p u t u s a n - pt-medan.go.id · mendapat keputusan dari ptun medan tersebut. maka berdasarkan...
TRANSCRIPT
P U T U S A NNomor : 86/PDT/2015/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
PT. PUPUK SUBUR MAKMUR, dalam hal ini diwakili oleh EDDY
WIJAYA selaku Direktur Utama berdasarkan Anggaran
Dasar pada Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor :
30 tertanggal 10 April 2002 dan Berita Acara Rapat
Nomor 10 tertanggal 09 Nopember 2004; Warga Negara
Indonesia, Pekerjaan Direktur Utama PT. PUPUK SUBUR
MAKMUR, bertempat tinggal di Gading Riviera I Blok
PF22 Nomor 7, RT/RW 001/024, Kelurahan Pegangsaan
Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara,
selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula
Pelawan;
Lawan:
1. PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK, berkedudukan di Plaza
Mandiri, Jalan Gatot Subroto Kav. 36-38, Jakarta,
selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula
Terlawan I;
2. KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG
CABANG MEDAN, berkedudukan di Jalan Diponegoro
Nomor 30-A, Medan, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding II semula Terlawan II;
Pengadilan Tinggi tersebut;
- 2 -
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA;
Menimbang bahwa pihak Pelawan telah mengajukan surat
Perlawanannya tertanggal 17 Desember 2013, yang diterima dan didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 17 Desember 2013 dalam
Register perkara Nomor : 699 /Pdt.G/2013/PN.Mdn ;
Adapun alasan-alasan yang mendasari diajukannya Perlawanan
terhadap Para Terlawan adalah sebagai berikut :
1. Bahwa pada objek-objek yang akan dilakukan pelelangan berdasarkan
Penetapan Lelang Eksekusi No. 64/Eks/HT/2009/PN.MDN tertanggal 29
April 2010 tersebut adalah merupakan barang agunan perusahaan saya, PT
Pupuk Subur Makmur kepada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau
disingkat Bank Mandiri yang terkait langsung dengan sengketa Perkara
Perdata dan telah ada Putusan Pengadilan Negeri Medan No.
58/Pdt.G/2006/PN.Mdn tanggal 14 Agustus 2004 Jo. Putusan Pengadilan
Tinggi Medan No. 214/Pdt/2007/PT.Mdn tanggal 11 September 2007 Jo.
Putusan Kasasi MA No. 911K/Pdt/2009 tanggal 19 Agustus 2009, dan saat
ini masih menunggu Putusan PK dari Mahkamah Agung RI atas Akte
Peninjauan Kembali Saya, Eddy Wijaya nomor :
18/PK/PM/PDT/2011/PN.Mdn berdasarkan surat dari Panitera/Sekretaris an.
Ketua Pengadilan Negeri Medan nomor : W2.U1/6978/Pdt.04.10/IV/2012
tertanggal 18 April 2012 yang mana pada saat itu meminta agar disatukan
dengan berkas perkara Akte Peninjauan Kembali Asuransi Wahana Tata
dengan nomor : 07/PK/PM/PDT/2011/PN.Mdn yang telah dikirimkan melalui
surat nomor W2.U1/8999/Pdt.04.10/VI/2011 tertanggal 27 Juni 2011.
2. Bahwa pada kenyataannya oleh Mahkamah Agung berkas perkara tersebut
tidak disatukan yaitu terhadap Akte Peninjauan Kembali dari saya, Eddy
Wijaya dan Bank Mandiri yang dikirimkan melalui surat nomor :
W2.U1/6978/Pdt.04.10/IV/2012 tertanggal 18 April 2012 tidak disatukan
dengan Akte Peninjauan Kembali Asuransi Wahana Tata dengan nomor
07/PK/PM/PDT/2011/PN.Mdn yang dikirimkan melalui surat nomor
W2.U1/8999/Pdt.04.10/VI/2011 tertanggal 27 Juni 2011. Bahkan terhadap
Akte Peninjauan Kembali Asuransi Wahana Tata dengan nomor
- 3 -
07/PK/PM/PDT/2011/PN.Mdn tersebut telah ada putusan Peninjauan
Kembali dengan register nomor : 664 PK/Pdt/2011 tertanggal 23 April 2012
yang amar putusannya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI :
- Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan
Kembali : PT. ASURANSI WAHANA TATA tersebut ;
- Membatalkan putusan Mahkamah Agung No. 911 K.Pdt/2009 tanggal 19
Agustus 2009 ;
MENGADILI KEMBALI :
DALAM EKSEPSI
- Menerima Eksepsi dari Tergugat I dan Tergugat II tersebut di atas ;
DALAM POKOK PERKARA
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
Verklaard) ;
- Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos perkara yang hingga saat
ini dihitung sebesar Rp. 199.000,- (seratus sembilan puluh sembilan ribu
rupiah) ;
- Menghukum Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi
I/Pemohon Kasasi II/Penggugat/Terbanding/Pembanding untuk membayar
biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam pemeriksaan
peninjauan kembali ini ditetapkan sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima
ratus ribu rupiah) ;
3. Bahwa pada amar putusan PK nomor : 664 PK/Pdt/2011 tersebut hanya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
Verklaard), artinya saya selaku Pengugat/Pelawan masih dapat mengajukan
gugatan baru atas perkara yang sama. Jadi perkara perdata yang di
dalamnya terdapat agunan perusahaan saya pada Bank Mandiri tidak dapat
dilakukan pelelangan karena Bank Mandiri adalah pihak Tergugat dan belum
ada putusan berkekuatan hukum tetap yang menyatakan gugatan saya
ditolak ;
4. Bahwa atas Permohonan Peninjauan Kembali sesuai Akte Peninjauan
Kembali Saya, Eddy Wijaya dengan nomor :
18/PK/PM/PDT/2011/PN.Mdn yang sampai saat ini belum ada keputusan
- 4 -
Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung. Seandainya nantinya pada
Permohonan Peninjauan Kembali dari saya tersebut dikabulkan sehingga
terdapat 2 (dua) putusan yang bertentangan, maka saya masih dapat
mengajukan Peninjauan Kembali untuk kedua kalinya. Sehingga putusan
Peninjauan Kembali No. 664 PK/Pdt/2011 tersebut belum bersifat final dan
tidak mengikat karena pada perkara yang sama belum diputuskan
permohonan peninjauan kembali dari saya, Eddy Wijaya dan dari pihak Bank
Mandiri.
5. Bahwa pada PUTUSAN KASASI No. 911K/Pdt/2009 tertanggal 19 Agustus
2009, saya selaku PENGGUGAT ”MENANG” dengan amar putusan :
MENGADILI :
- Menolak Permohonan Kasasi ASURANSI WAHANA TATA.
- Mengabulkan Permohonan Kasasi EDDY WIJAYA.
- Membatalkan Putusan PT. Medan No. 214/Pdt/2007/PT.Mdn tanggal 11
September 2007 yang menguatkan Putusan PN Medan No.
58/Pdt.G/2006/PN tertanggal 14 Agustus 2006.
MENGADILI SENDIRI :
- Mengabulkan gugatan PENGGUGAT sebagian.
- Menyatakan bahwa TERGUGAT I telah melakukan Wanprestasi.
- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas harta benda
TERGUGAT I yaitu :
Tanah dan Bangunan yang terletak di Jl. Pemuda No. 9, Medan
Seluruh peralatan/inventaris kantor di dalamnya.
- Menghukum TERGUGAT I untuk membayar klaim asuransi kepada
PENGGUGAT sebesar Rp. 8.801.679.000,-
- Menolak gugatan PENGGUGAT selebihnya.
6. Bahwa Bank Mandiri TIDAK BERHAK melakukan pelelangan atas agunan
perusahaan saya walaupun merupakan perikatan Hak Tanggungan karena
Bank Mandiri adalah pihak yang terkait langsung di dalam perkara perdata
dimaksud dan digugat sebagai TERGUGAT II. Semua aset perusahaan saya
yang dijadikan agunan pada Bank Mandiri merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dengan Perkara Perdata dimaksud, karena
ketidakmampuan saya memenuhi kewajiban pembayaran bunga, cicilan dan
- 5 -
pokok pinjaman kepada Bank Mandiri adalah jelas dan nyata akibat tidak
dilakukannya pembayaran klaim kebakaran oleh Asuransi Wahana Tata atas
mesin produksi pabrik saya yang telah rusak akibat terjadinya kebakaran
dan Bank Mandiri melalui suratnya No. : 1.Hb.MIB/Com/266/2003 tertanggal
29 April 2003 yang telah menunjuk Asuransi Wahana Tata sebagai
Penanggung atas mesin-mesin, bangunan pabrik dan stok barang milik kami
yang mengalami musibah kebakaran, sehingga Bank Mandiri harus ikut
bertanggung jawab. Akibat perbuatan ingkar janji/wanprestasi yang
dilakukan bersama-sama oleh Asuransi Wahana Tata selaku TERGUGAT I
dan Bank Mandiri selaku TERGUGAT II telah mengakibatkan saya
mengalami kerugian yang sangat besar.
