papper pcs_mi a

25
PEMROGRAMAN CLIENT/SERVER SUBNETING PADA PEMROGRAMAN CLIENT/SERVER Disusun oleh : Erwanto Imam Mahmudi 3133111010 Yunita Sari 3133111019 Vita Surya Puspa R. 3133111023 Gusti Ayu Indriani 3133111034 Rizki Dewi Nur Indah Sari 3133111039 Dinnata Agung Eka Laksana 3133111055 UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

Upload: gstayuindriani

Post on 04-Oct-2015

238 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pemrograman client server,

TRANSCRIPT

PEMROGRAMAN CLIENT/SERVERSUBNETING PADA PEMROGRAMAN CLIENT/SERVER

Disusun oleh :

Erwanto Imam Mahmudi 3133111010Yunita Sari3133111019Vita Surya Puspa R.3133111023Gusti Ayu Indriani3133111034

Rizki Dewi Nur Indah Sari3133111039

Dinnata Agung Eka Laksana3133111055

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

FAKULTAS BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMATIKA

D3 MANAJEMEN INFORMATIKA

2015BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangClient/server adalah adanya hubungan antara computer satu dengan yang lain baik dengan online ataupun offline. Seperti google, facebook, took-toko online dan sebagainnya. Selain itu juga ada system client/server yang bersifat offline, system ini diterapkan dengan cara menghubungkan computer satu dengan yang lainnya menggunakan pengalamatan IP Address atau yang sering dikenal dengan subneting.Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting bertujuan untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address. Selain itu subnetting juga berfungsi untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik. Subnetting juga dapat meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.B. Rumusan Masalah1. Apa Pengertian client/server?

2. Pengertian subnetting3. Bagaimana Pengoperasian subnetting?C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian subnetting2. Mengetahui pengoperasian subnetting3. Mengetahui perhitungan IP address4. Mengetahui penerapan IP addressBAB II

PEMBAHASANA. Pengertian Client/Server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

Selain pada jaringan local yang dihubungkan menggunakan IP Address atau yang sering disebut LAN (Local Area Connection), sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana ada suatu unit komputer berfungsi sebagai server yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju.Keunggulan1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.

3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.Kelemahan1. Biaya operasional relatif lebih mahal.

2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.B. Pengertian dan Perhitungan IPInternet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran alamat IP adalah sebagai berikut: "Sebuah nama menunjukkan apa yang kita mencari. Sebuah alamat menunjukkan di mana ia berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana menuju ke sana."

Perancang awal dari TCP/IP menetapkan sebuah alamat IP sebagai nomor 32-bit, dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan penipisan yang terjadi pada alamat IP, dikembangkan sistem baru (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir oleh standar RFC 2460 pada tahun 1998.

Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.

Dengan pengembangan jaringan pribadi / private network, alamat IPv4 menjadi kekurangan, sekelompok alamat IP private dikhususkan oleh RFC 1918. Alamat IP private ini dapat digunakan oleh siapa saja di jaringan pribadi / private network. Mereka sering digunakan dengan Network Address Translation (NAT) untuk menyambung ke Internet umum global.

a) IP address Private Sebagian besar IP address yang ada merupakan IP address publik yang di desain untuk komunikasi network yang dapat terhubung ke Internet. IP address private bersifat unik, hanya dapat di pakai oleh satu mesin/perangkat di dalam Internet. Namun, ada beberapa blok IP address private yang digunakan untuk network dengan keperluan terbatas, network yang tidak terhubung ke Internet. IP address private bisa dipakai oleh siapapun, hanya saja network yang menggunakan IP address private tidak bisa dan tidak boleh terhubung ke internet secara langsung. Berikut adalah blok-blok IP address private tersebut :10.0.0.0/810.0.0.0 10.255.255.255

172.16.0.0/12172.16.0.0 172.31.255.255

192.168.0.0/16192.168.0.0 192.168.255.255

Komputer komputer di dalam network yang menggunakan IP address private tidak bisa bebas mengakses Internet secara langsung, diperlukan sebuah teknologi yang disebut Network Address Translation (NAT) untuk mengakali-nya.b) IP Address tak Terpakai

Selain network address dan broadcast address, ada beberapa jenis IP address lain yang tidak dapat kita gunakan sebagai IP address komputer atau perangkat jaringan yang lain :

Default route (0.0.0.0).

Loopback (127.0.0.0/8), IP yang digunakan oleh mesin untuk mengirim paket ke mesin itu sendiri.

Link-local (169.254.0.0/16), Biasanya otomatis di assign ke host oleh OS ketika tidak tersedia konfigurasi IP atau gagal request DHCP.

c) Perhitungan IP Address

. IP address adalah sistem TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1. Misal :11000000 10101000 00001010 0000000132 bit (32 kombinasi angka 0 dan 1)

32 bit angka tersebut dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih manusiawi yakni dalam format bilangan desimal. Caranya adalah dengan membagi angka 32 bit tersebut menjadi 4 bagian masing-masing 8 bit. Setiap bagian tadi disebut octet.

