pankreatitis
DESCRIPTION
referatTRANSCRIPT
Referat : “PANKREATITIS”
BAB I
PENDAHULUAN
Pankreas merupakan organ yang terletak retroperitoneal yang memiliki 2 fungsi :
fungsi eksokrin dan fungsi endokrin. Fungsi eksokrin yang utama adalah untuk
memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam duodenum.
Sekresi enzim pancreas yang normal berkisar 1500-2500 mm/hari. Fungsi endokrin dari
pancreas yaitu memproduksi hormon yang berperan dalam stabilisasi kadar gula dalam
darah.
Pancreatitis merupakan suatu peradangan yang menimbulkan aktivasi premature
dari enzim yang dihasilkan pancreas sehingga merusak jaringan didalam pancreas itu
sendiri. Di dunia, angka kejadiannya antara 50-80 per 100000 populasi. Dengan
etiologi yang terbanyak adalah konsumsi alcohol, gangguan saluran empedu, obat-
obatan, dan trauma. Pancreatitis tidak jarang ditemukan di unit gawat darurat yang
membutuhkan penanganan cepat. Kematian yang disebabkan oleh pancreatitis berkisar
10-15% dari penderita.
Page 1
Referat : “PANKREATITIS”
BAB II
PANKREATITIS
A. ANATOMI
Pankreas merupakan organ yang panjang terletak di retroperitoneal.
Panjangnya sekitar 15-20 cm dan lebarnya 3,8 cm. pancreas terdiri atas 3
segmen caput, corpus, dan cauda. Caput terletak pada bagian cekung
duodenum dan kauda menyentuh limpa.
Gb 1. Anatomi pankreas
Pancreas berfungsi baik dalam system endokrin maupun eksokrin. Sel-
sel eksokrin berkelompok-kelompok yang disebut sel asini. System eksokrin
pancreas terdiri dari 2 komponen : enzim pancreas yang dihasilkan sel asini
dan aqueous alkaline solution yang kaya akan sodium bikarbonat (NaHCO3)
yang bermanfaat untuk menetralisir makanan yang masuk ke dalam
duodenum.
Sel asini memproduksi 3 kategori enzim : enzim proteolitik untuk
mencerna protein, amylase pankreatik untuk mencerna karbohidrat, pankreatik
lipase yang berguna untuk mencerna lemak.
Proteolitik enzim terdiri atas : tripsinogen, kimotripsinogen, dan
prokarboksipeptidase yang disekresi oleh sel asini dalam bentuk inaktif. Enzim
tersebut diaktifkan oleh enterokinase/enteropeptidase. Tripsin akan
Page 2
Referat : “PANKREATITIS”
mengaktifkan kimotripsinogen dan prokarboksipeptidase menjadi kimotripsin
dan karboksipeptidase. Berbeda degan amylase dan lipase pankreatik yang
diproduksi dalam bentuk aktif, karena enzim tersebut tidak membahayakan sel
sekretorik.
Sel-sel endokrin atau sel langerhans terdiri atas empat jenis :
a. Sel alfa yang mensekresi glucagon
b. Sel beta yang mensekresi insulin
c. Sek delta yang mensekresi somatostati, atau hormon penghambat
pertumbuhan yang menghambat sekresi glucagon dan insulin
d. Sel F yang mensekresi polipeptida pancreas, sejenis hormone pencernaan
untuk fungsi yang belum jelas yang dilepaskan setelah makan.
Pancreas merupakan kelenjar kompleks tubule-alveolar. Secara
keseluruhan, pancreas tampak menyerupai setangkai anggur. Cabang-
cabangnya merupakan saluran yang bermuara pada duktus pankreatikus utama.
Saluran kecil dari tiap asinus mengosongkan isinya ke saluran utama yang
nantinya akan bersatu dengan duktus koledokus pada ampula vater sebelum
memasuki duodenum(papilla duodeni).
