neraca sumberdaya alam spasial · web viewapabila terjadi permasalahan, kerangka acuan kerja...
TRANSCRIPT
DAFTAR ISI ___________________________________________________
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN
BAB 3 PENDEKATAN DAN METODOLOGI
BAB 4 TANGGAPAN TERHADAP TOR
BAB 5 ORGANISASI DAN JADWAL KERJA
BAB 6 DASAR PENDEKATAN TENAGA SUPERVISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Dokumen Usulan Teknis ini kami susun berdasarkan Undangan dari Panitia Pengadaan
Jasa Konsultan untuk Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi Ruang Kelas MAN 5 Amuntai
Tahun Anggaran 2010 dan setelah mengikuti Aanwizing yang diselenggarakan oleh
Panitia yang diadakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Setelah mengikuti Aanwizing dan mempelajari Dokumen Pengadaan, kami CV. POLA
CIPTA KONSULTAN berminat untuk menangani pekerjaan : Pengawasan Rehabilitasi
Ruang Kelas MAN 5 Amuntai .
Dokumen Usulan Teknis ini merupakan bagian dari keseluruhan Dokumen Usulan yang
kami ajukan untuk penawaran pada pekerjaan seperti tersebut di atas.
Seperti yang tertulis di dalam “Term Of Reference” yang kami peroleh dari Panitia,
lingkup pekerjaan tersebut di atas diantaranya sebagai berikut:
1. Mengawasi dan meneliti kualitas bahan dan pekerjaan agar tidak menyimpang dari
ketentuan teknis dan teknologi seperti persyaratan-persyaratan yang berlaku.
2. Pengawasan terhadap kualitas sesuai dengan isi kontrak antara lain isi keseluruhan
kontrak dan target tiap-tiap angsuran pembangunan.
3. Memeriksa dan memonitor time schedule yang diajukan dan dilaksanakan oleh
kontraktor.
4. Mengawasi system kerja yang ditetapkan dalam RKS dan peraturan-peraturan yang
berlaku.
Adapun tugas kami sebagai konsultan pengawas meliputi :
1. Memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap pekerjaan yang akan dan sedang
dilaksanakan, menilai kemungkinan perlunya penyesuaian-penyesuaian dalam
pelaksanaan pekerjaan fisik dalam rangka pengendalian Satuan Kerja sesuai RKS.
2. Memberi petunjuk-petunjuk teknis termasuk perubahn-perubahan detail dan desain
untuk disesuaikan dengn kondisi dan situasi lapangan.
3. Mengawasi laju pekerjaan pelaksanaan dari segi kualitas dan kuantitas sera
ketepatan waktu dan biaya pelaksanaan.
4. Membuat laporan Harian, Mingguan, Berita Acara tentang kemajuan fisik pekerjaan.
5. Mengadakan rapat bila terjadi permasalahan di lapangan.
1.2. LATAR BELAKANG PROYEK
1.2.1 Umum
I.1. Latar Belakang
Pada pengadaan Bangunan Gedung Negara, setiap prosesnya akan memerlukan
tindakan pengawasan, sehingga proses dapat berlangsung dengan arah yang
benar dan mengurangi adanya deviasi akibat penyimpangan yang mungkin terjadi.
Pada tahap pendirian bangunan, secara umum pekerjaan pengawasan
pelaksanaan fisik di lapangan ditugaskan kepada pihak ketiga, yaitu Konsultan
Pengawas.
Konsultan Pengawas akan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang
menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya. Di samping juga bertanggungjawab atas
semua kegiatan teknis yang dikerjakan pemborong selama pelaksanaan
berlangsung.
Secara Kontraktual Konsultan Pengawas bertanggung jawab kepada Kuasa
Pengguna Anggaran. Dalam kegiatan operasionalnya Konsultan Pengawas akan
mendapatkan bantuan bimbingan dalam menentukan arah pekerjaan pengawasan
dari Pengelola Proyek yang terdiri dari Pengelola Administrasi dan Keuangan serta
Pejabat Pembuat Komitmen yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kuasa
Pengguna Anggaran.
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan pekerjaan ini adalah mengawasi pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan Rehabilitasi Ruang Kelas MAN 5 Amuntai .
I.3 Ruang Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Pekerjaan tersebut diatas
oleh Konsultan Pengawas dimulai sejak dikeluarkannya Gunning untuk
pelaksanaan pekerjaan tersebut sampai dengan pekerjaan selesai 100%
(seratus prosen) fisik, dan telah dilaksanakan penyerahan pekerjaan fisik
untuk kedua kalinya dengan ruang lingkup pengawasan sebagai berikut :
1. Pengawasan terhadap kualitas bahan dan pekerjaan agar tidak
menyimpang dari ketentuan teknis dan teknologi seperti persyaratan-
persyaratan yang berlaku.
2. Pengawasan terhadap kualitas sesuai dengan isi kontrak antara lain isi
keseluruhan kontrak dan target tiap-tiap angsuran pembangunan.
3. Pengawasan terhadap jadwal schedule yang diajukan oleh pelaksana
(pemborong)
4. Pengawasan terhadap sistem kerja yang ditetapkan dalam RKS, dan
peraturan –peraturan lain yang berlaku.
1.2.2. PERTIMBANGAN PERLUNYA PROYEK
Untuk mencapai kualitas pelaksanaan fisik konstruksi bangunan secara maksimal
di dalam pengendalian proyek para Penanggungjawab perlu bekerjasama dengan
tenaga profesional, melalui pengadaan jasa Konsultansi.
Dengan adanya kerjasama dari segai pengawasan teknis pelaksanaan
Pengawasan Rehabilitasi Ruang Kelas MAN 5 Amuntai diharapkan tercapai
efesiensi dalam penggunaan waktu, mutu dan biaya, khususnya terhadap
pelaksanaan proyek-proyek fisik di Kabupaten Hulu Sungai Utara umumnya dan
di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara pada
khususnya.
Sebagai pertimbangan perlunya proyek ini adalah :
- Meningkatkan tingkat pelayanan yang maksimal pada transaksi
perdagangan di pasar dan sarana serta prasarana pendukungnya.
- Mengatasi dan mengantisipasi laju perkembangan pertumbuhan ekonomi
yang memerlukan pelayanan pasar pada masa yang akan datang.
- Menciptakan pola dan karakteristik sarana dan prasarana pasar.
- Menciptakan tingkat keamanan dan kenyamanan yang maksimal.
1.2.3. NAMA SATUAN KERJA DAN JENIS PEKERJAAN
1. Nama Satuan Kerja/Program
Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara.
2. Jenis Pekerjaan
Nama pekerjaan yang dimaksud adalah Pengawasan Rehabilitasi Ruang
Kelas MAN 5 Amuntai .
3. Dana/Anggaran
Penanganaan pekerjaan tersebut akan dibiayai dengan dana DIPA MAN 5
Amuntai Tahun Anggaran 2010.
4. Lokasi
Lokasi pekerjaan ini di MAN 5 Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara .
BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Profil dan Sejarah Singkat Perusahaan
CV. POLA CIPTA KONSULTAN didirikan sebagai konsultan lokal pada
tanggal 9 Oktober 1991 dengan akte Notaris ROBENSJAH SJACHRAN, SH di
Banjarmasin. Walaupun CV. POLA CIPTA KONSULTAN memulai kegiatannya
sebagai Konsultan Arsitek dan Teknik, saat ini telah berkembang dengan cepat dan
beberapa tahun terakhir telah dikembangkan untuk mencakup bidang pelayanan
yang luas.
CV. POLA CIPTA KONSULTAN adalah anggota INKINDO (Ikatan Nasional
Konsultan Indonesia) Sejak didirikan tahun 1991 CV. POLA CIPTA KONSULTAN
telah membina suatu staf tetap yang terdiri dari Insinyur, Arsitek, Geodesi, Surveyor,
Perencana, Agronomist, Planologi, Ahli Ekonomi dll.
Selain pengetahuan di bidangnya masing-masing, personil utama telah
mendapatkan pengalaman penting dalam perencanaan awal, perencanaan teknik
dan konstruksi dan pemahaman yang baik atas faktor-faktor yang mempengaruhi
biaya konstruksi, serta aspek-aspek pengawasan yang ada dalam suatu proyek.
Dalam penanganan berbagai masalah proyek, CV. POLA CIPTA
KONSULTAN ada dalam posisi untuk mendapatkan solusi teknis terbaik yang
memungkinkan dan pendekatan ekonomis untuk masing-masing proyek.
Dari segi fasilitas pendukung, saat ini CV. POLA CIPTA KONSULTAN
Beralamat Jl. Sei. Jingah No.17/6 RT.5 Banjarmasin Kalimantan Selatan dengan
peralatan kerja lengkap termasuk jaringan komputer beserta software (perangkat
lunak) untuk rancang bangun, penggambaran dan pengendalian konstruksi.
2.2. LINGKUP PELAYANAN
Dalam bidang konsultansi CV. POLA CIPTA KONSULTAN mampu melayani
bidang sebagai berikut :
- Arsitektur :
Jasa Nasehat/Pra-Desain, Desain dan Administrasi Kontrak Arsitektural
- Sipil :
Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain Engineering Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi
- Jasa Inspeksi Teknis
Jasa Engineering Fase Konstruksi dan Instansi Bangunan
Jasa Engineering Fase Konstruksi dan Instansi Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi
Jasa Engineering Fase Konstruksi dan Instansi Pekerjaan Teknik Sipil Keairan
BAB 3 PENDEKATAN DAN METODOLOGI
3.1. UMUM
Pekerjaan Pengawasan Pengawasan Rehabilitasi Ruang Kelas MAN 5 Amuntai ,
secara umum dilakukan untuk menjamin agar penyelesaian pelaksanaan
konstruksi selesai tepat pada waktunya dan sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, serta tidak menyimpang dari spesifikasi teknis yang telah disetujui.
3.2. TEKNIS PELAKSANAAN
Untuk menjamin agar pekerjaan ini dapat diselesaikan dengan mutu seperti yang
diisyaratkan, Konsultan dalam melaksanakan Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi
Ruang Kelas MAN 5 Amuntai akan membagi kegiatan menjadi 3 Kegiatan yaitu
sebagai berikut :
a. Kegiatan Pra Pelaksanaan
b. Kegiatan Masa Pelaksanaan
c. Kegiatan Pasca Pelaksanaan
1. Kegiatan Sebelum Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan awal yang sangat penting bagi suksesnya
pelaksanaan konstruksi karena pada periode ini segala sesuatu yang berhubungan
dengan evaluasi desain maupun persiapan Kontraktor, akan dilakukan secara detail,
diantaranya adalah :
Perkenalan dengan Kontraktor yang dicalonkan untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi.
Hal ini sangat penting artinya agar kontraktor mengerti tugas dan wewenang
Konsultan Supervisi, karena sampai saat ini masih banyak Kontraktor yang
beranggapan bahwa dengan adanya Konsultan Supervisi akan menghambat
kelancaran pekerjaan mereka. Hal ini tentu saja tidak benar, justru adanya
Konsultan Supervisi akan memperlancar pekerjaan Kontraktor.
Evaluasi Gambar Rencana dan Spesifikasi Teknis.
Umumnya Gambar Rencana dibuat jauh sebelum pekerjaan Konstruksi
dilaksanakan, sehingga terdapat beberapa bagian dari Gambar Rencana yang
tidak sesuai lagi dengan keadaan saat ini. Dalam Spesifikasi Teknis, kadang-
kadang terdapat pasal-pasal yang tidak mungkin untuk dilaksanakan dengan
kondisi setempat, karena itu perlu diadakan evaluasi.
Evaluasi Terhadap Program Mobilisasi Kontraktor
Umumnya, pada saat pelelangan Kontraktor memberikan program yang sangat
baik, akan tetapi saat mulai pelaksanaan akan berusaha membuat perubahan
yang kadang-kadang jauh berbeda. Evaluasi ini meliputi :
- Evaluasi terhadap Base Camp, Kantor, Laboratorium
- Peralatan yang dimiliki atau disewa.
- Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
- Daftar Personil yang akan ditempatkan di Proyek.
- Evaluasi terhadap Rencana Kerja Kontraktor.
Evaluasi ini dimaksudkan untuk menentukan kejelasan dari Kontraktor terhadap
Rencana Kerjanya dalam melaksankan pekerjaan konstruksi.
Diantaranya yang dievaluasi adalah :
- Metode Pelaksanaan yang dilakukan.
- Hasil Test mutu bahan yang dipergunakan.
- Prosedur permintaan persetujuan pekerjaan.
- Sistem Pelaporan.
- Rapat Koordinasi.
Perlu adanya koordinasi antara Kepala Satuan Kerja, Konsultan Supervisi, dan
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan akan memberikan hasil yang baik,
Rapat koordinasi diharapkan rutin (secara mingguan atau bulanan) selama
pekerjaan konstruksi.
2. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Dalam periode pelaksanaan ini kegiatan pengawasan meliputi kegiatan rutin yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak. Apabila tahap kegiatan sebelum pelaksanaan
telah diselesaikan dengan baik, maka tahap waktu pelaksanaan ini tidak menemui
kesulitan yang berarti.
