status ujian new 2

39
STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 24 OKTOBER 2011 – 17 DESEMBER 2011 Hari/Tanggal pengambilan data/wawancara : Sabtu/ 26 November 2011 Masalah Kesehatan : Hipertensi Tempat pengambilan data/wawancara : RT 05/ RW 10 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur Hari/Tanggal ujian : ............ Desember 2011 Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Status Ujian Kesehatan Masyarakat Hipertensi Page 1

Upload: claudia-morris

Post on 14-Aug-2015

45 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Status Ujian New 2

STATUS UJIAN

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PERIODE 24 OKTOBER 2011 – 17 DESEMBER 2011

Hari/Tanggal pengambilan data/wawancara : Sabtu/ 26 November 2011

Masalah Kesehatan : Hipertensi

Tempat pengambilan data/wawancara : RT 05/ RW 10 Kelurahan Pondok Bambu

Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur

Hari/Tanggal ujian : ............ Desember 2011

Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi

Page 1

Nama : Ricky Marasi Tambunan

NIM : 0761050161

Tanda tangan :

Page 2: Status Ujian New 2

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah sistolik

mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau

keduanya. Hipertensi merupakan penyebab meningkatnya resiko penyakit stroke, jantung dan

ginjal. Pada akhir abad 20, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab utama

kematian di negara maju dan negara berkembang. Menurut, survei faktor risiko penyakit

kardiovaskular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta, angka prevalensi hipertensi dengan tekanan

darah 160/90 masing-masing pada pria adalah 12,1% (2000) dan pada wanita 12,2% (2000).

Hipertensi masih menjadi penyebab kematian nomor tiga setelah stroke, dan tuberkulosis.

Kejadian prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2010 mencapai 31,7% dari total penduduk

dewasa. Prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan 7,2%. Dari jumlah itu hanya sekitar

0,4% kasus yang meminum obat hipertensi untuk pengobatan.

Di Indonesia berdasarkan hasil survei INA-MONICA (Multinational Monitoring of

Trends and Determinants In Cardiovascular Disease) tahun 1988 angka hipertensi mencapai

14,9%, jumlah penderita hipertensi terus meningkat hingga 16,9% pada survei 5 tahun kemudian.

Gaya hidup modern telah membuat hipertensi menjadi masalah besar. Di Indonesia saja

prevalensi hipertensi cukup tinggi 7% sampai 22%. Bahkan berdasarkan hasil penelitian,

penderita akan berujung pada penyakit jantung 75%, stroke 15%, dan gagal ginjal 10%.

Penelitian juga menunjukkan prevalensi hipertensi juga meningkat dengan bertambahnya usia.

Dari berbagai penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukkan 1,8%-28,6%

penduduk yang berusia di atas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Bila ditinjau perbandingan

antara perempuan dan laki-laki, ternyata perempuan lebih banyak menderita hipertensi. Dari

laporan Sugiri di Jawa Tengah didapatkan angka prevalensi 6,0% untuk pria dan 11,6% untuk

perempuan. Prevalensi di Sumatra Barat 18,6% pria dan 17,4% perempuan. Sedangkan daerah

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi

Page 2

Page 3: Status Ujian New 2

perkotaan di Jakarta didapatkan 14,6% pria dan 13,7% perempuan. (Faktor Resiko Terjadinya

Hipertensi Yudini,2006).

penyakit-penyakit lain dengan jumlah penderita mencapai 16.054. Data secara nasional

yang ada belum lengkap. Hal ini dikarenakan sebagian besar penderita hipertensi di Indonesia

tidak terdeteksi, sementara mereka yang terdeteksi umumnya tidak menyadari kondisi

penyakitnya. Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25%

yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik  (adequately treated

cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan

hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini merupakan beban yang

besar baik untuk keluarga, masyarakat maupun negara. Hipertensi disebabkan beberapa faktor

resiko seperti : merokok, obesitas (kegemukan), alkohol, kurang olahraga, usia, kehamilan,

konsumsi garam berlebihan, stres, genetik, dan penyakit ginjal. Gejala dan tanda hipertensi

antara lain : tekanan darah meningkat, sulit tidur, rasa berat di tengkuk, pusing, sakit kepala,

pandangan menjadi kabur, dan perdarahan dari hidung.

Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang

abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma,

gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal dan merupakan penyebab utama gagal

jantung kronis. Berbagai hal dapat dilakukan dalam mencegah hipertensi yaitu : olahraga,

mempertahankan berat badan normal, makan makanan yang sehat, rendah lemak, kaya vitamin

& mineral alami, berhenti merokok, tidak meminum alkohol, tidak stres dan mengontrol tekanan

darah secara teratur.

Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik, umur, jenis

kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi meliputi stres, obesitas dan nutrisi.

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi

Page 3

Page 4: Status Ujian New 2

Menurut Menkes dr. Endang R. Sedyaningsih, Dr. PH, hipertensi merupakan penyakit

yang sangat berbahaya, karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini.

Kebanyakan orang merasa sehat dan energik walaupun  hipertensi. Menurut hasil Riskesdas

Tahun 2007,  sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdeteksi. Keadaan ini

tentunya sangat berbahaya, yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada masyarakat.

Menkes menambahkan, hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat

dan mengendalikan faktor risiko. Caranya, pertahankan berat badan dalam kondisi normal. Atur

pola  makan, dengan  mengkonsumsi makan rendah garam dan rendah lemak serta perbanyak

konsumsi sayur dan buah. Lakukan olahraga dengan teratur. Atasi stres dan emosi, hentikan

kebiasaan merokok, hindari minuman beralkohol, dan periksa tekanan darah secara berkala.

Dalam pencegahan dan penanggulangan hipertensi berbagai upaya telah dilakukan, yaitu

penyusunan berbagai kebijakan berupa pedoman dalam pengendalian hipertensi.  Pencegahan

dan penanggulangan hipertensi sesuai dengan kemajuan teknologi dan kondisi daerah (local area

specific).  Memperkuat logistik dan distribusi untuk deteksi dini faktor risiko penyakit jantung

dan pembuluh darah termasuk hipertensi. Meningkatkan surveilans epidemiologi dan sistem

informasi pengendalian hipertensi. Mengembangkan SDM dan sistem pembiayaan serta

memperkuat jejaring serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan.

Seperti semua penyakit degeneratif pada usia lanjut, hipertensi biasanya tidak memberi

gejala apapun atau gejala yang timbul samar-samar (insidious) atau tersembunyi (occult).

Seringkali yang terlihat adalah gejala akibat penyakit, komplikasi, atau penyakit yang menyertai.

Diagnosis seringkali juga didapatkan pada waktu mengadakan asesmen geriatri atau general

check-up. Yang penting apabila adanya hipertensi sudah terdeteksi dengan tata cara pemeriksaan

yang baik dan benar, pemeriksaan menyeluruh pada penderita dapat dikerjakan. Berbagai

pemeriksaan penunjang dan laboratorium yang penting misalnya fungsi ginjal dan saluran kemih

(diantaranya ada tidaknya pembesaran prostat), jantung, fungsi hati, paru, kadar elektrolit darah,

di samping pemeriksaan laboratorium rutin.

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi

Page 4

Page 5: Status Ujian New 2

Menurut Hendrick L Blum, terjadinya hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Lingkungan

Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial.

Hubungan antara stress dengan Hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Peningkatan

aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu).

Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Angka

kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat

dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.

2. Perilaku

Joint National Commite On Detection, Evaluation anda Treatment of High Blood

Pressure menurut Bustan (2000), antara lain : a. Menurunkan BB (berat badan). Menurunkan

berat badan bila status gizi berlebih. Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh

terhadap tekanan darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam

prevalensi dan kontol hipertensi. b. Pembatasan konsumsi garam dapur. Mengurangi asupan

natrium. Apabila diet tidak membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat anti hipertensi

oleh dokter. c. Kurangi alkohol Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol. Kafein dapat memacu

jantung bekerja lebih cepat, sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada detiknya. Sementara

konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari dapat meningkatkan risiko hipertensi. d.

