p3 pengaruh nikotin dan alkohol

45
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR PENGARUH NIKOTIN DAN ALKOHOL TERHADAP LAJU ALIRAN DARAH PADA BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum Fisiologi Hewan Air Disusun Oleh: Kelompok 18 Perikanan B Mediana Rahma Putri 230110130123 Moch. Iqbal Fernanda 230110130132 Adhardiansyah 230110130135 UNIVERSITAS PADJADJARAN

Upload: adhardiansyah

Post on 25-Dec-2015

190 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum FHA

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

PENGARUH NIKOTIN DAN ALKOHOL TERHADAP LAJU

ALIRAN DARAH PADA BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum Fisiologi Hewan Air

Disusun Oleh:

Kelompok 18 Perikanan B

Mediana Rahma Putri 230110130123

Moch. Iqbal Fernanda 230110130132

Adhardiansyah 230110130135

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR

2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini tepat pada

waktunya. Laporan praktikum ini berjudul “Pengaruh Nikotin dan

Alkohol Terhadap Laju Alir Darah Ikan Mas”. Laporan praktikum ini

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktikum mata kuliah Fisiologi

Hewan Air.

Penyusunan laporan praktikum ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak

yang telah bekerja sama mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya. Untuk itu

pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses praktikum maupun

dalam penyusunan laporan ini. Sebagai sebuah karya, laporan ini akan terus

berproses, tentunya dengan masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak.

Demikian laporan praktikum ini disusun yang disesuaikan dengan format laporan

yang diberikan oleh asisten laboratorium.

Semoga dengan dibuatnya laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

khususnya bagi pengembangan pengetahuan di bidang perikanan dan umumnya

bagi semua pihak.

Jatinangor, November 2014

Penyusun

i

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................1

1.2 TUJUAN....................................................................................................1

1.3 MANFAAT...............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................3

2.1 IKAN MAS................................................................................................3

2.1.1 KLASIFIKASI IKAN MAS....................................................................4

2.1.2 MORFOLOGI IKAN MAS....................................................................4

2.1.3 HABITAT IKAN MAS. .........................................................................6

2.1.4 PERKEMBANGBIAKAN......................................................................7

2.1.5 KEBIASAAN MAKAN IKAN MAS.....................................................7

2.2 SISTEM PEREDARAN DARAH..............................................................7

2.3 DARAH......................................................................................................10

2.4 AQUADES.................................................................................................12

2.5 NIKOTIN....................................................................................................12

2.6 ALKOHOL.................................................................................................13

BAB III BAHAN DAN METODE...................................................................15

3.1 WAKTU DAN TEMPAT..........................................................................15

3.2 ALAT DAN BAHAN................................................................................15

3.2.1 ALAT.......................................................................................................15

3.2.2 BAHAN...................................................................................................15

3.3 PROSEDUR KERJA.................................................................................16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................17

4.1 HASIL.......................................................................................................17

4.2 PEMBAHASAN........................................................................................19

ii

4.3 PEMBAHASAN DATA KELAS..............................................................21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................22

5.1 KESIMPULAN.........................................................................................22

5.2 SARAN......................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................23

iii

iv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem peredaran darah pada ikan disebut sistem peredaran darah tunggal.

Yang dimaksud dengan peredaran darah tunggal adalah dimana darah hanya satu

kali saja melewati jantung. Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada

sel-sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon

dan enzim ke organ yang memerlukan. Sistem peredaran darah pada ikan terdiri

dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah-bilik (ventrikel) dan sebuah serambi

(atrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga pericardium, yaitu

bagian dari rongga tubuh yang terletak dianterior (muka). Selain itu, terdapat

organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima

darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Darah ikan tampak pucat dan

relative sedikit bila dibanding dengan vertebrata darat. Plasma darah mengandung

sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien (limpa) sebagai bigian dari

sistem peredaran terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-

pembuluh limpa.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau

hemato- yang berasal dari bahasa Yunani yaitu haima yang berarti darah.

Pengukuran yang paling sering dilakukan dalam penelitian system

sirkulasi darah adalah tekanan dan aliran. Dalam percobaan ini akan dibuktikan

bagaimana pengaruh alcohol yang bersifat fasa dilatasi dan nikotin yang bersifat

fasa konstriksi akan mempengaruhi laju alir darah.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mengamati pengaruh penambahan

larutan alkohol dan nikotin pada pembuluh arteri atau vena pada sirip ekor benih

1

ikan mas terhadap laju alir darah dibandingkan dengan penambahan aquades

sebagao kontrol.