Gb 2. Saluran Pankreas
B. PANKREATITIS
Pancreatitis merupakan kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri dimana
enzim pancreas diaktivasi secara premature yang mengakibatkan
autodigestive dari pancreas. Pancreatitis dapat akut maupun kronis dengan
derajat gejala dari ringan sampai berat.
Page 3
Referat : “PANKREATITIS”
Berdasarkan definisi, pancreatitis akut bersifat reversible bila stimulus
pemicuna hilang, sedangkan pancreatitis kronis bersifat irreversible walaupun
stimulusnya telah dihilangkan. Secara klinis gejala pancreatitis ada nyeri
abdomen yang disertai kenaikan enzim dalam darah dan urin.
1. Pankreatitis Akut
Pacreatitis merupakan reaksi peradangan pancreas yang perjalanan
penyakitnya bervariasi dari ringan yang self limiting sampai sangat berat
yang disertai renjatan dengan gangguan ginjal dan paru-paru yang
berakibat fatal.
Indicator beratnya pancreatitis akut adalah adanya gagal organ yakni
adanya renjatan, insufisiensi paru (PaO2 ≤ 60mmHg), gangguan ginjal
(kreatinin > 2mg/dL), dan perdarahan saluran cerna bagian atas (>500
ml/24 jam). Dan adanya penyulit local seperti nekrosis, pseudokista, atau
abses.
a. Epidemiologi
Di negara Barat sering ditemukan dan berhubungan erat dengan
penyalahgunaan pemakaian alcohol dan penyakit hepatobilier.
Frekuensi berkisar 10-15 dari 100.000 penduduk.
Walaupun insidens hubungan pancreatitis dengan penyalahgunaan
alcohol (80-90 % pada pria) namun batu empedu masih merupakan
faktor risiko terpenting (75% pada perempuan). Penyebab pancreatitis
yang lain (10%) disebabkan oleh trauma pada pancreas, tukak peptic
yang menembus pancreas, obstruksi saluran pancreas yang disebabkan
oleh fibrosis atau konkrema, penyakit metabolic lain seperti
hiperlipoproteinemia, hiperkalsemia, diabetes, gagal ginjal,
pancreatitis herediter, kehamilan, akibat ERCP, infeksi virus, penyakit
vascular primer ( missal SLE, periarteritis nodosa).
Berdasarkan usia, pancreatitis yang berhubungan dengan alcohol
banyak terdapat pada usia lebih dari 39 tahun, sedangkan yang
berhubungan dengan saluran empedu terdapat sekitar usia 60 tahun.
Pancreatitis akut banyak diderita oleh laki-laki daripada perempuan,
penyebab tersering pada laki-laki adalah penyalahgunaan alcohol,
sedangkan pada wanita adalah batu empedu.
Page 4
Referat : “PANKREATITIS”
b. Etiologi dan Patogenesis
a. Alcohol
Pada tingkat sel, etanol menyebabkan akumulasi enzim
pencernaan dan menyebabkan pengaktifan dan pelepasan
enzim secara premature. Pada tingkat duktus, etanol
meningkatkan permeabilitas duktus dan menyebabkan enzim
dapat mencapai parenkim sehingga menyebabkan bahaya pada
jaringan pancreas. Selain itu, etanol juga meningkatkan
kandungan protein pada cairan pancreas, namun menurunkan
tingkatan bicarbonate dan konsentrasi penghambat tripsin.