Beberapa kegiatan dalam tahap ini diuraikan sebagai berikut :
1. Supervisi Lapangan
Konsultan bersama-sama dengan Kontraktor melaksanakan peninjauan lapangan
untuk menentukan batas awal dan akhir proyek. Selanjutnya menentukan titik
referensi yang akan digunakan dalam waktu pelaksanaan. Apabila masih
terdapat perbedaan dari hasil evaluasi, maka pada saat itu di buat perbaikan
seperlunya dan menghitung kembali volume pekerjaan yang sebenarnya akan
dilaksanakan. Selanjutnya apabila terdapat perbedaan volume maka akan
dibuatkan Dokumen Perubahan Volume (Change Order).
2. Penelitian Bahan yang digunakan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan Dokumen Kontrak,
maka penelitian terhadap bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
sangat penting mengingat bahan tersebut akan permanan dan tidak akan
dibongkar.
Bahan yang perlu mendapat penelitian lebih awal ialah : besi, beton, baja, semen,
pasir, batu dan tanah timbunan. Data-data hasil penelitian ini akan merupakan
dasar pengawasan pekerjaan selanjutnya. Semua penelitian tersebut harus
dilakukan oleh Kontraktor dan mengajukan permintaan persetujuan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran melalui Konsultan.
3. Pengawasan
Pengawasan ini merupakan tugas rutin dari Konsultan sebagai aparat Kuasa
Pengguna Anggaran. Pengawasan ini terbagi atas :
a. Pengawasan Mutu
b. Pengawasan Kuantitas
c. Pengawasan Administrasi
a. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu ini terdiri dari beberapa urutan pekerjaan, antara lain :
Kontraktor harus mengajukan permintaan untuk memulai suatu pekerjaan.
Pekerjaan tidak dapat dimulai sebelum persetujuan diberikan oleh Konsultan.
Dalam pengajuan tersebut Kontraktor harus menjelaskan: lokasi pekerjaan,
jenis pekerjaan, peralatan yang digunakan, pekerjaan yang diperlukan dan
perkiraan selesai suatu tahap serta perkiraan volume pekerjaan.
Pengajuan untuk memeriksa pemasangan profil atau patok. Pekerjaan tidak
dapat dimulai sebelum pemasangan profil atau patok mendapat persetujuan
dari Konsultan.
Pengajuan persetujuan terhadap campuran bahan. Sebelum melakukan
pekerjaan yang memerlukan campuran bahan, maka Kontraktor harus
mengajukan permintaan persetujuan atas campuran yang diinginkan, dalam
bentuk pemeriksaan visual maupun pemeriksaan laboratorium.
Pengajuan terhadap hasil pemancangan
setiap tiang pancang yang telah dipasang Kontraktor harus mengajukan
persetujuan terhadap kedalaman yang telah dicapai.
Setiap hari Kontraktor bersama-sama dengan Konsultan membuat laporan
mengenai kegiatan yang dilakukan termasuk pencatatan terhadap tujuan dan
kejadian-kejadian penting lainnya.
b. Pengawasan Kuantitas
Pengawasan Kuantitas ini dapat dijelaskan antara lain :
Setiap Kontraktor bersama Konsultan mengumpulkan data dari pengawasan
mutu tersebut diatas
Semua data - data tersebut digunakan untuk menghitung kemajuan
pekerjaan setiap hari dan menjumlahkannya secara akumulasi sehingga
didapat hasil pekerjaan yang dapat diterima dan berhak untuk dibayar.
Semua data perhitungan tersebut di tanda tangani oleh Kontraktor,
Konsultan dan Kuasa Pengguna Anggaran sebagai dasar pembayaran
kepada Kontraktor.
c. Pengawasan Administrasi
Pengawasan Administrasi yang akan dilakukan antara lain :
Semua data lapangan tersebut diatas disimpan oleh Konsultan dan dikirim
secara berkala kepada Kuasa Pengguna Anggaran.
Setiap bulan Konsultan memeriksa surat penagihan dari Kontraktor untuk
pembayaran dan apabila tidak sesuai dengan data yang akan disampaikan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran untuk ditinjau kembali, selanjutnya
Kuasa Pengguna Anggaran akan memproses pembayaran kepada
Kontraktor.
Apabila selama pelaksanaan proyek terdapat hal-hal yang menurut
pertimbangan Kuasa Pengguna Anggaran perlu dirubah atau disesuaikan,
maka Konsultan akan mengevaluasi perubahan tersebut dan membuatkan
Dokumen Perubahan (Change Order) untuk disetujui oleh Kuasa Pengguna
Anggaran dan Kontraktor.
