paradigma dan konsep pemberdayaan

Upload: wendi-irawan-dediarta

Post on 12-Jul-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS METODE PEMBERDAYAAAN

Diajukan unuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Pemberdayaaan

Disusun Oleh : Wendy Irawan Deria Hadianisa Januar Irvansyah Karnati (150310080137) (15031008014) (150310080168) (150310080174)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010

PENDAHULUAN Reformasi yang telah bergulir sejak tahun 1998 memberikan dampak yang luas pada perubahan sistem pemerintahan. Jika pada era Orde Baru kekuasaan sangat bersifat sentralistik, reformasi melahirkan sistem pembagian kekuasaan yang mulai terdistribusi antara pemerintahan pusat dengan pemerintahan daerah. Hal ini terwujud dalam Sistem Desentralisasi yang secara legal dilahirkan lewat Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian menyebabkan Perubahan Kedua UUD 1945 seperti tertuang pada Bab VI Pemerintahan Daerah pasal 18, 18A, dan 18B. Perubahan aturan negara seperti di atas menempatkan daerah menjadi aktor sentral dalam pengelolaan republic yaitu dalam prinsip otonomi dengan desentralisasinya. Menurut Prof. Ginandjar Kartasasmita, Ketua DPD RI, Perubahan aturan main mengenai pemerintahan daerah merupakan afirmasi-konstitusi, bahwa daerah menjadi pengambil kebijakan sentral dalam mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri menurut asas otonomi dan tugas pembantuan (medebewind) serta diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan suatu daerah dalam sistem NKRI.

PEMBAHASAN Relasi Sosial/Hubungan Sosial Pengertian Hubungan Sosial Adalah : Suatu kegiatan yang menghubungkan kepentingan antarindividu, individu dengan kelompok atau antar kelompok yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat menciptakan rasa saling pengertian dan kerja sama yang cukup tinggi, keakraban, keramahan, serta menunjang tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Contoh hubungan sosial adalah gotong royong, kepekaan sosial. BentukBentuk Hubungan Sosial yaitu : 1. Bentuk hubungan sosial berdasarkan kelompok sosial : Paguyuban, Patembayan. 2. Bentuk hubungan sosial berdasarkan klasifikasi antar kelompok : Fisiologis dan kebudayaan. 3. Bentuk hubungan sosial berdasarkan dimensi antar kelompok : demografi dan sikap. 4. Bentuk hubungan sosial berdasarkan kelompok mayoritas dan minoritas. 5. Bentuk-bentuk hubungan sosial berdasarkan ras, rasisme, dan rasialisme : ras & rasisme. 6. Bentuk hubungan sosial berdasarkan kelompok etnik. 7. Bentuk hubungan sosial berdasarkan kelompok dimensi sejarah : Etnosentrisme & persaingan. 8. Bentuk hubungan sosial berdasarkan pola hubungan sosial antar kelompok : Akulturasi. 9. Bentuk hubungan sosial berdasarkan kelompok sosial : Prasangka & Institusi.

Peta Sosial Peta sosial adalah suatu peta yang memperlihatkan dan menjelaskan suatu keadaan sosial suatu masyarakat daerah tertentu. Peta sosial biasanya menjelaskan tentang : 1. Kondisi geografis.

2. Kondisi demografis suatu wilayah : jumlah penduduk, jumlah penduduk usia kerja, jumlah pengangguran, komposisi penduduk berdasarkan ingkat pendidikan, mobilitas penduduk ( fertilitas, mortalitas, natalitas, dan migrasi)

3. Sistem ekonomi : mata pencaharian, sistem tata niaga masyarakat. 4. Organisasi dan kelembagaan, misalnya lembaga pengajian di tiaptiap RT,

Posyandu, Kelompok Remaja Masjid, Kelompok MAMI (Masyarakat Mitra) dan Karang Taruna.5. Sumberdaya lokal Hubungan antara masyarakat dengan ekosistem setempat

dapat dilihat dari bagaimana pemanfaatan sumberdaya yang terdapat di lingkungannya. Misalnya : lahan, tenaga kerja, modal.

Ketimpangan sosial Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain : Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

Tanggung Jawab Sosial Tanggung jawab sosial adalah perbuatan memilih dan mengambil tindakan yang dapat memberikan manfaat kepada kesejahteraan dan kepetingan masyarakat dan organisasi. Tanggung jawab sosial adalah etika atau ideologis teori bahwa bisnis tidak harus berfungsi amorally melainkan harus memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat mereka dan entitas apakah itu pemerintah , perusahaan , organisasi atau individu memiliki tanggung jawab besar untuk masyarakat luas. Tanggung jawab ini dapat "negatif", yang berarti ada pembebasan dari menyalahkan atau kewajiban, atau bisa "positif," yang berarti ada tanggung jawab untuk bertindak beneficently (sikap proaktif).

Memahami Paradigma dan Mencari Konsep Pemberdayaan (Definisi, Unsur dan Pilar Pemberdayaan) Pemberdayaan masyarakat (community empowerment) kadang-kadang sangat sulit dibedakan dengan penguatan masyarakat serta pembangunan masyarakat (community development). Karena prakteknya saling tumpang tindih, saling menggantikan dan mengacu pada suatu pengertian yang serupa. Pendapat dari Cook (1994) menyatakan pembangunan masyarakat merupakan konsep yang berkaitan dengan upaya peningkatan atau pengembangan masyarakat menuju kearah yang positif. Sedangkan Giarci (2001) memandang community development sebagai suatu hal yang memiliki pusat perhatian dalam membantu masyarakat pada berbagai tingkatan umur untuk tumbuh dan berkembang melalui berbagai fasilitasi dan dukungan agar mereka mampu memutuskan, merencanakan dan mengambil tindakan untuk mengelola dan mengembangkan lingkungan fisiknya serta kesejahteraan sosialnya. Proses ini berlangsung dengan dukungancollective action dan networking yang dikembangkan masyarakat. Sedangkan Bartle (2003) mendefinisikan community development sebagai alat untuk menjadikan masyarakat semakin komplek dan kuat. Ini merupakan suatu perubahan sosial dimana masyarakat menjadi lebih komplek, institusi lokal

tumbuh, collective power-nya meningkat serta terjadi perubahan secara kualitatif pada organisasinya. Berdasarkan persinggungan dan saling menggantikannya pengertian community development dan community empowerment, secara sederhana, Subejo dan Supriyanto (2004) memaknai pemberdayaan masyarakat sebagai upaya yang disengaja untuk memfasilitasi masyarakat lokal dalam merencanakan, memutuskan dan mengelola sumberdaya lokal yang dimiliki melalui collective action dan networking sehingga pada akhirnya mereka memiliki kemampuan dan kemandirian secara ekonomi, ekologi, dan sosial. Dalam pengertian yang lebih luas, pemberdayaan masyarakat merupakan proses untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan dalam jangka panjang. Unsur-unsur pemberdayaan masyarakat pada umumnya adalah: (1) inklusi dan partisipasi; (2) akses pada informasi; (3) kapasitas organisasi lokal; dan (4) profesionalitas pelaku pemberdaya. Keempat elemen ini terkait satu sama lain dan saling mendukung.1. Inklusi berfokus pada pertanyaan siapa yang diberdayakan, sedangkan

partisipasi berfokus pada bagaimana mereka diberdayakan dan peran apa yang mereka mainkan setelah mereka menjadi bagian dari kelompok yang diberdayakan. Menyediakan ruang partisipasi bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin, dalam pembangunan adalah memberi mereka otoritas dan kontrol atas keputusan mengenai sumber-sumber pembangunan. Partisipasi masyarakat miskin dalam menetapkan prioritas pembangunan pada tingkat nasional maupun daerah diperlukan guna menjamin bahwa sumber daya pembangunan (dana, prasarana/sarana, tenaga ahli, dll) yang terbatas secara nasional maupun pada tingkat daerah dialokasikan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masyarakat miskin tersebut. Partisipasi yang keliru adalah melibatkan masyarakat dalam pembangunan hanya untuk didengar suaranya tanpa betul-betul memberi peluang bagi mereka untuk ikut mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang partisipatif

tidak selalu harmonis dan seringkali ada banyak prioritas yang harus dipilih, oleh sebab itu mekanisme resolusi konflik kepentingan harus dikuasai oleh pemerintah guna mengelola ketidak-sepakatan. Ada berbagai bentuk partisipasi, yaitu: secara langsung, dengan perwakilan (yaitu memilih wakil dari kelompok-kelompok masyarakat), secara politis (yaitu melalui pemilihan terhadap mereka yang mencalonkan diri untuk mewakili mereka), berbasis informasi (yaitu dengan data yang diolah dan dilaporkan kepada pengambil keputusan), berbasis mekanisme pasar yang kompetitif (misalnya dengan pembayaran terhadap jasa yang diterima).2. Akses pada informasi, adalah aliran informasi yang tidak tersumbat antara

