pada pemberian mgs04 pada semen intestinal mencit yang telah di preparir

2
Pada pemberian mgs04 pada semen intestinal mencit yang telah di preparir, volume awal untuk mgs04 4,7% dan mgso4 27% adalah sama yaitu 0,4ml yang diinjeksikan ke dalam segmen intestinal mencit setelah di tunggu selama 45 menit. Didapatkan volume akhir untuk segmen usus yang disuntikan dengan mgs04 4,7% adalah 0,5 ml sedangkan untuk mgso4 27% adalah 1ml volume yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa mgs04 dapat dikategorikan sebagai obat pencahar/sembelit yang baik, namun agak kurang efektif dibandingkan dengan nacl yang memiliki daya laxansia yang lebih efektif, mgso4 juga, sering juga disebut garam inggris atau garam epson yang berperan sebagai pencahar garam yang dapat meningkatkan peristaltik usus karena daya osmotiknya sehingga air ditarik kedalam lumen usus dan tinja akan melembek setelah di berikan obat katartik satu ini sekitar 3 sampai 6 jam . MgSO4 ini diabsorbsinya melalui usus kira-kira 20% dan diekskresikan melalui ginjal sehingga di kontraindikasi pada penderita gagal ginjal. Apabila larutan hipertonis berada pada lumen usus dalam jumlah tertentu maka cairan akan bergerak dari epitel usus ke lumen usus. Pergerakan cairan ini akan membuat feses yang padat akan menjadi encer sehingga defekasi menjadi mudah. Hasil pengamatan menunjukkan ada perubahan volume setelah dua larutan hipertonis tersebut dimasukkan ke lumen usus. Larutan MgSO 4 mengalami perubahan volume dari 0,25 ml menjadi 0,3 ml sedangkan larutan NaCl mengalami perubahan volume 0,25 menjadi 0,17. Larutan MgSO 4 27% sudah sesuai dengan literatur tetapi NaCl 3% menunjukkan keganjilan. Keganjilan ini kemungkinan terjadi karena adanya kerusakan epitel usus, perbedaan status fisiologis dengan hewan pada umumnya dan terjadi perpindahan cairan ke segmen lain karena ikatan tiap segmen tidak erat. MgSO 4 merupakan obat laktansia garam yang terdiri dari kation yang tidak bisa diserap (Magnesium) dan anion yang tidak bisa diserap pula (Sulfat) yang bekerja membentuk massa, juga menghasilkan stimulus pada aktivitas peristaltik sehingga bekerja cepat untuk mendorong garam tersebut. Tetapi meskipun begitu konsentrasi cairan obat ini bisa mengiritasi perut dan menstimulus terjadinya muntah. Obat ini bekerja sangat cepat, biasanya selama tiga sampai empat jam dan yang perlu diingat adalah karena begitu banyaknya cairan yang hilang melalui usus, akan mengakibatkan terjadinya dehidrasi (Karczmar 1963). Daftar pustaka

Upload: kodrat-dzulfikar

Post on 17-Sep-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

o yeah

TRANSCRIPT

Pada pemberian mgs04 pada semen intestinal mencit yang telah di preparir, volume awal untuk mgs04 4,7% dan mgso4 27% adalah sama yaitu 0,4ml yang diinjeksikan ke dalam segmen intestinal mencit setelah di tunggu selama 45 menit. Didapatkan volume akhir untuk segmen usus yang disuntikan dengan mgs04 4,7% adalah 0,5 ml sedangkan untuk mgso4 27% adalah 1ml volume yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa mgs04 dapat dikategorikan sebagai obat pencahar/sembelit yang baik, namun agak kurang efektif dibandingkan dengan nacl yang memiliki daya laxansia yang lebih efektif, mgso4 juga, sering juga disebut garam inggris atau garam epson yang berperan sebagai pencahar garam yang dapat meningkatkan peristaltik usus karena daya osmotiknya sehingga air ditarik kedalam lumen usus dan tinja akan melembek setelah di berikan obat katartik satu ini sekitar 3 sampai 6 jam .MgSO4 ini diabsorbsinya melalui usus kira-kira 20% dan diekskresikan melalui ginjal sehingga di kontraindikasi pada penderita gagal ginjal.

Apabila larutan hipertonis berada pada lumen usus dalam jumlah tertentu maka cairan akan bergerak dari epitel usus ke lumen usus. Pergerakan cairan ini akan membuat feses yang padat akan menjadi encer sehingga defekasi menjadi mudah. Hasil pengamatan menunjukkan ada perubahan volume setelah dua larutan hipertonis tersebut dimasukkan ke lumen usus. Larutan MgSO4 mengalami perubahan volume dari 0,25 ml menjadi 0,3 ml sedangkan larutan NaCl mengalami perubahan volume 0,25 menjadi 0,17. Larutan MgSO4 27% sudah sesuai dengan literatur tetapi NaCl 3% menunjukkan keganjilan. Keganjilan ini kemungkinan terjadi karena adanya kerusakan epitel usus, perbedaan status fisiologis dengan hewan pada umumnya dan terjadi perpindahan cairan ke segmen lain karena ikatan tiap segmen tidak erat.MgSO4 merupakan obat laktansia garam yang terdiri dari kation yang tidak bisa diserap (Magnesium) dan anion yang tidak bisa diserap pula (Sulfat) yang bekerja membentuk massa, juga menghasilkan stimulus pada aktivitas peristaltik sehingga bekerja cepat untuk mendorong garam tersebut. Tetapi meskipun begitu konsentrasi cairan obat ini bisa mengiritasi perut dan menstimulus terjadinya muntah. Obat ini bekerja sangat cepat, biasanya selama tiga sampai empat jam dan yang perlu diingat adalah karena begitu banyaknya cairan yang hilang melalui usus, akan mengakibatkan terjadinya dehidrasi (Karczmar 1963).

Daftar pustaka

Karczmar, AG and Koppanyi, T. 1963. Experimental Pharmacodynamics. USA: Burgess Publishing Company.