teknik manajemen spasial kota

6
MANAJEMEN PEMBANGUNAN (BENTUK IDEAL PERENCANAAN KOTA CILEGON) OLEH : ANDY RAHMADI HERLAMBANG NIM: 11.70.251.003 UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH JAKARTA 2013

Upload: andy-rahmadi-herlambang

Post on 28-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Kota terus tumbuh dan berkembang, bentuk ideal perencanaan kota dilihat dari potensi yang dimiliki guna mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Manajemen Spasial Kota

MANAJEMEN PEMBANGUNAN

(BENTUK IDEAL PERENCANAAN KOTA CILEGON)

OLEH :

ANDY RAHMADI HERLAMBANG

NIM: 11.70.251.003

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK

KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH JAKARTA

2013

Page 2: Teknik Manajemen Spasial Kota

MANAJEMEN PEMBANGUNAN YANG IDEAL DI KOTA CILEGON

Kota Cilegon dikenal sebagai Kota Baja mengingat kota ini merupakan penghasil baja terbesar di Asia Tenggara karena sekitar 6 juta ton baja dihasilkan tiap tahunnya di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Perkembangan industri baja telah mendorong pembangunan dan perkembangan yang sangat pesat bagi wilayah Cilegon, yang akhirnya mempengaruhi kondisi sosial budaya dan tata guna lahan. Daerah persawahan dan perladagan menjadi daerah industri, perdagangan, dan jasa.

Sebagai pusat pertumbuhan, Cilegon memberikan kontribusi multiplier efek terhadap hinterland-nya dalam mengoleksi hasil-hasil produksinya dan demikian pula sebaliknya, yaitu mendistribusikan hal-hal yang dibutuhkan daerah hinterland, misalnya kebutuhan air bersih yang dikelola oleh anak perusahaan Krakatau Steel (KS Group) yaitu PT Krakatau Tirta Industri sebagai pengelola dan penyedia air bersih untuk kebutuhan layanan kawasan industri dan keperluan rumah tangga yang layanannya meliputi Kota Cilegon dan Sekitarnya.

Selain itu tidak terlepas dari struktur Kota Cilegon yaitu sebagai pintu gerbang lintas Jawa-Sumatera hal ini tentunya mengantarkan pemerintah kota Cilegon dalam upaya manajemen spasial kota baik di bidang fisik maupun non fisik sesuai dengan visi misi pembangunan kota yaitu “Masyarakat Cilegon Sejahtera Melalui Daya Dukung Industri, Perdagangan dan Jasa”. Harapan yang terkandung dalam visi pembangunan Kota Cilegon adalah terwujudnya Kota Cilegon sebagai kota pusat Industri, Perdagangan dan Jasa yang saling mendukung guna mencapai peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kebijakan pencapaian visi harus didukung didukung oleh upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara sistematis, dalam kerangka pembangunan manusia seutuhnya serta pembangunan sarana dan prasarana wilayah sebagai penunjang pelayanan transportasi maupun pergerakan barang dan jasa, serta pembentukan kultur budaya masyarakat, yang didukung oleh upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat secara sistematis, dalam kerangka pembangunan manusia seutuhnya.

Sebagai kota yang bercirikan industri, perdagangan dan jasa, kota Cilegon ditunjang oleh keberadaan industri berskala besar hingga industri kecil/menegah, baik bergerak di bidang industri logam, kimia, agro kimia dan industri aneka. Kehadiran industri baja terpadu PT Krakatau Steel – PT. KrakatauPosco yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan akan mendorong tumbuhnya sektor-sektor pendukung seperti industri turunannya, perumahan serta perdagangan dan jasa.

Sementara itu terkait dengan manajemen spasial kota dalam upaya pencapaian kondisi sebaran spasial yang ideal, maka perlu adanya kepekaan lingkungan yang tinggi, sehingga gambaran kota masa depannya merupakan bentuk yg mengakomodasikan semua kegiatan kekotaan, memberikan kenyamanan dan keamanan dalam melaksanakan kehidupan serta mampu meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

Page 3: Teknik Manajemen Spasial Kota

Berikut adalah potensi-potensi Kota Cilegon :

