tb papper yang benerrrr.docx

53
Tuberkulosis Paru KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin-Nya lah Papper ini telah dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dr. Armon Sp.PD KPTI selaku pembimbing di bagian/ SMF Ilmu Penyakit Dalam Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, Besar harapan penyusun agar makalah ini dapat bermanfaat serta dapat memberikan suatu pengetahuan Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Medan, 30 maret 2013 Penyusun SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 1

Upload: arfanpmii467431307

Post on 24-Apr-2015

73 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin-Nya lah Papper ini

telah dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Penyusun mengucapkan terima kasih

kepada dr. Armon Sp.PD KPTI selaku pembimbing di bagian/ SMF Ilmu Penyakit Dalam

Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, Besar harapan penyusun

agar makalah ini dapat bermanfaat serta dapat memberikan suatu pengetahuan

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, 30 maret 2013

Penyusun

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 1

Page 2: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Daftar isi

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB 1 Pendahuluan 3

BAB 2 Pembahasan 6

Definisi 6

Etiologi 6

Epidemiologi 7

Epidemiologi TB Di Indonesia 7

Cara penularan 8

Patogenesis 8

Gejala--gejala Klinik 11

Diagnosis Tuberkulosis 13

Penatalaksanaan 15

BAB 3 Kesimpulan 19

Status Orang Sakit 20

Daftar Pustaka 35

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 2

Page 3: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

BAB I

PENDAHULUAN

Mereka yang secara medis dan ekonomis kekurangan diseluruh dunia,

tuberkulosis tetap menjadi penyebab utama kematian . diperkirakan bahwa diseluruh

dunia 1,7 milyar orang terinfeksi , dengan 8 hingga 10 juta kasus baru dan 3 juta

kematian pertahun .WHO memperkirakan tuberkulosis menyebabkan 6% dari semua

kematian diseluruh dunia,yang menyebabkan nya menjadi penyebab tersering

kematian akibat infeksi tunggal.4

Tuberkulosis tumbuh subur apabila terdapat kemiskinan, dan penyakit kronis

yang menyebabkan debilitan. Demikian juga, orang lanjut usia, dengan daya tahan

melemah,rentan terjangkit4

Tuberculosis paru adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah lama dikenal

pada manusia, misalnya dia dihubungkan dengan tempat tinggal didaerah urban,

lingkungan yang padat, dibuktikan dengan adanya penemuan kerusakan tulang

vertebre torak yang khas TB dari kerangka yang digali di heidelberg dari kuburan

zaman neolitikum, begitu juga penemuan yang berasal dari mumi dan ukiran dnding

piramid di mesirkuno pada tahun 2000-4000SM. Hipocrates telah memperkenalkan

terminologi phthisis yang diangkat dari bahasa yunani yang menggambarkan tampilan

TB paru ini.1

Bukti yang lain dari mesir, pada mummi-mummi yang berasal dari tahun 3500

SM, jordania (200 SM), nesperehan (1000SM), peru (700), united kingdom ( 200-400

SM ) msing-masing dengan fosil tulang manusia yang melukiskan adanya pott’s disease

atau abses paru yang berasal dari tuberculosis, atau terdapatnya lukisan orang-orang

dengan bongkok tulang belakang karena sakit spondilitis TB.1

Literatur arab : alr razi ( 850-953 M) dan ibnu sina ( 980-1037 M ) menyatakan

adanya kavitas pada paru-paru dan hubungan nya dengan lesi dikulit. Pencegahan nya

dengan makan-makanan yang bergizi, menghirup udara yang bersih dan kemungkinan (

prognosis ) dapat sembuh dari penyakit ini. Disebutkan juga bahwa TB sering didapat

pada usia muda ( 18-30th ) dengan tanda-tanda badan kurus dan dada yang kecil.1

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 3

Page 4: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Baru dalam tahun 1882 robert koch menemukan kuman penyebabnya semacam

bakteri berbentuk batang dan dari sinilah diagnosa secara mikrobiologis dimulai dan

penatalaksanan nya lebih terarah. Apalagi pada tahun 1896 rontgen menemukan sinar

x sebagai alat bantu menegakan diagnosa yang lebih tepat.1

Penyakit ini kemudian dinamakan tuberculosis dan hampir seluruh tubuh

manusia dapat terserang oleh nya tetapi yang paling banyak adalah organ paru.1

Pada permulaan abad 19, insidensi penyakit tuberculosis dieropa dan amerika

sangat besar. Angka kematian cukup tinggi yakni 400 per 100.000 penduduk, dan

anhgka kematian berkisar 15-30% dari semua kematian. Diantara nya yang meninggal

tercatat orang-orang terkenal seperti : voltaire, sir walter scott, edgar allan poe,

frederick chopin, laenec, anton chekov, dll. Usaha-usaha untuk mengurangi angka

kematian dilakukan seperti menghirup udara segar dialam terbuka, makan/minum,

makanan bergizi, memberikan obat-obat seperti tuberculin ( sebagai upaya terapi ),

digitalis, minyak ikan dan lain-lain, tetapi hasil nya masih kurang memuaskan. Tahun

1840 george bodingto dari sutton inggris mengemukakan konsep sanatorium untuk

pengobatan TB tetapi ia tidak mendapat tanggapan pada waktu itu. Baru tahun tahun

1859 brehmen di silesia jerman, mendirikan sanatorium dan berhasil menyembuhkan

sebagian pasien nya.1

Sejak itu banyak sanatorium didirikan seperti denmark, amerika serikat dan

kemudian terbanyak di inggris yakni wales, england, skotlandia. Setelah sukses dengan

sanatorium, barulah dipikirkan usaha pencegahan seperti memusnahkan sapi yang

tercemar TB, memberikan pendidikan kesehatan dan perbaikan lingkungan pada

penduduk seperti makan/minum yang baik, tidak menghirup udara buruk, menghindari

lingkungan hidup yang terlalu padat, mengurangi pekerjaan yang meletihkan.1

Sejak awal abad 19, angka kesakitan dan kematian pertahun dapat diturunkan

karena program perbaikan gizi dan kesehatan lingkungan yang baik serta adanya

pengobatan lain/tindakan bedah seperti collapse therapy1.

Pada tahun 1892 robert koch mengidentifikasikan basil tahan asam

M.tuberculosis untuk pertama kali sebagai bakteri penyebab Tb ini. Ia

mendemonstrasikan bahwa hasil ini bisa dipindahkan kepada binatang yang rentan,

yang akan memenuhi kriteria postulat koch yang merupakan prinsip utama dari

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 4

Page 5: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

patogenesis mikrobial. Selanjutnya ia menggambarkan suatu percobaan yang memakai

guinea pig, untuk memastikan observasi nya yang pertama yang menggambarkan

bahwa imunitas didapat mengikuti infeksi primer sebagai suatu fenomena koch.

