paparan sekretaris bsnp workshop snp 5-6 desember 2015
TRANSCRIPT
HASIL EVALUASI UJIAN NASIONAL DAN PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Jakarta, 5-6 Desember 2015
Tujuan
Metode
Hasil
Rekomendasi
Isi Presentasi
Tujuan Evaluasi UN:
• Melakukan penilaian dan kajian terhadap sistem, pelaksanaan, dan kelembagaan UN
• Menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan untuk perbaikan sistem, pelaksanaan, dan kelembagaan UN
• Menghasilkan rekomendasi kebijakan UN yang credible, acceptable, dan accountable
Tujuan Pemantauan Implementasi Standar:
1. Memperoleh dan manganalisis data dan informasi tentang implementasi standar (SKL, SI, Proses, Penilaian).
2. Menganalisis hambatan dan tantangan alam implementasi standar (SKL, SI, Proses, Penilaian)
3. Menghasilkan rekomendasi perbaikan implementasi dan revisi standar berdasarkan hasil analisis data dan informasi tentang implementasi standar (SKL, SI, Proses, Penilaian)
SKL & SI
Standar Proses
StandarPenilaian
1
2
3
Metode: Tim Ahli (@ 20 orang) Standar Ketua Wakil Ketua/
Sekretaris
Evaluasi UN Bahrul Hayat, Ph.D(Kemdikbud/UIN Jkt)
Prof. Dr. Djemari Mardapi(UNY)
SKL & SI Prof. Dr. H. Haris Supratno (UNESA)
- Efriyanto, SE.,MM(Poltek Jakarta)
Proses Prof. Dr. Sunardi (UNS) Prof.Dr.Ir. Musliar Kasim, MS (UNAND)
- Prof. Dr. Ali Nina Liche Seniati, M.Si(UI)
Penilaian Hari Setiadi, Ph.D(UHAMKA)
- Dr. Lili Nurlaili, M.Ed(Puskurbuk)
Metode: Tahapan Kegiatan Pemantauan Standar & Evaluasi UN
Penyusunan Desain
Naskah Akademik
Penyusunan
Instrumen
Review instrumen
Perbaikan instrumen
pengumpulan data &
FGD
Analisis data
Pelaporan & Rekomendas
i
Maret
November
Metode : responden dan instrumen • Maret-November• 15 provinsi• @ 40 responden (purposive
sampling)• Observasi (khusus St. Proses)• FGD• Kuesionair
Responden: siswa, guru, kepsek/kamad, pengawas, tutor, akademisi, praktisi, dan dinas pend/Kemenag
EVALUASI UN
Sejarah dan problematika UNTahun 1950-
19601965-1971 1972-1982 1982-2002 2002-2005 2006-
2010 2011-2014 2015
NamaUjian
Penghabisan
Ujian Negara EBTA EBTANAS UAN UN
Penyelenggara NegaraSekolah/
Kelompok sekolah
Sekolah dan Pemerintah Sekolah dan BSNP
Penentu Kelulusan Negara
Sekolah atau Kelompok
sekolah
Terdapat nilai
minimal batas lulus
Terdapat nilai
minimal dan
Rerata minimal
NA=0,4NS+0,6NUN dan
terdapat nilai minimal dan
Rerata minimal
UN wajib ditempuh,
bukan penentu
kelulusan
Tingkat Kelulusan Rendah Hampir 100% Hampir
100%
Mulai ada yg tdk lulus
± (80% - 95%) > 99% Hampir
100%
Permasalahan Yang lulus sedikit Kendali mutu rendah
Terjadi rekayasa
pemaksimalan nilai
rapor
Pro-kontra terhadap
UAN
Terjadi kebocoran/ kecurangan
Pro-kontra terhadap UN
Masih ada kecurangan
/kebocoran
HASIL EVALUASI PENYELENGGARAAN UN
Tujuan UN dan Pemanfaatan hasil UN
Kelembagaan Penyelenggara UN
Penyelenggaraan dan pelaksanaan UN
Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil UN (1)
Ujian Nasional sebagai Quality Control (QC)
• Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melanjutkan kebijakan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) yang berbasis pada standar nasional pendidikan sebagai alat pengendali mutu lulusan (quality control) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Penjaminan Mutu (Quality Assurance) untuk Ketuntasan Belajar• Pemerintah melakukan secara sungguh-sungguh proses penjaminan
mutu sekolah/madrasah melalui penguatan proses belajar mengajar berbasis ketuntasan belajar (mastery learning) disertai penilaian hasil belajar di kelas secara berkelanjutan oleh guru.
Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil UN (2)
Ujian Nasional untuk Peningkatan Mutu Berkelanjutan• Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan penyelenggara pendidikan
secara sungguh-sungguh melakukan analisis terhadap hasil Ujian Nasional dan menggunakannya untuk melakukan berbagai intervensi kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu sekolah/madrasah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Ujian Nasional untuk Sertifikasi• Pemerintah menggunakan hasil Ujian Nasional untuk sertifikasi
lulusan, sebagai bukti dan pengakuan pencapaian kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang bersifat nasional.
Tujuan UN dan Pemanfaatan Hasil UN (3)
Ujian Nasional sebagai Pertimbangan Seleksi• Dalam rangka menjamin keadilan, pemerataan,
efektivitas, dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, Pemerintah menggunakan hasil Ujian Nasional sebagai dasar pertimbangan penerimaan peserta didik pada jenjang pendidikan menengah dan tinggi.
Kelembagaan Penyelenggara UN• Ujian Nasional diselenggarakan oleh badan yang independen
dan accountable• Pemerintah memperkuat kelembagaan penyelenggara UN
(Badan Standar Nasional Pendidikan, BSNP) sebagai otoritas yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Ujian Nasional.
• Penguatan kelembagaan dimaksud meliputi aspek kewenangan, struktur organisasi, sarana prasarana, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya.
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan UN
• Perluasan UN-BK• Peningkatan resource sharing dalam pelaksanaan UN-BK• Pengembangan dan pengelolaan bank soal nasional yang
terkalibrasi untuk menjamin ketersediaan soal Ujian Nasional yang berkualitas
2015 2016
• Perluasan UN-BK• classroom assessment BK• item banking• Sosialisasi scoring dengan Item
Response Theory (IRT)• Integrasi Data: Pendataan peserta
UNPK dari PKBM melalui Dapodik/PDSPK.
2017 2018
• Rintisan UN-BK• UN tidak
menentukan kelulusan• BSNP melakukan evaluasi
UN
• Penguatan otoritaspenyelenggara UN (Evaluasi/Testing Center) dalam aspek legal, kelembagaan, SDM (BSNP, Puspendik, LPMP)
• Penerapan scoring dengan IRT• Evaluasi pencapaian SKL
• Peningkatan manfaat UN • Hasil UN sebagai dasar
peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan
• Tercapainya sistem penilaian pendidikan yang credible, acceptable, & accountable
Peta Jalan (Road Map) UN dan Penilaian Pendidikan
PEMANTAUAN IMPLEMENTASI SKL dan SI
Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.55 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
Hasil: PEMAHAMAN SKL & SI #1 Temuan Rekomendasi
• Responden mengetahui SKL dan SI melalui sosialisasi, pelatihan dari Kemdikbud, Disdik, Kemenag, sekolah, Dewan Guru, Bimtek, internet, website BSNP dan blog.
• Semua responden mengetahui SKL dan SI, namun sebagian responden belum memahami SKL dan SII
• Sebagian besar guru memahami SKL sebagai standar kelulusan UN.
• Sebagian besar guru memahami KI dan KD sebagai turunan SKL dan SI.
SKL dan SI ditulis dalam buku dan disebarkan kepada guru.
Sosialisasi tentang SKL dan SI perlu dilakukan secara intensif dan menyeluruh
Hasil: PEMAHAMAN SKL & SI #2 Temuan Rekomendasi
SKL setiap jenjang dan jenis pendidikan terlalu umum, tidak jelas, dan abstrak.
• Rumusan SKL perlu direkonstruksi ulang sehingga menjadi lebih jelas, mudah dipahami, terukur, dan dapat dicapai.
• Rumusan SKL yang berorientasi ke masa depan dijadikan dasar untuk menyempurnakan SKL yang sudah ada, sehingga SKL di masa depan dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, perkembangan ilmu pengetahuan, pembangunan, dan kebutuhan masyarakat.
• Kompetensi masa depan mencakup: Pemahaman agama, kewirausahaan, nilai-nilai patriot
Hasil: KETERCAPAIAN SKL & SI Temuan Rekomendasi
1. Implementasi SKL dan SI telah dilakukan pada setiap satuan pendidikan.
2. Guru lebih memfokuskan pada implementasi dimensi pengetahuan daripada dimensi sikap.
Implementasi SKL dan SI perlu dilakukan secara seimbang antara dimentasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Hasil: CARA IMPLEMENTASI SKL & SI Temuan Rekomendasi
SKL dan SI dijabarkan dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dan sudah diimplementasikan, namun ketika diaplikasikan pada penilaian sikap menjadi sulit.