Menghentikan rokok. Merokok menyebabkan peninggian tekanan da rah. Peokok berat dapat

dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis arteri

renal yang mengalami ateriosklerosis. e. Olahraga teratur. Meningkatkan aktivitas fisik. Orang

yang beraktivitas rendah berisiko terkena hipertenssi 30-50 % daripada yang aktif. Oleh karena

itu, aktivitas fisik antara 30-45 menit sebanyak > 3x/hari penting sebagai pencegahan primer dari

hipertensi. f. Diet rendah lemak jenuh. g. Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan

buah). h. Setelah umur 30 tahun, periksa tekanan darah setiap tahun. i. j. Jangan merokok/

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi

Page 5

Page 6: Status Ujian New 2

minum alkohol. Kurangi berat badan bila berlebihan. k. Lakukan latihan aerobik. l. Pelajari cara-

cara mengendalikan stress. (Ricky, 2008).

3. Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang

mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik  (adequately treated cases).

Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan hati dan

ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

4. Herediter

Faktor bawaan dari orang tua penting dalam menentukan apakah akan menderita tekanan

darah tinggi atau tidak. Kemungkinan menderita tekanan darah tinggi kurang lebih 1:3 jika salah

saru orang tua menderita tekanan darah tinggi atau pernah mendapat stroke sebelum usia 70

tahun. Resiko ini meningkat menjadi 3:5 jika kedua orang tua menglaminya. Riwayat keluarga

yang menunjukan adanya tekanan darah yang meninggi merupakan faktor resiko yang paling

kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi di masa yang akan datang. Tekanan darah kerabat

tingkat pertama (orang tua saudara kandung) yang dikoreksi terhadap umur dan jenis kelamin

tampak pada semua tingkat tekanan darah.(Susalit et al. 2003). Peran faktor genetik terhadap

hipertensi primer dibuktikan dengan berbagai faktor yang dijumpai. Adanya bukti bahwa

kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada pasien kembar monozigot dari pada heterozigot .

jika salah satu diantaranya menderita hipertensi. Menyokong pendapat bahwa genetik

mempunyai pengaruh terhadap timbulnya hipertensi. Keluarga yang mempunyai riwayat

hipertensi, mempunyai kecenderungan yang besar bagi keturunanya menderita hipertensi.

Sebanyak 60% penderita hipertensi didapatkan riwayat hipertensi di dalam keluarganya.

(Tjokronegoro, 2001). . Pada 70-80 % kasus hipertensi primer didapat riwaya hipertensi pada

kedua orang tua dugaan terhadap hipertensi primer makin kuat..

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi

Page 6

Page 7: Status Ujian New 2

I.2 DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFI

I.2.1 DATA GEOGRAFI

Luas Wilayah

Luas wilayah kecamatan Duren Sawit Kota Administrasi Jakarta Timur adalah 2265,35 Ha yang

terdiri dari Kelurahan, 95 RW dan 1105 RT dengan perincian sebagai berikut:

Kelurahan Klender : 18 RW, 200 RT (304,90 Ha)

Kelurahan Pondok Bambu : 12 RW, 174 RT (489,70 Ha)

Kelurahan Duren Sawit : 17 RW, 182 RT (455,50 Ha)

Kelurahan Malaka Sari : 10 RW, 143 RT (138,23 Ha)

Kelurahan Pondok Kopi : 11 RW, 107 RT (206,00 Ha)

Batas Wilayah ( Kelurahan Pondok Bambu )

Utara : Kelurahan Klender dibatasi oleh Jl. Cipinang Muara II dan Jl. Balai Rakyat.

Selatan : Kelurahan Cipinang Melayu Kecamatan Makasar, dibatasi Irigasi Kali Malang.

