nilai-nilai pendidikan karakter dalam kegiatan …
TRANSCRIPT
i
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
KEGIATAN KEAGAMAAN LEMBAGAN DAKWAH KAMPUS
UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2020
Oleh
Hardianto
NIM. 160101075
PROPGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI MATARAM
MATARAM
2020
ii
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM
KEGIATAN KEAGAMAAN LEMBAGAN DAKWAH KAMPUS
UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2020
Oleh
Hardianto
PROPGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI MATARAM
MATARAM
2020
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
ل ق د
ك
ان ل م ك فى
ر و س الل ل أ و س
ح ة س
ن ة
ل
ن ك
و الل و ج ر ي ان
م و ي ال
ا و ر لأخ
ذ الل ر ك
ث ك
ار ي
(21)
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-
Ahzab [33]: 21)1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Depok: Kelompok Gema Insani,
2015), h. 420.
viii
PERSEMBAHAN
Diawali dengan memuja Allah swt. atas keagungan dan
kekuasaan-Nya, serta sholawat atas Baginda Nabi
Muhammad saw. dengan keikhlasan serta ketulusan beliau.
penulis persembahkan skripsi ini untuk;
1. Kedua orang tua penulis (Muhajar dan Sukarniati), untuk
saudara/I tercinta ( adik penulis Melinda Kartika Putri).
2. Almamater tercinta UIN Mataram dan SMAN 3 Praya.
3. Para dosen yang telah ikhlas mengajari penulis, terutama
ayahanda Dr. Akhmad Asyari, M.Pd. selaku pembimbing I
dan ayahanda Dr. Saparudin, M.Ag. selaku pembimbing II
yang sekaligus sebagai Ketua Jurusan PAI.
4. Para guru yang telah ikhlas mengajariku dari SD sampai
SMA.
5. Sahabat/I se-organisasi, di PMII dan LDMI yang tercinta,
serta teman-teman yang tidak bisa penulis sebut satu-
persatu.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah
swt. karena berkat nikmat kesehatan dan kekuatan yang telah diberikan selama ini
sehingga Skripsi dengan judul “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kegiatan
Keagamaan LDK Universitas Mataram Tahun 2020” dapat terselesaikan dengan
baik. (Insya Allah).
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam
nabi besar Muhammad Saw. beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan para
pengikutnya yang beriman sampai akhir zaman.
Sejak mulai penyusunan sampai dengan penyelesaian Proposal Skripsi
ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang dengan ikhlas meluangkan
waktunya untuk memberikan bantuan dan dorongan serta motivasi guna
penyelesaian Skripsi ini. Untuk itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
kepada;
1. Dr. Akhmad Asyari, M.Pd. selaku pembimbing I dan Dr. Saparudin, M.Ag
selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi, koreksi
mendetail dan terus menerus di tengah kesibukannya sehingga menjadikan
Proposal Skripsi ini lebih matang dan cepat selesai.
2. Para dosen di Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), terima kasih atas segala
ilmu dan petunjuk serta pengalaman yang telah diberikan dan tularkan.
3. Dr. Saparudin, M.Ag sebagai Ketua Jurusan PAI.
4. Dr. Hj. Lubna M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
x
5. Prof. Dr . H. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram
6. Pengurus LDK Universitas Mataram atas izin dan kesempatan bagi peneliti
untuk melakukan wawancara dalam rangka observasi awal.
Kepada semua pihak yang berperan dalam menyelesaikan Skripsi ini
yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, peneliti menyampaikan
Jazakumullahu khairon katsiron, semoga amal baik mereka semua mendapatkan
balasan Surga dari Allah swt. Amin ya robbal ‘alamin.
Peneliti menyadari, dalam Skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan
sehingga diperlukan penyempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun senantiasa peneliti harapkan demi kesempurnaan Proposal
Skripsi ini.
Akhirnya, semoga Skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi peneliti
dan para pembaca umumnya.
Mataram, Mei 2020
Penulis,
Hardianto
xi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ............................................................................................ i
Halaman Judul ............................................................................................... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing.............................................................. iii
Halaman Nota Dinas Pembimbing ............................................................... iv
Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi ........................................................ v
Halaman Pengesahan Dewan Penguji .......................................................... vi
Halaman Motto .............................................................................................. vii
Halaman Persembahan .................................................................................. viii
Kata Pengantar .............................................................................................. ix
Daftar Isi ......................................................................................................... x
Daftar Tabel .................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ............................................................................................... xiv
Daftar Lampiran ............................................................................................ xv
Abstrak ............................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat .......................................................................... 6
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ............................................ 8
E. Telaah Pustaka ................................................................................... 10
F. Kerangka Teori .................................................................................. 14
1. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ................................................ 14
a. Pengertian Nilai ........................................................................ 14
b. Pendekatan Penanaman Nilai ................................................... 15
c. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................... 16
d. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ............................................... 18
2. Kegiatan Keagamaan ................................................................... 21
3. Lembaga Dakwah Kampus ......................................................... 23
xii
a. Pengertian Mahasiswa .............................................................. 26
b. Organisasi Kemahasiswaan ...................................................... 27
G. Metode Penelitian ............................................................................... 29
H. Sistematika Pembahasan ................................................................... 39
I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................... 40
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 41
A. Deskripsi Tentang LDK Universitas Mataram ..................................... 41
B. Kegiatan Keagamaan LDK Universitas Mataram ................................ 43
C. Pelaksanaan kegiatan keagamaan LDK Universitas Mataram ............. 46
D. Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam Kegiatan Keagaamaan Lembaga
Dakwah Kampus Universitas Mataram ............................................... 69
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 81
A. Pelaksanaan Kegiatan LDK Universitas Mataram .............................. 81
B. Nilain-nilai Pendidikan Karakter Dalam Kegiatan Keagmaan LDK
Universitas Mataram ............................................................................ 91
BAB IV PENUTUP 104
A. Kesimpulan ......................................................................................... 104
B. Saran .................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 107
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Ringkasan Telaah Pustaka, 13
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Bentuk Kegiatan Al-Hikmah Reminder, 48
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Kepengurusan LDK Universitas Mataram
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan
xvi
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEGIATAN
KEAGAMAAN LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIVERSITAS
MATARAM TAHUN 2020.
Oleh:
Hardianto
NIM: 160101075
ABSTRAK
Nilai-nilai pendidikan karakter merupakan nilai tingkah laku manusia yang
tidak terjadi begitu saja tanpa ada latihan. Banyak dari unsur Negara ini baik yang
secara lembaga maupun non lembaga membangun nilai-nilai karakter dalam diri
manusia melalui kegiatannya,sebagaimana yang dilakukan oleh Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Universitas Mataram dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan
karakter pada anggotanya melalui kegiatan keagamaannya. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui nilai-niai pendidikan karakter dalam kegiatan
kegamaan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas Mataram
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan studi deskriptif. Ternik penelitian yang dilakukan adalah melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan kegiatan keagamaan LDK meliputi program jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam kegiatan
keagmaan LDK ada 8 (delapan), yaitu; religius, jujur, kerja keras, kreatif, gemar
membaca, bersahabat/komunikatif, rasa ingin tahu, tanggung jawab dan peduli
sosial.
Kata Kunci : Nilai-Nilai Pendidikan Karakter, Kegiatan Keagamaan, LDK.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan karakter menjadi wacana utama pendidikan di Indonesia
beberapa program terus diluncurkan oleh pemerintah untuk membenahi
masalah karakter, Sehingga pendidikan karakter dijadikan sebagai misi utama
dari delapan misi program 100 hari Kementerian Pendidikan Nasional
Republik Indonesia dalam kabinet Indonesia bersatu jilid II untuk
mewujudkan visi pembangunan nasional dalam rencana pembangunan jangka
panjang nasional tahun 2005-2025.2
Berhubung pendidikan karakter menjadi misi utama dalam
memperbaiki keadaan moral bangsa ini, maka diperlukan sebuah tolak ukur
yang menjadi panduan untuk mencapai tujuan, misalnya dalam pendidikan
Islam tentu yang menjadi panduan dalam melaksanakan pendidikan karakter
adalah Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan bagi umat manusia
karena akhlaknya yang begitu mulia, dalam al-Qur’an Allah SWT
menjelaskan sebagai berikut;
ل ق د
ك
ان ل م ك فى
ر و س الل ل أ و س
ح ة س
ن ة
ل
ن ك
و الل و ج ر ي ان
م و ي ال
ا و ر لأخ
ذ الل ر ك
ث ك
ار ي
(21)
Artinya; “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
2 Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan, Pilar Dan Implementasi, (Jakarta:
Kencana, 2016), Cet Ke-2, h. 3.
2
2
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.”3
Kemunduran karakter bangsa, menjadi salah satu alasan kenapa
pendidikan karakter menjadi misi utama dalam melaksankan pembangunan
nasional, disebabkan berbagai kemerosotan moral yang yang terjadi di
kalangan remaja saat ini. Terkait dengan perilaku remaja (dalam hal ini
mahasiswa), penelitian tentang perilaku menyimpang mahasiswa oleh
Miftahur Rahmi dengan judul “Perilaku Mahasiswa Penghobi Domino di
Kawasan Kampus Perguruan Tinggi Kelurahan Simpang Baru Kecamatan
Tampan”. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa mahasiswa
cenderung suka marah dan berbicara kotor. Dampak lainnya adalah,
mahasiswa terkait cenderung mendapat IPK yang rendah dan indeks prestasi
rata-rata menurun.4
Mahasiswa sering kali melakukan tindakan yang tidak menunjukkan
pribadi berpendidikan. Sebut saja misalnya isu tentang pemerkosaan
mahasiswa UGM. Di mana mahasiswa UGM Yogyakarta menjadi korban
pelecehan seksual atau pencabulan oleh rekannya sendiri saat keduanya
menjalani program KKN di Pulau Seram, Maluku, Juni 2017 lalu. Pelakunya
adalah HS, mahasiswa Fakultas Teknik.5 Ini hanya paparan sederhana
mengenai fenomena yang kita hadapi saat sekarang ini. Peristiwa tersebut
3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Depok: Kelompok Gema Insani,
2015), h.420 4 Miftahur Rahmi, Perilaku Mahasiswa Penghobi Domino di Kawasan Kampus Perguruan
Tinggi Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan, JOM FISIP, Vol. 4, Nomor 1, Februari
2017. 5 https:// news.detik.com /indeksfokus /4229/isu- pemerkosaan- -ugm/berita, diakses
tanggal 22 Januari 2019, pukul 10.20.
3
sekaligus menunjukkan bahwa perilaku menyimpang dapat dilakukan oleh
setiap orang d imana dan kapan saja.
Masih banyak lagi kasus-kasus yang lain yang menunjukkan
kelemahan karakter bangsa ini. Sehingga pendidikan karakter ini dijadikan
sebagai pekerjaan rumah (PR) besar negara ini, yang sudah semestinya
menjadi tanggung jawab bersama semua pihak dan komponen bangsa ini
untuk ikut serta dalam memabangun karakter yang kuat dan khas. Semua
potensi bangsa ini harus ikut andil dalam membangun karakter bangsa agar
negeri ini memiliki sumber daya manusia yang beradab yang sesuai dengan
falsafah bangsa ini sehingga menjadi negeri yang bangkit dan dapat meraih
cita-citanya, sehingga mampu sejajar dengan negara besar di dunia dan
mampu memberikan kontribusi dan bahkan menjadi pusat peradaban.6
Dari sinilah kemudian semua unsur masyarakat harus terlibat
membangun karakter generasi, antara lain dapat di kelompokkan menjadi:
1) Keluarga harus ikut terlibat membangun karakter generasinya
melalui kepedulian dan keteladanan orang tua dengan cara
memperkenalkannya sejak dini dan mendampingi generasi.
Struktur terkecil masyarakat ini menjadi kunci awal dalam
pembentukan nilai karakterbangsa.
2) Kalangan pelaku lembaga pendidikan diamanapun tingkat
stratanya, baik SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA dan perguruan tinggi,
oleh para pendidik seperti guru, dosen dsb juga harus terlibat
membangun nilai-nilai karakter dengan cara mengajarkan dan
mendidiknya.
3) Organisasi termasuk dalam organisatoris adalah para pekerja,
karyawan, aktivis organisasi dan pemimpin organisasi juga harus
memiliki peran dalam membangun atau menanamkan nilai nilai
karakter.7
6 Muafik Saleh, Membangun Karakter Dengan Hati Nurani Pendidikan Karakter Untuk
Generasi Bangsa, (Jakarta: Erlangga, 2011), h. 10. 7 Ibid,h. 12-14.
4
Dari ketiga unsur di atas pemerintah berharap kepada seluruh lapisan
masyarakat agar berperan aktif dalam melaksanakan penanama nilai-nilai
pendidikan karakter. Terlebih lagi peran sebuah organisasi sebagai bagian
dari unsur bangsa ini diharapkan bisa menjadi wadah dalam upaya membantu
penanaman nilai-nilai pendidikan karakter bagi anak bangsa.
Lembaga dakwah kampus ( LDK) merupakan salah satu dari sekian
banyak organisasi yang berbasis keislaman. Pergerakan organisasi ini hanya
pada tataran perguruan tinggi. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) menjadi
barometer dalam lingkungan perguruan tinggi, karena memiliki fungsi
sebagai ujung tombak dalam melakukan syiar islam kepada mahasiswa di
perguruan tinggi tertentu. Lembaga Dakwah Kampus memiliki fungsi utama
untuk melakukan syiar, kaderisasi dan pelayanan dan merupakan bagian dari
langkah terpenting dalam dakwah pelajar, dakwah kampus memiliki ciri khas
tersendiri dalam melakukan gerakannya dan memiliki kesempatan untuk
berkontribusi kepada masa depan bangsa ini, karena mahasiswa adalah
cadangan masa depan.8
Lembaga dakwah kampus merupakan sebuah wadah para aktivis
dakwah mahasiswa yang memiliki jiwa dan komitmen terhadap dakwah yang
militan. Dalam melaksanakan kegiatannya mereka menggunakan teori
menajemen, yang berarti mengurus, membimbing dan mengawasi dalam
kaitanya dengan adanya lembaga dakwah kampus dapat diartikan juga
8 Tim Penyusun SPMN FSLDK Nasional (GAMAIS ITB), Risalah Manajemen Dakwah
Kampus, ( Bandung: Gamais Press, 2007), h.1.
5
sebagai tindakan dan kegiatan yang telah direncanakan agar setiap hal
tersebut dapat berjalan secara efektif.9
Lembaga Dakwah Kampus Universitas Mataram merupakan
organisasi internal kampus. Organisasi ini terbentuk pada tahun 1987 atas
dasar inisiatif beberapa dosen agama. Tujuan terbentuknya organisasi ini
yakni, mewujudkan masyarakat kampus yang islami dan berintelektualitas
dengan menggunakan Masjid sebagai media dalam mewujudkannya.10 Dari
tujuan tersebut, LDK Universitas Mataram terus melakukan pengkaderan
dengan mencari anggota untuk mewujudkan tujuannya. Dapat dilihat pada
tiga tahun terakhir, jumlah anggota Lembaga Dakwah Kampus Universitas
Mataram terus mengalami peningkatan, dilihat dari anggota baru yang
mendaftarkan diri ikut bergabung menjadi bagian dari Lembaga Dakwah
Kampus Universitas Matram. Di tahun 2017 ada sekitar 47 orang, kemudian
di tahun 2018 ada sekitar 50 orang, kemudian pada tahun 2019 jumlah
anggota baru yang masuk sebanyak 230 orang. Peningkatan ini tentu menjadi
sebuah tantangan dan beban tanggung jawab untuk memberikan pelayanan
kepada mahasiswa yang ikut bergabung. Pelayanan-pelayanan yang diberikan
maksudnya, dengan menyediakan berbagai macam bentuk kegiatan yang
dimana dari kegiatan-kegiatan yang dibuat ini, dapat melahirkan kader-kader
dakwah yang intelektual dan memiliki karkter yang kuat dalam menghadapi
tantangan zaman.Tentunya, penguatan dan pelayanan ini harus dilakukan
9 Asep Iwan Setiawan, Efektivitas Dakwah Fiah Studi Model Dakwah pada Lembaga
Dakwah Kampus, Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 5 N0. 2 , 2011 10 http://ldkbhi.unram.ac.id/, di akses tanggal 29 oktober 2019, Pukul 22: 47.
6
melalui berbagai metode, salah satunya dengan cara membuatkan kegiatan-
kegiatan keagamaan yang dapat mengembangkan pontensi anggotanya.
Lembaga Dakwah Kampus Universitas Mataram dengan struktur
kepengurusan yakni; ada Departemen Humas, Departemen Media,
Departemen kaderisasi, Biro Usaha, Biro Rumah Tangga dan Departemen
pengolaan masjid yang masing-masing dari departemen dan bironya tentu
memiliki kegiatan-kegiatan tersendirimyang di dalamnya termuat unsur
keagamaan. Sehingga melalui kegiatan-kegiatan kegamaan ini terdapat nilai-
nilai pedidikan karakter.11
Berangakat dari uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk
mengadakan sebuah penelitian yang berjudul “Niali-Nilai Pendidikan
Karakter Dalam Kegiatan Keagamaan Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
Universitas Mataram.
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang di atas, maka peneliti mengambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan kegitan LDK Universitas Mataram?
2. Apa saja nilai-nilai pendidikan karkter yang terdapat di dalam kegiatan
keagamaan LDK Universitas Mataram?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
11 Rian Muliadi, Wawancara, Humas LDK Unram, Tanggal 3 Agustus 2019
7
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui;
a. Mengetahui pelaksanaan program keagamaan LDK Universitas
Mataaram.
b. Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter dalam kegiatan keagmaan LDK
Universitas Mataram.
2. Manfaat
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan
mengenai nilai-nilai pendidikan karakter dalam kegiatan keagamaan
baik bagi peneliti, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas pada
umumnya.
b. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini memberikan manfaat kepada
pihak-pihak dan instansi yang peneliti jelaskan sebagai berikut:
1) Bagi pemerintah
Penelitian ini diharapkan dijadikan refrensi oleh pemerintah
untuk mendukung seluruh unsur lapisan bangsa ini, terutama
organisasi dalam menjalankan perannya sebagai wadah dalam
pengembangan potensi dan pembentukan karakter.
2) Organisasi
8
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh
berbagai macam organisasi agar kegiatan-kegiatan yang dimiliki di
muatkan nilai-nilai pendidikan karakter.
3) Bagi lembaga pendidikan
Penelitian ini di harapkan agar lembaga pendidikan dapat
menguatkan lagi kegiatan-kegiatan organisasi yang ada di sekolah
seperti pramuka, paskibra dan lain-lain. Yang memuat nilai-nilai
pendidikan karakter.
4) Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan memberikan kontribusi bagi peneliti
selanjutnya yang akan meniliti tentang nilai-nilai pendidikan
karakter.
D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian
1. Ruang lingkup penelitian
Untuk menghindari kesalah fahaman tentang isi dan istilah-istilah
yang ada di tulisan ini, maka peneliti akan mengungkapkan dan
menjelaskan ruang lingkup sesuai dengan judul yang tertera, antara lain:
a. Pendidikan karakter
Pendidikan karakter sering disebut pendidikan budi pekerti
sebagai pendidikan sebagai sebuah pendidikan nilai moralitas manusia
yang disadari dan dilakukan dalam bentuk nyata. Di sini ada dasar
pembentukan nilai dan sikap yang didasari pada pengetahuan
mengapa nilai itu dilakukan. Dan semua nilai yang didasari bertujuan
9
untuk membantu manusia menjadi seutuhnya. Nilai itu adalah nilai
yang dapat membantu orang dapat lebih baik hidup bersama dengan
orang lain. Dan dunianya untuk menuju kesempurnaan. Nilai itu
menyangkut beberapa bidang kehidupan seperti hubungan sesama, diri
sendiri, hidup bernegara, alam dunia dan tuhan.12
b. Kegiatan keagamaan
Dalam pembahasan ini peniliti akan membahas terkait
kegiatan keagamaan yang ada di Lembaga Dakwah Mahasiwa (LDK)
Univeritas mataram. Dan apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang
terdapat dalam kegiatan keagmaan yang telah disusun oleh LDK
Univeritas Mataram.
2. Setting penelitian
Terkait lokasi penelitian bertempat di Lembaga Dakwah
Mahasiswa (LDK) Univeritas Mataram. Peniliti memilih Lembaga
Dakwah Kampus sebagai lokasi penelitian karena beberapa pertimbangan.
Antara lain, perannya dalam penanaman nilai-nilai keagamaan, kemudian
LDK merupakan organisasi internal kampus yang dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan anggota. Misalnya pada tahun 2017 ada sekitar 47
orang, pada tahun 2018 ada sekitar 50 orang puncaknya pada tahun 2019
ada sekitar 230 anggota baru yang mendaftarkan diri menjadi bagian dari
Lembaga Dakwah Kampus (LDK).
12 Mansur Muslich, Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 67.
10
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi penelitian terdahulu
yang terkait untuk menghindari plagiasi dan duplikasi untuk menjamin
keaslian dan keabsahan suatu penelitian yang dilakukan peneliti. Tujuan dari
adanya telaah pustaka adalah untuk menghindari terjadinya suatu penjiplakan
hasil penelitian orang lain terdahulu, untuk itu dalam hal ini peneliti
mengungkapkan posisi penelitian yang dilakukannya
Pertama, karya Lia Sari Budi Ati “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela
Rais Dan Rangga Almahendra Tahun 2017”. Dalam skripsi ini peniliti
mencoba mencari niali-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam Novel
Bulan Terbelah Di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais Dan
Rangga Almahendra dengan menggunakan metode penelitian library
research (telaah pustaka). Dari kesimpulan skripsi ini beberapa hal yang di
temukan peneliti tentang nilai pendidikan karakter seperti kerja keras,
toleransi, jujur, ikhlas, sabar dan iman yang mencakupi karakter religius. Dari
18 nilai-nilai pendidikan karakter dalam Novel Bulan Terbelah Di Langit
Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra hanya
memuat enam nilai pendidikan karakter yang di temukan oleh penliti.13
Kedua, karya dari Toni Syahputra, Al-Rasyhidin, dan Masganti
dengan judul “Pembinaan Akhlak Dalam Kegiatan Keagamaan Pada Program
13 Lia Sari Budi Ati, “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Bulan Terbelah Di
Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra, (Skripsi, FITK IAIN
Surakarta, 2017).
11
Kepramukaan Di SMK Tarbiyah Islamiyah Hamparan Perak Kabupaten Deli
Serdang”. Dalam jurnal ini peneliti ingin melihat bentuk pembinaan akhlak
melalui kegiatan keagamaan. Peniliti menggunakan metodologi kualitatif
untuk mengetahui adanya pembinaan akhlak dalam kegiatan keagamaan
tersebut. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa bentuk
pembinaan akhlak dalam kegiatan keagamaan, anatara lain; pertama, kegiatan
dakwah mingguan dapat meningkatkan tumbuhnya rasa cinta kepada Allah
dan Rasul dan ciptaannya. Kedua, dalam kegiatan tilawah menumbuhkan
sikap kejujuran, disiplin, mandiri dan kesederhanaan. Ketiga, dalam kegiatan
MTQ dapat mewujudkan sikap rasa percaya diri, twakkal, sportifitas dan
kejujuran pada siswa. Keempat, dalam kegiatan kunjungan masjid
mewujudkan sikap spritualitas, empati, solidaritas dan jiwa sosial masyarakat.
