panduan pembelajaran jarak jauh (pambelja) sma … · panduan pembelajaran jarak jauh ppsma dinas...

61

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim i

    PANDUAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH

    (PAMBELJA) SMA JAWA TIMUR

    PADA MASA PANDEMI COVID-19

    DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

    TAHUN PELAJARAN 2020/2021

    PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

    DINAS PENDIDIKAN BIDANG PEMBINAAN PENDIDIKAN SMA

    TAHUN 2020

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

    petunjuk dan ridlo-Nya, sehingga Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan

    Provinsi Jawa Timur akhirnya dapat menyelesaikan Buku “PANDUAN

    PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PAMBELJA) SMA JAWA TIMUR PADA MASA

    PANDEMI COVID-19 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

    PELAJARAN 2020/2021”.

    Mengingat kondisi saat ini masih dalam masa pandemi covid-19 yang

    belum mereda di tahun pelajaran 2020/2021 ini, maka pembelajaran jarak jauh

    sangat dibutuhkan oleh sekolah, Pendidik, dan peserta didik. Sistem pendidikan

    nasional dapat memastikan bahwa semua peserta didik memiliki akses yang sama

    untuk pendidikan berkualitas selama krisis yang belum pernah terjadi sebelum ini.

    Sesuai Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

    Nomor 4 Tahun 2020 yang salah satunya tentang Belajar dari Rumah melalui

    pembelajaran jarak jauh yang mencakup (1) Memberikan pengalaman belajar

    yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh

    capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan. (2) Memfokuskan pada

    pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19. (3)

    Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah

    antarpeserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk

    mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah. (4)

    Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah

    yang bersifat kualitatif dan berguna bagi Pendidik, tanpa diharuskan memberi

    skor/nilai kualitatif.

    Panduan ini diharapkan dapat digunakan sebagai pegangan bagi Satuan

    Pendidikan, Guru dan Peserta didik se Jawa Timur untuk mendukung

    terlaksananya Belajar dari Rumah di masa pandemi Covid-19..

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim iii

    Ucapan terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang membantu

    terselesaikannya buku panduan ini. Semoga buku panduan ini dapat

    memberikan manfaat positif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan

    pembelajaran di Provinsi Jawa Timur.

    Surabaya, 29 Juni 2020

    Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur,

    Dr. Ir. WAHID WAHYUDI, MT. Pembina Utama Madya 19630127 198903 1 005

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim iv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ………………………….………………………………………………………….. i

    KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………….... ii

    DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………. iv

    DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………. v

    A. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………… 1 1. Latar Belakang …………………………………………………………………………….. 1 2. Tujuan ………………………………………………………………………………………… 3 3. Prinsip …………………………………………………………………………………………. 3 4. Landasan Hukum ………………………………………………………………………… 4

    B. PERANGKAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH ……………………………………………… 6 C. MATERI PEMBELAJARAN JARAK JAUH ……………………………………………………. 6

    1. Konten Materi …………………………………………………………………………….. 6 2. Profil Pembelajaran ……………………………………………………………………. 7 3. Kondisi Kebutuhan Peserta Didik ……………………………………………….. 8

    D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH ……………………………………….. 9 1. Perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh ……………………………………….. 9 2. Desain dan Implementasi Pembelajaran Jarak Jauh ……………………. 11

    E. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH ………………………………………….. 17 1. Beban Belajar …………………………………………………………………………….. 17 2. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh ………………………………………… 18

    F. PENILAIAN ………………………………………………………………………………………………. 18 1. Penilaian Formatif ………………………………………………………………………. 18 2. Penilaian Sumatif ………………………………………………………………………… 18

    G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR DARING ……………………………………………….. 19 H. PENUTUP ……………………………………………………………………………………………….. 19 I. LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………. 20

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim v

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Kalender Pendidikan Provinsi

    2. Contoh Rincian Pekan Efektif

    3. Contoh Program Tahunan

    4. Contoh Program Semester

    5. Contoh Silabus

    6. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    7. Contoh Jadwal Pelajaran

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 1

    PANDUAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PAMBELJA) SMA SE JAWA TIMUR PADA MASA PANDEMI COVID-19

    DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2020/2021

    A. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1

    angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

    pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

    diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

    Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan

    pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan

    mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai

    dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

    Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32

    Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

    tentang Standar Nasional Pendidikan.

    Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

    menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

    memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

    bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap

    satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses

    pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan

    efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

    Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran

    yang digunakan:

    a. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

    b. dari Pendidik sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka

    sumber belajar;

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 2

    c. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan

    ilmiah;

    d. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

    e. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

    f. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan

    jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

    g. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

    h. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan

    keterampilan mental (softskills);

    i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

    sebagai pembelajar sepanjang hayat;

    j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso

    sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

    mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri

    handayani);

    k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

    l. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah Pendidik, siapa saja

    adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;

    m. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan

    efektivitas pembelajaran; dan

    n. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

    Mengingat kondisi saat ini yang masih pandemi covid-19 yang belum mereda di tahun

    pelajaran 2020/2021 ini, maka pembelajaran jarak jauh sangat dibutuhkan oleh sekolah,

    Pendidik, dan peserta didik. Sistem pendidikan nasional dapat memastikan bahwa semua

    peserta didik memiliki akses yang sama untuk pendidikan berkualitas selama krisis yang

    belum pernah terjadi sebelum ini. Sesuai Surat Edaran Menteri Pendidikan dan

    Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 yang salah satunya tentang Belajar

    dari Rumah melalui pembelajaran jarak jauh yang mencakup (1) Memberikan

    pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan

    menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan. (2)

    Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-

    19. (3) Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah

    antarpeserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk

    mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah. (4) Memberikan

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 3

    umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat

    kualitatif dan berguna bagi Pendidik, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kualitatif.

    Dengan demikian sangat dibutuhkan peran penting Pendidik untuk membantu Peserta

    didik menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi dan melibatkan peserta

    didik untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah tidak terlaksana secara normal.

    2. Tujuan

    Panduan Pembelajaran jarak jauh disusun untuk:

    a. Pendidik (Guru mata pelajaran, Guru Bimbingan dan Konseling, dan Pembina

    ekstrakurikuler) secara individual atau kelompok dalam mengembangkan rencana

    pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran yang

    berkelanjutan dalam berbagai strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata

    pelajaran yang diampunya di masa pandemi covid-19;

    b. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) menyusun konsep pembelajaran jarak

    jauh sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya.

    c. Pimpinan satuan pendidikan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas) dalam

    menfasilitasi pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19.

    d. Orang tua, pendidik, dan peserta didik dalam berkolaborasi untuk berdaya belajar

    menghadapi situasi darurat di masa pandemi covid-19.

    e. Peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna, menantang dan

    sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.

    f. Masyarakat berperan aktif dalam mendukung terlaksananya pembelajaran jarak jauh

    di masa pandemi covid-19.

    3. Prinsip

    a. Tidak membahayakan

    Sebagaimana Pendidik di seluruh dunia mencoba untuk mengurangi kemungkinan

    resiko dalam belajar karena gangguan sekolah, keselamatan dan kesejahteraan

    peserta didik (students well-being) harus menjadi hal terpenting untuk dipikirkan.

    Upaya penyampaian kurikulum secara jarak jauh tidak menciptakan lebih banyak stres

    dan kecemasan bagi peserta didik dan keluarganya.

    b. Realistis.

    Pendidik hendaknya memiliki ekspektasi yang realistis mengenai apa yang dapat

    dicapai dengan pembelajaran jarak jauh, dan menggunakan penilaian profesional

    untuk menilai konsekuensi dari rencana pembelajaran tersebut.