Dimensi sikap pada SKL diimplementasikan melalui pembiasaan, baik melalui aktivitas pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.
Hasil: KESESUAIAN SKL & SI Temuan Rekomendasi
• Kesesuaian SKL dan SI yang sedang berlaku dengan pelaksanaan di lapangan secara kualitatif saling berkaitan antara dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
• SKL sudah dijabarkan menjadi SI dan disampaikan kepada peserta didik, serta digunakan sebagai acuan utama pengembangan SNP lainnya.
• Ada beberapa hal yang masih tidak sesuai antara SKL dan SI.
SKL dan SI perlu disinkronkan dengan perkembangan dunia industri, dunia kerja, dan teknologi.
Hasil: Hambatan Implementasi SKL & SI Temuan Rekomendasi
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan SKL dan SI tinggi karena
• kemampuan dan kesadaran guru dalam menerapkan SKL dan SI masih kurang,
• kompetensi guru beragam, profesionalisme guru masih perlu ditingkatkan,
• guru belum menguasai keterampilan bertindak produktif, efektif dan kreatif, belum menguasai iptek, dan
• tuntutan mengajar 24 jam membuat guru kurang dapat mengembangkan diri.
Perlu ada pelatihan kompetensi guru yang menyeluruh dan komprehensif.
Perlu ada redefinisi tentang beban kerja guru (24 jam), tidak hanya tatap muka di kelas.
REKOMENDASI HASIL PEMANTAUAN SKL : RUMUSAN SKL MASA DEPAN
Rumusan SKL berorientasi masa depan sangat dibutuhkan dan dijadikan dasar untuk menyempurnakan SKL yang sudah ada, sehingga SKL masa depan dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, pembangunan, dan masyarakat.
Kerangka Dasar SKL Masa Depan
Sosok (5)
Area Kompetensi
(46)
Kompetensi(57)
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. Warga negara yang peduli dan bertanggungjawab
3. Pembelajar sepanjang hayat
4. Pribadi berkarakter5. Manusia sehat jasmani
dan rohani
Kecerdasan religious
(1-46)
Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianut.
(1-57)
NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI
1 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
1. Kecerdasan religius Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
Mengamalkan dengan keyakinan hidup rukun dan damai inter dan antar umat serta antarumat beragama selaras dengan wawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
2 Warga negara yang peduli dan bertanggungjawab
2. Ketaatan pada norma dan hukum
Menunjukkan kebiasaan menegakkan tata tertib, norma sosial, dan peraturan perundang-undangan
3. Penghargaan dan ketaatan pada HAM
Menghormati hak diri sendiri dan orang lain serta melaksanakan kewajiban diri sendiri
4. Kesadaran sebagai warga masyarakat dunia
Partisipasi sebagai warga masyarakat dunia dan mampu berkontribusi terhadap perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan dunia
5. Kecerdasan Lingkungan Mengenal, memanfaatkan, dan melestarikan sumber daya dan fenomena alam serta pemanfaatannya
Mengetahui cara memanfaatkan lingkungan dan melestarikannya secara aktif, proaktif, dan bertanggung jawab
Mengenal dan berpartisipasi dalam pencegahan dan penanggulangan dampak bencana
DRAF STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MASA DEPAN (1/7)
NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI
6. Kecerdasan sosial Menunjukkan kepekaan terhadap fenomena sosial
Menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sosial Menunjukkan simpati dan empati terhadap orang lain Berpartisipasi terhadap pembentukan modal sosial 7. Nasionalisme dan
patriotismeMenunjukkan jiwa dan perilaku yang mencerminkan nasionalisme dan patriotisme dalam membangun kehidupan kebangsaan yang berdaulat, bermartabat, dan mandiri
8. Resolusi konflik Mencegah terjadinya konflik dan menemukan solusi damai terhadap suatu perselisihan
9. Pemahaman multikultural
Menghargai kebhinekaan bangsa yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, suku/ras dan agama, serta perbedaan jender
Memelihara nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI dan masyarakat dunia dan menganalisis peran Indonesia dalam hubungan internasional
DRAF STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MASA DEPAN (2/7)
NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI
3. Pembelajar sepanjang hayat