14
Ketiga, karya dari Ahmad Hidayat dengan judul “Nilai-Nilai Karakter
Dari Kegiatan Organisasi Mahasiswa Di Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta” dalam skripsi ini peniliti ingin mencari
seberapa besar nilai-nilai karakter yang di peroleh aktifis mahasiswa melalui
kegiatan organisasi mahasiswa dan melihat hasil dari nilai karakter yang di
terapkan di Universitas negeri yogyakarta dalam pengembangan karkater
mahasiswa. peniliti menggunakan metodelogi ex-post facto dengan
pendekatan deskriptif karena data yang diperoleh adalah data hasil dari
peristiwa yang sudah berlangsung. Dari hasil penilitian nilai pendidikan
14 Toni Syahputra, Al-Rasyhidin, dan Masganti, “Pembinaan Akhlak Dalam Kegiatan
Keagmaan Pada Program Kepramukaan Di SMK Tarbiyah Islamiyah Hamparan Perak Kabupaten
Deli Serdang” , Edu Riligia, Vol. 1, Nomor 2, April-Juni 2017, h. 297.
12
karakter setelah mengikuti kegiatan mahasiswa sebagaian besar memiliki
persentasi 50% dengan rincian karakter religius 78,90% jiwa kepemimpinan
sebesar 81,88%, rasa tanggung jawab 89,76%, kejujuran 88, 36 %, toleransi
71,65%, tumbuh rasa ingin tahu 73, 24 %, timbul persahabatan %, kerja keras
80,04%, visioner 72,19%, mandiri 83,41%, nasionalisme 77,07%, keadilan
87,55%15.
Keempat, karya dari Khairul Fatihin, dengan judul “Implementasi
Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Keagmaan Di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018”.
Dalam skripsi ini penelti ingin melihat implementasi nilai-nilai pendidikan
karakter dalam kegiatan keagamaan dengan menggunakan metodologi
penelitian deskriptif kualitatif. Sehingga dari hasil penletian, peneliti melihat
keberlangsunagan dari pendidikan karakter melalui kegiatan keagmaan
berjalan dengan baik melalui kegiatan keagaaan seperti mengahfal juz amma,
sholat duha, berdoa sebelum mulai belajar, membaca asmaul al-husna dan
infaq. Terkait kendala hanya sebatas pada waktu, fasilitas, pengawasan dan
semangat dari siswa dalam mengikuti kegiatan keagmaan.16
Dengan melihat penelitian sebelumnya, tentu saja memiliki
keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. namun yang
membedakannya adalah kajian secara spesifik tentang pendidikan karakter
15 Ahmad Hidayat, “Nilai-Nilai Karakter Dari Kegiatan Organisasi Mahasiswa Di
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, (Skripsi, Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta, 2015). 16 Khairul Fatihin, “Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan
Keagmaan Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosegoro Kab. Boyolali Tahun Pelajaran
2017/2018, (Skripsi, FITK IAIN Salatiga, 2018).
13
yang terdapat dalam kegiatan keagamaan di lingkungan organisasi internal
kampus. Terlebih lagi dengan pengambilan Lembaga Dakwah Kampus
(LDK) sebagai studi kasus. Hal demikian yang akan dilakukan peneliti untuk
mengetahui pelaksanaan kegiatan keagamaan dan nilai-nilai pendidikan
karakter apa saja yang terdapat dalam kegiatan keagamaan Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Universitas Mataram.
Penjelasan selanjuntnya mengenai telaah pustaka, sebagaimana yang
termuat dalam tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1
Ringkasan Telaah Pustaka
No. Nama
Peneliti
Judul Persamaan Perbedaan
1. Lia Sari
Budi Ati
Nilai-Nilai
Pendidikan Karakter
Dalam Novel Bulan
Terbelah Di Langit
Amerika Karya
Hanum Salsabiela
Rais Dan Rangga
Almahendra Tahun
2017
Penelitian
terhadap nilai
–nilai
pendidikan
karakter.
Dalam skripsi ini
menggunakan
metodologi library
research (telaah
pustaka) dan objek
penelitiannya adalah
buku Novel Bulan
Terbelah Di Langit
Amerika Karya
Hanum Salsabiela
Rais Dan Rangga
Almahendra Tahun
2017.
2. Toni
Syahputra,
Al-
Rasyhidin,
dan
Masganti
Pembinaan Akhlak
Dalam Kegiatan
Keagmaan Pada
Program
Kepramukaan Di
SMK Tarbiyah
Islamiyah Hamparan
Perak Kabupaten
Deli Serdang.
Pada kajian
terhadap
kegiatan
keagmaan
dan
penggunaan
metodologi
kualitatif
sebagai cara
untuk
memperoleh
Penelitian ini ingin
menemukan bentuk
pembinaan akhlak
pada program
pramuka di SMK
Tarbiyah Islamiyah
Hamparan Perak
Kabupaten Deli
Serdang.
14
data.
3. Ahmad
Hidayat
Nilai-Nilai Karakter
Dari Kegiatan
Organisasi
Mahasiswa Di
Lingkungan Fakultas
Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
Pada kajian
terhadap
nilai-nilai
pendidikan
karakter dan
menjadikan
organisasi
kemahasiswa
an sebagai
tempat
meneliti.
Dalam skripsi ini
menggunakan
metodologi ex-post
facto dengan
pendekatan
deskriptif karena
data yang diperoleh
adalah data hasil dari
peristiwa yang sudah
berlangsung dalam
kegiatan organisasi
mahasiswa.
4. Khairul
Fatihin
Implementasi
Pendidikan Karakter
Siswa Melalui
Kegiatan Keagmaan
Di Madrasah
Tsanawiyah Negeri
Wonosegoro Kab.
Boyolali Tahun
Pelajaran 2017/2018
Pada kajian
terhadap
pendidikan
karakter
dalam
kegiatan
keagmaan
dan
penggunaan
kualitatif
deskriptif
sebagai
metodologi
memperoleh
data.
Pada skrispsi ini
ingin coba melihat
implementasi
pendidikan karakter
dan menjadikan
Madrasah
Tsanawiyah Negeri
Wonosegoro Kab.
Boyolali sebagai
lokasi penelitian.
F. Kerangka Teori
1. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
a. Penegertian Nilai
15
Makna nilai dalam bahasa inggris adalah value yang diambil
dari bahasa latin disebut velere dan dalam bahasa prancis kuno disebut
valoir. Rohmat Mulyana sebagaimana yang di kutip oleh Beni Ahmad
Saebani yang mengartikan nilai itu adalah harga. Jika makna nilai di
hubungkan dengan sebuah konsep yang berbeda, maka akan terjadi
penyelarsan makna, misalnya apabila nilai itu dihubungkan dengan
pendidikan karakter maka defenisi nilai akan bergantung pada persfektif
yang dimaksudkan.
Secara aksiologis ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam makna nilai sebagai berikut:
1) Nilai sebagai panduan hidup manusia
2) Nilai sebagai tujuan hidup manusia
3) Nilai sebagai pilihan normatif tindakan manusia
4) Nilai sebagai hakikat semua pengetahuan
5) Nilai sebagai kesadaran tertinggi dari seluruh kesadaran
manusia tentang motif-motif dan sebuah bentuk tindakan
yang berakar pada nalar dan tolak ukur yang menjadi jaminan
tercapainya tujuan prilaku. 17
b. Pendekatan Penanaman Nilai
Penanaman nilai merupakan bentuk pendekatan yang memberi
tekanan pada proses penananman nilai-nilai sosial dalam diri seorang
siswa. Menurut pendekatan ini adalah siswa menerima nilai-nilai sosial
yang diberikan dan terjadi perubahan pada diri siswa sebagai dampak
penanaman nilai-nilai sosial. dalam pendekatan ini metode yang
17 Beni Ahmad Saebani, Filsafat Ilmu, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), Cet Ke-1, h. 191-
192.
16
digunakan adalah keteladanan, penguatan positif, negatif, stimulus,
permainaan peran dan lain-lain.
Berdasarakan perkembangannya pendekatan penanaman nilai
mungkin tidak sesuai dengan pendidikan barat yang menjunjung nilai-
nilai kebebasan idividu. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Superka,
pendekatan ini digunakan oleh berbagai masyarakat terutama dalam
penanaman nilai-nilai agama dan budaya. Para penganut agama
cendrung menggunakan pendekatan ini untuk menjalankan program-
program pendidikan agama dalam menannamkan nilai-nilai agama yang
dianutnya. 18
c. Pengertian Pendidikan Karakter
Secara bahasa pendidikan berasal dari kata didik yang artinya
bina, mendapat awalan pen dan akhiran an yang berarti perbuatan
membina, melatih, atau mengajar dan mendidik itu sendiri. Sedangkan
secara istilah, pendidikan dapat diartikan sebagai pembinaan,
pembentukan, pengarahan, pencerdasan, pelatihan yang di orientasikan
kepada semua peserta didik baik secara formal maupun non formal
dengan tujuan untuk membentuk peserta didik yang memiliki
keperibadian, cerdas, keterampilan sebagai bekal dalam kehidupan
bermasyarakat.19
18 Mansur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2018), Cet Ke-6, h. 108) 19 Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Psutaka Setia, 2014), Cet-Ke 2. h.
53.
17
Pengertian pendidikan di atas sejalan dengan makna pendidika
menurut UU yakni:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagmaan, pengendalian diri, keperibadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang di perlukan
dirinya, masyrakat, bangsa dan negara.20
Kemudian tentang pendidikan karakter, Aristoteles mengatakan
karakter adalah perbuatan-perbuatan benar yang di terapkan untuk
dirinya dan orang lain. Pendapat dari Aristoteles ini mengingatkan kita
semua bahwa ada suatu hal yang dilupkan pada saat sekarang ini yakni
kehidupan yang berbudi luhur, baik untuk diri sendiri maupun orang
lain. Sehingga diperlukan pengendalian diri, keinginan kita, hasrat kita
untuk melakukan tindakan, suapaya tidak berdampak negatif pada diri
sendiri maupun orang lain.21
Selain itu pendidikan karakter sering diartikan sebagai
pendidikan moral, budi pekerti, pendidikan watak yang bertujuan untuk
memberikan kemampuan kepada anak untuk menilai dan mengambil
keputusan baik dan buruk terhadap sesuatu. Hal ini dilakukan agar anak
dapat memelihara nilai-nilai dan mewujudkan kebaikan dalam
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pada praktiknya pendidikan
karkater akan lebih mudah dilakukan jika pelaksanaannya seimbang
antara spritual dan moral. Sehingga tindakan yang perlu dilakukan
20 Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional,(Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2013), h. 3. 21 Thomas Lickona, Educating For Character: Mendidik Untuk Membentuk Karakter,
Terj. Juma Abdu Wamaungo, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 81.
18
adalah memberi pengetahuan terhadap atribut karakter yang harus
dimiliki atau kewajiban dalam agama, pembiasaan menerapkan atribut
karakter dan kepemilikan atribut karkater dalam diri anak.22
Fakry Gaffar, mengatakan pendidikan karakter adalah bentuk
transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh-kembangkan dalam
kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam kehidupan orang
itu. Dari definisi tersebut, ada tiga pikiran penting yaitu proses
transformasi, ditumbuh-kembangkan dalam kepribadian dan menjadi
perilaku.23
Defenisi lain terkait pendidikan karakter sebagaimana yang di
kemukakan oleh Frye dkk mengatakan bahwa pendidikan karakter
adalah “uapaya sengaja untuk membantu orang mengerti, peduli
tentang, dan berbuat atas dasar nilai-nilai etik.” Dari defenisi ini
pendidikan karakter merujuk pada tiga komponen yang harus olah,
yakni: pikiran, rasa dan raga. 24
d. Nilai-nilai pendidikan karakter
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dikenal dengan
negara multikultural karena di dalamnya terdapat berbagai macam suku,
bahasa maupun budaya dengan keanekaragamaan ini bangsa indonesia
tentu harus bangga, kebanggaan ini seharusnya dapat menciptakan
budaya yang khas yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan karakter
22 Ridwan Abdullah Sani Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter Membangun Karakter
Anak Yang Islami, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), Cet Ke-1, h. 22. 23 Dharma Kusuma, dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktek di Sekolah,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) hlm.5. 24 Muhammad Yaumi, Pendidikan..., h. 8.
19
yang baik agar selalu terjaga. Tetapi pemeliharaan nilai-nilai budaya
dan karakter belum bisa membangun kesadaran seluruh elemen bangsa
ini bahwa keanekaragaman itu merupakan kekayaan yang harus dijaga,
digali bersama-sama.
Akhir-akhir ini berbagai tindakan asusila mewarnai prilaku
bangsa ini, seperti premanisme, ketidakharmonisan hubungan antar
umat beragama, demonstrasi anarkis telah memasuki wilayah
memprihatinkan, keterpurukan bangsa ini memberikan isyarat bahwa
energi bangsa ini masih terkuras untuk mengurusi persoalan mendasar
yang belum terselesaikan. Kementrian Pendidikan Nasional
berpandangan bahwa solusi untuk keluar dari keterpurukan ini dengan
cara reorientasi terhadap nilai-nilai karakter dan budaya bangsa ini. 25
Adapun nilai-nilai karakter dan budaya bangsa antara lain:
1) Religius
Sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2) Jujur
Prilaku yang didasarkan pada upaya yang menjadikan dirinya
sebagai yang selalu dipercaya dalam perkataan, tindakan dan
pekerjaan.
3) Toleran
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan suku, etnis,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan
dirinya.
4) Disiplin
Tindakan yang menunjukkan prilaku tertib dan patuh pada
ketentuan dan peraturan.
5) Kerja keras
25 Ibid. h. 81-82.
20
Prilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6) Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7) Mandiri
Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung dengan orang
lain dalam menyelesaikan tugas.
8) Demokratis
Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9) Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat
dan didengar.
10) Semangat kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11) Cinta tanah air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetian, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadapa
bahasa, lingkungan, fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.
12) Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta mengakui keberhasilan orang lain.
13) Bersahabat/komunikatif
Tindakan yang yang memperlihatkan senang bicara, bergaul
dan berkerja sama dengan orang lain.
14) Cinta damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15) Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16) Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
17) Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
21
18) Tanggung jawab
Sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajbannya, yang seharunya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya),
negara dan tuhan yang maha esa.26
Dari beberapa penjelasan di atas terkait pendidikan karakter
menurut ahli terdapat perbedaan dalam memberikan defenisi, namun
pada dasarnya setiap defenisi tersebut menunjuk pada sebuah usaha
dalam menanamkan prilaku baik pada manusia, supaya dapat digunakan
untuk diri sendiri dalam berinterasksi sosial , pendidikan karakter yang
isinya nilai-nilai luhur diharapkan bisa dimiliki oleh setiap insan
sebagai modal dalam menjalankan kehidupan. Untuk mewujudkannya
diperlukan sebuah wadah sebagai tempat melakukan pendidikan
karakter. Lembaga pendidikan baik yang formal, informal dan non
formal bisa dijadikan wadah untuk melaksanakan pembelajaran
pendidikan karakter. Dengan pemanfaatan ini diharapakan ke delapan
belas nilai-nilai pendidikan karater bisa diinternalisaikan. sehingga
bangsa ini bisa menjadi bangsa yang bermartabat dan di mata dunia.
2. Kegiatan Keagamaan
Untuk memahami defenisi dari kegiatan agama terlebih dahulu
memahami makna dari kata kegiatan dan keagamaan. Kegiatan berasal
dari kata “giat” yang mendapatkan awalan “ke” dan mendapat akhiran
“an” arti kata giat sendiri adalah aktif, bersemangat dan rajin. Maka
kegiatan berarti aktifitas, usaha atau pekerjaan yang dilakukan oleh
26 Ibid, h. 83.
22
seseorang untuk memenuhi kegiatan yang dilakukan. Keagamaan berasal
dari kata agama yang mendapat awalan “ke” dan akhiran “an” agama
artinya percaya kepada tuhan sang pencipta dengan aturan syari’at yang
sudah ditentukan. Oleh karena itu kegiatan keagamaan adalah suatu
aktifitas yang berhubungan dengan kepercayaan kepada saang khalik
dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan kepada tuhan yang maha
esa. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan dalam keagamaan dalam
islam.27
Dalam kehidupan sekarang kegiatan keagmaan sangatlah penting
dan sangat vital dalam pembentukan manusia yang betakwa dan taat
kepada Allah swt. Kegiatan keagamaan juga perlu untuk mendidik
manusia agar tidak menjadi manusia primitif yang jauh dari pengetahuan
kegamaan. Kegiatan keagamaan sebagai suatu wadah dalam mengisi
kehidupan ini agar aktivitas keseharian dapat bermanfaat dan dapat
memberikan pemahaman tentang hal yang berkaitan dengan ilmu agama.
Kegiatan keagmaan harus bisa diadakan di setiap sendi kehidupan dan di
setiap langkah kehidupan jangan hanya diadakan di masjid, sekolah agama
atau sekolah umum yang menyelenggarakan kegiatan keagamaan kalau
bisa kegiatan keagamaan di aadakan di intansi seperti kantor, lembaga
pemasyarakatan dana organisasis.28 Seperti apa yang dilakukan oleh
Lembaga Dakwah Kampus. Kegiatan keagamaan adalah salah satu cara
27 Herman Pelani, Bahaking Rama Dan Wahyudin Naro, “Kegiatan Keagmaan Sebagai
Pilar Perbaikan Prilaku Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIa Sungguminasa
Gowa, Jurnal Diskursus Islam, Vol. 06, Nomor 3, h. 449.
28 Ibid, h. 450.
23
dari Lembaga Dakwah Kampus untuk mengisi kesehariannya dengan hal
yang bermanfaat, ada beberapa macam kegiatan keagmaan yang di miliki
oleh Lembaga Dakwah Kampus seperti kholaqoh, mabit, tilawah, dll.
Selain dari memberikan dampak pada ketakwaan kepada Allah swt
kegiatan keagmaan juga bisa berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai
pendidikan karakter pada peserta yang ikut dalamkegiatan keagamaan.
3. Lembaga Dakwah Kampus
Organisasi mernurut Gitosudarmo sebagaimana yang dikutip oleh
Jejen Musfah mengatakan organisasi adalah sebuah sistem yang terdiri
dari berbagai pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara teratur dan
berulang-ulang oleh suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan.29
Terkait organisasi, ada banyak bentuk organisasi yang
berkembang di bangsa ini salah satunya organisasi Lembaga Dakwah
Kampus (LDK). Definisi dari lembaga Dakwah kampus adalah
implementasi dakwah ilallah dalam lingkup perguruan tinggi.
Dimaksudkan untuk menyeru civitas akademika ke jalan Islam dengan
memanfaatkan berbagai sarana formal/informal yang ada di dalam
kampus. Dakwah kampus bergerak di lingkungan masyarakat ilmiah yang
mengedepankan intelektualitas dan profesionalitas. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa aktivitas dakwah kampus merupakan salah satu
tiang dari dakwah secara keseluruhan, puncak aktivitasnya serta medan
yang paling banyak hasil dan pengaruhnya terhadap masyarakat.
29 Jejen Musfah, Redesain Pendidikan Guru, ( Jakarta: Prenamedia Group, 2015), h. 610.
24
Dari semangat dakwah yang ingin dilakukan oleh Lembaga
Dakwah Kampus (LDK) di perguruan tinggi diharapkan lahir intelektual-
intelektual muda yang profesional dalam bidang yang digelutinya dan
tetap memiliki ikatan dan keberpihakan yang tinggi terhadap Islam.
Merekalah pembaharu-pembaharu yang dapat melakukan perubahan-
perubahan kondisi masyarakat menuju kehidupan islami hingga akhirnya
terwujudlah cita-cita kebangkitan Islam.
Harapan yang ingin di wujudkan oleh Lembaga Dakwah Kampus
menjadi Latar belakang terbentuknya dakwah kampus di perguruan tinggi,
yang tidak bisa terlepas dari berbagai aspek antara lain;
a. Rasulullah SAW selalu memberikan perhatian yang cukup besar
terhadap para pemuda.
b. Pentingnya dukungan para pemuda sebagai prasyarat tegaknya
suatu pemikiran atau pergerakan.
c. Adanya kekhasan mahasiswa Indonesia.
d. Pelajaran dari sejarah.
e. Masalah regenerasi, pewarisan nilai dan pengalaman merupakan
suatu hal yang wajib diperhatikan demi keberlangsungan
dakwah.
f. Kampus merupakan medan kompetisi antar pergerakan yang
lebih terbuka.30
Dari latar belakang inilah dimulai perkembangan LDK itu sendiri.
Mulai tersebar diberbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta. Salah
satunya berdirnya LDK di Universitas Mataram
Lembaga dakwah kampus Universitas Mataram berdiri pada
September 1987 atas inisiatif dari bebrapa dosen agama dan mahasiswa
yang peduli akan pembinaan agama islam maka dari itu terbentuklah
30 Tim Penyusun SPMN FSLDK Nasional…, h. 7.
25
perkumpulan atau unit kegiatan mahasiswa yang berlandaskan
keislaman.31
a. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa merupakan seseorang yang sedang dalam proses
menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani
pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi. Menurut kamus
besar bahasa indonesia, mahasiswa adalah “orang yang belajar di
perguruan tinggi”.32
Mahasiswa adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang
memperoleh statusnya karena ikatan dengan Perguruan Tinggi.
Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda
harapan bangsa yang akan mebawa perubahan yang lebih baik. Dalam
statusnya sebagai mahasiswa, ia diharapkan mampu menjadi konseptor
yang menyuguhkan cara baru untuk menyelesaikan masalah bangsa.
Memberikan inovasi baru dalam memepercepat kemajuan di segala
bidang, baik ekonomi, pendidikan, politik, sosial dan budaya.
Dalam GBHN 1993 dikatakan bahwa perguruan tinggi memiliki
tanggung jawab dalam mendidik mahasiswa untuk meningkatkan daya
penalaran, mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi, berjiwa penuh
pengabdian serta memiliki tanggung jawab masa depan untuk bangsa
ini. Amanah untuk mahasiswa ini tidak bisa hanya dikembangkan
melalui kegiatan kulikuler saja, melainkan perlu dilakukan kegiatan-
31 http://ldkbhi.unram.ac.id/, di akses tanggal 29 oktober 2019, pukul 22: 47. 32 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3, cet.2,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 696.
26
kegiatan yang bersifat ekstra kulikuler dengan tujuan untuk
meningkatkan potensi, bakat dan minat serta dapat memperoleh
kesempatan untuk mengembangkan karakter pribadinya dalam realita
kehidupan.
Berbagai macam usaha yang dilakukan perguruan tinggi dalam
upaya pengembangan terhadap mahasiswanya dengan membuatkan
berbagai wadah. Sebagaimana yang dilakukanoleh Universitas Mataram
dengan membuatkan mahasiswa wadah dari tingkat Universitas sampai
kepada fakultas,ada senat mahasiswa Universitas Mataram (SMUM),
unit-unit kegiatan mahasiswa (UKM), tim Pembina, ditingkat fakultas
ada badan perwkilan mahasiswa fakultas (BPMF), senat mahasiswa
fakultas (SMF), dan organisasi mahasiswa profesi (OMP). Yang
masing-masing memiliki tugas wadah pengembangan mahasiswa:
1) Senat Mahasiswa Universitas Mataram (SMUM)
a) Melaksanakan pertemuan atau rapat terjadwal dan tidak terjadwal
dalam rangka mengkomunikasikan, mengkordinasikan dan
mensinkronisasikan program kegiatan kemahasiswaam
b) Menyusun jadwal kegiatan kemahasiswaan yang diserahkan
kepada pimpinan perguruan tinggi sebagai masukan.
