our v ices - ems- · pdf filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... nigeria,...

24
Misi Protestan dalam Solidaritas IBU DAN ANAK PEREMPUAN – PANDANGAN DARI ASIA DAN AFRIKA EDISI BAHASA INDONESIA 2016/2017 OUR V ICES ems women’s network

Upload: tranhuong

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

Misi Protestan dalam Solidaritas

IBU DAN ANAK PEREMPUAN – PANDANGAN DARI ASIA DAN AFRIKA

EDISI BAHASAINDONESIA

20

16

/201

7

OUR V ICESems women’s network

Page 2: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

2

DAFTAR ISI

Editorial Gabriele Mayer ........................................................................................3

Ghana

Kaum Ibu dan anak-anak Perempuan – Tantangan Baru bagi anak Perempuan ..4

Rebecca Dowuona

UGanda

helen ingin menjadi Biarawati dan direkrut paksa ..............................................6

Petugas sosial bertanya Pekerja Sex ....................................................................7

Gunda Stegen

MyanMar

Suara nyaring - Perempuan Perintis di Bidang Pendidikan ..................................8

Mai-Ki

KorEa

diakonia Kesusteran – alternatif terhadap Tradisi Konfucu ....................................10

Dorothea Schweizer

SPIrITUalITaS

renungan alkitab ..................................................................................................13

Kerstin Neumann

Simbol dan Gambaran „Penghiburan“ ..................................................................15

„KaMU dan aKU“ PErTEManan dI SElUrUh dUnIa

Projek Pendidikan anak se-dunia ..........................................................................16

Anna Kallenberger/Annette Schumm

IndonESIa

Sebagai Ibu Indonesia di Sumatra – Sebagai anak perempuan Indonesia dengan

anak-anak di Karlsruhe ..........................................................................................17

Tiny Irawani

JaPan

Berjuang melawan radiasi nuklir setelah 5 tahun Bencana ....................................18

Gabriele Mayer

nIGErIa

Boko haram menyebabkan banyak penderitaan ....................................................20

Suzan Mark

BErITa darI JarInGan PErEMPUan EMS

libanon, India, Indonesia ......................................................................................21

PEnanGGUnGJaWaB ............................................................................................23

Page 3: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

3

OUR V ICESems women’s networkEDITORIAL

Kaum perempuan dan saudari-saudari yang kekasih dalam jalinan persekutuan,

Di bulan Maret kita merayakan „Hari Doa Sedunia“ (HDS) dengansaudari-saudari kita di Kuba di bawah terang tema: „Sambutlahanak-anak dan kalian menyambut Ku“. Semua gereja-gerejapartner EMS merayakan HDS. Saudari-saudari di Kuba telahmengajarkan kita dari sejarah mereka yang penuh tantangan:Ketahanan hidup gereja dan masyarakat tergantung pada kerjasama yang baik dari berbagai generasi.

Di Jerman, tahun 2016 dimulai dengan satu ayat natspembimbing yakni: „Aku ingin menghiburmu, sebagaimana seorang ibu menghibur“. Dr. Kerstin Neumannmembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. Sejak musim panas 2015, ia menjadi wakil pimpinan EMS danpimpinan bidang Misi dan Kemitraan.

Kaum ibu- anak-anak – keluarga. Di edisi kali ini, kita memberi perhatian khusus bagi kaum ibu di dalamkenyataan hidup mereka di Ghana, Uganda, Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup mereka, selalu sajatercermin perjuangan mereka untuk bertahan hidup di bidang ekonomi dan politik masyarakat mereka. Betapakuatnya para ibu dan perempuan ini.

Bagaiamana bentuk perjuangan kaum ibu selain merawat anak-anaknya? Dalam percakapan dengan DorotheaSchweizer kita mengetahui tentang sejarah berdirinya persekutuan Kesusteran Diakoni di Korea Selatan yangdidirikan pada saat pemerintahan rejim militer dan di bawah pengaruh pemahaman tadisional dan pengaruhagama Konfucu tentang keluarga. 8 orang perempuan secara bersama-sama membentuk pelayanan sebagaipengikut Yesus, dalam arti „keberadaan di hadapan Allah dan kehidupan dengan mereka yang tersisihkan“. Sejakhampir 30 tahunan mereka telah „menghibur seperti seorang ibu“ dan melayani struktur-struktur persekutuankristen yang baru.

Di bagian NEWS, kita akan membaca sejumlah aktivitas dari CSI di India, National Evangelical Church di Beirut,Gereja Batak di Indonesia serta dari Nigeria.

Salam hangat dari Stuttgar

Gabriele Mayer, PhDKepala Bidang Perempuan dan Jender Mei 2016

Page 4: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

4 oUR voICES 2016/17

GHANA

Kaum Ibu dan Anak-Anak Perempuan diGhana-Tantangan Baru bagi anak Perempuan

„Anak-anak perempuan harus memikirkan secara

baru, bagaimana mereka merawat ibu mereka yang

perlahan menjadi renta. Banyak perubahan terjadi

sejak masa ibu-ibu kita masih muda dan merawat

anak-anak mereka.“

Demikianlah kesimpulan dari sejumlah wawancara yangdilakukan oleh Rebecca dengan kaum ibu dan anak-anak perempuan di Accra New Town di Jemaat GerejaPresbiterian di Ghana.

Rebecca melaporkan:

Pertayaan di wawancara menunjukkan bahwa di antaramereka yang diwawancara terdapat berbagai bentukrelasi Ibu-Anak:• Anak-anak yang ibunya masih hidup dan tinggal tidak

jauh darinya.• Kaum ibu yang memiliki relasi tidak dekat dengan

anak-anak mereka• Anak-anak yang ibunya sudah meninggal dunia• Kaum ibu yang anaknya meninggal dunia.

Penggunaan pertanyaan wawancara membukakemungkinan untuk melihat kenyatan hidup banyakperempuan.

Pertama melihat kehidupan anak-anak perempuandan kesediaan mereka untuk merawat ibunya. Merekamenganggap sebagai sebuah tantangan baru yang bagiibu mereka hal yang biasa. Anak-anak perempuan inibekerja sebagai sekretaris, pegawai bank, perawatrumah sakit, guru atau di bidang bisnis. Mereka harusmembagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga.

Pada awal wawancara, setiap anak menegaskanbetapa mereka bersyukur memiliki ibu: „saya bersyukurkepada Tuhan atas ibuku. Ia menempa hidupku dengankarakter, kebaikannya, disiplin dan nilai-nilai lainnya.“Seorang anak berbicara soal „pengaruh besar ibukepada dirinya“. Kekuatan besar yang saya milikisekarang adalah hasil dari segala sesuatu yang ibu sayaberikan kepadaku.“

Semua anak merasakan situasi sekarang sebagaitantangan baru: „Waktu kerja sebagai pegawai kantortelah menentukan hariku dan keberadaanku di rumah.Waktu ini sangat sedikit, juga kalau kami merasakantanggung jawab untuk memberikan kembali apa yangia telah berikan kepada kami sebelum ia pergimeninggalkan kami selama-lamanya.“

Di beberapa tahun belakangan ini, situasi di Ghana

telah banyak berubah:

• Melalui perubahan di bidang politik, ekonomi dansosial kemasyarakatan, kaum perempuan merasakankeinginan dan tanggung jawab untuk memiliki danmenyelesaikan pendidikan yang baik dan mulai keluardari pemikiran lama bahwa „kaum perempuan harusmenikah dan tempatnya adalah dapur“.

• Sekarang kaum perempuan punya hak untuk terlibatdi bidang politik dan di jabatan-jabatan pimpinanlainnya di mana mereka berada. Dari perspektifkristen, mereka bahkan dapat mengembangkantalenta mereka dan hidup sebagai citra Allah.

• Kenyataan bahwa kebanyakan perempuan setuju akanadanya perubahan antar generasi, „karena ibu kami

Rebecca F.A. Abladey, Pendeta Jemaat dan mitra kerja EMS

Ibu, Anak Perempuan dan Keluarga yang bersedia diwawancara di Accra

Page 5: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

5

OUR V ICESems women’s networkGHANA

dulunya punya waktu untuk mengurus pendidikan,tetapi kini kami sangat sibuk dengan pekerjaan. Ibukami juga mengurus anak-anak kami agar kami dapatbekerja. Mereka pada akhirnya tetap menjadi iburumah tangga dan seluruh perhatian tertuju kepadakami.“

Kaum ibu mendukung anak-anak perempuannya…

„Kami ingin agar anak-anak perempuan kami mendapatpendidikan yang baik sehingga di masa depan merekadapat mandiri dan tidak putus sekolah.“

„Anak-anak perempuan adalah berkat Allah danmereka harus meneruskan perjuangan ibu mereka. JIkamereka gagal maka kamilah sebagai ibu yang gagal.“

„Dulu saya menolong ibu dalam pekerjaannya agarsaudara laki-laki ku dapat ke sekolah. oleh sebab itusaya tidak punya waktu untuk belajar membaca danmenulis. Lalu saya berjuang sedemikian rupa agar anakperempuan ku dapat ke sekolah. Kini saya dapatmengunjunginya dan anaknya di Luar Negri.“

Perjanjian kedua belah pihak…

Banyak ibu yang tinggal di rumah sampai anak merekakembali dari kerja. Satu-satunya waktu bersama adalahdi akhir pekan, kemudian mereka bersama-samamenghadiri acara-acara, kebaktian, perkawinan,pemakaman dan kegiatan sosial lainnya. Beberapa ibutetap mengurus pekerjaan rumah tangga danmenyelesaikan beberapa tugas lainnya agar supayamereka tetap aktif. „Ibu kami senang memasak danmemberi kami kejutan setiap saat dengan segalamacam makanan yang khusus.“

Banyak kaum ibu yang tinggal bersama anakperempuannya yang tertua. Kadang-kadang anak yanglebih muda datang berkunjung dan merawat ibunya diwaktu-waktu tertnetu atau menyelesaikan pekerjaan lainsesuai dengan kesepakatan kelurga.