Dari potensi-potensi yang dimiliki sebagaimana kita telah ketahui bahwa kota Cilegon adalah salah satu kota dengan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. tahun 2010, BPS mengestimasi Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) kota Cilegon mencapai 6% atau lebih tinggi dari lpe nasional. PDRB yang merefleksikan besaran nilai tambah bruto yang tercipta sebagai akibat proses produksi barang dan jasa dan sebagai tolok ukur produktivitas suatu wilayah, mencapai 11,5 trilyun pada tahun 2009. demikian pula dengan pertumbuhan investasi tahun 2010 mencapai 63 trilyun. Indeks pembangunan manusia (IPM) yang menunjukkan pertumbuhan harapan hidup, melek huruf, tingkat pendidikan dan standard hidup telah mencapai angka 0,764 lebih tinggi dari IPM Propinsi Banten yang hanya 0,688. dari berbagai indikator ekonomi tersebut menunjukkan bahwa kota Cilegon adalah kota yang sangat dinamis dan

Page 4: Teknik Manajemen Spasial Kota

tumbuh secara cepat. Namun demikian persoalan pengangguran dan kemiskinan masih harus mendapat perhatian dan penanganan yang serius. Memang terjadi anomali antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran dan kemiskinan apalagi Cilegon memiliki industri skala menengah dan besar yang terus meningkat.

Pengelolaan Air Bersih

Saat ini penegelolaan air bersih untuk wilayah Kota Cilegon dikelola oleh 6 (enam perusahaan) yaitu PT.Krakatau Tirta Industri, PT. Petaka, PT. Sauhbahtera Samudra, CV. Gunung Sugih Jaya, CV. Sumber Alam, PDAM Cilegon Mandiri. Total kapasitas produksi instalasi pengelolaan air bersih keenam perusahaan tersebut sebesar 2381,8 liter per detik. Kapasitas terbesar adalah WTP PT KrakatauTirta Industri dengan kapasitas 1950 liter per detik.

Dalam kurun waktu 1999 – 2004 pertumbuhan konsumsi air bersih untuk PDAM Cilegon meningkat sangat sebesar 12 % per tahun dikarenakan meningkatnya konsumsi air bersih untuk kebutuhan domestik. Pada tahun 2004 – 2009 terjadi permintaan peningkatan konsumsi air bersih untuk industri sebesar 10 % disebabkan oleh beberapa pabrik yang beroprasi baik industri maupun non industri meningkatkan kapasitas produksinya. Pada tahun 2010 terjadi ekspansi pabrik baja PT. Krakatau Steel dengan Korea Pohang Steel Company (POSCO) melakukan joint venture untuk peningkatan produksi dengan mendirikan PT. Krakatau Posco. Sehingga memerlukan pasokan persediaan air sebesar 460 liter per detik. Berdasarkan data peningkatan kebutuhan air PT. Krakatau Tirta Industri untuk tahun 2010 - 2014, peningkatan penjualan air bersih untuk PT. Krakatau Steel (KS Group) sebesar 554 lt/det, JV KS POSCO 460 lt/dt, komersial 410 lt/dt, PDAM 200 lt/dt, lain-lain 126 lt/det. Total kebutuhan penambahan kebutuhan air sebesar 1750 lt/dt.

Dalam ketentuan Milenium Development Goals (MDGs) mensyaratkan target pelayanan air bersih perkotaan minimal 80 % dari total penduduk. Saat ini pelayanan air bersih untuk kebutuhan domestik di Kota Cilegon baru tercapai sekitar 20 % dari kententuan yang disyaratkan MDGs. Pelayanan air bersih oleh PDAM Cilegon baru memenuhi kebutuhan air bersih sekitar 76.000 pelanggan dari jumlah penduduk Cilegon yaitu 373.440 jiwa pada tahun 2011 (BPS). Selama ini PDAM Cilegon bergantung pada suplai air dari PT. KTI yang bersumber dari Sungai Cidanau. Namun demikian, Suplai PT. KTI juga terbatas karena untuk memenuhi kebutuhan Krakatau Steel dan Krakatau Posco dan tidak akan mencukupi kebutuhan air di Cilegon.

Prasarana Jalan

Pola jaringan jalan dapat mempengaruhi perkembangan tata guna lahan. Jaringan jalan yang direncanakan secara tepat akan merupakan pengatur lalu lintas yang baik. Jadi ada kaitan antara manajemen pembangunan kota dengan perencanaan transportasi. Manajemen kota mempersiapkan kota untuk menghadapi perkembangan dan mencegah timbulnya berbagai persoalan agar kota menjadi suatu tempat kehidupan yang layak. Sedangkan perencanaan transportasi mempunyai sasaran mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan orang atau barang bergerak dengan aman, murah, cepat, dan nyaman, dan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan-jalan dalam kota.

Page 5: Teknik Manajemen Spasial Kota

Kota Cilegon adalah satu dari delapan Kabupaten / Kota di Provinsi Banten dengan permasalahan transportasi jalan raya cukup tinggi terutama di jalan protokol dibandingkan daerah lainnya. Masalah transportasi jalan raya yang timbul adalah kepadatan pengguna jalan raya, disebabkan terlalu banyaknya pergerakan kendaraan yang melintas di jalan tersebut seperti truk trailer, bus, angkot serta banyaknya jumlah pengguna kendaraan pribadi. Masalah-masalah tersebut apabila tidak disikapi dengan tepat maka dapat menghambat aktifitas-aktifitas masyarakat.

Salah satu kegiatan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas yaitu pembangunan Jalan Lingkar Selatan (JLS). Dalam mendukung kesinambungan aktivitas perkotaan dan keterkaitan ruang wilayah, Jalan Lingkar Selatan merupakan lintasan pergerakan regional dan lokal menuju pusat-pusat kawasan industri dan kawasan pariwisata Anyer (Kab. Serang). Dan dalam mendukung program Pembangunan Infrastruktur Skala Nasional, Jalan Lingkar Selatan akan dijadikan akses jalan menuju Jembatan Selat Sunda yang masih dalam tahap persiapan perencanaan. Selain itu Jalan Lingkar Selatan dapat dimanfaatkan sebagai jalur jalan evakuasi bencana (tsunami, industri, gempa dll).

Pelabuhan

Sangat disadari bahwa Kota Cilegon bukanlah Daerah yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) melimpah untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun posisi geografis daerah yang didukung dengan bentangan pantai yang menghubungkan ke Selat Sunda menjadi kelebihan sekaligus potensi strategis dalam upaya menggali Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembangunan pelabuhan pemerintah Kota Cilegon. Selebihnya letak geografis Kota Cilegon dianggap strategis dengan perencanaan nasional masuk sebagai daerah pengembangan kawasanan dalam kegiatan pelabuhan, industri, perdagangan, jasa dan pariwisata.

Page 6: Teknik Manajemen Spasial Kota

Pelabuhan adalah sangat tepat dan sangat rasional. multiplier efek dari investasi ini sangatlah luas, diantaranya adalah pertumbuhan pada, penyerapan tenaga kerja bahkan akan merangsang tumbuhnya entrepreneur-entrepeneur baru yang akan memepercepat perputaran roda ekonomi.

Pengembangan Sektor Pariwisata

Kepariwisataan dikembangkan agar mampu mendorong kegiatan ekonomi dan memberikan perluasan kesempatan kerja melalui revitalisasi potensi wisata yang ada, pengembangan destinasi wisata dan sarana penunjang wisata, serta pengembangan akar dan nilai budaya lokal yang mencerminkan jati diri masyarakat Kota Cilegon.

Pemanfaatan Lahan dan RTH

Penataan ruang diarahkan pada implementasi secara konsisten rencana tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan spasial pembangunan disetiap sektor, agar pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan penerapan manajemen perkotaan yang meliputi optimalisasi dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pengamanan kawasan lindung dengan penerapan dan penegakan hukum secara tegas dan adil. Dalam rangka mengoptimalkan penataan ruang maka perlu ditingkatkan kompetensi sumber daya manusia dan kelembagaan di bidang penataan ruang, kualitas rencana tata ruang, dan efektivitas penerapan dan penegakan hukum dalam perencanaan, pemanfaatan, maupun pengendalian pemanfaatan ruang.

Kesimpulan

Paradigma pengembangan kota terus berubah dari waktu ke waktu, pengembangan manajemen pembangunan kota Cilegon yang ideal dilihat dari berbagai kondisi dan potensi spasial diarahkan untuk menarik investasi fungsi-fungsi kekotaan yang dianggap mempunyai peranan besar terhadap perkembangan kotanya kedepan (carrot techniques). Teknik manajemen spasial untuk kota Cilegon dirancang agar menarik investor. Sesuatu tempat yang dikehendaki untuk dikembangkan industri, misalnya harus dipersiapkan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan industri dengan prospek mendatangkan keuntungan besar. Demikian pula untuk kegiatan perdagangan, pariwisata, kelautan maupun pemukiman.