obat malaria
DESCRIPTION
tentang obat malariaTRANSCRIPT
Pendahuluan Farmako
Obat Malaria
Kalasifikasi Antimalaria :
Berdasarkan kerjanya tahapan sesuai dengan perkembangan plasmodium ya itu di bedakan
menjadi skizontosid jaringan dan darah,gametosit dan sporontosid. Dengn pembagian ini anti
malaria di pilih sesuai tujuan pengobatan.
Untuk mengendalikan serangan klinik : di gunakan skizontosid darah yang
bekerja terhadap merozoit di eritrosid (fase eritrosid) dengan begini tidak akan terbentuk
skizon baru dan tidak terjadi peng hancuran eritrosid yang menimbulkan gejala klinik.
Pengobatan supresi di tujukan untuk menyingkirkan semua parasit dari
tubuh pasien dengan memberikan skinzotosid darah dalam waktu yang lebih lama dari masa
hidup parasit.
Pencegahan kausal di gunakan skizontosid jaringan yang bekerja pada
skizon yang baru masuk kedalam jaringan hati. Dengan demikian tahap infeksi eritrosid
dapat dincegahdan di trasnmisi dapat di hambat.
Pecegahan Relaps juga menggunakan skizontosid jaringan. Senyawa ini
bekerja pada bentuk laten jaringan P.vivax dan P.ovale setelah bentuk primernya di jaringan
hati di lepaskan di sirkulasi skizontosid jaringan di manfaatkan untuk profilaksis terminal /
penyambuhan Radikal.
Golongan nama obat malaria
Klorokuin dan turunannya :
Klorokuin (7-kloro-4-(4 dietilamino-1metil-butil-amino) kuinolin ialah turunan 4-
aminokuinolin. Pada mamalia bentuk isomernya kurang toksik di banding bentuk isomernya.
Aminodiakulin dan hidrosklorokuin merupakan turunan klorokuin yang sifatnyamirip klorokuin.
Farmakodinamik
Selain antimalaria, klokuin juga memperlihatkan efek antiradang , efek kadang di gunakan
untuk pengobatan dalam pengobatan, lupus erithromatosus, lupus diskoid, dan lain-lain. Aktivitas
obat ini hanya efektif terhadap parasitdalam fase eritrosit, sama sekali tidak efektif terhadap parasit
jaringan. Efektivitasnya sangat tinggi terhadap P.vivax, P. Malariae, P. Ovale dan terhadap strain
P.falcifarum yang sensitif klorokuin. Selin itu klokuin juga efektif terhadap ke tiga gamet tersebut,
tapi tidak terhadap P.falcifarum. untuk bentuk laten jaringan.
Klorokuin juga sangat evektif menekan serang akut malaria vivax, tapi setelah obat di
hentikan relaps dapat terjadi, sehingga untuk meredaksi infeksi P.vivax klorokuin perlu di berikan
bersamaprimakuin sampai pasien meninggalkan daerah endemik tersebut.
Farmako kinetik
Absorbsi klokuin setelah pemberian oral terjadi legkap dan cepat, dan makanan
mempercepat absorbsi ini. Sedanglan kaoulin dan anatasid yang mengandung kalsium atau
magnesium dapat mengganggu absorbsi klorokuin. Sehingga obat ini sebaiknya jangan di berikan
bersama-sama dengan klorokuin. Kadar puncak dalam plasma tercapai setelah 3-5 jam. Kira-kira 55%
dari jumlah obat dalam plasma akan terikat pada non-diffusible plasma contituent. Klorokuin lebih
banyak terikat pada jaringan, sedangkan pada hewan coba ditemukan pada hti,limpa,ginjal, paru
dan bermelanin 200-700 kali kadarnya dalam plasma.