Biasanya pancreatitis timbul pada pasien yang mengkonsumsi
alcohol secara rutin 5-15 tahun. Pancreatitis akut biasanya
dapat berlanjut menjadi pancreatitis kronis.
b. Penyakit saluran empedu
Batu empedu yang terjepit pada ampulla Vateri/sfingter oddi
atau adanya mikrolithiasis dapat menyebabkan pancreatitis
akut karena refluks cairan empedu ke dalam saluran pancreas.
c. Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography
Biasa akibat endoscopist yang krang berpengalaman,
manometri pada sfingter oddi, atau disfungsi sfingter oddi
d. Trauma
Trauma abdomen menyebabkan peningkatan amylase dan
lipase pada 17% kasus. Pancreatic injury lebih sering pada
luka tusuk daripada luka tumpul. Luka tumpul pada abdomen
atau punggung dapat membentur kelenjar ke vertebrae
sehingga mengakibatkan luka pada duktus.
e. Obat-obatan
Obat-obatan yang berkaitan dengan pancreatitis akut :
Azathioprine, sulfonamide, tetrasiklin, sulindac, asam valproat,
metildopa, estrogen, furosemid, pentamidin, kortikosteroid,
ocreotide.
Obat-obatan yang kemungkinan berkaitan dengan pancreatitis
akut :
Page 5
Referat : “PANKREATITIS”
Hidroklortiazide, methandioenone, metronidazole,
nitrofurantoin, piroxicam, procainamide, colaspase, cisplatin,
cimetidine, difenoxilat.
f. Infeksi
Beberapa penyakit infeksi dapat menyebabkan pancreatitis
terutama pada anak-anak. Kasus pancreatitis yang disebabkan
infeksi sifatnya lebih ringan daripada yang disebabkan oleh
alcohol dan batu empedu.
Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan pancreatitis akut
adalah :
Virus mumps, cytomegalovirus, Epstein-Barr virus, hepatitis
virus, coxsackievirus, Varicella Zoster Virus, measles virus,
Rubella virus, Mycoplasma pneumonia, Salmonella,
Campylobacter, dan Mycobacterium tuberculosis, dan cacing
Ascaris.
g. Tumor
Obstruksi pada saluran empedu diakibatkan karsinoma duktus
pankreatikus, carcinoma ampullari, tumor sel islet, solid
pseudotumor pada pancreas, sarcoma, lymphoma,
cholangiocarcinoma, atau metastase dari tumor lain.
c. Gejala Klinis
Gejala pancreatitis akut dapat demikian ringan sehingga hanya dapat
ditemukan dengan pemeriksaan konsentrasi enzim-enzim pancreas di
dalam serum atau dapat sangat berat dan fatal dalam waktu yang
singkat. Seseorang yang tiba-tiba mengalami nyeri epigastrium dan
muntah-muntah sesudah minum alcohol berlebihan, perempuan
setengah umur yang mengalami serangan seperti kolesititis akut yang
berat, seorang pria dalam keadaan renjatan dan koma yang tampak
seolah-olah menderita bencana pembuluh darah otak atau ketoasidosis
diabetic mungkin menderita pancreatitis akut.
Keluhan yang paling mencolok adalah nyeri abdomen yang timbul
tiba-tiba, kebanyakan intens, terus menerus yang semakin lama
semakin bertambah. Kebanyakan rasa nyeri terletak di epigastrium,
Page 6
Referat : “PANKREATITIS”
kadang-kadang agak ke kiri atau ke kanan. Rasa nyeri dapat menjalar
ke punggung, kadang-kadang nyeri menjalar ke perut dan menjalar ke
abdomen bagian bawah. Nyeri berlangsung beberapa hari. Selain rasa
nyeri sebagian kasus juga didapatkan mual dan muntah, serta demam.
Kadang-kadang didapatkan tanda-tanda kolaps kardiovaskular,
renjatan, dan gangguan pernapasan.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan pada perut bagian atas
karena rangsangan peritoneum, tanda-tanda peritonitis local bahkan
peritonitis umum. Mengurangnya atau menghilangnya bising usus
menunjukkan ileus paralitik. Meteorismus abdomen ditemukan pada
70-80% kasus pancreatitis akut. Dengan palpasi dalam, kebanyakan
dapat dirasakan massa di epigastrium yang sesuai dengan pancreas
yang membengkak dan adanya infiltrate radang disekitar pancreas.