1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan mengetahui pengaruh larutan

alkohol dan nikotin terhadap laju alir darah ikan mas yang diamati pada bagian

sirip caudal ikan tersebut dan aquades sebagai penetral dari alcohol dan nikotin

tersebut.

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Ikan adalah hewan bertulang belakang yang hidup di dalam air, bernafas dengan insang, bergerak dengan sirip, berkembang biak dengan bertelur, kulitnya bersisik dan berdarah dingin (poikilothermal).

Adapun karakteristik pada ikan yaitu diantaranya :

1. Bentuk tubuh panjang dan silindris pada daerah ekor

2. Daerah mulut terdapat pada ventro-anterior

3. Jantung terdiri dari 2 ruang, yaitu 1 atrium dan 1 ventrikel

4. Terdapat 2 ginjal dengan saluran yang berhubungan dengan saluran

urogenital

5. Otak berdiferensiasi dengan 10 pasang syaraf cranial

6. Temperatur tubuh bersifat poikilothermis

7. Gonad tunggal, besar, dan tanpa saluran. Sedangkan fertilisasi berlangsung

secara eksternal

8. Terdapat insang yang merupakan susunan dari tulang kartilago.

Ikan mas termasuk Osteichthyes. Dengan beberapa ciri antara lain :

kulit memiliki kelenjar mucous

cor memiliki dua ruang (atrium dan ventrikel)

respirasi mengandalkan insang

memiliki 10 pasang syaraf cranial

temperatur tubuh tergantung lingkungan

bersifat ovipara, dan sebagainya.

Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi,

bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf,

sistem endokrin dan reproduksi (Fujaya,1999).

3

2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas

Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Susanto 2007) sebagai

berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Cypriniformes

Famili : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus Carpio

2.1.2 Morfologi Ikan Mas

Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri

umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping

(Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di

sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu

pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam (Susanto,

2007)

Tubuh ikan mas digolongkan tiga bagian yaitu kepala, badan, dan ekor.

Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung

yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup

insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar (Cahyono, 2000).

Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan ada yang

berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak

yang bebas. Disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan

pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem

pernapasan ikan umumnya berupa insang (Bactiar,2002)

Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada

ketinggian antara 150 m sampai 1000 m diatas permukaan laut, dengan suhu 20oC

sampai 25oC pH air antara 7-8 (Herlina,2002).Ikan ini merupakan ikan pemakan

organisme hewan kecil atau renik ataupun tumbuh-tumbuhan (omnivore). Kolam

4

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)Sumber : www.tips-peternakan.blogspot.com

yang di bangun dari tanah banyak mengandung pakan alami,ikan ini mengaduk

Lumpur,memangsa larva insekta,cacing-cacing mollusca (Djarijah,2001).

Cahyono (2000) menyatakan, jenis makan dan tambahan yang biasa di

berikan pada ikan mas adalah bungkil kelapa atau bungkil kacang, sisa rumah

pemotongan hewan, sampah rumah tangga dan lain-lain, sedangkan untuk

makanan buatan biasanya di berikan berupa crumble dan pellet.

Ada pun ciri morfologi ikan mas ini yaitu :

a) Ikan mas ini memiliki bentuk tubuh yang panjang dan pipih atau biasa di

sebut dengan sebutan comprossed

b) Belahan mulut nya terdapat pada bagian depan kepala nya atau lebih tepat

nya berada pada bagian ujung hidungnya

c) Gigi kerongkongan nya terdapat pada ujung mulut bagian dalamnya

d) Ada nya dua pasang sungut pada wilayah anteriornya

e) Pada seluruh bagian tubuh nya di selimuti oleh sisik

f) Sisik ikan mas ini memiliki ukuran yang besar, jika di bandingkan dengan

sisik ikan yang lain akan sangat terlihat perbedaannya

g) Bentuk ekor ikan mas ini memiliki bentuk yang berlekuk tunggal

h) Memiliki sirip punggung yang memanjang

i) Letak sirip punggung nya berseberangan dengan letak sirip perutnya

j) Letak sirip perut nya sangat dekat dengan sirip dadanya

k) Terdapat operculum dan properkulum pada sirip dadanya

l) Untuk menampung makanan, ikan mas menggunakan lambung palsunya,

m) Insang ikan mas terdiri dari beberapa bagian seperti tulang lengkung insang

tapis insang, dan lembaran daun insang

5

Gambar 2. Morfologi Tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio)Sumber : A.S.T. Afandi, www.mediaajar.com, 2011

2.1.3 Habitat Ikan Mas

Ikan mas berasal dari daratan Asia dan telah lama dibudidayakan sebagai

ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun SM. Penyebarannya merata di

daratan Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara dan Australia. Pembudidayaan

ikan mas di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan Sumatra dalam bentuk

empang, balong maupun keramba terapung yang di letakan di danau atau waduk

besar. Budidaya modern di Jawa Barat menggunakan sistem air deras untuk

mempercepat pertumbuhannnya.

