definisi paragraf

27
PARAGRAF I.Definisi paragraf Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain yaitu alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama. II. Syarat Sebuah Paragraf Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni : 1. Kalimat Pokok Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. 2. Kalimat Penjelas Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf. 1

Upload: nila-jumiharni

Post on 20-Oct-2015

145 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain yaitu alinea.

TRANSCRIPT

Paragraf

PARAGRAFI. Definisi paragraf

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain yaitu alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.II. Syarat Sebuah ParagrafDi setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :1. Kalimat PokokBiasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.2. Kalimat PenjelasKalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf. III. Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik1. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.2. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.IV. Syarat paragraf agar menjadi padu1. Kepaduan ParagrafTerdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan kata penghubung antarkalimat. Kata penghubung intrakalimat adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat adalah kata yang meghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya.

Contoh :

penghubung intrakalimat : karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika , maka, dan lain lain.

Penghubung antarkalimat : Oleh karena itu, jadi, kemudian, selanjutnya, bahkan, dan lain lain.2. Kesatuan ParagrafKalimat utama yang diletakkan di awal paragraf dinamakan Paragraf deduktif, sedangkan di akhir paragraf disebut paragraf induktif.

3. Kelengkapan ParagrafTerdapat kalimat penjelas secara lengkapV. Beberapa Pengembangan Paragraf yaitu terdiri :1. Cara PertentanganPengembangan paragraf ini menggunakan ungkapan-ungkapan dengan cara pertentangan seperti, berbeda dengan, akan tetapi, dan lainlain. Contoh :

Tono ingin sekali mengikuti pertandingan balap sepeda, akan tetapi dia tidak mempunyai sepeda.2. Cara Perbandingan

Paragraf dengan cara perbandingan ini biasanya menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya, akan tetapi, sementara itu, dan lain-lain. Contoh : Setelah berhasil dengan gemilang mengorbitkan Bin Laden sebagai seorang pahlawan dan dermawan, Taliban sekarang kesulitan untuk memissahkan diri. Sementara itu, washington menginginkan Bin Laden diadili karena dituduh terlibat dalam peledakkan kedutaan besar AS di kenya dan Tanzania pada agustus 1998 yang memakan korban 200 orang lebih.3. Cara Analog

Kata kata yang digunakan yaitu ibarat, seperti, bagaikan, dan lain lain.

Contoh : Hidup itu bagaikan roda berputar seperti halnya kehidupan manusia. Yang selalu bergulir terkadang ada dia atas terkadang ada di bawah.4. Cara cara Contoh

Menggunakan kata kata contoh seperti misalnya.

Contoh : Menurut Gamawan Fauzi, seharusnya aparat pemerintah mempermudah pengurusan izin. Sebab dengan diperolehnya izin, misalnya Surat Izin Tempat Usaha (SITU), maka terbuka sebuah usaha yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi warga.5. Cara Sebab akibat

Kata kata yang digunakan seperti padahal, akibat, karena, dan lain lain.

Contoh : Bin Laden dengan brigade 055 yang tangguh di medan perang dan jaringan global Al-Qaeda-nya menjadi momok sang polisi dunia. Bin Laden dan jaringannya identik dengan teror yang dapat melecehkan superioritas negara adidaya tunggal ini, karena itu harus diabisi sampai ke akar akarnya.

6. Cara Definisi

Kata kata yang digunakan seperti adalah, yaitu, dan lain lain.

Contoh : Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru

7. Cara Klasifikasi

Kata kata ungkapan yang lazim digunakan seperti dibagi menjadi, terbagi menjadi.

Contoh : Menurut Oliver Curry, seorang pakar evolusi dari London School of Economic, spesies manusia akan terbagi menjadi dua, yaitu; golongan elit dan golongan terbelakang.VI. Unsur-unsur paragraf;1. kalimat topik atau kalimat utama,

2. kalimat pengembang atau kalimat penjelas,

3. kalimat penegas,

4. kalimat, klausa, prosa dan penghubung

VII. Fungsi utama paragraf;1. untuk menandai pembukaan atau awal ide/gagasan baru,

2. sebagaipengembanganlebihlanjuttentangidesebelumnya,

3. sebagai penegasan terhadap gagasan yang diungkapkan terlebih dahulu.

