narasi laporan sgd blok 9 lbm 1
TRANSCRIPT
Skenario
Judul : aduh, nyerinya sampai ke kepala
Seseorang perempuan usia 22 tahun datang ke dokter gigi mengeluhkan rasa nyeri yang
berdenyut secara terus menerus pada rongga mulut dan menjalar hingga ke kepala, keluhan ini
mulai di rasakan sejak 3 hari yang lalu setelah pasien terjatuh dari sepeda motor. Rasa nyeri
semakin meningkat ketika pasien menekan rahang atas bagian depan. Pada pemeriksaan
rongga mulut di dapatkan adanya gigi depan rahang atas yang retak .
Pendahuluan .
Berdasarkan scenario sgd kami mencari tahu apa masalah yang ada pada scenario
tersebut . menurut sgd kami , masalah di dalam scenario tersebut adalah mengenai nyeri , yaitu
nyeri orofacial dan nyeri kepala . akan tetapi sebelumnya kami membahas terlebih dahulu apa
yang di maksud dari nyeri tersebut .
Menurut prior knowledge anggota kami , nyeri adalah rasa yang tidak nyaman yang di
akibatkan oleh gangguan suatu jaringan , akibat rangsangan suhu dan tekanan . Pengalaman
sensorik dan emosional yang mengakibatkan ketidaknyaman yang di akibatkan oleh kerusakan
suatu jaringan ataupun Proses mempertahankan keseimbangan tubuh ( homeostatis )
Sedangkan definisi nyeri orofacial ialah Nyeri pada bagian rongga mulut dan wajah , nyeri yang
timbul dapat menyerang bagian depan dan belakang kepala , dan perbedaannya dengan nyeri
kepala adalah nyeri kepala merupakan Nyeri yang menyerang bagian cranial
Setelah mengetahui apakah makna dari nyeri maka sgd kami membahas lebih lanjut mengenai
nyeri . antara lain Penyebab nyeri , klasifikasi nyeri , Jenis pemeriksaan untuk menentukan nyeri
, Ciri nyeri , Mekanisme terjadinya nyeri , Sifat nyeri . begitu halnya sama secara spesifik kami
juga membahas nyeri orofacial dan nyeri kepala
Rumusan Masalah
Berdasarkan scenario ,jadi masalah yang akan di bahas oleh sgd kami adalah nyeri
apakah yang di derita oleh perempuan tersebut , bagaimana mekanisme nya serta apa
hubungan gigi depan rahang atas gigi yang retak dengan sakit kepala yang menjalar hingga ke
kepala ?
Pembahasan
Hal pertama yang sgd kami bahas ialah apa penyebab dari nyeri , setelah di
lakukan pembelajaran mandiri penyebab nyeri di sebabkan oleh 3 golongan yaitu yang pertama
oleh rangsangan mekanik adalah Nyeri yang di sebabkan karena pengaruh mekanik seperti
tekanan, tusukan jarum, irisan pisau dan lain-lain, kedua Rangsangan Termal : Nyeri yang
disebabkan karena pengaruh suhu, Rata-rata manusia akan merasakan nyeri jika menerima
panas diatas 45 C, dimana mulai pada suhu tersebut jaringan akan mengalami kerusakan. .
Rangsangan Kimia : Jaringan yang mengalami kerusakan akan membebaskan zat yang di sebut
mediator yang dapat berikatan dengan reseptor nyeri antara lain: bradikinin, serotonin,
histamin, asetilkolin dan prostaglandin. Bradikinin merupakan zat yang paling berperan dalam
menimbulkan nyeri karena kerusakan jaringan
Selain dari 3 golongan di atas nyeri juga di sebabkan oleh hal – hal lain antara lain : Di sebabkan
karena Gangguan jaringan otot dan saraf , inflamasi , diskontrol kontraksi otot dan trauma
psikis , ada faktor psikologis , stress atau depresi , bakteri , chemis kontak zat kimia yang terlalu
asam atau basa kuat , kebiasaaan mengunyah permen karet , keracunan toksik , kondisi oklusi
Lalu kami membahas apa saja kah klasifikasi dalam nyeri itu dan bedasarkan apa nyeri
itu di kelompokkan , dari hasil belajr sangat banyak klasfikasi dari nyeri beserta golongannya .
dan kami akan menjabarkan nya satu per satu dalam laporan ini.