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 4

    4. Landasan Hukum

    a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

    b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan sebagaimana telah

    beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

    Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah;

    c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013

    tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

    Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kali terakhir dengan

    Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

    Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

    d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan

    Karakter;

    e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar

    Pengelolaan Pendidikan;

    f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang

    Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan

    Dasar dan Pendidikan Menengah;

    g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang

    Muatan Lokal Kurikulum 2013;

    h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang

    Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

    i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang

    Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;

    j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang

    Penumbuhan Budi Pekerti;

    k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun

    2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada

    Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

    l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 tahun 2016 tentang

    pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru;

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 5

    m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2016 Tentang

    Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah

    n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 Tahun 2016 Tentang

    Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

    o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 Tahun 2016 Tentang

    Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

    p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 Tahun 2016 Tentang

    Standar Penilaian Pendidikan;

    q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23 tahun

    2017 tentang Hari Sekolah;

    r. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun

    2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal;

    s. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 Tentang

    Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun

    2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;

    t. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37 Tahun 2018 Tentang

    perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 24 tahun 2016

    tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada pendidikan menengah

    kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah;

    u. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44 tahun

    2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah

    Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah

    Kejuruan;

    v. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 14 tahun 2019 tentang

    Penyerderhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran;

    w. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri

    Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 01/KB/2020, 516 Tahun

    2020, HK.03.01/Menkes/363/2020, 440-482 tahun 2020 tentang Panduan

    Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik

    2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19); dan

    x. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2020 tentang

    Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus

    Disease (COVID-19).

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 6

    B. PERANGKAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH

    Perangkat yang perlu dipersiapkan oleh seorang Pendidik sebelum melaksanakan proses

    pembelajaran jarak jauh adalah sebagai berikut:

    1. Kalender Pendidikan

    2. Rincian Pekan Efektif

    3. Program Tahunan

    4. Program Semester

    5. Silabus

    6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    7. Jadwal Pelajaran

    C. MATERI PEMBELAJARAN JARAK JAUH

    Pada masa pandemi Covid-19, pendidik harus dapat mendesain dan mengimplementasikan

    pembelajaran jarak jauh dengan memperhatikan : (1) konten materi yang akan diberikan

    ke peserta didik; (2) profil pembelajaran; dan (3) kondisi dan kebutuhan peserta didik saat

    ini.

    1. Konten Materi

    a. Koordinasi dengan Kepala Sekolah

    Materi pembelajaran harus dikoordinasikan dengan Kepala Sekolah. Pendidik tetap

    mengikuti perkembangan kurikulum, kebijakan, atau panduan yang ada. Hal-hal

    yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut:

    1) Mengikuti arahan atau panduan resmi yang diberikan Kepala Sekolah tentang

    konten yang diajarkan dan bagaimana cara mendapatkan konten itu.

    2) Selalu memberikan laporan perkembangan pembelajaran dan kendala selama

    proses pembelajaran untuk mendapatkan umpan balik dari Kepala Sekolah.

    Mengikuti pertemuan atau diskusi kelompok dengan Kepala Sekolah

    menggunakan saluran formal dan informal.

    3) Melakukan komunikasi dengan sesama Pendidik untuk berbagi pengalaman

    dan mencari solusi atas kendala yang dihadapi.

    4) Memastikan persetujuan dari kepala Kepala Sekolah tentang kurikulum dan

    rencana pembelajaran yang akan diberikan selama proses pembelajaran jarak

    jauh.

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 7

    b. Reviu Kurikulum

    Reviu Kurikulum dilakukan dengan memperhatikan kebijakan pemerintah, sumber

    daya yang dimiliki Pendidik, dan sumber daya yang dimiliki peserta didik.

    Menentukan prioritas pembelajaran:

    1) selengkap mungkin sebagaimana kurikulum standar,

    2) memberikan pengalaman belajar tanpa terbebani tuntutan menuntaskan

    seluruh capaian kurikulum,

    3) mencakup pengetahuan dan keterampilan inti, atau

    4) fokus pada konten dan kegiatan yang akan membantu peserta didik mengatasi

    krisis saat ini.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut:

    1) Menentukan target kurikulum yang akan dicapai mencakup pengetahuan dan

    keterampilan inti, dengan lebih memfokuskan pada kesejahteraan (well-being)

    para peserta didik.

    2) Memastikan adanya kebijakan atau panduan resmi yang harus diikuti dalam

    menerapkan rencana pembelajaran tersebut, dan sumber daya yang akan

    digunakan, serta rekomendasi narasumber yang harus dihubungi jika

    diperlukan bantuan teknis.

    3) Memulai pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah

    disiapkan dan disetujui Kepala Sekolah dengan tetap mengikuti perkembangan

    kebijakan berikutnya.

    2. Profil pembelajaran

    a. Pendidik memiliki pemahaman yang mendalam tentang peserta didik dan bagaimana

    mereka belajar, hal ini akan sangat membantu Pendidik untuk merancang

    pengalaman belajar jarak jauh yang lebih baik.

    b. Tinjau apa yang Pendidik ketahui tentang peserta didik tentang pengetahuan,

    keterampilan, kebiasaan, dan minat mereka, kekuatan mereka dan tantangan

    mereka.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut:

    a. Mengetahui peserta didik yang dapat menyelesaikan tugas sekolah mereka dengan

    baik sebelum sekolah ditutup dan yang masih belum bisa menyelesaikannya.

    b. Menentukan strategi pengajaran dan kegiatan belajar yang terbaik untuk peserta

    didik.

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 8

    c. Mengetahui peserta didik yang dapat bekerja secara mandiri dan yang membutuhkan

    lebih banyak bimbingan dan dukungan belajar dari jarak jauh.

    d. Mengidentifikasi peserta didik yang merasa nyaman menggunakan teknologi dan

    yang membutuhkan lebih banyak bantuan.

    e. Mengidentifikasi peserta didik yang dapat membantu teman sekelas dengan kegiatan

    belajar menggunakan teknologi.

    3. Kondisi dan Kebutuhan Peserta Didik

    a. Kondisi Peserta Didik

    Memahami lingkungan rumah dan kondisi psikososial peserta didik akan membantu

    pendidik dalam menetapkan tujuan yang realistis.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut:

    1) Memahami lokasi dan lingkungan rumah tinggal peserta didik, ditinjau dari aspek

    kenyamanan, keamanan, ketersediaan kebutuhan dasar yang memadai.

    2) Memahami kondisi mental dan emosi peserta didik (apakah cemas atau takut)

    sehubungan dengan ketersediaan jaringan yang kuat di dalam rumah atau di

    dalam komunitasnya.

    3) Memahami ketersedian akses teknologi untuk pembelajaran jarak jauh: jenisnya,

    frekwensi penggunaan, lama penggunaan, biayanya, cara mengakses materi

    pembelajaran, komunikasi antar pengguna, dan prioritas pemberian bantuan

    dalam hal akses.

    4) Memahami orang tua peserta didik dan anggota keluarga yang dapat membantu

    dalam menyelesaikan tugas sekolah.

    b. Dukungan Keluarga

    1) Orang tua atau wali peserta didik memainkan peran besar dalam membantu

    keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh.

    2) Mengingat orangtua bukan Pendidik terlatih, maka dibutuhkan banyak dorongan

    dari Pendidik.

    Untuk mendukung kedua hal di atas, yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai

    berikut:

    1) Mengidentifikasi bantuan yang diperlukan orang tua atau wali peserta didik.

    2) Memastikan bahwa panduan belajar dapat disampaikan dan dipahami dengan

    jelas oleh orang tua.

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 9

    3) Menggunakan pola komunikasi dan memberikan umpan balik yang baik kepada

    orangtua dengan menyepakati waktu untuk berkomunikasi.

    4) Memberikan dukungan, dorongan, dan motivasi kepada orang tua atau wali

    peserta didik untuk tetap termotivasi.

    5) Lakukan pengumpulan informasi terlebih dahulu mengenai kesiapan orangtua

    dalam mendampingi peserta didik melakukan pembelajaran jarak jauh.

    6) Sediakan waktu berbincang bebas dengan orangtua dan peserta didik untuk

    mendapatkan gambaran kondisi yang mereka alami.

    7) Memperkirakan durasi maksimal 80% dari jam belajar normal untuk pengerjaan

    tugas yang akan diberikan.

    8) Membangun kesepakatan dengan orang tua terkait cara pengerjaan tugas peserta

    didik, jadwal dan durasi konferensi Pendidik.

