panduan pembelajaran blok.17.2011

51
I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Sistem reproduksi merupakan salah satu sistem di dalam tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelestarian manusia. Sistem reproduksi disusun oleh berbagai organ yang mengalami beberapa perubahan seiring dengan siklus hidup manusia. Diperlukan pendekatan multi disiplin ilmu untuk dapat memahami struktur dan fungsi serta perubahan organ reproduksi dalam siklus kehidupan. Juga keadaan- keadaan khusus dalam sistem reproduksi seperti kehamilan, persalinan, gangguan kesuburan, serta kelainan-kelainan lain yang terjadi pada sistem reproduksi. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal dalam sistem reproduksi namun mengakibatkan perubahan luar biasa pada organ reproduksi wanita. Kehamilan dan persalinan tidak hanya berpengaruh pada wanita tetapi juga mempengaruhi keluarga, masyarakat dan negara pada umumnya. Pada saat ini diperkirakan dalam setiap menit seorang ibu meninggal dunia oleh karena komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan atau nifas, dan delapan bayi meninggal oleh karena komplikasi kehamilan atau persalinan. Tragisnya 99% kematian ini terjadi di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Walaupun sebenarnya penyebab kematian ini dapat diatasi hanya dengan tindakan dan fasilitas serhana yang dimiliki negara berkembang. Hingga saat ini angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih belum dapat diturunkan sesuai harapan. Menurut laporan BKKBN pada bulan Juli 2005, angka kematian ibu di Indonesia masih berkisar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pemerintah telah bertekad untuk menurunkan angka ini dari 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994 menjadi 225 per 100.000 pada tahun 1999, dan akan diturunkan lagi menjadi 125 pada tahun 2010.

Upload: desi-munthe

Post on 29-Jun-2015

697 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sistem reproduksi merupakan salah satu sistem di dalam tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelestarian manusia. Sistem reproduksi disusun oleh berbagai organ yang mengalami beberapa perubahan seiring dengan siklus hidup manusia. Diperlukan pendekatan multi disiplin ilmu untuk dapat memahami struktur dan fungsi serta perubahan organ reproduksi dalam siklus kehidupan. Juga keadaan-keadaan khusus dalam sistem reproduksi seperti kehamilan, persalinan, gangguan kesuburan, serta kelainan-kelainan lain yang terjadi pada sistem reproduksi.

Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal dalam sistem reproduksi namun mengakibatkan perubahan luar biasa pada organ reproduksi wanita. Kehamilan dan persalinan tidak hanya berpengaruh pada wanita tetapi juga mempengaruhi keluarga, masyarakat dan negara pada umumnya.

Pada saat ini diperkirakan dalam setiap menit seorang ibu meninggal dunia oleh karena komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan atau nifas, dan delapan bayi meninggal oleh karena komplikasi kehamilan atau persalinan. Tragisnya 99% kematian ini terjadi di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia. Walaupun sebenarnya penyebab kematian ini dapat diatasi hanya dengan tindakan dan fasilitas serhana yang dimiliki negara berkembang.

Hingga saat ini angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih belum dapat diturunkan sesuai harapan. Menurut laporan BKKBN pada bulan Juli 2005, angka kematian ibu di Indonesia masih berkisar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pemerintah telah bertekad untuk menurunkan angka ini dari 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994 menjadi 225 per 100.000 pada tahun 1999, dan akan diturunkan lagi menjadi 125 pada tahun 2010.

Selain kehamilan dan persalinan, ketidak-suburan juga merupakan gangguan dalam sistem reproduksi yang dapat dialami oleh pria dan wanita dan akan menjadi kendala dalam melestarikan garis keturunan. Sekitar 10-20% pasangan usia subur mengalami kesulitan untuk mendapatkan keturunan sehingga memerlukan pemahaman yang baik mengenai struktur dan fungsi organ reproduksi serta kelainan yang mungkin menimbulkan gangguan kesuburan tersebut.

Kelainan yang mungkin terjadi pada sistem reproduksi sangatlah luas. Kelainan tersebut dapat terjadi pada salah satu/beberapa organ reproduksi atau disebabkan oleh kelainan pada sistem lain di luar sistem reproduksi. Namun kelainan pada sistem reproduksi bukan hanya berakibat pada organ reproduksi itu sendiri, tetapi dapat juga mempengaruhi berbagai sistem lainnya.

Page 2: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Kanker ginekologik merupakan salah satu kelainan dalam sistem reproduksi yang umumnya lambat terdiagnosa. Penderita biasanya datang dengan stadium lanjut sehingga mengakibatkan tindakan pengobatan menjadi lebih sulit dan mahal dengan tingkat keberhasilan yang rendah. Pengobatan akan memberikan hasil yang baik bila kanker ginekologik dapa didiagnosa sedini mungkin.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, diperlukan pendekatan berbagai disiplin ilmu untuk dapat memahami luasnya cakupan blok reproduksi ini. Melalui blok ini diharapkan mahasiswa dapat memahami struktur dan fungsi organ reproduksi, perubahan organ sistem reproduksi dalam siklus kehidupan, keadaan khusus didalam sistem reproduksi seperti kehamilan dan persalinan, gangguan kesuburan, serta kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi termasuk identifikasi dini dan penatalaksanaannya. Selain itu mahasiswa juga harus memanfaatkan pengetahuan yang telah didapat dari blok-blok sebelumnya sehingga mampu memahami luasnya cakupan pembelajaran di blok ini.

II. TUJUAN BLOK.

Tujuan Pendidikan Dokter FK UNSRI ialah mendidik mahasiswa melalui pengalaman belajar agar mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku profesional sebagai dokter umum yang memberikan pelayanan primer dengan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan nasional dan global, yang mempunyai tanggung jawab berlandaskan etika, moral, dan profesionalisme, mempunyai 5 profil WHO, 7 Kompetensi Kurikulum Nasional dan Kompetensi pendukung kekhususan FK UNSRI .

Khusus untuk blok Reproductive System, sebagai calon dokter umum yang memberikan pelayanan kesehatan primer dengan prinsip kedokteran keluarga, maka mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai :

1. Dasar-dasar ilmiah sistem reproduksi2. Kehamilan dan persalinan normal3. Kelainan dalam kehamilan dan persalinan 4. Kelainan anatomi dan fungsional sistem reproduksi5. Penataklaksanaan yang berhubungan dengan kelainan pada sistem reproduksi

Pembelajaran dan pengajaran modul sistem reproduksi ini dilaksanakan pada semester 5 (Blok. 17 ) selama 7 minggu.

Page 3: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

TUJUAN UMUM

Pada akhir pembelajaran blok ini mahasiswa diharapkan :

1. Menguasai dasar-dasar ilmiah sistem reproduksi pria dan wanita, kehamilan dan persalinan, menginterpretasikan kelainan lokal dan sistemik yang mungkin terjadi sebagai akibat ganguan sistem Reproduksi dan prinsip dasar pengobatan yang berkaitan dengan gangguan tersebut.

2. Mempunyai kompetensi: melakukan komunikasi efektif, belajar mandiri, menerapkan keterampilan ilmu dasar dan klinis dasar, mengelola masalah kedokteran dan kesehatan, memanfaatkan teknologi informasi, mawas diri dan mengembangkan diri serta belajar sepanjang hayat.

