obat hemostatik

14
1 BAB I PENDAHULUAN Hemostatik adalah zat yang digunakan untuk menghentikan perdarahan. Obat- obatan ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah yang luas. Pemilihan obat-obat harus dilakukan secara tepat dan sesuai dengan pathogenesis terjadinya perdarahan tersebut. Bila daerah perdarahan kecil tindakan fisik seperti  penekanan, pendinginan, atau kauterisasi seringkali dapat menghentikan perdarahan dengan cepat. Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi factor pembekuan darah yang  bersifat herediter misalnya defisiensi factor hemofilik (Faktor VIII) dan dapat pula akibat defisiensi banyak factor yang sulit di diagnosis. Defisiensi suatu factor dapat diobati dengan memberikan kekuarangan factor tersebut misalnya factor VIII, factor antihemolitik kriopresipitat, factor IX dan lain lain. Selain dari factor pembekuan darah. Perdarahan juga dapat dihentikan dengan memberikan obat-obat yang dapat meningkatkan pembentukan factor-faktor pembekuan darah misalnya vitamin K. atau yang menghambat mekanisme fibrinolitik seperti asam aminokaproat. Selain hemostatic sistemik, bisa juga diberikan hemostatic local. [1]  

Upload: alvian2109

Post on 17-Oct-2015

167 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

OBAT HEMOSTATIK PADA OPERASI, SMF ANESTESI RSAL MINTOHARJO JAKARTA

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    1/14

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Hemostatik adalah zat yang digunakan untuk menghentikan perdarahan. Obat-

    obatan ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah yang luas.

    Pemilihan obat-obat harus dilakukan secara tepat dan sesuai dengan pathogenesis

    terjadinya perdarahan tersebut. Bila daerah perdarahan kecil tindakan fisik seperti

    penekanan, pendinginan, atau kauterisasi seringkali dapat menghentikan perdarahan

    dengan cepat.

    Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi factor pembekuan darah yang

    bersifat herediter misalnya defisiensi factor hemofilik (Faktor VIII) dan dapat pula

    akibat defisiensi banyak factor yang sulit di diagnosis. Defisiensi suatu factor dapat

    diobati dengan memberikan kekuarangan factor tersebut misalnya factor VIII, factor

    antihemolitik kriopresipitat, factor IX dan lain lain. Selain dari factor pembekuan

    darah.

    Perdarahan juga dapat dihentikan dengan memberikan obat-obat yang dapat

    meningkatkan pembentukan factor-faktor pembekuan darah misalnya vitamin K. atau

    yang menghambat mekanisme fibrinolitik seperti asam aminokaproat. Selain

    hemostatic sistemik, bisa juga diberikan hemostatic local.[1]

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    2/14

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    II.1. MEKANISME PEMBEKUAN DARAH NORMAL

    Secara umum terjadi melalui tiga langkah utama:

    1. Sebagai respons terhadap kerusakan pembuluh darah/ darah itu sendiri, makarangkaian reaksi kimiawi yang kompleks terjadi dalam darah dan melibatkan

    banyak faktor pembekuan darah. Hasil akhirnya adalah terbentuknya suatu

    kompleks substansi teraktivasi yang secara kolektif disebut aktivator

    protrombin.

    2. Aktivator protrombin mengkatalisis perubahan trombin menjadi trombin.3. Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang-

    benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk

    membentuk bekuan.

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    3/14

    3

    Pembentukan Aktivator Protrombin:

    1. Mekanisme ini dimulai bila terjadi trauma pada dinding pembuluh darah danjaringan yang berdekatan pada darah, pada setiap kejadian tersebut,

    mekanisme ini akan menyebabkan pembentukan aktivator protrombin.

    2. Aktivator protrombin ini dibentuk melalui 2 cara, yaitu jalur ekstrinsik yangdimulai dengan terjadinya trauma pada dinding pembuluh dan jalur intrinsik

    yang berawal di dalam darah itu sendiri.

    Langkah-langkah jalur ekstrinsik, yaitu pelepasan faktor jaringan atau

    tromboplastin jaringan, selanjutnya mengaktifasi faktor X yang dibentuk oleh

    kompleks lipoprotein dari faktor jaringan dan bergabung dengan faktor VII,

    kemudian dengan hadirnya ion Ca2+ akan membentuk faktor X yang teraktivasi.

    Selanjutnya faktor X yang teraktivasi tersebut akan segera berikatan dengan

    fosfolipid jaringan, juga dengan faktor V untuk membenuk senyawa yang disebut

    aktivator protrombin.

    Langkah-langkah jalur intrinsik, yaitu pengaktifan faktor XII dan pelepasan

    fosfolipid trombosit oleh darah yang terkena trauma, kemudian faktor XII yang

    teraktivasi ini akan mengaktifkan faktor XI, kemudian faktor XI yang teraktivasi ini

    akan mengaktifkan faktor IX, faktor IX yang teraktivasi bekerja sama dengan faktor

    VIII terakivasi dan dengan fosfolipid trombosit dan faktor 3 dari trombosit yang

    rusak, akan mengkatifkan faktor X. Disini jelas bahwa bila faktor VIII atau trombosit

    kurang maka langkah ini akan terhambat. Faktor VIII adalah faktor yang tidak

    dimiliki oleh penderita hemofilia. Trombosit tidak dimiliki oleh penderita

    trombositopenia. Faktor X yang teraktivasi akan bergabung dengan faktor V dan

    trombosit untuk membentuk suatu kompleks yang disebut aktivator protrombin.

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    4/14

    4

    Perubahan Trombin Menjadi Trombin:

    Setelah aktivator protrombin terbentuk akibat pecahnya pembuluh darah maka

    dengan adanya ion Ca2+ dalam jumlah yang mencukupi, akan menyebabkan

    perubahan protrombin menjadi trombin. Trombosit juga berperan dalam pengubahan

    protrombin menjadi trombin, karena banyak protrombin mula-mula melekat pada

    reseptor protrombin pada trombosit yang telah berikatan pada jaringan yang rusak.

    Pengikatan ini akan mempercepat pembentukan trombin dan protrombin yag terjadi

    dalam jaringan dimana pembekuan diperlukan.

    Protrombin adalah protein plasma yang tidak stabil dan dengan mudah pecah menjadi

    senyawa-senyawa yang lebih kecil, salah satu diantaranya trombin. Vitamin K juga

    sangat berperan dalam pembekuan darah karena kurangnya vitamin K akan

    menurunkan kadar protrombin sampai sedemikian rendahnya hingga timbul

    pendarahan.

    Perubahan Fibrinogen Menjadi Fibrin:

    Trombin adalah enzim protein dengan kemampuan proteolitik yang bekerja terhadapfibrinogen dengan cara melepaskan empat peptida yang berberat molekul rendah dari

    setiap molekul fibrinogen sehingga membentuk molekul fibrin monomer yang

    memiliki kemampuan untuk berpolimerisasi dengan molekul fibrin monomer yang

    lain. Dengan cara demikian, dalam beberapa detik banyak molekul fibrin monomer

    berpolimerisasi menjadi benang-benang fibrin yang panjang, sehingga terbentuk

    retikulum bekuan.

    Namun benang-benang fibrin ini ikatannya tidak kuat dan mudah diceraiberaikan,

    maka dalam beberapa menit berikutnya akan terjadi proses yang akan memperkuat

    jalinan/ikatan tersebut. Proses ini melibatkan zat yang disebut faktor stabilisasi fibrin.

    Trombin yang tadi berperan dalam membentuk fibrin, juga mengaktifkan faktor

    stabilisasi fibrin yang kemudian akan membentuk ikatan kovalen antara molekul

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    5/14

    5

    fibrin monomer, sehingga saling keterkaitan antara benang-benang fibrin yang

    berdekatan sehingga menambah kekuatan jaringan fibrin secara tiga dimensi.

    Bekuan darah yang terdiri dari jaringan benang fibrin yang berjalan dari segala arah

    dan menjerat sel-sel darah, trombosit, dan plasma. Benang-benang fibrin juga melekat

    pada pembuluh darah yang rusak; oleh karena itu bekuan darah menempel pada

    lubang di pembuluh darah dan dengan demikian mencegah kebocoran darah.[2]

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    6/14

    6

    II.2 MEKANISME FIBRINOLITIK

    Ketika tubuh terluka dan cedera menyebabkan pendarahan,sangat penting bahwa tubuh mampu untuk membendung aliran darah. Hanya jika

    pendarahan dihentikan, tubuh akan mamp u bertahan dan itul ah sebabnya

    koagulasi adalah proses penting dalam hemostasis, yang tidak lain adalah koagulasi

    diikuti dengan melarutkan gumpalan darah dankemudian memperbaiki jaringan yang

    terluka. Setelah dipulihkan dan jar ingan diperbaik i, bekuan darah atau

    trombus harus disingkirkan dari jaringan yang cedera. Hal ini dicapai dengan

    jalur fibrinolisis.

