obat pelumpuh otot dan ganglion

24

Upload: komunitas-blogger-indonesia

Post on 19-Jul-2015

5.515 views

Category:

Education


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Obat pelumpuh otot dan ganglion
Page 2: Obat pelumpuh otot dan ganglion

PELUMPUH OTOT

Adalah obat yang menghambat sistem kerja

syaraf ke otot-otot dalam tubuh.

Berdasarkan tempat hambatannya, pelumpuh

otot dibagi atas 2 golongan besar, yakni :

1. Penghambat transmisi neuromuskuler

2. Penghambat excitation-contraction coupling

Page 3: Obat pelumpuh otot dan ganglion

PENGHAMBAT TRANSMISI NEUROMUSKULER

Obat dalam golongan ini menghambattransmisi neuromuskuler sehinggamenimbulkan kelumpuhan pada otot rangka.

Obat ini dibagi menjadi dua golongan :

1. Obat penghambat kompetitif yang menstabilkan membran.

2. Obat penghambat secara depolarisasipersisten.

Page 4: Obat pelumpuh otot dan ganglion

Sejarah dan kimia

Awal mula ditemukannya obat pelumpuh otot berasal dari senyawakimia yang terdapat pada racun panah yang dipakai oleh sukuindian di Amerika Selatan.

Dan setelah diteliti oleh Claude Bernard pada tahun1857, kandungan senyawa didalam busur panah tersebut adalah :

1. d-Tubokurarin

2. Galamin

3. Suksinilkolin

4. Pankuronium

Golongan 1 mengandung senyawa dengan molekul-molekkulbesar , seperti d-tubokurarin, metokurin, toksiferin, β-eritroidin, galamin, alkuronium, pankuronium, vekuronium, atrakurium, dan fazadinium.

Golongan 2 mengandung senyawa suksinilikolin dandekametonium yang bentuk molekulnya ramping.

Page 5: Obat pelumpuh otot dan ganglion

Farmakodinamik

SISTEM KERJA OBAT DIDALAM OTOT RANGKA

Golongan 1(obat penghambat kompetitif)

ACh Dilepaskan saraf motorik berinteraksi dengan reseptor nikotinik otot

dilempeng akhir syaraf pada membran otot rangka menyebabkan

depolarisasi lokal yang bila melewati ambang rangsang akan menghasilkan

Potensial aksi otot. Selanjutnya, akan menimbulkan kontraksi otot.

Golongan 2 (obat penghambat secara depolarisasi persisten)

menghambat dengan cara menimbulkan depolarisasi persisten pada

lempeng akhirsaraf (EPP persisten di atas Et) karenna obat-obat ini bekerja

sebagai agonis Ach tetapi tidak dipecah seperti halnya Ach. Jadi hambatan

ini menyerupai efek Ach dalam dosis besar sekali atau sekali pemberian

antikolinesterase. Pada mulanya EPP menghasilkan beberapa MAP

yang menyebabkan terjadinya fasikulasi otot selintas. Kemudian membran

otot mengalami akomodasi terhadap rangsangan yang persisten dari EPP

sehingga tidak lagi membentuk MAP, keadaan ini disebut blok fase I.

kejadian ini disususul dengan repolasrisasi EPP walaupun obat masih

terikat pada reseptor Nm. Keadaan desentisasi reseptor terhadap obat ini

disebut blok fase II.

Page 6: Obat pelumpuh otot dan ganglion

SIFAT RELAKSASI OTOT RANGKA

Urutan kelumpuhan yang terjadi akibat kurare :

1. Otot rangka kecil dan bergerak cepat seperti otot ekstrinsik mata, jari

kaki dan tangan.

2. Otot-otot yang lebih besar seperti otot tangan, tungkai, leher dan

badan.

3. Otot yang terakhir mengalami lumpuh adalah diafragma.

Kematian dapat dihindarkan dengan pemberian nafas buatan sampai

otot-otot pernafasan berfungsi kembali. Penyembuhan terjadi dengan

urutan terbalik.

