pembelajaran blok hematologi dan imunologi klinis

16
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BLOK 14 SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS DOSEN: dr. Teuku Husni T.R, Sp.THT.KL., M.Kes, dr. Wilda Mahdani, M.Si., Sp.MK, dr. Vivi Keumala Mutiawati, Sp.PK, dr. Firdalena Meutia, M.Kes, Sp.M, Dr. dr. Mulya Safri, M.Kes, Sp.A,dr. T. Mamfaluti, Sp.PD, dr. Liza Salawati, M.Kes, dr.Husnah, MPH, FSIPH,FISCM, dr. sitti Hajar, Sp.KK, FINSDV, Dr. dr. Azwar, SpMK, SpTHT-KL, Dra. Tjut Mariam Zanaia, M. S, Drs. Saminan, M.Sc, dr. Benny Kurnia, Sp.THT-KL, dr. Sakdiah, M.Sc, Dr. dr. Dedy Syahrizal, M.Kes, dr. Novita Andayani, Sp.P, dr. Firdalena Meutia, Sp. M, dr. Saiful Basri, Sp.M, dr. Nurjannah, MPH., Ph.D, dr. Sarah Firdausa, M.Md.Sc.Sp.PD, dr. Rima Novirianthy, Sp.Onk.Rad., Dr. dr. Fauzul Husna, M.Biomed, dr. T. Mamfaluti, Sp.PD, dr. Buchari, Sp.PK, dr. Vivi Keumala, Sp. PK, dr. Marisa, M. Gizi, dr. Wahyu Lestari, Sp.KK, dr. Zahratul Aini, M. Biomed, dr. Iflan Nauval, M.SclH, dr. Soraya Rezeki, MKT, dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ, dr. RM. Agung Pranata Kusuma Atmaja, M. Biomed, Dr. dr. Budi Yanti, Sp.P, PROGRAM STUDI PENDIDTKAN DOKTER FAKTILTAS KEDOKTERAN TINTVERSITAS SYIAH KUALA 2019

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BLOK 14

SISTEM INDERA, HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

DOSEN:

dr. Teuku Husni T.R, Sp.THT.KL., M.Kes, dr. Wilda Mahdani, M.Si., Sp.MK, dr. Vivi Keumala Mutiawati, Sp.PK, dr. Firdalena Meutia, M.Kes, Sp.M,

Dr. dr. Mulya Safri, M.Kes, Sp.A,dr. T. Mamfaluti, Sp.PD, dr. Liza Salawati, M.Kes, dr.Husnah, MPH, FSIPH,FISCM, dr. sitti Hajar, Sp.KK, FINSDV,

Dr. dr. Azwar, SpMK, SpTHT-KL, Dra. Tjut Mariam Zanaia, M. S, Drs. Saminan, M.Sc, dr. Benny Kurnia, Sp.THT-KL, dr. Sakdiah, M.Sc,

Dr. dr. Dedy Syahrizal, M.Kes, dr. Novita Andayani, Sp.P, dr. Firdalena Meutia, Sp. M, dr. Saiful Basri, Sp.M, dr. Nurjannah, MPH., Ph.D,

dr. Sarah Firdausa, M.Md.Sc.Sp.PD, dr. Rima Novirianthy, Sp.Onk.Rad., Dr. dr. Fauzul Husna, M.Biomed, dr. T. Mamfaluti, Sp.PD, dr. Buchari, Sp.PK,

dr. Vivi Keumala, Sp. PK, dr. Marisa, M. Gizi, dr. Wahyu Lestari, Sp.KK, dr. Zahratul Aini, M. Biomed, dr. Iflan Nauval, M.SclH, dr. Soraya Rezeki, MKT,

dr. Zulfa Zahra, Sp.KJ, dr. RM. Agung Pranata Kusuma Atmaja, M. Biomed, Dr. dr. Budi Yanti, Sp.P,

PROGRAM STUDI PENDIDTKAN DOKTER

FAKTILTAS KEDOKTERAN

TINTVERSITAS SYIAH KUALA

2019

Page 2: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

Mata Kuliah : Sistem Indera,Hematologi dan Imunologi Klinis

Program Studi : Pendidikan Dokter

R-E,NCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Semester

Dosen :

5 Kode : PPD30l SKS:5

Page 3: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

(iapei;url)rnrhclajrran I)rogram Sludi (l,l,O/ C.Pl_) :

l. Komponen Sikap

2. KomponenPengetahuan

3. Komponen Keteranrpilan Khusus

CapaianPembclajaran l\Iata Kuliah ( CPMIOCLO ) :

l. N{ampu menjelaskan masalah }ang berkailan dengan penl,akit pada mata: kelainan refraksi dan akonrodasi. infeksi mata. traunra dan emerganc)'

dan penyakit mata lainn.a.

