p u t u s a n - pengadilan negeri semarang...menimbang, bahwa penggugat dengan surat gugatannya yang...

22
P U T U S A N Nomor : 08/HAKI/M/2007/PN.NIAGA. Smg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pembatalan merek, pada peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PT. GRAHA FAJAR FARMACEUTICALLABORATORIES atau disingkat PT. GRAHA FARMA, Suatu perseroan menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia. berkedudukan di Jalan Dr. Rajiman No. 296, Surakarta 57141, dalam hal ini diwakili dan memilih kedudukan hukum di kantor kuasanya T. ESTU INDRAJAYA, SH., Advokat, beralamat di Sona Topas Tower, Lantai 16, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 26, Jakarta 12920, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 27 Juni 2007, selanjutnya disebut sebagai : PENGGUGAT. M e l a w a n HARGIYANI , beralamat di Jalan Pringgokusuman No. 16 A RT. 017/RW. 004, Kel. Pringgokusuman Gedongtengen, Yogjakarta 55272, , selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT PENGADILAN NIAGA tersebut ; Telah membaca keseluruhan berkas dalam perkara ini ; Telah mendengar kedua belah pihak yang berpekara di persidangan ; Telah memperhatikan bukti-bukti dan segala sesuatu yang terjadi di persidangan dengan seksama ; TENTANG DUDUKNYA PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang dimasukkan 1

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

P U T U S A NNomor : 08/HAKI/M/2007/PN.NIAGA. Smg.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang, yang memeriksa dan

mengadili perkara-perkara pembatalan merek, pada peradilan tingkat pertama,

telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

PT. GRAHA FAJAR FARMACEUTICALLABORATORIES atau disingkat

PT. GRAHA FARMA, Suatu perseroan menurut Undang-Undang

Negara Republik Indonesia. berkedudukan di Jalan Dr. Rajiman No.

296, Surakarta 57141, dalam hal ini diwakili dan memilih kedudukan

hukum di kantor kuasanya T. ESTU INDRAJAYA, SH., Advokat,

beralamat di Sona Topas Tower, Lantai 16, Jalan Jenderal Sudirman

Kav. 26, Jakarta 12920, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal

27 Juni 2007, selanjutnya disebut sebagai : PENGGUGAT.

M e l a w a n

HARGIYANI, beralamat di Jalan Pringgokusuman No. 16 A RT. 017/RW.

004, Kel. Pringgokusuman Gedongtengen, Yogjakarta 55272, ,

selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT

PENGADILAN NIAGA tersebut ; Telah membaca keseluruhan berkas dalam perkara ini ;

Telah mendengar kedua belah pihak yang berpekara di persidangan ;

Telah memperhatikan bukti-bukti dan segala sesuatu yang terjadi di

persidangan dengan seksama ;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan

ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang dimasukkan

1

Page 2: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

dan di daftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Semarang pada tanggal 24 Juli 2007 dan dicatat dalam register Nomor : 08/HAKI/

M/2007/PN.NIAGA. SMG., telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

TULIS GUGATAN PENGGUGAT

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, telah

datang dan menghadap di persidangan untuk Penggugat hadir kuasanya tersebut

di atas, sedangkan untuk Tergugat diwakili oleh kuasa hukumnya

SUKARWANTO, S.H., advokad, berkantor di jalan Moh. Djazman I No. 05 Kuyutan

Baru, Makamhaji, Kertasura, Sukoharjo 57161 dan Jalan Kantil No. 8 Badran

Surakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 07 Agustus 2007 ;

Menimbang, bahwa pada permulaan sidang, Majelis Hakim telah berusaha

mendamaikan kedua belah pihak baik melalui jalur mediasi berdasarkan PERMA

No.2 Tahun 2003 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Akan tetapi upaya

perdamaian tersebut, tidak berhasil dicapai oleh kedua belah pihak yang

berperkara, maka pemeriksaan atas perkara ini dimulai dengan dibacakannya

surat gugatan Penggugat dipersidangan oleh Hakim Ketua Majelis ;

Menimbang, bahwa atas pembacaan gugatan Penggugat tersebut,

Penggugat mengatakan pada pokoknya tetap pada dalil-dalil gugatannya semula

dan tidak akan melakukan perubahan apapun juga. Sedangkan, Tergugat

mengatakan pada pokoknya telah mengerti keseluruhan maksud dan isi gugatan

Penggugat, dan selanjutnya telah mengajukan jawabannya sebagai berikut :

Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah

menanggapinya dalam replik Penggugat. Begitu juga atas replik Penggugat juga

telah ditanggapi Tergugat dalam dupliknya. Selanjutnya, jawab jinawab tersebut,

telah tercatat dengan lengkap dan jelas sebagaimana terurai dalam berita acara

pemeriksaan perkara ini ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya Penggugat

telah mengajukan surat-surat bukti sebagai berikut :

2

Page 3: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

BUKTI P. 1 S/D P.15

Bukti-bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan telah disesuaikan

dengan aslinya ;

Menimbang, bahwa selain bukti-bukti surat tersebut Penggugat juga

mengajukan 2 (dua) orang saksi dan seorang saksi ahli yang memberikan

keterangannya dibawah disumpah, masing-masing pada pokoknya menerangkan

sebagai berikut :

1. Saksi : TJIOE TJAW DJIANG

2. Saksi : SOEDARTO SOEDARSONO

3. SAKSI AHLI : IGNATIUS M.T SILALAHI, SH

Menimbang, bahwa sedangkan Tergugat untuk membuktikan dalil-dalil

sangkalannya tersebut, telah mengajukan surat bukti sebagai berikut :

T. 1 S/D T. 39

Bukti-bukti surat tersebut telah diberi materai cukup dan telah disesuaikan

dengan aslinya ;

Menimbang, bahwa selain bukti-bukti surat tersebut Tergugat juga

mengajukan 2 (dua) orang saksi yang memberikan keterangannya di bawah

sumpah, masing-masing pada pokoknya telah menerangkan sebagai berikut :

1. Saksi : SUHARSO, SH. MH

2. Saksi : AGUS KURNIAWAN

Menimbang, bahwa kedua belah pihak menyampaikan kesimpulannya yang

kesemuanya tercatat secara lengkap dan jelas dalam berita acara pemeriksaan

perkara ini ;