Konsep daripada imunitas yang didapat ( acquired immunity ) diperlihatkan dengan

pengembangan guerin ( BCG ) dibuat dari suatu strain mikobakterium bovis, vaksin ini

ditemukan oleh albert calmette dan camille guerin di institut pasteur perancis dan

diberikan pertama kali kemanusia pada tahun 1921. 1

Sejarah eradikasi TB dengan kemoterapi dimulai pada tahun 1944 ketika

seorang perempuan umur 21 tahun dengan penyakit TB paru lanjut menerima injeksi

pertama streptomisin yang sebelumnya diisolasi oleh selman waksman. Segera disusul

dengan penemuan asam para amino salisilik ( PAS ) . kemudian dilanjutkan dengan

penemuan isoniazid yang signifikan yang dilaporkan oleh robitzek dan selikoff 1952,

kemudian diikuti penemuan berturut-turut pirazinamid tahun 1954 dan etambutol

1952, rifampisin 1963 yang menjadi obat utama TB sampai saat ini.1

BAB II

PEMBAHASAN

DEFINISI

Tuberkulosis adalah suatu penyakit granulomatosa kronis menular yang

disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya mengenai paru,

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 5

Page 6: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

tetapi mungkin menyerang semua organ atau jaringan ditubuh. Biasanya bagian tengah

granuloma tuberkular mengalami nekrosis perkejuan.4

Tuberkulosis ( TB ) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis (MTB). Kuman batang aerobik dan tahan asam ini,

merupakan organisme patogen maupun saprofit. Jalan masuk untuk organisme MTB

adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Sebagian

besar infeksi TB menyebar lewat udara, melalui terhirupnya nukleus droplet yang

berisikan organisme basil tuberkel dari seseorang yang terinfeksi 7

ETIOLOGI

Mikobacterium adalah organisme berbentuk batang langsing yang tahan asam

(yakni mengandung banyak lemak kompeks dan dan mudah mengikat pewarna ziehl-

neelsen (karbol fuksin) dan kemudian sulit didekolorisasi). M.tuberculosis hominis

merupakan penyebab sebagian besar kasus tuberculosis : reservoar infeksi biasanya

ditemukan pada manusia dengan penyakit paru aktif. Penularan biasanya langsung,

melalui inhalasi organisme diudara dalam aerosol yang dihasilkan oleh ekspetorasi atau

oleh pajanan kesekresi pasien yang tercemar. Tuberculosis orofaring dan usus yang

terjangkit melalui usus yang tercemar oleh M. Bovis kini jarang ditemukan dinegara

yang memiliki sapi perah yang mengidap tuberculosis dan susu yang tidak

dipasteurisasi. Baik spesies M. Hominis maupun M.bovis, adalah aerob obligat yang

pertumbuhannya (yang lambat) terhambat oleh ph kurang dari 6,5 dan oleh asam

lemak rantai panjang. Oleh karena itu, basil tuberculosis sulit ditemukan dibagian

tengah lesi perkijuan besar karena terdapat anaerobiosis, ph rendah, dan kadar asam

lemak meningkat. Mikobakteri lain, terutama avium-intracelulare, jauh kurang virulen

dibandingkan dengan M. Tuberculosis serta jarang menyebabkan penyakit pada

individu imunokompeten. Namun dengan pasien AIDS, strain ini sering dtemukan,

mengenai 10% hingga 30% pasien.3

EPIEMIOLOGI GLOBAL

Walaupun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia tapi sampai saat ini TB

masih tetap menjadi problem kesehatan dunia yang utama. Pada bulan maret 1993

WHO mendeklarasikan TB sebagai global health emergency. TB dianggap sebagai

masalah kesehatan dunia yang penting karena lebih kurang 1/3 penduduk dunia

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 6

Page 7: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

terinfeksi oleh mikobakterium TB. Pada tahun 1998 ada 3.617.047 kasus TB yang

tercatat diseluruh dunia.1

Sebagian besar kasus TB ini ( 95 % ) dan kematiannya ( 98 % ) terjadi dinegara-

negara yang sedang mengkembang. Diantara mereka 75% berada pada usia produktif

yaitu 20-49 tahun. Karena penduduk yang padat dan tinggi nya prevalensi maka lebih

dari 65% dari kasus-kasus TB yang baru dan kematian yang muncul terjadi diasia.1

Alasan utama munculnya atau meningkatnya beban TB global ini antara lain

disebabkan :

1. Kematian pada berbagai penduduk, tidak hanya pada negara yang sedang

berkembang tetapi juga pada penduduk perkotaan tertentu di negara maju.

2. Adanya perubahan demografik dengan meningkatnya penduduk dunia dan

perubahan dari struktur usia manusia yang hidup.

3. Perlindungan kesehatan yang tidak mencukupi pada penduduk yang dikelompok

yang rentan terutama dinegeri-negeri miskin.

4. Tidak memadai pendidikan mengenai TB diantarapara dokter

5. Terlantar dan berkurang nya biaya untuk obat, sarana diagnostik, dan pengawasan

kasus TB dimana terjadi deteksi dan tatalaksana kasus yang tidak adekuat

6. Adanya epidemi HIV terutama diafrika dan asia.1

EPIDEMIOLOGI TB DI INDONESIA

Indonesia adalah negeri dengan prevalensi TB ke-3 tertinggi di dunia setelah

China dan India. Pada tahun 1998 diperkirakan tb di China, India dan indonesia

berturut-turut 1.828.000, 1,414.000 dan 591.000 kasus. Perkiraan kejadian BTA di

sputum yang positif di indonesia adalah 266.000 tahun 1998. Berdasarkan survey

kesehatan rumah tangga 1985 dan survey kesehatan nasional 2001, TB menempati

rangking nomor 3 sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Prevalensi

nasional terakhir TB paru diperkirakan 0,24%.1

Sampai sekarang angka kejadian TB diindonesia relatif terlepas dari angka

pandemi infeksi HIV karena masih relatif rendah infeksi HIV, tapi hal ini mungkin akan

berubah dimasa datang melihat semakin meningkatnya laporan infeksi HIV dari tahun