Pertama klasifikasi nyeri secara umum di golongkan menjadi 3 yaitu
nyeri nosiseptik : nyeri akibat kerusakan organ timbul akibat reseptor
nyeri jaringan
nyeri visera ( di sebabkan di gangguan organ dalam dan penunjangnya , nyeri bias di
alihkan ke tubuh lainnnya di timbulkan oleh suatu rangsangan oleh nosiseptor ) ,
nyeri somatic ( di sebabkan karena kerusakan di kulit , otot , tulang dan sendi ,
akibat proses peradangan )
nyeri neuropetik : terjadinya karena adanya gangguan pada sistem saraf
tepid an pusat dan mengalami perbaikan pda waktu lama
nyeri psikogenik : karena adanya perubahan probelm psikis contohnya
gangguan depresi atau cemas
klasifikasi nyeri berdasarkan lamanya ;
nyeri akut : nyeri ini berlangsung lama akan timbulnya pegal “ ( nyeri
otot ) , biasanya waktunya beberapa detik – beberapa hari
contoh : nyeri pasca truma , nyeri terjadi akibat kerusakan jaringan yang
berlangsung tidak lama , cepat pulih kembali
nyeri kronis : tertusuk ( terkena tekanan ) , beberapa bulan atau dapat di
katakan nyeri yang masih berlanjut hingga lesi nya udah hilang di sebakan
karena lesi tersebut
klasifikasi nyeri berdasarkan lokasi
radiatin pain : nyeri yang menjalar ke kepala , menyebar ke jaringan di
sekitarnya
phantom pain : nyeri yang berada jaringan yang telah hilang ,
central pain : nyeri yang berpusat hanya di jaringan tersebut saja ,
Reffered pain : nyeri yang rasa sakitnya tidak pada sumber nyerinya .
Klasifikasi nyeri Berdasarkan sumbernya
Somatic : nyeri yang muncul dari pembuluh darah , tendon dan saraf dan
rasa nyeri itu menyebar , terjadi pada tulang , kepala .
visera :nyeri berdasarkan dari rongga dalam , contoh rongga abdomen ,
crnium dan thoraks , terjadi karena iskemia
kulit : nyeri berasal dari kulit atau jaringan subkutan , rasa nyeri bersifat
seperti terbakar , terkena ujung pisau atau gunting
Klasifikasi nyeri berdasarkan rasa
nyeri cepat :nyeri ini timbul saat 0 , 1 detik ,
nyeri lambat :nyeri ini timbul setelah 1 detik .
Klasifikasi nyeri berdasarkan visual analog scale ( VAS )
ringan : skala 1 – 3 , dengan ciri masih bias di rasakan
sedang : skala 4 – 6 , dengan ciri masih dapat terasa mendesis tapi masih
bias berkomunikasi dengan baik
berat : skala 7- 9 , dengan ciri tidak dapat melakukan perintah tapi dapat
memberi respon
sangat berat : skala lebih dari > 10 dengan ciri tidak dapat merespon dan
berkomunikasi sehingga tidak dapat terkontrol
Klasifikasi nyeri berdasarkan letak nyeri
nyeri neuropati perifer : nyeri ini di mulai dari saraf tepi – ganglion radiks
– radiks dorsalis , letak lesi pada nyeri ini di system aferen perifer
nyeri neuropatik sentrral : nyeri yang letak lesidari medulla spinalis –
korteks
nyeri non spesifik : nyeri yang mekanisme nya belum di ketahui
contoh nyeri kepala requren
Klasifikasi nyeri berdasarkan sifat nyeri
nyeri insidentil : nyeri yang hilangnya cepat muncul nya secara tiba “ ,
timbel sewaktu – waktu dan kemudian menghilang
nyeri steady :nyeri yang timbul nya menetap dan di rasakan dalam waktu
yang lama
paroxysimal : nyeri berintensitas tinggi dan sangat kuat , menetap 10 – 15
menit
intractibel pain : nyeri yang resisten yang di obati atau di kurangi
contoh : pemberian analgetik
klasifikasi nyeri berdasarkan etiologi
nyeri fisiologi :pada penderita nyeri ini tidak harus di periksakan ke
dokter (nyeri ini termasuk juga nyeri ringan ) contoh gigitan nyamuk
nyeri inflamasi : nyeri sedang hingga berat sehingga perlu di periksakan
ke dokter
nyeri neuropatik: nyeri sedang hingga berat sehingga perlu di periksakan
ke dokter
nyeri psikogenik : rasa ny hanya bersifat subyektif
kalsifikasi nyeri berdasarkan reseptor
fast pain : reseptornya serabut a delta , ciri – ciri sensasi tajam dan
menusuk , terlokalisasi , penjalaran sinyal pada nyeri tipe ini traktus
neospinotalamikus .
slow pain : reseptornya serabut C , sensasi terbakar , lokalisasi tidak
jelas , penjalaran sinyal tepi ini traktus paleospinotalamikus .
Setelah membahas panjang lebar klasifikasi dari nyeri , maka adapun pemeriksaan untuk
menentukan nyeri apakah yangdi derita oleh penderita adapun pemeriksaan tersebut antara
lain pemeriksaan fisik , dan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan dengan Rontgen , Vital
sign , Ct scan dan pemeriksaan laboratorium .
