a a a a aaaaaaaaaaaaaaa
DESCRIPTION
rtgydrgTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah, Konsep Dasar Keperawatan (KDK). Sejak adanya sejarah kehidupan manusia di
bumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta ini disusun dan
disimpulkan menjadi berbagai teori, sesuai fakta yang dikumpulkan tersebut. Teori – teori
tersebut kemudian digunakan untuk memahami gejala – gejala alam dan kemasyarakatan
yang lain. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan
teknologi umat manusia, teori – teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun
kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan dewasa ini. Makalah ini membahas
tentang teori Florence Nigthingale yang didalamnya berisi tentang isi teori Nightingale,
pembahasan teori dan contoh peran perawat berdasarkan teori Nightingale. Apa yang
berada dalam makalah ini sangat bermanfaat dan berguna terutama bagi seorang perawat.
Teori Nightingale adalah teori yang mengemukakan tentang lingkungan. Florence
Noghtingale sendiri adalah perawat yang pertama kali ada didunia dan beliau dikenal
sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa
penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori
dari Florence Nightingale sangat bermanfaat bagi para perawat terutama pada saat kita
merawat pasien. Mungkin pada saat kita merawat pasien kita melupakan faktor
lingkungan disekitar pasien, padahal lingkungan sangatlah berpengaruh dalam
penyembuhan pasien. Pasien sangatlah membutuhkan dan ketenangan pada saat dia
dirawat. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi bahan perhatian kita semua.
Teori menghasilkan pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan dalam praktik.
Integrasi teori ke dalam praktik merupakan dasar profesi keperawatan (McEwen dan
1
Wills, 2007). Selain itu, teori dapat menunjukkan bagaiman perawat menggunakan proses
keperawatan.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek keperawatan untuk
mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan, memperkirahkan, dan /atau pelaksanaan
asuhan keperawatan (Meleis, 2006). Teori kepearawatan membuata perawat- perawat
melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data,dan sebuah
metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi. Teori keperawatan membuat
perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data,
dan sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi.
Misalnya, Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitu mengelola dan
mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit, pelayanan, serta rehabilitasi penyakit
dan klien yang cacat melalui “ilmu kemanusiaan keperawatan”(Rogers 1970 & 1990).
Menurut Martha Rogers (1970) menganggap individu sebagai energi lingkungan yang
berada dalam jagat raya. Individu secara keseluruhan berinteraksi terus-menerus dengan
lingkungan, mempunyai integritas pribadi dan karakter (Rogers, 1970 & 1990).
Manusia tunggal adalah suatu “energi lingkungan empat dimensi yang dikenali dari
bentuk dan karakteristik tertentu dan tidak dapat diperkirakan dari bagian pengetahuan”
(Tomey dan Alligood, 2006). Empat dimensi dari teori Rogers-energi: lingkungan
keterbukaan, bentuk dan organisasi, serta dimensionalitas-membantu dalam
perkembangan prinsip yang berhubungan dengan perkembangan manusia.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan (KDK) yang
diberikan oleh Bapak Ns.Jati Asmara,S.Kep.
b. Sebagai bahan diskusi pada mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan (KDK)
2
c. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa perawat dan masyarakat umum
C. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah
A. Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang teori
Nightingale dan Martha Elizabeth Rogers.
B. Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar seperti
Florence Nightingale yang tidak pantang menyerah dalam merawat pasien dan
memperjuangkan nasib perawat.
C. Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan
D. Mejadi dasar bagi mahasiswa perawat
E. Untuk puskemas, rumah sakit, posyandu dan lain – lain, makalah ini sangat
bermanfaat karena lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam
perawatan pasien.
3
BAB II
PEMBAHASAN
I. TEORI KEPERAWATAN FLORENCE NIGHTINGALE
A. Model Konsep Dan Teori Keperawatan Florence Nightingale (Teori Nightingale)
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai
focus asuhan keperawatan dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Orientasi pemberian keperawataan / tindakan keperawatan lebih
diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,p
ketenangan dan nutrisi dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan
pengobaran semata, upaya teori tersebut dalam rangka merawat mampu menjalankan
praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspinisi dalam perkembangan praktik
keperawata sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigm perawat dalam
tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar,
akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien sehingga
perlu diperhatikan.
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan
secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan
lingkungan sosial.
a. Lingkungan Fisik (physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi
dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
4
bersih selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam
ruangan harus bebas dari debu, asap, bau bauan.
b. Lingkungan psikologis (psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative
dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.
Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya.
Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat
merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya.
c. Lingkungan sosial (sosial environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik, kumpulan
data – data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat
penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat herus
menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan kasus – kasus secara
spesifik lebih sekedar data – data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.
B. Hubungan Teori Florence Nightingale dengan Beberapa Konsep
a. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan
b. Individu/Manusia
Memiliki kemampuan besar untuk memperbaiki kondisinya dalam
menghadapi penyakit.
c. Keperawatan
Bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat
melakukan kegiatan melalui upaya dasar mempengaruhi lingkungan.
d. Sehat/sakit
Fokus perbaikan untuk sehat
e. Masyarakat/Lingkungan
5
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu, ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya
f. Hubungan Florence Nightingale dengan proses keperawatan
1. Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi
(lingkungan, phisikis, sosial)
2. Analisa Data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang
berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan
keseluruhan.
3. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya.
4. Diagnosa keperawatan
Berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungannya
misalnya
a. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
b. Penyesuaian terhadap lingkungan
5. Implementasi
Upaya dasar merubah mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik mempengaruhi kehidupan
pertumbuhan fisik dan perkembangan individu
6. Evaluasi
Mengobservasikan dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan
individu.
6
C. Contoh peran Perawat
Perawat merawat orang sakit dan cedera dirumah sakit, tempat bekerja untuk
memperbaiki kesehatan dan memperingan penderitaan. Banyak orang dipulangkan
kerumah dari rumahsakit ketika mereka masih membutuhkan asuhan keperawatan,
sehingga perawat sering memberikan perawatan dirumah yang hampir sama dengan
yang mereka berikan pada pasien dirumah sakit. Berdasarkan teori pada beberapa hal
yang perlu dilakukan perawat atau beberapa contoh peran perawat berdasarkan teori:
Pada saat memberikan nutrisi kepada pasien yang harus dilakukan perawat
adalah
a. Buat pasien merasa nyaman
b. Jelaskan pentingnya nutrisi yang baik
c. Posisikan pasien untuk makan
d. Buat lingkungan sekitar nyaman
e. Jika perlu bantu pasien makan
Hal – hal lain yang perlu dilakukan perawat berdasarkan teori
1. Memberikan kenyamanan dan ketenangan lingkungan kepada pasien
2. Merawat pasien dengan benar
3. Bekerjasama dengan dokter untuk mengobati pasien
4. Mengkoordinasikan perawatan pasien
5. Melindungi pasien
6. Menjaga lingkungan pasien dapat bernafas dengan tenang dan nyaman
7. Memberikan rasa aman kepada pasien
8. Mengetahui dan mengontrol kondisi pasien setiap waktu
II. TEORI MARTHA ELIZABETH ROGERS
A. Biografi Martha Elizabeth Rogers
Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas.
Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di
Knoxville pada tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville
pada September 1933. Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936
7
dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di Masville pada tahun 1937.
Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan
masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi
Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan
Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns
Hopkins, Baltimre MD dg memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954.
Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada
tahun 1954.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979
beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif
mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta.
Manusia berada dalam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan
(lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh memiliki integritas
diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan dari beberapa
bagian (Rogers 1970).
Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang
diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan
kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” (Maminer
– Toey,1994).
Keempat dimensi yang digunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi,
keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia
digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.
8
B. Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers
Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan
memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan
hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip – prinsip dasar untuk ilmu
pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari
tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip
kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan
aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual,
dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang
dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas
keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa
berdasar pada konsep pemahaman manusia / individu seutuhnya.
C. Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers
Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau
menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang
individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang
terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain
pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada
akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan
memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat
diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang
berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu
lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
9
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi
keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung
pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan
dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal
yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari
dunia penyakit. Di sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti
umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi
sangat penting.
Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk
mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang utuh.
Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu
terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama
dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada
proses keperawatan. konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat
dikenali karena kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan perawat
untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya
dapat mencapai kesehatan.
Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang
pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan
alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan
keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam memberikan
pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan dari satu
sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan dan
ritual.
10
Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal
merupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai
asumsi pada prinsip hemodinamika.
Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan
sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E
Roger konsepsi manusia sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan
dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini dilandaskan pada penggunaan
sistem terbuka yang sangat kompleks.
Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin
ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip
tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.
D. Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers
Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers
membuat ilustrasi dalam bentuk bagan sebagai berikut :
Integritas (Integrality) merupakan proses hubungan yang menguntungkan antar
manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.
Resonansi (Resonancy) merupakan prinsip yang membicarakan tentang alam dan
perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat
dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan denagn
perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada
gelombang perubahan.
11
Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami, hubungan
manusia, dan lingkungan adalah berkesinambungan, menguntungkan, merupakan
interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan
ritmitasi.
E. Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers
A. Praktik
Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang
diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik
keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam
praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di
kemukakan Martha E Rogers.
Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
Penyesuaian terhadap pola
Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan
dalam proses penyembuhan.
Menunjukkan suatu perubahan yang positif
Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
B. Pendidikan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali
program undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal
ini adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam
ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk
keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari, unik serta
memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi
perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan.
12
C. Penelitian
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara
langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu
keperawatan. Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk
aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa
uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan
pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan
pandangan yang jelas tentang seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai
perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa
kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan
dalam aktifitas penelitian keperawatan.
D. Perkembangan dimasa depan
Rogers (1986a) percaya bahwa pengetahuan pengembangan dalam
model nya adalah "proses yang tiada akhir" menggunakan "banyaknya
pengetahuan dari berbagai sumber ... kemungkinan untuk membuat
kaleidoskop. Eksplorasi filsafat baru oleh para sarjana Rogerian ke budha,
hindu, dan aborigin contoh kepercayaan ini dalam kesatuan esensial (madrid,
1997). Fawcett (2000) mengidentifikasi tiga theoris berikut dasar yang
dikembangkan oleh rogers dari ilmu kesatuan manusia:
Teori percepatan evolusi
Teori kolerasi ritmis perubahan
Teori fenomena paranormal
penjelasan lebih lanjut dan pengujian teori-teori dan prinsip-prinsip
homeodynamic akan memberikan kontribusi untuk ilmu pengetahuan
keperawatan.
E. Agama
13
Fokus dari teori keperawatan Martah E. Rogers adalah memandang
manusia secara utuh dan saling bertukar enegi dengan lingkungannya. Hal ini
seperti halnya Prinsip dasar hubungan manusia dengan alam atau makhluk lain
di sekitarnya pada dasarnya ada dua: pertama, kewajiban menggali dan
mengelola alam dengan segala kekayaannya; dan kedua, manusia sebagai
pengelola alam tidak diperkenankan merusak lingkungan, karena pada
kahirnya hal itu akan merusak kehidupan manusia itu sendiri. Mengenai
prinsip yang pertama, Allah berfirman dalam Al-Quran surat Hud ayat 61:
فيها واستعمركم األرض من هوأنشأكم
Artinya: “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
memerintahkan kalian memakmurkannya (mengurusnya)”.
Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan merusak
alam, dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Quran, di
antaranya dalam surat Al-A’raf ayat 56:
إصالحها بعد األرض فى والتفسدوا
Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya”.
Dengan demikian, dapat dipahami dengan jelas bahwa kesadaran
melestarikan lingkungan, sebagaimana yang dikampanyekan oleh orang-orang
sekarang ini, dasar-dasarnya telah digariskan oleh Islam sejak lima belas abad
yang lalu. Hanya saja, karena keterbelakangan, kemiskinan, dan
kebodohannya sendiri, umat Islam seringkali kurang memahami arti dari ayat-
ayat dari Al-Quran. Oleh karena itu, salah satu tugas utama Islam adalah
14
menghapus keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan dari kehidupan
umat.
Apa yang dikemukakan diatas merupakan prinsip dasar hubungan manusia
dengan alam sekitar, yaitu prinsip pemanfaatan dan sekaligus pelestarian
lingkungan alam. Agama memberi motivasi kepada manusia untuk
mewujudkan kedua hubungan itu dengan sebaik-baiknya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Forence Ninghtingale memandang pasien dalam kontek keseluruhan
lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial. Florence Nightingale
memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi.
Pengkajian atau observasi bukan demi berbagai informasi atau faktor yang
mencurigakan tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatan kesehatan dan
keamanan.
