new 2
DESCRIPTION
Newton IITRANSCRIPT
HUKUM NEWTON IILAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MODUL 2
Disusun Demi Memenuhi Tugas Mata KuliahFisika Dasar Yang Diampu Oleh :
Dr. Ida Hamidah, M.Si
Oleh :
Fahmy Khoerul Huda1305693
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESINFAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIABANDUNG
2013
Laporan praktikum
A. Judul
Hukum Newton II
B. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat memverifikasikan hukum kedua newton tentang gerak.
C. Alat dan Bahan
No. Katalog Nama Alat Jumlah
FPT 16.02/66 Rel Presisi 1
FPT 16.03/67 Penyambung rel 1
FPT 16.04/68 Kaki Rel 1
FME 69 Pita Ketik 1
PMK 201 Pasak penumpu 1
FME 27.01 Beban Bercelah dan penggantung 1 set
GSN 126 Puli klem meja 1
FME 51.40 Pewaktu Ketik 1
FME 51.08 Tali nilon 1
GMM 221 Mistar Pita 3 m 1
FME 51.37/72 Balok bertingkat 1
Kertas manila 2
KAL 60/5A Catu daya 1
GSN 185 Klem meja
KAL 99/10-025 Kabel penghubung 25 cm, Hitam 1
KAL 99/20-025 Kabel Penghubung 25 cm, Merah 1
D. Teori Dasar
Hukum Newton II menyatakan bahwa:
“percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda
adalah berbanding lurus dengan besra gaya itu, searah dengan gaya itu,
dan berbanding terbalik dengan massa benda itu”.
Dalam bentuk matematis, dapat dituliskan :
A=F/m atau F=m.a
Dengan: - F : resultan gaya yang dikerjakan pada benda ( Newton , lbf )
- m: massa benda ( kg, slug, lbm )
- a : percepatan benda ( m/s2 , ft/s2 )
gaya dan percepatan adalah besaran vector, sehingga persamaan diatas
setara dengan tiga persamaan vector berikut ini:
Fx = m.ax ; Fy = m.ay ; Fz = m.az
Harus diingat bahwa kedua persamaan diatas hanya berlaku jika massa
partikel adalah tetap, dan harus diingat pula bahwa F dalam kedua
persamaan tersebut adalah resultan gaya yang bekerja pada benda. Untuk
mengingat hal tersebut persamaan berikut sering digunakan untuk
menyatakan Hukum II Newton:
∑F= m.a
Jika massa benda tidak tetap, seperti halnya dalam gerak roket, kita dapat
menyatakan Hukum II Newton dalam bentuk yang lain.
Newton mengatakan bahwa kecepatan perubahan momentum suatu
partikel sama dengan resultan gaya yang bekerja pada partikel tersebut.
Bila ada resultan gaya yang timbul pada sebuah benda, dapat dipastikan
benda tersebut akan bergerak dengan suatu percepatan tertentu. Bila benda
semula dalam keadaan diam, akan bergerak dipercepat dengan percepatan
tertentu, sedangkan bila benda semula bergerak dengan kecepatan tetap
akan berubah menjadi gerak dipercepat atau diperlambat.
A. Daftar pustaka
Hamidah, Ida. 2009. Fisika I. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Ishaq, Mohamad. 2007. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu
Young, H.D. 2002. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga