6 bab ii tinjauan pustaka gerakan literasi sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/lamonica shasha...

20
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan kemampuan dalam mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas (buku saku gerakan literasi sekolah, 2016:8). Literasi suatu keterampilan penting dalam hidup serta sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan literasi. Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Menurut Deklarasi Praha pada tahun 2003 yang terdapat dalam buku induk gerakan literasi (2016: 7) menyebutkan bahwa literasi mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003). UNESCO dalam Aijaz Ahmed Gujjar dalam buku pembelajaran literasi di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (2015: 12) mengungkapkan bahwa literasi dapat mengembangkan kepribadian diri dalam hal etika dan sikap. Dengan kemampuan literasi peserta didik dapat mengembangkan dirinya menjadi lebih percaya diri dan pemberani. Kesadaran akan terbentuk sendiri dalam diri peserta didik, karena pengetahuan baru yang dapat mendorong untuk menyampaikan apa yang baru ditemukan, sehingga membuat peserta didik lebih aktif baik di masyarakat maupun dalam kehidupan pribadinya. Dengan kemampuan 6 Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Upload: others

Post on 05-Jun-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gerakan Literasi Sekolah

1. Pengertian Literasi

Literasi merupakan kemampuan dalam mengakses, memahami, dan

menggunakan informasi secara cerdas (buku saku gerakan literasi sekolah,

2016:8). Literasi suatu keterampilan penting dalam hidup serta sebagian

besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan literasi. Kegiatan

literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Menurut

Deklarasi Praha pada tahun 2003 yang terdapat dalam buku induk gerakan

literasi (2016: 7) menyebutkan bahwa literasi mencakup bagaimana

seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna

praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan

budaya (UNESCO, 2003).

UNESCO dalam Aijaz Ahmed Gujjar dalam buku pembelajaran

literasi di sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (2015: 12)

mengungkapkan bahwa literasi dapat mengembangkan kepribadian diri

dalam hal etika dan sikap. Dengan kemampuan literasi peserta didik dapat

mengembangkan dirinya menjadi lebih percaya diri dan pemberani.

Kesadaran akan terbentuk sendiri dalam diri peserta didik, karena

pengetahuan baru yang dapat mendorong untuk menyampaikan apa yang

baru ditemukan, sehingga membuat peserta didik lebih aktif baik di

masyarakat maupun dalam kehidupan pribadinya. Dengan kemampuan

6

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 2: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

7

literasi, peserta didik dapat bertindak dan menyesuaikan tindakan dengan

baik. Selain dari pada itu, literasi juga dapat meningkatkan kesehatan,

pengembangan sosial, politik dan bahkan ekonomi sebuah negara.

Deklarasi UNESCO menyebutkan bahwa literasi terkait pula dengan

kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan,

mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan

dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan.

Kemampuan-kemampuan itu perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat

untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi, dan itu bagian dari hak

dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat (Desain Induk

Gerakan Literasi Sekolah: 2016:7).

Berdasarkan uraian di atas maka literasi dapat disimpulkan bahwa

kemampuan seseorang untuk menggunakan segenap potensi dan

keterampilannya (skills) untuk mencari suatu informasi serta mampu

mengatasi persoalan yang ada di dalam manusia atau kemampuan

seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan

proses membaca, ataupun menulis.

2. Pengertian Gerakan Literasi Sekolah

Buku desain induk gerakan literasi sekolah (2016:7) menyebutkan

bahwa gerakan literasi sekolah merupakan suatu usaha atau kegiatan yang

bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru,

kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, komite sekolah,

orang tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa,

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 3: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

8

masyarakat (tokoh masyarakat), dan pemangku kepentingan di bawah

koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gerakan literasi sekolah merupakan suatu upaya yang ditempuh

untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik.

Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru

membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, atau sesuai

dengan target sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk,

selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran.

Namun dalam tahap pengembangan dan pembelajaran peserta didik diberi

suatu tagihan yang berdasarkan dengan Kurikulum 2013.