    D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH

    1. Perencanaan Pembelajaran Jarak Jauh

    Sesuai dengan Permendikbud nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses, Perencanaan

    pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan

    rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat

    penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP

    disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

    a. Silabus

    Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan

    kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:

    1) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan

    SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);

    2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

    3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi

    dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta

    didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;

    4) kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,

    pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 10

    5) materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan

    ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian

    kompetensi;

    6) pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik

    untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

    7) penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

    menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;

    8) alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk

    satu semester atau satu tahun; dan

    9) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau

    sumber belajar lain yang relevan.

    Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk

    satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap

    tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan

    rencana pelaksanaan pembelajaran.

    Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 tahun 2019, dijelaskan bahwa dari 13

    komponen RPP yang telah diatur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang

    Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menjadi komponen inti adalah

    Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah (kegiatan) Pembelajaran, dan Penilaian

    Pembelajaran (assessment) yang wajib dilaksanakan oleh Pendidik, sedangkan komponen

    lainnya bersifat pelengkap.

    Sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis di tingkat sekolah, kelompok guru mata

    pelajaran sejenis di tingkat kabupaten/kota/provinsi, dan individu Pendidik secara bebas

    dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP secara

    mandiri untuk keberhasilan belajar peserta didik.

    b. Prinsip Penyusunan RPP

    Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

    1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat

    intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,

    gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,

    nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

    2) Partisipasi aktif peserta didik.

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 11

    3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,

    kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

    4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk

    mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

    berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

    5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program

    pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

    6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,

    kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber

    belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

    7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata

    pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

    8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan

    efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

    2. Desain dan Implementasi Pembelajaran Jarak jauh

    a. Penilaian Diri Pendidik

    1) Pendidik harus kreatif, inovatif dan fleksibel dengan tetap teguh pada prinsip

    pengajaran yang baik dan pembelajaran inklusif.

    2) Membangun kekuatan pribadi dan profesional, menerima tantangan dan

    mengatasinya, serta mengulurkan tangan kepada sesama pendidik untuk bantuan

    dan bimbingan.

    Hal-hal yang diperhatikan pendidik adalah sebagai berikut:

    1) Siap mengikuti perubahan secara fisik, intelektual, mental dan emosional.

    2) Mengatasi segala kekhawatiran atau ketakutan untuk mengajar jarak jauh dan

    menyiapkan diri dengan lebih baik.

    3) Menyiapkan sarana teknologi dan sumber daya yang tersedia dan dapat

    digunakan secara optimal.

    4) Menyadari kemampuan diri terhadap teknologi, mengikuti pelatihan ekstra untuk

    pengajaran jarak jauh jika diperlukan sesuai dengan kebutuhan pribadi.

    5) Menyiapkan sumber daya dan membuat alat sesuai dengan waktu yang tersedia

    dan target kurikulum yang telah ditetapkan.

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 12

    b. Dukungan Pendidik

    Dukungan pendidik yang diperlukan adalah :

    1) Dukungan profesional

    2) Dukungan Emotional

    3) Dukungan teknis

    Hal-hal yang diperhatikan pendidik adalah sebagai berikut:

    1) Memastikan jenis dukungan apa yang diperlukan.

    2) Mencari informasi saluran resmi untuk dukungan pendidik seperti hotlines,

    helpdesk, atau grup online.

    3) Melakukan komunikasi dengan kelompok pendidik di sekolah sendiri atau

    kelompok pendidik sejenis terkait dengan dukungan teknologi atau motivasi yang

    diperlukan.

    4) Memastikan pendidik sudah memiliki kelompok yang akan memberikan dukungan

    baik dari sekolah sendiri maupun dengan pendidik dari sekolah lain.

    5) Memastikan dan mencari model pembelajaran jarak jauh yang sudah berhasil

    dilaksanakan secara efektif selama masa pandemi Covid-19 yang dapat dijadikan

    contoh.

    c. Sumber Daya

    Dalam hal penyiapan sumber daya, yang perlu diperhatikan pendidik adalah sebagai

    berikut:

    1) Memastikan teknologi, platform, peralatan dan sumber daya yang tersedia bagi

    pendidik dan peserta didik misalnya cetak, audio dan radio, video dan TV, berbasis

    komputer, berbasis Internet dan berbasis telepon.

    a) Memilih dan menentukan sumber daya yang dapat digunakan oleh semua

    atau sebagian besar peserta didik dan yang termudah untuk digunakan

    berkomunikasi, instruksi langsung, diskusi, berbagi pekerjaan dan penilaian.

    b) Menentukan peserta didik yang tidak memiliki akses ke telepon, komputer,

    dan internet.

    2) Memastikan materi pengajaran dan pembelajaran yang dapat diadaptasikan

    untuk pembelajaran jarak jauh, bebas diakses dan berkualitas.

    d. Menyusun Pembelajaran

    Pendidik menyusun struktur pembelajaran jarak jauh bergantung pada konten materi,

    peserta didik, kemampuan pribadi dan sumber daya yang tersedia.

    Alternatif Skenario pembelajaran sebagai berikut :

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 13

    Skenario A Skenario B Skenario C

    Lengkap, pelajaran

    terstruktur

    mengikuti

    kurikulum standar

    Lengkap, pelajaran

    terstruktur

    difokuskan pada

    pengetahuan dan

    keterampilan inti

    Konten pembelajaran dan

    kegiatan yang dipilih untuk

    membantu peserta didik

    mengatasi krisis pandemi

    Covid-19

    Pendidik perlu untuk menyusun kembali

    rencana pembelajaran tatap muka menjadi

    pembelajaran jarak jauh.

    Seperti skenario A dan B,

    dengan mengingat bahwa

    tujuan utama adalah untuk

    mendukung peserta didik

    melalui krisis pandemi Covid-

    19.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan Pendidik

    sebagai berikut:

    1) Mengadakan kelas jarak jauh dan

    memastikan jadwal proses

    pembelajaran dilaksanakan, alat untuk

    berkomunikasi satu sama lain,

    mempertimbangkan biaya, pola

    pelaksanaan secara serentak (pada saat

    yang sama) atau asinkronus (tidak pada

    saat yang sama) atau campuran

    keduanya.

    2) Instruksi langsung dan sumber daya.

    Memastikan bahan pengajaran berupa

    presentasi yang sesuai dengan materi

    kurikulum disiapkan dengan cara

    mengadopsi atau mengadaptasi dari

    bahan lain atau mengembangkan baru.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan

    Pendidik sebagai berikut:

    1) Membahas krisis pandemi

    Covid-19 dengan peserta

    didik agar bisa membantu

    mereka menghadapi

    kebingungan, kecemasan

    atau ketakutan.

    2) Memilih sumber daya,

    peralatan dan aktifitas yang

    tepat untuk ditawarkan

    kepada peserta didik agar

    memiliki pemahaman yang

    lebih baik tentang krisis

    pandemi Covid-19 dan

    membantu agar mereka

    merasa normal dan

    terbiasa, serta membuat

    mereka merasa aman.

    3) Memastikan jumlah tugas

    dan waktu yang diberikan

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 14

    Skenario A Skenario B Skenario C

    kepada peserta didik tanpa

    menciptakan stress lebih

    banyak bagi mereka dan

    keluarganya.

    4) Memilih cara terbaik

    berkomunikasi dengan

    orang tua atau wali peserta

    didik untuk mencapai

    tujuan .

    5) Menyiapkan diri untuk

    lebih sadar, tanggap, dan

    mendukung

    Kegiatan dan tugas.

    Disiapkan dengan cara menyederhanakan

    kegiatan lama atau membuat yang baru

    untuk dikerjakan peserta didik sendiri atau

    dengan pengawasan dari orang tua atau

    wali peserta didik. Memilih cara yang

    terbaik dalam proses belajar melalui self-

    direction, penemuan, penyelidikan, dan

    kolaborasi. Memastikan waktu yang akan

    diberikan untuk setiap kegiatan yang akan

    dikerjakan baik secara individu atau dalam

    kelompok.

    Rencanakan dan laksanakan

    tugas yang mendukung pada

    setiap fase.