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 7

Page 8: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

ke tahun. Suatu survei mengenai prevalensi TB yang dilaksanakan di 15 provinsi

indonesia tahun 1979-1982.1

Cara penularan

Lingkungan hidup yang sangat padat dan pemukiman diwilayah pekotaan

kemungkinan besar telah mempermudah proses penularan dan berperan sekali atas

peningkatan jumlah kasus TB, proses terjadinya infeksi oleh M. tuberkulosis ,biasanya

secara inhalasi,sehingga TB paru merupakan manifstasi klinis yang paling sering

dibandingkan organ lainya, penularan penyakit ini sebagian besar melalui inhalasi basil

yang mengandung droplet nuclei.kasus yang didapat dari pasien Tb paru dengan batuk

berdarah atau beradahak yang mengandung basil tahan asam (BTA). Pada TB kulit atau

jaringan lunak penularan bias melalui inokulasi langsung infeksi yang disebabkan oleh

M.boris dapat disebabkan oleh susu yang kurang disterilkan dengan baik atau

terkontaminasi. sudah dibuktikan bahwa lingkungan social ekonomi yang

baik,pengobatan yang teratur dan pengawasan obat yang ketat berhasil mengurangi

angka morbiditas di Amerika selam tahun 1950-19601

PATOGENESIS

Tuberculosis primer

Tuberkulosis primer adalah bentuk penyakit yang terjadi pada orang yang belum

pernah terpajan(sehingga tidak pernah tersensitisasi). Pasien usia lanjut dan mengidap

imunosupresi berat mungkin kehilangan sensitivitas mereka terhadap basil tuberkel

sehingga dapat menderita tuberkulosis primer lebih dari sekali. 4

Pada tuberkulosis primer, sumber organism adalah eksogen, sekitar 5% dari

mereka yang baru terinfeksi kemudian memperlihatkan gejala4

Penularan tuberculosis paru terjadi karena kuman dibatukkan atau dibersinkan

keluar menjadi droplet nuclei dalam udara sekitar kita. Partikel infeksi ini dapat

menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar

ultraviolet, ventilasi yang buruk dan kelembaban. Dalam suasana lembab dan gelap

kuman dapat tahan berhari-hari sampai berbulan-bulan. Bila partikel infeksi ini terisap

oleh orang sehat, ia akan menempel pada saluran nafas atau jaringan paru. Partikel

dapat masuk ke alveolar bila ukuran partikel < 5 mikrometer. Kuman akan dihadapi

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 8

Page 9: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

pertama kali oleh neutrofil, kemudian baru oleh makrofag. Kebanyakan partikel ini

akan mati atau dibersihkan oleh makrofag keluar dari percabangan trakeobroncial

bersama gerakan silia dan sekret nya.1

Bila kuman menetap dijaringan paru, berkembang dalam sitoplasma makrofag.

Disini ia dapat terbawa masuk keorgan tubuh lainnya. Kuman yang bersarang

dijaringan paru akan berbentuk sarang tuberculosis pneumonia kecil dan disebut

sarang primer atau efek primer atau sarang (fokus) ghon. Sarang primer ini dapat

terjadi di setiap bagian jaringan paru. Bila menjalar sampai ke pleura, maka terjadilah

efusi pleura. Kuman dapat juga masuk melalui saluran gastrointestinal, jaringan limfe,

orofaring, dan kulit, terjadi limfadenopati regional kemudian bakteri masuk kedalam

vena dan menjalar keseluruh organ seperti paru, otak, ginjal, tulang. Bila masuk

kearteri pulmonalis maka terjadi penjalaran ke seluruh bagian paru menjadi TB milier. 3

Dari sarang primer akan timbul peradangan saluran getah bening menuju hilus

(limfangitis lokal) dan juga diikuti pembesaran kelenjar getah bening hilus (limfadenitis

regional). Sarang primer limfangitis lokal + limfadenitis regional = komplek primer

(ranke). Semua proses ini memakan waktu 3-8 minggu. Kompleks primer ini

selanjutnya dapat menjadi :

1. Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat. Ini yang banyak terjadi.

2. Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa garis-garis fibrotik,

kalsifikasi di hilus, keadaan ini terdapat pada lesi pneumonia yang luasnya > 5

mm dan kurang lebih 10% diantara nya dapat terjaid reaktivasi lagi karena

kuman yang dormant.

3. Berkomplikasi da menyebar secara ; a. Perkontinuitatum yakni menyebar

kesekitar nya b. Secara bronkogen pada paru yang bersangkutan maupun paru

disebelahnya. Kuman dapat juga tertelan bersama sputum dan ludahsehingga

menyebar keusus, c. secara limfogen, keorgan tubuh lain-lainnya. d. Secara

hematogen keorgan tubuh lainnya.

Semua kejadian diatas tergolong dalam perjalanan tuberculosis primer.1

Tuberculosis pasca primer ( tuberculosis sekunder )

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 9

Page 10: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis sekunder (pasca primer) merupakan pola penyakit yang terjadi

pada penjamu yang telah tersensitisasi4

Kuman yang dormant pada tuberculosis primer akan muncul bertahun-tahun

kemudian sebagai infeksi endogen menjadi tuberculosis dewasa ( tuberculosis post

primer = TB pasca primer = TB sekunder ). Mayoritas reinfeksi mencapai 90%.

Tuberculosis sekunder terjadi karena imunitas menurun seperti malnutrisi, alkohol,

penyakit maligna, diabetes, AIDS, gagal ginjal. Tuberculosis pasca primer ini dimulai

dengan sarang dini yang berlokasi di regio atas paru (bagian apikal – posterior lobus

posterior atau inferior). Invasi nya adalah kedaerah parenkim paru-paru dan tidak

ke nodeus hiler paru. 5

Sarang dini ini mula-mula juga berbentuk sarang pneumonia kecil. Dalam 3-10

minggu sarang ini menjadi tuberkel yakni suatu granuloma yang terdiri dari sel-sel

histiosit dan sel datia langhans ( sel besar dengan banyak inti ) yang dikelilingi oleh

sel-sel limfosit dan berbagai jaringan ikat. 5

TB pasca primer juga dapat berasal dari infeksi eksogenn dari usia muda

menjadi TB usia tua ( arderly tuberculosis ). Tergantung dari jumlah kuman,

virulensi nya dan imunitas pasien, sarang dini ini dapat menjadi :

Direabsorbsi kembali dan sembuh tanpa meninggalkan cacat

Sarang yang mula-mula meluas, tetapi segera menyembuhkan dengan serbukan

jaringan fibrosis. Yang membungkus diri menjadi keras, menimbulkan

perkapuran. Sarang dini yang meluas sebagai granuloma berkembang

menghancurkan jaringan ikat sekitarnya dan bagian tengah nya mengalami

nekrosis, menjadi lembek berbentuk jaringan keju. Bila jaringan keju dibatukkan

keluar akan terjadilah kavitas. Kavitas ini mula-mula berdinding tipis, lama-lama

dinding nya menenbal karena infiltrasi jaringan fibroblas dalam jumlah besar,

sehingga menjadi kavitas sklerosis (kronik). Terjadi nya perkijuan lain yang

jarang adalah cryptic disseminate TB yang terjadi pada imunodefisiensi dan usia

lanjut. 5

Di sini lesi sangat kecil , tetapi berisi bakteri sangat banyak. Kavitas dapat :

