paragraf argumentatif

Upload: monica-patricia-kowaas

Post on 19-Jul-2015

752 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

KOMPETENSI DASARMenulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat dalam bentuk paragraf argumentatif

MATERI PELAJARAN

:

Paragraf Argumentatif

Pengertian Paragraf Argumentatif

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan buktibukti yang kuat dan meyakinkan.

CIRI-CIRI : Tujuannya untuk meyakinkan pembaca sehingga mereka membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan kita. Adanya bukti-bukti untuk memperkuat pendirian/ pendapat Berpikir logis dan kritis yang bertolak dari faktafakta/ada penalaran logis. Adanya analisa yang cermat terhadap fakta-fakta atau bukti yang digunakan.

Langkah-langkah menulis paragraf argumentatif1. 2. 3. 4. 5. Menentukan topik Merumuskan tema Menyusun kerangka paragraf Mengumpulkan bahan dan data Mengembangkan kerangka menjadi paragraf

Langkah 1 : Menentukan TopikKata topik berasal dari bahasa Yunani topoi yang berarti tempat atau wilayah. Topoi yang akan memberikan fakta-fakta. Topik/sumber/pokok persoalan terdiri dari bagian-bagian pengalaman, pengamatan, pengetahuan, pendapat, dan daya khayal yang merupakan satu kesatuan.

Syarat Topik Paragraf Argumentatif Berhubungan dengan pengetahuan kita Menarik dan sesuai minat Ruang lingkup tidak terlalu luas Memiliki data dan fakta yang objektif. Memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan. Contoh topik : Peningkatan peran wanita

Langkah 2 : Merumuskan tema Dirumuskan dengan kalimat yang jelas Adanya kesatuan gagasan sentral yang menjadi landasan seluruh karangan Pengembangan tema yang terarah Mengandung unsur keaslian (kebenaran) atau bukan merupakan pengulangan dari tema yang pernah ditulis orang lain. Contoh tema : Pentingnya peningkatan peran wanita untuk mendukung pengembangan SDM.

Langkah 3 : Menyusun Kerangka Mengungkapkan maksud yang jelas Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan. Disusun secara logis dan sistematis Memerlukan penggunaan simbol yang konsisten Contoh : Pengertian wanita Pengertian SDM Peran wanita

Langkah 4 : Mengumpulkan data/fakta Dapat dilakukan melalui internet, laboratorium, perpustakaan, pendapat ahli, eksiklopedia, kamus, laporan hasil penelitian, majalah, surat kabar, tabloid, dll.

Langkah 5: Mengembangkan kerangkaMenggunakan metode : 1. Genus : pengembangan paragraf argumentatif dengan argumen-argumen yang menggunakan kelas atau kelompok. Genus dijadikan ide pokok dan argumenargumennya dijadikan ide penjelas. 2. Definisi : dilakukan dengan cara mengidentifikasi atau mengemukakan ciri-ciri sesuatu secara detail.

3. Sebab dan Akibat atau akibat ke sebab : pengembangan paragraf dengan menggunakan proses berpikir klausalitas. Sebab menjadi ide pokok dan akibat menjadi ide penjelas. Hubungan sebab akibat dibagi dalam beberapa macam yaitu : - Satu sebab menimbulkan satu akibat - Satu sebab menimbulkan banyak akibat - Sebab akibat berantai: sebab 1 menimbulkan satu akibat, akibat 1 menjadi sebab 2, akibat 2 menjadi sebab 3 yang menimbulkan akibat 3, dst.

4.Persamaan: menggunakan pernyataan mengenai kesamaan antara dua hal. Hal yang dikemukan pertama adalah ide pokok dan hal kedua yang mempunyai persamaan menjadi ide penjelas. 5.Perbandingan: dilakukan dengan mengemukakan persamaan dan perbedaan dua hal. Salah satu dari hal yang dibandingkan mempunyai kelebihan dari hal lain yang dijadikan dasar perbandingan. Hal yang dijadikan dasar perbandingan merupakan ide pokok.

6. Pertentangan : menggunakan relasi dua hal. Penulis mengemukan suatu hal atau pendapat, kemudian diberikan hal atau pendapat sebaliknya. Pendapat yang dikemukakan sebagai dasar pertentangan menjadi ide pokok. 7. Contoh : mengemukakan suatu ide atau hal sebagai ide pokok, lalu diberi contoh sebagai argumen yang sekaligus merupakan ide penjelas.

TUGAS PERORANGAN Tentukan jenis metode yang digunakan pada paragraf argumentatif nomor 1 5 dan berikan alasanmu!

1.

Akibat perkembangan perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk, konsumsi energi di dalam negeri juga meningkat. Kebutuhan gasi di Pulau Jawa pada tahun 2002 sebanyak 943 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Tahun 2005, meningkat menjadi 1.136 MMCFD. Pada tahun 2010, kebutuhan gas di Pulau Jawa diperkirakan 2.252 MMCFD, sebanyak 3.441 MMCFD.

2.

Carl Gustav Jung menunjukkan bahwa tak ada seorang pun yang benar-benar pria. Para dokter mengatakan bahwa setiap orang memiliki, baik hormon wanita maupun hormon lelaki, dan mungkin pula kedua organ seks tersebut. Akan tetapi, salah satunya dominan, sedangkan yang lain kurang kuat. Jung menyebut keduanya sebagai Animus dan Anima. Prinsip atau jiwa maskulin dan feminim. Untuk menampilkan diri sebagai pria atau wanita, kita membutuhkan lawan jenis.

3.

Masa remaja merupakan masa yang paling sulit dalam mengungkapkan diri sebagai pria atau wanita, untuk menegaskan kepriaan atau kewanitaan kita. Masa pertunangan dan masa awal hidup perkawinan merupakan masa ketika identifikasi kepriaan atau kewanitaan mencapai intensitas yang tinggi. Saat itu, ada berbagai kecenderungan jenis mendapat dorongan kuat dan memperoleh bentuknya dalam pergaulan dan keintiman suami istri. Antara berlaku sebagai pria atau sebagai wanita terdapat garis pemisah yang tipis sekali.

3.

Carl Gustav Jung menunjukkan bahwa tak ada seorang pun yang benar-benar pria. Para dokter mengatakan bahwa setiap orang memiliki, baik hormon wanita maupun hormon lelaki, dan mungkin pula kedua organ seks tersebut. Akan tetapi, salah satunya dominan, sedangkan yang lain kurang kuat. Jung menyebut keduanya sebagai Animus dan Anima. Prinsip atau jiwa maskulin dan feminim. Untuk menampilkan diri sebagai pria atau wanita, kita membutuhkan lawan jenis.

4.

Pada hakekatnya, kelahiran anak memungkinkan terjadinya penyesuaian. Bapak akan lebih bersifat menyayangi dan tidak lagi sekadar sebagai suami, sedangkan ibu mulai lebih berani mengambil keputusan, tidak lagi sebagai istri belaka. Dalam memelihara anak, pria dan wanita semakin menyadari fungsi masing-masing. Anak menolong kita menemukan makna kepriaan atau kewanitaan, agar kita berlaku sesuai dengan itu serta berperan sesuai dengan fungsi pria atau wanita.

5. Memiliki kemampuan berbicara tidaklah semudah yang dibayangkan orang. Banyak ahli terampil menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan namun mereka sering kurang terampil menyajikannya secara lisan (langsung). Oleh sebab itulah perlu diadakan lomba diskusi panel untuk tingkat SMA se DKI, sebagai wadah bagi siswa berlatih berbicara dan mengeluarkan pendapat.