dalam memvariasaikan warna.
Sedangkan dalam bagian “Mari bercermin!”, siswa sudah dapat
menangkap maksud yang disampaikan pada bagian tersebut.
Walaupun siswa sudah menangkap maksud, namun menurut siswa
ilustrasi atau contoh tindakan berka rakter masih kurang cocok
dengan gambar yang disajikan. Pada Bagian “Mari bercermin!”
menurut siswa sebaiknya disajikan sesuai dengan gambar yang
ditampilkan dan ilustrasi yang disajikan lebih disesuaikan dengan
kehidupan nyata sehari-hari.
Mengenai materi pelajaran, siswa masih belum merasa puas
dengan materi yang disajikan. Siswa sudah memahami materi
yang ada dalam modul, namun contoh yang disajikan kurang
bervariasi (siswa menginginkan lebih dari satu).
c. Refleksi
Refleksi dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ditemui pada saat uji coba produk.
Beberapa hal yang perlu diperbaiki menurut pendapat siswa
adalah:
a. Pewarnaan modul,
b. Bagian “Mari bercermin!”
c. Materi pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Kekurangan-kekurangan modul ini dapat dilihat dari hasil
angket persepsi siswa terhadap modul da n juga saran dari siswa.
Kekurangan yang sudah disebutkan di atas akan diperbaiki dalam
materi pembelajaran selanjutnya untuk mendapatkan hasi l yang
lebih baik sehingga sesuai dengan kebutuhan siswa. Adapaun
langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh peneliti untuk
memperbaiki hal tersebut adalah:
a. membuat penyelesaian pada bagian “Mari bercermin!” agar
sesuai dengan ilustrasi gambar yang disaj ikan dan
mencontohkan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
b. memperdalam teori yang ada dan menambah contohnya.
c. memberikan variasi warna pada modul agar lebih menarik.
d. Kesimpulan Uji Coba Produk
Dari uji coba produk yang dilakukan, p eneliti dapat
menyimpulkan bahwa ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki,
yaitu pewarnaa modul, contoh pada materi yang disajikan, dan
bagian “Mari bercermin!”. Hal ini dilakukan agar modul yang
dihasilkan dapat lebih sesuai dengan kebutuhan siswa meskip un
sebagian besar bagian dalam modul sudah dinilai baik oleh siswa.
Selain itu, berdasarkan hasil penilaian guru bahasa Indonesia,
modul ini sudah layak digunakan untuk pembelajaran .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Secara keseluruhan, peneliti menyimpulkan bahwa produk
modul yang dihasilkan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa dan
telah diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Siswa
memberikan apresiasi yang positif terhadap modul yang
terintegrasi dengan pendidikan karakter. Dengan mengintegrasikan
pendidikan karakter dalam pembelajaran menulis Bahasa
Indonesia, maka dapat membantu siswa mencapai karakter yang
lebih baik sehingga terbentuk pribadi penerus bangsa yang
berkarakter kuat.
4. Hasil Model Pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia yang
Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter
Berikut akan disajikan model pembelajaran Menulis Bahasa
Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Model
pembelajaran ini telah diujicobakan berdasarkan kriteria tertentu yang
kemudian dipersepsi oleh siswa, kemudian data direkapitulasi dan
langkah terakhir adalah mengevaluasi serta memperbaiki model
pembelajaran tersebut. Setelah diperbaiki, hasil akhir model
pembelajaran tersebut dipaparkan dalam 9 unit dengan tema
keseluruhan mengandung 18 nilai dalam pendidikan karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
BAB V
PENUTUP
Pada Bab V peneliti akan memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian
yang telah dilakukan dan saran. Saran-saran dalam bagian penutup ini ditujukan
untuk guru Bahasa Indonesia, guru pengampu mata pelajaran lain, peneliti
pengembangan lain, dan calon guru Bahasa Indonesia.
A. Kesimpulan
Pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran menulis di
SMP kelas VII semester 1 dan 2 disusun berdasarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar dalam KTSP 2006. Materi pembelajaran pendidikan
karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran menulis disesuaikan dengan
kompetensi dasar yang dijabarkan menjadi indikator-indikator yang sesuai
dengan pendidikan karakter yang diintegrasikan . Semua materi yang
disampaikan pasti mengandung nilai moral yang dapat diambil siswa sesuai
dengan nilai karakter yang diintegrasikan. Jadi, dengan produk yang
dihasilkan siswa tidak semata-mata belajar Bahasa Indonesia, namun siswa
juga dapat belajar tentang nilai moral yang disisipkan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia.
Pemanfaatan produk penelitian yang berupa buku pelajaran ini dapat
digunakan sebagai suplemen pengajaran disam ping buku-buku pokok yang
sudah biasa digunakan di sekolah -sekolah. Produk penelitian pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
ini telah direvisi berdasarkan (1) uji coba produk oleh pakar pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia dan (2) uji coba produk oleh siswa kelas VII
SMP Bopkri 1 Yogyakarta.
B. Saran
Setelah peneliti melakukan penelitian pengembangan pendidikan
karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran menulis Bahasa Indonesia
kelas VII, peneliti mengajukan beberapa saran. Peneliti mengajukan saran
untuk guru mata pelajaran bahasa Indonesia, guru yang mengampu bidang
studi lain, peneliti lain yang berminat dengan penelitian pengembangan ini,
dan bagi calon guru bahasa Indonesia.
1. Bagi guru Bahasa Indonesia
Guru Bahasa Indonesia diharapkan untuk dapat mengintegrasikan
nilai-nilai karakter kepada siswa melaui pembelajaran Bahasa Indonesia.
Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai -nilai dalam Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa dalam diri siswa agar diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Metode dan bahan pembelajaran hendaknya
menggiring siswa untuk secara langsung mempraktikkan sikap berkarakter
dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga diharapkan mampu
mengkolaborasikan ranah kognitif, afektif, dan psikomotori dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru diharapkan mampu memberikan
penguatan kepada siswa mengenai nilai karakter yang harus diterpakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
dalam diri siswa sehingga akan terbangun generasi muda penerus bangsa
yang berkarakter kuat.
2. Bagi guru yang mengampu bidang studi lain
Guru yang mengampu bidang studi lain hendaknya juga
menanamkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa melalui pengintegrasian
nilai-nilai karakter dalam pembelajaran. Apabila semua mata pelajaran
dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran, maka
siswa dapat lebih cepat dan mudah memahami nilai -nilai tersebut dan
dapat menerapkannya dalan kehidupan mereka.
3. Bagi peneliti pengembangan lain
Peneliti pengembangan lainnya hendaknya dapat melanjutkan
penelitian pengembangan ini di berbagai bidang dan jenjnag sekolah.
Dengan begitu, penanaman nilai karakter dapat direalisasikan dalam
semua jenjang pendidikan dan di bidang pendidikan lain yang lebih luas.
4. Bagi calon guru Bahasa Indonesia
Calon guru bahasa Indonesia hendaknya kelak dapat
mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Dengan begitu, melalui pembelajaran Bahasa Indonesia, nilai-
nilai karakter dapat tertanam dan diterapkan oleh siswa. Secara tidak
langsung, pembelajaran bahasa Indonesia dapat membantu menciptakan
bibit-bibit penerus bangsa yang memiliki pribadi yang berkarakter kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2011. Konsep dan Model Pegembangan Kurikulum . Bandung: PTRemaja Rosdakarya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Pedoman Sekolah:Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa . Jakarta:Kemendiknas.
BSNP. 2006a. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanJenjang Pendidikan Dasar dan Menengah . Jakarta: BSNP.
Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah MenengahPertama . Jakarta.
Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Jakarta: Kemendiknas.
Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi. Jakarta: Grasindo.
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi . Jakarta: Gramedia pustaka Utama.
Kesuma, Dharma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik diSekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Koesoema A, Doni. 2010. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di ZamanGlobal. Jakarta: Grasindo.
Nugroho, Dwi. 2007. Pengembangan Silabus dan Materi PembelajaranKetrampilan Menulis Narasi untuk Siswa Kelas V SDN Kota Batu 03kecamatan Ciomas, Kabupaten Bog or, Jawa Barat. Yogyakarta, FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan: USD.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan S astra.Yogyakarta: BPFE.
Oemar, Hamalik. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran . Jakarta:Kencana.
Seno, Agnes Jatu Resani. 2009. Pengembangan silabus dan Materi P embelajaranMenulis untuk Siswa kelas X Semester 2 SMA Sang Timur YogyakartaTahun Ajaran 2008/2009 . Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan: USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D . Cetakan ke 8.Bandung: Alfabeta.
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Piaget . Yogyakarta: Kanisius.
Suparno, Paul. 2012. Sumbangan Pendidikan Fisika Terhadap PembangunanKarakter Bangsa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Tarigan, Henry Guntur. 1984. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: angkasa.
Yanuartiningsih, Prabawati. 2008. Pengembangan Silabus dan MateriPembelajaran Menyimak Kritis dengan Media Rekaman berdasarkanKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Siswa Kelas X Semester 1SMA Negeri 2 Sleman, Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 . Yogyakarta,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: USD.
Pengertian Integrasi. http://id.wikipedia.org/wik/In tegrasi_sosial (diakses padatanggal 10 Februari 2012 pukul 10.21)
Menulis.http://www.kompas.com/lipsus052009/antasariread/2008/04/15/19101074/.menulis.masih.jadi.masalah.guru. (diakses pada tanggal 20 Februari2012 pukul 15.13)
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/254801 -hakim-kasus-walikota-bekasi-tersangka-korupsi. (diakses pada hari Rabu, 12 Oktober 2011 pukul 15.46)
http://nasional.kompas.com/read/2008/04/15/19101074/.Menulis.Masih.Jadi.Masalah.Guru. (diakses pada hari Rabu, 12 Oktober 2011 pukul 15.58)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Jumlah Pertemuan : 4 jam pelajaran
A. Standar Kompetensi
4. Mengungkapan pikiran dan pe ngalaman dalam buku harian dan surat
kabar.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan
cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar.
C. Nilai Karakter
Bersahabat dan Kejujuran
D. Indikator
1. Mampu mendaftar pengalaman-pengalaman pribadi tentang membantu
orang lain dengan cara yang baik yang dapat ditulis dalam buku harian.
2. Mampu menuliskan pokok-pokok pengalaman pribadi, misalnya
tentang tidak mencuri untuk mendapatkan sesuatu atau
mengembalikan barang yang ditemukan di jalan.
3. Mampu bekerja bersama teman untuk saling mengoreksi hasil menulis
buku harian atau bertanya dengan guru jika menemukan kesulitan.
4. Mampu mengembangkan pokok -pokok pengalaman pribadi menjadi
sebuah tulisan yang ekspresif dalam buku harian secara rutin sesuai
dengan bagian-bagian catatan harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
E. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendaftar pengalaman -pengalaman pribadi tentang
membantu orang lain dengan cara yang baik yang dapat ditulis dalam
buku harian.
2. Siswa mampu menuliskan pokok-pokok pengalaman pribadi, misalnya
tentang tidak mencuri untuk mendapatkan sesuatu atau
mengembalikan barang yang ditemukan di jalan.
3. Siswa mampu bekerja bersama teman untuk saling mengoreksi hasil
menulis buku harian atau bertanya dengan guru jika menemukan
kesulitan.
4. Siswa mampu mengembangkan pokok-pokok pengalaman pribadi
menjadi sebuah tulisan yang ekspresif dalam buku harian secara rutin
sesuai dengan bagian-bagian catatan harian.
F. Materi Ajar
1. Buku harian
Buku harian adalah buku yang digunakan untuk mencatat berbagai
peristiwa yang dianggap penting yang bersifat pribadi dan rahasia.
Peristiwa yang ditulis bisa pengalaman yang menyedihkan,
menggembirakan, memalukan, dan sebagainya.
2. Bahasa ekspresif
Tulisan yang ekspresif adalah sebuah tulisan dengan bahasa yang
dapat mewakili suasana hatimu. Jadi, misalnya jika kamu merasa
kagum saat melihat nilai raport sahabatmu kamu akan berkata “Wow,
bagus sekali nilaimu!”
3. Penulisan catatan harian/pengalaman pribadi
Syarat buku catatan harian yang baik adalah memuat
a. Waktu
Waktu adalah saat kita menulis atau mengalami peristiwa yang
akan kita tulis. Misalnya:
Minggu, 25 Desember 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
b. Tempat
Bagian tempat menjelaskan tempat terjadinya peristiwa yang akan
diceritakan dalam buku harian.
Misalnya:
Di Malioboro, Yogyakarta.
c. Peristiwa
Bagian peristiwa merupakan inti dari buku harian. Pada bagian ini
penulis bisa mencurahkan pengalamannya.
