dr untung s sutarjo m.kes
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJADI RUMAH SAKIT
Dr.UNTUNG SUSENO S.,MKes
Direktur Dit.Bina Kesehatan Kerja DEPKES
1. KEADAAN SAAT INIVisi I S 2010 Memandirikan masy. utk Hidup SehatVisi I S 2010 Memandirikan masy. utk Hidup Sehat
Era globalisasi, AFTA 2003 (HAM, Mutu yankes, Lingkungan sehat)
- K3 prasyarat yg hrs dipenuhi Indonesia
- K3 utk memenangkan persaingan Nasional/Global
Era globalisasi, AFTA 2003 (HAM, Mutu yankes, Lingkungan sehat)
- K3 prasyarat yg hrs dipenuhi Indonesia
- K3 utk memenangkan persaingan Nasional/Global
Era desentralisasi, mendorong pemda membangun wilayahnya Pembangunan RSUD
Hospital safety = patient safety + provider safety + Owner/Employer safety (Redefinisi)
Era desentralisasi, mendorong pemda membangun wilayahnya Pembangunan RSUD
Hospital safety = patient safety + provider safety + Owner/Employer safety (Redefinisi)
IPTEK risiko kes & Kecelakaan / Ind ?IPTEK risiko kes & Kecelakaan / Ind ?
Estimasi WHO :• 40 – 50 % Pddk Dunia punya risiko thd PAK
& PAHK.
• PAK/PAHK GLOBAL: 37% Backpain,16% Hearing loss,13% peny.paru obstruksi kronis,
11% asthma, 10% kecelakaan, 9% kanker paru, 2% leukemia
• KECELAKAAN akibat KERJA : +/- 120 juta/tahun,
200.000 kasus berakibat fatal, 68 – 157 juta kasus baru akibat pemajanan.
WHO & ILO
ANGKA KESAKITAN & KEMATIAN ANGKA KESAKITAN & KEMATIAN AKIBAT KERJA/AKIBAT HUB. KERJA AKIBAT KERJA/AKIBAT HUB. KERJA
(ILO-2002)(ILO-2002)
• 2 JUTA ORANG MENINGGAL SETIAP 2 JUTA ORANG MENINGGAL SETIAP TAHUNTAHUN
• 160 JUTA KASUS PAK/PAHK SETIAP 160 JUTA KASUS PAK/PAHK SETIAP TAHUNTAHUN
KERUGIAN DUNIA SEBESAR 1.25 TRILIUN KERUGIAN DUNIA SEBESAR 1.25 TRILIUN DOLLAR ATAU 4% GDP DUNIADOLLAR ATAU 4% GDP DUNIA
Dr Untung S, Dir Bina Kes Kerja 5
Provider safetyNational Safety Council, 1988 : kecelakaan di RS
41% > pekerja industri lain.
Kasus yg sering terjadi : tertusuk jarum, tergelincir, terkilir, tergores / terpotong, sakit pinggang dll.>>> tidak terlaporkan (krn pelaku pengobatan)
Di Israel : angka cedera punggung tertinggi pada perawat (16,8%)
Australia : dari 813 perawat prevalensi low backpain 42%
KAK atau PAK atau PHAK di rumah sakit tidak disadari ada (ketidak tahuan)
300 kasus kebakaran RS di Amerika
74% krn human error yg disebabkan :
• 23% krn kesalahan dlm penggunaan listrik
• 21% krn rokok & korek api
• 19% krn pemakaian yg salah dr anestesi, oxigen & cairan yg mdh terbakar
• 11% pemanasan bukan krn listrik
Seluruh RS di Indonesia berjumlah 1.292 dengan
tempat tidur sebanyak 138.451 (data tahun 2006)
Dari jumlah tersebut, - Sektor Swasta memiliki jumlah terbanyak yaitu 638 atau
49,4% dengan tempat tidur 51.475 atau 37,2%; - Depkes dan Pemda 464 atau 35,9% dengan tempat tidur
69.219 atau 50,0%; - TNI & POLRI 112 atau 8,7% dengan tempat tidur 10.877
atau 7,8% dan - Dep lain & BUMN 78 atau 6,0 dengan tempat tidur 6.880
atau 5,0%.