7. Bahwa Asuransi Wahana Tata telah menunjuk perusahaan penilai
kerugian/Loss Adjuster PT. Satria Dharma Pusaka Crawford THG. yang
ternyata merupakan AFILIASI dari perusahaan Asuransi Wahana Tata
sendiri karena pemilik perusahaan dan susunan pesero diantara kedua
perusahaan tersebut saling bertalian atau berhubungan satu sama lainnya,
sehingga hasil penilaiannya tidak sesuai dengan kenyataan dan ada unsur
keberpihakan. Hal ini jelas dan nyata telah melanggar Pasal 13 Ayat (2)
UNDANG-UNDANG No. 2 Tahun 1992 tentang USAHA PERASURANSIAN.
8. Bahwa pada tanggal 19 Oktober 2009 saya telah menyampaikan surat
kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan melalui Kuasa Hukum saya
dengan surat nomor: 018/19.X.09/TS&P perihal “Keberatan/tanggapan atas
surat aanmaning PN. Medan No. 63/Eks/HT/2009/PN.MDN Jo. No.
64/Eks/HT/2009/PN.MDN”, yang mana menyampaikan keberatan atas
teguran Sita Eksekusi yang dimohonkan oleh Bank Mandiri tersebut dan
agar proses Sita Eksekusi ditunda sampai dengan perkara tersebut
mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde).
9. Bahwa atas Penetapan Lelang Eksekusi No. 64/Eks/HT/2009/PN.MDN
terhadap agunan kami yang terdapat di wilayah Kabupaten Deli Serdang,
tanpa sepengetahuan kami, ternyata telah terjadi pengalihan hak kepada
pihak lain melalui lelang atas 3 (tiga) buah Sertifikat Hak Milik Tanah.
Sehingga demi untuk menegakkan keadilan dan memperjuangkan kembali
hak kami atas ketiga objek sengketa tersebut, maka pada tanggal 23 Juli
2013 kami telah melakukan gugatan terhadap Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Deli Serdang ke Pengadilan Tata Usaha Negara Medan dengan
- 6 -
Register Nomor: 73/G/2013/PTUN-MDN dan hingga saat ini masih belum
mendapat keputusan dari PTUN Medan tersebut.
Maka berdasarkan penjelasan tersebut di atas, saya selaku PELAWAN
memohon kepada Majelis Hakim agar dapat diberikan amar putusan sebagai
berikut :
- Mengabulkan gugatan PELAWAN untuk seluruhnya.
- Menyatakan PELAWAN adalah PELAWAN yang benar.
- Membatalkan Penetapan Lelang Eksekusi No. 64/Eks/HT/2009/PN.MDN
tertanggal 15 Desember 2009.
- Menghukum TERLAWAN untuk membayar biaya perkara.
Apabila Majelis Hakim yang mulia berpendapat lain, mohon dapat
diberikan putusan yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa terhadap Perlawanan tersebut, Para Terlawan telah
mengajukan jawaban secara tertulis sebagai berikut :
Jawaban Terlawan I tertanggal 16 Juni 2014 :
I. DALAM EKSEPSI :
1. Bahwa TERLAWAN I menolak semua dalil - dalil gugatan yang diajukan
oleh PELAWAN, kecuali apabila TERLAWAN I mengakuinya secara
tegas.
2. EKSEPSI PELAWAN KELIRU MENGAJUKAN TUNTUTAN HUKUM
SEHARUSNYA DALAM BENTUK GUGATAN.
a. Bahwa perlawanan yang diajukan PELAWAN pada pokoknya
bertujuan untuk membatalkan Penetapan Lelang Eksekusi No.
64/Eks/HT/2009/PN.Mdn tertanggal 29 April 2010. Perlu menjadi
perhatian bahwa pada saat ini, TERLAWAN I telah melakukan
pelelangan atas agunan tanah objek sengketa tersebut dengan
bantuan kantor lelang, sehingga atas dasar fakta hukum tersebut
seharusnya upaya hukum yang dilakukan oleh PELAWAN adalah
melakukan gugatan terhadap pelelangan tanah objek sengketa
dimaksud bukan Perlawanan.
b. Bahwa telah menjadi hukum standar (law standard) menurut hukum
acara perdata bahwa syarat formal pengajuan perlawanan adalah
- 7 -
harus diajukan sebelum penetapan yang dilawan atau dibantah belum
dieksekusi atau dilaksanakan. Jadi apabiIa penetapan tersebut sudah
selesai dilaksanakan atau dieksekusi, maka upaya perlawanan
ataupun bantahan yang diajukan tersebut adalah melanggar tata tertib
beracara.
c. Bahwa penerapan dan penentuan faktor keabsahan formal syarat
pengajuan perlawanan, yang harus diajukan sebelum putusan atau
penetapan yang dilawan atau dibantah belum dilaksanakan dapat
dilihat dari berbagai putusan Mahkamah Agung, yang "konstan" atau
secara tetap dan mantap ditegakkan, sehingga menjadi suatu
jurisprudensi tetap, yaitu pada :
Putusan Mahkamah Agung tanggal 31 Agustus 1977 No.
697K/Sip/1974 mengenai derden verzet yang menegaskan :
formalitas pengajuan derden verzet terhadap eksekusi harus
diIakukan sebelum eksekutorial verkop (penjualan lelang)
dilaksanakan. ApabiIa eksekusi sudah selesai, upaya untuk
membatalkan eksekusi harus melalui gugat biasa ;
Putusan Mahkamah Agung tanggal 30 November 1987 No.
1157K/Pdt/1986 yang menegaskan, Perlawanan diajukan pada
tanggal 26 Nopember 1984, padahal putusan yang dilawan sudah
selesai dieksekusi pada tanggal 13 November 1984, dengan
demikian Perlawanan terhadap Putusan yang sudah selesai
dieksekusi harus dinyatakan tidak dapat diterima tanpa
mengurangi hak Pelawan untuk mengajukan gugat biasa ;
Putusan Mahkamah Agung tanggal 3 Mei 1979 No. 1237K/Sip/
1975, dalam putusan ini ditegaskan, perlawanan yang diajukan
terhadap putusan PN telah selesai dieksekusi, oleh karena itu
seharusnya Perlawanan ditolak ;
Putusan Mahkamah Agung tanggal 31 Agustus 1977 No.
697K/Sip/1974 yang menyatakan Perlawanan terhadap
pelelangan seharusnya diajukan sebagai Perlawanan terhadap
eksekusi sebelum pelelangan dilaksanakan ;
Putusan Mahkamah Agung No. 954K/Pdt/1973 tanggal 19
Pebruari 1976, yang menegaskan “dengan mengabulkan
Perlawanan terbadap eksekusi yang telah berlangsung, berarti
- 8 -
Judex facti telah menempuh acara yang salah, sebab eksekusi
telah berlangsung dan barang sengketa semula telah dikuasai
oleh pihak yang berwenang, oleh karena itu seharusnya Pelawan
mengajukan gugat biasa atau gugat baru” ;
Bahwa apalagi atas tanah dan bangunan yang diajukan
Perlawanan a quo telah dilaksanakan penjualan secara lelang,
maka berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor
1281 K/SIP/1979 tanggal 15 April 1981 yang menyatakan bahwa
bantahan terhadap eksekusi yang diajukan setelah eksekusi
dilaksanakan tidak dapat diterima.
d. Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, terbukti bahwa upaya
hukum yang diajukan oleh PELAWAN dalam bentuk perlawanan
adalah keliru, karena seharusnya PELAWAN mengajukan upaya
hukum dalam bentuk gugatan. Oleh karenanya TERGUGAT mohon
kepada Pengadilan Negeri Medan agar menyatakan gugatan
PENGGUGAT tidak dapat diterima.
