obatan

5
Dopamine Sandika Dwi Putri - detikHealth Jakarta - Deskripsi: Dopamine adalah agen vasopressor dan inotropic. Dopamine bekerja dengan cara meningkatkan kekuatan memompa pada jantung dan suplai darah ke ginjal dan digunakan untuk meningkatkan fungsi jantung ketika jantung tak mampu memompa cukup darah. Indikasi: Untuk mengobati syok dan tekanan darah rendah karena seranganjantung, trauma, infeksi, operasi dan penyebab lainnya. Dosis: 2-10 mcg/kg/menit infus IV Tetapkan kadarnya untuk mengoptimalkan respon. Efek Samping: Efek CV (ectopic beats, tachycardia, palpitasi, anginal pain, hipotensi, vasoconstriction); Efek lainnya (N/V, sakit kepala, dyspnea). Yang kurang umum: Efek CV (bradycardia, cardiac, conduction abnormalities, hipertensi mungkin terjadi jika kelebihan dosis); Efek lainnya (piloerection, azotemia). Instruksi Khusus: Hipovolemia harus diperbaiki sebelum pengobatan dilakukan. Hindari pada pasien dengan pheochromocytoma atau hipertiroidisme dan kemunculan tachyarrhythmias atau fibrilasi ventrikular. Gunakan dengan hati-hati dan dalam dosis rendah pada pasien dengan syok secondary terhadap MI, pasien dengan riwayat peripheral vascular disease (PVD) berisiko meningkatkan kemungkinan terkena ischemia akut. Ketika menghentikan penggunaan, mungkin diperlukan mengurangi dosis secara bertahap ketika memperbesar volume darah dengan fluid IV untuk mencegah hipotensi. Selasa, 24/08/2010 09:56 WIB Ceftriaxone Sandika Dwi Putri - detikHealth Ceftriaxone (dok. bedfordlabs.com)

Upload: feriyanto-mahmud

Post on 09-Nov-2015

237 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Obatan sri utami

TRANSCRIPT

Dopamine

Sandika Dwi Putri - detikHealth

Jakarta - Deskripsi:

Dopamine adalah agen vasopressor dan inotropic. Dopamine bekerja dengan cara meningkatkan kekuatan memompa pada jantung dan suplai darah ke ginjal dan digunakan untuk meningkatkan fungsi jantung ketika jantung tak mampu memompa cukup darah.

Indikasi:

Untuk mengobati syok dan tekanan darah rendah karena seranganjantung, trauma, infeksi, operasi dan penyebab lainnya.

Dosis:

2-10 mcg/kg/menit infus IV

Tetapkan kadarnya untuk mengoptimalkan respon.

Efek Samping:

Efek CV (ectopic beats, tachycardia, palpitasi, anginal pain, hipotensi, vasoconstriction); Efek lainnya (N/V, sakit kepala, dyspnea).

Yang kurang umum: Efek CV (bradycardia, cardiac, conduction abnormalities, hipertensi mungkin terjadi jika kelebihan dosis); Efek lainnya (piloerection, azotemia).

Instruksi Khusus:

Hipovolemia harus diperbaiki sebelum pengobatan dilakukan.

Hindari pada pasien dengan pheochromocytoma atau hipertiroidisme dan kemunculan tachyarrhythmias atau fibrilasi ventrikular.

Gunakan dengan hati-hati dan dalam dosis rendah pada pasien dengan syok secondary terhadap MI, pasien dengan riwayat peripheral vascular disease (PVD) berisiko meningkatkan kemungkinan terkena ischemia akut.

Ketika menghentikan penggunaan, mungkin diperlukan mengurangi dosis secara bertahap ketika memperbesar volume darah dengan fluid IV untuk mencegah hipotensi.

Selasa, 24/08/2010 09:56 WIB

Ceftriaxone

Sandika Dwi Putri - detikHealth

Ceftriaxone (dok. bedfordlabs.com)

Jakarta - Deskripsi:

Ceftriaxone adalah kelompok obat yang disebut cephalosporin antibiotics. Ceftriaxone bekerja dengan cara mematikan bakteri dalam tubuh.

Indikasi:

Untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, termasuk keadaan parah atau yang mengancam nyawa seperti meningitis.

Dosis:

1-2 gr melalui otot (intra muscular) atau melalui pembuluh darah (intra vascular), lakukan setiap 24 jam, atau dibagi menjadi setiap 12 jam.

Dosis maksimum: 4 gr/hari

Efek Samping:

Reaksi hipersensitivitas (urticaria, pruritus, ruam, reaksi parah seperti anaphylaxis bisa terjadi); Efek GI (diare, N/V, diare/radang usus besar); Efek lainnya (infeksi candidal)

Dosis tinggi bisa dihubungkan dengan efek CNS (encephalopathy, convulsion); Efek hematologis yang jarang; pengaruh terhadap ginjal dan hati juga terjadi.

Perpanjangan PT (prothrombin time), perpanjangan APTT (activated partial thromboplastin time), dan atau hypoprothrombinemia (dengan atau tanpa pendarahan) dikabarkan terjadi, kebanyakan terjadi dengan rangkaian sisi NMTT yang mengandung cephalosporins.

