orchiti
TRANSCRIPT
Identitas PasienNo. CM: 516950Nama : AWGender: PriaUsia : 20 TahunAlamat: Kunden Sendang
Sari Pajangan
AnamnesaKeluhan Utama :Nyeri pada daerah kelamin (testis) sejak 2 minggu yang lalu.
RPS :Penderita merasa bengkak dan panas pada buah zakar sebelah kiri dan tidak di sertai nyeri saat berkemih. Nyeri pada testis dirasakan menjalar hingga perut kiri sampai pinggang kiri. Penderita tidak demam, nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-), batuk (-), pilek (-), dan kencing kemerahan (-).
RPD :Sebelum merasakan keluhan, pasien setelah bekerja seharian lalu bermain sepak bola,dan bagian genital kena trauma bola dan sempat merasakan sedikit nyeri, setelah itu hilang.Riwayat penyakit serupa disangkal oleh penderita.Riwayat sakit gondong, hipertensi, diabetes melitus, asma, alergi dan riwayat operasi sebelumnya disangkal.
RPK :Riwayat keluhan serupa pada keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Kepala /mata : CA -/- SI -/- pupil isokor
Hidung : Sekret -/-Mulut : Mukosa Lembab,
Lidah Kotor (-)Leher : Pem. Linfonodi (-)Thorax : Simetris (+), Perkusi
sonor (+), Auskultasi Cor S1 S2 Reguler, Pulmo Vesikuler (+)
Abdomen: Datar, Peristaltik (+), Timpani (+), Sepel,
Nyeri tekan (-)Ekstremitas atas / bawah : Akral
hangat, Edema (-).
KU : SedangKesadaran : CMTanda Vital TD : 110/80 mmHgN : 64 x/mntR : 16 x/mntS : 36,6 ‘C
Status LokalisRegio Genitalia
Tampak Skrotum kiri lebih besar dari kanan, kemerahan, bengkak, teraba lunak, panas, dan nyeri tekan.
RO ThoraxCor dan Pulmo normal
USGUSG Hernia Scrotalis
Sinistra
Pemeriksaan LaboratoriumHematologiHB : 15,1 NAL : 13,15 AE : 5,67 AT : 172 NHMT : 44,2 N
EOS : 2 NBAS : 0 NBAT : 0 SEG: 78LIM : 14 MON: 6 N
PPT : 14,0 NAPTT : 33,4 NC. PPT : 14,5 NC.APPT: 32,4 N
Ureum : 25 NKreatinin : 0,97 N
GDS : 89 N
Albumin : 4,23 N
Natrium : 141,3 NKalium : 4,36 NKlorida : 109,6
Prehn’S SIGN : indikator diagnostik medis yang membantu menentukan apakah testis disebabkan oleh epididimitis akut atau dari torsi testis.
Tanda * Prehn Negatif mengindikasikan ada nyeri tetap dengan mengangkat testis yang terkena, yang menunjuk pada torsi testis.Tanda * Prehn Positif mengindikasikan nyeri berkurang dengan mengangkat testis yang terkena, yang menunjuk pada epididimitis.
Cremaster Refleks : Goresan pada kulit paha sebelah medial dari atas ke bawah. Respon : Elevasi Testis Ipsilateral.
PEMERIKSAAN TESTIS
Tindakan OperasiDx Pra Bedah : Torsio Testis
Dx Pasca Bedah : OrchitisTindakan Pembedahan : Eksplorasi
1. Setelah dilakukan anastesi, diisnfeksi medan operasi, tutup duk steril.
2. Insisi pada raphe testis pada linea mediana, perdalam sampe kantong testis, tampak viabel, tidak ada tanda nekrotik dan semua tampak baik.
3. Rawat perdarahan,kulit tutup lapis demi lapis. 4. Operasi selesai.
Testis Organ Kelamin pria, terletak dalam sktrotum.
Testis kiri biasanya terletak lebih rendah daripada testis kanan
Testis berperan dalam proses reproduksi dan hormonal.
Fungsi : Memproduksi sperma dan hormon androgen terutama testosteron.
Testis dikelilingi kapsula fibrosa yang kuat, disebut tunika albuginea. Testis terbagi menjadi lobulus-lobulus testis.
Dalam setiap lobulus terdapat 1-3 tubuli seminiferi yang berkelok-kelok. Tubuli seminiferi bermuara ke rate testis, duktus eferen, dan epididimi.
Sperma terbentuk di tubuli seminiferi yang terdiri dari sel sertoli dan sel sprematogenik.
(Seisyuhada, 2010)
orkhitisReaksi inflamasi akut akibat infeksi sekunder pada testis. Dapat disebabkan virus maupun bakteri (Schwartz, 2000). Umumnya sumber infeksi tidak jelas, dapat disebabkan penyebaran lokal dari uretra (infeksi menular seksual) atau vesika urinaria (infeksi saluran kemih) (Schwartz, 2000).