2) Unit-Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
a) Memuat program kerja unit kegiatannya.
b) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan
yang sesuai dengan ruang lingkup unit kegiatannya dan telah
disetujui oleh perguruan tinggi.
3) Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF)
a) Menyusun garis-garis besar program kegiatan senat mahasiswa.
b) Mengawasi dan menilai kegiatan Senat Mahasiswa.
c) Mengusulkan kepada dekan untuk mengambil tindakan atas
pelanggaran yang dilakukan oleh Senat Mahasiswa.
d) Membuat peraturan/ketetapan yang dianggap perlu dalam
kemahasiswaan di fakultasnya sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi.
27
e) Menyampaikan hasil penelitian pertanggungjawaban Senat
Mahasiswa dan hasil kerja Badan Perwakilan Mahasiswa kepada
Dekan.
4) Senat Mahasiswa Fakultas (SMF)
a) Membuat program kerja Senat Mahasiswa yang terinci
berdasarkan GBPK yang ditetapkan Badan Perwakilan
Mahasiswa.
b) Melaksanakan program kerja yang telah dibuat dan telah disetujui
Badan Perwakilan Mahasiswa dan Dekan.
c) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan ko dan ekstra kurikuler
di fakultasnya sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
d) Memberi laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan
kepada Dekan melalui Badan Perwakilan Mahasiswa.
5) Organisasi Mahasiswa Profesi (OMP)
a) Membuat program kerja sesuai dengan profesi.
b) Melaksanakan program kerja yang telah disetujui ketua
jurusan/program studi.
c) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kokurikuler/profesi
sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan ketua
jurusan/program studi.
d) Memberikan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban
keuangan.
6) Tim Pembina
Guna membantu kelancaran tugas-tugas kelembagaan
kemahasiswaan dapat dibentuk tim Pembina tang terdiri dari dosen:
a) Fungsi: sebagai wadah pembinaan bidang kemahasiswaan
b) Peran: mengkoordinasikan kegiatan kemhasiswaan dalam
pengembangan kegiatan kemahasiswaan.33
b. Organisasi Kemahasiswaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, organisasi diartikan
sebagai “kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk
mencapai tujuan bersama”.34 Organisasi merupakan alat/wadah yang
statis. Organisasi menggambarkan pola-pola, skema, bagan yang
menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan pengurus, hubungn-
hubungan yang ada dan lain sebagainya. “Organisasi hanya merupakan
33 Tim Penyusun, Pedoman Akademik Fakultas Teknik, (Mataram: Faultas Teknik
UNRAM, 2015), h. 18-20. 34 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), h. 803
28
alat dan wadah tempat manejer melakukan kegiatan-kegiatan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan”.35
Kaitannya dengan organisasi kemahasiswaan, bahwa Organisasi
Mahasiswa merupakan suatu unsur yang penting dalam
mengembangkan bakat dan minat mahasiswa. Oleh karena itu, posisi
Organisasi Kemahasiswaan dalam sebuah Universitas menempati posisi
yang strategis untuk mewadahi segala aktivitas dan kreativitas
mahasiswa dalam mengembangkan segala potensi positif yang
dimilikinya, guna mendorong suasana akademik yang lebih hidup,
maju, dan berkembang, sebagai salah satu pilar penunjang
keberlangsungan masa depan Universitas.36
Organisasi kemahasiswaan bertujuan sebagai sarana dan wadah;
1) Perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk
menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa,
menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan
kemahasiswaan.
2) Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan.
3) Komunikasi antar mahasiswa.
4) Pengembangan jati diri mahasiswa sebagai insan akademis,
calon ilmuan dan intelektual yang berguna di masa depan.
5) Pengembangan pelatihan organisasi, manajemen dan
kepemimpinan mahasiswa.
6) Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang
berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan
pembangunan nasional.
7) Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu dan teknologi
yang dilandasi oleh norma-norma agama, akademis, etika,
moral, dan wawasan kebangsaan.37
35 Malayu S.P. Hasibuan, Organisasi dan Motivasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h.23 36 Tim Penyusun, Buku..., h. 32. 37 KepMen tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi,
dalam http://phys.unpad.ac.id/artikel/kepmen-tentang-pedoman-umum-organisasi-kemahasiswaan-
di-perguruan-tinggi.html diakses tanggal 4 Desember 2019, pukul 11.43.
29
Pada intinya, organisasi kemahasiswaan merupakan wadah
bagi setiap mahasiswa untuk mengekspresikan dan mengembangkan
skill dan kemampuan yang ada pada dirinya.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan “cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.38 Ilmiah berarti
kegiatan peniliti yang didasarkan pada aspek rasional, empiris dan
sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian yang bisa dijankau oleh
nalar manusia. Empiris berarti cara yang digunakan dapat diterima oleh
indera dan sistematis menggunakan cara-cara atau langkah-langkah
teertentu yang bersifat logis.
Dari sekian banyak metode penelitian yang ada. Peneliti lebih
tertarik menggunakan metode penelitian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme (memandang realitas
sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis,
penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif), digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.39
Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti menggunakan pendekatan
kualitataif yang bersifat deskriftif untuk memperoleh informasi-informasi
38 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), h. 2. 39 Ibid, h.9.
30
dari kegiatan keagmaan yang dilaksanakan oleh Lembaga Dakwah
Kampus Universitas Mataram.
2. Kehadiran peneliti
Untuk penelitian kualitatif kehadiran peneliti berfungsi “sebagai
instrumen kunci dan sekaligus sebagai pengumpul data.”40 Yakni orang
yang melakukan observasi dengan mengamati objek penelitian tersebut.
Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data yang valid
mengenai-mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Dakwah
Kampus Universitas Mataram. Selain itu kehadiran peneliti bukan
bertujuan untuk memberikan nilai, mempengaruhi subjek peneliti atau
memanipulasi data dan informasi, tetapi lebih kepada untuk mengetahui
nilai-nilai pendidikan karakter dalam kegiatan Keagmaan Lembaga
Dakwah Kampus Universitas Mataram. Dalam hal ini kehadiran peneliti
sebagai pengamat partisipan.
3. Lokasi Peneliti
Tempat atau lokasi penelitian ini adalah di Lembaga Dakwah
Kampus Universitas Mataram yang sekertariatnya berada di dalam
lingkungan Universitas Mataram dekat Masjid Babul Hikmah. Pemilihan
Lembaga Dakwah Kampus sebagai obejek peneliti dikarenakan beberapa
alasan. Antara lain, karena organisasi Lembaga Dakwah Kampus
merupakan salah satu organisasi internal kampus yang memiliki
perkembangan sangat pesat di lingkungan Universitas Mataram. Melalui
40 Tim revisi pedoman penulisan skripsi, pedoman penulisan skripsi UIN Mataram tahun
2018, (mataram: UIN mataram, 2018), h. 28.
31
kegiatan-kegiatan keagamaan yang direncanakan oleh Lembaga Dakwah
Kampus dapat memberikan dampak pada perubahan karakter setiap
anggotanya. Tentu dapat dilihat perbedaan karakter dari mahasiswa yang
ikut Lembaga Dakwah kampus dengan yang tidak. Karena disisi lain
dalam kegiatan keagmaannya mereka juga menanamkan nilai-nilai
pendidikan karakter.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah “subjek peneliti atau
informan, atau subjek dari mana data diperoleh.”41 Oleh karena itu peneliti
merumuskan sumber data yang berkaitan dengan Nilai-Nilai Pendidikan
Karakter Dalam Kegiatan Kegamaan Lembaga Dakwah Kampus
Universitas Mataram tahun 2019 yang dijadikan sumber data anatar lain;
a. Pembina LDK
b. Pengurus aktif LDK
c. Anggota aktif LDK
d. Dokumen yang relevan
5. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam prosedur pengumpulan data, “observasi, wawancara,
dokumentasi pribadi dan resmi, poto, rekaman, gamabar dan percakapan
informal semua merupakan sumber data kualitatif.”42 Sumber data yang
paling umum digunakan dalam pengumpulan data dilapangan dalah
41 Ibid, h. 29. 42 Emzir, Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),
h. 37.
32
wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam mengumpulkan data
peneliti menggunakan beberapa metode sebagai berikut;
a. Observasi
Metode observasi digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data yang harus sistematis. Artinya observasi harus
dilakukan dengan prosedur dan aturan yang sudah ditentukan.
Sehingga dapat diulangi oleh peneliti yang lain, selain itu hasil
observasi dapat ditafsirkan secara ilmiah. Menurut S. Margono bahwa
observasi diartikan sebagai sebuah pengamatan yang dilakukan
peneliti secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian. Pencatatan dan pengamatan ini dilakukan langsung
ditempat atau objek peristiwa kejadian.43
Dari segi proses pengumpulan data, observasi dapat dibedakan
menjadi participant observation( observasi berperan serta) dan
non participant observation selanjutnya dari segi intrumentasi
yang digunakan, maka observasi dibedakan menjadi observasi
terstruktur dan tidak terstruktur.44
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi
non partisipasi. Dimana kehadiran peneliti akan melakukan
pengamatan terhadap nilai-nilai pendidikan karakter dalam kegiatan
keagmaan yang dilakukan oleh Lembaga Dakwah Kampus
Universitas Mataram. Dengan teknik ini dapat memperoleh data yang
berkaitan dengan;
43 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan: Teori Dan Aplikasi,
(Jakarta: Pt Bumi Aksara, 2009), h. 173. 44 Sugiyono, Metode..., h. 145.
33
1) Dokumentasi Kegiatan LDK Universitas Mataram
2) Nilai-nilai pendidikan karakter
3) Interaksi pengurus dan anggota LDK Universitas Matram
b. Wawancara
Wawancara adalah teknik yang digunakan sebagai teknik
dalam pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan pemrmasalahan yang ingin diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui informasi dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.45 Kegiatan
wawancara harus dilaksanakan secara efektif untuk mendapatkan
informasi terkait pelaksanaan program kegiatan keagmaan dan nilai-
nilai pendidikan karakter yang ada dalam kegiatan keagamaan
Lembaga Dakwah Kampus Universitas Mataram.
Dalam peneliti ini, peniliti menggunakan wawancara secara
tidak terstruktur artinya wawancara yang dilakukan dengan berbagai
pertanyaan tidak tersusun terlebih dahulu, akan tetapi disesuaikan
dengan keadaan yang ada. Wawancara tidak terstruktur ini peneliti
gunakan untuk mendapatkan data yang akurat mengenai objek yang
akan diteliti. Disisi lain juga untuk menghindari keterikatan peneliti
oleh objek yang akan diteliti serta untuk mendapatkan data yang tidak
45 Ibid, h. 137.
34
terduga. Dengan teknik ini dapat memperoleh data yang berkaitan
dengan;
1) Pelaksanaan kegaitan keagamaan LDK Universitas Mataram.
2) Nilai-nilai pendidikan karkter yang terdapat di dalam kegiatan
keagamaan LDK Universitas Mataram.
3) Interaksi LDK dengan organisasi internal yang lain.
c. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dari
peninggalan tertulis seperti arsip, dalil, teori atau hukum-hukum yang
berhubungan dengan masalah peneliti teknik ini disebut dengan studi
dokumentasi. Metode ini digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data tertulis serta dokumentasi dan juga catatan
penting berupa yang disusun sebagai pedoman untuk menjalankan
program.
Dalam penelitian kualitatif, teknik dokumentasi merupakan
alat pengumpul data yang utama karena pembuktian
hipotesinya yang diajukan secara logis secara rasional melalui
pendapat, teori atau hukum-hukum yang diterima. Baik
mendukung maupun yang menolong hipotesis tersebut.46
Data yang yang digunakan sebagai bahan dokumentasi dalam
penelitian ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan antara lain: sejarah
berdirinya Lembaga Dakwah Kampus, program kegiatan keagamaan,
struktur organisasi, visi dan misi lembaga dakwah kampus serta
dokumen yang relevan.
46 Nurul Zuriah, Metodologi..., h. 191.
35
6. Teknik Analisis Data
Dalam melakukan analisis data yang sudah terkumpul, di edit maka
langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap hasil-hasil
penemuan yang diperoleh dilapangan. Mengenai tekhnik yang digunakan
dalam penelitian adalah tergantung dari tujuan penelitian.47
Dalam hal ini penliti menggunakan teknik analisis data penelitian
model interaktif yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman dalam
bukunya Sugiyono, yakni aktivitas dalam melakukan analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus menerus
sampai tuntas.aktivitas yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu data
reduction, data display dan conclusion drawing/verfication, diantaranya.48
a. Reduksi data
Reduksi data merupakan langkah untuk “pemilihan,
pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian data-
data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis.”49
Dengan teknik ini, peneliti melakukan pengumpulan dan merangkum
data-data yang diperoleh terkait dari pelaksanaan kegiatan keagaman
dan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam kegiatan
keagmaan Lembaga Dakwah Kampus. Dalam perudksian data peneliti
dibantu oleh flashdisk, buku catatan, laptip dan pulpen.
b. Penyajian data
47 Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: Bumi Aksara,
2015), Cet Ke-14, h. 156. 48 Sugiyono, Metode..., h. 246-253. 49 Emzir, Analisis..., h. 129.
36
Setelah peneliti melakukan reduksi data langkah selanjutnya
adalah penyajian data, dalam bentuk uraian singkat, bagan dan
hubungan antar kategori yang harus disajikan. Bentuk yang paling
sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif.“Teks (
dalam bentuk katakanlah 3.600 halaman dari catatan lapangan) adalah
kesulitan yang mengerikan) teks tersebut berserakan, tidak beraturan
dan sangat luas.”50
c. Conclusion drawing/verification
Langkah selanjutnya setelah melakukan penyajian data adalah
melakukan Conclusion drawing/verification menurut Miles dan
Huberman dalam Sugiyono adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Dalam kesimpulan awal hanya bersipat sementara tanpa
akan terjadi perubahan bila tidak didukung dengan bukti-bukti yang
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Kesimpulan akhir tidak akan bisa terjadi hingga pengumpulan data
selesai, tergantung dari ukuran korpus dari catatan lapangan,
pengodeaan, penyimpanan dan metode-metode perbaikan yang
digunakan, pengalaman peneliti, dan tuntutan dari penyandang dana,
tetapi kesimpulan sering disajikan sejak awal, bahkan ketika peneliti
mengatakan telah memproses secara induktif.51
7. Pengecekan keabsahan data
50 Ibid, h. 131. 51 Ibid, h. 133.
37
Suatu data yang dapat diyakini kebenarannya adalah data yang
diperoleh dan sesuai dengan fakta lapangan setelah dilakukan analisis
secara seksama. Untuk menetapkan keabsahan data dan memperoleh data
yang valid, peniliti menggunakan teknik antara lain;
a. Ketekunan pengamatan
Ketekunan dalam pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri
dan unsur-unsur yang sangat relevan dengan situasi dan kondisi
perosaalan atau isu yang akan dicari kemudian dirumuskan secara
rinci agar mendapatkan data yang diperlukan.52
Melakukan peningkatan dalam penekunan berarti melakukan
pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan dengan
peningkatan ketekunan maka dapat meningkatkan kredibilitas data.
Karena peneliti akan melakukan pengecekan ulang data untuk
mengetahui apakah data yang ditemukan benar atau tidak.53
b. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang
memanfaatkan suatu yang lain diluar data untuk melakukan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-data tersebut.54
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagi pengecekan
data dari berbagai sumber dengan melakukan berbagai cara dan
berbagai waktu, maka terdapat berbagai macam triangulasi, antara
lain;
52 Sugiyono, Metode..., h. 177, 330, 332. 53 Ibid, h. 274. 54 Ibid, h. 273.
38
1) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber berfungsi untuk menguji kredibilitas
data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang didapatkan
dari berbagai sumber.
2) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan untuk menguji dengan cara
melakukan pengecekan data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh melalui
wawancara, lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi.
3) Triangulasi waktu
Terkait waktu juga mempengaruhi kredebilitas data. Data
yang dikumpulkan pada pagi hari ketika narasumber masih dalam
keadaan segar sehingga dalam memberikan data dapat lebih
kredibel.55
Dalam penlitian ini peneliti akan lebih banyak
menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Yaitu peneliti
membandingkan hasil wawancara dari beberapa informan dengan
melakukan observasi terhadap kenyataan yang sebenarnya di
lapanagan.
c. Kecukupan refrensi
Kecukupan refrensi memang hal yang harus dipenuhi dalam
sebuah karya ilmiah, kecukupan refrensi sangatlah dibutuhkan untuk
55 Ibid, h. 273.
39
menjadi pendukung terhadap fokus penelitian. Refrensi yang
dibutukan peniliti harus sesuai dengan fokus yang ingin diteliti.
H. Sistematikan Pembahasan
Dalam bagian ini akan dipaparkan isi dari setiap bab yang meliputi:
1. Bab I pendahuluan, dibagian ini menyangkut latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting
penelitiang, telaah pustaka, kerangka teori dan metode penelitian.
2. Bab II paparan data dan temuan, dibagian ini diungkapkan seluruh data
dan temuan penelitian. Dalam hal ini, penliti sebisa mungkin untuk
menjaga jarak dan menahan diri untuk tidak mencampuri fakta terlebih
dahulu. Untuk judul dan paparan data dan temuan dibuat judul bab
tersendiri yang merefleksikan isi bab dan tidak harus menurunkan
kembali kata tersebut sebagai judul bab.
3. Bab III pembahasan, pada bab ini diungkapkan proses analisis terhadap
temuan penelitian sebagaimana dipaparkan di bab II berdasarkan pada
perspektif penelitian atau kerangka teoritik sebagaimana yang diungkap
dibagian pendahuluan. Jadi, peneliti tidak menulis ulang data-data atau
temuan-temuan yang telah diungkapkan di bab II. untuk judul bab
pembahasan dibuat bab tersendiri yang merefleksikan isi bab dan bukan
menaikkan kata tersebut sebagai judul bab.
4. Bab IV penutup, menyangkut kesimpulan yang merupakan jawaban darri
rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian sebagaimana tertuang
40
dalam bab pendahuluan. Dan saran yang dibuat berdasarkan hasil
penelitian, baik bersipat teoritis maupun praktis.
5. Daftar pustaka, berisi daftar rujukan yang digunakan dalam penulisan
skripsi, berupa buku, jurnal, majalah, koran ataupun lainnya.
I. Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
No
Kegiatan
Bulan ke-
12 1 2 3 4 5
1 Observasi awal √
2 Pengajuan judul √
3 Penyusunan proposal √
4 Seminar proposal √
5 Memasuki lapangan/ penelitian √ √
6 Penyusunan skripsi √ √
7 Ujian skripsi √
41
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Organisasi kemahasiswaan yang menjadi objek penelitian saat ini adalah
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas Mataram. Organisasi
kemahasiswaan ini memiliki identitas tersendiri khsusunya dalam kegiatan
keagamaan sehingga melalui kegiatan keagmaan ini bisa membentuk karakter dari
anggota yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Mahasiswa.
A. Deskripsi Tentang LDK Universitas Mataram
1. Selayang pandang LDK Universitas Mataram
LDK merupakan satu-satunya dari sekian banyak organisasi
internal kampus yang bergelut di bidang dakwah di lingkungan
Universitas Mataram. Perannya tentu tidak akan jauh dari latar belakang
terbentuknya LDK yakni menyebarkan ajaran kepada mahasiswa tentunya
dengan yang sesame akidah. Lahirnya LDK, dapat diketahui melalui
paparan berikut;
Latar belakang lahirnya LDK didasari atas inisiatif dari dosen
agama dan mashasiswa yang peduliakan pembinaan agama, islam
di tingkat kampus kampus, sehingga terbentuklah salah satu
perkumpulan bagi mahasiswa/i dengan nama LDK Universitas
Mataram pada September 1987. Dari segi sejarah, memang tidak
begitu lengkap karena pada dasarnya senior-senior zaman dahulu
tidak mengetahui secra detail sejarah yang lengkap dari berdirinya
LDK 56
2. Visi LDK Universitas Mataram
56 http://ldkbhi.unram.ac.id/, di akses tanggal 20 Februari 2020, pukul 22: 47.
42
Mewujudkan masayarakat kampus yang islami dan berintektualitas
dengan masjid sebagai basisperubahan dengan dakwah sebagai sarana
untuk mewujudkannya .57
3. Misi LDK Universitas Mataram
Meningkatkan solidaritas internal. Memberdayakan dan
meningkatkan potensi kader. Melayani dan membina masyarakat kampus.
Meningkatkan sinergitas peran masjid dan kampus.
4. Motto LDK Universitas Mataram
Jika kamu menolong agama Allah Swt, niscaya Allah akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Qs: Muhammad: 7)
5. Susunan Kepengurusan LDK Universitas Mataram
Adapun struktur kepengurusan LDK Universitas Mataram periode
2020 adalah sebagai berikut;
Pembina : Arif Nasrullah Lc.M.Hum
Ketua Umum : Suriasih
Keputrian : Nursanita Sofihatul F.
Sekretaris Umum : Muhammad Hafidz
Sekretaris Keputrian : Salsabila Insyroh
Bendahara : Nila Marwa
Departemen-Departemen
a) Departemen Kaderisasi : Djihan Ramadhan
b) Departemen Humas : Marwan
c) Pengelola masjid : M. Kadirun. A
d) Departemen PPSDA : Budi Septiawan
e) Departemen Media : M. Shibghatullah
f) Biro Rumah Tangga : Prilandoe Paralime.
g) Biro Usaha : Handre Rizkiawan58
57 Visi LDK Universitas Mataram, Dokumentasi, Tanggal 20 Februari 2020. 58 Struktur Kepungurusan LDK, Dokumentasi, Tanggal 20 Februari 2020.
43
B. Kegiatan Keagamaan LDK Universitas Mataram
Organisasi kemahasiswaan, baik ekstra maupun intra kampus setiap
setahun sekali mekalukan pergantian kepengurusan. Dengan pergantian
tersebut, maka tentulah setiap pimpinan dari generasi ke generasi berikutnya
memiliki visi dan misi yang berbeda. Namun tetap mengacu kepada visi dan
misi lembaga yang sudah ada. Untuk menjalankan visi dan misi tersebut,
maka setiap awal kepengurusan pasti melaksanakan rapat kerja (Raker) untuk
setahun kedepan. Sehingga, kesepakatan saat rapat kerja menjadi acuan dalam
berkegiatan. Tentunya rencana akan tetap menjadi rencana tertulis jika belum
direalisasikan. Karena yang sulit itu bukan pada perencanaan, tetapi
pelaksanaan program kegiatan yang telah direncanakan tersebut.
Terkait dengan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas
Mataram, ia pun merencanakan program kegiatan yang akan dilaksanakan
selama satu tahun kepengurusan. Program kegiatan tersebut dikelompokkan
berdasarkan rentang waktu pelaksanaannya. Pertama, program kerja jangka
pendek: Al-hikmah Reminder, Bulletin, Dakwah Via Sosial Media, Kajian
Tasqif, Halaqah dan Evaluasi, tahsin, dan kajian muslimah Kedua, program
kerja jangka menengah: Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT), Peringatan
Hari Besar Islam (PHBI), Video Hikmah, jaulah anatara LDK dan
Silaturrahim Ormawa dan kader berbagi. Ketiga, program kerja jangka
panjang: Daurah Khotib59. Dari keselurahan kegiatan ini semunya disusun
59 Program kerja LDK Universitas Mataram, dokumentasi, Mataram, 20 Februari 2020.
Hal ini didukung dengan wawancara bersama Muhammad Hafidz selaku Sekretaris ‘Aam LDk
Universitas Mataram.