Habitat aslinya yang di alam meliputi sungai berarus tenang sampai

sedang dan di area dangkal danau. Perairan yang disukai tentunya yang banyak

menyediakan pakan alaminya. Ceruk atau area kecil yang terdalam pada suatu

dasar perairan adalah tempat yang sangat ideal untuknya. Bagian-bagian sungai

yang terlindungi rindangmya pepohonan dan tepi sungai dimana terdapat runtuhan

pohon yang tumbang dapat menjadi tempat favoritnya. Di Indonesia sendiri untuk

mencari tempat memancing ikan mas bukanlah hal yang sulit. Karena selain telah

dibudidayakan banyak empang yang sengaja dibuat demi memanjakan para

penggemar mancing ikan mas.

6

2.1.4 Perkembangbiakan

Ikan Mas berkembang biak dengan bertelur, masa kawinnya pada daerah

tropis pada saat awal musim hujan. Ikan Mas betina biasanya bertelur di dekat

tumbuhan di dalam air di perairan dangkal yang tembus sinar matahari, telur-telur

tersebut kemudian menempel pada dedaunan. Pada suhu yang hangat dan kondisi

yang ideal telurnya akan menetas dalam 5 sampai 8 hari. Karena malasnya sang

induk betina maupun jantan maka hasil yang menetas sangat sedikit dibanding

telurnya. Para petani yang membudidayakan ikan ini biasanya memindahkan

telur-telur yang telah menempel pada medianya ke kolam lain agar didapat hasil

yang maksimal. Beberapa bulan kemudian ikan mas sudah layak dikonsumsi

beratnya lebih kurang 250 gram. Untuk pancingan biasanya adalah ikan mas yang

telah mencapai berat 500 gram ke atas.

2.1.5 Kebiasaan Makan Ikan Mas

Kebiasaan makan (Feeding Habit) ikan mutlak diketahui seorang

pemancing walau dirinya bukan seorang biolog, karena pengetahuan ini

memberikan petunjuk buat pemancing tentang umpan, selera makan, waktu

makan dan sebagainya. Ikan Mas dapat dikatagorikan sangat rakus. Memakan

segala pakan yang terdapat di dasar air, pertengahan air dan permukaan air. Pakan

alaminya meliputi tumbuhan air, lumut, cacing, keong, udang, kerang, larva

serangga dan organisma lainnya yang ada di perairan. Dia akan membuka

mulutnya lebar-lebar dan kemudian menyedot makanannya seperti alat penghisap.

Terkadang mengaduk-aduk dasar air dengan mulut dan badannya sehingga

menimbulkan bayang kecoklatan pada perairan.

2.2 Sistem Peredaran Darah Pada Ikan

Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut

danmengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga

mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta

mengangkut CO2 dari dalam usus,kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya,

7

keluar tubuh. Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah

sama, meskipun tetap ada perbedaan-perbedaan diantara setiapkelompok hewan.

Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak

pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel

tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui

dinding yang tipis dari kapiler darah, dankembali ke jantung melalui pembuluh

yang ke dua. Atau secara garis besarnya peredaran darahtunggal adalah peredaran

darah yang darah nya dari insang langsung beredar ke seluruh tubuhkemudian

masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute

dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.Seri

pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena. Dimana

organutamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap

pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri

ke seluruh tubuh sampai kekapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh

vena dan kembali ke jantung.

GAMBAR 3. SISTEM PEREDARAN DARAH

(http://montzella.blogspot.com/2013/08/sistem-sirkulasi-pada-ikan.html)

a. Sinus Venosus

Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung

jaringan otot.Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari septum

transversum, yang memisahkanrongga pericardial dari rongga pleuroperitoneal.

Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinusvenosus melalu sepasang ductus

Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinushepaticus yang masuk

pada dinding posterior dari sinus venosus.Vena coronaria yang datangdari dinding

8

otot jantung, juga masuk dari sinus venosus. Dari sini darah melalui lubang

sinusatrial masuk ke dalam atrium.

b. Atrium                                     

Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari

sinus venosus.Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke

dalam rongga ventrikel. Lubangini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular,

supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.

c. Ventrikel

Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium

saja danmemompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk

oleh dua lapisan ototyaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam

disebut spongi. Bagian inimenerima darah dari atrium melalui atrioventricular.