2. N4anrpu menjelaskan masalah yang berkaitan dengan penyakit pada telinga.

peny'akit pada hidung. pcn)akil pada tenggorok. pen5'akit pada kepala leher dan emergency di bidang THT-KL.3. Manrpu tnenjelaskan ntasalah yang berkailan dengan penyakit kulit dan kelamin, yaitu penyakil infeksi kulit, penyakit alergi.

auloimun dan vesibulosa. kr'lainan kelenjar sebasea dan ekrin, famrakologi obat kulit, serta kelainan pigmentasi dan neoplasia kulit.

4. Marnpu nrenjelaskan nrasaiah vang berkaitan dengan hematologi dan imunologi lanjutan. penyakit infeksi darah dan sistcm imun. serta

penl,akit autoimun.

5. Manrpu menentukan dan menjelaskan integrasi penyakit sistem indera,

hernatologi dan imunolo-oi.

Page 4: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

Krite ria l'cnilaian : Penilaian Acuan Patokan Kompetensi Scdang

Nornor Nilai Konvcrsi

I >87 A

2 78-86 AB

69-77 D

l 60-68 BC

5 51 -59 C

6 4t -50 I)<41 L:

Item I)cnilai:rn :

Nilai akhir terdiri atas :

Nilai proses (40%).terdiri alas nilai :

. Diskusi tutorial (80%)

. Praktikum (20%)

n\ilai Ujian akhir blok (60%)

3

Page 5: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

JADWAL. URAIAN N4ATERI DAN KEGIATAN PERKLILIAIIAI,\

Kemampua n

Akhir

Yang Diharapkan

NI inggu

Kc-

llahan Kajian

(N{ateri Pelajaran)

Stratcgi

Pcnrhelajaran

\\'a ltt u

lklajar

2x50

Pengalaman IlclajarMahasisn'a

Kuliah pakar diberikan oleh

seorarlg yang dianggap

menliliki kompetensi

akadenik dalarn bidang

yang meniadi lopik

nlasalah yang dibahas dalarn

diskusi dan tutorial. Kuliahpakar serninggu dapat

berlangsung 2 3 kali.diruang kuliah. Kuiiah pakar

ini dikemas dalanr bentuk

konrunikasi dua arah.

Kuliah pakar ini akan

nrenrbantu nrahasisrva

mengintegri'.sikan

pengetahuan ) ang

didapatnl a nrelalui proses

belajar rnandiri. praktikunr

lltail un diskusi

lvlengikuti

sistenl

pcnilaian di

atas

Kriteria

Pcnilaian

(lndikator)

llobot

N ilai

( I ) ( 2 ) 3( ) (I ) (t ) (6 ) (7 ) (8)

Minggu

I

lr,[ahasisvr,a manpumenganalisa

penyakit kulit dan

kelamin

Kelenjar Sebasea dan

Ekrin

Pen-v"akit Infcksi

Parasil. VirLrs dan

Gigitan Seranega

Penl,akit Irrfeksi

Baktcri Pada Kulit

Kuliah pakar

Kuliah pakar

Kuliah pakrrr

Kuliah pakar

Diskusi

kelompok.

tutorial dan

pleno skenario I

cmuan I

Diskusi

kelompok.

tutorial dan

2x50

2 r 50

2x50

6x50

6x50

Skabies

Skabies

Kegiatan ini bertLriuan

untuk nerangsang semua

mahasisrva agar anlusias

dalam mencari dan

menemukan jas aban

terhadap nrasalali 1'ar.rg

dihadapi. Jas aban terhadap

Introduksi dan

Penyakit Infeksi

Jamur Pada Kulit

Page 6: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

pleno skenario I

(pcnenruan 2)

masalah ),ang didapatkan

melalui proses diskusi dan

belajar mandiri.