3. EKSEPSI POSITA GUGATAN TIDAK MENDUKUNG PETITUM.
a. Bahwa dalam dalil gugatannya, PELAWAN mendasarkan gugatannya
pada Putusan Kasasi tanggal 19 Agustus 2009 No. 911K/Pdt/2009
dan menyimpulkan bahwa PELAWAN dinyatakan menang dalam
perkara dimaksud.
b. Bahwa telah disadari pula oleh PELAWAN bahwa Putusan Kasasi
tanggal 19 Agustus 2009 No. 911K/Pdt/2009 tersebut telah dibatalkan
berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali tanggal 23 April 2012
Nomor 664 PK/Pdt/2011 sehingga Putusan Kasasi tanggal 19
Agustus 2009 Nomor 911 K/Pdt/2009 tidak memiliki kekuatan hukum
lagi.
c. Bahwa Obyek Sengketa Putusan Kasasi tanggal 19 Agustus 2009
Nomor 911 K/Pdt/2009 itu pun sama sekali tidak menyangkut obyek
hak tanggungan yang dalam gugatan perlawanan PELAWAN saat ini
dipersengketakan pelaksanaan lelang eksekusinya, melainkan
mengenai klaim asuransi kebakaran yang diajukan kepada PT
Asuransi Wahana Tata selaku Tergugat I dalam perkara Nomor
911K/Pdt/2009 a quo.
- 9 -
d. Bahwa disamping itu dalil PELAWAN tidak didasarkan pada fakta
hukum yang jelas, melainkan pada pengandaian yang belum tentu
kepastiannya sebagaimana uraian butir 4 posita gugatan. Sehingga
hal demikian sama sekali tidak dapat menjadi dalil maupun fakta
hukum untuk mendukung petitum PELAWAN.
e. Bahwa mendasarkan hal-hal tersebut di atas, kiranya sudah
sepatutnya jika majelis hakim yang memeriksa perkara a quo untuk
menyatakan perlawanan yang diajukan PELAWAN tidak dapat
diterima.
II. DALAM POKOK PERKARA :
1. Bahwa hal-hal yang telah disebutkan dalam Eksepsi sepanjang terkait
dengan Pokok Perkara mohon dianggap tercantum dan terulang kembali
di sini.
2. Bahwa sebelum TERLAWAN I memberikan tanggapan terhadap
perlawanan PELAWAN, terlebih dahulu TERLAWAN I akan
menyampaikan fakta – fakta hukum sbb :
a) Bahwa PELAWAN berdasarkan surat Ref. No. : 047-S/2/03 tanggal
10 Februari 2003 telah mengajukan Permohonan Kredit Modal Kerja
(KMK) sebesar Rp. 20.000.000.000,- (dua puluh miliar rupiah).
b) Bahwa atas permohonan KMK tersebut, TERLAWAN I telah
menyampaikan persetujuan prinsip sebagaimana tertuang dalam
surat Nomor 1.Hb.MIB/CO/775/2003 tanggal 11 April 2003 perihal
Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (“SPPK KMK”). Atas SPPK
KMK lebih lanjut dituangkan dalam Perjanjian Kredit Modal Kerja
(“PKMK No. 97”) Nomor 97 tanggal 30 April 2003 di hadapan Alina
Hanum, S.H., Notaris di Medan.
c) Bahwa selanjutnya PELAWAN berdasarkan surat permohonan
tanggal 11 Agustus 2003 juga mengajukan Permohonan Kredit
Investasi (KI) dan tambahan limit KMK, yang telah disetujui
berdasarkan surat Nomor 1.MCO/MCCO/347/2003 tanggal 29
September 2003 (“SPPK KI dan Tambahan KMK”) dan dituangkan
dalam Perjanjian Kredit Investasi (“PK-KI No.24”) Nomor 24 tanggal 2
Oktober 2003 dan Adddendum I PK KMK Nomor 23 tanggal 2
Oktober 2003 (“Addendum I PK KMK”) yang keduanya dibuat di
hadapan Alina Hanum, S.H., Notaris di Medan. Disamping itu
- 10 -
PELAWAN sebagai Debitur juga tunduk pada ketentuan Syarat-syarat
Umum Perjanjian Kredit (“SUPK”) yang juga telah ditandatanganinya
sebagai bentuk kesepakatan.
d) Bahwa berdasarkan PK KMK No. 97 jo Addendum I PK KMK jo PK-KI
No. 24 PELAWAN selaku Debitur telah setuju dan berkomitmen
kepada TERLAWAN I selaku Kreditur sebagai berikut :
1) Pembayaran Kembali fasilitas kredit berdasarkan pasal 5 PK
KMK No. 97.
1. Debitur wajib melakukan pembayaran kembali jumlah
terhutang selambat-lambatnya pada tanggal yang disebutkan
dalam ayat 3 pasal 2 Perjanjian ini atau perpanjangannya
sebagaimana disebut dalam ayat 4 pasal 2 Perjanjian ini.
Jika sampai berakhirnya jangka waktu pemberian pinjaman
atau perpanjangannya tersebut di atas, Debitur tidak melunasi
jumlah terhutang, maka Debitur harus membayar denda
sebagaimana disebutkan dalam pasal 7 Perjanjian Kredit ini.
2. Semua pembayaran jumlah terhutang harus dilakukan dengan
cara yang ditetapkan oleh Bank.
2) Pembayaran Kembali berdasarkan pasal 3 ayat 2 PK-KI No.24
2. Debitur wajib melakukan pembayaran kembali pinjaman pokok
sesuai dengan jadual yang disebutkan pada lampiran II
Perjanjian ini, dengan ketentuan bahwa seluruh jumlah
terhutang wajib dibayar lunas selambat-lambatnya pada
tanggal sebagaimana ditetapkan dalam ayat 3 pasal 2
Perjanjian ini.
3) Penyerahan Jaminan berdasarkan pasal 10 PK KMK No. 97 jo
Addendum I PK KMK No. 23.
Jaminan Kredit yang diberikan Debitur kepada Bank terdiri dari :
1. Jaminan Utama terdiri dari stock / persediaan dan piutang
dagang dengan nilai minimal 150 % (seratus lima puluh
persen) dari limit kredit ;
2. Jaminan tambahan terdiri dari tanah dan bangunan pabrik
berikut sarana dan prasarana lainnya yang diikat secara
- 11 -
tanggung renteng dengan jaminan utama dan tambahan Kredit
Investasi, berupa :
a. Hak-hak atas sebidang tanah terletak di Propinsi Sumatera
Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Lubuk Pakam,
Desa Lubuk Pakam Pekan, seluas 283 m2 (dua ratus
delapan puluh tiga meter persegi), tanah mana adalah yang
dimaksud dalam sertipikat (tanda bukti hak) HAK MILIK
nomor 727, yang didaftarkan pada tanggal tiga April dua
ribu dua oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang
dan dikeluarkan pada tanggal yang sama, terdaftar atas
nama penghadap tuan EDDY WIJAYA, berikut segala
sesuatu yang terdapat, tertanam dan berdiri diatasnya tidak
ada yang dikecualikan;
b. Hak-hak atas sebidang tanah terletak di Propinsi Sumatera
Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Namo Rambe,
Kelurahan Deli Tua, seluas 180 m2 (seratus delapan puluh
persegi), tanah mana adalah yang dimaksud dalam
sertipikat (tanda bukti hak) HAK MILIK nomor 791, terdaftar
atas nama EDDY WIJAYA, berikut segala sesuatu yang
terdapat, tertanam dan berdiri di atasnya tidak ada yang
dikecualikan ;
c. Hak-hak atas sebidang tanah terletak di Propinsi Sumatera
Utara, Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Labuhan,
Kelurahan Sei Mati, seluas 2.198 m2 (dua ribu seratus
sembilan puluh delapan meter persegi), tanah mana adalah
yang dimaksud dalam sertipikat (tanda bukti hak) HAK
GUNA BANGUNAN nomor 63, yang didaftarkan pada
tanggal sepuluh Juli seribu sembilan ratus sembilan puluh
lima oleh Kantor Pertanahan Kotamadya Medan dan
dikeluarkan pada tanggal yang sama, terdaftar atas nama
Perseroan Terbatas PT PUPUK SUBUR MAKMUR,
berkedudukan di Medan berikut segala sesuatu yang
terdapat, tertanam dan berdiri di atasnya tidak ada yang
dikecualikan ;
d. Hak-hak atas sebidang tanah terletak di Propinsi Sumatera
Utara, Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Selayang,
- 12 -
Kelurahan Tanjung Sari, seluas 270 m2 (dua ratus tujuh
puluh meter persegi), tanah mana adalah yang dimaksud
dalam sertipikat (tanda bukti hak) HAK MILIK nomor 2352,