JUMLAH RUMAH SAKIT KESELURUHAN (UMUM dan KHUSUS)
Jumlah Seluruh Tenaga Rumah Sakit (Umum dan Khusus) Diperinci Menurut Pemilik, Indonesia Tahun 2006
Pemilik RS
JumlahTenaga
KesehatanTenaga Kesehatan Lainnya Tenaga Non Kesehatan
RS TTMedi
s
Keperawatan
Kefarmasian
Kesmas
GiziKeterapian Fisik
Keteknisian Medis
Dipl/S1/S2
SM/D3
SMA/SLTA/SMU
SMP/SLTP & SD
Jumlah
Depkes R.I. 31 13451 8826 12270 908 482 443 360 1370 1232 402 7039 1948 35280
Pemda Propinsi
78 17698 4108 13628 1031 636 692 319 1354 982 245 5215 2595 30805
Pemda Kab./Kota
355 38070 6389 28499 2242168
0144
7614 3096 1796 541 8468 4069 58841
TNI &POLRI 112 10877 1346 6788 484 47 101 90 557 102 82 2184 1805 13586
Dep. Lain/BUMN
78 6866 555 4389 439 36 102 73 466 268 192 1969 1628 10117
Swasta 638 51489 4868 42760 3841 545154
7728 4145 2709 2444 23170
14636
101393
INDONESIA129
21384
512609
21083
348945
3426
4332
21841098
87089 3906
48045
26681
250022
Dari tabel di atas, diperoleh gambaran bahwa pada 1.292 RS dengan 138.451 tt, terdapat 250.022 tenaga dengan berbagai kategori.
Dr Untung S, Dir Bina Kes Kerja 9
BAHAYA POTENSIAL DI RUMAH SAKIT
BIOLOGI KIMIA FISIK ERGONO
MIK
PSIKO
SOSIALVirus:- Hepatitis B, C - HIV/AIDS- SARS
Bakteri:- TBC dll
Jamur, Parasit
-Ethylene
Oxide
-Formalde
hyde
-Glutaralde-
hyde
-Obat Ca
-Gas Anestesi
-Mercury
Chlorine
-Radiasi
Pengion
-Radiasi nonpengion
-Suhu panas
-Suhu dingin
-Pencahaya-an
-getaran
-Posisi Statis,
-Mengangkat,
-Membung-
kuk
-Mendorong
-Kegiatan ber
ulang2
•Kerja Shift
•Stress
•Kekerasan
•Lingkungan
Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada) mengindikasikan terdapat 18 rumah sakit di Jakarta tidak memiliki sistem pemadam kebakaran yang memadai.
Kebakaran di RS Pelni, puluhan pasien panik (Kompas, 27 Oktober 2003)
Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta Kebakaran (Tempo interaktif, 07 Agustus 2007), tidak ada korban jiwa, namun para pasien sempat mengalami kepanikan.
Kebakaran RS Bersalin Pertiwi di Jalan Sudirman, Makassar, Sulawesi Selatan (Liputan6.com, 25 Desember 2007.)
Infeksi Nosokomial pada RS Umum & RS Khusus
Indonesia Tahun 2006
No. Jenis RSInfeksi Semua Pasien
%Nosokomial Beresiko
1 RS Umum 23,223 2,434,265 0.95
2 RS Khusus 297 38,408 0.77
Total 23520 2,472,673 0.95
Dalam studi di RS Belgia ditemukan keluhan pada penggunaan latex & dilaporkan : 6% pekerja pabrik sarung tangan mengalami keluhan yang serupa, 2.5% pekerja RS yang menggunakan sarung tangan latex juga melaporkan hal yang sama.
NSC-Amerika (1998) mencatat frekuensi angka KAK di RS lebih tinggi 41% dibanding pekerja lain dengan angka KAK terbesar adalah NSI (Needle Stick injuries).
Di Indonesia, penelitian dr Joseph tahun 2005 -
2007 mencatat bahwa angka KAK NSI mencapai 38-73 % dari total petugas kesehatan.