Suksinilkolin mempunyai perbedaan penting dengan obat pelumpuh

otot lain dalam kecepatan dan lama kerjanya, berdasarkan tabel :

Obat Mula kerja Masa kerja

Suksinilkolin IV 1 menit 4 menit

Pelumpuh obat lain IV 3 menit 20-40 menit

Page 7: Obat pelumpuh otot dan ganglion

Keterkaitan pelumpuh otot dengan

:

Susunan Saraf Pusat

Ganglion Otonom

Saat Penglepasan Histamin

Kardiovaskuler

Page 8: Obat pelumpuh otot dan ganglion

Susunan Saraf Pusatsemua pelumpuh otot kecuali β-eritroidin, adalah senyawa

amonium kuartener maka tidak menimbulkan efek sentral karena

tidak dapat menembus sawar darah-otak. Β-eritroidin yang

merupakan amin tersier adalah satu-satunya pelumpuh otot yang

dapat menyebabkan depresi SSP.

Ganglion Otonom

seperti nikotin, suksinikolin, atau C10 mempunyai efek bifasik

terhadap ganglion otonom, yaitu perangsangan yang diikuti dengan

penghambatan. Perangsangan ganglion parasimpatis

(mennimbulkan bradikardi) dan ganglion simpatis (menimbulkan

peningkatan tekanan darah) lebih sering terjadi pada pemberian

suksinikolin. Pada dosis yang tinggi sekali, dapat terjadi

penghambatan ganglion.

Page 9: Obat pelumpuh otot dan ganglion

Penglepasan Histamin

d-tubokurarin dapat menimbulkan histamine wheal pada

penyuntikan intradermal, selain itu ditemukan juga efek histamin

lain seperti spasme bronkus, hipotensi, serta hipersekresi bronkus

dan kelenjar ludah. Gejala-gejala ini dapat dicegah dengan

pemberian antihistamin, sedangkan atropin tidak dapat

mencegahnya.

Kardiovaskuler

d-tubokurarin tidak menimbulkan efek langsung terhadap

jantung maupun pembuluh darah. Hipotensi timbul karena

vasodilatasi perifer akibat penglepasan histamin dan

penghambatan ganglion, dan ini terjadi pada pemberian IV yang

cepat dengan dengan dosis besar. Kehilangan tonus otot rangka

mempengaruhi alir balik vena, dan ini dapat memperburuk kolaps

kardiovaskuler.

Page 10: Obat pelumpuh otot dan ganglion

FARMAKOKINETIK

INTERAKSI DENGAN OBAT LAIN

1. Anestetik umum

Eter, halotan, metoksifluran, isofluran, enfluran, siklopropan

dan flukroksen memperlihatkan efek stabilisasi membran

pascasinaps, maka bekerja sinergistik dengan obat-obat

penghambat kompetitif. Oleh karena itu, pada penggunaan

bersama anastetik umum tersebut diatas, dosis pelumpuh otot

kompetitif harus dikurangi. Terutama pada penggunaan bersama

eter, dosis pelumpuh otot kompetitif 1/3 – ½ kali dosis biasa.

2. Antibiotik

golongan aminoglikosida (streptomisin, gentamisin dan lain-

lain) menyebabkan hambatan neuromuskuler melalui hambatan

penglepasan Ach dari ujung saraf mototrik (karena berkompetensi

dengan ion Ca) dan juga melalui sedikit stabilisasi membran

pascasinaps. Hambatan ini dapat diantagonisasi oleh ion Ca.

golongan tetrasiklin juga menghambat transmisi

neuromuskuler, mungkin karena membentuk kelat-kelat dengan ion

Ca.

Page 11: Obat pelumpuh otot dan ganglion

Hambatan ini juga dapat diantagonis dengan ion Ca. golongan peptida, linkimisin, dan klindamisinmemblok transmisi neuromuskuler melaluimekanisme yang belum diketahui.

Oleh karena itu, pada penderita yang sedangdiobati dengan salah satu antibiotikdiatas, pemberian pelumpuh otot harus disertaipertimbangan tentang : besarnya dosis danpenggunaan garam kalsium bila pernafasanspontan tidak segera kembali.

