literasi informasi guru tk an-nur kecamatan pelawan
TRANSCRIPT
LITERASI INFORMASI GURU TK AN-NUR
KECAMATAN PELAWAN KABUPATEN SAROLANGUN
PROVINSI JAMBI
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
dalam Program Studi Ilmu Perpustakaan
Oleh:
TRI LESTARI
NIM: 404171087
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
ii
iii
iv
v
MOTTO
اقرأ كتابك كفى بنفسك اليوم عليك حسيبا
Artinya: “Bacalah kitab (suratan amalmu), cukuplah engkau sendiri pada hari ini
menjadi penghitungan terhadap dirimu (tentang segala yang akan engkau
lakukan). ( QS.Al-Isra”14)1
1 Tim Penerjemah dan Penafsiran Al-Qur’an.1985. Al-Qur’an dan Penerjemahnya.
Jakarta: Departemen Agama RI.
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbilalamin,
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanahu Wataala
dan Baginda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam
yang senantiasa selalu melindungi saya
sehingga selalu dalam keadaan sehat wal afiat dan akhirnya
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Saya persembahkan karya tulis ilmiah sederhana ini kepada:
Kepada orang tuaku tercinta,
Ayahanda Suheri dan Ibunda Suraten
yang telah membesarkan dan mendidikku
dengan kasih sayang dan senantiasa mendoakan
serta menanti keberhasilan ku.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian yang berjudul: Literasi Informasi Guru TK An-Nur,
Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Shalawat beriring
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi
Wasallam, para sahabat, keluarga dan pengikutnya yang taat dalam menjalankan
syariat-Nya.
Penelitian skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh
gelar sarjana ilmu perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Terlepas dari kekurangan dan keterbatasan peneliti, atas
izin Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, serta dukungan, do’a dan
bantuan dari beberapa pihak, baik berupa saran maupun kritik, terlebih bantuan
bersifat moral. Karena itu selayaknya dalam kesempatan istimewa ini peneliti
ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, M.A Ph.D, selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, S.E.,
M.EI, selakuWakil Rektor I, Bapak Dr. As’ad Isma, Pd, selaku Wakil Rektor
II, dan Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., M.A, selaku Wakil Rektor III
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Halimah Dja’far, S.Ag., M.Fil.I selaku Dekan, Bapak Dr. Ali Muzakir,
M.Ag selaku Wakil Dekan 1, Bapak Dr. Alfian, S.Pd., M.Ed selaku Wakil
Dekan II, dan Ibu Dr. Raudhoh, S.Ag., SS., M.Pd.I selaku Wakil Dekan III
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
3. Ibu Athiatul Haqqi, S.Ag., S.IPI., M.I.Kom selaku Ketua Prodi Ilmu
Perpustakaan, dan ibu Masyrisal Miliani, SS, M.Hum selaku Sekretaris Prodi
Ilmu Perpustakaan.
viii
4. Bapak Muhammad Rum, S.Ag., SS, M.Si selaku Dosen pembimbing I, dan
Ibu Siti Asiah Wahyuni H, SS, M. Hum selaku pembimbing II yang banyak
sekali membantu peneliti dalam skripsi ini, dan juga ucapan terima kasih
yang sangat besar peneliti ucapkan.
5. Seluruh Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi khususnya Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan yang telah banyak
membantu.
6. H. Lukman, M.Pd selaku Ketua YayasanTK An-Nur yang telah memberikan
izin serta dukungannya pada penyusunan skripsi ini. Siti Hajir, S.Pd selaku
kepala sekolah TK An-Nur dan segenap tenaga pengajar yang telah
membantu proses penelitian ini sehingga berjalan dengan semestinya.
7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Informasi yang tidak dapat disebutkan, karena kalian menjadi tempat bertukar
pikiran dalam penelitian skripsi ini, dan juga pengalaman dengan kalian tidak
akan terlupakan.
8. Terima kasih juga dari berbagai pihak yang telah ikut membantu peneliti
dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah membalas semua bantuan, pengorbanan dan amal baik
mereka semua, serta menjadi pahala yang besar di sisi Allah SWT. Peneliti
berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat serta mohon kritik dan saran yang
membangun demi terjaminnya kualitas tugas akhir ini.
Jambi, Agustus 2021
Tri Lestari
NIM. 404171087
ix
ABSTRAK
Tri Lestari/404171087. 2021. Literasi Informasi Guru TK An-Nur
Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora. Pembimbing
(I) Muhammad Rum, S. Ag, SS, M. Si, dan Pembimbing (II) Siti Asiah
Wahyuni H, SS, M. Hum
Penelitian ini berfokus pada literasi informasi guru dalam menunjang kompetensi
profesionalismenya. Permasalahan yang diungkapkan dimana guru yang mengajar
tidak semuanya dari jurusan PAUD. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah
ingin mengetahui bagaimana kemampuan literasi informasi guru dalam mencari
informasi yang dibutuhkan berdasarkan model Big6. Dalam penelitian ini
digunakan model kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif, subjek
dalam penelitian ini adalah guru TK An-Nur dengan sampel yang berjumlah enam
orang yang ditunjuk oleh kepala sekolah TK An-Nur’. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa literasi informasi guru TK An-Nur cukup baik dilihat dari
metode Big6 yaitu, sebagai berikut: 1) Kesadaran akan kebutuhan informasi guru
TK An-Nur sudah cukup baik. Hal ini dikarenakan mereka terus mengembangkan
wawasan untuk meningkatkan kompetensi profesionalismenya sebagai guru, 2)
Strategi yang dilakukan guru TK An-Nur masih kurang baik, dikarenakan dalam
mencari sumber informasi guru TK An-Nur tidak memanfaatkan perpustakaan
dikarenakan jarak lokasi perpustakaan yang jauh, 3) Dalam menentukan lokasi
akses masih kurang baik dikarenakan, guru Tk An-Nur hanya memanfaatkan alat
pencarian yang ada di Google atau Yahoo, 4) Penggunaan informasi guru TK An-
Nur sudah cukup baik, dimana mereka dapat menentukan dan nilai sumber yang
mendekati kebutuhannya dan menggabungkan sumber tersebut, 5) Dalam
menggabungkan informasi sudah baik, dimana mereka dapat membuat sumber
yang baru, dan mengkomunikasikan informasi dengan mengaplikasikan informasi
tersebut sesuai dengan anak usia dini, 6) Dalam pengevaluasian informasi sudah
cukup baik, dimana guru TK An-Nur akan melakukan evaluasi mingguan atau
semesteran untuk mengetahui hasil pembelajaran selama ini, dan guru TK An-Nur
juga akan mendapat evaluasi dari kepala sekolah terhadap proses pembelajaran
yang dilakukan.
Kata kunci: Literasi Informasi, Guru PAUD
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
NOTA DINAS ............................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................ iv
MOTTO ..................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Sejarah Literasi Informasi .......................................................... 6
B. Pengertian Literasi Informasi ..................................................... 7
C. Model-Model Literasi Informasi ................................................ 10
D. Literasi Informasi Bagi Guru ...................................................... 15
E. Kompetensi Literasi Informasi ................................................... 17
F. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).......................................... 18
G. Studi Relevan .............................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................. 27
B. Setting dan Subjek Penelitian ..................................................... 27
C. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 30
E. Teknik Analisis Data .................................................................. 32
xi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian……………………………….. 35
1. Sejarah berdirinya TK An-Nur………………………………… 35
2. Visi dan Misi TK An-Nur……………………………………... 36
3. Letak Geografis TK An-Nur…………………………………... 37
4. Struktur Organisasi…………………………………………….. 37
5. Keadaan Guru dan Siswa………………………………………. 39
6. Keadaan Sarana dan Prasarana………………………………… 41
B. Hasil Dan Pembahasan/Analisis…………………………………… 42
1. Defenisi Informasi …………………………………………….. 43
2. Strategi Untuk Menentukan Informasi ………………………... 47
3. Lokasi Dan Akses Informasi…………………………………… 50
4. Penggunaan Informasi…………………………………………. 52
5. Mengembangkan Informasi yang Didapat…………………….. 55
6. Cara Mengevaluasi Informasi…………………………………. 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………… 58
B. Saran……………………………………………………………….. 59
DAFTAR PUSTAKA
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
DAFTAR INFORMAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DOKUMENTASI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Model Big6 ............................................................................. 11
Tabel 2.2: Studi Relevan .......................................................................... 23
Tabel 4.1: Identitas Sekolah ...................................................................... 39
Tabel 4.2: Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di TK An-Nur . 39
Tabel 4.3: Jumlah Murid di Tk An-Nur .................................................... 40
Tabel 4.4: Data Anak Kelompok B ........................................................... 41
Tabel 4.5: Keadaan Sarana dan Prasarana ................................................ 41
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1: Struktur Organisasi............................................................... 38
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini merupakan jenjang pendidikan dasar yang
menjadi modal dalam mengembangkan potensi dan kecerdasan anak. Oleh
karena itu, pendidikan anak usia dini sangat diperhatikan pemerintah baik
nasional maupun internasional. Dimana usia dini merupakan usia emas
yang harus mendapatkan perhatian dan prilaku yang istimewa.
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang membantu yang
berfungsi membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
peserta didik yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar keluarga. Hal
senada ini juga terdapat di UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat
14, Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang bertujuan
kepada anak-anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.2
Pada hakikatnya dalam dunia pendidikan, keberadaan peran guru dan
fungsi merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru
merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik di jalur
pendidikan formal, informal maupun nonformal. Mereka dituntut tidak
hanya sebagai pendidik yang harus mampu mentransformasikan nilai-nilai
ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus sebagai penjaga moral bagi anak didik.
Dalam hal ini, guru harus memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi
dan menemukan, mengevaluasi, menyusun, menciptakan, mengunakan dan
mengkomunikasikan informasi kepada orang lain untuk menyelesaikan
dan memerlukan demi keberhasilan dalam melaksanakan proses
pembelajaran sehingga guru harus memiliki kemampuan konsep literasi
informasi. Literasi adalah keterampilan berfikir menggunakan sumber-
2 Asef Umar Fakhruddin. 2018. Sukses Menjadi Guru PAUD. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Hlm:7
2
sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital dan auditor.
Sedangkan secara umum literasi Informasi diartikan sebagai kemelekan.
Seseorang yang melek informasi adalah yang bisa mengakses informasi
secara efektif dan efisien, maupun mengevaluasi informasi secara kritis
dan menggunakan informasi secara akurat dan kreatif. Menurut Kamus
Bahasa Inggris, literacy adalah kemelekan huruf atau kemampuan
membaca dan information adalah informasi.3
Literasi bagi para pendidik atau guru merupakan salah satu kebutuhan
pokok, demi kelancaran kegiatan pembelajarannya. Tidak sebatas itu saja,
guru yang profesional adalah pendidik yang memiliki dan mampu
menguasai berbagai informasi karena guru yang kaya akan informasi tentu
saja akan semakin kreatif dan inovatif. Bagaimana sikap guru terhadap
kompetensi literasi informasi yang di yakini secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi proses pembelajaran saat bersama anak
didik. Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi),
pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (koneksi) seseorang
terhadap suatu aspek dilingkungan sekitarnya.4 Dimana seorang guru
PAUD memainkan peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan anak
usia dini. Kurikulum sistem dan manajemen yang baik dalam sebuah
institusi pendidikan tidak akan memberikan hasil yang maksimal apabila
tidak dibarengi dengan kualitas prima dari guru PAUD. Hal inilah yang
bisa menjadi perantara untuk memaksimalkan pembaca dan
mengembangkan potensi, kecerdasan dan gaya belajar anak5.Guru PAUD
3 Sitti Husaebah Pattah. 2014. Literasi Informasi: Meningkatkan Kompetensi Informasi
dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Perpustakaan & Kearsipan Khizana Al-Hikmah, Vol. 2 No. 2.
Makassar: Khizana Al-Hikmah. Diakses dari http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-
al-hikmah/article/view/146&ved diakses pada tanggal 23 Oktober 2020. Hlm: 2 4 Filia Dina Anggaraeni dan Fasti Rosa, Literasi Informasi Pada Guru .Prosiding
SEMNA Penguatan Individu di Era Revolusi Informasi. Sumatra Utara: Universitas Sumatra.
Diakses dari
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9271/Filia%2520Diana%2520A
nggaraeni.pdf%3Fsequence%3D1%26isAllowed3Dy&ved diakses pada tanggal 2 januari 2021.
Hlm :153 5 Asef Umar Fakhruddin. 2018, Sukses Menjadi Guru PAUD. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Hlm: 6
3
yang idealnya, memiliki kemampuan profesional sesuai standar.
Profesional menurut Ali yaitu ditetapkan sesuai standar yang diterapkan
untuk membekali diri dengan berbagai wawasan dan pengetahuan tentang
anak usia dini, sehinga guru dapat memahami dan mengenal karakteristik
anak sehingga dapat mengembangkan fisik motorik, kognitif, bahasa,
sosial emosional, moral keagamaan, seni dan kreativitas termasuk
permasalahan yang ditemui dalam berbagai aspek. Terdapat kualifikasi
guru PAUD didasarkan pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tanggal 4 Mei 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA yaitu guru pada
PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak
usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.6
Berdasarkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan
Kebudayaan (BPSDMPK) dan Peningkatan Mutu Pendidikan dan
Kebudayaan (kemendikbud), hingga saat ini dari 2,92 juta guru, baru
sekitar 51 persen yang berpendidikan S-1 atau lebih, sedangkan sisanya
belum berpendidikan S-1.
Begitu pun dari persyaratan sertifikasi hanya 2,06 juta guru atau
sekitar 70,5 persen guru memenuhi syarat. Sedangkan 861,67 guru lainnya
belum memenuhi syarat sertifikasi, yaitu sertifikasi yang menunjukkan
guru tersebut profesional.