    Sebelum:

    • mengklarifikasi tugas dan

    mengelola hasil yang

    diharapkan

    Selama:

    memantau kemajuan

    pembelajaran melalui

    refleksi secara berkala

    memberikan umpan balik

    dan dukungan secara terus

    menerus

    Setelah:

    • mengelola penilaian

    sumatif dan memberikan

    umpan balik dari proses

    pembelajaran

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 15

    Skenario A Skenario B Skenario C

    Hal yang perlu diperhatikan

    Pendidik:

    1) Menentukan cara terbaik

    untuk mendukung

    pembelajaran peserta didik

    dengan mencari jenis

    bantuan yang diberikan

    kepada peserta didik untuk

    membimbing mereka

    melalui berbagai tugas

    belajar.

    2) Memilih saluran

    komunikasi yang harus

    digunakan secara maksimal

    sehingga peserta didik

    mendapat umpan balik

    secara tepat waktu

    3) Memberikan dukungan

    kepada peserta didik secara

    mental dan emosional agar

    menjaga peserta didik

    tetap terlibat dan

    termotivasi untuk belajar,

    serta membantu mereka

    mengatasi kecemasan dan

    ketakutan.

    4) Memberikan dorongan

    kepada peserta didik untuk

    belajar dan saling

    mendukung sesama

    peserta didik.

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 16

    Skenario A Skenario B Skenario C

    Fasilitasi.

    Memberikan panduan kepada peserta

    didik secara individu, dalam kelompok kecil

    atau keseluruh kelas. Berkominukasi

    dengan orang tua atau wali peserta didik

    untuk meminta kerjasamanya agar dapat

    bekerja secara efektif dan membuat

    kemajuan dalam pembelajarannya.

    Kesejahteraan (well-being) psikososial.

    1) Memberikan dukungan kepada peserta

    didik secara mental dan emosional saat

    menghadapi tantangan pembelajaran

    jarak jauh.

    2) Jumlah pekerjaan yang diberikan

    kepada peserta didik harus

    mempertimbangkan keseimbangan

    kesejahteraan psikososial peserta didik

    dengan tuntutan kurikulum.

    3) Menentukan sumber daya dan alat

    yang dapat ditawarkan kepada peserta

    didik untuk membantu mengatasi

    permasalahan.

    Keterbatasan Sumber Daya

    Memastikan bahwa semua peserta didik

    dapat berpartisipasi dalam pembelajaran

    jarak jauh. Apabila ada peserta didik

    dengan keterbatasan atau tidak memiliki

    akses ke internet atau telepon, maka

    disiapkan:

    1) pola komunikasi dan jadwalnya dengan

    alternatif pola pembelajaran instruksi

    langsung, media dan sumber belajar

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 17

    Skenario A Skenario B Skenario C

    luring, kegiatan, dan penilaian untuk

    peserta didik

    2) Memfasilitasi pembelajaran peserta

    didik, mendukung secara mental dan

    emosional, dan memeriksa kemajuan

    peserta didik.

    3) Menentukan alternatif yang diperlukan

    untuk peserta didik dengan melibatkan

    kepala sekolah, orang tua, atau

    pendidik.

    E. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH

    1. Beban Belajar

    Beban belajar dengan menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program

    pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran

    dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur

    kurikulum yang berlaku. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket

    dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

    Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta

    didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan

    terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk

    mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan

    peserta didik.

    Beban belajar selama masa pendemi Covid-19 merupakan keseluruhan kegiatan yang

    harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun

    pembelajaran.

    a. Beban belajar di Sekolah dinyatakan dalam jam pembelajaran per 2 (dua) minggu;

    b. Satu jam tatap muka adalah 45 menit;

    c. Beban belajar per 2 (dua) minggu Kelas X adalah 42 jam pelajaran (nasional) dan

    ditambah 2 jam pelajaran untuk Muatan Lokal Bahasa Daerah. Dan boleh ditambah 2

    jam pelajaran lain;

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 18

    d. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 44 jam pelajaran (nasional) dan

    ditambah 2 jam pelajaran untuk muatan lokal Bahasa Daerah sehingga jumlah

    seluruhnya menjadi 46 jam pelajaran per 2 (dua) minggu;

    e. Beban Belajar di Kelas X, Kelas XI dan Kelas XII dalam satu semester minimal 22 minggu

    atau setara dengan 11 per 2 (dua) minggu.

    2. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh

    Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh menyesuaikan dengan jadwal pelajaran yang

    disusun oleh masing-masing sekolah. (Contoh Terlampir)

    F. PENILAIAN

    Penilaian harus direncanakan dan disatukan dalam kegiatan pembelajaran dengan

    pertimbangan :

    • Memungkinkan pendidik memonitor dan memfasilitasi kemajuan belajar peserta didik,

    dan membantu peserta didik mengelola pembelajaran mereka sendiri.

    • Cara pendidik menilai hasil pembelajaran.

    • Metode penilaian yang digunakan menyesuaikan pada tujuan pembelajaran.

    • Menemukan keseimbangan antara yang efektif dan yang layak untuk dilakukan dari jarak

    jauh.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pendidik sebagai berikut:

    1. Penilaian formatif.

    a. Cara memantau, menilai, dan memfasilitasi kemajuan belajar dari jarak jauh untuk

    menilai tugas yang diberikan pada kegiatan pembelajaran.

    b. Menentukan alat penilaian yang digunakan untuk memberikan tanggapan rutin

    kepada peserta didik dan menjaga pekerjaan peserta didik selaras dengan tujuan

    pembelajaran.

    c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi apa yang mereka

    pelajari dan menyampaikannya kepada teman sekelas.

    2. Penilaian sumatif.

    Menentukan dan membuat alat penilaian sumatif yang dapat digunakan untuk

    memberikan penilaian peserta didik sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan.

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 19

    G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR DARING

    1. Portal Bersama Hadapi Korona

    https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id

    2. Rumah Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud

    https://belajar.kemdikbud.go.id

    3. TV Edukasi Kemendikbud

    https://tve.kemdikbud.go.id

    4. Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC Kemendikbud

    http://rumahbelajar.id

    5. Laman Guru Berbagi

    https://guruberbagi.kemdikbud.go.id

    6. SIAJAR oleh SEAMOLEC Kemendikbud

    https://lms.seamolec.org

    7. Membaca Digital

    http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/

    8. Suara Edukasi

    http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id

    9. Tatap Muka Daring Melalui Program SAPA Duta Rumah Belajar Pusdatin Kemendikbud,

    melalui Pusdatin.webex.com

    10. Program Belajar dari Rumah TVRI

    H. PENUTUP

    Beberapa keberhasilan pendidik dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh diantaranya

    mampu: (1) Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa

    terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun

    kelulusan. (2) Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai

    pandemi Covid-19. (3) Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari

    rumah antarpeserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk

    mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah. (4) Memberikan umpan

    balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan

    berguna bagi Pendidik, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kualitatif. Melalui panduan ini

    diharapkan para pendidik dapat melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian jarak jauh.

    Semoga para pendidik diberi kemudahan dalam memahami panduan ini dan dapat

    diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian pada masa pandemi

  • Panduan Pembelajaran Jarak Jauh PPSMA Dinas Pendidikan Prov. Jatim 20

    Covid-19. Pada akhirnya, semua peserta didik dapat menguasai kompetensi secara

    bermakna, luas dan mendalam serta dapat menerapkan pada berbagai konteks kehidupan

    saat pandemi Covid-19. Sistem pendidikan nasional dapat memastikan bahwa semua peserta

    didik memiliki akses yang sama untuk pendidikan berkualitas selama krisis yang belum pernah

    terjadi sebelum ini. Pada akhirnya, upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan

    akan dapat tercapai.

    I. LAMPIRAN

    a. Kalender Pendidikan Provinsi

    b. Contoh Rincian Pekan Efektif

    c. Contoh Program Tahunan

    d. Contoh Program Semester

    e. Contoh Silabus

    f. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    g. Contoh Jadwal Pelajaran

  • Lampiran 1.

    Kalender Pendidikan Provinsi

  • KEPUTUSAN

    KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

    NOMOR: 420/2042/101.1/2020

    TENTANG

    HARI EFEKTIF,HARI EFEKTIF FAKULTATIF, DAN HARI LIBUR

    BAGI SATUAN PENDIDIKAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

    TAHUN PELAJARAN 2020/2021

    PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN

    Jl. Gentengkali No. 33 Surabaya Kode Pos 60275

  • Lampiran 2.