terdaftar atas nama penghadap tuan EDDY WIJAYA,
berikut segala sesuatu yang terdapat, tertanam dan berdiri
di atasnya tidak ada yang dikecualikan ;
e. Hak-hak atas sebidang tanah terletak di Propinsi Sumatera
Utara, Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Marelan,
Desa Labuhan Deli, seluas 124 m2 (seratus dua puluh
empat meter persegi), tanah mana adalah yang dimaksud
dalam sertipikat (tanda bukti hak) HAK GUNA BANGUNAN
nomor 21, yang didaftarkan pada tanggal lima Februari
duaribu tiga oleh Kantor Pertanahan Kota Medan dan
dikeluarkan pada tanggal yang sama, terdaftar atas nama
penghadap tuan SAMSUDIN WIJAYA, berikut segala
sesuatu yang terdapat, tertanam dan berdiri di atasnya tidak
ada yang dikecualikan, istimewa sebuah bangunan ruko,
setempat dikenal dengan bangunan rumah di Jalan Raya
Pasir Labuhan Deli – Medan Marelan ;
f. Hak-hak atas sebidang tanah terletak di Propinsi Sumatera
Utara, Kotamadya Medan, Kecamatan Medan Marelan,
Kelurahan Rengas Pulau, seluas 1.098 m2 (seribu
Sembilan puluh delapan meter persegi), tanah mana adalah
yang dimaksud dalam sertipikat (tanda bukti hak) HAK
MILIK nomor 02123, yang didaftarkan pada tanggal tiga
puluh dua ribu satu oleh Kantor Pertanahan Kotamadya
Medan;dan dikeluarkan pada tanggal yang sama, terdaftar
atas nama tuan SAMSUDDIN WIJAYA, berikut segala
sesuatu yang terdapat, tertanam dan berdiri di atasnya tidak
ada yang dikecualikan ;
g. Hak-hak atas sebidang tanah terletak di Propinsi Sumatera
Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Lubuk Pakam,
Desa Lubuk Pakam Pekan, seluas 4.765 m2 (empat ribu
tujuh ratus enam puluh lima meter persegi), tanah mana
adalah yang dimaksud dalam sertipikat (tanda bukti hak)
HAK MILIK nomor 891, yang didaftarkan pada tanggal tiga
- 13 -
Juni duaribu tiga oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Deli
Serdang dan dikeluarkan pada tanggal yang sama, masih
terdaftar atas nama pemilik lama, hak dan kepunyaan tuan
SAMSUDIN WIJAYA, berdasarkan Akta Pengikatan Jual
Beli tertanggal dua puluh Sembilan September dua ribu tiga
nomor 110, dibuat di hadapan Haji Makmur Ritonga,
Sarjana Hukum, Notaris di Medan berikut segala sesuatu
yang terdapat, tertanam dan berdiri diatasnya tidak ada
yang dikecualikan, istimewa sebuah bangunan rumah
tempat tinggal permanen, yang dilengkapi dengan dengan
aliran listrik, aliran air leding serta telepon, setempat dikenal
dengan bangunan rumah di Jalan Diponegoro nomor 21 ;
h. Segala hak-hak yang ada pada dan dapat dijalankan oleh
penghadap nyonya Sherly, atas sebidang tanah terletak di
Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang,
Kecamatan Patumbak, Desa Marindal I, seluas lebih kurang
17.500 m2 (tujuh belas ribu lima ratus meteri persegi)),
yang diperoleh berdasarkan surat PENYERAHAN HAK
DAN GANTI RUGI, di bawah tangan, bermeterai cukup,
tertanggal enam Agustus seribu sembilan ratus sembilan
puluh sembilan yang diketahui Kepala Desa Marindai I dan
diketahui Camat Patumbak di bawah nomor
5922/647/PTB/IX/99, berikut segala sesuatu yang terdapat,
tertanam dan berdiri di atasnya tidak ada yang dikecualikan;
i. Hak-hak atas sebidang tanah terletak di Propinsi Sumatera
Utara, Kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Sei Mati,
seluas 4.760 m2 (empat ribu tujuh ratus enam puluh meter
persegi), tanah mana adalah yang dimaksud dalam
sertipikat (tanda bukti hak) HAK GUNA BANGUNAN nomor
64, yang didaftarkan pada tanggal sepuluh Juli seribu
Sembilan ratus Sembilan puluh lima oleh Kantor
Pertanahan Kotamadya Medan dan dikeluarkan pada
tanggal sebelas Juli seribu sembilan ratus sembilan puluh
lima, terdaftar atas nama Perseroan Terbatas PT. PUPUK
SUBUR MAKMUR, berkedudukan di Medan berikut segala
- 14 -
sesuatu yang terdapat, tertanam dan berdiri di atasnya tidak
ada yang dikecualikan ;
j. Hak-hak atas sebidang tanah terletak di Propinsi Sumatera
Utara, Kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Sei Mati,
seluas 4.760 m2 (empat ribu tujuh ratus enam puluh meter
persegi), tanah mana adalah yang dimaksud dalam
sertipikat (tanda bukti hak) HAK GUNA BANGUNAN nomor
65, yang didaftarkan pada tanggal sepuluh Juli seribu
Sembilan ratus Sembilan puluh lima oleh Kantor
Pertanahan Kotamadya Medan dan dikeluarkan pada
tanggal sebelas Juli seribu sembilan ratus sembilan puluh
lima, terdaftar atas nama Perseroan Terbatas PT. PUPUK
SUBUR MAKMUR, berkedudukan di Medan berikut segala
sesuatu yang terdapat, tertanam dan berdiri di atasnya tidak
ada yang dikecualikan ;
k. Hak-hak atas sebidang tanah terletak di Propinsi Sumatera
Utara, Kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Sei Mati,
seluas 3.150 m2 (tiga ribu seratus lima puluh meter
persegi), tanah mana adalah yang dimaksud dalam
sertipikat (tanda bukti hak) HAK GUNA BANGUNAN nomor
192, yang didaftarkan pada tanggal sepuluh Juli seribu
Sembilan ratus Sembilan puluh lima oleh Kantor
Pertanahan Kotamadya Medan dan dikeluarkan pada
tanggal yang sama, terdaftar atas nama Perseroan
Terbatas PT PUPUK SUBUR MAKMUR, berkedudukan di
Medan berikut segala sesuatu yang terdapat, tertanam dan
berdiri diatasnya tidak ada yang dikecualikan ;
4) Penyerahan Jaminan berdasarkan pasal 11 PK-KI No. 24.
Jaminan utama berupa bangunan pabrik, mesin-mesin serta
peralatan produksi yang dibiayai kredit investasi.
Jaminan tambahan berupa seluruh tanah dan bangunan yang
diikat secara tanggung renteng dengan fasilitas kredit modal
kerja Debitur.
5) Asuransi berdasarkan pasal 11 PK KMK No. 97 dan pasal 12 PK-
KI No. 24.
- 15 -
Barang agunan yang dapat diasuransikan harus diasuransikan
sesuai dengan ketentuan pasal 24 Syarat-syarat Umum dan Bank
berhak untuk menutup dan memperpanjang asuransi tersebut di
atas, satu dan lain atas biaya Debitur dengan mendebetnya dalam
rekening Debitur di Bank.
6) Kejadian Kelalaian berdasarkan Pasal 12 PK KMK No. 97, pasal 7
Addendum I PK KMK No. 23 dan Pasal 13 PK-KI No. 24.
1. Debitur akan dianggap lalai oleh Bank jika terjadi salah satu hal
atau lebih kejadian kelalaian tersebut pada pasal 15 Syarat-
syarat Umum ;
2. Sebagai akibat terjadinya kejadian kelalaian, Bank berhak
untuk melaksanakan haknya sebagaimana disebutkan dalam
pasal 16 Syarat-syarat Umum.
e) Bahwa dalam SUPK antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut :
1) Bab V pasal 6 SUPK antara lain mengatur sebagai berikut :
1. Debitur wajib membayar Baki Debet Pokok dan Bunga sesuai
dengan jadwal pembayaran sebagai yang ditetapkan dalam
Perjanjian Kredit.
2. Setiap jumlah yang belum dibayar sesuai dengan jadwal
pembayaran dianggap sebagai Tunggakan terhitung mulai
tanggal berikutnya dari tanggal yang ditetapkan dalam jadwal
sampai dengan tanggal pembayaran penuh atas jumlah yang
belum dibayar tersebut.
2) Bab VII pasal 15 ayat 1 SUPK antara lain mengatur mengenai
Kejadian Kelalaian sebagai berikut :
Debitur harus membayar segala hutangnya seketika dan sekaligus
lunas dalam hal terjadi Kejadian Kelalaian sebagai berikut :
a. Jika menurut pendapat Bank, Debitur telah lalai memenuhi
atau tidak memenuhi salah satu ketentuan Perjanjian Kredit
dan atau Dokumen Agunan dan atau dokumen lain yang
berhubungan dengan Perjanjian Kredit, termasuk tetapi tidak
terbatas pada, jika Jumlah Terhutang tidak dibayar atau tidak
lunas dibayar pada waktu jatuh tempo atau tidak dibayar
dengan cara sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Kredit ;
- 16 -
b. …dst.;
3) Bab VII pasal 15 ayat 2 SUPK mengatur sebagai berikut :
Jika sehubungan dengan ayat 1 pasal 15 ini, Bank menyatakan
Baki Debet Pokok jatuh tempo dan Jumlah Terhutang harus
dibayar sekaligus lunas atas tagihan pertama Bank dan jika
Debitur atau Penjamin atau Pemilik Barang Agunan tidak
melaksanakan kewajibannya sesuai Perjanjian Kredit dan atau
Dokumen Agunan, Bank berhak mengeksekusi Dokumen Agunan
serta mengambil setiap tindakan hukum yang berhak diambil oleh
Bank.
f) Bahwa secara yuridis faktual terhadap Obyek Agunan / jaminan telah
dilakukan pengikatan sebagai berikut :
No. Jenis, Keterangan, Lokasi Jenis
1 SHGB No.65 (4.760 m2) tgl.11-07-1995 s/d
21-07-2024, SHGB No.63 (2.198 m2),tgl.11-
07-1995 s/d 21-07-2024, SHGB No.64
(4.760 m2) tgl.11-07-1995 s/d 21-07-2024,
SHGB No.192 (3.150 m2) tgl.20-07-1995
s/d 21-07-2024 a/n PT.Pupuk Subur
Makmur, di Jl.Tangkul No.8, Kawasan KIM
LAMHOTMA, Kel.Sei Mati, Kec.Medan
Labuhan, Medan, Sumatera Utara
SHT No.3689/2003 tgl. 4
September 2003 (Peringkat
I)
SHT No.345/2004 tgl. 19
Januari 2004 (Peringkat II)
2 SHM No.2123 tgl.30-03-2001 a/n Samsudin
Wijaya di Jl.Titi Pahlawan, Kel.Rengas
Pulau, Kec.Medan Marelan, Medan, Sumut.
SHT No.549 / 2004 tgl. 27
Januari 2004
3 SHGB No.21 tgl.05-02-2003 a/n Samsudin
Wijaya di Jl.Paya Pasir Medan, Sumut.
SHT No.347/2004 tgl. 19
Januari 2004
4 SHM No.2352 tgl.04-02-2002 a/n Eddy
Wijaya di Komplek Perumahan Taman
Setiabudi Indah Blok I No.60, Kel. Tanjung
Sari, Kec.Medan Selayang, Medan,Sumut +
SHT No.3771/2003 tgl. 8
september 2003
- 17 -
No. Jenis, Keterangan, Lokasi Jenis
Rumah Tinggal 2 lantai (Bangunan
thn.1997).
5 SHM No.0791 tgl.28-08-2001 a/n Eddy
Wijaya di Komplek Johor Katelia Indah
No.56, Kel.Deli Tua,Kec.Namo Rambe Deli
Serdang, Sumut + Rumah Tinggal 1 lantai.
SHT No.1268/2003 tgl. 20
Oktober 2003
6 SHM No.891 tgl.03-06-2003 a/n Samsudin
Wijaya di Jl.Dipone-goro,Kel.Lubuk Pakam
Pekan, Kec.Lubuk Pakam, Deli Serdang,
Sumut.
SHT No.589/2005 tgl. 29
Maret 2005
7 SHM No.727 tgl.03-04-2002 a/n Eddy
Wijaya di Jl.Setia Budi Gg.Inpres, Lubuk
Pakam,Deli Serdang.
SHTNo.332/2004 tgl. 24
Februari 2004
8 SHM No.646 tgl.18-08-2005 a/n Samsudin
Wijaya di Kel.Pematang Johar,
Kec.Labuhan Deli, Kab.Deli Serdang,
Sumut (eks SKT.Camat No.296.13/1984
tgl.16-04-1984)
SHT No.3074/2005 tgl.17
Nopember 2005
9 SK. No.592.3/969/03 tgl.22-4-03 diterbitkan
Pemda Tk.II Deli Serdang, Kec.Patumbak
a/n Eddy Wijaya di Jl.Kongsi,Kel.Marindal 1,
Kec.Patumbak,Deli Serdang, Sumut
SK Notaris No.218 tgl.30-4-
03 dalam Proses Sertifikat
ke Eddy Wijaya & HT di
BPN.
10 Surat Ganti Rugi No.592.2/647/PTB/IX/99
a/n Sherly di Jl.Mekatani Ujung Ps.7 Ds.VIII,
Kel.Marindal I, Kec.Patumbak, Deli
Serdang, Sumut
SK Notaris No.510 dalam
proses permohonan hak
atas tanah ke Sherly di
BPN. Uang panjar telah
dibayar ke BPN
Rp.20.000.000,-. Ada Surat
- 18 -
No. Jenis, Keterangan, Lokasi Jenis
Kuasa Menjual No.28
kepada Bank Mandiri oleh
Notaris Alina Hanum SH di
Medan.
g) Bahwa dengan telah dilakukannya pengikatan terhadap obyek
agunan secara Hak Tanggungan, maka TERLAWAN I selaku kreditur
Pemegang Hak Tanggungan memiliki kedudukan yang diutamakan
berdasarkan Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan atas Tanah beserta Benda-benda yang Terkait dengan
Tanah (“UU Hak Tanggungan”).
h) Bahwa terbukti kemudian PELAWAN telah lalai terhadap
kewajibannya dengan tidak melakukan pembayaran sesuai ketentuan
dalam Perjanjian Kredit. Sehingga TERLAWAN I selaku Kreditur telah
memperingatkan PELAWAN berturut-turut sebagai berikut :
1) Berdasarkan surat Nomor TRI.CRO/DEPT-II.592/2005 tanggal 15
September 2005 terdapat fakta PELAWAN telah menunggak
pembayaran angsuran baik KI maupun KMK selama 357 hari
dengan total tunggakan angsuran sebesar Rp6.379.888.799,96
dan denda Rp1.024.359.371,13
2) Namun PELAWAN tidak menghiraukan peringatan tersebut
sehingga berdasarkan surat Nomor TRI.CRT/DEPT-II.759/2005
tanggal 22 Nopember 2005 perihal Surat Peringatan Kedua
TERLAWAN I memperingatkan PELAWAN bahwa PELAWAN
segera menyelesaikan kewajibannya yang telah menunggak
pembayaran angsuran baik KI maupun KMK selama 425 hari
dengan total tunggakan angsuran sebesar Rp7.371.138.799,96
dan denda Rp1.459.751.117,62.
3) Namun PELAWAN masih tidak beritikad baik untuk menyelesaikan
kewajibannya dan menghiraukan peringatan tersebut sehingga
berdasarkan surat Nomor TRI.CRT/DEPT-II.830 D/2005 tanggal
15 Desember 2005 perihal Surat Peringatan Ketiga, TERLAWAN I
kembali memperingatkan PELAWAN agar PELAWAN segera
menyelesaikan kewajibannya yang telah menunggak pembayaran
- 19 -
angsuran baik KI maupun KMK selama 485 hari dengan total
tunggakan angsuran sebesar Rp. 7.858.638.799,96 dan denda
Rp. 1.646.615.722,82.
i) Bahwa setelah 3 (tiga) kali diperingatkan secara berturut-turut namun
PELAWAN selaku Debitur tidak beritikad baik untuk menyelesaikan
kewajibannya, maka TERLAWAN I telah menyatakan fasilitas kredit
jatuh tempo seketika berdasarkan surat Nomor
TRI.CRT/Dept.II/111/2006 tanggal 22 Pebruari 2006, sehingga
PELAWAN berkewajiban untuk melunasi seketika keseluruhan
kewajiban yang tertunggak.
j) Bahwa namun demikian pelunasan seketika keseluruhan kewajiban
yang tertunggak tersebut tidak dilakukan pula oleh PELAWAN dengan
alasan bahwa pihak PELAWAN sedang melakukan klaim asuransi
atas kebakaran pabriknya ke asuradur PT Asuransi Wahana Tata.
k) Bahwa pada akhirnya timbul sengketa antara PELAWAN dengan
pihak asuradur PT Asuransi Wahana Tata karena tidak terdapat
kesepakatan mengenai nilai klaim asuransi. Gugatan PELAWAN
dimaksud telah diputus Pengadilan Negeri Medan dengan putusannya
No. 58/PDT.G/2006/PN.Mdn tanggal 14 Agustus 2006 telah
memutuskan bahwa gugatan tidak diterima (Niet Onvankelijke
Verklaard).
l) Bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut
PELAWAN dan PT Asuransi Wahana mengajukan banding ke
Pengadilan Tinggi Medan. Permohonan banding diputus oleh
Pengadilan Tinggi Medan pada tanggal 11 September 2007 No.