Berdasarkan pengamatan awal diperoleh data berdasarkan wawancara
dari salah satu guru TK An-Nur pada tanggal 28 November 2020. TK An-
Nur merupakan salah satu PAUD di Desa Penegah, Kecamatan Pelawan,
Kabupaten Sarolangun, Provisi Jambi, dan merupakan salah satu TK yang
memiliki akreditasi A, termasuk TK favorit di desa Penegah dikarenakan
TK tersebut letaknya strategis dekat dengan sekolahan SD, Pondok, dan
6 Badan Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 tahun 2007. Hlm: 1
4
permukiman penduduk, meski Guru TK yang mengajar di sana tidak
sesuai dengan standar kualifikasi akademik pendidikan PAUD/TK/RA
berdasarkan pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia
Nomor 16 tahun 2007 tanggal 4 Mei 2007. Dimana empat guru TK An-
Nur hanya latar belakang pendidikan SMA, satu orang S1 Pendidikan
Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan tiga orang S1 Program Studi Pendidikan
Anak Usia Dini (PPG).
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa kemampuan guru
TK An-Nur baik dalam mengajar, dikarenakan TK An-Nur mendapatkan
akreditasi A walanpun bukan semua guru TK An-Nur berasal dari latar
belakang akademik pendidikan PAUD yang sesui dengan Peraturan Mentri
Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 16 tahun 2007.
Hal ini menarik bagi peneliti mengetahui lebih lanjut bagaimana
kemampuan literasi Guru TK An-Nur dengan menerapkan teori Big6,
untuk mengkaji dan meneliti yang dimuat dalam skripsi yang
berjudul:”LITERASI INFORMASI GURU TK AN-NUR KECAMATAN
PELAWAN KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah
“Bagaimana Kemampuan Literasi Informasi Guru Di TK An-Nur
Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Provisi Jambi Berdasarkan
Model Big6?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Kemampuan Literasi Informasi Guru Di TK An-Nur Kecamatan
Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Provisi Jambi
2. Manfaat Penelitian
a. Teoritis
Menambah wawasan peneliti tentang literasi informasi dalam
dunia anak usia dini.
5
b. Praktis
Memberikan masukan bagi guru PAUD mengenai literasi
informasi untuk mengembangkan bahan ajar. Sebagai syarat
menyelesaikan tugas akhir guna memperoleh Gelar Sarjana Strata
Satu (S1).
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sejarah Literasi Informasi
Konsep literasi informasi pertama kali diperkenalkan pada tahun
1974 oleh Paul Zurkowski, president of the US Information Industry
Association, dalam proposal yang diajukan kepada the National
Commission on Libraries and Information Science (NCLI). Paul
Zurkowski merekomendasikan bahwa program nasional dibentuk untuk
mencapai literasi informasi yang universal pada dekade berikutnya.
Zurkowski berpendapat, “Orang-orang yang berlatih dalam penerapan
sumber-sumber litrates information. Mereka yang telah belajar teknik dan
keterampilan untuk memanfaatkan berbagai alat bantu informasi serta
sumber-sumber moulding information untuk menyelesaikan masalahnya.
Dalam penjelasannya, Zurkowski menjelaskan bahwa teknik dan
keterampilan literasi informasi meliputi (1) sumber dan informasi yang
ditetapkan dalam situasi kerja, (2) teknik dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam menggunakan alat bantu informasi dan sumber-sumber
primer, serta (3) informasi yang digunakan dalam memecahkan masalah.7
Perkembangan literasi informasi di Indonesian dimulai sejak
konferensi internasional di Praha, topik banyak dibicarakan orang di
negara berkembang. Unesco indonesi dan Kementerian Komunikasi dan
Informasi Republik Indonesia mengadakan beberapa seminar berkaitan
dengan topik ini, kemudian 2004 Universitas Katolik Atmajawa, dan
Bactar (2005) mengadakan penelitian mandiri tentang Literasi Informasi
tentang pendidikan dan Kependididkan pendidikan No n Formal di
Provinsi DKI Jakarta, setelah itu PDII-LIPI berkerja sama dengan
Tiongkok melakukan penelitian tentang kompetensi literasi informasi di
beberapa perguruan tinggi negeri Indonesia. Topik literasi informasi (IPI)
7 Tri Septiyantono. 2014. Materi Pokok Literasi Informasi:1-9:PUST4314/3 sks.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Hlm: 1.30
7
mengadakan Kongres pada bulan November 2006 mengadakan di
Denpasar, Bali.8
B. Pengertian Literasi Informasi
Literasi secara umum diartikan sebagai sebuah kemampuan membaca dan
menulis, sedangkan menurut istilah literasi dikenal pula dengan istilah
multiliterasi. Istilah multiliterasi mengandung pengertian sebagai
keterampilan menggunakan beragam cara untuk menyatakan dan
memahami ide-ide dan informasi, dengan menggunakan bentuk-bentuk
teks konvensional maupun teks inovatif, simbol, dan multimedia.9
pesan pikiran seseorang atau mungkin juga berupa data yang tersusun rapi
dan telah ter olah. Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati,
atau bisa jugaberupa putusan-putusan yang dibuat atau informasi uang
berupapesan pikiran seseorang atau mungkin juga berupa data yang
tersusun rapi dan telah terolah.10
Adapun secara umum pengertian literasi informasi diartikan
sebagai kemelekan atau keberkasaan informasi. Literasi informasi adalah
serangkaian kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi dan kapan
informasi diperlukan, mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi
yang diperlukan, sebagai kemampuan mencari, mengevaluasi, dan
menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif bukanlah
merupakan keterampilan baru yang muncul sebagai tuntutan era baru.11
Sedangkan menurut Kamus Bahasa Inggris, literacy adalah
kemelekan huruf atau kemampuan membaca dan information adalah
8 R. Widyawan. 2012. Pelayanan Referensi, Bimbingan Pemustaka, dan Literasi
Informasi (LI).diakases di http://irsreference.blogspot.com/2012/04/pelayanan-referensi-
bimbingan-pemustaka. 9 Yunus Abidin, Tita Mulyati, dan Hana Yunansah. 2018. Pembelajaran Literasi: Strategi
Meningktaktan Kemampuan Liteereasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta: Bumi
Aksara. Hlm: 03 10
Pawit M. Yusup, Priyo Subekti. 2010. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi
(Information Retrievel). Jakarta: Kencana. Hlm: 1 11
Rio Gusma Hendra. 2019. Literasi Informasi Pengelola Komunikasi Sahabat Ilmu
Jambi Berdasarkan Standar IFLA (international Federations of Library Associations and
Institutions). Jambi: UIN jambi. Skripsi .UIN STS Jambi. Diakses dari
https://scholar.google.ac.id/citations?unse=BD4ioh0AAAAJ&hl=en diakses pada tanggal 1
februari 2021
8
informasi. Istilah ini masih sangat asing di tengah masyarakat, meskipun
demikian istilah ini biasanya dihubungkan dengan kemampuan dalam
menggunakan perpustakaan dan penggunaan teknologi informasi.12
Menurut Marais dalam Hepworth menyatakan bahwa
mengidentifikasi literasi informasi sebagai proses memperoleh
pengetahuan terhadap perilaku dan keahlian dalam bidang informasi.
Secara umum seseorang yang melek informasi dan memiliki keahlian
informasi diharapkan dapat:
1. Menyadari bahwa informasi yang lengkap dan akurat merupakan
dasar untuk mengambil keputusan yang tepat
2. Menentukan dengan tepat permasalahan atau aspek dari permasalahan
yang akan dipecahkan
3. Mengidentifikasi dan menentukan informasi apa yang dibutuhkan
(jenis, material, media, kedalaman)13
Bruce, Edwards, dan Lupton mengatakan bahwa literasi informasi
bukan semata-mata seperangkat kemampuan, keahlian atau karakteristik
tertentu, tetapi memiliki ruang lingkup yang dikenal dengan lima bingkai
literasi informasi seperti dibawah ini:
1. Pengetahuan tentang dunia informasi (content frame)
2. Seperangkat kompetensi atau kemampuan (competency frame)
3. Cara belajar (learning to learn frame)
4. Aktivitas sosial yang kontekstual (personal relevance frame)
5. Kekuatan hubungan sosial dalam komunikasi dan tanggung jawab
sosial (social impact frame)14
12
Sitti Husaebah Pattah. 2014. Literasi Informasi: Meningkatkan Kompetensi Informasi
Dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Perpustakaan & Kearsipan Khizana Al-Hikmah, Vol. 2 No. 2.
Makassar: Khizana Al-Hikmah. Diakses dari http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-
al-hikmah/article/view/146&ved diakses pada Tanggal 23 Oktober 2020. Hlm: 2 13
Yusniah. 2016. InformasiLiteracy of Library Science. Jurnal Pascasarjana Program
Studi Interdisiplinary Islamic Studien Konsentrasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta:
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Diakses dari
https://www.researchgate.net/publication/311495059_LITERASI_INFORMASI_DAN_KRITIS_
Urgensi_Perspektif_Islam_dan_Instegrasi_dalam_Kurikulum_Pendidikan&ved diakses pada
tangga l 3 Desember 2020. Hlm: 16
9
Menurut Lenox dan Walker kriteria seseorang dapat dikatakan
melek informasi adalah seseorang yang memiliki kemampuan analytical
dan kritis untuk memformulasikan pertanyaan penelitian dan pengevaluasi
hasil serta kemampuan untuk mencari dan mengakses berbagai macam
jenis informasi. dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi.15
Pada akhirnya konsep dan definisi literasi informasi yang
diterapkan di atas akan merujuk pada defenisi yang diberikan oleh
American Library Association (ALA) dalam laporannya yaitu literasi
informasi adalah kemampuan seseorang untuk mengakses informasi yang
dibutuhkan untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan dan memiliki
kemampuan untuk menentukan, mengevaluasi dan menggunakan
informasi yang dibutuhkan secara efektif.16
Dan literasi informasi dapat
membentuk proses pembelajaran seumur hidup.
Dengan literasi informasi, diharapkan dapat menguasai isi materi.
Menurut Doyle seseorang disebut melek informasi jika ia memiliki
kemampuan untuk:
1. Menyadari kebutuhan akan informasinya
2. Menyadari informasi yang akurat dan lengkap merupakan suatu dasar
untuk membuat keputusan yang tepat.
3. Mengidentifikasi sumber-sumber potensial dari suatu informasi.
4. Membangun strategi pencarian yang tepat.
14
Herri Mulyono dan Nurhasanah Halim. 2015. Literasi Informasi dan Kritis: Urgensi
Perspektif Islam, dan Integrasi dalam Kurikulum Pendidikan. Jurnal Tarbiyah. Vol. 22. No. 2.
Jakarta: Tarbiyah . Diakses dari
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/donwnload/96/60&ved diakses pada tanggal 3
Desember 2020. Hlm: 316 15
Yusniah. 2016. InformasiLiteracy of Library Science. Jurnal Pascasarjana Program
Studi Interdisiplinary Islamic Studien Konsentrasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta:
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Diakses dari
https://www.researchgate.net/publication/311495059_LITERASI_INFORMASI_DAN_KRITIS_
Urgensi_Perspektif_Islam_dan_Instegrasi_dalam_Kurikulum_Pendidikan&ved diakses pada
tangga l 3 Desember 2020. Hlm: 16 16
Sitti Husaebah Pattah. 2014. Literasi Informasi: Meningkatkan Kompetensi Informasi
dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Perpustakaan & Kearsipan Khizana Al-Hikmah, Vol. 2 No. 2.
Makassar: Khizana Al-Kikmah. Diakses pada dari http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/146&ved diakses pada Tanggal 23
Oktober 2020. Hlm: 4
10
5. Mengakses sumber-sumber informasi termasuk dasar teknologi.
6. Mengevaluasi informasi.
7. Mengorganisasikan informasi untuk mengaplikasikan.
8. Mengintegrasikan informasi yang baru dengan yang sudah dimiliki.
9. Menggunakan informasi yang kritis untuk menyelesaikan sebuah
tugas.17
Berdasar pada definsi di atas, seseorang bisa dikatakan menjadi
“literasi informasi” yaitu, selama dia bisa memiliki kemampuan beikut:
a) Mengenali kebutuhan informasi
b) Menentukan sejauhmana informasi dibutuhkan.
c) Mengakses informasi secara efisien
d) Mengevaluasi informasi dan sumbernya.
e) Mengklasifikasi, menyimpan, dan memanipulasi informasi yang sudah
dikumpulkan.
f) Menggabungkan informasi terpilih dalam basis pengetahuan.
g) Menggunakan informasi secara efektif untuk belajar, menciptakan
pengetahuan baru, menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
h) Mnegakses dan menggunakan informasi secara etis dan legal.
i) Menggunakan informasi dan pengetahuan untuk partisipasi
keearganegaraan dan tanggung jawab sosial, serta
j) Berpengalaman terhadap literasi informasi sebagai bagian dari
pembelajaran yang independen dan pembelajaran seumur hidup.
