non linear metode terbuka1
DESCRIPTION
Persamaan nirlanjar MetodeTerbuka - Matkul: Metode NumerikTRANSCRIPT
MATERI
SISTEM PERSAMAAN NIRLANJAR METODE TERBUKA
Metode terbuka tidak memerlukan selang yang mengurung akar. Yang diperlukan
hanyalah sebuah tebakan awal akar atau dua buah tebakan yang tidak perlu mengurung
akar. Oleh karena itu metodenya dinamakan metode terbuka.
Yang termasuk dalam metode terbuka adalah:
A. Metode lelaran titik tetap (fixed-point iteration)
B. Metode Newton-Raphson
C. Metode secant
A. Metode Lelaran Titik Tetap
Metode ini disebut juga metode lelaran sederhana, metode langsung atau metode sulih
beruntun. Pembentukan prosedur lelarannya adalah sebagai berikut:
1. Menyusun persamaan f(x)=0 menjadi bentuk x = g(x).
2. Kemudian membentuk menjadi prosedur lelaran
xr+1 = g(xr);r = 1, 2, 3, …
dan menebak sebuah nilai awal x0, kemudian menghitung nilai x1, x2, x3, … yang
mudah-mudahan konvergen ke akar sejati s sedemikian hingga
f(s) = 0 dan s = g(s)
3. Kondisi berhenti lelaran dinyatakan bila
|xr+1−xr|<ε
atau bila menggunakan gelat relatif hampiran
|xr+1−xr
xr+1|<δ
dengan ε dan δ telah ditetapkan sebelumnya.
Kriteria Konvergensi Metode Lelaran Titik-Tetap
Diberikan prosedur lelaran
xr+1=g(xr)
Misalkan x = s adalah solusi f(x) = 0 sehingga f(s) = 0 dan s = g(s). Selisih antara
dan xr+1 dan s adalah
xr+1−s=g ( xr )−s
¿g ( xr )−s
( xr−s )(xr−s)
Terapkan teorema nilai rata-rata sehingga
xr+1−s=g ' (t)(xr−s)
yang mana xr+1< t<s. Misalkan galat pada lelaran ke-r dan lelaran ke-(r+1) adalah
ε r=xr−s dan εr+1=xr+1−s
dan dapat kita tulis menjadi
ε r+1=g ' (t)εr
atau dalam tanda mutlak
|εr+1|=|g '( t)||εr|≤ K|ε r| dimana g' (x ) ≤ K<1.
TEOREMA 3.2. Misalkan g(x) dan g'(x) menerus di dalam selang [a,b] = [s-h,
s+h] yang mengandung titik tetap s dan nilai awal x0 dipilih dalam selang tersebut.
Jika |g'(x)| < 1 untuk semua x ∊ [a, b] maka lelaran xr+1 = g(xr) akan konvergen ke s.
Pada kasus ini s disebut juga titik atraktif. Jika |g'(x)| > 1 untuk semua x ∊ [a, b]
maka lelaran xr+1 = g(xr) akan divergen dari s.
Teorema 3.2 dapat diringkas sebagai berikut:
Di dalam selang I = [s-h, s+h], dengan s titik tetap,
jika 0 < g'(x) < 1 untuk setiap x ∊ I, maka lelaran konvergen monoton;
jika -1< g'(x) < 0 untuk setiap x ∊ I, maka lelaran konvergen bersosilasi;
jika g'(x) > 1 untuk setiap x ∊ I, maka lelaran divergen monoton;
jika g'(x) < -1 untuk setiap x ∊ I, maka lelaran divergen berosilasi
Konvergen monoton: 0 < g’(x) < 1 Konvergen berosilasi: –1 < g’(x) < 0
Divergen monoton: g’(x) > 1 Divergen berosilasi: g’(x) < -1
B. Metode Newton-Raphson
Metode ini paling sering dipakai dan disukai karena konvergensinya paling
cepat diantara metode lainnya.