214/PDT/2007/PT.MDN dengan isi putusan menguatkan putusan
Pengadilan Negeri Medan tanggal 14 Agustus 2006 No.
58/PDT.G/2006/PN.Mdn.
m) Bahwa namun demikian di tingkat kasasi, Mahkamah Agung dalam
putusannya tanggal 19 Agustus 2009 No. 911.K/Pdt/2009 telah
memutuskan sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat (PT Pupuk Subur Makmur)
sebagian ;
2. Menyatakan Tergugat I (PT Asuransi Wahana Tata) telah
melakukan perbuatan ingkar janji (wanprestasi) ;
- 20 -
3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan atas
harta benda Tergugat, yaitu :
- Tanah dan bangunan yang berdiri diatasnya yang terletak di Jl.
Pemuda No.9 Medan (Kantor PT Asuransi Wahana Tata
Cabang Medan) ;
- Seluruh peralatan/inventaris kantor yang terdapat di dalam
kantor / gedung milik Tergugat I tersebut diatas ;
4. Menghukum Tergugat I untuk membayar klaim asuransi kepada
Penggugat sebesar Rp. 8.801.679.000,00 ;
5. Menolak gugatan Penggugat selebihnya .
n) Bahwa atas putusan ditingkat kasasi dimaksud, TERLAWAN I dan PT
Asuransi Wahana Tata telah mengajukan permohonan Peninjauan
Kembali. Berdasarkan putusan tanggal 23 April 2012 Nomor 664
PK/Pdt/2011 Mahkamah Agung telah memutus sebagai berikut :
MENGADILI :
- Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali PT Asuransi Wahana Tata tersebut ;
- Membatalkan Putusan Mahkamah Agung No. 911 K.Pdt/2009
tanggal 19 Agustus 2009 ;
MENGADILI KEMBALI :
- Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijke Verklaard) ;
- Menghukum Penggugat untuk membayar ongkos perkara yang
hingga saat ini dihitung sebesar Rp199.000,- (seratus sembilan
puluh sembilan ribu rupiah) ;
- Menghukum Termohon Peninjauan Kembali dahuku Termohon
Kasasi I/Pemohon Kasasi II/Penggugat/Terbanding/Pembanding
untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan
yang dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini ditetapkan
sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).
o) Bahwa sementara gugatan diajukan oleh PELAWAN, TERLAWAN I
telah mengajukan permohonan eksekusi grosse akta Hak
Tanggungan ke Pengadilan Negeri Medan dan telah dikeluarkan
- 21 -
Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Medan Nomor
63/Eks/HT/2009/PN.Mdn tanggal 7 Oktober 2009 (“Penetapan
Eksekusi Grosse Akta HT No. 63”) yang pada intinya memerintahkan
kepada Jurusita Pengadilan Negeri Medan untuk melakukan
pemanggilan secara sah dan patut terhadap Termohon Eksekusi I
(PT. Pupuk Subur Makmur), Termohon Eksekusi II (Tuan Eddy
Wijaya), Termohon Eksekusi III (Ny. Sherly), Termohon Eksekusi IV
(Tuan Samsudin Wijaya) dan Termohon Eksekusi V (Ny. Ai Tjen).
p) Bahwa atas Penetapan Eksekusi Grosse Akta HT No. 63 Juru Sita
Pengadilan Negeri Medan telah 2 (dua) kali melakukan pemanggilan
dan aanmaning kepada pihak-pihak Termohon Eksekusi (yakni
tanggal 12 Oktober 2009 dan 19 Oktober 2009) agar secara sukarela
melaksanakan sendiri eksekusi hak tanggungan atas obyek agunan
kepada para Termohon Eksekusi sesuai komitmennya dalam
Perjanjian Kredit dan Dokumen Agunan.
q) Bahwa namun demikian atas aanmaning dimaksud pihak PELAWAN
tidak bersedia melaksanakan eksekusi sukarela dimaksud.
r) Bahwa mengingat pihak Termohon Eksekusi tidak bersedia
melaksanakan eksekusi secara sukarela, maka TERLAWAN I telah
mengajukan permohonan penetapan eksekusi ke Pengadilan Negeri
Medan dan telah dikeluarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
Medan Nomor 64/Eks/HT/2009/PN.Mdn tanggal 15 Desember 2009
(“Penetapan Sita Eksekusi No. 64”) yang pada intinya memerintahkan
kepada Jurusita Pengadilan Negeri Medan dan juga dengan meminta
bantuan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk meletakkan sita
eksekusi (executorial beslaag) terhadap barang jaminan milik
Termohon Eksekusi I (PT. Pupuk Subur Makmur), Termohon
Eksekusi II (Tuan Eddy Wijaya), dan Termohon Eksekusi IV (Tuan
Samsudin Wijaya).
s) Bahwa sebagai tindak lanjut Penetapan Sita Eksekusi No. 64 tersebut
Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam :
1) Dengan mendasarkan pada Surat Panitera/Sekretaris Pengadilan
Negeri Medan tanggal 16 Desember 2009 Nomor :
W2.U1/16.679/Pdt.04.10/XII/2009 perihal minta bantuan untuk
melaksanakan Lelang Eksekusi dalam perkara No.
- 22 -
64/Eks/HT/2009/PN.Mdn dan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
Medan tanggal 15 Desember 2009 Nomor
64/Eks/HT/2009/PN.Mdn maka Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
menerbitkan Penetapan Nomor 01/EKS/2010/64/EKS/HT/2009/
PN.MDN/PN.LP tanggal 21 Januari 2010; dan
2) mendasarkan pada Surat Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri
Medan tanggal 16 Juni 2010 Nomor
W2.U1/10.003/Pdt.04.10/VI/2010 perihal minta bantuan untuk
melaksanakan Lelang Eksekusi dalam perkara No.
64/Eks/HT/2009/PN.Mdn dan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri
Medan tanggal 29 April 2010 Nomor 64/Eks/HT/2009/PN.Mdn,
maka Pengadilan Negeri Lubuk Pakam menerbitkan Penetapan
Nomor 01/EKS/2010/64/ EKS/HT/2009/PN.MDN/PN.LP tanggal 23
Juni 2010.
t) Bahwa setelah dilakukan Pengumuman Lelang Eksekusi I Perkara
No. 01/EKS/2010/64/EKS/HT/2009/PN.MDN/PN.LP pada tanggal 25
Juli 2010 maka telah dilaksanakan lelang pada tanggal 20 Agustus
2010 sesuai Risalah Lelang Nomor 484/2010 tanggal 20 Agustus
2010 oleh Pejabat Lelang Batiah Sinuraya, S.E. dan atas hasil Lelang
tersebut telah dilakukan pembayarannya.
3. Bahwa PELAWAN telah keberatan dengan telah diterbitkannya
Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Medan tanggal 29 April 2010 Nomor
64/Eks/HT/2009/PN.Mdn dengan alasan/dalil penetapan tersebut tidak
sah karena pada saat yang bersamaan sedang berlangsung
pemeriksaan atas gugatan perkara perdata Nomor
58/Pdt.G/2006/PN.Mdn.
4. Bahwa oleh karenanya PELAWAN telah mengajukan Perlawanan yang
terdaftar dalam register kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan Nomor
699/Pdt.G/2013/PN.MDN.
5. Bahwa dalam petitum perlawanannya, PELAWAN memohon kepada
Majelis Hakim agar dapat memutus sebagai berikut :
- mengabulkan gugatan PELAWAN untuk seluruhnya ;
- menyatakan PELAWAN adalah PELAWAN yang benar ;
- 23 -
- Membatalkan Penetapan Lelang Eksekusi No.
64/Eks/HT/2009/PN.Mdn tertanggal 29 April 2010 ;
- Menghukum TERLAWAN untuk membayar biaya perkara.