Bagaimana menyikapi kehilangan…

Saya juga berjumpa dengan ibu-ibu yang kehilangananak perempuannya. Mereka masih tetap mandiri atautinggal di dekat anak-anak lainnya. Beberapa anggotakeluarga mengurus anak-anak yang ditinggalkan olehyang meninggal. Dengan kesepakatan ayah merekamengurus dan menolong anak-anak ini.

Sementara ibu lainnya merasa kesepian karena diatidak punya anak yang lain. Ia dapat mengatasi situasiini namun tetap merasa sangat kehilangan anakperempuannya.

Ibu lainnya yang saya wawancarai tidak punya anakperempuan. Anak mantu perempuan yangmembantunya kalau dia membutuhkan sesuatu. Iamenganggap ibu mertuanya sama seperti ibunya sendiridan mempunyai relasi yang baik sebagaimana relasiRuth dan Naomi di Alkitab.

Anak-anak perempuan yang ibunya meninggal

dunia menceritakan bahwa ibu-ibu mereka adalahpekerja keras, penuh kasih dan peduli kepada keluargademikian halnya kepada yang lain yang ia temui.Kesimpulan:Rebecca menyimpulkan hasil wawancarannya: Anak-anak perempuan mempunyai harapan untuk dapatmengembalikan cinta kasih dan kepedulian ibumereka, namun secara bersamaan mereka juga harusmenghadapi tuntutan pekerjaan. Kaum ibumengharapkan agar anak-anak perempuan merekabisa mengenyam pendidikan yang baik agar merekadapat sukses di dalam melaksanakan pekerjaan danmasyarakat serta kurang menerima pertolongan.

Catatan: Persoalan mengenai orang-orang tua yangtinggal sendiri di desa, semakin menjadi persoalanaktual juga di Ghana.

Photos: private

Page 6: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

6 oUR voICES 2016/17

Helen ingin menjadi Biarawati namundirekrut paksa dan menjadi Ibu

Sekarang saya adalah ibu tunggal dengan seorang anak.Karena alasan keamanan, saya tidak menyebutkan namaku di sini. Saya berasal dari Uganda dan berumur 37tahun. Saya ingin menceritakan tentang masa-masasulit di dalam hidupku. Ada juga teman dan kolegayang bernasib sama dengan ku.

Kadang kehidupan berjalan lain dari pada yang kitabayangkan.

Suatu ketika saya berkeinginan untuk menjadiseorang biarawati, anggota dari sebuah kesusterankatolik. Setelah 7 tahun sekolah, ayahku membawa kuke „Sacred Heart“, sebuah sekolah misi di kampung ku.

Pada saat itu, situasi tidak nyaman terutama dibagian utara Uganda. Kelompok pemberontakbernamakan „Lord Resistance Army of Joseph Kony“melakukan penganiyayaan pada banyak orang danribuan orang terbunuh. Suatu saat, mereka menyerangsekolah kami melalui belakang dan menculik 50 anaksekolah. Saya salah satu dari mereka, pada saat itu sayaberumur 16 tahun.

Hanya 35 dari kami yang sampai ke tujuan. Yang lainyang menjadi lelah karena perjalanan ditanya olehpemberontak: Apakah kamu capek? Kalau merekamenjawab ya, maka mereka akan ditanya kedua kalinya:Apakah kamu perlu istrahat? Tanpa curiga mereka punmengiyakan, kemudian mereka ditembak mati.

Kecepatan berjalan cukup tinggi terutama denganbeban bawaan antara 30 sampai 50 kg. Pada siang harikami berjalan melalui semak-semak dan pada malamhari kami berjalan di jalanan. 4 hari lamanya kamiberjalan dan tiba di tempat para pemberontak tersebut.Di dalam perjalanan banyak orang yang tak berdosaharus mati ditembak begitu saja.

Setibanya kami di sana, saya harus bekerja di rumahkeluarga komandan selama 2 tahun. Bersamaan denganitu kami dilatih militer, di mana diantaranya anak-anakdi bawah umur 20 tahun. Mereka memaksa padaumumnya anak-anak sekolah untuk menjadi tentara.

Di Camp para pemberontak itu banyak yang harusdikerjakan: Kami harus selalu mengganti „manyatas“(atap rumah kecil). Karena alasan keamanan, makasemua atap harus tetap berwarna hijau. Semuapekerjaan ini dilakukan di bawah kontrol yang ketat –upaya untuk melarikan diri berarti hukuman ataukematian. Apa yang saya pelajari adalah: tentara mudalebih kejam dari tentara tua. Mereka tidak kenal ampun.Saya harus menikah dengan salah satu Letnan dankehidupan akhirnya berputar begitu saja.

Pemimpin pemberontak tidak tinggal di satu tempat,ia harus berpindah dari satu camp ke camp lainnyauntuk menjamin komunikasi. Setelah 2 tahun, sayahamil. Kemudian kami harus merampok satu pusatperbelanjaan. Pada saat itu banyak dari tentara kamiyang mati. Demikian juga „suami“ku dibunuh di depanmataku. Kami melihat ini sebagai kesempatan untukmelarikan diri: 3 dari kami – 2 teman sekolah dengananak kecilnya dan saya sendiri yang tengah hamil. 2harikami bersembunyi di taman nasional, malam harikami tidur di pohon karena takut binatang buas. Padahari yang ketiga kami tiba di jalan utama dan padaakhirnya ada seorang berkulit putih berhenti denganmobilnya. Dia melihat kami dengan kasihan, iamemperkenalkan diri sebagai pastor dan membawakami ke pusat misi. Di sana kami tinggal 2 minggu. Iamenghubungkan kami dengan Kampala (Ibukota) agarkami bisa kembali ke rumah masing2.

Ada begitu banyak yang terjadi selama penculikan ku,yang mana sampai saat ini belum bisa saya ungkapkandengan kata-kata. Saya ingin mengakhiri denganmengatakan: „Tuhan mengasihiku oleh sebab itu Iamenjaga ku.“

Kini anakku selalu bertanya siapa ayahnya, namunsaya tidak dapat menceritakan pengalaman masa lalukukepadanya. Kenyataan adalah tidak satu pun darikeluarganya yang saya kenal dan saya juga tidak tau diaberasal dari mana. Saya tidak pernah mencintainya.Namun anak ku mempunyai hak untuk mengetahuisilsilah garis ayahnya.

UGANDA

Gunda Stegen, mantan Tenaga Utusan Gerejawi (TUG) Missi 21 yang kini menjadi TUG diUganda bercerita mengenai nasib perempuan di Uganda

Page 7: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

7

OUR V ICESems women’s network

Setiap tiga bulan, pada malam hari kami sebagai temansekerja pergi mengunjungi tempat di mana anak-anakdan pemuda berada. Kami berjumpa dengan wajah-wajah baru, mereka yang tidak punya rumah. Padaumumnya anak-anak ini tidak dapat ditemui pada sianghari karena mereka bersembunyi sebab takut padapolisi. Nanti malam barulah mereka berani keluar.Banyak dari mereka, anak-anak perempuan dan pemudimenjual diri.

Saya berbicara dengan seorang perempuan berusia26 tahun, ibu dari 2 orang anak dan bertanyakepadanya, mengapa ia melakukan pekerjaan sepertiini. Ia bercerita kepadaku:Saya hamil anak pertama ketika saya berusia 16 tahun.Pada saat itu, saya masih duduk di bangku sekolah.Ibuku sangat kecewa, dia memaksaku untuk menikahilaki-laki tersebut. Ketika kami mempunyai anak kedua,suamiku meninggalkan ku di sebuah rumah sewaanyang kecil, berkamar satu. PAda saat itu, saya hanyalahibu rumah tangga dan harus membayar sewa rumah,membiayai dan mendidik anak. Saya tidak mau kembalike rumah ibuku dengan 2 orang anak. Dia tetap marahpadaku. Seorang tetangga perempuan yang memiliki 4anak perempuan tinggal di sebuah kamar. Tiap soresekitar jam 17.00 dia pergi meninggalkan rumah danbaru pulang keesokan paginya. Tetangga tersebutsangat ramah dan selalu menggunakan pakaian yangbagus. Kemudian saya bertanya pada diriku, di manakira-kira ia bekerja? Saya dalam keadaan terdesak

sehingga pekerjaan apapun akan saya lakukan. Dulusaya berpikir mau bekerja di pabrik atau sebagaipelayan. Tetangga tersebut memperkenalkan dirikudengan „Mama Withney“ yang kemudian menerima kubekerja. Ia meminjamkan ku pakaian yang bagus danmenjelaskan bagaimana menyenangkan langganan.

