p3 pengaruh nikotin dan alkohol
DESCRIPTION
Laporan Praktikum FHATRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
PENGARUH NIKOTIN DAN ALKOHOL TERHADAP LAJU
ALIRAN DARAH PADA BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum Fisiologi Hewan Air
Disusun Oleh:
Kelompok 18 Perikanan B
Mediana Rahma Putri 230110130123
Moch. Iqbal Fernanda 230110130132
Adhardiansyah 230110130135
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini tepat pada
waktunya. Laporan praktikum ini berjudul “Pengaruh Nikotin dan
Alkohol Terhadap Laju Alir Darah Ikan Mas”. Laporan praktikum ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum mata kuliah Fisiologi
Hewan Air.
Penyusunan laporan praktikum ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
yang telah bekerja sama mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya. Untuk itu
pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses praktikum maupun
dalam penyusunan laporan ini. Sebagai sebuah karya, laporan ini akan terus
berproses, tentunya dengan masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak.
Demikian laporan praktikum ini disusun yang disesuaikan dengan format laporan
yang diberikan oleh asisten laboratorium.
Semoga dengan dibuatnya laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
khususnya bagi pengembangan pengetahuan di bidang perikanan dan umumnya
bagi semua pihak.
Jatinangor, November 2014
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................1
1.2 TUJUAN....................................................................................................1
1.3 MANFAAT...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................3
2.1 IKAN MAS................................................................................................3
2.1.1 KLASIFIKASI IKAN MAS....................................................................4
2.1.2 MORFOLOGI IKAN MAS....................................................................4
2.1.3 HABITAT IKAN MAS. .........................................................................6
2.1.4 PERKEMBANGBIAKAN......................................................................7
2.1.5 KEBIASAAN MAKAN IKAN MAS.....................................................7
2.2 SISTEM PEREDARAN DARAH..............................................................7
2.3 DARAH......................................................................................................10
2.4 AQUADES.................................................................................................12
2.5 NIKOTIN....................................................................................................12
2.6 ALKOHOL.................................................................................................13
BAB III BAHAN DAN METODE...................................................................15
3.1 WAKTU DAN TEMPAT..........................................................................15
3.2 ALAT DAN BAHAN................................................................................15
3.2.1 ALAT.......................................................................................................15
3.2.2 BAHAN...................................................................................................15
3.3 PROSEDUR KERJA.................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................17
4.1 HASIL.......................................................................................................17
4.2 PEMBAHASAN........................................................................................19
ii
4.3 PEMBAHASAN DATA KELAS..............................................................21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................22
5.1 KESIMPULAN.........................................................................................22
5.2 SARAN......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem peredaran darah pada ikan disebut sistem peredaran darah tunggal.
Yang dimaksud dengan peredaran darah tunggal adalah dimana darah hanya satu
kali saja melewati jantung. Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada
sel-sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon
dan enzim ke organ yang memerlukan. Sistem peredaran darah pada ikan terdiri
dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah-bilik (ventrikel) dan sebuah serambi
(atrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga pericardium, yaitu
bagian dari rongga tubuh yang terletak dianterior (muka). Selain itu, terdapat
organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima
darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Darah ikan tampak pucat dan
relative sedikit bila dibanding dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung
sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien (limpa) sebagai bigian dari
sistem peredaran terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-
pembuluh limpa.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau
hemato- yang berasal dari bahasa Yunani yaitu haima yang berarti darah.
Pengukuran yang paling sering dilakukan dalam penelitian system
sirkulasi darah adalah tekanan dan aliran. Dalam percobaan ini akan dibuktikan
bagaimana pengaruh alcohol yang bersifat fasa dilatasi dan nikotin yang bersifat
fasa konstriksi akan mempengaruhi laju alir darah.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengamati pengaruh penambahan
larutan alkohol dan nikotin pada pembuluh arteri atau vena pada sirip ekor benih
1
ikan mas terhadap laju alir darah dibandingkan dengan penambahan aquades
sebagao kontrol.
1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan mengetahui pengaruh larutan
alkohol dan nikotin terhadap laju alir darah ikan mas yang diamati pada bagian
sirip caudal ikan tersebut dan aquades sebagai penetral dari alcohol dan nikotin
tersebut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Ikan adalah hewan bertulang belakang yang hidup di dalam air, bernafas dengan insang, bergerak dengan sirip, berkembang biak dengan bertelur, kulitnya bersisik dan berdarah dingin (poikilothermal).