TUJUAN KHUSUS

Setelah menyelesaikan blok Reproductive System mahasiswa diharapkan mampu :

1. Menjelaskan struktur sistem reproduksi pria dan wanita.2. Menjelaskan fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita.3. Menjelaskan fisiologi kehamilan dan persalinan.4. Menjelaskan komplikasi dalam kehamilan dan persalinan. 5. Menjelaskan kelainan sistem reproduksi pria dan wanita.6. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, memperoleh dan mencatat riwayat

penyakit secara lengkap dan kontekstual pada pasien simulasi.7. Memilih, melakukan secara ”lege artis” dan menafsirkan hasil berbagai prosedur klinik

dan laboratorium pada sistem reproduksi pria dan wanita. 8. Menjelaskan masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem reproduksi pria

dan wanita berdasarkan pengertian ilmu biomedik, klinik dan perilaku.9. Membuat diagnosis dari data sekunder dan menyusun penatalaksanaan kehamilan

dan persalinan dan masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem reproduksi pria dan wanita secara farmakologi maupun non farmakologi dengan menerapkan pendekatan kedokteran berbasis bukti.

10. Melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam penatalaksanaan kehamilan dan persalinan dan masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem reproduksi pria dan wanita.

11. Mencari, mengumpulkan, menyusun dan menafsirkan informasi menyangkut sistem reproduksi pria dan wanita dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menegakkan diagnosis dan menentukan penatalaksanaan yang tepat.

12. Merasa terpanggil untuk belajar sepanjang hayat. 13. Berkomunikasi efektif dalam upaya mengimplementasikan dasar-dasar ilmiah sistem

reproduksi dalam penalaran klinis dasar dan biomedis pada presentasi kasus pemicu.

14. Menjunjung tinggi profesionalisme, nilai moral yang universal maupun yang khas bangsa indonesia dan etika dalam praktek kedokteran serta mendukung kebijakan

Page 4: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

kesehatan, kesediaan untuk menghargai nilai yang diyakini pasien berkaitan dengan masalah kesehatannya.

SASARAN PEMBELAJARAN TERMINAL

Setelah menjalani blok Reproductive System dan blok lain sebelumnya, maka bila mahasiswa diberikan data sekunder tentang masalah klinik, dan laboratorik mengenai sistem reproduksi pria dan wanita, kehamilan dan persalinan serta gangguan pada sistem reproduksi pria dan wanita, mahasiswa mampu memahami dan mengolah data tersebut untuk menerapkannya dalam pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai serta dapat menggunakan pengetahuan yang dimilikinya sebagai dasar untuk memahami sistem reproduksi pria dan wanita, gangguan sistem reproduksi pria dan wanita, serta gangguan pada sistem organ lain yang mengakibatkan gangguan pada sistem reproduksi pria dan wanita ataupun sebaliknya.

SASARAN PEMBELAJARAN PENUNJANG

Setelah menyelesaikan modul Blok Reproductive System, maka apabila diberi data sekunder tentang Reproductive System, mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan struktur anatomi dan histologi sistem reproduksi pria dan wanita.2. Menjelaskan fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita.3. Menjelaskan fisiologi kehamilan dan persalinan. 4. Menjelaskan patogenesis, manifestasi klinis, dan progresifitas serta deteksi dini

komplikasi pada kehamilan dan persalinan serta gangguan sistem reproduksi pria dan wanita.

5. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kehamilan normal, komplikasi kehamilan dan persalinan serta kelainan sistem reproduksi pria dan wanita.

6. Mempunyai kemampuan klinik dasar dalam hal: melakukan pemeriksaan umum, prosedur klinik, prosedur laboratorium, mendiagnosa dan diagnosa banding, prognosa, pencegahan pada kehamilan dan persalinan serta kelainan reproduksi pria dan wanita.

7. Menentukan pemeriksaan penunjang lanjutan yang diperlukan dan menginterpretasikan hasil pemeriksaan penunjang.

8. Mengenali dan merujuk penanganan kedaruratan pada kehamilan dan persalinan serta kelainan sistem reproduksi pria dan wanita.

Page 5: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

9. Merencanakan penatalaksanaan kehamilan dan persalinan, komplikasi kehamilan dan persalinan, kelainan reproduksi pria dan wanita termasuk tindakan pencegahan dan rujukan.

10. Menjelaskan prinsip-prinsip farmakologi yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan serta sistem reproduksi pria dan wanita.

11. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem reproduksi pria dan wanita melalui teknologi informasi.

Page 6: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

TINGKAT KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN DICAPAI PADA AKHIR PENDIDIKAN DOKTER

Tingkat Kemampuan 1

Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literature. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinik ini, dan tahu bagaimana mendapatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan overview level. Bila menghadapi pasien dengan gambaran klinik ini dan menduga penyakitnya, Dokter segera merujuk.

Tingkat Kemampuan 2

Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya.

Tingkat Kemampuan 3

3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yag diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat).

3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberikan terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).

Tingkat Kemampuan 4

Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga tuntas.

Page 7: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

BLOK 17

SISTEM REPRODUKSI

KOMPETENSI 2 : KETERAMPILAN KLINIK DASAR

2.1 Area Kompetensi

■ Memperoleh dan mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual dan melakukan pemeriksaan secara komprehensif.

■ Memilih tindakan medis secara “lege artis” dan menafsirkan hasil berbagai prosedur klinik dan laboratorium.

2.2 Komponen Kompetensi

■ Memperoleh riwayat penyakit secara lengkap dan akurat, melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium umum sesuai masalah pasien menurut prosedur klinik rutin.

■ Memilih tindakan medis dengan tepat dan mampu menafsirkan berbagai tindakan yang diambil secara jelas dan akurat.

2.3 Sasaran Penunjang

■ Peroleh informasi masalah pasien melalui anamnesis lengkap dan akurat

■ Keterampilan pemeriksaan fisik umum :

○ Gambaran umum

○ Tanda vital

○ Denyut nadi, gambaran kulit dan kesan suhu badan

○ Jantung

○ Paru-paru

○ Payudara

○ Abdomen

○ Genitalia eksterna

○ Pelvis dan pemeriksaan dalam

Page 8: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

○ Rektum dan prosat

○ Pembuluh darah tepi

○ Refleks dan pemeriksaan neurologi lengkap

■ Pemeriksaan khusus sesuai masalah pasien :

○ Status kejiwaan

○ Status fisik bayi dan anak

○ Status wanita hamil

■ Keterampilan melakukan prosedur klinik rutin :

○ Punksi vena dan pemasangan infus dan punksi arteri

○ Resusitasi kardio - pulmoner

○ Kontrol dan pemeriksaan pada penbuluh masif

○ Insersi pipa nasogastrik

○ Penerapan sterilitas peralatan medis

○ Pap smear

○ Menjahit kulit dan jaringan subkutan

○ Menyuntik IM, IV dan subkutan

○ Memasang kateter

○ Pertolongan partus normal

○ Perawatan dasar luka

○ Sirkumsis (sunat)

■ Keterampilan prosedur laboratorium dasar dan diagnostik :

○ Pemeriksaan urin

○ Sediaan apus darah

Page 9: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

○ Tes kehamilan

○ Sediaan apus basah vagina

○ EKG

○ Foto rontgen

■ Keterampilan prosedur klinik gawat – darurat :

○ Pasien tidak sadar

○ Rudapaksa

KOMPETENSI 3 : KETERAMPILAN MENERAPKAN DASAR-DASAR ILMU BIOMEDIK, ILMU KLINIK, ILMU PERILAKU DAN EPIDEMIOLOGI DALAM PRAKTEK DOKTER KELUARGA.