Dari hasil penulisan makalah teori keperawatan Martha E. Rogers penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa model Rogerian muncul dari basis sejarah yang luas
dan telah pindah ke garis terdepan sebagai pengetahuan ilmiah telah berkembang.
memahami konsep dan prinsip-prinsip ilmu manusia kesatuan memerlukan pondasi
dalam pendidikan umum, kesediaan untuk melepaskan tradisional, dan kemampuan
untuk melihat dunia dalam cara baru dan kreatif. muncul dari dasar pendidikan yang
kuat, model memberikan kerangka kerja yang menantang dari yang untuk
memberikan asuhan keperawatan. ide-ide abstrak diuraikan dalam model Rogerian
congruance mereka dengan knowlodge ilmiah modern memacu teori-teori baru dan
menantang yang lebih pemahaman manusia kesatuan. keperawatan sarjana dan
praktisi yang membawa ide-ide rogers ke abad berikutnya.
B. Saran
Florence Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam
proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan lady with the
16
lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai perawat harus sebagai penerang bagi
pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk meringankan
penderitaan pasien yang kita rawat. Kita harus merawat orang yang paling kita
sayang. Agar pasien merasa nyaman pada saat sakit bukan menderita lagi. Jangan
putus asa dan pantang menyerah dalam merawat pasien. Menjadi perawat bukanlah
yang mudah, tetapi kalau kita tidak mencoba kita tidak akan bisa. Di dunia ini tidak
ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan
gigih dan rajin. Pantang berhenti merawat sebelum pasien sembuh dari penyakitnya.
Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang memandang
manusia secara keseluruahn dan terus-menerus terjadi pertukaran energi dengan
lingkungannya. Keperawatan merupakan seni dan ilmu yang berhubungan lansung
terhadap kebutuhan manusia dengan sifat dasar dan perkembangan manusia. Maka
perawat memerlukan kreatifitas dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk
meningkatkan status kesehatan manusia.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://indonesiannursing.com/2008/07/30/konsep-model-florence-nightingale
http://contoh-askep.blogspot.com/2008/08/konsep-model-florence-nightingale
http://askep-askeb.c.cc/2009/12/florence-nightingale.html
Florence Nightingale Museum.2003. Florence Nightingale of public healt care,
dalam http://www.florence-nightingale.co.uk/.
McDonal, Lynn.2000. Florence Nightingale and the foundations of pulick
health care dalam http://www.sociology.uoguelph.ca/.
.2005. Florence Nightingale: Faith and Work, dalam
http://sociology.uoguelph.ca./
The collectied Work Of Florence Nightingale. 2005. Florence Nightingale at
Prayer dalam http://www.sociology.uoguelph.ca/.
Wikipedia. 2007a. Florence Nightingale, dalam http://en.wikipedia.org/.
.2007b. Florence Nightingale, dalam http://id.wikipedia.org/.
Asmadi N.S. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Mariner-tomey & Alligood. (2006). Nursing Theorists and Their Works. 6th
Ed.St.Louis: Mosby Elsevier, Inc
Perry dan Potter. (2009). Fundamental keperawatan ed 7. Jakarta:
Salemba Medika
18
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan pada kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan dengan judul “Model Konsep Dan
Teori Keperawatan Florence Nightingale dan Martha Elizabeth Rogers” sesuai
dengan batas waktu yang ditentukan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada seluruh teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kelompok ini menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, sehingga diharapkan saran dan kritik dari semua pihak. Mudah – mudahan
makalah ini dapat berguna bagi semua pembaca pada umumnya dan tenaga perawat
kristiani khususnya.
Pariaman, 30 Agustus 2015
Kelompok
19i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................... 2
C. Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Sejarah Florence Nightungale............................................................. 4
B. Model Konsep dan Teori Keperawatan Florence Nightingale
C. (teori nightigale).................................................................................. 5
D. Hubungan teori Florence Nightigale dengan beberapa Konsep ......... 7
E. Contoh peran perawat ......................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 16
A. Kesimpulan ......................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 18
20ii
Pertanyaan I
Pertanyaan : Fokus utama dari teori keperawatan Martha E. Rogers?
Jawaban : Teori keperawatan Martha E. Rogers berfokus pada ilmu
humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia
dalam strategi yang utuh.
Pertanyaan II
Pertanyaan : apakah teori keperawatan Martha E. Rogers dapat diaplikasikan
didalam profesi keperawatan?dan jelaskan alasannya?
Jawaban : Dapat, karena teori rogers memandang manusia secara utuh.
Sehingga perawat harus melakukan asuhan keperawatan kepada pasien dari segi
fisiologis,psikologis,sosial,dan budaya.
Pertanyaan III
Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip homeodinamika?
Jawaban : prinsip yang manyatakan bahwa terjadi hubungan antara manusia dan
lingkungan yang terjadi secara terus-menerus dan saling menguntungkan.
21