Diskusi bersama tutor

sebanyak 2x2 jamtiap

minggu dengan

menjalankan prinsip 7

langkaU the seven jumps

Diskusi tutorial pertama

dalarn tiap skenario hanya

menjalankan langkah l-5,selanjutnya pada diskusi

tutorial kedua akan

menyelesaikan langkah 6

dan 7.

Diskusi membahas tentang

skenario yang telah

ditetapkan

Mahasisr,"a ntanipu

nrenganalisa

hcmatologi &imrnunologi

lanjutarr

Minggu

2

Peny akit AlergiAutoinrurr darr

Vesikobu losa

Kuliah pakar 2x50 Kuliah pakar diberikan oleh

seorang yang dianggap

memiliki kompetensi

akademik dalam bidang

yang menjadi topik

masalah yang dibahas dalam

diskusi dan tutorial. Kuliah

pakar semingg,, dapal

berlangsung 2-3 kali. di

ruang kuliah. Kuliah pakar

ini dikemas dalam bentuk

konrunikasi dua arah.

Kuliah pakar ini akan

menrbantu mahasiswa

N4engikuti

sisten.r

penilaian di

atasKelainan Pigmentasi

dan Neoplasia KulitKuliah pakar 2x50

Penyakit lnf'eksi

Darah dan Sistenr

Inrun

Kuliah pakar 2x50

Page 7: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

mengintegrasikan

pengetahuan vang

didapatnya n:clalui proses

belajar mandiri. praktikum

ur.r diskusi

Dermatitis Atopi Diskusi

kelompok,

tutorial dan

pleno skenario 2

uan I

6x50

Dclnrat iti" i\topi Diskusi

kelompok.

tutorial dan

pleno skenario 2

(pertcmuan 2)

6x50

Kegiatan ini bertujuan

untuk merangsang semua

mahasisu'a agar antnsias

dalam mencari dan

menemukan jawaben

terhadap masalah 1'ang

dihadapi. .larvaban terhadap

masalah 1'ang didapatkan

melalui proses diskusi dan

belajar mandiri.

Diskusi bersama tutor

sebanyak 2 x 2 janr liap

minggu dengan

menjalankan prinsip 7

langkah/ the seven jumps

Diskusi tutorial pertama

dalam tiap skenario hanya

nrenjalankan langkah l-5,selanjutnl,a pada diskusi

tutorial kedua akan

menyelesaikan langkah 6

dan 7.

Diskusi membahas tentang

skenario yang telah

dir kan

N4in LI Mahasisu a ntanr Li Penvakit Pada akarKuliah 2x50 KLrliah akar diberikan oleh Men ikuti

Page 8: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

Telinqa Dalarn

'l'elin 't'

Penyakit Pada

Telinga Luar dan

Kuliah pakar 2x50

Penyakit Hidung Kuliah pakar 2x50

Penyakit Tenggorok,

Kepala dan l,eherKuliah pakar 2x50

Kegawat l)aruratan

Pada THI'Kuliah pakar 2x50

seorang Yang dianggap

nremiliki konrpetensi

akademik dalam bidang

yang menjadi topikmasalah yang dibahas dalanr

diskusi dan tutorial. Kuliahpakar seminggu dapat

berlangsung 2-3 kali, di

ruang kuliah. Kuliah pakar

ini dikcrnas dalam bcntuk

kornunikasi dua arah.

Kuliah pakar ini ak.rn

membaDtu mahasiswa

nrenginlegrasikan

pengetahuan l ang

didapatnya melalui proses

belaj ar mandiri. praktikum

llta un diskusi

Otitis nredia sLrpuratif

kronis (OMSK)Diskusi

kelompok.

lutorial dan

pleno skenario 3

uln I

6x50

menganalisa

penyakit Ttll'

Otitis mcdia supuratif

kronis (ON'lSK)Diskusi

kelompok.

tutorial dan

plerc skenario 3

(perteniuan 2)

srsten.r

penilaian di

atas

6x50

Kegiatan ini be(ujuan

untuk merangsang semua

mahasis\\'a agar antusias

dalam nrencari dan

menemukan jarvaban

terhadap masalah )'ang

dihadapi. Jawaban terhadap

masalah yang didapatkan

melalui proses diskusi dan

belajar mandiri.

Diskusi bersama tutor

sebanyak 2 x2 jamtiap

minggu dengan

Page 9: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

lrenjalankalr prinsip 7

langkal"r lhe .ycvcn jumps

I-liskusi tutorial pertama

dalam tiap skenario hanya

men jalankan langkah I -5,selanjutnya pada diskusi

tutorial kedua akan

n.ren1'elesaikan langkah 6

dan 7.

Diskusi rnembahes tentang

skerrario yang telah

lditetapkan

N4ingeu 4

Mahasisu,a manrpu

mcnganalisa

penyakit ntata

'I'rarrrn:r l\'lrta Kuliah pakar 2x50 Kuliah pakar diberikan oleh

seorang yang dianggap

menriliki konrpetensi

akadenrik dalam bidang

1'ang menjadi topikmasalah l ang dibahas dalam

diskusi dan tutorial. Kuliahpakar seminggu dapat

bcrlangsung 2-3 kali. di

ruang kulia}r. Kuliah pakar

ini dikemas dalarn bentuk

konrunikasi dua arah.

Kuliah pakar ini akan

membantu mahasisrva

nrcngintegrasikan

pengetahuan 1'angdidapatnya rnelalui proses

belajar mandiri. praktikum

nraupun diskr.rsi

N4engikuti

sistenl

penilaian di

atas

Infcksi N4ata Kuliah pakar 2x50

Kega\\ al Daruratan

Pada Mata

Klrliah pakar 2x50

Penvakit Mata Lain Kuliah pakar 2x50Kelainan Reflaksi

darr AkornodasiKuliah pakar 2x50

Konjungtivitis Diskusi

kelornpok.

6 x 50 Kegiatan ini befiujuan

Page 10: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

trrtorial dan

plcno skenalio .1

(perlemuan I )

untuk merangsalrg semua

nrahasiswa agar antusias

dalam mencari dan

menemukan jau'aban

terhadap masalah yang

dihadapi. Jawaban terhadap

masalah yang didapatkan

nrelalui proses diskusi dan

belajar nlandiri.

Diskusi bersanra tutor

sebanl,ak 2x2 jamtiap

nringgu dengan

nrcnjalanlian prinsip 7

langkahl the seven jumps

Diskusi tutorial per(ama

dalam tiap skenario hanya

menjalankan langkah l-5,selanjutnya pada diskusi

lu(orial kedua akan

nrenyelesaikan larrgkah 6

dan7.

Diskusi membahas tentang

skenario yang telah

ditetapkan

Konj ungtivitis Diskusi

kelompok,

tutorial dan

pleno skenario 4

(pertentuan 2)

6x50

Minggu 5

N4alr:sisu a nrarnpu

nrerT ginteg:"itasikan

seluruh

pengetahuanyar.rg

telah didapatkan

diblok ini

Tronrbosis dan

Ilenrostasis Lan-jutan

Kuliah pakar 2x50 Kuliah pakar diberikan oleh

seorang yang dianggap

memiliki kompetensi

akademik dalam bidang

yang menjadi topikmasalah yang dibahas dalam

diskusi dan tutorial. Kuliah

Mengikuti

sistem

penilaian di

atasImunohernatologi I Kuliah pakar 2x50

Penvakit Autoimun Kuliah pakar 2x50

Inrunohcmatologi Il Kuliah pakar 2x50

Page 11: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

pakar seminggu dapat

bcrlangsung 2 3 kali.diruzmg kuliah. Kuliah pakar

ini dikemas dalam bentuk

komunikasi dua arah.

Kuliah pakar ini akan

membantu mahasisq'a

mengintegrasikan

pengetahuan yang

didapatnya n.relalui proses

belajar nrandiri, praktikunr

maupun diskusi

Anafi laks is Diskusi

kelompok.

tutorial dan

pleno skenario 5

(pertemuan I )Analllaksis Diskusi

kelompok,

tutorial dan

pleno skenario 5

(pertemuan 2)

Kegialan ini bcrtujuan

unluk merangsang sL'nlua

mahasiswa agar anlusias

dalam mencari dan

menemukan jawaban

tcrhadap masalah yang

dihadapi. Jarvaban terhadap

nasalah yang didapatkan

nelilui proses diskusi dan

belaj ar mandiri.