44
oleh masing-masing departemen yang diberikan kesempatan untukl
menyusun konsep kegiatannya, seperti di bawah ini.
1. Departemen Media.
1) Al-Hikmah Reminder, Merupakan salah satu wahana dakwah berbentuk
penyebaran pesan melalui handphone yang berisi materi islami singkat,
motivasi dan pengingat islami untuk kader pada khususnya dan
masyarakat Universitas Mataram pada umumnya. Penyebaran informasi
memanfaatkan media masa yang di miliki LDK seperti Whatsapp,
Instgaram.
2) Dakwah Via Sosial Media, Merupakan salah satu wahana dakwah
secara online berbentuk penyebaran informasi maupun ilmu islami
melalui media sosial yang ada yang berisi materi islami singkat,
informasi seputar LDK dan LDF maupun informasi khusus, motivasi
maupun pengingat islami untuk kader pada khususnya dan masyarakat
kampus pada umumnya.
3) Bulletin, Merupakan salah satu wahana dakwah offline berbentuk
selebaran untuk penyebaran ilmu Islam yang lebih efektif dengan
Masjid sebagai pusat penyebaran ditingkat LDK.
4) Video Al-Hikmah, Merupakan salah satu wahana dakwah berbentuk
video untuk penyebaran ilmu islam yang berisi kajian, Tilawatil al-
Qur’an, video motivasi, maupun film motivasi.
2. Departemen Humas
45
1) Silaturrahim Ormawa, Mempererat silaturrahim antara LDK Unram
dengan Ormawa yang ada di Universitas Mataram dan memperluas
jaringan.
2) Mabit, Malam bina iman atau lebih dikenal dengan MABIT
sebagiagenda untuk meningkatkatkan ketakwaan kepada Allah Swt
serta sebagai wadahevaluasi diri.
3. Departemen Kaderisasi
1) Khalaqah Dan Evaluasi, Untuk menjaga keaktifan kelompok khalaqoh,
karena disebabkan banyak anggota kelompok khalaqah yang tidak aktif.
2) Mabit, Untuk meningkatkan dan menjaga keimanan serta ketaqwaan
kader , dan juga meningkatkan ukhuwah antara sesama kader LDK .
4. Departemen Rumah Tangga
1) Kader Berbagi, Mengajak kader untuk lebih giat lagi untuk berbagi baik
dalam bentuk meminjamkan dan menginfaqkan buku dan Jasleb.60
5. Departemen Pengelola Masjid
1) Kajian Tasqif, Kader dapat menerima materi tarbiyah dengan benar dan
menyeluruh.
2) Tahsin, Memperbaiki bacaan al-Qur’an bagi kader khususnya dan
mahasiswa/i pada umumnya.
3) PHBI, Untuk memperingati hari besar islam serta menjalin silaturahim
dengan mahasiswa muslim yang amah serta mensyiarkan kebaikan di
kalangan Universitas.
60 Program Kerja LDK Universitas Mataram, Dokumentasi, Mataram, 20 Februari 2020.
46
4) Kajian Muslimah, meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah swt
untuk kader akhwat secara khusus maupun masyarakat kampus secara
umum.
5) Dauroh Khotib, Sebagai syiar dakwah islam kepada seluruh umat
manunsia Dan sebagai modal kepada para Aktivis sebelum terjun ke
Masyarakat.61 Dari beberapa program keagamaan yang sudah di susun
oleh masing-masing pengurus yang dilaksanakan berdasarkan jangka
waktu yang sudah ditentukan, seperti yang tertera di bawah ini;
C. Pelaksanaan kegiatan keagamaan LDK Universitas Mataram
Dalam setiap organisasi ketika sudah selesai dalam penyusunan
program kerja dalam forum tertentu, maka selanjutnya adalah pelakasnaan
kegiatan yang di bagi dalam beberapa jangka waktu ada pendek, menengah
dan panjang.
1. Program kerja jangka pendek
Berdasarkan hasil penelitan yang diperoleh melalui dokumentasi,
serta didukung dengan wawancara bersama Muhammad Hafizd selaku
Sekertaris LDK, bahwa, program kerja jangka pendek adalah sebagai
berikut;
a. Al-Hikmah Reminder
Al-Hikmah Reminder merupakan kegiatan kegamaan yang
dimana memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan kata-kata
hikmah atau bijaksana baik yang di keluarkan oleh ulama atau ilmuan
61 Program Kerja LDK Universitas Mataram, Dokumentasi, Mataram, 21 Februari 2020.
47
luar atau dalam negeri yang penting memuat konten yang positif.
Penyebaran kalam-kalam hikmah bertujuan untuk mengingatkan
anggota atau pengurus agar tetap istiqamah dalam menyebarkan
kebaikan, pelaksanaannya dilaksankan empat hari dalam seminggu.62
Muhammad Shibghatullah selaku Departemen Media
menunjuk satu orang yakni dari anggota yang bertugas sebagai
pencari dan penyebar kalam-kalam hikmah, yang pada saat ini di
amanahkan kepada Agung selaku koordinator. Karena kegiatan ini
membutuhkan biaya untuk membeli pulsa, maka koordinator kegiatan
ini diberikan biaya untuk membeli pulsa atau kuota yang dianggarkan
ketika penyusunan program melalui musyawarah dan pulsa atau kuota
dipergunakan untuk menyebarkan kalam-kalam hikmah atau biasa di
sebut quotes kepada seluruh anggota atau pengurus LDK sehingga
setiap hari semua anggota LDK bisa menerima hikmah-hikmah
kebijaksanan dari kalam-kalam ulama-ulama, hadist, penggalan ayat
al-Qur’an dan dari tokoh-tokoh yang lain melalaui akun media resmi
LDK universitas Mataram baik di Facebook, group Whatsaap,
Instagram dan Youtube dengan nama akun resmi LDK Baabul
Hikmah Unram atau bisa saja langsung menekan Link ini,
https://www.facebook.com/ldk.bhiunram,
https://instagram.com/ldkunram?igshid=fvpnv8cn5gzl,
https://www.youtube.com/channel/UCt0Xe_o_08jm_7xrPyhB7-A,
62 Pelaksanaan kegiatan Al-Hikmah Reminder, Observasi, Senin, 2 Maret, 2020.
48
Gambar 1.2
Bentuk kegiatan Al-Hikmah Reminder
Menurut Agung dalam penyebaran kalam-kalam hikmah di
akun media resmi LDK bisa juga berbentuk cerita-cerita dari
para ulama, penggalan ayat al-Qur’an, hadist dan tokoh-tokoh
yang lain yang dapat menginspirasi semua anggota LDK. Ini
juga sebagai imunisasi dalam menguatkan semangat untuk
berdakwah, Agung mengatakan dalam agama kita juga
diajarkan “sampaikan dariku walupun satu ayat” ini menjadi
pegangan untuk melaksanakan dakwah, walaupun yang
disampaikan itu satu ayat atau satu hikmah saja. Selain itu dari
pihak media juga terus memberikan informasi untuk
mengingatkan anggota maupun pengurus, terkait agenda,
sholat berjamaah dll.63
Setelah kalam-kalam hikamh itu tersebar, anggota yang lain
diminta juga disebarluaskan ke masing akun medsosnya biasanya
dibawah kalimat itu ada tulisan tolong disebarkan. Menurut ketua
Departemen Media yakni saudara Muhammad Shibghatullah.
Perintah penyebaran kalam-kalam hikmah ini oleh seluruh
anggota dan pengurus bukan perintah yang harus dijalankan,
tapi atas dasar kesadaran pribadi kalau memang ini
bermanfaat, silahkan di sebar tapi kalau menurut mereka ini
tidak bermanfaat, silahkan tidak di sebarkan tidak apa-apa ujar
ketua Departemen Media. ini juga melatih kemandirian
anggota agar di sewaktu-waktu ketika mau berdakwah kepada
63 Agung (Anggota Depertemen Media), Wawancara, Unram, Selasa, 3 Maret 2020.
49
siapapun agar bterbiasa melaksanakan atas dasar keinginan
sendiri bukan bergantung pada orang lain.64
Materi yang dijadikan sebagai kalam-kalam hikmah setiap
jadwalnya terus di update, maksudnya tidak menyebarkan kalam-
kalam hikmah yang monoton.
2. Dakwah Sosial Media
Di zaman digital saat sekarang ini penyebaran atau penerimaan
informasi begitu sangat cepat untuk dilaksankan. Bayangkan saja
berita yang di Amerika bisa diketahui hanya dalam beberapa menit
melalui handphone, karena dapat diprediksi sekarang warga Indonesia
rata-rata pegang handphone. Dari sinilah menurut ketua Departemen
Media membuat kegiatan ini sebagai sarana untuk dakwah dengan
jangkauan yang lebih luas yang dapat menyentuh segala lini. media
sosial yang digunakan sebagai wadah untuk dakwah adalah Facebook,
Whatshapp, Instagram dan Youtube.
Untuk kegiatan ini langsung dikoordinator oleh ketua
Departemen Media, pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan jadwal
yang sudah di tentukan biasanya dalam satu minggu digunakan cuman
dua hari untuk menyebarkan ilmu islami, motivasi dan lain-lain.
Supaya mudah di akses dari pihak Departemen Media memanfaatkan
akun media resmi dari LDK itu sendiri yang sudah disebutkan
dipembahasan sebelumnya. Dengan akun ini semua informasi-
64 Muhammad Shibghatullah, (Ketua Depertemen Media), Wawancara, Universitas
mataram, Senin , 2 Maret 2020.
50
informasi islami dapat diakses oleh anggota dan pengurus bahkan
masyarakat secara umum dia akun resminya LDK baik Facebook,
group Whatshapp, Instagram dan Youtube dengan nama LDK Baabul
Hikmah Unram Kegiatan ini menurut Depatemen Media.
Karena ini berhubungan dengan masyarakat luas jadi harus
hati-hati dan memiliki semangat yang kuat dalam
melaksankannya, karena kalau salah saja sedikit dalam hal
penyampaian dakwah maka akan menjadi bahan ejekan oleh
masyarakat luas. Makanya diperlukan kehati-hatian. Selain
itu juga dalam penyiapan materi, harus berusaha semaksimal
mungkin dalam menyiapkan materi supaya apa yang di
sampaikan bisa diterima oleh masyarakat secara umum.65
Kegiatan ini harus tetap di update setiap hari supaya orang
tertarik untuk melihat akun media sosial Lembaga Dakwah Kampus
Universitas Mataram, isi kajiannya beragam ada yang mebahas
akhlak, fiqh, akidah dan lain-lain. Bahkan juga, mengaitkan materinya
dengan kontek permasalahan yang terjadi saat sekarang ini. Intinya
felksibele dalam melakukan dakwah. Selain itu agar dakwahnya lebih
menarik bisanya dari pihak media melakukan kerjasama dengan pihak
lain yang bisa desaign gambar, untuk dibuatkan gambar yang sesuai
dengan tema. Itu pun kalau ada tapi kalau misalnya tidak ada iya,
tidak apa-apa. Yang penting dakwah melalaui media sosial ini harus
istiqamah dalam melaksaannnya.66
65 Muhammad Shibghatullah, (Ketua Depertemen Media), Wawancara, Unram, Rabu, 11
Maret 2020. 66 Pelaksanaan kegiatan Dakwah Sosial Media, Observasi, Rabu, 4 Maret, 2020.
51
https://www.facebook.com/ldk.bhiunram,
https://instagram.com/ldkunram?igshid=fvpnv8cn5gzl,
https://www.youtube.com/channel/UCt0Xe_o_08jm_7xrPyhB7-A,
3. Bulletin
Bulletin salah satu dari program Departemen Media yang
menggunakan selebaran sebagai media untuk dakwah. bulletin juga
dapat dikatakan dakwah secara offline. menurut ketua dari
Departemen Media dalam melaksanakan dakwah tidak boleh berat
sebelah atau tidak balance, walaupun saat sekarang ini umat manusia
dapat menerima informasi secara instan, jangan sampai meninggalkan
cara orang-orang dahulu ketika memberikan informasi, seperti melalui
surat. Dari sinilah, peran Departemen Media agar dapat
menyeimbangkan program dakwah baik secara online maupun
offline.67
Program bulletin dilaksanakan setiap hari Jum’at. Caranya
nanti ketua Departemen Media akan meminta bantuan kepada
annggota LDK untuk membagikan selebaran bulletin untuk dbagikan
kepada jama’ah sholat jum’at. pembagiannya dilaksanakan sebelum
khotib membaca khutbahnya supaya jama’ah bisa membaca bulletin
dengan harapan agar jama’ah yang hadir semakin mengenal islam
melalui tulisan-tulisan singkat itu, selain itu juga kadang-kadang juga
bulletini disebarkan ke grup-grup Whatshapp LDK Unram dalam
67 Pelaksanaan Kegiatan Bulletin, Observasi, Rabu 4 Maret 2020.
52
bentuk pdf. Ada pun terkait materi dan proses dalam penerbitan
bulletin Ketua Departemen mengatakan.
Kegiatan bulletin ini tentunya dari segi proses pembuatannya
sampai dengan terbit tentunya membutuhkan waktu, tenaga
dan dana banyak makanya dari pihak media menerbitkan
bulletin tidak setiap hari, bahkan kalau ada kesibukan yang
terlalu padat, penerbitan dilakukan setiap satu bulan sekali
kalau memang tidak memunkinkan untuk terbit setiap hari
jum’at. terus materi yang termuat dalam bulletin biasanya
menyusaikan dengan kondisi misalnya kalau dalam bulan
puasa materinya biasanya hikmah-hikmah bulan ramadhan.68
Penyebaran bulletin bukan hanya kepada jama’ah sholat
Jum’at saja tapi juga disebarkan kepada pengurus dan anggota.
Menurut Dzikron salah satu anggota dari LDK mengatakan;
Dengan adanya program bulletin ini, ketika membacanya saya
merasa terbantu dalam belajar islam, penyajian-penyajian yang
disampaikan dalam bulletin mudah dipahami terus materinya
sesuai dengan kondisi membuatnya semakin lebih menarik dan
tergiat dalam membacanya. Bahkan kalau misalnya saya dapat
selebaran bulletin sering saya bawa pulang.69
4. Kajian Tasqif
Kajian tasqif dikoordinator oleh Departemen Pengelola Masjid
yakni saudara Muhammad Kadirun. Tujuan pengadaan kajian tasqif
ini adalah untuk memberikan pembelajaran mengenai wawasan
keislaman kepada pengurus dan anggota LDK, tapi karena tempat
pengajian ini berlangsung di Masjid Babul Hikmah biasanya orang
yang tertarik dengan pengajian yang disampaikan oleh ustad sekaligus
takmir Masjid akan berdiam diri untuk menyimak isi dari pengajian
68 Muhammad Shibghatullah , (Ketua Depertemen Media), Wawancara, Unram, Selasa,
10 Maret 2020. 69 Dzikron, (Anggota LDK Unram), Wawancara, Unram , Selasa, 10 Maret 2020.
53
tersebut. Jadi kajian tasqif ini tidak hanya di nikmati oleh anak-anak
LDK bisa juga di nikmati oleh orang luar LDK. Pelaksanaan kajian
tasqif ini dilaksankan pada hari senin selesai sholat maghrib.
Materi yang disampaikan disaat berlangsungnya kajian tasqif
biasnya tergantung dari ustadnya dari pihak penanggung tidak ada
paksaan atau penentuan materi kecuali pada saat–saat tertentu baru
dari pihak pengelola masjid memberikan materi kepada ustad,
misalnya saat sekarang ini banyak mahasiswa yang meninggalkan
sholat, dari kasus ini pengelola mengangkat judul yang sesuai untuk
menyadarkan mahasiswa.
Dari semua anggota maupun pengurus LDK, laki-laki dan
perempuan harus hadir dalam kegiatan ini bagi yang memiliki
kesempatan, karena ini bermanfaat untuk peningkatan wawasan
keislaman, lebih lanjut Kadirun mengatakan;
Ketika ada kajian tasqif semua anggota maupun pengurus
harus berusaha untuk hadir dan dari pengelola meminta agar
anggota dan pengurus bisa hadir sebelum magrhib supaya bisa
ikut sholat berjama’ah. Dan setelah selesai kajian tasqif tidak
ada boleh yang meninggalkan Masjid karena akan dilanjutkan
dengan sholat berjam’ah.70
Kajian tasqif ini tidak hanya dihadiri ole mahasiswa saja
bahkan beberapa pejabat kampus yang tidak ada kesibukan juga hadir
dalam kajian ini. Arif Nasrullah, Lc. M.Hum. mengatakan bahwa;
Kajian tasqif ini cocok terus di adakan saya terus mengontrol
pelaksanaanya, karena dampaknya luar biasa. memberikan
kepada kita semua pengetahuan lebih luas lagi tentang agama
70 Muhammad Kadirun, (Departemen Pengelola Masjid), Wawancara, Selasa 10 Maret
2020.
54
islam bahkan Unram inikan Perguruan Tinggi umum yang
masih membutuhkan penyeimbang antara ilmu agama dan
sains, semoga saja melalui pengajian tasqif ini memberikan
dampak positif kepada semua masyarakat Unram.71
5. Halaqah Dan Evaluasi
Diskusi mingguan merupakan rutinitas kegiatan yang
dilaksanaka seminggu sekali. Membuat khalaqoh yang dipandu oleh
seorang moderator untuk kelancaran diskusi yang sedang berlangsung.
Organisasi kemahasiswaan baik intra maupun ekstra kampus rata-rata
melaksanakan diskusi mingguan sebagai kegiatan jangka pendeknya.
Terkait dengan hari pelaksanaan, setiap organisasi melihat keadaan
anggota/kadernya banyak yang bisa hadir hari apa. Intinya antara hari
Senin sampai Jum’at (5 hari kerja). Adapun mengenai waktu/jam,
rata-rata mengambil sore (baqda sholat ashar). Sedangkan tempat,
yang sering dipakai tentunya adalah Masjid Babul Hikmah
Halaqah dilaksanaka pada sore hari (ba’da sholat ashar)
sebagaimana rata-rata organisasi yang lain.72 Hal ini sebagaimana
yang diungkapkan oleh Muhammad Kadirun bahwa;
Dalam rangka pengkaderan meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM) anggota, LDK memiliki rutinitas mingguan
khalaqah setiap hari kamis untuk membahas kajian-kajian
keislaman. Selain khalaqah LDK juga melakukan evaluasi
terhadap anggota-anggota yang tidak hadir disetiap kholaqah
sehingga terbentuk kader-kader atau anggota yang memiliki
SDM yang bagus73
71 Arif Nasrullah ( Pembina LDK), Wawancara, Kamis, 12 Maret 2020. 72 Pelaksanaan Khalaqoh Mingguan LDK Universitas Mataram, Observasi, Sabtu, 14
Maret 2020. 73 Djihan Ramadhan (Ketua Depertemen Kaderisasi), Wawancara via online, 24 Maret
2020.
55
Terkait dengan narasumber, LDK Universitas Mataram
meminta kesediaan setiap pengurus initi. Ada kalanya setiap dari
pengurus meminta atau mendatangkan pemateri dari luar lumrahnya
menggunakan jasa senior alumni LDK. dan tidak menutup
kemungkinan anggota ditugaskan satu kali dalam sebulan untuk
mengisi, disamping setiap pertemuan khalaqah bertugas sebagai
moderator secara bergantian. Adapun Pembina LDK Universitas
Mataram Arif Nasrullah Lc. M.Hum. hanya sekedar memanggil
pengurus untuk diberikan pengarahan dan motivasi saat ada waktu
luang. Lebih lanjut, Salim menjelaskan bahwa;
Setiap pertemuan khalaqah, kami pengurus inti terutama yang
bertugas sebagai Depertemen Kaderisasi selalu mengusahakan
untuk mendatangkan senior alumni sebagai narasumber. Akan
tetapi, ketika suatu ketika senior yang kami undang tiba-tiba
tidak bisa hadir, maka yang berkewajiban saat itu adalah
pengurus. Namun biasanya yang dibahas bukan materi yang
disepakati sebelumnya. Tetapi segala hal yang berkaitan
dengan ke-LDK-an. Baik kajian-kajian islam, tertib
administrasi, pendalaman visi dan misi, sejarah, struktur
kepengurusan, dan lain sebagainya. Adapun untuk penugasan
setiap anggota, ditunjuk langsung oleh pengurus yang terdiri
dari satu laki-laki dan satu perempuan. Hal ini diterapkan
sekali dalam sebulan untuk memberikan kesempatan kepada
anggota untuk belajar lebih leluasa dalam berkomunikasi dan
menyampaikan pendapat serta hasil belajarnya terkait materi
yang sudah disepakati.74
Dalam hal penugasan anggota, ditunjuk secara bergantian
sampai dalam periode satu tahun semua anggota mendapat giliran
sebagai pemateri. Dan materi untuk setiap pertemuan yang akan
74 Djihan Ramadhan (Ketua Depertemen Kaderisasi), Wawancara via online, 24 Maret
2020.
56
datang, pengurus (terutama Depertemen Kaderisasi) menanyakan
kepada forum setelah selesai diskusi. Apa yang ingin dibahas semua
ditampung, dan dua hari sebelum pelaksanaan (H-2) depertemen
kaderisasi menyebarkan informasi tema yang akan dibahas untuk
pertemuan selanjutnya. Dan biasanya, materi yang diangkat adalah
tema yang berbau hangat untuk didiskusikan saat itu, serta melihat
kebutuhan rata-rata pengetahuan umum yang diharapkan oleh peserta
diskusi (terutama anggota) dengan berpatokan kepada usulan tema
yang dikumpulkan, atau dengan kata lain menyesuaikan dengan
situasi dan kondisi. Hal ini dilakukan untuk menarik peserta diskusi
selalu hadir dalam setiap pertemuan diskusi, sehingga kuantitas
peserta diskusi tetap terjaga.75
6) Tahsin
Tahsin merupakan program yang dikoordinir lagnsung oleh
Departemen Pengelola Masjid dimana kegiatan ini berlangsung di
Masjid Babul Hikmah Universitas Mataram. Tujuan dari kegiatan ini
tidak lain untuk memperbaiki bacaan al-Qur’an pengurus dan anggota
yang masih belum bisa baca al-Qur’an karena yang masuk LDK
bukan orang yang pintar ngaji saja, tapi ada yang tidak bisa sama
sekali maka dari pihak pengelola Masjid membentuk program ini
sebagai wadah bagi anggota dan pengurus untuk belajar mengaji .76
75 Risha Ulfayana (Koordinator Kaderisasi Akhwat), Wawancara via online, 26 Maret
2020. 76 Muhammad Kadirun (Departemen Pengelola Masjid), Wawancara via online a, Rabu
18 Maret 2020.
57
Hari pelaksanaan untuk kegiatan tahsin dilaksanakan pada hari
Kamis sore ba’da ashar, materi yang diajarkan tentunya ilmu tajwid
karena masih banyak yang ditemukan belum bisa mengaji sesuai
dengan kaidah ilmu tajwid. yang mengajar tahsin tentunya dari
pengurus yang sudah fasih dalam mengaji bahkan juga melibatkan
anggota yang sudah fasih dalam membaca al-Qur’an. Melalui program
ini banyak dari anggota dan pengurus yang terbantu dalam
memperbaiki bacaan al-Qur’an seperti yang dikatakan oleh Sumiati.