Adapun karakteristik pada ikan yaitu diantaranya :
1. Bentuk tubuh panjang dan silindris pada daerah ekor
2. Daerah mulut terdapat pada ventro-anterior
3. Jantung terdiri dari 2 ruang, yaitu 1 atrium dan 1 ventrikel
4. Terdapat 2 ginjal dengan saluran yang berhubungan dengan saluran
urogenital
5. Otak berdiferensiasi dengan 10 pasang syaraf cranial
6. Temperatur tubuh bersifat poikilothermis
7. Gonad tunggal, besar, dan tanpa saluran. Sedangkan fertilisasi berlangsung
secara eksternal
8. Terdapat insang yang merupakan susunan dari tulang kartilago.
Ikan mas termasuk Osteichthyes. Dengan beberapa ciri antara lain :
kulit memiliki kelenjar mucous
cor memiliki dua ruang (atrium dan ventrikel)
respirasi mengandalkan insang
memiliki 10 pasang syaraf cranial
temperatur tubuh tergantung lingkungan
bersifat ovipara, dan sebagainya.
Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi,
bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf,
sistem endokrin dan reproduksi (Fujaya,1999).
3
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas
Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Susanto 2007) sebagai
berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus Carpio
2.1.2 Morfologi Ikan Mas
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri
umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping
(Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di
sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu
pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam (Susanto,
2007)
Tubuh ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor.
Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung
yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup
insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono, 2000).
Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan ada yang
berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak
yang bebas. Disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan
pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem
pernapasan ikan umumnya berupa insang (Bactiar,2002)
Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada
ketinggian antara 150 m sampai 1000 m diatas permukaan laut, dengan suhu 20oC
sampai 25oC pH air antara 7-8 (Herlina,2002).Ikan ini merupakan ikan pemakan
organisme hewan kecil atau renik ataupun tumbuh-tumbuhan (omnivore). Kolam
4
Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)Sumber : www.tips-peternakan.blogspot.com
yang di bangun dari tanah banyak mengandung pakan alami,ikan ini mengaduk
Lumpur,memangsa larva insekta,cacing-cacing mollusca (Djarijah,2001).
Cahyono (2000) menyatakan, jenis makan dan tambahan yang biasa di
berikan pada ikan mas adalah bungkil kelapa atau bungkil kacang, sisa rumah
pemotongan hewan, sampah rumah tangga dan lain-lain, sedangkan untuk
makanan buatan biasanya di berikan berupa crumble dan pellet.
Ada pun ciri morfologi ikan mas ini yaitu :
a) Ikan mas ini memiliki bentuk tubuh yang panjang dan pipih atau biasa di
sebut dengan sebutan comprossed
b) Belahan mulut nya terdapat pada bagian depan kepala nya atau lebih tepat
nya berada pada bagian ujung hidungnya
c) Gigi kerongkongan nya terdapat pada ujung mulut bagian dalamnya
d) Ada nya dua pasang sungut pada wilayah anteriornya
e) Pada seluruh bagian tubuh nya di selimuti oleh sisik
f) Sisik ikan mas ini memiliki ukuran yang besar, jika di bandingkan dengan
sisik ikan yang lain akan sangat terlihat perbedaannya
g) Bentuk ekor ikan mas ini memiliki bentuk yang berlekuk tunggal
h) Memiliki sirip punggung yang memanjang
i) Letak sirip punggung nya berseberangan dengan letak sirip perutnya
j) Letak sirip perut nya sangat dekat dengan sirip dadanya
k) Terdapat operculum dan properkulum pada sirip dadanya
l) Untuk menampung makanan, ikan mas menggunakan lambung palsunya,
m) Insang ikan mas terdiri dari beberapa bagian seperti tulang lengkung insang
tapis insang, dan lembaran daun insang
5
Gambar 2. Morfologi Tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio)Sumber : A.S.T. Afandi, www.mediaajar.com, 2011
2.1.3 Habitat Ikan Mas
Ikan mas berasal dari daratan Asia dan telah lama dibudidayakan sebagai
ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun SM. Penyebarannya merata di
daratan Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara dan Australia. Pembudidayaan
ikan mas di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan Sumatra dalam bentuk
empang, balong maupun keramba terapung yang di letakan di danau atau waduk
besar. Budidaya modern di Jawa Barat menggunakan sistem air deras untuk
mempercepat pertumbuhannnya.