C. Model-Model Literasi Informasi
Terdapat banyak model literasi informasi digunakan untuk
mengetahui dan mengukur literasi informasi seseorang, model-model
literasi merupakan cara untuk memiliki kemampuan mencari informasi
17
Yusniah. 2016. InformasiLiteracy of Library Science. Jurnal Pascasarjana Program
Studi Interdisiplinary Islamic Studien Konsentrasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta:
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Diakses dari
https://www.researchgate.net/publication/311495059_LITERASI_INFORMASI_DAN_KRITIS_
Urgensi_Perspektif_Islam_dan_Instegrasi_dalam_Kurikulum_Pendidikan&ved diakses pada
tangga l 3 Desember 2020. Hlm: 16
11
yang tepat secara terpilah. Model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model The big6 antar lain sebagai berikut:
1. The Big6
Model dikembangkan oleh Mike Eisenbarg dan Bob
Berkowetz pada tahun 1988, dimana model ini paling dikenal dan
digunakan dalam mengajarkan keahlian informasi. Model Big6
adalah model literasi informasi dan teknologi sekaligus
merupakan kurikulum. 18
Berikut ini adalah 6 langkah utama yang
masing-masing mempunyai 2 sub langkah atau komponen sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Model Big6
No Komponen Sub Komponen Indikator
1
Definisi
Tugas
a. Mengidentifik
asi masalah
informasi
1. Menentukan topik
atau mengenali
informasi
2. Memahami topik
permasalahan yang
harus dipecahkan
sebelum melakukan
pencarian informasi
b. Mengidentifi
kasi
kebutuhan
informasi
1. Mengidentifikasi
kebutuhan informasi
sebelum mencari
informasi yang
dibutuhkan.
2. Mengidentifikasi
referensi yang
dibutuhkan terkait
dengan masalah yang
akan dibahas.
18
Yusdistira. 2017. Literasi Informasi Pustakawan di Perpustakaan Fakultas Teknik
UGM menggunakan pengembangan model the Big6. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
vol. 13. No. 1. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Diakses pada
https://journal.ugm.ac.id/bip/article/download/26069/16615&ved diakses pada tanggal 14 Januari
2021. Hlm: 100
12
2
Strategi
Pencarian
Informasi
a. Menentukan
semua
sumber yang
dapat
digunakan
1. Menetapkan sumber
informasi yang akan
dicari.
2. Menentukan sumber
informasi yang dicari
terkait dengan topik
yang dicari
b. Menseleksi
sumber
terbaik
1. Menetapkan sumber
informasi yang akan
dicari dari berbagai
sumber
2. Menentukan sumber
yang akan digunakan
sesuai dengan topik
/tema yang telah
ditentukan
3
Lokasi
dan Akses
a. Mencari
sumber-
sumber
informasi
1. Menggunakan
strategi penelusuran
dan kata kunci dalam
mencari informasi
2. Mencari sumber
informasi dari
berbagai sarana
penelusuran baik
konvensional
maupun elektronik.
b. Menentukan
informasi
dalam
sumber-
sumber yang
ada
1. Menentukan sumber
informasi
berdasarkan fokus
pada topik/tema
2. Menentukan
informasi yang dicari
dari beberapa
sumber informasi
yang ada dengan
membaca topik yang
didapat
4
Penggunaan
Informasi
a. Menghubung-
hubungkan
informasi
1. Menghubungkan
topik dengan
informasi yang
diperoleh dari
berbagai sumber
2. Menganalisis
informasi yang
diperoleh dari
berbagai sumber
13
berdasarkan topik
b. Pencarian
informasi
yang relevan
1. Melakukan analisis
atau pemeriksaan
terhadap informasi
yang akan digunakan
untuk menyelesaikan
tugas
2. Memilih dan
menyaring
informasi yang
relevan dari berbagai
sumber informasi
dengan mengutip
informasi sesuai
kebutuhan
5 Sintesis a. Mengorganisa
si informasi
dari berbagai
sumber
1. Menggabungkan
informasi yang telah
dipilih dari sumber
2. Merevisi dan
mengedit informasi
dengan
menggunakan bahasa
sendiri.
b. Mempresenta
sikan
informasi
1. Mengaplikasikan/me
mpresentasikan
informasi yang telah
didapat.
2. Menyiapkan dan
mengunakan
perlengkapan dengan
semestinya.
6
Evaluasi
a. Nilai produk
yang
dihasilkan
dari segi
efektifitas
1. Mengevaluasi sendiri
seberapa baik tugas
yang telah
diselesaikan.
2. Mengevaluasi
kembali informasi
tersebut berdasarkan
masukan dari para
guru.
14
b. Nilai proses
dari segi
efisiensi
1. Mengevaluasi hal-hal
apa saja yang dapat
dilakukan dengan
lebih baik lagi di
waktu mendatang
2. Mengusakan untuk
mengenakan
informasi yang baru
berdasarkan masukan
dan penilaian yang
telah diberikan.
2. Empowering 8 (E8)
Empowering (E-8) adalah sebuah model mengunakan
pendekatan pemecah masalah yang berupa resource-based learning
yaitu suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan sumber belajar.
E-8 di kembangkan oleh international Workshop On Information
Skills For pada bulan November tahun 2004. Dimana kegiatan ini
didukung penuh oleh International Federation of Library
Association/Action for Development Through Library Programa
(IFLA / ALP) dan National Institute of Library and Information
Science (NILIS) di University Of Colombo.19
Model literasi
informasi ini dikembangkan oleh orang-orang Asia dan di anggap
sebagai model yang merefleksikan kondisi orang-orang Asia.
Menurut model ini, literasi informasi terdiri dari kemampuan
untuk:
a. Mengidentifikasi topik/subjek, sasaran audients, format yang
relevan, jenis-jenis sumber
b. Mengeksplorasi sumber dan informasi yang sesuai dengan
topik
19
Aris Nurohman. 2014. Signifikansi Literasi Informasi (Information Literacy) Dalam
Dunia Pendidikan Di Era Global. Jurnal Kependidikan. Vol. II No. 1.Purwokerto: Kelompok
Kajian Pendidikan Ikatan Alumni IAIN Purwakarta 2014. Diakses dari
http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/article/view/537/480 diakses
pada tangal 3 Desember 2020. Hlm: 21
15
c. Menyeleksi dan merekam informasi yang relevan dan
mengumpulkan kutipan-kutipan yang sesuai
d. Mengorganisasi, mengevaluasi, dan menyusun informasi
menurut susunan yang logis, membedakan antara fakta dan
pendapat dan mengunakan alat bantu visual untuk
membandingkan dan mengontraskan informasi
e. Menciptakan informasi dengan menggunakan kata-kata
sendiri, mengedit dan membuat daftar pustaka ataupun
menghasilkan karya baru
f. Mempresentasikan, menyebarkan atau menyampaikan
informasi yang dihasilkan
g. Menilai output, berdasarkan masukan dari orang lain
h. Menerapkan masukan, penilaian, pengalaman yang di peroleh
untuk kegiatan yang akan datang, dan menggunakan
pengetahuan baru yang diperoleh untuk berbagai situasi
kegiatan20
D. Komponen Literasi Informasi
Literasi informasi sangat diperlukan di dalam era masyarakat
informasi dan dalam menerapkan kurikulum berbasis kompetensi di dunia
pendidikan. Untuk itu ada tujuh langkah dalam memperoleh kemampuan
literasi informasi antara lain sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah
2. Mengidentifikasi sumber informasi
3. Mengakses informasi Menggunakan informasi
4. Menciptakan karya
5. Mengevaluasi
6. Menarik pembelajaran
20
Aris Nurohman. 2014. Signifikansi Literasi Informasi (Information Literacy) Dalam
Dunia Pendidikan Di Era Global. Jurnal Kependidikan. Vol. II No. 1.Purwokerto: Kelompok
Kajian Pendidikan Ikatan Alumni IAIN Purwakarta 2014. Diakses dari
http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/article/view/537/480 diakses
pada tangal 3 Desember 2020. Hlm: 21
16
Ada beberapa literasi yang dapat mendukung literasi informasi,
antara lain:
a. Literasi perpustakaan (library Literacy). Literasi perpustakaan
membantu seseorang menjadi pengguna mandiri perpustakaan dan
mampu menetapkan, menempatkan, mengambil, dan menemukan
kembali informasi dari perpustakaan.
b. Literasi visual (Visual Literacy), diartikan sebagai kemampuan untuk
memahami dan menggunakan gambar, termaksud kemampuan untuk
berfikir, belajar, dan menjelaskan istilah yang digambar.
c. Literasi media (Media Literacy), didefinisikan sebagai kemampuan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menghasilkan informasi untuk
hasil yang spesifik.
d. Literasi komputer (Computer Literacy), secara umum diartikan akrab
dengan perangkat computer dan menciptakan dan memanipulasi
dokumen serta akrab dengan email dan internet.
e. Literasi jaringan (Network Literacy), adalah kemampuan untuk
menentukan lokasi akses dan menggunakan informasi dalam
lingkungan jaringan pada tingkat nasional, regional, dan
internasional.21
Komponen literasi informasi di atas merupakan bentuk-bentuk
literasi yang mendukung tercapainya tujuan literasi informasi dimana
kelima komponen di atas saling melengkapi untuk mencapai literasi
informasi.
Standar literasi informasi yang ditetapkan terdiri atas lima standar
antara lain:
1) Menetapkan kebutuhan informasi yang dibutuhkan
2) Menemukan informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien
3) Mengevaluasi informasi dan sumber secara kritis dan menggabungkan
beberapa informasi menjadi basis pengetahuan dan system nilai
21
Iskandar. 2016. Literasi Informasi: Perspektif Pustakawan. Jurnal Jupiter. Vol. XV.
No. 1. Diakses dari https://journal.unhas.ac.id/index.php/jupiter/article/view/1631/920&ved
diakses pada tanggal 3 Desember 2020. Hlm: 11
17
4) Secara individu mampu berkelompok menggunakan informasi untuk
mencapai tujuan tertentu
5) Menggunakan informasi dengan memahami isu terkait budaya,
ekonomi, hukum, dan sosial terkait pengguna informasi. Setiap
standar memiliki beberapa indikator kemampuan dan hasil
pembelajaran, dengan ini dapat mengukur kemampuan literasi
seseorang.22
E. Literasi Informasi Bagi Guru
Guru merupakan tenaga pendidik yang harus memiliki kompetensi
pedagogik. Sehingga dalam hal ini guru diharapkan memiliki kemampuan
literasi informasi agar bisa membantu informasi yang akurat dan lengkap
yang akan menjadi dasar dalam membuat keputusan, membatasi informasi
yang dibutuhkan, mengidentifikasi sumber informasi potensial,
mengembangkan strategi penelusuran yang sukses, mengakses informasi
yang dibutuhkan secara efektif dan efisien, serta menggunakan informasi
menunjang proses kegiatan belajar dan lain-lain.23
Literasi informasi dibutuhkan pada era globalisasi agar guru
memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi teknologi
komunikasi dan aplikasinya untuk mengakses dan membuat informasi dan
menyaring atau memfilter berbagai macam informasi. Misalnya
kemampuan dalam menggunakan alat penelusuran internet yang begitu
luas harus disertai dengan kemampuan literasi informasi yang tepat.
Berdasarkan uraian di atas, maka literasi informasi memiliki tujuan
22
Muntashir. 2016. Standar Kompetensi Literasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Pada
Perguruan Tinggi Agama Islam. Vol. 1. No. 1. Padang: IAIN Imam Bonjol. Diakses dari
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/article/view/194&ved diakses pada tanggal 23 Oktober 2020.
Hlm: 105 23
Dyoty Auliya Vilda Ghasya, Gio Mohammad Johan, dan Lili Kasmini. 2018.
Peningkatan Kemampuan Literasi Informasi Berdasarkan Standar ACRL Melalui Pemanfaatan
Multimedia Bagi Guru Sekolah Dasar . jurnal Visipena Volume 9. Nomor 2. Jambi: STKIP Bima
Bangsa Getsempena. Diakses dari
https://ejournal.bbg.ac.id/visipena/article/download/466/425&ved diakses pada tanggal 14
Februari 2021. Hlm: 377
18
membantu guru dalam memenuhi kebutuhan informasi dalam proses
kegiatan belajar mengajar.24
Literasi bagi para pendidik atau guru merupakan salah satu
kebutuhan pokok, demi kelancaran kegiatan pembelajarannya. Tidak
sebatas itu saja, guru yang profesional adalah pendidik yang memiliki dan
mampu menguasai berbagai informasi karena guru yang kaya akan
informasi tentu saja akan semakin kreatif dan inovatif. Bagaimana sikap
guru terhadap kompetensi literasi informasi yang di yakini secara langsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi proses pembelajaran saat
bersama anak didik. Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan
(afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (koneksi)
seseorang terhadap suatu aspek dilingkungan sekitarnya.25
F. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
1. Defenisi Guru PAUD
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun
2005 tentang guru dan Dosen, dikemukakan bahwa guru adalah
pendidikan professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan format,
pendidikan dasar, dan pendidikan menegah.26
Guru adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab untuk
mendidik dan megajarkan anak didik dengan pengalaman yang
24
Dyoty Auliya Vilda Ghasya, Gio Mohammad Johan, dan Lili Kasmini. 2018.
Peningkatan Kemampuan Literasi Informasi Berdasarkan Standar ACRL Melalui Pemanfaatan
Multimedia Bagi Guru Sekolah Dasar . jurnal Visipena Volume 9. Nomor 2. Jambi: STKIP Bima
Bangsa Getsempena. Diakses dari
https://ejournal.bbg.ac.id/visipena/article/download/466/425&ved diakses pada tanggal 14
Februari 2021. Hlm: 377 25
Filia Dina Anggaraeni dan Fasti Rosa, Literasi Informasi Pada Guru .Prosiding
SEMNA Penguatan Individu di Era Revolusi Informasi. Sumatra Utara: Universitas Sumatra.
Diakses dari
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9271/Filia%2520Diana%2520A
nggaraeni.pdf%3Fsequence%3D1%26isAllowed3Dy&ved diakses pada tanggal 2 januari 2021.
Hlm :153 26
Barnawi dan Mohammad Arifin. 20017. Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.Hlm: 14
19
dimilikinya, baik dalam wadah formal maupun wadah nonformal.