3.1 Area Kompetensi

■ Memperjelaskan masalah kedokteran dan kesehatan berdasarkan pengertian ilmu biomedik, klinik, perilaku da komunitas terkini.

■ Menyusun rencana intervensi berdasarkan pemahaman ilmiah

■ Menerapkan prinsip-prinsip kedokteran berbasis bukti dalam praktek kedokteran

3.2 Komponen Kompetensi

■ Memperjelaskan masalah kesehatan dan potensi ancaman dari sudut ilmu biomedik, klinik,dan perilaku terkini

■ Menjelaskan konsep proses patofisiologi masalah kesehatan

■ Menyusun dan menjelaskan rencana tindakan medis

■ Menjelaskan dasar pemikiran patofisologi tindakan yang diambil dan kemungkinan hasilnya pada pasien, keluarga dan sejawat seprofesi

Page 10: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

3.3 Sasaran Penunjang

■ Menentukan dasar ilmiah yang relevan yang berhubungan dengan pengertian patofisiologi suatu masalah kesehatan

■ Menentukan masalah klinik yang timbul dalam pembelajaran berdasarkan kasus yang berhubungan dengan suatu masalah kesehatan

■ Menjelaskan etiologi, patogenesis dan progresivitas masalah kesehatan

■ Menjelaskan manivestasi dan konsekuensi masalah kesehatan secara molekuler, selular dan faali

■ Mengembangkan strategi pengendalian etiologi, patogenesis serta ancaman spesifik masalah kesehatan

■ Menjelaskan tujuan pengobatan dari sudut fisiologi dan molekular

■ Mengerti logika ilmiah dalam memilih intervensi dari sudut farmakologi, fisiologi, gizi maupun perubahan perilaku

■ Mengenal dan menjelaskan indikasi obat terpilih, mekanisme kerja, dosis, waktu paruh dan penggunaan kliniknya

■ Mengantisipasi kemungkinan interaksi obat

■ Menjelaskan pengaruh gizi pada intervensi tertentu

■ Menjelaskan suatu masalah kesehatan akibat pengaruh obat-obatan

■ Menetapkan parameter dan indikator keberhasilan dan kegagalan terapi

■ Menjelaskan perlunya pemantauan pengobatan / terapi

KOMPETENSI 4 : KETERAMPILAN PENGELOLAAN MASALAH KESEHATAN PADA INDIVIDU, KELUARGA ATAUPUN MASYARAKAT D ENGAN CARA YANG KOMPREHENSIF, HOLISTIK, BERKESINAMBUNGAN, TERKOORDINIR, DAN BEKERJA SAMA DALAM KONTEKS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

4.1 Area Kompetensi

■ Diagnosa, pengelolaan dan pencegahan masalah individu yang umum dalam konteks keluarga dan masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan serta bekerja sama

Page 11: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

■ Mengelola masalah kesehatan individu melalui keterampilan clinical reasoning untuk menjamin keberhasilan maksimal

4.2 Komponen Kompetensi

■ Mendiagnosa dan mengelola kesehatan individu

■ Mengintegrasikan tindakan prevensi untuk menghasilkan pelayanan kesehatan yang komprehensif

■ Memonitor kemajuan pengobatan dan memodifikasi pengelolaan sesuai dengan situasi kondisi

■ Mendiognosis dan mengelola penyebab masalah kesehatan lingungan

4.3 Sasaran Penunjang

■ Menilai data hasil pemeriksaan dasar (anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium) secara benar

■ Menyusun diagnosis banding berdasar data

■ Menyusun urutan masalah berdasarkan diagnosis banding

■ Memilih pengobatan yang sesuai berdasar hasil pemeriksaan pasien

■ Memilih tindakan berdasar faktor biaya serta kemampuan pasien

■ Melakukan konsultasi dan rujukan ila dibutuhkan

■ Menentukan tujuan pengobatan

■ Melibatkan pasien dan keluarganya secara optimal

■ Menentukan pemeriksaan penapisan, pencegahan dan perubahan perilaku yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehtan dan pencegahan penyakit pada usia, seks dan kelompok etnik dan budaya tertentu

■ Melaksanakan pendidikan dan intevensi lain yang dibutuhkan untuk melindungi individu terhadap masalah kesehatan penting

■ Menentukan parameter dan indikator yang akan dinilai

■ Menindaklanjuti rancangan penatalaksanaan selama pengobatan, penyembuhan dan selama sehat

Page 12: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

■ Mendiagnosis dan mengelola lingkungan penyebab penyakit

Page 13: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Area of competentions in Reproductive Systeme :Reproductive Systeme ( Sistem Reproduksi )

Male Genitalia

Hypospadia 1 2 3A 3B 4

Epispadia 1 2 3A 3B 4

Undescended testes / cryptorchidism 1 2 3A 3B 4

Retractile testes 1 2 3A 3B 4

Torsion of testis 1 2 3A 3B 4

Epididymitis 1 2 3A 3B 4

Spermatocele 1 2 3A 3B 4

Varicocele 1 2 3A 3B 4

Hydrocele 1 2 3A 3B 4

Phimosis 1 2 3A 3B 4

Paraphimosis 1 2 3A 3B 4

Ruptur uretra 1 2 3A 3B 4

Ruptur kandung kencing 1 2 3A 3B 4

Ruptur ginjal 1 2 3A 3B 4

Striktura uretra 1 2 3A 3B 4

Priapismus 1 2 3A 3B 4

Penyakit peironi 1 2 3A 3B 4

Estrophia vesicae 1 2 3A 3B 4

Infertility 1 2 3A 3B 4

Erection disorder 1 2 3A 3B 4

Ejaculation disorders 1 2 3A 3B 4

Page 14: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Femele Reproductive Systeme

Vulva

Vulvitis 1 2 3A 3B 4

Dystrophy of vulva 1 2 3A 3B 4

Cyst of bartholin, abscess of bartholin’s gland 1 2 3A 3B 4

Abscess of hair follicle or sevaceous gland 1 2 3A 3B 4

Condylomata auminata 1 2 3A 3B 4

Vagina

Congenital malformations 1 2 3A 3B 4

Vaginitis 1 2 3A 3B 4

Bacterial vaginosis 1 2 3A 3B 4

Cyst of garther 1 2 3A 3B 4

Cytocoele 1 2 3A 3B 4

Rectocoele 1 2 3A 3B 4

Enterocoele 1 2 3A 3B 4

Fistula (vesico – vaginal, uretero – vaginal, recto vaginal fistula

1 2 3A 3B 4

Foreign body 1 2 3A 3B 4

Cervix

Cervicitis 1 2 3A 3B 4

Poyps 1 2 3A 3B 4

Nabothian cyst 1 2 3A 3B 4

Page 15: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Body of the uterus

Congenital malformations 1 2 3A 3B 4

Uterine prolaps 1 2 3A 3B 4

Hematocolpos 1 2 3A 3B 4

Endometriosis 1 2 3A 3B 4

Adnexae

Salpingitis 1 2 3A 3B 4

Adhesions 1 2 3A 3B 4

Ovarian cyst 1 2 3A 3B 4

Polycystic ovarian disease 1 2 3A 3B 4

Carcinoma of ovary 1 2 3A 3B 4

Ectopic pregnancy 1 2 3A 3B 4

Torsion tumour / ovarian cyst 1 2 3A 3B 4

Rupture of ovarian syst / tubo – ovarian abscess 1 2 3A 3B 4

Uterine bleeding at ovulation 1 2 3A 3B 4

Breasts

Inflammations 1 2 3A 3B 4

Mastopathy 1 2 3A 3B 4

Reproduction system

Infection during pregnancy / delivery

Syphillis 1 2 3A 3B 4

Rubella 1 2 3A 3B 4

CMV infection 1 2 3A 3B 4

Page 16: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Toxoplasmosis 1 2 3A 3B 4