Melalui program tahsin ini antara annggota dan pengurus yang
masih belum bisa mengaji merasa terbantu dengan adanya
program tahsin ini, bahkan kalau bisa program ini ditambah
jadwal pelaksanaannya maksimal tiga atau dua hari.77
Menurut pengelola memang benar ada saja anggota atau
pengurus yang merasa belum merasa mekasimal untuk belajar tahsin
dalam waktu satu minggu bahkan ada yang datang ke Masjid di luar
jadwal yang sudah ditentukan. Dari sini peniliti melihat Semangat
antusias yang ditunjukkan oleh anggotan yang dapat memberikan
motivasi atau semangat kepada Departemen Pengelola Masjid untuk
tetap mengadakan program tahsin di lingkungan LDK Universitas
Mataram.
7) Kajian Muslimah
Program khusus untuk akhwat atau perempuan dilaksanakan
satu hari seminggu di Masjid Babul Hikmah, tema-tema yang di bahas
tentunya yang berkaitan dengan wanita, baik itu perannya, akhaknya,
77 Sumiati (Anggota Ldk), Wawancara via online, Unram, Rabu 18 Maret 2020.
58
tanggung jawabnya batasannya sebagai seorang perempuan. Skema
pelaksannya sama seperti Halaqah, ada yang jadi moderator, notulen
dan narasumber. Pemateri biasanya dari pengurus, tapi pada saat
tertentu penanggung jawab akan mengundang pemateri dari luar,
seperti diskusi minggu ini akan mengundang pemateri dari luar yang
akan membahas kewajiban seoarang wanita menggunakan hijab.78
Materi yang disajikan biasanya menysuaikan dengan kondisi,
sebagaimana diskusi minggu ini akan ada diskusi mengenai “Hijab”
dan pematerinya berasal dari luar pengurus maupun anggota LDK
Unversitas Mataram. diharapkan melalui kajian-kajian ini akan
memberikan pengetahuan tentang konsep wanita dalam islam,
setidaknya mereka mengetahui tanggung jawab mereka dalam
menggunakan hijab. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ilham Juniarti
Kajian-kajian muslimah ini cukup membantu dalam
memberikan pengetahuan agama, baik yang bersipat peraturan,
akhlak, fiqh dll. Selain itu juga, dengan mengikuti kajian ini
setidaknya sebagai seoarang muslimah yang khususnya tidak
pernah mengenyam pendidikan agama dapat terbantu dalam
memahami agama Islam .79
Selain itu juga, peneliti melihat, kekompakan dari setiap
aggota akhwatnya dalam mempersiapkan acara mulai dari awal
sampai akhir dan yang paling menonjol ketika kekompakan itu
diperlihatkan melalui penyeragaman warna hijab, sebagai syiar untuk
78 Pelaksanaan Kajian Muslimah, Observasi, Selasa, 24 Februari 2020. 79 Ilham Juniarti (Anggota Akhwat Ldk), Wawancara via online, Rabu, 18 Maret 2020.
59
menyadarkan kaum hawa tanggung jawabnya sebagai seoarang
Muslimah dalam menggunakan hijab.
Selain itu, banyak juga kegitan-kegitan dari kajian muslimah
yang dapat memberikan edukasi ke pada akhwat untuk lebih giat lagi
dalam belajar islam, karena pada dasarnya banyak Mahasiswi di
Universitas Mataram yang hanya lulusan SMA yang bisa dikatakan
masih minim pengetahuan agamanya, maka program ke Muslimahan
berharap membantu akhwat yang tergabung dalam LDK Universitas
Mataram.
2. Program Jangka Menengah
a. Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT)
Malam Bina Iman dan Takwa atau yang lumrah disebut Mabit
merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan dengan menginap satu
malam pada tempat atau lokasi tertentu oleh beberapa organisasi. baik
organisasi tingkat siswa (dalam hal ini adalah remaja musholla) dan
kemahasiswaa sebagaimana LDK Universitas Mataram. Mabit,
dikaksanakan oleh LDK sebagai program jangka menengah. Hal ini
dikarenakan Mabit yang diselenggarakan atas dasar kondisional, yang
terkadang dilakukan setiap kali satu kali dalam satu bulan, bahkan bisa
jadi dalam waktu dua atau tiga bulan cuman satu kali dilaksanakannya
MABIT pelaksanaanya biasanya dilakukan setelah selesai pelantikan
kemudian dilaksankannya mabit sebagai tanda syukur, untuk tempatnya
biasanya menggunakan masjid yang sudah di tentukan tentunya masjid
60
yang di sebelahnya ada area pemandangan alam, moment dalam mabit
ini bisa digunakan untuk meningkatkan ke taqwaan kepada Allah swt.80
Lebih lanjut Marwan menjelaskan bahwa;
Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT) menjadi kegiaitan
program kerja Depertemen Kaderisasi. Dalam pelaksanaannya,
diisi dengan sholat wajib berjamaah, qiyamul lail, ceramah
oleh senior, renungan, dan tadabbur alam. Tujuan utamanya
adalah meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah
Swt. Memperdalam pengetahuan tenteng ke-Islaman, melihat
dan merasakan serta merenungkan secara langsung akan
kebesaran dan keagungan sang Khalik, disamping untuk
mempererat hubungan emosional. Baik anggota yang satu
dengan yang lainnya, dengan pengurus dan dengan senior.81
Lebih jauh, Marwan menjelasakan bahwa;
Kegiatan mabit ini harus bisa menanamkan jiwa tunduk dan
sadar diri akan betapa kecilnya kita sebagai manusia ciptaan
Allah SWT. Menyadari kebesaran-Nya dengan melalui
tadabbur alam, mengingat kembali hakikat tujuan hidup di
muka bumi melalui ceramah dan perenungan, serta
mempererat hubungan antar sesama dengan salaing mengisi
kekurangan. Belajar teorinya memang sering kita lakukan,
tetapi melui Mabit kita belajar secara langung, melihat dan
merasakan apa yang ki
ta pahami sebelumnya.82
Peneliti melihat bahwa Malam Bina Iman dan Takwa
(MABIT) menjadi cara pembinaan yang dilakukan untuk setiap
anggota yang sekaligus menambah pengalaman ibadah.
b. Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
Peringatan Hari Besar Islam atau yang lumrah disebut dengan
PHBI, merupakan suatu momen bagi umat Islam seluruh dunia
mengadakan kegiatan secara serentak (meski hanya dalam bulannya
80 Marwan, (Ketua Depertemen HUMAS) Wawancara via online, 28 Maret 2020. 81 Marwan, (Ketua Depertemen HUMAS), Wawancara via online ,28 Maret 2020. 82 Marwan (Ketua Depertemen HUMAS), Wawancara via online ,21, Maret 2020.
61
saja). Dalam hal ini, umat Islam merayakan beberapa hal terkait dengan
sebuah kejadian yang berbeda dan bahkan diyakini sebagai hari yang
sakral. Seperti misalnya perayaan Tahun Baru Islam (Hijriyyah) dengan
membaca do’a awal tahun, yang sebelumnya diawali dengan do’a
menutup akhir tahun itu sendiri. Selain itu, Maulid Baginda Nabi
Muhammad SAW. yang tentunya dalam bulan Rabi’ul Awal. Isyra’ dan
Mi’raj Baginda Nabi, dan hari-hari besar Islam lainnya.
Mengenai Peringatan Hari Besar Islam atau yang lumrah
disebut PHBI, Muhammad Shibghatullah mengatakan bahwa “sebagai
umat yang beragama Islam tentunya semua orang sudah menjalankan
dan memahami tentang hari-hari penting dalam kehidupan sehari-
hari”.83 Untuk menanamkan hal terpuji ini, pasti kita tidak akan
melewatkan setiap datangnya hari-hari besar Islam tersebut.
Begitupun halnya LDK Universitas Mataram dengan sederetan
kepengurusan yang sudah terbentuk beserta anggotanya. Senantiasa
ikut serta dalam memeriahkan peringatan hari-hari besar Islam (PHBI)
dalam bentuk kegiatan yang berbau religius.
Adapun mengenai antusias warga LDK Universitas Mataram
dengan datangnya hari besar Islam, pengurus dan anggota tidak segan-
segan untuk mengeluarkan dana pribadi sebagai biaya tambahan yang
sudah direncanakan (mengingat LDK Universitas Mataram adalah
organisasi intra kampus) namun untuk tahun ini baru pertama kali
83 Muhammad Kadirun, (Ketua Departemen Masjid), Wawancara via online ,01 April
2020.
62
LDK melaksankan kegiatan PHBI secara online melalui grup
Whatshapp.84 Adapun peringatan hari-hari besar Islam yang sering
diperingati oleh LDK Universitas Mataram adalah sebagai berikut;
1) Tahun Baru Islam yang dilaksanakan setiap tanggal 1 bulan
Muharram dalam hitungan tahun Hijriyah.
2) Maulid Nabi Muhammad SAW. yang tentunya
dilaksanakan dalam bulan Rabi’ul Awal. Terkadang
pelaksanaannya tidak bertepatan pada tanggal yang
sebenarnya, yaitu tanggal 12.
3) Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. sebagai momen
mengingat dan memahami lebih mendalam sebuah kejadian
agung, pertemuan baginda Nabi dengan Allah SWT.
menerima perintah suci sholat 5 (lima) waktu, yang
bertepatan pada tanggal 27 Rajab.
4) Nisfu Sya’ban.
5) Nuzulul Qur’an yang dirangkaikan dengan safari
Ramadhan.85
Berdasarkan hasil observasi peneliti, didapatkan bahwa LDK
Universitas Mataram melaksanakan Peringatan Hari Besar Islam
(PHBI) yang dalam hal ini adalah Isra’ Mi’raj Baginda Nabi
Muhammad SAW. (dalam hal ini biasanya menggunakan Masjid
Babul Hikmah Universitas Mataram). Tapi berhubung Indonesia lagi
terkena oleh musibah penyakit Corona, akhirnya kajiannya
dilaksankan melalui online Isra’ Mi’raj Nabi yang dilaksanakan oleh
LDK, diselenggarakan dengan kajian seputar kejadian Isra’ Mi’raj itu
sendiri.86
Melihat fenomena kenakalan remaja saat ini, berbagai kegiatan
ke-Islam-an menjadi sangat penting untuk ditingkatkan. Jika untuk
84 Suasana persiapan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) online melalui grup whatshapp,
observasi via grup whatsapp, 2 April 2020. 85 Suriasih (Ketua Umum), Wawancara via online, 01 April 2020. 86 Suasana pelaksanaan Isra’ Mi’raj, observasi via grup whatsapp, 05 April 2020.
63
memberantas berbagai perilaku menyimpang yang kita lihat saat ini
tidak bisa dilakukan. Maka setidaknya dengan pelaksanaan berbagai
kegiatan religius ke-Islam-an (yang dalam hal Peringatan Hari Besar
Islam) dapat meminimalisir perilaku menyimpang yang sudah berakar.
Dimuka peneliti telah menyampaikan bahwa perilaku menyimpang
dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja. Tidak
menutup kemungkinan mahasiswa dan mahasiswi pun kadang
menunjukkan sikap, tindaka, tutur kata, serta perilaku yang tidak
menunjukkan diri yang berpendidikan. Karena itu, Peringatan Hari
Besar Islam (PHBI) yang dilaksanakan oleh LDK Universitas
Mataram pun menjadi penting untuk diapresiasikan.
c. Video Hikmah
Akhir-akhir ini metode dakwah semakin berkembang yang
dulunya kalau melihat ceramah dari salah seoarang Kiai, Ustad harus di
undang dulu baru dapat melihat dan mendengarkan ceramahnya. Tapi
sekarang zaman sudah semakin berkembang, untuk mendengar ceramah
sudah sangat mudah sekali karena didukung oleh berbagai teknologi
yang menyediakan fitur video yang beraneka ragam salah satunya video
ceramah yang dapat langsung ditonton di akun Youtube milik LDK.
Dari keadaan zaman ini dimanfaatkan oleh kesepakatan penugurus
untuk membuat program ”video hikmah” Sebagai sarana untuk dakwah.
Dari program ini pengurus mengharapkan dapat memberi
edukasi kepada masyarakat khususnya anggota dan pengurus LDK
64
tentang keislaman melalui video yang dibagikan, selain itu juga melalui
video ini dapat melatih kreatifitas anggota dan pengurus dalam
melakukan pengeditan video. Tampilan dalam video sangat dibutuhkan
sebagai daya tarik agar orang lain tergugah untuk menonton video
tersebut.87 Selanjutnya Ketua Departemen Media mengungkapkan.
Program ini dilaksanakan minimal 1 dalam dua bulan, karena
berhubung prosesnya rumit terutama dalam pembuatan video
mulai dari sutingnya, pengeditannya membutuhkan waktu yang
cukup lama supaya videonya jadi.belum lagi mencari materi
ceramah yang akan disampaikan terus penentuan materinya apa
yang ingin disampaikan, terkait materi biasanya menyesuaikan
dengan apa yang ingin disampaiikan oleh pemateri tentunya
tidak boleh keluar dari konteks apapun bentuk materinya tetap
harus termuat hikmah yang ingin disa mpaikan kepada semua
orang. Setelah videonya jadi kemudian di upload ke akun
medianya LDK Universitas Mataram88
Program videoa hikmah ini tentu memberikan dampak yang
positif atau respon positif ketika melihat video ini bukan hanya dari
anngota LDK , di luar LDK juga memberikan respon yang positif.
Bahkan dari anggota LDK merasa terbantu dalam memamahmi pesan-
pesan moral agama yang disampaikan oleh pemateri walapun di saat
tertentu tidak pernah ikut kajian melalui video ini saya merasa
terbantu.89 Untuk menonton video Al-hikmah dapat menekan link di
bawah ini.
https://www.youtube.com/channel/UCt0Xe_o_08jm_7xrPyhB7-A,
87 Pelaksanaan Program Video Hikmah, Observasi via youtube, Selasa, 17 Maret 2020. 88 Muhammad Shibghatullah, (Ketua Depertemen Media), Wawancara via online, 17
Maret 2020. 89 Saprul Aziz (Anggota), Wawancara via online, 20 Maret 2020.
65
d. Jaulah Antar LDK
Program Jaulah merupakan kegitan silaturahmi kepada LDK di
luar Unram, karena berhubung di setiap Perguruan Tinggi memiliki
Lembaga Dakwah Kampus kalau di NTB khususnya Lombok kurang
lebih terdapat lima LDK yang tersebar di berbagai macam perguruan
tinggi LDK terbesar dan biasanya menjadi pusatnya adalah LDK yang
di Unram sendiri karena biasanya anggota yang gabung lumayan
bannyak.
Dengan banyaknya jumlah LDK ini maka dari pihak Humas
memiliki inisiasi untuk melakukan jaulah atau kunjungan kepada LDK
di luar Unram tujuannya yakni untuk meningkatkan hubungan
kekeluargaan sesama anak dakwah dibawah naungan FSLDK.
Departemen Humas mengungkapkan.
Melalui jaulah ini antara LDK kami dengan LDK yang lain
bertukaran pikiran terkait program, permasalahan dll. Sebagai
bahan evaluasi kami nanti di internal, selain itu juga sebagai
bahan pembelajaran untuk kami ketika menemukan hal-hal yang
baru dalam program yang dapat meningkatkan SDM.90
Jaulah untuk season pertama kami mengunjungi LDK yang ada
di UIN Mataram, dari pihak Humas langsung berkoordinir dengan
teman-teman dari LDK Universitas Mataram agar menyediakan
tempat, setelah di setujui waktu dan tempatnya baru dari LDK
Universitas Mataram mempersiapkan diri untuk jaulah, terus disana
sebelum bertukar pikiran atau diskusi terlebih dahulu melantunkan ayat
90 Marwan (Ketua Departemen Humas), Wawancara via online, Rabu, 01 April 2020.
66
suci Al- quran setelahnya langsung sambutan oleh masing masing
ketua, setelah selesai semua membaur menjadi satu untuk bertukar
pikiran.
e. Kader Berbagi
Kader berbagi merupakan salah satu kegiatan sebagai wujud
dari rasa peduli antar sesama anggota . Kader berbagi merupakan suatu
kegiatan dimana dengan adanya kegiatan ini dapat merapatkan
kekerabatan bersama. Kader berbagi diadakan dengan tujuan-tujuan
tertentu. Kader berbagi dilakukan oleh Mahasiswa khususnya anggota
LDK untuk mewujudkan rasa cinta kasih, saling menolong, peduli
mahasiswa kepada masyarakat luas yang sedang membutuhkan uluran
tangan.
Program kader berbagi dalam pelaksanaanya biasanya
menyesuaikan dengan keadaan misalnya kalau ada rezeki dari
kepengurusan maka program berbagi ini kami laksankan bisanya
berwujud bakti sosial misalny santunan atau yang sejenis seperti
pembagaian buku dan pakian untuk kaum Dhuafa. Tapi untuk melatih
anngota atau pengurus kami memberikan pembiasaan agar mereka
terbiasa dengan mengajak mereka bersedakah atau berinfak
semampunya saja baik yang bersipat materi dan non materi. Lebih
lanjut Prilandoe selaku Departemen Rumah Tangga mengungkapkan
bahwa;
Untuk saat ini kami dari pihak Departemen Rumah Tangga
melatih pengurus dan anggota agar biasa berbagi kepada sesama
67
sesuai perintah Agama. Mulai dari hal yang kecil kalau tidak
bisa dengan materi cukup senyumlah. Tapi untuk sekarang juga
dari pihak rumah tangga membuka rencana baru agar LDK
memiliki perpustakaan bersama, sehingga kalau anggota dan
pengurus yang membutuhkan buku untuk tugas kuliah lebih
mudah untuk mencarinya. Kader berbagi ini memang dari dulu
sudah ada bahkan yang sering menjadi bahan latihannya adalah
membagikan buku dan pakian baik yang masih baru atau sudah
kepakai yang nantinya bisa dibagikan kepada sesama. 91
Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil wawancara dengan
salah satu dari anggota LDK yakni Huda Riskika mengatakan bahwa
dengan adanya kader berbagi ini dapat melatih kami untuk bisa berbagi
kepada sesame, walaupun masih belum bisa berbagi dengan jumlah
yang banyak setidaknya saya bisa memberikan buku kepada pengurus
perpustakaan walaupun bukunya tidak bagus-bagus amat.
Dengan adanya perus ini juga membantu kami dalam menscari
refrensi untuk melengkapi tugas kampus yakni membuat makalah atau
sejenisnya, walaupun disisi lain juga perpustakaan ini memiliki minus
yakni masih kekurangan jumlah buku. Harapan besar kami semoga
kedepan makin banyak bukunya dan seneng jadinya untuk berkunjung
ke perpustakaan.92
3. Program Kerja Jangka Panjang
Program kegiatan yang dilaksanakan satu kali dalam satu tahun
(periode) kepengurusan dikelompokkan dalam program jangka panjang.
Adapun LDK Universitas Mataram memiliki beberapa program
91 Pirlando (Ketua Departemen Koordinator Kader Ikhwan), Wawancara via online,
Rabu, 01 April 2020.
`92 Huda Riskika, (Anggota), Wawancara via online, Kamis, 02 April 2020.
68
sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan dengan Muhammad Hafidz
selaku Sekertaris Aam LDK adalah sebagai berikut;
a. Daurah Khotib
Daurah khotib memang menjadi icon dari program jangka
panjangnya LDK Universitas Mataram, tujuannya setelah masa
kepngurusan berhasil nantinya dari pihak pengurus inti berharap ketika
seluruh anggota dan pengurus bisa menjadi khotibdi daerahnya masing-
masing.
Pelaksanaan dauroh khotib biasanya menjelang akhir
kepungurusan, kira-kira di dua bulan berakhir masa pengurusan,untuk
pelaksanaan tahun ini dilaksankan oleh pengurus yang lama karena
kepngurusannya berakhir di bulan januari koordinator pelaksanaanya
dilimpahkan kepada Departemen Pengelola Masjid. Biasanya dari kami
selaku pengelola Masjid saling berkoordinir dengan departemen lain
supaya acaranya berjalan lancer dengan cara pembentukan paniti.
Susunanya ada ketua, sekertaris, perlenkapan dan konsumsi, untuk
acaranya tidak terlalu mewah sederhana saja, sasaran program ini
tentunya ikhawan seluruh anngota dan pengurus LDK. Terus tehnik
pelakasanaanya berdasarkan keterangan dari departemen Masjid yakni
Muhammad Kadirun mengatakan bahwa;
Setelah panitia menentukan pemateri, yakni Ustad Muzammil
sebagai pembicara dalam memberikan pembelajaran tentang
bagaimana pelaksanaan atau tata cara menjadi khotib. Biasanya
materinya 30% sisanya untuk praktik satu persatu secara
bergiliran sampI semua peserta dapat giliran semua, tapi
tergantung waktunya kalau tidak memungkinkan biasanya
69
sebagian yang hadir aja yang diberikan kesempatan untuk
berlatih.93
Dauroh khotib ini tentu memberikan dampak positif kepada
seluruh annggota maupun pengurus karena telah memberikan peltihan
secara langsung kepada pesertanya untuk belajar sebagi khotib karena
biasanya kalau pulang ke kampung halaman setidaknya mahasiswa
harus memiliki skill bisa menjadi khotib.
D. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kegiatan Keagaamaan Lembaga
Dakwah Kampus Universitas Mataram
Pelaksanaan program kerja LDK yang dilakukan menyangkut
program jangka panjang, menengah dan pendeknya, dapat memberikan
kontribusi terhadap pendidikan karakter anggota. Melihat 18 rumusan nilai-
nilai karakter budaya bangsa yang bersumber dari filsafat, pola hidup, agama,
dan dasar negara yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar yang dianut.
Dalam hal ini, peneliti hanya akan membahas beberapa dari 18 nilai karakter
budaya bangsa tersebut.
Menurut hasil wawancara yang peneliti lakukan di warga LDK
Universitas Mataram, nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam
program kerja LDK adalah mengenai karakter religius, kerja keras, jujur
kreatif, gemar membaca, bersahabat/komunikatif, rasa ingin tahu dan
tanggung jawab. Penjelasan lebih lanjut, dapat dilihat dalam hal-hal berikut;
1. Religius
93 Muhammad Kadirun, (Departemen Pengelola Masjid), Wawancara via online, Jum’at
03 April 2020.
70
Religius merupakan sikap yang patuh terhadap ajaran agama yang
dianut. Taat dalam menjalankan setipa perintah agama dan menjauhi
segala apa yang dilarang oleh agama itu sendiri. Menurut data yang
diperoleh, karakterter religius dikembangkan melalui program kerja LDK.
Baik program kerja jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
Hal ini terlihat seperti misalnya pada saat pelaksanaan program kajian
tasqif setiap Senin sore. Dimana program tersebut diisi dengan berbagai
aktivitas yang berbau religi.94 Menurut ketua LDK yakni;
Kajian tasqif ini yang dilaksanakan di Masjid Babul Hikmah,
tentunya memberikan dampak kepada anggota LDK dalam
meningkatkan iman dan takwanya kepada Allah Swt, karena dalam
program ini diisi oleh berrbagai kegiatan religi yang secara tidak
langsung menguatkan regiliusitas anggota. Kegiatannya sebelum
memulai kajian oleh pemateri sebelumnya ada sholat berjamah,
baca Al-qu’an,terus setelah ini ada kajian dari pemateri sesuai
materi yang sudah disiapkan.95
Masih dalam pembahasan karakter religius, berdasarkan
pengamatan peneliti, pengembangannya juga terlihat melalui kegiatan
PHBI, khususnya pelaksanaan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw Kegiatan
ini dapat menunjang karakter religius karena dalam rangkaian acaranya
menyangkut berbagai informasi yang dapat meningkatkan keimanan dan
ketakwaan. Sebut saja misalnya peristiwa isra’ mi’raj yang dilaksanakan
oleh Nabi Muhammad Saw yang secara rasional tidak masuk akal, namun
peserta di tuntut untuk yakin terhadap peristiwa ini sebagai bentuk
94 Suasana Kajian Tasqift, Observasi, Mataram, 17 Februari 2020. 95 Suriasih, (Ketua Umum Ldk), Wawancara Via Wa, 5 April 2020.
71
keimanannya kepada Allah Saw. Meskipun kajian ini dilakukan dengan
cara online.96
Karakter religius memang bagi peneliti sangat substansial
penekanannya dalam LDK. Karena dari kesekian banyaknya kegiatan
LDK sperti, Al-Hikmah Reminder, Dakwah Sosial Media, Bulletin, Video
Al-Hikmah, Silaturrahim Ormawa, Mabit, Halaqah, Kader Berbagi,
Tasqif, Tahsin, PHBI, Kajian Muslimah, dan Daurah Khatib, selalu
termuat nilai religius.
2. Jujur
Sikap yang sekaligus merupakan landasan utama bagi setiap orang
untuk meraih sukses adalah jujur. Jujur merupakan karakter yang hanya
sebagian kecil orang yang mampu melakukannya. Dalam hal ini, LDK
melalui berbagai program kegiatan memberikan pendidikan secara tidak
langsung terkait perilaku jujur. Secara umum, setiap anggota diberikan
kesempatan secara bergiliran menjadi panitia dalam berbagai kegiatan dan
ketika mereka diberikan uang untuk acara. Perilaku jujur tentunya sangat
penting untuk diterapkan. “Karena jika tidak jujur, maka ada kemungkinan
besar uang yang dikasih untuk kegiatan acara bisa diambil atau di
korupsi.”97 Terus kemudian selanjutnya adalah yakni pelatihan yang
dilakukan oleh LDK adalah memberikan bantuan kepada pihak Media
untuk membeli pulsa atau apalah sebagai amunisi dalam menyebarkan
Informasi.
96 Suasana Isra’ Mi’raj Via Online, Observasi, 18 Maret 2020. 97 Suriasih, (Ketua Umum LDK), Wawancara via online, 05 April 2020.
72
Bicara masalah karakter jujur, yang paling urgen dengan hal ini
adalah ketika menjadi bendahara panitia. Disamping belajar jujur,
langsung merasakan sendiri bagaimana menjadi pribadi yang benar-benar
jujur. Karena bendahara bisa saja memanipulasi data untuk mendapatkan
dana tambahan. Salah satu anggota LDK Heni Mulia Wati menyatakan
bahwa ia dapat merasaka pendidikan untuk menjadi pribadi yang
senantiasa berlaku jujur. Ia menyampaikan pernyataan;
Saya rasa, melaui kegiatan LDK bisa merangsang untuk berprilaku
jujur. Karena setiap anggota diserahkan sepenuhnya untuk
bertanggung jawab sendiri dengan apa yang akan diperbuat. Saya
merasa tidak terlalu ditekan untuk berbuat ini dan itu. Dan saya
melihat rata-rata teman-teman anggota merasakan hal yang sama.
Terlihat saat berkegiatan, mereka biasa-biasa saja tanpa ada
ketegangan sedikit pun.98
Pelaksanaan program yang berbau religius sebagaimana yang telah
dipaparkan di atas, dapat pula menunjang kepribadian yang jujur. Karena
tidak menutup kemungkinan bahwa saat pelaksanaan program kegiatan
tersebut, sadar atau tidak jujur tentunya terselip didalamnya.
3. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan salah satu kepribadian yang sangat
diharapkan ada dalam diri seorang pemimpin. Karena tanggung jawab
akan mengantarkan sebuah organisasi, lembaga, atau bahkan negara ini
menjadi adil dan makmur. Tanggung jawab merupakan sikap seseorang
yang melaksanakan tugas dan kewajibannya. Baik terhadap diri sendiri,
orang lain, dan masyarakat luas pada umumnya. Model pelaksanaan
98 Heni Mulia Wati (anggota LDMI), Wawancara via online, 08 April 2020.
73
program kerja LDK dalam pengembangan karakter tanggung jawab selalu
melekat dengan teknis bagaimana kerja setiap anggota saat menjadi
panitia. Setiap anggota memiliki tugas dan tanggung jawab masing-
masing. Melaksanakan tugas yang dipercayakan akan mengajarkan serta
melatih diri bagaimana bertanggung jawab. Selanjutnya karakter tanggung
jawab sejauh pengamatan peneliti dikembangkan melalui kegiatan
pembagian selebaran bulletin, Halaqah dan pembuatan video. Dimana
salah seorang atau beberapa orang anggota diamanahkan sebagai petugas.
Baik menjadi narasumber, moderator maupun pembanding di kegiatan
Halaqah, terus di kegiatan lain anggota harus membagikan bulletin yang
sudah dikasih. Karena hal demikian, karakter tanggung jawab karena
diamanahkan menjadi terlatih.
Paparan di atas dapat dikatakan sebagai budaya yang terus menerus
dilaksanakan. “Memberikan tugas, berarti mengajarkan untuk bertanggung
jawab.” Pengamatan peneliti mengenai nilai tanggung jawab, sama juga
halnya dengan lain-nilai yang lainnya, yakni cukup baik. Dimana setiap
anggota melaksanakan tugasnya yang bersifat pribadi maupun kelompok.
Seperti misalnya ketika mensukseskan berbagai kegiatan. Rasa tanggung
jawab dari masing-masing mereka yang membuat sistem kerjasama
terlaksana. Atau sebut misalnya ketika masing-masing diantara mereka
punya tugas. misalnya untuk menjadi MC lepas ketika pelaksanaan kajian
muslimah tentang ‘Hijab” lebih lanjut Nursanita Sofihatul menyatakan;
74
Dengan kita diberikan wewenang untuk menentukan sendiri
apapun yang kita lakukan, pengurus mengajarkan untuk bertanggung
jawab dengan perbuatan masing-masing. Tidak hanya itu, saya ketika
diberikan tugas sebagai MC saat kajian muslimah, dan diberbagai macam
agenda. Saya merasa harus diselesaikan dengan penuh rasa tanggung
jawab. Entah apa yang membuat saya merasakan hal demikian. Namun
pada intinya, dengan mengikuti proses dan kegiatan LDK bisa saya
rasakan ada perubahan jati diri yang lebih baik. Terutama jiwa yang
bertanggung jawab.99
4. Bersahabat/komunikatif
Nilai karakter bersahabat/komunikatif adalah tindakan yang
memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan
orang lain. Adapun nilai budaya bangsa yang terkait dengan
bersahabat/komunikatif ini, tentu merupakan hal yang substantif jika
melihat program LDK secara umum. Dimana kegiatan dakwah yang
berkesinambungan serta rutin akan berpengaruh terhadap pengembangan
nilai komunikatif anggota yang mengikuti proses dan alur dengan tekun
serta serius dan juga untuk melatih lebih komunikatif lagi dari pengurus
melatih mereka agar semakin komunikatif di agenda daurah khatib.
Berdakwah di depan sesama mahasiswa Sehingga mahasiswa yang
bersangkutan tidak lagi menjadi pasif dalam membicarakan sesuatu
99 Nursanita Sofihatul (anggota LDK), Wawancara via online ,27 April 2020.
75
dengan siapapun. Jiwa bersahabat, terpupuk dengan begitu rutinnya dalam
LDK Universitas Mataram.
Semua itu terlihat setelah peneliti melakukan observasi dan
wawancara di LDK Universitas Mataram. Salah satu anggota LDK Jaelani
mengatakan “ada perubahan dalam kehidupan bersosial saya. Dimana
dengan mengikuti proses di LDK, saya semakin aktif berkominikasi
dengan teman duduk saya dimana pun”100 Selain itu, peneliti melihat
ketika warga LDK menyampaika dakwah. Kepada sesame Mahasiswa,
rata-rata dari mereka dapat mengajak teman atau ikhwannya
berkominikasi dalam menyampaikan materi dakwah minimal satu hikmah.
Hal ini dapat kita katakan bahwa anggota melalui aktivitas kholaqah, dapat
melatih dan meningkatkan kemampuan kominikatif.101
Hasil wawancara dengan Kemahasiswaan beliau mengakui bahwa
“nilai bersahabat dan komunikatif dapat dikembangkan melalui kegiatan
organisasi kemahasiswaan.” Bahkan beliau lebih jauh menganjurkan
semua mahasiswa tanpa terkecuali untuk menggeluti salah satu atau
beberapa organisasi kemahasiswaan sebagai ajang melatih diri untuk
menjadi pribadi yang bersahabat dan komunikatif.
5. Kreatif
Nilai karakter kreatif adalah berfikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Adapun
nilai bangsa dan budaya yang terkait dengan kreatif, tentunya dapat di lihat
100 Muhammad Hafizin (anggota LDK), Wawancara via online,18 Maret 2020.. 101 Suasana kajian Halaqah, observasi, masjid babul hikmah Universitas Matram.
76
dari berbagai program keagamaan yang mendorong anggota untuk
menghasilkan sebuah karya yang berbeda dari yang lain misalnya program
video Al-hikmah dan Al-hikmah Reminder.
Program ini mendorong angoota untuk menujukkan kreatifitas
khusunya masuk Departemen Media, karena mereka yang serius mau
belajar di tuntut untuk melakukan pengeditan video semenarik mungkin
supaya berbeda dengan yang lain, terus kemudian program Al-hikmah
reminder mendorong mereka supaya tidak terlalu monoton infonya, hanya
melalui pesan SMS atau WA maka dibuatkanlah semacam pamphlet.
Menurut Saprul Aziz sebagaimana selaku anggota dari Departemen
Media mengatakan;
Di Departemen Media saya belajar untuk bisa menjadi orang
kreatif walaupun hanya melalui dunia edit mengedit. Ternyata tidak
mudah mejadi kreatif butuh kerja keras dan otak yang cemerlang
untukmembuat inovasi-inovasi baru. Selain itu juga, praktik kreatif juga
secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari saya
sebagai seorang mahasiswa yang harus selalu berfikir kreatif dalam
menyelasikan permasalahan.102
Lebih lanjut Shibghatullah mengungkapkan bahwa;
Semoga melalui program ini anggota yang baru masuk yang ingin
bergabung di Media, nanti akan di bombing oleh seniornya yang
sudah kompeten supaya bisa memiliki kompenten dalam mengedit
video dan membuat hal-hal yang baru dalam program yang
102 Saprul Aziz (anggota LDK), Wawancara via online,18 Maret 2020
77
berhubungan dengan media, selain itu juga kalau ada suatu yang
baru biasanya banyak yang nonton di Medsos.103
6. Gemar Membaca
Nilai karakter gemar membaca adalah kebiasaan yang
menyediakan untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan pada dirinya. Adapun nilai bangsa dan budaya yang terkait
dengan gemar membaca dalam program LDK. Kalau di lihat dari sepesifik
program memang tidak tertera program yang mengajak anggota untuk
membaca buku, tapi secara substansial dari berbagai program yang di
susun oleh LDK, memberikan dorongan kepada anggota untuk melatih diri
agar gemar membaca.
Program yang melatih anggota untuk meningkatkan gemar
membaca yakni kalau di khususkan dapat terlihat di dalam program
bulletin dan kader berbagi, melalui kegiatan ini secara tidak langsung
mendidik anggota agar terbiasa membaca. Dalam program bulletin, dari
hal yang sederhana ini anggota menjadi terlatih untuk menjadi seoarang
yang gemar membaca, karena kenapa? Mereka setiap dalam satu minggu
mendapatkan selebaran yang berisi materi islam untuk dibaca, bahkan
karena saking tertariknya membaca, ada yang membawa selebaran bulletin
untuk di bawa pulang supaya nanti ada sebagai bahan bacaan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dzikron yakni;
Biasanya kalau saya dapat selebaran saya sering bawa ke kost
untuk nanti dibaca ulang, suapaya lebih paham denagan matetrinya,
103 Shibghatullah (ketu departemen Media), wawancara, Universitas Mataram,10 Maret
2020.
78
karena untuk paham tidak cukup hanya dengan satu kali membaca,
selain saya bawa saya juga kumpulkan selembaran bulletin.104
Selain program bulletin, ada juga program yang lebih menunjang
membentuk anggota yang gemar membaca yakni program kader berbagi.
Sebagai mana keterangan yang tertera dalam proker kader berbagi,
memang disana yang harus di bagi adalah buku, namun tidak menutup
kemungkinan untuk berbagi terkait apa yang dimiliki. Melalui program
kader berbagi ini anggota atau pengurus di sunnahkan untuk
menyumbangkan bukunya ke perpustakaan LDK, guna untuk memnambah
buku yang ada di Sekertariat tempat perpustakaannya LDK. Suapay, kalau
berkunjung ke sekerariat ada yang diabca tidak hanya ngobrol saja.
Sebagaimana apa yang disamapaikan oleh, Burhan yakni;
Dengan adanya perpustakaan dan penambahan buku jadi seneng
berkunjung ke sekertariat untuk mencari buku yang menarik untuk
di baca, selain itu juga saya diberikan kemudahan untuk cari
refrensi juga walaupun bukunya belum seperti perpustakaan
kampus.105
7. Kerja Keras
Nilai karakter kerja keras adalah prilaku yang menunjukkan uapaya
sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan dalam belajar dan
tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Nilai kerja keras
dalam program LDK, tentunya tergambar dalam kegiatan yang memang
membutuhkan usaha atau kerja keras.
104 Dzikron, (Anggota LDK Unram), Wawancara, Unram , Selasa, 10 Maret 2020. 105 Burhan, (Anggota LDK Unram), Wawancara, Unram , Kamis, 12 Maret 2020.
79
Nilai karakter kerja keras terlihat pada program keagamaan yang
memuat media, seperti video hikmah. Dalam kegiatan ini dibutuhkan
usaha yang maksimal dalam memberikan hasil yang baik kepada khalayak
ramai, karena proses pembuatan yang rumit maka diperlukan kerja keras.
Lihat saja prosesnya, mulai dari syutingnya, untuk proses syuting tidak
selalu mulus, kalau salahulang lagi atau di pause,setelah syuting msuk ke
penormalan gambar video, terus pengeditan dll, sampai prosesnya
seleesai.oleh karea dibutuhkan kesabaran, kerja keras dan ketekunan
dalam mengerjakan video dan hal-hal yang lain yang berhubungan dengan
Media.106
Program dari media ini memang secara tidak langsung
mengajarkan kepada mereka untuk bisa menyelsaikan sebuah perkerjaan
secara sungguh suapaya hasilnya baik. Sebagai mana yang diungkapkan
oleh salah satu anggota dari Departemen Media, yakni;
Di media secara tidak langsung selain melatih kesabaran tentunya
juga melatih yang namanya usaha keras intuk menadapatkan video
yang bagus makanya dalam penerbitan video ini sebagai bentuk
terealisasikan kegiatan ini dilakukan dua minggu atau 1 bulan
sekali karena prosenya yang rumit. Kerja keras diperlukan supaya
usaha tidak menghianati hasil.107
8. Rasa Ingin Tahu
Nilai karakter rasa ingin tahu adalah sebuah sikap atau tindakan
yang selalu berupaya untuk lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat dna didengar. Nilai karakter rasa ingin tahu dalam
106 Shibghatullah (ketu departemen Media), wawancara, Universitas Mataram,10 Maret
2020. 107Azri, (Anggota LDK Unram), Wawancara via online, Kamis, 19 Maret 2020.
80
kegiatan keagmaan yang sudah disusun oleh LDK, mudah sekali untuk
melihatnya, yakni pada kegiatan tahsin dan kajian tasqif.
Program keagamaan di atas secara tidak langsung mempengaruhi
anggota untuk nenpelajari al-qur’an pada program tahsiin, karena biasanya
anggapan dari anggota yang baru masuk LDK sering menggap diri bacaan
sudah baik ternyata setelah di tes masih ada tempat salahnya, melalui dari
sini semangat rasa ingin tahunya tumbuh untuk mempelajari Al-qur’an.
Sebagaiman juga yang diungkapan oleh salah satu anggota yakni;
Melalui program tahsin ini ternyata menyadarkan saya untuk lebih
serius lagi dalam belajar membaca Al-qur’an, karena dulu saya
menganggap bacaan saya sudah bagus, ternyata setelah saya di
sima’ oleh pembimbing tahsin, dapat dikatakan bacaan Al-qur’an
saya masih tidak sesuai kaidah ilmu tajwid, ini yang mendorng rasa
ingin tahu saya dan teman-teman yang lain untuk lebih giat
belaja.108
Selain itu juga dalam kajian tasqif juga mendorong rasa ingin tahu
anggota tentang ilmu agama, karena pada dasarnya mereka yang maasuk
LDK, tidak semua dari lulusan sekolah agama, mayoritas lulusan sekolah
umum, dari kasus semacam ini yang mendorong rasa ingin tahu anggota
mereka dalam mempelajari agama, tentunya kegiatan ini menjadi
mendukung semangat mereka dalam mempelajari ilmu agama, di imbangi
dengan materi yang disampaikan dan pematerinya membuat mereka
semakin tertarik hadir dalam mempelajari agama.
Sebagaimana yang di ungkapkan oleh M.Khadirun yakni;
108 Jaelani, (Anggota LDK Unram), Wawancara via online, Kamis, 26 Maret 2020.
81
Semoga melalui program ini dapat memberikan dampak positif
bagi anggota, khusunya bagi mereka yang masih mau
memperdalam ilmu agamanya supaya memanfaatkan program ini
sebaik-baiknya, agar ilmu agamanya semakin bertambah.109
9. Peduli sosial
Peduli sosial merupakan sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan. Tentu dengan
tidak membeda-bedakan satatus dan latar belakang dari siapa yang
membutuhkan bantuan tersebut. Baik membantu dengan tenaga maupun
finansial. Pelaksanaan program kegiatan LDK yang berhubungan dengan
sosial, tentu mengarahnya kepada nilai kepedulian sosial. Sebagaimana
hasil pengamatan peneliti, bahwa karakter peduli sosial, subur melalui
kegiatan kader berbagi dalam bentuk aksi solidaritas dalam bentuk
pembagian pakian dan buku kepada kaumdhuafa Burhan mengatakan;
Tidak secara langsung memang peduli sosial ditekankan oleh
pengurus. Tapi saya sendiri menyadari dengan mengeluarkan
sedikit harta seperti buku dan pakian dapat membantu mereka yang
membutuhkan. Dari sinilah kami diajarkan untuk peduli dengan
sesama.110
109 Muhammad Khadirun, (Ketua Departemen Pengelola Masjid), Wawancara via online,,
Kamis, 26 Maret 2020. 110 Burhan (anggota LDK), Wawancara via online, Gomong, 27 April 2020.
81
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Program Kegiatan LDK Universitas Mataram
Organisasi kemahasiswaan merupakan wadah bagi setiap mahasiawa
untuk mengembangkan kemampuan yang mereka butuhkan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah “orang yang belajar di perguruan
tinggi”111. Dalam menjalani perkuliahan, mahasiswa disarankan untuk tidak
hanya menimba ilmu dalam kelas. Melainkan aktif menempa kemampuan
dalam berorganisasi. Baik organisasi internal kampus maupun eksternal
kampus.
Organisasi kemahasiswaan, baik internal maupun eksternal kampus
setiap setahun sekali melakukan pergantian kepengurusan. Dengan pergantian
tersebut, maka tentulah setiap pimpinan dari generasi ke generasi berikutnya
memiliki visi dan misi yang berbeda. Namun tetap mengacu kepada visi dan
misi lembaga yang sudah ada. Untuk menjalankan visi dan misi tersebut,
maka setiap awal kepengurusan pasti melakukan rapat yang disebut dengan
rapat kerja (Raker). Rapat kerja dijadikan sebagai sebuah perencanaan yang
akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan. Perencanaan merupakan suatu
hal yang sangat penting. Sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. M. Sobri
Sutikno dalam bukunya “Manajemen Pendidikan: Langkah Praktis
Mewujudkan Lembaga Pendidikan yang Unggul (Tinjauan Umum dan
Islami)”, bahwa, “perencanaan merupakan pegangan dan arah dalam
111 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus...,h. 696.
82
pelaksanaan. Dengngan menentukan langkah-langkah lebih awal, kita akan
mengetahui apa yang akan kita kerjakan setahap demi setahap.”112
Sehingga kesepakatan saat rapat kerja menjadi acuan dalam
berkegiatan. Tentunya rencana akan tetap menjadi rencana tertulis jika belum
terlaksana. Dalam hal ini, LDK melaksanakan program kerja melalui tiga
pengklasifikasian program dalam cakupan waktu. Yakni, program jangka
pendek, jangka menengah dan program jangka panjang.
1. Program jangka pendek
Mengenai program kerja jangka pendek, ada dua program yang
telah peneliti paparkan sebelumnya. Yakni, Al-hikmah reminder, dkwah
sosmed, bulletin, kajian tasqif, khalaqah sekaligus evaluasi, tahsin dan
kajian muslimah. Adapun mengenai program Al-himkah yakni kegiatan
kegamaan yang dimana memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan
kata-kata hikmah atau bijaksana baik yang di keluarkan oleh ulama atau
ilmuan luar atau dalam negeri yang penting memuat konten yang positif.
Penyebaran kalam-kalam hikmah bertujuan untuk mengingatkan anggota
atau pengurus agar tetap istiqamah dalam menyebarkan kebaikan,
pelaksanaannya dilaksankan empat hari dalam seminggu. Selain dari
kalam ulama program ini juga biasanya di jadikan sebagai media untuk
memberikan informasi terkait pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan.
Adapun selanjutnya, program dakwah sosmed(sosial media) ini
tentunya sebagai sarana untuk dakwah dengan jangkauan yang lebih luas
112 M. Sobri Sutikno, Manajemen Pendidikan: Langkah Praktis Mewujudkan Lembaga
Pendidikan yang Unggul (Tinjauan Umum dan Islami), (Lombok: Holistika, 2012), h. 23.
83
yang dapat menyentuh segala lini. media sosial yang di gunakan sebagai
wadah untuk dakwah adalah Facebook, whatshapp, instagram dll. Melalui
media inilah dari pihak pengurus dan anggota melakukan dakwah dengan
menyebarkan video, pamflet hadist dll. Terus kemudian program bulletin
merupakan saranadakwah secara online caranya Program bulletin
dilaksanakan setiap hari jum’at. Caranya nanti ketua Departemen Media
akan meminta bantuan kepada annggota LDK untuk membagikan
selebaran bulletin untuk dbagikan kepada jama’ah sholat jum’at.
pembagiannya dilaksanakan sebelum khotib membaca khutbahnya supaya
jama’ah bisa membaca bulletin dengan harapan agar jama’ah yang hadir
semakin mengenal islam melalui tulisan-tulisan singkat itu, selain itu juga
kadang-kadang juga bulletin disebarkan ke grup-grup Whatshapp LDK
Unram dalam bentuk pdf.
Program selanjutnya kajian tasqif untuk memberikan pembelajaran
mengenai wawasan keislaman kepada pengurus dan anggota LDK, tapi
karena tempat pengajian ini berlangsung di Masjid Babul Hikmah
biasanya orang yang tertarik dengan pengajian yang disampaikan oleh
ustad sekaligus takmir Masjid akan berdiam diri untuk menyimak isi dari
pengajian tersebut. Jadi kajian tasqif ini tidak hanya di nikmati oleh anak-
anak LDK bisa juga di nikmati oleh orang luar LDK. Kemudian program
kholaqah merupakan proram diskusi mingguan yang membahas tentang
keislaman Banyak hal yang dibicarakan saat diskusi berlangsung, akan
tetapi tetap berhubungan dengan tema yang sudah ditentukan. Mengenai
84
tema, kadang sesuai kebutuhan rata-rata anggota, namun lebih seringnya
adalah mengenai sesuatu yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan oleh
masyarakat luas.