11000000 101010000000101000000001

8 bit8 bit8 bit8 bit

Kemudian untuk setiap 8 bit bilangan biner dapat kita konversi menjadi bilangan desimal, sehingga kita dapatkan 4 buah angka desimal. Cara mengkonversi bilangan biner menjadi bilangan desimal adalah dengan menggunakan tabel berikut ini :

Nilai dalam desimal1286432168421

Bitke-1ke-2ke-3ke-4ke-5ke-6ke-7ke-8

Yang berarti :

1. bit ke 1 bernilai 128

2. bit ke 2 bernilai 64

3. bit ke 3 bernilai 32

4. bit ke 4 bernilai 16

5. bit ke 5 bernilai 8

6. bit ke 6 bernilai 4

7. bit ke 7 bernilai 2

8. bit ke 8 bernilai 1

Misal, dengan menggunakan tabel diatas, 8 bit 11110000 ini dapat kita konversi menjadi bilangan desimal seperti berikut :

Nilai dalam decimal1286432168421

Bit11110000

Yang berarti nilai desimal dari angka 8 bit 11110000 tersebut adalah 128+64+32+16+0+0+0+0 = 240.

Contoh lagi, 8 bit 10101010 ini dapat kita konversi menjadi bilangan desimal seperti berikut :

Nilai dalam decimal1286432168421

Bit10101010

Yang berarti nilai desimal dari 10101010 adalah 128+0+32+0+8+0+2+0 = 170.

Jadi, dengan metode yang sama, 32 bit angka biner berikut 11000000 10101000 00001010 00000001 dapat kita konversi menjadi bentuk decimal seperti ini :

11000000101010000000101000000001

192168101

Setelah kita dapatkan 4 angka desimal kita dapat menuliskannya secara berurutan dengan dipisahkan huruf titik (.) seperti ini 192.168.10.1. Penulisan IP address dengan format diatas dikenal dengan sebutan dotted-decimal.

32-bit11000000 10101000 00001010 00000001

Dotted-decimal192.168.10.1

C. Pengertian Subneting

Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.D. Alasan Melakukan Subnetting1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.2. Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil bahkan lebih kecil dari Class C address.E. Tujuan SubnettingTujuan dari subnetting adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 10 =244 alamat yang tidak terpakai).

2. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

3. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.

4. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.

5. Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.

6. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.

7. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.

8. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

F. Fungsi SubnettingFungsi subnetting antara lain sbb:

a) Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.

b) Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.

c) Pengelolaan yang disederhanakan.

d) Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,

G. Proses Subnetting Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :

1. Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.

2. Menentukan jumlah host per subnet.

3. Menentukan subnet yang valid.

4. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.

5. Menentukan host host yang valid untuk tiap subnet.H. SubnetMaskSubnetmaskdigunakan untukmembaca bagaimana kita membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagaiSUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:

ClassOktet PertamaSubnet Mask DefaultPrivate Address

A1 127255.0.0.010.0.0.0 10.255.255.255

B128 191255.255.0.0172.16.0.0 172.31.255.255

C192 223255.255.225.0192.168.0.0 192.168.255.255

Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah suatu jaringan yang dimaksud adalah termasuk jaringan lokal atau non lokal. Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.Kelas IP AddressBIT SUBNET (Default)SUBNETMASK (Default)

A11111111 00000000 00000000 00000000255.0.0.0

B11111111 11111111 00000000 00000000255.255.0.0

C11111111 11111111 11111111 00000000255.255.255.0

Untuk membedakan antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255, oleh karena itu 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.Terdapat aturan-aturan dalam membuat Subnet Mask:1. Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet pertama dari subnet pasti 255.2. Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host.

Jika menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID. Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host sebenarnya. Sehingga maximum network ID adalah 30 bit. Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). I. Perhitungan SubnetMask32 bit angka biner IP address di bagi menjadi 2 porsi/bagian, network-portion dan host-portion.

Network-portiondapat menunjukkan network address dimana IP address tersebut berada, sedangkan host-portion menunjukkan identitas komputer di dalam network. Di dalam satu network yang sama, semua komputer/host memiliki susunan bit network-portion yang sama. Diketahui bahwa jumlah total :

network-portion + host-portion = 32.Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui berapa banyak bit-bit yang digunakan sebagai network-portion dan berapa banyak bit-bit untuk host-portion? Seperti halnya IP address, subnet mask juga merupakan 32 angka biner yang dapat diekspresikan dalam bentuk dotted-decimal. Hanya saja, didalam subnet mask semua bit network-portion diwakili oleh angka 1 sedangkan semua bit host-portion akan diwakili oleh angka 0. network-portion 1 host-portion 0Contoh, network dengan prefix-length /24; maka : Jumlah bit network-portion = 24.11111111111111111111111100000000

2552552550

Jumlah bit host-portion = 8.

Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 24 angka biner bernilai 1 + 8 angka biner bernilai 0. Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.0.Contoh lagi, sebuah network dengan prefix-length /27; maka :

Jumlah bit network-portion = 27.