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 10

Page 11: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

a. Meluas kembali dan menimbulkan sarang pneumonia baru. Bila isi kavitas ini

masuk dalam peredaran dalah arteri, maka akan terjadi TB miler. Dapat juga

masuk keparu sebelah nya atau tertelan masuk lambug dan selanjut nya keusus

menjadi TB usus. Sarang ini selanjutnya mengikuti perjalanan seperti yang

disebutkan terdahulu. Bisa juga terjadi TB endobronkial dan TB endotrakeal

atau empiema bila ruptur ke pleura

b. Memadat dan membungkus diri sehingga menjadi tuberkuloma. Tuberkuloma

ini dapat mengapur dan menyembuhkan atau dapat aktif kembali menjadi cair

dan jadi kavitas lagi. Komplikasi kronik kavitas adalah kolonisasi oleh fungus

seperti aspergilus dan kemudian menjadi mycetoma

c. Bersih dan menyembuhkan, disebut open healed cavity. Dapat juga

menyembuhkan dengan membungkus diri menjadi kecil. Kadang-kadang

berakhir sebagai kavitas yang terbungkus, menciut dan berbentuk seperti

bintang disebut stellate shaped. 7

Secara keseluruhan akan terdapat 3 macam sarang yakni :

1. Sarang yang sudah sembuh. Sarang bentuk ini tidak perlu pengobatan lagi

2. Sarang aktif eksudatif. Sarang bentuk ini perlu pengobatan yang lengkap dan

sempurna

3. Sarang yang berada antara akitf dan sembuh. Sarang bentuk ini dapat sembuh

spontan, tetapi mengingat kemungkinan terjadi nya eksaserbasi kembali,

sebaiknya diberi pengobatan yang sempurna juga.1

Gejala-gejala Klinis

Gejala-gejala yang dikeluhkan penderita Tuberkulosis Paru beragam, atau malah

banyak pasien ditemukan TB paru tanpa keluhan sama sekali, dalam pemeriksaaan

kesehatan, keluhan yang terbanyak adalah

a. Demam

Biasanya subfebris menyyerupai demam influenza tapi kadang-kadang panas

badann dapat mencapai 40-410c. serangan demam pertama dapat sembuh

sebentar , tetapi kemudian dapat tiblul kembali, begitulah seterusnya hilang

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 11

Page 12: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

timbulnya demam influenza ini, sehingga pasien merasa tidak pernah terbebas

dari serangan demam influenza, keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan

tubuh pasien dan berat ringan nya infeksi kuman tuberkulosis yang masuk

b. Batuk/Batuk berdarah

Gejala ini banyak ditemukan . batuk terjadi karena iritasi pada bronkus , batuk ini

diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar, karena terlibatnya

bronkus pada penyakit tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit

berkembang dalam jaringan paru yakni setelah berminggu-miinggu atau berbulan-

bulan peradangan bermula, sifat batuk dimulai dai batuk kering(non-

produktif)kemudian setelah timbul peradangan mejadi produktif(menghasilkan

sputum). Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh

darah yang pecah,kebanyakan batuk darah pada tuberkulosis terjadi pada

kavitas,tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus

c. Sesak nafas

Keadaan ini biasanya dijumpai pada TB paru dimana infiltrasinya sudah

mencapai setengah bagian paru-paru. namun pada awal penyakit, keadaan ini

jarang dijumpai.

d. Nyeri dada

Gejala ini agak jarang ditemukan,nyeri dada ini timbul jika infiltrasi radang telah

mencapai pleura dimana telah terjadi pleuritis. Maka akan terjadi gesekan antara

kedua pleura sewaktu inspirasi atau ekspirasi

e. Malaise

Penyakit tuberkulosis bersifat radang yang menahun gejala malaise sering

ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan, badan makin kurus(berat

badan turun), sakit kepala , meriang, nyeri otot, keringat malam dll.gejaa malaise

ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur1

Diagnosis Tuberculosis

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 12

Page 13: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu

dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:

* Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.

* Pemeriksaan fisik.

* Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).

* Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

* Rontgen dada (thorax photo).

* Uji tuberkulin.6

Diagnosis TB Paru

Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau

lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk

darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,

berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,demam meriang lebih dari satu bulan.

Gejala-gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain TB, seperti

bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain.

Mengingat prevalensi TB paru di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang

yang datang ke UPK dengan gejala tersebut diatas, dianggap sebagai seorang tersangka

(suspek) pasien TB, dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis

langsung pada pasien remaja dan dewasa, serta skoring pada pasien anak. 2

Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai

keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. Pemeriksaan dahak

untuk penegakan diagnosis pada semua suspek TB dilakukan dengan mengumpulkan 3

spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa

dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS):

• S(sewaktu):

Dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang berkunjung pertama kali. Pada saat

pulang, suspek membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi pada

hari kedua.

• P(Pagi):

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 13

Page 14: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot

dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di UPK.

• S(sewaktu):

Dahak dikumpulkan di UPK pada hari kedua, saat menyerahkan dahak pagi. 2

Diagnosis TB Paru pada orang remaja dan dewasa ditegakkan dengan

ditemukannya kuman TB (BTA). Pada program TB nasional, penemuan BTA melalui

pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan diagnosis utama. Pemeriksaan lain

seperti foto toraks, biakan dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang

diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya. Tidak dibenarkan mendiagnosis TB

hanya berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja. Foto toraks tidak selalu memberikan

gambaran yang khas pada TB paru, sehingga sering terjadi overdiagnosis. Gambaran

kelainan radiologik Paru tidak selalu menunjukkan aktifitas penyakit. 2

Indikasi Pemeriksaan Foto Toraks

Pada sebagian besar TB paru, diagnosis terutama ditegakkan dengan

pemeriksaan dahak secara mikroskopis dan tidak memerlukan foto toraks. Namun pada

kondisi tertentu pemeriksaan foto toraks perlu dilakukan sesuai dengan indikasi

sebagai berikut:

Hanya 1 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif. Pada kasus ini

pemeriksaan foto toraks dada diperlukan untuk mendukung diagnosis TB paru BTA

positif.

Ketiga spesimen dahak hasilnya tetap negatif setelah 3 spesimen dahak SPS pada

pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah

pemberian antibiotika non OAT(non fluoroquinolon).

Pasien tersebut diduga mengalami komplikasi sesak nafas berat yang memerlukan

penanganan khusus (seperti: pneumotorak, pleuritis eksudativa, efusi perikarditis

atau efusi pleural) dan pasien yang mengalami hemoptisis berat (untuk

menyingkirkan bronkiektasis atau aspergiloma).7

Diagnosis TB Ekstra Paru

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 14

Page 15: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Gejala dan keluhan tergantung organ yang terkena, misalnya kaku kuduk pada

Meningitis TB, nyeri dada pada TB pleura (Pleuritis), pembesaran kelenjar limfe

superfisialis pada limfadenitis TB dan deformitas tulang belakang (gibbus) pada

spondilitis TB dan lain-lainnya.

Diagnosis pasti sering sulit ditegakkan sedangkan diagnosis kerja dapat ditegakkan

berdasarkan gejala klinis TB yang kuat (presumtif) dengan menyingkirkan

kemungkinan penyakit lain. Ketepatan diagnosis bergantung pada metode

pengambilan bahan pemeriksaan dan ketersediaan alat-alat diagnostik, misalnya uji

mikrobiologi, patologi anatomi, serologi, foto toraks, dan lain-lain.7

Penatalaksanaan (pengobatan)

Tujuan Pengobatan

1. Menyembuhkan pasien dengan gangguan seminimal mungkin dalam hidupnya.

2. Mencegah kematian pada pasien yang sakit sangat berat

3. Mencegah kerusakan paru lebih luas dan komplikasi yang terkait.

4. Mencegah kambuhnya penyakit

5. Mencegah kuman TB menjadi resisten (resisten yang dieroleh)

6. Melindungi keluarga dan masyarakat penderita terhadap infeksi 3

Prinsip pengobatan

Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip - prinsip sebagai berikut:

OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah

cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT

tunggal (monoterapi).

Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan

langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan

Obat (PMO).

Pengobatan TB memiliki dua prinsip dasar, yaitu:

Pertama adalah bahwa terapi yang berhasil, memerlukan minimal 2 macam obat yang

basilnya peka terhadap obat tersebut, dan salah satu daripadanya harus bakterisidik 8.

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 15

Page 16: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Kedua adalah bahwa penyembuhan penyakit membutuhkan pengobatan yang baik

setelah perbaikan gejala klinisnya, perpanjangan lama pengobatan diperlukan untuk

mengeliminasi basil yang persisten 7

Keluhan terbanyak pada penderita TB yaitu: Demam, Batuk/Batuk darah, Malaise,

Nyeri dada, Sesak napas.

Menurut American Thoracic Society dan WHO 1964 diagnosis pasti TB adalah

dengan menemukan kuman MTB dalam sputum atau jaringan paru secara biakan 7

Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan.

Tahap awal (intensif)

Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi

secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.

Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya pasien

menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.

Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi) dalam 2

bulan. 7

Tahap Lanjutan

Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam

jangka waktu yang lebih lama

Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah

terjadinya kekambuhan2

Terapi pada tuberculosis terdiri dari terapi umum dan terapi medikamentosa.

Terapi Umum

Istirahat

Stop merokok

Hindari polusi

Tata laksana komorbiditas

Nutrisi

Vitamin2

Terapi Medikamentosa

Obat Anti Tuberkulosis (OAT)

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 16

Page 17: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

1. Obat Utama (Lini 1)

Jenis OAT Sifat

Dosis yang direkomendasikan

(mg/kg)

Harian 3x seminggu

Isoniazid (H) Bakterisid 5

(4-6)

10

(8-12)

Ripampicin (R) Bakterisid 10

(8-12)

10

(8-12)

Pyrazinamide (Z) Bakterisid 25

(20-30)

35

(30-40)

Streptomycin (S) Bakterisid 15

(12-18)

15

(12-18)

Ethambutol (E) Bakteriostatik 15

(15-20)

30

(20-35)

2. Obat Tambahan (Lini 2)

Kanamisin

Amikasin

Kuinolon5

Dosis OAT

1. Ripamfisin 10 mg/kg BB, maksimal 600 mg 2-3 x / minggu atau

BB > 60 kg : 600 mg

BB 40-60 kg : 450 mg

BB < 40 kg : 300 mg

Dosis intermiten 600 mg/ kali

2. INH 5 mg/kg BB, maksimal 300 mg,

-10 mg/kg BB 3 x seminggu,

-15 mg/kg BB 2 x seminggu,

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 17

Page 18: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

-300 mg/hari untuk dewasa

-intermiten : 600 mg/kali

3. Pirazinamid : fase intensif 25 mg/kg BB, 35 mg/kg BB 3 x seminggu, 50 mg/kg

BB 2 x seminggu atau :

BB > 60 kg :1500 mg

BB 20-60 kg :1000 mg

BB <40 kg :750 mg

4. Etambutol : fase intensif 20 mg/kg BB, fase lanjutan 15 mg/kg

BB, 30 mg/kg BB 3x seminggu, 45 mg/kg BB 2x seminggu atau:

BB > 60 kg :1500 mg

BB 40-60 kg :1000 mg

BB < 40 kg : 750 mg

5. Streptomisin : 15 mg/kg BB/kali

BB > 60 kg :1000 mg

BB 40-60 kg :750 mg

BB < 40 kg : sesuai BB

Panduan OAT

Kategori I : untuk

penderita baru TB paru, sputum BTA positif

penderita TB paru, sputum BTA negatif dengan kelainan paru luas

penderita TB ekstra paru berat

Terapi dengan :

2RHZE/4RH

2RHZE/4R3H3

2RHZE/6HE

Kategori II : untuk

penderita kambuh

penderita gagal

penderita after default

Terapi dengan :

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 18

Page 19: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

2 RHZES/1 RHZE/5 RHE

2 RHZES/1 RHZE/5 R3H3E3

Kategori III : untuk

penderita baru TB paru, sputum BTA negatif, rontgen positif dengan kelainan paru

tidak luas

penderita TB Ekstra Paru ringan

Terapi dengan :

2 RHZ/4 RH

2 RHZ/ 4 R3H3

2 RHZ/6 HE

Kategori IV : untuk

penderita TB kronik

Terapi dengan :