3. Kegiatan Setelah Pelaksanaan Fisik
Setelah selesainya penyerahan pekerjaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran maka
Konsultan akan melakukan kegiatan-kegiatan antara lain :
- Mengumpulkan semua gambar pelaksanaan yang telah selesai dikerjakan
oleh Kontraktor. Selanjutnya mengevaluasi/memeriksa ulang gambar tersebut
dan akhirnya dijilid merupakan “As Built Drawing”.
- Mengevaluasi perhitungan volume akhir dari pekerjaan.
- Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan (Maintance Periode).
METODA PELAKSANAAN
Agar tercapai kriteria desain seperti yang terdapat dalam gambar pelaksanaan dan
spesifikasi teknis yang telah diberikan perlu adanya Supervisi Teknis dan Supervisi
Administrasi.
1. Pengawasan Teknis
a. Mengevaluasi Program Kerja yang diajukan oleh Kontraktor yang terdiri dari :
- Lokasi Base Camp, Kantor dan Laboratorium
- Daftar Peralatan, Sarana Transportasi, Sarana Penunjang dan jadwal
Pemakaian.
- Time Schedule
b. Pertemuan dan Konsultansi dengan Instansi-instansi yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan dan kelancaran pekerjaan.
c. Mengevaluasi dan memberi saran tentang rencana persiapan teknis lapangan dan
metode yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor.
d. Merekomendasi dan mengawasi inspeksi khusus, serta pengetesan yang
diperlukan untuk menunjang agar spesifikasi dapat dicapai seperti yang
diisyaratkan.
e. Mengawasi dan mengevaluasi serta memberi saran tentang pelaksanaan
konstruksi oleh Kontraktor.
f. Memberikan advis-advis teknis kepada Direksi, tentang hal-hal yang berkaitan
dengan pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu
ini.
g. Membantu penyiapan “As Built Drawing”.
2. Pengawasan Administrasi
Guna menunjang Supervisi Teknis, agar pekerjaan ini tidak menyimpang dari Gambar
Rencana serta spesifikasi yang telah ditentukan, diperlukan pelaksanaan administrasi
yang baik.
Supervisi Administrasi dengan melakukan antara lain :
a. Penelitian Kontrak antara Kontraktor dengan Direksi (Pemberi Tugas)
b. Penyiapan form-form yang diperlukan.
c. Membantu mengeluarkan instrusi yang berkaitan dengan Dokumen Kontrak pada
Kontraktor
d. Meninjau kembali dan mengevaluasi permintaan pembayaran tambahan oleh
kontraktor serta membuat rekomendasinya.
e. Membantu membuat sertifikat pembayaran bulanan untuk Kontraktor yang
menyatakan kuantitas,kualitas dan biaya bahan-bahan. Membuat rekomendasi
bahwa pelaksanaan pekerjaan tidak menyimpang dari syarat yang ditentukan.
f. Meninjau kembali dan mengevaluasi permintaan pembayaran tambahan
oleh Kontraktor.
g. Membantu menyelesaikan perselisihan antara Kontraktor dengan Direksi.
h. Selalu berhubungan dengan Direksi pada setiap langkah dari semua aktivitas
pekerjaan.
3.3. PELAPORAN
Konsultan supervisi menyusun dan menyerahkan Laporan Mingguan, Bulanan dan
Laporan Akhir kepada Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara dan
Kuasa Pengguna Anggaran.
Dalam sistem pelaporan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Supervisi antara lain :
1. Laporan Harian (Daily Report)
Laporan berisi jenis pekerjaan yang dikerjakan pada hari itu beserta lokasinya,
cuaca, tenaga kerja dan kejadian penting saat itu / pada hari yang bersangkutan,
laporan tersebut menggunakan form-form yang sudah disetujui dan
distandardkan oleh Engineer.
2. Laporan Mingguan (Weekly Report)
Laporan ini berisi laporan singkat tentang kemajuan fisik dan keuangan dari
setiap jenis pekerjaan dalam periode tujuh hari yang bersangkutan, selain itu
dalam laporan ini bisa digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan
kemajuan progres bulanan. Bila ada masalah yang timbul dalam laporan ini saran
dari Tim Supervisi bisa dilaporkan.