Diskusi bersarna tutor

sebanyak 2x2 jamtiap

' ', inggu dengan

menjalankan prinsip 7

langkah/ the seven jumps

Diskusi tutorial pertama

dalam tiap skenario hanya

menjalankan langkah 1-5.

6r50

6x50

sc littt utn a disk us i

Page 12: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

trilorial kedua akan

nrcnvelcsaikan langkah 6

dan 7.

Diskusi rnembahas tentang

skenario vang telah

ditetapkan

Page 13: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

Sunrber llelai a r/ Refercnsi

1. Adatrrs GL, Boies LR, Higler PIl. Boics: Buku ajar pcn),akit THT (Fundantotals of otolaryngolog). Alih bahasa Wijaya C. Effendi H. editor. Edisikeenam. Jakarta. EGC. 1997.

2. Agak GW. Qin M, Nobe J. Propionibacteriunr Acnes Induces an Interleukin-17 Response in Acne Vulgaris that is Regulated by Vitanin Aand Vitamin D. Joumal Invest Dcrrnatology. 2014 Februari: 1 34.

3. Amadi. A., et al.. 2009. Comnron Ocular Problems in Aba nretropolis of Albia State, Eastem Nigeria. Federal lv{edical Center Owerri.http://docsdrive.com,/pdfs/med* clliou rnals/p.jssci/2009 /32-35.pd|. Alses 1l Februari 2012.

4. American Acaderrry of Opthalmologr'. Flxtemal Disease and Comea. Scctionl l. SanFransisco: I\,[D Association. 2C05-2006

5. Ballenger JJ. Discuse o/ the |ttose . l'hrout, Ear. Heutl antl .\cc&. Staf ahli bagian THT RSCM-FKUI. editor. Penyakit Telinga, Hidung. 1'enggrok,Kepala dan Lelrer. Edisi ketigabclas. Jakarta Barat. Binarupa Aksara. 1994.

6. Boro,'a1a A" Dornbrouski Y. Zriicker S. Olisova O. Ruzicka T. \\'olf R. isotrelinoin l herapl Changes The Iixpression oi Antimicrobial Peptidcs inAcnc Vulgaris. Arch Dcnlatologl, Res. 2014 .luni 11.p. 2.

7. Buil TR. Color Arlus of E|\'T Diagnosis.4th ed. Ne* \'ork. Thieme. 2003.

8. Depanemen Kesehatan. 2003. Pedonran Tatalaksana Kasus danPenreriksaan Laboratorium Leptospirosis di Rumah Sakit. Leptospira.

Hlm. 8- 15. Bagian Pemberantasan Pentakit Menular dan Pen\ehatan I-ingkungan : .lakarla9. Dit Jen PPM & PL RSPI Prof, DR. Sulianti Saroso. (2003/. Pedonrutt Titrulaksana Kasus dan Pemcriksaan Laboratoriunt Leptospirosis di

Rumah Sakit. Depaftemen Kesehatan RI : Jakarta.

10. Djafaar ZA. Restuti RD. Kelainan Telinga Tengali. Iluku Ajar Ilnru Keschatan 'l elinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi 6. Jakarta: Balaipenerbit FKUI. 2007; Hal 64-77.

I l. Gasem \'lH. Redhono D, Suharti C. Anicteric leptospirosis can lre rnisdiagnosed as dengue infection. Buku Abstrak Konas VIII PETRI,Malang,2002

12. Grattarr CEH dan Black AK. Urlicaria and Mastocytosis. Dalam: Burns T. Breahnasc S. Cox N. Griftrths C. Rook's l'extbook of Dennatology. Edisike 8. Wiley-Blackrvell. 2010; 22: l-35.

13. Ityas, S. 2005. Ilmu Penyakit Mara. 3rd 1cJ). FKUI..taka(a14. Iskandar Z; Nelu'an RHH; Suhendro. d}:k. Lep'Lospirosis Gambaran Klinis di RSUPNCM, 2002.15. James WD, Berger TG, Elston. Urticaria. Dalarn: Andrew's Diseases of the

Skin Clinical Dermatology. Edisi ke- I I . Saunder-Elsevier Inc. 201 I : 147- l -i.1.16. James. Brus, dkk. 2005. Lecture Notes Ofialmologi. Jakarra: Erlangga

and Aesthetic Dermatology. 2013 February; 6.Vaughan, Daniel G. dkk. Oftalmologi Umunr. t+nd 1ed;. Widya Medika. Jak^rta.2OO0: gg-128

17. Visscher. K.L., et aI.,2009. Evidence-based Treatment of Acute. Conjungtivitis. Car.radian Famitl, Physician.

Page 14: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

18. \\'idjalanto B 1999. Nilai l)iagnostik Lcptodipstik pada l-eptospirosis. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Dipong"61o.