Efek samping
Dengan dosid tepat klokuin merupakan obat yang sangat aman. Efek samping yang mungkin
di temukan pada pemberian klokuin ialah sakit ringan, gangguan pencernaan, gangguan
pengelihatan dangatal-gatal. Pemberian lebih dari 250 mg/hari untuk jangka lama ( untuk
menurunkan malaria) dapat menimbulkan ototoksisitas dan renopati yang menetap. Renopati ini di
duga berhubungan dengan akumulasi klorokuin di jaringan yang kaya akan melanin. Dosis tinggi
parenteral i berikan secara cepat dapat menimbulkan toksisitas terutama pada sistem kardiovaskular
berupa hipotensi, vasodilatasi, penekanan fungsi miokard, dan pada akhirnya terjadilah henti
jantung. Dan dalam pemberian parenteral tidak boleh melebihi 30-50 mg/kgBB karna dapat
berakibat fatal, maka dari itu pemberian klorokuin sebaiknya di beriakn secara lambat pada infus
atau secara IM dan SK dosis kecil.
Sedian dan posologi
Untuk pemakaian oral tersedia tablet garam 250 mg dan 500 mg yang masin-masing di
berikan dengan 150 mg dan 300 mg bentuk biasa, dan juga tersedia syirup klorokuin fosfat 500
mg/5ml. Untuk malaria di beriakan 10 mg/kgBB klorokuin basa di lanjutkan dengan dosis 5 mg/kgBB
klokuin basa pada 6,12,24 dan 36 mg/kgBB dalam 2 hari. Sedangkan pada vivax atau ovale di berikan
pada hari ke 7 dan hari ke 14.obat ini di berikan dalam bentuk IV dengan kecepatan tetap yang tidak
melebihi 0,83 mg/kgBB atau di suntikan SK atau Imberukang dengan dosis tidak melebihi 3,5
mg/kgBB sedangkan klokui basa samapai tercapai total dosis 25 mg/kgBB klokuin basa.
Primakuin
Farmakodinamik
Aktivitas malaria ialah untuk penyembuhan radikal malaria vivax dan ovale, karena bentuk
jaringan plasmodia ini dapat di hancurkan oleh primakuin. Mekanismenya anti malaria tidak banyak
yang di ketahui tetang cara 8-aminokuinolon sebagai antimalatimaria lebih-lebih tentang
aktivitasnya terhadap skizon jaringan dan gametosid. Retensinya beberapa strain P.vivax di beberapa
negara termasuk asia tenggara relatif telah menjadi resisten terhadap klorokuin.
Farmako kinetik
Setelah pemberian oral primakuin segera di absorbsi dan di distribusi luas
kejaringan.metbolisme merlangsung cepat dan hanya sebagian kecil dari dosis yang di berikan yang
diekskresikan kedalam urin dalam bentuk asal.pada pembemberian dosisi tunggal,nkonsntrasi
plasma mencapai maksimum dalam 3 jam dan waktu paruh eliminasinya 6 jam.
Sediaan dan Pososlogi
Primakuin di sediakan tertama untuk profilaksis terminal dan penyebuhan radikal dari
malaria vivax dan ovale yang relaps, primakuin harus di berkan secra bersamaan dengan skizontosid
darah, biasanya klokuin untuk memusnakan fase erotrosit plasmodia dan mengurangi
perkembangan resistensi obat. Primakuin tablet tersedia setra dengan 15 mg basa.untuk profilaksis
terminal primakuin di berikan 15 mg/hari selama 14 hari sebelum/ sesudah meninggalkan daerah
endemik. Sedangkan untuk radikal P.vivax dan P.ovale pengobatan di mulai setelah serangan akut
kira-kira pada hari ke 4 dengan dosis 15 mgper hari selama 14 hari.
Kina dan Alkaloid sinkona
farmakodinamik
Efek anti malaria untuk terapi supresi dan pengobatan serangan klinis, kedudukan kina
sudah tergeser oleh anti malaria yang lain yang lebih aman dan efektif, misalnya klorokuin.
Walaupun demikian kina bersama pirimetamin dan sulfadoksin masih merupakan rigmen terpilih
untuk P.falcifarum yang resisten terhadap klokuin. Kina terutama berefek pada skizontosid darah
dan juga berefek gametoid terhadap P. Vivax dan P.malarie , tetapi tiak untuk P.falcifarum. akan
tetapi untu terapi supresi dan pengobatan serangan klinik obat ini lebih toksik dan kurang efektif
pada klokuin, dan kina tidak di gunakan untuk profilaksis malaria.