Ujung anterior dari ventrikel tumbuhmemanjang dan berdinding tebal, di

dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.

d. Conus Arteriosus

Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi

tidak mempunyai bulbus arteriosus.Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus

sudah tereduksi menjadi suatustruktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus

arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik

C. Saluran Darah

Ada 3 bentuk saluran darah : arteri, vena, kapiler

a. Arteri

Adalah pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang

dilaluidarah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh.

Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisanyaitu bagian dalam (intima), memiliki

lapisan endothelium dan sub endothelium.

9

b. Vena

Adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jantung.

Struktur vena samahalnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih

tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada ukuran diameter yang

sama. Bagian dalam dari vena yang mengalamitekanan hidrostatik tinggi,

umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin.

c. Kapiler

Adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat

terjadinya pertukaran zat(gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga

macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler

diskontinyu (sinusoid).

2.3 Darah

Darah adalah suatu fluida (yang dinamakan plasma) tempat beberapa

bahan terlarut dan tempat eritrosit, leukosit, dan beberapa bahan lain tersuspensi.

Sistem peredaran darah terdiri dari jantung (yang merupakan pusat pemompaan

darah), arteri (pembuluh darah dari jantung), kapiler (yang menghubungkan arteri

dan vena), dan vena (pembuluh darah yang menuju ke jantung). Sistem peredaran

darah ikan disebut sistem peredaran tunggal.

Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh,

membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke

organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada

bagian semipermiabel, yaitu pembuluh yang terdapat di daerah insang. Selain itu,

di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen. Insang juga

mengeliminir mineral yang berdifusi. Jantung mengeluarkan darah yang relatif

kurang akan oksigen dan berkadar CO2 yang tinggi.

Volume darah yang beredar dalam tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5

– 3% dari bobot tubuhnya. Pada Squalusacanthiasvolumedarah bisa mencapai 5%

daribobottubuhnya (Lagler et al., 1977). Jumlahorgan yang membuatdarah pada

ikanlebihbanyakjumlahnyabiladibandingkandenganmamalia.

10

Plasma darahmerupakancairanjernihberisikan mineral terlarut,

hasilpencernaanmakanan yang diabsorbsihasilbuanganjaringan, enzim, antibodi,

dan gas terlarut.

Eritrosit (sel darah merah) ikan berinti, berwarna merah kekuningan.

Eritrosit dewasa berbentuk lonjong, kecil, dan berdiameter 7 – 36 mikron

(bergantung kepada spesies ikannya). Jumlah eritrosit tiap mm3 darah berkisar

antara 20.000 – 3.000.000. Pengangkutan O2 dalam darah bergantung kepada

jumlah Hb yang terdapat di dalam eritrosit.

Leukosit (sel darah putih) yang tidak berwarna berjumlah antara 20.000 –

150.000 dalam tiap mm3 darah. Leukosit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

granulosit (leukosit bergranula) dan agranulosit (tidak). Berdasarkan penyerapan

warna, granulosit terdiri dari neutrofil, asidofil (eosinofil), dan basofil.

Agranulosit yang merupakan komponen terbesar leukosit terdiri dari limfosit,

monosit, dan trombosit.

Adapun fungsi darah :

1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi seperti : gas (O2,

CO2), substansi yang berhubungan dengan nutrisi, substansi yang

berhubungan dengan ekskresi, dan substansi yang berhubungan dengan

pengaturan hormon.

2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan.

3. Mengatur keseimbangan asam basa (Ph).

4. Mencegah perdarahan

5. Merupakan alat pertahanan tubuh.

6. Mengatur suhu tubuh, volume darah yang beredar pada dalam tubuh ikan

Teleostei berkisar antara 1,5-3 % dari bobot tubuhnya.

Ikan pada umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke

jantung ialah sepasang vena kardinalis anterior dan posterior.Vena yang pertama,

membawa darah dari bagiankepala berjalan berdampingan dengan sepasang vena

jugularis yang letaknya lebih ke tengah. Dari ekor berjalan vena caudalis yang

tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portaerenalis menuju ke ginjal.

11

Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak vena renalis

advehentes, dan masing-masing cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaring

kapiler darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis

revehentis yang mengalir ke permukaan tengahdari ginjal dan bermuara pada vena

kardinalis posterior.