Menimbang, bahwa selanjutnya terjadilah hal-hal sebagaimana tercacat

secara lengkap dalam Berita Acara Pemeriksaan perkara ini, yang untuk

singkatnya Putusan ini, keseluruhannya diambil alih dan dianggap sebagai bagian

3

Page 4: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

yang tidak terpisahkan dengan Putusan ini ;

Menimbang, bahwa pada akhirnya kedua belah pihak mengatakan pada

pokoknya sudah tidak ada lagi hal-hal yang akan dikemukakannya mohon

dijatuhkannya Putusan ;

TENTANG HUKUMNYA

I. Dalam Konpensi

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana tersebut di atas ;

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat pada pokoknya

adalah gugatan pembatalan merek. Karena, Penggugat sebagai pemilik dan

pendaftar pertama dari merek jasa ”GRAHA FARMA”, keberatan dengan tindakan

Tergugat yang telah mendaftarkan dan menggunakan merek “GRAHA FARMA”

Daftar No. IDM000033021 tanggal 29 Maret 2005 kelas 44 yaitu: “jasa apotik” yang

mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek jasa “GRAHA FARMA” dan

nama badan hukum “PT. GRAHA FARMA” terkenal milik Penggugat. Menurut

Penggugat, ”GRAHA FARMA” selain dipakai sebagai merek juga merupakan nama

badan hukum yang selalu melekat pada seluruh produk-produk Penggugat di

bidang obat-obatan sejak tahun 1973, sehingga telah tekenal di daerah Jawa

Tengah dan Jojakarta bahkan di Indonesia. Dengan demikian merek Tergugat

dimaksud, mempunyai persamaan pada pokoknya baik dalam penulisan,

perkataan maupun bunyi ucapannya dengan dengan merek ”GRAHA FARMA”

miliknya dan nama badan hukum ” PT. GRAHA FARMA” yang telah didirikannya

sejak 21 September 1973. Selain itu, jenis jasa dari merek ”GRAHA FARMA” milik

Tergugat sama dengan jenis jasa dari merek GRAHA FARMA milik Penggugat

yang telah terdaftar lebih dahulu untuk kelas 40 dan kelas 35. Dan jenis jasa

Tergugat merupakan jasa-jasa komplementer (yang digunakan bersama-sama,

saling terkait dan melengkapi) dengan merek ”GRAHA FARMA” milik Penggugat.

Dengan demikian, Tergugat telah bertindak dengan etikad tidak baik, karena telah

menjiplak/meniru, membonceng pada ketenaran merek terkenal Penggugat,

sehingga merek Tergugat harus dinyatakan batal atau setidak-tidaknya dibatalkan.

4

Page 5: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

Selanjutnya, Penggugat telah mengajukan sejumlah tuntutan sebagaimana telah

termuat dalam petitum gugatannya ;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah

menyangkalnya yang pada pokoknya telah mengemukakan bahwa Penggugat

telah bertindak tidak fair dan tidak beretikad baik, karena walaupun telah sering

datang ke apotik GRAHA FARMA milik Tergugat, sehingga mengetahui alamat

dan identitas Tergugat, namum dengan sengaja mengajukan gugatan ke alamat

Tergugat yang sudah tidak ditempatinya. Oleh karena Penggugat mohon

pembatalan merek, maka seharusnya Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (DIRJEN HKI)

seharusnya dikutkan sebagai pihak dalam perkara ini. Sistem hukum merek di

Indonesia adalah sistem konstitutif dengan asas first to register, oleh karenanya

manakala Penggugat telah mengakui merek Tergugat GRAHA FARMA untuk

apotik terdaftar Nomor IDM 000033021 tertanggal 29 Maret 2005, sementara

merek Penggugat GRAHA FARMA untuk apotik dan jasa lainnya terdaftar dengan

Nomor IDM 000034697 tertanggal 6 April 2005, maka merek Tergugat terdaftar

lebih dahulu dan harus dilindungi. Maka merek Penggugat yang harus dibatalkan.

Penggugat tidak pernah menggunakan merek GRAHA FARMA dan kelas 35

lainnya, sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum untuk membatalkan merek

Tergugat. Gugatan Penggugat tidak berdasarkan hukum, karena Penggugat tidak

mempunyai relevansi hukum/alasan hukum dan atau hubungan hukum yang kuat

(Ada kepantingan hukum Penggugat yang dilanggar). Berdasarkan hal-hal

tersebut, maka Tergugat pada pokoknya mohon gugatan Penggugat haruslah

ditolak untuk seluruhnya ;

Menimbang, bahwa kalaulah demikian pokok permasalahannya, maka yang

perlu dipertimbangkan secara khusus untuk, menuntaskan pokok permasalahan

perkara ini adalah :

1. Apakah benar Penggugat telah bertindak tidak fair dan tidak beretikad baik,

karena dengan sengaja mengajukan gugatan ke alamat Tergugat yang

sudah tidak ditempatinya, sehingga gugatannya harus dinyatakan tidak

dapat diterima ?

2. Apakah benar Penggugat tidak pernah menggunakan merek GRAHA

FARMA dan kelas 35 lainnya, sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum

5

Page 6: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

untuk membatalkan merek Tergugat dan atau Penggugat tidak mempunyai

relevansi hukum/alasan hukum dan atau hubungan hukum yang kuat (Ada

kepentingan hukum Penggugat yang dilanggar), sehingga tidak dapat

mengajukan gugatan pembatalan merek dalam perkara ini ?

3. Apakah seharusnya Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (DIRJEN HKI) diajukan

sebagai pihak dalam perkara ini. Kalau tidak, maka gugatan dianggap

kurang pihak ?

4. Apakah benar merek jasa “GRAHA FARMA” yang didaftarkan Tergugat

mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek GRAHA FARMA dan

nama badan hukum PT. GRAHA FARMA terkenal milik Penggugat ?

5. Bagaimanakah dan siapakah yang harus mendapat perlindungan hukum

menurut sistem hukum merek di Indonesia, sehubungan dengan pokok

permasalahan telah terdaftarnya dan atau digunakannya “GRAHA FARMA”

sebagai merek oleh Penggugat dan atau Tergugat tersebut ?