H seumur hidup

OAT lini kedua (bila mampu)2

Jenis OAT BB < 30 kg BB 30 - 50 kg BB > 50 kg

Isoniazid (H) 300 mg 300 mg 400 mg

Ripampicin (R) 300 mg 450 mg 600 mg

Pyrazinamide (Z) 750 mg 1000 mg 1500 mg

Streptomycin (S) 500 mg 750 mg 750 mg

Ethambutol (E) 500 mg 750 mg 1000 mg

BAB III

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 19

Page 20: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

KESIMPULAN

Tuberkulosis ( TB ) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis (MTB). Kuman batang aerobik dan tahan asam ini,

merupakan organisme patogen maupun saprofit. Jalan masuk untuk organisme MTB

adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Sebagian

besar infeksi TB menyebar lewat udara, melalui terhirupnya nukleus droplet yang

berisikan organisme basil tuberkel dari seseorang yang terinfeksi

Lingkungan hidup yang sangat padat dan pemukiman diwilayah pekotaan

kemingkinan besar telah mempermudah proses penularan dan berperan sekali atas

peningkatan jumlah kasus TB, proses terjadinya infeksi oleh M. tuberkulosis

Walaupun pengobatan TB yang efektif sudah tersedia tapi sampai saat ini TB

masih tetap menjadi problem kesehatan dunia yang utama.

Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau

lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk

darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise,

berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,demam meriang lebih dari satu bulan.

Gejala-gejala tersebut diatas dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain TB, seperti

bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain.

Terapi pada tuberculosis terdiri dari terapi umum dan terapi medikamentosa.

Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah

kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman

terhadap OAT.

STATUS ORANG SAKIT

Anamnesa pribadi

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 20

Page 21: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Nama : Sumardi

Umur : 53 tahun

Jenis kelamin/status kawin : laki-laki/menikah

Agama : islam

Pekerjaan :buruh bangunan

Alamat : Jalan bangun sari III medan,denai

Suku : Jawa

Anamnesa penyakit

Keluhan utama : Batuk

Telaah :

OS mengeluh batuk ,Batuk yang disertai dahak, konsistensi kental,berwarna

putih,tadi pagi os batuk disertai darah dan nyeri dada sewaktu batuk sejak 3 bulan yang

lalu. OS mengatakan ada sesak nafas sejak 3 bulan yang lalu. OS mengeluh demam

diseratai menggigil tadi malam, dan menyangkal adanya keringat pada malam hari.

Nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan. OS merasa lemas dan cepat

lelah. OS juga mengeluh nyeri ulu hati,mual dan muntah isi cairan,bewarna putih sejak 1

bulan yang lalu,os juga mengeluhakan sakit kepala dan pening sejak masuk rumah sakit,

Riwayat penyakit terdahulu :

OS mengatakan baru pertama kali masuk rumah sakit

Riwayat minum obat :

OS mengatakan datang kepuskesmas dan mengkonsumsi obat puskesmas jika os

sakit tapi os tidak tau nama-nama obatnya

Anamnesa umum

Badan kurang enak : Ya Tidur : Susah tidur

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 21

Page 22: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Merasa capek/lemas : Ya Berat badan : Menurun

Merasa kurang sehat : Ya Malas : Ya

Menggigil : ya Demam : Ya

Nafsu makan : Menurun Pening : Ya

Anamnesa organ

1. Cor

Dyspnoe d’effort : Tidak ada Cyanosis : Tidak ada

Dyspnoe d’repos : Tidak ada Angina pectoris : Tidak ada

Odema : Tidak ada Palpitasi : Tidak ada

Nyturia : Tidak ada Asma broncial : Tidak ada

2. Sirkulasi perifer

Claudicatio interitten : Tidak ada gangguan tropis : Tidak ada

Sakit waktu istirahat : Tidak ada kebas-kebas : Tidak ada

Rasa mati ujung jari : Tidak ada

3. Tractrus respiratorius

Batuk : Ya stridor : Tidak ada

Berdahak : Ya sesak nafas : Tidak ada

Haemapto : ya pernafasan cuping hidung: Tidak ada

Sakit dada waktu bernafas : ya suara purau : Tidak ada

4. Tractus digestivus

A. Lambung

Sakit diepigastrium sendawa : Tidak ada

Sebelum/sesudah makan : ya anoreksia : Ya

Rada panas diepigastrium : Tidak ada mual-mual : Tidak ada

Muntah (freq, warna, isi, dll) : ya(putih,cairan ) dysphagia : Tidak ada

Hematemesis : Tidak ada foetor ex ore : Tidak ada

Ructus : Tidak ada pyrosis : Tidak ada

B. Usus

Sakit di abdomen : Tidak ada melena : Tidak ada

Borborygmi tenesmi : Tidak ada

Defekasi (freq, warna, konsistensi) : Normal flatulensi : Tidak ada

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 22

Page 23: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Obstipasi : Tidak ada haemarroid : Tidak ada

Diare ( freq, warna, konsistensi ): Tidak ada

C. Hati dan saluran empedu

Sakit perut kanan gatal-gatal pada kulit : Tidak ada

Memancar ke : Tidak ada asites : Tidak ada

Kolik : Tidak ada oedema : Tidak ada

Icterus : Tidak ada berak dempul: Tidak ada

5. Ginjal dan saluran kencing

Muka sembab : Tidak ada sakit pinggang memancar ke: Tidak

ada

Kolik : Tidak ada oligouria : Tidak ada

Miksi (freq, warna, sebelum/ anuria : Tidak ada

Sesudah miksi. Mengedan : Normal polakisuria : Tidak ada

Polyuri : Tidak ada

6. Sendi

Sakit : Tidak ada sakit digerakkan : Tidak ada

Sakit kaku : Tidak ada bengkak : Tidak ada

Merah : Tidak ada stand abnormal : Tidak ada

7. Tulang

Sakit : Tidak ada fraktur spontan : Tidak ada

Bengkak : Tidak ada deformasi : Tidak ada

8. Otot

Sakit : Tidak ada kejang-kejang : Tidak ada

Kebas-kebas : Tidak ada atrofi : Tidak ada

9. Darah

Sakit dimulut dan lidah : Tidak ada muka pucat : Tidak ada

Mata berkunang-kunang: Tidak ada bengkak : Tidak ada

Pembengkakan : Tidak ada penyakit darah : Tidak ada

Merah dikulit : Tidak ada perdarahan subkutan: Tidak ada

10. Endokrin

a. Pankreas

Polidipsi : Tidak ada pruritus : Tidak ada

Polifagi : Tidak ada pyorrhea : Tidak ada

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 23

Page 24: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Poliuri : Tidak ada

b. Tiroid

Nervositas : Tidak ada struma : Tidak ada

Exoftalmus : Tidak ada miksodem : Tidak ada

c. Hipofisis

Akromegali : Tidak ada distrfi adipos kongenital: Tidak ada

11. Susunan syaraf

Hipoastesia : Tidak ada sakit kepala : ya

Parastesia : Tidak ada gerakan tics : Tidak ada

Paralisis : Tidak ada

12. Pasca indra

Penglihatan : Baik pengecapan : Baik

Pendengaran : Baik perasaan : Baik

Penciuman : Baik

13. Psikis

Mudah tersinggung : Tidak ada pelupa : Tidak ada

Takut : Tidak ada lekas marah : Tidak ada

Gelisah : Tidak ada

14. Keadaan sosial

Pekerjaan : buruh bangunan

Hygiene : Cukup

Anamnesa penyakit terdahulu :