I t). Wi.iana. N. 1993. Korrj ungtivitis. d;rlam llntu Penl'akit Mata. FK[-rl. .lakarta

a. :.{6-6920. Willianrs l-lC. Dellavalle RP. Garner S. Acr.re Vulgaris. The Lancet. 2012. Januari;379: p. 361-372.21. World l{ealth Organization/ Intemational Leptospirosis Society. Human Leptospirosis guidance tbr diagnosis, surveillance and conlrol. Geneva :

wlto.2003.l0e22. Y adat' S, Kanrvar A.l. Parsad D, Minz RW. Chronic idiopathic urticarial and thyroid autoirnmunity: perplexing association. lndian J Dermotol .

2013; 58 (4):325-330.

23. Zaenglcin AL. Graber EM. Thiboutot DM. Acne Vulgaris and Acneiform Eruptions. In Goldsmith LA, Stephen KI. Gilchrest BA. Pallcr AS. LelfellI)J. Klaus \\;. Fitzpatrick's Demratologr in General Medicine. New Yolk: Mc Grarv Hill;2012. p.897-917.

21. Ze h Umar. (2006). ''Leptospirosis". Buku A.iar llmu Penlakit Dalam, JilidIll. edi:i J. IrKUI : Jakarta. Ilal.18.{5 - 1848.

25. ZoLrboulis CC. Kligman AM. Katsarnbas AD. Pathogenesis And Treatnlent of Acne and Rosacea I-ondon: Springer; 2014.p.605-9.

26. Ronl I)H. Skasbies. Dalarn: Ilmu Penlakit Kulit dan Kelarnin Edisi Keenam. Editor. Mochtar H. Siti A. Jakarta: Balai Penelbit FKUI;2010. hlm.

122-125

27. Audhah t.'A. Unrnilati SR dan sisuati AS. Skabies Risk Iractor on student of Islamic boarding school (stud1'at darul hijrah lslamic boarding scliool.

cindai alus village. martapura subdistrict. banjar district. south Kalimantan. .l Buski. 2012

28. Anrinah P. Sibero HT darr Ratna N'lG. ilubungan Tingkat pengetahuan dengan kejadian skabies. J rnajority. 2015.hal.l4-2229. S1'ailcndta F. lvlutiara H. Skabies. J majorin.20l6:5(2). hal 40-41

30. Bulklarl CN. Burkhtat CG.Scabies. other mitcs. and pediculosis. Dalanr Goldsmith LA, Katz SI. Gilchrest BA. Paller AS, Lelfell D.l. \\/olll'K.Fitzpatrick's Dernralologv in Gencral N{edicinc. Ed.E. Vol.l.The Mc Graru Hill Company. 2012

31. Bum DA. l)isease caused bl Arlhropods ar.rd Other Noxious Animal. Dalanr Burns T. Breathnach S, Cox N. Griffiths C. Rook's Texbooks of'

Deln.ratologl'. 8'r' Ed. Vol.2.Wiler,-Blacuell.S'ngrapore. 2010.

32. Koncinska J, Dzika E. Lepzrrrska N4. Kubiak K. Skabies: Clinical manisfestations and diagnosis. Polish Annals oflr4edicine. Poland. 2015

33.I'larv RJ. Steer AC. Engeh.nan D. Walton S. Skabies in the developing u,orld-its prevalence, complications and management. Clinical Ir4icrobiologl'

and Infection. London. 201 2

34. Ycoh DK. Bou'en,^,C, Carapetis JR. lmpetigo-and skabies-Disease burden and n.rodem treatmenl stralegies. Bnllsh Infection Association. Australia.

2016.