Menimbang, bahwa untuk membuktikan kebenaran dali-dalil gugatannya,

Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa photo copy surat-surat yang telah

dilegalisir dan dimaterai secukupnya serta telah pula disesuaikan dengan aslinya

dimuka Majelis Hakim. Bukti-bukti mana diberi tanda P.1 sampai dengan P. 15..

Selain itu, Penggugat juga mengajukan 2 (du) orang saksi di bawah sumpah yakni

masing-masing bernama : TJIOE TJAUW DJIANG dan SOEDARTO

SOEDARSONO serta seorang saksi ahli IGNATIUS MT. SILALAHI ;

Menimbang, bahwa sedangkan untuk memperkuat dali-dalil sangkalannya,

Tergugat telah mengajukan bukti surat berupa photo copy surat-surat yang telah

dilegalisir dan dimaterai secukupnya serta telah pula disesuaikan dengan aslinya

di muka Majelis Hakim. Bukti-bukti mana diberi tanda T. 1 S/D T. 39 dan 2 (dua)

orang saksi masing-masing bernama : SUHARSO, SH. MH. dan AGUS

KURNIAWAN ;

Menimbang, bahwa dengan demikian dari gugatan dan jawaban serta bukti-

bukti yang diajukan oleh para pihak sebagaimana tersebut di atas diperoleh fakta-

fakta hukum sebagai berikut :

- Penggugat telah mendaftarkan merek jasa “GRAHA FARMA” sebagaimana

6

Page 7: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

termuat dalam :

a) Daftar No. 534274 tanggal 1 April 2003 untuk melindungi jasa-jasa

dalam kelas 40, antara lain: “pengadaan dan pembuatan obat-

obatan”.;

b) Daftar No. IDM000034607 tanggal 6 April 2005 untuk melindungi

jasa-jasa dalam kelas 35, antara lain: “pertokoan, toko obat, apotik,

dan lain-lain ;

c) Daftar No. IDM000034608 tanggal 6 April 2005 untuk melindungi

jasa-jasa dalam kelas 44, antara lain: “rumah sakit dan lain-lain ;

- Badan hukum PT. GRAHA FAJAR

FARMACEUTICALLABORATORIES atau disingkat PT.

GRAHA FARMA telah lama digunakan Penggugat untuk

memproduksi obat. Badan hukum tersebut, didirikan pada

tanggal 21 September 1973 sebagaimana telah

diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik

Indonesia tanggal 6 Agustus 1991 No. 63 ;

- Tergugat telah mendaftarkan dan menggunakan merek

“GRAHA FARMA” Daftar No. IDM000033021 tanggal 29

Maret 2005 atas nama HARGIYANI (ic. Tergugat) untuk

melindungi jasa-jasa yang tergolong dalam kelas 44 yaitu:

“jasa apotik ;”

Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka kini akan

dipertimbangkan keseluruhan pokok masalah perkara ini, sebagaimana tersebut di

bawah ini ;

Menimbang, bahwa mengenai apakah tindakan Tergugat mengajukan

gugatan terhadap diri Tergugat telah bertindak tidak fair dan tidak beretikad baik,

karena dengan sengaja mengajukan gugatan ke alamat Tergugat yang sudah tidak

ditempatinya. Majelis Hakim berpendapat, bahwa pokok permasalahan perkara ini

adalah mengenai pembatalan merek terdaftar. Dengan demikian, pokok utama

yang digunakan sebagai pedoman dalam pengajuan gugatan pembatalan merek

tentunya harus mengacu pada ketentuan UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek

7

Page 8: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

dan ketentuan dalam Hukum Acara Perdata Indonesia. Oleh karena itulah tindakan

Penggugat mengajukan gugatan di alamat Tergugat sebagaimana tercantum

dalam Pendaftaran Merek dan petikan resmi yang dikeluarkan oleh Direktorat

Merek, padahal Tergugat telah pindah dari alamat tersebut dan tidak

menggunakan lagi alamat tersebut, namum belum melaporkannya perubahan

alamatnya ke Direktorat Merek. Akibatnya, Penggugat tetap mencantumkan

gugatannya sesuai yang tertera dalam alamat pendaftaran merek tersebut,

sehingga semula pemanggilan tidak sampai ke tempat Tergugat, sehingga

selanjutnya oleh Majelis Hakim telah dilakukan pemanggilan umum melaui surat

kabar dan akhirnya Tergugat datang dan menghadap di persidangan guna

membela kepentingan hukumnya dipandang sebagai suatu perbuatan yang tidak

fair dan beretikat tidak baik sampai gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat

diterima. Menghadapi hal yang demikian Majelis Hakim, dalam memeriksa dan

mengadili perkara aquo harus memperhatikan sifat hukum acara perdata

Indonesia yang bersifat sederhana, cepat dan biaya ringan. Oleh karena itulah

sistem pendekatan hukum yang dipergunakan, tidaklah boleh bersifat terlalu kaku

(stricht law) dan bersifat formalistik (formalistic legal thinking), karenanya Majelis

Hakim harus dengan arif dan bijaksana memperhatikan dengan baik peristiwa dan

fakta kejadian yang sebenarnya. Oleh karena itulah manakala pada akhirnya

Tergugat telah dapat datang dan menghadap di persidangan dan membeloa

kepentingan hukumnya, tidaklah perlu ditapsirkan bahwa tindakan Penggugat

dimaksud sebagai tidak fair dan beretikad tidak baik, sampai gugatan Penggugat

dinyatakan tidak dapat diterima. Sebab dalam hal ini, sesungguhnya Tergugat juga

berkewajiban melaporkan kepindahannya tersebut ke Direktorat merek sehingga

dapat dilakukan pencatatannya atas perubahan alamat Tergugat tersebut ;

Menimbang, bahwa selanjutnya mengenai permasalahan tentang kualitas

Penggugat untuk mengajukan gugatan terhadap Tergugat, karena menurut

Tergugat gugatan Penggugat tidak berlandaskan hukum sebab sesungguhnya

Penggugat bukanlah sebagai pihak ketiga yang berkepentingan. Sebab, walaupun

berdasarkan ketentuan Pasal 63 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang

Merek, pihak ketiga dapat mengajukan gugatan penghapusan merek, tetapi tidak

dapat diartikan setiap orang atau badan hukum dapat saja mengajukan gugatan

terhadap merek terdaftar. Tetapi harus mempunyai relevansi hukum/alasan hukum

dan atau hubungan hukum yang kuat (Ada kepentingan hukum Penggugat yang

8

Page 9: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

dilanggar). Tentang hal ini dipertimbangkan secara khusus sebagai berikut :

- Memang dalam suatu gugatan perkara perdata, senantiasa terlibat dua

pihak. Pihak yang berkedudukan sebagai Penggugat dan pihak yang

berkedudukan sebagai Tergugat. Sehubungan dengan hal tersebut, pihak

yang berkedudukan sebagai Penggugat harus orang yang benar-benar

memiliki kedudukan sebagai Penggugat harus orang yang benar-benar

memiliki kedudukan dan kapasitas yang tepat menurut hukum. Begitu juga

pihak yang ditarik sebagai Tergugat harus orang yang tepat memiliki

kapasitas dan kedudukan yang benaar. Keliru dan salah bertindak sebagai

Pengguggat mengakibatkan gugatan mengandung cacat formil. Demikian

pula sebaliknya apabila orang yang ditarik sebagai Tergugat keliru dan

salah mengakibatkan gugatan mengandung cacat formil (Baca dan periksa

M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, jakarta, 2005,

halaman 111) ;

- Bahwa permasalahan hukum dibidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

termasuk di bidang merek merupakan suatu masalah hukum yang

mengandung dimensi kepentingan publik (Public Interest litigation), oleh

karena itu mengenyampingkan doktrin konvensional yang mengandung

“azas tiada gugatan tanpa kepentingan hukum (point d’ interest, point d’

action) “, yang berarti seseorang ataupun kelompok dikatakan dapat

memiliki kewenangan menggugat apabila terdapat kepentingan hukum,

yaitu kepentingan kepemilikan (propietary interest) atau kerugian yang

dialami langsung penggugat (injury in fact) (Bandingkan dengan

Jurisprudensi Mahkamah Agung RI tertanggal 7 Juli 1974

No.294/K/SIP/1974) ;

- Bahwa oleh karena itulah gugatan pembatalan pendaftaran merek dapat

dilakukankan oleh pihak ketiga yang berkepentingan, namun dalam

Undang-Undang No.15 Tahun 2001 Tentang merek tidak dijelaskan apakah

yang dimaksud dengan pihak yang berkepentingan tersebut, sehingga

penerapan ketentuan Pasal 63 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang

Merek yang secara tegas mengatur gugatan penghapusan (pembatalan)

pendaftaran merek dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan kepada

Pengadilan Niaga, sesungguhnya tidak perlu dibuktikan bahwa Penggugat

memiliki kepentingan hukum ataupun sebagai pihak yang mengalami

kerugian riil, namun ketentuan dimaksud haruslah diartikan untuk menjamin

9

Page 10: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

secara hukum bahwa setiap orang dapat mengajukan tuntutan

penghapusan pendaftaran merek ;

- Bahwa ketidak jelasan Undang-Undang Merek merumuskan siapakah yang

dimaksud dengan pihak yang berkepentingan, selanjutnya diserahkan

kepada para doktriner dan praktek peradilan yang antara lain ditapsirkan

bahwa yang dimaksud dengan pihak yang berkepentingan adalah

Kejaksaan yang mewakili kepentingan masyarakat secara umum dan atau

pihak ketiga misalnya produsen, importir, distributor atau pihak lainnya yang

mengetahui bahwa merek terdaftar seharusnya tidak dapat didaftarkan

karena sudah tidak pernah digunakannya lagi, pihak dimaksud mempunyai

kepentingan karena apabila tidak diajukan penghapusan akan dianggap

melanggar Undang-Undang dan atau dapat merugikan orang lain ;

- Bahwa Penggugat dalam gugatannya telah mendalilkan bahwa selain

sebagai nama merek jasa yang telah didaftarkannya, ketenaran dan kualitas

merek GRAHA FARMA dan nama badan hukum PT. GRAHA FARMA milik

Penggugat telah melekat pada seluruh produk-produk yang dikeluarkannya

telah dikenal secara luas di kalangan konsumen, setidak-tidaknya sejak

pertama kali badan hukum Penggugat didirikan pada tanggal 21 September

1973 sebagaimana telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI

tanggal 6 Agustus 1991 No. 63 ;

Menimbang, bahwa memperhatikan aktifitas kegiatan usaha serta kualitas

Penggugat tersebut di atas, maka Penggugat tentunya dapat dikatagorikan

sebagai pihak yang berkepentingan sebagaimana dimaksud oleh Undang-Undang

No.15 Tahun 2001 Tentang Merek, oleh karena itu dipandang sebagai pihak yang

dapat mengajukan gugatan terhadap Tergugat. Dengan demikian, Penggugat

berkualitas untuk mengajukan gugatan dalam perkara a quo ;

Menimbang, bahwa demikian pula mengenai permasalahan gugatan

Penggugat dipandang kurang pihak, karena tidak diikut sertakannya pihak

Direktorak merek Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen

Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (DIRJEN HKI) sebagai pihak dalam perkara

aquo. Padahal, gugatan Penggugat bertujuan untuk membatalkan merek GRAHA

FARMA yang sudah mempunyai sertifikat merek. Majelis Hakim berpendirian

bahwa tidak diikutsertakannya pihak Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

10

Page 11: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

sebagai pihak dalam gugatan pembatalan merek ini, tidaklah mengakibatkan

gugatan Penggugat menjadi tidak memenuhi syarat formil diajukannya suatu

gugatan. Adapun pendapat tersebut, didasarkan pertimbangan hukum sebagai

berikut :

- Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah bertujuan

untuk membatalkan merek “GRAHA FARMA” milik Tergugat dari

Daftar Umum Merek yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal

Hak Kekayaan Intelektual. Dengan demikian perkara ini, semata-

mata hanya berkaitan langsung dengan kepentingan Tergugat

selaku pemilik hak atas merek. Oleh karenanya tidak ada

kewajiban Penggugat harus menarik Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual sebagai pihak dalam gugatan pembatalan

merek.(Perhatikan Putusan MARI No.021 K/N/HAKI/2003 jo

No.24 K/N/HAKI/2003 dan MARI No.026 K/N/HAKI/2003) ;

- Bahwa kedudukan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

dalam gugatan ini sesuai dengan ketentuan Pasal 73 UU No.15

Tahun 2001 Tentang Merek adalah sebagai suatu lembaga atau

institusi yang berwenang untuk mengelola administrasi merek.