Lalu kita juga harus mengetahui bagaimana kah dan apa saja ciri - ciri nyeri yang diderita oleh
penderita , para anggota sgd kami menjelaskan ciri – ciri nyeri berupa Pusink , Berdenyut ,
Terjadi pembengkakan ( inflamasi ) , Seperti tertusuk tusuk dan terbakar
Di atas telah banyak di bahas mengenai apa nyeri , klasifikasi serta bagaimana ciri – cirinya ,
sekarang sesuai scenario nyeri apa yang di serang penderita , sgd kami menjawab ialah nyeri
orofacial dan nyeri kepala
Sekarang yang pertama akan kami bahas ialah nyeri orofacial . Definisi dari orofacial itu
adalah Nyeri pada bagian rongga mulut dan wajah . Bukan hanya nyeri yang memiliki
klasifikasi , nyeri orofacial jug memiliki klafikasi nyeri itu apa saja . Klasifikasi nya antara lain
ialah yang pertama Nyeri yang berasal dari dentin dengan cir inyeri ini sakitnya ringan , kedua
Nyeri yang berasal dari pulpa dengan ciri sakitnya spontan makin lama semakin meningkat
sakitnya . dan ada pula neuralgia trigeminal ialah nyeri kepala atau wajah sepanjang persarafan
nervus trigeminus ( N V ) yang sifat dari nyeri ini sangat mendadak dan sangat menusuk .
Penyebab dari nyeri orofacial pun beragam antara lain Inflamasi pada pulpa , Kondisi oklusi ,
Gangguan otot jaringan dan saraf , Trauma pada orofacial . setelah membahas penyebab nyeri
orofacial , pada sub bab ini kami sengaja tidak membahas mekanisme / patofisiologi dari nyeri
orofacial . karena menurut sgd kami setelah berdiskusi mekanisme nyeri itu sama antara nyeri
orofacial maupun nyeri kepala.jadi sebelum membahas mekanisme nyeri kami akan membahas
terlebih dahulu nyeri kepala.
Definisi dari nyeri kepala adalah Nyeri yang menyerang bagian cranial . macam – macam
dari nyeri kepala pun beragam antara lain ,
Yang pertama nyeri kepala berdasarkan penyebabnya nyeri kepala di bagi menjadi dua :
- nyeri kepala primer yaitu nyeri kepala yang tidak memiliki penyebab
contohnya migraine , tension , cluster
migraine adalah : sakit kepala sebelah yang terjadi akibat ketidaknormalan
vaskuler ini biasanya menyerang di mulai dari dalam dan sekitar mata atau
pelipis , menyebar ke satu atau dapat juga dua sisi kepala , namun yang
paling sering terjadi hanya di salah satu sisi kepala
tension merupakan nyeri kepala yang hilang timbul , dapat menyerang
bagian depan maupun belakang kepala . penyebab nyeri jenis ini antara lain
sering terjadi adalah posisi duduk saat menggunakan computer .
cluster adalah nyeri yang menyerang pada sisi kepala terutama menyerang
pada pria , biasanya menyerang satu sisi kepala .
- nyeri kepala sekunder yaitu nyeri karena adanya penyebab khusus
contohnya : tumor
Yang kedua nyeri kepala berdasarkan letak / lokasi
Intra cranial adalah nyeri kepala yang berasal dari dalam tengkorak
Contohnya :
nyeri pada meningitis di sebabkan karena peradangan pada selaput
otak
nyeri karena turunnya tekanan cerebrospinal karena pengambilan
cairan sebanyak 20 mL saat berdiri dapat menyebabkan nyeri
Ekstra cranial adalah nyeri yang di sebabkan oleh spasme otot ( otot tegang )
dan di sebabkan juga karena kelainan mata
Cranial contohnya nyeri karena penyakit gigi , penyakit pada tengkorak
Umum contohnya nyeri karena di sebabkan hipertensi , obat – obatan atau
pun factor psikogenik .
Tadi telah banyak di bahas macam – macam dari nyeri kepala , dan sama seperti halnya nyeri
orofacial , sgd kami akan tetap membahas apa penyebab nyeri kepala secara spesifik dan jelas .
Penyebab nyeri kepala itu sendiri adalah Trauma ( fisik & psikis ) , Inflamasi , Penyakit sistemik
( diabetes ) .
Setelah semua di bahas mengenai nyeri , klasifikasi nyeri , nyeri orofacial , dan nyeri kepala .
selanjutnya kami akan membahas mekanisme nyeri secara umum dan mekanisme nyeri di lihat
dari sisi imunologisnya sehingga kita dapat mengetahui mengapa bias terjadi gigi rahang depan
atas yang retak bias menimbulkan nyeri yang menjalar ke kepala ?