3. Laporan Bulanan (Monthly Report)
Merupakan laporan singkat yang mencakup himpunan kegiatan, dan disusun
menggunakan form standart. Informasi yang harus tercakup dalam laporan ini
terutama masalah yang menyangkut tingkat kemajuan pekerjaan dan tingkat
penyerapan dana / pembayaran. Laporan Bulanan yang dibuat untuk Paket
Pekerjaan ini dibuat sebanyak 5 (lima). Laporan ini akan diserahkan ke Dinas
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Laporan Bulanan ini diantaranya berisi :
a. Surat Pengantar.
b. Salinan [foto copy] Sertifikat Pembayaran Bulanan.
c. Satu halaman “progres Summary” berisi ringkasan status fisik dan keuangan
proyek dan masalah yang ada.
d. Satu halaman jadwal pelaksanaan dengan kurva “S”.
e. Satu halaman laporan mengenai personil Konsultan.
4. Laporan Akhir Pekerjaan (Final Report)
Di akhir Kontrak (setelah “Provisional Hand Over”/PHO), Konsultan harus
menyerahkan laporan akhir ke Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai
Utara . Laporan akhir ini dibuat rangkap 5 (lima ).
Laporan tersebut berisi :
- Metode Pelaksanaan Fisik
- Pelaksanaan Pengawasan Teknis
- Saran-saran untuk pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan
- Semua masalah teknis yang ditemui
- Masalah yang mungkin akan timbul serta saran penanggulangannya
- Berbagai macam perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang untuk
Proyek-proyek sejenis.
- Berikut perkecilan “As Built Drawing”.
BAB 4TANGGAPAN TERHADAP TOR
Term Of Reference (TOR) adalah merupakan dasar atas pedoman persyaratan
dalam melaksanakan pekerjaan yang memuat masukan kriteria dan proses yang harus
dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas untuk
menghasilkan produk atau keluaran yang di maksud. Sehingga sangat penting
pemahaman isi dari kerangka acuan kerja untuk dapat memberikan jasa dengan baik
kepada Pihak Pemberi Pekerjaan.
Konsultan perencana dituntut untuk melaksanakan pengkoordinasian terhadap
kegiatan pekerjaan sehingga terciptanya efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan,
yang dimulai dari fase perencanaan konstruksi, dan tahap pelaksanaan konstruksi fisik.
Dalam pelaksanaan tugas, konsultasi dengan proyek maupun unsur-unsur
pemakai sangat diharapkan agar tercapai tujuan dari kegiatan tersebut secara
maksimal.
Kualifikasi personil yang diperlukan diusahakan dan dipersiapkan memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan dan organisasi serta koordinasi kerja antara personil
terjalin secara tertib, baik dan lancar.
Apabila terjadi permasalahan, kerangka acuan kerja merupakan pedoman dalam
penyelesaian segala permasalahan, permasalahan yang tidak dapat diselesaikan
dengan mengacu pada kerangka acuan kerja, maka terlebih dahulu diadakan
penyelesaian musyawarah untuk mencapai mufakat.
BAB 5 ORGANISASI DAN JADWAL KERJA
5.1. UMUMUntuk menangani pekerjaan ini, Konsultan telah menyiapkan personil yang cukup
handal dan berpengalaman dalam pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi Ruang
Kelas MAN 5 Amuntai. Selain personil yang siap dan terampil, Konsultan juga
akan membentuk suatu team guna membuat jadwal kerja yang baik untuk
kelancaran pekerjaannya.
Dalam paket pekerjaan / proyek konsultan menyiapkan personil yang akan
mendapat tugas sebagai Supervision Engineer dan personil ini akan di tunjuk
oleh perusahaan yang bertanggung jawab penuh baik terhadap perusahaan
maupun terhadap pemberi pekerjaan dalam penyelesaian pekerjaan sesuai
kontrak.
Tugas dan tanggung jawab dari Supervision Engineer dalam pelaksanaan
pekerjaan Pengawasan Teknis ini antara lain sebagi berikut :
Mengerti sepenuhnya atas isi dokumen kontrak.
Bertanggung jawab terhadap semua administrasi yang diperlukan dalam
rangka persiapan mobilisasi personil untuk pelaksanaan pekerjaan.
Mempersiapkan dan memberikan pengarahan serta petunjuk kepada semua
personil yang akan dimobilisasikan.
Mengadakan rekrutmen dengan segera apabila diperlukan terhadap personil
yang telah dipersiapkan dan atau yang telah dimobilisasikan.
Melakukan monitoring yang berkesinambungan terhadap personil-personil
dan permasalahannya yang timbul.
Melakukan monitoring dan bertanggung jawab atas produk/laporan-laporan
yang harus dibuat oleh personil lapangan.
Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan isi back up administrasi
invoice yang diajukan oleh perusahaan.
5.2. ORGANISASI TIM
Pada setiap Proyek ada kemungkinan terdiri atas beberapa sub proyek, sehingga
mungkin Tim yang diperlukan bisa terdiri atas Tim monitoring sacara keseluruhan
dan yang harus ada adalah tim di lapangan yang langsung mengawasi
Kontraktor.
Tim yang memonitoring Tim – Tim di lapangan bisa disebut Core Team yang
dipimpin oleh seorang Team Leader/Supervision Engineer.
Team Leader / Supervision Engineer / Koordinator Pengawas
Team Leader / SE akan berkedudukan di Kabupaten (Lokasi Proyek) menguasai
dan memahami masalah perencanaan dan pengawasan teknis dan kontrak
pekerjaan yang sedang dilaksanakan, juga harus memahami masalah sistem
komputer.
Dia akan melaksanakan sistem koordinasi dan memberi petunjuk kepada
Pengawas Lapangan yang ada di lingkungan wilayah kerjanya dan akan
bertindak sebagai penasehat kegiatan. Dia akan berkedudukan di kabupaten
yang menjadi wilayah kerjanya dan akan melakukan perjalanan dinas ke lokasi
pekerjaan.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader (Supervision Engineer) akan
mencakup, tapi tidak terbatas, hal-hal sebagai berikut :
a. Menjamin bahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja ini akan dipenuhi
dengan baik sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan darurat, pekerjaan
major serta pemeliharaan jembatan.
b. Membantu Penanggungjawab Proyek dan Team Supervisi dalam
penyelesaian Administrasi kemajuan kegiatan. Bantuan ini termasuk
mengumpulkan data proyek seperti kemajuan pekerjaan, kunjungan ke
lapangan, rapat rapat koordinasi lapangan, data pengukuran kuantitas,
pembayaran kepada kontraktor dan mengumpulkan semua data tersebut
diatas dalam bentuk laporan kemajuan bulanan dan memberikan saran-saran
penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun
kontraktual untuk menghindari keterlambatan pekerjaan.
c. Membantu Penanggungjawab proyek dalam penyiapan Design, prakualifikasi
kontraktor dan prosedur pelelangan pekerjaan termasuk penjelasan
pekerjaan (aanwizjing), peninjauan lapangan, evaluasi penawaran, supervisi
dare pelaksanaan konstruksi dan pemantauan kemajuan pekerjaan serta
mutu dari hasil pekerjaan.
d. Bekerjasama dengan Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Utara
sehubungan dengan pekerjaan tersebut.
e. Menjamin bahwa semua detail teknis untuk pekerjaan major yang
diselenggarakan tidak akan terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-
masing paket kontrak yang dimaksud untuk menentukan lokasi dan tingkat
serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan di
dalam Dokumen Kontrak.
f. Membantu dan memberikan petunjuk kepada Inspector pada tiap paket
pekerjaan, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera
setelah kontrak fisik ditanda tangani.
g. Membantu dan memberikan petunjuk kepada pada tiap paket pekerjaan,
dalam melaksanakan pekerjaan untuk menyiapkan rekomendasi secara
terinci atas usulan perubahan design, termasuk data pendukung yang
diperlukan.
h. Membantu dan memberikan petunjuk kepada Pengawas Lapangan dalam
mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor, termasuk pengendalian
pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan.
i. Membantu Pengawas Lapangan dalam mencari pemecahan-pemecahan atas
permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis maupun
permasalahan kontrak.
* Pengawas Lapangan (Inspector)
Inspector bertanggung jawab atas pengawasan pekerjaan. Dia bertanggung
jawab langsung dan membantu Supervision Engineer.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah melaksanakan pengawasan harian, agar
pelaksanaan yang dilakukan kontraktor sesuai dengan desain yang ditentukan,
setiap saat mengikuti petunjuk dan spesifikasi yang tercantum dalam dokumen
kontrak, menyiapkan data terperinci serta rekomendasi teknis sehubungan
dengan variasi volume kontrak, mengecek dan mengukur volume bahan dan
pekerjaan yang dihasilkan oleh kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar
pembuatan pembayaran bulanan (montly Certificate), melaporkan segera
kepada Supervision Engineer atau Kuasa Pengguna Anggaran apabila ternyata
pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan
yang tercantum dalam dokumen kontrak, membuat catatan yang lengkap
tentang pembayaran kepada kontraktor, sehingga tidak terjadi pembayaran
berganda atau pembayaran lebih, mengawasi dan membuat pengendalian
pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan kepada sistem pembayaran “Day
Works”, memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak dengan tata cara
pengukuran dan pembayaran pekerjaan, sehingga semua pembayaran
pekerjaan kepada Kontraktor betul-betul didasarkan kepada ketentuan yang
tercantum, membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan
pengendalian pekerjaan, memantau kemajuan fisik, mengecek semua “As built
drawing” yang dibuat oleh Kontraktor, melaksanakan pengarsipan surat-surat,
laporan harian, laporan bulanan, jadawal kemajuan pekerjaan dan lain-lain,
membantu Supervision Engineer dalam menyiapkan data untuk “Final Payment”.