1. Pendekatan dalam menurunkan rumus metode Newton-Raphson
Ada dua pendekatan dalam menurunkan rumus metode Newton-Raphson, yaitu:
a. Penurunan rumus Newton-Raphson secara geometri
Dari gambar grafik gradient garis singgung di xi adalah
m=f ' ( xr )=∆ y∆ x
=f ( xr )−0
xr−xr+1
Atau
f ' ( xr )=f (xr)
xr−xr+1
Sehingga prosedur lelaran metode Newton-Raphson adalah
xr+1=xr−f ( xr )f ' ( xr )
, f '(xr)≠ 0
b. Penurunan rumus Newton-Raphson dengan bantuan deret Taylor
Menguraikan f (xr+1) di sekitar xr ke dalam deret Taylor:
f ( xr+1 ) ≈ f ( xr )+( xr+1−xr ) c+( xr+1−xr )2
2f ' ' (t ) , xr<t< xr+1
Yang bila dipotong sampai suku order-2 saja menjadi
f ( xr+1 ) ≈ f ( xr )+( xr+1−xr ) f ' (xr)
Karena mencari akar, maka f ( xr+1 )=0 , sehingga
0=f ( xr )+( xr+1−xr ) f ' (xr)
Atau
xr+1=xr−f ( xr )f ' ( xr )
, f '(xr)≠ 0
Yang merupakan metode Newton-Raphson
Kondisi berhenti lelaran Newton-Raphson adalah bila:
|xr+1−xr|<ε
Atau bila menggunakan gelat relatif hampiran
|xr+1−xr
xr+1|<δ
Dengan ε dan δ adalah toleransi galat yang diinginkan.
Catatan:
- Jika terjadi f’(xr) = 0, diulangi kembali perhitungan lelaran dengan x0 yang lain.
- Jika persamaan f(x) = 0 memiliki lebih dari satu akar, pemilihan x0 yang
berbeda-beda dapat menemukan akar yang lain.
- Dapat pula terjadi lelaran konvergen ke akar yang berbeda dari yang diharapkan
(seperti halnya pada metode lelaran titik-tepat).
2. Algoritma Newton-Raphson
a. Definisikan fungsi f(x) dan f’(x)
b. Tentukan toleransi error (e) dan iterasi maksimum (n)
c. Tentukan nilai pendekatan awal x0
d. Hitung f(x0) dan f’(x0)
e. Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |f(xr)|> e
Hitung f(xr) dan f’(xr)
xr+1=xr−f ( xr )f ' ( xr )
, f '(xr)≠ 0
f. Akar persamaan adalah nilai xi yang terakhir diperoleh
3. Kriteria konvergensi metode Newton-Raphson
Bentuk umum prosedur lelaran metode terbuka, xr+1=g(xr)
Karena metode Newton-Raphson termasuk metode terbuka, maka dalam hal ini,
g ( x )=x−f (x )f '( x)
Dengan mengingat syarat perlu agar lelaran konvergen adalah
g' (x )=1−¿¿
Karena itu, metode Newton-Raphson akan konvergen bila
¿, dengan syarat f '( x)≠ 0.
C. Orde Konvergensi Metode Terbuka
Prosedur lelaran pada setiap metode terbuka dapat ditulis dalam bentuk: xr+1=g(xr)
1. Misalnya pada metode Newton-Raphson g ( xr )=xr−f (xr)f '(xr)
. Misalkan xr adalah
hampiran tetap akar sejati s sehingga s = g(s). maka, berdasarkan konsep galat
s= xr+εr dengan εr adalah galat dari xr.