35. Janres WD. Elston DM. Berger TC. Andrervs' Disease of The Skin Clinical Dermatology. Edisi ke-lT.United Kingdom. 201 I

36. Thomas J, Kumar P, Balaji SR. Devaraj DK. Genital Dermatoses. Jaypee Brothers Medical Publisher. Neq, Delhi, India. 2016. lltm. l4-15.37. Craig N, Craig G. Scabies. ln Goldsmith L. Kalz S, Gilchrest B, Paller A, Leffelt D, Wollf K. Fitzpatrick's Derrnatology in General N4edicine. New

York: McGrarv-Hill Companies: 2012. p. 25 69 -7 3

38. kejadian skabies. J majority. 2015,ha|.|4-22

Page 15: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

39. Burns D. Disease caused b1 a(hropods and other noxious aninrals. In Burns 1', Breathnach S. Cor N. Grifflths C. Rook's Textbook of Dermatologl .

8th ed. UK: Blackrvell Publishing; 2010. p. 1830-40

40. Leung DYM, Eichenfield LF, Boguniervicz NI. Atopic dermatitis (atopic eczenra). Dalam: Wolff K, Goldsmith LA. Katz SI. Gilchrest BA. Paller AS.

I-effcl DJ, penyunting. Fitzpatick's Dcrmatology In General Medicine. Edisi ke-7. United State: Mc Graw-l lill. 2008:h I 65- I 81 .

4l. Sularsito SA. Djuanda S. Dermatitis. Dalam: Djuanda A. Hamzah M. Aisah S, penl'unting. Ilmu Penyakit Kulit 7 dan Kelamin. Edisi ke-6. Jakana:

Balai Pencrbit FK IJI. 201 I ;h: I 38- 147

42. \\Iatsor.r W, Kapur S. Atopic dermatitis. Allergt, Asthnn & Clinical Imntunolog,,. 201l;7:l-7 4.

43. Eichen field LF, Tonr WL. Berger TG. Krol A, Paller AS, et al. Management and treatment of atopic dermatitis with topical therapies..l Ant Acctd

Dcrnmtol.2014: 7l (l): 116-32.

44. Anrtrld P Oranje.Er,idence - based phamracological treatment of atopic dermatitis: An expert opinion arrd nerv expectations. ltlt J Dcrmdtol. 201.1: 59

(2): 140-142.

45. Adanrs GL. Boies LR. Higler PH. Boies: Buku aiar penyakit THT (Fundanenruls of oroloryngolog,). Alih bahasa Wiial,a C. Ellendi il, editor'.

Edisi keenam. Jakarta. EGC. 1997.

46. Dja{aar ZA. Restuti RD. Kelainan Telinga 'fengah. Dalarn Soepardi liA.47. Iskandar N. Bashiruddin J. Restuti RD. Buku Ajar IImu Kesehatan Telinga. I{idung. Tenggorok. Kcpala & Leher. F]disi keenam. .laka(a. FKt-ll.

200i: p 64-77 .

48. Ballenger J!. Diseasrt o/' the Nose. Throat. Ear. Hcad ond Neck.Staf ahli bagian TIIT RSCM-I'-KUI. editor. Penlakit Telinga. Hidung.

Tenggrok, Kepala dan Leher. Edisi ketigabelas. Jakarta Barat. Binarupa Aksara. 1994.

49. Bull TR. Color Arlas ofENT Diagnosis. 4thed. Neu York. Thienre.2003.

50. l-alrlani AK. Currenr tliagno.sis & treatment, otolaryngolog,' he ad unrl nec:k surg"ry. 2nded. Nerv York, I-ange. 2008.

51. t.ee KJ. Essentittl orolarl,ngologl,, lteacl and nec'k surgery. gthed.Neu, York, lr'fcdical.2008.52. I\4c'rirrer.l Pocket Cuidc to the Ear. Nerv York. Thieme. 2003.

