myasthenia gravis

14
Myasthenia Gravis Definisi Miastenia gravis merupakan gangguan autoimun pada muskuloskeletal dengan periode intermiten yang menunjukkan kelemahan dan kelelahan otot (M.F. YAZDI1, 2012). Sistem saraf menghasilkan suatu enzim “asetilkolin” berfungsi untuk pergerakkan otot, terjadinya miastenia gravis dikaitkan dengan antibodi tubuh yang menyerang reseptor asetilkolin sehingga otot tidak mampu menerima sinyal dari saraf dan mengakibatkan kelemahan (Devin Mackay, 2011). Epidemiologi Myasthenia gravis termasuk penyakit yang jarang ditemukan, dengan prevalensi sekitar 20 per 100.000 penduduk di Amerika Serikat. Terdapat pengaruh perbedaan jenis kelamin dan usia terhadap insidensi myasthenia gravis. Pada golongan usia <40 tahun, insiden perempuan : laki-laki sekitar 3 : 1, sedangkan pada usia 40-50 tahun atau pada saat pubertas, insiden antara perempuan : laki-laki hampir sama, dan pada usia >50 tahun, insidennya lebih cenderung pada laki-laki daripada perempuan. Di Asia sendiri, hingga 50% pasien myasthenia gravis sidah ditemukan mulai dari usia <15 tahun, dengan manisfestasi gangguan pada pengelihatan. Menurut data Yayasan Miastenia Gravis Indonesia (YMGI 2010) terdapat 226 penderita miastenia gravis di seluruh Indonesia, 22 diantaranya sudah meninggal dunia dan 7 remisi obat (waktu tidak kambuh penyakit atau rehat minum obat).

Upload: david-wijaya

Post on 04-Oct-2015

72 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

myasthenia gravis (kesehatan)

TRANSCRIPT

Myasthenia GravisDefinisiMiastenia gravis merupakan gangguan autoimun pada muskuloskeletal dengan periode intermiten yang menunjukkan kelemahan dan kelelahan otot(M.F. YAZDI1, 2012). Sistem saraf menghasilkan suatu enzim asetilkolin berfungsi untuk pergerakkan otot, terjadinya miastenia gravis dikaitkan dengan antibodi tubuh yang menyerang reseptor asetilkolin sehingga otot tidak mampu menerima sinyal dari saraf dan mengakibatkan kelemahan(Devin Mackay, 2011).

EpidemiologiMyasthenia gravis termasuk penyakit yang jarang ditemukan, dengan prevalensi sekitar 20 per 100.000 penduduk di Amerika Serikat. Terdapat pengaruh perbedaan jenis kelamin dan usia terhadap insidensi myasthenia gravis. Pada golongan usia 50 tahun, insidennya lebih cenderung pada laki-laki daripada perempuan. Di Asia sendiri, hingga 50% pasien myasthenia gravis sidah ditemukan mulai dari usia