2. Menguraikan g(s) disekitar xr.
g (s )=g ( xr )+g ' ( xr ) ( s−xr )+12
g ( xr ) (s−xr )2+…
¿ g ( xr )+g' ( xr ) εr+12
g ( xr ) εr2+…
3. Kemudian mengurangi dengan xr+1=g(xr) sehingga diperoleh:
g (s )−xr+1=g' ( xr ) εr+12
g ( xr ) ε r2+…
4. Karena s = g(s), maka
s− xr+1=g' ( xr ) εr+12
g ( xr ) εr2+…
5. Misalkan s− xr+1=εr+1, sehingga
ε r+1=g ' ( xr ) ε r+12
g ( xr ) εr2+…
6. Bilangan pangkat dari εr menunjukkan orde (atau laju) konvergensi prosedur
lelaran:
a. ε r+1 ≈ g' ( t ) εr , xr<t< xr+1: Prosedur lelaran orde satu
b. ε r+1 ≈12
g ( xr ) εr2 , xr< t<xr+1: Prosedur lelaran orde dua
Orde konvergensi metode Newton-Raphson
Pada netode Newton-Raphosn, g ( xr )=xr−f (xr)/ f '(xr). Turunan pertama dari g(xr)
adalah:
g ' ( xr )=f ( xr ) f ( {x} rsub {r} )} over {{left [{f} ^ {'} left ({x} rsub {r} right ) right ]} ^ {2} ¿
Jika xr adalah akar persamaan f(x) = 0, maka f(xr) = 0, sehingga g'(xr) = 0
Ini berarti metode Newton-Raphson paling sedikit berorde dua. Turunan kedua dari
g(xr) adalah
g' ( xr )=f ( {x} rsub {r} )} / {f'( {x} rsub {r} )¿
Subtitusikan persamaan di atas dengan persamaan: ε r+1 ≈12
g ( xr ) εr2 , xr< t<xr+1
Diperoleh hasil:
ε r+1=f ' ' (xr)εr
2
2 f ' (xr)
Persamaan ini mempunyai tiga arti:
1. Galat lelaran sekarang sebanding dengan kuadrat galat lelaran sebelumnya. Jika
galat lelaran sekarang misalnya 0.001, maka pada leleran berikutnya galatnya
sebanding dengan 0.000001. Hal inilah yang menyebabkan metode Newton-
Raphson sangat cepat menemukan akar (jika lelarannya konvergen).
2. Jumlah angka bena akan berlipat dua pada tiap lelaran. Ini merupakan konsekuensi
dari hal nomor 1 di atas.
3. Orde konvergensi metode Newton-Raphson adalah kuadratik. sehingga ia
dinamakan juga metode kuadratik.
Cara lain untuk menemukan orde konvergensi metode Newton-Raphson adalah dengan
meneruskan penurunan rumus Newton-Raphson dari dari deret Taylornya sebagai
berikut:
Perhatikan persamaan berikut:
f ( xr+1 )=f ( xr )+( xr+1−xr ) c+( xr+1−xr )2
2f ' ' (t ) , xr<t<xr+1
Bila xr+1=s sehingga f (xr+1)=f (s )=0, dalam hal ini s adalah akar sejati, maka didapat:
0=f ( xr )+( s−xr ) f ' (xr)+( s−xr )2
2f ' ' (t )
Kurangi dengan 0=f ( xr )+( xr+1−xr ) f '(xr), didapat:
0=(s−xr ) f '(xr)+( s−xr )2 f ' ' ( t )
2
Misalkan s− xr+1=εr+1 dan s− xr=ε r, maka persamaan di atas dapat ditulis menjadi:
ε r+1 f ' (x¿¿ r)+εr2 f (t)} over {2} =¿¿
Atau
ε r+1=εr2 f (t)} over {2 {f'(x} rsub {r} )¿
Pada proses pencarian akar dengan metode Newton-Raphson, muncul kesulitan jika
|f '(x )| terlalu dekat ke nol, dan kita harus menggunakan bilangan berketelitian ganda
untuk memperoleh f(x) dan f’(x) cukup teliti. Persamaan nirlanjar f(x) = 0 yang
mempunyai kasus seperti ini dinamakan kondisi buruk.