Demam dan takikardi adalah tanda tersering. Suhu yang tinggi
menunjukkan kemungkinan kolangitis, kolesistitis atau abses
pancreas. Ikterus ditemukan pada sebagian kasus, kadang-kadang
asites yang berwarna seperti sari daging dan mengandung konsentrasi
amylase yang tinggi dan efusi pleura terutama sisi kiri.
d. Faktor penyulit
- Penyulit local
Pembentukan pseudokista
Abses pancreas
Penjalaran peradangan yang bersifat hemoragik
Nekrosis pada organ sekitar
Pembentukan fistel
Ulkus duodenum
Ikterus obstruksi
Asites dengan kadar amylase tinggi
- Penyulit berjarak jauh
Sepsis (eksudat pleura, atelektasis, pneumonia, gangguan
pernapasan)
Kardiovaskular (eksudat perikard, ST-T pada EKG,
tromboflebitis, koagulasi diseminata intravascular)
Page 7
Referat : “PANKREATITIS”
Susunan Saraf Pusat (psikosis, emboli lemak)
Steatonekrosis ( bercak-bercak lemak pada omentum dan
peritoneum, nekrosis lemak pada jaringan subkutan,
mediastinum,nekrosis tulang)
Perubahan gastrointestinal (nekrosis dinding duodenum,
kolon, perdarahan dari pancreas melalui duktus
pankreatikus, perdarahan varises, nekrosis arteri
intraperitoneal didalam dan sekitar pancreas)
Ginjal ( thrombosis arteri atau vena renalis, gagal ginjal
akut)
Metabolic (hiperglikemi, ketoasidosis, koma,
hipokalsemia, hiperlipidemia)
e. Klasifikasi
1) Pancreatitis akut tipe interstitial
Secara makroskopik : pancreas membengkak secara difus
dan tampak pucat. Tidak didapatkan nekrosis atau
perdarahan, atau bila ada sangat minil\mal.
Secara mikroskopik : daerah interstitial melebar karena
adanya edema ekstraseluler, disertai sebaran sel-sel
leukosit polimorfonuklear (sel PMN). Saluran pancreas
dapat terisi dengan bahan-bahan purulen. Tidak didapatkan
destruksi asinus.
Walaupun bentuk pancreatitis ini lebih ringan, namun
pasien berada dalam keadaan sakit yang akut dan berisiko
mengalami syok, gangguan keseimbangan cairan, elektrolit
dan sepsis
2) Pancreatitis akut tipe nekrosis hemoragik
Secara makroskopik : tampak nekrosis jaringan pancreas
disertai dengan perdarahan dan inflamasi
Secara mikroskopik : adanya nekrosis lemak dan jaringan
pancreas, kantong-kantong infiltrate yang meradang dan
berdarah ditemukan tersebar pada jaringan yang rusak dan
Page 8
Referat : “PANKREATITIS”
jaringan-jaringan yang mati.pembuluh-pembuluh darah di
dalam dan sekitar daerah yang nekrotik terdapat kerusakan
mulai dari inflamasi perivaskular, vaskulitis, dan
thrombosis pembuluh darah.
f. Diagnosis banding
Dari kolik abdomen bagian atas : kolik batu empedu, kolesistitis akut,
kolangitis, gastritis akut, tukak peptic dengan atau tanpa perforasi,
infark mesenterial, aneurisma aorta yang pecah, pneumoni bagian
basal, obstruksi usus yang akut, dengan strangulasi infark miokard
dinding inferior, kehamilan ektopik yang pecah, serangan akut
porfiria, kehamilan ektopik yang pecah, vaskulitis pada SLE, dan
periarteritis nodosa.
g. Diagnosis
1) Kenaikan amylase serum atau urin ataupun nilai lipase dalam
serum sedikitnya 2kali harga normal tertinggi.