Berdasarkan uraian di atas bahwa gerakan literasi sekolah adalah

suatu gerakan partisipatif yang mempunyai tujuan untuk menwujudkan

pembiasaan peserta didik dalam hal membaca serta dengan adanya

gerakan literasi diharapkan sekolah mampu menggerakkan warga sekolah,

pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki,

melaksanakan, dan menjadikan gerakan membaca sebagai bagian penting

dalam kehidupan.

3. Landasan Hukum Gerakan Literasi Sekolah

Pemerintah membuat sebuah program kerja kegiatan semata-mata

tidak tanpa disengaja, namun semua program dibuat dengan perundingan

yang matang dan memiliki landasan hukum yang jelas. Berikut landasan

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 4: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

9

hukum menurut buku desain induk gerakan literasi sekolah (2016: 4-5)

sebagai berikut:

a. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31, Ayat 3: “Pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional

yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-

undang.”

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional.

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan.

d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang

Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

f. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU

Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Pedoman bagi Kepala Daerah dalam Pelestarian dan Pengembangan

Bahasa Negara dan Bahasa Daerah.

h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang

Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 5: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

10

Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), dan

Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

j. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-

2019.

4. Prinsip Gerakan Literasi

Buku Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah (2016:11-12),

menyebutkan praktik-praktik yang baik dalam gerakan literasi sekolah

menekankan prinsip-prinsip. Menurut Beers (2009) prinsip-prinsip

tersebut sebagai berikut:

a. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapat

diprediksi. Tahap perkembangan anak dalam belajar membaca dan

menulis saling beririsan antar tahap perkembangan. Memahami tahap

perkembangan literasi peserta didik dapat membantu sekolah untuk

memilih strategi pembiasaan dan pembelajaran literasi yang tepat

sesuai kebutuhan perkembangan mereka.

b. Program literasi yang baik bersifat berimbang. Sekolah yang

menerapkan program literasi berimbang menyadari bahwa tiap peserta

didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Strategi membaca dan jenis

teks yang dibaca perlu divariasikan dan disesuaikan dengan jenjang

pendidikan. Program literasi yang bermakna dapat dilakukan dengan

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 6: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

11

memanfaatkan bahan bacaan kaya ragam teks, seperti karya sastra

untuk anak dan remaja.

c. Program literasi terintegrasi dengan kurikulum pembiasaan dan

pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung jawab semua guru di

semua mata pelajaran sebab pembelajaran mata pelajaran apapun

membutuhkan bahasa, terutama membaca dan menulis. Dengan

demikian, pengembangan profesional guru dalam hal literasi perlu

diberikan kepada guru semua mata pelajaran.

d. Kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun. Kegiatan literasi

ini bersidat fleksibel dan tidak memaksakan. Sesungguhnya kegiatan

literasi ini tidak membatasi peserta didik untuk membaca ataupun

menulis di dalam kelas, melainkan dimana dan kapanpun kegiatan

membaca dan menulis ini dilakukan, misalkan di perpustakaan,

halaman sekolah atau di tempat-tempat umum.

e. Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan. Kelas berbasis literasi

yang kuat diharapkan memunculkan berbagai kegiatan lisan berupa

diskusi tentang buku selama pembelajaran di kelas. Kegiatan diskusi

ini juga perlu membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat agar

kemampuan berpikir kritis dapat diasah. Peserta didik perlu belajar

untuk menyampaikan perasaan, pendapat, ide, gagasan, dan saling

mendengarkan, serta menghormati perbedaan pendapat.

f. Kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap

keberagaman. Warga sekolah perlu menghargai perbedaan melalui

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 7: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

12

kegiatan literasi di sekolah. Bahan bacaan untuk peserta didik perlu

direfleksikan seseuai dengan kekayaan budaya Indonesia agar peserta

didik dapat memiliki wawasan yang luas.

