41820350 neuralgia pasca herpetika

30
PEMBIMBING : DR. RINI ISMARIJANTI, SP.S PENYUSUN : SARI PRASILI SUDDIN 1 Neuralgia Pasca Herpetika

Upload: sari-prasili-suddin

Post on 15-Sep-2015

31 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

tesss

TRANSCRIPT

Neuralgia Pasca Herpetika

Pembimbing : dr. rini ismarijanti, Sp.S

Penyusun : sari prasili suddin1Neuralgia Pasca Herpetika1Herpes zoster2Herpes zoster adalah radang kulit akut dan setempat, terutama pada orang tua yang khas ditandai adanya nyeri radikuler unilateral serta timbulnya lesi vesikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal maupun ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialisInfeksi ini merupakan reaktivasi virus varisela zoster dari infeksi endogen yang telah menetap dalam bentuk laten setelah infeksi primer oleh virus2epidemiologi3 = Tua >> muda3patofisiologi44gambaran klinis5566Frekuensi dermatom HERPES ZOSTER77Herpes Zoster Oftalmikus8

mengenai bagian ganglion gasseri yang menerima serabut saraf dari cabang ophtalmicus saraf trigeminus (N.V)nyeri kulit pada satu sisi kepala dan wajah gejala konstitusi seperti lesu, demam ringan. Berlangsung 1 sampai 4 hari sebelum kelainan kulit timbul. Fotofobia, banyak keluar air mata, kelopak mata bengkak dan sukar dibuka8Herpes Zoster Fasialis9

Mengenai bagian ganglion gasseri yang menerima serabut saraf fasialis (N. VII)9Herpes Zoster Brakialis10

Mengenai pleksus Brakialis10Herpes Zoster Torakalis11

Mengenai Pleksus Torakalis11Herpes Zoster Sakralis12

Mengenai Pleksus Sakralis12Komplikasi13Neuralgia pasca herpetic rasa nyeri yang timbul pada daerah bekas penyembuhan dapat berlangsung selama berbulan-bulan sampai beberapa tahun. cenderung timbul pada umur diatas 40 tahun, Semakin tua umur penderita maka semakin tinggipersentasenya.Infeksi sekunder Pada penderita tanpa disertai defisiensi imunitas biasanya tanpa komplikasi. Sebaliknya pada yang disertai defisiensi imunitas, infeksi HIV., keganasan, atau berusia lanjut dapat disertai komplikasi. Vesikel sering menjadi ulkus dengan jaringan nekrotik.1314Kelainan pada mata Pada herpes zoster oftatmikus, kelainan yang muncul dapat berupa: ptosis paralitik, akeratitis, skleritis, uveitis, korioratinitis dan neuritis optik.Sindrom Ramsay Hunt terjadi karena gangguan pada nervus fasialis dan otikus, sehingga memberikan gejala paralisis otot muka (paralisis Bell), kelainan kulit yang sesuai dengan tingkat persarafan, tinitus, vertigo, gangguan pendengaran, nistagmus, nausea, dan gangguan pengecapan.1415Paralisis motorik Paralisis motorik dapat terjadi pada 1-5% kasus, yang terjadi akibat perjalanan virus secara kontinuitatum dari ganglion sensorik ke sistem saraf yang berdekatan. Paralisis ini biasanya muncul dalam 2 minggu sejak munculnya lesi. Berbagai paralisis dapat terjadi seperti: di wajah, diafragma, batang tubuh, ekstremitas, vesika urinaria dan anus. Umumnya akan sembuh spontan15Neuralgia herpes zoster16Neuralgia adalah nyeri seperti terbakar, teriris yang bertahan selama berbulan-bulan bahkan dapat sampai tahunanDworkin, 1994, mendefinisikan neuralgia pasca herpetika sebagai nyeri neuropatik yang menetap setelah onset ruam (atau 3 bulan setelah penyembuhan herpes zoster).16Insidens dan prevalensi17Pada herpes zoster akut hampir 100% pasien mengalami nyeri, dan pada 10-70%nya mengalamia neuralgia pasca herpetika. Nyeri lebih dari 1 tahun pada penderita berusia lebih dari 70 tahun dilaporkan mencapai 48%17patogenesis1818Mekanisme nyeri19Fase I : proses stimulasi singkat (nyeri nosiseptif)Fase II : proses stimulasi yang berkepanjangan, yang menyebutkan lesi atau inflamasi jaringan (nyeri inflamasi)Fase III : proses yang terjadi akibat lesi dari sistem saraf (nyeri neuropatik)Fase IV : proses yang terjadi akibat respon abnormal susunan saraf (nyeri fungsional)1920Pada fase I pukulan, cubitan pada tubuh akan menyebabkan timbulnya persepsi nyeri, bila tidak menimbulkan lesi, maka nyeri hanya terjadi dalam waktu singkatPada fase II stimuli yang merangsang jaringan cukup kuat hingga terjadi inflamasi jaringan. Khas : rubor, kalor, tumor, dolor dan fungsiolesa