Untuk mempermudah menulis peristiwa sebaiknya terlebih dahulu
menulis pokok-pokok peristiwa yang akan diceritakan. Setelah itu,
pokok-pokok peristiwa tersebut dikembangkan menjadi sebuah
cerita atau catatan harian yang padu.
4. Langkah-langkah menulis catatan harian
a. Mendaftar pengalaman pribadi .
b. Menentukan pokok-pokok peristiwa dari sebuah pengalaman
pribadi.
c. Mengembangkan pokok-pokok peristiwa pengalaman pribadi
menjadi sebuah tulisan yang padu.
G. Alokasi Waktu
4 x 40 menit
H. Metode Pembelajaran
1. Pemodelan
Pemodelan dilakukan dengan memberikan contoh menulis pokok -
pokok peristiwa dan contoh catatan harian.
2. Tanya jawab
Siswa dan guru bertanya jawab mengenai buku harian.
3. Penugasan
a. Siswa berlatih menulis pengalaman yang pernah dialami tentang
membantu orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
b. Siswa berlatih menulis pokok-pokok sebuah peristiwa yang akan
ditulis menjadi catatan harian.
c. Siswa berlatih menulis sebuah catatan harian dari pengalamannya
membantu orang lain.
d. Siswa berlatih menulis catatan dalam buku harian selama satu
minggu berturut-turut.
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 : 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu (menit)
1. Pendahuluana. Siswa dan guru bertanya jawab tentang
buku harian.b. Siswa mengungkapkan pengetahuan
awalnya tentang buku harian.c. Guru menyampaikan proses dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan dantujuan pembelajaran.
5
3
2
2. Kegiatan intia. Siswa memulai pembelajaran tentang buku
harian dengan mendaftar pengalamanpribadi yang dapat ditulis menjadi catatanharian.
b. Siswa mendaftar pengalaman pribadimembantu orang lain.
c. Siswa menyampaikan pengalaman -pengalamannya membantu orang lainkepada teman satu kelas untuk salingbertukar pengalaman.
d. Siswa menuliskan pokok-pokok peristiwapengalaman pribadinya tentang membantuorang lain yang terjadi dalam suatu harisecara pribadi.
e. Siswa mengamati contoh buku harian danmenentukan bagian-bagiannya.
f. Siswa menerima materi tentang buku hariandari guru.
g. Siswa mengembangkan pokok-pokokperistiwa pengalaman pribadinya dalammembantu orang lain menjadi sebuah
5
5
15
10
5
10
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
tulisan yang ekspresif.h. Hasil kerja siswa dikumpulkan untuk
mendapat penilaian dari guru.
3. Penutupa. Siswa dan guru menyimpulkan atau
membuat rangkuman pelajaran.b. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan.c. Guru dan siswa merencanakan kegiatan
tindak lanjut untuk lebih menguasai materi.d. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran
yang akan diilakukan pada pertemuanselanjutnya, yaitu menulis buku harianselama satu minggu berturut -turut.
3
3
2
2
Pertemuan 2: 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu (menit)1. Pendahuluan
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentangbuku harian untuk membuka kembaliingatan siswa mengenai pembelajaran yanglalu.
b. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaranyang akan dilakukan kepada siswa danmenyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Siswa membentuk kelompok dengananggota kelompok 5 orang.
5
2
3
2. Kegiatan intia. Siswa menerima kembali hasil kerja di
pertemuan yang lalu dari guru dan sudahmendapat catatan dari guru.
b. Siswa masuk ke dalam kelompok danmendiskusikan catatan-catatan yang didapatdari guru.
c. Dalam kelompok siswa menyimpulkantentang penulisan buku harian yang baik.
d. Siswa dalam kelompok memilih satu bukuharian yang paling baik, kemudian direvisidi dalam kelompok.
e. Setiap kelompok mempresentasikan hasilkerja dari kelompoknya di depan ke las.
5
15
10
5
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
f. Kelompok yang tidak mempresentasikandapat menanggapi kelompok yang sedangpresentasi.
g. Guru melakukan penilaian terhadap prosespembelajaran siswa.
5
3. Penutupa. Siswa dengan bimbingan guru
menyimpulkan kegiatan pembelajaran yangsudah dilakukan.
b. Siswa mengisi kolom “Senyum PengukurKarakter” untuk mengetahui tingkatpenguasaan siswa terhadap nilai karakteryang diintegrasikan ke dalam pembelajaran.
5
5
J. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
PenilaianTeknik
PenilaianBentuk
PenilaianInstrumen
Mampu mendaftarpengalaman-pengalaman pribaditentang membantuorang lain dengancara yang baik yangdapat ditulis dalambuku harian.
Mampu menuliskanpokok-pokokpengalaman pribadi,misalnya tentangtidak mencuri untukmendapatkansesuatu ataumengembalikanbarang yangditemukan di jalan.
Mampu bekerjabersama temanuntuk saling
Penugasanindividual
Penugasanindividual
Tugaskelompok
Uraian
Uraian
Bekerja-samadalam
Daftarlahpengalamanpribadimutentangmembantuorang lain yangdapat ditulisdalam bukuharian!
Tentukan satupengalamanpribadimumembantuorang lain,kemudiantuliskanlahpokok-pokokpengalamanpribadimutentangmembantuorang lain!
Berkelompoklah (5orang) dandiskusikanlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
mengoreksi hasilmenulis buku harianatau bertanyadengan guru jikamenemukankesulitan.
Mampumengembangkanpokok-pokokpengalaman pribadimenjadi sebuahtulisan yangekspresif dalambuku harian secararutin sesuai denganbagian-bagiancatatan harian.
Tugaspribadi
kelompokdanpresentasi
Uraian
hasil catatanharianmutentangmembantuorang lain danperbaikilahsesuai dengansaran perbaikandari temanmu!
Buatlah bukuharian yangberisi catatanharian tentangmembantuorang lainselama satumingguberturut-turut!
K. Sumber Belajar
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonrsia . 2008.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Jumlah Pertemuan : 4 jam pelajaran
A. Standar Kompetensi
4. Mengungkapan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat
kabar.
B. Kompetensi Dasar
4.2 Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan
bahasa.
C. Nilai Karakter
Peduli Lingkungan dan Semangat Kebangsaan
D. Indikator
1. Mampu memahami perbedaan komposisi surat pribadi dan surat dinas.
2. Mampu menulis surat pribadi untuk pemerintah kota sebagai wujud
membela bangsa untuk menghindari penilaian negatif dari bangsa lain.
3. Mampu menyunting surat teman lain sesuai dengan aturan penulisan
surat.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami perbedaan komposisi surat pribadi dan surat
dinas.
2. Siswa mmpu menulis surat pribadi untuk pemerintah kota sebagai
wujud membela bangsa untuk menghindari penilaian negatif dari
bangsa lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
3. Siswa mampu menyunting surat teman lain sesuai dengan aturan
penulisan surat.
F. Materi Ajar
1. Pengertian surat
Surat adalah sarana komunikasi tertulis antara satu pihak dengan pihak
lain yang saling berkepentingan (Nurjamal, dkk, 2011:120).
2. Jenis-jenis surat
Ada bermacam-macam surat. Surat dibedakan berdasarkan asal surat,
sasaran, bentuk, keamanan isi, situasi, urgensi , dan pola. Pada saat ini
kita akan mempelajarai macam-macam surat berdasarkan asal surat,
yaitu:
a. surat pribadi
Surat pribadi adalah surat yang berasal dari pribadi atau
perseorangan (Nurjamal, dkk, 2011:120). Surat pribadi dibedakan
menjadi 2, yaitu surat pribadi yang bersifat resmi (organisasi) dan
surat pribadi yang bersifat tidak resmi (kekeluargaan). Surat
pribadi yang tidak resmi misalnya surat dari anak ke orang tua
(Sotyaningrum, 2008: 4).
b. surat dinas
Surat dinas adalah surat yang berasal dari suatu dinas atau
instansi (Nurjamal, dkk, 2011:120).
c. surat sosial
Surat sosial adalah adalah surat yangberasal dari lembaga
atau organisasi sosial (Nurjamal, dkk, 2011:120).
d. surat niaga
Surat niaga adalah surat yang berasal dari dan berisi
informasi seputar dunia usaha/bisnis (Nurjamal, dkk, 2011:120).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
3. Bagian-bagian surat pribadi
a. Alamat pengirim
Alamat pengirim surat ditulis di sebelah kanan atas/ idealnya
terdiri atas nama jalan, nomor rumah, nama kota, dan kode pos.
Tiap akhir baris alamat tidak dia khiri dengan tanda baca apa pun
(Nurjamal, dkk, 2011:144).
Contoh:
Jalan Puri Mas Dalam, E-154 Kompleks Perumnas Sarijadi
Cimahi 40511 Jalan Sarirasa IX, Blok 5, No. 58
Bandung 40151
b. Tanggal surat
Tanggal surat merupakan petunjuk kapan surat dibuat. Alamat
surat ditulis di sebelah kanan atas, setempat dengan alamat
pengirim. Tanggal surat harus ditulis lengkap, nama bulan tidak
disingkat atau hanya ditulis dengan angka saja (Nurjamal, dkk,
2011:144).
Contoh:
Kompleks batununggal Indah
Jalan Batu Indah IV/9
Bandung, 20 Maret 2009
c. Alamat tujuan
Alamat tujuan merupakan alamat yang dituju si penulis surat. Pada
umumnya terdiri atas nama orang yang kita surati, anma jabatan,
anama perusahaan, alamat perusahaan/instansi: nama jalan, nomor
kantor, nama kota, dan kode pos. (Nurjamal, dkk, 2011:144).
Contoh:
Yth. Drs. Denny Mustofa
Manajer Hotel Enhaii
Jalan Dr. Setiabudhi 186, Bandung 40141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
d. Salam pembuka
Salam pembuka merupakan ungkapan tanda hormat penulis
sebelum pembicaraan dalam surat dimulai (Nurjamal, dii,
2011:145).
Contoh:
Salam sejahtera,
e. Isi surat
Isi surat merupakan bagian terpenting dalam surat. Biasanya terdiri
atas tiga bagian yakni alinea pembuka, alinea paparan inti isi s urat,
dan alinea penutup surat (Nurjamal, dii, 2011:145).
f. Salam penutup
Setelah penulis menyampaikan maksudnya secara lengkap, benar,
tertib, dan sopan, surat diakhiri dengan salam penutup yang
merupakan tanda hormat penulis sekaligus pemberitahuan bahwa
pembicaraan surat sudah selesai (Nurjamal, dii, 2011:145).
Contoh:
Hormat saya,
Derahima Pascautamu, S. Pd.
G. Alokasi Waktu
4 x 40 menit
H. Metode Pembelajaran
1. Pemodelan
Pemodelan adalah pemberian contoh. Siswa diberikan contoh surat
agar siswa dapat lebih mudah memahami bagian -bagian dan isi dari
masing-masing bagian surat.
2. Tanya jawab
Tanya jawab dilakukan oleh siswa dan guru saat siswa mengalami
kesulitan belajar. Tanya jawab juga dapat digunakan guru sebagai alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan.
3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas berupa perintah atau soal oleh guru
untuk siswa agar guru dapat mengetahui tingkat pengu asaan siswa
terhadap materi tentna menulis surat.
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1: 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu (menit)1. Pendahuluan
a. Siswa mendapat penjelasan dari guru tentangstandar kompetensi dan kompetensi dasar yangakan dipelajari.
b. Siswa mendapat penjelasan dari gurumengenai tujuan pembelajaran.
c. Siswa dan guru bertanya jawab mengenaikegiatan surat menyurat.
d. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas5 orang/kelompok.
3
2
3
2
2. Kegiatan intia. Siswa perwakilan dari kelompok mengambil
amplop yang sudah disiapkan oleh guru yangberisi contoh surat pribadi atau surat dinas.
b. Siswa dalam kelompok mendiskusikan bagian -bagian contoh surat yang ada dalam amplop.
c. Siswa perwakilan dari kelompok sura t pribadimenyampaikan hasil pengamatan dan diskusidalam kelompok dan kelompok yang lainmenanggapi.
d. Siswa perwakilan dari kelompok surat dinasmenyampaikan hasil pengamatan dan diskusidalam kelompok dan kelompok yang lainmenanggapi.
e. Kelompok yang belum berpresentasi ditugasiuntuk menemukan perbedaan surat dinas dansurat pribadi menurut presentasi kelompoksebelumnya.
5
15
15
10
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
3. Penutupa. Guru memperjelas dan melengkapi perbedaan
antara surat dinas dan surat pribadi yang sudahdisampaikan oleh siswa.
b. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaranyang sudah dilakukan.
c. Siswa dan guru merencanakan kegiatanpembelajaran yang selanjutnya akandilakukan.