Habitat aslinya yang di alam meliputi sungai berarus tenang sampai
sedang dan di area dangkal danau. Perairan yang disukai tentunya yang banyak
menyediakan pakan alaminya. Ceruk atau area kecil yang terdalam pada suatu
dasar perairan adalah tempat yang sangat ideal untuknya. Bagian-bagian sungai
yang terlindungi rindangmya pepohonan dan tepi sungai dimana terdapat runtuhan
pohon yang tumbang dapat menjadi tempat favoritnya. Di Indonesia sendiri untuk
mencari tempat memancing ikan mas bukanlah hal yang sulit. Karena selain telah
dibudidayakan banyak empang yang sengaja dibuat demi memanjakan para
penggemar mancing ikan mas.
6
2.1.4 Perkembangbiakan
Ikan Mas berkembang biak dengan bertelur, masa kawinnya pada daerah
tropis pada saat awal musim hujan. Ikan Mas betina biasanya bertelur di dekat
tumbuhan di dalam air di perairan dangkal yang tembus sinar matahari, telur-telur
tersebut kemudian menempel pada dedaunan. Pada suhu yang hangat dan kondisi
yang ideal telurnya akan menetas dalam 5 sampai 8 hari. Karena malasnya sang
induk betina maupun jantan maka hasil yang menetas sangat sedikit dibanding
telurnya. Para petani yang membudidayakan ikan ini biasanya memindahkan
telur-telur yang telah menempel pada medianya ke kolam lain agar didapat hasil
yang maksimal. Beberapa bulan kemudian ikan mas sudah layak dikonsumsi
beratnya lebih kurang 250 gram. Untuk pancingan biasanya adalah ikan mas yang
telah mencapai berat 500 gram ke atas.
2.1.5 Kebiasaan Makan Ikan Mas
Kebiasaan makan (Feeding Habit) ikan mutlak diketahui seorang
pemancing walau dirinya bukan seorang biolog, karena pengetahuan ini
memberikan petunjuk buat pemancing tentang umpan, selera makan, waktu
makan dan sebagainya. Ikan Mas dapat dikatagorikan sangat rakus. Memakan
segala pakan yang terdapat di dasar air, pertengahan air dan permukaan air. Pakan
alaminya meliputi tumbuhan air, lumut, cacing, keong, udang, kerang, larva
serangga dan organisma lainnya yang ada di perairan. Dia akan membuka
mulutnya lebar-lebar dan kemudian menyedot makanannya seperti alat penghisap.
Terkadang mengaduk-aduk dasar air dengan mulut dan badannya sehingga
menimbulkan bayang kecoklatan pada perairan.
2.2 Sistem Peredaran Darah Pada Ikan
Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut
danmengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga
mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta
mengangkut CO2 dari dalam usus,kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya,
7
keluar tubuh. Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah
sama, meskipun tetap ada perbedaan-perbedaan diantara setiapkelompok hewan.
Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak
pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel
tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui
dinding yang tipis dari kapiler darah, dankembali ke jantung melalui pembuluh
yang ke dua. Atau secara garis besarnya peredaran darahtunggal adalah peredaran
darah yang darah nya dari insang langsung beredar ke seluruh tubuhkemudian
masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute
dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.Seri
pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena. Dimana
organutamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap
pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri
ke seluruh tubuh sampai kekapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh
vena dan kembali ke jantung.
GAMBAR 3. SISTEM PEREDARAN DARAH
(http://montzella.blogspot.com/2013/08/sistem-sirkulasi-pada-ikan.html)
a. Sinus Venosus
Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung
jaringan otot.Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari septum
transversum, yang memisahkanrongga pericardial dari rongga pleuroperitoneal.
Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinusvenosus melalu sepasang ductus
Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinushepaticus yang masuk
pada dinding posterior dari sinus venosus.Vena coronaria yang datangdari dinding
8
otot jantung, juga masuk dari sinus venosus. Dari sini darah melalui lubang
sinusatrial masuk ke dalam atrium.
b. Atrium
Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari
sinus venosus.Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke
dalam rongga ventrikel. Lubangini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular,
supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.
c. Ventrikel
Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium
saja danmemompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk
oleh dua lapisan ototyaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam
disebut spongi. Bagian inimenerima darah dari atrium melalui atrioventricular.