Instruksi Khusus:

Boleh dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi keadaan gastrik.

Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang alergi terhadap Penicillin, ada kemungkinan 10% peluang sensitivitas.

Gunakan dengan hati-hati pada pasien kerusakan ginjal.

Indikasi

Penanggulangan mual dan muntah karena kemoterapi dan radio terapi serta operasi.

Dosis dan Cara Pemberian

1. Pencegahan mual dan muntah pasca bedah :

4 mg injeksi IM sebagai dosis tunggal atau injeksi IV secara perlahan

2. Pencegahan mual dan muntah karena kemoterapi

a. Dewasa :

1) Kemoterapi sangat emetogenik, misalnya cisplatin. Mula-mula diberikan injeksi 8 mg ondansetron IV secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan infus 1 mg ondansetron/jam secara terus menerus selama kurang dari 24 jam atau 2 injeksi 8 mg IV secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit dengan selang waktu 4 jam. Atau bisa juga diikuti dengan pemberian 8 mg peroral 2 kali sehari selama kurang dai 5 hari.

2) Kemoterapi yang kurang emetogenik, misalnya siklospamid. Injeksi IV 8 mg ondansetron secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan 8 mg peroral 2 kalisehari selama kurang dari 5 hari.

3) Mual dan muntah karena radioterapi :

Tablet 8 mg, 3 kali.hari dimulai 1-2 jam sebelum radioterapi.

Lama pengobatan tergantung panjangnya radioterapi.

b. Anak-anak > 4 tahun :

5 mg/ml secara IV selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan memberikan 4 mg peroral tiap 12 jam selama kurang dari 5 hari.

c. Usia lanjut :

Ondansetron dapat ditoleransi dengan baik pada penderita usia diatas 65 tahun tanpa mengubah dosis, frekuensi, ataupun cara pemberian.

d. Penderita dengan gangguan fungsi ginjal :

Tidak memerlukan penyesuaian dosis harian, frekuensi ataupun cara pemberian.

e. Penderita dengan gangguan fungsi hati :

Dosis total harian tidak boleh lebih dari 8 mg.

Peringatan dan Perhatian

Sebaiknya tidak digunakan pada wanita hamil terutama pada semester pertama dan wanita menyusui, kecuali bila manfaat lebih besar dari resiko yang mungkin terjadi.

Efek Samping

Sakit kepala, konstipasi, rasa panas pada kepala dan epigastrum, sedasi dan diare.

Kontraindikasi

Penderita yang hipersensitif terhadap ondansetron.

Overdosis

1. Pada dosis 84 mg 145 mg IV terjadi efek samping yang ringan

2. Antidotum yang khusus tidak ada.

Simvastatin

Komposisi:

Tiap tablet salut selaput mengandung : simvastatin 5 mg

Tiap tablet salut selaput mengandung : simvastatin 10 mg

Tiap tablet salut selaput mengandung : simvastatin 20 mg

Farmakologi:

Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol, yang dihasilkan secara sintetis sebagi produk fermentasi Aspergillus terreus. Secara in-vivo simvastatin akan dihidrolisis menjadi metabolit aktif. Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut adalah dengan cara menghambat 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase). Dimana enzim ini mengkatalisasi perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang merupakan langkah awal dari biosintesis kolesterol.

Indikasi:

Menurunkan kolesterol LDL dan kolesterol total pada hiperkolesterolemia primer dan sekunder bila pengaturan pola makan (diet) dan tindakan non-farmakologikal lainnya tidak mencukupi.

Kontraindikasi

- Hipersensitif terhadap simvastatin

- Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas penyebabnya

- Wanita hamil atau menyusui

Dosis dan Cara Pemberian:

Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan Simvastatin:

- Dosis awal yang dianjurkan 5- 10 mg/hari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang adalah 5 mg/hari. Pengaturan dosis dapat dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimukm 40 mg sehari sebagai dosis tunggal malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu, dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.

- Pasien yang diobatai bersamaan dengan immunosupresan, diberikan dosis terendah yang dianjurkan.

- Bila kadar kolesterol LDL turun dibawah 75 mg/dl (1,94 mmol/L) atau kadar total kolesterol plasma turun dibawah 140 mg/dl (3,6 mmol/L) perlu dipertimbangkan pengurangan dosisnya.

- Pada penderita dengan gangguan insufisiensi ginjal tidak perlu penyesuaian dosis karena simvastatin tidak diekskresikan melalui ginjal secara bermakna. Walaupun demikian, hati-hati pemberian pada insufisiensi ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus dipantau ketat.

Efek Samping:

- Nyeri perut, konstipasi, kembung, asthenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi angioneurotik edema.

- Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini antara lain:

Neurologi : disfungsai saraf cranial tertentu, tremor, pusing, vertigo, hilang ingatan, parastesia, neuropati perifer, kelumpuhan saraf perifer.

Reaksi hipersensitif : anafilaksis, angioedema, trombositopenia, leucopenia, anemia hemolitik.

Gastrointestinal : anoreksia, muntah.

Kulit : kerontokan rambut, pruritus.

Reproduksi : ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi.