teknologi informasi spasial untuk perencanaan...
TRANSCRIPT
Teknologi Informasi Spasial
untuk Perencanaan Wilayah
Oleh
Dr Baba Barus
Staf Bagian Inderaja dan Informasi Spasial
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Darmaga
Direktur Riset dan Pelatihan P4W, LPPM IPB, Baranang Siang, Bogor
Email : [email protected] ; [email protected]
Hp: 081383600745
Kegiatan Capacity Building dalam Bidang Perencanaan Pemkot Bekasi
Kerjasama antara Pemkot Bekasi dengan P4W, LPPM, IPB, 15-21 April 2012
Isi Materi
1. Pendahuluan
2. Definisi dan karakteristik inderaja
3. Interpretasi citra secara manual dan digital
4. Definisi GIS dan sifat
5. Data spasial dan manajemen data
6. Metode analisis GIS untuk perencanaan wilayah
7. Produk GIS
8. Integrasi RS dan GIS
9. Penutup (keberhasilan dan kegagalan pengembangan projek SIG dalam Perencanaan Wilayah)
1. Pendahuluan
1.1. Cakupan TIS (Teknologi Informasi Spasial)
a. RS dan GIS
b. GPS
c. Database Spasial
1.2. Aplikasi GIS dan RS
a. Rutin (jangka pendek)
b. Taktis (jangka menengah)
c. Strategis (jangka panjang)
1.2. Cakupan Teknologi Informasi Spasial
• Inderaja (RS - Remote Sensing) : teknologi yang ditujukan
untuk identifikasi objek atau fenomena dari jarak jauh; dan
banyak dipakai untuk keperluan pemetaan dan pemantauan
objek di permukaan bumi
• GIS (Geographical Information system): teknologi yang
menonjol dalam keperluan analisis data secara keruangan
dengan berbagai variasi kemampuan yang sesuai dengan
keberadaan data
• GPS (Global Positioning System): ditujukan terutama untuk
merekam posisi objek di permukaan bumi dari satelit
• Database Spasial : sistem pengelolaan data spasial yang
menekankan penyimpanan, penarikan dan perbaikan data;
walaupun secara bertahap mengarah ke pengolahan data
materi ditekankan disini adalah RS dan GIS
1.2. Penggunaan GIS dan Inderaja secara
operasional dalam Penataan Ruang
• Rutin: peta RTRW untuk keperluan perizinan usaha
antara lain: pembangunan perumahan, usaha
industri, perkebunan, dst
• Taktis : jumlah usaha kaki lima di kawasan tertentu
dievaluasi dalam kurun waktu tertentu;
perkembangan pusat kemacetan dalam kaitan
dengan perkembangan pusat bisnis dan
pengaturan jalur transportasi, pengelolaan sampah,
pemetaan kemiskinan di kota, dst
• Strategis : keberadaan Mal dalam kaitan
keberlanjutan pasar tradisional; perkembangan
keberadaan sawah, penanggulangan banjir, dst
2. Inderaja dan Karakter
• Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknologi menangkap / mengidentifikasi objek atau fenomena dengan tidak melakukan kontak langsung
• Objek atau fenomena yang diidentifikasi dilakukan melalui energi gelombang dan diterjemahkan ke alat elektronik menjadi angka-angka dijital, yang mempunyai makna spesifik
• Angka tersebut diterjemahkan secara digital / otomatik atau secara visual dan menjadi sumber pengambilan keputusan
• Peristiwa yang terjadi di permukaan bumi tidak perlu lagi didatangi secara langsung tetapi melalui media – sebagian isu rahasia pada masa lalu, tidak menjadi rahasia lagi dengan teknologi ini
2.1. Definisi
2.2. Sifat Perekaman: pasif dan aktif
• Aktif : mengandalkan energi matahari
- beroperasi pada gelombang tampak mata dan sekitar
- contoh: Landsat, SPOT, Modis, NOAA, Prisma-Alos
- interpretasi lebih mudah dan sudah mantap
- beroperasi siang hari
- tidak tembus awan
• Pasif : mengandalkan energi sendiri
- beroperasi pada gelombang mikro
- contoh : Radarsat, Palsar-Alos
- interpretasi lebih sulit
- beroperasi siang dan malam
- tembus awan
Kedua sistem mempunyai kelebihan tertentu
2.3. Ciri penting setiap data inderaja • Resolusi spektral : menggambarkan karakter objek secara spektral
untuk mengenali objek, yang diistilahkan dengan band
setiap saluran/ panjang gelombang mempunyai kemampuan spesifik dalam mengenali objek
penggunaan citra dengan band tertentu dipakai untuk spesifik
• Resolusi spasial : menggambarkan karakter objek secara ruang, yang dicitra diistilahkan dengan ukuran pixel (picture element)
semakin resolusi maka citra makin detil
kebutuhan resolusi spasial tergantung kebutuhan
• Resolusi temporal: menggambarkan kemampuan perulangan satelit dalam merekam objek yang sama dalam periode tertentu, yang dalam citra sering dikaitkan waktu perekaman
semakin tinggi intensitas perekaman maka objek semakin riel
• Resolusi radiometrik: menggambarkan kedetilan objek dari sisi dalam mengenali karakter spektral dalam ukuran radiometrik di elektronik; sering disebut intensitas, dan diistilahkan dengan bit/byte
tidak selalu angka intensitas tinggi dapat dipakai, karena ditentukan oleh perangkat lunak pengolah dan sistem tampilan
. Coba ilustrasi berbagai citra dengan implikasi (demo software)
. Kapan anda memakai citra resolusi spasial atau spektral tinggi ?
Saat ini muncul istilah hyperspektral atau hyperspasial dll
0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2.
Uv blue green red NIR FIR
pantulan
awan
vegetasi
Tanah, bangunan
air
Karakter spektral
3. Identifikasi Objek dan Klasifikasi 3.1. Secara manual :
. kunci interpretasi : warna, bentuk, ukuran, bayangan, tekstur,
lokasi, asosiasi, dll),
. Pengalaman/referensi sangat penting dan sesuai tujuan
Sumber : Barus dan Munibah, 2009
Sumber : Barus dan Munibah, 2009
3.2. Secara dijital :
a. Interpretasi citra AVNIR and Landsat TM di daerah Bekasi
• Avnir produces 15 classes, while Landsat image produce 20 clasess.
• Built-up area, Paddy field and settlement are more detail in Avnir
• Parennial crops and other are better discriminated in Landsat TM
1. Berbasis data digital dan dikelompokkan dengan metode tertentu
2. Metode : a) tidak terbimbing berbasis ‘kluster’
b. Terbimbing : kotak, tetangga dekat, MLC, dll
Sumber : Barus dan Munibah, 2009
b. Interpretasi citra Avnir and Quick bird
Quickbird and Classification Avnir and Classification
11 classes
Detail but salt and pepper
9 classes
Exhibit pattern
Sumber : Barus dan Munibah, 2009
c. Peta penggunaan lahan dan sawah di Kabupaten Garut
Sumber : B. Barus, LS. Iman, D. Panuju, BH Trisasongko, Rani , Y., N Darojati dan Gusmaini, 2011
4. SIG (Sistem Informasi Geografis)
• SIG merupakan suatu sistem untuk pengelolaan
data spasial dengan teknologi komputer yang
mempunyai subsistem input, manajemen, analisis
dan produksi
• Dalam menjalankan SIG maka komponen tercermin
dalam (a) perangkat keras, (b) perangkat lunak, (c)
data, (d) orang / pengguna, (e) prosedur dan organisasi
dan (f) intraksi semua subsistem
• Data spasial
- mempunyai sifat geometri, tabular, waktu dan intraksi
- data vektor dan raster
- sifat dan proses pembuatan berbeda
- kelebihan dan aplikasi spesifik
5. Manajemen Data Spasial
5.1. Filosofi pengelolan database
- data besar, sering dipakai, keperluan distribusi
- dibuat ukuran / bentuk optimal
- saling terkait
5.2. Manajemen data spasial
- secara horizontal
- secara vertikal
- secara objek
5.3. Manajemen data atribut / tabular
- database relasional
- database objek - relasional
Secara Vertikal
Tipe Data
Dimensi 0,1,2,3
A
B
C
D
Batas Area
Sungai
Titik Jalan
A
B
C
D
Secara horizontal
19
a. Penggalian, klasifikasi, pemetaan tematik/statistik dan pengukuran/indeks
. tidak merubah bentuk unsur spasial,
. dominan yang dioperasikan melalui pengolahan data atribut
. Peta tematik, ukuran, lokasi, indeks dll
standar pada semua perangkat lunak SIG
b. Keterkaitan
. proses interpolasi dan ekstrapolasi
baik untuk menentukan peta pusat kemiskinan atau kejahatan di kota
mengggambarkan lokasi paling tinggi untuk aktivitas tertentu
c. Keterlanjutan
. Akumulasi perhitungan
. Proximitas/Buffer, intervisibility
baik di pakai dalam penentuan alokasi sumberdaya terkait transportasi, penentuan
daerah kaki lima, lokasi optimum pembuangan sampau, melihat lokasi banjir
baik untuk perencanaan dan pemantauan
d. Tumpang-tindih
. Antara dua lapis atau lebih digabungkan
. Mencari daerah miskin dalam kaitan dengan kualitas lingkungan, mencari lokasi penempatan RTH
perencanaan dan evaluasi
Penguasaan semua pendekatan untuk model, simulasi, dll
Model yang banyak dipakai MCE
6. Analisis SIG untuk Perencanaan Wilayah
Ilustrasikan semua
dengan software!!
6. Produk GIS dan Sarana
teks, tabel, diagram atau peta,
(a) cetak keras (hardcopy) (printer, plotter dan foto),
(b) cetak lunak (softcopy) (tampilan di monitor),
(c) elektronik (disket, magnetik tape, zip disk, usb/flash disk dll, dan
(d) sistem informasi (SIM biasa, SIM berbasis internet)
(masing-masing produk punya persyaratan)
21
SIG untuk pengembangan sistem informasi
Lokasi
komoditas
pertanian
Kab Cianjur,
2008
Lokasi
komoditas
pertanian
Kab Cianjur,
2008
• Data – informasi – dimanfaatkan
• menggunakan perangkat lunak ‘open source’
• konsep ‘ share ‘ perlu dikembangkan
Sumber : Barus, Kolopaking dkk dalam studi potensi
pertanian di Bogor (2008) dan pemetaan kesesuaian lahan
di Cianjur ( Barus, Wawan dkk, 2007)
7. Integrasi RS, SIG dan Teknologi lain
7.1. Untuk identifikasi objek dan interpretasi
Penggunaan citra dan data tematik
lainnya untuk meingidentifikasi daerah
kantong air dalam rangka revisi RTRW
Kota Banjarmasin (Barus, Rusdiana,
Setiahadi, dkk, 2009)
7.2. Usulan Kawasan Pertanian Pangan untuk Revisi RTRW Garut
Tipe 1 : dominan LP2B
prioritas 1
Tipe 3 : dominan LP2B
prioritas 3
Tipe 2 : dominan LP2B
prioritas 2
LP2B dengan tipe
berbeda di Kawasan
berfungsi lindung
Sumber : Barus, dkk, 2010
7.3. Penggunaan Google earth atau map untuk pemantauan dan evaluasi (draft)
8. Penutup
• Keberhasilan ditentukan kombinasi optimal pada 6
komponen. Keberhasilan unit GIS di berbagai
pemerintahan bervariasi
• Kegagalan proyek RS/SIG – informasi
ketidaksuksesan relatif banyak, yang dominan
disebabkan data dan sumberdaya manusia
• Kebutuhan distribusi dan berbagi mendapat porsi
besar dimasa y.a.d, dan membutuhkan sistem
kelembagaan yang baik (ada UU transparansi,
informasi, dll)
• Pengembangan sumberdaya manusia merupakan
kunci utama dan membutuhkan investasi besar dan
lama dan harus dimanfaatkan