Berdasarkan enam poin di atas, maka prinsip literasi adalah literasi

yang berjalan sesuai tahapan, bersifat berimbang dengan menggunakan

kurikulum dan pembelajaran pembiasaan, serta dapat dilaksanakan

dimanapun yang mengembangkan budaya lisan dan kesadaran

keberagaman. Keenam prinsip tersebut sangat penting, sehingga sangat

baik apabila diterapkan di sekolah literasi.

5. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah

Buku desain induk gerakan literasi sekolah (2016:5), tujuan gerakan

literasi sekolah dibedakan menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus. Berikut ini tujuan gerakan literasi sekolah, di antara lain:

a. Tujuan Umum

Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui

pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam

gerakan literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang

hayat (life long learning).

b. Tujuan Khusus

1) Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah

2) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 8: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

13

3) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan

dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola

pengetahuan.

4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan

beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

6. Ruang Lingkup Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan literasi sekolah di sekolah tingkat menengah pertama berisi

penjelasan dan pelaksanaan kegiatan literasi di SMP yang terbagi menjadi

tiga tahap, yakni: pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Menurut

buku panduan gerakan literasi sekolah di sekolah menengah pertama

(2016:3), disebutkan ruang lingkup gerakan literasi sekolah meliputi tiga

yaitu:

a. Lingkungan fisik sekolah (ketersediaan fasilitas, sarana prasarana

literasi),

b. Lingkungan sosial dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif semua

warga sekolah) dalam melaksanakan kegiatan literasi smp, dan

c. Lingkungan akademik (adanya program literasi yang nyata dan bisa

dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah).

7. Sasaran Gerakan Literasi Sekolah

Sasaran gerakan literasi sekolah yang terdapat di dalam buku desain

induk gerakan literasi sekolah (2016:5), meliputi ekosistem yang ada di

sekolah. Ekosistem yang terdapat di literasi sekolah sama di setiap jenjang,

yaitu jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Dalam hal ini

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 9: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

14

sasarannya meliputi kepala sekolah, tenaga pendidik, peserta didik serta

orang tua/wali murid.

Pihak yang membantu untuk melaksanakan kegiatan literasi

diberikan kepada guru sebagai pendidik dan pustakawan sebagai tenaga

kependidikan. Selain itu, kepala sekolah perlu mengetahui kegiatan ini

dengan guna memfasilitasi guru dan pustakawan untuk menjalankan peran

di dalam kegiatan literasi sekolah.

B. Pembiasaan

1. Pengertian

Depdiknas (2007: 146) menyebutkan bahwa “pembiasaan berasal

dari kata dasar “biasa” yang berarti lazim, umum, seperti sedia kala, sudah

merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sudah

sering kali. Pembiasaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

kegiatan yang dilakukan secara terus menerus guna mencapai tujuan yang

telah ditentukan. Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan

secraa berulang agar sesuatu yang ditargetkan menjadi sebuah kebiasaan.

Dalam Permendikbud RI No 23 tahun 2015 pasal 1 ayat 4, dijelaskan

bahwa pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh

siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang berujuan untuk menumbuhkan

kebiasaan yang baik dan menumbuhkan generasi berkarakter positif.

Pembiasaan dalam hal ini merupakan kegiatan yang dilakukan 15

menit membaca sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini bertujuan untuk

membiasakan siswa untuk gemar membaca. Namun jika ada siswa yang

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 10: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

15

tidak terbiasa membaca, dan diharuskan untuk membaca lalu ditanya

tentang isi buku, maka akan dikhawatirkan hal tersebut membuat siswa

tersebut tertekan. Kondisi tertekan inilah yang membuatnya benci pada

kegiatan membaca.

Berbeda halnya jika guru dalam pembiasaan ini sebagai teladan

yang mengungkapkan bahwa membaca itu benar-benar diperlukan, maka

tunjukkan kepada peserta didik bahwa kegiatan membaca sebagai aktivitas

yang menyenangkan dan menghibur serta perlihatkan ekspresi gembira

dan bersemangat saat memegang dan membaca buku. Dengan demikian,

minat siswa pada kegiatan membaca perlahan-lahan akan tumbuh.