Pada hari pertama saya diperkenalkan denganseorang waria dan memperoleh 13 Euro. Saya senangkarena merasa begitu gampangnya mendapat uang.

Untuk mempersingkat, situasi telah berubah: Rata-rata saya mendapat 80 sen dalam setengah jam dan itubisa di mana saja. Sementara untuk tempat yang amanharga bisa ditambah 1,30 Euro. Untuk permainanromantis, harga tambahan mencapai 2,5 Euro. Hargauntuk seks yang tidak normal sama saja. Untuk sekstanpa perlindungan (kondom) di sebuah tempat yangbaik bisa berharga 25 sampai 38 Euro.

Di minggu pertama saya menerima cukup banyakuang karena saya baru dan para langganan ingin tau.Setelah lima tahun, saya semakin berpengalaman.

Yang penting:Kini anak-anak ku dapat bersekolah di „BoardingSchool“ (sekolah dengan asrama). Mereka akanmemperoleh kehidupan yang lebih baik dan sayaberharap bisa melihat ibuku yang sudah tua.

UGANDA

Orang tua tunggal yang sulit mencukupibiaya hidupnya

Margret adalah pekerja sosial di Jinja, Uganda dan bekerja pada sebuah LSM kecil. Ia mewawancarai seorang pekerja sex tentang jalan hidupnya

Page 8: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

8 oUR voICES 2016/17

MYANMAR

Saya Mai Ki, anak bungsu Ngo Mai, seorang ibu yangpenuh cinta. Ayahku, Seko sudah meninggal dunia.Kedua orang tuaku berasal dari desa Sabawngpi, diKota Matupi – di negara bagian Chin, Myanmar. Dulusangant lah tidak lazim bahwa suku Mara dapatmembaca dan menulis. Demikian halnya, pada masa itubelum ada buku nyanyian rohani: Gereja baru sajadidirikan oleh para misionar. Ayahku bersama dengantemannya dikirim ke India oleh gereja kami untukbelajar lagu-lagu kristen di sana. Ketika mereka kembalimereka menyayikan lagu-lagu tersebut selama kebaktiandan orang-orang mulai mengikuti mereka.

Kedua orang tuanya bekerja sebagai petani, merekaberpidah-pindah dari tahun ke tahun. Merekamenebang pohon, membakarnya dan kemudian

mengolah menjadi sawah dan ladangdi mana mereka menanam padi dantanaman lainnya. Kehidupan merekasangat tergantung pada tanah dancuaca. Semua yang mereka tanamsangatlah gampang dirusak olehbinatang buas. Dari 6 orang anak,orang tua mereka hanya dapatmenyekolahkan satu anak laki-lakiyang tertua.

Suara ibuku yang tercinta masihterngiang di telingaku. Setiapibadah pagi, kami anak-anakbelajar:

Tak akan ada matahari terbit dan tak akan adamatahari terbenam tanpa Tuhan, karena hidupsangatlah rapuh.

Jika engakau memiliki mata, pakailah untuk dirimudan orang lain yang buta.

Jika engkau mempunyai kaki dan tangan yang sehat,pakailah untuk mu dan untuk mereka yang cacat.

Setiap pohon dan ciptaan senang untuk dikasihi.

Ibuku yakin bahwa tanpa pendidikan maka kita tidakbisa berbuat banyak untuk orang lain. oleh sebab itusebenarnya semua orang harus memperoleh pendidikanyang baik agar dapat melayani orang lain dengan baik.

Dengan suara ibuku yang selalu mendengung ditelingaku dan latarbelakang kehidupannya sayakemudian bersekolah di kampung. Untuk dapatbersekolah di kelas 9 dan 10, saya harus berjalan 4 harike kota Matuppi. Saya menamatkan sekolah kelas 11dan 12 di Pakkoku College. Karena cuaca yang kurangbaik dan jeleknya transportasi saya harus berjalan 17hari agar saya dapat mengikuti pendaftaran di tahunpertama. Kelas 13 und 14 saya selesaikan di UniversitasMagway Myanmar.

Beberapa tahun lamanya saya terkena penyakit parah.Saya tidak bisa bicara dan kadang pingsan atau kadangkarena ini saya berada pada situasi yang berbahaya.Banyak orang yang berpikir saya memiliki gangguanjiwa dan mereka membawa saya ke rumah sakit. Melaluidoa ibu ku dan teman-teman saya merasa terdukungdan terobati. Akhirnya saya pun pulih dari krisis ini. Kinisaya memaknai pengalaman ini sebagai ujian roh.

Terlepas dari segalanya saya dapat meyelesaikan studiS1 ku dan kemudia saya lanjut ke S2 di bidang Teologidengan mendalami bidang Perjanjian Lama di GurukulLutheran Theological College - Chennai di Indien.Skripsi S1 ku tentnag „Keadilan di kitab Amos:Pengaruhnya di Jemaat Mara-Myanmar“ dan Tesis S2 kuberjudul „Perempuan sebagai Migran/Pendatang –Tantangan bagi perempuan di Myanmar.“

Saya yakin bahwa pendidikan merupakan strategijangka panjang untuk memperbaiki situasi kehidupan.Para guru dapat menanamkan nilai-nilai kasih, keadilandan kesetaraan di dalam kehidupan anak didiknya, yangmerupakan calon pimpinan masa depan.

Moto pribadiku adalah „memberi penghiburankepada sesama“. Ibu bagiku sama dengan orang yangsering menghibur. Saya yakin bahwa jika semua ayahmeletakkan tanggung jawabnya maka semuaperkembangan akan berhenti satu hari, tetapi kalaukaum ibu meletakkan tanggung jawabnya maka bukanhanya seluruh perkembangan berhenti melainkanseluruh dunia akan menangis karena dunia kehilanganpenghiburan seorang ibu.

Suara Nyaring dari Myanmar:

Perempuan Perintis di bidangPendidikan Kristen

Ngo Mai dan Mai Ki menceritakan kehidupannya:Ibunya termasuk generasi pertama yang menjadi Kristen di Myanmar dan anak perempuannya me-rupakan pendeta perempuan pertama yang ditahbiskan di gereja Mara Evangelical Church.

Page 9: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

9

OUR V ICESems women’s networkMYANMAR

Setelah saya meyelesaikan studi, saya mengambil alihtanggung jawab sebagai kepala bidang „Pelayanan danPembangunan“ di gereja Mara Evangelical Church.Dalam kerja sama antara gereja kami, persekutuan danmitra kerja internasional, ada beberapa programpembangunan yang telah dirancang dan dilaksanakan:2004 Mendirikan Pusat pendidikan “Centre of MaralandEducation”, kini menjadi CoME High School2005 Memulai beasiswa untuk siswa yang berbakat darisuku Mara 2006 Proyek penguatan kaum perempuan di desa.2007 Shalom, Panti cacat dan panti jompo.2008 Programm untuk pembangunan yangberkesinambungan.2009 Pusat pendidikan dan pelatihan di kota Mara„Maraland Skill Training Centre“ dan Bank Ratu Animal.

Jemaat Mara terletak di daerah yang terpencil dimana cukup lama masyarakat harus hidup tanpa infrastruktur: tanpa listrik, telefon, akses kesehatan. Tidakada kehidupan seperti di kota, tidak ada bank atau hal-hal modern lainnya. Dasar utamanya adalah karenatidak ada jembatan. Jika musim hujan datang tidaklahmungkin untuk pergi ke desa tetangga yang terletak diseberang sungai.

Di seluruh program dan institut, saya berperansebagai „orang yang belajar“ di depan Allah danberperan sebagai „pelayan“ di keluarga, di tengahkolega dan di jemaat. Setiap hari saya memimpinibadah harian dan mengorganisir pertemuan bulankomisi pembangunan keluarga.

Perubahan yang terpenting antara 2003 dan 2016,

yang saya amati:

Semakin banyak perempuan dari pada laki-laki yangberstudi. Ketika saya kuliah, hanya 1 dari 10 mahasiswaadalah perempuan. Kini, sepertiga dari mahasiswaadalah perempuan. Jumlah pemuda yang berpendidikandengan visi dan tujuan yang cemerlang semakinbertambah. Ada perempuan-perempuan yangberpendidikan teologi, para penghotbah perempuandan penginjil perempuan, juga di tataran pimpinan dipemerintahan desa dan di struktur gereja.

Kini, infrastruktur telah diperbaiki:Jalan, jembatan,telefon dan jaringan internet, pusat kesehatan,transportasi seperti motor dan mobil-mobil, langkah-langkah pembangunan yang sampai tahun 2013 tidakmenjangkau rakyat kami.

Jumlah orang-orang yang tergantung obat kini jugaberkurang. Akibat budaya dan tradisi lama atas praktekmerokok dan mengkonsumsi sirih pinang untukmelawan nyamuk dan sakit gigi, kini praktek seperti itudilihat secara kritis.

Harapanku untuk generasi yang akan datang adalahkaum pria dan perempuan dapat hidup sebagai citraAllah di keluarga dan masyarakat dan seperti keduasayap dari seekor burung melaksanakan rencana Allahuntuk sesama dan ciptaanNya.

Saya berdoa agar agar setiap perempuan banggamenjadi perempuan dan setiap anak diterimasebagaimana Yesus, Penyelamat dunia diterima olehMaria dan Yosef.

Saya melihat tantangan yang paling penting adalahkekurangna kasih, kebijaksanaan dan kemampuan sertakurangnya kerja sama antara gereja dan negara dalamhal pembangunan paguyuban pedesaan.

Tahun 2006, Mai Ki (ke-2 dari kiri) ditahbisakan sebagai pendeta perempuan pertama di Gereja Protestan Mara. Tahun 2003 ia

menikah dengan Pdt. Si Khauw dan mereka dikarunia anak lak-laki pada tahun 2003, kemudian menyusul 4 orang anak

perempuan. Ia merawat kelima anak-anaknya selain 5 orang ponakan di rumah. Ia juga membantu 2 ipar perempuannya.

Ph

oto

s: priva

te

Page 10: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

10 oUR voICES 2016/17

KOREA

Diakonia-Kesusteran – Sebuah Alternatif dari TradisiKonfucu

Peran aktif kaum Ibu melampaui Anaknya sendiri

Kami duduk di kursi sudut di lantai 2 gedung „Stuttgarter Diakonissen-Mutterhauses“. Di mana-mana terlihat karya seni dalam kenangan akanKorea, tempat di mana Dorothea Schweizer hidup dan bekerja selama 12tahun. Pada saat yang kritis ketika rejim diktator presiden Park Chung Heeberkuasa.

Ya, ia menyaksikan sejak awal yakni di era 70-an di abad ke-20,bagaimana kaum perempuan muda dengan pendidikan tinggi mencariperan lain dari pada peran perempuan secara tradisional. Dulu, polastruktur keluarga masih kaku karena ditempa oleh pengaruh agamaKonfucu, di mana anak perempuan harus taat kepada ayah, kemudiansuami dan anak laki-laki. Untuk kehidupan keluarga, perempuanbertanggung jawab mengurus pendidikan anak, juga mengurus keuanganrumah tangga, namun pekerjaan dan peran mandiri di dalam masyarakatdan gereja menjadi bagian dari tanggung jawab laki-laki.

Kelompok perempuan muda ini memiliki perhatian yang kuat di bindangspiritualitas; sebagai pengikut Kristus, mereka ingin berbuat sesuatu untukmasyarakat dan gereja, sebenarnya sebagai perempuan yang tidakmenikah. Mereka ingin mengembangkan kontribusi kekristenan yang asli.Pada masa itu, mereka berjumpa dengan Professor Dr. Ahn Byung-Mu,yang memimpin Institut penelitian Teologi dan dosen secara khusus diSekolah Teologi Hanshin.

Pada masa rejim diktatur, Professor Ahn aktif melakukan kerja-kerja dibidang demokrasi dan hak azasi manusia. Ketika ia berstudi di Eropa, iaberkenalan dengan model-model biara perempuan protestan dankomunitas oikumene. Ia kemudian membawa ide ini kembali ke Korea.Karena ia tahu apa resiko sebagai lawan dari pemerintah diktatur yaknipenjara, maka ia meminta Dorothea Schweizer, yang pada saat itu sebagaimitra kerjanya di Institut, agar mendampingi pertemuan rutin bagiperempuan muda, juga untuk meneliti dan menghubungkan mereka kedunia internasional. Hal itu merupakan proses perjalanan yang panjang,sebab kaum perempuan muda tersebut tidak mau mengambil alih bentuk-bentuk perjuangan perempuan di Eropa, mereka ingin mengembangkansendiri bentuk dan model sesuai dengan konteks Korea.

Pada awalnya ada 8 orang perempuan muda dari berbagai latarbelakangpekerjaan, agama, pendidikan: Ada teolog, ibu rumah tangga, perawat,ada yang bekerja di bidang keuangan… beberapa orang cenderungberpikiran liberal, sementara yang lain datang dari latar belakangkekristenan yang konservatif.

Dorothea Schweizer mengingat tahun-tahun pertama dari 3 tahunpersiapan kelompok ini, ketika ia secara rutin mengendarai mobil ke

Percakapan dengan Pdt. Dorothea Schweizer

Ph

oto

s: D

oro

thea

Sch

wei

zer

Dorothea Schweizer dengan 3 Suster di Panti

Jompo.

Guci- Kimchi dengan berbagai macam bumbu saos

Rumah utama dari Kesusteran Diakonia

Page 11: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

11

OUR V ICESems women’s networkKOREA

Mokpo, kota pelabuhan di bagian paling selatan Korea–kurang lebih 400 km dari Ibukota Seoul. Pada awalkehidupan bersama sebagai persekutuan biarawati, iaharus belajar untuk secara berhati-hati mengungkapkanide-idenya. Hal itu merupakan proses pembelajaranyang sangat intensif bagaimana para perempuanmengakui ke-Korea-an dari Dorothea Schweizer. Ya, iadiakui sebagai pencetus dan pendiri dari persekutuanbiarawati ini dan perannya lebih dilihat sebagai kakakperempuan dari pada sebagai ibu. Ia mendampingipara biarawati secara pastoral dan mendengar keluhkesah dan kesulitan mereka, ia membantu Prof. Ahndalam pendampingan di bidang teologi biblika dan didalam konsep aturan dan anggaran dasar kehidupanbiarawati. Dorothea Schweizer juga menulis laporansehingga ia menjadi jembatan antara Korea dan Jerman,mengurus hal-hal yang berkaitan dengan pengumpulandana serta menjadi penghubung ke luar negri. ProfessorAhn memahami dengan benar bahwa relasi dengan luarnegri pada masa yang sulit pada saat itu adalahsemacam dukungan yang sangat berarti. Sehinggapersekutuan biarawati inimendaftarkan diri menjadibagian atau anggota dari Persatuan „Kaiserswerther“ dimana mereka mengenal orang-orang dan memperolehinspirasi dari persekutuan biarawati protestan lainnya,seperti biarawati di Grandchamp, persekutuanImshausen, Taizé, atau juga Christusbruderschaft.

Persekutuan yang baru ini merasa seolah-olahmenerima hadiah dari langit ketika seorang dokterperempuan ahli Paru-paru di kota Mokpo menawarkanmereka kemungkinan untuk tinggal dan bekerja.Mereka bisa bekerja sebagai suster perawat, sebagai

Teolog mereka bisa mendampingi pasien secara pastoralsecara khusus ketika pasien menghadapi ajalnya,mereka juga bisa menata ruang spiritual buat merekasendiri juga untuk pasien dan tamu pengunjung yangdatang dari dekat dan jauh. Sehingga terbentuklahsebuah struktur kehidupan bersama di Mokpo.Meskipun begitu mereka berhadapan dengan tantanganyang datang silih berganti karena mereka tidak memilikiteladan dan juga tidak mengalami masa persiapan(noviz) sebagai suster biara, di mana mereka bisabelajar dari suster yang tua.

Bertahun-tahun mereka bekerja di 2 tempat: Mokpodan Cheonan. Kira-kira beberapa bulan yang lalu,

Setelah kebaktian Minggu di Kapel rumah utama di Cheonan

Alkitab berbahasa Korea, Hadiah tulisan tangan keseluruhan Alkitab

untuk para suster.

Page 12: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

12 oUR voICES 2016/17

KOREA

mereka memperoleh satu rumah meditasi/reatretdengan pelayanan pendidikan di Cheonan, satu jamperjalanan dengan mobil dari Seoul. BAnyak kelompokgereja yang ikut dalam doa pagi dan kebaktian mereka,juga dalam bidang pastoral. Mereka juga diundanguntuk menjadi fasilitator dalam seminar-seminar jemaat.

Kini, persekutuan ini mengenang kembali hampir 40tahun berdirinya, di mana mereka –secara khusus jugamasyarakat Korea- mengalami perubahan yang besar.Mereka tetap mengajukan pertanyaan, bagaimanamereka harus menemukan jawaban atas tantangan yangaktual. Pencarian bersama ini atas jawaban yang cocokmenjadi karakter dari sikap batin mereka di mana tidakada pemimpin (Priorin) yang menentukan arah.Keyakinan yang kuat akan kebersamaan yangdemokratis tercermin di seluruh struktur pengambilankeputusan mereka: Hanya kalau mereka dapat secarabersama-sama mengiyakan sebuah keputusan tertentu,maka ini akan mereka jalani. Kalau tidak maka merekaakan menunggu dan berdoa, bermusywarah sampaipada akhirnya mereka melihat jalan yang terbuka untukmereka. Di sepanjang 35 tahun yang lalu, merekasangat setia dengan moto yang berbunyi: „Berada didepan Allah dan hidup dengan orang yang menderita“.

Ketika mengenang kembali, Dorothea Schweizersangat terkesan begitu banyaknya tanggung jawabyang berbeda dan selalu baru yang ditangani oleh parasuster biara ini :Pada mulanya mereka melayani pasien penyakit paru-paru kemudian mereka mengambil alih pendampinganpelayanan di dinas kesehatan pemerintah.

Kemudian mereka mengunjungi daerah miskin dankumuh di Mokpo, di sana mereka mengunjungi orang-orang tua dan keluarga yang memiliki banyak anak,mereka yang tidak mampu untuk membiayai hidupsehari-harinya apalagi menyekolahkan anak-anakmereka. Para biarawati ini membentuk satu danabeasiswa untuk anak-anak yang terlantar ini agarmereka bisa memperbaiki masa depannya melaluipendidikan.

