neuralgia paska herpes ppt

13
Neuralgia paska herpes APRILIA RAMANDANI JAMIN

Upload: apriliakiandra

Post on 06-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tugas referat neuro

TRANSCRIPT

Neuralgia paska herpes

Neuralgia paska herpesAPRILIA RAMANDANI JAMINDEFINISINeuralgia Nyeri seperti terbakar, teriris yang bertahan selama berbulan bulan bahkan dapat sampai dapat tahunan

Menurut Dworkin,1994NPH (Neuralgia Paska Herpetika) Nyeri neuropatik yang menetap setelah onset ruam ( atau 3 bulan setelah penyembuhan herpes zoster)EtiologiVirus varisella zoster merupakan salah satu dari delapan virus herpes yang menginfeksi manusia. Virus ini termasuk dalam famili herpesviridaeStruktur virus terdiri dari sebuah icosahedral nucleocapsid yang dikelilingi oleh selubung lipid. Di tengahnya terdapat DNA untai ganda. Virus varisella zoster memiliki diameter sekitar 180-200 nm

Insiden dan PrevalensiPada herpes zoster akut hampir 100% pasien mengalami nyeri, dan pada 10-70%nya mengalamia neuralgia pasca herpetika. Nyeri lebih dari 1 tahun pada penderita berusia lebih dari 70 tahun dilaporkan mencapai 48%.

Patogenesis Terjadi proses peradangan dan denervasiVirus berjln sepanjang akson menuju kulitReaktifasi Virus Varicella ZosterInkubasi 14 16 hari Setelah paparan awalDemielinisasi, degenerasi wallerisan dan proses skerosis(pd ganglion kornu dorsalis peradangan, nekrosis hemoragik dan hilangnya sel sarafTerbentuknya sel Lipschutz inclusion bodyInflamasi pd saraf perifer berlangsung beberapa minggu smp bulanan(pd sel epidermal) virus bereplikasi pembengkakkan ,vakuolisasi, lisis Terjd kerusakan pd sel sarafMekanisme NyeriFase I : proses stimulasi singkat (nyeri nosiseptif)Fase II : proses stimulasi yang berkepanjangan, yang menyebutkan lesi atau inflamasi jaringan (nyeri inflamasi)Fase III : proses yang terjadi akibat lesi dari sistem saraf (nyeri neuropatik)Fase IV : Proses yang terjadi akibat respon abnormal susunan saraf (nyeri fungsional)

Fase I disebut juga nyeri nosiseptif. Pukulan, cubitan pada tubuh akan menyebabkan timbulnya persepsi nyeri, bila tidak menimbulkan lesi, maka nyeri hanya terjadi dalam waktu singka

Fase II Stimulas yang merangsang jaringan cukup kuat hingga terjadi inflamasi jaringan. Khas : rubor, kalor, tumor, dolor dan fungsiolesa

Fase III dikenal sebagai nyeri neuropatik. Lesi saraf tepi atau sentral akan mengakibatkan hilangnya fungsi seluruh atau sebagian dari sistem saraf tersebutGangguan yang terjadi dapat berupa gangguan keseimbangan neuron sensorik, melalui perubahan molekuler, sehingga aktivitas sistem saraf aferen menjadi abnormal (mekanisme perifer) yang selanjutnya menyebabkan gangguan nosiseptif sentral (sensitisasi sentral).Fase IV disebut nyeri fungsional yang merupakan konsep yang masih baru. Bentuk sensitifitas nyeri ini ditandai dengan tidak ditemukannya abnormalitas perifer dan defisit neurologis.Nyeri disebabkan oleh respon atau fungsi abnormal sistem saraf, dimana sensitifitas apparatus sensorik memperkuat gejala.

Neuralgia pasca herpetika merupakan nyeri neuropatik yang diakibatkan dari perlukaan saraf perifer sehingga terjadi perubahan proses pengolahan sinyal pada sistem saraf pusat

Saraf perifer yang sudah rusak memiliki ambang aktivasi yang lebih rendah sehingga menunjukkan respon berlebihan terhadap stimulus hipereksitabilitas kornu dorsalisManifestasi KlinisOnset RuamRuam SembuhNyeri SembuhNyeri Fase AkutNPHNYERI ZOSTER Fase Akut : Nyeri bersamaan dgn lesi kulit 30 hr setelah onset lesi tapi < 4 bulanNHP : Nyeri menetap > 4 bulan setelah onset lesi kulit, 3 bln setelah penyembuhan lesi herpesKeluhan paling sering dilaporkan : Nyeri seperti rasa terbakar, parastesis, disestesi, hiperestesia atau nyeri seperti diestrum listrikNyeri sendiri dapat diprovokasi dengan stimulus ringan/ normal ( allodinia), rasa gatal yang tidak tertahankanDiagnosisErupsi berupa vesikel yang nyeri sesuai distribusi dermatom. Setelah erupsi sembuh, nyeri berupa alodonia, hiperalgesia, atau hiperestesi yang berlanjut sampai 3 bulan atau lebih. Nyerinya hebat dan seakan-akan seperti tersetrum atau tertusuk.Herpes-zoster dapat mengalami reaktivasi subklinis dengan polanyeri sesuai distribusi dermatom tanpai disertai erupsi.Tampak jaringan parut pada kulit di tempat bekas munculnya lesi.PenatalaksanaanObatDosisAgen topicalKapsaisin krim (Zostrik)

Lidokain (Xylocaine) patch

Oleskan pada lokasi yang terkena 2-5x/hari

Tempelkan pada lokasi yang terkena setiap 4-12 jam bila dibutuhkan

Antidepresan trisiklikAmitriptilin (Elavil) Desipramin (Norpramin)

Imipramine (Tofranil)

Nortriptilin (Pamelor)

0-25 mg oral sebelum tidur naikkan dosis 25 mg setiap 2 sampai 4 minggu sampai respon adekuat, atau dosis maksimum 150 mg/hari.

25 mg oral sebelum tidur naikkan dosis 25 mg setiap 2 sampai 4 minggu sampai respon adekuat, atau dosis maksimum 150 mg/hari

0-25 mg oral sebelum tidur naikkan dosis 25 mg setiap 2-4 minggu sampai respon adekuat, atau dosis maksimum 125 mg/hariObatDosisAntikonvulsan Fenitoin (Dilantin)

Karbamazepin(Tegretol) Gabapentin (Neurontin) Pregabalin (Lyrica)100-300 mg oral sebelum tidur; naikkan dosis sampai respon adekuat atau kadar dalam darah 10 -20 g rel mL ( 40 to 80 mol per L)

100 mg oral sebelum tidur; naikkan dosis 100 mg setiap 3 hari sampai 200 mg tiga kali sehari, respon adekuat atau kadar dalam darah 6-12 g rel mL ( 25,4 to 50,8 mol per L)

100-300 mg oral sebelum tidur; naikkan dosis 100 -300 mg setiap 3 hari sampai dosis 300 900 mg tiga kali sehari atau respon adekuat (kadar dalam darah belum ditentukan)

75 mg oral sebelum tidur, dapat dinaikkan menjadi 150 300 mg dua kali sehari jika diperlukan atau dapat ditoleransi.Non FarmakologisAkupunkturTENS (stimulasi saraf elektris transkutan)VaksinPrognosisUmumnya prognosisnya baik, di mana ini bergantung pada tindakan perawatan sejak diniTerima kasih