Ujung anterior dari ventrikel tumbuhmemanjang dan berdinding tebal, di
dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.
d. Conus Arteriosus
Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi
tidak mempunyai bulbus arteriosus.Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus
sudah tereduksi menjadi suatustruktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus
arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik
C. Saluran Darah
Ada 3 bentuk saluran darah : arteri, vena, kapiler
a. Arteri
Adalah pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang
dilaluidarah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh.
Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisanyaitu bagian dalam (intima), memiliki
lapisan endothelium dan sub endothelium.
9
b. Vena
Adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jantung.
Struktur vena samahalnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih
tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada ukuran diameter yang
sama. Bagian dalam dari vena yang mengalamitekanan hidrostatik tinggi,
umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin.
c. Kapiler
Adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat
terjadinya pertukaran zat(gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga
macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler
diskontinyu (sinusoid).
2.3 Darah
Darah adalah suatu fluida (yang dinamakan plasma) tempat beberapa
bahan terlarut dan tempat eritrosit, leukosit, dan beberapa bahan lain tersuspensi.
Sistem peredaran darah terdiri dari jantung (yang merupakan pusat pemompaan
darah), arteri (pembuluh darah dari jantung), kapiler (yang menghubungkan arteri
dan vena), dan vena (pembuluh darah yang menuju ke jantung). Sistem peredaran
darah ikan disebut sistem peredaran tunggal.
Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh,
membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke
organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada
bagian semipermiabel, yaitu pembuluh yang terdapat di daerah insang. Selain itu,
di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen. Insang juga
mengeliminir mineral yang berdifusi. Jantung mengeluarkan darah yang relatif
kurang akan oksigen dan berkadar CO2 yang tinggi.
Volume darah yang beredar dalam tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5
– 3% dari bobot tubuhnya. Pada Squalusacanthiasvolumedarah bisa mencapai 5%
daribobottubuhnya (Lagler et al., 1977). Jumlahorgan yang membuatdarah pada
ikanlebihbanyakjumlahnyabiladibandingkandenganmamalia.
10
Plasma darahmerupakancairanjernihberisikan mineral terlarut,
hasilpencernaanmakanan yang diabsorbsihasilbuanganjaringan, enzim, antibodi,
dan gas terlarut.
Eritrosit (sel darah merah) ikan berinti, berwarna merah kekuningan.
Eritrosit dewasa berbentuk lonjong, kecil, dan berdiameter 7 – 36 mikron
(bergantung kepada spesies ikannya). Jumlah eritrosit tiap mm3 darah berkisar
antara 20.000 – 3.000.000. Pengangkutan O2 dalam darah bergantung kepada
jumlah Hb yang terdapat di dalam eritrosit.
Leukosit (sel darah putih) yang tidak berwarna berjumlah antara 20.000 –
150.000 dalam tiap mm3 darah. Leukosit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
granulosit (leukosit bergranula) dan agranulosit (tidak). Berdasarkan penyerapan
warna, granulosit terdiri dari neutrofil, asidofil (eosinofil), dan basofil.
Agranulosit yang merupakan komponen terbesar leukosit terdiri dari limfosit,
monosit, dan trombosit.
Adapun fungsi darah :
1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi seperti : gas (O2,
CO2), substansi yang berhubungan dengan nutrisi, substansi yang
berhubungan dengan ekskresi, dan substansi yang berhubungan dengan
pengaturan hormon.
2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan.
3. Mengatur keseimbangan asam basa (Ph).
4. Mencegah perdarahan
5. Merupakan alat pertahanan tubuh.
6. Mengatur suhu tubuh, volume darah yang beredar pada dalam tubuh ikan
Teleostei berkisar antara 1,5-3 % dari bobot tubuhnya.
Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke
jantung ialah sepasang vena kardinalis anterior dan posterior.Vena yang pertama,
membawa darah dari bagiankepala berjalan berdampingan dengan sepasang vena
jugularis yang letaknya lebih ke tengah. Dari ekor berjalan vena caudalis yang
tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portaerenalis menuju ke ginjal.
11
Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak vena renalis
advehentes, dan masing-masing cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaring
kapiler darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis
revehentis yang mengalir ke permukaan tengahdari ginjal dan bermuara pada vena
kardinalis posterior.
Sistem peredaran vena pada ikan teleostei Volume darah yang beredar dalam
tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5 ± 3 % dari bobot tubuhnya.