masyarakat dengan masyarakat lain dan antara masyarakat dengan pemerintah. Informasi meliputi ilmu pengetahuan, program dan kinerja pemerintah, hak dan kewajiban dalam bermasyarakat, ketentuan tentang pelayanan umum, perkembangan permintaan dan penawaran pasar, dsb. Masyarakat pedesaan terpencil tidak mempunyai akses terhadap semua informasi tersebut, karena hambatan bahasa, budaya dan jarak fisik. Masyarakat yang informed, mempunyai posisi yang baik untuk memperoleh manfaat dari peluang yang ada, memanfaatkan akses terhadap pelayanan umum, menggunakan hakhaknya, dan membuat pemerintah dan pihak-pihak lain yang terlibat bersikap akuntabel atas kebijakan dan tindakan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.3. Kapasitas organisasi lokal adalah kemampuan masyarakat untuk bekerja

bersama, mengorganisasikan perorangan dan kelompok-kelompok yang ada di dalamnya, memobilisasi sumber-sumber daya yang ada untuk menyelesaikan masalah bersama. Masyarakat yang organized, lebih mampu membuat suaranya terdengar dan kebutuhannya terpenuhi. 4. Profesionalitas pelaku pemberdaya adalah kemampuan pelaku pemberdaya, yaitu aparat pemerintah atau LSM, untuk mendengarkan, memahami,

mendampingi dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk melayani kepentingan masyarakat. Pelaku pemberdaya juga harus mampu mempertanggungjawabkan kebijakan dan tindakannya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat memiliki keterkaitan erat dengan sustainable development dimana pemberdayaan masyarakat merupakan suatu prasyarat utama serta dapat diibaratkan sebagai gerbong yang akan membawa masyarakat menuju suatu keberlanjutan secara ekonomi, sosial dan ekologi yang dinamis. Lingkungan strategis yang dimiliki oleh masyarakat lokal antara lain mencakup lingkungan produksi, ekonomi, sosial dan ekologi. Melalui upaya pemberdayaan, warga masyarakat didorong agar memiliki kemampuan untuk memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya secara optimal serta terlibat secara penuh dalam mekanisme produksi, ekonomi, sosial dan ekologi-nya. Secara ringkas keterkaitan antara pemberdayaan masyarakat dengan sustainable development. Pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu tema sentral dalam pembangunan masyarakat seharusnya diletakkan dan diorientasikan searah dan selangkah dengan paradigma baru pendekatan pembangunan. Paradigma pembangunan lama yang bersifat top-down perlu direorientasikan menuju pendekatan bottom-up yang menempatkan masyarakat atau petani di pedesaan sebagai pusat pembangunan atau oleh Chambers dalam Anholt (2001) sering dikenal dengan semboyan put the farmers first. Menurut Nasikun (2000:27) paradigma pembangunan yang baru tersebut juga harus berprinsip bahwa pembangunan harus pertama-tama dan terutama dilakukan atas inisitaif dan dorongan kepentingan-kepentingan masyarakat, masyarakat harus diberi kesempatan untuk terlibat di dalam keseluruhan proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunannya; termasuk pemilikan serta penguasaan aset infrastrukturnya sehingga distribusi keuntungan dan manfaat akanlebih adil bagi masyarakat.

PENUTUP Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Hubungan Sosial Adalah : Suatu kegiatan yang menghubungkan kepentingan antarindividu, individu dengan kelompok atau antar kelompok yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat menciptakan rasa saling pengertian dan kerja sama yang cukup tinggi, keakraban, keramahan, serta menunjang tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Peta sosial adalah suatu peta yang memperlihatkan dan menjelaskan suatu keadaan sosial suatu masyarakat daerah tertentu. Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Tanggung jawab sosial adalah perbuatan memilih dan mengambil tindakan yang dapat memberikan manfaat kepada kesejahteraan dan kepetingan masyarakat dan organisasi. Pemberdayaan masyarakat merupakan proses untuk memfasilitasidan mendorong masyarakat agar mampu menempatkan diri secara proporsional

dan menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan lingkungan strategisnya untuk mencapai suatu keberlanjutan dalam jangka panjang. Aspek penting dalam suatu program pemberdayaan masyarakat adalah program yang disusun sendiri oleh masyarakat, mampu menjawab kebutuhan dasar masyarakat, mendukung keterlibatan kaum miskin dan kelompok yang terpinggirkan lainnya, dibangun dari sumberdaya lokal, sensitif terhadap nilainilai budaya lokal, memperhatikan dampak lingkungan, tidak menciptakan ketergantungan, berbagai pihak terkait terlibat (instansi pemerintah, lembaga penelitian, perguruan tinggi, LSM, swasta dan pihak lainnya), serta dilaksanakan secara berkelajutan.

REFERENSI Website : http://tugassekolahonlie.blogspot.com http://jurnal-sdm.blogspot.com http://organisasi.org http://fiqihsantoso.wordpress.com http://www.pemberdayaan.com Sumber lain : Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan Berbasiskan Masyarakat Terpencil Herry Darwanto.