Analisis luka akibat tusuk jarum suntik di Jepang (1995)
• Pernah tertusuk jarum (n=4390)– Perawat: 40%, Dokter: 44%, Tekes Lain 27%
• Kejadian Tertusuk (n=1437)– Recapping jarum suntik (29%)– Pada saat membuang (15%)– Ketika mengambil darah (14%)– Pada saat pasang infus (11%)
Penyebab tertusuk jarum yang dilaporkan perawat
Tahun 1995 2000
Jumlah perawat yang diteliti 1437 353
Karena adanya Stress Kerja 622 (43.3%) 126 (35.7%)
Gerakan yang tidak diperkirakan dari jarum yang dipegangnya
210 (14.6%) 53 (15.0%)
Tidak mahir 182 (12.7%) 48 (13.6%)
Kerja tim jelek 168 (11.7%) 46 (13.0%)
Kebersihan tidak baik 144 (10.0%) 56 (16.7%)
Letih atau mengantuk 130 ( 9.0%) 36 (10.2%)
Standar kerja tidak jelas 91 ( 6.3%) 54 (15.3%)
Kualitas alat tidak baik 89 ( 6.2%) 17 ( 4.8%)
Yang lain 370 (25.8%) 127 (25.9%)
Pelayanan Bermutu dan Aman
PasienPuas=aman
Loyal
Datang lagi
Loyal
Nilai Tambah
Upaya Meningkatkan kemampuan
Peningkatankeinginan
SERVICE PROFIT CIRCLE (Sasser, 1995)
Kepuasan pasien dikaitkan dengan kenyamanan, aman dan murah, hanya didapat kalau karyawan puas dalam bekerja = aman, sehat, sejahtera
AWAMPROFFESIONAL
K3 RS
• Adalah jembatan antara mutu dan keselamatan (safety), berkaitan erat dengan patient oriented
• Merupakan bagian dari operating cost yang outputnya efisiensi dan produktivitas
• Patient safety merupakan bagian dari K3RS, tidak mungkin dilaksanakan sendiri.
DASAR HUKUM - UU No 23/1992 Pasal 23 tentang
Kesehatan Kerja
- KEP MENKES NO.432/MENKES/ SK/IV/2007 TTG PEDOMAN MANAJEMEN K3RS
• Karyawan/pegawaiKaryawan/pegawai• PasienPasien• Pengunjung RSPengunjung RS• lingkunganlingkungan
1. Menyediakan wadah fungsional terstruktur K3RS dlm organisasi RS
2. Me↑ sosialisasi K3RS pada seluruh jajaran RS
3. Me↑pengendalian sist. kerja & perilaku kerja di RS
4. Me↑SDM yg profesional di setiap unit dlm bidang K3RS
5. Me↑sist. informasi masalah K3RS
1. Advokasi sosialisasi2. Meningkatkan SDM profesional di bidang
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RS pd setiap unit
3. Pe↑jejaring yankesja & SIM yg mencakup bahaya & ancaman kerja di RS, data kesehatan pegawai yang berkaitan dg lingkup kerja
4. Mengembangkan unit pencegahan, pengendalian pengobatan & rehabilitasi dalam menanggulangi PAK, PAHK & cidera akibat KAK
PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RS (11) meliputi :
1. Upaya yan kesja paripurna bagi pegawai
2. Upaya kes.lingk. kerja RS3. Upaya sanitasi rumah sakit4. Upaya pengelolaan limbah medis &non
medis (padat, cair & gas)5. Upaya pengelolaan, pemeliharaan &
sertifikasi sarana, prasarana & peralatan RS
(lanjutan)
6. Upaya keamanan pasien & pengunjung
7. Upaya pengelolaan jasa, bahan & barang berbahaya
8. Upaya pencegahan & pengendalian kebakaran
9. Upaya kewaspadaan, upaya pencegahan & pengendalian bencana
10.Pendidikan & pelatihan K3RS 11.Pengumpulan, pengolahan,
dokumentasi data & pelaporan utk evaluasi
1. Pengorganisasian di RS dengan membentuk organisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja RS. Organisasi ini berada satu tingkat di bawah direktur dan bukan merupakan kerja rangkap.
2. Menyusun kebijakan
3. Menyusun pedoman & SOP
4. Melaksanakan 11 upaya Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit
5. Melakukan evaluasi pelaksanaan
6. Melakukan internal audit dg menggunakan instrumen self assessment akreditasi RS
7. Mengikuti akreditasi (OSHAS or JIC)
LANGKAH KEGIATAN DI RS
Dr Untung S, Dir Bina Kes Kerja 24
Pendekatan
Risk/hazard assessment : walk through inspectionMembentuk Organisasi Kebijakan : Proses Kerja dan PendanaanSistem pelaporan, feedback dan solusiSiklus pemecahan masalahSistem kompensasi, perlindungan, health plan, hukum Leadership Provider Safety dan patient Safety
PENUTUP
Pelaksanaan Program Kesehatan dan keselamatan RS adalah kewajiban RS dan perlu adanya komitmen pimpinan RS
Sarana, prasarana, peralatan & prosedur agar memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan Kerja
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit adalah bagian dari upaya peningkatan mutu.