Etiologi• Orkhitis gondong ( mumps )
paling sering. • Infeksi bakteri, misalnya
echerchia coli, klebsiella, pseudomonas, staphylococcus, dan streptococcus. • Bakteri penyebab biasanya
menyebar dari epididimitis terkait dalam seksual pria aktif atau laki-laki dengan BPH .• Trauma sekitar testis Beberapa
laporan kasus telah dijelaskan imunisasi gondong, campak, dan rubella (MMR) dapat menyebabkan orkhitis• Idiopatik
Faktor ResikoTidak berhubungan dg penyakit menular seksual (Widjaja, 2004): • Immunisasi
gondongan yang tidak adekuat • Usia >45 tahun • Infeksi saluran kemih
berulang Instrumentasi dan pemasangan kateter • Refluks urin
Berhubungan dengan penyakit menular seksual (Widjaja, 2004): • Berganti-ganti
pasangan• Riwayat penyakit
menular seksual pada pasangan• Riwayat gonore
atau penyakit menular seksual lainnya.
PATOFISIOLOGIPatofisiologi Paling umum disebabkan infeksi bateri, virus, maupun trauma.
Infeksi Virus (mumps) menyebar sec hematogen Orkhitis
Infeksi Bakteri (ISK atau Inf. Menular seksual) menyebar per kontinuatum dan hematogen gejala dan tanda Orkhitis
MANIFESTASI KLINISGejala (Widjaja, 2004):
Nyeri dan bengkak pd skrotum unilateral maupun bilateral secara akut.
Pada orkhitis karena infeksi menular seksual, didapatkan gejala-gejala uretritis atau adanya discharge uretra . Namun biasanya uretritis asimptomatik.
Pada orkhitis karena uropatogen terdapat gejala ISK (infeksi saluran kemih) atau riwayat bakteriuria.
Demam, menggigil, nyeri kepala, dan nyeri otot.
Tanda (Widjaja, 2004) : Pada inspeksi dapat tampak
discharge uretra (pada orkhitis yang disebabkan penyakit menular seksual)
Eritema dan edema skrotum yang sakit
Pada palpasi skrotum dan testis teraba lunak, nyeri tekan pada sisi yang sakit.
Pada pemeriksaan rectal toucher dapat ditemukan pembesaran dari prostat (prostatitis) yang berkaitan dengan orkhitis.
PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan darah Rutin (Kurang Spesifik)Didapatkan peningkatan angka leukosit yang menunjukkan adanya infeksi akut.
Ultrasonografi (USG)Untuk menyingkirkan torsio testis. Pemeriksaan colour doppler ultrasound dapat digunakan untuk memeriksa aliran darah arteri.Pada torsio testis, aliran darah tidak mengalir ke dalam testis, sedangkan pada orkhitis aliran darah meningkat.
Analisa air kemih (Urin)Untuk mengetahui adanya infeksi
saluran kemih (ISK), karena ISK merupakan salah satu resiko terjadinya orkhitis.
Apusan gram dari uretraApabila pada penderita terdapat
sekret uretra, pemeriksaan sekret uretra di anjurkan dilakukan meskipun gejala uretritis tidak ada
DIAGNOSIS BANDING
1. Torsio testis Terpeluntirnya funiculus
spermaticus yang berakibat terjadi gangguan aliran darah pada testis.
Gejala yang dikeluhkan : nyeri hebat mendadak /pun berangsur, bengkak dan eritema, mual, muntah, Nyeri dapat menjalar ke inguinal atau perut bagian bawah.
Pemeriksaan fisik: testis bengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih horizontal dari testis sisi kontralateral. Jarang ada demam (Street dan Wilson, 2010).
2. Hernia Inkarserata - Scrotalis
Isi hernia keluar melalui rongga peritoneum anulus inguinalis internus lateral dari pembuluh epigastrika inferior hernia masuk ke dalam hernia kanalis inguinalis dan jika cukup panjang hernia menonjol keluar dari anulus inguinalis eksternus, dan bila berlanjut tonjolan akan sampai ke scrotum (Samsudin, 2006).
Gejala yang timbul dapat berupa mual, nyeri kolik abdomen, konstipasi, kemerahan pada skrotum, auskultasi dapat didengar bunyi bising usus di daerah skrotum.
3. Epididimitis Akut
Sulit dibedakan dengan torsio testis.
Nyeri skrotum akut biasanya disertai dengan kenaikan suhu tubuh keluarnya nanah dari uretra
riwayat coitus suspectus (senggama dengan bukan isterinya)
pernah menjalani kateterisasi uretra sebelumnya.
pemeriksaan sedimen urine didapatkan adanya leukosituria atau bakteriuria.
Gejala : Nyeri saat berkemih, air seni ada darah, nyeti testis,bengkak, merah,hangat.
ORKHITIS TORSIO TESTIS
HERNIA INKARSERA
TA
EPIDIDIMITIS AKUT
Peradangan pada testis
Terpluntirnya funikulus spermatikus
Hernia masuk ke dalam kanalis inguinalis dan berlanjut ke scrotum
Peradangan pada epididimis
Disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus
Kelainan sistem penggantung testis
- Infeksi bakteri, PMS
Peningkatan aliran darah ke Tesits
Tidak ada aliran darah ke testis
- -
Terapi Orkhitis
Pengobatan untuk menghilangkan rasa sakit (analgesik) dan demam (antipiretik). Pengobatan Spesifik. Tidak ada obat yang diindikasikan untuk pengobatan orkhitis yang disebabkan oleh virus Orkhitis
karena bakteri harus diobati dengan obat antibiotik. (Puspo, 2010)
Injeksi Cefotaxim /12 Jam aktif terhadap bakteri gram
negatif : E. coli, H. influenzae, Klebsiella sp. , Proteus sp., (indole positif & negatif ), Serratia sp. Neisseria sp, dan Bacteroides sp. Juga bakteri gram positif : Staphylococci, Streptococci aerob dan anaerob, Streptococcus pneumoniae, Clostridium sp.
Indikasi :Infeksi berat yang disebabkan
patogen yang sensitif seperti :- Infeksi saluran napas, termasuk hidung dan tenggorokan. - Infeksi pada telinga. - Infeksi kulit dan jaringan lunak. - Infeksi tulang dan sendi. - Infeksi genitalia, termasuk gonore non-komplikata. - Infeksi abdominal.
Injeksi Ketorolac /12 JamIndikasi :penatalaksanaan jangka pendek
terhadap nyeri akut sedang sampai berat setelah prosedur bedah.
Durasi total Ketorolac tidak boleh lebih dari lima hari.
Harus diganti ke analgesik alternatif sesegera mungkin, asalkan terapi Ketorolac tidak melebihi 5 hari.
Ketorolac tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai obat prabedah obstetri atau untuk analgesia obstetri krni efeknya menghambat biosintesis prostaglandin atau kontraksi rahim dan sirkulasi fetus.
KOMPLIKASIKomplikasi ( Tubridy dan Sinert , 2009) : Hampir 60% terjadi atrofi
testis. Gangguan kesuburan (7-13% kasus)
Abses skrotalis Infark testis Rekurensi Epididimitis kronis Impotensi jarang terjadi
setelah orkhitis akut, selain itu gangguan dalam kualitas sperma biasanya hanya sementara.
PROGNOSISPrognosis Prognosis pada penderita orkhitis secara
umum adalah baik, sebagian besar kasus
orkhitis karena mumps menghilang secara spontan
dalam 3-10 hari. Pada penyakit orkhitis dengan
pemberian antibiotik yang tepat, sebagian besar kasus
orkhitis bakteri dapat sembuh tanpa komplikasi
(Puspo, 2010).
KesimpulanPada kasus ini, saat di lakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik, didapatkan suspect Torsio Testis
Setelah di eksplorasi tidak ada tanda torsio testis tapi berupa tanda orchitis.
Pemeriksaan fisik terdapat tanda peradangan pada skrotum dan testis kiri penderita yaitu bengkak, kemerahan, nyeri, dan panas. Dan hasil lab. Adanya Leukositosis yang mendadakan ada infeksi.
DAFTAR PUSTAKA :
Schwartz, S. 2000 Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah . 6 th ed. EGC. Jakarta.
Street, E. dan Wilson, J. 2010 United Kingdom National Guideline for the Management of Epididymo-Orchitis . Diakses tanggal 14 November 2013 dari http://emedicine.medscape.com/article/8824-overview
Samsudin. 2007.Asuhan Keperawatan Medikal. http://ilmu-ilmukeperawatan.blogspot.com/2009/03/download-asuhan-keperawatan-medikal.html. diakses tanggal 14 November 2013.
Seisyuhada. 2010 Anatomi Internal Genitalia Pria . Diakses tanggal 14 November 2013 dari http://seisyuhada.wordpress.com/2010/03/18/anatomi-internal-genital-pria .
Puspo, E. 2010 Epididimoorkhitis . Diakses tanggal 14November 2013 dari http://www.sribd.com
Widjaja, A.R. 2004 Kelainan Urogenital Pada Laki-Laki . Cetakan ke-3. Balai Penerbit FK Trisakti. Jakarta.