10. Literasi TIK Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencari, menyeleksi, mengolah, dan memanfaatkan informasi secara bertanggung jawab dan produktif
11. Hasrat ingin tahu Menunjukkan keingintahuan terhadap hal baru dan belum diketahui dalam berbagai aspek kehidupan
12. Pemecahan masalah Menemukan cara penyelesaian masalah dalam kehidupan
13. Sikap ilmiah Menunjukkan kebiasaan berpikir secara logis, kritis, dan analitis
14. Keterampilan inkuiri Memiliki kecakapan menerapkan prosedur penelitian ilmiah
15. Kreatif dan inovatif Menemukan ide, gagasan, alternatif, metode, pola, aturan, norma dan atau karya baru dan mewujudkannya ke dalam jasa atau produk yang memiliki nilai bagi kehidupan
16. Pemanfaatan pengetahuan
Menggunakan apa yang sudah dipelajari dalam bentuk perilaku sehari-hari
17. Pengelolaan pengetahuan Melakukan identifikasi, kreasi, komunikasi, sosialisasi, komunikasi, pengukuran, dan peningkatan pengetahuan untuk mendukung tujuan hidup
DRAF STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MASA DEPAN (3/7)
NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI
18. Literasi Memiliki kegemaran dan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
19. Penalaran kuantitatif dan kualitatif
Menggunakan logika dan memanfaatkan data-data numerik serta informasi lainnya untuk menyelesaikan masalah
4. Pribadi berkarakter
20. Kepemimpinan Mempengaruhi dan menginspirasi orang lain untuk bekerja secara optimal dalam rangka mencapai tujuan bersama
21. Kecakapan berkomunikasi
Menyampaikan pesan secara dialogis, baik verbal maupun non-verbal sesuai dengan norma budaya
22. Kecerdasan emosi Memiliki kecakapan untuk mengenali emosi diri dan orang lain serta membedakan berbagai emosi untuk mengarahkan pikiran dan perilaku
23. Kewirausahaan Memanfaatkan berbagai peluang dan memiliki keberanian mengambil risiko yang terkalkulasi dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah secara signifikan
24. Bekerja dalam kelompok
Memiliki kecakapan untuk bertindak secara kolektif, kolaboratif, dan sinergis untuk mencapai tujuan bersama
25. Jejaring Memiliki kecakapan untuk membangun interkoneksi horisontal dan vertikal dalam rangka saling memberdayakan
DRAF STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MASA DEPAN (4/7)
NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI
26. Kebebasan berpendapat
Memiliki kebebasan dalam mengeluarkan pendapat atau gagasan dengan tidak mendapatkan gangguan dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab
27. Jiwa profesional Memiliki jiwa dan keinginan kuat untuk menampilkan dan meningkatkan perilaku sebagai perwujudan sikap profesional (perilaku yang dipandang mendekati sempurna dan dijadikan sebagai rujukan)
28. Manajemen diri Mengendalikan, memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan diri
29. Disiplin diri Memiliki komitmen dan ketaatan terhadap nilai-nilai yang diyakini dalam melakukan suatu pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya
30. Jujur Moralitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, integritas, dan ketulusan
31. Adil Moralitas untuk menghargai dan memberikan kepada diri dan orang lain apa yang harus menjadi haknya
32. Mandiri Kecakapan untuk berpikir dan bertindak secara bebas dari
ketergantungan, tekanan, dan pengaruh pihak lain
33. Percaya diri Memiliki keberanian menampilkan diri berdasarkan keyakinan akan kualitas dan kemampuan diri
34. Kompetitif Memiliki dorongan dan kemampuan untuk mencapai keunggulan
DRAF STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MASA DEPAN (5/7)
NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI
35. Ketabahan Memiliki ketetapan dan kekuatan hati yang kuat dalam
menghadapi cobaan dan kesulitan hidup dalam berusaha memperoleh sesuatu
36. Rasa Syukur Mengungkapkan (ucapan, sikap, dan perbuatan) terima kasih kepada Tuhan dan memberikan pengakuan yang tulus atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya
37. Kesabaran Memiliki kemampuan menahan diri dari sifat-sifat kegundahan dan rasa emosi, menahan lisan dari keluh kesah, serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah
38. Daya juang Memiliki ketekunan dan mengerahkan segala daya dan upaya pantang menyerah dalam mencapai tujuan
39. Bertanggung jawab
Memenuhi kewajiban yang diamanahkan secara memuaskan