2) Penemuan ultrasonografi yang sesuai dengan pancreatitis akut,
yaitu menunjukkan pembengkakan pancreas setempat atau difus
dengan ekoparenkim yang berkurang, pseudokista didalam atau
diluar pancreas. Keterbatasan dari ultrasonografi adalah pancreas
sulit dinilai karena tertutup gas pada usus(meteorismus, ileus
paralitik) atau karena obesitas.
Penggunaan CT-scan pada saat dicurigai adanya penyulit seperti
nekrosis, pengumpulan cairandi dalam atau diluar pancreas,
pseudokista, pembentukan flegmon, abses, dll.
Page 9
Referat : “PANKREATITIS”
Gb 3. Algoritma Suspek pankreatitis
Page 10
Referat : “PANKREATITIS”
Gb 4. Algoritma pancreatitis sedang
Page 11
Referat : “PANKREATITIS”
Gb 5. Algoritma Pankreatitis Berat
Page 12
Referat : “PANKREATITIS”
h. Tatalaksana
Terapi konservatif :
1) Resusitasi cairan
2) Pemberian analgesic kuat seperti petidin, morfin tidak dianjurkan
karena dapat menyebabkan spasme sfingter Oddi
3) Pancreas diistirahatkan dengan cara pasien dipuasakan
4) Diberikan nutrisi parenteral total berupa cairan elektrolit, nutrisi,
cairan protein plasma
5) Penghisapan cairan lambung untuk mengurangi pelepasan gastrin
dari lambung dan mencegah isi lambung memasuki duodenum
6) Antibiotic diberikan bila demam menetap lebih dari 3 hari
Untuk kasus pancreatitis akut yang berat :
a) Pindahkan ke ruangan Intensive Care Unit
b) Resusitasi cairan
c) Perawatan pernafasan
d) Pipa nasogastrik
e) Terapi infeksi
f) Analgesic
g) Pembuanagan enzim pancreas yang aktif
h) Terapi pada penyulit metabolic
i) Dukungan nutrisi
Tindakan bedah dilakukan bilamana dicurigai adanya infeksi dari
pancreas yang nekrotik atau ifeksi terbukti dari dari aspirasi dari jarm
halus atau ditemukan adanya pengumpulan udara pada pancreas atau
peripankreas pada gambaran CT-scan. Atau timbul penyulit seperti
abses, pembentukan fistel, pseudokista, ileus karena obstruksi pada
duodenum dan kolon, pada ikterus obstruksi dan pada perdarahan
hebat retroperitoneal atau intestinal. Tindakan pembedahan dikerjakan
laparotomi dan nekrosetomi diikuti dengan strategi pembukaan
abdomen atau lavase pasca bedah terus menerus dan nekrosetomi
dengan prosedur invasive minimal.
Page 13
Referat : “PANKREATITIS”
Gb 6. Algoritma pseudokista pankreas
Page 14
Referat : “PANKREATITIS”
i. Komplikasi
1> Timbulnya Diabetes Melitus
2> Tetani hebat
3> Efusi pleura (khususnya pada hemithorax kiri)
4> Abses pancreas atau pseudokista
5> Infeksi intraabdomen
6> Hemoragik saluran pencernaan
7> Gagal ginjal akut
8> Gagal nafas akut
j. Prognosis
Dapat ditentukan dari :
1. Kriteria Ranson
- Pada saat masuk RS
Usia >55tahun
Leukosit >16.000/mL
Gula darah >200 mg%
Deficit basa >4 mEq/L
LDH serum >350 UI/L
AST >250 UI/L
- selama 48 jam perawatan
Penurunan hematokrit >10%
Seuestrasi cairan >4000 mL
Hipokalsemi < 1,9 mmol
pO2 arteri < 60 mmHg
BUN meningkat >1,8 mmol/L (>5 mg%) setelah pemberian
cairan iv
Hipoalbuminemia <3,2 g%
2. APACHE II scoring
3.Cairan peritoneal Hemoragik
4.a. Hipotensi (<90mmHg) atau takikardi >130/menit
b. pO2 <60mmHg
c. Oliguria (<50 ml/jam) atau BUN, kreatinin yang meningkat
d. Metabolik/ Ca serum <8 mg% atau albumin serum < 3,2 g%
Page 15
Referat : “PANKREATITIS”
2. Pancreatitis Kronik
Peradangan kronis pada pancreas dimana perubahan pada sel tersebut
bersifat reversible. Inflamasi kronik dapat menyebabkan nyeri abdomen
dan atau gangguan fungsi endokrin dan eksokrin pancreas. Dibandingkan
dengan proses akut, enzim pancreas meningkat sedang. Ketika pancreas
kehilangan fungsi endokrin dan eksokrin, pasien akan mengalami diabetes
mellitus dan steatorea.
- Patofisiologi
Adanya luka pada sel pancreas akan melepaskan Transforming
growth factor-beta (TGF-beta)yang akan menstimulasi
pertumbuhan sel mesenkim dan sintesis matriks protein
extrasekuker seperti kolagen, fibronektin, dan proteoglikan.
- Etiologi
Alcohol
Batu empedu
Tumor
Penyakit autoimun
Pancreatitis akut yang telah sembuh dengan fibrosis
Idiopatik pancreatitis
- Gejala klinis
Nyeri abdomen pada ulu hati, abdomen sebelah kiri yang
menjalar ke punggung. Nyeri muncul biasanya setelah makan,
atau tidak tergantung pada makanan. Namun, nyeri tidak
menetap hanya beberapa jam.
Diare
Berat badan turun.
- Pemeriksaan Fisik
Sewaktu serangan, pasien akan memposisikan diri untuk
mengurangi nyeri (contoh : berbaring ke kiri,membungkuk, atau
menekuk kaki dan menempelkannya ke dada)
Selain itu dapat teraba massa di epigastrium. Pasien juga terdapat
tanda-tanda malnutrisi.
Page 16
Referat : “PANKREATITIS”
- Pemeriksaan Penunjang
Serum amylase dan lipase meningkat
Feses rutin = adanya malabsorpsi dan maldigesti timbul
pada 90% kasus, yang sering ditemukan adalah steatorea
CT-Scan
Gb 7. Enhanced axial CT scan through the pancreas (in the same patient
as in the previous image) shows a mildly dilated pancreatic duct.
Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography
Ultrasonography
Gb 8. enlarged pancreas with multiple small hyperechoic nonshadowing
foci in the pancreas.
- Penatalaksanaan
Tujuan terapi adalah mengurangi nyeri perut dan mencegah atau
mengobati insufisiensi eksokrin dan endokrin pancreas yang
terjadi.
Page 17
Referat : “PANKREATITIS”
Penatalaksanaan terdiri dari non farmakologik, farmakologik,
endoskopi operatif dan pembedahan.
Penatalaksanaan non farmakologi terdiri dari :
a. Perbaiki keadaan umum, bila lemah dirawat
b. Hentikan konsumsi alcohol, bila penyebabnya alkoholisme.
Sekalian untuk mengurangi nyeri perutnya.
c. Diet untuk insufisiensi eksokrin dan endokrin pancreas. Diet
rendah lemak, hindari diet kecil tetapi sering. Pada steatthorea,
berikan makanan yang mengandug Medium-chain triglycerides
(MCT) Bila diabetes diberikan dengan jumlah kalori dihitung
seperti pasien DM(25 – 30 kalori/kgBB/hari)
d. Edukasi
Penatalaksanaan farmakologi terdiri dari :
1. Terapi untuk nyeri perut : analgesic, enzim pancreas
a. Nyeri perut ringan diberikan obat analgetik yang
bekerja perifer antara lain asam asetil salisilat sampai 4
x 0,5-1 gr, metamizole sampai 4 x 0,5-1 gr. Dapat pula
diberikan spasmolitik antara lain N-butylscopolamine,
supositoria sampai 5 x 10 mg.