Timur : Kelurahan Duren Sawit dibatasi dengan saluran air Jl. Rawa Sawah Barat, Jl. Arafuru

dan Jl.H. Dogol

Barat : Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara dibatasi dengan kali Sunter

I.2.2 DATA DEMOGRAFI

Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Duren Sawit Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun

2010 berjumlah 363.483 jiwa, terdiri dari laki-laki 194.621 jiwa dan perempuan 168.854 jiwa,

sedangkan jumlah kepala keluarga 94.182 KK. Jumlah penduduk wilayah Pondok Bambu tahun

2010 adalah 63.223 jiwa dengan 8352 KK.

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi

Page 7

Page 8: Status Ujian New 2

Struktur Penduduk

Struktur penduduk wilayah Duren Sawit adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Struktur penduduk menurut kelurahan.

NO KELURAHANWNI WNA

JUMLAHL P L P

1. Klender 32352 27611 - - 59963

2. P.Bambu 35440 27783 - - 63223

3. D.Sawit 29809 25146 3 1 54959

4. Malaka Sari 20508 21204 - - 41712

5. Malaka Jaya 21740 19643 - - 41383

6. P. Kopi 21019 18108 3 - 39130

7. P. Kelapa 33753 29359 - 1 63113

JUMLAH 194621 168854 6 2 363483

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu tahun 2010

Tabel 2 : Penduduk menurut golongan umur

NO UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. 0-4 3846 3949 7795

2. 5-9 3743 3033 6776

3. 10-14 3428 2374 5802

4. 15-19 3143 2122 5265

5. 20-24 3065 2413 5478

6. 25-29 3034 2480 5514

7. 30-34 2920 2403 5323

8. 35-39 2925 1337 4262

9 40-44 2256 1477 3733

10 45-49 2019 1419 3438

11 50-54 1607 1714 3321

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi

Page 8

Page 9: Status Ujian New 2

12 55-59 1144 1298 2442

13. 60-64 1061 903 1964

14. 65-69 997 658 1655

15 70-74 181 110 291

16 75+ 71 93 164

JUMLAH 35.440 27.783 63.223

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu tahun 2010

Tabel 3. Struktur penduduk menurut RW dan KK di Kelurahan Pondok Bambu

NO RW RT KK

1 04 12 1646

2 05 18 1649

3 07 17 1632

4 08 11 918

5 010 14 813

6 011 13 923

7 012 7 771

JUMLAH 8352 8352

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu tahun 2010

Fasilitas Kesehatan Kecamatan Duren Sawit

Puskesmas : 12

Rumah Sakit : 4

Balkesmas : 1

RB Pemerintah : 3

RB Swasta : 11

RSB Swasta : 2

Klinik Swasta : 21

Apotek : 47

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi

Page 9

Page 10: Status Ujian New 2

Praktek dokter umum : 25

Praktek drg : 32

Praktek dr spesialis : 9

Praktek Bidan : 42

Posyandu : 124

Posyandu Lansia : 1256

RW Siaga : 78

Kader Posyandu : 757

POTENSI PENDUDUK

Tingkat Pendidikan

- Tamat SD : 676

- Tamat SLTP : 709

- Tamat SLTA : 341

- Akademi(D1-D3) : -

- Sarjana(S1-S3) :

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi

Page 10

Page 11: Status Ujian New 2

Sarana Pendidikan

Tabel 4. Sarana pendidikan Kelurahan Pondok Bambu

Fasilitas Pendidikan Jumlah Sarana Jumlah Murid

Taman kanak-kanak 10 656

SDN/Swasta/MI 14 4282

SLTP/Swasta/MI 6 5247

SLTA/Swasta/MA 4 1069

JUMLAH 8254

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu tahun 2010

.Status Gizi

Dari laporan status gizi yang dilaporkan selama 1 tahun sepanjang tahun 2010 Didapatkan sebagai

berikut :

Gizi baik : 98,8%

Gizi kurang : 0,94%

Gizi buruk : 0,22%

Gizi lebih : 0,68%

Pola Penyakit

Pola penyakit terpilih di wilayah Pondok Bambu berdasarkan pasien yang berkunjung ke Puskesmas,

yaitu 10 penyakit terbanyak sebagai berikut :