10
5
5
Pertemuan 2: 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu (menit)1. Pendahuluan
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang suratdinas dan surat pribadi yang sudah dibahaspada pertemuan yang lalu.
b. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaranyang akan dilakukan.
5
5
2. Kegiatan intia. Siswa menulis surat pribadi sesuai dengan
perintah yang ada dalam permaianan “Mariberkirim Surat”, yaitu menulis surat tentanglingkungan sekitar untuk pemerintah daerah.
b. Siswa menukarkan surat buatannya kepadateman.
c. Siswa menyunting surat hasil pekerjaan temansesuai dengan syarat-syarat penulisan suratyang tepat.
d. Siswa mengumpulkan semua hasilpekerjaannya masing-masing.
e. Siswa dan guru mendiskusikan pengalamanmembuat dan menyunting surat. Bisamengenai kesalahan, tema surat, dansebagainya.
f. Guru menanggapi pendapat siswa -siswamengenai pengalamannya membuat danmenyunting surat.
15
5
10
5
10
5
3. Penutupa. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
hari ini.b. Siswa dan guru berefleksi mengenai
pembelajaran yang sudah dilakukan denganmengisi “Senyum Pengukur Karakter” untuk
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadapnilai karakter yang diintegrasikan da lampembelajaran.
J. Penilaian
IndikatorPencapaianKompetensi
PenilaianTeknik
PenilaianBentuk
PenilaianInstrumen
Mampu memahamiperbedaankomposisi suratpribadi dan suratdinas.
Mampu menulissurat pribadi untukpemerintah kotasebagai wujudmembela bangsauntuk menghindaripenilaian negatifdari bangsa lain.
Mampumenyunting suratteman lain sesuaidengan aturanpenulisan surat.
Tes
Tes praktik
Tes praktik
Uraian
Tesketerampilan
Tesketerampilan
Tulislahperbedaankomposisi suratpribadi dengansurat resmi!
Tulislah suratpribadi kepadapemerintahkotamu tentangkondisimulingkungan disekitarmu!Gunakanlahbahasa yangkomunikatif.
Suntinglah suratbutan temanmusesuai denganaturan penulisansurat!
K. Sumber Belajar
Nurjamal, dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sotyaningrum, Afra Tien. 2008. Korespondensi Bahasa Indonesia .
Yogyakarta: Amara Books.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Jumlah Pertemuan : 4 jam pelajaran
A. Standar Kompetensi
4. Mengungkapan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat
kabar.
B. Kompetensi Dasar
4.3 Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik, dan
benar.
C. Nilai Karakter
Gemar membaca dan rasa ingin tahu
D. Indikator
1. Mampu menentukan pokok-pokok pengumuman yang ada di
papan pengumuman sekolah.
2. Mampu menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif.
3. Mampu menyunting teks pengumuman dengan bahasa yang
efektif, baik, dan benar.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu menentukan pokok-pokok pengumuman yang ada di
papan pengumuman sekolah.
2. Mampu menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif.
3. Mampu menyunting teks pengumuman dengan bahasa yang
efektif, baik, dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
F. Materi Ajar
1. Pengertian pengumuman
Pengumuman adalah teks yang berisi pemberitahuan. Pengumuman
biasanya terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala pengumuman yang
memuat nama dan alamat badan/organisasi yang membuat
pengumuman, isi pengumuman, dan kaki pengumuman yang memuat
tanggal pembuatan pengumuma (Keraf, 1995:7) .
2. Rumusan pengumuman harus memperhatikan:
a. Sasaran pengumuman
b. Bahasanya lugas dan persuasif
c. Bentuk atau model penyajian menarik
d. Jenis media yang digunakan
e. Ragam bahasa yang digunakan.
G. Alokasi Waktu
4 x 40 menit
H. Metode Pembelajaran
1. Pemodelan
Metode pembelajaran pemodelan berupa pemberian contoh. Siswa
diberi contoh teks pengumuman agar siswa benar -benar mengetahui
yang dimaksud teks pengumuman.
2. Tanya jawab
Tanya jawab dilakukan oleh guru dan siswa. Siswa dapat bertanya
dengan guru jika menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Guru
dapat bertanya dengan siswa untuk mengukur tingkat pemahaman
siswa mengenai kompetensi dasar yang diajarkan.
3. Penugasan
Penugasan merupakan pemberian tugas untuk siswa agar siswa secara
berkelanjutan berlatih membuat teks pengumuman dan benar -benar
memahaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 : 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu(menit)
1. Pembukaana. Siswa dan guru bertanya jawab tentang
pengumuman.b. Siswa menyampaikan pengetahuan awalnya
tentang pengumuman.c. Guru menyampaikan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan dicapai melaluipembelajaran yang akan dilakukan kepadasiswa.
d. Siswa membentuk kelompok dengan anggota5 anak.
2
4
2
2
2. Kegiatan intia. Siswa mengamati dan menemukan ciri suat u
pengumuman dari contoh sebuahpengumuman yang ada di papan pengumumansekolah atau yang sudah disiapkan oleh guru.
b. Siswa mendiskusikan hasil pengamatannyadalam kelompok.
c. Siswa perwakilan dari kelompokmenyampaikan hasil diskusi kelompok didepan kelas secara bergantian.
d. Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusidari seluruh kelompok.
e. Guru menambahkan materi tentangpengumuman yang belum disinggung siswadalam diskusi.
10
10
20
5
10
3. Penutupa. Siswa dan guru menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.b. Siswa mendapat tugas pribadi dari guru untuk
mencari teks pengumuman yang ada di suratkabar atau sumber yang lain.
c. Guru menyampaikan kegiatan yang akandilakukan dalam pertemuan selanjutnya.
5
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Pertemuan 2: 2 x 45 menit
Kegiatan Waktu (menit)1. Pembukaan
a. Guru memulai pelajaran dengan membukaingatan siswa tentang pertemuan yang laludengan tanya jawab.
b. Siswa menyampaikan pengetahuan -pengetahuannya dari pelajaran yang lalutentang pengumuman.
c. Guru menanyakan tugas yang diberikan padapertemuan yang lalu.
d. Siswa secara lisan menyampaikan sekilastentang teks pengumuman yangditemukannya.
e. Guru menyampaikan kegiatan yangpembelajaran yang akan dilakukan.
2
3
2
5
3
2. Kegiatan Intia. Siswa menganalisis teks pengumuman yang
ditemukannya.b. Siswa menyunting teks pengumuman yang
ditemukannya jika terdapat kekurangan.c. Siswa membuat pengumuman dengan tema
yang sudah ditentukan.d. Siswa yang ditunjuk guru mempresentasikan
teks pengumumannya di depan kelas danteman lain menanggapinya.
e. Siswa memperbaiki teks pengumumannyaberdasarkan saran perbaikan dari teman.
f. Siswa mengumpulkan pekerjaannya untukmendapat penilaian dari guru.
5
5
10
15
5
5
3. Penutupa. Siswa menyampaikan manfaat tentang
kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.b. Siswa dan guru menyimpulkan kegiatan
pembelajarn yang sudah dilakukan.c. Siswa mengisi “senyum pengukur karakter”
untuk merefleksikan nilai karakter yangdiintegrasikan dalam pembelajaran.
5
5
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
J. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
PenilaianTeknik
PenilaianBentuk
PenilaianInstrumen
Mampumenentukanpokok-pokokpengumumanyang ada di papanpengumumansekolah.
Mampu menulisteks pengumumandengan bahasayang efektif.
Mampumenyunting tekspengumumandengan bahasayang efektif, baik,dan benar.
Tugaspribadi
Tugaspribadi
Tugaspribadi
Tugas
Tugas
Tugas
Bacalah satupengumuman dipapanpengumuman disekolahmu,kemudiantentukan pokok-pokoknya!
Tulislah sebuahtekspengumumandengan bahasayang efektif!
Suntinglah tekspengumumandengan bahasayang efektif,baik dan benar!
K. Sumber Belajar
Keraf, Gorys dan Datang, Frans Asisi. 1995. Cakap Berbahasa Indonesia .
Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Jumlah Pertemuan : 2 jam pelajaran
A. Standar Kompetensi
8. Mengeksprsikan pikiran, perasaan dan pengalaman melalui pantun dan
dongeng.
B. Kompetensi Dasar
8.1 Menulis pantun yang sesuai dengan syarat-syarat pantun.
C. Nilai Karakter
Peduli Sosial dan Demokratis
D. Indikator
1. Mampu menentukan syarat -syarat pantun berdasarkan contoh pantun
tentang membantu tetangga yang sedang terkena musibah.
2. Mampu menulis pantun dengan isi membantu tetangga yang sedang
terkena musibah.
3. Mampu menyunting pantun sesuai dengan syarat -syarat pantun, namun
tetap dengan pandangan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama
untuk berekspresi.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menentukan syarat-syarat pantun berdasarkan contoh
pantun tentang membantu tetangga yang sedang terkena musibah.
2. Siswa mampu menulis pantun dengan isi membantu tetangga yang
sedang terkena musibah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
3. Siswa mampu menyunting pantun sesuai dengan syarat -syarat pantun,
namun tetap dengan pandangan bahwa setiap orang memiliki hak yang
sama untuk berekspresi.
F. Materi Ajar
1. Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama. Pantun menunjukkan ikatan yang
kuat dalam hal struktur kebahasaan dan struktur fisiknya. Ikatan yang
memberikan nilai keindahan dalam struktur kebahasaan itu, berupa: (1)
jumlah suku kata setiap baris, (2) jumlah baris setiap bait setiap puisi,
dan (4) aturan dalam hal rima dan ritma (Waluyo , 1987: 8).
Pantun terdiri atasdua bagian, yakni sam piran dan isi. Sampiran
merupakan dua baris pantun yang memiliki saran bunyi untuk menuju
isi. Hubungan antara sampiran dengan isi hanyalah hubungan dala mhal
saran dan bunyi itu (Waluyo, 1987: 8).
Contoh pantun:
Ibu pergi memberi kemiri
Setelah pulang membawa tas
Buat puisi dengan pikiran sendiri
Ajang menunjukkan kreativitas
2. Ciri-ciri Pantun
a. Terdiri atas empat baris dalam satu bait.
b. Tiap baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
c. Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris pertama
disebut isi.
d. Pantun mementingkan rima akhir dengan pola a -b-a-b (bunyi
akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ke tiga dan
baris kedua sama dengan baris keempat).
G. Alokasi Waktu
2 x 40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
H. Metode Pembelajaran
1. Contoh
Model pembelajaran contoh digunakan untuk memberikan contoh
pantun secara konkret kepada siswa. Dengan memberikan contoh,
siswa dapat lebih memahami bentuk dan ciri -ciri pantun.
2. Latihan
Siswa diberikan latihan untuk membuat pantun agar siswa benar -benar
bisa mempraktikkan materi yang dipelajari.
3. Tanya jawab
Tanya jawab dilakukan oleh guru dan siswa saat siswa kurang
memahami materi yang dipelajari. Tanya jawab juga bisa digunakan
guru untuk mengukur tingkat pemahaman sisw a tentang materi.
4. Penugasan
Penugasan dilakukan oleh guru dengan memberi tugas kepada siswa
agar siswa lebih mendalami materi yang diajarkan.
I. Kegiatan Pembelajaran
2 x 40 menit
Kegiatan Waktu(menit)
1. Pembukaana. Siswa dan guru bertanya jawab tentang pantun.b. Siswa menyampaikan pengetahuan awal tentang
pantun.c. Siswa memahami standar kompetensi dan
kompetensi dasar dari guru.
53
2
2. Kegiatan intia. Siswa mengamati sebuah pantun yang ditulis
oleh guru di papan tulis.b. Siswa secara bergantian menyampaikan ciri
pantun dari hasil pengamatannya.c. Guru menyampaikan materi tentang pantun dan
menambahkan ciri pantun yang belumdisampaikan siswa.
d. Siswa membuat pantun sesuai dengan temayang sudah ditentukan oleh guru.
5
5
10
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
e. Siswa menukarkan pantun buatannya danmenyunting pantun teman berdasarkan ciri -ciripantun yang benar.
f. Siswa mengumpulkan pantun buatannya dansuntingan pantun dari teman.
15
3. Penutupa. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
yang sudah dilakukan.b. Siswa mengisi kolom “Senyum Pengukur
Karakter” untuk mengukur tingkat penguasaannilai karakter yang sudah diintegrasikan dalampembelajaran.
c. Guru memberikan evaluasi pembelajaran yangbermanfaat bagi siswa.