Sistem peredaran vena pada ikan teleostei Volume darah yang beredar dalam

tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5 ± 3 % dari bobot tubuhnya.

2.4 Aquades

Aquadest adalah air murni yang di dapat dari penggabungan 2 hidrogen

dan 1 oksigen (H2O) yang memiliki kandungan logam 0 ppm dan mempunyai PH

7 (netral). Cara pembuatannya yaitu dengan cara proses penyulingan.

2.5 Nikotin

Nikotin adalah zat beracun, berminyak, kuning pucat yang berubah warna

menjadi coklat setelah terpapar di udara. Secara umum, nikotin merupakan zat

yang sangat adiktif dan termasuk bahan aktif dalam asap tembakau. Nikotin

termasuk dalam senyawa kimia organik, sebuah alkaloid yang ditemukan secara

alami di berbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Kadar nikotin

berkisar antara 0,3% - 5% dari berat kering tembakau atau biasanya sekitar 5%

per 100 gram berat tembakau yang berasal dari hasil biosintesis di akar dan

diakumulasikan di daun.

Nikotin memiliki bau menyengat dan rasa yang tajam. Dalam bentuk

terkonsentrasi, nikotin digunakan sebagai bahan baku insektisida yang kuat. Pada

penggunaannya, nikotin dapat mempengaruhi sistem syaraf, merusak jantung dan

sirkulasi darah. Nikotin merangsang saraf simpatis sehingga menyebabkan

vasokontriksi pembuluh darah yang meningkat resistensi pembuluh darah perifer

sehingga meningkatkan tekanan darah. Selain itu, nikotin juga menyebabkan

gangguan irama jantung, menyebabkan kerusakan lapisan dalam pembuluh darah

dan peningkatan daya lekat trombosit.

12

GAMBAR 4. NIKOTIN

(http://atikofianti.wordpress.com/2011/07/04/nikotin-kenapa-harus-

dihindari)

2.6 Alkohol

Akohol adalah senyawa-senyawa organik dimana satu atau lebih atom

hidrogen dalam sebuah alkana yang digantkan oleh sebuah gugus fungsional

hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon. Alkohol dibuat dari hasil

fermentasi, berupa cairan jernih tak berwarna dan rasanya pahit.

Alkohol yang paling umum digunakan adalah etanol C2H5OH, dengan tulang

punggung etana. Etanol telah diproduksi dan dikonsumsi oleh manusia selama

ribuan tahun, dalam bentuk minuman beralkohol hasil fermentasi dan distilasi.

Etanol adalah cairan yang mudah terbakar jelas bahwa mendidih pada 78,4°C,

yang digunakan sebagai pelarut industri, bahan bakar mobil, dan bahan baku

dalam industri kimia. Etanol dalam bentuk ini umumnya dikenal sebagai alkohol

yang didenaturasi.

Alkohol yang paling sederhana adalah metanol CH3OH, yang sebelumnya

diperoleh dari penyulingan kayu, dan karena itu disebut "alkohol kayu". Alkohol

kayu ini adalah cairan bening menyerupai etanol berbau dan properti, dengan titik

didih yang sedikit lebih rendah (64,7°C), dan digunakan terutama sebagai bahan

bakar, pelarut, dan bahan baku. Tidak seperti etanol, metanol ini sangat beracun.

Satu sip (< 10ml) dapat menyebabkan kebutaan permanen oleh kerusakan saraf

optik dan 30 ml (satu ons cairan) mungkin berakibat fatal.

13

Dua alkohol lain yang digunakan secara luas (meskipun tidak begitu banyak

seperti metanol dan etanol) adalah propanol dan butanol. Seperti etanol, mereka

dapat diproduksi oleh proses fermentasi. Alkohol ini disebut alkohol fusel atau

minyak fusel dalam pembuatan bir dan cenderung memiliki rasa pedas.

GAMBAR 5. ALKOHOL

(http://www.sedia-alatkesehatan.com/alkohol%20medis%20%7C

%20disinfektan)

14

BAB III

METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum

Pelaksanaan kegiatan praktikum fisiologi hewan air pengaruh perubahan

suhu panas dan dingin media air terhadap membuka dan menutup operculum

benih ikan mas, dilakukan pada :

Waktu : Kamis, 30 Oktober 2014

Tempat : Laboratorium MSP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Padjadjaran Jatinangor.

