pancasila kul 3

13

Click here to load reader

Upload: galih-maygananda-putra

Post on 08-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pancasila

TRANSCRIPT

Dinamika Pelaksanaan UUD 1945

Dinamika Pelaksanaan UUD 1945Masa awal kemerdekaan 18 Agustus 1945- 5 Juli 1959

UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, karena berkonsentrasi pada usaha mempertahankan kemerdekaan dari kolonialis Belanda serta pemberontakan dalam negeri seperti PKI Madiun, PRRI Permesta, DI/TII, dllKul 3 PancasilaAdanya beberapa penyimpangan dalam pelaksanaan UUD 1945, misalnya:

Tidak menggunakan UUD 1945 tetapi menggunakan Konstitusi RIS dan UUD SementaraKelembagaan negara sebagaimana ditentukan UUD 1945 belum dibentuk, karena belum memungkinkan melaksanakan Pemilu

Masih diberlakukannya Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 yang menyatakan bahwa sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk, segala kekuasaan dijalankan oleh Presiden dengan bantuan Komite Nasional. Dengan demikian Presiden memperoleh kekuasaan yang luar biasa. Oleh karena itu berdasar usul KNIP, tgl 16 Okt 1945 dikeluarkan Maklumat Wakil Presiden No X, yg intinya menetapkan KNIP sebelum terbentuknya MPR dan DPR diserahi keputusan legislatif dan ikut menetapkan GBHN.Berdasar usul KNIP, pada tgl 14 Nov 1945 keluar Maklumat Pemerintah, yg isinya:Jalannya Pemerintahan tidak lagi dilakukan Presiden, melainkan oleh Perdana Menteri.Para menteri bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan kepada KNIP/DPR sementara.Masa orde Lama (5 Juli 1959- 1 Maret 1966)

Penyimpangan UUD 1945 pada masa ini antara lain:Hak budget DPR tidak berjalan, karena Pemerintah tidak mengajukan RUU APBN utk mendapat persetujan DPR sebelum APBN diberlakukan (Pasal 20 ayat (1) UUD 1945)Presiden membubarkan DPR (5 Maret 1960) dengan alasan DPR tidak menyetujui RAPBN yang diajukan pemerintah. Hal ini bertentangan dengan Pasal 23 ayat (1) UUD 1945 dan Penjelasan UUD 1945 tentang Kedudukan DPR.MPRS mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup dengan Ketetapan MPRS No.III/MPRS/1963 (bertentangan dg Pasal 7 UUD 1945)Masa Orde Baru (1 Maret 1966-21 Mei 1998)

Pada tgl 27 Maret 1968 berdasarkan Ketetapan MPRS No.XLIV/MPRS/1968, Jenderal Soeharto diangkat menjadi Presiden RI hingga terpilihnya Presiden oleh MPR hasil Pemilu.

Membentuk Kabinet Pembangunan I (6 Juni 1968) yg mencanangkan Program Panca Krida Kabinet Pembangunan I:Menciptakan stabilitas politik dan ekonomiMenyusun dan melaksanakan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) Melaksanakan PemiluMengembalikan ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengikis habis sisa-sisa G.30.S.PKI dan setiap penyelewengan Pancasila dan UUD 1945

Melanjutkan penyempurnaan dan pembersihan seluruh aparatur negara.

Pada tahun 1973 MPR hasil Pemilu mengadakan sidang umum dan berhasil melaksanakan tugasnya antar lain:Menetapkan peraturan Tata Tertib MPRMembuat GBHNMemilih Presiden dan Wakil PresidenMenentukan penyelenggaraan Pemilu selambat-lambatnya tahun 1977 yang diikuti 3 peserta Pemilu (PPP,PDI dan Golkar)Tgl 27 Maret 1973 setelah terpilih sebagai Presiden, Soeharto membentuk Kabinet Pembangunan II dengan programnya Sapta Krida Kabinet Pembangunan II:Memelihara dan meningkatkan stabilitas nasionalMemelihara dan meningkatkan stabilitas ekonomiMemelihara dan meningkatkan keamanan dan ketertibanMenyelesaikan REPELITA I dan menyiapkan REPELITA II berdasar GBHN

Meningkatkan kesejahteraan rakyatMeningkatkan ketertiban dan pendayagunaan aparatur negaraMenyelesaikan Pemilu th 1977

Pada awal kekuasaannya, ORBA berupaya memperjuangkan dan memperbaiki nasib bangsa melalui berbagai bidang Poleksosbudhankam. Namun demikian lambat laun program negara bukan diperuntukkan kepada rakyat melainkan demi kekuasaan. Pancasila diperalat demi legitimasi kekuasaan yakni dengan adanya Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 Tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.

Masa Reformasi (21 Mei- Sekarang)

Gerakan reformasi lahir sebagai reaksi dan koreksi atas penyelenggaraan negara yang menyimpang dari ideologi Pancasila dan mekanisme UUD 1945.Penyimpangan atas makna UUD 1945 yg dilakukan pemerintahan ORBA selain karena moral penguasa negara, tetapi juga terdapat berbagai kelemahan yg terkandung dalam beberapa Pasal UUD 1945.Oleh karena itu, reformasi dalam bidang politik, harus melalui suatu mekanisme peraturan perundang-undangan juga dikarenakan terdapat beberapa pasal UUD 1945 yg mudah diinterpretasi secara ganda (multi interpretable), sehingga merasa perlu mengadakan amandemen beberapa pasal dalam UUD 1945.