AIDS 1 2 3A 3B 4

Gonorrhoea 1 2 3A 3B 4

Herpes virus infection type 2 1 2 3A 3B 4

Hepatitis B 1 2 3A 3B 4

Drugs and harmful substance during pregnancy

Mother taking tobacco 1 2 3A 3B 4

Mother taking drugs of addiction 1 2 3A 3B 4

Pregnancy disorders

Threatened abortion 1 2 2 3A 3B 4

Incompleted spontaneous abortion 1 2 3A 3B 4

Completed spontaneous abortion 1 2 3A 3B 4

Hyperemesis gravidarum 1 2 3A 3B 4

Blood group incompatibility 1 2 3A 3B 4

Hydatidiform mole 1 2 3A 3B 4

Intra – uterine infection 1 2 3A 3B 4

Pregnancy induced hypertension 1 2 3A 3B 4

Pregnancy induced diabetes mellitus 1 2 3A 3B 4

Dysmaturity 1 2 3A 3B 4

Placental insufficiency 1 2 3A 3B 4

Placenta previa 1 2 3A 3B 4

Vasa previa 1 2 3A 3B 4

Abruption placenta – SOL 1 2 3A 3B 4

Page 17: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Cervical incompetence 1 2 3A 3B 4

Polyhydramnion 1 2 3A 3B 4

Jaundice late in pregnancy 1 2 3A 3B 4

Urinary tract infection 1 2 3A 3B 4

Pyelitis in pregnancy 1 2 3A 3B 4

Iron deficiency anaemia 1 2 3A 3B 4

Megaloblastic anaemia 1 2 3A 3B 4

Dead fetus 1 2 3A 3B 4

Page 18: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Delivery

Premature contractions 1 2 3A 3B 4

Premature delivery 1 2 3A 3B 4

Rupture of uterus 1 2 3A 3B 4

Postmature infant 1 2 3A 3B 4

Premature rupture of membranes 1 2 3A 3B 4

Unstable lie / malposition after 36 weeks 1 2 3A 3B 4

Dystocia, fetal and passage 1 2 3A 3B 4

Mapresentation of fetus 1 2 3A 3B 4

Prolonged delivery 1 2 3A 3B 4

Primary mild contractions – Imminen 1 2 3A 3B 4

Secondary mild contractions 1 2 3A 3B 4

Cord presentation / cord prolapsed 1 2 3A 3B 4

Hypoxia of fetus 1 2 3A 3B 4

Failure to rotate / incorrect rotation 1 2 3A 3B 4

Rupture of cervix 1 2 3A 3B 4

Rupture of perineum 1 2 3A 3B 4

Shoulder distortion, infant 1 2 3A 3B 4

Retained placenta 1 2 3A 3B 4

Postpartum

Retained placental tissue 1 2 3A 3B 4

Uterine inversion 1 2 3A 3B 4

Postpartum haemorrhage 1 2 3A 3B 4

Page 19: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Thrombo – embolism 1 2 3A 3B 4

Blood group incompatibility 1 2 3A 3B 4

Puerperium

Mastitis 1 2 3A 3B 4

Cracked nipple 1 2 3A 3B 4

Inverted nipple 1 2 3A 3B 4

Endometritis 1 2 3A 3B 4

Inflammation of pelvis (salpingitis, pelviperitonitis, perimetritis etc)

1 2 3A 3B 4

Incontinence of urine 1 2 3A 3B 4

Incontinence of faeces 1 2 3A 3B 4

Deep venous thrombosis 1 2 3A 3B 4

Thrombophlebitis 1 2 3A 3B 4

Embolism 1 2 3A 3B 4

Post – natal psychoses 1 2 3A 3B 4

Post – natal depression 1 2 3A 3B 4

Subinvolution of uterus 1 2 3A 3B 4

Page 20: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

BLOK 17: SISTEM REPRODUKSI

A. RENCANA INTEGRATED TEACHING

I. BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Obstetri dan Ginekologi

Ilmu Kebidanan Hanifa Wiknjosastro, Abdul Bari Saifuddin, Trijatmo Rachimhadhi

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

1999/ed.2

Ilmu Kandungan Hanifa Wiknjosastro, Abdul Bari Saifuddin, Trijatmo Rachimhadhi

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

2006/ed.3

Buku Acuan Nasional Onkologi Ginekologi

M. Farid Aziz, Andrijono,Abdul Bari Saifuddin

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

2006/ed.1

Williams Obstetrics Cunningham,FG, et.al Mc.Graw Hill Companies, United States

2005/22th ed

Novak’s Gynecology Jonathan S.Berek Lippincott Williams & Wilkins, Los Angeles, California

2002,12th ed

Page 21: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

LINGKUP OBSTETRI

1. IT Obstetri 1 : Lingkup bahasan : Obstetri Fisiologi

a. Fertilisasi , inplantasi dan nidasi b. Hormon-hormon plasentac. Perubahan morfologi janin dan fisiologi janind. Perubahan anatomik dan Fisiologi ibu hamil.e. Asuhan antenatal.

Kehamilan Normal Fisiologi Kehamilan Endometrium dan Desidua: Jaringan Maternal dari

Sistem Komunikasi Ibu-Janin Fungsi

Endometrium/Desidua Pengaturan Hormon pada

Endometrium Plasenta dan Membran Janin:

Perkembangan Plasenta Janin Biologi Trofoblasto Asal SinsitioTrofoblasto Chorionic Villio Kotiledon Plasenta

Proses penuaan Plasenta Berat dan Ukuran Plasenta

Matang Sirkulasi pada Plasenta

MatangoSirkulasi JaninoSirkulasi Maternal

Amnion, cairan Amnion dan Tali pusatoStruktur dan fungsioPerkembangan Tali Pusat

dan Struktur terkaitoAmnion cell Histogenesis

Hormon-hormon Plasenta: Human

Chorionic Gonadotropin (hCG) Human

Placental Lactogen Hormon

Placental Protein lainTekanan Darah Fisiologi Tekanan Darah

Adaptasi Ibu terhadap Kehamilan

Perubahan pada Traktus Gentalia: Uterus Cervix Ovarium Tuba Fallopii Vagina and Perineum

Perubahan pada Kulit Perubahan pada Payudara Perubahan Metabolik Perubahan Hematologi Perubahan Sistem Kardiovaskular Perubahan SistemRespirasi Perubahan Traktus

Page 22: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Gastrointestinal Perubahan Sistem Endokrin Perubahan Sistem Muskuloskeletal

Perkembangan Morfologi dan Fungsional Janin

Fertilisasi dan nidasi Penetapan Waktu Kehamilan Morfologi perkembangan janin:

Ovum, Zigot dan Blastokist Embrio Fetus

Fisiologi Janin: Sirkulasi Janin Darah Janin

Asuhan Prenatal Effektivitas dari Asuhan Prenatal Evaluasi Prenatal Durasi Kehamilan Normal

Pengampu : Dr. Iskandar Zulqarnain, SpOG (K)Dr. A. Abadi , SpOG (K)

2. IT Obstetri 2 :

Lingkup bahasan : Obstetri Patologi 1

a. Hiperemesis gravidarum. b. Abortus.c. Kehamilan Ektopik / Kehamilan ektopik terganggu.

Komplikasi Dalam Kehamilan

a. Hyperemesis Gravidarum

b. Abortus

c. Kehamilan Ektopik & Kehamilan ektopik terganggu

Definisi Insidens Etiologi Diagnosis Penatalaksanaan dan Prognosis

Definisi Etiologi dan Patogenesis Diagnosis Penatalaksanaan Prognosis

Definisi Insidens & mortalitas Etiologi dan Patogenesis Diagnosis Penatalaksanaan Prognosis

Pengampu : Dr. Heriyadi Manan , SpOG.

Page 23: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Dr. K. Yusuf Effendi , SpOG (K)Dr. Marwansyah FM , SpOG

3. IT Obstetri 3 : Lingkup bahasan : Obstetri Patologi 2

d. Hipertensi dalam kehamilan ( PER , PEB , Eklampsia, Hipertensi kronik dalam kehamilan ).

Komplikasi Dalam Kehamilan Hipertensi Dalam kehamilan

Terminologi Hipertensi Gestational, Preeklampsia, Eklampsia, Patofisiologi, Diagnosis, Prediksi dan Pencegahan, Penatalaksanaan, dan Prognosis

e. Perdarahan Antepartum. ( Plasenta previa, Solutio plasentae dll ).

Komplikasi Dalam Kehamilan Perdarahan Antepartum Solusio Plasenta

Definisi, Insidens Frekwensi Morbiditas dan Mortalitas Prenatal Etiologi, Patofisiologi, Diagnosis,

Penatalaksanaan dan Prognosis

Plasenta Previa Definisi, Insidens Frekwensi Morbiditas dan Mortalitas Prenatal Etiologi, Patofisiologi, Diagnosis,

Penatalaksanaan dan Prognosis

f. Kehamilan Preterm dan Postterm.

Komplikasi Dalam Kehamilan Kehamilan Preterm Definisi Penyebab Kehamilan Preterm Patogenesis Diagnosis Penatalaksanaan Kehamilan

Preterm: Penatalaksanaan Antepartum Penatalaksanaan Intrapartum

Kehamilan Lewat Waktu

Definisi Insidens Patogenesis Diagnosis Penatalaksanaan

Pengampu : Dr. Wim T Pangemanan , SpOG (K )Dr. M. Hatta Ansyori , SpOG (K)Dr. Putri Mirani , SpOG

Page 24: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

4. IT Obstetri 4 : Lingkup bahasan : Obstetri Patologi 3

g. Penyakit dan abnormalitas plasenta , selaput ketuban dan cairan Ketuban.

Komplikasi Dalam Kehamilan Penyakit dan Abnormalitas Plasenta dan Membran Amnion

Abnormalitas Plasentasi dan Gangguan Sirkulasi Plasenta

Abnormalitas Funikulus Umbilikalis

Kelainan pada Amnion dan Cairan Amnion

Hidramniono Insidens,o Etiologi,Patogenesiso Diagnosiso Penatalaksanaan dan

Prognosis Oligohidramnion

o Insidenso Etiologi,Patogenesis,o Diagnosiso Penatalaksanaan dan

Prognosis

h. Kelainan kongenital dan kelainan didapat

Abnormalitas Janin diturunkan dan didapat

Genetik Abnormalitas Kromosomal Abnormalitas Sex Kromosom Test Genetik

Diagnosis Prenatal dan Terapi Fetal

Janin yang beresiko tinggi mempunyai kelainan genetika atau kelainan kongenital

Skreening untuk Abnormalitas kongenital

Skreening untuk penyakit genetik Tekhnik Diagnostik Fetal Medical Terapi Medikal Fetal

i. Ketuban pecah dini

Komplikasi Dalam Kehamilan Ketuban Pecah Dini

Definisi Insidens Etiologi Diagnosis Penatalaksanaan dan Prognosis

Page 25: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

j. Kehamilan ganda.

Komplikasi Dalam Kehamilan Kehamilan Multifetus

Definisi Etiologi Adaptasi Ibu Diagnosis Hasil Akhir Kehamilan Penatalaksanaan Kehamilan

Multifetal: Penatalaksanaan Antepartum Penatalaksanaan Intrapartum

Pengampu : Prof. Dr. Syakroni Daud Rusydi , SpOG (K)

5. IT Obstetri 5 : Lingkup bahasan : Obstetri Patologi 4

k. Gangguan Pertumbuhan Janin

Komplikasi Dalam Kehamilan Gangguan Pertumbuhan Janin

Pertumbuhan Janin Terhambat Definisi Morbiditas dan mortalitas Faktor resiko Skreening dan identifikasi

Pertumbuhan Janin Terhambat

Penatalaksanaan Makrosomia

Definisi Faktor resiko Diagnosis Penatalaksanaan

l. Kehamilan dengan infeksi Virus , Parasit dan Bakteri ( TORCHS ), Malaria, Hepatitis, TBC.

Infeksi Dalam Kehamilan Infeksi Bakteri Syphillis (M.O Penyebab PHS/751)

Manifestasi Klinis Infeksi Fetal & Neonatal Test Serologi Fetal Diagnosis

Gonorrhea (M.O Penyebab PHS/751)

Efek terhadap Kehamilan Infeksi Chlamydial (M.O

Penyebab PHS/751) Infeksi Maternal Infeksi Neonatal Skreening

Lymphogranuloma venerum Infeksi Genital Non Spesifik (M.O

Penyebab PHS/751) Ulcus molle (M.O Penyebab

Page 26: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

PHS/751) Bacterial vaginosis (M.O

Penyebab PHS/751) Tetanus (Bacillaceae/231) Erysipelas & Skarlatina

(Pyogeniccocci/231) Typhoid

(Enterobacteriaceae/231) Cholera (Vibrionaceae/231)

Infeksi virus Infeksi Enterovirus (Picornaviridae/441)

Infeksi Parvovirus Rubella/German measles

(Togaviridae/441) Moluscum contagiosum

(Poxviridae/441) Variola/Smallpox (Poxviridae/441) Virus Hepatitis B (Virus penyebab

hepatitis/441) Virus Varicella Zoster

(Herpesviridae/441) Cytomegalovirus

(Herpesviridae/441) Virus Herpes Simplex

Virus(Herpesviridae/441) Virologi & Infeksi Klinik Diagnosis (laboratorium) Komplikasi selama Kehamilan Komplikasi terhadap Fetal &

neonatal Acquired Immune Deficiency

Syndrome (Retroviridae/441) Etiologi & Patogenesis Manifestasi Klinis Test Serologi & Skreening Infeksi Maternal & Fetus-Infant

Virus Human Papilloma (Papovaviridae/441)

Condyloma accuminata Infeksi Neonatal

Virus Influenza (Paramyxoviridae & Orthomyxoviridae/441)

Mumps Virus (Paramyxoviridae & Orthomyxoviridae/441)

Rubeola/Measles/Morbili (Paramyxoviridae & Orthomyxoviridae/441)

M. Tuberculosis (Mycobacteriaceae/231)

C. diphteriae (Corynebacteriaceae/231)

Dengue dalam kehamilanInfeksi Parasit Toxoplasmosis

Agent dari infeksi kongenital Patogenesis Diagnosis Pengobatan Pencegahan

Page 27: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Malaria Agents dari infeksi kongenital Patogenesis Diagnosis Pengobatan Pencegahan

m. Kehamilan dengan kelainan Medik ( Penyakit Jantung , Asthma Bronchiale, DM)

Pengampu : Prof. A . Kurdi Syamsuri , SpOG (K)Dr. Marwansyah FM , SpOG (K)Dr. Nuswil Bernolian , SpOG

6. IT Obstetri 6 : Lingkup bahasan : Pemeriksaan Obstetri , Persalinan & Nifas

a. Diagnosis Kehamilan. b. Sikap, Letak, Presentasi & Posisi Janin. c. Mekanisme Persalinan Normal.