3. Kalsium antagonis

golongan obat ini juga meningkatkan blokneuromuskuler oleh penghambat kompetitifmaupun depolarisasi persisten.

4. Antikolinesterase

neostigmin, piridostigmin dan edefonium dapatmengantagonisasi hambatan kompetitif padasambungan saraf –otot melalui preservasi AChendogen maupun efek langsungnya. Oleh karenaitu, obat-obat tersebut dapat digunakan sebagai

Page 12: Obat pelumpuh otot dan ganglion

INDIKASI

1. Adjuvan dalam anastesia

2. Reposisi tulang yang patah atau dislokasi

sendi

3. Mempermudah intubasi pipa endotrakel

4. Mencegah trauma pada terapi shock

dengan listrik

5. Mendeteksi rasa nyeri akibat kompresi akar

saraf.

Page 13: Obat pelumpuh otot dan ganglion

PENGHAMBAT EXCITATION-CONTRACTION

COUPLING

DANTROLENDantrolen dapat menyebabkan kelumpuhan otot rangka

dengan cara menghambat penglepasa ion Ca dari retikulum

sarkoplasmik. Kekuatan kontraksi otot menurun paling banyak 75 –

80%.

Dalam dosis terapi, obat ini tidak mempengaruhi saraf, otot

jantung, maupun otot polos.

Page 14: Obat pelumpuh otot dan ganglion

FARMAKOKINETIK DAN SEDIAAN

Absorbsi oral lebih dari 70%, kadar puncak dicapai setelah 1 – 4

jam. Metabolit utamanya, 5 – hidroksi dantrolen, aktif tetapi lebih

lemah dibanding dantrolen sendiri. Waktu paruh dantrolen, 6 – 9

jam, sedangkan waktu paruh 5 – hidroksi dantrolen 15,5 jam

kadarnya meningkat dengan meningkatnya dosis sampai 200mg

sehari, tetapi tidak dengan dosis 400mg sehari.

Dantrolen tersedia dalam bentuk kapsul 25,50 dan 100mg, dan

bubuk steril 20mg untuk dilarutkan menjadi 70ml larutan IV yang

mengandung 0,32 dantrolen/ml.

Page 15: Obat pelumpuh otot dan ganglion

EFEK SAMPING

Obat ini tidak dapat diberikan kepada penderita dengan kelemahan

otot, karena dapat memperburuk keadaan tersebut.

Efek samping yang paling sering terjadi berupa kelemahan

otot, mengantuk, pusing, malaise dan diare.

Reaksi hipersensitivitas berupa kerusakan hati daan dapat

berakibat fatal, resiko terjadinya reaksi ini paling tinggi pada wanita

diatas 35 tahun.

Page 16: Obat pelumpuh otot dan ganglion

OBAT GANGLION

Transmisi di ganglion lebih rumit dibandingkan dengan

transmisi di sambungan saraf-efector . Aksi potensial yang

primer terjadi sehubungan dengan depolarisasi membran

pascasinaps oleh asetilkolin . Aktivasi melalui jalur ( pathway

) ini terlihat sebagai potensial perangsangan pascasinaps

awal ( EPSP) depolarisasi ini terjadi cepat , terutama

disebabkan oleh arus Na+ .

Sedangkan jalur transmisi sekunder tidak sensitif terhadap

penghambatan dengan heksametonium . Potensial aksi

yang terjadi terdiri dari (1) EPSP lambat (2)EPSP akhir

yang juga lambat (3)IPSP . EPSP lambat ditimbulkan oleh

agonis muskarinik dan diblok oleh atropin.

Page 17: Obat pelumpuh otot dan ganglion

Zat yang menstimulasi kolinoseptor di ganglion otonom dapat

dibagi 2 golongan . Golongan pertama terdiri dari nikotin dan

lobelin . Efek perangsangnya terjadi cepat , diblok oleh

heksametonium dan mirip EPSP awal . Golongan kedua adalah

muskarin , metakolin dan sebagian antikolinesterase . Efek

perangsangnya timbul lambat , diblok oleh atropin , dan mirip EPSP

lambat .