40. Pengambilan Keputusan
Menentukan pilihan terbaik dari berbagai alternatif
41. Penyesuaian diri Kemampuan beradaptasi terhadap berbagai perubahan dan/ atau lingkungan baru
42. Pengelolaan sumber daya
Memanfaatkan sumber daya secara optimal
DRAF STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MASA DEPAN (6/7)
NO SOSOK AREA KOMPETENSI KOMPETENSI
43. Berintegritas Memiliki sifat yang menggambarkan keadaan dan kesatuan secara utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan suatu kepribadian yang baik dan jujur
44. Estetika Mengapresiasi nilai-nilai keindahan secara positif
45.Etika Menerapkan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan dalam memutuskan sesuatu tindakan
5. Manusia sehat jasmani dan rohani
46. Sehat Menjaga kesejahteraan dan kualitas hidup dalam aspek fisik mental dan sosial
DRAF STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MASA DEPAN (7/7)
Standar Proses Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Hasil Pemantauan Implementasi Standar Proses
1
2
3
Perencanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Pengawasan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran Temuan
• Semua sekolah telah memiliki RPP dengan komponen yang lengkap dan yang disusun secara individual oleh guru maupun forum MGMP
• Sekolah umumnya memfasilitasi para guru dalam penyusunan RPP melalui penyediaan contoh RPP, kegiatan workshop, dan mendatangkan narasumber.
• Sebagian besar guru merasa mudah dalam memahami KD, merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan alokasi waktu, dan memilih sumber belajar. Namun mengalami kesulitan dalam merancang penilaian, menurunkan KD menjadi indikator, menentukan metode pembelajaran, memilih media pembelajaran, dan menentukan langkah pembelajaran.
Perencanaan Pembelajaran Temuan
• Ada cukup banyak guru yang mengalami kesulitan dalam mengakomodasi pengembangan budaya membaca dan menulis, melakukan pembelajaran terpadu, menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran, dan memanfaatkan teknologi informasi dalam penyusunan RPP.
• Sebagian besar guru mengalami kesulitan dalam mengakomodasi perbedaan peserta didik dalam tingkat intelektual, motivasi belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang, dan lingkungan belajar siswa.
Pelaksanaan Pembelajaran Temuan
• Alokasi waktu untuk pencapaian KD pada pembelajaran teori sudah cukup, namun belum ada aturan untuk pembelajaran di tempat praktek, pembelajaran pada mata pelajaran produktif, dan pembelajaran pada layanan khusus.
• Buku teks mata pelajaran menjadi pegangan utama dalam pembelajaran dan penugasan, tapi ketersediaan buku teks pada sebagian besar mata pelajaran dan jenjang pendidikan belum mencukupi untuk mendukung proses pembelajaran secara efektif.
• Belum ada buku teks untuk mata pelajaran produktif di SMK.
Pelaksanaan Pembelajaran Temuan
• Selain menggunakan buku teks, guru maupun siswa juga menggunakan sumber belajar lain yaitu buku referensi, website, artikel, dan CD pembelajaran.
• Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran sudah baik.
• Kegiatan pendahuluan proses pembelajaran sudah dilakukan dengan baik, namun masih perlu ditingkatkan dalam hal penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus, perhatian pada kondisi kesehatan siswa, serta penjelasan tujuan dan cakupan materi pembelajaran.
Pelaksanaan Pembelajaran
Temuan• Guru umumnya telah memahami konsep proses saintifik dalam
pembelajaran, namun masih sulit menerapkan tahapan 5M untuk membangun sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
• Hampir semua guru belum pernah membaca Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pengawasan Pembelajaran Temuan
• Pengawasan dilakukan kepala sekolah terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran melalui observasi, wawancara, diskusi kelompok, dan penelusuran dokumen.
• Panduan untuk melaksanakan pengawasan kurang operasional.• Hasil pengawasan oleh kepala sekolah disampaikan kepada guru
dan ditindaklanjuti dalam bentuk penilaian kinerja guru, kesempatan bagi guru untuk mengikuti pelatihan, teguran konstruktif, penguatan dan penghargaan, penambahan/ perbaikan sarana dan prasarana, penambahan buku teks, dan pengurangan jumlah siswa untuk setiap rombongan belajar.
