natalia eveline saputra%27s undergraduate theses

102
EVALUASI ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA, DAN PENERIMAAN KASIBANK PADA PT KARYABANGUN INTISEJAHTERA Oleh Natalia Eveline Saputra Liga 2002-12-326 SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT DALAM MENCAPAI GELAR SARJANA EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI LIJ. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA 2010

Upload: layla-carpess

Post on 07-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

JURNAL

TRANSCRIPT

  • EVALUASI ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSIPENJUALAN, PIUTANG USAHA, DAN PENERIMAAN

    KASIBANK PADA PT KARYABANGUN INTISEJAHTERA

    OlehNatalia Eveline Saputra Liga

    2002-12-326

    SKRIPSI

    DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI SEBAGIAN SYARAT-SYARATDALAM MENCAPAI GELAR SARJANA EKONOMI

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    LIJ.FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYAJAKARTA

    2010

  • Pengesahan Skripsi

    EVALUASI ATAS SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENJUALAN, PIUTANGUSAHA, DAN PENERIMAAN KAS/BANK PADA PT. KARYABANGUN

    ENTISEJAHTERA

    Skripsi diterima dan disetujuiUntuk diujikan

    Jakarta, 28 Juni 2010

    Dosen Pembimbing Skripsi

    C ~(Drs. Johan Suwandi)

  • LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

    Yang bertandatangan di bawah mi,N a m a : Natalia Eveline Saputra LigaNIM : 2002-12-326Jurusan : AkuntansiFakultas : EkonomiJudul Skripsi : Evaluasi atas Sistem Informasi Akutansi

    Penjualan, Piutang Usaha, Dan PenerimaanKas/Bank Pada PT. Kayabangun Intisejahtera

    Dengan mi menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buatmi merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian han penulisan Skripsi mi merupakan hasH plagiat atau penjiplakanterhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligusbersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas KatolikIndonesia Atma Jaya, Jakarta.

    Demikian, pernyataan mi saya buat dalam keadaan sadar dan tidakdipaksakan.

    ?e~nu1is,

    Ta~ 2~

    ~E~1T~E~

    (Natalia Eveline Saputra Liga )

  • Pengesahan Skripsi

    Nama Natalia Eveline Saputra LigaNIM : 2002-12-326Judul Skripsi EVALUASI ATAS SISTEM INFORMASI AKUTANSI

    PENJUALAN, PIUTANG USAHA, DAN PENERIMAANKAS/BANK PADA PT. KARYABANGUN INTISEJAI-ITERA

    Pembimbing Skripsi

    (Drs. Johan Suwandi)

    Tanggal Lulus

    Mengetahui

    (Loh~~~awati,SEMAK)

  • KATA PENGANTAR

    Puji Tuhan kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa atas segala berkat dan

    kasih karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

    sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya yang berjudul Evaluasi atas system

    informasi Akutansi Penjualan, Piutang usaha, Dan Penerimaan Kas/Bank Pada

    PT. KARYABANGUN INTISEJAHTERA

    Penulis menyadari di dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak

    kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman maupun kemampuan

    yang di miliki. Namun penulis senantiasa berusaha menyusun dan menyelesaikan

    dengan sebaik-baiknya. Besar harapan penulis adanya kritik dan saran dari semua

    pihak yang sifatnya membangun untuk memperbaiki dan menyempurnakan

    skripsi ini agar dapat berbuat yang lebih baik di masa yang akan datang.

    Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Bapak Drs. Johan suwandi sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan

    meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan, bimbingan dan petunjuk

    yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

    2. Ketua dan Anggota Panitia Ujian Akhir jalur skripsi program studi Akuntansi

    Fakultas Ekonomi Unika atma Jaya.

    3. Seluruh dosen, staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya.

    4. Bpk. Winarto selaku Direksi PT. Karyabangun Intisejahtera yang telah

    meluangkan waktu untuk memberikan bantuan dan petunjuk dalam upaya

    pembuatan skripsi saya.

  • 5. Seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan bantuan dan dorongan

    secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis.

    6. Teman-temanku : Randy, Ko Herman, Imel, Valentine, Marini, Ainita, Icha,

    Nia, Kiong-kiong, Bobby, Team PD PT. PERDANA BANGUN PUSAKA

    dan masih banyak lagi yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima

    kasih atas dorongan dan masukan serta persahabatan yang tidak terlupakan ini.

    Kiranya Allah Bapa di surga selalu membalas dan memberkati kebaikan Bapak,

    Ibu, Saudara/i sekalian.

    Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

    memerlukan.

    Jakarta, 28 Juni 2010

    Natalia Eveline Saputra Liga

  • iii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ............................................................................... i

    DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. v

    BAB I PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang Permasalahan ............................................. 1

    I.2 Perumusan Masalah ........................................................... 3

    I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 5

    I.4 Sistematika Pembahasan .................................................... 6

    BAB II SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN,

    PIUTANG USAHA, DAN PENERIMAAN KAS/BANK

    A. Sistem Informasi Akuntansi ............................................. 8

    B. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............................ 10

    C. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi.................................. 11

    D. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ............................. 11

    E. Sistem Informasi Akuntansi Piutang ................................. 20

    F. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas/Bank .......... 24

    G. Sub-sistem Sistem Informasi Akuntansi ........................... 29

    H. Pengendalian Intern .......................................................... 30

  • iv

    BAB III GAMBARAN UMUM PT KARYABANGUN INTISEJAHTERA

    III.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................... 42

    III.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas............................ 43

    III.3 Evaluasi Bagan Struktur Organisasi

    PT Karyabangun Intisejahtera ........................................ 48

    III.4 Kegiatan usaha .............................................................. 50

    III.5 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang

    Dan Penerimaan Kas Pada PT Karyabangun Intisejahtera 51

    BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

    PENJUALAN, PIUTANG USAHA, DAN PENERIMAAN

    KAS/BANK PADA PT KARYABANGUN INTISEJAHTERA

    A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada

    PT Karyabangun Intisejahtera .......................................... 70

    B. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi piutang usaha Pada

    PT Karyabangun Intisejahtera .......................................... 72

    C. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas/Bank Pada PT

    Karyabangun Intisejahtera ............................................... 74

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    V.1 Kesimpulan ..................................................................... 81

    V.2 Saran ............................................................................... 82

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • vDAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Karyabangun Intisejahtera

    Lampiran 2 Struktur Organisasi PT Karyabangun Intisejahtera

    Lampiran 3 Bagan Alur Prosedur Penjualan (Yang Berlaku)

    Lampiran 4 Bagan Alur Prosedur Penjualan (Yang direkomendasikan)

    Lampiran 5 Bagan Alur Prosedur Piutang (Yang Berlaku)

    Lampiran 6 Bagan Alur Prosedur Pencatatan Piutang (Yang direkomendasikan)

    Lampiran 7 Bagan Alur Prosedur Penerimaan Kas/Bank (Yang Berlaku)

    Lampiran 8 Bagan Alur Prosedur Penerimaan Kas/Bank (Yang direkomendasikan)

  • ABSTRAK

    Diera globalisasi seperti sekarang ini, masalah yang sering

    dihadapi pada setiap perusahaan adalah mengenai arus informasi dari

    penjualan, piutang usaha, dan penerimaan kas/bank. Setelah ditelaah

    pada perusahaan PT Karyabangun Intisejahtera mengenai hal tersebut,

    ditemukan banyak kekurangan.

    Kekurangan-keurangan tersebut pada intinya bermuara pada

    tidak terdapatnya pengendalian internal seperti perangkapan fungsi,

    persyaratan rancangan dokumen yang tidak memadai dan pencatatan

    akuntansi yang tidak layak.

    Bertolak dari permasalahan diatas, penulis melakukan evaluasi

    terhadap sistem informasi akuntansi penjualan, piutang usaha, dan

    penerimaan kas/bank pada PT Karyabangun Intisejahtera dan

    menyarankan sejumlah perbaikan yang perlu dilakukan seperti

    pemisahan tugas antara Bagian Penjualan dengan Bagian Kredit,

    pemberian Nomor Urut tercetak pada sejumlah dokumen bisnis yang

    digunakan, seperti faktu penjualan, surat jalan, sales order dan

    penyampaian laporan-laporan kegiatan penjualan, piutang serta

    penerimaan kas/bank.

    Melalui tindakan-tindakan perbaikan ini akan dapat

    menyebabkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi

    perusahaan melakukan pengendalian terhadap jalan kegiatan usaha

  • yang dijalankan oleh perusahaan. Semua upaya ini hanya mungkin

    terjadi bilamana dilakukan perbaikan terhadap sistem informasi

    akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan yang dalam hal ini sistem

    akuntansi penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas/bank.

    Menyetujui,

    Dosen Pembimbing Skripsi

    ( Drs. Johan Suwandi)

  • 1BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Permasalahan

    Saat ini perekonomian negara Indonesia yang mengalami penurunan,

    tetapi tidak berarti perusahaan harus melakukan penurunan kegiatan

    usahanya, disisi lain melainkan hal sebaiknya yang harus dilakukan

    perusahaan. Dalam kaitan itu perusahaan perlu melakukan upaya

    meningkatkan penjualannya.

    Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang maju pesat dewasa ini

    menyebabkan persaingan di dunia usaha semakin meningkat dan dalam

    menghadapi persaingan yang lebih ketat tersebut dibutuhkan informasi yang

    akurat dan tepat waktu. Salah satu informasi yang penting bagi perusahaan,

    yaitu informasi akuntansi. Perolehan informasi akuntansi yang akurat dan

    tepat waktu memerlukan sebuah sistem yang mengatur alur pengolahan data

    akuntansi mulai sejak data tersebut diperoleh sampai akhirnya disajikan

    dalam bentuk laporan. Sistem yang dimaksud adalah sistem informasi

    akuntansi.

    Penjualan merupakan salah satu aktivitas perusahaan yang sangat

    penting. Penjualan yang besar memungkinkan perusahaan memperoleh laba

    yang besar juga. Oleh karena itu, harus dilakukan kontrol dan pengawasan

    yang baik terhadap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan penjualan

    dan perolehan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan. Apabila

  • 2perusahaan lalai dalam melakukan pengawasan terhadap penjualan akan

    mengakibatkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri.

    Penjualan itu sendiri dapat berupa penjualan tunai maupun kredit.

    Dalam hal ini terjadi penjualan kredit akan menimbulkan piutang, sehingga

    perlu diadakan pengawasan yang lebih teliti dalam memilih calon debitur.

    Kebanyakan kesalahan pihak perusahaan adalah kurang teliti dalam

    menentukan calon debitur, sehingga pemberian kredit terjadi tanpa

    pengawasan, yang pada gilirannya akan menyebabkan ketidakpastian

    tertagihnya piutang. Dengan demikian pengawasan terhadap piutang

    perusahaan ini perlu untuk ditingkatkan agar semua kemungkinan piutang

    yang tidak dapat ditagih dapat diperkecil sehingga arus kas perusahaan

    menjadi lancar.

    Banyaknya piutang yang tidak tertagih menyebabkan kas yang

    diterima menjadi berkurang, sehingga dapat mengganggu likuiditas

    perusahaan, yang disebabkan oleh rasio perputaran piutang yang tinggi. Kas

    merupakan harta perusahaan yang paling likuid dan yang paling berisiko

    dalam perusahaan. Risiko ini berkaitan dengan penyalahgunaan, pencurian,

    dan kecurangan dalam pengeluaran kas.

