ortoptera.docx

25
JURNAL PRAKTIKUM DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN SERANGGA ORDO ORTHOPTERA (Valanga nigricornis) OLEH MUHAMMAD ARIF NIM : 1409000566 NPM : 7114070168 MEJA : 7 ( TUJUH ) PROGRAM STUDY : AGROTEKNOLOGI LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN

Upload: muhammad-arif

Post on 25-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

JURNAL PRAKTIKUMDASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMANPENGENALAN SERANGGA ORDO ORTHOPTERA(Valanga nigricornis)

OLEHMUHAMMAD ARIFNIM : 1409000566NPM : 7114070168MEJA : 7 ( TUJUH )PROGRAM STUDY : AGROTEKNOLOGI

LABORATORIUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARAMEDAN2015JURNAL PRAKTIKUMDASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMANPENGENALAN SERANGGA ORDO ORTHOPTERA(Valanga nigricornis)

OLEHMUHAMMAD ARIFNIM : 1409000566NPM : 7114070168MEJA : 7 (TUJUH) PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGIJurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti PraktikumDasar-Dasar Perlindungan Tanaman Fakultas PertanianUniversitas Islam Sumatera UtaraM e d a n

ASISTEN NILAI( 1. NANDA SATRIA ) ( )( 2. ADAM FIQIE FAUZI )( 3. DEDI MUHAMMAD RIFAI )( 4. IRHAM SYAUKANI )( 5. ARFAH DALIMUNTHE )( 6. BAMBANG ARDIANSYAH )( 7. DIAN DHIKA )( 8. RANGGA TRIANGGI )

KOORDINATOR( HJ. SYAMSAFITRI, S.P, M.P )PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARAMEDAN2015PENGENALAN ORDO ORTHOPTERAMUHAMMAD ARIF (0566 140) FP . UISU ( 2014 2015)Abstrak Kata Orthoptera berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ortho (lurus) dan ptera (sayap. Serangga yang termasuk ordo ini jangkrik, orong orong, gangsir, kecoa, lipas, belalang kayu, belalang setan, belalang sembah, belalang belalang kerik dan belalang kelapa. Umumnya kaki serangga ini kuat dan panjang serta dapat digunakan untuk melompat jauh. Banyak jenis serangga yang masuk jenis ordo ini dapat membuat suara. Gejala yang disebabkan oleh serangga dapat menyebabkan daun menjadi robek atau bolong, daun tidak utuh, serangga menyerang dengan cara memakan dan mengunyah dengan jenis mulut bergerigi, daunyang terserang oleh gigitan serangga ini menyebabkan daun tidak berpotosintesis dengan baik karena banyak daun yang habis di makan oleh serangga tersebut. Serangga merupakan penyebab kerusakan terbesar pada tanaman.

Kata Kunci : Ordo Orthoptera, Serangga, Gejala Serangan

Pendahuluan

Latar BelakangOthoptera berarti bersayap lurus, serangga yang tergolong dalam ordo ini melipatkan sayapnya pada saat istirahat secara lurus di atas tubuhnya. Ukuran tubuh sedang sampai besar. Banyak diantaranya yang menjadi hama tanaman pertanian, ada pula yang bersifat sebagai predator (Rizal, 2010).Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit (Anonimus, 2010).Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan. Dalam pertanian, hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan secara fisik, dan ke dalamnya praktis adalah semua hewan yang menyebabkan kerugian dalam pertanian(Wikipedia,2015).Tujuan Praktikum1. Untuk mengetahui Ordo Othoptera 2. Untuk mengetahui gejala serangannya serta pengendaliannya