10
10
5
J. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
PenilaianTeknik
PenilaianBentuk
PenilaianInstrumen
Mampu menentukansyarat-syarat pantunberdasarkan contohpantun tentangmembantu tetanggayang sedang terkenamusibah.
Mampu menulispantun dengan isimembantu tetanggayang sedang terkenamusibah.
Mampu menyuntingpantun sesuai dengansyarat-syarat pantun,namun tetap denganpandangan bahwasetiap orang memilikihak yang sama untukberekspresi.
Tes tulis
Tespraktik
Testertulis
Uraian
Praktik
Praktik
Tentukan syarat-syarat menulispantunberdasarkancontoh pantuntersebut!
Tulislah sebuahpantun sesuaidengan temamembantutetangga yangterkena musibah!
Suntinglah pantunyang ditulis olehtemanmu! Namuntetap denganpandangan bahwasetiap orangmemiliki hakyang sama untukberekspresi.
K. Sumber Belajar
Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi . Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Jumlah Pertemuan : 4 jam pelajaran
A. Standar Kompetensi
8. Mengekspresikan pikiran, perasaan dan pengalaman melalui pantun dan
dongeng.
B. Kompetensi Dasar
8.2 Menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca
atau didengar.
C. Nilai Karakter
Menghargai prestasi dan tanggung jawab
D. Indikator
1. Mampu memahami sebuah dongeng yang berisi tentang berusaha keras
untuk mencapai cita-cita dengan menentukan pokok-pokok dongeng.
2. Mampu menulis kembali dongeng yang pernah dibaca atau didengar
secara runtut berdasarkan urutan pokok -pokok dongeng.
3. Mampu termotivasi oleh prestasi yang di raih orang lain dalam sebuah
dongeng yang dibaca atau di dengar.
4. Mampu mengoreksi karya teman saat menceritakan kembali dongeng
yang pernah dibaca atau didengar.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu memahami sebuah dongeng yang berisi tentang berusaha keras
untuk mencapai cita-cita dengan menentukan pokok-pokok dongeng.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
2. Mampu menulis kembali dongeng yang pernah dibaca atau didengar
secara runtut berdasarkan urutan pokok -pokok dongeng.
3. Mampu termotivasi oleh prestasi yang di raih orang lain dalam sebuah
dongeng yang dibaca atau di dengar.
4. Mampu mengoreksi karya teman saat menceritakan kembali dongeng
yang pernah dibaca atau didengar.
F. Materi Ajar
Dongeng adalah cerita yang tidak benar -benar terjadi, terutama
tentang kejadian zaman dahulu yang aneh -aneh (KBBI, 2008: 340).
1. Pemakaian tanda baca
a. Tanda titik (.) dipakai untuk mengakhiri kalimat.
Contoh:
Saya anak yang bertanggung jawab.
b. Tanda titik (.) tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan
kepala karangan.
c. Tanda koma (,) untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan
kalimat setara yang berikutnya yang didahului oleh kata seperti
tetapi atau melainkan.
Contoh:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Didik bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
2. Pemakaian huruf kapital
a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat.
Contoh:
Kamu harus menghargai prestasi yang diraih temanmu!
Apakah kamu selalu belajar setiap hari?
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Contoh:
Bapak bertanya, “Apa cita -citamu?”
“Aku akan menjadi seorang dosen,” kata Risa.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan.
Contoh:
Allah, Tuhan, Islam, Katolik, Kristen, Yang Maha Pengasih.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur -unsur nama orang.
Contoh:
Dewi Sartika, Amir Hamzah.
G. Alokasi Waktu
4 x 40 menit
H. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
Tanya jawab dilakukan oleh siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Siswa dapat bertanya kepada guru jika menemukan
kesulitan dalam belajar. Sedangkan guru juga dapat bertanya kepada
siswa untuk mengukur tingkat pemahaman siswa mengenai
kompetensi dasar yang diajarkan.
2. Latihan
Latihan digunakan sebagai ajang untuk melatih penguasaan siswa
terhadap kompetensi dasar yang diberikan.
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1: 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu(menit)
1. Pembukaana. Siswa dan guru bertanya jawab tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan dongeng.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
b. Guru menyampaikan standar kompetensi dankompetensi dasar.
c. Guru menyampaikan rangkaian kegiatan yangakan dilakukan dalam pembelajaran.
3
2
2. Kegiatan intia. Siswa membaca atau menyimak dongeng
“Rahasia Putri yang Suka Kentut” yangdibacakan oleh guru.
b. Siswa menuliskan pokok-pokok dongeng“Rahasia Putri yang suka Kentut” pada kolomyang sudah disediakan.
c. Siswa membaca dan memahami dongeng“Belajar dari Kutukan”
d. Siswa menulis kembali dongeng “Belajar dariKutukan” yang disampaikan guru denganbahasa sendiri.
e. Siswa berkelompok (5 orang) untukmendiskusikan hasil pekerjaanya.
f. Siswa perwakilan dari kelompok bergantianmaju ke depan kelas untuk membacakan hasilpekerjaannya.
g. Siswa lain yang tidak maju menanggapi hasilkarya teman lain.
h. Siswa mengumpulkan tugas menceritakankembali dongeng yang sudah didengarnya.
15
5
10
15
15
15
5
3. Penutupa. Guru memberi evaluasi dan menyimpulkan
pembelajaran yang sudah dilakukan.b. Guru menyampaikan kegiatan belajar yang akan
dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
5
5
Pertemuan 2: 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu (menit)1. Pembukaan
a. Siswa dan guru mengulang materipembelajaran pada pertemuan yang lalu.
b. Guru menyampaikan kegiatan yang akandilakukan saat pembelajaran kepada siswa.
5
5
2. Kegiatan intia. Siswa menyampaikan kembali isi dongeng
yang dibaca pada pertemuan sebelumnya.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
b. Siswa mengisi kolom motivasi yang akandilakukannya setelah membaca dongeng“Rahasia Putri yang Suka Kentut” dan“Belajar dari Kutukan”.
c. Siswa menerima kembali hasil pekerj aannyamenulis kembali dongeng yang pernah dibaca.
d. Siswa saling menukarkan hasil pekerjaannyadan mengoreksi tulisan teman denganmemperhatikan “Ruang kebahasaan’ tentangpemakaian tanda baca dan pemakian hurufkapital.
15
5
15
3. Penutupa. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
yang sudah dilakukan.b. Siswa mengisi kolom “Senyum Pengukur
Karakter” untuk mengukur tingakatpenguasaan nilai karakter yang diintegrasikandalam pembelajaran.
c. Guru memberi evaluasi kepada siswa tentangkegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.
5
10
5
J. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
PenilaianTeknik
PenilaianBentuk
PenilaianInstrumen
Mampu memahamisebuah dongeng“Rahasia Putri yangSuka Kentut” yangberisi tentangberusaha keras untukmencapai cita-citadengan menentukanpokok-pokokdongeng.
Mampu menuliskembali dongengyang pernah dibacaatau didengar secararuntut berdasarkanurutan pokok-pokokdongeng.
Tes tulis
Tespraktikmenulis
Uraian
Uraian
Tentukanpokok-pokokdongeng“Rahasi Putriyang SukaKentut” yangkamubaca/dengar!
Tuliskanlah de-ngan bahasamusendiri dongeng“Belajar dariKutukan” yangbaru kamubaca/dengar!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Mampu termotivasioleh prestasi yang diraih orang lain dalamsebuah dongeng yangdibaca atau di dengar.
Mampu mengoreksikarya teman saatmenceritakan kembalidongeng yang pernahdibaca atau didengar.
Testertulis
Testertulis
Uraian
Uraian
Tulislahmotivasi yangmuncul dalamdirimu setelahmembacadongneg“Rahasia Putriyang SukaKentut” dan“Belajar dariKutukan”!
Koreksilah hasilpekerjaantemanmudenganmemperhatikan“Ruangkebahasaan”
K. Sumber Belajar
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia . 2008.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jang, Kee Sun. 2010. Rahasia putri yang Suka Kentut . Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
RAHASIA PUTRI YANG SUKA KENTUT
Pada zaman dahulu kala, hiduplah raja baik hati di kerajaan yang tentramdan damai. Raja itu mempunyai seorang putri. Namun Raja mempunyai masalahyang sangat rumit dan sulit dikatakan. “Tuuutt! Tuurrtt! Trrttt, tuuutt, tuutt!” Itusuara kentut putrinya. Bunyinya tak tertahankan dan bunyinya sekeras halilintar.
Ketika Putri cukup umur untuk menikah, banyak pangeran datang dariberbagai negeri mengunjunginya. Tapi saat Sang Putri kentut, pangeran -pangeranitu langsung kabur sambil menutup hidung. “Pangeran ke-99 kabur! Dia pastiterkena kutukan kentut yang sangat jahat. Semoga seseorang bisamembebaskannya dari kutukan jahat itu,” Erang Raja seraya mendesah.
Pada suatu hari seorang pemuda mengunjunginya Raja. Kali ini Putri lagi -lagi kentut sangat keras. “ Tuuttttt! Prrtttttt, tuuuutttt, bbrttt!” Mendengar suarakentutnya yang mengerikan, bunga -bunga ketakutan dan layu.
Sementara bunga-bunga berguguran dari pepohonan, dan rumput pun ikutlayu. Akan tetapi pemuda itu diam saja dan hanya tersenyum. Ia tidakmengerutkan wajah atau menutup hidung.
Raja heran dan memanggil si pemuda.“Kalau kamu bisa menyelamatkan putriku dari kutukan jahat itu, kamu
boleh meminta apa saja”, ujar Raja. ““Aku ingin menjadi juru masak istana”, sahut si pemuda gagah berani.“Terserah. Tapi kumohon, bebaskan putriku dari sihir yang jahat,” ujarRaja.Raja mencengkeram tangan si pemuda erat -erat. Raja sangat berharap
pemuda itu bisa membebaskan kutukan yang ada pada Putri.Untuk menyelamatkan Putri, pemuda itu mengawasi Putri selama
beberapa hari. Mulai dari Putri bangun tidur sampai Putri berangkat tidur. Hinggasuatu hari, pemuda itu mengawasi Sang Putri saat makan dan timbullah sebuahide di dalam pikirannya.
Beberapa hari kemudian ia mendatangi Raja dan berkata, “ Yang Mulia,izinkan aku memasakkan makanan untuk Putri selama satu minggu.”
“Aku akan mengizinkanmu. Pokoknya kamu harus menyelamatkanputriku,” ujar Raja.
Apa yang terjadi dngan sang Putri? Sejak si pemuda memasak untuknya,bau kentut Putri makin membaik. Dan seminggu s etelahnya, bunyi kentutnyanyaris tinggal bisikan. Tumbuhan yang layu di kamar Putri dan bunga -bunga yanglayu di halaman perlahan-lahan segar kembali. Semakin hari Putri semakin cantik.
Mengira putrinya telah terbebas dari kutukan yang jahat, Raja punmemanggil sang pemuda. “Bagaimana caranya menyelamatkan putriku?” tanyaRaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
“Sejak awal sebenarnya putri tidak terkena kutukan.”“Bukankah bau busuk kentutnya adalah ulah sihir hitam?”“Yang Mulia, coba lihat ini”, si pemuda menunjukkan pola makan putri
yang lama.“Bukankah ini pola makan putriku? Apa yang salah dengannya?” tanya
Raja.Si pemuda menjelaskan satu per satu. Dari jenis makanan yang dimakan
Putri setiap hari hanya makanan yang mengandung protein, karbohidrat, dankacang-kacangan sampai cara makan sang Putri.
“Campuran udara yang kita hirup selagi makan dan gas yang dihasilkanselama mencerna makanan di dalam tubuh disebut kentut. Semua orang pastimenghasilkan gas ini”, jelas pemuda itu.
“Semua orang makan dan semua orang membuang gas, tapi meng apaaroma gas yang dikeluarkan putriku sangat busuk?” tanya Raja.
“Ada dua alasan mengapa orang sering kentut dan mengapa kentutnyasangat busuk,” sahut pemuda.
“Apakah penyebabnya?” tanya Raja.“Pertama, sangat erat hubungannya dengan jenis makanan yang d imakan.
Orang akan sering kentut jika makan banyak telur, kacang -kacangan, daging, dankentang goreng,” sahut pemuda.
“Lalu apa alasan kedua?” tanya Raja.“Jika kita makan terburu -buru, semakin banyak udara yang masuk ke
mulut. Akibatnya kita jadi sering k entut,” jawan pemuda itu kepada sang Raja.“Aha! Rupanya kebiasaan makanlah yang menjadi penyebab
masalahnya.”“Yang Mulai, Anda benar. Aku telah memasak sayuran selama satu
minggu untuk Putri dan memintanya makan telur dan daging dengan perlahan -lahan,” ujar sang pemuda.