    Setelah dilakukan penelitian awal pada PT Karyabangun Intisejahtera

    ditemukan beberapa permasalahan dalam sistem penjualan, piutang, dan

    penerimaan kas/bank, seperti pelanggan yang sering terlambat dalam

    menyelesaikan kewajibannya, sejumlah faktur yang tidak dapat ditagih,

    tidak adanya analisis untuk piutang, terjadi overlapping bagian penagihan

  • 3dengan bagian penjualan dalam perusahaan, dan keterlambatan melakukan

    penagihan ke pelanggan. Permasalahan ini dapat merugikan perusahaan dan

    menghambat kelancaran kegiatan perusahaan. Salah satu kemungkinan

    disebabkan sistem informasi akuntansi pada PT Karyabangun Intisejahtera

    belum berjalan dengan benar.

    Mengingat pentingnya sistem penjualan, piutang, dan penerimaan

    kas/bank bagi kelancaran kegiatan perusahaan, maka akan dilakukan

    evaluasi atas sistem informasi akuntansi penjualan, piutang, dan penerimaan

    kas/bank pada PT Karyabangun Intisejahtera. Oleh karena itu akan disusun

    skripsi dengan judul EVALUASI ATAS SISTEM INFORMASI

    AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA, DAN

    PENERIMAAN KAS/BANK PADA PT KARYABANGUN

    INTISEJAHTERA

    1.2. Perumusan Masalah

    1.2.1 Identifikasi Masalah

    Adapun permasalahan yang akan dianalisis dan dibahas adalah

    sebagai berikut:

    a. Berkaitan dengan penjualan:

    - Apakah terjadinya perangkapan fungsi antara Bagian

    Penjualan dengan Bagian Kredit, sehingga terjadi tumpang

    tindih dalam tugas?

    - Apakah Formulir penjualan pada perusahaan sudah

    bernomor urut cetak?.

  • 4b. Berkaitan dengan piutang:

    Apakah terjadinya keterlambatan pembayaran piutang oleh

    pelanggan akibat tidak adanya surat konfirmasi piutang pada

    pelanggan ?.

    c. Berkaitan dengan penerimaan kas/bank:

    - Apakah terjadinya tumpang tindih tugas dibagian

    pemasaran yang merangkap sebagai kolektor yang

    mengakibatkan penyelewengan atau kecurangan dalam

    perusahaan?

    - Apakah dilakukannya pemeriksaan kas secara mendadak

    antara fisik uang kas di kasir dengan yang tercatat dalam

    pembukuan?

    1.2.2 Pembatasan Masalah

    Dalam suatu sistem informasi akuntansi, banyak permasalahan

    yang dijumpai. Namun dalam skripsi ini ruang lingkup penelitian

    hanya dibatasi pada sistem informasi akuntansi penjualan, piutang,

    dan penerimaan kas/bank pada PT Karyabangun Intisejahtera.

    1.2.3 Permasalahan

    Berdasarkan permasalahan di atas maka yang menjadi inti

    permasalahan skripsi ini adalah:

    Apakah sistem informasi akuntansi penjualan, piutang, dan

    penerimaan kas/bank pada PT Karyabangun Intisejahtera telah

    disusun dan dijalankan dengan baik?

  • 51.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1.3.1 Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penjualan,

    piutang, dan penerimaan kas/bank pada PT Karyabangun

    Intisejahtera telah disusun dan dijalankan dengan baik.

    1.3.2 Manfaat Penelitian

    a. Teoritis:

    1) Sebagai sumber yang dapat menunjang ilmu pengetahuan,

    khususnya mengenai sistem informasi akuntansi.

    2) Sebagai bahan perbandingan antara teori-teori mengenai

    sistem informasi akuntansi atas penjualan, piutang dan

    penerimaan kas.

    b. Praktis:

    1) Bagi pembaca

    Dalam memberikan informasi untuk menambah

    pengetahuan dalam penyusunan skripsi mengenai evaluasi

    sistem informasi akuntansi penjualan, piutang, dan

    penerimaan kas.

    2) Bagi perusahaan

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

    pertimbangan bagi perusahaan dalam memperbaiki

    kelemahan-kelemahan yang terjadi dan untuk

  • 6menyempurnakan sistem informasi akuntansi yang ada

    dalam perusahaan.

    1.4. Sistematika Penulisan

    Pembahasan skripsi ini mencakup lima bab, dimana setiap bab akan

    dirinci lagi dalam beberapa sub bab yaitu:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan,

    perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian serta

    diakhiri dengan sistematika pembahasan.

    BAB II : TINJAUAN LITERATUR SISTEM INFORMASI

    AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA, DAN

    PENERIMAAN KAS/BANK

    Bab ini terdiri atas tinjauan pustaka yang menguraikan

    tentang pengertian Sistem Informasi Akuntansi, tujuan

    Sistem Informasi Akuntansi, sistem pengendalian intern,

    Model umum dan subsistem Sistem Informasi Akuntansi

    serta Sistem Informasi Akuntansi penjualan, piutang usaha,

    dan penerimaan kas.

    BAB III : GAMBARAN UMUM PT KARYABANGUN

    INTISEJAHTERA

    Bab ini menguraikan tentang sejarah dan perkembangan

    perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas, serta

  • 7kegiatan usaha perusahaan.

    BAB IV : EVALUASI ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

    PENJUALAN, PIUTANG USAHA, DAN PENERIMAAN

    KAS/BANK PADA PT KARYABANGUN

    INTISEJAHTERA

    Bab ini membahas tentang analisis dan pembahasan yang

    menguraikan tentang kebijakan perusahaan terhadap

    penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas, penerapan

    Sistem Informasi Akuntansi penjualan, piutang usaha dan

    penerimaan kas, hasil Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi

    penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas, serta usaha

    untuk meningkatkan pengendalian intern Sistem Informasi

    Akuntansi penjualan, piutang usaha dan peneriman kas pada

    PT Karyabangun Intisejahtera.

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini mengemukakan kesimpulan atas evaluasi terhadap

    sistem informasi akuntansi penjualan, piutang, penerimaan

    kas serta memberikan saran-saran untuk memperbaiki

    kelemahan-kelemahan yang ada pada perusahaan.

  • 8BAB II

    SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN,

    PIUTANG USAHA, DAN PENERIMAAN KAS/BANK

    II.1. Sistem Informasi Akuntansi

    Sistem merupakan hal mendasar yang harus dimiliki oleh perusahaan

    dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya. Baik itu perusahaan

    kecil maupun perusahaan besar pasti memiliki suatu sistem, hanya saja sistem

    yang dimiliki oleh perusahaan kecil lebih sederhana, tidak kompleks dan

    biasanya dilakukan secara manual, sedangkan sistem yang dimiliki

    perusahaan besar sangat kompleks dan sudah terkomputerisasi.

    1. Pengertian Sistem

    Ada beberapa pengertian sistem yang dikemukakan oleh para

    ahli, antara lain:

    Menurut James A. Hall, definisi sistem adalah: A group of two or

    more interrelated component or subsystems that serve a common

    purpose.

    (Hall, 2001: 4).

    Menurut Mulyadi: Sistem adalah sekelompok unsur-unsur yang

    erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama

    untuk mencapai tujuan tertentu. (Mulyadi, 2001: 2)

    Berdasarkan kutipan di atas, maka sistem merupakan suatu

    kerangka yang terdiri dari unsur-unsur yang berhubungan erat dan

  • 9disusun sesuai dengan suatu sistem yang menyeluruh untuk mencapai

    tujuan tertentu.

    2. Pengertian Informasi

    Menurut Wilkinson, et.al definisi Informasi adalah: Intelligence

    thai is meaningful and useful to person for whom it is intended.

    (Wilkinson, et.al,2000: 5)

    Menurut Gordon B. Davis sebagaimana yang dikutip oleh

    Jogiyanto bahwa:

    Informasi adalah data yang telah diolah kedalam suatubentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atauberupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusansekarang maupun masa depan. (Jogiyanto, 2000 : 24)

    Sedangkan menurut Stephen A. Moscove, Mark G. Simkin, dan

    Nancy A. Bagranoff: Information refers to data that have meaning to

    the recipient. Information, on the other hand, refers to meaningful facts

    or figures useful for business decisions. (Moscove, et al, 1997:7)

    Berdasarkan kutipan di atas, maka informasi merupakan

    kumpulan data yang diolah menjadi lebih berguna, yang dapat

    menggambarkan suatu kejadian dan digunakan oleh pihak yang

    berkepentingan untuk pengambilan keputusan dalam menjalankan

    perusahaan.

    3. Pengertian Sistem Informasi

    James A. Hall menjelaskan pengertian sistem informasi sebagai berikut:

    Information system is the set of formal procedur by which

    data are collected, processed into information and

  • 10

    distributed to users. (Hall, 2001: 7)

    Menurut Jogiyanto:

    Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisir dan bilamana dieksekusikanakan menyediakan informasi untuk mendukung dalampengambilan keputusan dan pengendalian dalamorganisasi. (Jogiyanto, 2000:35)

    Menurut Wilkinson:

    An information system is therefore a framework by whichresources (people, computers) are coordinated to convertinputs (data) into outputs (information) in order to achievethe objectives of an enterprise. (J. Wilkinson, 2000:4)

    Berdasarkan kutipan di atas, maka sistem informasi merupakan suatu

    kerangka kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur yang terorganisir

    untuk memproses masukan yang berupa data menjadi keluaran yang

    sudah berupa informasi yang berguna dalam pengendalian organisasi.

    II.2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

    Menurut Joseph W. Wilkinson, et.al definisi sistem informasi

    akuntansi adalah:

    A unified structure within an entity, such as a business firm,that employs physical resources and other components totransform economic data into accounting information, with thepurpose of satisfying the information needs of a variety ofusers. (Wilkinson, et.al, 2000:7)

    Menurut Jogiyanto:

    Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari manusiadan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasiyang bertanggungjawab untuk menyediakan informasikeuangan dan juga informasi yang dapat dari pengumpulandan pengolahan data transaksi . (Jogiyanto, 2000:49)

  • 11

    Definisi tersebut dapat diartikan sebagai berikut : Suatu sistem

    informasi akuntansi merupakan kesatuan struktur dalam sebuah entitas, yang

    mengolah sumber-sumber daya fisik dan komponen-komponen lainnya untuk

    merubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk

    memenuhi kebutuhan informasi dari para pemakai.

    II.3 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

    Sistem informasi akuntansi mempunyai peranan yang penting dalam

    menyediakan informasi bagi perusahaan. Tujuan sistem informasi akuntansi

    menurut J. W. Wilkinson, adalah sebagai berikut:

    1. First objective : to support the day-to-day operations

    2. Second objective : to support decision making by internal decision

    maker.