Memeriksa gambar kerja [Shop Drawing] Kontraktor berdasarkan gambar
rencana.
Memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan Kontraktor.
Mengawasi dan memberikan pengarahan pelaksanaan pekerjaan agar
sesuai dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.
Menerima dan menolak hasil pekerjaan Kontraktor berdasarkan Spesifikasi
Teknis.
Memonitoring dan membuat laporan kemajuan pelaksanaan Kontraktor.
Mengecek semua bahan/material yang dikirim ke lapangan apakah sudah
sesuai dengan spesifikasi atau tidak.
Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat
cuaca, material yang dikirim ke lapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga
kerja peralatan di lapangan, jumlah pekerjaan yang telah selesai, dan
pengukuran lapangan, hal-hal khusus dan sebaginya, dengan formulir
laporan yang standart dan dikirim ke Supervision Engineer.
Memeriksa gambar terlaksana [As Built Drawing].
* Administrasi Kantor / Operator Komputer
Tugas dan tanggung jawabnya adalah pembuatan dokumen dan surat-surat
yang dibutuhkan, memasukkan/mengarsipkan ke dalam komputer serta sesuai
dengan petunjuk personil.
5.3. PERALATAN DAN FASILITAS PELAYANAN JASA KONSULTAN
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan
Rehabilitasi Ruang Kelas MAN 5 Amuntai, dibedakan dalam jenis
penggunaannya antara lain peralatan kantor dan peralatan lapangan dengan
tujuan penggunaan peralatan seefektif mungkin. (Lihat pada Daftar Peralatan).
5.4. JADWAL PENUGASAN PERSONIL DAN JADWAL PELAKSANAAN
Pengaturan penggunaan personil pada pekerjaan Jasa Konsultan sangat penting
karena berpengaruh pada proses dan hasil pekerjaan serta jumlah tenaga yang
digunakan. Dari pertimbangan tersebut Jadwal Penugasan serta Penggunaan
Personil dapat dilihat pada Lampiran.
Pengaturannya menyesuaikan dengan jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (terlampir).
BAB 6DASAR PENDEKATAN TENAGA SUPERVISI
Konsep dasar yang perlu diperhatikan oleh setiap Tenaga Supervisi dalam suatu
pelaksanaan pekerjaan sarana dan prasarana fisik, adalah sebagai berikut :
Bahwa Proyek merupakan rangkaian kegiatan yang sifatnya sementara, tidak
rutin tetapi dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.
Bahwa Proyek merupakan terikat dan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yang
merupakan faktor pembatasan (kendala), antara lain faktor biaya, faktor waktu,
faktor bahan, faktor tenaga kerja, faktor peralatan, faktor keadaan alam, faktor
sarana dan prasarana transportasi dan lain sebagainya.
Bahwa pengawasan / supervise merupakan alat yang effektif untuk mencapai
tujuan proyek yang bersangkutan.
Bahwa Pengawasan / supervisi mencakup seluruh langkah-langkah, sejak
persiapan, penyusunan rencana kerja, pelaksanaan fisik, pelaporan sampai dengan
penyerahan pekerjaan kepada pihak proyek yang bersangkutan.
Bahwa semua fungsi pengawasan diterapkan pada seluruh tahap kegiatan
pekerjaan, baik fungsi pengawasan, fungsi pengkoordinasian, fungsi pengarahan,
maupun fungsi pembinaan.
PENDEKATAN TEKNIS
System pengawasan / supervisi pada prinsipnya adalah berdasarkan Spesifikasi Teknis
dan Proposal Teknis serta rencana kerja yang diajukan sehingga merupakan suatu
metode dalam pelaksanaan proyek dengan mengkombinasikan semua fhase konstruksi
mulai dari tahap awal pelaksanaan sampai dengan akhir proyek.