paper gimul dental management

20

Upload: desi-yustra

Post on 21-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dental management

TRANSCRIPT

Abstrak Stroke (perdarahan otak dan iskemik

otak) menyebabkan kematian setelah infark miokard dan kanker.

Prevalensi 5% pada indivdu yang berusia > 65 tahun.

INTRODUKSIINTRODUKSI

• Stroke sering fatal, jika tidak fatal, stroke dapat menyebabkan ketidakmampuan: sukar berbicara, hemiplegia atau paresis, hilang sensori dan motorik.

Lesi gigi dan periodontal sangat sering terjadi pada indivdu dengan ganguan vaskular serebral, khususnya iskemik pada sistem vaskular karotid.

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan pada pengelolaan gigi pada pasien stroke iskemik:1. resiko pengobatan gigi2. lesi gigi dan periodontal dapat dinduksi oleh iskemia sistem vaskular karotid.

• Pencegahan merupakan sasaran pertama pendekatan untuk kecelakaan vaskular serebral.

• 60-80% kasus stroke iskemik disebabkan oleh trombosis pembuluh darah otak.

• Penyakit periodontal merupakan salah satu faktor risiko.

• Terapi khusus selama stroke sangat penting dan bertujuan untuk menjaga pasien tetap hidup.

Faktor risiko Tekanan darah tinggi

Diabetes melitus

perokok berat

Hiperlipidemia

Alkoholisme

Kontrasepsi obat

Tua

Kegemukan

penyakit periodontal

Penyakit terkait sistemik Penyakit koroner

penyakit arteri tungkai bawah

Migren

Faktor biologis Riwayat transcient ischemic attack(TIA)

stenosis karotid asimtomatik

Polyglobulia

hiperurikemia

• Pasien stroke– Mendapatkan perawatan gigi yang khusus– Pertemuan pada waktu pagi, pendek,

bebas stress• Pendekatan klinis

– Dibantu perawat– Anamnesis sederhana– Anamnesis harus mengungkap faktor risiko– Riwayat stroke– Tekanan darah dan rasa sakit dipantau

Hentikan penggunaan obat anti-koagulasi Dokter gigi harus siap untuk intervensi

darurat Jumlah anestesi Mengelak penggunaan metronidazolum

dan tetrasiklin dihindari Terapi oksigen dan rujukan(pasien yang

menunjukkan gejala stroke) Penggunaan sikat gigi listrik, benang gigi,

irigasi oral dan profilaksis

Frekuensi lesi dental & periodontal

Paling sering pada pasien laki-laki yang berumur 61-70tahun, diikuti oleh 71-80tahun.

• Arterotrombosis terdiri dari arteri ekstrakranial dan intrakranial serta arteri mikrosirkulasi

• Emboli arteri dari arkus aorta, arteri karotis komunis, carotid furcation, arteri karotis eksterna, arteri karotis interna

• Hipoperfusi sistemik dengan iskemik pada arteri karotis internal dan eksternal terminal yang disebabkan oleh jantung&/ iatrogenik

Lesi gigi dan periodontal yang berkaitan dengan iskemi sereberal ditentukan oleh frekuensi penyakit dibawah ini:

• Lokal artherothrombosis• Mekanisme gangguan hemodinamik• Emboli jantung• Hialinosis lokal• Emboli arteri karotis• Mikroemboli

Arteri karotis eksterna tidak memiliki sistem anastomosis dan harus memastikan suplai energi untuk gigi dan maksila.

Penyakit tropik khususnya struktur tulang (maksila & mandibula) dapat terlihat jelas dengan CT-scan sehingga terapi prostodontik lebih spesifik.

• Pengobatan gigi pada pasien stroke harus dipertimbangkan faktor risiko vaskular & mengeliminasi faktor inflamasi periodontal dan setelah itu melakukan pendekatan pada lesi gigi dan periodontal.

• Terapi pembedahan pasien stroke untuk injuri gigi dan periodontal seharusnya dilakukan sesuai dengan nasehat neurologi untuk menghindari stroke rekuren.

Faktor iatrogenik- efek samping pengobatan untuk vaskular sereberal risiko berkembangya lesi gigi dan periodontal. (antiplatelet, antikoagulasi, antihipertensi, antiepilepsi)

Pengelolaan terapi gigi pasien stroke iskemik penting, karena resiko relaps.

Pada kasus ini, dentis berperan untuk mencegah iskemik pembuluh darah yang baru, dan komplikasinya.

Terapi periodontal yang sesuai dapat mengurangi resiko terjadinya/berulangnya stroke.

KesimpulanKesimpulan