    3. Third objective : to fulfill obligations relation to stewardship.

    (Wilkinson; et al., 2000: 8-10)

    II.4. Model Umum Dan Subsistem Sistem Informasi Akuntansi

    Menurut Hall elemen-elemen model umum Sistem Informasi Akuntansi:

    a. Pemakaian akhir

    Pemakaian akhir dibagi dalam dua kelompok umum yaitu internal

  • 12

    dan eksternal. Pemakaian internal adalah pihak manajemen disetiap

    organisasi personel operasi.Pemakai eksternal meliputi para kreditur,

    para pemegang saham, para investor potensial, agen-agen pembuat

    peraturan, otoritas pajak, para pemasok dan pelanggan.

    b. Data versus informasi

    Data adalah fakta, yang dapat atau tidak dapat diproses dan tidak

    berpengaruh secara langsung kepada para pemakai. Sebaliknya

    informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu tindakan yang

    dapat ia lakukan atau tidak dapat dilakukan. Informasi sering

    didefinisikan sebagai data yang telah diproses. Informasi ditentukan

    oleh efeknya para pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya.

    c. Sumber data

    Sumber data adalah transaksi keuangan yang memasuki sistem dari

    sumber internal dan eksternal. Transaksi keuangan eksternal

    merupakan sumber data yang umum bagi kebanyakan organisasi,

    misalnya; penjualan barang-barang dan jasa, pembelian persediaan,

    penerimaan kas dan pengeluaran kas. Transaksi keuangan internal

    melibatkan pertukaran dan pergerakan sumber daya dalam

    organisasi.

    d. Pengumpulan data

    Pengumpulan data merupakan tahap operasional utama dalam sistem

    informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data-data

    peristiwa yang memasuki sistem itu telah memenuhi keabsahan,

  • 13

    kelengkapan dan akurat.

    e. Pemrosesan data

    Data biasanya perlu diproses untuk menghasilkan informasi. Tugas

    dalam pemrosesan data bervariasi dari yang sederhana sampai yang

    kompleks.Misalnya, algoritma matematika (seperti model program

    linear) digunakan untuk aplikasi penjadwalan produksi dan teknik-

    teknik statistik untuk peramalan penjualan.

    f. Manajemen database

    Database organisasi merupakan tempat penyimpanan fisik data

    keuangan dan non keuangan. Istilah database dalam arti umum ini

    dapat berupa filing cabinet atau sebuah disket komputer. Tanpa

    memperhatikan bentuk fisik database maka dapat juga ditampilkan

    isinya dalam hierarki yang logis yaitu:

    1) Atribut data, merupakan bagian berpotensi menjadi data yang

    berguna menjadi database. Sebuah atribut merupakan

    karakteristik yang logis dan relevan dari sebuah entitas tentang

    apa yang ditangkap sebuah perusahaan dari data.

    2) Record, merupakan satu rangkaian atribut yang lengkap untuk

    satu peristiwa dalam satu kelas entitas.

    3) File, merupakan satu rangkaian record yang lengkap dari

    sebuah kelas identik.

    g. Penghasil informasi

  • 14

    Penghasil informasi merupakan proses pengumpulan, mengatur,

    memformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai.

    Informasi dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan

    penjualan, suatu laporan yang terstruktur, atau pesan dilayar

    komputer.

    h. Umpan Balik

    Umpan balik adalah suatu bentuk output yang dikirim kembali ke

    sistem sebagai sumber data. Umpan balik dapat bersifat internal atau

    eksternal dan digunakan untuk memulai atau mengubah suatu

    proses.

    (Hall, 2001: 13)

    Lingkungan Eksternal

    ManajemenDatabase

    PemrosesanData

    PenghasilInformasi

    Pemakai AkhirEksternal

    PengumpulanData

    Sumber DataEksternal

    Sumber DataInternal

    Pemakai AkhirInformasi

    Umpan Balik

    Organisasi Bisnis

    Umpan Balik

    SistemInformasi

    Gambar 2.1Model Umum untuk Sistem Informasi Akuntansi

    Sumber: Hall, 2001: 13

    Diagram arus data (DAD) merupakan simbol-simbol untuk

  • 15

    memcerminkan proses sumber-sumber data, arus data dan entitas

    dalam sebuah sistem. (Hall, 2001: 69)

    II.5 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

    Menurut Mulyadi, fungsi-fungsi yang terkait dalam penjualan kredit adalah:

    a. Bagian Penjualan.Fungsi ini bertanggung jawab menerima purchase orderdari pelanggan, membuat sales order, meminta otorisasikredit, menentukan tanggal pengiriman barang, danmembuat surat order pengiriman.

    b. Bagian Kredit.Fungsi ini bertanggung jawab untuk memeriksa statuskredit pelanggan, apabila sesuai dengan syarat-syaratkredit yang ditentukan perusahaan maka fungsi kreditmengotorisasi dan menandatangani sales order.

    c. Bagian Gudang.Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barangsetelah barang selesai diproduksi, dan menyiapkan barangyang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barangke fungsi pengiriman.

    d. Bagian pengiriman.Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barangatas dasar surat order pengiriman yang diterimanya darifungsi penjualan. Fungsi ini bertanggungjawab untukmenjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dariperusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang.

    e. Bagian penagihan.Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat danmengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan, sertamenyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatantransaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.

    f. Bagian akuntansi.Fungsi ini bertanggung jawab mencatat piutang daritransaksi penjualan kredit, membuat, mengirimkan suratpernyataan piutang dan membuat laporan penjualan.(Mulyadi, 2001: 213-215)

    Dokumen yang digunakan dalam kegiatan penjualan adalah sebagai

    berikut :

    a. Surat order pengiriman

  • 16

    Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk memproses

    penjualan kredit kepada pelanggan.

    b. Faktur dan tembusannya

    Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

    diperlukan seperti nama pembeli, alamat pembeli, tanggal transaksi,

    kode, nama barang, kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan

    kode wiraniaga, otorisasi transaksi.

    c. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

    Dokumen ini digunakan untuk mencatat dan meringkas harga pokok

    produk selama satu periode (misalnya satu bulan). Dokumen ini

    digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung

    pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yang

    dijual.

    d. Bukti memorial

    Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan

    ke dalam jurnal. Sistem siklus penjualan yang sering digunakan oleh

    organisasi yang memberikan kredit kepada pelanggan. Ternyata

    asumsi ini tidak valid untuk semua tipe bisnis.

    Berikut ini akan disajikan mengenai prosedur yang berkaitan dengan

    sistem penjualan, dimana prosedur tersebut dapat diartikan sebagai

    langkah-langkah yang dilakukan untuk memulai dari timbulnya pesanan

    sampai dengan penyerahan barang. Sedangkan untuk sistem penjualan

    yang dapat terjadi pada suatu perusahaan dapat berupa penjualan secara

  • 17

    tunai maupun secara kredit. Secara ringkas prosedur tersebut akan

    dijelaskan sebagai berikut : bagian pesanan penjualan menerima pesanan

    dari langganan, atau dapat juga pesanan itu data dari salesman. Apabila

    penjualan kredit itu ditolak oleh bagian kredit, maka seksi pesanan

    penjualan akan memberitahukan ke langganan. Bila penjualan itu disetujui

    oleh bagian kredit, maka seksi pesanan penjualan akan menulis surat

    perintah pengiriman rangkap 3, dimana lembar 1 untuk bagian gudang,

    lembar 2 untuk bagian pengiriman, dan lembar 3 untuk dimasukkan ke file

    transaksi penjualan lewat terminal yang ada di seksi pesanan penjualan.

    Lembar ke 3 ini kemudian diarsipkan di seksi pesanan penjualan urut

    nomor.

    Gudang barang jadi menyiapkan barang dan menyerahkannya ke

    seksi pengiriman beserta lembar pertama surat perintah pengiriman. Seksi

    pengiriman menghitung barang dari gudang, membungkus, dan

    memasukkan lembar ke 2 surat perintah pengiriman ke dalam bungkusan

    barang. Barang dikirimkan ke pembeli. Lembar kedua surat perintah

    pengiriman digunakan sebagai dasar untuk memasukkan data pengiriman

    barang ke file transaksi penjualan lewat terminal yang ada di seksi

    pengiriman. Kemudian lembar ke 2 surat perintah pengiriman diarsipkan

    urut nomor.

    Sesudah dilengkapi dengan tanggal pengiriman, transaksi penjualan

    diproses dengan program pembuatan faktur. Hasilnya adalah empat lembar

    faktur dan jumlah-jumlah untuk pengawasan. Empat lembar faktur

  • 18

    didistribusikan sebagai berikut; Lembar 1 dan 2 untuk pembeli, Lembar 3

    untuk seksi piutang, Lembar 4 untuk seksi pesanan penjualan.

    Oleh seksi pesanan penjualan, lembar ke 4 dari faktur dicocokkan

    dengan surat perintah pengiriman yang ada dalam arsip. Agar mudah

    mencari tembusan perintah pengiriman, maka nomor surat perintah

    pengiriman juga dituliskan dalam faktur. Bila jumlah yang dikirim sesuai

    dengan yang dipesan, maka transaksinya selesai, tembusan faktur

    diarsipkan bersama dengan tembusan perintah pengiriman. Tetapi bila

    yang dikirim belum seluruh jumlah yang dipesan, maka seksi pesanan

    penjualan membuat lagi perintah pengiriman untuk jumlah kekurangannya

    (ini disebut back order). File transaksi penjualan kemudian diproses lagi

    dengan menggunakan program up date master file piutang dan buku besar.

    Hasilnya adalah master file yang sudah di-up date, buku besar yang sudah

    di-up date dan daftar jumlah untuk pengawasan. Jumlah-jumlah ini

    dicocokkan dengan jumlah kontrol yang diperoleh dari langkah ke 6 di

    atas. File transaksi penjualan beserta master file persediaan dan file buku

    besar diproses dengan program up date master file persediaan dan buku

    besar. Hasilnya adalah master file persediaan yang sudah di-up date, file

    buku besar yang sudah di-up date, laporan status persediaan, dan daftar

    jumlah untuk pengawasan. Jumlah-jumlah ini dicocokkan dengan jumlah

    kontrol yang diperoleh dalam langkah ke 8 di atas. Laporan status

    persediaan diserahkan ke seksi pembelian yang akan menjadi dasar untuk

    membuat order pembelian bila saldo persediaan sudah mencapai angka

  • 19

    minimum.

    Setiap akhir bulan, master file piutang diproses dengan program

    analisa umur piutang, hasilnya daftar analisa umur piutang diserahkan ke

    seksi kredit dan seksi piutang. Selain itu master file piutang ini juga

    diproses dengan program penyusunan pernyataan piutang diserahkan ke

    seksi piutang untuk dikirimkan ke langganan. Pengiriman surat pernyataan

    piutang ini dilakukan bila sudah dicocokan dengan daftar analisa umur

    piutang.

    Setiap akhir bulan, file transaksi penjualan diproses untuk membuat

    daftar distribusi penjualan (analisa) berdasar jenis produk, daerah

    penjualan dan lain-lain.

    Sistem informasi akuntansi penjualan menggunakan dokumen-

    dokumen berikut sebagai input:

    a. Surat perintah pengiriman

    b. Faktur

    c. Back order

    Dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi

    penjualan adalah sebagai berikut:

    a. Daftar jumlah untuk pengawasan

    b. Laporan status persediaan

    c. Faktur

    Sistem informasi akuntansi penjualan menggunakan teknologi

    sebagai berikut:

  • 20

    a. Pelaksana teknis (Brainware) yang diperlukan adalah:

    1) Operator komputer pada bagian pesanan penjualan

    2) Operator pada bagian pengiriman

    3) Operator komputer pada bagian PDE

    b. Perangkat lunak (Software) yang digunakan adalah:

    1) Operating system

    2) Language software

    3) Application software:

    a) Program pembuatan faktur

    b) Program entry, edit, hapus, cetak

    c) Program up date master file piutang, file buku besar, master

    file persediaan.

    c. Perangkat keras (Hardware) yang digunakan adalah:

    Hard disk, CPU, printer, disk drive, main memory, keyboard, mouse.