Sehingga guru memiliki peran dalam pendidikan dalam upaya
mendidik anak menjadi orang yang cerdas dan beretika tinggi sesuai
dengan tuntunan ajaran islam. Pendidikan anak usia dini mencakup
berbagai program untuk meningkatkan perkembangan intelektual,
sosial, emosi, dan bahasa anak. Pendidikan bagi anak usia dini juga
merupakan pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing,
mengasuh, dan memberikan kegiatan pembelajaran yang akan
menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.
Seorang guru PAUD hendaknya memiliki rasa seni (sense of
art) dan berbagai bentuk disiplin agar dapat mengenali pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan anak, selain itu seorang guru PAUD
diharapkan memiliki pemahaman teori pemahaman teori
perkembangan dan implikasinya secara praktis terhadap memiliki
pemahaman teori perkembangan dan implikasinya secara praktis
terlebih lagi guru PAUD harus memahami bahwa anak belajar dalam
bermain. Dari uraian di atas tampak bahwa menjadi guru PAUD
ternyata tidak hanya berdasarkan naluri keibuan atau kebapaan
semata, namun diharapkan dapat memahami tentang peraturan
perundang-undang, organisasi profesi, teman sejarah, anak didik,
tempat kerja dll. Semua itu hendaknya dilakukan dengan ikhlas,
karena guru PAUD diharapkan ikut serta membentuk manusia
Indonesia seutuhnya dengan beragam pendekatan.27
2. Kompetensi Guru PAUD
Kompetensi profesional berkaitan dengan bidang pekerjaan
yang ditangani guru dalam hal ini anak usia dini dengan segala
kekhususan nya, seperti kemampuan memahami tugas-tugas
perkembangan anak (kognitif, bahasa, fisik/motorik, sosial dan
27
Anonym. 2013. Modul PLPG Sertifikat guru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: UIN
Jakarta.
20
emosi), standar tingkat pencapaian perkembangan, cara belajar sambil
bermain, kemampuan mengasuh, membimbing anak.28
Pendidik PAUD merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil
pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pelatihan, pengasuhan,
dan perlindungan. Seorang pendidik PAUD harus memenuhi
kualifikasi akademik pendidikan PAUD sebagai berikut:
a. Memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam
bidang pendidikan anak usia dini yang diperoleh dari program
studi ter akreditasi.
b. Memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
kependidikan lain yang relevan atau fisiologi yang diperoleh dari
program studi terakreditasi dan memiliki sertifikat pendidikan
profesi guru (PPG) PAUD dari perguruan tinggi yang ter
akreditasi29
.
Selain itu, pendidik PAUD juga harus memiliki kompetensi.
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan
profesional, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara
keseluruhan membentuk kompetensi standar profesi guru, yang
mencakup materi, pemahaman pribadi dan profesionalisme.
Kompetensi guru adalah suatu kemampuan atau kecakapan yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
dimiliki dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan fungsi
profesionalnya. Kompetensi adalah kenyataan untuk menjalankan
tugas, kemampuan dalam suatu faktor penting bagi guru. Kualitas dan
produktivitas kerja guru harus mampu memperlihatkan perbuatan
professional yang mungkin mereka jalankan tugas profesional dengan
28
Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: Elex
Media Komputindo. Hlm: 307 29
Muhammad Najib. 2016. Manajemen Strategi Pendidikan Karakter: Bagi Anak Usia
Dini. Yogyakarta: GAVA MEDIA. Hlm: 144
21
cara yang paling diingini, tidak sekedar menjalankan kegiatan
pendidikan bersifat rutinitas.30
Standar kompetensi pedagogis guru adalah kemampuan
pendidikan minimal yang harus dimiliki guru dalam menciptakan
suasana dan pengalaman belajar dalam menyelenggarakan
pembelajaran. Di dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 telah
ditetapkan standar kompetensi pedagogis guru PAUD/TK/RA yaitu
sebagai berikut:
1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, dan inteltual
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik
3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang ditempuh
4) Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik
5) Memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggara kegiatan pengembangan yang mendidik
6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
7) Berkomunikasi secara efektif, empati, dan santun dengan peserta
didik
8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi peruses dan hasil
pembelajaran
9) Memanfaatkan hasil penelitian dan evaluasi dan hasil belajar
10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.31
Kompetensi kepribadian guru PAUD merupakan kemampuan
guru PAUD dalam berperilaku di lingkungan lembaga PAUD dan
30
Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran: Menciptakan Guru yang Kreatif dan
Berkompetisi. Jawa Tengah: STAIN Salatiga Press.
31 Barnawi, Muhammad Arifin. 2017. Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-
Ruzz media. Hlm: 145
22
lingkungan masyarakat sesuai dengan etika profesi guru serta berbagai
norma yang berlaku di masyarakat.32
3. Standar Guru PAUD
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini disebut standar
PAUD adalah Kriteria tentang pengelolaan dan menyelenggarakan
PAUD di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Standar PAUD antara lain yaitu:
a. Standar tingkat pencapaian
b. Standar isi
c. Standar penilaian
d. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
e. Standar sarana dan prasarana
f. Standar pengelolaan
g. Standar pembiayaan
Standar PAUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan
dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Dari pasal 1 tersebut
dapat menjadi acuhan dalam menggemangkan, implementasi, dan
evaluasi standar kurikulum PAUD. Di BAB IV mengenai standar
pendidikan dan tenaga pendidikan disebutkan dalam pasal 24 yaitu:
1) Peserta anak usia dini merupakan tenaga Profesional yang
bertugas merencanakan, melaksanakan, pembelajaran, dan
menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan,
pelatihan, pengasuhan, dan perlindungan.
2) Pendidikan usia dini terdiri atas guru PAUD, guru pendamping,
dan guru pendamping muda.
3) Tenaga pendidikan anak usia dini merupakan tenaga yang
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
32
Muhammad Najib. 2016. Manajemen Strategi Pendidikan Karakter: Bagi Anak Usia
Dini. Yogyakarta: GAVA MEDIA. Hlm: 149
23
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan atau program PAUD
G. Studi Relevan
Studi relevan atau yang disebut dengan studi pendahuluan ialah
eksplorator sebagai dua langkah dan perbedaan antara langkah pertama
dengan langkah kedua ini adalah penemuan dan pengalaman. Di dalam
mengadakan studi pendahuluan mungkin ditemukan bahwa orang lain
sudah berhasil memecahkan masalah yang diajukan sehingga tidak ada
gunanya ia bersusah payah menyelidiki. Mungkin juga ia mengetahui hal-
hal yang relevan dengan masalahnya sehingga memperkuat keinginannya
untuk meneliti karena justru orang lain juga masih
mempermasalahkannya.33
Studi relevan mempuyai kaitan dan hubungan erat dengan pokok
masalah yang sedang dihadapi, studi relevan adalah suatu penelitian
sebelumnya yang sudah pernah diteliti atau dibuat dan mempunyai
keterkaitan dengan judul dan topik yang akan diteliti yang nantinya
bertujuan untuk menghindari pengulangan penelitian dengan pokok
permasalahan yang sama. Penelitian ini didukung oleh beberapa
penelitian-penelitian sebelumnya, sebagai perbedaan dan acuan penulis,
ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian penulis,
antara lain:
Tabel 1.2
Studi Relevan
PENELITIAN I PENELITIAN II PENELITIAN III
Judul
Literasi Informasi
Guru Sekolah
Dasar Islam
Terpadu
Nurul’Ilmi Kota
Jambi
Berdasarkan
Literasi Informasi
Siswa SMAN 6
Muaro Jambi
Terhadap Objek
Wisata Candi
Muaro Jambi
Literasi Informasi
Siswa Kejuruan
Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan
Alam Kelas XI di
Sekolah
Menengah Atas
33
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta:
Rineka Cipta. Hlm 44
24
Standar
Internasional
Federation of
Library
Assosiations and
Institutions
(IFLA)
Negeri 1 Muaro
Jambi
Berdasarkan
Standar
Information
Federation of
Library
Associations and
Institution
Tempat
Penelitian
SD Islam
Terpadu Nurul
Ilmi Telanaipura
Jambi
SMAN 6 Muaro
Jambi
SMA Negeri 1
Muaro Jambi
Penulis Andri Mardianto Miftahuddin Tuti Handayani
Tahun 2013 2018 2019
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
kemampuan
Guru Sekolah
Dasar Terpadu
Nurul’Ilmi
Jambi
mengakses
informasi?
2. Bagaimana
kemampuan
Guru Sekolah
Dasar Terpadu
Nurul’Ilmi
Jambi
mengevaluasi
informasi?
3. Bagaimana
kemampuan
Guru Sekolah
Dasar Terpadu
Nurul’Ilmi
Jambi
menggunakan
informasi?
1. Bagaimana
kemampuan
siswa SMAN
6 Muaro
Jambi dalam
mengakses
informasi
yang ada pada
objek wisata
candi Muaro
Jambi ?
2. Bagaimana
kemampuan
siswa SMAN
6 Muaro
Jambi dalam
mengevaluasi
informasi
yang ada pada
objek wisata
candi Muaro
Jambi?
3. Bagaimana
kemampuan
siswa SMAN
6 Muaro
Jambi dalam
menggunakan
informasi
yang ada pada
1. Bagaimana
kemampuan
Siswa
Kejuruan
MIPA XI
SMA Negeri
1 Muaro
Jambi dalam
mengakses
Informasi?
2. Bagaimana
kemampuan
Siswa
Kejuruan
MIPA XI
SMA Negeri
1 Muaro
Jambi dalam
mengevaluasi
Informasi?
3. Bagaimana
kemampuan
Siswa
Kejuruan
MIPA XI
SMA Negeri
1 Muaro
Jambi dalam
menggunakan
Informasi?
25
objek wisata
candi Muaro
Jambi?
Disain
Penelitian
Survei Survei Survei
Jenis Data
dan Analitis
Kualitatif Kualitatif Kualitatif
Subjek dan
Objek
Penelitian
Guru Sekolah
Dasa Terpadu
Nurul’Ilmi Jambi
Siswa SMAN 6
Muaro Jambi
Terhadap Objek
Wisata Candi
Muaro Jambi
Siswa/siswi
Kejuruan Mata
Pelajaran Ilmu
Pengetahuan
Alam Kelas XI di
SMA Negeri 1
Muaro Jambi
Jenis
Penelitian
Survei Survei Survei
Tingkat
Analisis
Penelitian
Analisis
Deskriptif
Analisis
Deskriptif
Analisis
Deskriptif
Teknik
Pengumpul
an Data
Wawancara,
Observasi, dan
Dokumentasi
Wawancara,
Observasi, dan
Dokumentasi
Wawancara,
Observasi, dan
Dokumentasi
Analisis
Data
Mencari dan
menyusun secara
sistematis data
yang di peroleh
melalui
wawancara,
observasi dan
dokumentasi
Mencari dan
menyusun secara
sistematis data
yang di peroleh
melalui
wawancara,
observasi dan
dokumentasi
Mencari dan
menyusun secara
sistematis data
yang di peroleh
melalui
wawancara,
observasi dan
dokumentasi
Ditemukan
bahwa
kemampuan
literasi informasi
Ditemukan
bahwa
kemampuan pada
siswa SMAN 6
Ditemukan
bahwa
kemampuan
Siswa Kejuruan
26
Hasil
Penelitian
guru SDIT
Nurul’Ilmi sudah
cukup baik
namun, perlu
adanya
pengembangan
pemahaman
konsep dan
integrasi dalam
pembelajaran.
Komponen
literasi informasi
guru
diaplikasikan
untuk
menjalankan
tugas dan peran
selaku guru
dalam
menjalankan
tugas dan
perannya dalam
mencapai tujuan
SDIT Nurul’Ilmi
Kota Jambi.
Muaro Jambi bisa
dikategorikan
baik. Hal ini
dapat dilihat
mereka
menggunakannya
sebagai
pengetahuan dan
sebagai media
belajar ketika
mendapat tugas
penelitian ke
Objek Wisata
Candi Muaro
Jambi.
Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan
Alam kelas XI
SMA Negeri 1
Muaro Jambi
cenderung lebih
aktif dalam
proses
pembelajaran jika
dibandingkan
dengan siswa
kejuruan Ilmu
Pengetahuan
Sosial, namun
mereka sama-
sama memiliki
kemampuan yang
baik dan
kelemahan dalam
keilmuan literasi
informasi,
kemampuan yang
baik itu meliputi,
kemampuan
dalam mengakses
informasi dan
mengevaluasi
informasi.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Sugiyono menyatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada penelitian kualitatif bersifat
untuk memahami makna, memahami keunikan, mengkonstruksi
fenomena, dan menemukan hipotesis.34
Melalui penelitian ini, peneliti
ingin mengetahui kemampuan literasi guru TK An-Nur dalam mencari
informasi dalam menunjang kegiatan mengajar berdasarkan model Big6.
Dimana penelitian akan memberikan gambaran mengenai literasi
informasi guru TK An-Nur dalam menghimpun data untuk penyelesaian
masalah. Penelitian ini termaksud dalam studi kualitatif deskriptif,
dimana data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga
tidak menekankan pada angka. Data yang terkumpul setelah dianalisis
selanjutnya di deskripsikan sehingga mudah dipahami oleh orang lain.35
Dimana penelitian menggunakan metode Big6 mengenai literasi
informasi guru TK An-Nur.
B. Setting dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian atau setting penelitian dilakukan di desa
Penegah, kecamatan Pelawan, kabupaten Sarolangun yaitu di TK An-
Nur. Alasan peneliti memilih tempat ini, selain karena jarak tempuh yang
tidak terlalu jauh dari tempat tinggal peneliti juga karena peneliti
menganggap TK ini sudah cukup lama berdiri dan berkembang dengan
pesat serta TK An-Nur ini telah memiliki Akreditasi A. Peneliti ingin
mengetahui kemampuan guru TK An-Nur dalam mencari informasi.