2.4 Aquades
Aquadest adalah air murni yang di dapat dari penggabungan 2 hidrogen
dan 1 oksigen (H2O) yang memiliki kandungan logam 0 ppm dan mempunyai PH
7 (netral). Cara pembuatannya yaitu dengan cara proses penyulingan.
2.5 Nikotin
Nikotin adalah zat beracun, berminyak, kuning pucat yang berubah warna
menjadi coklat setelah terpapar di udara. Secara umum, nikotin merupakan zat
yang sangat adiktif dan termasuk bahan aktif dalam asap tembakau. Nikotin
termasuk dalam senyawa kimia organik, sebuah alkaloid yang ditemukan secara
alami di berbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Kadar nikotin
berkisar antara 0,3% - 5% dari berat kering tembakau atau biasanya sekitar 5%
per 100 gram berat tembakau yang berasal dari hasil biosintesis di akar dan
diakumulasikan di daun.
Nikotin memiliki bau menyengat dan rasa yang tajam. Dalam bentuk
terkonsentrasi, nikotin digunakan sebagai bahan baku insektisida yang kuat. Pada
penggunaannya, nikotin dapat mempengaruhi sistem syaraf, merusak jantung dan
sirkulasi darah. Nikotin merangsang saraf simpatis sehingga menyebabkan
vasokontriksi pembuluh darah yang meningkat resistensi pembuluh darah perifer
sehingga meningkatkan tekanan darah. Selain itu, nikotin juga menyebabkan
gangguan irama jantung, menyebabkan kerusakan lapisan dalam pembuluh darah
dan peningkatan daya lekat trombosit.
12
GAMBAR 4. NIKOTIN
(http://atikofianti.wordpress.com/2011/07/04/nikotin-kenapa-harus-
dihindari)
2.6 Alkohol
Akohol adalah senyawa-senyawa organik dimana satu atau lebih atom
hidrogen dalam sebuah alkana yang digantkan oleh sebuah gugus fungsional
hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon. Alkohol dibuat dari hasil
fermentasi, berupa cairan jernih tak berwarna dan rasanya pahit.
Alkohol yang paling umum digunakan adalah etanol C2H5OH, dengan tulang
punggung etana. Etanol telah diproduksi dan dikonsumsi oleh manusia selama
ribuan tahun, dalam bentuk minuman beralkohol hasil fermentasi dan distilasi.
Etanol adalah cairan yang mudah terbakar jelas bahwa mendidih pada 78,4°C,
yang digunakan sebagai pelarut industri, bahan bakar mobil, dan bahan baku
dalam industri kimia. Etanol dalam bentuk ini umumnya dikenal sebagai alkohol
yang didenaturasi.
Alkohol yang paling sederhana adalah metanol CH3OH, yang sebelumnya
diperoleh dari penyulingan kayu, dan karena itu disebut "alkohol kayu". Alkohol
kayu ini adalah cairan bening menyerupai etanol berbau dan properti, dengan titik
didih yang sedikit lebih rendah (64,7°C), dan digunakan terutama sebagai bahan
bakar, pelarut, dan bahan baku. Tidak seperti etanol, metanol ini sangat beracun.
Satu sip (< 10ml) dapat menyebabkan kebutaan permanen oleh kerusakan saraf
optik dan 30 ml (satu ons cairan) mungkin berakibat fatal.
13
Dua alkohol lain yang digunakan secara luas (meskipun tidak begitu banyak
seperti metanol dan etanol) adalah propanol dan butanol. Seperti etanol, mereka
dapat diproduksi oleh proses fermentasi. Alkohol ini disebut alkohol fusel atau
minyak fusel dalam pembuatan bir dan cenderung memiliki rasa pedas.
GAMBAR 5. ALKOHOL
(http://www.sedia-alatkesehatan.com/alkohol%20medis%20%7C
%20disinfektan)
14
BAB III
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum
Pelaksanaan kegiatan praktikum fisiologi hewan air pengaruh perubahan
suhu panas dan dingin media air terhadap membuka dan menutup operculum
benih ikan mas, dilakukan pada :
Waktu : Kamis, 30 Oktober 2014
Tempat : Laboratorium MSP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran Jatinangor.