    Sistem informasi akuntansi penjualan menggunakan basis data

    (Data base) sebagai berikut:

    a) File transaksi penjualan

    b) Master file piutang

    c) File buku besar

    d) Master file persediaan

    Pengendalian-pengendalian yang diterapkan dalam sistem informasi

    akuntansi penjualan terbagi atas:

    a. Pengendalian Umum

  • 21

    1) Pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas antara bagian

    pesanan penjualan, kredit, gudang, pengiriman, kasir, piutang,

    PDE.

    2) Otorisasi dokumen sumber oleh pejabat berwenang misalnya

    Sales Order diotorisasi oleh Manajer Penjualan, pemberian

    kredit harus diotorisasi oleh bagian kredit di bawah Manajer

    Keuangan, Bukti Memorial diotorisasi oleh Manajer

    Akuntansi.

    3) Formulir dibuat prenumbered untuk mengetahui bila ada

    dokumen yang hilang.

    b. Pengendalian Aplikasi

    1) Masukan:

    a) Echo check dilakukan dengan cara menampilkan data,

    yang diketikkan pada keyboard untuk dimasukkan ke

    komputer, pada layar terminal sehingga operator

    mendapatkan kesempatan untuk membetulkan bila data

    yang diketikkan salah.

    b) Batch control total check untuk meyakinkan apakah

    kumpulan transaksi tersebut sudah lengkap dan benar

    atau belum dengan cara menghitung terlebih dulu nilai

    total dari kumpulan data transaksi yang akan

    dimasukkan ke dalam komputer, nilai-nilai total tersebut

    dicatat pada batch cover sheet. Hasil perhitungan oleh

  • 22

    computer dibandingkan dengan nilai yang ada di batch

    cover sheet, bila berbeda berarti data yang terekam

    tersebut belum benar.

    c) Verifikasi dokumen untuk menjamin kebenaran dan

    kelengkapan otorisasi.

    2) Proses:

    a) Control total check untuk mendeteksi apakah semua data

    yang diolah telah lengkap dan benar. Control total yang

    dihitung oleh komputer sewaktu proses pengolahan

    dapat dicetak di printer kemudian hasilnya dibandingkan

    dengan total yang seharusnya, bila tidak sama berarti

    data yang diolah tidak lengkap atau mengandung

    kesalahan nilai, misalnya kesalahan-kesalahan

    pembulatan, kesalahan akibat hilangnya atau rusaknya

    data.

    b) Matching check untuk mendeteksi tidak ditemukannya

    data, yang dicari untuk diproses, dari file yang

    bersangkutan. Misalnya waktu memproses update dari

    transaksi penjualan kredit, bila data suatu langganan

    tidak ada di file induk piutang langganan, maka harus

    ditampilkan dalam layar sebagai suatu kesalahan

    sehingga kesalahan ini dapat terdeteksi.

    3) Keluaran:

  • 23

    a) Distribusi laporan kepada pihak-pihak yang berhak atas

    laporan tersebut, misalnya Laporan Penjualan

    didistribusikan kepada Manajer Penjualan, Manajer

    Akuntansi, dan Dewan direksi (misalnya ada 6 orang).

    b) Laporan hanya dicetak menurut jumlah yang diperlukan,

    misalnya laporan penjualan akan didistribusikan kepada

    pihak-pihak seperti yang disebutkan di atas maka hanya

    akan dicetak sebanyak 8 lembar

    II.6. Sistem Informasi Akuntansi Piutang

    Piutang usaha merupakan salah satu sumber dana bagi operasional

    perusahaan, maka perlu lakukan tindakan pengamanan terhadap piutang,

    yakni dengan menilai resiko kredit.

    Piutang dalam arti yang lebih luas merupakan hak atas uang, jasa atau

    barang terhadap pihak lain, tapi untuk tujuan akutansi biasanya beberapa hak

    yang diharapkan yang dapat dipenuhi dari penerimaan kas atau bank.

    Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standar Akuntansi

    Keuangan, terdapat dua kategori piutang yaitu

    1. Piutang usahaPiutang yang timbul karena penjualan produk atau penyerahanjasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan.

    2. Piutang lain-lainPiutang lain-lain adalah kumpulan piutang yang timbul daritransaksi diluar kegiatan usaha normal perusahaan. (IAI, 2001 :94)

    Secara periodik konfirmasi piutang harus dikirim kepada para debitur

    untuk meyakini kebenaran pencatatan piutang oleh perusahaan. Selain itu

  • 24

    konfirmasi piutang akan menimbulkan citra yang baik dimata debitur

    mengenai pertanggungjawaban keuangan perusahaan. Untuk mencegah tidak

    tertagihnya piutang, selain konfirmasi piutang perusahaan juga harus

    dilakukan penagihan. Penagihan dilakukan melalui prosedur penagihan yang

    berdiri sendiri maupun yang dikombinasikan dengan prosedur order

    pengiriman.

    Berikut ini akan disajikan mengenai sistem lainnya yang berkaitan

    dengan sistem piutang

    Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Piutang adalah sebagai

    berikut:

    a. Faktur Penjualan

    Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang

    dari transaksi Penjualan kredit.

    b. Bukti Kas Masuk

    Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya

    piutang dari transaksi pembayaran/pelunasan Piutang oleh Pelanggan.

    c. Bukti Memorial

    Dokumen ini merupakan dasar dalam mencatat transaksi kedalam

    jurnal umum dan dokumen ini dibuat oleh bagian kredit.

    Berikut ini akan disajikan mengenai prosedur yang berkaitan dengan

    sistem piutang, dimana prosedur tersebut dapat diartikan sebagai langkah-

    langkah yang dilakukan untuk memulai dari timbulnya penjualan sampai

    dengan terjadinya penjualan secara kredit. Secara ringkas prosedur tersebut

  • 25

    akan dijelaskan sebagai berikut : bukti transaksi utama untuk proses data ini

    adalah faktur penjualan, yang setiap harinya akan diproses ke dalam file

    transaksi piutang harian. Di samping faktur, bukti transaksi lain seperti credit

    memo untuk retur penjualan, bukti memo untuk menghapus piutang juga

    diproses untuk meng-up-date master file piutang. Bersamaan dengan proses

    meng-up-date master file dapat dihasilkan laporan harian. Setiap periode

    tertentu, misalnya tiap akhir bulan, master file piutang dapat diproses untuk

    menghasilkan surat pernyataan piutang dan analisa umur piutang. Surat

    pernyataan piutang akan dikirimkan pada debitur dan analisa umur piutang

    akan digunakan sebagai dasar untuk membuat bukti memo (yaitu bukti untuk

    menghapus piutang). Proses diatas biasanya juga sekaligus memproses data

    penjualan.

    Dokumen-dokumen yang dihasilkan sebagai output dari proses data

    piutang adalah sebagai berikut:

    a) Daftar analisis umur piutang

    b) Surat pernyataan piutang

    c) Laporan piutang harian

    Sistem informasi akuntansi piutang menggunakan teknologi sebagai

    berikut:

    a. Pelaksana teknis (Brainware) yang diperlukan adalah operator di seksi

    piutang.

    b. Perangkat lunak (Software) terdiri dari:

    1) Operating System

  • 26

    2) Aplication System:

    a) Program entry ke file transaksi piutang harian.

    b) Program up date master file piutang dan file buku besar

    c) Program penyusunan analisis umur piutang dan pernyataan

    piutang.

    d) Program edit, delete, print.

    c. Perangkat keras (Hardware) yang digunakan antara lain sebagai berikut:

    Hard disk, CPU, printer, disk drive, main memory, keyboard, mouse.

    Sistem informasi akuntansi piutang menggunakan basis data sebagai

    berikut:

    a. File transaksi piutang harian

    b. Master file piutang

    c. File buku besar

    Pengendalian-pengendalian yang diterapkan dalam sistem informasi

    akuntansi piutang adalah sebagai berikut:

    a. Pengendalian Umum

    1) Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara bagian pesanan

    penjualan, bagian kredit, gudang barang jadi, bagian pengiriman,

    bagian piutang dan PDE.

    2) Otorisasi dokumen sumber oleh pejabat yang berwenang, misalnya

    Faktur Penjualan dan Memo Kredit diotorisasi oleh Manajer

    Penjualan, bukti memorial diotorisasi oleh Manajer Akuntansi,

    Bukti Kas Masuk diotorisasi oleh Manajer Keuangan.

  • 27

    3) Formulir dibuat prenumbered

    b. Pengendalian Aplikasi

    1) Masukan:

    a) Echo check

    b) Batch control total check

    c) Verifikasi dokumen untuk menjamin kebenaran dan kelengkapan

    otorisasi.

    2) Proses:

    a) Control total check

    b) Matching check

    3) Keluaran:

    a) Distribusi laporan kepada pihak-pihak yang berhak atas laporan

    tersebut, misalnya Laporan Penjualan didistribusikan kepada

    Manajer Penjualan, Manajer Akuntansi, dan Dewan direksi.

    b) Laporan hanya dicetak menurut jumlah yang diperlukan, misalnya

    laporan penjualan akan didistribusikan kepada pihak-pihak seperti

    yang disebutkan di atas maka hanya akan dicetak sebanyak 8

    lembar

    II.7 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas/Bank

    Penerimaan kas pada perusahaan dapat berasal dari pembayaran

    langsung ke kasir atau langganan melakukan pembayaran ke Bank. Jika

    langganan langsung membayar ke Bank, kasir akan membuat tanda terima

  • 28

    uang sesudah ada pemberitahuan dari Bank.

    Sistem penerimaan tunai biasanya adalah sistem batch. Tidak seperti

    transaksi penjualan, di mana kecenderungan untuk selesai dalam satu hari,

    penerimaan tunai merupakan kejadian yang berbeda. Cek dan dokumen

    pembayaran (dokumen pemberitahuan pembayaran) diterima dari bagian

    penerimaan dokumen dalam bentuk batch. Seperti juga, penyetoran dari

    penerimaan tunai biasanya dilakukan sekali pada akhir hari.

    Sistem penerimaan tunai menggunakan proses akses langsung ke file

    dan proses batch. Teknologi yang digunakan dalam contoh ini,

    digunakan uittuk mengotomatisasi prosedur tradisional. Dalam prosedur

    Update, ruang penerimaan dokumen. Ruang penerimaan dokumen

    memisahkan cek dengan dokumen pembayaran dan menyiapkan daftar

    pembayaran. Cek dan salinan dari daftar pembayaran dikirimkan ke

    departemen penerimaan tunai. Dokumen pembayaran dan salinan daftar

    pembayaran diteruskan ke departemen piutang.

    Departemen Penerimaan Tunai. Petugas penerimaan kas mencocokkan

    cek dan daftar pembayaran dan menyiapkan slip setoran bank. Melalui

    terminal komputer, petugas membuat catatan jurnal dari total penerimaan

    tunai. Petugas kernudian mengarsipkan dokumen pembayaran dan satu

    salinan dari slip setoran bank. Pada akhir hari, petugas akan menyetorkan

    uang tersebut ke bank.

    Departemen Piutang. Petugas departemen piutang menerima dan

    mencocokkan dokumen pembayaran dan daftar pembayaran. Melalui

  • 29

    terminal komputer, petugas membuat transaksi penerimaan tunai untuk setiap

    dokumen pembayaran. Petugas kemudian mengarsipkan dokumen

    pembayaran dan daftar pembayaran.