Sugiyono menyatakan, teknik sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel.36
Sampel yang digunakan yaitu teknik purposive
34
Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hlm: 1 35
Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Hlm: 6 36
Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hlm: 94
28
sampling.37
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu.38
Dalam teknik ini, pengambilan data secara sengaja, maksudnya
peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil tidak secara acak, tetapi
ditentukan sendiri oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti
memfokuskan penelitian pada guru TK An-Nur, dimana pengamatan
dilakukan berdasarkan wawancara dan observasi secara langsung dan
menetapkan kepala sekolah sebagai key informan.
C. Jenis dan Sumber Data
Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta
ataupun angka.39
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana
data dapat diperoleh. Data kualitatif berisi kalimat penjelasan yang
diambil dari hasil observasi penelitian pada guru TK An-Nur dalam
pencarian literasi informasi untuk bahan pengajar. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui berbagai sumber
berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli. Data primer dikumpulkan secara
langsung oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti. Data
primer dalam penelitian yaitu, data yang langsung didapat dari guru
TK An-Nur, dimana data tersebut dapat berupa opini subjek secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda,
kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.40
37
Subana. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Hlm: 25 38
Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Hlm: 95 39
Suharsimi Arikunto. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm: 161 40
Indrintoro. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis untuk akuntansi & Manajemen.
Yogyakarta: BPFE. Hlm: 146
29
Adapun data primer diperoleh dengan cara sebagai berikut:
a. Narasumber
Narasumber adalah seseorang yang memberikan
pendapat atas objek yang diteliti, narasumber berfungsi sebagai
pengamat atas objek yang diteliti.
Narasumber dalam penelitian ini meliputi: guru, kepala
sekolah TK An-Nur. Mengenai kemampuan literasi inforamasi
Guru TK An-Nur
b. Tempat/Lokasi
Tempat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
lingkungan sekolah.
c. Pengamatan Peristiwa
Melalui pengamatan terhadap suatu peristiwa atau
aktivitas, dapat diketahui bagaimana sesuatu terjadi secara pasti,
karena disaksikan langsung oleh peneliti.
Dalam penelitian ini, diperlukan pengamatan langsung
terhadap perilaku guru dalam mencari informasi dalam
menyelesaikan masalah. Dimana pengamatan dilakukn
berdasarkan wawancara dan observasi secara langsung, dimana
menetapkan informsi kunci (key informan) yaitu kepala sekolah.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data
sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip yang dipublikan dan tidak
dipublikasikan.41
Data dalam penelitian adalah data yang diambil
dari TK An-Nur, seperti: Hipotensis Geografi, Struktur Organisasi,
Keadaan Pegawai, dan Keadaan Sarana dan Prasarana.
41
Indrintoro. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen.
Yogyakarta: BPFE. Hlm: 147
30
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang
berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Bisa berupa
rekaman atau dokumentasi tertulis seperti arsip data base surat-surat,
gambar, benda-benda yang merupakan peninggalan suatu peristiwa.
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang
tidak langsung ditunjuk kepada subjek penelitian. Dokumen yang
diteliti bisa berupa dokumen resmi seperti surat keputusan, surat
instruksi, sementara dokumen tidak resmi seperti surat nota, dan
surat pribadi yang dapat memberikan informasi pendukung terhadap
suatu peristiwa. Dalam penelitian kualitatif dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Studi
dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang
diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara
mendalam sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan
dan pembuktian suatu kejadian.42
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang mengetahui standar data yang
ditetapkan. 43
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang ditempuh
dan dipergunakan untuk mencari dan mengumpulkan data-data,
keterangan, pernyataan, dan sebagainya.44
Sumber data dari penelitian
ini, meliputi berbagai jenis: dokumentasi, wawancara dan observasi.
Berdasarkan berbagai macam sumber tersebut, digunakan berbagai
teknik dalam mengumpulkan data guna menjawab masalah penelitian.
42
Umar Sidiq, Miftachul Choiri. 2019. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan. Ponogoro: Nata Karya. Hlm: 73 43
Umar Sidiq, Miftachul Choiri. 2019. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan. Hlm: 308 44
Aqib Zainal. 2017. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) TK/RA, SLB/SDLB. Yogyakarta:
Ar-Zurr Media
31
Kegiatan utama dalam setiap penelitian adalah pengumpulan data.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah sebagai instrumen kunci
dalam pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi dan wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. 45
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data meliputi:
1. Analisis Dokumentasi
Dokumentasi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan
strategi pencarian informasi, lokasi akses, dan cara mengevaluasi
informasi yang di dapat. Dokumentasi berkaitan dengan suatu
kegiatan khusus berupa pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
dan penyebarluasan suatu informan. Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.46
Dokumentasi yang peneliti pilih dalam penelitian ini ialah
dokumen yang berkaitan dengan geografis, sktutur organisasi,
keadaan peguruan dan karyawan, dan keadaan sarana dan prasana.
Dan dokumen lain yang dapat dijadikan sumber acuan dan kajian
peneliti.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data untuk
mendapatkan informasi dari narasumber dengan metode tanya jawab
dan percakapan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Wawancara dalam penelitian ini, mengunakan metode tanya jawab
yang terstruktur, di mana interviewer membuat garis besar berupa
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukannya kepada narasumber
terkait pokok-pokok pembahasan yang dikaji nya.
Teknik ini digunakan agar fokus permasalahan tercapai dan
terkesan tidak bertele-tele. Adapun wawanca yang dilakuakan
terhadap subjek penelitin, yaitu 6 guru yang berada pada lingkungan
45
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi ( Mix Methodes). Bandung: Alfata.
Hlm: 167 46
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi ( Mix Methodes). Hlm: 124
32
TK An Nur, yang digunakan dalam mengumpulkan data yang
relavan atau sesuai dengan permasalahan penelitian dan memperoleh
data yang komplit tentang kemampuan literasi informasi gutu TK
An-Nur dalam mencari informasi dengan menerapakan medel Big6,
adapun kriteria yang akan ditetapkan sebagai berikut:
a. Terdaftar sebagai guru TK An-Nur
b. Bersedia berpartisipasi dalam penelitian sebagai informan.
3. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui
pengamatan. Dengan melakukan observasi peneliti dapat mengamati
objek penelitian dengan lebih cermat dan detail.
Kegiatan ini dilakukan peneliti sebelum melakukan
penelitian. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana guru TK An-Nur dalam mencari
informasi untuk bahan ajaran. Observasi yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini adalah metode obserfai non partisipan, yang
mana peneliti tidak melibatkan diri secara langsung dalam
lingkungan penelit, dengan demikian diharapkan data yang diperoleh
oleh peneliti dari responden maupun informan yang berkaian
masalah Tk An-Nur.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun
kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.47
47
Sugiyono. 2020. Metode Penelitian kualitatif. Bandung: Alfata. Hlm: 313
33
Miles dan Hubeman mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datangnya sudah jenuh.
Aktivitas dalam analisis data yaitu, data reduction, data display, data
conclusion drawing/verification.
1. Data collection (Pengumpulan Data)
Pengumpulan data yaitu kegiatan utama pada setiap
penelitian adalah mengumpulkan data. Dalam penelitian kualitatif
pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi atau gabungan ketiganya. Pengumpulan data dilakukan
berhari-hari mungkin berbulan-bulan, sehingga data yang diperoleh
akan banyak. Pada tahap awal peneliti melakukan penjelajahan
secara umum terhadap situasi sosial/objek yang diteliti, semua yang
dilihat dan didengar direkam semua. dengan demikian peneliti akan
memperoleh data yang sangat banyak dan sangat bervariasi.
2. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari pola dan
temanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
Maka peneliti mengumpulkan data mengenai masalah
kemampuan literasi informasi guru TK An-nur dalam mencari
informasi dengan menerapakan model Big6 dengan melakukan
wawancara, observasi, dan kemudian analisis.
3. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data yaitu setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah mendisiplinkan data dalam penelitian kualitatif
penyajian data dapat dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan
hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data
mengenai kemampuan literasi inforamsi guu TK An-Nur dalam
34
mencari informasi dengan menerapkan model Big6 yang telah di
redukasi melalui bab-bab yang tersedia.
4. Conclusion Drawing (Kesimpulan)
Langkah ke empat dalam analisis data kualitatif menurut
Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi
kesimpulan awal yang dikemukakan masih besifat sementara dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung bukti-
bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali kelapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.48
Hasil dari penyajian data
yang telah diambil kesimpulan tentang literasi informasi guru TK
An-Nur dalam mencari informasi dengan menerapkan model Big6
dan menyesuaikan dengan teori yang telah penelitian susun
sebelumnya.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilaksanakan
sebelum peneliti terjun ke lapangan, selama peneliti mengadakan
penelitian di lapangan, sampai dengan pelaporan hasil penelitian.
Analisis data dimulai sejak peneliti menentukan fokus penelitian
sampai dengan pembuatan laporan penelitian selesai. Jadi teknik
analisis data dilaksanakan sejak merencanakan penelitian sampai
penelitian selesai. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif yang bersifat induktif.
48
Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfata. Hlm :160
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat TK An-Nur 49
Taman Kanak-Kanak ini didirikan pada tahun 2002, dengan
nama sekolah Islam TK An-Nur didirikan oleh H. Lukman, M. Pd di
bawah yayasan Pendidikan Islam Pemerintah Sarolangun dengan
nama yayasan K.H. Muhammad Saleh. Selain H. Lukman, M. Pd,
tokoh lainnya yang berjasa dalam lahirnya taman kanak-kanak ini
diantaranya KH. Muhammad Saleh.
Awalnya berdirinya, Taman Kanak-Kanak An-Nur hanya
melayani kelompok usia 5-6 tahun, sekarang sudah berkembang dan
bertambah menjadi usia 4-5 dan 5-6 tahun. Yayasan ini dikelola
berdasarkan kurikulum pendidikan yang berlaku dan disesuaikan
dengan management masyarakat di bawah naungan pemerintah
setempat. Taman Kanak-Kanak An-Nur telah memiliki izin
operasional sejak tahun 2002 dengan nomor statistik sekolah
00410070505 dan NPSN 10506698. Selain itu TK An-Nur telah
terakreditasi.
Sejak berdirinya, TK An-Nur sudah beberapa kali mengalami
pergantian pemimpin, dan sekarang dikelola oleh ibu Siti Hajir, S. Pd.
Tanah bangunan TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan
Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi merupakan tanah milik sendiri.
Status bangunannya juga sudah permanen.
49
Dokumentasi di Sekolah TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi, Tahun 2021
36
Tabel 4.1
Identitas Sekolah TK An-Nur Desa Penegah
Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun
Nama Sekolah Islam An-Nur
Nama Yayasan K.H. Mumammad Salek
Ketua Yayasan H. Lukman, M.Pd
N.S.S 00410070505
NPSN 10506698
Alamat Sekolah Penegah
Daerah Desa
Kode Pos 37482
Kecamatan Pelawan
Kabupaten Sarolangun
Provinsi Jambi
Nomor Statistik 004100005005
Bentuk Sekolah TK
Tahun Berdiri 2002
Status Sekolah Swasta
Pelaksana Kepala Sekolah
Email -
Jumlah Pendidik 7 orang
Waktu Belajar Senin, Selasa, Rabu,
Kamis, Jum’at, Sabtu
Sumber data: Data Sekolah di TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan
Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi (Dokumentasi)50
2. Visi Dan Misi tujuan Tk An-Nur
a. Visi
Adapun visi didirikannya TK An-Nur Desa Penegah
Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
yaitu: Membangun anak cerdas dan mandiri sejak usia dini.
50
Dokumentasi di Sekolah TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi, Tahun 2021
37
b. Misi
Sedangkan misi yang digunakan TK An-Nur di Desa
Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun Provinsi
Jambi yaitu:
1) Membangun akhlak siswa yang bertaqwa kepada Allah
SWT sejak dini.
2) Membantu peran serta orang tua dalam mendidik anak.
3) Membangun peserta didik yang berkarakter baik.
4) Mempersiapkan anak didik untuk masuk ke jenjang
pendidikan lebih lanjut.51
3. Letak Geografis TK An-Nur
Adapun Letak geografis lokasi Taman Kanak-kanak (TK)
An-Nur adalah sebagai berikut:
a. Disebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk
b. Disebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk
c. Disebelah selatan berbatasan dengan masjid
d. Disebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk
Berdasarkan keterangan di atas Taman Kanak-kanak (TK)
An-Nur merupakan lokasi yang sangat strategi untuk kegiatan
pembelajaran, karena letaknya yang dekat dengan keramaian.
Dimana sekolahan ini berbatasan dengan rumah penduduk, dekat
dengan Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah dan Pondok
Pesantren daerah setempat.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu
lembaga organisasi baik lembaga pendidikan maupun lembaga
lainnya. Organisasi yang baik dapat menunjukkan kegiatan yang
51
Dokumentasi Visi dan Misi di Sekolah TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan
Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, Tahun 2021
38
baik dan juga merupakan pendukung dalam pelaksanaan segala
program kerja organisasi tersebut.
Demikian juga dengan TK An-Nur, TK An-Nur Desa
Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun ini juga
memiliki struktur organisasi sekolah. Secara operasional struktur
organisasi ini mempunyai tugas dan wewenang masing-masing.