D. Metode Secant
Prosedur lelaran metode Newton-Raphson memerlukan perhitungan turunan
pertama fungsi, yaitu f'(x). Tidak semua fungsi mudah dicari turunannya, terutama
fungsi yang bentuknya rumit. Turunan fungsi dapat dihilangkan dengan cara
menggantinya dengan bentuk lain yang ekuivalen. Modifikasi metode Newton-
Raphson ini dinamakan Metode Secant.
Berdasarkan grafik di atas dapat dihitung gradien:
f ' ( xr )=∆ y∆ x
=f ( xr )−f (xr−1)
xr−xr−1
Mensubstitusikan persamaan tersebut ke
xr+1=xr−f (xr)f ' (xr)
Sehingga diperoleh
xr+1=xr−f (xr)(xr−xr−1)f ( xr )−f (xr−1)
yang merupakan prosedur lelaran metode secant. Dalam hal ini diperlukan dua buah
tebakan awal akar, yaitu x0 dan x1.
Kondisi berhenti lelaran adalah bila
|xr+1−xr|<ε(galat mutlak)
atau
|xr+1−xr
xr+1|<δ (galat hampiran)
Dengan ε dan δ adalah toleransi galat.
Algoritma secant
- Definisikan fungsi f(x)
- Definisikan torelansi error (e) dan iterasi maksimum (n)
- Masukkan dua nilai pendekatan awal yang di antaranya terdapat akar yaitu x0
dan x1, sebaiknya gunakan metode tabel atau grafis untuk menjamin titik
pendekatannya adalah titik pendekatan yang konvergensinya pada akar
persamaan yang diharapkan.
- Hitung f(x0) dan f(x1) sebagai y0 dan y1
- Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |f(xi)|>0
hitung yi+1 = F(xi+1)
y i+1=xi− y i
x i−x i−1
y i− y i−1
- Akar persamaan adalah nilai x yang terakhir.
Perbandingan Metode newton Raphson dengan Metode Secant
Karena kemiripan formulanya, mungkin disini perlu ditinjau secara ringkas beberapa
aspek penggunaan dari kedua metode ini.
Metode Kelebihan Kelemahan
Newton-Raphson - Memerlukan sedikit iterasi
- Tidak membutuhkan waktu
lama untuk mencapai
konvergen
- Memerlukan fungsi turunan
f(x)
- Lebih banyak komputasi
per-langkah iterasi yang
dilakukan
Secant Tidak perlu menghitung fungsi
turunan (f’(x))
Membutuhkan waktu lama
untuk mencapai konvergen
E. AKAR GANDA
Akar ganda (multiple roots) terjadi bila kurva fungsi menyinggung sumbu-x,
misalnya:
a. f ( x )=x3−5x2+7 x−3=( x−3 ) ( x−1 ) (x−1 )memiliki akar ganda dua di x = 1
b. f ( x )=x 4−6 x3+12 x2−10 x+3=(x−3)(x−1)(x−1)(x−1) memiliki akar ganda
tiga di x = 1.
Akar ganda menimbulkan sejumlah kesukaran untuk banyak metode numerik:
1. Kenyataan bahwa fungsi tidak berubah tanda pada akar ganda genap menghalangi
penggunaan metode-metode tertutup. Metode terbuka, seperti metode Newton-
Raphson, sebenarnya dapat diterapkan di sini. Tetapi, bila digunakan metode
Newton Raphson untuk mencari akar ganda, kecepatan konvergensinya berjalan
secara linear, tidak lagi kuadratis sebagaimana aslinya.
2. Permasalahan lain yang mungkin berkaitan dengan fakta bahwa tidak hanya f(x)
tetapi juga f’(x) menuju ke nol pada akar. Ini menimbulkan masalah untuk metode
Newton-Raphson maupun metode secant (tali busur), yang dua-duanya
mengandung turunan (atau taksirannya) pada penyebut rumus mereka masing-
masing. Ini dapat menghasilkan pembagian oleh nol pada waktu penyelesaian
konvergen sangat dekat ke akar. Pembagian dengan nol ini dapat dihindari dengan
melihat fakta bahwa f(x) lebih dulu nol sebelum f’(x).