    Departemen Pemrosesan Data. Pada akhir hari, program batch akan

    melakukan prose pencocokan antara file jurnal dengan file transaksi

    penerimaan tunai, dan melakukan update pada rekening pembantu piutang

    dan rekening kontrol buku besar umum (Piutang-Kontrol dan Kas). Proses ini

    menggunakan metode akses langsung ke file seperti yang sudah diterangkan

    sebelumnya. Akhirnya, sistem membuat daftar transaksi di mana akan

    dilakukan pencocokan dengan daftar pembayaran oleh petugas departemen

    piutang.

    Berikut ini akan disajikan mengenai prosedur yang berkaitan dengan

    sistem piutang, dimana prosedur tersebut dapat diartikan sebagai langkah-

    langkah yang dilakukan untuk memulai dari timbulnya penjualan sampai

    dengan terjadinya penjualan secara kredit. Secara ringkas prosedur tersebut

    akan dijelaskan sebagai berikut : kasir menerima pelunasan berbentuk uang

    atau cek langsung dari langganan, atau lewat bank, atau lewat surat yang

    diterima oleh bagian surat masuk yang kemudian diserahkan ke kasir dengan

    daftar penerimaan uang. Seksi surat masuk memasukkan transaksi

    penerimaan uang melalui terminal. Kasir membuat bukti kas masuk

    rangkap 3, lembar 1 dan 2 diserahkan ke langganan, lembar ketiga digunakan

    sebagai dasar untuk memasukkan transaksi penerimaan uang ke file lewat

    terminal. Lembar ke 3 bukti kas masuk ini oleh kasir kemudian diarsipkan

  • 30

    urut nomor. File transaksi uang masuk diproses dengan program up date

    master file piutang dan buku besar. Hasilnya adalah master file piutang yang

    sudah di-up date, file buku besar yang sudah di-up date, daftar jumlah untuk

    kontrol dan daftar penerimaan uang. Daftar penerimaan uang diserahkan ke

    seksi audit intern. Laporan bank setiap periode diserahkan ke seksi audit

    intern sebagai dasar untuk menyusun laporan rekonsiliasi bank.

    Sistem informasi akuntansi penerimaan kas menggunakan dokumen-

    dokumen berikut sebagai input:

    a) Bukti kas masuk

    b) Cek

    Dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi

    penerimaan kas adalah:

    a) Daftar jumlah untuk kontrol

    b) Daftar penerimaan uang

    c) Laporan bank

    Sistem informasi akuntansi penerimaan kas menggunakan teknologi

    sebagai berikut:

    a. Pelaksana teknis (Brainware) yang diperlukan adalah:

    1) Operator pada bagian surat masuk

    2) Operator pada bagian kasir

    3) Operator pada bagian PDE

    b. Perangkat lunak (Software) yang digunakan adalah:

  • 31

    1) Operating system

    2) Language software

    3) Application software:

    a) Program up date file transaksi uang masuk, master file piutang,

    file buku besar.

    b) Program entry, edit, hapus, cetak

    c. Perangkat keras (Hardware) yang dipergunakan adalah:

    Hard disk, CPU, printer, disk drive, main memory, keyboard, mouse.

    Sistem informasi akuntansi penerimaan kas menggunakan basis data

    (Data base) sebagai berikut:

    a) File transaksi uang masuk

    b) Master file piutang

    c) File buku besar

    Pengendalian-pengendalian yang diterapkan dalam sistem informasi

    akuntansi penerimaan kas terbagi atas:

    a. Pengendalian Umum

    1) Pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas antara bagian surat

    masuk, kasir, seksi piutang, PDE.

    2) Otorisasi dokumen sumber oleh pejabat berwenang, misalnya Bukti

    Kas Masuk diotorisasi oleh Manajer Keuangan.

    3) Formulir dibuat prenumbered

    b. Pengendalian Aplikasi

    1) Masukan:

  • 32

    a) Echo check.

    b) Batch control total check

    c) Verifikasi dokumen untuk menjamin kebenaran dan kelengkapan

    otorisasi.

    2) Proses

    a) Control total check

    b) Matching check

    3) Keluaran:

    a) Distribusi laporan kepada pihak-pihak yang berhak atas laporan

    tersebut, misalnya Laporan Penerimaan Kas didistribusikan kepada

    Manajer Keuangan, Manager Akuntansi, dan Dewan direksi

    (misalnya ada 6 orang dewan direksi)

    b) Laporan hanya dicetak menurut jumlah yang diperlukan yaitu

    berdasarkan permisalan distribusi laporan di atas maka hanya akan

    dicetak 8 lembar.

    II.8. Sub-sistem Sistem Informasi Akuntansi

    Sistem informasi akuntansi terdiri dari 3 subsistem pokok, yaitu:

    a. Sistem pemrosesan transaksi

    Sistem pemrosesan transaksi ini adalah pusat dari semua fungsi yang

    terdapat dalam sebuah sistem informasi dengan cara sebagai berikut :

    1) Melakukan suatu perubahan terhadap peristiwa-peristiwa ekonomi

    yang ada menjadi suatu transaksi keuangan.

  • 33

    2) Melaksanakan pencatatan terhadap transaksi keuangan ke dalam

    catatan akuntansi.

    3) Mendistribusikan intisari informasi keuangan kepada personel

    operasional dalam rangka mendukung kegiatan operasi harian.

    b. Buku besar atau sistem laporan keuangan

    Sistem buku besar dan sistem laporan keuangan adalah sebuah sub

    sistem yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya,

    karena adanya hubungan yang saling ketergantungan tersebut, dalam

    aspek operasional sering mengakibatkan keduanya dianggap sebagai

    sistem tunggal yang terintegrasi.

    Input yang dimasukkan ke dalam general ledger merupakan data

    dari transaction cycle yang diproses oleh sistem yang terdapat dalam

    general ledger untuk melakukan kegiatan up-date pada General

    Ledger control account.

    c. Sistem pelaporan manajemen

    Sistem pelaporan manajemen dilakukan untuk menyediakan

    informasi keuangan internal yang dibutuhkan manajemen, dimana

    perusahaan memiliki pilihan tentang bagaimana cara pelaporan informasi

    yang ada dan bagaimana mempresentasikannya. (Hall, 2001: 12)

    II.9 Pengendalian Intern

    Berikut ini akan dibahas mengenai pengertian, tujuan, dan elemen-

    elemen dari pengendalian intern :

    a. Pengertian Pengendalian Intern

    Definisi pengendalian intern menurut Horngren et.al (1999:

  • 34

    260) adalah sebagai berikut:

    Internal Control is organizational plan and all therelated measures that entity adopts to:1) safeguard assets,2) Encourage adherence to company policies,3) Promote operational effeciency (obtain the best

    outcome at the lowest cost), and4) Ensure accurate and reable accounting records.

    Sedangkan menurut Robert Moeller and Herbert Witt,

    definisi pengendalian internal adalah sebagai berikut:

    Internal control comparises the plan of organizationand all of the coordinate methods and measures adoptedwith a business to safequard its assets, check theacuuracy and reliability of its accounting data, promoteoperational efficiency, and encourage adherence toprescribed managerial policies. (Moeller dan Witt, 1999: 2-8)

    Ikatan Akuntan Indonesia (2001:319.2) mengeluarkan SPAP baru

    dimana dalam salah satu pembahasannya mengenai struktur pengendalian

    intern diubah menjadi pengendalian intern saja dengan definisi sebagai

    berikut:

    Suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,manajemen dan personal lain entitas yang didesain untukmemberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tigagolongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporankeuangan, (b) efektifitas dan efisiensi operasi, (c)kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (IAI., 2001:319.2)

    b. Tujuan Pengendalian Intern

    Dilihat dari tujuannya tersebut, sistem pengendalian intern dibagi

    menjadi 2, yaitu (Jogiyanto, 2000: 374):

    1) Pengendalian Intern Akuntansi

    Pengendalian ini mempunyai tujuan utama mengamankan assets dan

  • 35

    menjamin kebenaran serta ketepatan dari data akuntansi. Pengendalian

    Akuntansi perlu dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat

    memberikan jaminan yang cukup meyakinkan terhadap:

    a) Transaksi dilaksanakan sesuai dengan wewenang manajemen, baik

    yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus.

    b) Transaksi perlu dicatat untuk:

    - Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip

    akuntansi yang berlaku umum/kriteria lain.

    - Menjaga pertanggungjawaban atas harta kekayaan.

    c) Pemakaian harta kekayaan Perusahaan, hanya diizinkan bila ada

    wewenang dari Manajemen.

    d) Harta kekayaan Perusahaan menurut catatan dibandingkan dengan

    harta kekayaan yang ada setiap periode tertentu dan tindakan yang

    tepat perlu dilakukan bila ada perbedaan.

    2) Pengendalian Intern Administratif

    Pengendalian Intern Administratif mempunyai tujuan utama

    meningkatkan efisiensi operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya

    kebijaksanaan Manajemen yang telah ditetapkan. Pengendalian Intern

    Administrasi merupakan pengendalian yang meliputi aspek-aspek

    Manajemen yang berupa pengendalian perencanaan, pengendalian

    personil, dan standar operasi.

    Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Profesional Akuntan

  • 36

    Publik, menjelaskan bahwa pengendalian intern terdiri dari lima

    komponen yang saling terkait sebagai berikut:

    1) Lingkungan Pengendalian

    Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi,

    mempengaruhi kesadaran pengendalian dari manusia yang

    melakukannya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk

    semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan

    struktur.

    2) Penaksiran Resiko

    Penaksiran resiko untuk tujuan pelaporan keuangan merupakan

    identifikasi, analisis dan manajemen terhadap resiko yang relevan

    dalam penyusunan laporan keuangan yang wajar sesuai prinsip

    yang berlaku umum.

    3) Aktivitas Pengendalian

    Adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan

    bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi resiko

    dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian

    mempunyai berbagai tujuan dan ditetapkan di berbagai tingkat

    organsisasi dan fungsi.

    4) Informasi dan Komunikasi

    Adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran dalam

    suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang untuk

    melaksanakan tanggung jawab mereka.

    5) Pemantauan

    Adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian

    intern sepanjang waktu. (IAI, 2001:319.2)

  • 37

    Menurut Hall (2001: 225) menjelaskan bahwa pengendalian

    intern terdiri dari enam komponen yang saling terkait dengan

    pertimbangan pengawasan untuk sistem yang berbasis komputer.

    1) Persetujuan (Otorisasi)

    Tugas dari persetujuan transaksi dalam sistem pemrosesan secara

    real time adalah otomatis. Manajemen dan akuntan harus memberi

    perhatian yang lebih atas kebenaran aturan program komputer dan

    kualitas dari data yang digunakan untuk membuat keputusan

    tersebut.

    2) Pemisahan Tugas

    Sekelompok tugas yang biasanya dipisah-pisah dalam sistem

    manual digabungkan fungsi pemrosesan data yang berdasarkan

    komputer. Fungsi komputer melaksanakan tugas pengawasan

    persediaan, piutang, penagihan, dan buku besar umum. Karena

    tidak terdapat pemisahan pada area ini, merupakan kepentingan kita

    untuk memfokuskan integritas program komputer yang

    melaksanakan tugas-tugas tersebut.