Kemudian mereka menawarkan kepada pemerintahdaerah untuk menampung begitu banyak orang tuayang terlantar di kota pelabuhan. Para biarawati iniberhasil mengajak sejumlah relawan dari jemaat –jemaat. Pada saat kerja yang intensif itu, mereka sadarbahwa tanggung jawab mereka yang besar adalahmendirikan pusat perawatan bagi orang tua yangmemerlukan perawatan. Halaman sanatorium lamadilihat sebagai tempat yang cocok. Pada tahun 2008pusat perawatan tersebut diresmikan, inimerepakanpilot proyek di seluruh Korea Selatan, kini ada 60 orangtua yang memerlukan perawatan tinggal di sana dandilayani oleh 37 perawat dan pekerja lainnya.

Persoalan regenerasi juga tentu saja menjadipersoalan bagi persekutuan ini. Selalu saja adaperempuan muda yang datang untuk beberapa waktulamanya, menjalani Noviziat tetapi mereka tidak dapatberjanji untuk menjalani hidup sebagai suster biaraseumur hidup. Di beberapa tahun belakangan ini,jumlah anggota persekutuan ini bertambah banyakmelalui keluarga yang datang ke persekutuan inikarena merasa memiliki kesamaan spiritualitas danmerasa terpanggil untuk kontribusi sosial. Kini ada 3keluarga yang secara resmi masuk dalam persekutuanini dan memiliki tanggung jawab tersendiri di wilayahsekitar terutama di paguyuban yang terlantar bertahun-tahun. Persoaaln ekologi juga menjadi perhatian sejakawal persekutuan ini, keluarga di kampungmempraktekannya.

Pada akhir percakapan kami, saya meminta DorotheaSchweizer untuk menjelaskan bagaimana relasi diadengan persekutuan ini, karena dia kini tinggal diJerman, apakah seperti relasi nenek dan cucu? Tidak,dia akan tetap dipandang sebagai kakak tertua daripihak ibu. Dia tidak pernah putus hubungan denganmereka, meskipun kunjungan langsung menjadisemakin kurang. Tetapi dalam doa, pikiran dia beradabersama mereka dan memikirkan apa yang tengahdigumuli mereka. Pertemuan fisik terjadi melaluikunjungan satu atau dua orang dari persekutuan yangdatang ke Jerman, atau karena sesuatu alasan iaberkunjung ke sana.

Kebaktian Minggu dengan penghuni

Panti Jompo

Page 13: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

Saya suka dengan ayat nats tahunan di atas. Iamenunjukkan perasaan aman dan memberi banyakkekuatan untuk mengungkap iman kita secaramenyeluruh dan di dalam bentuk formulasi yang selalubaru. Memahami Allah sebagai Penghibur adalahsesuatu yang mebuat kita merasa tenang. Terutama jikakita memulai tahun yang baru maka berita yangmenguatkan dan memberi rasa percaya menjadi sesuatuyang penting. Kita merasakan ketidakpastian danketidakstabilan di sekeliling kita, sehingga kita semakinmemerlukan kekuatan untuk lebih peka terhadap nasibsesama. Kita memerlukan keberanian untukmenyuarakan suara kita.

Jika kita membayangkan Allah sebagai seorang ibumaka akan terbuka sejumlah ide:• Kita diundang untuk menguji peran-peran berbasis

jender di Alkitab dan di situasi kita saat ini: Apakahseorang Ayah tidak bisa menjadi penghibur? Apakahsemua ibu selalu menjadi penghibur yang baik?

• Kita diberanikan untuk mencari interpretasi feminisdari ayat-ayat di Alkitab untuk menemukan gambarAllah secara menyeluruh dan lengkap.

• Betapa ide yang luar biasa bahwa kita disebut sebagaianak-anak Tuhan dan dari perspektif ini kita dapatmenemukan kemunginan-kemungkinan di dalamrelasi dengan Tuhan, yang tersembunyi daripenglihatan manusia.

13

OUR V ICESems women’s network SPIRITUALITAS

Renungan Ayat Nats Tahunan Yesaya 66: 13

„Seperti seorang Ibu menghibur, demikianlah aku akan menghibur kamu“

Kerstin Neumann

© Copy Right please refer to imprint

Page 14: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

14 oUR voICES 2016/17

SPIRITUALITAS

Kerstin Neumann pernah tinggal dan bekerja di India Selatan selama

20 tahun sebelum ia mengambil alih tanggung jawab di bidang Misi

dan Kemitraan di EMS.

Baru pada tahun 2015, Kerstin Neumann kembali tinggal di negaranya diJerman, setelah 20 tahun di India Selatan. Di sana ia mengajar di SekolahTinggi Teologi Tamilnadu. Ia menikah dengan Dr. J. David Rajendran danmereka dikarunia 2 orang anak, Paula dan Naomi.

Melalui pengalaman yang panjang di India, di mana ada beraneka ragamagama, ia mengamati: „Ada begitu banyak orang yang takut untukmelakukan dialog dengan mereka yang berasal dari denominasi dan agamayang berbeda, karena mereka takut bahwa iman mereka akan kalah jikamereka berkonfrontasi dengan pemahaman tentang Tuhan agama lain ataudengan pemahaman etik dan pola hidup penganut agama lain. Padahalbukan begitu kenyataannya. Justru sebaliknya, siapa yang terinspirasi untukmemikirkan imannya secara baru dan dapat memformulasi jawaban-jawaban yang dapat dimengerti, maka ia pada akhirnya menjadi kuat danbukan menjadi lemah“

Suara nabi Yesaya ini, yang kita temukan di dalambagian ketiga dari kitab Yesaya ini, berbicara tentangkeselamatan umat Allah, ketika mereka kembali daripembuangan di Babel. Ketika mereka tiba, kuil di Judeadan Yerusalem diruntuhkan. Mereka kemudian sadarbahwa „kehidupan baru“ mereka akan dipengaruhi olehpersoalan ekonomi, ketidakpastian politik danpengrusakan lainnya. Tetapi Nabi berbicara soalterobosan baru tentang kehidupan yang baik dansukacita di masa yang akan datang. Hal inidikatakannya dengan menekankan kasih dan welas asihAllah untuk semua yang menanggung penderitaannamun menanti dengan sabar dan penuh pengharapan.

Membandingkan masa itu dengan masa sekarang –terutama jika membandingkan dala hal situasi yangpenuh tantangan, maka kita akan setuju bahwa kitasebagaimana bangsa Israel pada masa itu menghadapisituasi ketidakpastian yang menempa keberadaan kita.Kini kita diundang untuk menyambut ucapan yangmenghibur ini.

Kedekatan, kepedulian, kasih dan welas asih Allahtentu saja bukanlah sebuah kualitas dari relasi eksklusifpribadi.

Di banyak budaya, seseorang tidak dilihat sebagai

pribadi tunggal. Saya belajar di desa-desa Tamil bahwakepedulian ibu dan rasa tanggungjawabnyadicerminkan di dalam jalinan relasi se paguyuban desa.

Kasih sayang dan pemeliharaan seorang ibu tidakdireduksi pada relasi ibu-anak melainkan lebih dari itu.Ia menjadi karakter untuk keberadaan kita. Dengan katalain: Rasa welas asih adalah sikap yang mengikatkan dirikita secara keseluruhan – hati dan pikiran- kepadaorang lain. Sikap ini membawa kita pada relasi yangdalam kepada alam dan menuntut kita untuk menerimayang lain di dalam keprihatinan dan kesengsaraannyajuga di dalam suka cita serta secara bertanggung jawabmelakukan tindakan.

Kasih Allah yang membara seperti ini, yaknimenghibur dan menguatkan, menjadi konteks beritanabi. Kita membacanya di dalam Yesaya pasal 61, ayat1-2 dan kita mengenalnya sebagai „manifestasiNazaret“, di khotbah pertama Yesus di dalam Lukas 4:18-19. „Roh Allah yang hidup ada padaku, karena Iatelah mengurapi ku, untuk menyampaikan kabar baikkepada orang-orang miskin. Ia telah mengutusku untukmemberitakan pembebasan kepada orang-orangtawanan daan penglihatan bagi orang-orang buta,untuk membebaskan orang-orang tertindas, untukmemberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.“

Page 15: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

15

OUR V ICESems women’s networkSPIRITUALITAS

Simbol dan Gambar tentang Penghiburan

Simbol dari Korea: Pahatan Lee-Chol Soo Lutz Drescher: „Dari Generasi ke Generasi Kehidupan,Kehidupan“, demikianlah judul karya patung kayu daripemahat Korea Selatan LEE Chol-Soo. Dengan patungkayu ini, sang pemahat mencoba mengungkappemahaman „siklus kehidupan yang tak berakhir“ yangdalam agama Budha memainkan peran yang besar. Kitamelihat sebuah pohon yang selalu memperoleh akaryang baru dan dengan kuatnya tumbuh ke atas –kekuatan dari kehidupan pun dirasakan seperti itu.Dalam konteks Asia Timur, tidaklah pentingkemampuan apa yang dimiliki oleh seseorang. Jikahidup dapat diberikan kepada yang lain, maka maknadari kehidupan itu sendiri terpenuhi. Menjagakehidupan dan memberinya kepada yang lain –dalampengertian yang sebenarnya atau dalam arti kiasan –menjadi pesan inti dari gambar ini.

Kami bertanya tentang: Gambar dan ingatan apa saja yang muncul tentang penghiburan dan rasa aman.

Inilah jawabannya yang kami terima:

Dari Berlin: Pengalaman dari dua orang bersaudara yang berumur35 dan 45 jika mereka mengenang kembali ibu mereka:„Ibu seperti deretan kancing, Ia selalu mengumpulkankami semua.“

Dari Libanon: Ingatan masa kecilWadia Badr: Simbol pengharapan dan rasa aman dimasa kecilku adalah „Kandang Betlehem“. Semasa kecilsaya mengalami begitu banyak cinta dan perhatian dariorang tuaku, om-tante ku yang memberikan rasa amandan stabilitas. Namun apa yang paling menghiburkuadalah kasih sayang ibuku, pengabdiannya dankesabarannya yang tak terhingga kepadaku, jugakepada saudara-saudariku.

Pada malam hari saya takut tidur sendirian, namunceritanya yang ia tuturkan kepadaku di tempat tidurmemberiku rasa aman dan saya merasa terlindungi dikegelapan.

Penghiburan dan perlindungan seperti itu saya jugaalami melalui Ayahku. Ia merupakan laki-laki yang kuatnamun ia menunjukkan kasihnya kepada kami anak-anaknya dalam bentuk emosional seperti seorang ibu.

oleh sebab itu saya memilih kisah di KandangBetlehem sebagai simbol kasih sayang danpemeliharaan orang tua.

Dari Generasi ke Generasi….

Dari Ghana: Pelukan sukacita antara seorang ibudan anaknya yang telah dewasa.

Rebecca A. Dowuona dan Ibunya

Page 16: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

16 oUR voICES 2016/17

YOU+ME FRIENDS AROUND THE WORLD

Apakah Tujuan dari program

pendidikan yang baru di EMS?

Annette Schumm: Anak-anak adalah masa depan kita.Di gereja-gereja dalam jaringan persekutuan EMS adaanak-anak yang juga sudah menjadi bagian darigereja mereka. Kami ingin menjangkau, menguatkandan membangun jaringan di antara anak-anak ini.

Anna Kallenberger: Solidaritas telah menjadi bagiandari nama EMS, yang juga menunjuk pada program.Tujuan dari pembelajaran global adalah membangunsolidaritas dan empati. Dengan begitu, program inicocok dalam kerja EMS.

Annette Schumm: Yang penting juga adalahpertukaran internasional diantara para anak.

Bagaimana perkembangan di bulan pertama?

Apakah sudah ada ide awal?

Anna Kallenberger: Di bulan-bulan pertama, kami akanmelihat keadaan yang sebenarnya. Pertama, kamiingin mengetahui apakah sudah ada programpendidikan global di gereja-gereja mitra EMS.Kemudian kami akan menghubungkannya. Sayasudah mempunyai ribuan ide di kepala dan sangat

senang untuk mewujudnyatakannya. Yang sangatpenting bagi kami adalah melibatkan semua gerejamitra EMS.Annette Schumm: Kami ingin anak-anak dan merekayang melayani pelayanan anak mendapat kejutandengan metode kreatif dan materi pengajaran yangcocok untuk anak.

Siapa sajakah kelompok sasaran?

Anna Kallenberger: Kami mendampingi anak di usiaSD, anak-anak sekolah minggu dan anak-anak pra-sekolah, artinya umur 5-10 tahun Annette Schumm: Dan di seluruh dunia. Anna Kallenberger: Masa kini, anak-anak sudah sejakdini berhadapan dengan tema pendidikan global.Bagi kami yang penting adalah anak-anak iniberjumpa secara setara dan dalam lingkunganoikumenis. Annette Schumm: Bersama dengan anak-anak kitamenekankan hal-hal yang menghubungkan yakniiman, keluarga, sekolah, permainan, dengan kata laindengan segala sesuatu yang menjadi perhatian anak.

Wawancara oleh Elisa Heiliger, Redaktur Junior Online –

bidang Komunikasi

EMS memberi tempat yang penting bagi pendidikan. Pendidikan bagi

kaum muda dan tua, terutama di seluruh dunia. Sejak bulan Januari, EMS

membentuk program pendidikan untuk anak-anak. Anna Kallenberger dan

Annette Schumm bertanggung jawab untuk program ini. Sejak beberapa

tahun mereka sudah bekerja untuk „Pendidikan Global“ bagi anak-anak.

Kini mereka diperhadapkan dengan tantangan baru. Our Voice

memperkenalkan mereka melalui wawancara:

Kau dan Aku, Pertemanan sedunia

Page 17: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

17

OUR V ICESems women’s network INDONESIA

Ibuku bernama Hotmarni boru Tobing. Ia berusia 63 tahun dan seorangjanda. Ayahku telah lama meninggal dunia. Ibuku tinggal di Medan,Sumatra Utara, Indonesia.

Meskipun ia tinggal bersama saudara perempuannya, sayamembantunya karena ibuku tidak mendapat pensiun. Sebelum kami keJerman, ia tinggal bersama-sama dengan kami di Sulawesi.

Ia pandai memasak meski tidak pernah kursus memasak. Ia selalumemasak kalau ada yang memesan dan pada saat pesta atau pada hariNatal, dengan begitu ia memperoleh uang yang dapat dipakai untukmembiayai hidup kami.

Ketika saya masih kecil, saya menolong ibu memasak. Kini ia tidakmemasak lagi karena sudah tidak punya tenaga lagi. Ia tetap menjaditeladan buatku.

Kami punya perbedaan dalam hidup:1. Ia menikah di usia 17, saya berumur 28 ketika menikah. 2. Ia tidak punya pendidikan dan pekerjaan. Saya mempunyai pendidikan

dan pekerjaan.3. Dia punya 4 orang anak. Saya 2 punya anak.

Kini, mimpi-mimpi ku tentang generasi yang akan datang:Ketika saya masih kecil, saya bercita-cita menjadi dokter namun ayahku

tidak punya uang. Di Indonesia, orang harus punya banyak uang untukbisa membiayai pendidikan atau studi. Ini juga kekuatiran kami kalau kamipulang ke Indonesia. Anak-anak kami tidak dapat kuliah karena kami tidakpunya uang. Anak-anak kami tidak mau pulang ke Indonesia. Mereka inginsedapat mungkin kuliah di sini. Tetapi itu berarti jika kontrak kerja kamiberakhir, kami harus mencari pekerjaan lain agar kami bisa tinggalbeberapa tahun sampai anak-anak kami dapat menyelesaikan pendidikanmereka. Kemudian mereka bisa tinggal sendirian di sini untuk kuliah.

Mimpi ku untuk generasi berikutnya di Indonesia: anak-anak muda dapatmemperoleh beasiswa atau dapat kuliah gratis. Banyak orang tua diIndonesia yang tidak dapat uang pensiun karena mereka tidak memilikipekerjaan yang baik. Mimpiku untuk generasi berikut adalah: Mereka dapatkuliah atau mendapat kesempatan mengenyam pendidikan yang baiklainnya agar mereka mendapat pekerjaan yang baik dan dapat menabunguang untuk masa pensiun.

Sebagai Ibu Indonesia di Sumatra –

Sebagai anak perempuan Indonesiadengan anak-anak di Karlsruhe

Tiny Pasande menceritakan tentang ibunya di Indonesia dan dirinya

di Jerman. Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibunya, namun ia

menulis pengamatannya di dalam bahasa Jerman yang baginya asing

dan sulit:

Ph

oto

s: priva

te

Tiny dengan ibunya ketika

berkunjung ke Indonesia tahun 2015

Hotmarni Boru Tobing dengan

cucunya pada ulang tahun 2015

Page 18: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

18 oUR voICES 2016/17

JEPANG

Pada bulan November 2015, saya memperoleh kesempatan untukmengunjungi daerah Tohoku dan kelompok kaum Ibu di Fukushima.

Di halaman „Caro Fukushima“ milik YWCA (Persekutuan kaum mudaperempuan Kristen) dilakukan pertemuan kelompok kaum Ibu secara rutin.Beberapa waktu sebelumnya, mereka belajar bahasa Inggris yang diajaroleh Pdt. Sabine Kluger, seorang tenaga utusan gereja dari Jerman. Kinimereka masih tetap melakukan pertemuan dan menceritakan kepada kamitantangan yang mereka hadapi sehari-hari.

„Caro Fukushima“ merupakan gedung pertemuan yang disewa olehYWCA Jepang. Dalam perjalanan yang singkat dari stasiun kereta api ke„Caro Fukushima“, saya sempat berpikir, bagaimana mengatasi kesulitanbahasa dan perbedaan budaya, serta bagaimana mungkin kaum ibu inibersedia menceritakan pengalaman dan tantangan hidup mereka kepadaorang asing?

Untunglah mereka mengenal dengan baik Pdt. Sabine Kluger sehinggasuasana menjadi lebih mudah. Demikian halnya, berkat bantuanterjemahan dari teman-teman di YWCA, segalanya menjadi lebih mudah.

Kalau hujan turun, anak-anak tidak boleh bermain di luar. Kaumperempuan tahu bahwa kalau hujan turun maka radiasi nuklir semakinkuat, sehingga mereka menjaga anak-anak mereka dari segala jenis resikoatas radiasi nuklir yang semakin meningkat. Tidaklah gampang untuktinggal di wilayah seperti ini, di mana ada resiko radiasi terus menerus.Dengan cepat saya menyadari betapa sulitnya membesarkan anak ditempat seperti ini. Meskipun bencana nuklir telah terjadi bulan Maret 2011yang lalu, namun pengaruhnya masih ada sampai sekarang.

MELUKIS SEBAGAI PINTU MASUK

Buku mewarnai untuk anak menjadi pintu masuk bagi kami. Kamimembawa beberapa buah buku mewarnai yang bercerita mengenai kisahpenciptaan. Teman-teman YWCA mengajak semua anak dan orang dewasauntuk membuat coret-coretan sehingga terbentuk sebuah gambar sesuaidengan kreatifitas dan imajinasi masing-masing. Sekitar 15 menit, semuaasik ikut mewarnai, menggambar, memikirkan, berbisik danmemperhatikan, karya seni apa saja yang dibuat oleh teman yang lain.Kemudian masing-masing diberi kesempatan untuk memperkenalkangambarnya secara singkat tentang apa yang ingin diungkapkan melaluigambar tersebut.

Adalah hal yang mengharukan mendengar pengalaman yang menyentuhdan luar biasa dari setiap anak, ibu dan para pekerja di sana.

Lima Tahun setelah Bencana, Kaum Ibumasih Berjuang Melawan Radiasi Nuklir

Gabriele Mayer

Fotografer Shuji Akagi mengambil gambar sisa-

sisa bencana sebelum ia benar-benar hilang dan

dibuat tidak kelihatan.

Foto yang tidak ada:

Betapa kami ingin menunjukkan foto ibu dan

anak-anak yang tengah menggambar. Namun

karena sensor pemerintah menyebabkan para

ibu meminta untuk foto mereka tidak

dipublikasi.

Page 19: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

19

OUR V ICESems women’s networkJEPANG

Seorang gadis berusia delapan tahun menggambargunung favoritnya dekat kota kelahirannya. Iamenggambar dua teman dari perkemahan musim panasyang ia ikuti, di mana mereka berdiri di atas puncakgunung tersebut dan "berjanji untuk menjalinpersahabatan yang kekal." Ia sangat mengagumi keduatemannya ini – baginya, kedua teman ini menjadisimbol untuk waktu di mana tidak ada lagi daerah yangterkontaminasi seperti saat ia berada di perkemahanselama musim panas

Seorang anak berusia 11 tahun melukiskan duniayang penuh dengan pertempuran dan perang di mana-mana, yaitu dengan membagi dunia ini menjadi duakelompok yang sungguh-sungguh bermusuhan.

Anak lainnya yang berumur 7 tahun menyatakankekhawatiran melalui gambar, yakni keterlibatan Rusiadi dalam peperangan di Suriah dan kini rakyat di sanaharus terus menerus hidup dalam pemboman. Diamenggunakan cat merah di seluruh gambarnya dankami bisa merasakan emosinya yang meluap.

BEBAN BERAT DIRASAKAN

Kami kemudian bertanya, bagaimana dan apakahbencana ini merubah manusia. Seorang pekerja YWCAmenjelaskan: „Setiap orang menderita tekanan jiwayang berat dan suasana di tengah masyarakat sangatlahlabil. Dunia seharusnya menjadi tempat di mana anak-anak dapat tertawa, namun kesedihan menguasaiperasaan kami.“

Pekerja YWCA lainnya bercerita bahwa: „Beberapaorang seperti lumpuh, mereka tidak lagi pergi ke mana-mana setelah kejadian tersebut. Banyak orang tidakmengalami perubahan batin.“

Seorang ibu bercerita tentang harapannya bahwaanak-anaknya suatu saat akan pergi meninggalkanFukushima, keluar dan meneliti alam dan mereka bisamemutuskan sendiri mana yang terbaik bagi merekadan bukan tergantung pada keputusan pemerintah. Iabermimpi tentang masa depan di mana ia dapatmemeluk cucu-cucunya. Untuk mimpinya ini, iabersedia berjuang setiap hari. Baginya sangatlahpenting untuk memiliki teman yang juga mempunyaimimpi yang sama tentang masa depan dan yang bisaberjalan bersama-sama dengannya. Ia pun berharapsekali tidak hanya berjuang untuk mengatasi akibat daribencana nuklir yang 3 kali lipat ini, melainkan jugamenemukan makna yang dalam di balik semuapenderitaan ini. „Gempa bumi yang dahsyat tersebuthanya terjadi sekali dalam ribuan tahun, oleh sebab itupasti ada makna di balik semuanya ini yang harus kitatemukan.“ Sebuah ungkapan puitis menolongnya untuktetap berpegang pada pengharapannya: „Panjatlah

melampaui pagar dan masuklah ke dalam taman“. Iaberharap bahwa semua upayanya dan perjuangannyatidak akan sia-sia.

SINGKATNyA: MMM

Apa yang dibutuhkan manusia adalah: Meeting(Pertemuan ); Money (uang) –artinya dukunganfinansial bagi upaya-upaya pencegahan dan Medien(Media) – yang bersedia untuk bekerja melampauiresiko untuk memberitakan kisah yang lain dari yangdilakukan oleh pemerintah melalui sensor.

PARA IBU yANG DITINGGAL SENDIRI

Atas pertanyaan apakah suami-suami mereka peduli ataskekuatiran mereka mengenai ancaman kesehatanmelalui kontaminasi radiasi nuklir? Mereka menjawabsecara spontan: TIDAK. Kemudian kami mengetahuibahwa ada kurang lebih 20 pasangan suami-istri yangbercerai karena perbedaan cara pandang tentangtindakan pencegahan bagi anak-anak mereka.

Seorang ibu menggambar seekor landak danmenjelaskan bahwa: „orang-orang di sini merasaterisolasi dan menyendiri karena mereka sering kecewadan karena mereka sering tidak didengar.“ Seorang ibulainnya menambahkan: „orang-orang lebih cenderungmenutup diri dari pada berpegangan tangan.“ (lihatgambar)

„Pendampingan“ merupakan sumber penguatan:penyembuhan batin dapat terjadi jika manusia salingmendengarkan, jika mereka menunjukkan ketertarikanpada pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan. Juga 5tahun setelah bencana, jika mereka mempunyaikesempatan untuk sementara keluar dari wilayah yangterradiasi dan berjumpa dengan orang-orang yangramah dan baik di tempat lain.

Page 20: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

20 oUR voICES 2016/17

NIGERIA

Boko Haram menyebabkan banyakpenderitaan

Bidang Perempuan Gereja EyN (Gereja Persaudaraan di Nigeria) menceritakan tantangan yangmereka hadapi

Suzan Mark Zira

Saudari-saudari di dalam Tuhan,

Saya senang mendengar kabar dari kalian. Ini benar-benar hal yang

mengharukan bahwa ada orang yang peduli tentang kami yang tengah

menghadapi situasi sulit seperti ini.

Ya, Tuhan memanggilku untuk menjadi pimpinan bidang pelayanan kaum

Perempuan di EYN. Saya bertanya kepadaNya, bagaimana memperbaiki situasi

perempuan. Kami mempunyai janda dan anak yatim dalam jumlah yang besar.

Kebanyakan dari para janda masih muda dan sangat memerlukan pendidikan

agar mereka memperoleh kesempatan kerja. oleh sebab itu kami membuat

program pendidikan yang terstruktur untuk mereka demikian halnya bagi anak-

anak yatim. Sudah beberapa tahun belakangan ini, sekolah-sekolah negri ditutup

untuk sementara. Anak-anak yatim tidak dapat ke sekolah swasta karena ibu

mereka tidak dapat membiayai.

Sangat frustrasi mendengar bahwa beberapa anak yatim menjadi budak dalam

rumah tangga, sementara yang lain terpisah dari keluarganya dan dibawa ke

daerah lain dengan alasan untuk disekolahkan. Kami menuntut bahwa mereka

harus dikembalikan karena kami tahu jenis pendidikan apa yang diberikan di

sana. Untuk itu kami ingin mendirikan pusat pendidikan di mana para yatim bisa

mengenyam pendidikan.

Kaum perempuan memerlukan „penguatan“ dalam bidang ekonomi, sosial dan

pilitik agar supaya suara mereka didengar. Kami berupaya keras untuk itu oleh

sebab itu kami memerlukan dukungan anda sekalian dan doa kalian. Kami

menawarkan „capacity building“. Tolong melibatkan kami jikalau anda

melaksanakan kegiatan dalam hal ini. Kami sendiri pun memerlukan

„penguatan“. Kami dapat membagi kepada yang lain kalau kami sendiri

memilikinya.

Terima kasih.

Page 21: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

21

OUR V ICESems women’s network BERITA DARI JARINGAN PERSEKUTUAN EMS

INDONESIA

Agnes Thiolina Lumbantobing, Samosir

Tahun 2015 Agnesmengikuti kursusselama 9 bulan diAsian RuralInstitute in Japan.Sebagai bagian darikelompok anakmuda internasionaldari Afrika dan Asiaia menggeluti„Pertanianterorganisir“.Ketahanan panganuntuk komunitaspedesaan dankepimpinan sebagai

„pelayanan untuk yang lain“. Di kampungnya, dikomunitas Batak, diharapkan terutama kaumperempuan- untuk menikah. Agnes berusaha untukmenempuh jalan lain: Ia hidup sesuai keinginannyauntuk melayani orang lain dengan cara aktif dipelayanan gereja sebagai diakon.

„Saya senang sekali mendapat kesempatan ini untukmemperkenalkan beberapa aspek dari pelayanan kusebagai diakon. Namaku Agnes ThiolinaLumbantobing. Saya dibesarkan bersama 4 orangsaudara laki-laki dan satu saudari perempuan.

Setelah ujian di sekolah diakoni tahun 2011, sayabekerja selama setahun di Play-grup jemaat. Di duatahun berikutnya saya memfokuskan diri padapelayanan sosial di jemaat. Antara lain pelayanan bagiorang sakit, anak dan ibu2 hamil. Bagi ibu-ibu yangakan melahirkan menjadi penting untuk memperolehbantuan bidan. Kami mendampingi ibu-ibu ini denganintensif dan selalu memperhatikan apa yang merekaperlukan. Saya senang menolong mereka. Jika bayi tidakdapat bertahan hidup dan meninggal maka saya jugaikut sedih.

Pendampingan dan memberi pertolongan kepadakaum ibu hamil dan anak berarti pula memperhatikankesehatan dan makanan sehat mereka. Dengan begitu,pendidikan kesehatan dan makanan sehat merupakanbagian penting dari pelayanan diakoni yang saya jalani.

Persekutuan kami –para diakoni yang tidak menikah-bernama IKADIWA. Ini adalah sebuah komunitas denganfilusuf yang kuat yang menjadi dasar pelayanan- baikitu dalam hal saling mendukung sesama diakon,

maupun dalam hal pelayanan diakoni kami. Di tengah masyarakat dan gereja di Indonesia,

bukanlah hal yang gampang untuk melayani sebagaiperempuan yang tidak menikah. oleh sebab itu sayaberharap relasi yang telah terjalin akan dilanjutkan dankami dapat saling membagi pengalaman tentangpelayan di gereja dan masyarakat.“

INDIA

Synthia Sobha Rani, Sekretaris Jendral Persekutan KaumPerempuan di India Selatan (CSI).

Di tahun-tahun yang lewat, CSI menyelenggarakansejumlah kegiatan bagi kaum perempuan di bidangadministrasi dan kepemimpinan di wilayah Karnataka,Telugu, Kerala, Tamilnadu.

Meskipun banyak tantangan, banyak orang yangmengikuti kegiatan ini.

Kampanye „Pangan untuk semua, Segenggam penuhberas“ merupakan tradisi lama yang masih dipraktekkandi desa-desa. Kaum perempuan menyisihkansegenggam penuh beras dan meneruhnya di sebuahbaskom. Pada hari Minggu, mereka membawa baskomtersebut ke gereja. Kemudian semua beras dikumpulkandi sebuah tempat yang besar dan setelah kebaktiandibagikan kepada mereka yang membutuhkannya.

Demikianlah tradisi itu dipraktekkan, sehingga tidakada seorang pun yang tidak makan.

LIBANON

Wadia BadrBerita dari „Helping Hand Society“ NECB (GerejaProtestan Nasional di Beirut) di Libanon

Tahun 2015 merupakan tahun yang sangat konstruktifbuat kami:Kami mengusung 2 tujuan;1. Bantuan bagi pengungsi dari Irak dan Suriah2. Bantuan untuk yang membutuhkan di jemaat

sendiri.

Untuk itu kami memulai beberapa aksi pencariandana. Hasilnya: Kami bisa mengumpulkan 4000$berupa beasiswa demikian halnya bantuan pakaian bagimahasiswa dari keluarga pengungsi dan kurang lebih6000$ dalam bentuk hadiah natal bagi yangmemerlukan dan yang sakit di jemaat kami. Dalamrangka hari pengucapan syukur panen, kami

Berita dari Jaringan Persekutuan EMS

Page 22: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

22 oUR voICES 2016/17

PERSPEKTIVEN AUS MISSIONSWERKEN UND KIRCHEN

menyediakan paket bahan-bahanmakanan untuk mereka yangmembutuhkan dari berbagaigolongan agama dan denominasilainnya untuk mengucap syukurkepada Tuhan, Allah danJuruselamat kita yang telahmemberikan berkatNya yang luarbiasa.

Pada dasarnya „Helping HandSociety“ memahami dirinya sebagai„tangan penolong“ gereja kami.Selebihnya persekutuan kaum Ibu dimasyarakat kami mendukungpelayanan bagi orang-orang jompodi „Moadieh Evangelical Center“.Setiap minggu kami memberi waktudan tenaga bagi orang-orang jompo

ini. Perayaan natal, kami lakukan digedung ini agar kami bisa membagisukacita natal dan merayakan natalbersama dengan penghuni pantijompo.

Pertemuan bulanan kamimempunyai tujuan untukmenguatkan iman dan salingmembagi kasih Kristus sertamenyatakannya itu di tengah-tengah masyarakat. Kami seringmengadakan diskusi denganberbagai tema untuk menambahinformasi kami dan pembelajaranyang lebih luas. Salah satu yangkami undang adalah Gabriele Mayersebagai penceramah di bulanFebruari 2015.

BERITA HARI DOA SEDUNIA DARI LIBANON OLEH

Pada tanggal 4 maret, Gereja Protestan Nasional diBeirut menyelenggarakan Hari Doa Sedunia bersama-sama dengan jutaan kaum perempuan di seluruh dunia.Tahun ini, liturgi berasal dari Kuba yang mengajak kitauntuk melihat anak-anak dan tempatnya di KerajaanAllah.

Kebaktian berbahasa Inggris dilakukan di STT – NearEast. Banyak perempuan dan anak yang membaca tekssecara bergantian. Renungan dibawakan oleh NicoletteHutcherson yang menegaskan untuk memperhatikan

anak-anak, seperti: anak-anak jalanan yang harus hidupdi luar dan anak-anak pengungsi dari Suriah yangjumlahnya semakin meningkat.

Ada 2 koor anak-anak yang mengisi acara dalamberbagai tradisi dan bahasa: Koor dari gereja ortodoxArmenia menyanyikan lagu2 berbahasa Armenia,sementara Koor dari gereja protestan Armeniamenyanyikan lagu-lagu yang dikenal di kalanganprotestan dalam bahasa Arab dan Inggris.

Benar-benar kebaktian yang penuh berkat.

Page 23: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

27

oUr VoICES terbit dalam bahasa Inggris, Jerman dan Indonesia untuk jaringan EMS secara Internasional. Penanggungjawab:

Gabriele Mayer

rEdaKSI: Gabriele Mayer, Bärbel Wuthe

layoUT: Elke Zumbruch, Stuttgart

alaMaT: Gender Desk, International Women’s Network Evangelical Mission in Solidarity Vogelsangstraße 62, 70197 Stuttgart GermanyTel.: 0049 (0) 7 11 6 36 78-38/-43 / Fax: 0049 (0) 7 11 6 36 78-45E-Mail: [email protected] / [email protected]: www.ems-online.org

CETaK: Grafische Werkstätte der BruderhausDiakonie, Reutlingen, Mai 2016

PEnErJEMahan: Dari Bahasa Jerman: Pdt. Ati Hildebrandt Rambe

FoToS: EMS (kecuali sumber lainnya)

CoPy rIGhT: Copy Right dan Sumber untuk Hal. 13: “Ort der Geborgenheit”, Kartu Nats Tahunan 2016 “Three red apples @Dawn D. Hanna/ Getty Images, sumbernya dari EFiD – Peresekutuan Perermpuan di Jerman: www.evangelischefrauen-deutschland.de

GaMBar SaMPUl :: Privat

Adapun pendapat dalam artikel ini mencerminkan pemikiran penulisnya yang tidak harus indetik dengan Tim Redaksi

Mencetak ulang atau mengutip demikian halnya dengan memperbanyak foto diperbolehkankan dengan izin redaksi dan dengan me-nunjuk sumber data yang jelas.

OUR V ICESems women’s network PENANGGUNGJAWAB

Gabriele Mayer,Germany

Wadi’a Badr,lebanon

rebecca F.a. abladay, Ghana

Colleen Cunningham,South africa

Synthia Shoba rani, India

asao Mochizuki,Japan

Jerda djawa,Indonesia

Suzan Mark,nigeria

Beatrice ngeh,Cameroon

Wakil-Wakil Perempuan EMS dalam Jaringan Internasional

hyun Sun oh,Korea

Page 24: OUR V ICES - ems- · PDF filemembuat renungan untuk tema ini di edisi kali ini. ... Nigeria, Jepang, Indonesia. Di dalam kisah hidup ... perawat rumah sakit, guru atau di bidang bisnis

Misi Protestan dalam Solidaritas

Seperti seorang Ibu menghibur,demikianlah aku akan

menghibur kamu …

Yesaja 66:13 Terjemahan dari Alkitab berbahasa adil