OS mengatakan baru pertama kali masuk rumah sakit

Riwayat minum obat :

OS mengatakan pernah mengkonsumsi obat puskesmas jika os sakit,dan os tidak

tau nama obanya apa

Anamnesa intoksikasi : tidak ada

Anamnesa makanan

Nasi : freg 3/hari sayur-sayuran : Ya

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 24

Page 25: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Ikan : Ya daging : jarang

Anamnesa family

Penyakit-penyakit family : istri os menderita hipertensi

Penyakit seperti orang sakit: Tidak ada

Anak-anak 4 hidup 4 meninggal 0

Status praesens

KEADAAN UMUM

Sensorium : Compos Mentis

Tekanan darah : 90/50 mmHg

Temperatur : 37,5 C

Pernafasan : 24x / i

Nadi : 100x / i

Keadaan penyakit

Anemia : Ya eritema : Tidak ada

Ikterus : Tidak ada turgor : Baik

Sianosis : Tidak ada gerakan aktif : Tidak ada

Dispnoe : Tidak ada sikap tidur paksa : Tidak ada

Edem : Tidak ada

KEADAAN GIZI

BB : 45 Kg TB : 155 cm

RBW = (BB / TB-100) X 100% = 81.81 % (Underweight)

PEMERIKSAAN FISIK

1. Kepala

Pertumbuhan rambut : Baik

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 25

Page 26: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Sakit kalau dipegang : Tidak ada

Perubahan lokal : Tidak ada

a. Muka

Sembab : Tidak ada parase : Tidak ada

Pucat : Tidak ada gangguan lokal : Tidak ada

Kuning : Tidak ada

b. Mata

Stand mata : Normal ikterus : Tidak ada

Gerakan : Normal anemia : Ya

Exoftalmus : Tidak ada reaksi pupil : Ya, isokor

Ptosis : Tidak ada gangguan lokal : Tidak ada

c. Telinga

Sekret : Tidak ada

Radang : Tidak ada

Bentuk : Normal

Atrofi : Tidak ada

d. Hidung

Secret : Tidak ada

Bentuk : Normal

Benjolan-benjolan : Tidak ada

e. Bibir

Sianosis : Tidak ada

Pucat : Tidak ada

Kering : Tidak ada

Radang : Tidak ada

f. Gigi

Karies : Ya molar 2 kanan atas, molar 3 kanan bawah

Pertumbuhan : Normal

Jumlah : 28

Pyorroe : Tidak ada

g. Lidah

Kering : Tidak ada

Pucat : Tidak ada

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 26

Page 27: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Beslag : Tidak ada

Tremor : Tidak ada

h. Tonsil

Merah : Tidak ada

Bengkak : Tidak ada

Beslag : Tidak ada

Membran : Tidak ada

Angina : Tidak ada

2. Leher

Inspeksi :

Struma : Tidak ada

Kelenjar bengkak: Tidak ada

Pulsasi vena : Tidak ada

Torticalis : Tidak ada

Venektasi : Tidak ada

Palpasi

Posisi trachea : Medial

Sakit/nyeri tekan : Tidak ada

Tekanan vena jugularis : R-2 CMH2O

Kosta servicalis : Tidak ada

3. Thorax depan

Inspeksi

Bentuk : Fusiformis venektasi : Tidak ada

Simetris/asimetris : Simetris pembengkakan : Tidak ada

Bendungan vena : Tidak ada pylsasi verbal : Tidak ada

Ketinggalan bernafas : Tidak ada mammae : tidak ada

Palpasi

Nyeri tekan : Tidak ada iktus : Tidak Teraba

Fremitus suara : kanan lebih kencang dari kiri a. lokasi

Fresmisement : Tidak ada b. Kuat angkat

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 27

Page 28: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

c. melebar

d. iktus negatif

perkusi

Suara perkusi paru : Sonor

Batas paru hati

a. Relatif : ICS 5

b. Absolut : ICS 6

Gerakan bebas : 1 cm

Batas jantung Atas : ICS 3 Sin Kanan : LSD Kiri : 1 cm Medial LMCS

Auskultasi

Paru-paru

o Suara pernafasan : Bronkhial Apek paru kiri

o Suara tambahan

A. Ronchi basah : Ada Ronkhi basah

B. Roncki kering : Tidak ada

C. Krepitasi : Tidak ada

D. Gesek pleura : Tidak ada

Cor

o Heart rate :100 x / i

o Suara katup : M1>M2 A2>A1 P2>P1 A2>P2

o Suara tambahan : Tidak ada

Desah jantung fungsional/organis : Tidak ada

Gesek pericardial/pleurocardial : Tidak ada

4. Thorak belakang

Inspeksi

Bentuk : Fusiformis scapulae alta : Tidak ada

Simetris/asimetris : Simetris ketinggalan bernafas: Tidak ada

Benjoaln-benjolan : Tidak ada venektasi : Tidak ada

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 28

Page 29: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Palpasi

Nyeri tekan : Tidak ada penonjolan-penonjolan: Tidak ada

Fremitus suara : Dex > Sin

Perkusi

Suara perkusi paru : Sonor

Batas bawah paru

a. Kanan :proc,spin,vert,tyh VT 8 gerakan bebas : 1 cm

b. Kiri :proc,spin.vert,tyh VT 9

Auskultasi

Suara pernafasan : Bronkhial Apek paru kiri

Suara tambahan : ada ronki basah

5. Abdomen

Inspeksi

Bengkak : Tidak ada

Venektasi/pembentukan vena : Tidak ada

Gembung : Tidak ada

Sirkulasi collateral : Tidak ada

Pulsasi : Tidak ada

Palpasi

Defens muskular : Tidak ada

Nyeri tekan : Tidak ada

Lien : Tidak teraba

Ren : Tidak teraba

Hepar TIDAK TERABA nyeri tekan : Tidak ada

Perkusi

Pekak hati : Ada

Pekak beralih : Tidak ada

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 29

Page 30: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Auskultasi

Peristaltik usus : Ada

6. Extremitas

a. Atas

Bengkak : Tidak ada

Merah : Tidak ada

Stand abnormal : Tidak ada

Gangguan fungsi : Tidak ada

Tes rumpelit : Tidak

Reflex :

Biceps +

Triceps +

Radio periost

b. Bawah

Bengkak : Tidak ada

Merah : Tidak ada

Oedema : Tidak ada

Pucat : Tidak ada

Gangguan fungsi : Tidak ada

Varises : Tidak ada

Refleks

o KPR +

o APR +

o Struple +

rutin Pemeriksaan laboratorium

Hematologi

Darah Rutin

Haemoglobin 8,2 mg/dL

Hitung Eritrosit 3,2 x10^6/uL

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 30

Page 31: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Hitung Leukosit 14.200 /uL

Hematokrit 24,3 %

Hitung Trombosit 611.000 /uL

Index Eritosit

MCV 76,1 fL

MCH 25,6 pg

MCHC 33,7 %

Hitung Jenis Leukosit

Eosinofil 2 %

Basofil 0 %

N. Stab 0 %

N. Seg 88 %

Limfosit 5 %

Monosit 5 %

KIMIA KLINIK

Glukosa darah 136 mg/dL

Fungsi hati

Bilirubin Total 0,24 mg/dL

Bilirubin direct 0,08 mg/dL

AST (SGOT) 37 U/I

ALT (SGPT) 32 U/I

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 31

Page 32: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

RESUME

Anamnesa

Keluhan utama : Batuk

Telaah :

OS mengeluh batuk, Batuk yang disertai dahak (+) , batuk disertai

darah(+) dan nyeri dada (+) . sesak napas (+). demam diseratai menggigil (+), keringat

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 32

Page 33: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

pada malam hari (-). Nafsu makan menurun dan penurunan berat badan (+). lemas dan

cepat lelah (+). nyeri ulu hati (+) ,mual (+) dan muntah (+) , sakit kepala dan pening (+)

7. Status praesent

Sens : compos Mentis

TD : 90/60 mmHg

HR : 100x / i

RR : 24x / i

T : 37,5 C

Pemeriksaan fisik

Kepala : Conjunctiva anemis, ikterik (-)

Leher : Dalam Batas Normal

Trorak : s.p. Bronkhial s.t. Ronkhi basah

Abdomen : Peristaltik Usus (+), Dalam Batas Normal

Extremitas : Dalam Batas Normal

Pemeriksaan laboratorium

Urin : -

Darah : -

Tinja : -

Dll : Tes Sputum SPS +++

Differensial diagnosa ( diagnosa banding )

1. TB Paru

2. Pneumonia

3. Ca Paru

Diagnosa sementara TB Paru

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 33

Page 34: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

Terapi

1. Aktifitas : Istirahat

2. Diet ( jumlah, jenis, jadwal ) : Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein

3. Medikamentosa : 2 RHZES / 1 RHZE / 5 RHE

Ripampisin 450 1x1

Isoniazid 300 1x1

Pirazinamid 500 2x1

Etambutol 250 1x3

Streptomisin 250 1x3

Paracetamol 500 2x1

Curcuma 200mg 1x1

Pemerksaan anjuran/usul:

BTA Sputum

Kultur resistensi sputum terhadap M. Tuberculosis

Foto Toraks PA

Tes Tuberkulin

DAFTAR PUSTAKA

1. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2007, Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid II, InternaPublishing

2. Crofton, john, 2002, Tuberkulosis Klinis, Widya Medika ;Jakarta

3. Djojodibroto, R. Darmanto, 2012, Respirologi, EGC, jakarta

4. Robbins, 2007, buju ajar patologi edisi 7, EGC, jakarta

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 34

Page 35: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007, Pedoman Nasional

Penanggulangan Tuberkulosis, DEPKES RI, Jakarta, hal 19-24

6. Mubin, A. Halim, Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam, edisi II. Jakarta : EGC,

2008

7. Staff.ui.ac.id/internal/0107050183/material/PATO_DIAG_KLAS.pdf

DISKUSI KASUS

Gejala dan tanda Gejala dan tanda yang didapat pada

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 35

Page 36: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

pasien

1. Batuk > 2 minggu

- Disertai dahak

- Disertai darah

2. Sesak nafas

3. Nyeri dada

4. Demam

5. Malaise

6. Anoreksia

7. BB turun

8. Keringat malam

9. Sakit kepala

10.Suara nafas bronkial

11.Suara nafas tambahan

- Amforik

- Ronki basah

12.BTA Sputum SPS

13.Foto Toraks

14.Fungsi Hati

1. OS batuk sudah 3 bulan

- Berdahak, kental, warna putih

disertai darah

2. ada keluhan sesak nafas

3. ada keluhan nyeri dada

4. OS mengeluh demam disertai

menggigil

Diukur suhu tubuhnya : 37,5O C

5. OS mengeluh lemas dan cepat

lelah

6. OS mengeluh nafsu makan

menurun

7. OS mengatakan sebelum batuk 3

bulan ini, badan nya lebih gemuk

8. OS tidak mengeluh suka

berkeringat ketika tidur malam

hari

9. OS mengeluh pusing, sakit

kepala

10.Suara nafas bronkial di bagian

apeks paru kiri

11.Terdengar suara nafas tambahan

- Amforik tidak terdengar

- Ronki basah terdengar di apeks

paru kiri

12.Hasil BTA Sputum +++

13.KESAN; TB Paru

14.Bilirubin Total 0,24 mg/dL

Bilirubin direct 0,08 mg/dL

AST (SGOT) 37 U/I

ALT (SGPT) 32 U/I

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 36

Page 37: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

15.Therapy 15.Terapi:

Aktifitas : Istirahat

Diet ( jumlah, jenis, jadwal ) :

Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein

Medikamentosa:2 RHZES/1 RHZE

/5RHE

Ripampisin 450 1x1

Isoniazid 300 1x1

Pirazinamid 500 2x1

Etambutol 250 1x3

Streptomisin 250 1x3

Paracetamol 500 2x1

Curcuma 200mg 1x1

TUBERKULOSIS PARU

Disusun oleh:

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 37

Page 38: TB PAPPER YANG BENERRRR.docx

Tuberkulosis Paru

DIAN SEPTIANA : 07310066

EEN MULIYA : 07320075

EKA AFRIANTI : 07310076

Dokter pembimbing

Dr.Armon Rahmini Sp.PD.KPTI

KEPANITRAAN KERJA SENIOR

RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

SUMATERA UTARA

2013

SMF Ilmu Penyakit Dalam RS Haji Medan Page 38