6. Bahwa TERLAWAN I membantah dan menolak keseluruhan dalil-dalil
PELAWAN dalam Perlawanannya, dengan pertimbangan sebagai
berikut:
a) Bahwa hal yang dilakukan TERLAWAN I dengan mengajukan
permohonan penetapan Lelang agunan Hak Tanggungan merupakan
hak TERLAWAN I yang dilindungi oleh undang-undang sebagai
kreditur pemegang Hak Tanggungan berdasarkan UU Hak
Tanggungan.
b) Bahwa PELAWAN terbukti dengan meyakinkan bahwa PELAWAN
telah berkomitmen kepada TERLAWAN I berdasarkan Perjanjian
Kredit maupun Dokumen Agunan untuk menyerahkan obyek-obyek
agunan sebagaimana disebut dalam Perjanjian Kredit dan Dokumen
Agunan dan dilakukan pengikatan sesuai ketentuan perundangan
yang berlaku.
c) Bahwa komitmen PELAWAN tersebut menunjukkan bahwa
PELAWAN sadar dan memahami konsekuensi dengan telah
diserahkannya obyek agunan kepada TERLAWAN I dan dilakukan
pengikatan sesuai ketentuan perundangan tersebut termasuk dalam
hal obyek agunan harus dieksekusi untuk pelunasan kewajiban
PELAWAN kepada TERLAWAN I manakala PELAWAN gagal
melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit.
d) Bahwa terbukti dengan sangat meyakinkan bahwa PELAWAN telah
lalai melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pembayaran
angsuran kredit sesuai ketentuan Perjanjian Kredit.
e) Bahwa atas kelalaiannya tersebut, kepada PELAWAN telah
disampaikan peringatan agar PELAWAN kembali mentaati
komitmennya melakukan pembayaran angsuran sesuai Perjanjian
Kredit.
f) Bahwa namun demikian sekalipun telah disampaikan peringatan
ternyata PELAWAN tetap tidak memenuhi kewajibannya juga,
sehingga sesuai ketentuan dalam Perjanjian Kredit maupun SUPK,
- 24 -
maka TERLAWAN I selaku kreditur berhak untuk menyatakan
PELAWAN telah lalai/wanprestasi/cidera janji dan oleh karenanya
menyatakan fasilitas kredit jatuh tempo seketika. PELAWAN
berkewajiban untuk mengembalikan keseluruhan jumlah kewajiban
kepada TERLAWAN I.
g) Bahwa dalam tenggang waktu yang ditentukan PELAWAN selaku
debitur gagal melaksanakan pengembalian keseluruhan nilai
kewajibannya, maka berdasarkan Perjanjian Kredit dan SUPK pula
TERLAWAN I selaku Kreditur pemegang agunan berhak untuk
melakukan upaya apapun termasuk namun tidak terbatas untuk
melakukan eksekusi Hak Tanggungan.
h) Bahwa sesuai prosedur yang ditentukan maka TERLAWAN I
menempuh upaya eksekusi agunan dengan mengajukan fiat eksekusi
dari Ketua Pengadilan Negeri. Sehingga hal yang ditempuh oleh
TERLAWAN I merupakan hal yang wajar ditempuh oleh semua
kreditur pemegang hak tanggungan.
i) Bahwa sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang (“PMK Juklak Lelang No. 93”),
sebagai ketentuan tentang Lelang yang berlaku pada saat
pelaksanaan Lelang Obyek Hak Tanggungan dalam perkara a quo,
maka Lelang yang akan dilaksanakan hanya dapat dibatalkan dengan
permintaan Penjual atau penetapan provisional atau putusan dari
lembaga peradilan umum atau sebab-sebab lain sebagaimana diatur
dalam Pasal 27 PMK Juklak Lelang No. 93.
j) Bahwa sementara itu obyek sengketa dalam gugatan di tingkat
pertama Nomor 58/Pdt.G/2006/PN.Mdn jo perkara di tingkat banding
No. 214/Pdt/2007/PT.Mdn jo perkara di tingkat kasasi No.
911K/Pdt/2009 sama sekali tidak terkait dengan rencana Lelang atas
Obyek agunan PELAWAN, melainkan menyangkut klaim asuransi
kebakaran terhadap asuradur PT Asuransi Wahana Tata. Sehingga
mengingat gugatan tidak terkait dengan pelaksanaan Lelang maka
pada dasarnya gugatan dimaksud tidak menghalangi pelaksanaan
Lelang atas agunan Hak Tanggungan yang dilaksanakan TERLAWAN
I.
- 25 -
k) Bahwa pada dasarnya pelaksanaan eksekusi agunan tidak
digantungkan pada hasil klaim asuransi. Hasil klaim asuransi
merupakan salah satu alternatif sumber pembayaran kembali fasilitas
kredit Debitur/PELAWAN. Namun tidak menjadi suatu keharusan bagi
kreditur untuk terlebih dahulu menunggu hingga diperolehnya hasil
klaim asuransi untuk memperoleh pembayaran kembali fasilitas kredit
Debitur.
l) Bahwa dalam Perjanjian Kredit pun tidak diperjanjikan bahwa kreditur
harus mendahulukan hasil klaim asuransi untuk membayar kewajiban
kredit Debitur/PELAWAN.
m) Bahwa asuransi agunan merupakan sarana pula bagi Debitur/pemilik
agunan untuk menjaga nilai agunan agar dari waktu ke waktu tidak
mengalami penurunan akibat timbulnya risiko dari peristiwa yang tidak
terduga. Sehingga nilai hasil klaim asuransi tidak dapat diharapkan
senilai kewajiban kredit Debitur. Dengan perkataan lain, hasil klaim
asuransi tidak selalu dapat dipergunakan untuk melunasi keseluruhan
kewajiban Debitur.
n) Bahwa hal yang jelas dan tegas dikomitmenkan oleh Debitur dan
diatur dalam Perjanjian Kredit sebagai sumber pelunasan kredit
adalah jaminan/agunan kebendaan. Sehingga hal yang wajar dan
telah menjadi hak bagi Kreditur manakala fasilitas kredit Debitur
bermasalah maka Kreditur melakukan eksekusi agunan.
o) Bahwa mendasarkan pada pemahaman dimaksud maka tidak pada
tempatnya PELAWAN mempermasalahkan tindakan TERLAWAN I
untuk melaksanakan haknya berdasarkan Perjanjian Kredit, SUPK
dan Dokumen Agunan untuk melakukan eksekusi agunan guna
mencari sumber pelunasan atas kewajiban kredit PELAWAN yang
bermasalah/macet. Dan tidak pada tempatnya pula bagi PELAWAN
untuk memaksakan kehendak terhadap TERLAWAN I untuk
menantikan hasil klaim asuransi untuk menghindari pelaksanaan
eksekusi agunan oleh TERLAWAN I.
p) Bahwa oleh karenanya nampak dengan jelas itikad tidak baik dari
PELAWAN untuk menunda-nunda dan atau menghalang-halangi
pelaksanaan eksekusi agunan oleh TERLAWAN I dalam rangka untuk
- 26 -
pelunasan kewajiban PELAWAN terhadap TERLAWAN I berdasarkan
Perjanjian Kredit.
7. Bahwa TERLAWAN I merupakan kreditur yang beritikad baik yang telah
memberikan fasilitas kredit kepada PELAWAN dan menguasai obyek
sengketa dengan alas hak yang sah sesuai peraturan perundang-
undangan sehingga demi hukum dan keadilan harus dilindungi
kepentingannya sampai fasilitas kredit yang dijamin dengan Obyek
Sengketa lunas terbayar.
8. Bahwa demikian juga TERLAWAN I menolak posita gugatan PELAWAN
yang meminta agar biaya perkara dibebankan kepada TERLAWAN.
9. Bahwa posita gugatan yang tidak ditanggapi oleh TERLAWAN I harus
dianggap ditolak karena tidak berdasar hukum, mengada-ada dan tidak
ada relevansinya dengan TERLAWAN I.
10.Bahwa berdasarkan fakta – fakta hukum sebagaimana tercantum pada
butir – butir 1 sampai dengan butir 9 di atas, maka TERLAWAN I
menolak seluruh dalil perlawanan dan petitum yang diajukan oleh
PELAWAN.
Maka : Berdasarkan alasan yang telah diuraikan di atas,
TERLAWAN I mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara
Nomor 699/PDT.G/2013/PN.MDN tanggal 17 Desember 2013 agar
berkenan memutuskan perkara ini sebagai berikut :
Dalam Eksepsi
Menerima eksepsi yang diajukan oleh TERLAWAN I.
Menyatakan perlawanan PELAWAN tidak dapat diterima.
Dalam Pokok Perkara
Menyatakan menolak perlawanan PELAWAN untuk seluruhnya ;
Menyatakan PELAWAN adalah PELAWAN yang tidak baik ;
Menyatakan Penetapan Lelang Eksekusi No.
64/Eks/HT/2009/PN.MDN tertanggal 29 April 2010 adalah sah dan
mengikat ;
Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.
Atau apabila majelis hakim Pengadilan Negeri Medan berpendapat lain,
mohon putusan yang seadil – adilnya (ex aequo et bono).