Ralston dan Rabinowitz (1978) telah menunjukkan bahwa perubahan sedikit
dalam perumusan mengembalikannya ke kekonvergenan kuadrat, seperti dalam
xr+1=xr−mf ( xr )f ' ( xr )
……… (i)
dengan m adalah bilangan multiplisitas akar, misalnya m=1 untuk akar tunggal,
m=2 untuk akar ganda dua, m=3 untuk akar ganda tiga, dan seterusnya. Tentu saja, ini
mungkin merupakan alternative yang tidak memuaskan karena bergantung pada
pengetahuan sebelumnya tentang multiplisitas akar.
Alternatif lain yang juga disarankan oleh Ralston dan Rabinowitz(1978) adalah
mendefinisikan suatu fungsi baru u(x), yaitu rasio (hasil bagi) fungsi terhadap
turunannya seperti dalam
u ( x )= f (x )f '(x )
……… (ii)
Perhatikan, bentuk u(x) ini memiliki akar yang sama dengan f(x), sebab, jika
u(x) = 0 maka f(x) = 0. Selanjutnya,
xr+1=xr−u ( xr )u' ( xr )
……… (iii)
Yang dalam hal ini,
u' (x )=[ f ( x )f ' (x ) ]
'
=f ' ( x ) f ' ( x )−f (x)f(x)} over {{left [f'(x) right ]} ^ {2}} = {{left [{f} ^ {'} left (x right ) right ]} ^ {2} -f (x ) f (x)
[ f ' (x) ]2………(iv)
Persamaan (ii) dan (iv) dapat disubstitusikan ke dalam Persamaan (iii) dan
hasilnya disederhanakan untuk menghasilkan
xr+1=xr−f ( xr ) f '(xr)
[ f ' ( xr ) ]2−f ( {x} rsub {r} )f( {x} rsub {r} ) ¿
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Carilah akar persamaan f ( x )=x2−2x−3=0 dengan metode lelaran titik-tetap.
Gunakan ε = 0.000001.
Penyelesaian:
a. x2−2 x−3=0
x2=2 x+3
x=√2 x+3
Dalam hal ini, g(x )=√2x+3. Prosedur lelarannya adalah xr+1=√2 xr+3.
Terkaan awal x0 = 4
Tabel lelarannya:
r xr |xr+1−xr|0 4,000000 -1 3,316625 0,6833752 3,103748 0,2128773 3,034385 0,0693624 3,011440 0,0229455 3,003811 0,0076296 3,001270 0,0025417 3,000423 0,0008478 3,000141 0,0002829 3,000047 0,000094
10 3,000016 0,00003111 3,000005 0,00001012 3,000002 0,00000313 3,000001 0,00000114 3,000000 0,000000
Himpunan akar x=3,000000 (konvergen monoton)
b. x2−2 x−3=0
x (x−2)=3
x=3 /(x−2)
Dalam hal ini, x=3 /(x−2). Prosedur lelarannya adalah xr+1=3/(xr−2).
Ambil terkaan awal x0 = 4
Tabel lelarannya:
r xr |xr+1−xr|0 4,000000 -1 1,500000 2,5000002 -6,000000 7,5000003 -0,375000 5,6250004 -1,263158 0,8881585 -0,919355 0,3438036 -1,027624 0,1082697 -0,990876 0,0367488 -1,003051 0,0121759 -0,998984 0,004066
10 -1,000339 0,00135511 -0,999887 0,00045212 -1,000038 0,00015113 -0,999987 0,00005014 -1,000004 0,00001715 -0,999999 0,00000616 -1,000000 0,00000217 -1,000000 0,000001
Hampiran akar x = -1,000000 (konvergen berosilasi)
c. x2−2 x−3=0
x=(x2−3)/2
Prosedur lelarannya adalah xr+1=(xr2−3)/2. Terkaan awal x0 = 4
Tabel lelarannya:
r xr |xr+1−xr|0 4,0000001 6,500000 2,5000002 19,625000 13,1250003 191,070313 171,4453134 18252,432159 18061,361847… … …
Lelarannya divergen.