“Terima kasih. Mulai sekarang aku ingin kamu memasak untuk putriku diistana.”
Akhirnya sang pemuda menjadi juru masak di istana. Ia berhasil mencapaicita-citanya. Sang pemuda sangat senang dengan usahanya yang membuahkanhasil.
“Sekarang mari kita nentikan pangeran ke -100 yang datang untukmeminangmu,” kata Sang Raja kepada putrinya.
“Pangeran ke-100? Dia kan sudah ada di depan kita,” ujar Putri.Mendengar ucapan Putri, wajah si pemuda merah padam karena sejujurnya
pemuda itu sudah jatuh cinta kepada sang Putri sejak pertama kali melihatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Belajar dari Kutukan
Di sebuah desa kecil di Negeri Kayangan, tinggallah dua putri cantikdengan Ibu yang sangat menyayanginya. Mereka hidup berkecukupan, namunsang Ibu selalu mengajarkan kepada putrinya untuk hidup sederhana danbertanggung jawab dengan pekerjaannya.
Sang Ibu melatih tanggung jawab kedua putrinya dengan menyerahkanseluruh pekerjaan peternakannya. Putri pertamanya bertanggung jawab ataspeternakan sapi di selatan rumah dan putri keduanya bertanggung jawab ataspeternakan kambing di utara rumahnya.
Setiap hari masing-masing putrinya sibuk bekerja di peternakan masing -masing. Mulai dari mengurus makan, minum, kotoran ternak, sampaimembersihkan kandang ternak. Ibu sengaja tidak menyewa orang untuk merawatternaknya karena sang ibu ingin melatih kedua putrinya tentang kerja keras dantanggung jawab.
Sang ibu selalu gembira saat m elihat putrinya sibuk dengan tanggungjawab masing-masing. Kedua putrinya juga sangat senang saat para pemborongdatang untuk membeli hasil ternaknya. Saat itulah sang Ibu bangga dengan hasilkerja putri-putrinya dan Ibu yakin jika putrinya adalah putri -putri yang sangatbertanggung jawab dan dapat hidup walaupun putrinya kelak telah tiada.
Tibalah pada hari yang sangat mengecewakan Sang Ibu. Ketika Ibuberkeliling di peternakan sebelah utara, Ibu melihat satu kandang kambing yangbegitu tenang. Rasa penasaran yang sangat besar muncullah di hati Ibu. Saat Ibumenengok kandang itu, puluhan kambing tergeletak hampir mati karenakekurangan pangan. Sontak muka si Ibu memerah dan berteriak memanggilputrinya yang kedua.
Putri yang kedua berlari mendekati ibuny a, dan kenalah marah dia. Ibukecewa dengan putri keduanya yang melalaikan hewan ternaknya.
“Apa kamu tidak sedih melihat kambing -kambingmu mati sia-sia sepertiitu? Mana rasa terimakasihmu kepada mereka? Kamu sudah diberikandaging-daging yang sangat baik oleh kambing-kambingmu!” marah sangIbu kepada putri keduanya sambil menatap kambing -kambing yangtergeletak mati.
Putri hanya bisa terdiam dan meneteskan air mata mendengar kata -kataibunya. Kemudian kata putri itu kepada Ibunya, “Aku tidak sengaja Bumelakukan semua ini”.
“Itu hanya alasanmu! Ini bukti bahwa kamu tidak serius dan tidakbertanggung jawab dengan pekerjaanMu”, makin marahlah si Ibu mendengarjawaban dari putrinya. Saking marahnya si Ibu, dia tidak kuat menahan kata -katayang seharusnya tidak dia ucapkan kepda putrinya.
“Karena kamu menyia-nyiakan kambing-kambing itu, maka jadilah kamuseperti mereka!”
Berubahlah putri keduanya menjadi seekor kambing. Seekor kambingyang begitu malang karena tidak diberi makan oleh tuannya. Setiap hari iamencari makan sendiri di kebun belakang rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Suatu hari sampailah ketika rumput di belakang rumah habis dan belumtumbuh lagi karena setiap hari dimakannya. Si kambing berjalan pelan mendekatiIbunya dan memohon untuk dibebaskan dari kutukan. Namun si Ibu tidakmengabulkannya. Dan si kambing pun berkata, “Jika Ibu menolak mencabutkutukanku, berilah aku rumput Ibu”. Si Ibu tetap menolak dan berkata, “Itu yangdirasakan kambing-kambingmu ketika kamu tidak memberinya makan”.Si kambing mulai berpikir dan men gakui kesalahannya, namun Si Ibu belum bisamemaafkan kelalaian putrinya. Tahun berganti tahun, putrinya setiap harimenemuinya untuk meminta maaf atas perbuatannya kepada kambing -kambingnya.
Melihat kerasnya hati Ibun, putri pertama mencoba berbicara de nganIbunya. Putri pertama membujuk Ibunya untuk membebaskan kutukan padaadiknya. Hati Ibu belum luluh dengan bujukan itu, namun pada suatu hari yangsangat cerah, Ibunya menyuruh anak pertamanya untuk memanggil adiknya.
Adiknya berjalan menemui Ibu dan bertanya maksud undangan Ibunya.Dengan terbata-bata Ibunya berkata, “Anakku, mungkin terlalu berat Ibu memberihukuman kepadamu. “
“Mungkin memang pantas aku hidup seperti ini Ibu”, jawab si kambingsambil menangis.
“Tidak anakku, sungguh jahatnya Ibu jika tidak membebaskanmu darikutukan ini”, sahut si Ibu.
Seketika putrinya berubah kembali menjadi putri yang cantik. Dia sudahterbebas dari kutukan Ibunya dan tak lupa dia mengucapkan terima kasih ataskebaikan Ibunya.
Setelah terbebas dari kutukan, putri pertama kembali menjalani kehidupanseperti dahulu. Ia kembali mengurus peternakan kambingnya, bahkan dia lebihbaik dalam mengurus peternakannya. Dia sudah berjanji kepada Ibunya tidak akanlupa memberi makan kepada kambing-kambingnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Jumlah Pertemuan : 4 jam pelajaran
A. Standar Kompetensi
12. Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan
singkat.
B. Kompetensi Dasar
12.1 Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan
cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.
C. Nilai karakter
Kerja keras dan mandiri
D. Indikator
1. Mampu mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi
kalimat tidak langsung.
2. Mampu mengubah teks wawancara menjadi narasi.
3. Mampu berwawancara, menulis teks wawancara, dan mengubahnya
menjadi narasi.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi
kalimat tidak langsung.
2. Mampu mengubah teks wawancara menjadi narasi.
3. Mampu berwawancara, menulis teks wawancara, mengubahnya menjadi
narasi, dan menyunting narasi wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
F. Materi Ajar
1. Pengertian wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yang dilakukan untuk meksud
tertentu. Maksud utama dari sebuah wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi dari narasumber. Narasumber merupakan
orang yang memiliki informasi atau orang yang diwawancarai (Hecht,
1973:9).
G. Alokasi Waktu
4 x 40 menit
H. Metode Pembelajaran
1. Contoh
Siswa mengamati sebuah contoh dialog, kemudian kalimat langsung
dalam dialog diubah menjadi kalimat tidak langsung. Dengan
mengamati contoh, siswa diharapkan dapat memahami dan
melakukannya dalam latihan yang diberikan.
2. Tanya jawab
Tanya jawab dilakukan oleh guru dan siswa saat siswa kurang
memahami materi yang dipelajari. Tanya jawab juga bisa digunakan
guru untuk mengukur tingkat pemahaman siswa tentang materi yang
diajarkan.
3. Latihan
Dalam pembelajaran diberikan beberapa latihan. Hal tersebut bertujuan
untuk mengasah dan mengukur pemahaman siswa mengenai materi
yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1: 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu (menit)1. Pembukaan
a. Guru menjelaskan standar kompetensi dankompetensi dasar kepada siswa.
b. Guru membuka diskusi kelas tentangwawancara.
c. Siswa secara bergantian menyampaikanpengetahuan awalnya tentang wawancara.
2
3
5
2. Kegiatan intia. Guru menjelaskan atau menyimpulkan
pendapat dari para siswa tentang wawancara.b. Guru menghubungan wawancara dengan
narasi sesuai dengan kompetensi dasar.c. Guru membagikan teks wawancara kepada
siswa.d. Siswa membuat narasi berdasarkan teks
wawancara yang dibagikan oleh guru.e. Siswa membentuk kelompok lima anak untuk
berdiskusi tentang hasil tugas.f. Perwakilan dari kelompok bergantian
mempresentasikan hasil akhir dari kelompok.g. Guru melakukan penilaian terhadap aktivitas
siswa.
5
10
5
15
10
15
5
3. Penutupa. Siswa dibimbing guru menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.b. Guru memberi tugas kepada siswa untuk
berwawancara kepada seorang tokohmasyarakat, penjual asongan, atau tukangbecak (tema kerja keras dan mandiri)kemudian dijadikan narasi.
c. Guru menutup pelajaran hari ini.
5
5
Pertemuan 2: 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu (menit)1. Pembukaan
a. Guru memancing siswa dengan pertanyaantentang wawancara dan narasi seperti yangsudah dipelajari minggu lalu.
b. Siswa secara bergantian menanggapipertanyaan guru.
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
c. Guru bertanya mengenai tugas yangdiberikan minggu lalu.
5
2. Kegiatan intia. Beberapa siswa menyampaikan
pengalamannya berwawancara danmengudah wawancara menjadi narasi.
b. Secara acak siswa menukarkan hasilpekerjaannya kepada teman lain.
c. Setiap siswa menyunting pekerjaan siswalain.
d. Setelah hasil pekerjaan sudah dikembalikankepada yang punya, kemudian diperbaikisesuai dengan saran perbaikan dari teman.
15
5
10
15
3. Penutupa. Semua hasil pekerjaan dikumpulkan dan
akan mendapat penilaian dari guru.b. Siswa menyampaikan manfaat belajar
mengenai wawancara dan menarasikannya.c. Guru dan siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran selama 2 kali pertemuan.d. Siswa mengisi lembar “senyum pengukur
karakter” untuk merefleksikan diri mengenainilai karakter yang diintegrasikandalampembelajaran.
5
5
5
5
J. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
PenilaianTeknik
PenilaianBentuk
PenilaianInstrumen
Mampu mengubahkalimat langsungdalam wawancaramenjadi kalimattidak langsung.
Mampu mengubahteks wawancaramenjadi narasi.
Penugasanindividual
Tugas pribadi
Ubahlahkalimatlangsung didalam tekswawancaramenjadikalimat tidaklangsung!
Narasikantekswawancaraberikut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Mampuberwawancara,menulis tekswawancara,mengubahnyamenjadi narasi, danmenyunting narasiwawancara.
Tugaskelompok
Pekerjaanrumah (PR)
Lakukanlahwawancara.Kemudiantulis naskahwawancaranya danubahnlahmenjaditekas narasi.Setelah itu,suntinglahteks narasitersebutmenjadilebih baik!
K. Sumber Belajar
Hecht, Robert M.. 1973. Teknik Wawancara. Jakarta: Bhratara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Jumlah Pertemuan : 2 jam pelajaran
A. Standar Kompetensi
12. Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan
singkat.
B. Kompetensi Dasar
12.2 Menulis pesan singkat sesuai dengan isi menggunakan kalimat efektif
dan bahasa yang santun.
C. Nilai karakter
Toleransi dan disiplin
D. Indikator
1. Siswa mampu memahami ciri -ciri pesan singkat.
2. Mampu menulis pesan singkat dengan tema tertentu yang
sudah ditentukan.
3. Mampu menulis pesan singkat yang yang isinya berhubungan
dengan mempersilakan teman beragama lain untuk
melaksanakan kewajiban agamanya.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami ciri -ciri pesan singkat.
2. Siswa mampu menulis pesan singkat dengan tema tertentu yang sudah
ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
3. Siswa mampu menulis pesan singkat yang yang isinya berhubungan
dengan mempersilakan teman beragama lain untuk melaksanakan
kewajiban agamanya.
F. Materi Ajar
Dalam menulis pesan singkat, tidak perlu menggunakan ragam
bahasa baku. Pesan singkat ditulis secara singkat namun juga harus
memperhatikan maksud yang ingin disampaikan.
Contoh: Ke rumah teman belajar bersama. Pulang pukul 5.
G. Alokasi Waktu
2 x 40 menit
H. Metode Pembelajaran
1. Contoh
Siswa diberikan contoh pesan singkat agar siswa lebih mudah
memahami yang dimaksud pesan singkat.