2. Tujuan

Kegiatan literasi di tahap pembiasaan meliputi dua jenis kegiatan

membaca untuk kesenangan, yakni membaca dalam hati dan membacakan

nyaring oleh guru. Membaca dalam hati dan membacakan nyaring oleh

guru memiliki tujuan (panduan gerakan literasi sekolah di sekolah

menengah pertama: 2016:7), antara lain:

a meningkatkan rasa cinta baca di luar jam pelajaran;

b meningkatkan kemampuan memahami bacaan;

c meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik; dan

d menumbuhkembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan.

3. Prinsip

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 11: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

16

Prinsip-prinsip kegiatan membaca di dalam tahap pembiasaan

dipaparkan di dalam buku panduan gerakan literasi sekolah di sekolah

menengah pertama (2016:7-8) berikut ini:

a Guru menetapkan waktu 15 menit membaca setiap hari. Sekolah bisa

menjadwalkan waktu membaca di awal, tengah, atau akhir pelajaran.

b Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran.

c Peserta didik dapat diminta membawa bukunya sendiri dari rumah.

d Buku yang dibaca/dibacakan adalah pilihan peserta didik sesuai minat

dan kesenangannya.

e Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini tidak diikuti oleh

tugas-tugas yang bersifat tagihan/penilaian.

f Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh

diskusi informal tentang buku yang dibaca/dibacakan. Meskipun

begitu, tanggapan peserta didik bersifat opsional dan tidak dinilai.

g Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini berlangsung dalam

suasana yang santai, tenang, dan menyenangkan. Suasana ini dapat

dibangun melalui pengaturan tempat duduk, pencahayaan yang cukup

terang dan nyaman untuk membaca, poster-poster tentang pentingnya

membaca.

h Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai pendidik juga ikut

membaca buku selama 15 menit.

4. Fokus Kegiatan

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 12: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

17

Berikut ini fokus kegiatan gerakan literasi sekolah dalam tahap

pembiasaan:

TAHAPAN KEGIATAN

PEMBIASAAN

(belum ada tagihan)

1. Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam

pembelajaran melalui kegiatan membacakan buku

dengan nyaring (read aloud) atau seluruh warga

sekolah membaca dalam hati (sustained silent

reading).

2. Membangun lingkungan fisik sekolah yang kaya

literasi, antara lain: (1) menyediakan perpustakaan

sekolah, sudut baca, dan area baca yang nyaman; (2)

pengembangan sarana lain (UKS, kantin, kebun

sekolah); dan (3) penyediaan koleksi teks cetak, visual,

digital, maupun multimodal yang mudah diakses oleh

seluruh warga sekolah; (4) pembuatan bahan kaya teks

( print-rich materials )

Tabel 2.1 Fokus Kegiatan dalam Tahapan Pembiasaan

5. Jenis Kegiatan

a Membaca 15 menit sebelum pelajaran

1) Membaca dalam hati dan membaca nyaring

Membaca 15 menit sebelum pelajaran di dalam literasi

dibedakan menjadi dua yaitu membaca dalam hati dan membaca

nyaring. Membaca dalam hati di sini, peserta didik membaca buku

di dalam hati masing-masing. Setelah selesai membaca, peserta

didik mencatat di dalam jurnal harian membaca, dengan menulis

judul dan pengarang buku, serta jumlah yang dibacakannya,

sedangkan pendidik mengingatkan kepada peserta didik untuk

melanjutkan membaca dengan buku yang sama. Berikut ini contoh

dari buku panduan gerakan literasi sekolah di sekolah menengah

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 13: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

18

pertama (2016:10) tentang jurnal membaca harian untuk tahapan

pembiasaan:

Jurnal Membaca Harian

Nama: Khansa Pertiwi Kelas: VII B

Hari/Tanggal Judul/ Pengarang Halaman yang

dibaca

Hari ke

berapa

Senin 4/2/2016 Laskar Pelangi/

Andrea Hirata

1-8 10

Selasa 5/2/2016 Laskar Pelangi/

Andrea Hirata

9-15 11

……… … …. …

.