Zat penghambat ganglion juga ada 2 golongan yaitu yang

merangsang lalu menghambat ,dan yang langsung menghambat .

Nikotin merupakan prototip golongan pertama , sedangkan

heksametonium dan trimetafen termasuk golongan kedua .

Page 18: Obat pelumpuh otot dan ganglion

OBAT YANG MERANGSANG

GANGLION Nikotin penting bukan karena kegunaanya dalam terapi

tetapi kerena terdapat dalam tembakau , bersifat toksik dan

menimbulkan ketergantungan psikis .

Nikotin merupakan alkaloid alam berbentuk cairan , tidak

berwarna , suatu basa mudah menguap ( volatile base )

dengan pKa=8,5 .zat ini berubah warna menjadi coklat dan

berbau mirip tembakau setelah bersentuhan dengan udara .

Kadarnya adalah dalam tembakau antara 1-2%.

Page 19: Obat pelumpuh otot dan ganglion

FARMAKODINAMIK

Ganglion , perubahan dalam tubuh setelah pemberian

nikotin sangat rumit dan sering tidak dapat diramalkan . Hal

ini disebabkan kerja nikotin yang sanagt luas terhadap

ganglion simpatis maupun parasimpatis . Perangsangan

ganglion terjadi dengan dosis kecil dan disebabkan oleh

depolarisasi dengan dosis yang lebih besar terjadi

penghambatan ganglion karena efek depolarisasi persisten .

Otot Rangka , perubahan yang terlihat pada otot rangka

dapat disamakan dengan apa yang terjadi pada ganglion

kerena terdapat 2 fase .

Susunan Saraf Pusat , Nikotin adalah suatu perangsang

SSP yang kuat akan menimbulkan tremor serta konvulasi

pada dosis besar .

Sistem Kardiovaskular , efek pada sistem ini merupakan

resultante dari perangsangan ganglion dan medula adrenal .

Page 20: Obat pelumpuh otot dan ganglion

Saluran Cerna , berlainan dengan efek terhadap sistem

kardiovaskular , nikotin menyebabkan perangsangan parasimpatis

pada usus . Tonus usus dan parasitatis meninggi , kadang-kadang

menyebabkan muntah . Efek farmakodinamik ini agaknya

mendasari kebiasaan merokok .

Kelenjar Eksokrin , Salivasi yang timbul waktu merokok sebagian

diakibatkan oleh iritasi asap rokok , namun nikotin sendiri

menyebabkan perangsangan sekresi air liur dan sekret bronkus

disusul penghambatanya .

Page 21: Obat pelumpuh otot dan ganglion

FARMAKOKINETIK

Nikotin dapat diserap dari semua tempat termasuk kulit .

Keracunan berat dilaporkan terjadi akibat absorpsi di kulit .

Absorpsi di lambung sedikit karena sifat nikotin sebagai basa

kuat . Nikotin terutama mengalami matabolisme di hati , juga

di paru dan ginjal . Nikotin yang diinhalasi , di metabolisme

dalam jumlah yang berarti di paru-paru .metabolit utamanya

ialah kotinin dan nikotin-1-N-Oksid . Nikotin di ekskresi

melalui air susu . Kadarnya dalam air susu pada perokok

dapat mencapai 0,5 mg/l

Page 22: Obat pelumpuh otot dan ganglion

FARMAKODINAMIK

Kerja C6 dan obat-obat lain dalam golongan ini pada alat

tubuh hampir semuanya dapat diterangkan dengan

penghambatan

Page 23: Obat pelumpuh otot dan ganglion

OBAT PENGHAMBAT

GANGLIONDalam golongan ini termasuk : heksametonium, pentolium,

tetraetilamonium, klorisondamin, mekamilamin dan

trimetafan. Berbeda penghambatan oleh nikotin dan

metakolin, efek penghambatan obat-obat tersebut tidak

didahului oleh perangsangan. Hambatan ini terjadi secara

kompetitif dengan menduduki reseptornasetilkolin.

Penglepasan asetilkolin dari ujung serat persinaps tidak di

ganggu.

Page 24: Obat pelumpuh otot dan ganglion

SEKIAN DAN TERIMA

KASIH!