Jumlah bit host-portion = 5.

Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 27 angka biner bernilai 1 + 5 angka biner bernilai 0.

1111111111111111 111111111110000

255

255

255

224

Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.224.J. Perhitungan SubnettingPenghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:Subnet MaskNilai CIDR

255.128.0.0

/9

255.192.0.0

/10

255.224.0.0

/11

255.240.0.0

/12

255.248.0.0

/13

255.252.0.0

/14

255.254.0.0

/15

255.255.0.0

/16

255.255.128.0

/17

255.255.192.0

/18

255.255.224.0

/19

Subnet MaskNilai CIDR255.255.240.0

/20

255.255.248.0

/21

255.255.252.0

/22

255.255.254.0

/23

255.255.255.0

/24

255.255.255.128

/25

255.255.255.192

/26

255.255.255.224

/27

255.255.255.240

/28

255.255.255.248

/29

255.255.255.252

/30

Contoh subnetting pada kelas C subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ? Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2y 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 2 = 62 host

3. Blok Subnet = 256 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnyaadalah 0, 64, 128, 192.

4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.Subnet192.168.1.0192.168.1.64192.168.1.128192.168.1.192

Host Pertama192.168.1.1192.168.1.65192.168.1.129192.168.1.193

Host Terakhir192.168.1.62192.168.1.126192.168.1.190192.168.1.254

Broadcast192.168.1.63192.168.1.127192.168.1.191192.168.1.255

K. Contoh Penerapan subnetting pada Jaringan Seperti pada gambar simolator di samping adalah sebuah jaringan client/server yang memiliki 1 server, 1 hub dan 4 client. Pengalamatan akan menggunakan kelas C dengan Network Address 192.168.1.0/26

Langkah pertama yang kita hitung adalah subnet mask yang akan digunakan oleh server itu sendiri cara yang akan digunakan seperti yang diterangkan di atas pada perhitungan subnet mask.

Network-portion + host-portion = 32.

Maka, Jumlah bit network-portion = 26.

Jumlah bit host-portion = 6.

Maka, 32 angka biner subnet mask-nya adalah 27 angka biner bernilai 1 + 5 angka biner bernilai 0.

1111111111111111 111111111100000

255255255192

Dengan demikian kita dapatkan dotted-decimal subnet mask = 255.255.255.192.

a) Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet

b) Jumlah Host per Subnet = 2y 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 2 = 62 host

c) Blok Subnet = 256 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnyaadalah 0, 64, 128, 192.Subnet192.168.1.0192.168.1.64192.168.1.128192.168.1.192

Host Pertama192.168.1.1192.168.1.65192.168.1.129192.168.1.193

Host Terakhir192.168.1.62192.168.1.126192.168.1.190192.168.1.254

Broadcast192.168.1.63192.168.1.127192.168.1.191192.168.1.255

Langkah-langkah penyetingan pada komputer adalah sebagai berikut:

1. Pada komputer server hanya perlu diisikan alamat network yaitu 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.192

2. Pada komputer client kita perlu mengisi IP Address, subnet mask, gateway, DNS

IP Address yang dapat kita gunakan adalah pada jaringan 192.168.1.1 - 192.168.1.62. Maka,

IP Address 192.168.1.2 - 192.168.1.62

Subnet Mask255.255.255.192

Gateway192.168.1.1

DNS192.168.1.1

3. Lakukan pengecekan jaringan menggunaka perintah ping_IP server .

Bila sudah terhubung maka komputer dapat berbagi file dan hardware yang terdapat di server.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.2. Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya.3. Subnetmaskdigunakan untukmembaca bagaimana kita membagi network dan hostnya.4. Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah suatu jaringan yang dimaksud adalah termasuk jaringan lokal atau non lokal. Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask.5. Didalam subnet mask semua bit network-portion diwakili oleh angka 1 sedangkan semua bit host-portion akan diwakili oleh angka 0.

6. Jaringan computer terdiri dari LAN, MAN, WAN dan Internet.

7. Cakupan dari jaringan tersebut yang paling luas adalah internet yang dapat mencakup dunia.8. Pengalamatan IP Address sering digunakan untuk membuat jaringan local/nonlocal untuk menghubungkan computer lain dengan lainnya baik itu internet maupun Ethernet.

9. IP Address dibedakan menjadi 3 kelas yaitu kelas A dengan pengalamatan 1-127, B dengan pengalamatan 128-191 dan C dengan pengalamatan 192-255

10. Untuk membangun sebuah jaringan client server dibutuhkan minimal satu computer khusus yang digunakan sebagai server.11. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0B. Daftar Pustaka

https://aaeza.wordpress.com/2007/11/26/panduan-dasar-setting-jaringan-komputer-lokal-lan-local-area-network-menggunakan-windows-xp/http://sofyan1308.blogspot.com/p/client-server.htmlhttp://rockumentaryhans.wordpress.com/2014/04/18/cara-menghitung-ip-address-subnet-mask-dan-net-id/http://akhmadkun.wordpress.com/2012/10/29/ip-address-dan-subnetting/