3.2 Alat dan Bahan
Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan alat-alat dan bahan sebagai
berikut:
3.2.1 Alat yang Digunakan
Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum
No Nama Alat Fungsi
1. Mikroskop Alat untuk mengamati laju alir darah
2. Petridish Tempat menaruh ikan pada saat diamati
3. Hand counter Menghitung laju alir darah
4. Beaker glass Tempat menaruh ikan yang akan diamati
5. Stop watch Mengamati waktu
6. Pipet tetes Alat untuk mengambil aquades, larutan alkohol 70%, dan
larutan niktoin
3.2.2 Bahan yang Digunakan
Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum
No Nama Bahan Fungsi
1. Benih ikan mas Objek yang akan diamati
2. Aquades Sebagai kontrol
3. Larutan alkohol 70% Penguji laju alir darah
15
4. Larutan nikotin Penguju laju alir darah
5. Kapas Menutup operculum benih ikan mas
3.3 Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan mikroskop dalam posisi sudah focus
2. Mengambil seekor ikan mas, meletakkan ikan tersebut ke dalam petridish,
menutupi insang ikan tersebut dengan kapas basah, lalu mengamati aliran
darah pada bagian sirip ekor akan terlihat beberapa macam pembuluh
darah, lalu menggambar
3. Membasahi sirip ekor dengan aquades lalu menghitung berapa jumlah
aliran darah permenit yang melalui satu tempat tertentu, mengulangi
sebanyak tiga kali
4. Setelah selesai point 3, meneteskan larutan nikotin secukupnya pada sirip
ekor ikan mas lalu mengamati dan menghitung berapa jumlah aliran darah
permenit yang melalui satu tempat tertentu, mengulangi sebanyak tiga kali
5. Setelah selesai point 4, membilas sirip ekor ikan tersebut dengan aquades
agar sirip ekor terbebas dari pengaruh nikotin, lalu meneteskan alkohol
70% secukupnya pada sirip ekor ikan tersebut kemudian mengamati dan
menghitung berapa jumlah aliran darah permenit yang melalui satu tempat
tertentu, mengulangi sebanyak tiga kali.
6. Mengulangi point 2 s/d 5 pada ikan lain sebanyak 3 ekor
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , menghasilkan data dalam
bentuk tabel tentang pengaruh nikotin dan alkohol terhadap laju aliran darah pada
ikan Mas , sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Pengamatan Data Kelompok
Ikan
Aquades Nikotin Alkohol
1 2 3Rata-Rata
1 2 3Rata-Rata
1 3 4 Rata-Rata
1 240 252 251 247,67 252 265 272 263 180 185 183 182,672 248 243 246 245,67 274 278 276 276 126 156 154 145,333 222 248 254 241,33 267 268 298 277.67 158 165 148 157
Jumlah 734,67 816.67 485Rata-Rata 244,89 272.22 161,67
Tabel 4. Data Hasil Pengamatan Kelas
KelompokRata Rata Laju Alir Darah Pada Benih Ikan Mas
Aquades Nikotin Alkohol1 248 268 207.52 91 212 533 130.7 191.2 63.74 98.22 156.88 56.115 89.87 204.67 54.56 67.76 162.7 62.067 97.9 158 57.18 79.3 135.63 53.739 170 177 16310 173.67 225.33 142.6711 219.66 252.33 191.8312 215 342 16213 152.06 246.3 177.514 176.5 253.1 144.1715 181,11 219,65 163,5516 187.77 239.36 149.2317 197.67 282.33 17018 244.89 272.22 161.6719 209 244.67 172.11
17
20 219.23 230.7 133.7821 255.33 290.2 125.322 209.33 256.11 173.6723 216.67 246.77 173.6724 225.09 248.88 176.42
1 2 30
50
100
150
200
250
300247.67 245.67 241.33
263 276 277.67
182.67145.33 157
Laju Aliran Darah Ikan Mas
AquadesNikotinAlkohol
Ikan
rata
-rat
a
1 2 3 4 5 6 7 80
50
100
150
200
250
300248
91
130.798.22 89.87
67.7697.9
79.3
268
212191.2
156.88
204.67
162.7 158135.63
207.5
53 63.7 56.11 54.5 62.06 57.1 53.73
Rata-rata Laju Aliran Darah Ikan Mas Kelas B
AquadesNikotinAlkohol
Ikan
Rata
-rat
a
18
9 10 11 12 13 14 15 160
50100150200250300350400
170 173.67219.66 215
152.06 176.5 181.11 187.77177225.33
252.33
342
246.3 253.1219.65 239.36
163 142.67191.83
162 177.5144.17 163.55 149.23
Rata-rata Laju Aliran Darah Ikan Mas Kelas B
AquadesNikotinAlkohol
Ikan
Rata
-rat
a
17 18 19 20 21 22 23 240
50100150200250300350