3.2 Alat dan Bahan

Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan alat-alat dan bahan sebagai

berikut:

3.2.1 Alat yang Digunakan

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum

No Nama Alat Fungsi

1. Mikroskop Alat untuk mengamati laju alir darah

2. Petridish Tempat menaruh ikan pada saat diamati

3. Hand counter Menghitung laju alir darah

4. Beaker glass Tempat menaruh ikan yang akan diamati

5. Stop watch Mengamati waktu

6. Pipet tetes Alat untuk mengambil aquades, larutan alkohol 70%, dan

larutan niktoin

3.2.2 Bahan yang Digunakan

Tabel 2. Bahan yang digunakan dalam praktikum

No Nama Bahan Fungsi

1. Benih ikan mas Objek yang akan diamati

2. Aquades Sebagai kontrol

3. Larutan alkohol 70% Penguji laju alir darah

15

4. Larutan nikotin Penguju laju alir darah

5. Kapas Menutup operculum benih ikan mas

3.3 Prosedur Praktikum

1. Menyiapkan mikroskop dalam posisi sudah focus

2. Mengambil seekor ikan mas, meletakkan ikan tersebut ke dalam petridish,

menutupi insang ikan tersebut dengan kapas basah, lalu mengamati aliran

darah pada bagian sirip ekor akan terlihat beberapa macam pembuluh

darah, lalu menggambar

3. Membasahi sirip ekor dengan aquades lalu menghitung berapa jumlah

aliran darah permenit yang melalui satu tempat tertentu, mengulangi

sebanyak tiga kali

4. Setelah selesai point 3, meneteskan larutan nikotin secukupnya pada sirip

ekor ikan mas lalu mengamati dan menghitung berapa jumlah aliran darah

permenit yang melalui satu tempat tertentu, mengulangi sebanyak tiga kali

5. Setelah selesai point 4, membilas sirip ekor ikan tersebut dengan aquades

agar sirip ekor terbebas dari pengaruh nikotin, lalu meneteskan alkohol

70% secukupnya pada sirip ekor ikan tersebut kemudian mengamati dan

menghitung berapa jumlah aliran darah permenit yang melalui satu tempat

tertentu, mengulangi sebanyak tiga kali.

6. Mengulangi point 2 s/d 5 pada ikan lain sebanyak 3 ekor

16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan , menghasilkan data dalam

bentuk tabel tentang pengaruh nikotin dan alkohol terhadap laju aliran darah pada

ikan Mas , sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Pengamatan Data Kelompok

Ikan

Aquades Nikotin Alkohol

1 2 3Rata-Rata

1 2 3Rata-Rata

1 3 4 Rata-Rata

1 240 252 251 247,67 252 265 272 263 180 185 183 182,672 248 243 246 245,67 274 278 276 276 126 156 154 145,333 222 248 254 241,33 267 268 298 277.67 158 165 148 157

Jumlah 734,67 816.67 485Rata-Rata 244,89 272.22 161,67

Tabel 4. Data Hasil Pengamatan Kelas

KelompokRata Rata Laju Alir Darah Pada Benih Ikan Mas

Aquades Nikotin Alkohol1 248 268 207.52 91 212 533 130.7 191.2 63.74 98.22 156.88 56.115 89.87 204.67 54.56 67.76 162.7 62.067 97.9 158 57.18 79.3 135.63 53.739 170 177 16310 173.67 225.33 142.6711 219.66 252.33 191.8312 215 342 16213 152.06 246.3 177.514 176.5 253.1 144.1715 181,11 219,65 163,5516 187.77 239.36 149.2317 197.67 282.33 17018 244.89 272.22 161.6719 209 244.67 172.11

17

20 219.23 230.7 133.7821 255.33 290.2 125.322 209.33 256.11 173.6723 216.67 246.77 173.6724 225.09 248.88 176.42

1 2 30

50

100

150

200

250

300247.67 245.67 241.33

263 276 277.67

182.67145.33 157

Laju Aliran Darah Ikan Mas

AquadesNikotinAlkohol

Ikan

rata

-rat

a

1 2 3 4 5 6 7 80

50

100

150

200

250

300248

91

130.798.22 89.87

67.7697.9

79.3

268

212191.2

156.88

204.67

162.7 158135.63

207.5

53 63.7 56.11 54.5 62.06 57.1 53.73

Rata-rata Laju Aliran Darah Ikan Mas Kelas B

AquadesNikotinAlkohol

Ikan

Rata

-rat

a

18

9 10 11 12 13 14 15 160

50100150200250300350400

170 173.67219.66 215

152.06 176.5 181.11 187.77177225.33

252.33

342

246.3 253.1219.65 239.36

163 142.67191.83

162 177.5144.17 163.55 149.23

Rata-rata Laju Aliran Darah Ikan Mas Kelas B

AquadesNikotinAlkohol

Ikan

Rata

-rat

a

17 18 19 20 21 22 23 240

50100150200250300350

197.67244.89

209 219.23255.33

209.33 216.67 225.09282.33 272.22 244.67 230.7

290.2256.11 246.77 248.88

170 161.67 172.11133.78 125.3

173.67 173.67 176.42

Rata-rata Laju Aliran Darah Ikan Mas Kelas B

AquadesNikotinAlkohol

Ikan

Rata

-rat

a

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu mengamati laju aliran darah pada benih ikan