2. Ceramah
Guru memberikan materi tentang pe san singkat kepada siswa dengan
berceramah.
3. Latihan
Siswa diberi latihan untuk membuat pesan singkat agar siswa dapat
mempraktikkan pengetahuannya tentang pesan singkat setelah
mendengar penjelasan dari guru.
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1: 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu (menit)1. Pembukaan
a. Guru bertanya kepada siswa tentangpengetahuan awal mengenai pesan singkatkepada peserta didik.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
b. Siswa dan guru bertanya jawab tentangpesan singkat.
c. Guru menyampaikan standar kompetensidan kompetensi dasar yang akan dipelajari.
5
3
2. Kegiatan Intia. Siswa mengamati sebuah contoh pesan
singkat.b. Siswa menyampaikan hasil pengamatannya
tentang pesan singkat.c. Guru melengkapi materi tentang pesan
singkat setelah siswa menyampaikan hasilpengamatannya.
d. Siswa berlatih membuat pesan singkat sesuaidengan konteks yang sudah ditentukan.
e. Siswa dan guru membahas hasil pekerjaansiswa, yaitu membuat pesan singkat.
10
10
10
15
15
3. Penutupa. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
yang sudah dilakukan.b. Siswa mengisi “senyum pengukur karakter”
untuk merefleksikan pembelajaran yangdiintegrasikan dengan pendidikan karakter.
5
5
J. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
PenilaianTeknik
PenilaianBentuk
Penilaian Instrumen
Siswa mampumemahamiciri-ciri pesansingkat.
Mampumenulis pesansingkat dengantema tertentuyang sudahditentukan.
Tes tulis
Tes tulis
Uraian
Uraian
Perhatikan contohpesan singkatberikut dansebutkan ciri-cirinya!
Buatlah sebuahpesan singkatsesuai dengan temayang sudahditentukan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Mampumenulis pesansingkat yangisinyaberhubungandenganmempersilakantemanberagama lainuntukmelaksanakankewajibanagamanya.
Tes tulis/praktik
pesan singkat yangisinyaberhubungandenganmempersilakanteman beragamalain untukmelaksanakankewajibanagamanya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1
Jumlah Pertemuan : 4 jam pelajaran
A. Standar Kompetensi
16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan
menulis kreatif puisi.
B. Kompetensi Dasar
16.1 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.
C. Nilai Karakter
Cinta tanah air dan kreatif
D. Indikator
1. Mampu menciptakan larik-larik puisi yang bertema mengunjungi dan
mengagumi keindahan alam di sekitar tempat tinggal.
2. Mampu menciptakan puisi keindahan alam yang bertema
mengunjungi dan mengagumi keindahan alam di sekitar tempat
tinggal dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik.
3. Mampu membuat antologi puisi dengan tema mengunjungi dan
mengagumi keindahan alam di sekitar tempat tinggal.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menciptakan larik-larik puisi yang bertema
mengunjungi dan mengagumi keindahan alam di sekitar tempat
tinggal.
2. Siswa mampu menciptakan puisi keindahan alam yang bertema
mengunjungi dan mengagumi keindahan alam di sekitar tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
tinggal dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik.
3. Siswa mampu membuat antologi puisi dengan tema mengunjungi dan
mengagumi keindahan alam di sekitar tempat tinggal.
F. Materi Ajar
Puisi adalah ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima,
serta penyusunan larik dan bait.
G. Alokasi Waktu
4 x 40 menit
H. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
Tanya jawab dilakukan saat siswa menemukan kesulitan dalam
memahami materi pelajaran dan pada saat guru ingin mengetahui
tingkat pemhaman siswa.
2. Penugasan
Model pembelajaran penugasan dilakuk an dengan memberikan tugas
kepada siswa tentang materi yang diajarkan. Penugasan bertujuan
untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi.
3. Contoh
Pemberian contoh dilakukan untuk memberi gambaran secara nyata
kepada siswa tentang bentuk dan isi puisi.
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1: 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu (menit)1. Pembukaan
a. Guru menyampaikan standar kompetensi dankompetensi dasar kepada siswa.
b. Siswa dan guru berdiskusi tentang puisi.c. Guru memberi umpan balik kepada siswa
berkaian dengan puisi.
2
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
2. Intia. Guru menjelaskan tentang puisi, rima, diksi,
dan sebagainya yang berkaiatan dengan puisi.b. Siswa diajak guru keluar kelas untuk melihat
lingkungan sekitar, kemudian menulis puisisesuai dengan keadaan yang dilihat siswayang berkaitan dengan keindahan alam.
c. Beberapa siswa menyampaikanpengalamannya dalam mengamati alam danmembuat puisi berdasarkan yang dilihatnya.
d. Secara sukarela siswa membacakan puisiciptaanya di depan kelas untuk ditanggapiteman lain dan menyampaikan inspirasi daripuisinya.
10
20
15
15
3. Penutupa. Guru memberi umpan balik tentang kegiatan
yang sudah dilalui siswa.b. Guru menyampaikan tugas kepada siswa
untuk kembali mengamati lingkungan disekitar rumah dan kemudian menyusun puisisesuai dengan inspirasi yang ditemukan.
5
5
Pertemuan 2: 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu (menit)1. Pembukaan
a. Guru membuka pelajaran dengan mengajaksiswa untuk mengingat kembali pelajaranyang sudah dilakukan minggu lalu.
b. Guru menanyakan tugas yang minggu lalusudah diberikan kepada siswa.
c. Siswa mengumpulkan tugasnya membuatpuisi tentang keindahan alam kepada guru.
5
5
5
2. Intia. Secara acak guru membagikan puisi -puisi
tersebuat kepada siswa untuk ditanggapi olehteman lain.
b. Siswa membaca dan mempelajari puisi dariteman lain untuk diberi saran perbaikan dankomentar, kemudian diperbaikinya.
c. Puisi dikembalikan kepada yang mem buatuntuk diketahui kekurangannya.
15
20
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
3. Penutupa. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran
membuat puisi keindahan alam.b. Semua tugas dikumpulkan kepada guru dan
guru memberi pekerjaan rumah untukmembuat antologi puisi tentang keindahanalam.
c. Siswa mengisi “Senyum Pengukur Karakter”untuk mengetahui tingkat penguasaan nilaikarakter yang diintegrasikan dalampembelajaran.
10
10
10
J. Penilaian
IndikatorPencapaianKompetensi
PenilaianTeknik
PenilaianBentuk
Penilaian Instrumen
Mampumenciptakanlarik-larik puisiyang bertemamengunjungi danmengagumikeindahan alamdi sekitar tempattinggal.
Mampumenciptakanpuisi keindahanalam yangbertemamengunjungi danmengagumikeindahan alamdi sekitar tempattinggal denganpilihan kata yangtepat dan rimayang menarik.
Tespraktiktertulis
Tespraktiktertulis
Uraian
Uraian
Tulislah larik puisitentang mengunjungidan mengagumikeindahan alam disekitar tempat tinggaldengan pilihan katayang tepat dan rimayang menarik!
Tulislah bait puisitentang mengunjungidan mengagumikeindahan alam disekitar tempat tinggaldengan pilihan katayang tepat dan rimayang menarik!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Mampumembuatantologi puisidengan temamengunjungi danmengagumikeindahan alamdi sekitar tempattinggal.
Praktik Buatlah antologipuisi dengan temamengunjungi danmengagumikeindahan alam disekitar tempat tinggal.
K. Sumber Belajar
Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi . Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Jumlah Pertemuan : 2 jam pelajaran
A. Standar Kompetensi
16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan
menulis kreatif puisi.
B. Kompetensi Dasar
16.2 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah
dialami.
C. Nilai Karakter
Religius dan cinta damai
D. Indikator
1. Mampu menulis larik-larik puisi tentang mensyukuri kebesaran
Tuhan dengan menjaga seluruh alam semesta beserta isinya.
2. Mampu menulis puisi tentang mensyukuri kebesaran Tuhan
dengan menjaga seluruh alam semesta beserta isinya.dengan
pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik.
3. Mampu menyunting puisi tentang peristiwa religius atau cinta
damai yang ditulis sendiri.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menulis larik-larik puisi tentang mensyukuri
kebesaran Tuhan dengan menjaga seluruh alam semesta beserta
isinya.
2. Siswa mampu menulis puisi tentang mensyukuri kebesaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Tuhan dengan menjaga seluruh alam semesta beserta
isinya.dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik.
3. Siswa mampu menyunting puisi tentang peristiwa religius atau
cinta damai yang ditulis sendiri.
F. Materi Ajar
1. Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra,
rima, serta penyusunan larik dan bait.
2. Pemilihan kata disebut juga diksi.
G. Alokasi Waktu
4 x 40 menit
H. Metode Pembelajaran
a. Tanya jawab
Tanya jawab dilakukan pada saat awal pelajaran, misalnya saat guru
memancing siswa untuk m,engungkpkan pengetahuan awal tentang
puisi. Siswa juga bisa bertanya saat menemukan kesulitan dalam
memahami materi.
b. Contoh
Siswa mengamati contoh puisi untuk benar -benar mengetahui yang
dimaksud dengan puisi. Setelah itu siswa harus bisa membuat puisi
seperti dalam contoh.
c. Latihan
Siswa diberikan latihan untuk menyusun larik puisi, bait puisi, sampai
dengan menyusun sebuh puisi. Hal tersebut bertujuan untuk
membuktikan pemakhaman siswa mengenai materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 : 2 x 40 menit
Kegiatan Waktu(menit)
1. Pendahuluana. Guru membuka kembali ingatan siswa tentang
menulis puisi, seperti pada pelajaransebelumnya.
b. Guru menjelaskan standar kompetensi dankompetensi dasar yang akan diajarkan padasiswa.
3
2
2. Intia. Siswa mengamati sebuah contoh puisi untuk
memahami isi, bahasa, dan sebagainya.b. Siswa membuat larik puisi tentang tentang
mensyukuri kebesaran Tuhan dengan menjagaseluruh alam semesta beserta isinya sesuaidengan pengalaman.
c. Siswa membuat puisi tentang mensyukurikebesaran Tuhan dengan menjaga seluruh alamsemesta beserta isinya.dengan pil ihan kata yangtepat dan rima yang menarik.
d. Siswa secara bergantian membacakan puisi hasilpekerjaannya di depan kelas untuk mendapatkantanggapan dari teman yang lain.
e. Siswa menyunting puisinya sesuai dengan saranperbaikan dari teman.
5
10
15
25
10
3. Penutupa. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran yang
sudah dilakukan.b. Siswa mengisi “senyum pengukur karakter”
untuk merefleksikan nilai dalam pendidikankarakter yang diintegrasikan dalampembelajaran.
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
J. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
PenilaianTeknik
PenilaianBentuk
PenilaianInstrumen
Mampumenulis larik-larik puisitentangmensyukurikebesaranTuhan denganmenjagaseluruh alamsemestabeserta isinya.
Mampumenulis puisitentangmensyukurikebesaranTuhan denganmenjagaseluruh alamsemestabesertaisinya.denganpilihan katayang tepat danrima yangmenarik.
Mampumenyuntingpuisi tentangperistiwareligius ataucinta damaiyang ditulissendiri.
Tespraktik
Tespraktikmenulis
Tespraktikmenulis
Uraian
Uraian
Uraian
Tulislah puisiberdasarkanperistiwa yangpernah kamualami tentangmensyukurikebesaran Tuhandengan menjagaseluruh alamsemesta besertaisinya.denganpilihan kata yangtepat dan rimayang menarik!
Perbaikilah puisitentang tentangmensyukurikebesaran Tuhandengan menjagaseluruh alamsemesta besertaisinya.denganpilihan kata yangtepat dan rimayang menarik.
Suntinglah puisibuatanmuberdasarkansaran perbaikandari siswa!
K. Sumber Belajar
Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi . Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
INSTRUMEN PERSEPSI TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER
Nama Sekolah : …………………………………………….Nama Siswa : …………………………………………….Kelas : …………………………………………….Hari/Tgl : …………………………………………….
Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda mengenai pertanyaanatau pernyataandi bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b, c, atau d !
1. Ketika melihat orang sukses dan memiliki kekuasaan kemudian memberiberbagai bantuan untuk membangun tempat ibadah atau membangun jalandengan meminta agar dibuatkan prasa sti untuk tanda tangan sebagai donaturadalah sifat ...a. Sombong karena suka menonjolkan diri.b. Sebagai bukti agar namanya dicatat dalam seiarah.c. Wajar saja sebagai manusia untuk dikenal.d. Kurang mencerminkan watak sebagai pribadi yang religius.