197.67244.89
209 219.23255.33
209.33 216.67 225.09282.33 272.22 244.67 230.7
290.2256.11 246.77 248.88
170 161.67 172.11133.78 125.3
173.67 173.67 176.42
Rata-rata Laju Aliran Darah Ikan Mas Kelas B
AquadesNikotinAlkohol
Ikan
Rata
-rat
a
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengamati laju aliran darah pada benih ikan
mas dengan pnambahan aquades sebagai kontrol, dan penambahan alkohol 70%
serta penambahan nikotin sebagai uji pada pembuluh arteri atau vena bagian
ekor. Data yang diproleh dari praktikum kali ini yaitu:
a. Laju aliran darah rata-rata penambahan aquades: 244,89/menit
b. Laju aliran darah rata-rata penambahan nikotin: 272,22/menit
c. Laju aliran darah rata-rata penambahan alkohol: 161,67/menit
19
Dari data tersebut setelah penambahan aquades nilainya berada di tengah-
tengah antara penambahan nikotin dan alkohol sehingga dapat dikatakan laju
aliran darah saat penambahan aquades menjadi stabil. Pada saat penambahan
nikotin, laju aliran darah menjadi semakin cepat hal ini dikarenakan nikotin
bersifat racun. Apabila nikotin ditambahkan pada pembuluh, maka nikotin
tersebut akan dibawa oleh aliran darah menuju otak dan bereaksi dengan otak,
maka otak akan memberikan sinyal kepada kelenjar adrenalin untuk
mengeluarkan hormon-hormon adrenalin, sehingga mengakibatkan pembuluh
darah menjadi kecil atau menyempit, hal inilah yang memicu jantung memompa
darah lebih cepat dan pada akhirnya aliran darah menjadi cepat. Suatu makhluk
hidup apabila dala tubuhnya mengandung banyak nikotin akan menyebabkan
cepat mati. Sedangkan ketika penambahan larutan alkohol 70% pada pembuluh
yang berada di bgian ekor, aliran darah menjadi sangat lambat, hal ini dikarenakan
alkohol memiliki sifat yang keras dan mematikan sistem saraf, sehingga laju
aliran darah terhambat dan laju aliran darahpun menjadi lambat. Kecepatan aliran
darah pun sangat ditentukan oleh perlakuan si praktikan itu sendiri, dimana
penambahan alkohol sebagai uji pertama dan penambahan nikotin sebagai uji
kedua didapatkan hasil yang berbeda pula. Laju aliran darah dengan penambahan
nikotin setelah alkohol sangat lambat bila dibandingkan dengan penambahan
aquades, seharusnya penambahan nikotin dapat mempercepat laju aliran darah
bila dibandingkan dengan penambahan alkohol. Hal ini dikarenakan pemberian
larutan alkohol sebelum pemberian nikotin menyebabkan matinya kerja saraf atau
dapat memperlambat kerja saraf, sehingga pembuluh menjadi melebar dan aliran
darah menjadi lambat, sehingga penambahan nikotin sebagai uji kedua tidak ada
pengaruhnya sama sekali terhadap laju alira darah pada ikan mas.
Sebaliknya penambahan nikotin sebagai uji pertama sebelum penambahan
alkohol sebagai uji kedua, laju aliran darah pada ikan mas sangat cepat bila
dibandingkan dengan penambahan aquades sebagai kontrol. Hal ini dikarenakan
nikotin yang bersifat toksik yang dapat menyebabkan pembuluh menjadi kecil
atau menyempit sehingga kontraksi pada jantung menjadi lebih cepat dan aliran
20
darahnya pun menjadi lebih cepat. Penambahan alkohol sebagai uji kedua setelah
penambahan nikotin, aliran darah menjadi lebih lambat. Seperti yang telah
dibahas sebelumnya, alkohol yang bersifat keras dapat mematikan kerja saraf dan
memperlambat kerja jantung menyebab aliran darah menjadi lambat. Pembuluh
yang sebelumnya mengecil akibat dari penambahan nikotin lalu ditambahkan
larutan alkohol kini menjadi lebih besar, selain bersifat keras, alkohol juga bersifat
relaksasi dalam tubuh, sehingga penambahan alkohol dapat membuat ketenangan
dan pembuluh menjadi lebih besar yang mengakibatkan laju aliran darah pun
menjadi lambat. Namun penambahan alkohol dengan skala yang sangat besar
dapat menyebabkan sistem kerja saraf berhenti secara total, dan membuat
kematian pada ikan tersebut.