Ketika pelaksanaan diskusi, semua warga LDK tanpa terkecuali
mendapat giliran untuk mengisi sebagi petugas. Baik sebagai narasumber
atau pun moderator. Dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan beberapa
senior alumi juga didatangkan oleh pengurus untuk mengisi dan
memberikan motivasi kepada warga LDK (terutama anggota).
Dalam kaitannya dengan aktivitas diskusi mingguan yang
dilaksanakan oleh LDK Universitas Mataram memandang bahwa
organisasi kemahasiswaan merupakan suatu unsur yang penting dalam
mengembangkan bakat dan minat mahasiswa. Oleh karena itu, posisi
Organisasi Kemahasiswaan dalam sebuah universitas menempati posisi
yang strategis untuk mewadahi segala aktivitas dan kreativitas mahasiswa
dalam mengembangkan segala potensi positif yang dimilikinya, guna
mendorong suasana akademik yang lebih hidup, maju, dan berkembang.113
Kemudian program tahsin yakni, kegiatan ini tidak lain untuk
memperbaiki bacaan Al-qur’an pengurus dan anggota yang masih belum
bisa baca Al-qur’an karena yang masuk LDK bukan orang yang pintar
ngaji saja, tapi ada yang tidak bisa sama sekali maka dari pihak pengelola
Masjid membentuk program ini sebagai wadah bagi anggota dan pengurus
untuk belajar mengaji. materi yang diajarkan tentunya ilmu tajwid karena
113 Tim Penyusun, Buku Pedoman Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan
(PBAK), (Mataram: UIN Mataram,2017), h. 32.
85
masih banyak yang ditemukan belum bisa mengaji sesuai dengan kaidah
ilmu tajwid. yang mengajar tahsin tentunya dari pengurus yang sudah fasih
dalam mengaji bahkan juga melibatkan anggota yang sudah fasih dalam
membaca Al-qur’an.
Program terakhir dalam program jangka pendek yakni kajian
muslimah merupakan program khusus wanita yang diamana program ini
dapat memberikan pemberdayaan kepada wanita agar menjadi wanita yang
memiliki akhlak yang baik, Skema pelaksannya sama seperti khalqah, ada
yang jadi moderator, notulen dan narasumber. Pemateri biasanya dari
pengurus, tapi pada saat tertentu penanggung jawab akan mengundang
pemateri dari luar, seperti diskusi minggu ini akan mengundang pemateri
dari luar yang akan membahas kewajiban seoarang wanita menggunakan
hijab. Materi yang disajikan biasanya menysuaikan dengan kondisi,
sebagaimana diskusi minggu ini akan ada diskusi mengenai “Hijab” dan
pematerinya berasal dari luar pengurus maupun anggota LDK Unversitas
Mataram.
2. Program jangka menengah
Jika dalam program jangka menengah terdapat dua program LDK
yang dipaparkan, dalam program jangka menengah terdapat tiga program
yang telah dipaparkan oleh peneliti di atas. Yaitu Mabit (Malam Bina
Iman dan Takwa), PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), video hikmah,
kader berbagi dan jaulah LDK.
86
Mengenai Malam Bina Iman dan Takwa atau yang lumrah disebut
dengan Mabit oleh sekian banyak orang (terutama LDK Univeritas
Mataram), menjadi salah satu momen yang dapat digunakan untuk
meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Melihat bagaimana
pelaksanaan Mabit yang diselenggarakan oleh LDK, yang diisi dengan
berbagai kegiatan religius didalamnya. Sebut saja misalnya sholat lima
waktu yang rutin dilaksanakan secara berjamaah, yang dilanjutkan dengan
ceramah singkat, baca al-Qur’an bersama dan selanjutnya diisi dengan
tanya jawab seputar ke-Islam-an.
Aktivitas Mabit, pada malam harinya terlaksana sampai tengah
malam. Kemudian dilanjutkan dengan Perenungan ini selanjutnya
dilengkapi dengan tadabbur alam yang dilaksanakan keesokan harinya.
Keluar dari posko Mabit untuk melihat lingkungan sekitar masjid tempat
terlaksnanya Mabit dan menemukan sendiri bukti-bukti kebesaran Allah
SWT.
Dalam pelaksanaan Mabit, LDK menerapkan salah satu dari
beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam pendidikan karakter
dalam penelitian yang dilakukan oleh Yulia Citra, yaitu kondisi
lingkungan.114 Lingkungan merupakan salah satu diantara beberapa
elemen yang mempengaruhi setiap perkembangan individu. Faktor
keturunan (hereditas), pendidikan yang didapat (pengetahuan), teman
dekat/bermain sehari-hari, dan keluarga ikut berpartisipasi.
114 Yulia Citra, Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di SLB Negeri 2
Padang Tahun 2012, Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Vol. 1, Nomor 1, Januari 2012, h. 240.
87
Selain Mabit, yang menjadi program jangka LDK Universitas
Mataram adalah Peringatan Hari Besar Islam yang disingkat PHBI.
Peringatan Hari Besar Islam dimanfaatkan sebagai ajang silaturrahim, baik
dengan sesama anggota, pengurus maupun dengan senior alumni. Tidak
menutup kemungkinan silaturrahim dengan UKM tetangga akan tetapi
untuk pelkasanaan PHBI pada tahun ini terpaksa dilaksankan dengan cara
diskusi online, karena terhambat virus corona.
Adapun Peringatan Hari Besar Islam yang sering dilaksanakan oleh
LDK Universitas Mataram adalah; peringatan Tahun Baru Islam yang
dilaksanakan setiap tanggal 1 bulan Muharram dalam hitungan tahun
Hijriyah. Maulid Nabi Muhammad SAW. yang tentunya dilaksanakan
dalam bulan Rabi’ul Awal. Dimana terkadang pelaksanaannya tidak
bertepatan pada tanggal sebenarnya, yaitu tanggal 12. Selanjutnya Isyra’
dan Mi’raj Baginda Nabi Muhammad SAW. sebagai momen mengingat
dan memahami lebih mendalam sebuah kejadian agung, pertemuan
Baginda Nabi Muhammad dengan Allah SWT. Menerima perintah suci
sholat 5 (lima) waktu sehari semalam, yang bertepatan pada tanggal 27
Rajab. Peringatan Hari besar Islam yang sering dilaksanakan oleh LDK
juga mengenai Nisfu Sya’ban dan Nuzulul Qur’an yang dirangkai dengan
Safari Ramadhan.
PHBI merupakan kegiatan LDK yang dapat dikatakan sebagai
upaya menunjang kepribadian yang senantiasa mengarahkan kepada
perilaku yang baik. Bertindak dan bersikap yang selalu mengacu kepada
88
aturan berbangsa dan beragama. Terlebih dalam hal menjalani kehidupan
sehari-hari. Dalam buku panduan sosialisasi Empat Pilar MPR RI, terdapat
sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa;
Nilai-nilai agama dan nilai-nilai-nilai budaya bangsa belum
sepenuhnya dijadikan sumber etika dalam berbangsa dan bernegara
oleh sebagian masyarakat. Hal itu kemudian melahirkan krisis
akhlak dan moral yang berupa ketidak adilan, pelanggaran hukum,
dan pelanggaran Hak Asasi Manusia. Dalam kerangka itu,
diperlukan upaya mewujudkan nilai-nilai agama dan nilai-nilai
budaya bangsa sebagai sumber etika dan moral untuk berbuat baik
dan menghindari perbuatan tercela, serta perbuatan yang
bertentangan dengan hukum dan hak asasi manusia. Nilai-nilai
agama dan dan nilai-nilai budaya bangsa selalu berpihak kepada
kebenaran dan menganjurkan untuk memberi maaf kepada orang
yang telah bertaubat dari kesalahannya.115
Program kerja yang ketiga yakni Video Hikmah, kegiatan ini
memang program yang di mana memanfaatkan sosial media sebagai
wadah untuk berdakwah kepada masyarakat. Media saat ini tumbuh
sangat pesat dulu masayarakat hanya menggunakan radio dan television
sebagai ladang informasi,tapi seiring perkembangan, masayarakat sudah
semakin maju sehingga kalau menerima informasi dalam bentuk apapun
sudah bisa di lihat di Handphone dengan bermodalkan layanan internet.
Oleh karena itu dengan kondisi saat sekarang ini LDK mencoba membuat
semacam program yang dikenal dengan video hikamh sebagai media
dakwah. Yang di update di sosial media dua minggu sekali bahkan sampai
satu atau dua bulan sekali. Program ini merupakan salah satu langkah
dalam mengoptimalisasikan dakwah di era milinela, sebagaimana yang
disampaikan oleh Muhammad Habibi yakni;
115 Tim Penyusun, Materi..., h. 17.
89
Optimalisasi yang dimaksud adalah upaya, langkah atau metode
yang digunakan untuk menoptimalkan penyampaian dakwah dapat
ditingkatkan efektivitasnya baik dari segi waktu, biaya, maupun
prosesnya.langkah optimalisasi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi yang dikoneksikan dengan jaringan
internet.116
Program kerja yang selanjutnya yakni kader berbagi merupakan
program jangka menengah yang biasanaya dalam kurun waktu satu
samapai dua buan sekali. pelaksanaanya biasanya menyesuaikan dengan
keadaan misalnya kalau ada rezeki dari kepengurusan maka program
berbagi ini kami laksanakan bisanya berwujud bakti sosial misalnya
santunan atau yang sejenis. Tapi untuk melatih anngota atau pengurus
kami memberikan pembiasaan agar mereka terbiasa dengan mengajak
mereka bersedakah atau berinfak semampunya saja baik yang bersipat
materi dan non materi.
Program yang terakhir yakni jaulah antara sesama LDK tujuan dari
pelaksanaan program ini adalah memperkuat hubungan silaturrahim antara
lemabaga dakwah yang berada di bawah naungan FSLDK Nusra. Program
ini memberikan pengalaman baru bagi LDK untuk bertukar pikiran dengan
Lembaga Dakwah Kampus lain yang tersebar di berbagai Perguruan
Tinggi yang ada di Lombok. Melalui jaulah ini antara LDK dengan LDK
yang lain bertukaran pikiran terkait program, permasalahan dan lain-lain.
Sebagai bahan evaluasi kami nanti di internal, selain itu juga sebagai
116 Muhammad Habibi, “Optimalisasi Dakwah Melalui Media Sosial Di Era Milineal”,
Alphikmah: Jurnal Dakwah, Vol. 12, Nomor 1, Tahun 2018.
90
bahan pembelajaran untuk kami ketika menemukan hal-hal yang baru
dalam program yang dapat meningkatkan SDM.
3. Program jangka panjang
Program jangka panjang LDK Universitas Mataram sebagaimana
yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, terdapat satu program jangka
panjang yakni Daurah Khotib. Program ini, merupakan program diamana
anggota maupun pengurus di berikan materi terkait bagaimana menjadi
Khotib yang baik, supaya nanti setelah kembali ke masyarakat, sudah siap
pakai. Melalui program ini berbagai macam arahan untuk menjadi khotib
yang di idolakan oleh masyarakat, mulai di rertorika, sayrat, rukun
menjadi khotib dn asih banyak lagi meteri yang diberikan kepada peserta.
Pelaksanaan dauroh khotib biasanya menjelang akhir
kepungurusan, kira-kira di dua bulan berakhir masa pengurusan,untuk
pelaksanaan tahun ini dilaksankan oleh pengurus yang lama karena
kepngurusannya berakhir di bulan januari koordinator pelaksanaanya
dilimpahkan kepada Departemen Pengelola Masjid. Biasanya dari kami
selaku pengelola Masjid saling berkoordinir dengan departemen lain
supaya acaranya berjalan lancer dengan cara pembentukan panitia.
Susunanya ada ketua, sekertaris, perlenkapan dan konsumsi, untuk
acaranya tidak terlalu mewah sederhana saja, sasaran program ini tentunya
ikhawan seluruh anngota dan pengurus LDK.
91
B. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kegiatan Keagmaan LDK
Universitas Mataram
Dalam melaksanakan berbagai program kerja LDK Universitas
Mataram, baik program jangka pendek, menengah maupun program jangka
panjangnya, berdasarkan hasil temuan sepanjang penelitian, dapat
memberikan pengaruh terhadap pengembangan sebagian dari 18 karakter
budaya bangsa yang bersumber dari filsafat, pola hidup, agama, dan dasar
negara yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar yang dianut. Karakter
bangsa tersebut adalah sebagai berikut;
1) Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleransi terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2) Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3) Toleran
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4) Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5) Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyesuaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6) Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7) Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas.
8) Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan oranag lain.
9) Rasa ingin tahu
92
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
10) Semangat kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11) Cinta tanah air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan ketaatan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12) Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yanag mendorong dirinya untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13) Bersahabat/komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerjasama dengan orang lain.
14) Cinta damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15) Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan
yang memberikan kebaikan bagi dirinya.
16) Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17) Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang
lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18) Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara, dan
Tuhan Yang Maha Esa.117
Dalam hal ini, dari 18 nilai karakter budaya bangsa tersebut peneliti
telah menyederhanakan dengan berlandaskan kepada klasifikasi karakter
sosial religius. Di bagian sebelumnya, peneliti telah menjelaskan beberapa
117 Muhammad Yaumi, Pendidikan..., h. 83.
93
nilai-nilai pendidikan karakter dalam kegiatan keagamaan. Selanjutnya, pada
kesempatan ini peneliti akan membahas kembali dengan uraian singkat.
Dengan pelaksanaan program LDK, nilai-nilai pendidikan karakter
yang ada dalam kegiatan keagamaan yakni religius, jujur, kerja keras, kreatif,
gemar membaca, bersahabat/komunikatif, rasa ingin tahu dan tanggung
jawab, dapat dilihat dalam hal-hal berikut;
1. Religius
Religius adalah nilai yang muncul dari prilaku seseorang yang taat
beribadah karena nilai-nilai ketuhanan sudah terpola dalam pikiran dan
hatinya. Dengan demikian, mahasiswa yang religius adalah mahasiswa
yang mengimplementasikan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan.
Karakter religius dalam program LDK seperti dalam pelaksanaan,
bahwa karakterter religius dikembangkan melalui program kerja LDK.
Baik program kerja jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
Hal ini terlihat seperti misalnya pada saat pelaksanaan program kajian
tsaqif setiap Senin sore, selain itu juga. pengembangannya juga terlihat
melalui kegiatan PHBI, khususnya pelaksanaan Isra Mi’raj Nabi
Muhammad Saw Kegiatan ini dapat menunjang karakter religius karena
dalam rangkaian acaranya menyangkut berbagai informasi yang dapat
meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Sebut saja misalnya peristiwa
isra’ mi’raj yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad Saw yang secara
rasional tidak masuk akal, namun peserta di tuntut untuk yakin terhadap
94
peristiwa ini sebagai bentuk keimanannya kepada Allah Saw. Meskipun
kajian ini dilakukan dengan cara online.
Karakter religius memang bagi peneliti sangat substansial
penekanannya dalam LDK. Karena dari kesekian banyaknya program
kerja LDK, selalu berbau religius.
Terkait dengan bahasa pengantar di awal, dalam Al-Qur’an istilah
religius bisa disejajarkan dengan terminology Rabbani. Kata rabbani
biasanya akan ditujukan kepada manusia sebagai bentuk duplikasi konsep
ketuhanan. “Konsep rabbani diasumsikan bahwa manusia mewarisi
konsep ketuhanan.”118 Istilah rabbani banyak disebut dalam Al-Qur’an,
diantaranya dalam surat Ali Imran Allah SWT berfirman;
. ⬧◆ ❑❑ ◆
☺ ⧫❑☺➔➔
⧫ ☺◆
⧫❑⬧
Artinya; “akan tetapi (dia berkata): Hendaklah kamu menjadi
orang-orang rabbani karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan
disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”119
2. Jujur
Mengembangkan sikap jujur dalam diri mahasiswa memang
bukanlah suatu hal yang mudah. Setiap orang yang dikatakan jujur harus
sesuai dengan apa yang diucap dan bagaimana ia bersikap. Dalam hal ini,
LDK melaui program kerja yang telah direncanakan dan dilaksanakan
118 Sahrah, Pendidikan Karakter Melalui Program Rumah tahfizh An-Nawawi pada
Masyarakat Kapek Gunung Sari, Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 13, Nomor 1, Juni 2017, h. 57. 119 Departemen Agama RI, al-Qur’an..., h. 60.
95
dengan membangun saling percaya dan pengertian merupakan konsep
terbaik. Telebih dalam hal kaitannya dengan pengembangan karakter jujur.
Kunci utama yang nampak dari pengamatan dan dari apa yang
dirasakan oleh warga LDK dari hasil wawancara, ternyata ketika masing-
masing warga LDK (anggota) diberikan kepercayaan penuh untuk
bertanggung jawab dalam beberapa hal. Seperti gambaran sebelumnya
mengenai tugas sebagai kepanitiaan.
Dalam pelaksanaan program, baik jangka pendek (Dalam Hal Ini
Al-Hikmah, Halaqah), jangka menengah (Mabit, PHBI, Video Hikmah)
serta jangka panjang (Daurah Khotib). Kesemuanya dalam penelitian dapat
berpengaruh terhadap perilaku jujur warga LDK Universitas Mataram.
3. Kerja Keras
Nilai karakter kerja keras menurut Hariyoto adalah berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan kesuksesan dan tidak
mengenal putus asa. Dalam agama Islam mengajarkan umatnya untuk
berlaku kerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam kerja
keras terdapat beberapa manfaat yakni dicintai Allah, sesama manusia,
mudah menghargai waktu dan cepat sukses.120
Dalam program LDK yang mendorong untuk lahirnya nilai
karakter kerja keras dapat dilihat dari program-program yang dapat
dikatakan sulit untuk dilaksanakan oleh semua orang namun karena
kesungguan mereka dan keuletan mereka dapat memberikan keberhasilan.
120 Nita Warih Handayani Dan Sumiyarti, “upaya orang tua dalam menanamkan kerja
keras anak usia remaja di dusun tegalyoso banyuraden gamping sleman yoyakarta” , citizenship,
Vol. 4, Nomor 1, juli 2014, h. 31.
96
Dalam pelaksanaan terdapat nilai karakter kerja keras terlihat pada
program keagamaan yang memuat media, seperti video hikmah. Dalam
kegiatan ini dibutuhkan usaha yang maksimal dalam memberikan hasil
yang baik kepada khalayak ramai. karena proses pembuatan yang rumit
maka diperlukan kerja keras. Lihat saja prosesnya, mulai dari syutingnya,
untuk proses syuting tidak selalu mulus, kalau salah, harus ulang lagi atau
di pause,setelah syuting masuk ke penormalan gambar video, terus
pengeditan dll, sampai prosesnya seleesai.oleh karena itu dibutuhkan
kesabaran, kerja keras dan ketekunan dalam mengerjakan video.
4. Kreatif
Dalam bahasa sederhana kreatif dapat diartikan sebagai suatu
proses mental yang dapat melahirkan gagasan-gagasan atau konsep baru.
Menurut National Advisory Committees UK bahwa kreatifitas memiliki
empat karakteristik, yakni pertama; berfikir dan bertindak secara
imajinatif, kedua; seluruh tindakan imajinatif harus memiliki tujuan yang
jelas, ketiga; dapat melahirkan sesuatu yang orisinil, keempat; hasilnya
harus memberikan nilai tambah.121
Program LDK yang mendorong anggotanya untuk memiliki
karakter kreatif dapat terlihat dari program keagmaan yang terlihat yakni
pada program video Al-hikmah dan Al-hikmah Reminder. Program
keagamaan ini mendorong anggota untuk kreatif, karena mereka yang
serius mau belajar di tuntut untuk melakukan pengeditan video semenarik
121 Arina Restian, Psikologi Pendidikan Teori Dan Aplikasi, ( Malang: UMM PRESS,
2015), H. 32.
97
mungkin supaya berbeda dengan yang lain dan anggota yang masuk dalam
departemen media harus bisa se-kreatif mungkin dalam memberikan
informasi dan Al-hikmah reminder dengan cara memanfaatkan Pamflet,
karena dengan inovasi dan ide-ide baru akan memberikan sensasi yang
menyenangkan bagi para pengguna Media Sosial ketika di publikasikan
kea kun media LDK seperti, Youtube, Instagram. Facebook dan Whatshap.
5. Gemar Membaca
Nilai pendidikan karakter gemar membaca memang nilai yang
harus di tanamkan pada anak sebagai generasi penerus bangsa. Membaca
menurut Quraish Shihab memiliki arti menyampaikan, menelaah,
mendalami, menyampaikan, meneliti dll.
Ensiklopedia Nasional Indonesia membaca memiliki arti
mengalihkan data atau berkas (file) atau peralatan masukan ke dalam
memori. Berkas biasanya tersimpan di dalam tempat penyimpanan
sekunder. Peralatan masukan dapat berupa papan ketik atau alat lainnya.
Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa
membaca adalah mengeja atau melafalkan apa yang tertulis di dalam
kertas (buku), Al-Qur’ān atau alat lainnya (mesin ketik, komputer, hand
phone) dengan mengetahui makna yang terkandung dalam tulisan tersebut,
serta di dalam membaca senantiasa didasarkan kepada kebesaran Allah
SWT, karena sesungguhnya kemampuan manusia adalah terbatas.122
122 Mustolehudin, “Tradisi Baca Tulis Dalam Islam Kajian Terhadap Teksi Al-Qur’an
Surah Al ‘Alaq Ayat 1 - 5” , Analisa, Volume XVIII, No. 01, Januari - Juni 2011, h. 146-147.
98
Program LDK yang mendorong anggotanya untuk giat dalam
membaca yakni, dapat dilihat dalam program bulletin dan program berbag.
Dalm program bulletin secara tidak langsung dapat melatih anggota untuk
gemar membaca melalui selabran yang di bawa pulang karena berdasarkan
pengakuan dari salah satu anggota. Mereka setiap dalam satu minggu
mendapatkan selebaran yang berisi materi islam untuk dibaca, bahkan
karena saking tertariknya membaca, ada yang membawa selebaran bulletin
untuk di bawa pulang supaya nanti ada sebagai bahan bacaan. Selain itu
juga bulletin ini juga disebarkan ke dalam Sosmed dalam bentuk pdf yang
nantinya untuk di baca oleh anggota maupun pengurus.
Program selanjutnya yang melatih anggota untuk gemar membaca
yakni program berbagi, program berbagi ini mendorong anggota untuk
gemar membaca. Progragram yang dikelola oleh Departemen Rumah
Tangga mendorong anggota untuk mencintai buku karena mereka dituntut
untuk menyumbangkan bukunya ke perpustakaan LDK, guna untuk
menambah buku yang ada di Sekertariat tempat perpustakaannya LDK.
Dengan adanya program kader berbagi ini diharapkan perpustakan yang
ada di LDK dapat meningkatkan jumlah buku. Sehingga anggota dan
pengurus yang berkunjung ke sekertariat dapat membaca buku yang
tersedia.
6. Bersahabat/komunikatif
Dalam kehidupan sehari-harisebagai manusia sosial begitu
pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia. Dengan komunikasi
99
yang baik, hubungan antar manusia dapat dipelihara kelangsungannya.