2. Hitunglah akar f(x) = ex – 5x2 dengan metode Newton-Raphson. Gunakan ε = 0.00001.
Tebakan awal akar x0 = 1.
Penyelesaian:
f ( x )=ex−5 x2
f ' ( x )=e x−10x
Prosedur lelaran Newton-Raphson:
xr+1=xr−ex−5 x2
ex−10 x
Tebakan awal x0 = 1
Tabel lelarannya:
r xr |xr+1 – xr|0 0,500000 -1 0,618976 0,1189762 0,605444 0,0135323 0,605267 0,0001774 0,605267 0,000000
Hampiran akar x = 0.605267
3. Hitunglah akar f(x) = ex – 5x2 dengan metode secant. Gunakan ε = 0.0001. Tebakan
awal akar x0 = -0.5 dan x1 = 0.
Penyelesaian:
f ( x )=ex−5 x2
Metode Secant:
xr+1=xr−f (xr)(xr−xr−1)f ( xr )−f (xr−1)
Tebakan awal x0 = -0.5 dan x1 = 0
Tabel lelarannya:
r f(x) xr |xr+1-xr|0 -0,643469 -0,500000 -1 1,000000 0,000000 0,5000002 0,274895 -0,304234 0,3042343 -0,222880 -0,419573 0,1153384 0,015304 -0,367930 0,0516435 0,00075 -0,371248 0,0033186 0,00000 -0,371418 0,00017
Hampiran akar x = -0.371418Ternyata lelarannya mengarah ke akar yang lain, yaitu x= -0.371418.
4. Gunakan baik metode Newton-Raphson yang baku maupun yang dimodifikasi
untuk menghitung akar ganda dari f ( x )=x3−5x2+7 x−3, dengan terkaan awal
x0=0
Penyelesaian:
f ( x )=x3−5x2+7 x−3
f ' ( x )=3 x2−10 x+7
f ' ' (x )=6 x−10
a. Dengan metode Newton-Raphson yang baku
xr+1=xr−f (xr)f ' (xr)
¿ xr−( xr
3−5 xr2+7 xr−3)
(3 xr2−10 xr+7)
b. Dengan metode Newton-Raphson yang dimodifikasi
xr+1=xr−f ( xr ) f '(xr)
[ f ' ( xr ) ]2−f ( {x} rsub {r} )f( {x} rsub {r} ) ¿
¿ xr−(xr
3−5 xr2+7 xr−3)(3 xr
2−10 xr+7)
(3 xr2−10xr+7 )2−(6 xr−10)(xr
3−5 xr2+7 xr−3)
c. Tabel lelarannya adalah:
Metode Newton-Raphson Yang
Baku
Metode Newton-Raphson Yang
Dimodifikasi
r xr r xr
0 0.000000000 0 0.000000000
1 0.428571429 1 1.105263158
2 0.685714286 2 1.003081664
3 0.832865400 3 1.000002382
4 0.913328983
5 0.955783293
6 0.977655101
Lelaran konvergen ke akar x = 1. Terlihat dari tabel di atas bahwa metode
Newton-Raphson yang dimodifikasi memiliki jumlah lelaran lebih sedikit.
SOAL KELOMPOK 2
1. y=x 4−28 x3+9 x2−3
Jawab:
- Menggunakan Newton-Raphson
y=x 4−28 x3+9 x2−3; toleransi eror = 0,00001; n = 20; tebakan x0 = -1
no x y y'0 -1,00000 35,00000 -106,000001 -0,66981 9,65336 -50,945002 -0,48033 2,23252 -28,468983 -0,40191 0,29759 -21,062384 -0,38778 0,00865 -19,844415 -0,38734 0,00001 -19,807416 -0,38734 0,00000 -19,80738
Hampiran akarnya = -0,38734
- Menggunakan Metode Secant
y=x 4−28 x3+9 x2−3
toleransi eror = 0,00001; n = 20; tebakan x0 = 0 dan x1 = 2
no x y0 0,00000 -3,000001 2,00000 -175,000002 -0,03488 -2,987863 -0,07023 -2,945894 -2,55111 562,811485 -0,08315 -2,921636 -0,09589 -2,892477 -1,35978 87,457998 -0,13635 -2,761349 -0,17380 -2,5802310 -0,70730 11,6601411 -0,27046 -1,7823112 -0,32838 -1,0263313 -0,40701 0,4063214 -0,38471 -0,0517615 -0,38723 -0,0021416 -0,38734 0,0000117 -0,38734 0,00000
Hampiran akarnya = -0,3874
2. Tahun 1225 Leonardo da Pisa mencari akar persamaan f(x) = x3 + 2x2 + 10x - 20 = 0
dan menemukan x = 1.368808107. Tidak seorang pun yang mengetahui cara Leonardo
menemukan nilai ini. Sekarang, rahasia itu dapat dipecahkan. Bentuklah semua
kemungkinan prosedur lelaran titik-tetap dari f(x) = 0, lalu dengan memberikaan
sembarang tebakan awal (misalnya x = 1), tentukan prosedur lelaran mana yang
menghasilkan akar persamaan yang ditemukan Leonardo itu.
Jawab:
x3 + 2x2 + 10x – 20 = 0
10 x=20−x3−2 x2
x=20−x3−2 x2
10
Toleransi eror = 0,00000001; n = 20; x0 = 1
no x f(x)0 1 -71 1,7 7,6932 0,9307 -8,154423 1,746142 8,8834524 0,857797 -9,319225 1,789719 10,036016 0,786117 -10,41717 1,827823 11,066758 0,721148 -11,37349 1,858486 11,9119410 0,667291 -12,139411 1,881231 12,5481212 0,62642 -12,705213 1,896939 12,9920414 0,597735 -13,094515 1,907186 13,2837116 0,578816 -13,347917 1,913603 13,4671518 0,566888 -13,5062
Lelerannya divergen
x3 + 2x2 + 10x – 20 = 0
x3+2 x2+10 x=20
x ( x2+2 x+10 )=20
x= 20
( x2+2 x+10 )
Toleransi eror = 0,00000001; n = 30; x0 = 1
tabel iterasi
no x y0 1 -7,000000001 1,538461538 3,759672282 1,295019157 -1,523815443 1,401825309 0,703228314 1,354209390 -0,306678275 1,375298092 0,137171106 1,365929788 -0,060670877 1,370086003 0,026968648 1,368241024 -0,011961329 1,369059812 0,0053103710 1,368696398 -0,0023565811 1,368857689 0,0010459812 1,368786103 -0,0004642213 1,368817874 0,0002060414 1,368803773 -0,0000914415 1,368810032 0,0000405916 1,368807254 -0,0000180117 1,368808487 0,0000079918 1,368807940 -0,0000035519 1,368808182 0,0000015720 1,368808075 -0,0000007021 1,368808123 0,0000003122 1,368808101 -0,0000001423 1,368808111 0,0000000624 1,368808107 -0,0000000325 1,368808108 0,0000000126 1,368808108 -0,0000000127 1,368808108 0,00000000
Lelaran akarnya = 1,368808108
Lelaran 1,368808107 sudah terlihat tapi belum sesuai dengan toleransi eror yang
ditetapkan.