Mekanisme Persalinan Normal Empat Stadium (Kala) Proses Kelahiran Stadium (Kala) Satu Kelahiran Stadium (Kala) Dua Kelahiran Stadium (Kala) Tiga Kelahiran Stadium (Kala) Empat Kelahiran

d. Pengawasan Intrapartum ( Partograf )

Persalinan Normal Tanda-tanda proses persalinan Pemeriksaan Vagina (Periksa Dalam) Monitoring Kesejahteraan Janin selama proses Persalinan Monitoring Ibu dan penatalaksanaan selama proses

persalinan

Monitoring Intrapartum Kardiotokografi Partograph

Mekanisme Persalinan Normal Sikap, Letak, Presentasi dan Posisi Janin Empat Stadium (Kala) Proses Kelahiran

Stadium (Kala) Satu Kelahiran Stadium (Kala) Dua Kelahiran Stadium (Kala) Tiga Kelahiran Stadium (Kala) Empat Kelahiran

e. Nifas Normal dan Laktasi.

Masa Nifas Fisiologi dan Aspek Klinis Masa Nifas Perubahan Uterus Perubahan Traktus Urinarius Perubahan Sistem Hematologi dan Kardiovaskuler

Laktasi Kelenjar Mammae :

Pemberian ASI Endokrinologi Laktasi

Obat dan Laktasi Obat yang meningkatkan produksi ASI Obat yang menghambat produksi ASI Obat yang dikontraindikasikan pada ibu menyusui Faktor-faktor yang mempengaruhi transport obat dari ibu ke

Page 28: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

anak melalui ASI

Pengampu : Dr. Zaimursyaf Aziz , SpOG (K)Dr. Fatimah Usman , SpOG

7. IT Obstetri 7 :

Lingkup bahasan : Komplikasi Persalinan & Obstetri Operatif.

a. Distosia . b. Perdarahan pascapersalinan. c. Infeksi Nifas.d. Syok dalam Obstetri ( Syok Perdarahan & Syok Septik )

Komplikasi Dalam Persalinan Distosia Abnormalitas dari tenaga Abnormalitias dari janin Abnormalitias dari jalan lahir Gangguan pada proses persalinan:

Gangguan fase laten Gangguan fase aktif

Induksi dan Augmantasi Persalinan

Definisi Teknik Farmokologi Tehnik Mekanikal

Uterotonika dan tokolitik

Pengertian oksitosin (uterotonika) Ergot dan alkaloid ergot Oksitosin dan ekstrak hipofisis Posterior

Prostaglandin Indikasi Kontraindikasi

Pengertian tokolitik (Miometrial Relaxant)

Indikasi Kontraindikasi Jenis-jenis tokolitik Efek samping Penggunaan tokolitik

Perdarahan Post Partum

Definisi Atonia Uteri: Diagnosis dan

Penatalaksanaan Inversio Uteri: Etiologi, Diagnosis,

dan Penatalaksanaan Laserasi Traktus Genitalia:

Diagnosis dan Penatalaksanaan Ruptura Uteri

Definisi, Etiologi Morbiditas dan Mortalitas Diagnosis, Penatalaksanaan Prognosis

Infeksi Masa Nifas Definisi Insidens Etiologi Diagnosis Penatalaksanaan

Page 29: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

e. Kuratase dan Induksi Persalinanf. Episiotomi dan Penjahitan Rebekan jalan lahirg. Ekstraksi Forsef dan Ekstraksi Vakumh. Pertolongan Persalinan Sungsang dan Versi Ekstraksii. Manual plasenta dan Reposisi Inversio uterij. Embryotomik. Seksiosesaria & Histerektomi postpartum.

Obstetrik Operatif Kuretase

Induksi Persalinan

Persalinan dengan Forsep dan Ekstraksi Vakum

Persalinan dengan Forsep dan Ekstraksi Vakum

Indikasi , Syarat ,&Teknik

Indikasi , Syarat &Teknik

Forsep Bentuk dan Fungsi dari

alat Forsep Tekhnik Indikasi Forsep Komplikasi Forsep

Ekstraksi Vakum Bentuk dan Fungsi dari alat Vakum Tekhnik Indikasi Ekstraksi Vakum Komplikasi Vakum

Presentasi dan Persalinan Sungsang

Etiologi, Komplikasi, Diagnosis, Penatalaksanaan Persalinan, dan Prognosis

Seksio Sesarea dan Histerektomi Post Partum

Seksio Sesarea Indikasi, Jenis insisi Uterus Komplikasi Post operatif

Histerektomi Post Partum Indikasi, Tipe Histerektomi Komplikasi Post Histerektomi

Anestesi pada Seksio Sesarea

Protokol Ideal Pilihan Anestesi pada Seksio Sesarea Tekhnik Anestesi

Evaluasi Preoperatif dan Penatalaksanaan Postoperatif

Persiapan Ibu, Alat dan Obat Monitoring Pasca Bedah Komplikasi Pasca Bedah

Pengampu : Prof. Dr. Mgs. Usman Said ,SpOG (K)Prof. Dr. Syakroni Daud Rusydi, SpOG (K)Dr. Marwansyah FM , SpOG (K)

Page 30: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

LINGKUP GINEKOLOGI

1. IT Ginekologi : Ginekologi 1

a. Kelainan anatomi dan abnormalitas organ reproduksi perempuamb. Gangguan Fungsional system reproduksi perempuan.

Kelainan Anatomi Wanita Wanita

Abnormalitas Organ Reproduksi Wanita

Gangguan Perkembangan Traktus Genitalia

Gangguan Traktus Genitalia didapat

Amenorrhea Amenorrhea Primer Etiologi Evaluasi Diagnostik Penatalaksanaan

Amenorrhea Sekunder Etiologi Evaluasi Diagnostik Penatalaksanaan

Perdarahan Uterus Disfungsional

PUD Ovulatori Etiologi Evaluasi Diagnostik Penatalaksanaan

PUD Anovulatori Etiologi Evaluasi Diagnostik Penatalaksanaan

Hiperprolaktinemia Hiperprolaktinemia Etiologi Tekhnik Diagnostik Penatalaksanaan

Galactorrhea Galactorrhea Etiologi Evaluasi Diagnosik Penatalaksanaan

Pituitary Adenomas

Pituitary Adenomas Etiologi Evaluasi Diagnostik Penatalaksanaan

Hyperandrogenism

Etiologi Evaluasi Diagnostik Penatalaksanaan

Endometriosis Etiologi Pathofisiologi Gejala dan Tanda Diagnosis Penatalaksanaan

Page 31: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Dismenorrhea Dismenorrhea Primer dan Sekunder Etiologi Evaluasi Diagnostik Penatalaksanaan

Sindroma Premenstural Etiologi Evaluasi Diagnostik Penatalaksanaan

Menopause Endokrinologi Menopause Konsekwensi dari Defisiensi

Estrogen Efek Terapi Sulih Hormon Regimen Pengobatan

Interpretasi Sistem Hormon Reproduksi

Preanalitik Persiapan pasien Pengambilan specimen Penyiapan dan transportasi

bahan spesimen Analitik

Pemeriksaan hormon :LH, FSH, Estradiol, Progesteron, Prolaktin, GnRH, SHBG, Testosteron, β HCG, DHEA, Inhibin, Activin.