    Contoh Rincian Pekan Efektif

  • CONTOH PENGEMBANGAN

    PERANGKAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)

    MASA PANDEMI COVID-19

    MATA PELAJARAN FISIKA

    A. Rincian Minggu Efektif dan Program Tahunan

    1. Mata Pelajaran Fisika merupakan Mata Pelajaran Peminatan untuk Peminatan MIPA atau

    Lintas Minat untuk Peminatan IPS dan BAHASA.

    2. Dalam Struktur Kurikulum memiliki alokasi waktu:

    a. Kelas X, semester 1 dan 2: 3 jam pelajaran per minggu

    b. Kelas XI, semester 3 dan 4: 4 jam pelajaran per minggu

    c. Kelas XII, semester 5 dan 6: 4 jam pelajaran per minggu

    3. Untuk masa pandemi Covid-19 ini dapat digunakan alokasi waktu:

    a. Jadwal Pelajaran digunakan siklus 2 mingguan.

    b. Pada mata pelajaran Fisika dapat ditambahkan 1 jam pelajaran uktuk kelan X dan 2

    jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.

    4. Dengan mengacu poin 2 dan 3 serta Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2020-2021

    dapat disusun Rincian Minggu Efektif (RME).

    Contoh pada halaman berikut adalah RME Mata Pelajaran Fisika untuk Semester Gasal

    dan Genap.

    5. Kemudian berdasarkan RME semester 1 dan semester 2 dapat disusun Program Tahuan

    (PROGTA).

    Sebagai Contoh adalah Program Tahuan (PROGTA) Mata Pelajaran Fisika kelas X seperti

    pada halaman berikut.

  • Lampiran 3.

    Contoh Program Tahunan

  • Lampiran 4.

    Contoh Program Semester

  • Lampiran 5.

    Contoh Silabus

  • CONTOH SILABUS Nama Sekolah : SMA ……………….. Mata Pelajaran : Fisika Kelas / semester : X / Gasal

    Kompetensi Dasar

    Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Materi

    Pembelajaran Kegiatan

    Pembelajaran Penilaian

    Alokasi waktu

    Sumber belajar

    3.2. Menerapkan

    prinsip-

    prinsip

    pengukuran

    besaran fisis,

    ketepatan,

    ketelitian, dan

    angka

    penting, serta

    notasi ilmiah.

    Bagian 1 IPK Penunjang: 3.2.1. Menentukan jenis besaran berdasarkan

    satuannya. IPK Kunci: 3.2.2. Menentukan satuan besaran turunan dalam

    sistem internasional. 3.2.3. Membedakan ketepatan dan ketelitian suatu

    hasil pengukuran.

    IPK Pengayaan: 3.2.4. Menyimpulkan pengaruh alat ukur dan

    pencahayaan terhadap hasil pengukuran. Bagian 2 IPK Penunjang: 3.2.5. Menentukan angka penting hasil pengukuran. IPK Kunci: 3.2.6. Menentukan hasil operasi angka penting dari

    hasil suatu pengukuran. IPK Pengayaan: 3.2.7. Menyimpulkan hubungan antar besaran

    berdasarkan grafik yang diperoleh dari hasil pengukuran.

    Bab 2 Pengukuran 1. Besaran dan

    Pengukuran

    a. Besaran,

    satuan, dan alat

    ukurnya

    b. Ketepatan dan

    ketelitian

    2. Angka penting

    dan analisa data

    a. Angka penting

    b. Analisa data

    Mendiskusikan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan angka penting), cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala, cara menuliskan hasil pengukuran

    Mengolah data hasil pengukuran dalam bentuk penyajian data, membuat grafik, menginterpretasi data dan grafik, dan menentukan ketelitian pengukuran, serta menyimpulkan hasil interpretasi data

    Membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil pengukuran

    Penugasan Tes Tulis Tes Lisan

    4 x 2JP

    Buku Teks

    Fisika X ….

    Youtube

    ………………

  • Kompetensi Dasar

    Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Materi

    Pembelajaran Kegiatan

    Pembelajaran Penilaian

    Alokasi waktu

    Sumber belajar

    4.2. Menyajikan

    hasil

    pengukuran

    besaran fisis

    berikut

    ketelitiannya

    dengan

    menggunakan

    peralatan dan

    teknik yang

    tepat serta

    mengikuti

    kaidah angka

    penting untuk

    suatu

    penyelidikan

    ilmiah.

    Bagian 3 IPK Kunci:

    3.2.8. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan

    jangka sorong.

    3.2.9. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan

    mikrometer.

    3.2.10. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan

    neraca O’Hauss.

    IPK Pengayaan:

    3.2.11. Menyimpulkan perbedaan ketelitian hasil

    pengukuran menggunakan jangka sorong

    dengan mikrometer.

    3. Menggunakan alat

    ukur

    a. Jangka sorong

    b. Mikrometer

    c. Neraca

    Bagian 3 Keterampilan:

    Kinerja: Melakukan percobaan pengukuran dengan alat

    ukur jangka sorong dan mikrometer.

    Masa Pandemi

    Kinerja : Melakukan pengukuran luas meja dengan dua

    mistar/meteran yang memiliki ketelitian

    berbeda.

    Menggunakan alat

    ukur

    Kinerja

  • Lampiran 6.

    Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  • RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    Sekolah : SMA …………………… Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / 1 Materi Pokok : Pengukuran dan Besaran Fisika Alokasi Waktu : 3 jam pelajaran x 2

    A. Tujuan Pembelajaran

    Melalui proses pembelajaran materi Pengukuran dan Besaran Fisika dengan menggunakan Model Discovery, peserta didik diharapkan jujur dan teliti dalam menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah sesuai dengan ide-ide baru berdasarkan berbagai sumber belajar. Peserta didik juga diharapkan teliti dan okjektif, mampu bekerja sama, serta terampil dalam melakukan pengukuran dengan alat ukur, menyajikan data hasil pengukuran, menganalisa data hasil pengukuran, menyusun simpulan, dan mengomunikasikannya dalam bentuk laporan tertulis.

    B. Kegiatan Pembelajaran

    Tahapan Pertemuan ke-/Topik Materi

    Pert 1. Besaran dan pengukuran (2JP)

    Pert 2. Angka Penting dan Analisa data (2JP)

    Pert 3. Menggunakan alat ukur (2JP)

    Pendahuluan Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan.

    Kegiatan Inti

    Model Discovery

    1. Stimulus 2. Identifikasi masalah 3. Pengumpulan data 4. Pengolahan data 5. Verifikasi/ pembuktian 6. Menarik simpulan

    Model Discovery Model Discovery

    Penutup Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan rencana pertemuan berikutnya.

    Media/ Alat&bahan Sumber belajar

    Lembar Aktivitas: …… Youtube: ……………

    Lembar Aktivitas: …… Youtube: ……………

    Lembar Aktivitas: …… Youtube: ……………

    C. Penilaian Hasil Belajar

    (1) Penilaian Sikap : Observasi dan hasilnya dicatat dalam Jurnal Sikap

    (2) Penilaian Pengetahuan : Tes Tulis dan Penugasan

    (3) Penilaian Keterampilan : Kinerja

    Surabaya, ………….. 20120

    Yang Mengesahkan Penyusun

    Kepala SMA ………….. Guru Fisika

    ………………………… ………………………

    NIP. …………………… NIP. ……………….

  • CONTOH LANGKAH-LANGKAH PEMBELEJARAN PJJ DARING (DALAM JARINGAN)

    Lampiran : RPP 3.2&4.2 Pengukuran dan Besaran Fisika Langkah-langkah Pembelajaran Pert. Ke-1: Model Discovery

    KEGIATAN WKT STRATEGI PJJ DARING WKT

    Pendahuluan Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan.

    15’

    Media: Zoom Klasikal

    30’

    Kegiatan Inti Mengamati stimulus 1. Peserta didik diarahkan untuk mengamati stimulus berupa gambar orang

    yang sedang mengukur jalan raya secara klasikal. Mengidentifikasi masalah 2. Peserta didik diarahkan untuk merumuskan pertanyaan/menerima pertanyaan

    terkait hasil pengamatan stimulus dan tujuan pembelajaran tentang besaran dan pengukuran secara klasikal.

    10’

    Mengumpulkan data 3. Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan inforamasi/data terkait

    materi besaran dan pengukuran secara mandiri/berkelompok dibimbing guru. Individu/mandiri

    20’ Mencari informasi dipandu Lembar Akt. (LA): ……………….. Youtube: ……………………

    30’

    Mengolah data 4. Peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah informasi/data terkait materi

    besaran dan pengukuran di dalam kelompoknya dengan bimbingan guru. 20’

    Berdiskusi dalam kelompok dipandu LA: …………………………… Media: Video/WA Call dalam kelompoknya

    30’

    Memverifikasi 5. Secara berkelompok, peserta didik melakukan verifikasi hasil pengolahan data

    materi besaran dan pengukuran kepada guru. Menyimpulkan 6. Guru mengarahkan semua peserta didik untuk menyusun simpulan.

    15’ Media: Video/WA Call dalam kelompok bersama guru Konfirmasi ke kelompok berupa tanya jawab (tes lisan) yang dapat mengecek pemahaman setiap siswa

    30’

    Penutup Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan rencana pertemuan berikutnya.

    10’

    CONTOH LANGKAH-LANGKAH PEMBELEJARAN PJJ LURING (LUAR JARINGAN)

  • Lampiran 1: RPP 3.2&4.2 Pengukuran dan Besaran Fisika

    Langkah-langkah Pembelajaran Pert. Ke-1: Model Discovery

    KEGIATAN WKT STRATEGI PJJ LURING WKT

    Pendahuluan Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan.

    15’ Media: Video Guru Strategi : Menyaksikan video guru melalui Laptop atau

    TV Media: Lembar Aktivitas Strategi 2: Muatan LA: Membaca Doa, motivasi, tujuan dan garis

    besar kegiatan hari ini. Mengamati sajian gambar. Mencermati pertanyaan-pertanyaan

    30’

    Kegiatan Inti Mengamati stimulus 1. Peserta didik diarahkan untuk mengamati stimulus berupa gambar orang yang

    sedang mengukur jalan raya secara klasikal. Mengidentifikasi masalah 2. Peserta didik diarahkan untuk merumuskan pertanyaan/menerima pertanyaan terkait

    hasil pengamatan stimulus dan tujuan pembelajaran tentang besaran dan pengukuran secara klasikal.

    10’

    Mengumpulkan data 3. Peserta didik melakukan kegiatan pengumpulan inforamasi/data terkait materi

    besaran dan pengukuran secara mandiri/berkelompok dibimbing guru. Individu/mandiri

    20’

    Mencari informasi dipandu Lembar Akt. (LA): ………………………. Video: Guru Mengajar LA: Ringkasan materi

    30’

    Mengolah data 4. Peserta didik melakukan diskusi untuk mengolah informasi/data terkait materi

    besaran dan pengukuran di dalam kelompoknya dengan bimbingan guru. 20’

    Mengolah data dengan dipandu LA: ...... Media: Panduan Video guru

    30’

    Memverifikasi 5. Secara berkelompok, peserta didik melakukan verifikasi hasil pengolahan data materi

    besaran dan pengukuran kepada guru. Menyimpulkan 6. Guru mengarahkan semua peserta didik untuk menyusun simpulan.

    15’

    Verifikasi dan simpulan: Disampaikan berupa laporan hasil kerja yang dituangkan dalam LA. Cara penyampaiannya dapat melalui kurir atau orang tua datang ke sekolah dengan waktu yang ditentukan. Kegiatan ditutup dengan DOA.

    30’

    Penut Menyusun simpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas, menjelaskan rencana pertemuan berikutnya.

    10’

  • Lampiran

    Ringkasan Materi

    BESARAN DAN PENGUKURAN

    A. Besaran dan satuan

    1. Faktual : Lebar lantai = 15 ubun Besaran = lebar lantai Satuan = ubin sebagai pembanding

    Konseptual : Besaran didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat diukur da dinyatakan dalam angka. Satuan adalah sesuatu yang dijadikan sebagai pembanding dalam pengukuran.

    2. Berdasarkan satuannya, besaran dibagi menjadi dua seperti berikut.

    Konseptual : Besaran pokok dan besaran turunan

    a. Besaran pokok

    Besaran pokok, yaitu besaran satuannya telah ditentukan.

    Besaran ini ada tujuh macam seperti pada tabel berikut.

    Tabel Daftar Tujuh Besaran Pokok

    No Besaran Notasi Satuan (SI) Alat ukur Cara mengukur

    1 Panjang meter

    2 Massa m kilogram

    3 Waktu t sekon

    4 Kuat arus I ampere

    5 Suhu T kelvin

    6 Intensitas Cahaya I kandela

    7 Jumlah zat n mol

    b. Besaran tutunan

    Besaran turunan, yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari beberapa sauna pokok.

    Contoh besaran ini dapat dituliskan pada tabel berikut.

    Tabel Contoh Besaran Turunan

    No Besaran Notasi Satuan (SI)

    1

    2

    3

    4

    5

    Kecepatan

    Percepatan

    Momentum

    Luas

    Massa jenis

    v

    a

    p

    A

    m/s

    m/s2

    kg m/s

    m2

    kg/m3

  • B. Pengukuran

    Konseptual : Pengukuran

    1. Mengukur merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan satuan.

    Contoh kegiatan mengukur: mengukur panjang meja, satuannya meter.

    2. Ketepatan (akurasi) adalah kesesuaian data-data hasil pengukuran berulang.

    Ketelitian (presisi) adalah tingkat kesamaan pengukuran dengan nilai aslinya.

    Contoh:

    Dua kelompok peserta didik melakukan pengukuran massa jenis air murni di laboratorium fisika.

    Kedua kelompok tersebut melakukan pengukuran berulang dan diperoleh hasil seperti pada tabel

    berikut.

    Tabel Hasil pengukuran

    Kelompok Massa jenis air murni dari 5 pengukuran

    Anita 0,90 1,20 1,10 0,95 1,15

    Faza 0,81 0,82 0,80 0,83 0,82

    Dari data pada tabel dapat diketahui bahwa:

    a. Hasil pengukuran kelompok Ani memiliki akurasi lebih tinggi daripada kelompok Faza karena

    hasilnya lebih dekat pada nilai sebenarnya (1,00 gram/cm3).

    b. Hasil pengukuran kelompok Ani memiliki ketelitian lebih rendah daripada kelompok Faza

    karena beda antar datanya lebih jauh.

    3. Kesalahan pengukuran ada dua jenis, yaitu kesalahan sistematis dan kesalahan acak (random).

    a. Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang terkait dengan kesalatan pengaturan alat,

    kalibrasi alat, dan pengaruh linkungan.

    b. Kesalahan acak disebabkan oleh ketidak sempurnaan manusia dan alat.

    Pada hasil pengukuran, kesalahan ini dinyatakan dalam tanda plus minus (). Kesalahan ini

    dapat diperkecil pengaruhnya, contohnya dengan cara malakukan pengukuran berulang.

    -----o0o-----

  • Lampiran Ringkasan Materi

    ANGKA PENTING

    A. Pengertian angka penting

    Faktual : hasil pengukuran panjang penghapus papan: 17,5 cm

    Konseptual : Angka penting.

    1. Semua angka hasil pengukuran merupakan angka penting.

    2. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.

    3. Angka nol termasuk angka penting jika terletak di antara bukan nol/di belakang

    koma.

    4. Angka penting menunjukkan ketelitian suatu pengukuran.

    B. Operasi angka penting

    Faktual : bilangan dapat ditambah, dikurangi, dikalikan, dan dibagi

    Konseptual : Konsep operasi angka penting

    Operasi angka penting memenuhi sifat-sifat:

    1. Operasi angka pasti dengan angka pasti akan menghasilkan angka pasti.

    Angka pasti ditambah/dikurangi angka pasti hasilnya adalah angka pasti.

    Angka pasti dikali/dibagi angka pasti hasilnya adalah angka pasti.

    2. Operasi semua angka dengan angka taksiran akan menghasilkan angka taksiran.

    Semua angka ditambah/dikurangi angka taksiran hasilnya adalah angka

    taksiran.

    Semua angka dikali/dibagi angka taksiran hasilnya adalah angka taksiran.

    3. Perkalian dan pembagian angka penting dapat menggunakan aturan: “Hasil

    perkalian atau pembagian angka penting akan memiliki jumlah angka penting

    yang sama dengan bilangan yang angka pentingya lebih sedikit. Misalnya

    bilangan A (memiliki 2 angka penting) dikalikan bilangan B (memiliki 4 angka

    penting) maka hasilnya akan memiliki 2 (dua) angka penting.

    Prosedural : Prosedur operasi dua angka penting

    a) Kedua angka penting tersebut dioperasikan secara matematika biasa

    b) Angka hasil operasi yang merupakan angka taksiran diberikan tanda, misalnya

    garis bawah.

    c) Angka taksiran yang diperoleh dibulatkan hingga hanya mengandung 1 angka

    taksiran. Angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, angka kurang dari 5 dihilangkan.

    d) Hasil akhir yang diperoleh merupakan angka hasil operasi angka penting.

    -----o0o-----

  • Lampiran

    Ringkasan Materi dan Penugasan

    MENGGUNAKAN ALAT UKUR

    A. Alat ukur

    1. Alat ukur panjang

    Contoh alat ukur panjang adalah mistar, jangka sorong dan mikrometer. Mistar (penggaris) ada

    yang memiliki skala terkecil 1 mm berarti ketelitiannya 1 mm.

    Jangka sorong

    Jangka sorong dirancang memiliki rahang tetap yang memuat skala utama dan rahang geser yang memuat skala nonius. Jangka sorong ada yang memiliki ketelitian 0,1 mm dan 0,05 mm sesuai dengan skala noniusnya. Perhatikan gambar di bawah.

    Hasil pengukurannya memenuhi rumus berikut.

    x = xo + x. 1

    N

    dengan: x = hasil pengukuran

    xo = penunjukkan skala utama sebelum nol nonius

    x = skala nonius yang segaris dengan skala utama

    N = banyaknya skala nonius

    Kelebihan jangka sorong adalah dapat mengukur (1) diameter luar pipa atau bola, (2) diameter

    dalam pipa, dan (3) kedalaman.

    Mikrometer

    Makrometer dirancang memiliki rahang tetap yang memuat skala utama dan rahang putar yang memuat skala nonius. Mikrometer memiliki ketelitian 0,01 mm. Perhatikan gambar.

    Hasil pengukurannya memenuhi rumus berikut.

    x = xo + x. 0,01

    dengan: x = hasil pengukuran

    xo = skala utama sebelum rahang geser

    x = skala nonius yang segaris sumbu skala utama

  • 2. Alat pengukur massa

    Alat pengukur massa dinamakan neraca. Contoh: Neraca pegas (ketelitian 1 gr), neraca O’Hauss (ketelitian 0,01 gr), neraca Analitis (ketelitian 1 mgr) dan timbangan (ketelitian 1 ons). Gambar di samping adalah neraca O’Hauss.

    B. Mengukur massa jenis

    Massa jenis benda memenuhi rumus:

    mV

    Penugasan Penilaian: Memahami, menerapkan, dan menganalisis

    Tugas 1:

    1. Sebutkan tujuh besaran pokok kemudian tentukan satuan (SI) dan alat pengukurnya!

    2. Tentukan notasi, rumusan, dan satuan (SI) dari besaran percepatan, gaya, energi, daya,

    momentum, dan usaha!

    3. Tentukan hasil operasi angka penting berikut .

    a. 345,70 + 24,5 c. 3,45 × 2,5

    b. 27,6 1,57 d. 52,60 : 3,52

    4. Seorang tukang memotong kaca dengan ukuran panjang 136,4 cm dan lebar 10,7 cm. Gunakan

    aturan angka penting dan hitunglah keliling dan luas kaca tersebut!

    5. Sebuah batu tak beraturan ditimbang massanya sebesar 135,2 gram dan volumenya diukur

    dengan gelas ukur diperoleh 11,6 mL. Berapakah massa jenis batu tersebut?

    6. Pada gambar di bawah ditunjukkan posisi skala nonius jangka sorong (a dan b) dan mikrometer (c

    dan d) saat digunakan untuk mengukur tebal sebuah benda. Tentukan hasil pengukuran dan

    jumlah angka pentingnya!

    a. c.

    b. d.

    2

    0

    2

    5 0 1 2

    0 10

    2

    0

    2 3 4

    0 10

    0 10

    5

    3

  • Lampiran: Tes Tulis Tes Formatif

    A. Kisi-kisi soal Tes Formatif

    KLP Indikator Pencapai

    Kompetansi Indikator soal

    Btk soal

    Level Soal

    Kunci No

    Soal

    P1

    Bes

    aran

    dan

    Pen

    guku

    ran

    3.2.1. Menentukan jenis besaran berdasarkan satuannya.

    Diberikan beberapa besaran, peserta didik dapat menentukan besaran yang termasuk besaran turunan.

    PG 2 D 1

    3.2.2. Menentukan satuan besaran turunan dalam sistem internasional.

    Diberikan beberapa satuan, peserta didik dapat menentukan satuan yang termasuk dalam sistem internasional.

    PG 2 C 2

    Diberikan data besaran, satuan, dan alat ukurnya, peserta didik dapat menentukan pasangan besaran, satuan, dan alat ukur yang benar

    PG 2 B 3

    3.2.3. Membedakan ketepatan dan ketelitian suatu hasil pengukuran.

    Diberikan data hasil pengukuran, peserta didik dapat membedakan data yang memiliki ketepatan lebih tinggi dan data yang memiliki ketelitian lebih tinggi

    PG 3

    (HOTS) C 4

    3.2.4. Menyimpulkan pengaruh alat ukur dan pencahayaan terhadap hasil pengukuran.

    Diberikan data hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer pada dua situasi pencahayaan, peserta didik dapat menyimpulkan pengaruh alat ukur dan pencahayaan terhadap hasil pengukuran.

    PG 3

    (HOTS) D 5

    P2

    An

    gka

    pen

    tin

    g d

    an a

    nal

    isa

    dat

    a

    3.2.5. Menentukan angka penting hasil pengukuran.

    Disajikan data hasil pengukuran menggunakan jangka sorong, peserta didik dapat menentukan jumlah angka penting hasil pengukurannya dengan benar.

    PG 2 E 6

    Disajikan gambar pengukuran mengunakan mikrometer, perserta didik dapat menentukan jumlah angka penting hasil pengukurannya dengan benar.

    PG 2 B 7

    3.2.6. Menentukan hasil operasi angka penting dari hasil suatu pengukuran.

    Diberikan data hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang, peserta didik dapat menentukan keliling bidang tersebut sesuai aturan angka penting dengan benar.

    PG 2 D 8

  • KLP Indikator Pencapai

    Kompetansi Indikator soal

    Btk soal

    Level Soal

    Kunci No

    Soal

    Diberikan data hasil pengukuran panjang dan lebar suatu bidang persegi panjang, peserta didik dapat menentukan luas bidang tersebut sesuai aturan angka penting dengan benar.

    PG 2 E 9

    Diberikan data hasil pengukuran massa dan volume suatu zat cair, peserta didik dapat menentukan massa jenis cairan tersebut sesuai aturan angka penting dengan benar.

    PG 2 D 10

    3.2.7. Menyimpulkan hubungan antar besaran berdasarkan grafik yang diperoleh dari hasil pengukuran.

    Diberikan grafik yang diperoleh dari hasil pengukuran, peserta didik dapat menyimpulkan hubungan antar besaran berdasarkan grafik tersebut sesuai kriteria penilaiannya.

    PG 3

    (HOTS) D 11

    P3

    Men

    ggu

    nak

    an a

    lat

    uku

    r

    3.2.8. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan jangka sorong.

    Disajikan gambar hasil pengukuran dengan jangka sorong, peserta didik dapat menentukan hasil pengukuran tersebut dengan benar.

    PG 2 C 12

    3.2.9. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan mikrometer.