    3) Pengawasan (Supervisi)

    Pada diskusi yang lalu, kita mempelajari kepentingan pengawasan

  • 38

    atas prosedur penanganan, kas pada bagian penerimaan dokumen.

    Individu yang membuka surat mempunyai pada kas (aktiva) dan

    dokumen pembayaran (yang mencatat transaksi).

    4) Kontrol Akses

    Dalam sistem komputer, catatan akuntansi disimpan dalam media

    penyimpanan magnet yang mudah untuk diakses oleh orang yang

    tidak mempunyai otorisasi dan tidak terdeteksi. Hal ini dapat

    menarik orang untuk melakukan penipuan, aksi oleh pegawai yang

    tis senang, atau kecelakaan yang disengaja. Sebagai tambahan,

    sistem real time sering memelihara catatan akuntansi pada bentuk

    magnetik.

    5) Catatan Akuntansi

    Pencatatan akuntansi atau record akuntansi dalam suatu organisasi

    terdiri dari atas dokumen sumber, jurnal dan buku besar. Record

    tersebut merangkap esensi ekonomi dari transaksi dan

    menyediakan jejak audit bagi peristiwa ekonomi.

    6) Verifikasi yang Independen

    Konsolidasi tugas-tugas akuntansi di bawah fungsi komputer

    menghilangkan beberapa kontrol verifikasi yang independen.

    Verifikasi independen diperbaiki oleh kontrol saldo menjalankan

    dan memproduksi laporan manajemen dan meringkas untuk

  • 39

    pengguna akhir untuk diperiksa.

    Sedangkan menurut Hall (2001: 228) pengendalian fisik atas

    sistem akuntansi yang berbasis mikrokomputer terdiri dari :

    1) Pemisahan Tugas

    Sistem mikrokomputer mempunyai kecenderungan tidak

    mempunyai pemisahan tugas. Seseorang mungkin bisa

    bertanggung jawab untuk memasukkan seluruh data transaksi,

    termasuk pesanan penjualan, penerimaan kas, dan pengeluaran kas.

    Pada sistem manual, kewenangan ini tampaknya sama dengan

    memberikan penugasan pemasukan data piutang, utang,

    penerimaan kas, dan pengeluaran kas pada satu orang.

    2) Pengawasan Akses

    Sistem mikrokomputer biasanya tidak cukup menyediakan

    pengawasan pada akses file data. Pada saat aplikasi sedang

    memakai kontrol keamanan dengan memakai password pada file,

    kontrol ini sering kali menolak untuk mengakses file data secara

    langsung melalui operasi. Jawaban untuk permasalahan ini

    meliputi enkripsi data, disk lock, dan penga alat secara fisik.

    3) Catatan Akuntansi

    Lingkungan mikrokomputer sering kali terjadi kehilangan data

    yang mengancam akuntansi dan jejak audit. Kegagalan disk

  • 40

    komputer merupakan sebab utama dari kehilangan data. Saat

    kejadian ini terjadi, memanggil kembali data yang disimpan

    mungkin mustahil. Prosedur formal untuk membuat data cadangan

    dari file data dan program mengurangi permasalahan ini.

    Bagaimanapun juga membuat data cadangan pada lingkungan

    mikrokomputer memerlukan kesadaran dari pemakai, yang sering

    kali mengabaikan pentingnya aktivitas ini.

  • 42

    BAB III

    GAMBARAN UMUM PT KARYABANGUN INTISEJAHTERA

    III.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

    PT Karyabangun Intisejahtera merupakan perusahaan yang bergerak

    di bidang perdagangan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas.

    Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tahun 1998 dan berkantor di Jln.

    Pangeran. Tubagus Angke No.64 RT 008/04. Kelurahan Angke Jakarta

    Barat.

    PT Karyabangun Intisejahtera didirikan berdasarkan akte notaris

    Haji Muhammad Afdal Gazali Sarjana Hukum. Yang beralamat kantor di

    Jln. Pulo Tanjung No. 45-A Kemandoran, Jakarta Selatan. Dan telah

    disyahkan oleh nientri kehakiman RI dengan nomor C-9792

    HT.01.04.Th.99. Tanggal 13 April 1999.

    PT Karyabangun Intisejahtera merniliki daerah pemasaran yang

    meliputi Jakarta Bogor Tanggerang dan Bekasi (JABOTABEK). Sebagian

    besar konsumennya adalah pedagang grosir, agen (distributor) dan toko

    pengecer.

    PT Karyabangun Intisejahtera merupakan perusahaan yang didirikan

    oleh Tuan Winarto Halim. Adapun maksud dan tujuan didirikannya

    perusahaan berdasarkan akte notaris adalah berdagang dalam arti seluas-

    luasnya, import dan eksport, melakukan keagenan, dan perdagangan

    komisi serta mendirikan dan menjalankan perusahaan industri,

  • 43

    pengangkutan, dan lain-lain.

    Saat pertama kali berdiri PT Karyabangun lntisejahtera hanya

    menggunakan 10 orang karyawan. Modal awal yang disetorkan sebesar

    Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan omzet yang dihasilkan

    perusahaan sebesar Rp.700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah).

    Kemudian karena semakin berkembangnya jaman dan luasnya daerah

    pemasaran maka perusahaan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja.

    Pada scat in], jumlah karyawan mencapai 32 orang. Modal perusahaan

    juga mengalami perkembangan mencapai 1.500.000.000,- (satu miliyar

    lima ratus juta rupiah) dan omzet yang dihasilkan perusahaan saat ini

    sekitar Rp.2.000.000.000,- (dua miliyar rupiah). Di mana penjualan

    selarna tahun 2004 dari masing-masih tipe produk yang dijual adalah

    sebagai berikut : Portland Cement Type 1 sebanyak 1.200.000 unit,

    Portland Pozzolan Cement (PPC) sebanyak 600.000 unit, White Cement

    sebanyak 500.000 unit.

    III.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

    Untuk mencapai tujuannya suatu perusahaan harus bisa mengatur dan

    menyusun struktur organisasinya secara tepat. Struktur organisasi ini

    ditujukan sebagai alat pengontrol kegiatan dari tiap-tiap departemen yang

    ada di dalam perusahaan. Struktur organisasi juga merupakan penentu dalam

    menunjang kelanjutan dan kelangsungan hidup perusahaan. Setiap bagian-

    bagian dalam perusahaan harus diintegrasikan dan dikoordinasikan dalam

  • 44

    suatu organisasi yang memiliki hubungan kerja yang harmonis dan

    mempunyai kesatuan tindakan dalam mencapai tujuan perusahaan

    berdasarkan kepentingan bersama. Struktur organisasi menggambarkan

    adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan

    yang berbeda-beda itu dapat dilaksanakan.

    Struktur organisasi yang digunakan oleh PT Karyabangun

    Intisejahtera adalah struktur organisasi garis. Hal ini dapat terlihat dari

    garis wewenang yang langsung dari atasan sampai bawahan. Hubungan

    antara atasan dan bawahan bersifat langsung melalui garis komando

    dimana atasan memimpin bawahannya, sedangkan bawahan mempunyai

    tanggung jawab kepada atasannya atas kelancaran operasi perusahaan.

    Bagan struktur organisasi perusahaan dapat di lihat pada lampiran 1

    Berikut akan dijabarkan secara ringkas mengenai tugas-tugas pokok

    dan tanggungjawab pada posisi masing-masing yaitu:

    a. Dewan Direksi

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    1) Bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan secara

    keseluruhan.

    2) Menetapkan strategi yang harus ditempuh perusahaan.

    3) Mengambil keputusan yang terbaik dalam rangka mencapai tujuan

    perusahaan.

    4) Mengawasi pelaksanaan kerja manajer yang ada dibawah

    tanggungjawabnya.

  • 45

    b. Manajer Personalia.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    1) Menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan.

    2) Bertugas untuk mengurus penggajian.

    3) Mengangkat, memutasikan dan memberhentikan pegawai

    perusahaan.

    Manajer Personalia membawahi:

    1) Bagian personalia.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    a) Menyelenggarakan administrasi kepegawaian.

    b) Menyelenggarakan dan mengawasi daftar hadir karyawan.

    c. Manajer Pemasaran.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    1) Menentukan strategi pemasaran.

    2) Mengontrol dan mengawasi penjualan kredit yang diberikan.

    3) Mengadakan penelitian dan analisis pasar.

    Manajer Pemasaran membawahi:

    1) Bagian Penjualan.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    a) Membantu manajer pemasaran, agar target penjualan dapat

    tercapai.

    b) Bertanggung jawab menerima pesanan dari pelanggan.

    c) Menyiapkan administrasi penjualan.

  • 46

    d) Melakukan penagihan atas piutang usaha.

    2) Bagian pengiriman.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    Mengatur agar barang sampai kepada pelanggan atau tempat

    tujuan secara tepat waktu.

    d. Manajer Gudang.

    Tugas dan tanggungjawabnya adalah:

    a) Mengawasi keluar masuknya barang jadi di dalam gudang.

    b) Melakukan pemeriksaan kualitas bahan yang diterima dari

    supplier.

    Manajer Gudang membawahi:

    Bagian Gudang.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    1) Menyimpan bahan baku dan bahan pembantu.

    2) Menerima barang dari supplier.

    3) Bertanggungjawab atas keluar masuk barang-barang dalam gudang.

    4) Menjaga keutuhan dan keamanan barang yang ada di gudang.

    e. Manajer Akuntansi dan Keuangan.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    1) Mengatur pengelolaan dana perusahaan.

    2) Mengawasi pelaksanaan prosedur dan sistem informasi akuntansi

    yang diterapkan.

    3) Menganalisis laporan keuangan perusahaan.

  • 47

    4) Membuat laporan dan mempertanggungjawabkan kepada direktur.

    5) Melakukan verikasi dan otorisasi kredit atas penjualan.

    Manajer Akuntansi dan Keuangan membawahi:

    1) Bagian Akuntansi.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    a) Menyelenggarakan pembukuan dan pembuatan laporan keuangan

    perusahaan.

    b) Menjaga serta mengawasi agar data, dokumen serta laporan

    keuangan hanya diberikan kepada pihak yang berkepentingan.

    c) Memasukan data dalam komputer dan memproses lebih lanjut.

    2) Bagian keuangan.

    Tugas dan tanggung jawabnya:

    a) Melaporkan posisi keuangan kepada Manajer Keuangan.

    b) Mengawasi bagian penjualan dan bagian kasir dalam

    melaksanakan tugasnya.

    Bagian keuangan membawahi:

    Bagian kasir.

    Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

    a) Memegang kas kecil.

    b) Melakukan pembayaran-pembayaran berdasarkan dokumen

    pendukung dan prosedur yang berlaku.

    c) Menerima hasil tagihan dari bagian penjualan dan menyetorkannya

    ke Bank.

  • 48

    Demikian bentuk organisasi PT Karyabangun Intisejahtera dalam

    pelaksanaan operasi perusahaan untuk mencapai tujuan serta rencana yang

    telah ditetapkan Bagan struktur organisasi PT Karyabangun Intisejahtera

    dapat dilihat pada lampiran 1

    III.3 Evaluasi Bagan Struktur Organisasi PT Karyabangun Intisejahtera

    a. Struktur organisasi PT Karyabangun Intisejahtera adalah berbentuk garis,

    dikatakan garis karena atasan berhak untuk memerintah secara langsung

    bawahannya dan seorang bawahan hanya bertanggung jawab pada

    seorang atasan, contohnya : manajer pemasaran membawahi bagian

    penjualan.

    b. Departementalisasi yang digunakan berdasarkan fungsi, dikatakan

    berdasarkan fungsi karena mengelompokan fungsi-fungsi kegiatan di

    dalam organisasi dengan melibatkan penempatan bersama sejumlah

    orang yang mempunyai kemampuan teknik dan profesional yang sama,

    contohnya manajer pemasaran membawahi bagian penjualan.

    c. Wewenang yang digunakan oleh perusahaan adalah wewenang garis,

    dikatakan wewenang garis karena menunjukan langsung terhadap

    seorang atasan yang mempunyai wewenang langsung terhadap satu atau

    beberapa bawahannya dan tiap-tiap bawahan hanya mempunyai tanggung

    jawab langsung terhadap seorang atasan saja, contohnya : manajer

    pemasaran memberikan perintah dan wewenang kepada bagian

    penjualan.

    d. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang ada, pada perusahaan tidak

    terdapat seorang staff ahli yang dapat membantu pimpinan dalam

  • 49

    memberikan saran-saran. Staf ahli hanya bisa memberi saran kepada

    atasan / kepala bagian, tetapi tidak mempunyai kekuasaan untuk memberi

    perintah, akibatnya pengendalian intern perusahaan akan terdapat

    kelemahan. Dengan adanya staff ahli tersebut, maka diharapkan dapat

    membantu perusahaan untuk melakukan pengendalian dan pengawasan

    atas penyelenggaraan fungsi-fungsi perusahaan dan

    mengkoordinasikannya.

    Adapun tugas dan tanggung jawab internal auditor

    1) Melakukan pengawasan dan pengendalian atas penyelenggaraan

    fungsi-fungsi perusahaan dan mengkoordinasikannya.

    2) Menilai sistem pengendalian intern perusahaan,

    mendokumentasikan hasil-hasil penemuannya, memberikan usul

    dan saran, dan melaporkan hasil kerja kepada Direktur Utama

    3) Menetapkan dan menilai prosedur-prosedur keuangan dan

    operasional perusahaan.

    e. Selain itu setiap fungsi yang dijalankan oleh masing-masing kepala

    sebaiknya dilakukan oleh masing-masing manajer yang dibentuk,

    sehingga beban kerja dan tanggung jawab atas fungsi kedua manajer yang

    ada tidak terlalu berat, misalnya : bagian pemasaran dan penjualan

    dipimpin oleh manajer pemasaran.

    f. Tugas dan tanggung jawab masing-masing manajer yang di usulkan

    merupakan limpahan dari tanggung jawab kepala bagian masing-masing,

    dan juga para manajer harus memperhatikan masing-masing bagian

    supaya bekerja lebih efisien dan menghasilkan produktivitas yang tinggi

    untuk perusahaan secara keseluruhan

  • 50

    III.4 Kegiatan usaha.

    PT Karyabangun Intisejahtera bergerak dalam usaha

    perdagangan semen, khususnya semen yang bermerek Tiga Roda.

    Untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda-beda sesuai

    kebutuhannya, maka perusahaan menyediakan berbagai tipe semen yang

    dapat dipilih oleh konsumen sesuai dengan kebutuhan mereka dan

    untuk dapat memberikan kepuasan bagi konsumen, maka perusahaan

    juga memberikan jaminan mutu yang tinggi terhadap produk-produk

    yang dijualnya.

    Jenis jenis produk yang dijual oleh PT Karyabangun

    Intisejahtera dengan merek Tiga Roda meliputi :

    a) PORTLAND CEMENT TYPE 1

    Semen Portland Cement "Type I berkualitas tinggi sesuai standard

    mutu SNI 15-2049-1994 dan ASTM C-150-98 dengan kemasan 50

    kg dan semen curah.

    b) PORTLAND POZZOLAN CEMENT (PPC)

    Semen Portland Pozzolan Cement dengan kemasan 40 kg dan semen

    curah, dengan standard mutu SNI 15-0302-1994 SPP A dan ASTM C-

    595-98.

    Semen ini memiliki panas hidrasi rendah, tahan sulfat dan air laut.

    Mutu adukan lebih stabil, lebih plastis dan lebih mudah untuk

    pengerjaan.

  • 51

    c) WHITE CEMENT TIGA RODA

    Semen Portland type khusus yang bermutu tinggi dalam kemasan 40

    kg. White Cement tiga roda adalah satu-satunya semen putih yang

    diproduksi di Indonesia dan memenuhi standarisasi SNI 15-0129-

    1997 dan ASTM C-15098. Digunakan untuk pembuatan bangunan

    arsitektur dan dekorasi.

    III.5 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang Dan Penerimaan Kas

    Pada PT Karyabangun Intisejahtera

    1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT Karyabangun

    Intisejahtera

    Kebijakan Penjualan dilakukan sebagai berikut:

    1) Tunai

    Penjualan secara tunai ditunjukan bagi pelanggan baru dan pelanggan

    yang memang ingin langsung membayar setelah terima kendaraan.

    2) Kredit

    Penjualan kredit dilakukan untuk memberikan penawaran kredit yang

    ringan bagi pelanggan dalam melunasi pembayarannya. Sebelum

    melakukan transaksi penjualan bagian pemasaran melakukan

    penyeleksian pelanggan. Dalam melakukan seleksi pelanggan, bagian

    pemasaran/ bagian penjualan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

    Untuk langganan lama perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

    a) Penjualan, bila penjualan yang diajukan langganan belum memenuhi

    syarat, maka perlu dipertimbangkan apakah pelanggan tersebut akan

  • 52

    mampu melunasi pesanan yang dilakukan dengan melihat apakah

    selama diberikan kredit pelanggan tersebut dapat melunasinya

    dengan tepat waktu dan tidak bermasalah.

    b) Kondisi penjualan, bagian penjualan perlu mempertimbangkan

    kondisi penjualan yang dilakukan apakah baik atau tidak maksudnya

    adalah apakah penjualan perusahaan tersebut sudah mencapai target

    atau lebih sesuai dengan target perusahaan, sehingga omzet

    penjualan yang dilakukan meningkat untuk periode tertentu.

    Untuk langganan baru perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

    a) Kredibilitas pelanggan baru, melihat apakah kredibilitas pelanggan

    baru tersebut dapat dipercaya atau tidak untuk memastikan bahwa

    pelanggan baru tersebut dapat melunasi kredit yang diberikan

    perusahaan.

    b) Kondisi keuangan pelanggan baru, melihat apakah kondisi

    keuangan pelanggan baru dalam keadaan baik dan tidak terdapat

    permasalahan, sehingga dapat dipercaya bahwa pelanggan baru

    tersebut dapat mengembalikan kredit yang diberikan tepat pada

    waktunya.

    c) Setelah bagian pemasaran mempertimbangkan hal-hal tersebut

    diatas, bagian pemasaran dapat memutuskan bahwa apakah

    pelanggan lama atau pelanggan baru tersebut mendapatkan atau

    tidak fasilitas kredit dari perusahaan.

  • 53

    3) Penjualan kredit kepada pelanggan dilakukan berdasarkan

    pertimbangan bagian penjualan dalam menentukan batas kredit

    pelanggan. Setiap pelanggan mempunyai batas kredit yang ditentukan

    oleh perusahaan.

    4) Potongan penjualan

    Kebijakan lainnya yang dilaksanakan oleh perusahaan untuk

    meningkatkan hasil penjualan dan memotivasi pelanggan untuk cepat

    membayar kreditnya adalah pemberian potongan penjualan. Potongan

    penjualan ini akan diterima oleh pelanggan jika pelunasan faktur

    dilakukan lebih awal dari jangka waktu yang ditetapkan. Bagian

    administrasi penjualan mempunyai wewenang untuk menetukan

    besarnya potongan harga.

    Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT

    Karyabangun Intisejahtera adalah:

    1) Bagian-bagian yang terkait dalam Penjualan

    a) Bagian Penjualan.

    Bagian penjualan bertanggungjawab atas pesanan dari pelanggan,

    mencatat dan membuat Sales Order (SO). Apabila penjualan

    dilakukan secara kredit maka akan dilakukan analisa kelayakan

    kredit dari pelanggan oleh manajer akuntansi dan keuangan dan

    diotorisasi oleh manajer pemasaran setelah kredit di setujui oleh

    manajer akuntansi dan keuangan. Dari SO yang ada akan

    dibuatkan Order Permintaan Barang (OPB), kemudian OPB

  • 54

    dikirim ke bagian gudang.

    b) Bagian Gudang.

    Bagian ini bertanggung jawab atas penyimpanan, arus masuk dan

    arus keluar barang dengan baik, dan bertugas menyiapkan barang

    sesuai dengan yang tercantum dalam Order Permintaan Barang

    (OPB) dari Bagian Penjualan, serta menyerahkan barang tersebut

    ke Bagian Penjualan dan mengeluarkan surat jalan.

    c) Bagian Akuntansi.

    Bagian ini bertugas untuk memasukkan data penjualan,

    mengupdate Masterfile Piutang usaha dan file buku besar, serta

    menerbitkan laporan keuangan.

    2) Dokumen

    Dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penjualan antara

    lain:

    a) Sales Order (SO).

    Sales Order dibuat bagian penjualan, dan diotorisasi oleh manajer

    pemasaran. SO juga merupakan dasar untuk membuat Order

    Permintaan Barang (OPB) ke bagian gudang.

    b) Order Permintaan barang (OPB).

    Order Permintaan Barang (OPB) dibuat oleh bagian penjualan

    berdasarkan SO. OPB berfungsi sebagai surat perintah permintaan

    barang berdasarkan permintaan pelanggan. Berdasarkan OPB

    bagian gudang akan mempersiapkan barang yang diinginkan

  • 55

    pelanggan.

    c) Surat Jalan (SJ).

    Surat Jalan (SJ) berfungsi sebagai surat perintah pengiriman

    barang ke pelanggan yang dibuat oleh bagian gudang dan

    ditujukan kepada bagian penjualan

    d) Faktur Penjualan (FP).

    Faktur Penjualan dibuat oleh bagian penjualan dan diotorisasi

    oleh manajer keuangan dan akuntansi. Dokumen ini digunakan

    sebagai dasar pencatatan transaksi penjualan oleh bagian

    akuntansi.

    3) Pemerosesan data

    Pemrosesan Data Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT

    Karyabangun Intisejahtera adalah sebagai berikut:

    a) Bagian penjualan menerima pesanan dari pelanggan yang diterima

    melalui telepon, faksimili ataupun datang langsung ke perusahaan.

    b) Bila terjadi transaksi penjualan secara kredit, maka perlu

    dikonfirmasikan kepada manajer akuntansi dan keuangan untuk

    menganalisis kelayakan kredit pelanggan. Apabila kredit tidak

    disetujui maka SO tidak diterbitkan. Akan tetapi, apabila kredit

    disetujui, maka SO akan dibuat oleh bagian penjualan dan

    diotorisasi manajer pemasaran. Kemudian SO didistribusikan

    sebagai berikut:

  • 56

    Lembar 1: gudang.

    Lembar 2: bagian penjualan.