x3 + 2x2 + 10x – 20 = 0
2 x2+10 x=20−x3
x (2 x+10 )=2 0−x3
x=2 0−x3
2 x+10
Toleransi eror = 0,00000001; n = 50; x0 = 1
No X Y No X Y0 1 -7,00000000 26 1,368802151 -0,000125671 1,583333333 4,81655093 27 1,368812017 0,000082462 1,217519339 -3,05530607 28 1,368805543 -0,000054113 1,463220711 2,04701409 29 1,368809791 0,000035514 1,304862040 -1,32430686 30 1,368807003 -0,000023305 1,409884708 0,87693027 31 1,368808833 0,000015296 1,341480180 -0,57197381 32 1,368807632 -0,000010037 1,386577996 0,37680986 33 1,368808420 0,000006588 1,357077858 -0,24662436 34 1,368807903 -0,000004329 1,376475478 0,16211135 35 1,368808242 0,0000028410 1,363763804 -0,10626008 36 1,368808020 -0,0000018611 1,372112643 0,06977966 37 1,368808166 0,0000012212 1,366637249 -0,04576797 38 1,368808070 -0,0000008013 1,370231609 0,03004276 39 1,368808133 0,0000005314 1,367873551 -0,01971022 40 1,368808091 -0,0000003415 1,369421180 0,01293575 41 1,368808119 0,0000002316 1,368405723 -0,00848779 42 1,368808101 -0,0000001517 1,369072121 0,00557008 43 1,368808112 0,0000001018 1,368634845 -0,00365499 44 1,368808105 -0,0000000619 1,368921797 0,00239849 45 1,368808110 0,0000000420 1,368733501 -0,00157388 46 1,368808107 -0,0000000321 1,368857064 0,00103281 47 1,368808109 0,0000000222 1,368775982 -0,00067773 48 1,368808107 -0,0000000123 1,368829189 0,00044473 49 1,368808108 0,0000000124 1,368794274 -0,0002918425 1,368817186 0,00019151
Lelaran akarnya = 1,368808107
Jadi Leonardo Pisa menggunakan y=2 0−x3
2 x+10 sebagai prosedur lelarannya.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Metode terbuka tidak memerlukan selang yang mengurung akar. Yang diperlukan
hanyalah sebuah tebakan awal akar atau dua buah tebakan yang tidak perlu mengurung
akar. Oleh karena itu metodenya dinamakan metode terbuka.
Yang termasuk dalam metode terbuka adalah:
1. Metode lelaran titik tetap (fixed-point iteration)
2. Metode Newton-Raphson
3. Metode secant
Berikut tabel perbandingan berbagai metode terbuka
Perbandingan
Metode
Lelaran Titik-
Tetap
Newton-
RaphsonSecant
Modifikasi
Newton-Raphson
Tebakan awal 1 1 2 1
Laju konversi Perlahan Cepat Sedang hingga
cepat
Sedang bagi akar
tunggal; cepat bagi
akar ganda.
Stabilitas Bisa divergen Bisa divergen Bisa divergen Bisa divergen
Akurasi Baik Baik Baik Baik
Luas aplikasi Umum Umum,
dibatasi jika
f’(x)=0
Umum Umum, didesain
khusus bagi akar
ganda
Komentar Memerlukan
tabel lelaran
yang lebih
banyak
Memerlukan
evaluasi f’(x)
Tebakan awal
tak harus
mengurung akar
Memerlukan
evaluasi f’(x) dan
f”(x)
B. Saran
Berdasarkan latihan-latihan soal yang penulis lakukan, penulis menyarankan untuk
menggunakan metode iterasi titik-tetap karena lebih mudah dan hanya memerlukan
rumus-rumus sederhana, meskipun memerlukan tabel lelaran yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
http://asimtot.files.wordpress.com/2011/11/solusi-persamaan-non-linear.pdf, diakses pada tanggal 6 Maret 2013.
http://abdurrahim65.files.wordpress.com/2008/05/irfan_metode_numerik1.pdf, diakses pada tanggal 28 Februari 2013.
http://www.balidigest.com/pbw2012/Kelompok11/uploads/BAb-%2003%20Solusi%20Persamaan%20Nirlanjar.pdf, diakses tanggal 12 Maret 2013.
http://www.mdp.ac.id/materi/2011-2012-1/TI213/052103/TI213-052103-532-6.ppt, diakses tanggal 12 Maret 2013.