2021Pada fase III Nyeri NEUROPATIK, lesi saraf tepi atau sentral mengakibatkan hilangnya fungsi seluruh atau sebagian sistem saraf tersebut. Gangguan yg terjadi dapat berupa gangguan keseimbangan sensorik melalui perubahan molekuler, sehingga aktivaso sistem saraf aferen menjadi abnormal ( mekanisme perifer) yang selanjutnya menyebabkan gangguan nosiseptif sentral (sensitisasi sentral)2122Pada fase IV nyeri fungsional (masih konsep baru). Tidak ditemukan abnormalitas perifer dan defisit neurologis.Nyeri disebabkan oleh respon atau fungsi abnormal sistem saraf sensitifitas apparatus sensorik memperkuat gejalaContoh : fibromyalgia, irritable bowel syndrome, beberapa bentuk nyeri dada non-kardiak, dan nyeri kepala tipe tegang2223Neuralgia pasca herpetika nyeri neuropatik yang diakibatkan dari perlukaan saraf perifer sehingga terjadi perubahan pengelolaan sinyal pada sistem saraf pusatSaraf perifer yang sudah rusak memiliki ambang aktivasi yang lebih rendah sehingga menunjukkan respon yang berlebihan terhadap stimulus hipereksitabilitas kornu dorsalis 23Manifestasi klinis24Onset ruamRuam sembuhNyeri sembuhNyeri fase akutNeuralgia pasca herpetikaNYERI ZOSTER2425Keluhan paling sering dilaporkan : nyeri seperti rasa terbakar, parastesi, disestesi, hiperestesia tau nyeri sepereti tersetrum listrik.Nyeri sendiri dapat diprovokasi dengan stimulus ringan/normal (allodinia), rasa gatal yang tidak tertahankan.25penatalaksanaan26ObatDosisAgen topical

Kapsaisin krim (Zostrik)

Lidokain (Xylocaine) patch

oleskan pada lokasi yang terkena 2-5x/hari

Tempelkan pada lokasi yang terkena setiap 4-12 jam bila dibutuhkan

Antidepresan trisiklik

Amitriptilin (Elavil)Desipramin (Norpramin)

Imipramine (Tofranil)

Nortriptilin (Pamelor)0-25 mg oral sebelum tidur naikkan dosis 25 mg setiap 2 sampai 4 minggu sampai respon adekuat, atau dosis maksimum 150 mg/hari.

25 mg oral sebelum tidur naikkan dosis 25 mg setiap 2 sampai 4 minggu sampai respon adekuat, atau dosis maksimum 150 mg/hari

0-25 mg oral sebelum tidur naikkan dosis 25 mg setiap 2-4 minggu sampai respon adekuat, atau dosis maksimum 125 mg/hari2627ObatdosisAntikonvulsan

Fenitoin (Dilantin)

Karbamazepin (Tegretol)

Gabapentin (Neurontin)

Pregabalin (Lyrica)100-300 mg oral sebelum tidur; naikkan dosis sampairespon adekuat atau kadar dalam darah 10 -20 g relmL ( 40 to 80 mol per L)

100 mg oral sebelum tidur; naikkan dosis 100 mgsetiap 3 hari sampai 200 mg tiga kali sehari, responadekuat atau kadar dalam darah 6-12 g rel mL ( 25,4to 50,8 mol per L)

100-300 mg oral sebelum tidur; naikkan dosis 100-300 mg setiap 3 hari sampai dosis 300 900 mg tigakali sehari atau respon adekuat (kadar dalam darahbelum ditentukan)

75 mg oral sebelum tidur, dapat dinaikkan menjadi150 300 mg dua kali sehari jika diperlukan ataudapat ditoleransi.27pencegahan2828KesimpulanNeuralgia pasca herpetika didefinisikan sebagai nyeri neuropatik yang menetap setelah inset ruam setelah fase penyembuhan Herpes Zoster.Nyeri yang timbul seperti rasa terbakar, parastesi yang dapat disertai rasa sakit (disestesi), hipertesia, atau sperti tersetrum listrik.Factor resikonya adalah meningkatnya usia.Neuralgia pasca herpetika dapat dicegah dengan penggunaan kortikosteroid dan antiviral seperti asiklovir.

29Terima kasih30