    Disajikan gambar hasil pengukuran dengan mikrometer, peserta didik dapat menentukan hasil pengukuran tersebut dengan benar.

    PG 2 D 13

    3.2.10. Menentukan hasil bacaan pengukuran dengan neraca O’Hauss.

    Disajikan gambar hasil pengukuran dengan neraca O'Hauss, peserta didik dapat menentukan hasil pengukuran tersebut dengan benar.

    PG 2 D 14

    3.2.11. Menyimpulkan perbedaan ketelitian hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dengan mikrometer.

    Disajikan gambar dan data hasil pengukuran dengan jangka sorong dan mikrometer, peserta didik dapat menyimpulkan perbedaan pengukuran dengan jangka sorong dan mikrometer.

    PG 3

    (HOTS) C 15

  • B. Soal Tes Formatif

    TES FORMATIF BAB 2. Pengukuran dan Besaran

    1. Di antara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja dalah ….

    A. kuat arus, massa, gaya

    B. suhu, massa, volume

    C. momentum, percepatan, waktu

    D. usaha, momentum, percepatan

    E. kecepatan, pepindahan, jumlah zat

    2. Yang merupakan satuan gaya dan massa jenis menurut Sistem Internasional (SI) adalah ....

    A. N dan kg/cm3

    B. N dan kg/liter

    C. kg m/s2 dan kg/m3

    D. kg m2/s dan kg/m3

    E. kg m/s2 dan kg/m2

    3. Perhatikan tabel berikut ini!

    Besaran Satuan (SI) Alat ukur

    1. Massa kg jangka sorong

    2. Jarak cm mikrometer

    3. Laju m/s speedometer

    Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan alat ukur yang benar adalah besaran nomor ….

    A. 1 saja D. 1 dan 2 saja

    B. 3 saja E. 2 dan 3 saja

    C. 1, 2, dan 3

    4. Dua kelompok siswa diberikan tugas untuk mengukur percepatan gravitasi di ruang laboratorium Fisika di sekolahnya. Hasil pengukuran percepatan gravitasi dari kedua kelompok tersebut disajikan seperti pada tabel berikut.

    Klpk Percepatan gravitasi (m/s2)

    dari 5 pengukuran

    A 9,1 9,5 9,9 10,2 10,5

    B 8,2 8,3 8,1 8,5 8,2

    Dari data pada tabel di atas, perbedaan yang tepat dari hasil kedua kelompok tersebut adalah ....

    A. kelompok A lebih teliti dan akurat dibanding B.

    B. kelompok A lebih teliti dari B tetapi kurang akurat dibanding B.

    C. kelompok B lebih teliti dari A tetapi kurang akurat dibanding A.

    D. kelompok B lebih teliti dan akurat dibanding A.

    E. kelompok B tidak teliti dan kelompok A tidak akurat

  • 5. Putra dan Putri diberikan tugas guru Fisikanya untuk melakukan pengukuran diameter kelereng dengan menggunakan dua jenis alat ukur panjang dan pada tempat yang berbeda. Hasil kegiatannya dicatat pada tabel berikut.

    Tempat pengukuran

    Alat ukur Diameter kelereng

    (mm)

    Di dalam kelas dengan lampu kurang terang

    Jangka sorong

    16,2

    Mikrometer 16,25

    Di luar kelas yang terang

    Jangka sorong

    16,3

    Mikrometer 16,28

    Dari data hasil pengukuran tersebut dapat disimpulkan ....

    A. Pengukuran dengan berbagai alat ukur akan diperoleh hasil yang hampir sama.

    B. Tempat pengukuran tidak mempengaruhi ketepatan dalam pengukuran.

    C. Ketepatan pengukuran dapat dipengaruhi oleh tempat dan alat ukurnya.

    D. Ketepatan pengukuran dapat dipengaruhi oleh pencahayaan dan alat ukurnya.

    E. Ketepatan pengukuran tidak dipengaruhi oleh pencahayaan tetapi dipengaruhi oleh alat ukurnya.

    6. Hasil pengukuran panjang batang dengan jangka sorong berikut yang memilki satuan dan angka penting dengan tepat adalah ….

    Panjang Jumlah angka

    penting

    A 54,50 cm 3

    B 21,05 cm 3

    C 53,60 mm 3

    D 23,64 mm 4

    E 12,20 mm 4

    7. Tebal selembar kertas HVS dapat diukur dengan mikrometer. Penjelasan skalanya terlihat seperti di bawah. Jumlah angka penting hasil pengukurannya adalah ….

    A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5

    8. Plat seng mempunyai panjang 45,73 cm dan lebar 1,5 cm. Keliling plat seng tersebut adalah ....

    A. 94 cm D. 94,5 cm

    B. 94,4 cm E. 95 cm

    C. 94.46 cm

    0

    1

    0

    5

  • 9. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah 12,61 m dan 5,2 m. Menurut aturan angka penting luas lantai tersebut adalah ....

    A. 65 m2 D. 65,6 m2

    B. 65,5 m2 E. 66 m2

    C. 65,572 m2

    10. Sebuah zat cair ditimbang massanya sebesar 457 gr. Sedangkan volumenya sebesar 25 ml. Massa jenis zat cair tersebut adalah ....

    A. 18,28 gr/ml D. 18 gr/ml

    B. 18,3 gr/ml E. 19 gr/ml

    C. 18,0 gr/ml

    11. Siswa kelas X-MIPA 1 diberikan tugas untuk melakukan percobaan tentang pengaruh massa benda terhadap percepatan benda tersebut. Salah satu kelompok siswa siswa melakukan analisis data hasil pengukurannya dengan menggambar grafik. Grafik hasil analisisnya disajikan seperti pada gambar berikut.

    Berdasarkan grafik di atas, simpulan yang paling benar adalah ….

    A. percepatan maksimum terjadi pada massa terkecil

    B. massa berbanding lurus dengan percepatan

    C. percepatan berbanding lurus massa

    D. percepatan berbanding terbalik massa

    E. belum bisa disimpulkan

    12. Seorang siswa melakukan pengukuran diameter dalam sebuah pipa berongga dengan menggunakan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar.

    Besarnya hasil pengukuran adalah ....

    A. 2,04 cm

    B. 2,20 cm

    C. 2,24 cm

    D. 2,40 cm

    E. 2,60 cm

    13. Gambar berikut menunjukkan pembacaan skala mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter luar tabung kayu. Diameter luar tabung kayu tersebut adalah ….

    A. 4,01 mm

    B. 4,11 mm

    C. 4,51 mm

    D. 4,61 mm

    E. 5,11 mm

  • 14. Gambar berikut adalah pengukuran massa benda dengan menggunakan neraca O”Hauss tiga lengan.

    Hasil pengukuran massa benda yang benar adalah ....

    A. 350 gram D. 173,0 gram

    B. 321,5 gram E. 170,3 gram

    C. 173gram

    15. Pak Ari memberikah tugas pada lima siswa kelas X. Tiga siswa kelas X diberi jangka sorong dengan skala nonius seperti gambar (a) dan dua siswa lain diberi mikrometer dengan skala nonius seperti gambar (b).

    (a) (b) Kemudian kelima siswa tersebut ditugaskan untuk mengukur tebal buku. Hasil pengukurannya dituliskan pada tabel berikut.

    Dari hasil pengukuran di atas, Pak Ari dapat menyimpulkan ....

    A. Budiman atau Dhania saling membantu dalam membaca skala. B. Dhania salah membaca skala dan menentukan hasil pengukuran. C. Budiman salah membaca skala dan menentukan hasil pengukuran. D. Hasil pengukuran Putra dan Amir kurang tepat dalam penulisannya. E. Hasil pengukuran Faza kurang tepat dalam perhitungannya.

    No Nama Siswa

    Alat ukur Tebal buku

    (mm)

    1 Budiman Jangka sorong 5,48

    2 Dhania Mikrometer 5,48

    3 Amir Mikrometer 5,50

    4 Putra Jangka sorong 5,40

    5 Faza Jangka sorang 5,45

  • Lampiran 7.

    Contoh Jadwal Pelajaran

  • PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

    DINAS PENDIDIKAN

    2020