Dimana pendaftaran merek yang telah disetujui oleh Direktorat

Jenderal Hak kekayaan Intelektual masih dapat diuji oleh

Pengadilan Niaga. Dengan demikian Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual tidak memiliki kepentingan langsung

dengan adanya gugatan pelanggaran merek atau gugatan

pembatalan merek. Oleh karena itu, sesuai dengan ketentuan

Pasal 70 ayat (3) UU No.15 Tahun 2001 Tentang Merek,

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual merupakan

eksekutor dari putusan Pengadilan Niaga yang bertugas untuk

melaksanakan pembatalan pendaftaran merek dari Daftar Umum

Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek

setelah putusan Pengadilan Niaga memperoleh kekuatan hukum

tetap;

Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum tersebut di

atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat tidak mengandung

cacat formil, karena gugatan kurang pihak. Sebab, secara de jure, sesuai dengan

11

Page 12: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

ketentuan sesuai dengan ketentuan Pasal 73 jo 70 ayat (3) UU No.15 Tahun 2001

Tentang Merek Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual tunduk pada putusan

Pengadilan Niaga ;

Menimbang, bahwa akhirnya kini dipertimbangkan pokok utama

permasalahan perkara a quo, yakni apakah benar merek jasa “GRAHA FARMA”

milik Tergugat mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek GRAHA

FARMA milik Penggugat dan nama badan hukum terkenal milik Penggugat. Dan

bagaimanakah serta siapakah yang harus mendapat perlindungan hukum,

sehubungan dengan adanya perkara a quo ?

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 68 ayat (1) UU No. 15

Tahun 2001 tentang Merek mensyaratkanan bahwa suatu gugatan pembatalan

merek dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 atau Pasal 6 UU No. 15 Tahun

2001 tentang Merek. Dari rumusan ketentuan Pasal 68 ayat (1) UU No. 15 tahun

2001 tentang Merek tersebut, menunjukkan bahwa alasan pengajuan pembatalan

suatu merek bersifat alternatif, dalam arti tidak harus seluruh alasan-alasan

sebagaimana tersebut dalam Pasal 68 ayat (1) UU No. 15 tahun 2001, harus

terpenuhi atau harus tercantum dalam posita maupun petitum dalam suatu

gugatan, namun cukup jika salah satu dari alasan tersebut terpenuhi, telah dapat

dijadikan alasan untuk pengajuan gugatan pembatalan merek yang telah terdaftar ;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan pengertian merek secara tegas

dicantumkan dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Tentang

Merek yaitu : “Tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya

pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”.

Selanjutnya dalam Pasal 2 ditegaskan lebih lanjut bahwa :”Merek sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang ini meliputi Merek Dagang dan Merek Jasa ”;

Menimbang, bahwa syarat utama yang harus dipenuhi agar suatu tanda

dapat diterima sebagai suatu merek adalah bahwa tanda tersebut harus

mempunyai daya pembeda (distinctive, distinguish), karena fungsi pokok dari

suatu merek adalah untuk membedakan suatu produk atau jasa dengan produk

atau jasa lain yang sejenis. Ketentuan tentang suatu tanda harus memiliki daya

12

Page 13: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

pembeda ini secara luas telah dianut oleh seluruh sistem hukum yang ada

diseluruh dunia yang juga dikenal dengan teori presumption of distictivness.

Dalam hal ini tidak terkecuali Undang-Undang No.15 Tahun 2001 tentang Merek

menganut teori presumption of distinctivness yang terkandung dalam Pasal 5 huruf

(b) jo Pasal 6 ayat (1) dan (2) sebagai berikut :

Pasal 5 huruf (b) Merek tidak dapat didaftar apabila Merek tersebut mengandung salah satu

unsur dibawah ini: tidak memiliki daya pembeda..

Pasal 6 ayat (1) dan (2)(1) Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila merek

tersebut :

a. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan

Merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk

barang dan/jasa sejenis ;

b. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan

Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/jasa

sejenis ;

c. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan

indikasi geografis yang sudah dikenal ;

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat pula

diberlakukan terhadap barang dan/jasa yang tidak sejenis sepanjang

memenuhi persyaratan tertentu yang akan ditetapkan lebih lanjut dengan

peraturan pemerintah;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka untuk memenuhi fungsi

penggunaan merek sebagai daya pembeda, suatu merek haruslah memiliki

spesifikasi yang mampu (capable) mengindikasikan adanya suatu hubungan atau

koneksi antara produsen barang/jasa dengan barang/jasa yang diproduksinya ;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya pada pokoknya telah

mendalilkan bahwa Tergugat telah mendaftarkan merek jasa „GRAHA FARMA”

yang mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek jasa “GRAHA

13

Page 14: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

FARMA” dan nama badan hukum “PT. GRAHA FARMA” terkenal milik Penggugat.

Oleh karena itulah tindakannya merupakan perbuatan yang tidak beretikad baik,

sehingga merek tergugat tersebut haruslah dibatalkan ;

Menimbang, bahwa dalam Pasal 6 Undang-Undang No.15 Tahun 2001

secara implisit telah mengatur tentang rincian faktor yang menimbulkan terjadinya

persamaan atau similarity impression yaitu persamaan pandangan (visual

similarity), persamaan dalam bunyi (similarity in sound), persamaan ucapan

(similarity in phonetic) atau persamaan dalam kemasan (similarity in packaging),

persamaan dengan orang terkenal (similarity in personality) dalam suatu merek.

Namun demikian dalam praktiknya masih terdapat ketidakjelasan karena secara

teoritispun terdapat berbagai-bagai doktrin persamaan dibidang merek ini dengan

pendekatan yang berbeda-beda. Dimana dua diantaranya adalah Doktrin

Persamaan Secara Menyeluruh (entireties similar) dan Doktrin Kemiripan (identical

with, nearly resembles);

Menimbang, bahwa doktrin Persamaan Secara Menyeluruh menilai apakah

suatu merek memiliki persamaan pada pokoknya dengan melalui pendekatan

perbandingkan antara keduanya untuk mencari apakah terdapat faktor-faktor

sebagai berikut:

a. persamaan bentuk, komposisi, kombinasi, unsur-unsur, bunyi dan ucapan ;

b. jenis barang/jasa yang sama atau paling tidak harus mengenai jenis barang

yang berada dalam satu kelas ;

c. memiliki persamaan jalur pemasaran yang meliputi wilayah geography yang

sama (the same common market place).