mas dengan pnambahan aquades sebagai kontrol, dan penambahan alkohol 70%

serta penambahan nikotin sebagai uji pada pembuluh arteri atau vena bagian

ekor. Data yang diproleh dari praktikum kali ini yaitu:

a. Laju aliran darah rata-rata penambahan aquades: 244,89/menit

b. Laju aliran darah rata-rata penambahan nikotin: 272,22/menit

c. Laju aliran darah rata-rata penambahan alkohol: 161,67/menit

19

Dari data tersebut setelah penambahan aquades nilainya berada di tengah-

tengah antara penambahan nikotin dan alkohol sehingga dapat dikatakan laju

aliran darah saat penambahan aquades menjadi stabil. Pada saat penambahan

nikotin, laju aliran darah menjadi semakin cepat hal ini dikarenakan nikotin

bersifat racun. Apabila nikotin ditambahkan pada pembuluh, maka nikotin

tersebut akan dibawa oleh aliran darah menuju otak dan bereaksi dengan otak,

maka otak akan memberikan sinyal kepada kelenjar adrenalin untuk

mengeluarkan hormon-hormon adrenalin, sehingga mengakibatkan pembuluh

darah menjadi kecil atau menyempit, hal inilah yang memicu jantung memompa

darah lebih cepat dan pada akhirnya aliran darah menjadi cepat. Suatu makhluk

hidup apabila dala tubuhnya mengandung banyak nikotin akan menyebabkan

cepat mati. Sedangkan ketika penambahan larutan alkohol 70% pada pembuluh

yang berada di bgian ekor, aliran darah menjadi sangat lambat, hal ini dikarenakan

alkohol memiliki sifat yang keras dan mematikan sistem saraf, sehingga laju

aliran darah terhambat dan laju aliran darahpun menjadi lambat. Kecepatan aliran

darah pun sangat ditentukan oleh perlakuan si praktikan itu sendiri, dimana

penambahan alkohol sebagai uji pertama dan penambahan nikotin sebagai uji

kedua didapatkan hasil yang berbeda pula. Laju aliran darah dengan penambahan

nikotin setelah alkohol sangat lambat bila dibandingkan dengan penambahan

aquades, seharusnya penambahan nikotin dapat mempercepat laju aliran darah

bila dibandingkan dengan penambahan alkohol. Hal ini dikarenakan pemberian

larutan alkohol sebelum pemberian nikotin menyebabkan matinya kerja saraf atau

dapat memperlambat kerja saraf, sehingga pembuluh menjadi melebar dan aliran

darah menjadi lambat, sehingga penambahan nikotin sebagai uji kedua tidak ada

pengaruhnya sama sekali terhadap laju alira darah pada ikan mas.

Sebaliknya penambahan nikotin sebagai uji pertama sebelum penambahan

alkohol sebagai uji kedua, laju aliran darah pada ikan mas sangat cepat bila

dibandingkan dengan penambahan aquades sebagai kontrol. Hal ini dikarenakan

nikotin yang bersifat toksik yang dapat menyebabkan pembuluh menjadi kecil

atau menyempit sehingga kontraksi pada jantung menjadi lebih cepat dan aliran

20

darahnya pun menjadi lebih cepat. Penambahan alkohol sebagai uji kedua setelah

penambahan nikotin, aliran darah menjadi lebih lambat. Seperti yang telah

dibahas sebelumnya, alkohol yang bersifat keras dapat mematikan kerja saraf dan

memperlambat kerja jantung menyebab aliran darah menjadi lambat. Pembuluh

yang sebelumnya mengecil akibat dari penambahan nikotin lalu ditambahkan

larutan alkohol kini menjadi lebih besar, selain bersifat keras, alkohol juga bersifat

relaksasi dalam tubuh, sehingga penambahan alkohol dapat membuat ketenangan

dan pembuluh menjadi lebih besar yang mengakibatkan laju aliran darah pun

menjadi lambat. Namun penambahan alkohol dengan skala yang sangat besar

dapat menyebabkan sistem kerja saraf berhenti secara total, dan membuat

kematian pada ikan tersebut.