Farmakokinetik
Kina dan turunannya diserap baik melalui usus bagian atas. Kadar puncaknya dalam 1-3 jam
setelah suatu dosis tunggal.distribusinya luas, terutama ke hati, tetapi kurang keparu,ginjal, dan
limfa, akan tetapi kina juga melewati swar uri.padainfeksi akut akan di oeroleh alakaloid sinkona di
metabolisme dalam hati, sehingga kira-kira 20% yang di ekskresi dalam bentuk urin. Karena
perombakan dan ekskersi yang cepat tidak terjadi kumulasi dalm badan.pada pemeriksaan akut di
peroleh alfa 1 glykoprotein yang akan meningkat fraksi bebas kina, sehingga jadar bebas yang
terjadinya 15% dari konsentrasi plasma, menurunka menjadi 15%, keadaan ini dapat mengurangu
toksisitas tapi juga dapat mengurangi keberhasilan terapi apabila kadar bebasnya menurun sampai
batas KHM.
Efeksamping
Dosis terapi kina sering menyebabkan singkonisme yang tidak selalu memerlukan
penghentian pengobatan. Gejala mirip salisilismus ya itu tenitus, sakit kepala, gangguan
pendengaran, pandangan labur, diare dan mual. Gejala ringan yang lebih dahulu tampak di sistem
pendengaran dan pengelihatan. Pada keracunan yang lebih berat terlihat gangguan gastrointestinal,
saraf, kardiovaskular, dan kulit. Lebih lanjut lagi terjadi perangsangan SSP, seperti bingung, gelisah,
dan delirium.pernapasan mula-mula di rangsang, lalu di hambat, kulit menjadi dingi dan sianotis
suhu kulit dan tekanan darah menurun akhirnya pasien meninggal karena henti nafas.
Sediaan dan posologi
Kina sulfat di berikan 3 laki 650 mg/hari selama 3-7 hari di kombinasikan dengan doksisiklin 2
kali 100mg/hari selama 7 hari atau dengan klindasimin 2 kali 600 mg/hari selama 7 hari atau dengan
sulfadoksin-pirimetamin 3 tablet sekali pemberian oral. Sedangkan untuk anak dosis kina sulfat 10
mg/kgBB per oral di beriakn setiap 8 jam.
Obat Malaria lain
Proguanil
Proguanil atau kloroguanid ialah turunan yang berfek skizontosid melalui
mekanisme antifolat. Obat ini mudah penggunaannya dan hampir tanpa
efeksamping. Dahulu di gunakan terutamauntuk terapi profilaksis dan supresi jangka
panjang terhadap malaria tropika.tapi sayangnya mudah sekali timbul resistensi
terhadapnya sehingga penggunaan prologuanil telah tergeser dengan antifolat yang
lebih efektif.
Meflokuin
Meflokuin di gunakan untuk mencegah dam mengobati malaria yang
resisten terhadap klorokuin dan falcifarum yang resisten dengan banyak jenis obat.
Galur resisten ini banyak terdapat di asia tenggara, tapi meflokuin tidak di
indikasikan untuk mengobati malari falsiparum yang berat. Meflokuin memiliki
memiliki aktivitas skizontosid darah yang sangat kuat terhadap P.falcifaru dan
P.vivax tetapi tidak aktif terhadap fase eksoeritrosit dan gametosit.
Halofantrin
Halofantrin adalah fenantrena metanol yang secara struktur mirip dengan
kina. Di gunakan sebagai pilihan selain kina dan meflokuin untuk mengobati
serangan resisten klorokuin dan P.falcifarum yang resisten terhadap berbagai obat.
Halofantrin mempunyai efektifitas tinggi sebagai skizontosid darah, tetapi tidak
untuk fase eksoeritrosit dan gametosit.
Tetrasiklin
Doksisiklin di gunakan untuk profilaksis bagi daerah-daerah yang endemik
yang terjangkit P.falcifarum yang resisten dengan berbagai obat. Dosis dewasa
adalah 100mg perhari di berikan 2 hari sebekum masuk kedalam daerah endemik
selama 4 minggu setelah meninggalkan daerah endemik.pemberian di anjurkan
tidak lebih dari 4 bulan, sedangkan pada dosis anaklenih dari 8 tahun ialah 2
mg/kgBB peroral perhari.