TK An-Nur dipimpin oleh kepala sekolah, dibantu oleh guru-guru
dan beberapa staf. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur
organisasi TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan
Kabupaten Sarolangun dapat dilihat sebagai berikut52
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Taman Kanak-Kanak TK An-Nur Desa
Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun
52
Dokumentasi Struktur organisasi di Sekolah TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan
Pelawan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
PENGAJAR
Najmi Laili, S.Pd
Komariyah
Herlina
Rini Maharani
KEPALA SEKOLAH
Siti Hajir, S.Pd
WAKIL
Dewi Putri, S.Pd
SEKRETARIS
Aisyah.D, S.Pd
KETUA YAYASAN
H. Lukman, M.Pd
39
Dari struktur organisasi di atas, didapat keterangan sebagai
berikut:
a. Ketua Yayasan : H. Lukman, M.Pd
b. Kepala Sekolah : Siti Hajir, S.Pd
c. Wakil Kepala Sekolah : Dewi Putri, S.Pd
d. Sekretaris : Aisyah.D, S.Pd
e. Pengajar : Najmi Laili, S.Pd
Komariyah
Herlina
Rini Maharani
5. Keadaan Guru dan Siswa
Sampai dengan tahun 2021, jumlah tenaga pendidik di TK
An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten
Sarolangun berjumlah 7 orang dengan kualifikasi pendidikan
status sebagai berikut:
Tabel 4.2
Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Di TK An-Nur,
Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
No Nama
NIP/NIPK
Pendidikan
Terakhir
Status Jabatan Mengajar
di Kelas
1 Siti Hajir, S.Pd
1975030620070
12024
S1 PAUD PNS Kepala
Sekolah
Klp. B
2 Najmi Laili,
S.Pd
1975060820100
12005
S1 PAUD PNS Guru Klp. B
3 Aisyah, S.Pd
1979061020100
12011
S1 PAUD PNS Guru Klp. B
40
4 Dewi Putri,
S.Pd
1985110620081
01180
S1 PGSD HONDA Guru Klp. A
5 Komariyah
2018880727466
3
SMA HONDA Guru Klp. A
6 Herlina
2017790601428
5
SMA HONDA Guru Klp. A
7 Rini Maharani
2019990805515
4
SMA HONDA Guru Klp. A
Sumber data: Data Kepegawaian di TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan
Pelawan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
(Dokumentasi).53
Sedangkan jumlah anak didik di TK An-Nur Desa Penegah
Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun berjumlah 60 orang dengan
data sebagai berikut:
Tabel 4.3
Jumlah Murid di TK An-Nur, Kecamatan Pelawan,
Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
Klp. A Klp. B Jumlah Total
L P L P L P 60
12 7 22 19 34 26 60
Sumber Data: Data Jumlah Murid di TK An-Nur Kecamatan Pelawan
Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi (Dokumentasi).54
53
Dokumentasi di Sekolah TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi, pada tanggal 54
Dokumentasi di Sekolah TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi, Tahun 2021
41
Tabel 4.4
Data Anak Kelompok B di TK An-Nur, Kecamatan Pelawan,
Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
No Nama Kelompok B 4-5 Tahun
L P
1 Aditia Kelompok B L
2 Aquini Kelompok B P
3 Akram Kelompok B L
4 Amar Kelompok B L
5 Azril Kelompok B L
6 Azrian Kelompok B L
7 Azro Kelompok B L
8 Hapsah Kelompok B P
9 Hilya Kelompok B P
10 Napeza Kelompok B P
11 Nazera Kelompok B P
12 Nazar Kelompok B L
13 Restu Kelompok B L
14 Tanzil Kelompok B L
15 Wildan Kelompok B L
16 Zahwa Kelompok B P
Sumber Data: Data Nama Anak Kelompok B di Sekolah TK An-Nur
Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
(Dokumentasi)55
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
Tabel 4.5
Keadaan Sarana dan Prasarana Di TK An-Nur,
Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun
Provinsi Jambi
No Jenis Ruangan
Kondisi
Jumlah
Baik Tidak
Baik
1 Kantor 1
2 Gedung 2
3 Kamar Mandi 1
4 Tempat 2
55
Dokumentasi di Sekolah TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi, Tahun 2021
42
Bermain
5 Ledeng Air 1
6 Loker Perkakas
Sekolah
1
7 Papan Tulis 3
8 Meja 50
9 Kursi Guru 10
10 Meja Guru 2
11 Area Pasir dan
Air
1
12 Area Balok 1
13 Area Diluar 1
14 Area
Matematika
1
15 Area Science 1
16 Area Dramatik 1
17 Area Seni 1
18 Area Seni 1
19 Area Bahasa 1
Sumber Data: Data Keadaan Sarana dan Prasarana Di TK An-Nur,
Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
(Dokumentasi).56
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat dan diketahui keadaan sarana dan
prasarana di TK An-Nur, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun
Provinsi Jambi dapat dikatakan cukup lengkap dan memadai.
B. Hasil Dan Pembahasan/Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi informasi guru
berdasarkan model Big6, dimana penelitian ini dilakukan terhadap guru
TK An-Nur.
56
Dokumen di Sekolah TK An-Nur Desa Penegah Kecamatan Pelawan Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi, Tahun 2021
43
1. Kemampuan Mendefinisikan informasi
a. Mengidentifikasi masalah Informasi
Kesadaran akan kebutuhan informasi merupakan salah
satu langkah awal dalam proses pemenuhan informasi seseorang.
Sebelum menyadari kebutuhan informasi, seseorang harus
memahami apa itu kebutuhan informasi, untuk dapat memahami
apa itu kebutuhan informasi oleh itu peneliti mengajukan
pertanyaan yaitu apa defenisi kebutuhan informasi?
Berikut ini hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Herlina adalah sebagai berikut:
“Kebutuhan akan informasi untuk mengembangkan
pengetahuan seseorang”57
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Aisyah. D, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Kebutuhan akan informasi untuk menunjang kegiatan
atau pekerjaan, seperti kami yang membutuhkan informasi
untuk menunjang keprofesionalan dalam mengajar” 58
Kemudian hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Komariyah adalah sebagai berikut:
“Kebutuhan informasi adalah kebutuhan seseorang akan
informasi yang diperlukan saat itu dan keinginan untuk
menambah wawasan, contohnya kebutuhan informasi
untuk mengembangkan RPPM yang telah ditetapkan”59
57
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 58
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 59
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
44
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Dewi
Putri. D, S. Pd adalah sebagai berikut:
“.. kebutuhan informasi adalah kebutuhan akan sesuatu
yang sangat penting ya seperti ilmu pengetahuan. Ketika
ada masalah kita dapat memecahkan masalah tersebut”60
Dari hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan
pemahaman kebutuhan informasi menurut guru TK An-Nur
adalah sebagai berikut:
1) Kebutuhan informasi merupakan keinginan untuk menambah
wawasan.
2) Kebutuhan informasi adalah kebutuhan untuk menunjang akan
kegiatan atau pekerjaan
3) Kebutuhan informasi adalah kebutuhan seseorang akan
informasi yang di perlukan saat itu.
Pendapat para informan di atas, memiliki pemahaman
yang sama, hanya saja mengunakan bahasa yang berbeda. Satu
hal yang dapat kita simpulkan mengenai kebutuhan informasi
bahwa kebutuhan informasi merupakan sesuatu yang harus
dipenuhi untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Kebutuhan informasi adalah kebutuhan akan sesuatu yang
sangat penting dalam mencari informasi yang dibutuhkan, dimana
setiap orang mempunyai kebutuhan berbeda. Sama halnya
seseorang tenaga pendidik, tentu memerlukan informasi yang
sesuai dengan profesinya. Peran seorang guru dituntut memiliki
kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional. Mengharuskan mereka selalu
memerlukan informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan
kualitas selaku tenaga didik.
60
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
45
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Aisyah
dan ibu Rini Maharani adalah sebagai berikut:
“Anak-anak saya adalah anak yang masih berumur 5-6
tahun jadi lebih cenderung aktif, sehinga memberikan
pelajaran yang menyenangkan bagi mereka sehinga
mereka dapat belajar tampa terbebani dengan
pembelajaran”61
“Kamikan mengajar anak TK maka kami harus mencari
metode pembelajaran menarik agar anak-anak semangat
dalam belajar”62
Berdasarkan hasil wawancara di atas informasi yang
dibutuhkan yaitu:
a) Informasi yang dapat meningkatkan kualitas selaku tenaga
pendidik,
b) Informasi yang berkaitan dengan psikologi, bahan dan metode
pembelajaran yang berkaitan dengan informasi pembelajaran
yang menyenangkan.
Pada tahap pencarian informasi, tentu seseorang harus
menentukan topik dalam mencari informasi yang akan dicari
untuk menentukan masalah apa saja yang akan dicari. Maka
peneliti mengajukan pertanyaan, yaitu dalam mencari informasi
apakah anda akan menentukan tema yang akan cari? Seberapa
peting menentukan tema pencarian!
Berdasarkan hasil wawancara penelitian yang dilakukan
dengan ibu Rini Maharani adalah sebagai berikut:
“Tentu saja penting untuk menentukan tema sebelum
mencari informasinya”63
61
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 62
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 63
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
46
Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Aisyah. D, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Harus lah, menentukan tema sebelum mencari informasi
yang ingin, bagaimana kita ingin mencari kalo tidak tau
tema yang akan dicari”64
Kemudian hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Najmi Laili, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Tentunya penting, untuk menentukan tema terlebih
dahulu sebelum mencari informasi, contohnya bahan
pembelajaran besok mengenai air maka saya akan mencari
informasi apa saja mengenai air yang menjadi tema dalam
mencari informasi yaitu air agar tidak melenceng
pencarian informasi yang diinginkan”65
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan dalam
mencari informasi yang dibutuhkan guru TK An-Nur akan
menentukan tema terlebih dahulu sebelum mencari informasi
tersebut.
b. Mengidentifikasi Kebutuhan
Setelah menyadari kebutuhan informasi yang diperlukan,
tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi kebutuhan informasi
tersebut, karena dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi
akan dapat membantu seseorang untuk menilai apakah informasi
yang dibutuhkan bisa menjadi solusi atas permasalahan yang
dihadapi.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan seseorang untuk
mengidentifikasi kebutuhan informasi seperti membuat catatan
kecil, membuat kerangka permasalahan, menjabarkan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Aisyah. D, S. Pd dan
Komariyah adalah sebagai berikut:
64
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 65
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
47
“Biasanya saya akan membuat catatan terlebih dahulu
sebelum saya mencari informasi” 66
“Tentu saya akan membuat catatan apa saja yang ingin
saya cari terlebih dahulu”67
Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Dewi Putri, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Kalo saya tidak membuat catatan atau menjabarkan apa
saja yang saya ingin cari, biasanya saya akan langsung
mencari informasi yang saya butuhkan” 68
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Rini Maharani adalah sebagai berikut:
“Biasanya saya tanya dengan rekan lain yang lebih senior,
kalo tidak saya akan cari informasi tersebut di internet”69
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
guru TK An-Nur akan menentukan informasi yang ingin dicari
dengan membuat cacatan terlebih dahulu apa saja yang akan
dicari sebelum memulai mencari informasi tersebut. Namun
berbeda dengan pendapat ibu Dewi Putri, S. Pd yang tidak
membuat catatan apa saja yang akan dicari.
Dapat disimpulkan bahwa guru TK An-Nur dalam
mendefinisikan informasi sudah tergolong baik, dapat dilihat dari
kemampuan mereka dalam menentukan kebutuhan informasi dalam
rangka mengembangkan diri untuk menunjang wawasan mereka
sebagai guru.
2. Kemampuan Strategi untuk Menentukan Informasi
Dalam menelusur informasi tidak terlepas dari strategi agar
dapat menentukan informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan
akurat. Dalam tahap ini, kita membatasi informasi apa yang akan
66
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 67
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 68
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 69
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
48
dicari maka kita pun dapat membatasi perencanaan terhadap sumber-
sumber yang kita cari.
a. Menentukan semua sumber-sumber yang dapat digunakan
Dalam memenuhi kebutuhan infomasi, seseorang akan
berusaha mengakses informasi ke sumber-sumber informasi yang
tersedia, Sumber informasi yang tepat agar memenuhi kebutuhan
informasi.
Melalui proses wawancara, informasi mengungkap
kebiasaan mereka dalam melakukan identifikasi masalah yang
dihadapi dengan cara menentukan serta memilah informasi yang
memang perlu.
Berikut ini wawancara penelitian yang dilakukan dengan
ibu Herlina adalah sebagai berikut:
“Saya mengunakan buku, namun kadang juga saya
mencari informasi dari internet karena lebih mudah” 70
Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Dewi Putri, S. Pd. D, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Melalui internet dan shering dari guru ke guru”71
Kemudian hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Komariyah adalah sebagai berikut:
“Dari Internet dan Sharing dengan guru ke guru saat
kegiatan mengajar selesai, dan terkadang lewat Grup
WhatsApp” 72
Dari hasil wawancara dan observasi dapat diketahui
bahwa guru TK An-Nur dalam mengidentifikasi informasi, dari
berbagai sumber, seperti internet, buku, sharing atau bertanya
dengan teman sejawat. Namun guru TK lebih cenderung
menggunakan internet dalam mencari informasi yang dicari.
70
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 71
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 72
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
49
b. Menyeleksi sumber yang terbaik
Seperti yang dilakukan oleh guru TK An-Nur dimana dalam
melaksanakan akses informasi biasanya menggunakan YouTube,
Google atau Yahoo, sebagai alat bantu. Adapun kemampuan dalam
melakukan penelusuran informasi dapat dilakukan dengan
menerapkan strategi yang tepat.