4.3 Pembahasan Data Kelas

Sebagaimana hasil pengamatan kelas yang membuktikan bagaimana

perbedaan dari tiap tetesan yang diberikan tidak jauh beda dengan kelompok yang

kami amati, yaitu menunjukan bahwa dengan tetesan alcohol peredaran darah ikan

semakin lambat dibandingkan dengan nikotin dan aquades, hal ini disebabkan

karena alcohol dapat memperlambat fungsi sistem saraf pusat yang menjadikan

system peredaran darah ikan juga ikut terhambat. Namun ada satu kelompok

dimana laju aliran darah pada pemberian alkohol sangat cepat bila dibandingkan

dengan pemberian aquades, hal ini mungkin dikarenakan kurang ketelitian

praktikan dalam menghitung laju aliran darah pada ikan, atau mungkin hal ini

disebabkan karena pergerakan ikan yang sangat aktif sehingga laju aliran darah

pun menjadi lebih cepat. Selain dari tetesan yang diberikan baik dengan alcohol

maupun dengan nikotin, kecepatan peredaran darah ikan mas itu diakibatkan oleh

berat tubuh ikannya itu sendiri, hal ini terbukti sebagaimana data diatas yang

menunjukan bahwa semakin berat/ besar ikan maka kecepatan peredaran darah

ikan tersebut akan semakin cepat pula. Begitu juga dengan aktivitas ikan itu

sendiri, semakin aktif ikan itu bergerak maka semakin cepat juga peredaran darah

ikan tersebut. Demikian juga dari praktikan, karena kurangnya teliti dan

keseriusan dari praktikan maka data hasil pengamatan kurang baik dan sempurna.

21

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dalam praktikum kali kecepatan laju suatu peredaran darah ikan di

tentukan oleh 3 jenis larutan yang digunakan yaitu dengan aquades, nikotin dan

alcohol.

Dari hasil pengamatan yang kelompok kami dan hasil kelas membukikan

bahwa ketika larutan alkohol digunakan pada ikan tersebut laju peredarannya

sangat lambat dibandingkan dengan aquades dan nikotin, ini karena alkohol dapat

memperlambat fungsi sistem saraf pusat. Penambahan larutan nikotin dapat

mempercepat laju aliran darah, karena nikotin yang bersifat toksik yang memicu

jantung berkontraksi lebih cepat.

Selain itu juga berat tubuh ikan mempengaruhi laju aliran darah pada ikan

itu sendiri, terbukti dari percobaan yang kelompok kami lakukan membuktikan

bahwa semakin besar/berat seekor ikan maka kecepatan aliran darahnya akan

semakin cepat pula. Selain itu aktivitas ikan yang terus menerus bergerak

menyebabkan jantung berkontraksi lebih cepat pula sehingga laju aliran darahnya

pun menjadi cepat.

5.2 SARAN

Praktikan harus lebih teliti dalam melakukan penghitungan dengan hand

counter serta pemberian nikotin dan alkohol sebaiknya konstan (setiap tetesnya

sama pada masing-masing ikan) sehingga pengaruhnya sama pada masing-masing

ikan mas. Selain itu, Praktikan harus lebih fokus dalam mengamati aliran darah

pada ekor ikan mas dengan mikroskop dan difokuskan pada satu aliran darah

sehingga dapat diperoleh data yang sesuai.

22

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Ridwan dan Usman M. Tang. 2002. Fisiologi Hewan air. Riau: Unri Pres

Adelbert Mones, Ronaldo. 2008. Gambaran Darah Pada Ikan Mas (Cyprinus

Carpio Linn) Strain Majalaya Yang Berasal Dari Daerah Ciampea Bogor.

Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Anonim. 2011. Modul Penuntun Praktikum Biologi Biofapet 2011, Ikan Mas.

Rochmah, Siti Nur. 2006. Biologi. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani

Subasti, bogi. 2011. “PengertianNikotin”.

http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2105946-pengertian-nikotin/,

diaksespada 2 November 2014 pukul 14.50 WIB

Achjar, MochRismunandar. 1986. PerikananDarat. Bandung: SinarBaru

Tobin, Muhammad. 1994. Fisiologi Hewan Mekanisme Fungsi Tubuh. Angkasa.

Yogyakarta.

23

LAMPIRAN

DOKUMENTASI PRAKTIKUM

Mikroskopis Petri Disk

Pipet Tetes Hand Counter

Stopwatch Kapas