    Selain mekanisme pembekuan, terdapat pula sistem kontrol

    utamadalam mengimbangi sistem koagulasi yaitu sistem atau

    mekanismefibrinolisis yang berperan menghancurkan fibrin secara

    enzimatik. Fibrinadalah protein tak larut yang dibentuk dari fibrinogen

    oleh kegiatanproteolitik trombin sewaktu pembekuan darah normal.Pada

    sistem fibrinolisis, komponen yang berperan terdiri dariplasminogen,

    aktivator plasminogen, dan inhibitor plasminogen.

    Plasminogen adalah suatu glikoprotein rantai tunggal dengan

    aminoterminal, glutamic acid glutamic acid yang mudah dipecah oleh proteolisis

    menjadi bentuk modifikasi dengan suatu terminal lysin e ,valin a t au m ethionin.

    Plasminogen adalah prekursor inaktif plasmin yangdikonversikan oleh kerja

    proteolitik enzim urokinase. Plasminogen disebut juga profibrinolisin. Plasminogen

    berisi motif struktur sekunder yangdikenal sebagai kringles, yang mengikat secara

    khusus untuk lisin danarginin residu pada fibrin (Ogen). Ketika dikonversi dari

    plasminogenmenj adi plasmin, ber fungsi sebagai protease serin.

    Plasminogenmerupakan bentuk proenzim dari plasmin.Plasmin adalah suatu

    enzim proteolitik dengan spesifisitas yangtinggi terhadap fibrin dan dapat

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    7/14

    7

    memecah fibrin, fibrinogen, F V dan FVIII, komplemen, hormon, serta protein

    lainnya.[3]

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    8/14

    8

    II.3. OBAT HEMOSTATIK LOKAL

    1. HEMOSTASIS SERAPHemostatik serap menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan

    buatan atau memberikan jala serat-serat yang mempermudah pembekuan darah bila

    diletakkan langsung pada permukaan yang berdarah. Dengan kontak pada permukaan

    asing, trombosit akan pecah dan membebaskan factor yang memulai proses

    pembekuan darah. Hemostatic golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan

    yang berasal dari pembuluh darah kecil saja seperti kapiler. Golongan ini tidak efektif

    untuk menghentikan perdarahan dari arteri atau vena yang tekanan intravaskularnya

    tinggi.

    Yang termasuk golongan ini adalah spons gelatin, oksisel (selulosa oksida)

    dan busa fibrin insani (human fibrin foam). Spons gelatin dan oksisel dapat

    digunakan sebagai penutup luka yang akhirnya akan diabsorpsi. Hal ini

    menguntungkan karena tidak memerlukan penyingkiran atau pengeluaran yang

    mengakibatkan perdarahan ulang, seperti yang terjadi pada penggunaan kain kassa.

    Untuk absorpsi yang sempurna pada kedua zat ini diperlukan waktu sampai 6 jam.

    Selulosa oksida dapat mempengaruhi regenerasi tulang dan dapat mengakibatkan

    timbulnya kista apabila digunakan dalam jangka waktu panjang pada patah tulang.

    Selain itu penggunaan jangka panjang selulosa oksida dapat menimbulkan gangguan

    epitelisasi. Pada busa fibrin insani dapat digunakan setelah dibasahi dan dengan

    sedikit penekanan dapat menutup luka dengan baik pada permukaan yang berdarah.

    2. ASTRINGENZat ini bekerja dengan mengendapkan protein darah sehingga perdarahan dapat

    dihentikan. Sehubungan dengan cara penggunaannya, zat ini dinamakan stypticatau

    bisa disebut juga kauterisasi kimia. Yang termasuk kelompok ini antara lain adalah

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    9/14

    9

    feri klorida, nitras argenti, asam tanat. Kelompok ini digunakan untukmenghentikan

    perdarahan kapiler dan bersifat kaustik.

    3. KOAGULANObat kelompok ini pada penggunaan local menimbulkan hemostasis dengan dua cara

    yaitu mempercepat perubahan protrombin menjadi thrombin dan secara langsung

    menggumpalkan fibrinogen.

    a. Aktivator ProtrombinEsktrak yang mengandung protrombin dapat dibuat antara lain dari jaringan

    otak yang diolah secara kering dengan asetat. Beberapa racun ular juga

    memiliki aktivitas tromboplastin yang dapat menimbulkan pembekuan darah.

    Salah satu contoh adalahRussels Viper Venom.

    b. TrombinZat ini tersedia dalam bentuk bubuk atau larutan untuk penggunaan local.

    Sediaan ini tidak boleh digunakan untuk suntikan IV karena bisa terjadi

    pembekuan yang cepat dan menimbulkan emboli.

