status ujian yanti
TRANSCRIPT
Status Ujian
PERAN PENYULUHAN UNTUK
PROMOSI PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PELAMBUAN
Oleh
Christi Yanti
I1A000065
Pembimbing
Tim Dosen IKM FK UNLAM
BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
Desem ber, 2006
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Data Dasar
1.1.1. Peta Wilayah ( Lampiran 1)
1.1.2. Keadaan Geografis
Puskesmas Pelambuan berada di kecamatan Banjarmasin Barat, berjarak
kurang lebih 10 km dari pusat kota Banjarmasin dengan luas wilayah 2,24 Km2.
Wilayah kerja puskesmas Pelambuan meliputi 2 kelurahan yaitu kelurahan
Pelambuan dan kelurahan Belitung Selatan yang terbagi dalam 124 RT.
a. Luas dan letak
Puskesmas Pelambuan terletak di jalan Barito Hulu No. 054 RT.47
mempunyai luas daerah 2,24 Km2 dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah utara : Belitung Utara
- Sebelah barat : Sungai Barito
- Sebelah selatan : Teluk Dalam
- Sebelah Timur : Teluk Dalam, Telaga Biru
b. Kedaan Tanah
Sebagian besar wilayah Puskesmas Pelambuan merupakan dataran rendah
sungai yang terdapat di wilayah ini adalah cabang dari sungai Barito, yang
keadaan airnya kurang layak untuk digunakan untuk kegiatan Mandi Cuci Kakus
(MCK).
c. Transportasi
Di wilayah kerja puskesmas Pelambuan, seluruh daerah dapat dijangkau
dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Sedangkan sarana transportasi
sebagian besar menggunakan jalan darat, hanya sebagian kecil yang menggunakan
jalan air.
d. Iklim
Iklim yang berpengaruh di wilayah ini adalah iklim tropis (hujan dan
kemarau).
1.2. Data Demografi
1. Data Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Pelambuan berdasarkan data
di kelurahan Pelambuan dan Belitung Selatan adalah 43.499 jiwa dan jumlah
kepala keluarga 10.499 KK.
a. Komposisi Penduduk
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan tahun 2006
Kelurahan ♀ ♂ Jumlah KKPelambuan 14.006 14.234 28.240 6.586Belitung 8.080 6.843 15.259 3.863Jumlah 22.086 21.077 43.499 10.449
Sumber: Data Kelurahan Pelambuan dan Belitung Selatan 2006
0
5.000
10.000
15.000
Pelambuan BelitungSelatan
Laki laki
perempuan
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di Wilayah kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2006
Tabel 2. Distribusi Penduduk Menurut Golongan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan tahun 2006
No. Golongan Umur Jumlah Persentase1. 0–4 5.153 11,842. 5–14 8.979 20,643. 15–44 18.682 42,944. 45 -54 3.951 9,085. > 55 6.734 15,48
Jumlah 43.499 100
Sumber: Data Kelurahan Pelambuan dan Belitung Selatan 2006
0
5.000
10.000
15.000
20.000
0 - 4tahun
5 - 14tahun
15 -44tahun
45-54tahun
> 55tahun
Grafik 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan tahun 2006
b. Kepadatan Penduduk
Tabel 3. Distribusi Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan
Kelurahan Luas Jumlah KK Populasi Kepadatan Rata2 Jumlah
Jiwa per KK
Pelambuan
Belitung Selatan
1,42
0,82
6.586
3.863
28.240
15.259
19.887,3
18.608,5
4
4
Total 2,24 10.499 43.499 19.419,2 4
c. Mata Pencarian
Mata pencaharian penduduk di wilayah Kelurahan Pelambuan dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2006
NO. Mata Pencarian Jumlah %1.2.3.4.
PNSBuruhPedagangLain-lain
5249.8413.4328.604
2,3343,9315,3238,40
Total 22.401 100 Sumber : Data Kelurahan Pelambuan dan Belitung Selatan 2006
PNS
Buruh
Pedagang
Lain-lain
Diagram 2.Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Wilayah KerjaPuskesmas Pelambuan tahun 2006
Keterangan : jenis mata pencarian terbanyak di kelurahan Pelambuan dan
Belitung Selatan adalah buruh, yang termasuk lain-lain disini adalah
pengrajin, penjahit, tukang batu, tukang kayu, montir, tukang cuci, sopir,
tukang becak dan lain-lain.
d. Pendidikan
Tabel 5. Distribusi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan tahun 6
NO. Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase1.2.3.4.5.
Tidak tamat SDTamat SD
Tamat SLTPTamat SLTA
Tamat Universitas/ Akademi
28110.2185.7318.9311.134
138
21,733,90,43
Total 26.295 100%Sumber : Data Kelurahan Pelambuan dan Belitung Selatan 2006
0
2000400060008000
1000012000
Tidak tamat SD Tamat SLTP TamatUniversitas/Akademi
e. Suku Bangsa
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pelambuan terdiri atas suku-suku
bangsa antara lain suku Banjar, Jawa, Madura, Batak, Sulawesi, Arab, dan
Campuran.
f. Agama
Sebagian besar penduduk di wilayah kerja puskesmas Pelambuan
memeluk agama Islam yaitu kira-kira 97,98 % dan jumlah penduduk dengan
perincian seperti tampak pada tabel
Tabel 5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2006
NO. Agama Jumlah Presentase1.2.3.4.5.
IslamKristen ProtestanKristen Katolik
BudhaHindu
40.746524236423120
97,981,260,560,020,16
Total 42.049 100%Sumber: Data Kelurahan Pelambuan dan Belitung Selatan 2006
40.746
524 236 423 1200
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
Islam KristenProtestan
KristenKatolik
Budha Hindu
Grafik . Distribusi Penduduk Menurut Agama Di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan tahun 2006
1.3. Data Keadaan Puskesmas
1. Sarana Kesehatan
Tabel 6. Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskemas Pelambuan tahun 2006
NO. Sarana Kesehatan Jumlah1.2.3.4.5.6.
7.
Puskemas IndukPuskemas KelilingPuskesmas PembantuPosyanduPosyandu LansiaUKSDokter Praktek Swasta- Umum- GigiBidan Praktek swasta
1-114118
1-6
Total 42 Sumber : Data Puskesmas Pelambuan 2006
2. Sarana Fisik Puskesmas
Tabel 7. Sarana Fisik Puskemas Pelambuan tahun 2006
NO. Sarana Kesehatan Jumlah Keterangan1.2.3.
Gedung Puskemas IndukMobil Puskemas KelilingSepeda motor dinas
11-
Keadaan baikKeadaan rusakTidak ada
Total 2Sumber : Data PuskesmasPelambuan 2006
Tabel 8. Sumber Daya Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskemas Pelambuan tahun 2006
NO. Sumber Daya Tenaga Kesehatan Jumlah (orang)1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12
Dokter UmumDokter GigiTenaga Sanitarian/SKMPerawatBidanPerawat GigiPetugas GiziTenaga FarmasiAnalis KesehatanPekarya KesehatanTenaga TKS/LoketTata Usaha
111461221111
Total 22 Sumber : Data Puskesmas Pelambuan
Proporsi Penemuan Tersangka/Suspek Penderita TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2005
No Bulan Target Suspek Penderita TB
Jumlah %
1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.11.12.
JanuariFebruariMaretAprilMei JuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember
464646464646464646464646
161214191411111418101415
37,826,130,441,330,423,923,930,439,121,730,432,6
554 168 30,4
Proporsi Penemuan Tersangka/Suspek Penderita TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Periode Januari-Oktober Tahun 2006
No Bulan Target Suspek Penderita TB
Jumlah %
1.2.3.4.5.6.7.8.9.
10.
JanuariFebruariMaretAprilMei JuniJuliAgustusSeptemberOktober
79797979797979797979
2423192027252027172
30,3729,1124,0525,3134,1731,425,3134,1721,582,53
Total 790 214 27,08
Proporsi Penderita BTA (+) Diantara Tersangka/Suspek Penderita TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2005
No. Bulan Suspek TB Penderita BTA Positif
Jumlah %1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.
JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovember Desember
161214191411111418101415
211222111111
12,58,37,1410,514,218,189,097,145,510
7,146,67
Total 168 16 9,52
Proporsi Penderita BTA (+) Diantara Tersangka/Suspek Penderita TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Periode Januari – Oktober 2006
No Bulan Suspek TB Penderita BTA Positif
Jumlah %
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.
JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktober
2423192027352027172
3255312020
12,58,6926,31
2511,112,85100
11,760
Total 214 25 11,68
Proporsi Penderita TBC BTA (+) Diantara Semua Penderita TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Tahun 2005
No. Bulan Penderita TB Penderita BTA Positif
Jumlah %1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.
JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember
411553311223
211222111111
501001004040
66,733,31001005050
33,3
Total 31 16 51,61
Proporsi Penderita TBC BTA (+) Diantara Semua Penderita TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan Periode Januari-Oktober Tahun 2006
No. Bulan Penderita TB Penderita BTA (+)
Jumlah %
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.
JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptember
Oktober
3257413222
3255312020
100100100
71,427510066,7
01000
Total 31 23 74,19
Bulan Penderita Baru
Yang diobati Konversi
JanuariFebruariMaretAprilMeiMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktober
Data Kegiatan Penyuluhan Puskesmas Pelambuan periode Januari-Oktober 2006No Kegiatan
penyuluhanBulan ke-1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Penyuluhan Kelompok
2. Penyuluhan melalui pameran
3. Penyuluhan melalui pertunjukan media tradisional
4. Penyuluhan melalui siaran keliling
Distribusi Posyandu dan Kader di Wilayah Kerja Pelambuan tahun 2006
No Posyandu Jumlah Kader Tingkat PendidikanSD SLTP SLTA
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10
AsterKenangaAsokaAlamandaMawarDahliaTat twam asiFlamboyanAnggrekCendrawasih
2212211222
1
11
1211211
11
1
1
1
11.12.13.14.
GarudaPermataMerpati Kasuari
2221
2221
24 3 18 3
Sumber: Data Puskesmas Pelambuan 2006
Latar Belakang Permasalahan
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari Pembangunan Nasional
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pada Program
Pemberantasan Penyakit Menular mempunyai peranan penting dalam menurunkan
angka kesakitan dan kematian melalui penerapan teknologi kesehatan secara tepat
oleh petugas kesehatan yang didukung oleh peran serta aktif masyarakat, termasuk
penanggulangan penyakit tuberkulosis paru.1
Tuberkulosis paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia. Walaupun upaya penanggulangan telah dilaksanakan, namun
keberhasilan program pemberantasan penyakit tuberkulosis masih jauh dari yang
diinginkan. Hal ini bisa diketahui dari data angka kesakitan dan angka kematian
tuberkulosis.2
Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan
bahwa tuberkulosis merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit
kardiovakuler dan penyakit pernafasan pada semua golongan usia dan nomor 1
dari golongan penyakit infeksi. Hasil surveilans epidemiologi TB paru dari Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin, pada tahun 1997 dan 1999, menunjukkan bahwa TB
menduduki urutan kedua sebagai penyebab kematian di rumah sakit–rumah sakit
di Banjarmasin. Pada tahun 1997, didapatkan rata-rata tiga orang per hari
penderita TB dan sebanyak 9% penderita TB yang rawat inap di rumah sakit –
rumah sakit meninggal. Pada tahun 1999 sebanyak 21,6 per 100.000 penduduk
Banjarmasin ditemukan menderita TB.1,3
Dalam rangka penanggulangan TBC, pemerintah telah berupaya keras
memenuhi sarana dan prasarana seperti sarana diagnosa, sarana pengobatan dan
pengawasan serta pengendalian pengobatan. Sejak tahun tahun 1995/1996, setelah
dilakukan evaluasi bersama WHO Indonesia mulai melaksanakan strategi DOTS
melalui pola operasional baru, dengan pembentukan Kelompok Puskesmas
Pelaksana (KPP) dan Puskesmas Pelaksana Mandiri (PPM). Meskipun demikian
penderita TBC tetap saja meningkat dan cakupan pengobatannya masih rendah.4
Rendahnya cakupan ini disebabkan karena pengembangan pelayanan yang
belum menyeluruh, juga yang lebih utama faktor perilaku penderita, masyarakat
dan petugas yaitu kurangnya pengetahuan, sikap dan praktek dalam pencegahan
dan penularan TBC, tidak teraturnya penerita minum obat yang bisa
mengakibatkan resistensi dan kurangnya Promosi TBC yang berdaya guna dan
berhasil guna5.
TBC merupakan salah satu masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Pelambuan. Data tahun 2005 menunujukkan bahwa TB termasuk dalam daftar 10
penyakit terbanyak di Puskesmas Pelambuan. Sebab itu perlu adanya upaya
Promosi yang lebih intensif. Promosi TBC yang intensif tersebut diharapkan dapat
meningkatkan dukungan politis para penentu kebijaksanaan penyandang dana
lintas sektoral, meningkatkan peran aktif LSM dan kelompok-kelompok potensial
di masyarakat dan penderita dalam pengobatan dengan pendekatan DOTS5.
Penanggulangan tuberkulosis tidak dapat ditangani hanya melalui
pendekatan kesehatan. Peran serta berbagai pihak termasuk masyarakat
diperlukan. Hal ini diwujudkan dengan perencanaan Gerakan Terpadu Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis (GERDUNAS TBC). Gerakan ini menggunakan
pendekatan kemitraan melalui lintas program, lintas sektor dan lintas disiplin
ilmu.
Sampai saat ini masih ada anggapan yang berkembang di masyarakat
bahwa tuberkulosis adalah penyakit keturunan yang berdampak tetap sulit
pelaksanaan penanggulangannya. Anggapan ini mengakibatkan banyak penderita
tidak mau berobat karena malu, atau keluarga cenderung untuk menutup-nutupi
keadaan penyakitnya. Pendapat ini tentu saja harus diluruskan, karena
sesungguhnya penyakit ini bukan penyakit keturunan dan dapat disembuhkan.
Untuk mengubah anggapan masyarakat tersebut, diperlukan penyuluhan
kepada masyarakat. Selin itu penyuluhan juga berperan dalam mengubah sifat
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa penyebaran tuberkulosis erat kaitannya dengan status ekonomi,
lingkungan, perilaku hidup tidak sehat dalam masyarakat.
Penyuluhan diharapkan dapat berperan dalam promosi penanggulangan
penyakit TB sehingga dapat menurunkan angka kesakitan TB.
1.3. Tujuan Penulisan
Untuk menurunkan angka kesakitan melalui program promosi kesehatan
dalam hal ini penyuluhan TB.
BAB II
PERMASALAHAN
Permasalahan yang timbul adalah :
1. Angka kesakitan TBC yang masih tinggi di wilayah kerja Puskesmas
Pelambuan.
2. Jumlah tenaga kesehatan yang terbatas dan tidak mampu untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang maksimal untuk seluruh masyarakat di wilayah kerja
puskesmas Pelambuan.
BAB III
PEMBAHASAN
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi kesehatan fungsional sebagai
pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan membina peran serta masyarakat.
Disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh serta terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Rendahnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, belum
meratanya fasilitas pembangunan, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan
faktor sosiokultural di masyarakat merupakan gambaran betapa kompleksnya
masalah kesehatan.
Puskesmas Pelambuan memiliki wilayah kerja seluas 2,24 km2 yang
mencakup 2 kelurahan yaitu kelurahan Pelambuan dan Belitung Selatan, dengan
jumlah penduduk mencapai 43.499 jiwa.
Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian di wilayah kerja
Puskesmas Pelambuan yang terbanyak adalah penduduk dengan mata pencaharian
sebagai buruh yaitu sekitar 43,93%.
Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan di wilayah kerja Puskesmas
Pelambuan yang terbanyak adalah penduduk yang berpendidikan SLTP/sederajat
ke bawah yang menggambarkan bahwa pendidikan penduduk masih rendah,
sehingga pengetahuan penduduk masih rendah.
Penanggulangan TBC masih merupakan masalah kesehatan, terutama bagi
wilayah kerja Puskesmas Pelambuan dimana angka penemuan cakupan suspek
penderita TBC masih kurang yang berakibat penemuan BTA (+) juga kurang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Azhar Z. Epidemiologi Tuberkulosis di Indonesia dan Kalimantan Selatan. Dalam : Isa M, dkk,ed. Tuberkulosis Tinjauan Multidisiplin. Pusat Studi Tuberkulosis FK UNLAM/RSUD Ulin, Banjarmasin: 2001.
2. Depkes RI. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan ke 8. Jakarta: 2002.
3. Budiarti LY, Isa M, Nguda H. Pola Resistensi Isolat Mycobacterium tuberculosis Asal Penderita Tuberkulosis di RSUD Ulin Banjarmasin Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Terpilih. Diajukan pada Seminar TB Ke V Dalam Rangka Hari TB Sedunia, 26 April 2003, Banjarmasin. Banjarmasin: Pusat Studi TB FK UNLAM / RSUD Ulin Banjarmasin, 2003.
4. Depkes RI. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan. Promosi Penanggulangan Tuberkulosis. Departemen Kesehatan RI, Jakarta : 2000.
5. Ditjen P2M dan PL Departemen Kesehatan RI. Laporan Asesmen Kinerja Program Pemberantasan TB Strategi DOTS di Propinsi Kalsel dan NTT.
Kerjasama Jurusan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dan Subdit Pemeberantasan Tuberkulosis Paru
6.