Tabel 5. Pola Penyakit Kelurahan Pondok Bambu

NO NAMA PENYAKIT JUMLAH %

1. Infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas ( ISPA) 3522 50,4

2. Penyakit lainnya 1856 8,6

3.Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat

( Rematik, Penyakit tulang )972 8,3

4. Hipertensi 712 5,1

5. Tonsilitis 602 5,9

6. Penyakit lain pada ISPA 582 26,6

Page 12: Status Ujian New 2

7. Diare 414 5,5

8. Infeksi penyakit usus yang lain 388 5,5

9. Penyakit kulit infeksi 383 10,2

10. Penyakit mata 361 13,9

JUMLAH 6978 100

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kelurahan Pondok Bambu tahun 2010

GRAFIK POLA PENYAKIT KELURAHAN PONDOK BAMBU

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 12

Page 13: Status Ujian New 2

II. HASIL DIAGNOSIS MASALAH

Masalah Kesehatan : Hipertensi

Wilayah yang dipilih : RT 05/RW 10 Kelurahan Duren Sawit Kecamatan Pondok Bambu

Sasaran : Masyarakat RT 05/ RW 10 yang berumur diatas 30 tahun

Jumlah KK : 46 KK

Jumlah Penduduk : 114 orang

Jumlah sasaran : 72 orang

Jumlah Sample : 20 orang

Melakukan wawancara mencakup :

Pengetahuan warga RT 05/ RW 10 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit yang

berhubungan dengan Hipertensi.

HASIL WAWANCARA

Tabel 1. Pengetahuan secara umum

No. Pengetahuan

Sebelum

Intervensi

N %

1. Nilai Tekanan Darah Normal 14 70

2. Apa Pengertian Hipertensi 19 95

3. Apa Penyebab Hipertensi 10 50

4. Gangguan Suplai apa pada hipertensi 8 40

5. Apa Organ yang terganggu pada Hipertensi 11 55

6. Bagaimana Gejala Hipertensi 19 95

7. Apa Gejala yang tidak didapati pada Hipertensi 14 70

8. Bagaimana Pencegahan pada Hipertensi 14 70

9. Bagaimana Pola Makan pada Hipertensi 10 50

10. Apa Komplikasi Hipertensi 16 80

Rata - rata 6,75 675

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 13

Page 14: Status Ujian New 2

Keterangan :

14 dari 20 responden (70%) mengetahui mengetahui nilai tekanan darah normal yaitu 120/80

mmHg.

19 dari 20 responden (95%) mengetahui Arti dari Hipertensi yaitu Tekanan di atas normal.

10 dari 20 responden (50%) mengetahui factor prncetus yang tidak bias dicegah yaitu factor

ketururnan.

8 dari 20 responden (40%) mengetahui Gangguan siplai pada hipertensi yaitu gangguan supalai

Oksigen dan Nutrisi.

11 dari 20 responden (55%) mengetahui Organ yang terganggu pada Hipertensi yait jantung.

19 dari 20 responden (95%) mengetahui Gejala sakit kepala,rasa berat di tengkuk dan sulit tidur

merupakan gejala dari Hiprtensi.

14 dari 20 responden (70%) mengetahui Gejala yang tidak di dapati pada hipertensi yaitu perut

kembung.

14 dari 20 responden (70%) mengetahui yang tidak termasuk 5 langkah pengendalian hipertensi

yaitu Pengendalian faktor resiko

10 dari 20 responden (50%) mengetahui Diet yang disarankan pada penderita hipertensi yaitu

Rendah Lemak.