Tabel 2.2 Jurnal Membaca Harian

Berbeda halnya dengan membaca nyaring atau read aloud,

guru membacakan buku dengan suara lantang sementara siswa

menyimak. Di tengah kegiatan membaca, seorang guru bisa

mengajak siswa untuk mengetahui isi cerita. Usai membacakan

buku, pendidik bisa melontarkan pertanyaan kepada siswa tentang

isi buku, seperti menanyakan tokoh-tokohnya, pesan yang dapat

diambil dalam cerita, dll. Dalam intinya kegiatan ini menimbulkan

dialog dan interaksi yang menghubungkan antara guru, siswa, dan

isi cerita.

2) Meri bertanya tentang buku

Berbicara tentang buku penting dilakukan untuk memastikan

bahwa peserta didik menangkap isi buku yang dibaca. Selain itu,

kegiatan ini juga dapat membangun keterikatan antara guru dan

peserta didik, dan dapat memotivasi peserta didik untuk terus

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 14: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

19

membaca. Berikut adalah contoh-contoh pertanyaan yang terdapat

di buku panduan praktis gerakan literasi sekolah 2017:12) dapat

disampaikan guru kepada peserta didik setelah kegiatan 15 menit

membaca dalam tahap pembiasaan.

a) Apakah kamu menikmati cerita yang baru kamu dengarkan?

Mengapa?

b) Siapa saja tokoh cerita dalam buku itu?

(1) Tokoh mana yang paling kamu sukai?

(2) Bagaimana ciri-ciri tokoh tersebut?

(3) Apa yang tidak kamu sukai dari isi buku itu? Bila kamu

penulis cerita tersebut, bagaimana kamu akan mengakhiri

cerita itu?

c) Adakah kata-kata sulit yang tidak kamu pahami saat

mendengarkan cerita tadi? Coba ceritakan kembali isi cerita

tersebut dengan kata- katamu sendiri!

b Membangun lingkungan yang literat

Aspek penting dalam membangun literasi secara umum dan

keberhasilan program membaca secara lebih khusus adalah tersedianya

sudut baca di kelas (panduan gerakan literasi sekolah di sekolah

menengah pertama 2016:12).

1) Sudut baca di Sekolah

Sekolah memanfaatkan sudut-sudut ataupun tempat lain yang

srategis di sekolah untuk dilengkapi dengan sumber-sumber

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 15: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

20

bacaan. Hal ini bertujuan untuk membuka akses peserta didik

kepada sumber bacaan dengan lebih luas.

Sudut baca sekolah dapat dibuat di kebun sekolah, halaman,

area tunggu orang tua dan sebagainya yang dianggap tempat

strategi dan mudah dijangkau oleh setiap sasaran literasi (panduan

praktis gerakan literasi sekolah, 2017:8). Dalam sudut baca

tersebut, dibuat nyaman dan menyenangkan dengan di fasilitasi

meja, kursi, dan atap. Koleksi buku dapat disimpan di etalase yang

memungkinkan jika dipindah mudah dan leluasa.

2) Menciptakan lingkungan kaya teks

Untuk menumbuhkan budaya literasi, kegiatan 15 menit

membaca perlu didukung oleh lingkungan yang kaya teks. Contoh-

contoh bahan kaya teks terdapat di buku panduan gerakan literasi

sekolah di sekolah menengah pertama (2016:14) adalah:

a) Karya-karya peserta didik berupa tulisan, gambar, atau grafik;

b) Poster-poster yang terkait pelajaran, poster buku, poster

kampanye membaca, dan poster kampanye lain yang bertujuan

menumbuhkan cinta pengetahuan dan budi pekerti;

c) Jadwal harian, pembagian kelompok tugas kelas, denah ruang

kelas;

d) Ucapan selamat datang dan kata-kata yang memotivasi di pintu

kelas, dan tempat-tempat lain yang mudah dilihat.

c Memilih buku bacaan di SMP

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 16: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

21

Menurut buku panduan gerakan literasi sekolah di sekolah

menengah pertama (2016:14) menyatakan bahwa jenis buku yang

sesuai untuk tingkat perkembangan kognitif dan psikologis peserta

didik tingkat SMP meliputi karya fiksi dan nonfiksi. Konten buku

mengandung pesan nilai-nilai budi pekerti, menyebarkan semangat

optimisme, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif,

dan inovatif sesuai dengan tumbuh kembang peserta didik dalam tahap

remaja awal (12-15 tahun).

d Pelibatan publik

Pelibatan publik pada tahap pembiasaan terdapat di panduan

gerakan literasi sekolah di sekolah menengah pertama (2016:15),

sebagai berikut:

1) Pengembangan sarana literasi membutuhkan sumber daya yang

memadai.

2) Partisipasi komite sekolah, orang tua, alumni, dan dunia bisnis dan

industri dapat membantu memelihara dan mengembangkan sarana

sekolah agar capaian literasi peserta didik dapat terus ditingkatkan.

3) Dengan keterlibatan semakin banyak pihak, peserta didik dapat

belajar dari figur teladan literasi yang beragam.

4) Ekosistem sekolah menjadi terbuka dan sekolah mendapat

kepercayaan yang semakin baik dari orang tua dan elemen

masyarakat lain.

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 17: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

22

5) Sekolah belajar untuk mengelola dukungan dari berbagai pihak

sehingga akuntabilitas sekolah juga akan meningkat.

6. Indikator ketercapaian

Dari kegiatan literasi yang dijelaskan di atas, sekolah dapat

melakukan evaluasi diri untuk mengukur ketercapaian pelaksanaan literasi

tahap pembiasaan di SMP. Sebuah sekolah dapat dikatakan siap untuk

masuk dalam tahap berikutnya, yakni tahap pengembangan literasi SMP

bila telah melakukan pembiasaan 15 menit membaca (membaca dalam hati

dan membacakan nyaring) dalam kurun waktu tertentu.

Setiap kelas atau sekolah berkemungkinan berbeda dalam hal

pencapaian tahap kegiatan literasi. Berikut ini adalah beberapa indikator

yang dapat digunakan untuk rujukan apakah sekolah dapat meningkatkan

kegiatan literasinya dari tahap pembiasaan ke tahap pengembangan

terdapat di buku panduan gerakan literasi sekolah di sekolah menengah

pertama (2016:16-17):

No Indikator Belum Sudah

1. Ada kegiatan 15 menit membaca (membaca

dalam hati, membacakan nyaring) yang

dilakukan setiap hari (di awal, tengah, atau

menjelang akhir pelajaran).

2. Kegiatan 15 menit membaca telah berjalan

selama minimal 1 semester.

3. Peserta didik memiliki jurnal membaca harian

4. Guru, kepala sekolah, dan/atau tenaga

kependidikan menjadi model dalam kegiatan 15

menit membaca dengan ikut membaca selama

kegiatan berlangsung

5. Ada perpustakaan, sudut baca di tiap kelas, dan

area baca yang nyaman dengan koleksi buku

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 18: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

23

nonpelajaran

6. Ada poster-poster kampanye membaca di kelas,

koridor, dan/atau area lain di sekolah

7. Ada bahan kaya teks yang terpampang di tiap

kelas

8. Kebun sekolah, kantin, dan UKS menjadi

lingkungan yang bersih, sehat dan kaya teks.

9. Terdapat poster-poster tentang pembiasaan

hidup bersih, sehat, dan indah

10. Sekolah berupaya melibatkan publik (orang tua,

alumni, dan elemen masyarakat) untuk

mengembangkan kegiatan literasi sekolah

11. Kepala sekolah dan jajarannya berkomitmen

melaksanakan dan mendukung gerakan literasi

sekolah

Tabel 2.3 Indikator Ketercapaian GLS Tahap Pembiasaan di SMP

C. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian oleh Ranti Wulandari, Universitas Negeri Yogyakarta (2017)