2. Tuhan adalah pencipta alam semesta beserta segala isinya dengan maksuduntuk memberi sumber penghidupan kepada seluruh umat manusia. Olehkarena itu …a. Wajar saja bila manusia menebang pohon di hutan untuk mencukupi
berbagai keperluan hidupnya.b. Penambangan emas atau tembaga dilakukan secara besar -besaran
diperbolehkan meskipun harus mengorbankan kelestarian alam.c. Pemanfaatan alam beserta isinya diperbolehkan sebanyak -banyaknya asal
diimbangi dengan konservasi dan rehabilitasi agar alam tidak rusa k.d. Pemanfaatan alam beserta isinya diperbolehkan tetapi dengan kewajiban
memikirkan kebutuhan hidup generasi yang akan datang.
3. Ketika ada anak mencuri mangga di kebun tetangga kemudian ditangkappemilik kebun, anak tersebut tidak boleh dikatakan seb agai pencuri karenaperbuatan mereka adalah gejala umum pada anak -anak. Menurut pendapatsaya ...a. Dunia anak adalah dunia bermain, mencuri mangga kalau sekedar untuk
dimakan adalah bagian dari dunia bermain maka tidak boleh dikenai sanksi.b. Betapa pun kecilnya nilai barang yang dicuri, mengambil barang bukan
miliknya tetap saja perbuatan mencuri. Oleh karena itu, anak tetap harusdikenai sanksi, meskipun bukan dipenjara.
c. Dari pada mengurusi anak mencuri mangga lebih baik mengurusi koruptoryang mencuri uang negara milliaran rupiah.
d. Betapa pun kecilnya nilai barang yang dicuri, mengambil barang bukanmiliknya tetap saja perbuatan mencuri. Hukum tidak boleh membeda -bedakan pelakunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
4. Dalam cerita lama, ada seorang lelaki perkasa yang ingin mengus ir penjajahdari Nusantara. Dalam perjuangannya, dia merampok dan mencuri di rumahorang kaya tetapi hasil rampokan atau hasil mencurinya tidak digunakan untukkepentingan sendiri tetapi dibagikan kepada orang -orang miskin untukmencari simpati atas perjuangannya. Persepsi Anda terhadap tokoh tersebutadalah ....a. Dia pantas dijuluki sebagai seorang pahlawan karena berani membela yang
lemah.b. Dia tetap sebagai penjahat. Perjuangan hanya dipakai sebagai dalih untuk
menghalalkan perbuatan jahatnya.c. Tergantung dari sudut mana kita melihat tokoh tersebut.d. Kadang-kadang memang sulit membedakan penjahat dan bukan penjahat.
5. Ketika Anda menemukan barang di jalan (misalnya tas berisi uang jutaanrupiah, STNK, HP), pada saat itu tidak seorangpun me ngetahui barang yangAnda temukan. Yang Anda lakukan adalah...a. Anda serahkan barang tersebut kepada pihak kepolisian agar dicari siapa
pemiliknya.b. Anda ambil uangnya, sedangkan STNK dan HP kamu kirimkan ke alamat
pemiliknya.c. Barang-barang tersebut tidak jadi kamu ambil dan Anda tinggalkan di
tempat semula begitu saja.d. Anda hubungi alamat pemiliknya agar mengambil barang -barang tersebut
ke alamat Anda dengan menunjukkan identitas diri.
6. Ketika berdiskusi, teman Anda berbeda pendapat dengan And a, padahalpendapat teman Andalah yang benar. Dengan keadaan seperti itu, sikap Andadalam berdiskusi adalah ...a. Tetap mempertahankan pendapat Anda dari pada mendapat malu.b. Secara jujur mengakui bahwa pendapat teman Andalah yang benar.c. Menunggu reaksi teman lain agar ada yang menjadi penengah.d. Mengalihkan perhatian pada masalah lain.
7. Anda tinggal bersama orang lain yang berbeda agama. Ketika Anda sedangberdiskusi dengan mereka, ternyata pada saat itu menunjukkan waktu untukberibadah. Sikap Anda adalah ...a. Meneruskan bermain dengan teman Anda karena beribadah merupakanurusan pribadi.b. Mengingatkan kepada teman Anda agar beribadah terlebih dahulu.c. Mengalihkan topik pembicaraan ke masalah agama.d. Menghentikan diskusi.
8. Ketika Anda sedang berdiskusi, Anda mengetahui bahwa jalannya diskusimulai menyimpang dari topik. Agar diskusi kembali pada topik yangdibicarakan, sikap Anda adalah …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
a. Cepat menyela pembicaraan dan memaksa orang lain untuk berhentiberbicara dan Anda meluruskan pembicaraan.
b. Menunggu sampai orang lain selesai berbicara kernudian menyela untukminta waktu agar diskusi kembali pada topik yang dibicarakan.
c. Anda menegur dan menyalahkan teman Anda yang mulai menyimpangdari topik diskusi.
d. Membiarkan saja teman yang sedang berbicara meskipun diskusi mulaimelenceng yang penting suasana tetap akrab.
9. Setiap hari Anda selalu mendapat PR dari Bapak atau lbu guru. Pada suatu saat,ada PR yang belum selesai Anda kerjakan padahal Anda merasa sudah san gatlelah tetapi besuk pagi harus dikumpulkan. Menghadapi keadaan seperti itusikap Anda adalah ...a. Lebih baik satu PR dikorbankan kemudian istirahat daripada memaksakan
diri justru jatuh sakit.b. Saya tetap akan kerjakan tugas sampai selesai dan benar meskipun dengan
berbagai risiko.c. Saya pasti akan protes kepada guru karena tugas yang diberikan tidak
manusiawi.d. Saya tidak akan kerjakan PR biar guru tahu bahwa tugas yang diberikan
terlalu banyak.
10. Untuk mencapai cita-cita saya sudah bertekad seperti dalam peribahasa "sekalilayar terkembang pantang surut sebelum sampai pangai anjungan". Hal iniberarti ....a. Seberat apa pun tugas atau pekerjaan yang saya terima, pasti akan saya
selesaikan tepat waktu.b. Jika ada tugas atau pekerjaan yang belum selesai, akan saya tunda dan saya
selesaikan di waktu lain.c. Meskipun saya sudah punya tekat tetapisaya juga harus mempertimbangkan
kondisi phisik saya.d. Semangat memang tetap harus dijaga tetapi jug a harus realistis dengan
kemampuan.
11. Saya akan mulai belajar menulis. Agar tulisan yang saya buat tidak mengulangpendapat orang lain, usaha yang saya lakukan adalah, kecuali...a. Memilih topik yang belum pernah ditulis oleh orang lain.b. Memilih topik yang sedang banyak dibicarakan dalam masyarakat.c. Menggunakan gaya bahasa yang segar agar membuat pembaca tertarik
untuk membacanya.d. Meniru gaya penulis lain yang sudah terkenal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
12. Ketika ada tugas atau tanggung jawab, bekerja kelompok dengan t emanternyata lebih mudah penyelesaiannya. Namun, bukan berarti bahwa sayabergantung pada orang lain.a. Meskipun bekerja kelompok, saya setalu mengadalkan kemampuan saya
sendiri untuk menyelesaikannya.b. Peranan teman dalam kerja kelompok adalah sekedar memberi inspirasi
dalam menemukan pikiran baru.c. Bekerja kelompok merupakan bukti bahwa seseorang belum mampu
bekerja secara mandiri.d. Dalam kerja kelompok, masing-masing tetap memiliki tugas dan tanggun g
jawab sendiri-sendiri atas penyelesaian tugas dan tanggung jawabnya.
13. Ketika saya menemukan kata atau istilah sukar, agar tidak keliru memberimakna, usaha yang saya lakukan adalah ...a. Bertanya kepada orang lain yang saya anggap lebih tahu.b. Mencoba-coba memberi makna berdasarkan konteksnya.c. Membuka kamus dan mencari arti kata atau istilah yang tepat.d. Menduga makna berdasarkan penalaran yang saya anggap benar.
14. Ketika dilaksanakan pemilihan ketua kelas, agar program kerja kelas dapatberjalan lancar, saya lebih senang jika pemilihan ketua kelas dilakukan dengancara ....a. Pemilihan berdasarkan suara terbanyak.b. Penunjukkan langsung oleh beberapa teman yang dipandang memiliki
wibawa di kelas.c. Dibentuk tim kecil untuk menyusun progr am kemudian menunjukkan
ketua kelas yang dianggap dapat melaksanakan program kelas.d. Diserahkan kepada orang yang bersedia.
15. Pada saat membaca buku dan saya tidak paham yang dimaksud olehpenulisnya, usaha yang saya lakukan adalah, kecuali...a. Berusaha memahami isi dan maksud berdasarkan konteksnya.b. Berusaha bertanya kepada guru mata pelajaran yang berkaitan dengan
masalah tersebut.c. Membuka kamus istilah untuk memahami maksud buku.d. Menebak sendiri maksud penulis.
16. Ketika bangsa lain berusaha melecehkan bangsa lndonesia, sikap yang sayalakukan adalah …a. Mengemukakan gagasan dan pendapat yang intinya membela bangsa dan
negara saya melalui berbagai media.b. Memperlihatkan kepada bangsa lain bahwa yang mereka kemuka kan
adalah salah.c. Membuktikan melalaui karya nyata bahwa bangsa saya tidak serendah
yang dikatakan oleh bangsa lain.d. Membiarkan saja, toh akhirnya juga akan berhenti sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
17. Membalas ejekan bangsa lain dengan cara membakar simbol bangsa lainadalah sikap yang tidak beradab dan tidak akan mengubah apa -apa.Pernyataan seperti itu adalah, kecuali ...a. Tidak benar, karena dengan membakar simbol negara yang kita lukai
adalah hati nurani mereka.b. Tidak benar, karena saling mengejek hanyalah akan me mperkeruh suasana
tetapi tidak menyelesaikan masalah.c. Tidak benar, karena akan lebih beradab jika melalui perwakilan bangsa
kita mengajukan protes secara diplomatik.d. Wajar saja sebagai luapan emosi.
18. Kekaguman seseorang terhadap keindahan Pulau D ewata dan selalu inginmengunjungi adalah salah satu bukti perwujudan rasa cinta terhadap tanah air.Pernyataan tersebut adalah ...a. Benar karena salah satu wujud cinta tanah air adalah mengagumiwilayah
suatu negara.b. Benar karena salah satu wujud cin ta tanah air adalah mengunjungi wilayah
itu untuk mengetahui lebih dekat wilayah negaranya.c. Benar karena salah satu wujud cinta tanah air adalah menyenangi
keragaman budaya suatu bangsa.d. Tidak benar jika kunjungannya tidak memberikan sumbangsih apa -apa.
19. Suka menyusuri gua-gua alami di berbagai wilayah di Indonesia dankemudian kagum atas adanya stalaktit dan stalakmit di dalam gua adalahwujud cinta tanah air. Pernyataan tersebut adalah, kecuali ....a. Benar karena salah satu bukti rasa cinta ta nah air adalah mengagumi.b. Benar karena kagum atas keindahan alam adalah bagian dari cinta tanah
air.c. Benar asal tidak memiliki pamrih dan kemudian merusaknya.d. Kalau hanya berhenti pada kagum tidak akan mengubah apa -apa.
20. Kesukaan untuk menggunakan produk dalam negeri adalah perwujudankonkret rasa cinta tanah air. Pernyataan tersebut sejalan dengan ..,a. Menyenagi keragaman budaya dan seni lndonesia.b. Mengagumi keberagaman suku bangsa dan bahasa daerah yang dimiliki
lndonesia.c. Menyenangi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayai lndonesia.d. Menyenagi berbagai jenis tumbuhan yang ada di lndonesia dan kemudian
memanfaatkan untuk kepentingan pribadi di rumah.
21. "Saya bangga sebagai anak seorang petani. Ayahku petani tek un dan kreatif.Ketika orang lain tergila-gila menanam singkong, Ayahku justru menanamcengkih. Ternyata, 70 tahun kemudian hasil panen cengkih mencukupi untukmembiayai pendidikan kakak dan adik -adikku sampai Perguruan Tinggi".Pernyataan tersebut adalah ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
a. Sikap sombong yang diperlihatkan oleh seseorang kepada orang lain.b. Sikap positif yang menghargai prestasi yang dicapai oleh orang tuanya.c. Sikap suka menceritakan kehebatan keluarganya.d. Sikap suka pamer.