16 dari 20 responden (80%) mengetahui Komplikasi yang bukan disebabkan hipertensi adalah

kanker darah

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 14

Page 15: Status Ujian New 2

Tabel 2. Hasil Pre Test

No.Pre test

Nilai

1. 90

2. 70

3. 90

4. 60

5. 60

6. 60

7. 50

8. 40

9. 70

10. 80

11. 40

12. 80

13. 60

14. 50

15. 90

16. 60

17. 80

18. 70

19. 80

20. 70

Rata-Rata 6,75

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 15

Page 16: Status Ujian New 2

Tabel 3. Jumlah Responden Dilihat Dari Jawaban Yang Benar

No Jumlah Jawaban yang Benar/

Jumlah Soal

N %

1 10/10 0 0 %

2 9/10 3 15 %

3 8/10 2 10 %

4 7/10 3 15 %

5 6/10 5 25 %

6 5/10 3 15 %

7 4/10 4 20 %

8 3/10 0 0 %

9 2/10 0 0 %

10 1/10 0 0

Total 20 100 %

Keterangan :

Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata –rata responden

Nilai rata – rata = Jumlah nilai responden

Jumlah responden

=0(100)+3(90)+4(80)+4(70)+5(60)+2(50)+2(40)+0(30)+0(20)+0(10)

20

=0 + 270 + 320 + 280 + 300 + 100 + 80 + 0 + 0 + 0

20

=1350 / 20 = 67,5

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 16

Page 17: Status Ujian New 2

Tabel 4. Kriteria Penilaian

No. Nilai Kategori

1. < 65 Kurang

2. 65 – 75 Cukup

3. > 75 Baik

Keterangan :Pengetahuan Warga RT 05/RW 10 Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren

Sawit masih Cukup baik.

III. PERUMUSAN MASALAH

Sikap responden tentang usaha pencegahan dan penanganan terhadap penyakit Hipertensi

sudah cukup baik, tetapi pengetahuan dan praktek responden tentang penyebab dan gangguan organ

penyakit Hipertensi masih kurang baik.

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 17

Page 18: Status Ujian New 2

IV. PERENCANAAN PERUMUSAN MASALAH

Rencana Intervensi : penyuluhan tentang hipertensi.

Tujuan Umum : meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10,

Kelurahan Pondok Bambu , Jakarta Timur terhadap

penyakit Hipertensi.

Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta

Timur tentang pennyebab dari hipertensi.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta

Timur tentang Gangguan suplai pada hipertensi.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta

Timur tentang Organ yang terganggu pada hipertensi.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta

Timur tentang Pola Makan pada hipertensi.

Sasaran : Masyarakat RT 05/ RW 10 pada Kelurahan Pondok Bambu

yang berumur lebih dari 30 tahun

Jumlah KK : 46 KK

Jumlah Penduduk : 114 orang

Jumlah sasaran : 72 orang

Jumlah Sample : 20 orang

Rencana Kegiatan

o Hari / Tanggal : Sabtu, 26 November 2011.

o Waktu : 07.30 WIB.

o Tempat : Ruang Pertemuan Gereja HKBP Pondok Bambu

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 18

Page 19: Status Ujian New 2

SDM

- Dokter muda : 1 orang.

- Petugas Kesehatan : 1 orang.

- Biaya Operasional :

Fotocopi pretest- postest Rp. 450,- X 30 = Rp. 13.500,-

Konsumsi Rp. 3000,- X 30 = Rp. 90.000,-

TOTAL = Rp. 103.500,-

Kegiatan : Penyuluhan tentang penyakit Hipertensi

Peralatan Presentasi : LCD proyektor dan Laptop

Materi yang disampaikan:

a. Pengertian tentang penyakit Hipertensi

b. Penyebab penyakit Hipertensi

c. Faktor resiko penyakit Hipertensi

d. Gejala dan tanda penyakit Hipertensi

e. Cara pencegahan penyakit Hipertensi

f. Komplkasi penyakit Hipertensi

Evaluasi : membandingkan nilai pretest dan post test setelah penyuluhan

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 19

Page 20: Status Ujian New 2

V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH

Pelaksanaan Intervensi

- Hari / Tanggal : Sabtu, 26 November 2011

- Waktu : 08.00 – 10.00 WIB

- Tempat : Ruang Pertemuan Gereja HKBP Pondok Bambu

- Peserta yang hadir : 20 orang (Pria 14 orang, perempuan 6 orang)