TINJAUAN PUSTAKAKlasifikasi Belalang Jagung (Valanga nigricornis) :Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : OrthopteraFamili : AcridoideaGenus : ValangaSpesies : Valanga NigricornisBelalangadalahseranggaherbivoradari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memilikiantenayang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositorpendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesiesbelalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkanfemurbelakangnya terhadap sayap depan atauabdomen(disebutstridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnyabersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan (Anonimus,2013).Belalang adalah serangga herbivora yang terkenal sebagai hama dengan kemampuan melompat mumpuni (dapat mencapai jarak hingga 20 kali panjang tubuhnya).Pada umumnya belalang berwarna hijau atau cokelat. Belalang terkait erat secara biologis dengan kecoa dan jangkrik dan masuk dalam kelompok serangga Orthoptera. Saat ini terdapat lebih dari 20.000 spesies belalang(Adearisandi,2012).Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala(caput), dada (thorax), dan perut (abdomen). Caput merupakan sebuah konstruksi yang padat dan keras dan terdapat beberapa suture yang menurut teori evolusi caput tersebut terdiri dari empat ruas yang mengalami penyatuan. Torak terdiri dari tiga ruas yang jelas terlihat, sedangkan abdomen terdiri dari + 9 ruas.Caput merupakan kepala serangga yang berfungsi sebagai tempat melekatnya antena, mata majemuk, mata oseli, dan alat mulut. Berdasarkan posisinya kepala serangga dibagi menjadi tiga, yaitu hypognathous, prognathous, danephistognathous. Hypognathous apabila alat mulutnya menghadap ke bawah, contoh serangganya adalah belalang Acrididae; prognathous apabila alat mulutnya menghadap ke depan, contoh serangganya adalah kumbang Carabidae; dan ephistognathous apabila alat mulutnya menghadap ke belakang, contoh serangga adalah semua serangga ordo Hemiptera(Anonimus,2011).Belalang Sembah atau Belalang Sentadu merupakan serangga dalam ordo Mantodea. Serangga yang dalam bahasa Inggris disebut Praying Mantis ini mempunyai kebiasaan mengatupkan kedua kaki depannya seperti orang yang sedang menyembah. Selain itu, serangga ini juga mempunyai kebiasaan yang menyeramkan dalam bercinta. Belalang betina segera memakan kepala belalang jantan begitu mereka selesai kawin(Alamendah,2009).Belalang (Valanga nigricornis) yang tergolog dari ordo orthoptera biasa disebut dengan belalang kayu. Belalang kayu memiliki ciri-ciri antara lain memiliki antena pendek, organ pendengaran terletak pada ruas abdomen serta alat petelur yang pendek. Kebanyakan warnanya kelabu atau kecoklatan dan beberapa mempunyai warna cemerlang pada sayap belakang. Serangga ini termasuk pemakan tumbuhan dan sering kali merusak tanaman. Adapun alat mulutnya bertipe penggigit pengunyah (Sudarmono, 2002).Belalang kayu berukuran saat dewasa mencapai 85 mm dengan warna coklat tua. Saat muda (Nimfa) berwarna hijau dan terkadang terdapat pola coklat dan oranye, kemudian berubah menjadi coklat sebelum kulitnya terkelupas (moulting). Selama musim dingin, belalang ini berhibernasi. Habitat belalang kayu di daun pada semak-semak dan di pohon dan memakan daun-daunan. Masuk dalam klasifikasi famili Acrididae karena ciri khas belalang kayu yaitu antena pendek, dan terdapat tympana (alat pendengaran pada serangga) pada segmen pertama abdomen(Anonimus,2014).

BAHAN DAN METODETempat dan WaktuPraktikum ini di laksanakan di Laboratorium Gedung Johor Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara , Jln. Eka Warni , Kecamatan Medan Johor , Kabupaten Kota Medan , Ketimggian tempat 25 mdpl dengan topografi datar . Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat tanggal 20 maret 2015 pukul 16.00-18.00 Wib sampai dengan selesai.Bahan dan AlatBahan a. Bahan yang digunakan adalah : - Belalang Jagung (Valanga nigricornis) -Belalang sembah ( Mantis religiosa ) -Belalang kayu (Valanga nig)Alat b. Alat yang digunakan adalah : - Killing botol - Penjepit/pinset - Alkohol - Buku Gambar A4 - Alat TulisMetode Praktikum1. Siapkanlah semua alat dan bahan untuk praktikum pengenalan ordo Orthoptera.2. Siapkan salah satu serangga, yaitu belalang jagung di atas meja untuk di teliti.3. Ambillah alat yaitu Killing botol yang berguna untuk mematikan serangga belalang tersebut.4. Masukkan belang jagung ke dalam killing botol yang sudah di beri cairan kloroform (CHCL3).5. Tutuplah killing botol agar cairan kloroform tidak menguap keluar.6. Tunggu beberapa saat hingga belalang jagung tersebut mati.7. Setelah serangga tersebut mati, ambillah dengan menggunakan penjepit/pinset dari dalam botol tersebut.8. Buatlah belalang tersebut menjadi tiga bagian, yaitu bagian kepala, bagian dada, dan bagian perut.9. Telitilah satu per satu bagian dari belalang tersebut.10. Catat dan gambar bagian bagian pada belalang tersebut pada buku gambar A4.11. Berilah nama nama pada bagian bagian belalang tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASANa. HasilBelalang jagung ( Valanga nigricornis )GAMBAR UTUHBagian Bagiannya

CaputThoraxAbdomen

KeteranganKeteranganKeteranganKeterangan

1. Caput2. Thoraks3. Abdomen1 .Mata2 .Sepasang antenna3 .Mulut1 .Protorax2 .Sayap3 .Kaki4 .Mesotoraks dan Metator1 .Perut2 .Spiracle3 .Cercus4 .Ovipositor

b. PembahasanDari hasil praktikum yang didapat ada beberapa serangga yang Kami lakukan penelitian, serangga dari ordo orthoptera yang diantaranya sebagai berikut : Belalang Jagung (Valanga nigricornis) Berdasarkan hasil pengamatan pada Ordo orthoptera yakni Belalang (Valanga nigricornis) secara umum morfologi hama serangga ini terdiri dari kepala (Caput) yang terdapat antena, dada (Toraks) terdapat enam kaki den sayap, dan perut (Abdomen) beruas. Caput meliputi antena dan mata majemuk, pada Toraks meliputi protoraks dan mesotoraks. Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam peningkatan produksi jagung adalah organisme pengganggu tanaman (OPT). Menurut Subandi et al.1988. OPT dimaksud, salah satunya adalah , Hama Belalang (Locusta migratoria).Belalang betina mampu menghasilkan telur sekitar 270 butir. Telur berwarnakeputih-putihan dan berbentuk buah pisang, tersusun rapi sekitar 10 cm di bawah permukaan tanah. Menurut BPOPT (2000), telur akan menetas setelah 17 hari.Imago betina yang berwarna coklat kekuningan siap meletakkan telur setelah 5-20 hari, tergantung temperatur. Seekor betina mampu menghasilkan 6-7 kantong telur dalam ta nah dengan jumlah telur 40 butir per kantong. Imago betina hanya membutuhkan satu ka li kawin untuk meletakkan telur-telurnya dalam kantong-kantong tersebut. Imago jant anyang berwarna kuning mengkilap berkembang lebih cepat dibandingkan dengan betina. Lama hidup dewasa adalah 11 hari.Siklus hidup rata-rata 76 hari, sehingga dalam setahun dapat menghasilkan 4-5 genera si di daerah tropis, terutama Asia Tenggara. Di daerah subtropis, serangga ini hanya menghasilkan satu generasi per tahun. Belalang kembara mengalami tiga fase pertum buhan populasi yaitu fase soliter, fase transien, dan fase gregaria. Pada fase soliter, belalang hidup sendiri-sendiri dan tidak menimbulkan kerusakan bagi tanaman. Pada fase gregaria,belalang kembara hidup bergerombol dalam kelompok-kelompok besar,berpindah-pindah tempat dan merusak tanaman secara besar-besaran.Perubahan fase dari soliter ke gregaria dan dari gregaria kembali ke soliter dipengaruhi oleh iklim, melalui fase yang disebut transien.Perubahan fase soliter ke gregaria dimulai pada awal musim hujan setelah melewati musim kemarau yang cukup kering (di bawah normal). Pada saat itu, biasanya terjadi peningkatan populasi belalang soliter yang berdatangan dari berbagai lokasi ke suatu lokasi yang secara ekologis sesuai untuk berkembang Lokasi tersebut biasanya berupa lahan yang terbuka atau banyak ditumbuhi rumput, tanah gembur berpasir, dan dekat sumber air (sungai, danau, rawa) sehingga kondisi tanah cukup lembab. Setelah berlangsung 3-4 generasi, apabila kondisi lingkungan memungkinkan, fase soliter akan berkembang menjadi fase gregaria, melalui fase transien. Lokasi ini dikenal sebagai lokasi pembiakan awal.Perubahan fase gregaria kembali ke fase soliter biasanya terjadi apabila keadaan ling kungan tidak menguntungkan bagi kehidupan belalang, terutama karena pengaruh cu rah hujan, tekanan musuh alami dan atau tindakan pengendalian oleh manusia. Perubahan ini juga melalui fase transien.Belalang kembara pada fase gregaria aktif terbang pada siang hari berkumpul dalam kelompok-kelompok besar. Pada senja hari, kelompok belalang hinggap pada suatu lokasi, biasanya untuk bertelur pada lahanlahan kosong, berpasir, makan tanaman yang dihinggapi, dan kawin. Pada pagi hari, kelompok belalang terbang untuk berputar-putar atau pindah lokasi. Pertanaman yang dihinggapi pada malam hari biasanya dimakan sampai habis. Kelompok besar nimfa (belalang muda) biasanya berpindah tem pat dengan berjalan secara berkelompok. Sepanjang perjalanannya jugamemakan tanaman yang dilewati. Tanaman yang paling disukai belalang kembara adalah kelompok Graminae yaitu padi, jagung, sorgum, tebu, alang-alang, gelagah, dan ber bagai jenis rumput. Selain itu, belalang juga menyukai daun kelapa, bambu, kacang tanah, petsai, sawi, dan kubis daun. Tanaman yang tidak disukai antara lain adalah kacang hijau, kedelai, kacang panjang, ubi kayu, tomat, ubi jalar, dan kapas. Gejala seranganGejala serangan belalang tidak spesifik, bergantung pada tipe tanaman yang diserang dan tingkat populasi. Daun biasanya bagian pertama yang diserang.Hampir keseluruhan daun habis termasuk tulang daun, jika serangannya parah.Spesies ini dapat pula memakan batang dan tongkol jagung jikapopulasinya sangat tinggi de ngan sumber makanan terbatas. Pengendalian.Pengendalian HayatiAgens hayati M. anisopliae var. acridium, B. bassiana, Enthomophaga sp.dan Nosuma locustae di beberapa negara terbukti dapat digunakan padasaat populasi belum meningkat.Pola TanamDi daerah pengembangan tanaman pangan yang menjadi ancaman hama belalang kembara perlu dipertimbangkan pola tanam dengan tanaman alternatif yang tidak atau belalang seperti, kedelai, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, kacang panjang, tomat, atau tanaman yang kurang disukai belalang seperti kacang tanah, petsai, kubis, dan sawi.kurang disukai belalang dengan sistem tumpang sari atau diversifikasi.Pada areal yang sudah terserang belalang dan musim tanam belum terlambat, diupayakan segera pena naman kembali dengan tanaman yang tidak disukai MekanisMelakukan gerakan masal sesuai stadia populasi:Stadia telur. Untuk mengetahui lokasi telur maka dilakukan pemantauan lokasi dan waktu hinggap kelompok belalang dewasa secara intensif. Pada areal atau lokasi bekas serangan yang diketahui terdapat populasi telur,dilakukan pengumpulan kelompok telur melalui pengolahan tanah sedalam 10 cm, kelompok telur diambil dan dimusnahkan, kemudian lahan segera ditanami kembali dengan tanaman yang tidak disukai belalang.Stadia nimfa. Setelah dua minggu sejak hinggapnya kelompok belalang kembara mulai dilakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya nimfa. Nimfa dikendalikan dengan cara memukul, menjaring, membakar atau menggunakan perangkap lainnya. Menghalau nimfa ke suatu tempat yang sudah disiapkan di tempat terbuka untuk kemudian dimatikan. Nimfa yang sudah ada di tempat terbuka apabila memungkinkan juga dapat dilakukan pembakaran namun harus hati-hati agar api tidak merembet ke tempat lain. Pengendalian nimfa berperanpenting dalam menekan perkembangan belalang.Kimiawi Dalam keadaan populasi tinggi, perlu segera diupayakan penurunan populasi. Apabila cara-cara lain sudah ditempuh tetapi populasi masih tetap tinggi maka insektisida yang efektif dan diijinkan dapat diaplikasikan.Jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan belalang adalah jenis yang berbahan aktif organofosfat seperti fenitrothion.

KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan1. Praktikan dapat mengetahui bagian bagian tubuh serangga.2. Praktikan dapat mengetahui gejala akibat serangan serangga.3. Praktikan juga dapat mengetahui ciri ciri dan cara pengendalian serangga.4. Hama serangga bukan hanya merusak tanaman jati saja tetapi juga tanaman jagung dan tanaman lainnya.5. Belalang dapat menghasilkan telur sekitar 90 butir lelur dan bertelur pada awal musim panas.B. SaranSaran saya pada praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman ini yaitu diharapkan bagi seluruh praktikan yang tidak melengkapi alat dan bahan praktikum agar melengkapi perlengkapannya agar tidak di marahi oleh asdos dan agar tidak di suruh pulang.

DAFTAR PUSTAKA

Adearisandi, 2010.Metamorfosis belalang. Serial online (https://adearisandi.wordpress.com/2012/02/28/metamorfosis-belalang/) . Diakses pada 07 Mei 2015. Pukul 21.00 Wib.Anonimus, 2010. Belalang sembah rela mati demi cinta . Serial online (http://alamendah.org/2009/11/17/belalang-sembah-rela-mati-demi-cinta/). Diakses pada 07 Mei 2015. Pukul 20.01Wib.

Anonimus, 2010. Insecta . Serial online (http://biologipedia.blogspot.com/2010/12/insecta.html). Diakses pada 07 Mei 2015. Pukul 21.42 Wib.Anonimus, 2010. Klasifikasi belalang kayu . Serial online (http://www.belajarbiologi.com/2014/06/klasifikasi-belalang-kayu.html). Diakses pada 07 Mei 2015. Pukul 19.08Wib.

Anonimus, 2010. Morfologi serangga . Serial online (https://tegmina.wordpress.com/2011/03/09/morfologi-serangga/). Diakses pada 07 Mei 2015. Pukul21.59 Wib.Nandateamelit, 2010. Jurnal dasar perlindungan tanaman . Serial online (http://nandateamelit.blogspot.com/2013/09/jurnal-dasar-perlindungantanaman.html). Diakses pada 07 Mei 2015. Pukul 19.00 Wib.Rizal, 2010. Ordo Orthoptera. Serial online (http://arrizal-zero.blogspot.com/p/ordo-orthoptera.html ). Diakses pada 07 Mei 2015 19.46 Wib

Sudarmono. 2002. Pengenalan Serangga, Hama, Penyakit, dan Gulma Padi. Kanisius. Yogyakarta.

Wikipedia. 2010.Hama. Serial online (http://id.wikipedia.org/wiki/Hama). Diakses pada 07 Mei 2015. Pukul 20.47 Wib.