22. Ketika aku duduk di bangku SMP , aku ingin sekali memiliki jam tangan.Keinginan itu aku sampaikan kepada ayah. Tetapi ayah justru mengatakan,"Kalau kamu pengin jam tangan, buat saja pembibitan cengkih, tahun depankamu pasti bisa membeli jam tangan". Setahun kemudian setelah hasilpembibitan cengkihku berhasil, tiba -tiba ayoh mengajakku ke kota untukmembeli jam tangan". Pernyataan yang tepat untuk cerita di atas adalah,kecuali .....a. Ayahku adalah orang yang pelit.b. Ayah tidak pernah memberiku "lkan" tetapi selalu memberiku "kail".c. Tidak ada orang sukses tanpa kerja keras.d. Ayahku ingin agar kalau aku memakai jam tangan tidak untuk gagah -
gagahan karena aku beli dengan hasil keringatku sendiri.
23. "Budi senang bergaul dengan teman-teman baik di kelas maupun di luar kelas.Bahkan ketika hari libur, Budi sering berkunjung ke rumah teman -temannya.Budi selalu membawa cerita baru yang menarik untuk diceritakan kepadateman-temannya". Budi adalah anak yang....a. Bersahabat dan komunikatif dengan teman -temannya.b. Anak yang suka keluyuran.c. Tidak betah tinggal di rumah.d. Tidak dapat menghargai waktu untuk belajar.
24. Kedekatan Ana dengan guru di sekolah sering dituduh teman -temannya untukmencari muka agar diberi nilai bagus. Namun, ketiko Ana ditanya, diamenjawab bahwa ketika berbicara dengan Bapak dan lbu guru selalumenanyakan masalah pelajaran yang belum dipahaminya. Ana punmenawarkan agar teman-teman mau sering berdiskusi dengan guru. Cerita itusebenarnya menggambarkan bahwa Ana adalah .....a. Anak yang suka bergaul dengan orang lain.b. Anak yang komunikatif dan enak diajak bersahabat.c. Anak yang suka mencari perhatian dari guru.d. Anak yang tidak tahu diri.
25. Tema yang menarik untuk menggamb arkan cinta damai dalam kehidupansehari-hari lebih tepat jika dikatakan dalam bentuk ....a. Puisib. Cerpenc. Dramad. Perbincangan di waktu senggang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
26. Jika teman Anda akan dipukulioleh orang lain, usaha yang kamu lakukanadalah ...a. Membela teman dengan menantang untuk berkelai.b. Mengajak teman pergidaritempat keributan.c. Mendudukan persoalan kemudian masalah diselesaikan secara baik -baik.d. Cukup memaki-maki lawan teman.
27. "Gunakan waktu luangmu untuk membaca bacaan yang bermanfaat!". Pesa ntersebut cocok untuk ...a. Semua siswab. Masyarakat luas sebagai sloganc. Ibu-ibu di rumahd. Ditempel di almari buku.
28. Ketika ada warga masyarakat yang sedang terkena musibah, langkah pertamayang saya lakukan adalah ...a. Mengumpulkan tetangga untuk diajak berembug.b. Melapor kepada Pak RT.c. Mencari tahu musibah apa yang sedang terjadi.d. Menunggu tetangga lain berdatangan.
29. Ketika di kampung ada kerja bakti, dengan suka rela saya ikut bergabungdengan warga masyarakat untuk bekera. Pernyataan tersebut merupakan buktinyata bahwa ...a. Saya warga masyarakat yang aktif.b. Saya warga masyarakat yang cekatan.c. Saya warga masyarakat yang memiliki kepedulian sosial.d. Saya takut jika terkena sanksi sosial oleh masyar at.
30. "Saya mengajak teman dari kota ke rumah saya di desa. Ketika itu teman sayaterseret banjir. Dengan penuh kesadaran akan risiko bagi saya, saya langsungterjun ke sungai dan berusaha menolong teman agar dapat diselamatkannyawanya". Narasi tersebut membuktikan bahwa...a. Tindakan yang terpuji dan tanggung jawab meskipun penuh risiko.b. Dia seorang pemberani tetapi kurang perhitungan.c. Anak muda memang selalu emosional.d. Takut disalahkan oleh orang tuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
RAMBU-RAMBU WAWANCARA DENGAN GURU
1. Seberapa jauh pemahaman Anda tentang Pendidikan Karakter?
2. Apakah Anda mengintegrasikan 18 nilai karakt er ke dalam pembelajaran
menulis bahasa Indonesia?
3. Bagaimana Anda mengintegrasikan nilai tersebut ke dalam pembelajaran
menulis bahasa Indonesia?
4. Apakah Anda secara eksplisit memasukkan nilai karakter ke dalam
pengembangan materi dalam RPP?
5. Saat pembelajaran di kelas, apakah Anda menekankan kepada siswa untuk
menerapkan nilai karakter? Bagaimana?
6. Apakah Anda pernah memilih bahan pembelajaran yang mengandung nilai-
nilai karakter?
7. Apakah tugas yang Anda berikan kepada siswa dapat melatih siswa untuk
menerapkan nilai karakter di dalam dirinya?
8. Apakah Anda pernah mengevaluasi nilai -nilai karakter yang sudah maupun
yang belum tertanam dalam diri siswa?
9. Bagaimana upaya Anda apabila Anda melihat atau menemukan siswa Anda
melakukan kegiatan yang tidak berkarakter?
10. Apakah Anda merasa bahwa Anda sudah menunjukkan sikap yang berkarakter
dan patut diteladani oleh siswa?
Nama Sekolah
Nama Guru
Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
KENYATAAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PEMBELAJARAN
MENYIMAK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
1. Apa yang Anda ketahui mengenai pendidikan karakter?
2. Apakah guru Anda pernah membahas atau bahkan menjelaskan mengenai
pendidikan karakter?
3. Apakah materi pelajaran di sekolah sudah terkait dengan nilai -nilai karakter?
4. Bagaimana pendapat Anda jika pendidikan karakter diintegrasikan ke dalam
materi pembelajaran? Misal: puisi, cerpen, drama, dsb.
5. Menurut Anda, nilai-nilai karakter mana sajakah yang sudah Anda miliki dan
dapat Anda terapkan di kehidupan sehari -hari Anda?
6. Seberapa besar minat Anda pada pembelajaran menulis di kelas?
7. Kesulitan apa yang Anda alami ketika pembelajaran menulis di kelas?
8. Apakah pembelajaran menulis bahasa Indonesia sudah cukup menarik bagi
Anda? Jika belum, bagaimana pembelajaran menulis yang menarik bagi
Anda?
Nama Sekolah
Nama Siswa
Kelas/ Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
9. Apakah guru Anda memberi kesempatan kepada Anda untuk memberikan
saran atau pendapat mengenai ma teri untuk pembelajaran menulis di kelas?
10. Metode apa yang digunakan guru Anda dalam m engajarkan pembelajaran
menulis bahasa Indonesia?
11. Apakah metode yang digunakan guru Anda dapat meningkatkan semangat
Anda dalam mengikuti pelajaran?
12. Apakah materi yang disampaikan guru Anda dapat membantu meningkatkan
kemampuan menulis Anda?
13. Apakah bahan pembelajaran menulis yang digunakan guru Anda berkaitan
dengan nilai-nilai karakter?
14. Apakah guru mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki nilai -nilai karakter
yang patut diteladani?
15. Menurut Anda, guru yang seperti apa yang patut diteladani oleh siswanya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PERSEPSI SISWA TERHADAP MODUL PENDIDIKAN KARAKTERTERINTEGRASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA
INDONESIA SMP KELAS VII SEMESTER 1 DAN 2
Keterangan:SB = Sangat baik K = KurangB = Baik SK = Sangat kurang
No. Kondisi Modul Kualitas ModulSB B K SK
1. Cover depan dengan judul “PendidikanKarakter Terintegrasi Pembelajaran MenulisBahasa Indonesia SMP Kelas VII Semester1 dan 2” dengan ilustrasi gambar “kegiatanmenulis yang sedang dilakukan siswa SMP”
2. Cover depan dengan judul “PendidikanKarakter Terintegrasi Pembelajaran MenulisBahasa Indonesia SMP Kelas VII Semester1 dan 2” dengan ilustrasi gambar “siswaSMP yang sedang menulis” mencerminkanisi modul yang membahas tentangpembelajaran menulis kelas VII semester 1dan 2 yang diintegrasikan denganpendidikan karakter.
3. Pewarnaan cover biru dan tulisan pada coverputih dan hitam.
4. Gambar yang mencerminkan nilai karakterpada awal pelajaran menambah kemenarikanmodul dan dapat membangkitkan semangatsiswa untuk mempelajari halaman-halamanselanjutnya.
5. “Peta Konsep Pelajaran” memberikankejelasan kepada siswa tentang mataeri, nilaikarakter, dan pengintegrasian mataeridengan nilai karakter yang akan dipelajari.
6. Bagian “Mari bercermin!” memberikancontoh dan kejelasan kepada siswa tentangnilai karakter yang akan dipelajari dan dapatdijadikan sebagai alat untuk meneliti dirisiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
7. Pada halaman 2 bagian akhir dan halaman 3bagian awal diberikan uraian singkat tentangpengalaman pribadi dan kegiatan yang akandilakukan sebagai pengantar untukmemasuki kegiatan awal pada materi.
8. Pada halaman 3 terdapat “Kolom latihan 1”sebagai tahap awal siswa mengingatpengalamannya pada kolom yangdisediakan.
9. Pada halaman 3 terdapat uraian singkattentang contoh membantu orang lain danajakan untuk jujur dalam menulispengalaman.
10. “Kolom latihan 2” mengajak siswa untukmelihat karakter “persahabatan” yangsudah tercermin pada pengalaman siswamembantu orang lain.
11. Pada halaman 4 terdapat contoh yangdikemas dalam “Belajar dari teman”.
12. Pada halaman 5 terdapat “Kolom latihan 3”untuk mengukur tingkat pemahaman siswamenyusun pokok-pokok pengalaman.
13. Pengantar dan uraian tentang kegiatan yangakan dilakukan siswa dan pengertian tentangbuku harian. (hlm.5)
14. “Belajar dari teman” (contoh buku harian)sebagai gambaran isi buku harian sebelumsiswa ditugaskan menulis buku harian.(hlm.5)
15. Kolom pertanyaan untuk membantu siswamemahami contoh catatan harian danmemahami bagian-bagian dalam catatanharian. (hlm.6)
16. Materi tentang bagian-bagian yang adadalam catatan harian beserta contoh. (hlm.6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
17. Pada halaman 6 bagian akhir diberikananjuran untuk memperhatikan “ ruangkebahasaan”.
18. Pada halaman 6 terdapat kalimat penugasanuntuk bekerja secara pribadi kemudiandilanjutkan bekerja dalam kelompok .
19. Pada halaman 7 terdapat latihan menuliscatatan harian sebagai bukti bahwa siswabenar-benar sudah menguasai kompetensidasar pelajaran.
20. “Tugas akhir pelajaran” untuk melatihsiswa mempraktikkan pelajaran di kelasdalam kehidupan sehari-hari.
21. “Ruang Kebahasaan” memberikanpengetahuan kepada siswa tentangkebahasaan yang berkaitan dengankompetensi dasar yang diberikan dalampelajaran.
22. “Senyum pengukur karakter” untukmengetahui tingkat penguasaan siswaterhadap nilai karakter yang diintegrasikandalam pelajaran.
23. Ukuran dan jenis huruf yang digunakandalam modul sudah cukup untuk ukuransaya membaca.
24. Pewarnaan dalam modul.
25. Penggunaan kata dalam kalimat penugasandan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS SANATA DHARMAMrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002. Telp. (0274) 513301, 515352,Fax. (0274) 562383
Nama
Nomor Mahasiswa
Program Studi
Jurusan
Fakultas
Semester
Nomor: os3 /Pn1t/Kajur/JPBS/ /4 I en/q
Hal : Permohonan Ijin Penelitian
Kepada
Yth. Kepala SMP Bopkri
Yogyakarta
Dengan hormat,
Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami,
Lidwina Wimalasari
081224044
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Pendidikan Bahasa dan Seni
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
8 (delapan)
untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi, dengan ketentuan
sebagai berikut:
Lokasi
Waktu
Topik/Judul
Atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta" 2O Mx et 2012
u.b. Dekan,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Tembusan Yth.:
Dekan FKIP
: SMP Bopkri I Yogyakarta
: April -Juni2012: Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Menulis
Bahasa Indonesia Kelas VII Semester I dan2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIODATA
Lidwina Wimalasari dilahirkan di Muntilan, Magelang,
Jawa Tengah pada tangga l 1 Mei 1990. Pendidikan
Sekolah Dasar Negeri Ngawen 1 pada tahun 2002. Pada
Tahun 2005 menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama
di SMP Marganingsih Muntilan. Pada tahun 2008
menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA Marsudirini Muntilan. Saat ini
penulis sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Sanata Dharma pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI