Oleh Untung Widodo, SE, MM

Para pekerja dan wakil-wakil mereka (pengurus serikat)

Para manajer (manajemen)

Wakil-wakil pemerintah dalam bidang-bidang legislatif, yudikatif dan eksekutif.

Keberadaan serikat karyawan merubah lingkungan kerja dan hubungan antara para karyawan dan organisasi.

Terutama peranan penyelia dan departemen personalia.

Serikat karyawan / labor union adalah organisasi para pekerja yang dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memperbaiki , melalui kegiatan kolektif, kepentingan sosial ,ekonomi dan politik para anggotanya.

Kepentingan dominan yang diperjuangkan karyawan adalah ekonomi.

Dalam bidang ini berbagai keinginan dan permintaan akan kenaikan gaji/upah, pengurangan jam kerja, dan perbaikan kondisi kerja.

manajemen

Serikat

karyawan

pemerintah

Pendekatan business unionism, melindungi karyawan, meningkatkan kesejahteraan mereka, menuntut kenaikan gaji, memperbaiki kondisi kerja dan membantu karyawan pada umumnya.

Pendekatan social unionism, meliputi kebijaksanaan sosialekonomi dan politik yang lebih luas.

Craft unions yaitu serikat karyawan yang anggotanya terdiri dari para karyawan atau pekerja yang mempunyai ketrampilan yang sama. (tukang kayu)

Industial unions yaitu serikat karyawan yang dibentuk berdsarkan lokasi pekerjaan yang sama. Tanpa memperhatikan sifat pekerjaan mereka.

Mixed unions yaitu serikat karyawan yang mencakup para pekerja trampil, tidak trampil dan setengah trampil dari suatu lokal tertentu tidak memandang dari industri mana. (kombinasi dari craft dan ndustrial unions)

Serikat karyawan lokal merupakan bentuk basis organisasi buruh dan yang paling penting dari struktur serikat karyawan.

Serikat karyawan lokal ini sering disebut serikat buruh cabang.

Serikat karyawan berbagai cabang bergabung dan membetuk serikat karyawan nasional.

Tugas serikat karyawan ini adalah untuk mewakili karyawan dalam penyelesaian masalah sekala nasional.

Merancang pekerjaan-pekerjaan yang secara pribadi memuaskan para karyawan.

Mengembangkan rencana yang memaksimalkan berbagai kesempatan individual disamping meminimumkan kemungkinan PHK

Memilih karyawan yang kualified Menetapkan standar prestasi kerja yang adil,

mempunyai arti dan obyektif. Melatih karyawan dan manajer sehingga

memungkinkan mencapai tingkat prestasi yang diharapkan.

Menilai dan menghargai perilaku atas dasar prestasi kerja nyata.

Industrial relation secara ringkas menangani masalah-masalah yang timbul sebagai akibat adanya hubungan antara karyawan individual atau serikat karyawan dengan pihak manajemen baik sebelum terjadi ikatan kerja maupun sudah ada ikatan kerja.

Perundingan kolektif adalah suatu proses dimana para wakil (representatif) dua kelompok bertemu dan bermaksud untuk merundingkan (negosiasi) suatu perjanjian yang mengatur hubungan kedua belah pihak di waktu yang akan datang.

Perundingan tradisional adalah mengenai distribusi benefits yaitu pengupahan, kondisi kerja, promosi, pemutusan hubungan kerja, hak-hak manajemen, dll.

Perundingan integratif ini berkaitan dengan berbagai masalah kepentingan timbal balik kedua belah pihak yang lebih besar dan terutama menyangkut upaya pemecahan masalahatau perdamaian konflik-konflik yang terjadi.

Tipe perundingan integratif cocok dalam pengalokasian berbagai sumber daya dan beban kerja, pererncanaan pekerjaan-pekerjaan yang menarik, pelaksanaan pengendalian karyawan lebih besar selama kerja dan bidang umum yang dikenal sebagai kualitas kehidupan kerja.

Meskipun demikian , dalam praktik, tipe perundingan integratif hendaknyadigunakan dalam penentuan jam kerja, penggajian, kompensasi tambahan, prosedur promosi serta keamanan lingkungan kerja.

Bila tipe integratif diambil, maka setiap kelompok harus memandang yang lain sebagai pihak yang dapat dipercaya dan kooperatif.

Keduanya harus memegang komitmen terhadap posisi tertentuselama pertukaran informasidan pembahasan masalah-masalah serta perasaan-perasaan.

Cakupan perundingan yaitu banyaknya buruh yang akan terkena hasil perundingan atau perjanjian kerja.

Tekanan-tekanan perundingan serikat karyawan. Peranan pemerintah, intervansi ini dalam bentuk

segala perundang-undangan dan peraturan di bidang perburuhan.

Kesediaan perusahaan, kesediaan perusahaan untuk berundingsecara terbuka dengan serikat karyawan ditentukan olehkemampuan atau kekuatan perusahaan, filsafat kepemimpinan, gaya manajemen dan kemungkinan penggunaan alat-alat pemaksa (pemecatan, scorsing, demosi)

Persiapan untuk negosiasi, mencakup kegiatan memonitor lingkungan, menyusun rencana perundingan, memilih negosiator atau tim perunding, mendapatkan persetujuan manajemen puncak dan pertimbangan faktor-faktor pengaruh.

Perundingan, negosiasi tatap muka dengan serikat karyawan. Yaitu mencakup pengupahan, jam kerja dan kondisi kerja. ◦ Tahap negosiasi perundingan kolektif selesai bila

perjanjian kerja telah disetujui kedua belah pihak.

Administrasi perjanjian kerja, perjanjian kerja perli diadministrasikan untuk menjamin bahwa baik manajemen maupun para karyawan mentaati segala ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja.

Konsultasi awal, dengan para pemimpin serikat karyawan untuk membahas masalah-masalah sebelum terjadi keluhan yang lebih formal.

Perhatian, yang sungguh-sungguh terhadap masalah-masalah dan kesejahteraan karyawan.

Panitia-panitia kerja bersama, yang memungkinkan manajemen dan para pengurus serikat karyawan untuk mencari penyelesaian berbagai masalah yang timbul.

Program-program latihan, yang secara obyektif mengkomunikasikan maksud perundingan serikat karyawan dan manajemen serta mengurangi kesalahpengertian dan berbagai bentuk bias lainnya.

Pihak ke tiga, yang dapat memberikan pedoman atau pengarahan dan program yang membuat para pemimpin serikat karyawan dan manajer semakin dekat untuk secara bersama mencapai sasaran-sasaran.

Diantara berbagai metode pengembangan kerja sama tidak ada satu pendekatan tunggal yang paling baik untuk mengembangkan kerja sama.

Setiap hubungan adalah unik, metode yang akan digunakan tergantung pada situasi.

Tetapi bila departemen personalia dapat mengembangkan hubungan-hubungan yang kooperatif dengan serikat karyawan, perusahaan akan memperoleh produktifitas yang lebih tinggi.

Sebaliknya, para karyawan akan mendapatkan berbagai peningkatan kesejahteraan dengan bertambahnya sumberdaya organisasi.

Peningkatan hubungan serikat karyawan-manajemen merupakan suatu peranan potensial yang sangat berarti yang dapat dimainkan oleh departemen personalia.

Smoga bermanfaat