    Lembar 3: bagian akuntansi.

    c) Setelah analisis penjualan secara kredit disetujui oleh manajer

    akuntansi dan keuangan, maka bagian penjualan menghubungi

    bagian gudang melalui telepon untuk mengecek persediaan barang

    untuk pemenuhan order dari pelanggan. Apabila tersedia maka,

    bagian penjualan akan membuat sales order (SO). Jika barang

    tidak tersedia, maka barang yang dipesan tersebut akan diminta

    kepada supplier, dan pelanggan diberikan kepastian untuk

    menunggu kiriman dari supplier

    d) Berdasarkan SO lembar 2, bagian penjualan terlebih dahulu

    membuat order permintaan barang (OPB) sebanyak 3 rangkap yang

    didistribusikan sebagai berikut:

    Lembar 1: bagian gudang.

    Lembar 2: bagian penjualan.

    Lembar 3: bagian akuntansi.

    e) Berdasarkan OPB, bagian penjualan melakukan prosedur

    permintaan barang sesuai dengan pesanan yang diminta pelanggan,

    dan mengarsip OPB lembar 2.

    f) Berdasarkan OPB lembar 2, bagian penjualan mengkonfirmasikan

    ke bagian gudang untuk mengetahui bahwa pesanan barang yang

    diminta telah disiapkan. Setelah itu, bagian gudang membuat Surat

  • 57

    Jalan (SJ) rangkap 4 yang didistribusikan sebagai berikut:

    Lembar 1: bagian penjualan.

    Lembar 2: bagian gudang.

    Lembar 3 : pelanggan.

    Lembar 4 : bagian akuntansi.

    g) Bagian gudang memberikan barang pesanan pelanggan beserta

    dengan SJ ke bagian pengiriman untuk diserahkan kepada

    pelanggan dan membukukan barang yang dikeluarkan ke dalam

    kartu barang.

    h) Bagian pengiriman menerima SJ beserta barang pesanan dari

    bagian gudang dan mencocokkannya. Setelah cocok, maka SJ

    ditandatangani oleh bagian pengiriman. Kemudian barang pesanan

    dikirim kepada pelanggan, setelah barang pesanan sampai dan

    diterima oleh pelanggan, kemudian meminta tanda tangan

    pelanggan untuk SJ sebagai bukti telah diterimanya barang oleh

    pelanggan.

    i) Setelah menerima SJ dari bagian pengiriman yang telah

    ditandatangani pelanggan, bagian penjualan mencocokannya

    dengan OPB. Setelah cocok, bagian penjualan membuat faktur

    penjualan (FP) sebanyak 4 rangkap. FP itu dibuat pada saat barang

    sudah diantarkan dan diotorisasi oleh manajer pemasaran dan

    didistribusikan sebagai berikut:

    Lembar 1 dan 3: bagian keuangan.

  • 58

    Lembar 2: bagian akuntansi.

    Lembar 4: bagian penjualan.

    j) Bagian akuntansi menerima FP lembar 2 dan SJ lembar 4 serta SO

    lembar 3 dari Bagian penjualan dan mengecek apakah barang yang

    diserahkan ke pelanggan sesuai dengan barang yang dikeluarkan

    dari gudang dengan melihat nama dan jumlah barang yang tertera

    di faktur dan surat jalan yang ada. Setelah cocok, bagian akuntansi

    menginput transaksi penjualan ke dalam file transaksi penjualan,

    kemudian mengupdate Masterfile Piutang usaha, dan file buku

    besar.

    k) Setiap akhir bulan, bagian gudang memproses file transaksi

    pengeluaran barang untuk menghasilkan laporan pengeluaran

    barang pada bagian akuntansi.

    l) Setiap akhir bulan, bagian akuntansi memproses file transaksi

    penjualan untuk menghasilkan laporan penjualan dan laporan

    keuangan.

    4) Informasi yang dihasilkan

    Informasi yang dihasilkan pada sistem informasi akuntansi penjualan

    dapat berupa Softcopy dan hardcopy. Penghasil informasi dalam

    Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT Karyabangun Intisejahtera

    adalah:

  • 59

    a) Softcopy

    Output softcopy dapat berupa tayangan-tayangan yang ada dilayar

    monitor, antara lain:

    Tampilan Persediaan, Tampilan ini berisi data tentang jenis dan

    jumlah persediaan yang tersedia digudang.

    b) Hardcopy

    Output hardcopy dapat berupa laporan-laporan yang dibuat secara

    periodik, antara lain:

    1) Laporan penjualan

    2) Laporan keuangan

    3) Laporan pengeluaran barang

    5) Manajemen Database

    Basis data merupakan kumpulan-kumpulan dari file yang menjadi

    tempat untuk menyimpan data dimana data tersebut akan diproses

    untuk menghasilkan informasi.

    Files yang terdapat dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada

    PT Karyabangun Intisejahtera adalah:

    a) Master file

    Master file merupakan kumpulan catatan yang bersifat tetap dan

    data yang selalu disesuaikan dengan keadaan.

    Master file yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

    Penjualan PT Karyabangun Intisejahtera adalah:

  • 60

    1) Master File Buku Besar untuk semua transaksi.

    Merupakan master file yang berisi perkiraan-perkiraan yang

    digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah diinput

    sebelumnya dalam files transaksi dengan field sebagai berikut:

    Nomor, Tanggal transaksi, kode perkiraan, nama perkiraan,

    mutasi debet, mutasi kredit, saldo akhir dan keterangan

    transaksi.

    2) Master File Piutang

    Merupakan master file yang berisi data tentang jumlah piutang

    pelanggan perusahaan.

    3) Master File Persediaan

    Merupakan master file yang berissi data tentang jumlah

    persediaan yang dimiliki perusahaan dengan field sebagai

    berikut:

    Nomor, Kode Kendaraan, Nama kendaraan, Harga, Unit

    Satuan, Saldo Awal, Kuantitas Masuk, Kuantitas keluar, Saldo

    Akhir.

    b) File Transaksi

    Merupakan kumpulan catatan transaksi yang terjadi dan biasanya

    dikelompokan kedalam transaksi sejenis. File transaksi digunakan

    untuk mengupdate master file yang berhubungan. File transaksi

    yang digunakan meliputi:

  • 61

    1) File transaksi Penjualan

    File transaksi penjualan berisi data transaksi penjualan dengan

    field sebagai berikut:

    Nomor, tanggal transaksi, tanggal faktur, kode pelanggan,

    nama pelanggan, kode kendaraan, nama kendaraan, harga

    kendaraan, total harga sebelum potongan, potongan penjualan,

    PPN keluaran, total harga, keterangan transaksi.

    2) File transaksi Persediaan

    File transaksi persediaan berisi data persediaan dengan field

    sebagai berikut:

    Nomor, tanggal transaksi, kode Kendaraan, nama kendaraan,

    saldo awal, kuantitas masuk, kuantitas keluar, saldo akhir dan

    harga kendaraan.

    6) Umpan Balik

    Umpan balik yang dilakukan oleh perusahaan dalam bentuk output

    yang dikirim kembali ke sistem sebagai sumber data. Umpan balik

    dapat bersifat internal atau eksternal dan digunakan untuk memulai

    atau mengubah suatu proses. Seperti Dokumen-dokumen yang

    berkaitan dengan penjualan yang diotorisasi oleh bagian yang

    berwewenang. Surat jalan dan faktur penjualan diotorisasi oleh bagian

    administrasi penjualan dan dibuat rangkap untuk diberikan kepada

    pihak yang membutuhkan. Membackup files tersebut. Serta formulir

    yang dibuat misalnya faktur penjualan sudah prenumbered.

  • 62

    2. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Pada PT Karyabangun

    Intisejahtera

    Kebijakan Piutang yang dilakukan sebagai berikut:

    1) Sebelum penjualan kredit disetujui manajer pemasaran, maka harus

    dipertimbangkan terlebih dahulu kredibilitas pelanggan dan

    memeriksa riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh debitur.

    2) Piutang usaha dan penjualan kredit diakui pada saat pengiriman

    kendaraan jadi pada pelanggan

    3) Jangka waktu kredit yang diberikan adalah untuk pelanggan lama

    maksimum tergantung dari kemampuan pelanggan dan jika disetujui,

    maka jangka waktu kredit terhitung sejak kendaraan diterima oleh

    pelanggan.

    4) Penagihan atas piutang dilakukan oleh bagian penjualan.

    5) PT Karyabangun Intisejahtera tidak menetapkan penyisihan piutang

    ragu-ragu dan perusahaan menggunakan metode penghapusan

    langsung atas piutang yang tidak tertagih dan diotorisasi oleh bagian

    akuntansi dan direksi.

    Sebagian besar transaksi penjualan PT Karyabangun

    Intisejahtera dilakukan secara kredit. Jangka waktu pelunasan piutang

    setiap pelanggan berbeda-beda. Piutang merupakan pendapatan dari

    penjualan yang belum terealisasi dalam bentuk uang dan merupakan

    harta perusahaan. Perusahaan harus bisa mengelola piutang perusahaan

    secara tepat untuk kelancaran arus kas didalam perusahaan. Pengelolaan

  • 63

    piutang secara baik dapat menghindari perusahaan terhadap kerugian

    dari transaksi penjualan.

    Berikut ini adalah penerapan Sistem Informasi Akuntansi

    piutang pada PT Karyabangun Intisejahtera:

    1) Bagian-bagian yang terkait dalam Piutang

    Berdasarkan hasil peninjauan yang dilakukan terhadap perusahaan,

    maka dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi yang terkait dalam

    piutang usaha adalah sebagai berikut, yaitu: Bagian akuntansi yang

    berfungsi mengurusi piutang, Bagian pemasaran yang merangkap

    fungsi untuk melakukan penagihan kepada pelanggan atas

    sejumlah piutang yang telah jatuh tempo, bagian keuangan dan

    kasir.

    2) Sumber data atau dokumen yang digunakan

    Data diperoleh dengan cara interview ke bagian penjualan dan

    bagian akuntansi. Dan jenis data yang diperoleh dari hasil

    interview tersebut adalah berupa data kualitatif. Dari hasil

    interview didapatkan informasi data dan dokumen-dokumen yang

    digunakan dalam proses penjualan.

    Karena keterbatasan waktu dan izin yang diberikan oleh

    perusahaan, maka data yang saya peroleh kurang lengkap. Dokumen

    yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi Piutang adalah:

    a) Faktur Penjualan (FP).

    Dokumen ini dibuat oleh bagian penjualan atas transaksi

  • 64

    penjualan, dan digunakan sebagai dasar penagihan kepada

    pelanggan.

    b) Surat Jalan (SJ).

    Surat Jalan (SJ) berfungsi sebagai surat perintah pengiriman

    barang ke pelanggan yang ditujukan kepada bagian pengiriman.

    c) Bukti Memo.

    Bukti Memo merupakan dokumen sumber untuk mencatat

    penghapusan piutang usaha yang diperkirakan sudah tidak dapat

    ditagih, dan merupakan dasar untuk mengurangi piutang usaha

    perusahaan.

    3) Pemerosesan data

    Pemerosesan data PT Karyabangun Intisejahtera adalah sebagai

    berikut:

    a) Berdasarkan Faktur Penjualan (FP) lembar ke dua dan Surat Jalan

    (SJ) lembar keempat sebagai dokumen pendukung yang

    didistribusikan dari bagian penjualan, bagian akuntansi melakukan

    input ke file transaksi penjualan untuk menambah saldo piutang

    usaha perusahaan.

    b) Apabila terjadi piutang usaha tidak dapat