4.3 Pembahasan Data Kelas
Sebagaimana hasil pengamatan kelas yang membuktikan bagaimana
perbedaan dari tiap tetesan yang diberikan tidak jauh beda dengan kelompok yang
kami amati, yaitu menunjukan bahwa dengan tetesan alcohol peredaran darah ikan
semakin lambat dibandingkan dengan nikotin dan aquades, hal ini disebabkan
karena alcohol dapat memperlambat fungsi sistem saraf pusat yang menjadikan
system peredaran darah ikan juga ikut terhambat. Namun ada satu kelompok
dimana laju aliran darah pada pemberian alkohol sangat cepat bila dibandingkan
dengan pemberian aquades, hal ini mungkin dikarenakan kurang ketelitian
praktikan dalam menghitung laju aliran darah pada ikan, atau mungkin hal ini
disebabkan karena pergerakan ikan yang sangat aktif sehingga laju aliran darah
pun menjadi lebih cepat. Selain dari tetesan yang diberikan baik dengan alcohol
maupun dengan nikotin, kecepatan peredaran darah ikan mas itu diakibatkan oleh
berat tubuh ikannya itu sendiri, hal ini terbukti sebagaimana data diatas yang
menunjukan bahwa semakin berat/ besar ikan maka kecepatan peredaran darah
ikan tersebut akan semakin cepat pula. Begitu juga dengan aktivitas ikan itu
sendiri, semakin aktif ikan itu bergerak maka semakin cepat juga peredaran darah
ikan tersebut. Demikian juga dari praktikan, karena kurangnya teliti dan
keseriusan dari praktikan maka data hasil pengamatan kurang baik dan sempurna.
21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dalam praktikum kali kecepatan laju suatu peredaran darah ikan di
tentukan oleh 3 jenis larutan yang digunakan yaitu dengan aquades, nikotin dan
alcohol.
Dari hasil pengamatan yang kelompok kami dan hasil kelas membukikan
bahwa ketika larutan alkohol digunakan pada ikan tersebut laju peredarannya
sangat lambat dibandingkan dengan aquades dan nikotin, ini karena alkohol dapat
memperlambat fungsi sistem saraf pusat. Penambahan larutan nikotin dapat
mempercepat laju aliran darah, karena nikotin yang bersifat toksik yang memicu
jantung berkontraksi lebih cepat.
Selain itu juga berat tubuh ikan mempengaruhi laju aliran darah pada ikan
itu sendiri, terbukti dari percobaan yang kelompok kami lakukan membuktikan
bahwa semakin besar/berat seekor ikan maka kecepatan aliran darahnya akan
semakin cepat pula. Selain itu aktivitas ikan yang terus menerus bergerak
menyebabkan jantung berkontraksi lebih cepat pula sehingga laju aliran darahnya
pun menjadi cepat.
5.2 SARAN
Praktikan harus lebih teliti dalam melakukan penghitungan dengan hand
counter serta pemberian nikotin dan alkohol sebaiknya konstan (setiap tetesnya
sama pada masing-masing ikan) sehingga pengaruhnya sama pada masing-masing
ikan mas. Selain itu, Praktikan harus lebih fokus dalam mengamati aliran darah
pada ekor ikan mas dengan mikroskop dan difokuskan pada satu aliran darah
sehingga dapat diperoleh data yang sesuai.
22
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Ridwan dan Usman M. Tang. 2002. Fisiologi Hewan air. Riau: Unri Pres
Adelbert Mones, Ronaldo. 2008. Gambaran Darah Pada Ikan Mas (Cyprinus
Carpio Linn) Strain Majalaya Yang Berasal Dari Daerah Ciampea Bogor.
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Anonim. 2011. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011, Ikan Mas.
Rochmah, Siti Nur. 2006. Biologi. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani
Subasti, bogi. 2011. “PengertianNikotin”.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2105946-pengertian-nikotin/,
diaksespada 2 November 2014 pukul 14.50 WIB
Achjar, MochRismunandar. 1986. PerikananDarat. Bandung: SinarBaru
Tobin, Muhammad. 1994. Fisiologi Hewan Mekanisme Fungsi Tubuh. Angkasa.
Yogyakarta.
23