b. Nyeri perut sedang diberikan kombinasi analgetik yang
bekerja perifer ( asam asetil salisilat, metamizole)
dengan analgetik yang bekerja central (ramadol oral
atau supositoria sampai 400mg/hari).
c. Nyeri perut berat diberikan kombinasi analgetik yang
bekerja perifer dengan analgetik yang bekerja sentral,
dapat diberikan anti depresan antara lain
buphrenorphine oral sampai 4x2 tablet atau sublingual
4 x 0,2 mg.
2. Terapi insufisiensi eksokrin pancreas
Bila ada penurunan berat badan, steatorrhea, dan gas usu
berlebihan merupakan indikasi diberikan suplementasi enzim
pancreas. Enzim pancreas yang dipilih yaitu yang mengandung
lipase tinggi, dilindungi terhadap sekresi asam lambung,
Page 18
Referat : “PANKREATITIS”
berukuran partikel kecil, merupakam enzim yang cepat dilepas
pada usus halus atas dan atau dicampur atau ditambahkan
dengan asam empedu. Selain itu dapat diberikan suplementasi
vitamin antara lain vitamin yang laut lemak(A,D,E,K) pada
steatthorea berat dan vitamin B pada kasus defisiensi vitamin
B pada alcohol kronik.
3. Terapi insufisiensi endokrin pancreas
Berikan insulin dan obat oral antidiabetik yang hanya efektif
sementara
Penatalaksanaan endoskopik operatif
Diperlukan untuk drainase, ekstraksi,batu pancreas dan adanya
striktur duktus pankreaticus.
Pembedahan
Setengah pasien pancreatitis kronik membutuhkan
pembedahan dengan tujuan menghilangkan nyeri perut dan
komplikasinya. Yang dilakukam pada pembedahan adalah
reseksi pancreas, drainase
- Prognosis
Sedikit sekali pasien yang meninggal karena penyakit tersebut.
Page 19
Referat : “PANKREATITIS”
BAB III
PENUTUP
Pankreas merupakan organ yang berfungsi dalam eksokrin dan endokrin. Sehingga
pancreas merupakan organ yang penting dalam pencernaan dan menghasilkan hormon yang
berfungsi untuk menstabilkan kadar gula dalam darah.
Pancreatitis baik akut maupun kronik mengakibatkan ketidakseimbangan dalam
metabolism tubuh. Pancreatitis memiliki gejala yang ringan seperti dyspepsia sampai yang
berat seperti penurunan kesadaran. Hal yang dapat digunakan sebagai pemeriksaan penunjang
adalah kadar amylase dan lipase serum, gula darah, fungsi ginjal, transaminase, USG
abdomen, dan CT scan.
Kasus pancreatitis tidak jarang ditemui. Prognosis bagi penderita dubia ad bonam
tergantung dari berat ringannya penyakit dan penyerta. Untuk kasus yang berat dan disertai
penyulit seperti misalnya terdapat batu empedu sering menyebabkan kematian bagi
penderitanya.
Page 20
Referat : “PANKREATITIS”
DAFTAR PUSTAKA1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiadi S, editor. Buku ajar ilmu
penyakit dalam. Edisi ke-4. jilid I. Jakarta : Pusat penerbitan ilmu penyakit dalam
FKUI, 2006.
2. Acute Pancreatitis. available at www.medscape.com, accessed on January 2014
3. Chronic Pancreatitis. available at www.medscape.com, accessed on January 2014
4. Fauci, Kasper, Braunwald, et al ; 2008 ; Harrison’s Principles of Internal Medicine ;
New York : Mc Graw Hill
5. Silbernagl, Stefan; 2000; Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi;Jakarta : EGC
Page 21