    4. VASOKONSTRIKTORObat vasokonstriktor dapat digunakan dalam menghentikan perdarahan local.

    Penggunaan obat ini misalnya dengan pemberian Adrenalin 1 : 1000. Penggunaannya

    dapat diberikan dengan membasahi kassa dengan larutan adrenalin kemudian

    ditempelkan kepada bagian yang luka. Adrenalin akan menyebabkan efek langsung

    kepada pembuluh darah yaitu vasokonstriksi. Perdarahan yang dapat dihentikan

    dengan pemberian adrenalin adalah perdarahan yang kecil seperti arteriol dan vena

    kecil.[1][4]

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    10/14

    10

    II.4. OBAT HEMOSTATIK SISTEMIK

    Terdapat beberapa cara untuk menghentikan perdarahan dengan cara memasukkan zat

    ke dalam system vascular. Salah satunya dengan memberikan transfusi darah,

    seringkali perdarahan dapat dihentikan segera. Hal ini terjadi karena penderita

    mendapatkan semua faktor pembekuan darah yang terdapat dalam darah transfusi.

    Keuntungan lainnya ialah perbaikan volume sirkulasi. Perdarahan yang disebabkan

    oleh defisiensi factor pembekuan darah tertentu dapat diatasi dengan

    menggantikan/memberikan faktor pembekuan yang kurang tersebut. Zat zat

    tersendiri :

    1. Faktor antihemofilik (faktor VIII) dan Cryoprecipitated AntihemophilicFactor: Berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada penderita

    hemofilia A (defisiensi faktor VIII) dan penderita yang darahnya

    mengandung inhibitor faktor VIII

    2. Kompleks faktor IX : Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX dan X; sertasejumlah kecil protein plasma lain. Digunakan untuk pengobatan hemofilia B,

    atau bila diperlukan faktor - faktor yang terdapat dalam sediaan tersebut untukmencegah perdarahan. Akan tetapi karena ada kemungkinan timbulnya

    hepatitis, sebaiknya preparat ini tidak diberikan pada penderita non hemofilia.

    Efek samping, berupa trombosis, demam, menggigil, sakit kepala dan shock

    anafilaksis.

    3. Human fibrinogen : Sediaan ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadarfibrinogen dalam darah penderita, dan daya pembekuan yang sebenarnya.

    4. Vitamin K : Sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untukmenimbukan efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan darah

    terlebih dahulu. Secara Spesifik, Vitamin K bekerja merangsang pembentukan

    factor II, VII, IX, dan X.

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    11/14

    11

    Selain dengan pemberian darah, terdapat beberapa sediaan lain yang lazim

    digunakan untuk menghentikan atau mengurangi perdarahan secara sistemik,

    diantaranya adalah :

    1. Asam aminokaproat : Merupakan inhibitor kompetitif dari aktivatorplasminogen dan penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan

    menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan darah lainnya. Oleh

    karena itu asam aminokaproat dapat membantu mengatasi perdarahan berat

    akibat fibrinolisis yang berlebihan.

    2. Asam traneksamat : Indikasi dan mekanisme kerja yang sama dengan asamaminokaproat, tetapi 10 kali lebih kuat dengan efek samping lebih sedikit.

    3. Karbozokrom : Dapat memperbaiki permeabilitas kapiler dan untuk mencegahdan mengobati perdarahan kapiler. Sehingga resistensi vascular meningkat

    dan perdarahan bisa dikurangi. Obat ini tidak mempengaruhi system

    pembekuan darah.[1][4]

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    12/14

    12

    VITAMIN K MEMBANTU

    PEMBENTUKAN FAKTOR

    II, VII, IX, X

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    13/14

    13

    AS. AMINOKAPROAT DAN

    AS. TRANEKSAMAT

    MENGHAMBAT

    PLASMINOGEN

  • 5/27/2018 OBAT HEMOSTATIK

    14/14

    14

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Gan Gunawan, Sulistya et al. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. DepartemenFarmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,

    Jakarta; Balai Penerbit FKUI, 259-72.

    2. Emmanuel College University of Cambridge [Internet] Blood Clotting[Online Refference] Accessed on 2013 November 1. Available at :

    http://www.emma.cam.ac.uk/~rjb4/blood_clotting.htm

    3. PubMed Free Medical Journal [Internet] Fibrinolytics [Online Journal]Accessed on 2013 November 2, Available at :

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11460480

    4. New England Medical Journal [Internet] Hemostatic Drugs. Last Update July23 2008. Accessed on 2013 November 2 Available At :

    http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM199807233390407

    http://www.emma.cam.ac.uk/~rjb4/blood_clotting.htmhttp://www.emma.cam.ac.uk/~rjb4/blood_clotting.htmhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11460480http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11460480http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM199807233390407http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM199807233390407http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM199807233390407http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11460480http://www.emma.cam.ac.uk/~rjb4/blood_clotting.htm