VIII. Persyaratan Paragraf yang Baik1. Kepaduan ParagrafUntuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian menjadi logis dan padu. Ada dua jenis kata Penghubung, yaitu:Kata Penghubung Intrakalimat, yaitu : Kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Contoh: karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka, dll.Kata Penghubung Antarkalimat, yaitu : Kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Contoh: yakni, oleh karena itu, jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan, dll.2. Kesatuan ParagrafKesatuan paragraf adalah tiap paragraf mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf disebut paragraf deduktif, dan jika diletakkan di akhir kalimat disebut paragraf induktif.Ciri-ciri pembuatan kalimat utama:Kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang dapat diperinci.Contoh: Rara Andhari adalah istri yang soleha kalimat ini dapat dijelaskan lebih lanjut apa saja yang membuktikan bahwa Rara Andhari adalah seorang istri yang soleha dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung.3. Pelengkapan ParagrafSebuah paragraf yang lengkap terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran/ kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan yang berupa rincian, keterangan, contoh, dll. Kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf, lalu kalimat penjelas sering memerlukan kalimat penghubung. Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf.

IX. Pengembangan Paragraf1. Secara AlamiahDalam teknik ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek / kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu: (a) urutan ruang (spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. (b) urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.a. Urutan RuangBangunan ini terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama yang sering disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran Jepara. Ruangan ini sering digunakan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera mata dari kadipaten-kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga ketat oleh kesatria-kesatria terpilih Kadipaten Ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem. Agak jauh di sebelah kanan raung kandalini mesem terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini disebut juga pamujan karena ditempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik, karena ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diri Sang Adipati sebelum masuk ke ruang pamujan.b. Urutan WaktuMenendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 2000, saat ia baru lulus dari STM Negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub Halilintar. Dari sini prestasinya terus menajak hingga ia dapat bergabung dengan klub Pelita Jaya sampai sekarang. Tahun 2004 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk turnamen di Brunei tahun 2008, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.

X. Jenis-Jenis Paragraf menurut teknik pemaparannya1. DeskriptifParagraf Deksriptif kadang disebut juga sebagai paragraf melukiskan (lukisan). Paragraf ini melukiskan apa yang terlihat di depan mata. Jadi, sifat dari paragraph ini tata ruang atau tata letak. Pembicaraannya dapat berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil yang tertangkap oleh panca indera.Contoh Paragraf Deskristif :Pasar Induk Kramat jati adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang kebutuhan sehari-hari ada disana. Di kios yang paling depan berderet kios beras dalam dan luar negeri. Di bagian dalam terdapat lapak sayuran yang menyediakan sayuran segar setiap harinya. Di samping kanan pasar terdapat kios-kios yang menjual berbagai macam aksesoris perlengkapan tentara, mulai dari baju tentara hingga sticker (gambar-gambar tempel). Di samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan. Pada bagian belakang kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang daging.2. EkspositorisParagraf Ekspositoris kadang disebut juga sebagai paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan suatu objek. Peninjauannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan perkembangan analisis kronolis atau keruangan.Contoh paragraf EkspositorisPasar Kramat jati adalah pasar yang kompleks. Dilantai dasar terdapat lima puluh kios penjual beras. Setiap hari rata-rata terjual seribu lima ratus kilogram untuk setiap kios. Dari data ini dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas DKI dari pasar Kramat Jati.3. ArgumentatifParagraf argumentatif sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositiris. Bahkan kadang disebut juga sebagai persuasi. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau meyakinkan pembaca terhadap suatu hal atau objek.Contoh paragraph ArgumentatifMasalah kelautan yang dihadapi dewasa ini ialah tidak adanya peminat atau penggemar jenis binatang laut seperti halnya peminat atau penggemar penghuni darat atau burung-burung yang indah. Tidak adanya penyediaan dana untuk melindungi ketam kenari, kima, atau tiram mutiara sebagaimana halnya untuk panda dan harimau. Jenis makhluk laut tiba-tiba punah sebelum manusia sempat melindunginya. Tiram raksasa di kawasan Indonesia bagian barat kebanyakan sudah punah. Sangat sukar menemukan tiram raksasa dewasa ini, padahal rumah tiram yang sudah mati mudah ditemukan. Demikian juga halnya dengan kepiting kelapa dan kepiting begal yang biasa menyebar dari pantai barat afrika sampai bagian barat lautan teduh, kini hanya dijumpai didaerah kecil yang terpencil. Dari mana diperoleh dana untuk melindungi semua ini?

4. NaratifKarangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, karangan narasi atau paragraf narasi hanya kita temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.

Contoh paragraf naratifDi setiap akhir pekan, aku menyempatkan diri untuk bertemu dengan kekasih hatiku yang berada di Jakarta. Bahkan dalam seminngu aku bias bertemu dengan dirinya lebih dari sekali. Itu semua aku lakukan karena aku telah benar-benar sayang dengan dirinya.

XI. Jenis-jenis Paragraf berdasarkan NalarAda tiga pola pikiran dalam pengembangan paragraf. Pertama umum-khusus atau deduktif. Kedua, berpolakan khusus-umum atau induktif. Ketiga, berpolakan umum-khusus-umum atau campuran.1. Paragraf DeduksiKalimat topik dikembangkan dengan pemaparan atau sampai bagian-bagian kecil sehingga pengertian kalimat topik umum menjadi jelas. Paragraf yang cara pengembangannya seperti ini disebut pargraf deduksi papran yang biasa kita kenal dengan nama paragraph deduksi.Contoh paragraf deduksi :Harga sebagian barang pokok bergerak naik. Seminggu yang lalu harga minyak sayur berharga Rp 4.000,00 / kg kini berubah jadi Rp 5.000,00 / kg. Bahkan gula pasir harga melonjak dari Rp 5.000,00 / kg menjadi Rp 6.000,00 / kg. Walaupun tidak seberapa naiknya tetapi secara nyata dampak dari kenaikan tersebut adalah semakin sulitnya masyarakat untuk mendapatkan barang pokok tersebut.2. Paragraf InduksiParagraf dimulai dengan penjelasan bagian-bagian kongkrit yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang penjelasan itu pengarang samapi kepada kesimpulan umum dinamakan kalimat topic pada akhir pargraf. Pargraf yang tersusun seperti ini disebut paragraf induksi.Contoh paragraf Induksi :Jam meja yang biasanya bordering jam 08.00 pagi untuk membangunkan saya, sekali ini membisu karena lupa diputar. Akibatnya saya terlambat bangun. Cepat-cepat saya pergi ke kamar mandi. Ternyata sabun mandi saya habis lupa membelinya kemarin sore. Mau sarapan, nasi tak ada. Ingin berpakaian, semua baju kotor sehingga terpaksa memakai baju kemarin hari. Tambahan lagi waktu menunggu kendaraan umum untuk kendaraan selalu penuh. Akhirnya dapat yang kosong, tapi macet pula ditengah jalan. Turun dari kendaraan, baru melangkah dari bus, saya disambut hujan lebat bagai dicurahkan dari langit. Sesampai di kantor saya terlambat dan badan basah kuyup, saya pun mendapatkan teguran dan omelan dari atasan saya, sungguh sial benar nasibku hari ini.

3. Paragraf CampuranParagraf dapat dimulai dengan kalimat topic disusul kalimat umum dan diakhiri kalimat penegas. Sebaliknya dapat pula kalimat penegas terbagi dua, sebagian di akhir paragraf dan kaliamt topiknya ditengah. Paragraph yang terbentuk dengan cara pertama disebut paragraph campuran / kombinasi.

Contoh paragraph campuran :Gengsi irama dangdut semakin meningkat. Bila dahulu iram dangdut dinilai kampungan, peralatan asal ada dan tempat pertunjukannya selalu di pinggiran, maka kini suasana berubah. Irama dangdut sudah tidak dinilai kampungan. Peralatan lengkap, megah dan modal besar dengan peralatan band pop. Biduan dan biduanitanya tidak sembarangan lagi. Sekarang biduan dan biduanitanya berasal dari band-band terkenal baik dalam berpenampilan, bergaya maupun dalam suara. Orkes melayu sudah bias muncul di acar-acara besar, di gedung-gedung megah. Bahkan irama dangdut muncul di berbagai tempat mewah seperti hotel, klub malam, dan mobil-mobil mewah. Bahkan kini irama dangdut pun sudah menembus kaum gedongan dan kampus.

Beban hidup yang semakin berat membuat orang mencari hiburan yang mudah dicerna, murah tetapi meriah. Pamor biduan dan biduanitanya yang menonjol mempengaruhi selera masyarakat. Suara gendang yang asyik dapat mengajak orang secara spontan mengikuti irama dangdut. Walhasil irama dangdut semaki popular. Kenyataan itu ditunjang lagi oleh ramainya artis terkenal seperti Achmad Albar, Hetty kus Endang dan lain-lain dan band terkenal seperti Kus Plus, Bimbo,dan Panbers, hijrah ke irama dangdut tersebut. Tambahan lagi getolnya penyanyi-penyanyi tersebut mempromosikan kaset lagu mereka yang berisi irama dangdut ke radio, televisi, Koran, dan media promosi lainnya.

XII. Macam-macam paragrafParagraf dibagi menurut jenis dan letak kalimat utamanya :1. Paragraph berdasarkan jenisnya :Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian. Contoh: Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan. Contoh: Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita Palestina.Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya. Ciri-cirinya: ada informasi. Contoh: Bahtsul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar topik yang muncul didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi. Bisa dikatakan bahwa bahtsul masail sesungguhnya merupakan cara khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui perspektif agama.Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya. Contoh: Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab, domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait dengan meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan. Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan, sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang, Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak orang pintar dan berkarakter.Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu. Contoh: Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.2. Berdasarkan letak kalimat utamanya :Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh: Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.

Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.

Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.Contoh: Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan, mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas tiga cukup pandai mengarang.Yang menjadi penjelasannya di atas adalah:

1. Pemerolehan nilai Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain merupakan peristiwa khusus.

2. Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis.3. Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang.4. Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya mendapat nilai enam. Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan, kesimpulannya adalah semua anak kelas tiga pandai mengarang.

Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Contoh: Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.Dalam paragraf di atas, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta. Mesin saja ada penciptanya, yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.

Hubungan Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2. Sebab-Akibat

Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. Contoh: Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.Hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab. Akibat-Sebab

Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya. Contoh: Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit. Sebab- Akibat-1 Akibat-2

Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat. Contoh: Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal. Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat.Paragraf Campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik.Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.Contoh: Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas. Contoh: Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.PENUTUP

Setelah kami menjabarkan tentang paragraf maka dapat ditarik kesimpulan, diantaranya :

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Pragraf memiliki ketentuan dan syarat dalam penyusunannya.

Paragraph memiliki jenis, macam, dan pengelompokan dalam penyusunannya.KATA PENGANTARDengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Seperti yang diketahui dalam gabungan beberapa kalimat disebut dengan paragraf. Dalam setiap karangan terdapat paragraf

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sangat jauh masih dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik serta saran dari berbagai pihak manapun yang bersifat membangun.

Banjarmasin, September 2011

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI ii

PARAGRAFI.Definisi Paragraf 1

II.Syarat Sebuah Paragraf 1

III. Bagian-Bagian Suatu Paragraf Yang Baik 1

IV. Syarat Paragraf Agar Menjadi Padu 1

V. Beberapa Pengembangan Paragraf 2

VI. Unsur-unsur Paragraf 3

VII. Fungsi Utama Paragraf 3

VIII. Persayaratan Paragraf Yang Baik 3

IX. Pengembangan Paragraf 4X. Jenis jenis Paragraf Menurut Tekni Pemaparannya 5

XI. Jenis Paragraf Berdasarkan Nalar 7

XII. Macam-macam Paragrapf 9

PENUTUP 14

DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH BAHASA INDONESIAMATERI PEMBAHASANPARAGRAFDosen :

Dra. Zuhdiah, M. Pd

Nama Kelompok 1 : A. Mudzakir

C1B111026

M. Yuanda AnshariC1B111024 Ryan Juliandi

C1B111025

Shelly Leoni PricilyaC1B111022

Nila Jumiharni

C1B111027

GT. M. Aris RahmaniC1B111033

Laily Maulia DianaC1B111031

M. Yudha RP

C1B111028

Rabiatul NaralithaC1B111030UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS EKONOMI

S1 MANAJEMEN

2011DAFTAR PUSTAKAArifin, E. Zainal dan Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Akademika Pressindo: Jakarta

i

ii

PAGE 16