- Materi yang disampaikan :

a.Pengertian tentang penyakit Hipertensi

b. Penyebab penyakit Hipertensi

c.Faktor resiko penyakit Hipertensi

d. Gejala dan tanda penyakit Hipertensi

e.Cara pencegahan penyakit Hipertensi

f. Komplkasi penyakit Hipertensi

SDM

- Dokter muda : 1 orang

- Petugas Kesehatan : 1 orang

Peralatan Presentasi : LCD proyektor dan Laptop

- Biaya Operasional :

o Fotocopi pretest- postest Rp. 450,- X 30 = Rp. 13.500,-

o Konsumsi Rp. 3000,- X 30 = Rp. 90.000,-

o TOTAL = Rp. 103.500,-

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 20

Page 21: Status Ujian New 2

VI. EVALUASI

INPUT

SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Ricky Marasi Tambunan, S.Ked )

sebagai narasumber dan dibantu 1 orang petugas kesehatan sebagai pengawas,sesuai dengan

perencanaan

Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan tidak terdapat kekurangan atau

kelebihan,sesuai dengan perencanaan

Penyuluhan diberikan dengan menggunakan sarana Laptop dan LCD Proyektor ,sesuai

dengan perencanaan

Telah ditentukan diagnosis masalah kesehatan melalui kuesioner pretest-postest yaitu

Hipertensi sesuai dengan perencanaan

PROSES

Kegiatan penyuluhan yang dijalankan sudah sesuai dengan perencanaan dan berlangsung

sekitar 30 menit,tetapi terdaoat kendala yaitu presentasi dimulai 30 menit lebih lama dari

waktu sebelumnya karena peserta belum semua yang hadir.

Jumlah peserta sesuai dengan target yang direncanakan. Setiap peserta penyuluhan diberikan

konsumsi yang dibagikan setelah post test dilaksanakan.

Masalah yang terjadi adalah ruangan sempit. Dan banyak peserta yang ngobrol

Pemecahan masalah : peserta ada yang mendengarkan sambil berdiri dengan teman disekitar.

Dokter muda dan petugas kesehatan meminta peserta untuk lebih tenang sehingga

penyuluhan dapat berlangsung dengan baik.

OUTPUT

Tabel 5. Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test

No.Pre test Post test

Nilai Nilai

1. 90 90

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 21

Page 22: Status Ujian New 2

2. 70 80

3. 90 100

4. 60 100

5. 60 80

6. 60 100

7. 50 90

8. 40 90

9. 70 60

10. 80 80

11. 40 90

12. 80 80

13. 60 100

14. 50 80

15. 90 80

16. 60 90

17. 80 70

18. 70 70

19. 80 60

20. 70 80

Rata-rata 1350/20 = 67,5 1670/20 = 83,5

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata dari 20

responden adalah 67,5. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 20

responden adalah 83,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 16.

Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah

pengetahuan responden. Jadi selisih nilai pretest dan post test warga RT 05/RW 10 Kelurahan

Pondok Bambu, Jakarta Timur adalah :

(Post test–Pretest ) / pretest } x 100% = {(83,5–67,5)/67,5}x100%

= 23,7 %

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 22

Page 23: Status Ujian New 2

Tabel 6. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal

No. PertanyaanPretest Posttest Kenaikan

N % N % N %

1. Tekanan Darah Yang

Normal

14 70% 18 90% 4 20%

2. Pengertian Hipertensi 19 95% 19 95% - 0%

3. Faktor Pencetus

Hipertensi

10 50% 15 75% 5 25%

4. Gangguan Suplai

pengaruh dengan

Hipertensi

8 40% 15 75% 7 35%

5. Organ yang terganggu

pada hipertensi

11 55% 14 70% 3 15%

6. Gejala Hipertensi 19 95% 20 100% 1 5%

7. Gejala yang tidak dapat

pada Hipertensi

14 70% 16 80% 2 10%

8. Pencegahan Hipertensi 14 70% 18 90% 4 20%

9. Pola makan pada

penderita hipertensi

10 50% 15 75% 5 25%

10. Komplikasi hipertensi 16 80% 17 85% 1 5%

TOTAL

135/20

6,75 67,5%

167/20

8,35 83,4% 1,6 16%

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 23

Page 24: Status Ujian New 2

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat RT 05/RW 10, Kelurahan Pondok Bambu,

Jakarta Timur mengenai hipertensi masuk dalam kategori Cukup ( 67,5% ) . sedangkan setelah

dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat meningkat menjadi kategori baik ( 83,5% ) . Hal ini

menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan

responden.