Berdasarkan hasil wawancara penelitian yang dilakukan
dengan ibu Herlina adalah sebagai berikut:
“Kalo saya sering menggunakan YouTube, yahoo atau
Google sesuai dengan kebutuhan”73
Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Aisyah. D, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Biasanya saya melalui internet YouTube, Google atau
Yahoo, pokoknya saat ingin mencari informasi, karena
sudah terbiasa menggunakan itu” 74
Kemudian hasil dari wawancara yang dilakukan dengan ibu
Rini Maharani adalah sebagai berikut:
“Saya biasanya mengunakan YouTube”75
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan guru TK
AN-Nur mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari YouTube,
Google. Padahal untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan,
dengan cepat dan tepat kita harus dapat mengetahui lebih banyak
mengenai internet. Karena selain search engine Google, masih
banyak search engine yang dapat dijadikan alat bantu. Misalnya
kita ingin mencari informasi jurnal ilmiah kita dapat mengunakan
database e-journal.
Dapat disimpulkan bahwa guru TK An-Nur dalam
penelusuran informasi masih kurang baik. Dikarenakan guru TK An-
73
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 74
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 75
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
50
Nur tidak memanfaatkan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan
informasi, mereka lebih cenderung memanfaatkan internet sebagai
sumber informasi. Dalam melakukan akses informasi guru TK an-Nur
menggunakan Google, Yahoo dan YouTube
3. Kemampuan memahami Lokasi Dan Akses Informasi
a. Mencari Sumber-Sumber Informasi
Selain internet perpustakaan dapat dijadikan salah satu
sumber informasi. Namun pada kenyataannya, dalam mencari
informasi jarang mengunakan perpustakaan dalam rangka
memenuhi kebutuhan informasinya, seperti hasil wawancara
dengan guru TK An-Nur yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan hasil wawancara penelitian yang dilakukan
dengan ibu Najmi Laili, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Saya lebih memanfaatkan internet dalam mencari
informasi karena lebih mudah”76
Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Aisyah. D, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Saya lebih mencari informasi di internet atau buku kalo ke
perpustakaan tidak pernah karena jauh tempatnya dari
sini”77
Kemudian hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Komariyah adalah sebagai berikut:
“Dalam mencari informasi saya mengunakan internet
karena lebih mudah dan selalu up to date informasinya.78
Dari hasil observasi dan wawancara guru TK An-Nur dapat
disimpulkan bahwa guru TK An-Nur, tidak memanfaatkan
perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi. Dikarenakan
jarak perpustakaan di desa tersebut, jaraknya jauh. Sehingga guru
76
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 77
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 78
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
51
TK An-Nur lebih cenderung memanfaatkan internet sebagai
sumber informasi utama.
b. Menentukan informasi dalam sumber informasi
Untuk mencari informasi di internet, seseorang harus
memiliki kemampuan untuk mengerti akan strategi penelusuran
informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat. Dalam
melakukan penelusuran seseorang biasanya membutuhkan alat
bantu untuk dapat mempermuda dalam penelusurannya.
Adapun hasil wawancara dari guru TK An-Nur yang
diperoleh yaitu, sebagai berikut:
“Saya tidak pernah menggunakan pencarian khusus,
biasanya saya akan mengetik apa yang akan saya cari di alat
pencarian di Google atau Yahoo” 79
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa guru TK
An-Nur dalam memanfaatkan internet sebagai sumber masih belum
didukung kemampuan dan pemahaman internet yang baik, dalam
melakukan penelusuran di internet. Hal ini dikarenakan, semua
informasi masih menggunakan bahasa ilmiah (natural language)
atau kata kunci (keyword) dalam penelusuran di internet.
Padahal seseorang dapat dikatakan literasi terhadap
informasi bila seseorang dapat melakukan penelusuran dengan
menggunakan istilah-istilah yang terkait dengan topik yang dicari.
Dan agar hasil maksimal, maka perlu memfokuskan hasil
pencarian. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tanda
petik. Selain itu, seseorang dikatakan information literate bila
sudah mengunakan alat bantu penelusuran informasi dari berbagai
jenis dan format.
Kemampuan dalam melakukan penelusuran dapat dilakukan
dengan strategi yang tepat untuk mendapatkan informasi yang
79
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
52
dibutuhkan, dan diharapkan dapat memberikan efisiensi waktu dan
efektivitas dari hasil pencarian.
Dapat disimpulkan bahwa guru TK An-Nur dalam mengakses
informasi guru TK An-Nur, masih dikatakan kurang baik dikarenakan
guru TK tidak memanfaatkan perpustakaan dalam memenuhi
kebutuhan informasi. Dikarenakan jarak perpustakaan di desa
tersebut, jaraknya jauh. Sehingga guru TK An-Nur lebih cenderung
memanfaatkan internet sebagai sumber informasi utama. Dalam
memanfaatkan internet sebagai sumber informasi masih belum
didukung kemampuan dan pemahaman internet yang baik, dalam
melakukan penelusuran di internet. Hal ini dikarenakan, semua
informasi masih mengunakan bahasa ilmiah( natural language) atau
kata kunci (keyword) dalam penelusuran di internet.
4. Kemampuan Penggunaan Informasi
a. Menghubung-hubungkan informasi
Informasi adalah sesuatu yang sangat penting dalam ilmu
pengetahuan, dalam mencari informasi yang dibutuhkan oleh
seseorang harus sesuai, selain mencari informasi tentunya kita
harus mencari yang sesuai apa yang kita inginkan dan dibutuhkan.
Adapun hasil wawancara dari guru TK An-Nur ibu Aisyah
dan Herlina yang diperoleh yaitu, sebagai berikut:
“Tentu harus sesuai dengan apa yang kita butuhkan dalam
mencari informasi”80
“Iya, karena kita harus cari informasinya yang sesuai
dengan apa yang dibutuhkan”81
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru
TK An-Nur dalam memperoleh informasi sudah sesuai dengan
kebutuhan.
80
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 81
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
53
Hal yang terpenting dalam literasi informasi adalah
bagaimana kita dapat memanfaatkan informasi yang telah didapat
sebaik mungkin. Informasi yang didapat diolah dengan
menggabungkan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Berikut ini hasil wawancara kepada informan yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan hasil wawancara penelitian yang dilakukan
dengan ibu Najmi Laili, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Dari beberapa sumber yang didapat, saya mengumpulkan
informasi yang mendekati kebutuhan yang sedang saya cari
serta mengetahui persamaan dan perbedaannya”82
Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Aisyah. D, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Dengan informasi yang saya dapat dari berbagai sumber
kemudian diambil satu kesimpulan yang akan digunakan
dalam menyelesaikan masalah”83
Kemudian hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Komariyah adalah sebagai berikut:
“Kalo saya akan mencari informasi dari berbagai sumber,
informasi yang akan saya cari adalah informasi yang saya
butuhkan, kemudian saya gabungkan hal ini biasanya saya
lakukan pada saat membuat RPPH”84
Dari hasil wawancara di atas dapat kita simpulan bahwa
guru TK An-Nur mendapatkan informasi dari berbagai sumber,
mengumpulkan informasi yang mendekati kebutuhan yang dicari
dan menggabungkan informasi dari berbagai sumber.
b. Pencarian informasi yang relevan
Selain informasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang relevan
terhadap pembelajaran dan suatu pencapaian dalam pendidikan.
Dalam kaitannya dengan kompetensi profesionalisme guru,
82
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 83
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 84
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
54
pemanfaatan dapat dilakukan dalam beberapa hal sesuai dengan
kebutuhan, guru berperan sebagai perancang pembelajaran,
mengelola pembelajaran menilai hasil pembelajaran peserta didik,
pengarah pembelajaran dan pembimbing peserta didik, dapat
mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,
dapat memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
Seperti yang diungkapkan informan ibu Dewi Putri dan ibu
Komariyah guru TK An-Nur yaitu sebagai berikut:
“Biasanya saya menilai terlebih dahulu baik dari segi isi
ataupun tata bahasa yang digunakan”85
“Saya akan mencari informasi yang dibutuhkan dan saya
akan menilai informasi tersebut sesuai dengan anak TK atau
tidak” 86
Dari hasil wawancara di atas dapat kita simpulkan bahwa
pertimbangan guru TK An-Nur biasanya dalam menentukan
informasi yang akan diambil yaitu, sebagai berikut:
1. Dari segi isi
2. Bahasa yang digunakan
3. Menentukan isi informasi tersebut sesuai untuk anak TK atau
tidak.
Dapat disimpulkan guru TK An-Nur dalam penggunaan informasi
yaitu, sebagai berikut:
1. Mengumpulkan informasi yang mendekati kebutuhan yang
dicari dan menggabungkan informasi dari berbagai sumber’
2. Dan menentukan informasi yang akan diambil dari segi isi,
bahasa yang digunakan, menentukan isi informasi tersebut
sesuai untuk anak TK atau tidak.
85
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 86
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
55
5. Kemampuan Mengembangkan Informasi yang Didapat
a. Mengorganisasi informasi dari berbagai sumber
Hal yang terpenting dalam literasi informasi adalah
bagaimana kita dapat memanfaatkan informasi yang telah
didapatkan sebaik mungkin, dimana informasi yang telah kita
dapat, kita olah dengan mengunakan pengetahuan yang sudah kita
miliki sebelumnya.
Berdasarkan hasil wawancara penelitian yang dilakukan
dengan ibu Herlina adalah sebagai berikut:
“Menggabungkan informasi yang didapat menjadi informasi
yang kita inginkan”87
Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Aisyah. D, S. Pd adalah sebagai berikut:
“Kita sebagai seorang guru memanfaatkan informasi telah
didapat menjadi untuk mengembangkan materi dimana
dimuat secara kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangannya” 88
Kemudian hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu
Komariyah adalah sebagai berikut:
“Kita harus menggabungkan materi mana yang lebih sesuai
dengan kebutuhan dan dibuat lebih kreatif agar anak belajar
dari permainan yang tersebut”89
Dari hasil wawancara di atas dapat kita disimpulkan bahwa
guru TK An-Nur menggabungkan informasi yang telah didapat
menjadi informasi diinginkan dan dibuat menjadi kreatif agar anak
dapat belajar dari permainan tersebut.
b. Mempresentasikan informasi
Dalam mengkomunikasikan informasi yang sudah
ditetapkan, dan komunikasi yang dilakukan secara tatap muka
87
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 88
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 89
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
56
dengan mengaplikasikan informasi tersebut sesuai dengan usianya.
Dengan memanfaatkan Informasi tersebut dapat menunjang
keprofesionalan sebagai guru dalam mengajarnya, mendidik,
membimbing mengembangkan anak agar potensi anak lebih
berkembang.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Aisyah dan ibu
Komariyah guru TK An-Nur adalah sebagai berikut:
“Biasa saya diaplikasikan informasi yang telah saya
tetapkan dalam permainan, menyanyi, atau tebak kata”90
“Dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan
dan dapat mengembangkan potensi dan imajinasi anak,
contohnya menyanyi”91
Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh
peneliti di lapangan dapat disimpulkan bahwa guru
mengaplikasikan informasi yang didapat dengan permainan yang
menyenangkan dalam proses mengajar, membimbing,
mengembangkan potensi anak didik seperti bernyanyi, tebak kata.
Dapat disimpulkan wawancara dan observasi kemampuan
dalam menggabungkan informasi yaitu, sebagai berikut:
1. Guru TK An-Nur akan menggabungkan informasi yang telah
didapat menjadi informasi yang baru,
2. Mengkomunikasikan informasi yang sudah ditetapkan,
3. Komunikasi dilakukan secara tatap muka
4. Mengaplikasikan informasi sesuai dengan pembelajaran anak usia
dini.
6. Kemampuan Mengevaluasi Informasi
Tujuan utama dalam pembelajaran tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi tetapi lebih kepada proses menanamkan
perubahan perilaku maka sebagai seorang guru yang baik ia harus
90
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021 91
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
57
mengevaluasi pekerjaannya. Evaluasi memberikan penilaian tentang
keberhasilan anak didik terhadap materi pembelajaran yang telah
diberikan dan keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar yang telah dirancang.
Berikut ini hasil wawancara kepada informasi ibu Aisyah
mengenai evaluasi terhadap informasi yang mereka dapatkan:
“Dengan menggunakan tahap evaluasi mingguan, bulanan,
atau semesteran”92
Dari hasil observasi dan wawancara di atas dapat disimpulkan
bahwa guru TK An-Nur mengevaluasi dengan menggunakan tahap
evaluasi mingguan atau semesteran. Setelah RPPH dibuat oleh guru
maka kepala sekolah akan menilai lebih lanjut untuk memastikan
bahwa RPPH yang dibuat sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
dalam hal ini mengunakan RPPM yang telah ditetapkan sekolah
berdasarkan Kurikulum 2013.
92
Wawancara pada tanggal 25 Maret 2021
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kemampuan Mendefinisikan Informasi
Kemampuan menentukan kebutuhan informasi sudah
tergolong baik, mereka menentukan kebutuhan informasi dalam rangka
mengembangkan diri untuk menunjang wawasan mereka sebagai guru,
serta menentukan tema dan membuat catatan apa saja yang akan
mereka cari sebelum melakukan pencarian informasi yang mereka
inginkan.
2. Kemampuan Strategi untuk Menelusur Informasi
Kemampuan melaksanakan strategi informasi dimana guru TK
An-Nur tidak memanfaatkan perpustakaan dalam memenuhi
kebutuhan informasi. Dan guru TK lebih cenderung memanfaatkan
internet (Google dan YouTube) dan Sharing sesama guru sebagai salah
satu sumber informasi.
3. Kemampuan Memahami Lokasi dan Akses Informasi
Kemampuan memahami lokasi dan akses informasi masih
cenderung memanfaatkan internet sebagai sumber informasi utama.
Dalam memanfaatkan internet sebagai sumber informasi masih belum
didukung kemampuan dan pemahaman internet yang baik, dalam
melakukan penelusuran di internet. Hal ini dikarenakan, semua
informasi masih mengunakan bahasa ilmiah( natural language) atau
kata kunci (keyword) dalam penelusuran di internet.
4. Kemampuan Menggunakan Informasi
Kemampuan menggunakan informasi yaitu dengan
mendapatkan, mengumpulkan informasi yang mendekati kebutuhan
yang dicari dan menggabungkan informasi dari berbagai sumber.
Dimana guru TK An-Nur biasanya dalam menentukan informasi yang
59
akan diambil yaitu: dari segi isi, bahasa yang digunakan, menentukan
isi informasi tersebut sesuai untuk anak TK atau tidak.
5. Kemampuan Menggabungkan Informasi
Kemampuan menggabungkan informasi yang telah didapat
menjadi informasi yang baru, mengkomunikasikan informasi yang
sudah ditetapkan, dan komunikasi yang dilakukan secara tatap muka
dengan mengaplikasikan informasi tersebut sesuai dengan usianya,
dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan dalam proses
mengajar, membimbing, dan mengembangkan potensi anak didik
contohnya bernyanyi, tebak kata.
6. Kemampuan Mengevaluasi Informasi
Kemampuan mengevaluasi informasi dimana Guru TK An-Nur
mengevaluasi dengan menggunakan tahap evaluasi Mingguan atau
semesteran, dan guru akan mendapat evaluasi dari kepala sekolah
apakah RPPH yang dibuat sesuai dengan RPPM yang telah ditetapkan
dari sekolah berdasarkan kurikulum 2013.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran yang peneliti
kemukakan sebagai berikut:
1. Guru TK An-Nur harus meningkatkan literasi informasi dalam
menunjang kompetensinya.
2. Diharapkan guru TK An-Nur dapat memanfaatkan perpustakaan
sebagai sumber informasi
3. Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam mengakses
informasi di internet.
DAFTAR INFORMAN
No Nama Ijazah Terakhir Keterangan
1 Najmi Laili SI Guru
2 Aisyah SI Guru
3 Dewi Putri SI Guru
4 Komariyah SMA Guru
5 Herlina SMA Guru
6 Rini Maharani SMA Guru
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2013. Modul PLPG Sertifikat guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: UIN Jakarta.
Aqib Zainal. 2017. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) TK/RA, SLB/SDLB.
Yogyakarta: Ar-Zurr Media
Aris Nurohman. 2014. Signifikansi Literasi Informasi (Information Literacy)
Dalam Dunia Pendidikan Di Era Global. Jurnal Kependidikan. Vol. II No.
1.Purwokerto: Kelompok Kajian Pendidikan Ikatan Alumni IAIN
Purwakarta 2014. Diakses dari http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/jurnalkependidikan/article/view/537/480 diakses pada tangal 3 Desember 2020.
Asef Umar Fakhruddin. 2018. Sukses Menjadi Guru PAUD. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Badan Menteri Pendidikan Nasional. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 tahun 2007.
Barnawi, Muhammad Arifin. 2017. Etika dan Profesi Kependidikan.
Jogjakarta: Ar-Ruzz media. Banda Aceh: STKIP Bina Bangsa
Getsempena. Diakses dari
https://ejournal.bbg.ac.id/visipena/article/download/466/425&ved diakses pada
tanggal 14 Febuari 2021.
Dyoty Auliya Vilda Ghasya, Gio Mohammad Johan, dan Lili Kasmini. 2018.
Peningkatan Kemampuan Literasi Informasi Berdasarkan Standar ACRL
Melalui Pemanfaatan Multimedia Bagi Guru Sekolah Dasar . jurnal
Visipena Volume 9. Nomor 2. Banda Aceh: STKIP Bina Bangsa
Getsempena. Diakses dari
https://ejournal.bbg.ac.id/visipena/article/download/466/425&ved diakses pada
tanggal 14 Februari 2021.
Filia Dina Anggaraeni dan Fasti Rosa, Literasi Informasi Pada Guru
.Prosiding SEMNA Penguatan Individu di Era Revolusi Informasi.
Sumatra Utara: Universitas Sumatra. Diakses dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9271/Filia%25Diana%2520Ang
garaeni.pdf%3Fsequence%3D1%26isAllowed3Dy&ved di akses pada tanggal 2
januari 2021.
Herri Mulyono dan Nurhasanah Halim. 2015. Literasi Informasi dan Kritis:
Urgensi Perspektif Islam, dan Integrasi dalam Kurikulum Pendidikan.
Jurnal Tarbiyah. Vol. 22. No. 2. Jakarta: Tarbiyah. Diakses dari
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/jipi/article/donwnload/96/60&ved diakses pada
tanggal 3 Desember 2020.
Indrintoro, Nur dan Bambang Supomo, 2014, Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akutandi & Manajemen, Edisi 1. Cetakan ke-12. Yogyakarta:
BPFE.
Iskandar. 2016. Literasi Informasi: Perspektif Pustakawan. Jurnal Jupiter. Vol.
XV. No. 1. Diakses dari
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jupiter/article/view/1631/920&ved diakses pada
tanggal 3 Desember 2020.
Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Muhammad Najib. 2016. Manajemen Strategi Pendidikan Karakter: Bagi
Anak Usia Dini. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Muntashir. 2016. Standar Kompetensi Literasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan
Pada Perguruan Tinggi Agama Islam. Vol. 1. No. 1. Padang: IAIN Imam
Bonjol. Diakses http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/article/view/194&ved diakses
pada tanggal 23 Oktober 2020.
Pawit M. Yusup, Priyo Subekti. 2010. Teori dan Praktik Penelusuran
Informasi (Information Retrievel). Jakarta: Kencana.
Rio Gusma Hendra. 2019. Literasi Informasi Pengelola Komunikasi Sahabat
Ilmu Jambi Berdasarkan Standar IFLA (international Federations of
Library Associations and Institutions). Jambi: UIN jambi. Skripsi .UIN
STS Jambi. Diakses dari
https://scholar.google.ac.id/citations?unse=BD4ioh0AAAAJ&hl=en diakses pada
tanggal 1 februari 2021.
Sitti Husaebah patah. 2014. Literasi Informasi: Meningkatkan Kopetensi
Informasi dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Perpustakaan & Kearsipan
Khizana Al-Hikmah. Vol. 2. No. 1. Makassar: Khizana Al-Hilkmah.
Diakses dari http://jurnal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizana-al-
hikmah/article/view/146&ved diakses pada 23 Oktober 2020.
Subana. 2005. Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi ( Mix Methodes). Bandung:
Alfata.
Sugiyono. 2020. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran: Menciptakan Guru yang Kreatif
dan Berkompetisi. Jawa Tengah: STAIN Salatiga Press.
Tri Septiyantono. 2014. Materi Pokok Literasi Informasi:1-9:PUST4314/3
SKS. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Umar Sidiq, Miftachul Choiri. 2019. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan. Ponorogo: Nata Karya.
Yunus Abidin, Tita Mulyati, dan Hana Yunansah. 2018. Pembelajaran
Literasi: Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains,
Membaca, dan Menulis. Jakarta: Bumi Aksara.
Yusdistira. 2017. Literasi Informasi Pustakawan di Perpustakaan Fakultas
Teknik UGM menggunakan pengembangan model the Big6. Berkala Ilmu
Perpustakaan dan Informasi. vol. 13. No. 1. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada. Diakses dari https://journal.ugm.ac.id/bip/article/download/26069/16615&ved
diakses pada tanggal 14 Januari 2021.
Yusniah. 2016. Informasi Literacy of Library Science. Jurnal Pascasarjana
Program Studi Interdisciplinary Islamic Studien Konsentrasi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/311495059_LITERASI_INFORMASI_DAN_K
RITIS_Urgensi_Perspektif_Islam_dan_Instegrasi_dalam_Kurikulum_Pendidikan&ved diakses pada tangga l 3 Desember 2020.
INSTRUMEN PEGUMPULAN DATA
Untuk mengadakan penelitian, maka harus ditentukan objek dengan baik,
sehinga dapat diperoleh data yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggung
jawabkan. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu: Literasi Informasi Guru TK
An-Nur. Metode yang digunakan peneliti yaitu metode Big6 dan objek penelitian
ini adalah Guru TK An-Nur
A. OBSERVASI
1. Mengamati secara langsung aktivitas Guru TK An-Nur
B. WAWANCARA
1. Bagaimana pemahaman literasi informasi guru saat mengakses
informasi berdasarkan metode Big6?
a. Kemampuan untuk mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan
1) Menurut ada apa yang dimaksud dengan mengidentifikasi
kebutuhan?
2) Dalam mencari informasi apakah anda akan menentukan
tema? Seberapa pentingkah menentukan tema
pembelajaran menurut anda!
3) Bagaimana cara anda mengidentifikasi kebutuhan
informasi sebelum anda mencari informasi yang anda
butuhkan?
b. Kemampuan membangun strategi untuk menentukan
informasi
1) Bagaimana cara anda menentukan sumber informasi yang
akan dicari?
2) Bagaimana cara anda menetapkan sumber informasi yang
akan dicari?
c. Kemampuan menentukan untuk menentukan sumber
informasi dan akses informasi.
1) Berdasarkan cara anda menetapkan strategi penelusuran
yang efektif?
2) Apakah anda mengunakan alat bantu dalam melakukan
pencarian informasi?
d. Kemampuan membandingkan informasi yang dihasilkan dari
sumber-sumber yang beda
1) Apakah anda tahu cara pemilihan informasi yang tepat dan
akurat akan informasi yang dibutuhkan dan alasan anda
memilih itu?
2) Apa pertimbangan anda dalam menyeleksi informasi yang
relevan?
3) Bagaimana cara anda menganalisis informasi yang akan
digunakan?
e. Kemampuan untuk menggabungkan ,mengorganisasi, dan
mengkomunikasikan informasi kepada orang lain dengan cara
yang tepat sesuai situasi
1) Bagaimana cara anda menentukan informasi didapat
dengan informasi menjadi informasi yang baru?
2) Bagaimana cara anda mengaplikasikan informasi yang
sudah diperoleh?
f. Kemampuan untuk mengevaluasi informasi yang telah
dihasilkan
1) Apakah anda sering melakukan evaluasi dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan? Jelaskan bagaimana
caranya!
C. DOKUMENTASI
1. Sejarah berdirinya TK An-Nur
2. Visi dan Misi
3. Struktur organisasi
4. Data jumlah guru dan pendidikan terakhir
5. Data jumlah siswa
6. Sarana dan Prasarana
KARTU KONSULTASI
Nama : Tri Lestari
Nim : 404171087
Jurusan : Ilmu Perpustakaan
Fakultas : Adab dan Humaniora
Tahun akademik : 2020/2021
Pembimbing I : Muhammad Rum, S.Ag, SS, M.SI
Judul : Literasi Informasi guru TK An-Nur Kecamatan
Pelawan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
No. Tanggal Materi Konsultasi Paraf
1 29 Desember
2021 Perbaikan BAB II
2 21 Januari 2021 Pembuatan III
3 28 Januari 2021 Perbaikan IPD
4 2 Februari 2021 ACC Seminar Proposal
5 4 Maret 2021 ACC Riset
6 31 Mei 2021 Perbaikan BAB IV
7 33 Juni 2021 Perbaikan BAB V
8 05 Juli 2021 ACC Ujian Munaqasah
Jambi, Agustus 2020
Wakil Dekan Bidang Akademik
Dr. Ali Muzakir, M.Ag
NIP. 197107152002121003
KARTU KONSULTASI
Nama : Tri Lestari
Nim : 404171087
Jurusan : Ilmu Perpustakaan
Fakultas : Adab dan Humaniora
Tahun akademik : 2020/2021
Pembimbing II : Siti Asiah Wahyuni H, SS, M. Hum
Judul : Literasi Informasi guru TK An-Nur Kecamatan
Pelawan Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi
No Tanggal Materi Konsultasi Paraf
1 22 Desember 2021 Perbaikan Latar Belakang
2 4 Januari 2021 Pembuatan IPD
3 11 Januari 2021 Penambahan Studi Relevan dan
Perbaikan Rumusan Masalah
4 17 Januari 2021 Perbaikan Penulisan
5 26 Januari 2021 ACC Seminar Proposal
6 Februari 2021 Perbaikan BAB II
7 19 Februari 2021 ACC Riset
9 22 Maret 2021 Perbaikan Penulisan
10 21 April 2021 Perbaikan BAB IV
11 20 Mai 2021 Perbaikan BAB V
12 29 Mei 2021 ACC Ujian Munaqasah
Jambi, Agustus 2021
Wakil Dekan Bidang Akademik
Dr. Ali Muzakir, M.Ag
NIP. 197107152002121003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Tri Lestari
NIM : IPT.404171087
Tempat Tanggal Lahir : Kayu Agung, 27 Agustus 1997
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Alamat : Jln. Palembang-Jambi. Kelurahan
Bayung Lencir, Kecamatan Bayung Lencir,
Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera
Selatan.
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nomor Handpone : 082184191310
Email : [email protected]
Pendidikan :
1. SD Negeri 3 Bayung Lencir 2004-2010
2. SMP Negeri 1 Bayung Lencir 2010-2013
3. SMA Negeri 1 Bayung Lencir 2013-2016
4. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (Ilmu
Perpustakaan) 2017-2021
DOKUMENTASI
W awancara dengan guru TK An-Nur
Wawancara dengan guru TK An-Nur
Wawancara dengan guru TK An-Nur
Proses pembelajaran di TK An-Nur
Proses pembelajaran di TK An-Nur
Proses pembelajaran di TK An-Nur
Foto bersama guru TK An-Nur