Sedangkan ‘doktrin kemiripan sangat dekat’ (nearly resembles theory) menilai

adanya suatu persamaan berdasarkan beberapa patokan yaitu: terdapat kemiripan

yang sangat dekat (very nearly resembles) antara satu merek dengan merek lain

sehingga sulit dibedakan antara keduanya dan potensial membingungkan

konsumen (likely to deceive or cause confusion). (Lihat Rocque Reynolds, Natalie

Stoianoff, Intellectual Property (Text and Essential Cases), The Federation Press,

Sydney, 2002 hal 409 dan M.Yahya Harahap, Tinjauan Merek Secara Umum,

Penerbit PT.Citra Aditya, Bandung, hal.289-290, 306) ;

Menimbang, bahwa jika Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-Undang No.15

14

Page 15: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

Tahun 2001 dikaji lebih lanjut, ternyata Undang-Undang Merek Indonesia secara

implisit menganut doktrin tertua yaitu ‘Persamaan Secara Menyeluruh’ (entireties

similar theory) dimana dalam Bab Penjelasan Pasal 6 ayat (1) disebutkan bahwa:

“Yang dimaksud dengan persamaan pada pokoknya adalah kemiripan yang

disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang menonjol antara Merek yang

lain, yang dapat menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai

bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur-

unsur ataupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam merek-merek

tersebut.”

Oleh karena itulah untuk menuntaskan perkara ini, sebelum majelis hakim

mempertimbangkan apakah benar merek terdaftar milik Tergugat mempunyai

persamaan pada pokoknya dengan merek Penggugat dan atau nama badan

hukum Penggugat, tentunya dipandang perlu terlebih dahulu diteliti dan

dipertimbangkan apakah benar terdapat persamaan pada pokoknya atau secara

keseluruhan antara merek yang didaftarkan Penggugat dengan merek terdaftar

milik Tergugat tersebut. Untuk itu, Majelis Hakim akan menggunakan pendekatan-

pendekatan perbandingan (comparing and contrasting) sebagai berikut:

a. Faktor persamaan bentuk, komposisi, kombinasi, unsur-unsur, bunyi dan

ucapan di antara merek „GRAHA FARMA” yang juga sudah didaftarkan

Penggugat dan merek GRAHA FARMA terdaftar milik Tergugat ;

b. Faktor produk atau jasa sejenis atau berada dalam satu kelas antara merek

didaftarkan Penggugat dan merek terdaftar milik Tergugat ;

c. Faktor kesamaan jalur pemasaran yang meliputi wilayah geography yang

sama (the same common market place) antara merek yang didaftarkan

Penggugat dan merek terdaftar milik Tergugat ;

Menimbang, bahwa memperhatikan bukti Penggugat tertanda bukti P. 1., P.

2 tentang nama badan hukum Penggugat dan bukti P 3., P.4., P.5 dan P.6 tentang

berbagai sertifikat merek yang telah didaftarkan oleh Penggugat serta bukti P. 7 s/

d P. 15 tentang produksi berbagai obat dan keterangan kedua saksi Penggugat

masing-masing : TJIOE TJAUW DJIANG dan SOEDARTO SOEDARSONO telah

membuktikan bahwa ternyata Penggugat mendaftarkan dan menggunakan kata

„GRAHA FARMA” untuk untuk melindungi barang dan jasa di berbagai kelas. Dan

ataupun kata „GRAHA FARMA” tersebut, ternyata memang telah sering

digunakannya dan merupakan kependekan dari nama badan hukum PT. GRAHA

15

Page 16: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

FAJAR FARMACEUTICALLABORATORIES atau disingkat PT. GRAHA FARMA

(in casu Penggugat). Kata “GRAHA FARMA” dimaksud telah lama digunakan

Penggugat untuk memproduksi obat-obatan (vide perhatikan bukti P. 7 s/d P. 15).

Manakala bukti-bukti dimaksud dibandingkan dengan bukti Tergugat tertanda T. 1,

ternyata telah dapat dibuktikan bahwa memang Tergugat telah mempunyai

sertifikat merek daftar No. IDM 000033021 tertanggal 29 Maret 2005 atas merek

„GRAHA FARMA” untuk melindungi Jasa kelas 44 untuk jasa apotik. Tampilan

merek Tergugat tersebut, mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek

Penggugat Daftar No. 534274 tanggal 1 April 2003 untuk melindungi jasa-jasa

dalam kelas 40, antara lain: “pengadaan dan pembuatan obat-obatan”. Dan Daftar

No. IDM000034607 tanggal 6 April 2005 untuk melindungi jasa-jasa dalam kelas

35, antara lain: “pertokoan, toko obat, apotik, dan lain-lain serta Daftar No.

IDM000034608 tanggal 6 April 2005 untuk melindungi jasa-jasa dalam kelas 44

antara lain: “rumah sakit dan lain-lain juga sertifikat merek daftar No. 502882

tanggal 28 Maret 2002 untuk melindungi jasa pada kelas 38 (vide bukti P. 3 sd P.

6), karena pada keduanya terdapat kesamaan bentuk, komposisi, kombinasi,

unsur-unsur, bunyi dan ucapan di antara kedua merek tersebut ;

Menimbang, bahwa disamping itu, ternyata dari bukti-bukti yang diajukan

oleh para pihak, maka dapatlah disimpulkan walaupun khusus untuk di kelas jasa

44 yaitu untuk jasa apotik Tergugat terlebih dahulu mendaftarkan dan

menggunakannya. Akan tetapi, dari keseluruhan bukti-bukti yang ada ternyata

dapat dibuktikan bahwa Penggugat sesungguhnya merupakan pengguna pertama

sekaligus pemilik yang sah dari merek terdaftar GRAHA FARMA. Sebab kata

“GRAHA FARMA” tersebut, lazim digunakan karena merupakan kependekan nama

badan hukum PT. GRAHA FAJAR FARMACEUTICALLABORATORIES atau

disingkat PT. GRAHA FARMA (in casu Penggugat) yang telah didirikan lebih

dahulu sejak tanggal 21 September 1973. Selain itu jenis jasa dari Tergugat, yaitu

“Jasa Apotik” dipandang merupakan jasa-jasa komplementer (yang digunakan

bersama-sama, saling terkait dan melengkapi) dengan merek “GRAHA FARMA”

milik Penggugat yang sebelumnya telah terdaftar ;

Menimbang, bahwa berdasarkan kenyataan ini berdasarkan ketentuan

Pasal 15 ayat (2) dari TRIPs Agreement) yang berlaku secara Internasional di

negara–negara yang memberlakukan TRIPs Agreement dalam peraturan Hak

16

Page 17: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

Kekayaan atas Intelektualnya, termasuk Indonesia yang merupakan salah satu

negara anggota Wold Trade Organization serta mengadoptir TRIPs Agreement

melalui UU No. 7 Tahun 1994 kedalam UU Merek No. 15 Tahun 2001 tentang

Merek (vide Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6 yang merupakan bentuk

pelaksanaan dari Pasal 15, Pasal 16 dan Pasal 17 dari TRIPs Agreement). Majelis

Hakim berpendapat, walaupun khusus untuk jasa apotik Penggugat baru

memperoleh hak atas merek setelah Tergugat. Tetapi, oleh karena Penggugat

berdasarkan bukti P-1 s/d P-15 dan keterangan saksi-saksinya telah berhasil

membuktikan bahwa yang bersangkutan telah mempergunakan kata “GRAHA

FARMA” sebagai mereknya tersebut jauh sebelum digunakan Tergugat. Apalagi

kata “GRAHA FARMA” lazim digunakan dan merupakan kependekan dari nama

badan hukumnya sejak tahun 1973. Maka walaupun kata “GRAHA FARMA”

tersebut baru direalisasikan dalam merek untuk mendapatkan Hak atas Merek

untuk jasa apotik setelah Tergugat, maka fakta hukum ini tidaklah bertentangan

dengan ketentuan Pasal 68 ayat (1) dan ayat (2) jo Pasal 69 ayat (1) dan ayat (2)

UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek ;

Menimbang, bahwa fakta hukum yang demikian telah melemahkan dalil

Tergugat yang pada pokoknya menyatakan bahwa oleh karena Tergugat yang

lebih dahulu mendaftarkan mereknya, dan merek “GRAHA FARMA” bukan merek

terkenal, maka Tergugat yang mempunyai hak eksklusif untuk merek “GRAHA

FARMA” tersebut. Karena dari fakta hukum yang demikian, justru membuktikan

tindakan Tergugat yang telah mendaftarkan dan menggunakan kata “GRAHA

FARMA” sebagai merek jasa untuk apotik, padahal diketahuinya kata “GRAHA

FARMA” telah lebih dahulu digunakan Penggugat selaku produsen obat, jelas

dilandasi itikad buruk karena perbuatan tersebut dipandang telah dilakukan secara

tidak jujur dengan niat yang tidak baik yang bertujuan untuk memperoleh

keuntungan demi kepentingan usahanya. Pendapat ini dilandasi oleh pemikiran

unsur kata “GRAHA FARMA” pada merek milik Tergugat selain mempunyai

persamaan pada pokoknya baik dalam penulisan, perkataan maupun bunyi

ucapan dengan nama badan hukum “PT. GRAHA FARMA” milik Penggugat yang

telah didirikan lebih dahulu sejak tanggal 21 September 1973, ternyata jenis jasa

dari merek “GRAHA FARMA” milik Tergugat tersebut, sama dengan jenis jasa dari

merek “GRAHA FARMA” milik Penggugat yang terdaftar lebih dahulu untuk kelas

40 dibawah Daftar No. 534274 tanggal 1 April 2003 dan kelas 35 dibawah Daftar

17

Page 18: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

No. IDM000034607 tanggal 6 April 2005 (Vide bukti P. 3 s/d P.6). Disamping itu,

jasa dari merek “GRAHA FARMA” milik Tergugat, yaitu “Jasa Apotik” merupakan

jasa-jasa komplementer (yang digunakan bersama-sama, saling terkait dan

melengkapi) dengan merek “GRAHA FARMA” milik Penggugat yang terdaftar

untuk kelas 44 dibawah Daftar No. IDM000034608 tanggal 6 April 2005. Akibatnya,

konsumen dapat tersesatkan karena mempunyai pemikiran bahwa usaha Tergugat

merupakan bagian dan atau berhubungan dengan Penggugat ;

Menimbang, bahwa pendapat tersebut sangatlah sesuai dengan makna dan

hakikat ketentuan Pasal 4 beserta penjelasannya jo Pasal 5 huruf a dari UU No. 15

Tahun 2001 tentang Merek tentang adanya unsur itikad tidak baik baik dan

khususnya bertentangan dengan ketertiban umum (bandingkan dengan Putusan

Mahkamah Agung R.I dalam perkara merek TANCHO Nomor 677/K/Sip/1972,

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1489K/Pdt/1991 dalam perkara Merek

SONY dan juga yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I Nomor 3485K/Pdt/1992

tanggal 4 September 1995) ;

Menimbang, bahwa dengan demikian Penggugat telah dapat membuktikan

sebagai pemilik yang sah, pemakai pertama, pemegang hak khusus atas Merek

“GRAHA FARMA” Dan memperhatikan yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.