tentang “Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah

Dasar Islam Terpadu Lukman Al Hakim International”. Jenis penelitian ini

adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di bulan

Desember 2016-Januari 2017. Subjek penelitian ialah Kepala Sekolah,

Kepala Perpustakaan, Kadiv Akademik dan Kurikulum yang menjabat

sebagai guru serta siswa kelas I. Teknik pengumpulan data yang

digunakan ialah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil

penelitian ini menjelaskan bahwa (1) program menunjang kebijakan

gerakan literasi di SDIT LHI adalah: Reading Group, Morning Motivation,

Mini library, Pengadaan perpustakaan, Best Reader of The Month, Books

Lover, Oktober bulan bahasa, World book day, Waqaf buku, Story

Telling, Mading, Library class, (2) implementasi kebijakan yang

mendukung program, dan faktor pendukung & faktor penghambat.

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 19: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

24

2. Penelitian oleh Rohanda,dkk Universitas Padjajajran (2016) tentang

“Apresiasi Orang Tua Siswa Terhadap Program Gerakan Literasi

Sekolah”. Penelitian ini dilaksanakan di SLTP dan SLTA yang ada di

kecamatan lembang kabupaten bandung barat (KBB). Subjek pada

penelitian ini adlaah wali murid atau ornag tua peserta didik SLTP dan

SLTA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan jenis penelitian survey. Teknik pengumpulan data

dilakukan melalui angket, observasi, wawancara serta melalui studi

kepustakaan. Hasil dari penelitian ini diketahuai bahwa apresiasi orang tua

terhadap pelaksanaan GLS dilihat dari aspek pengetahuan (kognitif),

emosional (emotif), dan penelitian (evaluative) berada dalam kategori

antara lebih dari cukup. Pada penelitian ini menjelaskan orang tua wali

murid memiliki apresiaisi terhadap program literasi sekolah tersebut.

3. Penelitian Sari, Ratna Dewi Universitas Negeri Surabaya (2017) tentang

“Hubungan Kualitas Penerapan Gerakan Literasi Sekolah Dengan

Kemandirian Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Sidoarjo”. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian

korelasional. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMK

Negeri 1 Sidoarjo dengan sampel sejumlah 108 siswa. Untuk mengolah

data menggunakan teknik analisis data dengan rumus korelasi product

moment. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih

besar dari r tabel. Berdasarkan ketentuan jika r hitung lebih besar dari r

tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018

Page 20: 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Gerakan Literasi Sekolah ...repository.ump.ac.id/8188/4/LAMONICA SHASHA RINI BAB II.pdf · A. Gerakan Literasi Sekolah 1. Pengertian Literasi Literasi merupakan

1

25

positif dan signifikan kualitas penerapan Gerakan Literasi Sekolah dengan

kemandirian belajar siswa kelas X SMK Negeri 1 Sidoarjo. Kualitas

penerapan Gerakan Literasi Sekolah dilihat dari proses pelaksanaannya

dimulai dari pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Siswa yang

melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah dengan kualitas yang tinggi maka

akan memiliki kemandirian belajar yang tinggi, begitu sebaliknya siswa

yang melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah dengan kualitas rendah

maka memiliki kemandirian belajar yang rendah.

Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan di atas dapat diketahui

bahwa ketiga penelitian tersebut memiliki fokus masalah yang berbeda

namun topik atau inti bahasan sama yaitu gerakan literasi sekolah.

Penelitian di atas fokus pada kebijakan gerakan literasi sekolah, aspresiasi

orang tua terhadap program gerakan literasi sekolah, dan kualitas

penerapan gerakan literasi sekolah dengan kemandirian belajar peserta

didik. Penelitian ini fokus pada pelaksanaan, faktor pendukung dan

hambatan dari pelaksanaan, serta upaya dalam mengatasi hambatan

tersebut. Namun pada akhirnya hasil penelitian dapat saling melengkapi

dari penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu tentang gerakan literasi

sekolah.

Penerapan Gerakan Literasi..., Lamonica Shasha Rini, Fakultas Agama Islam UMP, 2018