53. Soepardi EA. Pemeriksaan telinga. hidung. tenggorok kepala dan leher. Dalam Soepardi EA, Iskandar N. Bashiruddin J, Restuti RD. Buku A.iar Ilnru

Kesehatan Telinga. Hidung. Tenggorok. Kepala & Leher. Edisi keenam. Jakarta. F'KUI. 2007:p l-9.54..lames. Brus, dkk.2005. Lecture Notes Oftalmologi. Jakatra: Erlangga

J5. \'ijana. N. 1993. Konjungtivitis. dalanl Ilnru Penlakit Mata. FKUL Jakarra : 46-69

5(r. Illas. S.2005. Ilmu Penl'akit Mata.3'd (ed). FKUI. Jakart

57. American Academy of Opthalmology. Extemal Disease and Comea. Sectionl l. SanFransisco: IvlD Association. 2005-2006

58. Vaugharr, Daniet G. dtrk. Oftalmologi Umum, l4'd (ed), Widya Medika, .Takarta. 2000: 99-12859. Kanski.JJ. Conjungliva. ln: Clinical Ophthalmolog'. 5th ed. Butterworth Heinemann. Philadelphia: 2003,66-6760. Sih emran. N. 2007. Conj u nctivitis. http://wur'.nlerck.com61. Jatla. K.K.. 2009. Neonatal Conjunglivitis. University of Colorado Denver Ilealth Science Center

Page 16: PEMBELAJARAN BLOK HEMATOLOGI DAN IMUNOLOGI KLINIS

62. Rapuano, C.J., et al., 2008. Conjungtivitis. American Academy of Ophthalmology

63. Visscher, K.L., et al., 2009, Evidence-based Treatment of Acute Conjungtivitis. Canadian Family Physician.

64. Amadi, A., et al., 2009. Common Ocular Problems in Aba metropolis of Albia State, Eastem Nigeria. Federal Medical Center Owerri.

http:/idocsdrive.com/pdfs/medwelljou rnals/pj ssci /2009132-35.fif . Akses I I Februari 2012.

65. Marlin, D.S. 2009. Bacterial Conjungtivitis. Penn State College of Medicine [http://emedicine.medscape,com/article/l 191370]

66. Chairul Effendi. Anaphilaxis. Dalam naskah lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XV. Surabaya, 29-30 September 2000; 9l67. Chairul Effendi. Prevention And Management Allergic Diseases. Dalam naskah lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan XXI. Surabaya 5-6

Agustus 2006;

68. Frank Austen K. Allergies, Anaphylaxis and Systemic Mastocytosis. ln: Harisson's Principles of Intemal Medicine. 166 Edition. Editors: Kasper,

Braunwald, Fauci, Hauser, Longo, Jameson, Mc Graw-Hill Company, 2005.248; 1947-1956.

69. Heru Sundaru. Anafilaxis, in : llmu Penyakit Dalam (Soeparman), Second Ed. Jakarta. 1994; 53,57.

70. Iris Rengganis. Deteksi dan tatalaksana Renjatan Anafilaktik dalam Naskah Lengkap Pertemuan Tahunan Ilmu Penyakit Dalam 2005. Editor : Setiati

S, Alwi I, Simadibrata M, Kemala SN, Khie Chen, 2005. Balai Penerbit FKUI, pp 87-91.

71. Iris Rengganis, Heru Sundaru, Nanang S, Dina M. Renjatan Anafilaktik. In :Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi IV. Editor: Aru WS, Bambang S,

Idrus A, Simadibrata M, Setiati S, 2006. Balai Penerbit FKUI, 39; 193-195.

72. Kamen GB, Iris R. Imunologi Dasar. In : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi IV. Editor: Aru WS, Bambang S, Idrus A, Simadibrata M, Setiati S,

2006. Balai penerbit FKUI: 53; 237-243.

73. Lieberman P, Ewan PW. Anaphylaxis. In: Holgate ST, Church MK, Broide DH eds, Allergy. Elsevier Saunders. 4th edition 2012.331 .

74. Margaretha RN. Syok Anafilaktik patofisiologi dan penanganan, dalam naskah lengkap Up date on Shock. 6-7 Mei 2000;69.75. Mc. Grath K. Anaphylaxis. In : Patterson R, Grammer LC, Greenberger PA, Zeiss CR, Allergic Disease : diagnosis and management. Philadelphia: J.

B. Lippincott Co. 4'h Edition 1993; 587-610.

Mengetahui,

Ketua Prodi Pendidikan Dokter,

Fakultas Kedokteran Unsyiah

dr. Dedy Sy M.Kes

Banda Aceh, l9 Agustus 2019

Koordinator/ Penanggungawab,

Fakultas Kedokteran Unsyiah

dr. Teuku Husni T.R, Sp.THT.KL., M.Kes,

NrP. 196606061 997021001x NIP. 19791203 200312 1 00r?