1486/K/1991 tanggal 14 November 1995 serta Pasal 6 bis ayat (3) dari Convention

of Paris for Protection of Industrial Property of 20 th, March 1883 yang menyangkut

unsur adanya hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum

termasuk pula itikad tidak baik, Tergugat dipandang memiliki etikad tidak baik

dalam mendaftarkan mereknya, karena dilakukan dengan cara yang tidak layak

dan jujur sebab berusaha membonceng, meniru atau menjiplak merek pihak lain,

yang telah lebih dahulu dipergunakan dan didaftarkan. Tindakan Tergugat tersebut

dipandang sebagai suatu tindakan untuk menguntungkan kepentingan usahanya

semata yang dapat membawa kerugian pada pihak lain atau menimbulkan kondisi

persaingan curang, mengecoh atau menyesatkan konsumen ;

Menimbang, bahwa beerdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum

tersebut di atas, maka Penggugat dipandang sebagai pemilik yang sah, pemakai

pertama, pemegang hak khusus atas Merek “GRAHA FARMA”. Sebalikbya,

tindakan Tergugat tersebut dapat dikualifikasikan sebagai persaingan curang yang

dapat menyesatkan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Yurisprudensi

18

Page 19: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

Mahkamah Agung RI No. 426 PK/Pdt/1994 tanggal 20 September 1995 jo Pasal 4

dari UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek ;

Menimbang, bahwa berdasarkan kesweluruhan pertimbangan hukum

hukum di atas, maka gugatan Penggugat ini telah memenuhi ketentuan Pasal 68

jis Pasal 4 jo Pasal 5 sub a dan sub b jo Pasal 6 ayat (1) sub a ayat (3) sub a UU

No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, sehingga gugatan Penggugat patut dan layak

untuk dikabulkan seluruhnya ;

II. DALAM REKONPENSI

Menimbang, bahwa Penggugat dalam rekonpensi pada pokoknya

mendalilkan sebagai pemilik yang berhak atas merek “GRAHA FARMA” merasa

dirugikan secara materil dan moril dengan tindakan-tindakan Tergugat dalam

rekonpensi yang melawan hukum. Oleh karena itu mohon ditetapkan sebagai

pihak yang sah atas kepemilikan mereknya tersebut dan Tergugat dalam

rekonpensi dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum yang

merugikannya dan harus dihukum untuk membayar sejumlah ganti kerugian dan

lain-lain tuntutan sebagaimana diuraikan dalam tuntutannya ;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat dalam rekonpensi tersebut,

Tergugat dalam rekonpensi telah mengajukan sangkalannya yang pada pokoknya

menolak gugatan Penggugat dalam rekonpensi untuk seluruhnya atau setidak-

tidaknya gugatan Penggugat dalam rekonpensi dinyatakan tidak dapat diterima;

Menimbang, bahwa oleh karena mengenai pokok permasalahan yang

dijadikan dasar gugatan dalam rekonpensi telah dipertimbangkan secara khusus

oleh Majelis Hakim di bagian dalam konpensi. Berdasarkan uraian tentang fakta

yuridis dan penilaian hubungan hukum antara Penggugat dalam rekonpensi dan

Tergugat dalam rekonpensi, akhirnya telah disimpulkan bahwa Tergugat dalam

rekonpensi yang berhak atas merek “GRAHA FARMA” dimaksud. Sehingga

berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, gugatan Penggugat dalam rekonpensi

haruslah dinyatakan tidak beralasan menurut hukum dan gugatan Penggugat

dalam rekonpensi ditolak untuk seluruhnya ;

19

Page 20: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

III. DALAM KONPENSI DAN DALAM REKONPENSI

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dalam

konpensi/Tergugat dalam rekonpensi dapat dikabulkan untuk seluruhnya, maka

pihak yang kalah yaitu Tergugat dalam konpensi/Penggugat dalam rekonpensi

harus dihukum untuk membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini ;

Mengingat, ketentuan Pasal Pasal 4 jo Pasal 5 sub a dan sub b jo Pasal 6 jo

Pasal 68 jo Pasal 70 ayat (2) dan (3) UU No. 15 Tahun 2001 jo Pasal 80 ayat (9)

UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek dan ketentuan ketentuan lain yang

bersangkutan ;

M e n g a d i l i

I. DALAM KONPENSI

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan bahwa, Penggugat sebagai pendaftar dan pemilik pertama

dari merek jasa GRAHA FARMA di Indonesia untuk jasa-jasa yang

termasuk dalam kelas 35 ;

3. Menyatakan bahwa, Penggugat mempunyai hak tunggal/khusus untuk

merek dan nama badan hukum GRAHA FARMA terkenal Penggugat di

Indonesia ;

4. Menyatakan bahwa, merek GRAHA FARMA Tergugat daftar No.

IDM000033021 mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek

dan nama badan hukum GRAHA FARMA terkenal milik Penggugat ;

5. Menyatakan bahwa, pendaftaran merek GRAHA FARMA Tergugat pada

Direktorat Merek mempunyai itikad tidak baik ;

6. Membatalkan pendaftaran merek GRAHA FARMA daftar No.

IDM000033021 atas nama Tergugat dari Daftar Umum Direktorat Merek

dengan segala akibat hukumnya ;

7. Memerintahkan Panitera Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Semarang untuk segera menyampaikan salinan putusan ini kepada

Direktorat Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (Dirjen

HKI) guna pelaksanaan putusan ini sesuai dengan ketentuan Pasal 70

Undang-undang Merek ;

20

Page 21: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

8. Memerintahkan Direktorat Merek untuk mentaati Putusan Pengadilan

Niaga dengan mencatat pembatalan merek GRAHA FARMA daftar No.

IDM000033021 atas nama Tergugat serta mengumumkan pada Daftar

Umum Merek di Direktorat Merek;

II. DALAM REKONPENSI

- Menolak gugatan Penggugat dalam rekonpensi untuk seluruhnya ;

III. DALAM KONPENSI DAN DALAM REKONPENSI- Menghukum Tergugat dalam konpensi/ Penggugat dalam rekonpensi untuk

membayar keseluruhan biaya perkara ini sejumlah Rp...................................

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawarahan Majelis Hakim

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang, pada hari Selasa, tanggal

14 Nopember 2007 oleh kami : ADI HERNOWO. Y, SH.MH, selaku Hakim Ketua

Majelis, LYDIA PARAPAT, SH., dan KURNIA YANI DARMONO, SH., M.Hum

masing-masing sebagai Hakim Anggota, Putusan mana pada hari : Selasa,

tanggal 27 Nopember 2007 tersebut diucapkan di depan persidangan yang terbuka

untuk umum oleh Majelis Hakim tersebut di atas, dengan didampingi oleh M.

CHAYAT, SH., Panitera Pengganti pada Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Semarang, T. ESTU INDRAJAYA, SH., kuasa Penggugat dan

SUKARWANTO, SH., kuasa Tergugat.

21

Page 22: P U T U S A N - Pengadilan Negeri Semarang...Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya yang dibuat dan ditandatangani oleh kuasanya tersebut, tertanggal 13 Juli 2007, yang

22