Metode pemeriksaan: RIA, Elisa, PCR, dll

Post Analitik Normal, Endogonadism Hypogonadotropi-

Hypogonadism Hypergonadotropi-

Hypogonadism Hypergonadism Hyperprolactinemia, PCOS Pregnant, Mola atau Cervix

adenoma, dll

Pengampu : Dr. Rizani Amran , SpOG (K)Dr. K. Yusuf Effendi , SpOG (K)

Page 32: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

2. IT Ginekologi 2 : Ginekologi 2

c. Infeksi Pelvikd. Tumor jinak ginekologi.

Infeksi Pelvik

Tumor Jinak Organ Reproduksi Wanita

Vulva Cysts Nevus Hemangioma Fibroma Hydradenoma Syringoma Granular Cell Myoblastoma

Vagina Divertikulum Uretra Inclusion Cysts Dysontogenetic Cyst

Serviks Polip Endoservikal dan Serviks Kista Nabothi Mioma Serviks Stenosis Serviks

Uterus Polip Endometrium Leiomyomas

Oviduct Leiomyomas Adenomatoid Tumors Paratubal Cysts

Ovarium Functional Cyst Follicular Cyst Corpus Luteum Cyst Theca Lutein Cyst

Beningn Cystic Teratoma Etiologi Patofisiologi Gejala dan Tanda Diagnosis Penatalaksanaan

Endometriomas Etiologi

Page 33: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Patofsiologi Gejala dan Tanda Diagnosis Penatalaksanaan

Fibroma Etiologi Patofsiologi Gejala dan Tanda Diagnosis Penatalaksanaan

Tumor Transitional Cell Tumor-Benner

Adenofibroma & Cystadenofibroma

Pengampu : Dr. Asrol Byrin , SpOG (K)

3. IT Ginekologi 3 : Lingkup bahasan : Keluarga Berencana & Kependudukan

a. Kependudukan dan Problematikanyab. Metode dan Efektifitas Kontrasepsic. Konseling Kontrasepsi.

Keluarga Berencana Efektifitas dari kontrasepsi

Metode Non Hormonal

Coitus Interuptus Lactation Amenorrhea Abstinensia Periodik (Sistem Kalender) Kondom Vaginal Spermacides Vaginal Barrier Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Metode Hormonal Kontrasepsi hormonal kombinasi Estrogen - Progesteron

Kontrasepsi Hormonal Progesteron Injeksi Medroxyprogesterone Acetate

/Estradiol CypionalSterilisasi pada Wanita

Sterilisasi Masa Nifas dan Sterilisasi diluar Masa Nifas

Restorasi dari Fertilitas

Sterilisasi Pria Vasektomi:

Defenisi Indikasi Keamanan dan efektifitas Penyembuhan Reversal Efek samping

Farmakodinamik dan farmakokinetik kontrasepsi hormonal pada wanita

Farmakokinetik Farmakodinamik Efek Samping

Page 34: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Pengampu : Dr. Azhari , SpOG (K).

4. IT Ginekologi 4 & 5 : Lingkup bahasan : Karsinoma Organ Reproduksi perempuan. a. Neoplasma intraepitilial serviks uteri.b. Karsinoma serviks uteric. Karsinoma uterusd. Karsinoma ovariume. Karsinoma Vulva dan Vaginaf. Penyakit Trofoblas gestasional.g. Nyeri Pada Karsinoma organ reproduksi perempuan.

Tumor Ganas Organ Reproduksi Wanita

Biologi Molekuler Karsinoma

Onkogen dan Tumor Supressor Gen

Metastase Tumor Angiogenesis

Neoplasma Intraepithelial Serviks

Definisi dan Etiologi Skreening Tekhnik Diagnostik Penatalaksanaan

Karsinoma Serviks Definisi dan Etiologi Diagnosis dan Staging Penatalaksanaan : Pembedahan dan

medikamentosa

Karsinoma Uterus Definisi dan Etiologi Diagnosis dan Staging Penatalaksanaan : Pembedahan dan

medikamentosaKarsinoma Ovarium

Definisi dan Etiologi Diagnosis dan Staging Penatalaksanaan : Pembedahan dan

medikamentosa

Karsinoma Vulva dan Vagina

Definisi dan Etiologi Diagnosis dan Staging Penatalaksanaan : Pembedahan dan

medikamentosaPenyakit Trofoblastik Gestational

Definisi dan Etiologi Diagnosis dan Staging Penatalaksanaan : Pembedahan dan

medikamentosa

Karsinoma Payudara

Definisi Epidemiologi Faktor Resiko Gambaran Klinis Pencegahan dan Deteksi Dini Diagnosa Sistem TNM dan Staging Pengobatan: Pembedahan dan

MedikamentosaNyeri Kanker

Page 35: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Pengampu : Dr. Agustria Zainu Saleh , SpOG ( K).Dr. Rizal Sanif , SpOG (K) Dr. Bedah Tumor

6. IT Obstetri dan Ginekologi :

Lingkup bahasan : Pencitraan dalam Obstetri dan Ginekologi.

a. Monitor Denyut jantung janin , KTG.b. Amniosintesis.c. Ultrasonografi dalam Obgin.

Ultrasonografi Prinsip dasar USG Deteksi Kehamilan Dini dan Lanjut, Fetus,Plasenta dan Amnion Deteksi Vitalitas Kehamilan

Pelvimetri Radiologis

d. MRI , CT Scan, Rontgenologi dalam Obgin.

Rontgenologis Pelvimetri Radiologis

Pengampu : Prof. Dr. A.Kurdi Syamsuri , SpOG (K).Dr. M . Hatta Ansyori , SpOG (K)Dr. Nuswil Bernolian , SpOG Dr. Radiologist

Page 36: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

II. BAGIAN BIOLOGI / ANDROLOGI KEDOKTERAN

TOPIK : A. FEMALE AND MALE REPRODUCTIVEE ORGAN

SUBTOPIK : - Growth and Development Reproductive Organs(Male and Female)

- Abnormality of Reproductivee Organs(Male)

- Hormonal Regulation Male Fertility

B. MALE INFERITLITY AND SEXUAL DYSFUNCITON

SUBTOPIK : - Abnormality of Reproductivee Organs(Male)

- Hormonal Regulation Male Fertility

- Cause of Male InferIity

- Management of Male InferITlity and Sexual Dysfunction

- Semen Analysis

PRAKTIKUM : Semen Analysis 1 X ( Optional )

III. BAGIAN GIZI .

TOPIK : PERAN GIZI DALAM SISTEM REPRODUKSI ( OBSTETRI & GINEKOLOGI )1. Dietary management in Pregnancy and Lactation ( Including Hyperemesis

gravidarum and Hypertension )2. Iron deficiciency & Megaloblastic anemia in Pregnancy.