Yang pertama mekanisme nyeri itu terdiri atas beberapa tahap
Awalnya Terjadinya kerusakan jaringan di teruskan oleh saraf sensorik untuk di
lanjutkan ke otak dan otak menerima rangsangan tersebut
Tahap 1 : transduksi yaitu adanya rangangan menjadi impuls , reseptor
mengubah berbagai stimulus menjadi impuls yang mampu menimbulkan
potensial aksi di akson untuk di jalankan ke medulla spinalis )
Tahap 2 : transmisi yaitu impuls yang merambat ke saraf sensorik
Tahap 3 : modulasi yaitu interaksi anatara analgesic endogen dengan impuls
nyeri menuju ke cornu posterior) serabut a delta nyeri yang cepat dan
serabut c
Tahap 4 : : interaksi transduksi transmisi dan modulasi menjadi nyeri
Sedangkan di lihat dari sisi imunologi mekanisme nyeri sehingga bias menimbulkan nyeri
adalah sebagai berikut :
Sebelumnya aktivasi system imun sebagai reaktif terhadap infeksi dan hiperlagesia
antara lain temperature meninggi , peningkatan angka leukosit , perubahan system endokrin .
Awalnya infeksi bakteri / kerusakan jaringan akan meningkatkan system imun dengan
hiperalgesia ( respon yang berlebihan terhadap stimulus yang secara normal menimbulkan
nyeri ) lalu makrofag mendektesi bakteri sebagai benda asing lalu di tangkap atau di rusak lalu
mengeluarkan PICs lalu meber sinyal ke otak untuk menimbulkan SR lalu bila terjadi infeksi
sistemik PICs meningkat di perifer lalu nucleus di otak terangsang untuk menimbukkan berbagai
gejala SR .
System imun menegeluarkan PICs lalu otak mengontrol Sistem imun melakukan aktivasi system
saraf simpatis lalu sekresi releasing factor menuju pembuluh darah menuju ke aksis
hipotalamus – hipofisis – adrenal dan terjadilah SR
SR ini merupakan respon negative terhadap kesakitan , namun sangat berguna dalam proses
penyembuhan
Jadi karena adanya mediator inflamasi ini lah yang menyebabkan nyeri , mediator
inflamasi itu salah satu contohnya adalah prostaglandin
Prostaglandin termasuk dalam golongan prostanoid , yang di produksi oleh berbagai macam sel
akibat adanya stimulus baik fisiologik maupun patologik . Pg dapat mensensitisasi langsung
nosiseptor ( reseptor nyeri ) . dari berbagai jenis protanoid , di kenal PgE2 yang merupakan
mediator inflamasi mayor yang mensensitisasi nosiseptor . Bila metabolit dari asam arakidonat
di injeksikan ke intradermal denganc epat akan menyebabkan hiperalgesia . Pg ini tidak pernah
di simpan dan muncul sebagai respon terhadap proses inflamasi .
Pg di sintesis dari asam arikidonat yang di hasilkan fosfolipid membrane . asam arikidonat bebas
, di rubah oleh enzim siklooksigenase ( COX ) menjadi prostanoid dan oleh enzim lipoksigenase
menjadi leukotrin . PgE2 dan PgI1 memediasi bradikinin dan noradrenalin untuk menyebabkan
hiperalgesia dan 8 ( R ) , 15 ( S ) – dyhdroxycicosatetraenoic acid [8 ( R ) , 15 ( S ) – HETE )]
memediasi neutrophil dependent hiperalgesia yang di induksi oleh leukotriene B4 (LB4 ) . efek
analgetik dari aspirin dan obat ant iinfamasi non steroid ( OAINS ) di dapatkan dari
menghambat jalur Cox yang menggambarkan pentingnya arti hiperalgesia oleh PG
Kesimpulan
Sgd kami membuat kesimpulan atas dasar konsep mapping yang telah di sepakati oleh
anggota sgd kami . Kesimpulannya adalah adanya gigi depan rahang atas yang retak
menyebabkan nyeri , nyeri ini memiliki sifat yaitu nyeri yang berdenyut , nyeri ini kami
simpulkan merupakan nyeri orofacial , lalu terjadilah mekanisme nyeri tersebut melalui 4 tahap
yaitu transduksi , transmisi , modulasi , dan persepsi . Dari mekanisme ini menyebabkan
timbul nya rangsangan , rangsangan ini berupa nyeri kepala . nyeri kepala yang di derita oleh
perempuan dalam scenario tersebut termasuk nyeri kepala sekunder karena nyeri jenis itu di
sebabkan karena adanya penyebab khusus . sehingga timbul lah nyeri kepala yang di derita
penderita secara terus menerus