Saran

Kepada Masyarakat RT 05/ RW 10, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur :

Supaya dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga lain ataupun kepada anggota

keluarga yang beresiko terkena Hipertensi.

Agar masyarakat mengikuti pola hidup yang sehat dan pengaturan pola makan yang tepat sesuai

dengan penyuluhan yang sudah disampaikan.

Kepada Petugas Kesehatan :

Supaya lebih memahami tentang Hipertensi dan pentingnya pengaturan pola makan yang tepat

sehingga bisa selalu mengingatkan masyarakat mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk

mencegah dan menangani penyakit Hipertensi.

Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara teratur mengenai Hipertensi dalam setiap kesempatan,

misalnya saat Posyandu ibu ataupun lansia, sehingga masyarakat semakin memahami tentang

Hipertensi dan agar para petugas dapat selalu mengingatkan tentang pentingnya keteraturan

memeriksakan tekanan darah, minum obat, berolahraga, dan mengatur pola makan.

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 24

Page 25: Status Ujian New 2

VIII. LAMPIRAN

PRE TEST HIPERTENSINo : ____

Identitas1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

4. Pekerjaan :

5. Alamat :

6. Pendidikan : a. Tidak sekolah c. SMP e. Diploma/PT

b. SD d. SMA7. Agama :a. Islam c. Katolik e. Budha

b. Protestan d. Hindu8. Suku :

1. Tekanan darah yang normal adalah …

1. 110/70 mmHg

2. 120/80 mmHg

3. 130/90 mmHg

4. 140/90 mmHg

2. Hipertensi merupakan keadaan tekanan darah yang …

1. Di bawah normal

2. Dalam batas normal

3. Di atas normal

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 25

Page 26: Status Ujian New 2

4. Tidak stabil

3. Faktor pencetus hipertensi yang tidak bisa dicegah adalah...

1. Program hidup sehat tanpa asap rokok dan alkohol

2. Aktivitas fisik/gerak badan

3. Monitoring tekanan darah

4. Faktor keturunan

4. Hipertensi dapat mengakibatkan terganggunya pembuluh darah dalam membawa suplai ... ke seluruh tubuh yang memerlukan.

1. Oksigen dan nutrisi

2. Oksigen dan asam laktat

3. Asam laktat dan nutrisi

4. Oksigen dan protein

5.Organ yang bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen pada penderita hipertensi adalah ...

1. Hati

2. Jantung

3. Paru-paru

4. Lambung

6.Sakit kepala, rasa berat di tengkuk, sulit tidur merupakan tanda-tanda dari penyakit… 1. Hepatitis

2. Jantung

3. Diabetes

4. Hipertensi

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 26

Page 27: Status Ujian New 2

7.Gejala yang tidak sering didapati pada penderita hipertesi ...

A. Sakit kepala

B. Rasa berat di tengkuk/ leher

C. Mudah lelah

D. Perut kembung

8. Yang tidak termasuk 5 langkah pengendalian hipertensi…

1. Kendalikan faktor resiko

2. Mengkonsumsi alkohol dan rokok

3. Mengatur berat badan

4. Rutin berolahraga

9. Diet sehat yang dianjurkan bagi penderita hipertensi adalah…

1. Tinggi kalori

2. Rendah lemak

3. Rendah serat

4. Tinggi kalsium

10. Komplikasi yang bukan disebabkan hipertensi adalah...

1. Sakit jantung

2. Stroke

3. Gagal ginjal

4. Kanker darah

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 27

Page 28: Status Ujian New 2

LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 28

Page 29: Status Ujian New 2

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 29

Page 30: Status Ujian New 2

Status Ujian Kesehatan MasyarakatHipertensi Page 30