Rekomendasi Temuan Rekomendasi
• Aspek persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan pembelajaran (pemahaman dan kemampuan guru)
1. Diadakan sosialisasi yang lebih intensif dan masif mengenai Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah beserta pedoman dasar pelaksanaannya.
2. Diadakan pelatihan yang lebih intensif dan komprehensif bagi guru untuk menyusun RPP, pembelajaran inquiry dan discovery, penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran, menurunkan KD ke dalam indikator, dan mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.
3. Dikembangkan pedoman pelaksanaan standar proses yang sesuai dengan kekhasan daerah yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah.
Pengawasan Pembelajaran
Temuan Rekomendasi• Ketersediaan buku
teks pelajaran Perlu disediakan jumlah buku teks untuk semua mata pelajaran dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Perlu dilakukan kajian lebih lanjut terhadap Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah untuk meningkatkan efektivitas implementasinya.
Standar Penilaian Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah
Hasil: Penilaian Hasil Rekomendasi
Perencanaan penilaian hasil belajar di satuan pendidikan belum dilaksanakan sesuai ketentuan standar penilaian pendidikan.
Indikator: • Pembuatan soal tidak diawali
dengan kisi-kisi. • Tidak ada pedoman penskoran atau
rubrik.• Tidak dilakukan analisis instrumen
penilaian hasil belajar yang memenuhi substansi, konstruksi, dan bahasa terutama untuk ulasan harian dan UTS.
• Hampir semua guru belum memahami rubrik.
Menyusun petunjuk teknis penilaian hasil belajar yang meliputi: a. penyusunan dan analisis
instrumen,b. pelaksanaan dan analisis
penilaian hasil belajar, dan c. pelaporan hasil belajar.
Meningkatkan kompetensi guru dalam pengembangan instrumen penilaian, meliputi antara lain penyusunan:d.kisi-kisi instrumen, e. pedoman penskoran/rubrik, f. analisis pemanfaatan hasil
penilaian, dan g. pelaporan hasil belajar.
Hasil: Penilaian Hasil Rekomendasi
Secara teknis procedural, penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan (ulangan harian, UTS, UAS, dan US) pada semua jenjang (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK) belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai standar.
Indikator: • Guru mengalami kesulitan melakukan penilaian
ketiga ranah kompetensi secara simultan dan terintegrasi dalam proses pembelajaran.
• Guru mengalami kesulitan dalampenilaian kompetensi sikap dan siswa mengalami kesulitan dalam penilaian diri dan penilaian antar teman.
• Guru mengalami kesulitan dlm menganalisis validitas dan reliabilitas instrumen dan dalam diagnostik kesulitan belajar siswa.
Menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan kepada kepala sekolah dalam pengaturan/koordinasi beban tugas siswa, penyelenggaraan UTS, UAS, dan US, penentuan kriteria kenaikan kelas, pemantauan penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran, dan pelaporan hasil belajar.
Hasil: Penilaian Hasil Rekomendasi
Kendala dalam pelaporan terkait dengan penilaian rentang 1-4 dan rentang penilaian huruf serta deskripsi.
Pendidik tidak selalu memberikan laporan hasil belajar kepada kepala sekolah, dan belum semua satuan pendidikan menyampaikan laporan hasil belajar secara berkala kepada Dinas Pendidikan/lembaga terkait.
Pemerintah dan Dinas Pendidikan terkait belum melakukan dan memanfaatkan analisis hasil belajar dari seluruh satuan pendidikan
Mengembangkan aplikasi IT untuk menerima laporan hasil belajar dari sekolah.
Rekomendasi untuk Revisi Standar Penilaian 1. Penggunaan rentang nilai 1-4 agar dikembalikan ke rentang 0-
100.
2. Penggunaan predikat penilaian huruf (SB, B,C, dan K) menjadi
deskripsi pada penilaian sikap.
3. Penyusunan deskripsi laporan hasil belajar untuk pengetahuan
dan keterampilan dalam bentuk nilai angka yang menunjukkan
persentase penguasaan materi.
4. Ketentuan penilaian diri dan penilaian antar teman ditinjau
ulang.
5. Penyederhanaan prosedur dan teknik penilaian.
Sekretariat BSNPGedung D Lantai 2, Komplek MandikdasmenJl. RS Fatmawati, Cipete – Jakarta Selatan Telp: 021- 7668590, 0811 9999 80,
TERIMA KASIH