Pendek kata, komunikasi berfungsi menjembatani hubungan antar
manusia. Begitu pu halnya dengan pemeliharaan sebuah persahabatan. Mis
komunikasi dapat mengakibatkan kesalahfahaman dan akan menimbulkan
perpecahan yang tidak diinginkan.
Dalam kaitannya dengan nilai bersahabat/komunikatif, Yulia Citra
dalam jurnal penelitiannya menyebutkan bahwa, nilai bersahabat harus
didukung oleh jalinan sebuah hubungan dengan masyarakat. dalam hal
ini, LDK melalui program kholaqah yang berbaur dengan sesama
mahasiswa dapat menunjang nilai bersahbat/komunikatif bagi anggotanya.
Berkominikasi secara langsung dan berdialog serta bertukar pikiran
mendukung jalannya pengembangan niali yang dimaksud.
Sepanjang penelitian yang dilakukan, peneliti mendapatkan
bahawa, adanya pengakuan secara langsung dari salah seorang Mahasiswa
selaku anggota LDK. Dimana ia dapat merasakan sendiri perubahan yang
lebih baik dalam hal bersahabat dan berkomunikasi diman pun dan kapan
pun, serta dengan siapa pun juga. Nilai komunikatif, dalam kaitannya
dengan pelaksanaan Kholaqah.
Sebagai umat Islam, sepatutnya kemudian menjaga kesatuan dan
persatuan. Bagaimana sehingga Islam yang Rahmatan Lil Aalamin dapat
terwujud. Salah satunya adalah dengan menyuburkan karakter
bersahabat/komunikatif dalam diri generasi penerus bangsa. Abdurrahman
100
Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur pernah mengatakan bahwa
“Indonesia perlu Islam yang ramah, bukan Islam yang marah”.123
7. Rasa Ingin Tahu
Nilai pendidikan karakter rasa ingin tahu dapat dilihat dalam
program keagamaan yang mendorong anggotanya untuk mewujudkan rasa
keingin tahuan terhdap apa yang belum diketahui dan apa yang meragukan
mereka. Karakter rasa ingin tahu ini dapat dilihat dalam program tahsin
dan kajian tasqif.
Dalam program ini ada beberapa anggota LDK khususnya yang
tidak pernah mengenyam pendidikan agama formal maupun formal
terdorong untuk belajar agama, mulai dari yang sederhana yakni belajar
mengaji dan memeberikan edukasi pengetahuan tentang agama melalui
program kajian tasqif. Sehingga anggota yang belum bisa sama sekali dan
yang masih ragu-ragu terhadap bacaannya dapat mendorong anggota untuk
mengetahui lebih dalam lagi tentang ilmu agama. Dalam filsafat yang
mebahas tentang sekeptis (ragu). Dari keraguan ini mendorong rasa
keingin tahuan terhadap apa yang meragukannya.
8. Tanggung jawab
Disisi lain selain karakter religius, jujur, toleran, demokratis,
bersahabat/komunikatif dan peduli sosial, program kerja LDK juga secara
tidak langsung mengarahkan anggotanya terbiasa untuk membangun rasa
123 Muqowim Dan Ziadatul Husnah, Living Softskill Education: Penguatan Kompetensi
Kepribadian Dan Sosial Pendidik (Bantul: Rumah Kearifan, 2018), h. 4.
101
tanggung jawab. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanggung jawab
berarti “keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-
apa boleh dituntut, dipersilahkan, diperkarakan, dan sebagainya).”124
Adapun mengenai pengembangan karakter tanggung jawab, secara
umum setiap anggota diberikan amanah masing-masing. Melaksanakan
tugas yang dipercayakan akan mengajarkan serta melatih diri bagaimana
bertanggung jawab. Karakter tanggung jawab sejauh pengamatan peneliti
dikembangkan melalui kegiatan diskusi. Dimana salah seorang atau
beberapa orang anggota diamanahkan sebagai petugas. Baik menjadi
narasumber, moderator maupun pembanding. Karena hal demikian,
karakter tanggung jawab menjadi terlatih.
Pengamatan peneliti mengenai nilai tanggung jawab, sama juga
halnya dengan nilai-nilai yang lainnya, yakni cukup baik. Dimana setiap
anggota melaksanakan tugasnya yang bersifat pribadi maupun kelompok.
Seperti misalnya ketika mensukseskan berbagai kegiatan. Rasa tanggung
jawab dari masing-masing mereka yang membuat sistem kerjasama
terlaksana. Atau sebut misalnya ketika masing-masing diantara mereka
punya tugas untuk berdakwah, memimpin diskusi, menjadi pemateri dan
sebagainya yang dibebankan oleh pengurus. Binti Maunah dalam karya
ilmiah jurnal penelitiannya menyatakan bahwa;
Pendidikan karakter di Indonesia merupakan gerakan nasional
untuk menciptakan sekolah dalam membina generasi muda yang
124 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 2012), h. 1139.
102
beretika, bertanggung jawab, karena pendidikan karakter lebih
menekankan pada aspek nilai yang universal.125
Dari pernyataan Binti Maunah tersebut, ada beberapa hal yang
penting untuk peneliti paparkan. Pertama terkait dengan penegasan bahwa
karakter bangsa merupakan tugas dan tanggung jawab bersama. Bukan
hanya instansi atau lembaga pendidikan semata. Akan tetapi selurul
elemen masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Termasuk LDK Kedua,
kaitannya dengan nilai karakter yang dimaksudkan. Dimana penanaman
dan pengembangan karakter bangsa menekankan pada seluruh aspeknya.
Dan tidak menutup kemungkinan karakter tanggung jawab.
9. Peduli sosial
Puasa sebagai latihan fisik dan sekaligus spiritual, karena dengan
menahan lapar dan dahaga itu mampu menimbulkan kesadaran rohani
tentang kemahakuasaan Allah yang akan menghasilkan taqarrub dan
sekaligus dapat mempertajam kepekaan sosial, sehingga akan semakin
perduli terhadap nasib dan penderitaan orang lain. Inilah yang disebut
dengan etika sosial, yang tidak lain adalah kepedulian terhadap moralitas
dan kebenaran demi terciptanya kerukunan dan keadilan sosial dan
kesejahteraan sosial.126
Dalam hal ini, LDK Universitas Mataram malaui program kerja
yang telah dilaksanakan sepanjang penelitian yang dilakukan, salah
satunya bakti sosial dalam bentuk aksi solidaritas yakni pembagian buku
125 Binti Maunah, “Implementasi nilai pendidikan karakter” Jurnal Pendidikan Karakter.
Vol. 5. Nomor 1. April 2015. h. 93. 126 Said Akil Siroj, Islam Sumber Inspirasi Bidaya Nusantara “Menuju Masyarakat
Mutamaddin”, (Jakarta Pusat: LTN NU, 2015), h. 266.
103
dan pakaian untuk kaum dhuafa. Melalui kegiatan tersebut, anggota LDK
bisa meresapi sendiri akan penderitaan orang lain yang dibantunya.
Terlebih ketika melihat dan merasakan sendiri akan keadaan yang dialami
orang lain. Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur
pernah mengatakan bahwa: “Moralitas Islam adalah moralitas yang merasa
terlibat dengan penderitaan sesama manusia, bukannya yang justru
menghukumi mereka yang menderita itu.”127
127 Abdul Wahid, Karena Kau Manusia, Sayangi Manusia :Mewarisi Perjuangan
Kemanusiaan Gus Dur dan Gus Mus, (Yogyakarta: DIVA Press, 2018), h. 107.
104
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh di LDK
Universitas Mataram, maka dapat disimpulkan sebagai berikut; pelaksanaan
kegiatan LDK, yakni; Al-Hikmah Reminder, salah satu wahana dakwah
berbentuk penyebaran pesan melalui handphone yang berisi materi islami
singkat, motivasi dan pengingat islami untuk kader pada khususnya dan
masyarakat Universitas Mataram pada umumnya. Penyebaran informasi
memanfaatkan media masa yang di miliki LDK seperti Whatsapp, Instgaram.
Dakwah Via Sosial Media, Merupakan salah satu wahana dakwah secara
online berbentuk penyebaran informasi maupun ilmu islami melalui media
sosial yang ada yang berisi materi islami singkat, informasi seputar LDK dan
maupun informasi khusus, motivasi maupun pengingat islami untuk kader
pada khususnya dan masyarakat kampus pada umumnya. Bulletin, Merupakan
salah satu wahana dakwah offline berbentuk selebaran untuk penyebaran ilmu
Islam yang lebih efektif dengan Masjid sebagai pusat penyebaran ditingkat
LDK. Video Al-Hikmah, salah satu wahana dakwah berbentuk video untuk
penyebaran ilmu islam yang berisi kajian, Tilawatil al-Qur’an, video motivasi,
maupun film motivasi. Silaturrahim Ormawa, Mempererat silaturrahim antara
LDK Universitas Mataram dengan Ormawa yang ada di Universitas Mataram
dan memperluas jaringan. Mabit, Malam bina iman atau lebih dikenal dengan
MABIT sebagi agenda untuk meningkatkatkan ketakwaan kepada Allah Swt
105
serta sebagai wadah evaluasi diri. Khalaqah Dan Evaluasi, Untuk menjaga
keaktifan kelompok khalaqoh, karena disebabkan banyak anggota kelompok
khalaqah yang tidak aktif. Mabit, kegiatan untuk meningkatkan dan menjaga
keimanan serta ketaqwaan kader dan juga meningkatkan ukhuwah antara
sesama kader LDK . Kader Berbagi, kegiatan mengajak kader untuk lebih giat
lagi untuk berbagi baik dalam bentuk meminjamkan dan menginfaqkan buku
dan barang-barang lainnnya. Kajian Tasqif, kegiatan di mana kader atau
anggota menerima materi tarbiyah dengan benar dan menyeluruh. Tahsin,
Kegiatan memperbaiki bacaan al-Qur’an bagi kader khususnya dan
mahasiswa/i pada umumnya. PHBI, Kegiatan memperingati hari besar islam
serta menjalin silaturahim dengan mahasiswa muslim yang amah serta
mensyiarkan kebaikan di kalangan Universitas. Kajian Muslimah, Kegiatan
untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah swt untuk kader akhwat
secara khusus maupun masyarakat kampus secara umum. Dauroh Khotib,
kegiatan yang dilakukan Sebagai syiar dakwah islam kepada seluruh umat
manunsia Dan sebagai modal kepada para Aktivis sebelum terjun ke
Masyarakat.
Dari kegiatan keagamaan LDK Universitas Mataram terdapat 9
(Sembilan) nilai-nilai Pendidikan karakter, nilai-nilai tersebut adalah; karakter
religius, jujur, kerja keras, kreatif, gemar membaca, bersahabat/komunikatif,
rasa ingin tahu, tanggung jawab dan peduli sosial dalam program. Baik
program yang jangka pendek, menengah maupun panjang.
106
B. Saran
Organisasi kemahasiswaan merupakan wadah bagi setiap mahasiswa
untuk mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya. Baik organisasi
kemahasiswaan intra maupun ekstra kampus. Bergantung kepada mahasiswa
itu sendiri, potensi mana yang ia kembangkan. Karena setiap organisasi
kemahasiswaan masing-masing memiliki target utama dalam pengembanngan
kemampuan mahasiswa.
Adapun terkait dengan organisasi intra kampus, dalam hal ini LDK
Universias Mataram. Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara dan
dokumentasi, ada beberapa hal yang ingin peneliti sampaikan sebagai saran
untuk LDK ke depannya.
1. Anggota LDK Universias Mataram berusahalah untuk senantiasa aktif
mengikuti berbagai kagiatan LDK. Karena dengan demikian, kemampuan
dalam menyebarkan kebaikan akan senantiasa terpupuk. Disamping itu,
kaitannya dengan pembentukan karakter yang menjadi pribadi lebih baik
sekiranya dapat dibiasakan bersama-sama melalui rutinitas LDK itu sendiri.
2. Bagi pengurus, menjaga kekompakan adalah suatu hal yang mutlak. Karena
itu, menjadi pengurus yang tidak mudah patah semangat menjadi penting
untuk dipelihara. Saling menguatkan antara satu dengan yang lain, meski
dalam menghadapi berbagai rintangan dalam berorganisasi. Karena
sejatinya, permasalahan itu yang mendewasakan kepribadian. Dengan
kekompakan, maka berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
3. . Dengan tujuan untuk memaksimalkan program yang sedang berlangsung.
107
4. Terkait dengan keberadaan LDK, pimpinan lembaga kampus juga ikut
berperan serta. Karena itu, sedikit lebih memahami kebutuhan mahasiswa
(UKM pasa umumnya) untuk menjalankan berbagai aktivitas
keorganisasian. Dalam hal ini, sebut saja misalnya terkait dengan perhatian
untuk memaksimalkan dana program yang telah direncanakan.
5. Perhatian dari para alumni juga berpengaruh terhadap anggota LDK. Baik
terhadap keaktifan, maupun semangat untuk mengikuti berbagai kegiatan
yang dilakukan. Karena itu, kesempatan ini saran untuk alumni adalah
supaya menunjukkan rasa perhatian kepada LDK. Misasalnya datang
berbondong-bondong ke lokasi kegiatan. Setidaknya memberikan motivasi
kepada para anggota.
6. Dalam hal penulisan karya ilmiyah, terutama penulis berikutnya yang fokus
masalahnya relevan dengan penelitian ini, disamping menjadikan karya ini
sebagai salah satu acuan, sekiranya juga mencari kekurangan kritis untuk
perbaikan dengan masukan yang solutif, kemudian bisa menambah
kesempurnaan keilmiahan karya ini.
108
DAFTAR PUSTKA
Ahmad Hidayat. “Nilai-Nilai Karakter Dari Kegiatan Organisasi Mahasiswa
Di Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Skripsi, fakultas tekknik Universitas Negeri Yogyakarta, 2015.
Arina Restian. 2015. Psikologi Pendidikan Teori Dan Aplikasi. Malang:
UMM PRESS.
Beni Ahmad Saebani. 2009. Filsafat Ilmu. Bandung: Pustaka Setia.
Binti Maunah. “Implementasi nilai pendidikan karakter” Jurnal Pendidikan
Karakter. Vol. 5. Nomor 1. April 2015.
Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi. 2015. Metodologi Penelitian. Jakarta:
Bumi Aksara.
Departemen Agama RI. 2015. Al-Qur’an dan Terjemah. Depok: Kelompok
Gema Insani.
Dharma Kusuma, dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktek
di Sekolah. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Emzir. 2010. Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Rajawali Pers.
Hasan Basri. 2014. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Herman Pelani, Bahaking Rama Dan Wahyudin Naro. Kegiatan Keagmaan
Sebagai Pilar Perbaikan Prilaku Narapidana Di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Kelas Iia Sungguminasa Gowa. Jurnal
Diskursus Islam, Vol. 06. Nomor 3.
http://blacknet664.blogspot.com/2014/09/makalah-mahasiswa-dan-tanggung-
jawab.html
https://news.detik.com/berita/d-4392278/teganya-pns-kemenag-korupsi-dana-
rehab-masjid-terdampak-gempa-ntb
https://www.liputan6.com/news/read/3263360/jokowi-pendidikan-karakter-
jadi-pr-besar.
http://ldkbhi.unram.ac.id/,
109
Hudiyono. 2012. Membangun Karakter Siswa Melalui Profesionalisme Guru
Dan Gerakan Pramuka. Surabaya: Esensi.
Khairul Fatihin. “Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan
Keagmaan Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosegoro Kab.
Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018, Skripsi, FITK IAIN Salatiga,
2018.
Lia Sari Budi Ati. “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Bulan
Terbelah Di Langit Amerika Karya Hanum Salsabiela Rais Dan
Rangga Almahendra. Skripsi,FITK IAIN Surakarta, 2017.
M. Sobri Sutikno. 2012. Manajemen Pendidikan: Langkah Praktis
Mewujudkan Lembaga Pendidikan yang Unggul (Tinjauan Umum
dan Islami). Lombok: Holistika.
Malayu S.P. Hasibuan. 2014. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mansur Muslich. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
Mansur Muslich. 2018. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
Muafik Saleh. 2011. Membangun Karakter Dengan Hati Nurani Pendidikan
Karakter Untuk Generasi Bangsa. Jakarta: Erlangga.
Muhammad Habibi, “Optimalisasi Dakwah Melalui Media Sosial Di Era
Milineal”. Alphikmah: Jurnal Dakwah, Vol. 12, Nomor 1, Tahun
2018.
Muhammad Yaumi. 2016. Pendidikan Karakter Landasan, Pilar Dan
Implementasi. Jakarta: Kencana.
Muqowim dan Ziadatul Husnah. 2018. Living Softskill Education: penguatan
Kompetensi Kepribadian dan Sosial Pendidik. Bantul: Rumah
Kearifan.
Mustolehudin. “Tradisi Baca Tulis Dalam Islam Kajian Terhadap Teksi Al-
Qur’an Surah Al ‘Alaq Ayat 1 - 5” . Analisa. Volume XVIII, No. 01,
Januari - Juni 2011.
Nita Warih Handayani Dan Sumiyarti. “upaya orang tua dalam
menanamkan kerja keras anak usia remaja di dusun tegalyoso
banyuraden gamping sleman yoyakarta” . citizenship, Vol. 4, Nomor
1 juli 2014.
110
Nurul Zuriah. 2009. Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan: Teori
Dan Aplikasi. Jakarta: Pt Bumi Aksara.
Rian Muliad. Wawancara. Pada Tanggal 3 Agustus 2019.
Ridwan Abdullah Sani Muhammad Kadri. 2016. Pendidikan Karakter
Membangun Karakter Anak Yang Islami. Jakarta: Bumi Aksara.
Sahrah. Pendidikan Karakter Melalui Program Rumah tahfizh An-Nawawi
pada Masyarakat Kapek Gunung Sari. Jurnal Penelitian Keislaman.
Vol. 13, Nomor 1, Juni 2017.
Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter Wawasan, Strategi
Dan Langkah Prkatik. Surabaya: Esensi.
Sugiyono. 2017. metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
alfabeta.
Thomas Lickona. 2013. Educating For Character: Mendidik Untuk
Membentuk Karakter, Terj. Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Tim Penyusun SPMN FSLDK Nasional (GAMAIS ITB). 2007. Risalah
Manajemen Dakwah Kampus. Bandung. Gamais Press.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Tim penyusun kamus pusat bahasa. 2002. kamus besar bahasa indonesia, ed.
3, cet.2. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim Penyusun. 2015. Pedoman Akademik Fakultas Teknik. Mataram: Faultas
Teknik UNRAM.
Tim Penyusun. 2017. Buku Pedoman Pengenalan Budaya Akademik dan
Kemahasiswaan (PBAK). Mataram: UIN Mataram.
Tim revisi pedoman penulisan skripsi. 2018. pedoman penulisan skripsi.
Mataram. UIN mataram.
Toni Syahputra, Al-Rasyhidin, dan Masganti, Pembinaan Akhlak Dalam
Kegiatan Keagmaan Pada Program Kepramukaan Di SMK Tarbiyah
Islamiyah Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Edu Riligia.
Vol. 1, Nomor 2, April-Juni 2017.
111
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013.
Yulia Citra. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. Vol. 1. Nomor 1. Januari 2012.
LAMPIRAN
STRUKTUR PENGURUSAN LDK UNRAM
Ketua Umum : Suriasih
Keputrian : Nursanita Sofihatul F
Sekretaris Umum : Muhammad Hafidz
Sekretaris Keputrian : Salsabila Insyroh
Bendahara : Nila Marwa
Kaderisasi : Djihan Ramadhan & Risha Ulfayana
Ikhwan : Gogo Lubis
Irfan Hakiki
Muslihan
Sapriadi
Edi Irawan
Akhwan : Sumiati
Heni Mulia Wati
Lale Ayu Ispiani L
Keti Fitri
Putrid Juli M
Nadilah
Zuwiya Hidayani
Rika Hamita
Miftah Firjatillah
Ina Ayu Z
Humas : Marwan & Zielfhana Fitri
Ikhwan : M Rizal
Devo
M. Hafidzin
Ahmad Umar
Yudha Putra
Lukman N
M. Isro’ H
Cendra Irawan
Dika Putra
Muh. Rizal A
Akhwat : Wahdaniah Z
Murni Eva Sulastri
Desy Anggia M
Aulia
Fadila Kurniawati
Riskiana W
Nurpatanah
Sumarni Yulianti
Martina
Sifatul Asmanita
Anis Azizah
Bq Nani A
Rusmalinda M
Departemen Pengelola Masjid : M Kadirun A & Ilham Juniarti
Ikhwan : L. Fikri Manha
M. Jaelani
Ary A.B
Eki Hizbi
Ahban
M. Ardianto
Abdul Hasan
Akhwat : Sifaul Jannah
Suanda
Raihan Yasmin
Gusti Ayu
Nurul Wisa
Yulia Nur Indah
Nia Ulfa Madani
Nia Fadila
Departemen Ppsda : Budi Septiawan & Widia Hasmiati
Ikhwan : Zikron
Suparman
Didik Pratama
Aji Aprian
Dika Pratama
Ahmad Fadli
Pabian
Akwat : Lina Wulandari
Nur Aulia
Ade Cahyani Fitri
Aynuna Almardiah
Busro
Rujiatul Azmi
Hikmatullah
Kurnia Safitri
Alwani
Mitia
Departemen Media : M. Sihibgatulla & Nurul Lailatul R
Ikhwan : Agung D
Saprul Aziz
M. Hari
Azri
Dani
M. Salim
M. Tahirul
Saiful Anam
Dede Minggra
Akhwat : Rosi Septiana
Septi Bunga
Osi
Intan Fadila
Marwati
Ayu Ratna Sari
Bq. Lina Mardina
Saprini
Zul Herni Hefiana
Puji Riski
Biro Usaha : Handre Riskiawan & Mar’atun
Ikhwan : Eqi Humaini
L. Sunardi
Ahsanul Rifki
Akhwat : Susilawati
Reza Wariani
Nurfahrani
Fadilah Khairunnisa
Safira
Rina
Fitrianingsih
Bq Uatari
Hamidatun Hasanah
Lita A Sulistiana
Warnawari
Siti Maesaroh
Bq Dea Agfustina
Biro Rumah Tangga: Prilandoe Para Lime & Konita Paradila
Ikhwan : Huda Riskika
Burhan Wisni Mahendra
L. Ahyat R
Akwat : Era Handayani
Dewi Riska Putrid
Eva Khairani
Khairunnisa
Bq Wakiatul Azizah
Isti’anah
Rani Laksmibay
Ayunang Sari
Baiti Jannati
Elmiatun
Kajian tasqif. Aktivitas kajian muslimah
Tahsin. Khalaqah ikhwan.
Wawancara dengan ketua
umum. Wawancara dengan humas.
Kegiatan silaturrahmi ke LDMI Uin
Mataram
Bakti sosial
Kegiatan Al-Hikmah reminder
Kegiatan Al-Hikmah
imformation
Evaluasi kholaqoh Al-Hikmah Media
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas diri
Nama : Hardianto
Tempat, Tanggal Lahir : Gonjak, 30 September 1996
Alamat Rumah : Dusun Jempong Eler Desa, Mertak Tombok, Kec.
Praya Kab. Loteng
Nama Ayah : Muhajar
Nama Ibu : Sukarniati
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SDN Mertak Umbak, 2009
b. SMPN 3 Praya, 2012
c. SMAN 3 Praya, 2015
C. Riwayat Pekerjaan : -
D. Prestasi Penghargaan :
E. Pengalaman Organisasi : menjadi pengurus di PMII dan LDMI
F. Karya Ilmiah : -
Mataram, 8 Juni 2020
Hardianto
NIM 160101075