- 27 -
Jawaban Terlawan II tertanggal 16 Juni 2014 :
a. Bahwa Terlawan II menolak seluruh dalil-dalil Penggugat, kecuali terhadap
hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya.
b. Bahwa Terlawan II tidak akan menjawab dalil-dalil yang dikemukakan
Penggugat yang tidak berkaitan dengan tugas dan wewenang Terlawan II.
c. Bahwa tidak ada satupun dalil Pelawan yang mendalilkan Terlawan II
sebagai pihak yang turut serta dalam gugatan Pelawan, yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi Pelawan dan penyebutan Terlawan II hanya
sebatas pada kepala gugatan nomor 2. dengan bunyi “Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang Medan berkedudukan di Jalan P. Diponegoro
No. 30A, selanjutnya disebut sebagai Terlawan II” dan nyata adanya dari
keseluruhan gugatan tidak terdapat dalil yang menyatakan adanya
perselisihan hukum antara Pelawan dan Terlawan II.
d. Bahwa dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pelawan dari poin 1 sampai
dengan poin 9 adalah terkait Pelawan (sebagai Direktur Utama PT. Subur
Makmur) selaku debitur, Bank Mandiri selaku Kreditur, Asuransi Wahana
Tata selaku pihak Penanggung Asuransi dan Pengadilan Negeri Medan
yang menerbitkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Medan Nomor :
64/Eks/HT/2009/PN.Mdn tanggal 29 April 2010.
e. Bahwa perlu kami sampaikan, salah satu tugas dan fungsi Terlawan II
adalah melaksanakan pelayanan di bidang lelang Hak Tanggungan sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, dalam kaitannya
pelaksanaan lelang eksekusi hak tanggungan tunduk pada Undang-undang
No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan dimana dinyatakan dalam pasal
6 dengan tegas bahwa “Apabila debitor cidera janji, pemegang Hak
Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan
atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut”.
f. Bahwa dikarenakan tidak ada satupun dalil Pelawan yang menyatakan
bahwa Terlawan II melakukan perbuatan melawan hukum ataupun
merugikan Pelawan yang karenanya tidak terdapat perselisihan hukum
diantara Pelawan dan Terlawan II maka Terlawan II tidaklah layak diikut
sertakan sebagai para pihak dalam Perkara Nomor : 699/Pdt.G/2013.
g. Bahwa dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 294 K/Sip/1971 tanggal
7 Juli 1971 disebutkan bahwa suatu gugatan harus diajukan oleh orang yang
- 28 -
mempunyai hubungan hukum. Selain itu, sesuai dengan Yurisprudensi
Mahkamah Agung No. 4 K/Sip/1958 tanggal 13 Desember 1958 menyatakan
bahwa syarat materiil untuk menuntut seseorang di depan Pengadilan
adalah adanya perselisihan hukum antara kedua belah pihak.
Maka, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Terlawan II mohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan berkenan memutus dengan
amar sebagai berikut :
Dalam Pokok Perkara :
1. Menyatakan menolak gugatan Pelawan untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan gugatan Pelawan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk
Verklaard) ;
3. Menyatakan menghukum Pelawan untuk membayar seluruh biaya perkara
yang timbul.
Menimbang, bahwa terhadap perlawanan Pembanding semula Pelawan
tersebut Pengadilan Negeri Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 16
Oktober 2014, nomor : 699/Pdt.G/2013/PN.Mdn, yang amarnya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI :
1. Menerima Eksepsi Terlawan I ;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menyatakan Perlawanan Pelawan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke
Verklaard) ;
2. Menghukum Pelawan membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 796.000,-
(Tujuh ratus sembilan puluh enam ribu rupiah) ;
Membaca Akte Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
Medan, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula
Pelawan, pada hari Rabu tanggal 29 Oktober 2014, telah mengajukan
permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
699/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 16 Oktober 2014, permohonan banding mana
telah dengan sempurna diberitahukan kepada Terbanding I semula Terlawan I
dan kepada Terbanding II semula Terlawan II masing-masing pada tanggal 5
Desember 2014 dan tanggal 13 Nopember 2014;
- 29 -
Membaca, memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Pembanding semula Pelawan tertanggal 23 Desember 2014, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 23 Desember 2014,
memori banding mana telah dengan sempurna diberitahukan dan diserahkan
kepada Terbanding I semula Terlawan I dan kepada Terbanding II semula
Terlawan II masing-masing pada tanggal 15 Januari 2015;
Membaca, kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding I
semula Terlawan I tertanggal 24 Februari 2015, yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 24 Februari 2015;
Membaca Relas Pemberitahuan Mempelajari Berkas Perkara Pengadilan
Negeri Medan, yang disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula
Pelawan, kepada Terbanding I semula Terlawan I dan kepada Terbanding II
semula Terlawan II masing-masing pada tanggal 5 Desember 2014 dan tanggal
17 Nopember 2014, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14
(empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua belah
pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari
berkas perkara nomor : 699/Pdt.G/2013/PN.Mdn sebelum berkas perkara
tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum Pembanding semula Pelawan telah diajukan dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-
Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Pembanding semula Pelawan, pada prinsipnya adalah memohon agar
Pengadilan Tinggi membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
699/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 16 Oktober 2014, dengan mengadili sendiri
dengan menjatuhkan putusan dengan amar menerima dan mengabulkan
perlawanan Pembanding semula Penggugat untuk seluruhnya, menyatakan
Pelawan adalah Pelawan yang benar, membatalkan Penetapan Lelang
- 30 -
Eksekusi No. 64/Eks/HT/2009/PN.Mdn, tanggal 29 April 2010, dan menyatakan
Terlawan I dan II untuk membayar biaya perkara;
Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Pembanding semula
Pelawan tersebut, Terbanding I semula Terlawan I telah mengajukan kontra
memori banding yang yang pada prinsipnya adalah memohon agar Pengadilan
Tinggi menolak memori banding dari Pembanding semula Pelawan dan
menjatuhkan putusan dengan amar menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Medan nomor : 699/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 16 Oktober 2014;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Tingkat Banding setelah
memperhatikan dengan seksama memori banding yang diajukan oleh Kuasa
Hukum Pembanding semula Pelawan, ternyata tidak ada memuat hal-hal baru
yang dapat membatalkan putusan Pengadilan tingkat pertama, melainkan hanya
merupakan pengulangan atas hal-hal yang sudah dikemukakan dalam jawab-
menjawab atau pada kesimpulan masing-masing pihak, yang satu dan lainnya
sudah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dengan baik dan
benar, oleh karena itu memori banding dari Pembanding semula Penggugat
tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa demikian pula terhadap kontra memori banding yang
diajukan oleh Terbanding I semula Terlawan I, pada prinsipnya adalah
mendukung putusan Pengadilan tingkat pertama, oleh karena itu tidak perlu
dipertimbagkan lebih lanjut;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah membaca, meneliti dan
mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Medan nomor : 699/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 16 Oktober 2014, memori
banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semula Pelawan, serta
kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding I semula Terlawan I,
Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat alasan dan pertimbangan hukum
yang telah diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya
berkenaan dengan hal-hal yang disengketakan oleh kedua belah pihak, telah
tepat dan benar menurut hukum, maka Majelis Hakim Tingkat Banding
mengambil alih alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat
Pertama yang dipandang sudah tepat, benar dan beralasan menurut hukum
- 31 -
tersebut dan menjadikannya sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri
dalam mengadili perkara ini ditingkat banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 699/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 16
Oktober 2014, yang dimintakan banding tersebut dapat dipertahankan dalam
peradilan tingkat banding dan haruslah dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Pelawan tetap
dipihak yang kalah, baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam
peradilan tingkat banding, maka semua biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan tersebut dibebankan kepadanya;
Memperhatikan pasal 1365 KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-
peraturan hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini;
M E N G A D I L I :
- Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula
Pelawan;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor :
699/Pdt.G/2013/PN.Mdn tanggal 16 Oktober 2014, yang dimohonkan
banding tersebut;
- Menghukum Pembanding semula Pelawan untuk membayar biaya perkara
dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan
sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Selasa tanggal 19 Mei 2015 oleh kami : SAUT H.
PASARIBU, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim
Ketua Majelis, SAMARAJA MARPAUNG, SH. dan ROBERT SIMORANGKIR,
SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk
memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding,
berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 25 Maret
2015, nomor : 86/PDT/2015/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 27 Mei 2015, oleh Hakim Ketua
Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta Hj. SYARIFAH
MASTHURA, SH.MH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi
- 32 -
Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa
hukumnya;
Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
ttd ttd
1. SAMARAJA MARPAUNG, SH. SAUT H. PASARIBU, SH.
ttd
2. ROBERT SIMORANGKIR, SH.MH.
Panitera Pengganti,
ttd
Hj. SYARIFAH MASTHUIRA, SH.MH.
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-