Intructure : dr. Dimyati Burhanuddin, MSc.

dr. Nazly Hanim, MSc

dr. Syarif Husin , MSc

IV. BAGIAN FISIOLOGI

TOPIK : FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA

1. Structure abd function of female Reproductive systeme.2. Menstrual cycles3. Fisiology of Hormone Femele Reproductive systeme.

Intructure : 1 . drg. Nursiah Nasution , MKes.

2 . dr. Irfanuddin , SpOG.

Page 37: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

V. BAGIAN ANATOMI TOPIK : ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

Intructure : Dr.Iwan

VI. BAGIAN FARMAKOLOGI.

TOPIK : DRUG IN PREGNANCY & Cytostatic

Intrructure : dr. Syahril Aziz , SpFK ,

dr . Theodorus , MSc

VII. BAGIAN / DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM .

TOPIK : ILMU PENYAKIT DALAM DALAM OBSTETRI & GINEKOLOGI .

Itructure : dr. H . ALWI SYAHAB , SpPD ,(K)

VIII. BAGIAN / DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN ANAK

TOPIK : PERINATOLOGI dalam OBSTETRI & GINEKOLOGI

1. Pemeriksaan bayi baru lahir

2. Pengaruh penyakit ibu terhadap janin

3. Trauma lahir pada bayi

Instructure : Dr. Hj. Julniar. M. Tasli, SpAK

Dr. Herman Bermawi , SpAK

IX. BAGIAN PATOLOGI ANATOMI.

TOPIK : Peran PA dalam Obstetri & Ginekologi .

Instructure : Dr. Heni Sulastri , SpPA ( K)

Dr.

Page 38: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

PRAKITKUM : 2 X ( FK UNSRI INDRALAYA )

X. BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA.

TOPIK : Gangguan Psikosis & Depresi Pascapersalian .

Instructure : Dr. Deddy Sustiantoro , SpKJ..

XI. BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN.

TOPIK : TRAUMA DAN KEKERASAN SEKSUAL.

Instructure : Dr. Ramli Bachsin , SpF.

XII. BAGIAN PATOLOGI KLINIK.

TOPIK : PEMERIKSAAN INFEKSI TORCHS , TUMOR MARKER .

Instructure : Prof. Dr. PM. CHATAR , SpPK( K)

Dr. Kms . Yakub , SpPK

PRAKTIKUM : 1 X ( PK RSMH )

XIII. BAGIAN HISTOLOGI.

TOPIK : HISTOLOGI OF MALE & FEMILE REPRODUCTIONS SYSTEM.

Instructure : Dr. Yan Effendi Hasyim ,

PRAKTIKUM : 1 X FK UNSRI INDRALAYA.

XIV. BAGIAN ILMU KULIT & KELAMIN.

TOPIK : HIV , Infeksi Menular Seksual .

Instructure : DR. Dr. M. Athuf Thaha , SpKK (K)

Dr. Yulia Farida yahya SpKK (K)

Page 39: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

XV. BAGIAN ANESTESIOLOGI & ANEMASI.

TOPIK :

Analgesia dan Anesthesia Pengantar Anesthesi

Sejarah anesthesia Trias Anestesi Prinsip dasar Nyeri dan Sensasi Nyeri pada persalinan

Persalinan Tanpa Rasa Nyeri Nyeri dan dampak dari nyeri Nosisepsi Macam nyeri Plastisitas syaraf Nyeri persalinan Cara pengelolaan nyeri Intra thecal Labour Analgesia

Instructure : dr. Rose Mafiana , SpAN

dr. M. Zulkifli , SpAn , MKes

XV. BAGIAN BEDAH .

TOPIK : PAYUDARA ( NORMAL / PENYAKIT INFEKSI / TUMOR )

Pemeriksaan Payudara Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang ( Mammografi / USG )

Penyakit Payudara Infeksi Tumor

B. RENCANA PRAKTIKUM BLOK 17 : SISTEM REPRODUKSI

I . PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI

TOPIK :

Alokasi waktu : 2 X

Tempat : Laboratorium PA FK Unsri Indralaya

Pembagian Group : Kls . Indralaya : 3 Group

Kls . Bukit Besar : 2 Group

Penanggung Jawab : Bagian Patologi Klinik FK Unsri

Page 40: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

II.PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

TOPIK :

Alokasi waktu : 1 X

Tempat : Laboratorium PK FK Unsri / RSMH Palembang.

Pembagian Group : Kls . Indralaya : 3 Group

Kls . Bukit Besar : 2 Group

Penanggung Jawab : Bagian Patologi Klinik FK Unsri

III. PRAKTIKUM HISTOLOGI KEDOKTERAN

TOPIK :

Alokasi waktu : 1 X

Tempat : Laboratorium PK FK Unsri / RSMH Palembang.

Pembagian Group : Kls . Indralaya : 3 Group

Kls . Bukit Besar : 2 Group

Penanggung Jawab : Bagian Patologi Klinik FK Unsri

IV. PRAKTIKUM BIOLOGI KEDOKTERAN / ANDROLOGI KLINIK

TOPIK : Sperma Analisis

Alokasi waktu : 1 X

Tempat : Laboratorium .

Pembagian Group : Kls . Indralaya : 3 Group

Kls . Bukit Besar : 2 Group

Penanggung Jawab : Bagian Biologi / Andrologi FK Unsri

C. TUTORIAL

RENCANA 5 TOPIK SKENARIO TUTORIAL :

1. Kehamilan dengan kelainan letak + Anemia defisiensi.

Page 41: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

2. Kehamilan dengan Preeklampsia Berat + Gangguan Jantung Hypertiroid.

3. Gangguan Haid & Abortus + Kehamilan ektopik.

4. Pasangan Suami Istri dengan Infertilitas.

5. Keluarga Berencana Pasca Persalian/Keguguran

Tata Cara Tutorial

Tutorial 1 , Belajar mandiri , Tutorial 2 & Pleno + Meet Expert

D. SKILL LAB ( PELATIHAN KETRAMPILAN KLINIK )

TOPIK :

1. Pemeriksaan Obstetri dan Pembuatan Status Obstetri.

2. Pemeriksaan Ginekologi dan Pembuatan Status Ginekologi ( Erosi + Pap’s Smier ).

3. Asuhan Persalinan Normal + Anestesi & Analgesia

4. Pelayanan Kontrasepsi ( Inseri IUD )

Tata Cara Pelaksanaan Skill Lab :

1 x 50 : Ekpose ” Kuliah Umum ”

2 x 50 : Group : 8 - 12 mahasiwa / Satu Manekin

TUGAS INSTRUKTUR :

1. Introduksi

2. Demo Langkah Klinik di Model

3. Membimbing mahasiswa mencoba Langkah Klinik di Model / Praktikum.

4. Diskusi

E. EVALUASI

Sesuai aturan yang ditentukan P2 SK FK UNSRI dan berdasarkan Rekomendasi Rapat Blok akan di evaluasi kelayakan mengikuti Evaluasi Blok.17.

1. OSCE : Topik berhubungan dengan Skill Lab

Page 42: Panduan Pembelajaran Blok.17.2011

Syarat : Harus mengikuti semua (100 % ) Topik Skill Lab.

2. SOCA : Berhubungan dengan Tutorial .

Syarat : Harus mengikuti Semua ( 100 % ) Topik Tutorial denganKetentuan Kehadiran pada saat Tutorial 1,2 dan Pleno minimal 80 %.

3. MCQ : Soal Pilihan berganda 120 – 200.

Syarat : Kehadiran IT 75 %.